MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN PENULISAN KATA-KATA SERAPAN ASING DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN METODE ACCELERATED LEARNING PADA KARANGAN NARASI SUGESTIF DI KELAS X SMA LPPN ANDIR BANDUNG
Oleh : NAMA : YENI SUGIARTINI NIM : 1021.0842
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA, SASTRA DAN DAERAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN PENULISAN KATA-KATA SERAPAN ASING DALAM BAHASA INDONESIA DENGAN METODE ACCELERATED LEARNING PADA KARANGAN NARASI SUGESTIF DI KELAS X SMA LPPN ANDIR BANDUNG
YENI SUGIARTINI 1021.0842
[email protected]
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG
ABSTRAK Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, guru dan peserta didik merupakan dua komponen yang sangat penting. Tanpa ada salah satu dari keduanya pembelajaran menjadi kurang bahkan tidak dapat dilaksanakan. Dilihat dari keberadaan guru dan peserta didik, ada dua kecenderungan pembelajaran, yakni pembelajaran yang didominasi oleh guru dan pembelajaran yang mempertinggi aktivitas peserta didik. Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dan kesulitan-kesulitan memperoleh pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia. Serta untuk mengetahui keefektifan siswa setelah menggunakan metode accelerated learning pada karangan narasi sugestif. Metode accelerated learning dalam pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia berhasil dengan bail^ metode accelerated learning cukup efektif dalam pelaksanaan pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif Kata kunci : Serapan asing, Metode Accelerated Learning, Narasi Sugestif
PENDAHULUAN Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita. Peran nyata bahasa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memerlukan penebalan dan pemantapan rasa cinta dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Salah satu butir Sumpah Pemuda 1928, menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, harus semakin terwujud secara nyata sehingga akan memantapkan peran bahasa Indonesia di bumi Indonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mampu mendekatkan dan sekaligus mempersatukan berbagai golongan etnis di Indonesia sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lancar dalam kehidupan sehari-hari. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting agar pembahasan menjadi lebih fokus, terarah dan sistematis.
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan adanya permasalahan yang akan diteliti, yakni sebagaimana dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut ini: 1. Apakah model pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia dengan metode accelerated learning pada karangan narasi sugestif siswa kelas X SMA LPPN Andir memberikan hasil yang baik? 2. Dapatkah metode accelerated learning dalam pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing pada karangan narasi sugestif siswa kelas X SMA LPPN Andir memberikan hasil yang efektif? Arikunto (1998:15) menerangkan bahwa tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang di peroleh setelah penelitian selesai. Penulis mengadakan penelitian ini dengan tujuan ingin menganalisis kemampuan siswa kelas X SMA LPPN Andir Bandung dengan metode accelerated learning dalam
pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing pada karangan narasi sugestif. Anggapan dasar atau postulat merupakan suatu hal yang dianggap benar oleh peneliti. Anggapan dasar merupakan titik pangkal dalam melakukan penelitian. Anggapan dasar penting fungsinya dalam suatu penelitian atau pembahasan karya ilmiah. Berdasarkan pengertian anggapan dasar tersebut di atas, maka penulis menetapkan anggapan dasar yang relevan dengan penelitian ini. 1. Menulis karangan narasi sugestif merupakan bagian dari pengajaran bahasa Indonesia, pokok bahasan menulis di kelas X SMAN 2. Penggunaan Metode dan Teknik Pembelajaran yang bervariasi akan lebih memotivasi siswa untuk belajar lebih efektif. 3. Kata-kata serapan asing merupakan bagian dari bahasa Indonesia yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan sub bahasan pokok dalam bahasa Indonesia 4. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang mengajarkan membuat kalimat-kalimat dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hipotesis adalah "jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul." (Arikunto, 2002: 66) menyatakan bahwa rumusan hipotesis merupakan hal penting dalam penelitian. Sejalan dengan pendapat di atas penulis merumuskan hipotesis penelitian ini adalah "Model Pembelajaran Penulisan Kata-kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia Dengan Metode Accelerated Learning pada Karangan Narasi Sugestif Siswa Kelas X SMA LPPN Andir Bandung berhasil dengan baik".
