MAKALAH MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT Disusun guna memenuhi tugas “ Qowa‟idul Imla‟ ” yang diampu oleh : Muhammad Mas‟ud M.Pd.i.
Oleh : 1.Ali Faqih Syarifuddin
111-13-078
2.Denny Arizal .R
111-13-091
3.Muhammad Arifin
111-13-268
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan taufik dan hidayahNya kami dapat mempersembahkan makalah ini yang berjudul „‟ MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT‟‟ kehadapan para pembaca yang budiman.Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan cahayaNya menuju jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam kesempatan ini kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian makalah ini. Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan untuk menyampaikan ucapan terima kasih.Semoga amal baik mereka diterima Alllah SWT. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kami berserah diri serta memohon hidayah dan tambahnya ilmu.Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca yang budiman umumnya.
Salatiga,19 Mei 2014 Penulis,
2
DAFTAR ISI Halaman judul
…………………………………………………………… 1
Kata pengantar
…………………………………………………………… 2
Daftar isi
…………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
.......……………………………………………… 4 ......…………………………………………………... 4
a. Latar belakang b. Rumusan
…….……………………………………………………. 4
c. Tujuan
…………………………………………………………. 4
d. Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN
....…………………………………………….… 4 ......………………………………………………. 5
a. Menambah alif lazimah ……………………………………………….. 5 b. Menambah alif mamdudah
……………………………………… . 5
c. Menambah alif maqsurah
…………………………………………… 6
d. Menambah alif pada isim
………………………………………… 6
e. Menambah alif pada fi‟il
... .....................................................................7.
BAB III PENUTUP
…….………………………………..….……… . 10
a. Simpulan
…………………………………………………………... 10
b. Saran
………………………………………………………….. . 10
Daftar Pustaka
…………………………………………………..……… 11
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap bahasa memiliki peraturannya masing-masing apalagi dalam hal penulisannya. Begitupun bahasa Indonesia, tata bahasa Indonesia memiliki banyak peraturan yang mengatur tata-tata cara penulisan, ejaan, dan lain-lain untuk penulisan karya tulis. Dan salah satunya akan dibahas dalam makalah ini yakni menambah alif dalam kalimah. Disini, penulis memfokuskan pembahasan pada penulisan bahasa arab mengenai menambah alif dikalimah kata. Dimana tujuannya supaya kita bisa menulis arab dengan kaidah-kaidah yang benar, sehingga pada akhirnya tulisan itu bisa dibaca dengan benar dan bermakna.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam topik ini adalah sebagai berikut.: 1. Bagaimana cara menambah alif lazimah ? 2. Bagaimana cara menambah alif mamdudah ? 3. Bagaimana cara menambah alif maqsurah ? 4. Bagaimana cara menambah alif pada isim ? 5. Bagaimana cara menambah alif pada fi‟il ?
C. Tujuan Penulisan Berikut adalah beberapa tujuan penulis dalam pembuatan makalah : 1.Dapat mengetahui alif lazimah, alif mamdudah, dan alif maqsurah. 2. Dapat mempraktekkan cara penulisan alif yang berada di kalimah isim maupun fi‟il. D. Manfaat penulisan Berikut adalah beberapa manfaat penulis dalam pembuatan makalah : 1.Agar dapat mengerti, memahami, dan menganalisa alif zaidah. 2.Untuk mengetahui cara menambah alif lazimah,alif maqsurah dan alif mahmudah. 3.Untuk mengetahui alif zaedah pada isim dan fi‟il.
