Manajemen Proyek Lanjut
Fakultas
Magister Teknik
FT
Sipil - MK
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
02
MK20000
Budi Susetyo
Abstract
Kompetensi
Pengertian keterkaitan nilai uang dan waktu dan perhitungan time value analysis
Memahami dasar-dasar perhitungan time value analysis
Money & Time: Time Value Analysis A. Discounting dan Compounding Factor
1. Discounting Factor Discounting factor (DF) adalah, berapa future value (F) nilainya saat ini (at present value/present worth). Dengan demikian maka yang dimaksud dengan discounting factor adalah kita mendiscount future value dengan tingkat bunga (i) yang berlaku saat ini. Dengan formulasi aljabar dapat dituliskan sebagai berikut :
F
1
P=
atau (1+i)
P=Fx
t
(1+i) t
P = F x DF 1 Jadi DF =
--------(1+I) t
Proses dalam menghitung present worth (present value) of a future revenue dinamakan “discounting”. Tingkat bunga (interest rate) yang kita gunakan untuk discounting ini dinamakan “the discount rate” atau discounting factor (D F).
Dengan perkataan lain, yang dimaksud dengan “discounting factor” adalah suatu bilangan
yang
lebih
kecil
dari
satu
(1)
yang
dapat
dipakai
untuk
mengalikan/mengurangi suatu jumlah diwaktu yang akan datang (the future mengalikan/mengurangi revenue), berapa nilainya saat ini, “How much one at a future date is worth to day” (J. Prince Gittinger, 1973). 1973)
Misalnya, berapakah Rp. 100.000.000,100.000.000, yang baru akan kita terima 4 tahun kemudian (pada ahir tahun ke-4), ke 4), nilainya sekarang (present value) dengan memperhitungkan tingkat bunga yang berlaku saat ini adalah 12% (D F = 15 %).
2016
2
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Perhitungan :
F(t4) = P(t0) x (1 + 12%)4
1 P = F x -------------(1+15%)4
P = 100.000.000 x 0, 635518
Angka ini diperoleh dari Tabel discounting factor, pada rate 12% pada tahun ke 4 = 0, 635518
P = 63.551.800
Jadi Rp. 100.000.000,100.000.000, pada akhir tahun ke-4 (t4), bila saat ini diasumsikan tingkat bunga (DF) 12%, maka nilainya adalah Rp. 63.551.800, 63.551.800,-
Contoh lain : Seandainya kita akan menerima suatu revenue yang tetap Rp. 643.800.000, 643.800.000,setiap tahun berturut-turut berturut turut selama suatu jangka waktu (a period of time) 9 tahun, diketahui etahui besarnya tingkat bunga yang berlaku saat ini adalah 15% pertahun, berapakah nilai revenue tersebut bagi kita saat ini.
Perhitungan : Revenue yang akan kita terima adalah Rp. 643.800.000, 643.800.000,- setiap tahunnya selama 9 tahun berturut-turut berturut turut (revenue yang tetap). Bila diasumsikan tingkat bunga yang berlaku saat ini adalah 15% pertahun, maka jumlah revenue yang
2016
3
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
akan diterima pada akhir tahun ke-9 ke 9 (the present worth of a stream of future revenue) tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Kalkulasi Present Value
Tahun
Revenue yang akan diterima (dalam Rp.)