KAJIAN TEORI DAN METODE
Setiap penelitian menggunakan metode penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode Penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha untuk menyajikan kenyataan-kenyataan seperti apa adanya yang bertujuan untuk menganalisis keterampilan penulisan Kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif. Teknik pengumpulan data merupakan peranan penting dalam setiap penelitian. Teknik penelitian yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh data adalah: Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengadakan pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran menulis, khususnya pada Karangan Narasi Sugestif Dengan ini, penulis pun ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif. Studi Pustaka Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengumpulkan buku-buku acuan yang digunakan untuk penelitian ini. Dalam riset kepustakaan penulis memilih bahan-bahan yang
sudah direncanakan dan melatarbelakangi pelaksanaan penelitian. Teknik Tes Teknik tes adalah suatu teknik atau cara dalam melaksanakan kegiatan evaluasi yang merupakan serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Adapun teknik dalam penelitian ini adalah siswa diberikan tugas untuk membuat karangan narasi sugestif dengan menggunakan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia. Populasi merupakan objek penelitian secara totalitas, dapat berupa manusia, benda, peristiwa dan fenomena yang terjadi. Menentukan populasi merupakan salah satu tahap penting dalam suatu penelitian agar memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Populasi yang penulis pilih dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA LPPN Andir Bandung Tahun Ajaran 2011/2012. Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang di teliti, didapatkan melalui teknik penarikan sampel tertentu. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan dalam penelitian ini maka penulis akan mengambil sample 15% dari jumlah 280 siswa populasi kelas X SMA LPPN Andir Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah rencana pembelajaran disusun penulis kemudian melaksanakan pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: melaksanakan pretes menyajikan materi penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif melaksanakan pretes Sebelum penulis melaksanakan pretes, awal pelaksanaan pembelajaran penulis memberikan pengertian kepada siswa tentang tujuan pembelajaran kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia dan agar siswa mengikuti pembelajaran dengan seksama. Dengan pretes uji penulis dapat mengetahui pengetahuan tentang penulisan kata-kata serapan yang telah siswa miliki, sebelum siswa mengikuti pembelajaran yang penulis persiapkan. Pretes ini penulis gunakan sebagai bahan acuan untuk melihat sejauh mana siswa mengenal kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia. Dalam kegiatan ini penulis menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian kata-kata serapan asing sebagai salah satu bentuk perkembangan bahasa Indonesia, kemudian siswa membaca cerpen yang penulis bagikan dan penulis menjelaskan apa yang harus siswa kerjakan. siswa mengamati teks karangan narasi sugestif apakah terdapat kata-kata serapan asing dalam karangan tersebut; siswa berdiskusi dengan temannya, kemudian penulis dan siswa bersama-sama mencari kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan tersebut;
setelah siswa benar-benar memahami bagaimana penulisan kata-kata serapan asing itu ditulis dalam bahasa Indonesia maka barulah penulis menugaskan siswa untuk menggunakan penulisan kata-kata serapan asing dalam sebuah karangan narasi sugestif. Setelah penulis melakukan pembelajaran tentang penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia, kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan postes. Postes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum? Alat evaluasi yang digunakan pada saat postes sama dengan alat evaluasi pada saat pretes. Hanya saja perbedaannya terletak pada fungsi pelaksanaan tes tersebut dan juga pada waktu pelaksanaan tes. Pada nilai pretes siswa yang telah berhasil mencapai tujuan adalah 14 orang (35%). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa belum memahami cara pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia, sedangkan sebagian lagi sudah memahami walaupun belum maksimal. Sedangkan pada nilai postes siswa yang telah mencapai tujuan sebanyak 37 orang (92,5 %). Jumlah ini menunjukkan bahwa siswa mampu menguasai penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia setelah mengikuti proses belajar mengajar.
