MANAGEMEN PEMBELAJARAN METODE BLOCK PRACTICE DAN PRINSIP DAP TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA DADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI NEGLASARI KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG Oleh : Respaty Mulyanto Dosen Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRACT The background of the study is on assumption that the learning difficulties in Elementary School on breast-stroke swimming learning that is caused by the management problems of time, materials, and learning approach of breast-stroke swimming that are planning, teachers’ performance, students; activities, and students’ learning outcomes become not optimal. Therefore, the study tries to offer the problems solving by combining Block Practice method and DAP principle, as a tool to increase Elementary School third grade students’ breast-stroke swimming skill. The aim of this classroom action research is to gain a management model of breast-stroke swimming through block practice method and DAP principle to third grade of Elementary School, so that the effective learning can be achieved. To gain an accurate result, so the study used a qualitative research. The research design was spiral model as one of models in classroom action research with planning, treatments, observation, and reflection. The techniques used for collecting data were observation, treatments test, and interview. After the data were collected and analyzed, to produce the result that the researcher wants, so it used validity test through member check, triangulation, and audit trail. From the results, it can be conclude that learning planning in each cycle increases better; teachers’ performances increase per cycle and students’ activities increase until maximum and those three things contribute toward students; learning outcomes that are all of 37 students or 100% are able to do breast-stroke swimming. Keywords: block practice, DAP principle, breast-stroke swimming ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada asumsi bahwa kesulitan belajar di Sekolah Dasar pada pembelajaran renang gaya dada disebabkan oleh masalah pengelolaan waktu, bahan ajar, dan pendekatan pembelajaran renang gaya dada adalah perencanaan pembelajaran, kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menawarkan pemecahan masalah melalui kombinasi metode Block Practice dan prinsip DAP, sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan renang gaya dada siswa kelas tiga SD. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperoleh suatu model pengeloolaan pembelajaran renang gaya dada melalui metode block practice dan prinsip DAP pada siswa kelas 3 Sekolah Dasar, agar dapat pembelajaran renang gaya dada yang efektif dari segi hasil dan efisien dari segi waktu. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran renang gaya dada dapat mencapai tujuan keterampilan renang gaya dada secara optimal. Untuk memperoleh hasil yang akurat, maka kegiatan ini penulis menggunakan pendekatan peenelitian kualitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam studi ini mengacu pada model spiral sebagai salah satu model penelitian tindakan kelas, dengan alur dari mulai tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. sedangkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan observasi, tes tindakan, dan wawancara dalam diskusi sebagai pelengkap untuk memperbaiki setelah data sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Setelah data terkumpul diolah dan dianalisis, untuk menghasilkan temuan yang diharapkan dengan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data melalui member check, triangulasi, dan audit trail. Berdasarkan temuan hasil penelitian dan pembahasan terhadap lima siklus tindakan pembelajaran diperoleh kesimpulan sebagai berikut: perencanaan pembelajaran pada setiap siklus meningkat semakin baik; kinerja guru pada pelaksanaan tindakan persiklusnya semakin baik; aktivitas siswa persiklus meningkat sampai maksimal dan ketiga hal tersebut berkontribusi terhadap hasil belajar siswa yaitu seluruh siswa sebanyak 37 orang atau 100% maupun melakukan renang gaya dada. Kata Kunci: block practice, prinsip DAP, gaya dada
ISSN 1412-565X
107
waktu lebih dari itu, semua hasil latihan akan
secara bertahap bagian per bagian dengan urutan
mudah hilang dari ingatan, atau sulit untuk direkam
yang sudah ditentukan dan tidak bisa di ubah. Sesuai
dalam system longterm memory. Berkaitan dengan
dengan hal ini Supandi (1992:66) mengatakan: “Pola
masalah ini Schmidt (1991:43). Menyatakan “To say that someone has learned something means that information was processed in some way from STM to LTM. This also applies to movement skill , where motor program for action are stored in LTM for later execution. For many motor skill, particularly continuous ones, such as riding
ini menuntut agar siswa-siswa kelas bersangkutan
a bycicle or swimming.”
