B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
pesandirut
Mari Berinovasi Demi Efisiensi
Insan Jasa Marga yang saya cintai, SATU MARET 2011 merupakan hari yang membahagiakan dan patut kita syukuri, karena usia Jasa Marga genap 33 tahun. Selamat Ulang Tahun. Tema HUT 33 ini adalah “Disiplin Berlalu Lintas di Jalan Tol sebagai Bagian dari Disiplin Nasional”. Seiring dengan tema tersebut, pada saat acara peringatan HUT tahun ini, Jasa Marga meluncurkan berbagai program yang berkaitan dengan pening katan disiplin berlalu lintas di jalan raya, di antaranya adalah peluncuran buku anak dengan judul Aku Tertib Berlalu Lintas, pencanangan pembangunan taman lalu lintas di rest area km 88 jalan tol cipularang, serta pencanangan pelatihan bagi pengemudi truk, bus, dan angkutan umum. Manajemen menyadari program tersebut tidak akan langsung mengubah wajah lalu lintas di negara kita. Bagaimanapun, karena kita juga mempunyai tanggung jawab untuk menekan angka kecelakaan, utamanya di jalan tol yang kita operasikan, maka kita harus memulai program itu. Mari
kita jalankan sesuai rencana, serius, dan berkesinambungan. Selain kita tengah menyelesaikan pembangunan 7 ruas jalan tol baru yang terletak di Jabotabek, Jateng, dan Jawa Timur, saat ini kita juga tengah meng usulkan kepada pemerintah untuk dapat membangun jalan tol Denpasar-Tanjung Benoa-Nusa Dua sepanjang 11 km di Bali. Ruas tol ini dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di bypass Denpasar-Nusa Dua. Apabila seluruh ruas tersebut dapat kita selesaikan pada tahun 2014 nanti jalan tol kita bertambah lebih dari 200 km. Hal ini tentu akan memantapkan posisi kita sebagai leader dalam industri jalan tol di Indonesia. Di samping melakukan pengembang an, kita juga harus terus membudayakan efisiensi. Sejarah bisnis membuktikan bahwa dalam situasi persaingan yang ketat hanya perusahaan dengan efisiensi tinggi mampu bertahan dan berkembang. Nah, apakah kita semua sudah bekerja secara efisien?
Pertanyaan itu akan terjawab nanti pada saat investor, termasuk asing, masuk ke bisnis ini. Hal itu pasti akan terjadi. Setelah Undang Undang Pembebasan Tanah disahkan, banyak investor akan tertarik masuk dalam bisnis jalan tol, termasuk investor asing. Dengan pengalaman, sumber daya, dan manajemen yang baik, mereka adalah pesaing berat untuk memenangkan tender ruas tol baru. Oleh karena itu, marilah terus berbenah, berinovasi tiada henti agar lebih efisien. Ini hukumnya wajib untuk menjadi pemenang kompetisi. Jangan pernah takut salah, walaupun setiap percobaan harus dilakukan dengan teliti supaya tidak merugi. Yang penting tujuan kita sama: semakin efisien untuk memenangkan persaingan bisnis yang akan semakin ketat. Selamat bekerja. Frans S. Sunito Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk
suratpembaca Data Teman di Anak Perusahaan Redaksi Yth., Melalui majalah ini, saya ingin sekali mengungkapkan pendapat mengenai temanteman yang kini ditugaskan di anak perusahaan. Setelah mereka bekerja di sana, komunikasi kami sempat terputus padahal saya ingin
mendistribusikan barang yang mereka butuhkan. Ternyata beberapa teman pun mengalami hal sama. Untuk itulah saya minta pada bagian yang terkait agar selalu menginformasikan data dan alamat teman-teman di anak perusahaan, sehingga kami tak putus komunikasi. Terima kasih banyak. (Adi, Jakarta)
Insya Allah kami sampaikan permintaan Bapak.
Bekal Pensiun Redaksi Yth., Setiap menjelang pensiun, Perusahaan berusaha memberi pembekalan wirausaha kepada calon pensiunan. Saya sangat suka program ini, karena Perusahaan membantu kami.
Namun, kalau boleh saya menyarankan agar perusahaan tidak hanya mempertemukan kami pada pengusaha atau mengunjungi tempat usaha, tapi juga memberikan modal usaha. Demikian, terima kasih banyak. (Martha, Jakarta) Semoga keinginan ibu terwujud, amin.
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
3
Jalur Utama
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
HUT KE-33 JASA MARG
Berkinerja Ti
& Kian Ped Di usia 33 tahun, Jasa Marga semakin membuktikan kemampuannya dalam meningkatkan performa kerja dan layanan, serta menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan. TAK TERASA, terhitung 1 Maret 2011 sudah 33 tahun Jasa Marga berdiri. Dalam waktu yang demikian panjang tersebut Perusahaan mencatat berbagai kontribusi penting terhadap penyediaan dan pengelolaan jalan tol di Indonesia. Saat ini, jalan tol yang dioperasikan Perusahaan mencapai 531 km atau sama dengan 72 % dari total panjang jalan tol di tanah air. Jumlah tersebut pun direncanakan terus bertambah. “Kita akan tambah 200 km lagi dalam tiga tahun ke depan di berbagai lokasi, mulai Probolinggo, Jakarta Lingkar Luar II, SemarangSolo, Surabaya-Mojokerto, Pasuruan, serta Denpasar-Benoa-Nusa Dua,” kata Frans S. Sunito, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat diwawancarai MetroTV awal Maret 2011. Pelaksanaan sejumlah proyek tersebut menjadi bukti kepercayaan pemerintah dan masyarakat terhadap kerja nyata Perusahaan. Sudah sepatutnya kita membayar semua itu dengan mutu pengoperasian dan pelayanan yang tinggi. Syukurlah, dari Jasa Marga Award 2011 kita mendapatkan berita baik. Dinilai oleh konsultan independen
4
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
A
inggi
duli
menggunakan standar penilaian kinerja Malcolm Baldrige, kinerja cabang perusahaan secara keseluruhan dikatakan meningkat. Sebagian besar kantor cabang bahkan telah mencapai level kinerja yang bagus berkat pemanfaatan IT (Information Technology) secara efektif. Di samping pencapaian tersebut, Perusahaan juga memerhatikan betul tanggung jawab sosialnya. Itulah sebabnya acara puncak peringatan ulang tahun ke-33 ini mengusung tema “Disiplin Berlalu Lintas merupakan Bagian dari Disiplin Nasional”. Pemikiran ini diharapkan menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk menyelesaikan carutmarut persoalan lalu lintas. “Kita sangat prihatin dengan kondisi lalu lintas. Kesemrawutan di jalan tentu bukan semata-mata karena jumlah kendaraan yang meningkat, tapi juga karena perilaku dalam berkendaraan,” terang Okke Merlina, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga di ruang kerjanya.
Beberapa program kampanye tertib lalu lintas pun diluncurkan untuk mengusung tema tadi. Sebut saja, ada pembuatan taman lalu lintas di Km 88 ruas tol Cipularang, penerbitan buku tertib berlalu lintas untuk anak-anak dan pelatihan berlalu lintas di jalan tol untuk para pengemudi kendaraan berat.
Penjurian Kinerja Lebih Valid Demi meningkatkan kualitas hasil penilaian kinerja cabang, banyak hal dalam proses penjurian diperbarui oleh Perusahaan. Bila sebelumnya hanya empat hari, durasi proses penilaian tahun ini ditambah menjadi lima hari penuh, sehingga proses penilaian lebih akurat, teliti, dan datanya lebih lengkap. Lebih esensial lagi, berbeda dari penjurian tahun kemarin yang dipimpin sendiri oleh pihak internal Perusahaan, pemimpin penjurian kali ini diserahkan kepada Indonesian Quality Award Foundation (IQAF). Yayasan tersebut menjadi satusatunya lembaga di Indonesia yang mendapatkan lisensi untuk menerapkan sistem penilaian kinerja berdasarkan standar internasional Malcolm Baldrige, yang dikembangkan oleh NTSI (National Institute of Standard and Technology) di Amerika Serikat.
Berbagai aspek, mulai metodologi, kualifikasi dan pemilihan juri, pengaturan jadwal penjurian, hingga standar penyusunan laporan kinerja ditangani oleh IQAF. Boleh dikatakan, Jasa Marga tinggal memfasilitasi. Tetap ada penilai lokal dari Jasa Marga yang ikut dalam tim tersebut, namun mereka berada di bawah kendali IQAF yang sekaligus memvalidasi hasilnya. “Di dalam IQAF sendiri ada dewan jurinya, sehingga nilai kita lebih akurat, lebih independen, karena sepenuhnya dilakukan oleh pihak eksternal,” ungkap Unggul Cariawan, Kepala Biro Pengembangan Organisasi Manajemen Jasa Marga. Dengan kata lain, hasilnya lebih valid. Kita tentu pantas berbangga, karena ternyata nilainya menggembirakan.
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
5
Jalur Utama
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan penghargaan kepada para pemenang.
