Makalah Seminar Kerja Praktek
Node B Seri BTS3812 yang Digunakan PT. Natrindo Telepon Seluler (Axis) Oleh : Risma Septiana (L2F008083) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Teknologi telekomunikasi semakin cepat berkembang pesat. Kebutuhan telekomunikasi pengguna GSM tidak hanya sekedar suara dan teks lagi, tetapi sudah mencapai pengiriman paket data. Teknologi yang sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna saat ini adalah teknologi 3G. Menggunakan sistem WCDMA sehingga kemampuan akses data semakin cepat. Perangkat yang memegang peranan penting karena berfungsi menghubungkan pengguna dan operator adalah BTS dan dalam dunia 3G disebut Node B. Salah satu Node B yang digunakan oleh operator seluler PT. Natrindo Telepon Seluler (Axis) adalah versi BTS3812. Untuk mengetahui sistem kerja BTS3812, maka kita perlu mempelajari keunggulan BTS3812, arsitektur jaringannya, perangkat-perangkat yang terdapat di dalam BTS3812, hubungan antar perangkat, dan jalannya sinyal pada perangkat. Kata Kunci : 3G, WCDMA, BTS3812
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada jaringan GSM dilakukan dengan pembaharuan dan penambahan perangkat jaringannya. Namun, pada dasarnya topologi GSM akan tetap sama karena perkembangan tidak menyebabkan peniadaan peralatan lama pada jaringan. Salah satu perangkat yang tetap ada dan terus dikembangkan berdasarkan kemajuan teknologi yaitu BTS. BTS terdiri dari perangkat radio (transceiver dan antena) yang dibutuhkan untuk pelayanan pada jaringan. BTS telah diatur radiasi dan transmisinya sehingga dapat mengirimkan sinyal kepada MS untuk keperluan komunikasi secara mobile. Pada perusahaan seluler umumnya terdapat 2 jenis BTS yaitu BTS 2G dan BTS hasil perkembangan menggunakan teknologi terbaru yaitu BTS 3G yang dikenal dengan nama Node B. Keduanya berbeda dalam hal pelayanan. Node B dapat melayani akses paket data maupun suara dengan menggunakan teknologi WCDMA dalam mengirimkan paket data. Perusahaan seluler menggunakan Node B yang diproduksi oleh beberapa vendor. Pada PT. Natrindo Telepon Seluler, menggunakan Node B dari Huawei dengan seri BTS3812. Seri Node B BTS3812 merupakan BTS yang menggunakan sinyal baseband dan radio frekuensi untuk menghubungkan mobile station atau pelanggan dengan BTS. BTS 3812 bekerja dengan mode FDD (Frekuensi Division Duplex)
1.2 Tujuan Tujuan penulis melakukan Kerja Praktek ini adalah : 1. Mempelajari teknologi 3G 2. Mempelajari perangkat pada BTS 3812. 3. Mempelajari cara kerja node B, khususnya yang diproduksi oleh huawei dengan seri BTS 3812 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang diambil oleh penulis pada penulisan laporan kerja praktek ini adalah: 1. Dalam laporan ini hanya dijelaskan mengenai node B dan tidak menjelaskan BTS 2G. 2. Dalam laporan ini hanya dijelaskan komponen node B seri BTS 3812 produksi huawei yang digunakan oleh operator seluler Axis, maka untuk operator lain tidak dijelaskan 3. Dalam laporan ini tidak membahas troubleshooting yang terdapat pada BTS 3812. 4. Dalam laporan ini tidak membahas sistem alarm yang digunakan untuk pengawasan BTS3812 5. Dalam laporan ini tidak membahas perangkat transmisi dan tidak membahas secara detail tentang sistem antena yang terhubung dengan BTS, jd hanya membahas hubungan antara antena dengan BTS. 6. Dalam laporan ini tidak membahas layer pada GSM. 7. Dalam laporan ini tidak membahas interface pada arsitektur jaringan Node B.
