MAKALAH ASURANSI LIABILITY Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Manajemen Asuransi Pengangkutan’ Dosen Pengampu : Edi Supardi, SE., MM
Disusun oleh : Yumna Nur Khotimah 6134010
JURUSAN DIPLOMA IV LOGISTIK BISNIS POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG 2016
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Mengacu kepada pengertian asuransi sendiri dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian adalah kontrak perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung (insurer) mengikatkan diri kepada pihak tertanggung (insured) dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pergantian kepada tertanggung (insured) karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung (insured), yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Perusahaan atau pihak yang memiliki resiko atas suatu barang atau jasa disebut ‘tertanggung’ atau insured. Dan perusahaan atau pihak yang memiliki keahlian dan menanggung resiko disebut ‘penanggung’ atau insurer. Kontrak perjanjian antara dua pihak atau lebih ini disebut kebijakan yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Sedangkan premi adalah biaya yang dibayarkan oleh tertanggung (insured) kepada penanggung (insurer) untuk resiko yang ditanggung. Untuk menjamin tanggung jawab hukum terhadap kerugian yang dialami pihak ketiga baik berupa kerugian materiil harta benda (property damage) maupun cidera badan (bodily injury) yang disebabkan oleh suatu peristiwa sehubungan dengan kegiatan usaha atau aktivitas tertanggung (insured) disebut dengan asuransi liability atau umumnya dikenal sebagai Comprehensive General Liability Insurance atau asuransi tanggung gugat. Dalam asuransi liability dikenal istilah pihak ketiga (third party), yaitu pihak yang tidak termasuk dalam kategori pihak pertama (tertanggung) dan pihak kedua (penanggung). Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai asuransi liability khususnya untuk kegiatan logistik.
I.2
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, adalah :
1) 2) 3) 4) 5) 6) I.3
Apa yang dimaksud dengan asuransi liability ? Apa kerugian yang dijamin dalam asuransi liability ? Apa saja hal yang menyebabkan tuntutan hukum dari pihak ketiga ? Apa saja pembelaan yang dapat dilakukan dalam klaim liability ? Apa saja jenis-jenis jaminan dalam asuransi liability ? Apa saja jenis-jenis asuransi liability dalam kegiatan logistik ?
Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
I.4
Mengetahui tentang asuransi liability. Mengetahui kerugian yang dijamin dalam asuransi liability. Mengetahui hal-hal yang menyebabkan tuntutan hokum dari pihak ketiga. Mengetahui pembelaan yang dapat dilakukan dalam klaim liability. Mengetahui jenis-jenis jaminan dalam asuransi liability. Mengetahui jenis-jenis asuransi liability dalam kegiatan logistik.
Cara Memperoleh Data Adapun cara memperoleh data dalam penulisan makalah ini adalah : 1) Studi Kepustakaan, yaitu dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari kumpulan-kumpulan artikel dari internet yang berkaitan dengan asuransi liability.
BAB II PEMBAHASAN
II.1
PENGERTIAN ASURANSI LIABILITY
Asuransi liability adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan bagi tertanggung (insured) terhadap resiko yang timbul karena adanya tuntutan hukum dari pihak ketiga atau juga bisa disebut sebagai asuransi yang menjamin tanggung jawab hukum terhadap kerugian yang dialami pihak ketiga baik berupa materiil harta benda (property damage) maupun cidera badan (bodily injury) yang disebabkan oleh suatu peristiwa atau kejadian sehubungan dengan kegiatan usaha atau aktivitas tertanggung. Pihak ketiga disini adalah semua pihak selain pihak pertama dan pihak kedua. Pihak pertama adalah pihak yang menutup asuransi / pembeli asuransi atau biasa disebut sebagai pihak tertanggung. Dan pihak kedua adalah pihak yang menjamin resiko pihak pertama atau biasa disebut sebagai pihak penanggung. II.2
KERUGIAN YANG DIJAMIN DALAM ASURANSI LIABILITY Ada beberapa kerugian yang dapat dijamin oleh asuransi liability yaitu antara lain : 1) Third Party Property Damage Adalah klaim atas kerugian berupa materiil harta benda yang dialami pihak ketiga, meliputi ganti rugi atas : Biaya perbaikan (cost of repair) Biaya pembangunan kembali (cost of reinstatement) Biaya kehilangan uang sewa (loss of rent) Biaya kehilangan pendapat selama masa perbaikan
(direct
consequential loss) 2) Third Party Bodily Injury Adalah klaim atas cidera badan, kematian atau cacat tetap yang dialami pihak ketiga, meliputi ganti rugi atas : Biaya pengobatan (medical care and related expenses) Santunan kematian (death benefit) Santunan cacat tetap (permanent physical disability or disfigurement) Kehilangan pendapatan sementara karena tidak mampu bekerja Kehilangan pekerjaan atau pendapatan tetap atau selamanya tidak
mampu bekerja akibat kecelakaan fatal, kematian, atau cacat tetap. Kehilangan kesempatan sosialisasi, pendidikan, training, rekreasi, atau
kesempatan khusus lainnya. Kerugian yang bersifat emosional, stress, kehilangan akal, depresi, malu, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hubungan kekeluargaan seperti merawat anak, keguguran atau kekerasan seksual,
dan lain-lain. Pencemaran nama baik, pembunuhan karakter, karir, politik, dll.