Discount factor
T1
643.800.000
0,870
560.100.000
T2
643.800.000
0,756
486.700.000
T3
643.800.000
0,658
423.600.000
T4
643.800.000
0,572
368.300.000
T5
643.800.000
0,497
320.000.000
T5
643.800.000
0,432
278.100.000
T7
643.800.000
0,376
242.100.000
T8
643.800.000
0,327
210.500.000
T9
643.800.000
0,284
182.800.000
4,772
3.072.200.000
Total
5.794.200.000
Present Value
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa jumlah revenue yang akan diterima adalah Rp. 5.794.200.000,5.794.200.000, pada akhir tahun ke-9 9 dengan tingkat bunga15% per tahun. Present Value adalah Rp. 3.072.200.000,3.072.200.000, dengan jumlah discount factor 4,772 (hasil dari penjumlahan discount factor setiap tahun (present worth of annuity factor). Untuk memudahkan perhitungan, maka angka 4,772 dapat kita cari dalam tabel Present Worth of Annuity Factor, pada rate 15% dan pada tahun kke9 (t9), akan diperoleh angka 4,771,558 dibulatkan menjadi 4,772, kemudian angka/factor ini kita kalikan dengan Rp. 643.800.000,643.800.000, diperoleh hasil sebagai berikut :
2016
4
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Rp. 643.800.000 x 4,772 = Rp. 3.072.200.000,3.072.200.000,
Present Value = Rp. 3.072.200.000,3.072.200.000,
Hal ini berarti bahwa investasi yang dapat kita lakukan saat sekarang ini adalah Rp. 3.072.200.000,3.072.200.000, untuk memperoleh revenue stream rata rata-rata sebesar Rp. 643.800.000,- setiap tahun selama jangka waktu 9 tahun, dengan asumsi tingkat bunga sebesar 15% setahunnya. setahunny Perhitungan dengan menggunakan short cut hanya dapat dilakukan apabila revenue per tahun (annual revenue) jumlahnya sama selama suatu jangka waktu tertentu, dalam contoh adalah selama 9 tahun, dalam hal besarnya revenue berbeda setiap tahunnya, maka perhitungan per short-cut cut ini tidak dapat dilakukan, melainkan harus dihitung berapa besar present value setiap tahun. Guna
memeriksa
kebenaran
perhitungan
yang
dibuat,
maka
kita
mempergunakan Tabel Recovery Factor. Caranya adalah sebagai berikut : Di dalam Tabel Recovery Factor, dengan tingkat bunga 15% per tahun, pada tahun ke-9 9 adalah 0,209574. Angka tersebut kita kalikan dengan angka present value yakni Rp. 3.072.200.000,-. 3.072.200.000, . Hasil perkalian ini kita kalikan lagi dengan 9 (9 tahun) sebagai berikut : 1) Rp. 3.072.200.000 0.000 x 0,209 = Rp. 643.900.000 2) Rp. 643.900.000 x 9
= Rp. 5.795.100.000`5.795.100.000`
Hasilnya nampak terdapat sedikit perbedaan dalam angka yakni total revenue yang akan diterima adalah Rp. 5.795.200.000,-, 5.795.200.000, , sedangkan hasil dengan menggunkan perhitungan recovery recovery factor adalah Rp. 5.785.100.000, 5.785.100.000,-. Perbedaan ini oleh karena adanya pembulatan dari recovery factor, dengan perkataan lain, perhitungan yang kita lakukan adalah benar dan dengan demikiaan maka investasi dapat kita lakukan.
Perhitungan-perhitungan perhitungan yang yang telah kita lakukan adalah dalam rangka untuk mengetahui berapakah suatu revenue stream dengan jumlah rata rata-rata/tetap setiap tahun, pada akhir suatu jangka waktu tertentu yang ditetapkan, dihitung berapa nilainya saat sekarang ini (at present) bagi kita. kita. Proses menghitung the
2016
5
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
present value of a future revenue dengan menggunakan discount factor adalah dalam rangka untuk menghitung time value of money.