II. DASAR TEORI 2.1 GPRS GPRS mempunyai laju data mencapai 115 Kbps. Menggunakan kanal-kanal radio dan mengalokasikan satu kanal untun satu orang pengguna. Dari segi biaya, harga mengacu pada kapasitas penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima. Kecepatan laju datanya dipengaruhi oleh: Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS Software yang dipergunakan Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunaka 2.2 3G (Third Generation) Merupakan standar dari ITU dan diterapkan oleh IMT-2000 untuk diaplikasikan pada telepon selular. Dengan teknologi ini para pengguna telepon selular dapat mengakses internet secara cepat dari handphone mereka. Contoh 3G yaitu WCDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. Kecepatan akses data yang disediakan oleh 3G: Sebesar 144 Kbps untuk kondisi pengguna bergerak cepat atau menggunakan kendaraan bermotor. Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak biasa seperti berjalan kaki. Paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna stasioner. 2.3 Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) WCDMA merupakan salah satu teknologi generasi ketiga (3G) yang berbasis packet service (layanan berupa paket) dan modulasi RF yang digunakan adalah QPSK saat uplink maupun downlink. Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). 2.4 Arsitektur Jaringan UTRAN UTRAN terdiri dari beberapa Radio Network Subsystem (RNS), yang merupakan kumpulan dari Radio Network Controller (RNC) dan beberapa buah Node B yang ditanganinya. RNS adalah bagian dari UTRAN yang bertugas menangani pengaturan radio resourcen (sumber gelombang) untuk membangun hubungan antara UE dan UTRAN
Gambar 2.1. Arsitektur Jaringan UTRAN
2.5 Jaringan WCDMA UMTS
Gambar 2.2 Jaringan WCDMA UMTS
Secara garis besar arsitektur jaringan WCDMA-UMTS terdiri atas tiga bagian utama yaitu : User Equipment (UE) : perangkat pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi. UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) : jaringan akses radio terestrial pada UMTS. Core Network (CN) : jaringan inti yang telah dibangun sebelum adanya UMTS seperti GSM dan GPRS.
III. ISI 3.1 Sekilas tentang BTS3812 BTS8312 merupakan BTS 3G yang kita kenal dengan sebutan Node B dan diproduksi oleh vendor Huawei. Menyediakan 1024 kanal untuk uplink, 1536 kanal downlink serta kapasitas HSDPA sebanyak 12 sel. Node B ini termasuk dalam jenis makro BTS. Makro BTS memiliki keuntungan dapat mengkover wilayah yang luas. Bts3812 Bekerja pada frekuensi 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100MHz dengan frekuensi carrier 5 MHz. Jarak jangkauan terjauh adalah 180 km dan idealnya jarak tiap site paling jauh adalah 300 m. Seri dari BTS3812 berdasarkan letaknya dibedakan menjadi 2 macam yaitu dalam ruangan BTS3812E dan luar ruangan BTS3812AE. Perbedaan kedua seri ini hanya terletak pada susunan perangkatnya. Sama seperti BTS 2G, untuk BTS yang terletak didalam ruangan, baterai terpisah dari perangkat BTS yang lain. Namun pada BTS yang terletak di luar ruangan, baterai tergabung dengan perangkat BTS yang lain. BTS3812 menggunakan protokol FDD 3GPP (3rd Generation Partnership Project ) Release 5/Release 6. Metode FDD (Frekuensi Division Duplex), artinya pemancar dan penerima menggunakan frekuensi carier yang berbeda tetapi dapat dikirimkan pada waktu yang sama dengan kata lain transmisi dua arah dapat dilakukan secara bersama-sama. 3GPP Release 5 memperkenalkan HSDPA. 3GPP Release 6 memperkenalkan HSUPA. 3.2 Arsitektur jaringan UMTS BTS3812
Node B dan RNC menggunakan Iub interface. Pada UTRAN RNC bertindak sebagai BSC yang mengontrol beberapa Node B. Dalam penyusunan jaringan, BTS3812 dapat disusun dengan beberapa topology. 3.3 Topologi yang dapat digunakan oleh BTS3812 1. Topology star