6
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
Terus Manfaatkan IT Berdasarkan penjurian tersebut, Kantor Cabang Cawang–Tomang– Cengkareng (CTC) muncul kembali sebagai kantor cabang berkinerja terbaik. Posisi kedua diisi oleh PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ), kemudian setelahnya Kantor Cabang Purbaleunyi. Dari laporan penilaian kinerja juga terungkap bahwa enam dari sepuluh cabang Perusahaan telah berada di tahap Good Performance, dan empat lainnya di tahap Early Improvement. Salah satu faktor penting yang menjadi temuan adalah peran penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja. “Di tengah pressure kerja yang tinggi, salah satu solusi yang paling strategis adalah pengembangan IT. Bila tidak dibantu oleh IT, tidak mungkin kita bisa excellent. Kita harus merevolusi cara kerja kita,” tanggap Subakti Syukur, Kepala Cabang CTC. Pemanfaatan IT, menurut Unggul, akan memperlancar komunikasi Perusahaan dengan pihak internal dan eksternal. Ujung-ujungnya, Perusahaan akan mendapatkan nilai tambah kinerja yang signifikan. Nilai tambah pertama akan terasa pada
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
kecepatan pengambilan keputusan dan proses manajemen. Pembukaan jalur komunikasi kepada manajer melalui internet, Blackberry Message, SMS (Short Message Services) dan telepon, misalnya, akan membuat manajer mengetahui lebih cepat berbagai
“Tidak mungkin bisa naik lagi (level kinerjanya) bila tidak IT-based (services),” tegas Unggul. Karenanya, menurut Unggul, sebagian cabang yang belum sanggup menerapkan sistem IT secara mandiri rencananya akan mendapatkan subsidi. Sebagai inspirasi, kita mungkin bisa menengok pengalaman Kantor Cabang CTC. Menurut Subakti, Kantor Cabang CTC mempersiapkan sistem IT dan berbagai modelnya berdasarkan kebutuhan kerja. Beroperasi di Jakarta dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi telah memaksa mereka memikirkan cara-cara kerja yang praktis. Keterbatasan biaya dan struktur organisasi tidak menghentikan mereka merealisasikan inovasi IT. Sebagai solusinya, mereka membentuk komunitas IT Jasa Marga CTC, yang berisi karyawan-karyawan yang hobi IT. “Ide-ide yang dikembangkan di senior leader diimplementasikan oleh komunitas,” tambah Nurantoro, Kepala Bagian PAT Cabang CTC.
Bila tidak dibantu oleh IT, tidak mungkin kita bisa excellent. Kita harus merevolusi cara kerja kita. hal-hal yang terjadi di lapangan dan sigap memberikan keputusan. Dengan demikian, tingkat pelayanan otomatis naik, karena Perusahaan jadi lebih tanggap terhadap informasi. Nilai tambah kedua tentu saja adalah meningkatnya kepuasan pelanggan. Penerapan E-Toll Card, contohnya, akan membuat Perusahaan lebih mengerti kebutuhan dan perilaku pelanggan. Datanya tersimpan secara otomatis dan dapat dianalisis, sehingga perencanaan pelayanan akan lebih tepat.
Yang tercipta dari komunitas tersebut kemudian adalah budaya sharing dan pembelajaran IT di hampir semua lini. Justru hal itulah yang merupakan poin terpenting, karena tanpanya maka pembelian hardware atau pun software menjadi percuma. Untuk mengatasi masalah biaya, mereka berusaha menggunakan open source software dan freeware. Hampir semua komputer diinstal sistem operasi Linux. “Kita pantang menyerah. Harus menjadi selalu yang terbaik,” tandas Subakti Syukur.
Hasilnya, CTC menjadi kantor cabang pertama yang menerapkan sistem dashboard monitoring (2009). Tidak gampang, karena pekerjaan rumah sesudah penerapan inovasi tersebut adalah membiasakan para personel untuk menggunakannya. Demi memuluskan implementasi sistem ini ke 1.200 karyawan, selama setahun Kantor Cabang CTC melaksanakan pelatihan tiga kali dalam seminggu. Sekarang untuk rapat rutin dengan gerbang-gerbang, misalnya, mereka menggunakan telecon ference. Informasi pada Info Tol diupdate menggunakan sistem Display Message Sign via SMS. Kerja genset pun dapat dipantau melalui SMS.
Perayaan Penuh Kepedulian Di samping penilaian kinerja cabang, untuk memberikan apresiasi, serta meningkatkan motivasi kepada karyawan, perayaan HUT juga
selalu dimeriahkan oleh berbagai lomba. Sejak awal tahun, berlangsung perlombaan pembuatan logo HUT ke-33, lomba foto, lomba media internal, lomba karya tulis, lomba pelayanan lalu lintas, temu karya mutu, dan lomba petugas operasional terbaik. Namun, yang menyedot perhatian tentunya acara Jasa Marga Award, di mana penghargaan untuk personel dan cabang terbaik, serta hadiah bagi perlombaan diberikan oleh Perusahaan. Berlangsung 3 Maret 2011, selama lima jam di Bidakara, Jakarta, acara yang dihiasi hiburan dan pameran foto perjalanan Perusahaan tersebut berjalan lancar dan meriah. Jajaran komisaris, direksi dan karyawan, serta pelbagai undangan kehormatan, seperti dari Kementerian BUMN, Kementerian Pendidikan Nasional dan POLRI hadir. “Apalagi, acara JM Award dikemas dengan launching buku anak Aku Tertib Berlalu Lintas. Itu bagus, karena bagaimanapun juga jalan tol itu merupakan tempat pembelajaran disiplin berlalu lintas,” kata Indra Saibi, Kepala Biro Pemeliharaan Aset yang menjadi Ketua Panitia Acara Jasa Marga Award 2011.
Buku yang idenya berasal dari Direktur Utama tersebut untuk tahun awal dicetak sebanyak 10.000 eksemplar. Rencananya segera dibagikan secara gratis kepada murid-murid SD di wilayah Jabotabek mulai Maret. “Bahkan, kita merencanakan untuk membuat seri selanjutnya,” sambung Okke Merlina. Seperti telah disinggung di awal, melengkapi rencana tersebut, Perusahaan juga tengah menyiapkan taman lalu lintas yang bersifat edukatif. Akan berdiri di lahan seluas sekitar 40 hektar, taman ini rencananya akan menjadi bagian rest area Km 88 di kiri kanan ruas tol Purbaleunyi. “Saat ini kita sedang dalam tahap penjajakan untuk melakukan feasibility study. Untuk konsepnya, kita juga bekerja sama dengan perusahaan yang berpengalaman dalam mengelola theme park,” tambah Okke. •
Depan: Subakti Syukur, Kepala Cabang CTC. Belakang (kiri ke kanan): Nurantoro (Kepala Bagian PAT Cabang CTC), Nixon Sitorus (Kepala Bagian Pengumpulan Tol CTC.
Tiga Sk Menteri di Triwulan Pertama Ada tiga Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum yang terbit di awal tahun ini yang patut kita perhatikan. Pertama adalah SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/KTPS/ M/2011. SK tersebut menetapkan bahwa Simpang Susun Cemara dan Gerbang Tol H. Anif resmi menjadi bagian dari
Jalan Tol Belawan-MedanTanjung Morawa dan telah siap dioperasikan. Di dalam SK ini, termaktub golongan jenis kendaraan yang dapat melintas dan tarif untuk masing-masing. Direksi menginstruksikan pengoperasian gerbang tersebut mulai 10 Januari 2011 lalu, pada awal shift I.
Berikutnya adalah SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KTPS/M/2011 yang mengatur pengoperasian Gerbang Tol Cimanggis Utama di Km 18+400 ruas Jalan Tol Jakarta–Bogor–Ciawi. Gerbang ini menggantikan Gerbang TMII. Sementara itu, Gerbang Tol Pondok Gede Timur Jalan Tol
Jakarta–Cikampek digantikan oleh Gerbang Tol Cikarang Utama. Pengaturan untuk hal ini tercantum dalam SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 49/KTPS/M/2011. Perubahan sistem pengumpulan tol dan tarif pada kedua ruas tersebut dapat dilihat pada masingmasing SK. •
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
7
Jalur Utama
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
DAFTAR PEMENANG LOMBA
Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-33 PT Jasa Marga (Persero) Tbk Tahun 2011 NO 1
2 3
JENIS AWARD
KATEGORI LOMBA
Lomba Foto
Lomba Logo HUT XXXIII Jasa Marga
Lomba Karya Tulis dan Berbagi pengalaman Kategori II (Golongan VI - VIII)
5
Lomba Pelayanan Lalu Lintas
Lomba Cerdas Cermat Mutu 6
Temu Karya Mutu
Hendero
Jakarta Barat
Juara 2
Iqbal Gunadharma
Bandung
Juara 3
Adam Dwi
Jakarta Selatan
Juara 1
Aruji Murtianto
SPI
Juara 2
Rajabi Akbar
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Juara 3
Arief Setya Purwanto
Cabang Purbaleunyi
New Median
Cabang Surabaya-Gempol
1
Nixon Sitorus
Kepala Bagian Manajemen Pengumpulan Tol Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
2
Siti Sarah
Staf Madya Biro Keuangan dan Akuntansi Kantor Pusat
3
Saga Hayyu Suyanto Putra
Staf Pratama Satu Bagian Pemeliharaan Cabang Jakarta-Cikampek
1
Syaiful Ma’ruf
Pengumpul Tol Gerbang Tol Karang Tengah Cabang Jakarta-Tangerang
2
Ujang Rochmana
KSPT Gerbang Tol Jatiluhur Cab. Purbaleunyi
3
Asep Dendy R
Pengumpul Tol Gerbang Tol Plumbon Cabang Palikanci
1
Cabang Purbaleunyi
2
Cabang Jakarta-Cikampek
3
Cabang Jagorawi
1
Cabang Purbaleunyi
2
Cabang Jakarta-Tangerang
3
Cabang Palikanci
Best Score
PP Citra 2
Cabang Jagorawi
Kelompok Perbaikan Mutu
Best Score
KPM Sangkuriang Sakti 2
Cabang Purbaleunyi
Petugas Pengumpul Tol
Petugas Operasional Terbaik
UNIT KERJA/ASAL
Perbaikan Praktis
Kepala Shift Pengumpulan Tol
7
NAMA PEMENANG
Juara 1
Media Internal Cabang
Kategori I (Golongan II - V) 4
JUARA
Kepala Shift Pelayanan Lalu Lintas
Petugas Pelayanan Lalu Lintas
Petugas Paramedis
1
Andri Yusuf
Cabang Jakarta-Tangerang
2
Dedi Hisar
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
3
Hendra Ap Damanik
Cabang Jakarta-Cikampek
1
Junaedi
Cabang Jakarta-Tangerang
2
Lamer Lumban Gaol
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
3
Tumpal Gultom
Cabang Jakarta-Cikampek
1
Agus Pramono
Cabang Semarang
2
Bismarck Purba
Cabang Jakarta-Cikampek
3
Sumantri
Cabang Surabaya-Gempol
1
Didik Wahyudi
Cabang Semarang
2
Erwin Setyariadi P
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
3
Muhamad Samsul
Cabang Surabaya-Gempol
1
Yoga Nugraha
Cabang Jakarta-Cikampek
2
Ageng Setiaguna
Cabang Jagorawi
3
I Gusti Putu A
Cabang Jakarta-Tangerang
1
Cabang Cawang-TomangCengkareng
PEMENANG Lomba Logo HUT JM XXXIII
8
Kinerja Cabang & JLJ
2
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
3
Cabang Purbaleunyi
Best Growth
8
Cabang Palikanci
Juara 1 Hadiah Rp 3 juta Aruji Murtianto/10387
Juara 2 Hadiah Rp 2 juta Rajabi Akbar/08549
Juara 3 Hadiah Rp 1,5 juta Arief Setya Purwanto/06751
Satuan Pengawasan Intern
Unit Kerja Cabang CTC
Unit Kerja Cabang Purbaleunyi
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
ragamgerbang
Jalan tol semarang-ungaran
sisi jalan rindang,
Pelintas Senang
Ribuan tanaman siap memberikan kenyamanan visual pada para pelintas Jalan Tol Semarang-Ungaran. Program serupa akan terus direplikasi untuk menciptakan hubungan harmonis dengan pengguna jalan dan lingkungan.