3) Defense Cost dan Expenses Adalah biaya pemberian klaim, seringkali merupakan komponen klaim yang paling besar dari klaim tuntutan pihak ketiga yang biasanya terdiri dari : Biaya pengacara dalam menjawab somasi, mewakili perusahaan baik di
II.3
pengadilan maupun di luar pengadilan. Biaya pengadilan atau beracara di pengadilan mulai dari tingkat rendah
(pengadilan negeri) sampai tingkat supremecourt (Mahkamah Agung). Biaya saksi-saksi, laboiratorium, surveyors, penyelidikan, investigasi
yang dianggap perlu untuk pembelaan klaim. Biaya-biaya negosiasi, mediasi, arbitrasi untuk penyelesaian klaim.
HAL-HAL YANG MENYEBABKAN TUNTUTAN HUKUM PIHAK KETIGA Adapun berikut adalah hal-hal yang menyebabkan tuntutan hukum dari pihak ketiga sehingga menjadi dasar adanya asuransi liability, ialah : a) b) c) d) e) f) g) h)
II.4
Kelalaian (Neglience) Gangguan (Nuisance) Pelanggaran hak milik orang lain (Trespass) Pelanggaran hokum atau perundang-undangan (Breach of statutory duty) Strict Liability Vicarious Liability Tanggung jawab hokum berdasarkan kontrak (contractual liability) Pencemaran nama baik
PEMBELAAN DALAM KLAIM LIABILITY Dalam setiap tuntutan tanggung jawab hukum pihak ketiga selalu ada cara untuk melakukan pembelaan. Pembelaan disini dimaksudkan untuk mengurangi kewajiban hokum (kompensasi) atau menghindari tanggung jawab hokum. Pembelaan yang dapat dilakukan antara lain : 1) Kecelakaan Yang Tidak Dapat Dihindari (Inevitable Accident) Dalam pernyataan menurut Stanley V. Powell (1891), bahwa apabila tergugat dalam usahanya menembak seekor burung namun secara tidak sengaja menembak penggugat karena pelurunya memantul dari pohon. Dinyatakan tidak bersalah, karena semua cedera yang terjadi bukan merupakan kesalahan siapapun. 2) Vis Major - Act of God (Penyebab Alam)
Merupakan kejadian diluar campur tangan manusia serta tidak dapat dicegah dengan sejumlah kehati-hatian maupun diperkirakan. Ini termasuk tornado, badai, banjir, angin topan, letusan gunung berapi, tsunami, dan lain-lain. 3) Darurat / Keharusan (Emergency / Necessity) Dalam situasi tertentu tindakan seseorang tidak dapat dianggap sebagai kelalaian, karena ia bertindak secara cepat dalam usaha untuk mencegah suatu peristiwa yang membahayakan. Standard kehati-hatian tergugat diadili dengan mempertimbangkan apa yang akan dilakukan manusia normal dalam keadaan yang sama. 4) Pembelaan Pribadi (Private Defence) Misalnya menurut Scott V. Shepherd (1773), A melempar petasan yang menyala ke sebuah pasar lalu petasan tersebut jatuh di dekat B yang kemudian memungutnya dan melemparkannya dalam rangka melindungi dirinya, kemudian mendarat dekat C, yang juga melakukan hal yang sama lalu petasan itu kemudian mengenai D dan meledak. A dinyatakan memiliki tanggung gugat, tetapi B dan C dianggap telah berlaku wajar. 5) Wewenang Perundang-Undangan Bebarapa undang-undang memberikan wewengan kepada beberapa aktivitas yang seharusnya merupakan pelanggaran tort, terutama dalam hal gangguan. Akan tetapi ada 2 prinsip dasar dalam penerapan umum, yaitu kekebalan hanya akan diperluas pada tort yang relevan secara khusus dan kekebalan terhadap gangguan tidak mengijinkan aktivitas dilakukan secara lalai. 6) Persetujuan dan Kepuasan (Accord dan Satisfaction) Untuk kasus pelanggaran yang diselesaikan di luar pengadilan, persetujuan dan kepuasan ini membebaskan tergugat dari tanggung gugat lebih lanjut dan jika proses pengadilan dimulai dapat digunakan sebagai pembelaan. Dalam kasus yang melibatkan minor, persetujuan pengadilan biasanya dibutuhkan. 7) Kelalaian Bersama (Contributory Neglience) Sebelum adanya Law Reform Act 1945, kelalaian bersama merupakan pembelaan penuh untuk kelalaian artinya jika penggugat terbukti turun berkontribusi dalam kelalaian maka ia tidak memperoleh penggantian sama sekali. Tetapi setelah adanya peraturan tersebut, kerugian tetap diganti dengan dikurangi sesuai proporsi kesalahan penggugat. 8) Res Judicata Yaitu penggugat penggugat tidak dapat menuntut dengan dasar tuntutan yang sama lebih dari sekali. Sekali penggugat telah mendapatkan keputusan di pengadilan, ia tidak dapat menuntut orang sama dua kali untuk cedera yang sama walaupun cedera itu bertambah parah.
