KETERKAITAN ANTAR DAERAH DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI Prof. Tresna Priyana Soemardi Komisioner/Mantan Ketua KPPU RI 19 Agustus 2014
1. Sejarah Perekonomian Dunia 1
2
3
4
1970
2013
US
SPORE
$ 5.126 $ 1,075 T
$54.649 $295B 5,3 JT
JEPANG
US
$2.016 $1,9 B 100 JT
$53.392 $16,7T 250 JT
SPORE
JAPAN
$925 $1,9 B 1 JT
$ 38.633 $4,8 T 127 JT
KOREA $299 $9,4B 30 JT
5
CHINA $112 $91B 800 JT
6
-
-
INDUSTRIALISASI (MANUFAKTUR) EKSPOR KONSUMSI DALAM NEGERII, REGIONAL, INTERNASIONAL VS, SDM, R&D, Kelembagaan ekonomi insutri yang kuat EFISIENSI PERSAINGAN SEHAT Catatan: Indonesia, 1998: -13%
KORSEL $ 25.976 $1,6 T 50 JT CHINA $6.626 $9T 1,5M
INDONESIA
INDONESIA
$86 $9,8B 110 JT
$3.475 $868B 240 JT
Source dari berbagai sumber
2
1. Kondisi Perekonomian Dunia
Source World Economic Outlook October 2013:Transition and Tension, IMF
3
2. Ekonomi Indonesia GDP Growth by Quarter (YoY) - (percent)
5 Source: BPS, processed
3. Pertumbuhan Ekonomi Vs Pertumbuhan Industri
4. Kinerja Sub Sektor Industri
11
5. Struktur Ekspor Produk Industri
6.Teknologi Industri dalam Struktur Ekspor Produk Industri
Note : KII, as at July 2013
7. Struktur Impor Produk Industri
8.Teknologi Industri dalam Struktur Impor Produk Industri
Legenda:
= 100,
= 50,
= 10 dan
< 10
Note : KII, as at July 2013
9. Daya Saing Produk Industri
Sumber : Ditjen KII, 2014, menggunakan perhitungan RCA yang digunakan oleh UNCTAD
13. Struktur Penyerapan Tenaga Kerja Industri
Sumber : BPS, Dolah
Industri menyumbang penyerapan tenaga kerja tahun 2013 sekitar 15 juta orang
Menggerakkan kembali Industri Manufaktur mendukung pertumbuhan dan transformasi ekonomi nasional
Sektor industri sebagai motor penggerak. Didukung oleh pertanian, kelautan, pertambangan, serta jasa-jasa pelayanan. Menerapkan praktik-praktik terbaik dan ketatakelolaan yang baik agar terwujud ketahanan ekonomi yang tangguh. Pengembangan iptek diarahkan untuk mendukung daya saing nasional. Kebijakan pasar kerja diarahkan untuk terciptanya pasar kerja yang fleksibel, hubungan industrial yang harmonis, keselamatan kerja yang memadai, penyelesaian industrial yang memuaskan.
Menghidupkan kembali sektor industri sebagai penggerak ekonomi nasional
Diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dengan struktur industri yang sehat dan berkeadilan, yaitu:
– Dalam hal penguasaan usaha, struktur industri disehatkan dengan meniadakan praktek-praktek monopoli dan berbagai distorsi pasar; – Dalam hal skala usaha, struktur industri akan dikuatkan dengan menjadikan IKM sebagai basis industri nasional yaitu terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri berskala besar; – Dalam hal hulu-hilir, struktur industri akan diperdalam dengan mendorong diversifikasi ke hulu dan ke hilir membentuk rumpun industri yang sehat dan kuat.
Struktur Industri Nasional 1. Dalam hal kepemilikan dan penguasaan usaha, struktur industri masih lemah: – Rasio konsentrasi 2 perusahaan besar (CR2) umumnya di atas 50%. 2. Dalam hal skala usaha, struktur industri masih lemah: – Postur populasi industri masih belum seimbang antara Industri besar, menengah, dan kecil.