S
eksi I proyek Jalan Tol Semarang-Solo baru saja rampung. Walau masih ada bagian jalan yang perlu ditangani lagi akibat tanah yang labil, namun pencapaian ini patut kita syukuri. Untuk itulah, PT Transmarga Jateng melakukan kegiatan penghutanan jalan tol akhir Februari 2011 di ruas sepanjang 14,2 Km yang sudah mencapai Ungaran ini. “Selesainya pengerjaan konstruksi jalan tol penggalan pertama tersebut perlu disyukuri semua pihak, karena merupakan tahap awal dari pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo secara keseluruhan yang berdampak positif bagi masyarakat di Jateng,” kata Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah di sela-sela kegiatan tersebut. Sebanyak 10.000 pohon ditanam di ruas jalan ini. Tiga ribu pohon ditanam pada tahap I (November 2010) dan sisanya ditanam pada kegiatan kemarin. Kegiatan penghutanan ini dihadiri oleh Direksi Jasa Marga, Gubernur Jawa Tengah, Pangdam Diponegoro, perwakilan Polda, seluruh pejabat daerah, Dirjen Bina Marga dan BPJT. Aksi penghutanan ini merupakan bagian dari setiap aktivitas pembangunan dan pengembangan sarana jalan tol yang dikerjakan Jasa Marga secara berkesinambungan. Setiap tahunnya, lebih dari 250 ribu pohon ditanam Jasa Marga di sekitar jalan tol. Kita juga sengaja menggunakan istilah penghutanan ketimbang penghijauan, karena ingin menciptakan suasana rimbun pepohonan di sepanjang jalan tol. Dengan penghutanan, kita berharap untuk mewujudkan satu kesatuan lingkungan yang harmonis, sehingga dapat meningkatkan kualitas visual jalan tol serta kenyamanan bagi pengguna jalan. Selain itu, hal ini juga akan menjaga keasrian dan kelestarian lingkungan jalan tol.
Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sepeda santai. Menurut Ari Nugroho, Direktur Operasi PT Trans Marga Jateng, kegiatan sepeda santai ini diikuti sekitar 13.000 peserta, yang sebagian besar terdiri dari jajaran pejabat dan karyawan pemda. Terkait penyelesaian jalan tol Semarang-Solo secara keseluruhan, Bibit Waluyo berharap bisa rampung sesuai jadwal, yakni tahun 2012. Meski demikian, bisa jadi target itu meleset, karena belakangan faktor cuaca memang kurang mendukung. Perencanaan pekerjaan Jalan Tol Semarang-Solo sejak awal sudah melibatkan pakar-pakar teknik. Hal ini merupakan bentuk keseriusan Perusahan dalam mengatasi tantangan alamiah pada lahan, yang sebagian berupa tanah yang labil, dan berbukit-bukit. Sumbangan pemikiran dari para pakar tadi tentu akan membuat konstruksi lebih kuat dan tahan lama.
Seksi II Sudah Proses Lelang Guna mempercepat proses pembangunan, pemerintah pusat memang telah menyetujui program pengerjaan jalan tol dari dua arah. Pelaksanaan pembangunan Seksi II Ungaran-Bawen sendiri saat ini sudah memasuki proses lelang dan diharapkan berjalan lancar, sehingga pembangunannya dapat segera terlaksana. Proses pembebasan lahan dari arah Semarang telah mencapai sekitar 80%. Pembebasan sisanya diperkirakan akan lebih mudah, karena lahan yang belum terbebaskan merupakan tanah milik pemerintah. Dari sisi Surakarta, sebagian besar warga telah menyetujui tanahnya digunakan untuk jalan tol. Mereka tinggal menunggu proses pembebasan saja yang dananya didatangkan dari pusat. •
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
9
bahujalan
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
Perubahan Struktur Organisasi
Sesuai Tuntutan dan Kemajuan Perusah Selaras dengan perkembangan dan pengembangan yang dilakukan Jasa Marga untuk menjadi perusahaan modern, perubahan struktur organisasi Perusahaan menjadi kebutuhan tak terelakkan.
REALISASI SEJUMLAH rencana besar Perusahaan belakangan ini telah membuat kebutuhan perubahan struktur organisasi mencuat. Perubahan ini diberlakukan di berbagai lini, mulai kantor pusat, kantor cabang, hingga anak perusahaan. Salah satu faktor utama adalah langkah Perusahaan untuk mendapatkan konsesi ruas tol baru, baik melalui aksi akuisisi mitra usaha maupun pembangunan jalan tol baru. Modernisasi di bidang operasional termasuk salah satu faktor lain yang membuat kebutuhan tersebut meningkat. Sebut saja, ada otomatisasi peralatan tol berupa E-toll Card, pemberlakuan gardu tol otomatis ( GTO), penyediaan CCTV di beberapa ruas jalan tol, serta penerapan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) di bagian keuangan, SDM dan logistik. Meningkatnya kuantitas kerja juga memaksa Perusahaan melakukan perubahan ini. Struktur organisasi yang baru diharapkan dapat memenuhi tuntutan kerja dari perkembangan-perkembangan tersebut.
10
Beberapa bagian berganti nama, sejumlah bagian baru pun bermunculan. Bagian Hubungan Masyarakat (Humas), misalnya, kini berganti nama menjadi Bagian Komunikasi Perusahaan. “Dengan pergantian tersebut, maka akan terlihat bahwa Humas kelak lebih komunikatif “ jelas Firmansyah, Direktur SDM Jasa Marga. Untuk mengakomodir tujuan menjadikan Jasa Marga sebagai learning organization (organisasi pembelajaran), Jasa Marga Development Center (JMDC) dibentuk. Bagian Diklat yang ada di Biro Pengembangan Organisasi Manajemen akan melebur ke sana menentukan program, anggaran, dan target pembelajaran. Di Kantor Cabang, Firmansyah menjelaskan, bagian operasional dan supporting kini dipisahkan. Bagian operasional melayani bidang konstruksi, layanan lalulintas, dan pengumpulan tol. Bagian supporting kini meliputi SDM, Bagian Umum, dan Keuangan. Dengan pemisahan tersebut, satu unit baru ditambahkan ke
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
dalam fungsi supporting, yakni Bagian Program dan Pemeliharaaan.