II.5
JENIS-JENIS JAMINAN ASURANSI LIABILITY Jenis-jenis asuransi liability pada umunya cukup bervariasi, akan tetapi beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : a) Public Liability Insurance Menjamin tuntutan hukum dari pihak ketiga atas kelalaian yang dilakukan oleh pihak tertanggung ketika sedang melakukan kegiatan usahanya, yang mengakibatkan
pihak
ketiga
mengalami
cedera
tubuh
dan
atau
kerusakan/kerugian terhadap barang miliknya. Obyek pertanggungan dalam public liability insurance, yaitu tuntutan hukum dari pihak ketiga akibat kegiatan usaha tertanggung. Resiko-resiko yang dijamin dalam public liability insurance, yaitu tuntutantuntutan hokum dari pihak ketiga, termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan (defense cost). Resiko-resiko yang tidak dijamin dalam public liability insurance, yaitu : - Hal-hal yang berhubungan dengan unsur kesengajaan. - Perang, terrorisme, dan kerusuhan. - Hal-hal yang berhubungan dengan tuntutan yang bersifat penalty dan -
hukuman. Produk liability termasuk produk recall. Completed operation work. Radioaktif. Workmen’s compensation dan employers liability. Asbestos. Automobile liability. Aircraft dan watercraft liability Profesional liability Property dalam unsur pengawasan atau kepemilikan tertanggung.
b) Workmen’s Compensation Insurance Menjamin tuntutan hokum dari pihak karyawan ketika sedang melakukan kegiatan usaha dari pemilik pekerjaan, dimana pihak karyawan tersebut mengalami cedera tubuh termasuk kematian. Asuransi ini mirip dengan asuransi tenaga kerja yang diwajibkan oleh pemerintah yang dikenal dengan jamsostek. Obyek pertanggungan dalam workmen’s compensation insurance, yaitu tuntutan hokum dari pihak karyawan akibat kegiatan usaha tertanggung. Resiko-resiko yang dijamin dalam workmen’s compensation insurance, yaitu tuntutan hokum dari pihak karyawan termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan (defense cost). Resiko-resiko yang tidak dijamin dalam workmen’s compensation insurance, yaitu : - Hal-hal yang berhubungan dengan unsur kesengajaan.
-
Perang, terorisme, dan kerusuhan. Hal-hal yang berhubungan dengan tuntutan yang bersifat penalty dan
-
hukuman. Radioaktif Asbestos
c) Employer’s Liability Insurance Employer’s liability insurance hampir sama dengan workmen’s compensation insurance yang membedakannya adalah jikapada employer’s liability insurance harus bias dibuktikan bahwa pihak pemilik pekerjaan memang melakukan suatu kelalaian, sedangkan pada workmen’s compensation insurance tidak perlu dibuktikan kelalaian yang dialakukan oleh pihak pemilik pekerjaan tersebut. Obyek pertanggungan dalam employer’s liability insurance yaitu tuntutan hokum dari pihak karyawan akibat kelalaian tertanggung dalam melakukan kegiatan usahanya. Resiko-resiko yang dijamin dalam employer’s liability insurance yaitu kerugian yang muncul sebagai akibat tuntutan hokum dari pihak ketiga termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan (defense cost). Resiko-resiko yang tidak dijamin dalam employer’s liability, yaitu : - Hal-hal yang berhubungan dengan unsur kesengajaan. - Perang, terrorisme, dan kerusuhan. - Hal-hal yang berhubungan dengan tuntutan yang bersifat penalty dan -
hukuman. Produk liability termasuk produk recall. Workmen’s compensation dan employers liability. Asbestos.. Aircraft dan watercraft liability Profesional liability Property dalam unsur pengawasan atau kepemilikan tertanggung.