Gambar 3.2. Jaringan topologi star
Topology ini biasanya diterapkan pada daerah yang luas terutam daerah yang padat penduduknya. Keuntungan dari topology ini adalah Node B terhubung langsung ke RNC. Sehingga, topologi star sederhana, mudah dalam perawatan, dan perluasan kapasitasnya. Node B dan RNC mentransmisikan data secara langsung, sehingga perjalanan sinyal hanya melewati beberapa titik. Sehingga, kemungkinan terjadinya kesalahan pentransmisian kecil. Kerugiannya adalah topologi ini mempunyai banyak sumber transmisi. 2. Topology Chain
Gambar 3.3 Jaringan topologi Chain
Keuntungan topologi Chain adalah dapat mengurangi biaya untuk peralatan teknis dan mengurangi hubungan pentransmisian. Kerugiannya adalah perjalanan sinyal melewati banyak node, sehingga kemungkinan kesalahan pentransmisian besar, masalah pada Node B tingkat tertinggi juga akan mempengaruhi Node B dibawahnya, level dari jaringan chain tidak dapat lebih dari lima. 3. Topology Tree Gambar 3.1 Arsitektur UMTS BTS3812
Dalam jaringan telekomunikasi, Node B berhubungan langsung dengan MS (Mobile Station) dan RNC. Node B termasuk dalam UTRAN. Antara MS dan Node B menggunakan Uu interface sedangkan untuk Gambar 3.4 Jaringan topologi tree
Keuntungan topologi tree adalah mengurangi jalur transmisi. Sedangkan kerugiannya adalah: Perjalanan sinyal melewati banyak titik yang menyebabkan kesalahan pentransmisian sering terjadi dan sulit dalam pemeliharaan dan pembangunanya. Masalah pada Node B yang berada paling dekat dengan RNC akan mempengaruhi Node B lainnya, perluasan kapasitas sangat sulit karena mempengaruhi beberapa modifikasi dari susunan jaringan, level dari topology tree tidak dapat lebih dari lima. 4. Topology Cascade
WCDMA secara cepat. Menyimpan sumber transmisi dan mengurangi biaya dalam pembangunan WCDMA. Kerugiannya adalah perangkat 3G menyatu dengan perangkat 2G, maka kestabilitasan kedua perangkat ini saling mempengaruhi. 2. CES (Circuit Emulation Service) Menggunakan teknologi yang hampir setara dengan sirkuit TDM pada jaringan ATM. CES memungkinkan sinyal narrowband dapat ditransmisikan melalui wideband. Dengan metode ini, sebuah sistem 2G dapat menggunakan perangkat transmisi ATM 3G untuk mentransmisikan 2G. CES digunakan ketika jaringan 2G tidak mencukupi.
Gambar 3.5 Jaringan topologi Cascade
Keuntungannya adalah topologi ini dapat mengurangi biaya untuk pembangunan jaringan dan perluasannya. RRU sesuai dengan pembangunan dan pemusatan dilakukan pada Node B tingkat tertinggi. Kerugiannya adalah Gangguan pada Node B tingkat tertinggi menyebabkan gangguan pada RRU. 5. Transmisi bersama antara BTS 2G dan BTS 3G BTS 2G dan 3G dapat bekerja bersama. Terdapat 2 cara yaitu: 1. Dengan sebagian ATM Pada cara ini, terdapat 32 timeslot di jalur E1/T1 menggunakan sel ATM. Pada sel ATM dipetakan menjadi 30 timeslot pada TX dan sisanya pada RX. Data 3G dapat dikirimkan melewati jaringan 2G. Digunakan untuk operator GSM yang akan membangun jaringan 3G.
Gambar 3.6 Jaringan Node B yang menyatu dengan 2G menggunakan Fractional ATM
Keuntungannya adalah membantu operator untuk mengembangkan sistem
Gambar 3.7 Jaringan Node B yang menyatu dengan 2G menggunakan CES
Keuntungan dari topologi ini adalah Mengurangi biaya pembangunan jaringan, Transmisi melalui jaringan ATM meningkatkan penggunaan sumber daya transmisi dan memastikan kinerja layanan real-time. Kerugiannya adalah CES membutuhkan bandwidth yang besar pada Iub interface. Sumber port untuk CES pada RNC terbatas. Perangkat 2G dan 3G saling berhubungan sehingga gangguan pada perangkat 3G akan mempengaruhi perangkat 3G begitu pula sebaliknya. 3.4 Arsitektur sistem BTS3812 Sistem BTS3812 terdiri dari cabinet (hardware) BTS3812, sistem antena, dan Operational & Maintenance Computer.