Struktur Sesuai Konteks Untuk anak-anak perusahaan, langkah yang diambil adalah standarisasi organisasi. Hal ini akan ditetapkan dalam RUPS masing-masing anak perusahaan. “Awalnya memang sempat mengalami kesulitan dan timbul pertanyaan, mengapa sang induk harus turut campur? Padahal harus dipahami bahwa laporan keuangan anak perusahaan itu terkonsolidasi dan tidak bisa dipisahkan,” jelas Firmansyah. Untuk anak perusahaan yang bergerak di bidang jalan tol, struktur organisasinya dibedakan berdasarkan waktu. Struktur organisasi masa persiapan akan berbeda dari struktur organisasi masa kontruksi, dan struktur organisasi setelah konstruksi selesai dan jalan mulai dioperasikan. Dalam kasus pengoperasian jalan tol yang bertahap, seperti Jalan Tol Bogor Ring Road (BORR), Jalan Tol Surabaya-
haan Mojokerto, atau Jalan Tol Semarang-Solo, di mana baru sebagian seksi yang beroperasi, strukturnya dibuat khusus. Struktur organisasi masa persiapan pun terbagi dua, yakni struktur organisasi sebelum dan sesudah joint venture (JV) terbentuk. Sesudah JV terbentuk, struktur ditimbang berdasarkan prosentase penyertaan saham kita. Bagian pengawasan proses pembebasan lahan juga akan dibentuk. Unit ini berada dibawah kendali anak perusahaan. Di masa depan, Perusahaan akan terus memacu anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha non jalan tol, seperti bisnis tempat istirahat. Ada pula akuisisi PT SMBU yang mengelola dana pensiun dan diproyeksikan untuk mengelola bidang usaha pemeliharaan jalan tol. Oleh karena itu, dibutuhkan struktur organisasi yang bisa menampung berbagai kebutuhan bidangbidang usaha tersebut. Firmansyah menjelaskan, dengan adanya perubahan-perubahan itu, maka DPJT (Divisi Pengembangan Jalan Tol) perlu meningkatkan vitalitasnya. Bukan hanya mencari proyek, tapi juga ikut mengendalikan. DPJT harus memonitor anak-anak perusahaan sesuai dengan business plan, kaidah organisasi, dan sebagainya. Jadi, fungsinya adalah sebagai pengendali dan pembina. Unit lain yang ikut memonitor dan mengendalikan anak perusahaan terdiri dari Kepala Biro, Divisi, Unit & Satuan dan di Kantor Pusat. Pengawasan yang dilakukan seperti pengawasan terhadap kantor cabang. Fungsi DPUL ( Divisi Pengembangan Usaha Lain) yang tadinya mengurus persiapan dan pengendalian, kini ditingkatkan menjadi usaha properti dan usaha jasa. Di sinilah embrio-embrio bisnis direncanakan dan dilaksanakan. Perubahan struktur organisasi juga terjadi di PKBL. Sebagai unit pengelola dana pemerintah melalui CSR (Coorporate Social Responsibility) mereka akan diberi tanggung jawab lebih sebagai pembina koperasi karyawan. Saat ini, kita memiliki 10 koperasi karyawan, namun belum ada
pembinanya. PKBL yang selama ini melakukan pembinaan ke UKM ideal untuk menanganinya. Selain itu, berdasarkan evaluasi terhadap pengoperasian kantor cabang, kelak pengelolaan Jalan Tol Ulujami-Pondok Aren akan diserahkan pengelolaannya kepada JORR. Dampaknya, panjang jalan tol yang dikelola Kantor Cabang Jakarta-Tangerang akan lebih pendek, sehingga jumlah karyawan dan struktur organisasinya perlu ditinjau kembali. “Kemungkinan karyawan outsourcing yang dikurangi, jadi bukan karyawan tetap,” jelas Firmansyah.
Jenjang Karir Jelas Apa pun perubahan yang dilakukan, pada prinsipnya harus berlandaskan asas profesionalitas dan mengarah pada peningkatan mutu dan kualitas. Jajaran komisaris menginginkan struktur organisasi
Firmansyah, Direktur SDM PT Jasa Marga (Persero) Tbk
pekerjaan, siapa sih yang lebih hebat dari Jasa Marga untuk membangun jalan tol? Pastinya kita!”, kata Firmansyah. Menyinggung isu PHK dan pensiun dini yang beredar di kalangan karyawan, Firmansyah menjelaskan hal itu tak mungkin dilakukan. Pasalnya, tenaga outsourching saja terus mengalami penambahan. Namun, karyawan akan dievaluasi berdasarkan SK yang ada. “Kalau memang karyawan sudah tidak memiliki kinerja yang baik sesuai tuntutan perusahaan, harus ditindak sesuai SK!” tegas Firmansyah. Lantas, bagaimana dengan career planning di Perusahaan? Firmansyah menjelaskan bahwa career planning karyawan tersusun dengan baik, termasuk juga program kesejah teraan, reward and punishment, hingga rencana belanja karyawan, dan lain-lain. Siapa pun dapat mencapai jenjang yang diinginkan asal sesuai kemampuan yang dipersyaratkan. Seseorang bisa mencapai jenjang di atasnya bila ada kebutuhan dan sesuai prosedur. Namun, jika di atas belum bergeser, bukan berarti career planning tak ada. “Yang kita sarankan, bergeser ke samping atau sabar menanti hingga posisi di atas mungkin ditempati olehnya,” ujar Firmansyah.
Siapa pun dapat mencapai jenjang yang diinginkan asal sesuai kemampuan.
yang dapat meningkatkan kinerja dan laporan keuangan, yang selama ini sudah sangat bagus bahkan melebihi target. Sehubungan dengan tujuan itulah Jasa Marga mengundang konsultan manajemen internasional yakni Development Dimention International, yang di Indonesia diwakili Daya Dimensi, untuk memberi masukanmasukan. “Kita berharap setidaknya Perusahaan mendapat penghargaan terbaik. Untuk mencapai itu yang harus dilakukan adalah perbaikan kualitas manusia dan organisasinya, bukan pekerjaannya. Kalau
Career planning memang menjadi pertanyaan banyak karyawan di berbagai kalangan. Biasanya seseorang menanyakan hal tersebut karena menyangkut dirinya. Sebagai contoh, seorang pultol pernah mengeluh tentang dirinya yang selama 15 tahun hanya menjadi pultol. Menurut Firmansyah, untuk posisi pultol telah disiapkan rencana karir artifisal karir yang dibagi berdasarkan masa kerja, karena tak ada kompetensi apa pun antara satu dengan lainnya. Bentuk penghargaannya berdasarkan senioritas masa kerja, yakni pratama, muda, madya dan, utama. Pekerjaannya memang tidak berbeda, namun mereka yang senior punya kesempatan lebih dulu untuk duduk sebagai kepala shift. Tentu saja, prosesnya melalui tes. Setelah itu, barulah ada kesempatan jadi kabangtol, dan selanjutnya kasubag. Intinya, career planning di Jasa Marga tetap ada dan berjalan dengan baik di segala jajaran. (fit/ywp) •
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
11
patroli
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
Kegiatan ceramah kesehatan dengan tema
“waspadai diabetes melitus dan jantung koroner sejak dini”
yang diadakan oleh Jasa Marga bekerja sama dengan RS. Omni Internasional dan Kyoei Medical Check-up center
Penyerahan bantuan dari PKBL untuk merehabilitasi pem-
bangunan SD 03 Kadung Mangu di Kecamatan Babakan, Sentul Utara, 13 Januari 2011. Dalam kesempatan tersebut hadir Kacab Jagorawi, Hendro Atmojo didampingi Ketua PKBL, Khairudin.
Acara Peletakan Batu Pertama pada proyek pengembangan kantor pusat dan masjid Ar-Rahman.
Karyawan Cabang Cawang-TomangCengkareng (CTC) meluapkan kegembiraan
sesaat setelah cabang mereka diumumkan sebagai Cabang Terbaik, dalam penilaian kinerja cabang, HUT 33 Jasa Marga Jasa 2011. Sudah dua kali berturut-turut CTC meraih predikat cabang terbaik.
12
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
Dengar pendapat Jasa Marga dengan Komisi VI DPR-RI untuk membahas kinerja keuangan Jasa Marga yang berlangsung 31 Januari 2011 di Gedung DPR, Jakarta.
!
Pembukaan Gerbang Tol Cimanggis Utama di Jalan Tol Jagorawi yang dilakukan Direktur Utama, Frans S. Sunito, 13 Januari 2011, pukul 00.00 WIB.
Acara Opening Meeting Assesment Kinerja Ekselen Jasa Marga berbasis Malcolm Baldrige yang
dilakukan oleh Indonesia Quality Award Foundation (IQAF). Assesment ini dilakukan untuk menilai kinerja perusahaan secara lebih terukur dalam rangka meningkatkan daya saing dan nilai perusahaan (value).
Direktur Utama sedang menandatangani pakta integritas dalam acara Kick Off Assesment Good Coorporation Governance (GCG) di JMDC, Jakarta.
Jasa Marga mendapatkan predikat Good Service Performance untuk kategori public service dalam penganugrahan call center award 2011 for sevice excellent yang diadakan oleh CARRE dan majalah service excellent (marketing group).
Pelantikan pejabat struktural di lingkungan kantor pusat dan proyek, diikuti oleh 19 orang pejabat, yang dilantik untuk menduduki jabatan yang baru sesuai dengan SK direksi.
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
13
siapadia
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
Hestu Budi Husodo, Ketua SKJM Jasa Marga
Penjembatan Karyawa Berpembawaan tenang, tapi dapat menjadi gesit dan aktif, pria ini nyaris menghabiskan waktunya dengan bekerja dan berorganisasi. Tak heran jika jabatan Ketua Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM) dipercayakan kepadanya sejak 2009.
MENJADI karyawan Jasa Marga sejak tahun 1983, Hestu Budi Husodo menghadapi tuntutan kerja yang tinggi di berbagai level. Tak jarang, ia terpaksa tidak pulang. Namun, semua itu dihadapinya dengan senang hati. Mengawali tugasnya di Belmera, Medan, Sumatera Utara, ia kemudian dipindahtugaskan ke proyek pembangunan jalan tol Padalarang-Cileunyi sebagai Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan. Tugasnya berlanjut ke Divisi Pembangunan hingga tahun 1994. Setelah itu, Hestu berpindah-pindah ke beberapa proyek dan kemudian ke Biro Umum. Saat ini Heru menjadi Staf Utama Sekretariat Perusahaan. Pengalaman kerja di lapangan dan bidang administratif tersebut membuatnya memahami persoalan-persoalan kerja dengan lebih komprehensif. Ia juga arif dalam melihat relasi saling membutuhkan antara karyawan dan perusahaan. Itulah sebabnya posisi Ketua SKJM pantas dipercayakan kepadanya selama lebih dari satu dekade. Di tengah kesibukan kerjanya, kami menemui pria kelahiran Solo ini yang juga mengambil gelar insinyurnya di Fakultas Teknil Sipil Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Kepada redaksi Berita Jalan Tol, ayah dua putra ini mengurai berbagai pengalaman kerja, strategi yang dilakukan dalam menghadapi aneka masalah, serta solusi yang ditawarkannya untuk memecahkan masalah. Berikut petikannya. Pernah bekerja di lapangan dan di bidang administrasi, pastinya Bapak punya pengalaman menarik, ya? Pastilah, kalau di proyek, pekerjaannya banyak me-manage alat-alat untuk kerja. Sedangkan di bagian operasional, berhubungan dengan manusia, kita harus mengatur SDM-nya agar operasional lancar, dan ini rasanya jauh lebih sulit. Mengurus manusia butuh strategi untuk berdekatan dengannya, berkomunikasi yang baik, sehingga mereka nyaman, dan bagaimana kita berusaha meningkatkan prestasi kerjanya. Jadi, sifatnya memang lebih dinamis.