mempelajari suatu gerakan dalam urutan tertentu. Laju atau jalannya proses belajar siswa itu maju setahap demi setahap. Menilik dari karakteristiknya ini, maka metode Block Practice sangat sesuai bagi pembelajaran renang, khususnya gaya dada yang menjadi masalah pada penelitian ini. “
Secara bebas diterjemahkan bahwa untuk
Developmentally Appropriate Practice
menguasai suatu keterampilan gerak perlu dilakukan
(DAP) merupakan suatu prinsip pembelajaran yang
dalam latihan secara kontinyu sebagai proses
berdasarkan pada kesesuaian usia perkembangan
perubahan dari fase Short-Term Memory (STM)
anak, prinsip dalam DAP ini menyatakan bahwa
menuju pada fase Long-Term Memory (LTM).
proses pembelajaran harus disesuaikan dengan
Sehingga menjadi keterampilan yang menetap,
perkembangan usia dan individu yang meliputi
seperti pada saat belajar mengendarai sepeda dan
perkembangan kognisi, emosi, minat, dan bakat
belajar berenang.
siswa (Tim Pengembang PGSD, 1996:5) sehingga
Gerakan-gerakan renang gaya dada jika
proses pembelajaran menjadi sangat efektif bagi
diuraikan terdiri dari: gerakan meluncur; gerakan
siswa kelas 3 SD. Bentuk implementasi dari prinsip
kaki atau tungkai; gerakan mengambil nafas;
DAP ini yaitu pendekatan pembelajan dikemas
dan gerakan tangan atau lengan. Dalam proses
sedemikian rupa agar menarik dan menyenangkan
pembelajaran renang gaya dada urutan gerakan-
bagi para siswa, misalnya pendekatan bermain,
gerakan tersebut tidak bisa diubah urutannya,
berlomba dan tantangan, yang pada akhirnya
karena gerakan yang lebih awal menunjang gerakan
kegiatan pembelajaran ini akan meningkatkan
selanjutnya, tidak seperti dalam olahraga bola
aktivitas siswa, seperti antusiasme, kesungguhan
basket, bisa diacak dalam proses latihannya untuk
dan disiplin.
gerakan dasar passing, gerakan dasar shooting dan
Dari penjelasan uraian di atas jelas bahwa
sebagainya. Artinya proses pembelajaran renang
sesungguhnya tersedia waktu bagi guru untuk
gaya dada sangat sesuai apabila diberikan melalui
melakukan kegiatan pembelajaran renang gaya dada
metode block practice, sebaliknya metode block
bagi siswa SD, yang selanjutnya adalah bagaimana
practice sangat tidak efektif dan efisien untuk
para guru penjas mengelola waktu, materi ajar,
cabang olahraga basket atau sejenisnya, yang dalam
metode yang tepat dalam proses pembelajaran
proses pembelajarannya tidak harus berurutan dalam
renang agar siswa SDN Neglasari Kecamatan
menguasai gerakan dasar atau teknik dasarnya.
Situraja Kabupaten Sumedang memperoleh
Metode Block Practice merupakan salah satu
keterampilan renang gaya dada dengan baik. Oleh
bentuk pendekatan pembelajaran yang dilakukan
karena itulah maka penulis melakukan penelitian
108
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No. 2, Oktober 2011
PENDAHULUAN
renang, menyebabkan hasil belajar para siswa
Pendidikan jasmani merupakan salah satu
sekolah dasar ini pada akhir semester tidak ada yang
bidang studi yang diajarkan di sekolah dasar. Bidang
mampu berenang. Hal ini didukung oleh data yang
studi pendidikan jasmani diajarkan mulai dari kelas
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara pada
satu sampai dengan kelas enam sekolah dasar.