2. Compounding Factor (CF) Yang dimaksud dengan compounding factor (CF) adalah suatu factor bilangan lebih besar dari 1 (satu) yang dapat digunakan untuk menghitung sesuatu nilai uang pada saat ini (at present/present value = t0), berapa nilai uang tersebut pada saat dikemudian hari (future value = tn), dengan memperhitungkan adanya tingkat bunga (i) yang besarnya besa tetap pada setiap tahun (t). Secara persamaan aljabar dapat dituliskan sebagai berikut:
F = P x CF, dimana CF = (1+i)t
F = P x (1+i)t “What an initial amount becomes when growing at compound interest
Dimana : F = Future (tn) P = Present (t0) I = interest (tingkat bunga) T = tahun
Timbul pertanyaan : Dari manakah diperoleh rumus,
CF=(1+i)t
2016
6
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Misalkan seseorang mendepositokan uang sebesar Rp. 1.000.000, 1.000.000,- pada suatu Bank, dengan bunga 1,5 % per bulan atau 18 % setahun. Bila bunga deposito tersebut baru diambil sekaligus pada akhir tahun (t1), berapakah jumlah uang deposito beserta bunganya pada akhir tahun (t1). ,______________, to
t1
P = Rp.1.000.000 i = 18 % per tahun
Perhitungan : F = 1.000.000 + (1.000.000 x 18 %) = 1.000.000 x (1 + 18 %) F = P x (1 + i )t, dimana (1 + i )t = CF, F = P x CF Misalkan, bunga deposito tersebut di atas tidak diambil selama dua tahun, berapakah jumlah uang yang akan diterima beserta bunga depositonya pada akhir tahun kedua (t2) ?
Perhitungan :
Tahun
Uang Deposito
Bunga 18 % per tahun
Deposito + bunga
T1
1.000.000
-
1.000.000
T2
1.000.000
180.000
1.180.000
T3
1.180.000
212.400
1.392.800
Perhitungan di atas, merupakan perhitungan yang memakan waktu, lebih lebih-lebih seandainya dalam pinjaman kredit yang jangka waktu pembayaran kembali
2016
7
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
(angsuran pokok + bunga) mencapai puluhan tahun seperti dalam hal pinjaman kredit luar negeri. Oleh karena itu, untuk mempersingkat hitungan, kita melakukan “short-cut”, cut”, dengan menggunakan compounding factor ( CF ) dengan menggunakan rumus: F=
P
x
CF
F=
p
x(1+i)t
F = 1.000.000,- x (1 + 18 % ) 2 Di dalam compounding dan discounting tables, pada rate 18 % (lihat lampiran) pada tahun kedua akan di peroleh angka 1,392400. 1,392400 Kemudian angka ( faktor ) ini dikalikan dengan Rp. 1.000.000,
F = 1.000.000,-x1,392400 x1,392400 F = Rp. 1.392.400,1.392.400,
Catatan : Dalam penggunaan compounding maupun discounting factor, pada umumnya kita hanya memakai 3 angka di belakang koma.
B. Pembangunan Kota
Pada bagian muka di atas, kita telah mempelajari berbagai metode dasar dari analisa keuangan, analisa-analisa analisa analisa tersebut dapat diaplikasikan pada berbagai proyek yang ada pada Pemerintah Kota dan atau Perusahaan Milik Daerah, misal, Perusahaan Daerah Air Minum dan perusahaan milik daerah lainnya.
Yang dimaksud dengan pembangunan kota dalam modul ini adalah seluruh kegiatan/aktivitas proyek dalam pembangunan kota yang menggunakan berbagai sumberr produksi dengan harapan akan memperoleh benefit selama tahap operasi (in operating) pada usia ekonomis (economic life) dari proyek tersebut. Investasi tersebut dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota, Perusahaan Milik Pemerintah Daerah dan atau Swasta serta bantuan dari Propinsi dan Pemerintah Pusat sepanjang memungkinkan. 2016
8
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Pada umumnya semua investasi proyek pembangunan kota termasuk sarana dan prasarana perkotaan akan memperoleh manfaat (benefit) setelah proyek tersebut berada pada tahap operasi dalam usia ekonomisnya. Manfaat tersebut ada yang berupa pendapatan langsung (direct income/direct revenue) ada juga yang berupa pendapatan tidak langsung (indirect income/indirect revenue).
