KODE JUDUL : N.2
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
MANAJEMEN HABITAT DAN POPULASI SATWALIAR LANGKA PASCA BENCANA ALAM ERUPSI DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI
KEMENTERIAN/LEMBAGA:
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN Peneliti: 1. 2. 3. 4. 5.
Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si Dr. Ir. A. Fauzi Mas’ud, M.Sc Ir. Endro Subiandono Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut., M.Si. Ir. N.M. Heriyanto
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan
Pimpinan
Ir. Adi Susmianto, M.Sc.
Alamat
Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor Telp. 0251 8633234; 7520067; Fax. 0251 8638811 Email :
[email protected]
Identitas Kegiatan Judul Abstraksi
Tim Peneliti 1. Nama Koordinator/ Peneliti Utama (PU) 2. Alamat Koordinator/PU 3. Nama Anggota Peneliti
Waktu Pelaksanaan Publikasi
Manajemen Habitat Dan Populasi Satwaliar Langka Pasca Bencana Alam Erupsi Di Taman Nasional Gunung Merapi Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 menyebabkan kerusakan ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang berdampak pada rusaknya habitat dan terganggunya populasi satwaliar. Penelitian ini bertujuan memperoleh rekomendasi manajemen satwaliar dan habitatnya pasca erupsi. Metode penelitian meliputi survei satwaliar menggunakan GPS, analisis vegetasi dan analisis spasial. Tahapan kegiatan meliputi konsultasi dan koordinasi dengan para pihak dilanjutkan orientasi lapangan dan pengumpulan data primer dan sekunder serta pengolahan data dan penyusunan laporan. Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai acuan dalam pemilihan jenis pohon asli untuk restorasi habitat; acuan pengelolaan habitat menurut kesesuaiannya dan pertimbangan penentuan lokasi koridor pengungsian satwa. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.S.i
Vila Ciomas Indah Blok G.3/No.1 Ciomas Rahayu, Kec. Ciomas, Kab. Bogor Dr. Ir. A. Fauzi Mas’ud, M.Sc Ir. Endro Subiandono Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut., M.Si. Ir. N.M. Heriyanto Februari – Oktober 2012 Manajemen Habitat Dan Populasi Satwaliar Langka Pasca Bencana Alam Erupsi Di Taman Nasional Gunung Merapi
Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang Ringkasan Kekayaan Intelektual • Perlindungan Kekayaan Intelektual 1. Paten Waktu Pendaftaran: ............................... 2. Hak Cipta Waktu Pendaftaran: ............................... 3. Merek Waktu Pendaftaran: ............................... 4. Disain Industri Waktu Pendaftaran: ............................... 5. Disain Tata Letak Sirkuit Terpadu Waktu Pendaftaran: ............................... 6. Varietas Tanaman Waktu Pendaftaran: ............................... •
Nama Penemuan Baru
Tidak ada penemuan yang diajukan hak kekayaan intelektualnya
•
Nama Penemuan Baru Non Komersial
Publikasi Ilmiah berjudul : Manajemen Habitat Dan Populasi Satwaliar Langka Pasca Bencana Alam Erupsi Di Taman Nasional Gunung Merapi •
Cara Alih Teknologi
1. Publikasi. Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Hasil Penelitian dan Pengembangan (Tulisan ilmiah akan diterbitkan) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa erupsi Gunung Merapi pada bulan Oktober 2010 telah menyebabkan kesesuaian ekosistem Merapi bagi satwaliar berubah. Secara umum dari enam jenis mamalia yang diteliti tersebar di hutan yang tidak terdampak 44%, di areal rusak ringan 15%, di areal rusak sedang 15%, sementara di areal rusak berat tidak ditemukan namun di luar kawasan hutan ditemukan 22%. Pasca erupsi, kawasan TNGM yang masih memiliki kesesuaian tinggi bagi habitat lutung hanya tinggal 16,70%. Sebagian besar (58,61%) kawasan telah mengalami kerusakan sehingga memiliki kesesuaian yang rendah (tidak sesuai) sebagai habitat lutung jawa, sementara sisanya (24,69%) masih memiliki kesesuaian sedang. Untuk memulihkan kembali kesesuaian habitat yang telah hilang dan menurun diperlukan upaya restorasi hebitat berupa penanaman dan pengayaan vegetasi pohon sumber pakan dan pohon tempat berlindung (cover). Dari penelitian dapat diidentifikasi 50 jenis pohon asli yang dapat digunakan sebagai tanaman restorasi. Penelitian ini menemukan bahwa alam mampu memulihkan diri sendiri pasca gangguan melalui proses suksesi alam dan kolonisasi oleh ekosistem di sekitarnya. Kemampuan kolonisasi alami areal-areal terdampak erupsi oleh ekosistem yang tidak terdampak bervariasi menurut tingkat kerusakan dan jarak dari sumber kolonisasi. Pada areal terdampak erupsi setelah satu tahun sudah ditemukan berbagai jenis tumbuhan bawah (10 – 48 jenis) dan anakan pohon (7-19 jenis). Penelitian ini juga menghasilkan alternatif lokasi koridor pengungsian satwa untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi yang selalu berulang. Koridor pengungsian satwa yang potensial dibuat adalah antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu melalui sempadan sungai yang menghubungkan kedua gunung tersebut. 2. Produk, spesifikasi, dan pemanfaatannya. Produk berupa laporan dan peta kesesuaian habitat lutung jawa dan peta rekomendasi koridor pengungsian satwa. Untuk dimanfaatkan sebagai acuan dalam
manajemen satwaliar pasca erupsi di Gunung Merapi. 3. Gambar/Photo Produk Hasil Penelitian dan Pengembangan
PETA SEBARAN ENAM JENIS MAMALIA DI GUNUNG MERAPI PASCA ERUPSI
PETA KESESUAIAN HABITAT LUTUNG JAWA
PETA REKOMENDASI KORIDOR PENGUNGSIAN SATWA
Pengelolaan 1. Sumber Pembiayaan Penelitian dan Mitra Kerja a. APBN : Rp ……............................................... b. APBD : Rp ……............................................... c. Mitra Kerja : Rp ...................................................... - Dalam Negeri : Rp. ……............................................... - Mitra : Rp. ...................................................... - Luar Negeri : Rp. …….............................................. - Mitra : Rp. ...................................................... 2. Sarana dan Prasarana a. Sarana : tidak ada b. Prasarana : tidak ada 3. Pendokumentasian Ada dokumentasi foto-foto kegiatan penelitian disimpan dalam file tersendiri dalam satu CD dengan laporan.
Bogor, 17 September 2012 Kepala Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi
Ir. Adi Susmianto, M.Sc. NIP. 19571221 198203 1 002