16 Maret 2009 saat siswa kelas 3 SDN Neglasari
Pokok-pokok bahasan bidang studi pendidikan
kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang sedang
jasmani yang disampaikan terdiri dari enam pokok
melaksanakan kegiatan pembelajaran renang.
bahasan, yaitu: pokok bahasan tentang atletik,
Pada waktu itu kegiatan renang yang dilakukan
pokok bahasan tentang senam, pokok bahasan
merupakan kegiatan untuk yang kedua. Dari
tentang olahraga permainan, pokok bahasan renang,
observasi dan wawancara diperoleh data sebagai
teori kesehatan dan pendidikan luar sekolah atau
berikut: (1) Perencanaan kegiatan pembelajaran
alam bebas.
renang dilakukan satu kali dalam sebulan, materi
Dari keenam pokok bahasan, lima pokok
yang disampaikan adalah gerakan meluncur dan
bahasan, seperti atletik, senam, olahraga permainan,
gerakan kaki, karena sebagian besar siswa belum
teori kesehatan dan pendidikan luar sekolah. Dapat
menguasai gerakan-gerakan tersebut, padahal
dilaksanakan tanpa banyak hambatan, berbeda
pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang
dengan renang yang tidak bisa terselenggara
kedua; (2) Kinerja guru kurang maksimal, karena
secara maksimal karena terkendala oleh masalah
hanya menampilkan model direct teaching atau
fasilitas kolam yang tidak dimiliki oleh sekolah.
sistem komando, sehingga para siswa terlihat
Mengakibatkan pada kendala-kendala yang lainnya
kurang antusias dan tidak sungguh-sungguh; (3)
masalah waktu, biaya, sehingga memerlukan
Aktivitas siswa tidak maksimal dilihat dari aspek
pengelolaan khusus.
disiplin, antusiasme kesungguhan dan tanggung
Karena pokok bahasan renang tercantum
jawab. Dari hasil observasi diperoleh data tentang
dalam kurikulum. Sedangkan kendala-kendala
aktivitas siswa sebagai berikut : criteria baik 0
cukup menyulitkan para guru pendidikan penjas
%, cukup 16,2%, kurang 83,8%; dan (4) Hasil
dalam mengajarkan pokok bahasan renang hanya
pembelajaran siswa kurang maksimal terutama
memberikan pelajaran renang secara teori saja,
untuk gerakan kaki gaya dada, padahal pertemuan
sehingga praktis para siswa sekolah dasar umumnya
ini untuk yang kedua kalinya.
tidak mempunyai keterampilan renang secara praktik.
Dari hasil observasidiperoleh gambaran gerakan kaki gaya dada siswa sebagian besar masih
Beberapa sekolah memaksakan
kurang. Hal ini disebabkan karena rentang waktu
menyelenggarakan praktik renang dengan cara
yang terlalu panjang dari pertemuan pertama ke
mengatur pelaksanaannya dilakukan satu kali
pertemuan kedua yaitu selama satu bulan.
dalam sebulan, sehingga praktis maksimal kegiatan
Untuk menguasai keterampilan renang
renang hanya dilakukan enam kali dalam satu
diperlukan kontinuitas waktu dengan rentang yang
semester. Interval latihan yang terlalu jauh yaitu
tidak terlalu jauh, yaitu antara dua hari sekali sampai
selang waktu satu bulan pada pembelajaran praktik
dengan tiga hari sekali, karena apabila rentang
ISSN 1412-565X
109
siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan
gerakan kaki 1 kali gerakan nafas dan 1 kali gerakan
berkelanjutan artinya semakin lama diharapkan
tangan; dan (c) Lomba estafet 2 kali gerakan kaki 1
semakin meningkat perubahan atau pencapaian
kali gerakan nafas dan 1 kali gerakan tangan.
hasilnya. Penelitian tindakan kelas ini dimulai
Berdasarkan analisis dan refleksi siklus
dari perencanaan tindakan, pengamatan, refleksi
IV maka perencanaan tindakan siklus V dapat
perencanaan kembali meruapakan dasar untuk suatu
dipaparkan sebagai berikut: (1) Materi ajar adalah
rancangan pemecahan masalah (Wiriaatmadja,
meluncur, gerakan kaki gaya dada, gerakan nafas
2005:60).
gaya dada dan gerakan tangan gaya dada serta
Perencanaan pembelajaran yang akan
koordinasi
seluruh
gerakan;
dan
(2)
dilakukan dalam pelaksanaan tindakan pertama
Pendekatan yang direncanakan adalah: (a) Gerakan
yaitu: (1) Materi ajar adalah pengenalan air
dasar renang gaya dada keseluruhan; dan (b) Lomba
dan gerakan meluncur; (2)
estafet renang gaya dada 6 x 25 m.