– Industri menengah dan kecil (IKM) belum terkait dengan industri besar pemegang merek (OEM)struktur rantai pemasok lokal masih dangkal 3. Dalam hal hulu-hilir struktur industri masih lemah: – Ekspor komoditi sektor primer masih sangat tinggi – Impor bahan baku, komponen, sub-assembly masih sangat tinggi – Partisipasi industri domestik dalam jaringan produksi global (Global Production Network) belum terbangun – Penguasaan rantai nilai (Value Chain) masih lemah terutama dalam pengembangan produk baru (New Product Development).
KONSENTRASI KEPEMILIKAN DAN PENGUASAN PASAR DUA PERUSAHAAN TERBESAR (CR2) TAHUN 2011
CR2 lebih besar dari 50%
Sumber: BPS: Statistik Industri 2011 - diolah • •
Cabang industri dengan CR2 diatas 50% cenderung berperilaku monopolistik . berpotensi mendistorsi pasar Masih perlu upaya untuk memperbaiki dengan membuka kesempatan bagi pemain baru melakukan investasi. 9
POSTUR POPULASI INDUSTRI - 2011 SCALE Micro (Labor <5) Small (5<=Labor<20) Medium (20<=Labor<100) Large (Labor >=100)
ESTABLISHMENT 2,554,787 424,284 16,295 7,075
•
Micro and small manufacturing industries account almost 99%
•
However, their contribution to industrial value added is only 8%.
•
Account only 2%
Micro and small industries are very impprtant as the seed to become larger industries.
•
Entrepreneur of Micro and Small Industries have higher education degree (Diploma – S1, S2, and S3) account only 2% of the total.
•
This figure indicate s that capacity of micro and small industry to absorb external knowledge and to apply it is very limited.
Sumber: BPS – Statistik Industri 2011 dan Statistik Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga (IKKR) 2010 • •
POTENSI INDUSTRI KECIL DAN MIKRO MASIH SANGAT TERBATAS SEBAGAI BASIS PENUMBUHAN INDUSTRI SEHINGGA STRATEGI UTAMA PENGUATAN POPULASI INDUSTRI ADALAH INVESTASI BAIK PMA MAUPUN PMDN 10
PROFIL RANTAI PEMASOK KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR R-4 Dies, Jig and Stamping 1.PT Cidas Supra Metalindo 2.PT Dharma Precision Parts 3.PT Fuji Technica Indonesia 4.PT Metindo Era Sakti 5.PT Pamindo Tiga T 6.PT Waja Kamajaya Sentosa
Frame/ Chasis 1.PT Gemala Kempa Daya 2.PT Yudistira Utama Indonesia
Axle
1.PT Hydraxle Perkasa 2.PT Inti Ganda Perdana 3.PT Waja Kamajaya Sentosa
Shock Absorber 1.PT Ionuda 2.PT Kayaba Indonesia
Engine Part/Assy 1.PT AT Indonesia 2.PT Astra Daihatsu Motor 3.PT Astra Otoparts Div.Nusa Metal 4.PT Bakrie Tosanjaya 5.PT Baninusa Indonesia 6.PT Edico Utama 7.PT Federal Izumi Manufacturing 8.PT Federal Nittan Industries 9.PT Honda Prospect Motor 10.PT Jibuhin Bakrie Indonesia 11.PT Mitsubishi Krama Yudha Motor Mfg. 12.PT Pakarti Riken Indonesia 13.PT Toyota Astra Motor 14.PT Wahana Eka Paramitra
Body/ Pressed Part And Component 1.PT Astra Daihatsu Motor 2.PT Dharma Polimetal 3.PT General Motors Indonesia 4.PT Honda Prospect Motor 5.PT Inti Pantja Press Industri 6.PT Inti Polymetal 7.PT Mekar Armada Jaya 8.PT Mitsubishi Krama Yudha Motor Mfg. 9.PT Pamindo Tiga T 10.PT Subur Djaja Teguh
Spark Plug 1.PT Denso Indonesia 2.PT Multi Prima Sejahtera 3.PT NGK Busi Indonesia
Radiator
1.PT Central Karya Megah Utama 2.PT Denso Indonesia 3.PT Selamat Sempurna Tbk.