3.4.1 Hardware BTS3812 Secara Umum kabinet BTS3812 mempunyai berat 350 kg, dengan panjang 1 m, lebar 0.8 m, dan tinggi 1.7 m. Gambar di bawah ini adalah kabinet BTS3812:
Gambar 3.8 Kabinet BTS3812
Kabinet dari BTS3812 terdiri dari perangkat hardware yang tersusun menjadi subrak-subrak dan disuplai dengan tegangan DC sebesar 48V. Hardware ini terdiri dari subrack MAFU, subrack MTRU, subrack FAN, subrack Baseband, subrack daya, subrack perangkat transmisi, subrack distribusi daya AC, subrack distribusi daya DC, kabin baterai, dan pengatur suhu. Gabungan subrack tersebut membentuk subsistem,seperti subsistem kontol, subsistem transport, subsistem RF, subsistem baseband, dan subsistem daya. Letak dari subrack tersebut digambarkan sebagai berikut:
3.4.1.1 Subsistem pada hardware BTS3812 1. Subsistem Kontrol Terdiri dari NMPT dan NMON Fungsi Utamanya adalah: 1. Mengelola Node B, mengatur konfigurasi Node B, pemantauan status dan pengoprasian serta pemeliharaan. 2. Memproses sinyal setelah melalui Iub interface. 3. Menyediakan kontrol input dan output untuk interface pada Node B. NMPT (Node B main processing and Timing Unit) Pada BTS3812 maksimal terdapat 2 board NMPT. Fungsi utamanya adalah untuk pengaturan seluruh kerja Node B, memproses beberapa jenis signal dan menyediakan modul sinyal clock. NMON(Node B Monitor Unit) Maksimal terdapat 1 board dan berfungsi menyediakan 32 saluran input dan 7 saluran output serta mengontrol dan menyesuaiakan RET dengan melewati MAFU.
Gambar 3.10 Subsistem kontrol,subsistem baseband, dan subsistem transport BTS3812
Gambar 3.9 Structur Hardware pada BTS3812
2. Subsistem Transportasi Terdiri dari NDTI, NAOI, dan NUTI. Fungsi utamanya: Menghubungkan subsistem sinyal baseband dengan subsistem kontrol melalui bus internal. Mentransfer data dari bagian kontrol Interface Iub ke NMPT dan mentransfer data dari bagian pengguna Iub Interface ke HBBI/HULP dan HDLP/HBBI. Sebagai jalur komunikasi Node B dengan RNC
Gambar 3.11 Diagram blok fungsi NDTI/NAOI/NUTI
NUTI Maksimal terdiri dari 3 board dengan menggunakan 8 E1/T1 pada masing-masing NUTI. Fungsi tambahan pada NUTI adalah mendukung transportasi sistem IP dan ATM. 3. Subsistem Baseband Terdiri dari HBBI, HBOI (NodeB HSDPA Baseband processing and Optical Interface unit) , HULP (NodeB HSDPA Uplink Processing Unit) , dan HDLP (NodeB HSDPA Downlink Unit) Fungsi utamanya adalah untuk Transmisi sinyal antara subsistem Baseband dan subsistem RF, dan memproses sinyal uplink dan sinyal downlink seperti proses coding/decoding dan modulation/ demodulation.
MTRU (NodeB Multi-carrier TRansceiver Unit) Maksimal terdapat 6 board. Berfungsi untuk percakapan UL/DL, dan penguatan sinyal. MAFU(Multicarier antena Feeder Unit) Maksimal terdapat 6 subrak MAFU. Berfungsi untuk Menerima dan mengirimkan sinyal RF dan memperkecil noise pada saat uplink. Menyuplai daya ke RET dan TMA melewati feeder. Melaporkan status MAFU pada NMON.
MAFU
MTRU
Gambar 3.13 Subsistem RF
Konfigurasi RF: Konfigurasi RF pada BTS3812AE dilihat dari jumlah antena dan MTRU yang digunakan. Terdapat konfigurasai 1x1, 3x1, 3x2. 3x3, 3x4, 6x1, dan 6x2. Contoh konfigurasi 3x2
Gambar 3.12 Diagram blok fungsi HBBI
HBBI (NodeB HSDPA Baseband processing and Interface unit) Maksimal terdapat 2 board. Berfungsi untuk: Menghubungkan Subsistem RF dengan Subsistem Baseband. Memproses sinyal Baseband untuk uplink dan downlink. Masing-masing HBBI dapat memproses 128 kanal yg sama dalam proses uplink dan 256 kanal yang sama pada proses downlink. Tiap HBBI mendukung proses 3 cell antara uplink dan downlink. Mendukung High Speed Download Packet Access (HSDPA) dengan kecepatan 14.4 Mbps. 4 Subsistem RF Terdiri dari MAFU dan MTRU Berfungsi untuk: Mengirimkan dan menerima sinyal RF Menguatkan sinyal RF yang kecil. Mengubah sinyal baseband ke sinyal RF
Gambar 3.14 Konfigurasi RF 3x2
3.4.2 Subrack NFAN Subrack ini terdiri dari satu fan box yang di dalamnya terdapat 1 board untuk pengawasan Fan dan 4 NFAN.