4
BAB II PEMBAHASAN A.Alif Lazimah Alif Lazimah adalah huruf alif yang senantiasa melekat di akhir dari suatu kata. Alif lazimah terkadang tertulis dengan huruf ya‟, akan tetapi dalam pengucapannya tetap dibaca sebagai huruf alif. Contoh:
اَ ْلهُ َدي ًَاَ ْلفَت
َا
(Petunjuk)
َ اَ ْل
(Tongkat)
(Remaja)
B.ALIF MAMDUDAH 1.Isim Mamdud adalah isim yang diakhiri dengan huruf hamzah dan sebelumnya berupa alif za‟idah (tambahan). Contoh:
َ ْ َ ا ُا َ َ ٌءا
اِ ْتِدَا ٌءا
(Padang pasir)
(Permulaan)
(Langit)
2.Penulisan Alif Mamdûdah Alif mamdûdah adalah alif tambahan pada isim (kata benda) yang diakhiri dengan huruf hamzah. seperti
الس ا, اا
الص
5
Alif mamdûdah ada yang berasal dari “waw” seperti yang berasal dari “ya”
ا
berasal dari
و
ada
ن َّا, م َّش اberasal dari ٌ ن ٌء, ٌ مش ٌء. Ada juga tambahan sebagai
pertanda untuk ta‟nits (pr) seperti
حسن ا, ح اا.
C.Alif Maqsurah 1.Isim Maqsur adalah isim yang berakhiran alif lazimah atau alif bengkok (dalam istilah orang jawa) yang huruf sebelum alif difathah. Contoh :
م ُْو َسى
(muusa) = musa
مُصْ َط َفى
(mushtofa) = yang terpilih
2.Penulisan Alif Maqsûrah adalah alif yang terdapat diakhir isim mu‟rab (yang menerima i‟rab) . Alif ini tidak asli, ada karena perubahan dari
وseperti عص
adapula tambahan untuk penanda ta‟nits seperti
, perubahan dari ٌ seperti ً فتdan
ًحبل, ذك ي, ًعطش.
D.Menambah Alif pada Isim 1.Isim Tasniyah adalah kata benda benda yang menunjukkan makna „dua‟. Contoh
َ َ َم ِا
(dua pena),
َ َم َ ِا
(dua rembulan).
( َط اِ َ ِاdua orang siswa),
6
Pembentukan isim tasniyah berawal dari isim mufrad yang ditambah alif ( ) atau ya‟(
) يdan nun ( ) اdiakhir kata. Harakat sebelum alif atau nun adalah fathah. (dua buku)
ِ َ َ ِا
= ِا+ ا َ َِ
(dua sejoli/suami-istri) = ْا ِ
َ ْا = َ ْو ِ + َ َ ْو
Singkatnya, isim tasniyah adalah kata turunan dari isim mufrad dengan penambahan alif atau nun di akhir kata.
2.Jama ‟ Muannas salim Bentuk jama‟ muannas salim mirip dengan jama‟ muzakkar salim. Hanya saja, jika jama‟ muzakkar salim ditunjukkan untuk makna laki-laki, maka jama‟ muannas salim dipakai untuk menunjukkan makna perempuan dengan bilangan „tiga atau lebih‟.
Contohnya
ُ مُسْ ِ َم ا
(para perempuan muslim),
ص َ ٌت ُ ا ٌت َ ْ ُم
( para wanita yang terjaga).
Jama‟ mauannas salim bisa dibentuk tanpa mengubah kata dasarnya (ism mufrad). Caranya adalah dengan menambahkan alif ( )dan ta‟(
) اdibelakang ism mufrad. Perhatikan
rumus beserta contoh berikut :
ص َ ٌت ُ ا َ ْ ا = ُم+ ُ صاٌت َ ْ ُم مُسْ ِ َم ٌت ُ ا
= ا+ ُ مُسْ ِ ٌت
Pada prinsipnya, yang bisa dibentuk menjadi jama‟ muannas salim adalah semua kata yang menunjukkan makna perempuan atau kata yang diakhiri dengan ta’ marbutah ( Misalnya
ُ َ َ َ ةٌت
menjadi
ُ َ َ َ ةٌت
(pepohonan),
dan lain sebagainya.
7
ُ َم َّر ةٌت
menjadi
) ة.