4.PT Three Star Indonesia
11.PT Sugity Creative 12.PT Toyota Astra Motor 13.PT Waja Kamajaya Sentosa 14.PT Yudistira Utama Indonesia
1.PT Aisin Indonesia 2.PT Daikin Clutch Indonesia
2.PT Indospring Tbk.
3.PT Indofacing Indonesia
Transmission
3.PT Muarateweh Spring
1.PT Honda Prospect Motor
Brake System 1.PT AT Indonesia
2.PT Wahana Eka Paramitra
2.PT Bakrie Tosanjaya 3.PT Braja Mukti Cakra 4.PT Chemco Harapan Nusantara 5.PT Indoprima Gemilang 6.PT Indofacing Indonesia 7.PT MK Prima Indonesia 8.PT Pakarti Riken Indonesia 9.PT Sanoh Indonesia 10.PT Selamat Sempurna Tbk. 11.PT Tri Dharma Wisesa 12.PT Waja Kamajaya Sentosa
AC, Compressor, Evaporator 1.PT Denso Indonesia
2.PT Selamat Sempurna
1.PT Astra Otoparts Div.Adiwira Plastik 2.PT Cipta Kreasi Prima Muda 3.PT Dasa Windu Agung 4.PT Ekamitra Jayatama
Steering System 1.PT Astra Otoparts Div.Adiwira Plastik 2.PT Dasa Windu Agung 3.PT Honda Prospect Motor 4.PT Nihon Plast Indonesia 5.PT Showa Indonesia Mfg.
Filters 1.PT Andhi Chandra Automotive Product TBk. 2.PT Buanatama Metalindo 3.PT Denso Indonesia 4.PT Duta Nichirindo Pratama 5.PT FSCM Manufacturing Indonesia 6.PT HRL International 7.PT Panata Jaya Mandiri 8.PT Selamat Sempurna Tbk.
Gasket
1.PT HRL International 2.PT NHK Gasket 3.PT Nichias Leakless Telison Gasket Mfg. 4.PT Nichias Rockwool Indonesia 5.PT Partuni Perdana
Safety Belt
Exhaust Pipe & Muffler
1.PT Autoliv Indonesia
1.PT Cipta Saksama Indonesia
2.PT Sungwoo Indonesia
2.PT Ionuda
Sumber : GIAMM
Plastic Parts/Accessories
9.PT Sugity Creative 10.PT Usra Tampi Indonesia 11.PT WIKA Intrade
3.PT Showa Indonesia Mfg. 1.PT Chuhatsu Indonesia
1.PT Abadi Barindo Autotech 2.PT Ateja Multi Industri 3.PT Indosafety Sentosa Industry 4.PT Karya Bahana Berlian 5.PT Meiwa Indonesia 6.PT Mastrotto Indonesia
5.PT Frina Lestari Nusantara 6.PT Ichikoh Indonesia 7.PT 3M Indonesia 8.PT Meiwa Indonesia
Clutch & Clutch Facing
Leaf & Coil Spring
Seat & Interior Component
3.PT Pamindo Tiga T 4.PT Selamat Sempurna Tbk.
Safety Glass 1.PT Armada Indah Agung Glass 2.PTAsahimas Flat Glass Tbk.