60. Bagi siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas berarti telah berhasil mencapai tujuan.
KESIMPULAN
Dian Sukmara. Implementasi Life Skill dalam KTSP Melalui Model Manajemen Potensial Qodrati, Bandung: Mughni Sejahtera, 2007
Setelah penelitian dilaksanakan, penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif siswa kelas X SMA LPPN Andir tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut: Penulis telah mampu dalam persiapan mengajar berupa rencana pembelajaran dan program suatu pengajaran, hal ini dapat dibuktikan dari hasil penilaian pengamatan bahwa kemampuan penulis menunjukkan kategori "baik" Metode accelerated learning yang penulis gunakan dalam model pembelajaran penulisan kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif ternyata efektif. Hal ini terbukti dari hasil analisis bahwa siswa yang berhasil dengan baik mencapai 98%. Berdasarkan hasil analisis penulis kemukakan pada bagian analisis data, dan dalam proses penelitian ditemukan halhal sebagai berikut: Hasil Nilai Pretes yang diperoleh siswa: Nilai antara (45-52) = 8 orang siswa (20 %) Nilai antara (53-59) = 10 orang siswa (25 %) Nilai antara (60-66) = 12 orang siswa (30 %) Nilai antara (67-73) = 5 orang siswa (5 %) Nilai antara (74-80) = 5 orang siswa (12,5%) Hasil Nilai Postes yang diperoleh siswa: Nilai antara (53-59) = 1 orang siswa (2,5 %) Nilai antara (60-66) = 3 orang siswa (7,5 %) Nilai antara (67-73) = 5 orang siswa (12,5 %) Nilai antara (74-80) =18 orang siswa (45 %) Nilai antara (81-87) =8 orang siswa (20 %) Nilai antara (88-94) = 5 orang siswa (12,5 %) Dari uraian di atas, kita dapat melihat peningkatan nilai pretes terhadap nilai postes. Dalam pretes dan postes ini juga penulis menempatkan batas nilai keberhasilan yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Adi W. Gunawan Genius Learning Strategy; Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning, Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 2003. Anonimous. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Sinar Grafika, 2003 A. Tabrani Rusyan. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Remaja Karya, Bandung 1984 Depdikbud. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1990 Depdikbud. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Perum Balai Pustaka: 1992 Depdikbud. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Bandung: Pustaka Setia, November 2005 Deporter, Bobbi, Accelerated Learning. New Horzons for learning 2001, http//www.new horizons.org/strategis accelerated deporter
E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Akademik Pressindo, 2006 Imam Barnadib. Pembelajaran Kontruktifisme. 1997 Sumber: Internet http://gurupkn. wordpress. com Joice Weil. Bentuk dan Jenis Model Pembelajaran., Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.2000 Lembaran Negara Republik Indonesia No: 78, 2003, Undang-Undang RI No 20 tahun 2003.Tentang Sistem pendidikan Nasional Madden, Thomas L. Fire Up your Learning: An. Accelerated Learning Action Guide, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002. Margono S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998 Meier, Dave.77*e Accelerated Bandung: Kaifa, 2002
Learning
HandbooL
Mochamad Surya. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Pembangunan Haya, 1992 M. Dalyono. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997
Rose, Colin dan Malcolm, Nicholl, Malcolm. Accelerated Learning For The 21 st Century Bandung: Nuansa Cendikia, 2002 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Kependidikan Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bina Aksara 1987
Daerah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 32 November 2001 Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Karya, 1990
Suhendar. Pelajaran Bahasa Indonesia. Tarsito. Bandung: 1993
Wowo Sunaryo Kuswana. Yayat., Sriyono. Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Gaya, Tim Penulis Studio Media Pendidikan, 2003-2005.
Tampubolon. Pola Pengembangan dan Pemberdayaan dalam Pembangunan sesuai dengan Tuntutan Otonomi
Winarno Surachmad. Bandung: Tarsito 1990
Pengantar
Penelitian
Ilmiah,