Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI
Kelompok : Infinity Muchammad Hatta Z. 44316110066 Martha Hasibuan 44316110047 Muhamad Resya 44316110093 Radhiatul Mardhiah 44316110053 Syofatila Meidi 44316110035
Fakultas Ilmu Komunikasi Marketing Communication
I. PROFILE PT KAI Sejarah Singkat Perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari sejarah perkeretaapian Indonesia. Sejarah bermula ketika NISM, perusahaan kereta api swasta dari Belanda di tahun 1864 membangun rel kereta api sepanjang 26 km pada lintas Kemijen – Tanggung yang merupakan rel kereta api pertama di Indonesia. Sejak dikeluarkannya UU pembuatan jalan rel oleh pemerintah Hindia Belanda, pembangunan jalur rel berkembang tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Sumatera bahkan Sulawesi. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari Jepang. Pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa
mulai
hari
itu
kekuasaan
perkeretaapian
berada
di
tangan
bangsa Indonesia sehingga Jepang sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal 28 September1945 sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia(DKARI). Nama DKARI kemudian diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Nama itu diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tanggal 15 September 1971. Pada tanggal 2 Januari 1991, nama PJKA secara resmi diubah menjadiPerusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan semenjak tanggal 1 Juni 1999 diubah menjadiPT Kereta Api Indonesia (Persero) sampai sekarang.
Visi dan Misi PT KAI Visi PT. KAI Menjadi penyedia jasa perkerataapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan Stakeholders.
Misi PT. KAI Menyelenggaraan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambahan yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama: 1. Keselamatan 2. Ketepatan waktu 3. Pelayanan 4. Kenyamanan
Layanan Produk 1. Layanan Penumpang 1.1. Kareta - KA Eksekutif - KA Ekonomi AC - KA Bisnis - KA Ekonomi - KA Campuran - KA Lokal - KRL (Kereta Listrik) 1.2. Pelayanan penumpang - Restorasi - Kru KA - Manager on Duty - On Train Cleaning
2. Layanan Cargo 3. Pengusahaan Asset II. Metamorfosis & Inovasi PT KAI A. Perubahan struktur organisasi Perubahan struktur di PT KAI terlihat dari struktur organisasi dari yangkonvensional menjadi modern, dengan kata lain dari yang tidak banyak pembagian-pembagian menjadi lebih banyak pembagian. Bisa dikatakan bentuk organisasi menjadi gemuk
B. Perubahan peningkatan kualitas SDM Melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), PT KAI menempa setiap pegawainya menjdai pelayan masyarakat yang memiliki 5 nilai perusahaan, yaitu : 1. Integritas 2. Profesional 3. Keselamatan 4. Inovasi 5. Pelayanan Prima PT KAI maupun anak-anak perusahaan dididik dan dilatih menjadi orang-orang yang efektf dan dapat bekerja sesuai fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, sistem penggajian juga dirombak. Dalam tiga tahun, konon gaji dinaikkan sampai 8 kali. Masinis yang dulu hanya memperoleh maksimum 3 jutaan, kini digaji hingga sekitar 10 jutaan. Itupun sebenarnya masih di bawah angka ideal Rp 20 jutaan, menurut beliau. Perombakan remunerasi ini juga dilakukan untuk posisi-posisi lain. Cita-citanya adalah membawa KAI sejajar dengan perusahaan-perusahaan lain dalam hal penggajian, sehingga selain dapat mensejahterakan karyawan, juga dapat menarik minat calon karyawan yang berkualitas. C. Perubahan Infrastruktur IT Maraknya praktek percaloan di masa lalu salah satunya karena penjualan tiket yang masih manual, oleh karena itu PT KAI melakukan inovasi teknologi informasi, antara lain melalui integrasi sistem layanan TI dengan fokus utama meningkatkan kualitas layanan menjadi lebih baik, salah satu nya untuk menghilangkan praktek percaloan. Kesuksesan tersebut membuat KAI mendapat penghargaan level Asia-Pasifik dalam bidang implementasi IT. D. Perubahan layanan PT KAI Ada beberapa perubahan – perubahan layanan yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :
Perubahan Infrastruktur Perubahan infrastruktur ditujukan untuk menunjang kenyamanan penumpang, mengingat sebelumnya infrastruktur tidak terawat dengan baik sehingga kondisinya kumuh dan tidak layak pakai, perubahan ini meliputi a). Perbaikan WC di stasiun kereta api, b). Tempat atau ruang tunggu kereta api, serta c). Perbaikan stasiun kereta api. Perubahan pelayanan dan Kenyaman Penumpang Melihat sebelum dilakukannya perubahan, pelayanan dan kenyamanan penumpang terbilang masih kurang, hal ini terlihat dari masih kurang tertatanya dalam proses pelayanan dan kenyamanan penumpang, diantaranya sebagai berikut : Pelayanan Pelayanan dalam pembelian tiket kereta api masih terjadi antrian panjang yang kadang dapat menghambat proses pembelian tiket. Sehingga banyak praktik percaloan yang menjual tiket kereta api, serta penumpang dapat naik kereta api tanpa menggunakan tiket tetapi langsung membayar di dalam kereta api kepada kondektur, sehingga banyak terjadi kebocoran terhadap pendapatan PT KAI. Berbagai inovasi teknologi informasi pun telah dilakukan, antara lain melalui integrasi sistem layanan TI dengan fokus utama meningkatkan kualitas layanan menjadi lebih baik dengan implementasi Mesin Cetak Tiket Mandiri, Aplikasi KAI Access, E-Parking, dan E-Gate. Kenyamanan Dalam memelihara kenyamanan pelanggan juga masih kurang, terlihat dari masih banyaknya yang berjualan di dalam kereta api, banyaknya penumpang gelap, penumpang melebihi kapasitas, merokok di dalam kereta, dan lain sebagainya, itulah sebagian keluhan penumpang yang membuat mereka tidak nyaman di dalam kereta. Maka perusahaan melakukan berbagai perubahan mengenai pelayanan dan kenyamanan penumpang, diantaranya adalah sebagai berikut : Kenyamanan
Perubahan dalam menunjang kenyamanan penumpang, perusahaan mengubah berbagai keluhankeluhan yang dirasakan penumpang yaitu dengan menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di dalam kereta, menertibkan penumpang gelap, membatasi penumpang sesuai kapasitas sehingga penumpang jarak jauh dilarang berdiri, serta menertibkan atau memberikan larangan merokok di dalam kereta.
III. Tantangan Walaupun PT. KAI terbukti dapat mengurangi jumlah Calo melalui sistem teknologi yang terintegrasi, namun budaya penumpang KA masih menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Selain itu, budaya dari perusahaanpun perlu ditingkatkan dari product oriented menjadi Customer oriented. Pasalnya, kereta api memang merupakan satu-satunya moda transportasi berbasis rel di Indonesia. Namun, pada kenyataannya, kereta api memiliki pesaing yaitu moda transportasi lain. Untuk jarak dekat atau lokal kereta api memiliki saingan berupa angkutan kota, metromini, atau bus kota. Untuk jarak jauh kereta api memiliki saingan berupa bus antarkota antarprovinsi, travel, dan pesawat terbang. Semangat persaingan inilah yang dijadikan cambuk untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Tantangan berikutnya adalah adalah pada saat Office Hour (pukul 6-9 pagi dan 4-7 sore) dan high season seperti Lebaran, libur sekolah, PT. KAI harus menambah armadanya, dan yang terpenting adalah bagaimana memperluas jalur kereta untuk menghindari terjadinya penumpukkan kereta penumpang dan kargo.
IV. Kesimpulan Perubahan yang dilakukan PT KAI pada dasar nya mengalami perubahan yang cukup baik, bahkan bisa dikatakan perusahaan mengalami transformasi, terbukti dengan masih tingginya minat masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi kereta. PT KAI telah melakukan perubahan yang bukan hanya untuk perusahaan saja melainkan memberikan dampak yang baik dan mengubah budaya masyarakat. Terbukti dengan terjadinya pengurangan tingkat kecelakaan dan aktivitas percaloan serta ketertiban bagi pengguna jasa
transportasi KAI. Dalam hal ini PT KAI telah melakukan inovasi melalui pembaharuan di bidang teknologi, kesejahteraan karyawan dan kesejahteraan masyarakat.