Rubber Parts 1.PT Arai Rubber Seal Indonesia 2.PT IRC Inoac Indonesia
Wiring Harness
3.PT Putra Karya Indralaksono
1.PT EDS Manufacturing Indonesia
4.PT Indokarlo Perkasa
2.PT Delphi Automotive Systems Indonesia
5.PT Pong Codan Indonesia
3.PT Indoprima Gemilang
6.PT Yamatogomu Indonesia
4.PT Sumi Indo Wiring Systems
7.PT Bando Indonesia
Electrical Component
8.PT Kotobukiya Indo Classic Industries
Wheel Rim/ Alloy 1.PT Bangun Sarana Alloy 2.PT Excel Metal Industry 3.PT Pakoakuina 4.PT Inkoasku 5.PT Palingda Nasional 6.PT Mesindo Alloy Wheel Corp.
Speedometer
1.PT Indo VDO Instrument
1.PT Denso Indonesia 2.PT Ekamitra Jayatama 3.PT Hamaden Indonesia Mfg. 4.PT Ichikoh Indonesia 5.PT Indoniles Electric Parts 6.PT Jideco Indonesia 7.PT Lippo Melco Auto Parts 8.PT Mitsuba Indonesia 9.PT Nikko Cahaya Electric
Battery 1.PT Century Batteries Indonesia 2.PT GS Battery 3.PT Nipress Tbk. 4.PT Trimitra Baterai Prakasa 5.PT Tri Mega Baterindo 6.PT Yuasa Battery Indonesia
Others 1.PT Garuda Metalindo 2.PT Garuda Metal Utama 3.PT Hi-lex Indonesia 4.PT Hilex Parts Company 5.PT Jakarta Martenlogamindo 6.PT Menara Terus Makmur 7.PT Morita Tjokro Gearindo 8.PT Waja Kamajaya Sentosa
STRUKTUR PEMASOK OEM
Sumber: Kementerian Perindustrian
12
PROFIL RANTAI PEMASOK KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR R-2 Body/Pressed And Plastic Part
Spark Plug
Dies, Jig
Engine Parts/Assy
1.PT Cidas Supra Metalindo
1.PT Astra Honda Motor
2.PT Dharma Precision Parts
2.PT Astra Otoparts Div.Nusa Metal
1.PT Astra Honda Motor
2.PT Multi Prima Sejahtera
3.PT Metindo Era Sakti
3.PT Baninusa Indonesia
2.PT Asta Otoparts Div.Adiwira Plastik
3.PT NGK Busi Indonesia
4.PT Pamindo Tiga T
4.PT Danmotors Indonesia
3.PT Danmotors Indonesia
5.PT Waja Kamajaya Sentosa
5.PT Dharma Precision Parts
4.PT Dharma Polimetal
6.PT Edico Utama
5.PT Inti Polymetal
7.PT Federal Izumi Manufacturing
6.PT Kawasaki Motor Indonesia
8.PT Federal Nittan Industries
7.PT Metindo Era Sakti
9.PT FSCM Manufacturing Indonesia
8.PT Subur Djaja Teguh
10.PT Kawasaki Motor Indonesia
9.PT Waja Kamajaya Sentosa
11.PT Musashi Auto Parts Indonesia
10.PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Shock Absorber 1.PT Kayaba Indonesia 2.PT Showa Indonesia
1.PT Denso Indonesia
Seat 1.PT IRC Inoac Indonesia 2.PT Meiwa Indonesia
Accessorie s
1.PT 3M Indonesia
Bearin g
1.PT SKF Indonesia
12.PT Pakarti Riken Indonesia 13.PT WIKA In-Trade 14.PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Tools 1.PT Menara Terus Makmur 2.PT Waja Kamajaya Sentosa
Brake System 1.PT Chemco Harapan Nusantara 2.PT Danmotors Indonesia 3.PT Eka Swastya 4.PT Putra Karya Indralaksono 5.PT Tri Dharma Wisesa 6.PT Yutaka Manufacturing Indonesia
Filter 2.PT Denso Indonesia 3.PT FSCM Manufacturing Indonesia
4.PT HRL International
4.PT Putra Karya Indralaksono
5.PT Partuni Perdana
1.PT Dharma Control Cable Indonesia
Muffler 1.PT Danmotors Indonesia 2.PT Dharma Polimetal
Wheel Rim 1.PT Astra Honda Motor 2.PT Dharma Polimetal 3.PT Excel Metal Industri 4.PT Pakoakuina
2.PT FSCM Manufacturing Indonesia
3.PT HRL International
Speedometer
3.PT Hi-lex Indonesia
4.PT Waja Kamajaya Sentosa
1.PT Indonesia Nippon Seiki
5.PT Yutaka Manufacturing Indonesia
2.PT Indo VDO Instrument
4.PT Hilex Parts Company
3.PT Tri Mega Baterindo
2.PT IRC Inoac Indonesia 3.PT Pong Codan Indonesia
4.PT Nichias Rockwool Indonesia
2.PT Trimitra Baterai Prakasa
1.PT Indokarlo Perkasa
1.PT HRL International 3.PT Nichias Leakless Telison Gasket Mfg.