14
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
Mengurus berbagai kepentingan di SKJM, sebagai ketua, tentunya menghadapi perkara yang rumit dan pelik? Sebenarnya, sebagai ketua SKJM, saya maunya kesejahteraan karyawan dapat tercapai dan karyawan itu tidak merasa dirugikan oleh Perusahaan. Untuk itulah, setelah PKB atau Perjanjian Kerja Bersama ditandatangani, kami hanya tinggal menjalankan PKB itu, sehingga antara perusahaan dan karyawan bisa sejalan. Saya berharap pihak serikat dengan manajemen bisa secara bersama membangun dan meningkatkan perusahaan. Jika kelak perusahaan maju, kita bisa meminta apa yang bisa diberikan Perusahaan kepada kita untuk kesejahteraan karyawan. Serikat dan manajemen kan sering berseberangan, bagaimana membuatnya bisa sejalan? Memang sulit untuk mewujudkan serikat karyawan dengan manajemen sejalan, karena keduanya ibarat pembeli dan penjual. Serikat menginginkan peningkatan kesejahteraan sedangkan pihak manajemen berada di posisi menyesuaikan keuangan Perusahaan. Nah, di sinilah fungsi ketua diuji. Bagaimana bisa mempertemukan keduanya? Dengan dukungan teman-teman dan manajemen, saya berusaha untuk membicarakan segala sesuatunya, dan manajemen juga berusaha memberi respon yang positif dan terbuka mengenai kondisi keuangan dan peraturan Perusahaan. Bagaimana rasanya mengelola berbagai aspirasi dari teman-teman di kantor cabang maupun di kantor pusat? Di kantor pusat umumnya permasalahan tidak sepelik di kantor cabang. Untuk itu saya berusaha terus mempelajari dan dan mengetahui berbagai situasi yang ada. Saya sadar, meski Jasa Marga perusahaan besar, berkembang, dan maju namun tetap juga ada hal-hal kecil yang tidak mengenakkan dan memuaskan, sehingga harus dikemukakan dan diselesaikan. Untuk itu, kita meminta pada manajemen bahwa keluhan sekecil apapun harus diselesaikan. Kalau tidak akan mengganggu kinerja mereka yang akhirnya berdampak pada Perusahaan. Harus disadari bahwa karyawan dan manajemen adalah mitra. Maju, berkembang, dan sejahtera bersama Jasa Marga.
an & Perusahaan Menerima jabatan Ketua SKJM dari kepemimpinan sebelumnya, bagaimana rasanya dan apa kesulitannya? Semua kesepakatan sudah ada di Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sehingga saya hanya tinggal melanjutkan atau melaksanakan PKB itu. Namun, memang melaksanakannya bukan tanpa kendala. Beda pendapat masih sering terjadi. Biasanya kami melakukan beberapa kali pendekatan. Alhamdulilah selama ini berhasil! Falsafah saya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan adalah mengambil petuah orang tua dulu, yaitu nglurug tanpo bolo, perang tanpo tanding, menang tanpo ngasorake. Artinya, menyelesaikan masalah tidak perlu dengan banyak orang. Kalaupun harus berargumentasi tidak perlu menggunakan otot, dan kalau berhasil sebaiknya tanpa menimbulkan rasa kalah pada yang dikalahkan. PKB sekarang akan berakhir tahun ini, bagaimana persiapan untuk PKB selanjutnya? Untuk PKB yang selanjutnya mungkin cukup berat, karena harus dipikirkan bagaimana progam ke depannya. Nah, di dalam pelaksanaannya, hambatan akan selalu ada. Seperti kita tahu bahwa di DPP itu ada 10 DPC, termasuk kantor pusat. (Semuanya) dengan berbagai dinamika permasalahan. Mungkin teman-teman di DPC ada yang belum puas dengan apa yang kami lakukan. Semua ingin bergerak cepat, tapi kami kadangkadang lambat. Hal ini dikarenakan kami harus mengikuti pergerakan di manajemen dengan tugas-tugas di dalam Perusahaan. Satu lagi yang ingin saya sampaikan di sini bahwa Jasa Marga saat ini sedang berubah, sedang berkembang. Kalau dulu, berkembangnya menambah cabang sehingga ada cabang di mana-mana. Sekarang berkembangnya bukan menambah cabang lagi, melainkan menambah anak perusahaan. Ini suatu satu hal yang sangat berbeda dan itu harus dipahami karyawan. Dipahami dan sadari tentunya. Kalau buka cabang itu lebih enak, artinya seorang Pultol bisa pindah dari Jakarta ke Surabaya tanpa masalah, karena dia akan tetap menerima gaji persis seperti yang ia terima di Jakarta. Sementara anak perusahaan, meski dia anak perusahaan Jasa Marga, tapi kan statusnya beda. Kemungkinan bisa terjadi perbedaan. Nah, ini pun menjadi masalah yang harus diselesaikan.
kan hak-haknya. Juga ada kepercayaan antara manajemen dan serikat, sehingga apa yang serikat sampaikan, manajemen memahami dan menyelesaikannya. Sebenarnya bagaimana kepercayaan karyawan terhadap serikat? Ada yang percaya dan ada yang tidak. Wajarlah namanya juga manusia. Kalau sudah punya masalah dan ternyata serikat bisa membantu masalahnya, bahkan bisa meningkatkan kesejahteraannya, barulah percaya bahwa serikat bermanfaat bagi dirinya. Ketika kami berhasil memperjuangkan untuk mendapat THR dua bulan gaji, mereka mulai merasakan manfaat serikat dan mengakui keberadaan serikat. Kami berusaha terus mengingatkan dan mengin formasikan kepada teman-teman tentang apa dan bagaimana perjuangan dari serikat. Namun, perjuangan kami juga tetap berlandaskan undang-undang dan ketentuan yang berlaku. Selama ini kami melihat Bapak sangat sibuk dengan pekerjaan dan organisasi. Apakah keluarga tidak protes? Pastinya ada! Apalagi hampir setiap bulan ada Rakercab. Bayangkan, dengan jumlah 10 DPC berarti saya harus menghadiri 10 Rakercab. Tak jarang harus menginap, karena banyak yang di luar kota. Tidak cuma di serikat, di pekerjaan pun juga sering menginap, terutama kalau tuntutan pekerjaannya begitu tinggi. Yang protes pastinya istri saya, karena anakanak kan sibuk sama aktivitasnya, sedangkan dia kesibukannya nggak banyak. Akhirnya memang harus ada waktu untuk keluarga. Kadang hari libur kalau saya beraktivitas untuk urusan organisasi, harus dikompromikan. Tapi nggak sering, sih. Dia juga pengertian, kok, dengan aktivitas saya. Yang lucu, Sekjen saya kan namanya Sari Purnawarman. Saya sering bepergian dengan dia. Nah, suatu kali istri saya pernah tanya, perginya sama siapa? Saya jawab sama Sari. Dia nggak marah, karena dia sudah tahu bahwa Sari itu lakilaki ha…ha…ha…
Harus disadari bahwa karyawan dan manajemen adalah mitra. Maju, berkembang, dan sejahtera bersama Jasa Marga.
Untuk ke depan, harapan Bapak SKJM akan seperti apa? Setidaknya kami berharap dapat terus menjadi partner Perusahaan. Dengan demikian, harapannya, semua karyawan sadar dan merasa bahwa masuk serikat akan terlindungi. Karyawan juga percaya bahwa serikat dapat memperjuang-
Bapak kan hobi dengan musik tradisional karawitan, bagaimana bisa membagi waktu dengan kegiatan ini? Aduh, itu memang hobi yang nggak bisa saya tinggalkan. Saya memang suka dengan karawitan, karena memang kegiatan dari kecil. Rasanya indah benar kalau mendengar suara karawitan. Tapi akhir-akhir ini saya harus bisa bagi waktu antara kegiatan karawitan dengan kegiatan lain, terutama di serikat. Bahkan, karawitan dan hobi bersepeda justru sering saya kesampingkan. Semua pastinya demi serikat. •
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
15
ragamgerbang
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
Gerbang Tol Cimanggis & Cikarang utama
Gerbang Pindah, Antrean Berkurang GT (Gerbang Tol) Cimanggis Utama dan GT Cikarang Utama resmi beroperasi awal 2011 ini. Keduanya diharapkan dapat mengurangi kepadatan antrean kendaraan di GT TMII dan GT Pondok Gede Timur Utama. Kemacetan yang terjadi di Tol Jagorawi arah ke Jakarta hingga awal 2011 sering terjadi akibat antrean kendaraan di GT TMII. Maklum, gerbang tol tertua di Indonesia ini melayani sekitar 100 ribu kendaraan per hari dengan kapasitas hanya 12 gardu tol. Artinya, setiap menit rata-rata hampir enam kendaraan melintas di setiap gardu. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Perusahaan membangun gerbang tol baru, yaitu Cimanggis Utama. Terletak di Km 18+400 di ruas tol Ciawi-Jakarta, gerbang ini resmi menggantikan fungsi GT TMII mulai 13 Januari 2011. Keputusan pengoperasian Gerbang Tol Cimanggis Utama, berikut pengaturan tarifnya, termaktub dalam SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KTPS/M/2011.