Pendekatan yang
direncanakan adalah: (a) Membaca dalam air; (b) Mengambil uang logam dalam air; dan (c) Meluncur
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan analisis dan refleksi siklus
Berdasarkan temuan-temuan penelitian
I maka perencanaan tindakan siklus II dapat
pada setiap siklus, menunjukkan bahwa penggunaan
dipaparkan sebagai berikut: (1) Materi ajar adalah
metode Block practice dan prinsip DAP dapat
meluncur dan gerakan kaki gaya dada; dan (2)
meningkatkan pengashan keterampilan renang
Pendekatan yang direncanakan adalah: (a) Lomba
gaya dada siswa kelas II SDS Neglasari Kecamatan
menarik gerobak; dan (b) Latihan gerakan kaki gaya
Situraja Kabupaten Sumedang, berikut adalah
dada
pembahasan temuan-temuan hasil penelitian. Berdasarkan analisis dan refleksi siklus
II maka perencanaan tindakan siklus III dapat
1. Pembahasan Perencanaan pembahasan
dipaparkan sebagai berikut: (1) Materi ajar adalah
Berikut ini adalah pembahasan kualitas
meluncur, gerakan kaki gaya dada dan gerakan
perencanaan pembelajaran renang gaya dada
nafas gaya dada; dan (2)
menggunakan metode block practice dan prinsip
Pendekatan yang
direncanakan adalah: (a) Lomba frekuensi nafas; (b) Gerakan meluncur gerakan kaki gaya dada; dan (c) Perlombaan estafet
DAP mulai dari sikslus I sampai siklus. Berdasarkan peningkatan kualitas guru dalam merencanakan pembelajaran renang gaya
Berdasarkan analisis dan refleksi siklus
dada menggunakan metode Block Practice dan
III maka perencanaan tindakan siklus IV dapat
Prinsip DAP agar tujuan belajar dapat tercapai
dipaparkan sebagai berikut: (1) Materi ajar adalah
pembelajaran yang disertakan pada penelitian ini
meluncur, gerakan kaki gaya dada, gerakan nafas
adalah 75%. Pada siklus I kualitas yang dicapai
gaya dada dan gerakan tangan gaya dada; (2)
72%, pada siklus II kualitas yang dicapai 82,6%,
Pendekatan yang direncanakan adalah: (a) Berenang
pada siklus III kualitas yang dicapai 95,5% dan pada
gaya dada 3x gerakan kaki 1x, gerakan nafas dan
siklus ke IV 97,7% dan pada siklus V kualitas yang
1x gerakan tangan; (b) Berenang gaya dada 2 kali
dicapai adalah 100%.
110
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No. 2, Oktober 2011
Tesis dengan judul “Pengelolaan Pembelajaran
bahwa: (a) Berdasarkan permasalahan yang
Renang Melalui Metode Block Practice dan Prinsip
ditemukan, perlu ada perubahan pengelolaan
DAP Terhadap Keterampilan Gaya Dada Siswa
pembelajaran pada siswa kelas III SDN Neglasari,
Kelas 3 Sekolah Dasar”.
karena mereka mempunyai banyak potensi untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk
bisa berprestasi lebih baik, sehingga memerlukan
mengetahui perencanaan pengelolaan pembelajaran
pembaharuan baik dari strategi, metode maupun
renang gaya dada melalui metode Block Practice
dari sarana pembelajaran yang digunakan; (b) SDN
dan Prinsip DAP pada siswa kelas 3 SDN Neglasari
Neglasari merupakan sekolah yang dekat dengan
Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang; (2)
kolam renang berjarak sekitar 2 Km, merupakan
Untuk mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan
kesempatan besar untuk meningkatkan kualitas
pengelolaan pembelajaran renang gaya dada melalui
pembelajaran di sekolah tersebut.