1.PT GS Battery
Rubber Parts
Gasket 2.PT NHK Gasket Indonesia
Control Cable
Batter y
1.PT Andhi Chandra Automotive Products Tbk.
4.PT Yuasa Battery Indonesia
Wiring Harness 1.PT Cipta Mandiri Wirasakti
Others
2.PT Dharma Electrindo Mfg.
1.PT Chuhatsu Indonesia 2.PT Garuda Metalindo
Electrical Component 1.PT Indoniles Electric Parts 2.PT Indonesia Stanley Electric 3.PT Jideco Indonesia
4.PT Mitsuba Indonesia 5.PT Toyo Denso Indonesia
3.PT Garuda Metal Utama 4.PT Hankook Casting Indonesia 5.PT Indospring Tbk. 6.PT 3M Indonesia 7.PT Jakarta Martenlogamindo 8.PT Morita Tjokro Gearindo 9.PT WIKA In-Trade
INDUSTRI ELEKTRONIKA KONSUMSI Elektronika Rumah Tangga
Personal Digital
Produk Elektronika
Roadmap Produk Elektronika
Roadmap Produk Elektronika
(Segmentasi Pasar Menengah Kebawah)
(Segmentasi Pasar Menengah)
(Segmentasi Pasar Menengah Atas)
Pendapatan Rendah – 33jt Keluarga
Pendapatan Sedang ~ Tinggi – 23jt Kel.
Kepemilikan Pribadi
Radio Kaset Kepemilikan Rp.250rb 71% 1.4 jt / th (’05) Televisi 14” Rp.700rb 56% 21” Rp. 1,4jt 4.5 jt / th Kipas Angin Rp.150rb 3,3 jt / th
38%
Setrika 350W Rp.80rb 3,7 jt / th
27%
Pompa Air Rp.250rb 1,9 jt / th
24%
Sumber: KADIN
Kepemilikan
Lemari Es 1 Pintu 150L Rp.1,1jt 2 jt / th
19%
Mesin Cuci 2 Tabung Rp.1,1jt 850 rb / th
4%
AC Rp.2,4jt 850 rb / th
3%
LCD TV 26” Rp. 24jt
Notebook Komputer Rp. 20jt Kamera Digital Rp. 3jt HP Rp. 2jt
INDUSTRI KOMPONEN ELEKTRONIKA Core Problems of Electronics Industry in Indonesia : 1. Few Numbers of Supporting Industry, Shallow Industrial Structures 2, Raw Materials, Parts Component and Devices Imported from Japan
Sumber: KADIN
PENDALAMAN STRUKTUR
SUPPLIER TIER 1
SUPPLIER TIER 2
• • • •
Final Product
Sub Assembly
Components
Components
Sub Assembly
COMPONENT SUPPLIER DEVELOPMENT
OEM = Original Equipment Manufacturer
Components
Penumbuhan usaha pemasok bagi OEM, umumnya berskala menengah dan kecil. Usaha Pemasok harus dapat memenuhi kinerja operasional OEM yaitu dalam biaya produksi, kualitas, dan jadwal penyerahan ( quality, cost, delivery time, QCD). Pembinaan pemasok untuk memenuhi kinerja operasional disebut Component Supplier Development Program (CSDP) Sasaran Program adalah Peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
17
ALUMUNIUM Bauksit Diekspor, Bahan Industri Diimpor IMPOR (dalam Ribu Ton)
M = Million T = Ton
SITC 28731 Al Ore
Juta Ton
Refining
$ 190 M
$ 956 M
441 Ribu T
379 Ribu T
SITC 28732 Alumina