3.4.3 Subsistem Antena dan Feeder Pada antena terdapat RET (Remote Electrical Tlit Unit) yang berfungsi untuk mengontrol kemiringan antena yang disebabkan oleh perlakuan alam dan TMA (Tower Mounted Amplifier) berfungsi untuk menguatkan sinyal yang akan dipancarkan oleh antena. Ketentuan feeder yang digunakan untuk menghubungkan antena dengan Node B: 7/8 inchi digunakan untuk jarak kurang dari 40 m. 5/4 inchi digunakan untuk jarak lebih dari 40 m. 1/2 inchi merupakan kabel feeder yang super fleksibel. 3.4.4 Subsistem Suplai daya pada BTS3812 Komponen penyuplai daya pada BTS3812 terdiri dari pelindung subrack filter, subrack daya, subrack distribusi daya AC, baterai, busbar, dan beban a. Distribusi daya AC Daya dikirimkan ke heat exchanger,PSUs, dan cadangan daya. MCB melindungi seluruh rangkaian listrik perangkat. Penyuplaian daya AC akan melewati perangkat-perangkat suplai daya yang disebut PSU. b. Distribusi daya DC PSU mengubah daya AC menjadi DC dan menyuplai -48 daya DC ke busbar. Perangkat yang menggunakan daya DC, yaitu MTRU,MAFU, subrak baseband, lamp, perangkat transmisi, dan kipas di Heat exchanger. 3.4.5 Subsistem Operational and Maintenance Computer (OM) OM Node B mengatur, mengawasi dan memelihara software, hardware, dan konfigurasi dari Node B. OM Node B menyediakan beberapa variasi cara OM.
Gambar 3.15 Jaringan OM pada Node B
Gambar 3.16 Screenshoot subrack Node B yang dilihat dari software OM
Gambar 3.17 Screenshoot subrack Node B yang dilihat dari software OM
OM menyediakan tiga cara untuk pemeliharaan: Local Maintenance : Node B dipelihara dengan LMT melewati Local Ethernet port dari Node B tersebut. Remote Maintenance: Node B dipelihara melalui IP Route yang dimiliki oleh RNC. Pemeliharaan ditunjukkan pada M2000 atau LMT pada pusat NMS atau pada ruang perangkat RNC. Reverse maintenance : Node B yang lain dipelihara oleh LMT melewati local Ethernet port dari Local Node B dan IP route yang disediakan oleh RNC. OM Node B melakukan tugasnya yaitu: Mengatur pengujian terhadap perangkat transmisi dan service Node B Pengelolaan Perangkat Mengaktifkan pergantian dan koreksi waktu. Pengelolaan Software
3.4.6 Subsistem lingkungan
pengawasan
keadaan
(a)
Gambar 3.18 Diagram blok pengawasan lingkungan pada Node B
Fungsi dari subsistem pengawasan lingkungan adalah: Mengumpulkan informasi tentang temperatur, kelembaban, dan asap. Mengawasi heat exchanger dan fans Melaporkan keadaan lingkungan melalui alarm. Pemanas dan pendingin Hardware.
(b) Gambar 3.19 Jalannya sinyal pada BTS3812 (a)Downlink (b)Uplink
3.4.7 Sinkronisasi clock pada BTS3812 Modul untuk sincronisasi sinyal clock pada BTS3812 terdapat pada NMPT Sinkronisasi dibutuhkan agar keluaran dari setiap subrak Node seragam dan sesuai dengan yang diinginkan. Free Run Internal Clock Modul clock ini menyediakan sumber clock internal untuk Node B dibuat di NMPT. Internal clock dibutuhkan jika suatu waktu Node B harus direset secara langsung tanpa melalui RNC
1. Jalannya sinyal Uplink pada BTS 3812 adalah: Antena menerima sinyal dari UE. Sinyal kemudian dikuatkan oleh TMA dan ditransmisikan ke MAFU. Pada MAFU, sinyal uplink diproses dengan dua kanal secara berurutan. Sinyal dari kanal pertama diproses dengan TX/RX kanal dan dikirimkan ke MTRU. Sinyal dari kanal kedua diproses pada kanal RX dan dikirimkan ke MTRU. Kemudian hasil sinyal dikirimkan ke HBBI. Setelah sinyal diterima HBBI, sinyal diproses oleh HBBI.