ُ ( َم َّر ةٌتbeberapa kali),
3.Jama‟ Taksir Jika jama‟ muzakkar salim khusus dipakai untuk makna laki-laki dan jama‟ muannas salim dipakai untuk makna perempuan, maka jama‟ taksir bisa dipakai untuk kedua makna tersebut. perbedaan jama‟ taksir dengan kedua jama‟ sebelumnya adalah ia tidak mempunyai aturan pembentukan yang baku. dengan kata lain, ia adalah bentuk jama‟ yang telah berubah dari kata dasarnya. Contoh
ُ ِ َ اٌت
jama‟ taksir-nya
ُ ُ ُاٌت
(buku-buku),
ُ َمسْ ِ ٌت
jama‟ taksir-nya
ُ ِ َم َس
(masjid-masjid).
F.Menambah Alif pada Fi‟il 1.Fi’il Tsulatsi Mazid: Ada yang ditambah satu huruf, seperti (أَ ْف َ َلdengan ditambahi huruf Hamzah‟ didepan Fa‟ Fi‟il). (فَ ع ََلada tambahan Alif diantara Fa‟ Fi‟il dan „Ain Fi‟il). (فَ َّ َلada tambahan „Ain, menjadi double „Ain). Maka disebut Fi’il Tsulatsi Mazid Ruba’i Ada yang ditambah dua huruf, seperti (تَفَ َع َلtambahan Ta‟ sebelum Fa‟ Fi‟il dan Alif diantara Fa‟ Fi‟il dan „Ain Fi‟il). (ا ْنفَ َ َلtambahan Alif dan Nun sebelum Fa‟ Fi‟il). تَفَ َّ َل (tambahan Ta‟ sebelum Fa‟ Fi‟il dan Double „Ain). (ا ْفتَ َ َلtambahan Alif sebelum Fa‟ Fi‟il dan Ta‟ diantara Fa‟ Fi‟il dan „Ain Fi‟il). (ا ْف َ َّلtambahan Alif sebelum Fa‟ Fi‟il dan Double Lam). Maka disebut Fi’il Tsulatsi Mazid Khumasi Ada yang ditambah hingga tiga huruf, seperti: (ا ْ تَ ْف َ َلditambah Alif, Sin dan Ta‟ sebelum Fa‟ Fi‟il). (ا ْف َ َّلditambah Alif sebelum Fa‟ Fi‟il, Alif sebelum „Ain Fi‟il dan Double Lam). (ا ْف َ ىْ ع ََلditambah Alif sebelum Fa‟ Fi‟il, Wau sebelum „Ain Fiil dan „Ain sebelum Lam Fi‟il). (ا ْف َ ْنلَ َلditambah Alif sebelum Fa‟ Fi‟il, Nun sebelum Lam Fi‟il dan Lam sesudah Lam Fi‟il). ًَ(ا ْف َ ْنلditambah Alif sebelum Fa‟ Fi‟il, Nun sebelum Lam Fi‟il dan Alif Layyinah sesudah Lam Fi‟il). (ا ْف َ َّى َلtambahan Alif sebelum Fa‟ Fi‟il, Dua Wau sebelum Lam Fi‟il). Maka disebut Fi’il Tsulatsi Mazid Sudasi
8
1. Untuk lebih mudahnya kita lihat wazan-wazan tabel berikut:
MAUZUN
َأ ْع َأ ُي ْع ِع
WAZAN
ْع را ًال
َأ ْع َأ َأ ُي ْع ِع ُي ْع َأ ًالا
َأ َّر َأ ُي َأ ِّع ُي َأ ْع ِع ي ًال
َأ ّع َأ ُي َأ ِّع ُي َأ ْع ع ًال ي
َأ َأ َأ ُي َأ ِع ُي اُي َأ َأ َأ ًال
َأ َأا َأ ُي َأ ِعا ُي اُي َأ َأا َأ ًال
ِع َأ ًالا ِععْع َأ ًالا
ِع َأ ًالا ِععْع َأ ًالا
ر ْعا َأ َأ َأا َأ ْع َأ ِع ُي ر ْعا ِع َأ َأارًال
ر ْعا َأ َأ َأ َأ ْع َأ ِع ُي ر ْعا ِع َأ ًالا
را ِع َأ َأا ًال را َأ َأ َأا َأ ْع َأ ِع ُي ْع ْع
ر ْع َأ َأ َأ َأ ْع َأ ِع ُي ر ْع ِع َأ ًالا
را ِع َأ ر َأارًال را َأ َّر َأ ْعي َأ ُّل ْع ْع
ر ْع َأ َّر َأ ْع َأ ُّل ر ْع َأي ًالا َأ َأ َّر َأ َأ َأ َأ َّر ُي