SITC 6841 Al & Al Alloy Unwrought
SITC 6842 Al & Al Alloy Worked
Extrusion Rolling Casting
Smelting
SITC 69X Other Mfg Prod of Al
Fabricating
$ 335 M
$ 424 M
$ 522 M
140 Ribu T
126 Ribu T
168 Ribu T
EKSPOR 2011
BIJIH TEMBAGA SELURUHNYA DIEKSPOR IMPOR 2011
M = Million T = Ton
Juta Ton
EKSPOR 2011
$ 107 M
$ 686 M
$ 484 M
33 Ribu T
75 Ribu T
77 Ribu T
SITC 2871 Cu Ore and Concentrate
SITC 6821 Cu & Cu Alloys
SITC 6822 Cu & CU Alloys
$ 2,544 M
$ 1,042 M
131 Ribu T
110 Ribu T
SELURUH KEBUTUHAN BAHAN BAKU BESI BAJA DIIMPOR IMPOR (dalam Juta Ton)
$ 968 M
$ 3,089 M
$ 5,8 M
2,2 Juta T
3,8 Juta T
4,8 Juta T
SITC 673 : Bars
SITC 281 Iron Ore & Concentrate M = Million T = Ton
EKSPOR 2011
SITC 674: Univ Plates
SITC 282 Waste And Scrap of Iron
SITC 671 Pig SITC 672 Ingots
SITC 676 : Rails SITC 677: Wire SITC 678 : Tubes, Pipes SITC 679 : Casting
$ 348 Ribu
$ 51 M
$ 519 M
$ 1,388 M
14 Ribu T
40 Ribu T
194 Ribu T
1,163 Ribu T
INDUSTRI TERKNSENTRASI JAWA iNDUSTRI TERKONSENTRASIDI DI PULAU PULAU JAWA "Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional"
1.688 2.064 2.327 2.402 398
2003
2005
2010
2011
''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Nasional''
"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional"
499
356
371 587
569
541
560
2003 2005 2010 2011 2003 2005 2010 2011
19.529
16.607
2003
"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"
19.440
92
86
76
80
2003
2005
2010
2011
16.996 508
2005
2010
2011
515
516
517
2003 2005 2010 2011
''Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional''
"Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera"
Sumber: BPS diolah 34
Pembangunan Struktur Industri Nasional terkait antar daerah
Lakukan Perencanaan Pembangunan Industri terkait potensi antar daerah secara detail: model ekonomi antar daerah, rantai suplai, rantai nilai, konsep kluster, agregatnya, dsb. Memaksimumkan pemanfaatan ICT dalam manajemen Pembangunan Industri nasional berbasis keterkaitan antar daerah. Memperkuat subsektor industri unggulan (5 besar penyumbang PDB) 2014: Industri pengolahan/manufaktur 23%, Pertanian 14%, Perdagangan 14%, Pertambangan 10%, Konstruksi 9% ... dan mendorong industri manufaktur menjadi lebih k yaitu mendekati kontribusi mencapai 35-40%. (2010 sudah mendekati 30% kemudian melemah). Integrasi Industri besar (Otomotif, electronics, chemical industry, dsb) dengan subsektor industri yang unggul di daerah-daerah sebagai rantai pasok.