Terbukti Mengurangi Kemacetan Pemindahan gerbang tol sebelumnya pernah dilakukan Jasa Marga, yakni memindahkan GT Kebon Jeruk ke Karang Tengah di Ruas Tol Jakarta-Tangerang. Keputusan tersebut terbukti mampu mengurangi kemacetan yang sebelumnya biasa terjadi di sekitar Kebon Jeruk. Selain itu, keputusan pemindahan gerbang tol ke Cimanggis juga lahir berdasarkan analisis atas asal kendaraan yang melintas di GT TMII. Setengah dari jumlah kendaraan tersebut ternyata berasal dari Cibubur. Dengan memindahkan gerbang pengumpulan tol ke wilayah Cimanggis, diharapkan kepadatan di sekitar GT TMII berkurang. Pengguna jalan tol dari arah Ciawi, Bogor, Sentul, Cibinong, Gunung Putri dan Cimanggis yang diperkirakan berjumlah sekitar 56 ribu kendaraan setiap harinya dikenai tarif seragam di GT Cimanggis Utama yang berkapasitas 23 gardu tol. Pengemudi kendaraan dari Cibubur yang menuju Jakarta pun langsung membayar di gerbang masuk.
16
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
Antrean yang sering terjadi di pintu keluar Pasar Rebo pun diharapkan ikut terurai. Gerbang tol yang melayani pengguna jalan tol menuju JORR dan Kampung Rambutan ini hanya akan melayani transaksi untuk Ruas JORR saja, sehingga dapat mempercepat transaksi yang awalnya 13 detik menjadi 4-5 detik. Bahkan, jika menggunakan uang pas atau E-Toll Card bisa lebih cepat lagi. Sementara itu, kendaraan yang ke arah Kampung Rambutan bisa langsung keluar di gerbang tersebut. Sistem transaksi dari arah Jakarta menuju Bogor/Ciawi tidak mengalami perubahan. Hal yang sama juga diaplikasikan pada ruas tol JakartaCikampek. Gerbang Tol Pondok Gede Timur Utama mulai 2 Maret 2011 digantikan oleh GT Cikarang Utama di Km 29+200. Berdasarkan SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 49/ KTPS/M/2011, sistem pengumpulan tol di ruas ini juga mengalami perubahan. Kendaraan dari Jakarta hingga Cibitung dikenai tarif merata. Lepas dari GT Cikarang Utama, kendaraan yang menuju Karawang, Cikampek, Bandung dan Cileunyi tetap dikenakan tarif sesuai jarak tempuh. GT Cikarang Utama berkapasitas 32 gardu tol. Sebelas gardu merupakan gardu masuk, seluruhnya adalah Gardu Tol Otomatis (GTO) yang beroperasi tanpa petugas. Sebanyak 21 gardu adalah gardu keluar yang masih dioperasikan oleh petugas untuk menerima pembayaran.
Gardu E-toll Card Bertambah Kabar lainnya, dalam waktu dekat seluruh gerbang tol di Ruas Tol Jagorawi akan dapat menerima transaksi menggunakan E-Toll Card. Dengan demikian, ruas tol yang dapat menerima E-Toll Card akan semakin bertambah, karena sebelumnya hanya berlaku di Tol Dalam Kota Jakarta, Tol Cengkareng dan JORR. Artinya, pemilik E-Toll Card dari arah Bogor yang akan menuju Bandara SoekarnoHatta, misalnya, dapat menggunakan E-Toll Card di setiap gardu. GT Cikarang Utama juga segera melayani transaksi dengan E-Toll Card di ruas Tol Jakarta-Cikampek dan Purbaluenyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi). Pengguna dari Bogor ke arah Bandung dapat menggunakan E-Toll Card di seluruh gardu. •
spektrum
I N V E S T A S I sistem ti
Cermat, Agar Tepat Penyiapan fasilitas teknologi informasi sebaiknya direncanakan dengan teliti, agar hasilnya sesuai kebutuhan kerja dan meningkatkan kinerja. UNTUK MEMODERNISASI pelayanan transaksi, lalu lintas dan konstruksi kepada jutaan pelanggan Jalan Tol Cawang–Tomang– Cengkareng, Jasa Marga Cabang CTC harus memanfaatkan teknologi informasi (TI). Persoalannya, bagaimana cara memilih solusi TI yang cocok untuk pelbagai posisi, mulai level top manager, middle manager, maupun anggota staf operasional? Selain itu, solusi yang dipilih juga harus dapat dikelola secara berkesinambungan (sustainable). Setidaknya ada lima sumber daya yang patut kita perhatikan sebelum merancang atau memilih solusi TI. Sumber daya tersebut, antara lain SDM, software, hardware, jaringan yang digunakan, serta data yang akan diolah. Perhatikan pula beberapa potensi faktor kendala (key failure factor). Faktor-faktor tersebut, antara lain keterbatasan kemampuan staf/mitra dalam menggunakan perangkat teknologi TI, kedisiplinan staf dalam memperbarui dan menyimpan data, biaya software yang mahal, ketidakandalan server menopang beban kerja yang berat, koneksi internet yang kadang-kadang putus, serangan virus, belum adanya standarisasi format data antarunit kerja, ketergantungan terhadap provider selular penyedia jaringan koneksi internet, serta minimnya perangkat elektronik yang dimiliki staf atau pun mitra. Hal yang lebih utama untuk dipertimbangkan adalah tujuan dari penggunaan sistem TI itu sendiri. CTC membutuhkan sistem TI untuk mendukung penyusunan rencana strategis, mendukung keputusan manajerial, dan mendukung operasi jalan tol. Secara umum, terdapat tiga level manajemen di CTC yang memanfaatkan teknologi informasi. Pertama adalah level kepala cabang dan para kepala bagian. Mereka menggunakan TI untuk meramalkan trend, menyusun rencana jangka panjang operasional, menghitung target pendapatan
Oleh: Nixon Sitorus, MT
Kepala Bagian Pengumpulan Tol Jasa Marga Cabang CTC
tol dan usaha lain, dan menyusun kebutuhan petugas. Kedua, level kepala subbagian dan kepala gerbang tol menggunakan TI untuk mendukung proses penganggaran, pengendalian hasil pendapatan tol, serta pengontrolan aset dan hal lain. Level terakhir yang memerlukan TI adalah kepala shift dan juru, serta tata usaha/ teknisi. Para petugas operasional ini menggunakan TI untuk proses pengoperasian, pemeliharaan dan pelayanan pelanggan. Setelah menimbang semua hal tadi, manajemen Kantor Cabang CTC mengambil langkah-langkah strategis dan taktis, yaitu: 1. Menyusun rencana induk teknologi informasi 2009-2014. 2. Membentuk tim program management officer (PMO), yang bertugas mengelola sistem TI 3. Membuat aplikasi induk teknologi berbasis web yang dinamai JMSP (Jasa Marga Surface Platform) sejak November 2009 dengan memanfaatkan teknologi cloud computation, sehingga setiap karyawan dapat mengakses data dari mana saja dengan perangkat elektronik apapun. 4. Memotivasi pejabat maupun karyawan untuk memaksimalkan penggunaan TI dengan motto “berbagi, belajar dan tumbuh dengan teknologi informasi” . 5. Melakukan pelatihan bagi para manajer dan staf secara kontinu dan komprehensif. 6. Membuat kontrak
kerjasama dengan dengan konsultan layanan TI. 7. Membeli perangkat elektronik sesuai dengan kebutuhan, sehingga zero administration (ZA) di dalam proses perawatannya. 8. Menyediakan jaringan internet cadangan (router) baru. 9. Melakukan migrasi sistem operasi ke sistem open source (linux) terhadap 100-an komputer di kantor CTC. Konsistensi dan kegigihan JM CTC dalam mengelola JMSP untuk kegiatan pengoperasian jalan tol membuahkan peningkatan pelayanan kami terhadap pemakai jalan. Sejalan waktu, JMSP pun kami kembangkan. Pada tahun 2011 ini JMSP terdiri dari 8 modul aplikasi yang memanfaatkan perangkat teknologi canggih. • Sumber: “CSF model with strategic and tactical factor”, Holland and Light, 1999)
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
17
jalurcepat
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
Rencana Pembangunan RS, Hotel dan Tempat rekreaSI
Lakukan Sendiri atau Bersinergi Pembangunan dan pengembangan beberapa bidang usaha lain diharapkan segera terlaksana dan membuahkan hasil di 2011. Bidang bisnis yang disasar, antara lain kontraktor pemeliharaan jalan tol, pembuatan rest area, taman lalu lintas edukatif, hingga rumah sakit.
B
isnis Jasa Marga di luar jalan tol mulai tahun 2011 akan mulai memperlihatkan titik cerah. Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain Jasa Marga, D. Hari Pratama, mengungkapkan bahwa sebagian proyek akan mulai direalisasikan tahun ini. Dua bidang besar yang akan dilaksanakan adalah bidang properti dan jasa. Bidang properti mencakup pengelolaan iklan dan pembangunan perumahan, sedangkan bidang jasa meliputi pengoperasian jalan tol, jasa engineering, manajemen proyek/konstruksi, dan jasa teknologi komunikasi dan informasi. “Dalam hal ini strategi bisnis yang kita lakukan ada dua: melakukannya sendiri dan kerja sama dengan pihak lain,” jelas Hari. Bidang bisnisnya sendiri dapat meliputi apa saja. Mulai dari yang melengkapi atau mendukung bisnis utama, hingga yang melenceng sama sekali.
Menyiapkan Kontraktor Pemeliharaan Jalan Tol Langkah akuisisi Perusahaan terhadap PT SMBU (Sarana Marga Bakti Utama), misalnya, diproyeksikan untuk menangkap peluang bidang kontraktor pemeliharaan jalan tol. Pada tahap awal, PT SMBU akan menangani pekerjaan di Jasa Marga dan anak perusahaan. Namun ke depan, perusahaan tersebut diharapkan mampu mencari proyek di luar Jasa Marga.