َأ َأ َّر َأ َأ َأ َأ َّر ُي َأ َأ ُّل َأ ًال
ُّل ًال ي
َأ َأ َأا َأ َأ َأ َأ َأا ُي َأ َأ ُيا َأ رًال
َأ َأ َأا َأ َأ َأ َأ َأا َأ َأ ُيا ًال ي
ا ِع ْع َأ ر َأا ًال ا َأ ْع َأ َأ َأ ْع َأ ْع ِع ُي ر ْع ر ْع
ا ِع ْع َأ ًالا ا َأ ْع َأ َأ َأ ْع َأ ْع ِع ر ْع ر ْع
ر ْعا َأ ْع َأ َأ َأ ْع َأ ْع َأ ُي ر ْعا ِع عْع َأ ا َأ ًال
ر ْع َأ ْع َأا َأ َأ ْع َأ ْع َأا ُي ر ْع ِع عْع َأ ًالا
را َأ َّر رارًال ر َأا َأ َّر ّعا َأ ْع َأ َّر ُيا ْع
ر ْع َأ َّر َأ َأ ْع َأ َّر ُي ر ْع ُي َّر ر ًالا
را ِع ع َأ ر َأارًال را َأ َّرا َأ ْعي َأ ُّلا ْع ْع
ر ْع َأ َّر َأ ْع َأ ُّل ر ْع ِع عْع َأ ًالا
9
BAB III PENUTUP A.Simpulan Alif Lazimah adalah huruf alif yang senantiasa melekat di akhir dari suatu kata. Alif lazimah terkadang tertulis dengan huruf ya‟, akan tetapi dalam pengucapannya tetap dibaca sebagai huruf alif.
اَ ْلهُ َدي
Alif Mamdûdah adalah alif tambahan pada isim (kata benda) yang diakhiri dengan huruf hamzah. Seperti
الس ا
Alif Maqsûrah adalah alif yang terdapat diakhir isim mu‟rab (yang menerima i‟rab) . Alif ini tidak asli, ada karena perubahan dari
ًفت
وseperti عص
dan adapula tambahan untuk penanda ta‟nits seperti
, perubahan dari ٌ seperti
ًحبل,
Ketika menambah alif pada isim, terdapat pada:
2.Jama‟ Muannas salim
ِ َ َ ِا = ِا+ ا َ َِ ا = مُسْ ِ َم ٌت+ ُ مُسْ ِ ٌت ُ ا
3.Jama‟ Taksir
ُ ِ َم َس
1.Isim Tasniyah (dua buku)
= ُ َمسْ ِ ٌت
Jadi penambahan alif disini,hanya sebagai alamatnya saja. Ketika menambah alif pada fi‟il, terdapat pada: Fi‟il Tsulatsi Mazid Ruba‟i Fi‟il Tsulatsi Mazid Khumasi Fi‟il Tsulatsi Mazid Sudasi
B.Saran Sebagai makhluk ciptaan sang Kholik,Allah SWT yang diberikan kesempurnaan.tapi hanyalah milik Allah segala kesempurnaan.Kami masih mengakui banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini.Maka kami mengharap saudara-saudari yang budiman untuk memberi saran atau kritikan yang bersifat membangun.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-16-pembagian-isim-ditinjau-darisisi-bangunan-akhirnya.html 2. http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=846 3. http://catatanmaya93.wordpress.com/2014/04/08/belajar-ilmu-nahwu-dari-kitabal-ajurumiyah-pelajaran-kesepuluh/ 4. http://lutfimalik84.blogspot.com/2012/01/saraf.html 5. http://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/wazan-fiil/fiil-tsulatsi-mazid/ 6. http://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-8-isim-maqsur-isim-mankusdan.html 7. http://www.drmosad.com/index121.htm
11
diunduh tangal 21 Mei 2012