Block Practice dan Prinsip DAP pada siswa kelas
Peneliti mengharapkan dengan mencoba
3 SDN Neglasari Kecamatan Situraja Kabupaten
menerapkan pengelolaan dalam pembelajaran
Sumedang; (3) Untuk mengetahui aktivitas siswa
renang melalui metode Block Practice dan prinsip
dalam pelaksanaan pengelolaan pembelajaran
DAP variasi dalam proses belajar mengajar.
renang gaya dada melalui metode Block Practice dan Prinsip DAP pada siswa kelas 3 SDN Neglasari
Waktu Penelitian
Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang; dan
Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini
(4) Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui
diperkirakan selama lima bulan, yaitu dari bulan
pengelolaan pembelajaran renang gaya dada melalui
Februari sampai Bulan Juni 2009
metode Block Practice dan Prinsip DAP pada siswa kelas 3 SDN Neglasari Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
Manfaat Penelitian, manfaat bagi guru:
kelas III SDN Neglasari Kecamatan Situraja
(1) Mendapatkan inovasi pembelajaran dan
Kabupaten Sumedang yang berjumlah 17 siswa
alternatif pembelajaran; (2) Meningkatkan dan
laki-laki dan 20 siswa perempuan.
mengembangkan kemampuan profesional guru
Alasan penelitian subjek karena siswa kelas
dalam menyelenggarakan pembelajaran penjas; dan
III membutuhkan pengelolaan waktu pembelajaran
(3) Melakukan pengembangan kurikulum ditingkat
yang tepat sesuai dengan prinsip STM dan
sekolah dan kelas.
LTM, sedangkan biasanya waktu praktik renang
Manfaat Bagi Siswa; (1) Meningkatkan
dilakukan satu kali dalam sebulan perlu pengelolaan
rasa percaya diri; (2) Mencapai hasil belajar yang
waktu yaitu antara 2 hari sekali atau 3 hari sekali
maksimal; dan (3) Memberikan suasana baru dalam
sebanyak 5 kali pertemuan.
pembelajaran.
Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan
METODE PENELITIAN
metode penelitian tindakan kelas (classroom action
Penelitian dilakukan di SDN. Neglasari
research). Dalam penelitian tindakan kelas ini,
Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Alasan
peneliti menggunakan model spriral, kemmis dan
pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan ISSN 1412-565X
Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005.66) yaitu model
111
practice dan prinsip DAP dimulai dari siklus I sampai dengan siklus V
Prinsip DAP menjadi motivasi siswa
Dari hasil belajar siswa pada pembelajaran
menjalankan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
renang gaya dada dengan menggunakan metode
persyaratan sistem memori dan tahapan belajar
Block Practice dan prinsip DAP menunjukkan
motorik, sehingga peningkatan hasil belajar yang
kualitas sebagai berikut : pada siklus I kemampuan
diharapkan dapat tercapai dengan baik. Sesuai
mengenal air 100% dan gerakan meluncur 96,6%
dengan pernyataan Megawangi (2004:35) tentang
pada siklus II, gerakan meluncur 100%, gerakan
prinsip DAP dalam praktik pembelajaran yaitu :
kaki 81%, pada siklus III, gerakan meluncur 100%,
“ Anak-anak belajar melalui bermain. Bermain
gerakan kaki 100% dan gerakan nafas 78,3%, pada
dapat memberikan kesempatan pada anak untuk
siklus IV, gerakan meluncur 100%, gerakan kaki
bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi
100%, gerakan nafas 94,5% dan gerakan tangan
yang semuanya adalah hal yang paling penting
94,5% pada siklus V, gerakan meluncur 100%,
untuk membangun pengetahuan dan membangun
gerakan kaki 100%, gerakan nafas 98,3%, gerakan
kemampuan.”.