18
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
ada dua koridor jalan tol yang akan di-launching. Namanya sendiri saat ini masih dirahasiakan, karena masih dalam tahap study.
Rest Area Plus Taman Lalin Edukatif
D. Hari Pratama, Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain Jasa Marga
Hari yakin, bidang usaha kontraktor pemeliharaan jalan tol akan berkembang dengan baik dan mampu meningkatkan penghasilan. Hal itu mengingat pengalaman Perusahaan selama ini telah memadai. Langkah akuisisi perusahaan lain tetap akan terus dilakukan Jasa Marga selama bidang usaha tersebut menguntungkan. Proses akuisisi berlangsung secara bertahap dengan memperbesar jumlah saham. Misalnya, awalnya saham Jasa Marga hanya 25%. Pada saat yang tepat, komposisinya akan ditingkatkan lebih dari 50%, sehingga saham Jasa Marga menjadi mayoritas. Hari memberikan sedikit bocoran bahwa pertengahan tahun ini akan
Menyinggung rest area, saat ini rest area di kawasan Cirebon telah beroperasi. Rencananya, Perusahaan akan terus melakukan peningkatan fasilitas di rest area tersebut, sesuai dengan karakter pemakai jalan di kawasan itu. Kita mengetahui bahwa pemakai jalan tol yang melintasi Jalan Tol Cirebon umumnya pengemudi jarak jauh, sehingga sarana dan prasarananya harus disesuaikan. Sebagai contoh, kita akan menyediakan tempat mandi yang dilengkapi air hangat. Keberadaan rumah makan pun akan diperbanyak dan diperluas. Bahkan terbuka kemungkinan untuk menyediakan tempat pijat. Perusahaan akan menjadikan kawasan tersebut sebagai area penghijauan, sehingga kelak akan menjadi sebuah taman yang luas, hijau, dan indah. Sekitar 1.000 pohon akan kita tanam. Semua ini dilakukan mengingat empat atau lima tahun ke depan, pemakai jalan akan menuntut kenyamanan seperti itu, “Kita tak ingin terlambat, maka semua itu kita lakukan sedini mungkin,” ujar Hari. Di samping itu, saat ini Perusahaan juga tengah menyiapkan rest area di
Km 88 Jalan Tol Purbaleunyi. Berbeda dari yang lain, yang dibangun bukan sekadar tempat istirahat, melainkan juga taman rekreasi dan taman lalu lintas edukatif. “Kelak akan dibuat taman lalu lintas yang lengkap dan memadai, ada minatur jalan tol, ada simulasi, dan cara-cara berlalu lintas yang baik dan benar. Ini merupakan kontribusi Jasa Marga dalam bidang pendidikan. Bukan cuma itu, ini juga merupakan impian Pak Frans (Direktur Utama) untuk mengedukasi anakanak tentang cara berlalu lintas yang baik,” tambah Hari. Konsep pengembangan tersebut diterapkan berdasarkan karakter pemakai jalan yang melalui kawasan ini. Berdasarkan hasil studi kelayakan tahun 2005, pemakai jalan di kawasan ini umumnya menginginkan diadakannya tempat untuk melepaskan lelah yang aman dan nyaman. Bahkan cenderung pada pemenuhan kebu-tuhan hiburan untuk keluarga. “Jadi, kalau rest area di Cirebon pemenuhan lebih pada kebutuhan fisik, maka di rest area 88 ini, pemenuhan lebih pada kebutuhan fisik dan psikis,” tambah Hari. Perusahaan juga berencana membangun empat tempat istirahat lain. Dua merupakan joint venture, yakni di Km 6–7A Jalan Tol Jakarta–Cikampek dan Km 43–44B di JORR (antara Cikunir–Jati Asih). Sisanya berupa kerja sama operasi (KSO), yang akan dibangun di Km 6–7B Jalan Tol Jakarta–Cikampek dan di Km 3–4B JORR (Ulujami Pondok Aren). Kenapa tidak dikelola sendiri saja
oleh Jasa Marga? Keputusan tersebut didasari beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah pertimbangan aspek kelayakan bisnis, yang ternyata menyarankan lebih baik melakukan kerjasama operasi.
Papan Iklan dan Telekomunikasi Tak dapat dimungkiri pemasangan iklan di ruas-ruas jalan tol selama ini merupakan pemasukan dari usaha lain yang cukup menggembirakan. Selama ini pengurusannya diserahkan ke kantor cabang. Agar lebih tertata, berdasarkan hasil rakor tahun 2010 lalu, rencananya akan dibuat master plan untuk titik-titik iklan. “Hal ini karena ada beberapa lokasi yang sebenarnya strategis untuk pemasangan iklan namun terbentur oleh SK, maka lahan potensial itu tak termanfaatkan,” jelas Hari. Mengenai bidang usaha telekomunikasi dan informasi yang sudah cukup lama diperbincangkan, tahun ini kemungkinan masih dalam proses studi bersama dan baru sebatas MOU. Jasa Marga masih menunggu apa yang diinginkan Telkom. “Pemainnya semakin banyak, membuat bisnis ini menjadi relatif murah, sehingga membuat Telkom berpikir panjang. Kemungkinannya kita akan bermain pada jasa pelayanannya saja mengingat peluang itu lebih memungkinkan,” jawab Hari.
RS dan Hotel di Pinggir Tol Pembangunan rumah sakit di area workshop tetap akan dilaksanakan, dan kemungkinan tahun ini konstruksinya akan dimulai. Izin dari Pemda
DKI memang belum dikantongi, namun desainnya sudah jadi. Saat ini, kita masih mencari rekanan yang tepat untuk pengoperasian rumah sakit tersebut. Konstruksinya sendiri tetap akan dilakukan Jasa Marga. “Workshop kita akan bongkar habis dan Kantor Cabang Jagorawi pindah ke dekat kantor pusat. Kelak di kawasan itu hanya untuk kepentingan bisnis usaha lain saja,” jelas Harry. Perencanaan pendirian RS memang telah berlangsung beberapa tahun. Hal tersebut disebabkan sulitnya perizinan dari Pemda, yang telah diurus sejak 2005. Maklum, lahan di sekitar jalan tol merupakan lahan hijau. Hari mencontohkan, untuk membangun Gedung JMDC (Jasa Marga Development Center) saja butuh waktu cukup lama. Begitupun saat Jasa Marga harus menyelesaikan pembangunan Tempat Istirahat di Jalan Tol Jagorawi, yakni TI Cibubur Square, yang butuh waktu perizinan lebih dari 3 tahun. Selain rumah sakit, di kawasan yang sama pun bakal dibangun hotel. Pertimbangannya, kawasan ini akan berkembang menjadi kawasan wisata, sementara di sepanjang Jalan Tol Jagorawi dan JORR keberadaan hotel sangat minim, bahkan nyaris tak ada. Untuk pembangunan hotel, kita juga masih mencari partner kerja untuk pengelolaannya. Semoga saja semua rencana pengembangan tersebut berjalan lancar, sehingga bisnis Perusahaan akan lebih berkembang lagi. • Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
19
bahujalan
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
PELATIHAN UNTUK FRONTLINER
Frontliner Menawan,
Pelanggan Terpuaskan
Selaras dengan target Jasa Marga yang ingin mencapai predikat industry leader di tahun 2012, maka berbagai peningkatan dan perbaikan dilakukan, termasuk di jajaran depan alias frontliner. Tak cuma manusianya, tapi gerbang pun mendapat perhatian penuh. “Semangat dalam bekerja sangat dibutuhkan, apalagi dalam mengikuti training, supaya ke depannya diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pemakai jalan,” tanggap Firmansyah, Direktur SDM PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Menurut Firman, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa jalan tol, ada tiga bentuk pelayanan yang diberikan Jasa Marga bagi pengguna jalan, yaitu pelayanan transaksi, lalu lintas, serta konstruksi. Dari pelayanan tersebut diharapkan Perusahaan akan mendapatkan feed back.
Tata Mutu STAR
Agung Purnomo, Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk
FRONTLINER Jasa Marga yang antara lain terdiri dari pengumpul tol, petugas pelayanan lalu lintas, maupun petugas informasi menduduki peran penting bagi Perusahaan. Bagi para pelanggan, merekalah wajah Perusahaan. Itulah sebabnya, peningkatan mutu dan kualitas frontliner sangat penting diperhatikan. Berbagai pelatihan pun dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
20
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
Agung Purnomo, Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko menambahkan, bahwa perlu ada standarisasi yang baku bagi frontliner dalam melayani pemakai jalan. Standarisasi tersebut berlaku untuk aspek penampilan, terutama dalam hal sikap diri dan pengetahuan. Agung mengingatkan, penampilan tak berkaitan dengan usia. Meski usia sudah 50 tahun, bila dia dapat bersikap sangat ramah, baik, sopan serta mampu memberi pelayanan sesuai keinginan pelanggan, berpenampilan rapi, dan bersih, maka usia tak masalah. Guna memenuhi keinginan tersebut, saat ini berbagai training bagi frontliner telah dilakukan. Contohnya adalah Training for Trainers Frontlin-
ers Service Excellence di akhir tahun lalu, yang diadakan beberapa gelombang. Training diikuti oleh 29 peserta dari Jabotabek, Cabang Palikanci, Purbaleunyi, serta Kantor Pusat yang terdiri dari petugas PIK, dan kashift TIC untuk gelombang pertama. Gelombang kedua diikuti oleh perwakilan Cabang Semarang, Belmera, Palikanci, Surabaya, Purbaleunyi, JLJ, dan MSJ. Saat itu, materi disampaikan oleh image consulting provider, Virtue Enhancement Centre, dan Yuliana Agung, pengarang buku Yes I Can Serve. Buku tersebut merupakan buku wajib bagi setiap perusahaan/ organisasi/individu yang peduli dengan dunia pelayanan pelanggan. Ada pula sosialisasi pedoman dari konsultan individu (frontliners excellence). Pada kesempatan tersebut, diperkenalkan pula tata nilai mutu (STAR) yang merupakan wujud dari komitmen perusahaan terhadap mutu. Tata nilai mutu STAR meliputi aspek Safety, Time, Attitude, dan Product. Kita dapat menjadikannya sebagai tolok ukur keberhasilan program. Safety atau keselamatan merupakan yang utama, sehingga dalam kegiatan apa pun tidak boleh ada korban. Prinsip Time mengharuskan kita untuk bekerja sesuai jadwal, kecepatan pelayanan sesuai janji. Dalam hal Attitude, kita diharapkan berperilaku profesional dan sesuai tata nilai, norma dan aturan. Untuk
Usaha Strategik Pelayanan Mutu Ekselen
aspek Product, produk jasa yang kita sodorkan harus sesuai spesifikasi dan harapan pelanggan, hasil kerja sesuai dengan rencana. Berdasarkan prinsip Cost, kita juga sebaiknya memberikan biaya terendah untuk layanan berkualitas terbaik.