Model Pembangunan Industri Antar Daerah
Perlu dikembangkan secara detail
Model sederhana J. Intergen (1900), Keynesian (1960) dan Leontief (1960); Kelemahan tidak eksplisit memasukkan pertimbangan spasial (region tunggal dan tidak menunjukkan interaksi beberapa daerah) Ax + By = C
Δy = B -1. A. Δx x = Ax + ƒ Δx = [I – A] -1. Δƒ
Model ekonomi regional dengan interaksi antar daerah, Model Alonso (1970) Τij = Ai 1-α . Vi . Bj 1-β . Wj . Fij Ai = [Σn . Bj 1-β . Wj . Fij] -1 j=1 Bj = [Σm . Ai 1-α
i=1
.
Vi . Fij ] -1
KONDISI DAERAH
Strategi pembangunan ekonomi mengalami kendala sehubungan dengan adanya perbedaan sumberdaya dan ketimpangan antar daerah dalam berbagai hal. Perlu dikembangkan managemen pembangunan yang dapat mengatasi ketimpangan yang ada diberbagai daerah sedemikanrupa sehingga masing-masing daerah akan memiliki insentif yang mendorong produktivitas ke arah yang optimal, pengembangan basis keunggulan kompetitif.
KONDISI DAERAH
Produktivitas yang berbeda antar daerah perlu disinergikan dengan tujuan bersama yang lebih baik sehingga manfaat pembangunan yang berimbang dapat memberikan insentif yang jelas mengenai pengembangan industri yang berbasis keragaman wilayah/daerah yang saling terkait Pada tahap awal perlu diperjelas keterkaitan industri baik forward maupun backward sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah.
Faktor Penting
Linkage antar regional kluster akan mendorong kinerja perekonomian secara agregat;
Namun, perlu diperhatikan aspek: Keterkaitan horizontal, dimensi persaingan antar perusahaan dalam pasar yang sama; Keterkaitan vertical, dimensi forward dan backward linkages, efek multiplier serta keterkaitan antar industri yang saling berhubungan; Keterkaitan komplementer, ketersediaan industri atau jasa pendukung
Konsep Kluster Industri
Konsep Regional Cluster
FAKTA ANTAR DAERAH
Kluster pertambangan, perkebunan, pengolahan makanan dan agribisnis cenderung mendekati daerah rural; Kluster bisnis jasa keuangan, biomedical, IT dan telekomunikasi cenderung mendekati daerah urban; Walau terdapat perbedaan signifikan (gap) antara kinerja perekonomian daerah rural dengan urban, namun secara trend, Gap tersebut cenderung menipis;
FAKTA ANTAR DAERAH
Pusat ekonomi Indonesia masih terletak di Jawa dan Bali; Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Wilayah Timur Indonesia paling banyak melakukan kegiatan ekonomi dengan wilayah Jawa-Bali; Keterkaitan perekonomian Jawa-Bali yang paling kuat adalah dengan wilayah Sumatera; Empat produk yang mendominasi aktifitas perekonomian antar wilayah adalah makanan minuman, logam dasar, petrokimia dan bahan bakar minyak;
Keberhasilan Keterkaitan Antar Daerah
Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Penetapan Sekotr / Produk unggulan Nasional/ Daerah Industrialisasi Sektor/ Produk unggulan Network keterkaitan antar daerah dalam industrialisasi sektor/ produk unggulan Demand (Konsumsi) di daerah, nasional, dan regional Infrastruktur, SDM, R&D, Iptek.
Hambatan
Regulasi yang membatasi arus barang-jasa antar wilayah; Berbagai retribusi dan pungutan lokal di tiap wilayah; Keterbatasan infrastruktur transportasi; Keterbatasan sarana pendukung logistik;