tangan 94,5%, dan koordinasi gerakan gaya dada
Dari gambaran kualitas hasil belajar
98,3%. Peningkatan hasil belajar siswa sangat
renang gaya dada melalui metode Block Practice
terkait dengan teori sistem memori, yaitu bahwa
dan prinsip DAP memperlihatkan bahwa seluruh
dalam menguasai keterampilan renang gaya dada
siswa kelas III SDN Neglasari Kecamatan Situraja
diperlukan tahap sistem memori sampai pada
Kabupaten Sumedang, seluruhnya mampu
tahapan Long Term Memory ( LTM ), dimana
menguasai keterampilan renang gaya dada.
tahapan ini diperoleh apabila telah melalui tahpan-
Hal ini dibuktikan dengan seluruh siswa
tahapan sebelumnya yaitu tahap pertama adalah
yang jumlahnya 37 orang seluruhnya dapat
tahap short term sensory store ( STSS ) dan tahapan
menyelesaikan renang dengan jarak 25 M tampak
kedua yaitu short term memory ( STM ). Tahapan
berhenti, tetapi memang ada dua orang siswa yang
keterampilan ini diperoleh setelah melakukan
koordinasinya kurang sempurna, hal ini ditandai
latihan dalam periode waktu tertentu yaitu pada
dengan pada saat melakukan renang gaya dada,
siklus-siklus pembelanjaran. Sistem memori jaga
kadang-kadang mereka melakukan gerakan dua kali
sejalan dengan prinsip belajar motorik yaitu tahapan
gerakan kaki baru sekali nafas dan gerakan tangan.
motorik kasar, berlanjut pada tahapan motorik halus
Menurut hasil penelitian yang dilakukan
dan akhir pada tahapan otomatisasi. Hal ini sesuai
oleh Usman Wahyudi (2007) dengan judul
dengan system memori dari Schmidt (1991:43) “To say that someone has learned something means that information was processed in some way from STM to LTM. This also applies to movement skill , where motor program for action are stored in LTM for later execution. For many motor skill, particularly continuous ones, such as riding
“Pendekatan Bermain dalam Meningkatkan
a bycicle or swimming.”
112
Keterampilan Mengapung” diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar mengapung dalam air lebih cepat daripada pendekatan konvensional. Artinya bahwa prinsip DAP dapat mempercepat hasil belajar renang gaya dada. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No. 2, Oktober 2011
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa
kinerja praktikan dalam proses pembelajaran
kualitas guru belum mencapai target yang ditetapkan
renang gaya dada. Aspek kinerja guru yang selalu
hanya terjadi pada siklus I, sedangkan dengan
menjadi pembicaraan dalam setiap siklus adalah
siklus-siklus selanjutnya target yang ditetapkan
aspek melaksanakan kegiatan pembelajaran dan
dapat terlampaui. Peningkatankualitas terjadi
mengelola interaksi pembelajaran, dalam hal ini
karena pada tahap refleksi dilakukan diskusi antara
berkaitan dengan penerapan metode block practice
praktikan dengan observer tentang kekurangan-
dan prinsip DAP.
kekurangan yang terjadi setiap siklus yang berkaitan dengan perencanaann pembelajaran, yaitu pada
3. Pembahasan Aktivitas Siswa
setiap siklus yang menjadi perhatian praktikan
Berikut ini adalah pembahasan kualitas
dan observer adalah aspek merencanakan skenario
aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran dan merancang pengelolaan kelas.
renang gaya dada menggunakan metode block practice dan prinsip DAP dimulai dari siklus I