Jadi Fasilitator Memang, tidak semua frontliner dapat mengikuti training tersebut. Oleh karena itu, sangat diharapkan mereka yang mengikutinya bisa menjadi fasilitator untuk yang tidak dapat mengikuti. Targetnya, tahun 2011 sekitar 1.800 karyawan frontliner sudah menjalani pendidikan. Selain peningkatan kualitas diri, para frontliner juga dibekali pelbagai informasi. Sebut saja, ada info tarif, lokasi-lokasi penting di sekitar jalan tol, kondisi lalu lintas, nomor-nomor telepon penting, dan pelayanan lain. “Sebab, kadang ada pemakai jalan yang bertanya kepada pengumpul tol. Misal, kalau mau ke Sentul keluarnya di gerbang tol mana? Nah, kalau pengumpul tol tidak tahu, kan, mengecewakan pemakai jalan!” Agung memberi contoh. Menyinggung masalah penampilan, Agung menegaskan, bukan hanya baju seragam saja yang terlihat rapi, tapi rambut juga. Rambut petugas laki-laki tidak gondrong, bagi perempuan harus selalu disisir. Untuk yang berkerudung harus mengenakan kerudung seragam Jasa Marga. Bila menggunakan jaket juga harus seragam. Semua ini merupakan APD dan masuk dalam K3. “Sikap duduk juga harus diperhatikan dengan baik, jangan melayani sambil menggunakan ear phone, dan usahakan untuk tersenyum,” tambah Agung. Setidaknya, mereka yang berada di jajaran depan mampu bersikap seperti para teller bank yang selalu ramah dan tersenyum. Kita harapkan pada 2012 mendatang seluruh frontliner sudah mendapat training, karena tahun 2012 target Jasa Marga adalah menjadi industry leader. Jadi, pelayanannya harus baik, aman, dan nyaman.
Renovasi Gardu Selain manusianya, renovasi juga dilakukan pada fasilitas luar gedung,
Road Map Frontliners Service Excellent
yakni gerbang dan gardu. Dinding, pintu, dan kaca jendela harus dicat dengan satu warna, yakni warna ciri khas Jasa Marga. Tempat tersebut juga harus bebas dari cacat, seperti terkelupas atau perubahan warna (kusam, berlumut dan lain-lain), serta bebas cacat konstruksi seperti retak, pecah, berlubang dan lain-lain. Yang terakhir, gardu dan gerbang harus bebas dari kotoran, coretan, dan berbagai macam tempelan yang tidak berisi informasi pendukung layanan pelanggan. Untuk penerangan, fasilitas penerangan gedung bagian luar harus menerangi seluruh bagian luar lantai dasar gedung sepanjang malam. Lapangan parkir pun harus bebas dari genangan air, batu-batuan atau benda-benda lain yang menghalangi keluar masuk kendaraan. Area tersebut harus bebas dari lubang-lubang, bersih dari sampah dan paku atau benda-benda tajam lainnya, serta tidak berbau busuk atau bau kotoran.
Hal lainnya, mobil atau motor karyawan Jasa Marga tidak menempati tempat parkir yang disediakan untuk pengunjung. Tata letak informasi, yakni logo besar Jasa Marga di atas pintu depan gedung dapat terlihat jelas baik siang maupun malam. Sign board Jasa Marga di setiap pintu gerbang/pintu gerbang tol masuk pun wajib terlihat jelas siang dan malam dari jarak kurang lebih 200 m dan dari kedua arah jalan raya yang menuju pintu masuk. Tak lupa, pada setiap 3 Km Tol Pendek dan 10 Km Luar Kota Tol Jauh dipasang papan di pinggir jalan. Papan tersebut bertuliskan “Jalan Tol ini dikelola oleh Jasa Marga”, lengkap dengan nomor telepon Call Center 021-8088-0123 serta alamat akses mobile video streaming (http://m.jasamargalive.com). Dengan melaksanakan semua itu, kita berharap pelanggan akan senantiasa puas dengan pelayanan kita. • Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
21
pojokkita
B e r i t a J a l a n To l • E d i s i 1 1 4 • M a r e t 2 0 1 1
abdul hadi, direktur pengembangan usaha
Masa Depan Kita
Pascamasalah Tanah
Pengesahan UU Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum akan jadi terobosan yang membuat bisnis jalan tol semakin bergairah. Bila itu terjadi, kita sebaiknya juga siap dengan konsekuensinya.
S
AAT ini pembangunan tujuh ruas jalan tol baru masih terus dikerjakan. Ada ruas Semarang-Solo, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pasuruan, CengkarengKunciran, Kunciran-Serpong, JORR W1 (Ulujami-Kebon Jeruk) dan Bogor Ring Road. Semua ruas tadi terus kita kerjakan dan tetap akan diselesaikan sesuai jadwal. Namun, kendala tetap ada, yakni pembebasan lahan yang cenderung lama penyelesaiannya. Hal itu tak cuma terjadi di satu ruas, tapi di beberapa ruas. Berbagai upaya kita lakukan untuk mempercepat pembebasan lahan. Sebagai contoh, kita melakukan koordinasi rutin dengan TPT, P2T, BPN, dan Pemerintah Daerah setempat. Harapannya, dari langkah tersebut kita dapat menemukan solusi atas kendala untuk percepatan pembebasan lahan.
22
Menjaga Sinergi Memacu Prestasi
Di ruas Waru misalnya, terdapat beberapa bidang tanah yang belum dibebaskan. Untuk menyelesaikannya, selain melakukan koordinasi dengan TPT, P2T dan Pemprov Jawa Timur, kita juga menyiapkan konsinyasi. Personel pun kita terjunkan untuk membantu TPT dan P2T dalam pembebasan lahan. Namun, prosesnya tetap saja memakan waktu lama dan tidak efisien.
pihak swasta dalam penyediaan jalan tol, harus ditempatkan dalam kerangka positif. Jasa Marga sendiri akan terus mempertahankan posisinya sebagai leader operator jalan tol di Indonesia. Upaya untuk mendapatkan hak konsesi baru senantiasa kita lakukan, baik melalui akuisisi maupun tender dengan memaksimalkan kapasitas keuangan Jasa Marga.
Segera Sahkan RUU Tanah
Peluang Bisnis di Koridor Tol
Karenanya, mau tidak mau, untuk mendukung suksesnya pembangunan jalan tol ke depan, DPR sebaiknya segera mengesahkan RUU Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Bila undang-undang memberikan aturan yang jelas mengenai patokan harga pembebasan lahan untuk kepentingan publik, maka proses pembebasan lahan tidak akan menjadi perkara yang berlarut-larut. Bisnis jalan tol pun akan semakin semarak, karena investor mendapat jaminan kuat. Terlebih, dana bergulir BLU cukup untuk pembebasan lahan jalan tol yang saat ini konsesinya telah dimiliki oleh investor. Walau begitu, kita tentunya juga berharap pemerintah tegas terhadap investor jalan tol yang terbukti tidak kapabel. Mereka yang tidak membangun ruas yang telah didapat konsesinya sebaiknya diputus haknya atau diminta mencari mitra strategis. Perjanjian konsesi antara pemerintah dan investor pun sebaiknya lebih saling menguntungkan. Bagaimanapun, masyarakat kini sudah demikian membutuhkan keberadaan jalan tol. Kelas menengah ke atas melihat jalan tol sebagai salah satu solusi penghematan biaya operasi kendaraan dan waktu. Oleh karena itu, keterlibatan
Saat semua itu terjadi, sebaiknya kita sudah siap untuk menghadapi persaingan yang ketat. Sedari sekarang kita perlu melakukan terobosan-terobosan dan jeli melihat peluang bisnis. Koridor jalan tol adalah salah satu tempat yang sangat prospektif untuk dikembangkan. Rencana pengembangan yang akan kita lakukan, baik yang ke arah properti seperti perkantoran, perumahan dan utilitas lain, maupun teknologi informasi serta jasa layanan teknik harus terus direalisasikan. Targetnya, bisnis lain-lain tersebut akan menyumbang sedikitnya 10% dari total pendapatan kita di masa depan. Demi meraih sukses di bidang bisnis lain, maka Jasa Marga harus melakukan studi yang mendalam mengenai pengembangan usaha yang akan dilakukan. Analisis kelayakan bisnis harus dikedepankan sebagai pertimbangan sebelum menerjuni bisnis tersebut. Selain itu, kita juga memerlukan benchmarking dengan perusahaan sejenis. Dalam hal pengembangan bisnis properti, misalnya, kita dapat menjalin kerja sama strategis dengan mitra (BUMN/swasta) yang profesional di bidang properti. Hal serupa dapat kita upayakan untuk mendorong percepatan pengembangan bidang bisnis lain. •