Investasi sarana dan prasarana yang mendapat manfaat berupa pendapatan langsung gsung antara lain adalah pengadaan Air Bersih (Water Supply), pengelolaan Sampah (Solid Waste Management), dan pengelolaan Sanitasi (Human Waste Sanitation). Sedang yang mendapat manfaat berupa pendapatan tidak langsung antara lain adalah perbaikan Jalan Kota Kota (Urban Roads Rehabilitation), dan Program Peningkatan Drainase (Drainage).
Oleh karena dalam kenyataan tidak semua investasi pembangunan kota termasuk sarana dan prasarana perkotaan akan memperoleh benefit dalam bentuk pendapatan langsung setelah proyek proyek tersebut berada dalam tahap operasi, maka investasi terhadap proyek-proyek proyek proyek pembangunan kota dan proyek sarana dan prasarana yang mendapat manfaat berupa pendapatan langsung, diperlukan suatu penilaian kelayakan berupa analisa keuangan seperti telah diuraikan diu raikan diatas. Hal ini perlu apabila di dalam implementasinya kelak akan membutuhkan dana pinjaman dari lembaga keuangan maupun bank. Atau jika kita ingin mengetahui seberapa besar tingkat pengembalian biaya (IRR) yang akan ditanam dalam sesuatu kegiatan proyek tersebut.
2016
9
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Rangkuman
Manajemen Investasi mengungkapkan betapa pentingnya peranan studi kelayakan suatu proyek, karena tanpa adanya suatu studi kelayakan proyek maka dapat dipastikan bahwa dana yang telah dialokasikan untuk membiayai sesuatu proyek belum tentu manfaat yang akan diterima Pemerintah Daerah ataupun Masyarakat sesuai dengan apa yang diharapkan.
Benefit Cost Ratio lebih besar dari 1 bukanlah jaminan bahwa proyek tersebut akan menghasilkan Profit Rate yang mempunyai nilai Net Present Prese nt Value positif, bisa saja NPV nya negatif, atau bila tidak, misal NPV positif, apakah dengan itu berarti FIRR FIRR-nya lebih besar dari Interest Cost of Capital, semua parameter tersebut harus dikaji secara utuh dengan data-data data yang signifikan.
Apa yang harus us dilakukan Pemerintah Daerah bila sesuatu proyek (misal proyek jalan) berdasarkan analisa keuangan menunjukkan besaran FIRR lebih kecil dari Interest Cost of Capital, apakah proyek drainase tersebut harus dibatalkan pelaksanaannya demi analisa keuangan, jawabannya adalah tidak perlu dibatalkan, yang perlu dilakukan adalah analisa ekonomi.
Berbagai analisa keuangan dan ekonomi tersebut diatas, pada akhirnya bertumpu pada dan terkait langsung dengan perencanaan dan pemrograman pembangunan kota. Memang demikianlah seharusnya.
2016
10
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka 1. Barrie, Donald. S dan Boyd C. Paulson, Manajemen Konstruksi terjemahan - Penerbit Erlangga , 1992.
Profesional,
2. Modul Pengembangan Pelatihan Manajemen Prasarana dan Sarana Perkotaan (MPSP)
2016
11
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Topik Bahasan Perkuliahan Manajemen Konstruksi : 1. Dasar-Dasar Dasar Manajemen Konstruksi 2. Tahapan Pembangunan 3. Pelaku Proyek 4. Sistem Pelaksanaan Pembangunan 5. Pelelangan 6. Perhitungan Volume Pekerjaan 7. Rencana Anggaran Biaya 8. Perencanaan Waktu Pekerjaan 9. NWP 10. Latihan NWP 11. Keterkaitan Waktu & Biaya Pekerjaan 12. Pengendalian Waktu & Biaya Pekerjaan 13. Kurva S 14. Latihan Penyusunan yusunan Kurva S
2016
12
Manajemen Proyek Lanjut Budi Susetyo
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id