2. Pembahasan Kinerja Guru.
sampai dengan siklus V
Berikut ini adalah pembahasan kualitas
Berdasarkan peningkatan kualitas siswa
kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar renang gaya dada
renang gaya dada menggunakan metode block
menggunakan metode Block practice dan prinsip
practice dan prinsip DAP dimulai dari siklus I
DAP. Batas minimal target yang harus dicapai
sampai dengan siklus V
pada aktivitas siswa ini adalah criteria cukup. Dari
Berdasarkan peningkatan kualitas kinerja
grafik yang tertera terlihat pada siklus pertama
guru dalam pembelajaran renang gaya dada
menunjukkan kualitas sebesar 83,8%, angka ini
menggunakan metode Block practice dan prinsip
merupakan hasil penjumlahan dari 67,6% kriteria
DAP, dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
cukup ditambah 16,2% criteria baik. Pada siklus II
Target kualitas kenerja guru pada penelitian ini
kualitas aktivitas siswa mencapai 100%, begitu pula
tetapkan sebesar 75%. Pada siklus I kualitas kinerja
untuk siklus-siklus selanjutnya kwalitas aktivitas
guru sebesar 67,3 %, pada siklus II kualitas kinerja
siswa mencapai 100%. Pencapaian aktivitas siswa
guru sebesar 77,7%, pada siklus III kualitas kinerja
yang maksimal ini, karena prinsip DAP yang
guru sebesar 94,3%, dan pada siklus IV kualitas
diterapkan sangat sesuai dengan karakteristik siswa
kinerja guru sebesar 98,4%.
kelas 3 SD yang senang bermain dan berlomba,
Dari gambaran tersebut diatas terlihat
sehingga antusias belajar siswa, kesungguhan,
bahwa, kinerja yang tidak mencapai target yang
disiplin, dan tanggung jawab siswa dalam proses
telah ditetapkan yaitu sebesar 75% hanya terjadi
belajar sangat baik.
padfa siklus I, sedangkan untuk siklus-siklus selanjutnya kualitas kinerja guru berada diatas
4. Pembahasan hasil Belajar Siswa
target yang sudah ditetapkan. Peningkatan ini
Berikut ini adalah pembahasan kualitas
terjadi karena pada tahapan refleksi disetiap siklus
kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
didiskusikan aspek-aspek yang terkait dengan
renang gaya dada menggunakan metode block
ISSN 1412-565X
113
KESIMPULAN
1. Berdasarkan temuan pada siklus satu para siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang di
akan mudah menguasai materi ajar teknik dasar
lakukan pada siswa kelas III SDN Neglasari
renang apabila siswa tidak takut air. Oleh karena
kecamatan sitaraja kabupaten sumedang dalam
itu disarankan kepada guru untuk memberikan
pembelajaran renang gaya dada yang di kelola
berbagai variasi permainan dalam air, agar para
melalui metode Block pratice dan prinsip DAP
siswa secepat mungkin dapat menyesuaikan diri
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
dengan air atau tidak takut air.
1. Pada tahap perencanaan pembelajaran renang
2.
Rasa takut pada air diupayakan sampai para
gaya dada yang dikelola melelui metode block
siswa bisa membuka mata di dalam air, karena
practice dan prinsip DAP, telah dipersiapkan
keberanian siswa membuka mata di dalam air
dengan baik dan maksimal yang terdiri dari
dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka,
(a) perencanaan dan pengelolaan waktu, (b)
serta dapat mengontrol gerakan mereka sendiri
perencanaan dan pengelolaan materi atau bahan
ketika beraktivitas di dalam air, sehingga
ajar, dan (c) perencanaan dan pengelolaan
penguasaan gerakan-gerakan teknik dasar
pendekatan pembelajaran.
renang gaya dada akan lebih cepat dikuasai.
2. Kinerja guru dalam pembelajaran renang gaya
3. Dari temuan pada siklus dua dan tiga, konstribusi
dada melalui metode block pratice dan prinsip
gerakan tungkai pada renang gaya dada sangat
DAP berlangsung efektif dan efisein dalam
besar, oleh karena itu disarankan kepada para
menentukan permainan yang menunjang tujuan
guru untuk lebih menitik beratkan gerakan
pembelajaran.
tungkai, seperti dalam penelitian ini, pada
3. Aktivitas siswa pada peroses belajar mengajar
setiap siklus selalu diperhatikan apabila ada
renang gaya dada melalui metode block pratice
siswa yang melakukan kesalahan pada gerakan
dan prinsip DAP setiap siklusnya meningkat
tungkai, segera diperbaiki.
seiring dengan meningkatnya perencanaan pembelajaran dan kinerja guru.