3.4.8 Jalannya sinyal pada BTS3812 Terdapat 2 macam jalannya sinyal yaitu downlink dan uplink. Untuk 3G, jalannya sinyal ini dari RNC sebelum ke UE atau sebaliknya selalu melalui Node B salah satunya BTS3812. Downlink merupakan jalannya sinyal dari RNC ke UE (User Equipment). Sebelum menuju UE, sinyal melewati dan diproses pada BTS3812. Perangkat-perangkat seperti MAFU, MTRU, HBBI, HDLP, dan NUTI memproses sinyal sevcara bersama-sama.
2. Prosedur jalannya sinyal pada saat downlink, yaitu: Iub interface pada Node B menerima sinyal dari RNC, dan mentransmisikan sinyal ke HDLP dan memproses pada HBBI HDLP bertugas untuk memproses Frame Protocol, coding, mapping dari kanal transport ke kanal fisik, framing, spreading dan modulasi serta sebagai pengontrol daya. HBBI bertugas mengumpulkan proses data dan mengirimkan ke MTRU.
MTRU menampilkan penapisan pulsa RRC, Digital Up Conversion (DUC), dan Digital Analog Conversion (DAC). Sinyal RF dibangkitkan setelah DUC dan dikirimkan ke MAFU setelah penyaringan dan penguatan. MAFU mempunyai perangkat penggandaan yang menapis sinyal dan mengirimkan ke antena melewati kabel feeder.
untuk dikirimkan ke antena melewati MAFU. 10. Jalannya sinyal pada BTS3812 saat uplink adalah dari UE sinyal ke antena dan dikuatkan oleh TMA kemudian ditransmisikan ke MAFU kemudian ke MTRU dilanjutkan untuk diproses di HBBI kemudian ke HDLP dan terakhir diterima RNC.
IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama melakukan Kerja Praktek pada PT Natrindo Telepon Seluler (Axis), diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. BTS (Base Transceiver Station) adalah susunan dari perangkat yang berfungsi untuk mengolah sinyal transmisi baik uplink maupun downlink dalam jaringan telekomunikasi. 2. Node B seri BTS3812 dapat digunakan pada frekuensi 1800 MHz, 1900 MHz dan 2100 MHz. Mencapai Radius jangkauan 180 km. 3. Sistem BTS3812 terdiri dari cabinet (hardware) BTS3812 yang berisi perangkatperangkat BTS, sistem antenna merupakan perangkat transmisi dan pemancar, dan Operational & Maintenance Computer (penggunaan dan perawatan melalui software). 4. Hardware BTS3812 terdiri dari sekumpulan subsistem yaitu subsistem kontol, subsistem transport, subsistem RF, subsistem baseband, dan subsistem daya. 5. Subsistem daya mendistribusikan daya AC dan DC ke perangkat BTS serta melakukan pengontrolan dalam suplai daya. 6. Subsistem Operational and Maintenance Computer merupakan subsistem yang letaknya terpisah dari perangkat BTS, tetapi terhubung melalui LAN berfungsi untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan pada hardware BTS. 7. Subsistem Antena dan Feeder merupakan perangkat yang berfungsi menerima dan mengirimkan sinyal transmisi. 8. Sinyal clock pada BTS3812 harus disinkronisasi karena sinyal dari setiap subrack Node B seragam. 9. Jalannya sinyal pada BTS3812 saat downlink adalah dari RNC ke HDLP kemudian HBBI dikirimkan ke MTRU dan
DAFTAR PUSTAKA 1. Holma, Hariri dan Antti Toskala. HSDPA/HSUPA For UMTS, Finlandia 2. Saifioskandar, Ahmad. 3G-UMTS. 2003. Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro. 3. Huawei Technologies Co., Ltd, 2007, BTS3812 Description Product 4. Huawei GSM fundamental issue.ppt 5. Huawei WCDMA fundamental issue.ppt 6. http://www.axisworld.com 7. http://www.huawei.com
Biodata Penulis Risma Septiana (L2F008083) lahir di Curup, 12 September 1989. Menempuh pendidikan Di TK Pertiwi Curup, kemudian SD Negeri 2 Centre Curup, SMP Negeri 1 Curup, SMA Negeri 2 Pati dan saat ini melanjutkan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Konsentrasi Elektronika Telekomunikasi.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Sukiswo, S.T, M.T NIP 196907141997021001