REKOMENDASI
4. Hasil belajar siswa yang berjumlah 37 orang
Dari penelitian ini penulis berhasil
yang terdiri 20 orang siswa perempuan 17 orang
mengembangkan suatu kombinasi proses
siswa laki-laki dapat melakukan renang gaya
belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya
dada sejauh 25m tanpa terputus atau terhenti
pembelajaran renang gaya dada yaitu metode
di tengah jalan.
block practice yang lebih banyak mengenai teknis-teknis pembelajaran renang gaya dada
SARAN Berdasarkan hasil temuan yang di peroleh dalam penelitian melalui pembelajaran renang gaya dada dengan penerapan metode block pratice dan prinsip DAP di kelas III SDN Neglasari Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang, ada beberapa saran
baku yang dipadukan dengan prinsip DAP yang menitik beratkan kepada pendekatan bermain yang mengarah atau berorientasi pada inti materi, sehingga proses belajar mengajar berlangsung secara kondusif dimana guru sebagai fasilitator dapat
sebagai tindak lanjut dari penelitian yang telah di
mengoptimalkan aktivitas belajar siswa, sehingga
lakukan, saran tersebut antara lain:
tujuan atau target hasil belajar dapat dicapai dalam
114
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No. 2, Oktober 2011
waktu singkat. Saran-saran yang penulis ajukan
ini. Oleh karena itu penulis merekomendasikan
agar diterapkan dengan baik, sehingga diharapkan
kepada rekan-rekan guru pendidikan jasmani SD
penguasaan keterampilan renang gaya dada bisa
untuk menerapkan pembelajaran renang gaya dada
lebih cepat dari penelitian yang penulis lakukan
melalui metode block practice dan prinsip DAP.
DAFTAR PUSTAKA Bredekamp, (1987). Developmentally Appropriatye Practice in Early Childhood Programs Serving Children from Birth Through Age 8. Washington DC : NAEYC Dikdasmen, ( 2006 ). Panduan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Jakarta : BP Dharma Bhakti Dimyati dan Mudjiono, ( 1994 ) Belajar perkembangan. Jakarta : Dirjendikh Depdikbud. Drowatzky, (1984). Physical Education. New Jersey : Prentice-hall, Inc., Englewood cliffs, N.J. 07632 Hidayat, (2003). Biomekanika. Bandung : PPs Universitas Pendidikan Indonesia. Hurlock, ( 1993 ). Perkembangan Anak Jakarta : Erlangga. Ibrahim, ( 2002 ). Laudasan Psikjologis Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas Kiram, ( 1992 ). Belajar motorik. Jakarta : Depdikbud Laehr, (1982). Mental Toughness Training for Sports. Virginia : The Stepen Green Press Mengawasi, DKK, ( 2004 ). Pendidikan yang patut dan menyenangkan. Cimanggis : Indonesia Heritage Foundation. Moleong, ( 1994 ). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Rachmat, ( 1999 ). Manajemen Kelas. Jakarta : Depdikbud. Rink, (1985). Teaching Physical Education for Learning. ST. Louis-Toronto-Santa Clara: Times Mirror / Mosby College Publising Rusli, ( 2002 ). Asa – Asa Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdiknas Rusli, Hartono dan Tomoliyus, ( 2002 ). Pendidikan Kebugaran Jasmani. Jakarta : Depdiknas Schmidt, ( 1991 ). Motor Learning dan Performance. Illinois : Human Kinetics Books. Sukintoko, ( 1983 ). Renang dan Metodik. Jakarta : PT. Rosda Jayaputra Sunarto dan Hartono, ( 1995 ). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Depdikbud Supandi, ( 1992 ). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud Wahyudi, U. (2007). Pendekatan Bermain Dalam Meningkatkan Keterampilan Mengapung. Dalam IPTEK OLAHRAGA [Online]; vol 9 (182).Tersedia: http://www.koni.or.id (26 Juni 2010) Weinberg, (1995). Foundation of Sports and Exercise Phsycology. New Zealand: Human Kinetics Yusuf, ( 2004 ). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
BIODATA SINGKAT Penulis : Respaty Mulyanto, M.Pd, Dosen UPI Kampus Sumedang
ISSN 1412-565X
115