d) Automobile Liability Insurance Menjamin tuntutan hukum dari pihak ketiga atas kelalaian yang diakibatkan atas penggunaan kendaraan bermotor yang dilakukan oleh pihak tertanggung, dimana pihak ketiga mengalami cedera tubuh dan atau kerusakan, kerugian terhadap barang miliknya. Obyek pertanggungan dalam automobile liability insurance yaitu tuntutan hokum dari pihak ketiga akibat kelalaian tertanggung dalam mengoperasikan kendaraannya.
Resiko-resiko yang dijamin dalam automobile liability insurance yaitu tuntutan hokum dari pihak ketiga termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan (defense cost). Resiko-resiko yang tidak dijamin dalam employer’s liability, yaitu : - Hal-hal yang berhubungan dengan unsur kesengajaan. - Perang, terrorisme, dan kerusuhan. - Hal-hal yang berhubungan dengan tuntutan yang bersifat penalty dan -
hukuman. Produk liability termasuk produk recall. Radioaktif. Workmen’s compensation dan employers liability. Asbestos. Aircraft dan watercraft liability Profesional liability Property dalam unsur pengawasan atau kepemilikan tertanggung.
e) Directors and Officers (D&O) Legal Liability D&O insurance ditujukan untuk memberikan perlindungan bagi eksekutif dan officer di perusahaan agar terbebas resiko dari pengambilan keputusan bisnis yang mereka lakukan dimana pihak ketiga dapat menuntutnya. Obyek pertanggungan dalam D&O insurance yaitu tuntutan hukum dari pihak ketiga akibat keputusan-keputusan yang dibuat oleh pihak eksekutif dan officer perusahaan tersebut ketika melakukan kegiatan usahanya. Resiko-resiko yang dijamin dalam automobile liability insurance yaitu tuntutan hukum dari pihak ketiga termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan (defense cost). Resiko-resiko yang tidak dijamin dalam employer’s liability, yaitu : - Hal-hal yang berhubungan dengan unsur kesengajaan. - Hal-hal yang berhubungan dengan penyuapan. - Majority shareholder. - Profesional indemnity - Perang, terorisme - Radioaktif dan populasi. - Tuntutan yang mengarah kepada cedera badan atau kerusakan/kerugian property.
II.6
JENIS-JENIS ASURANSI LIABILITY DALAM LOGISTIK Ada beberapa jenis asuransi liability yang berkaitan dengan dunia logistik, diantara lain :
a. Port Authority Liability Port authority dibentuk berdasarkan undang-undang maupun peraturan daerah, dimana segala tugas dan tanggung jawab dari port authority dicatumkan secara jelas. Fasilitas dan tanggung jawab masing-masing port authority bervariasi tergantung kepada tipe masing-masing pelabuhan. Kebutuhan akan cover asuransi untuk pelabuhan yang hanya mengatur kapal-kapal nelayan akan sangat berbeda dengan pelabuhan komersial yang besar. Sebagian dari aktivitas pelabuhan dapat dijamin oleh jenis asuransi tertentu dan sebagian lainnya belum ada cover asuransinya. Khusus untuk third party liability, resiko yang umumnya dihadapi adalah kehilangan atau kerusakan atas kargo, pencurian, serta kematian atau cedera badan dari para pekerja. Secara umum luas jaminan tersebut, meliputi :
Customer Liability, yaitu tanggung jawab hukum atas kargo dan property (termasuk kapal) milik pengguna jasa. Dalam hal ini termasuk didalamnya
menjamin consequential loss. Terminal Operator Liability, yaitu memberikan ganti rugi terhadap tanggung jawab akan kerusakan atau kerugian pihak ketiga seperti property, cedera badan, biaya pembelaan dan biaya timbul akibat kegiatan usaha tertanggung
sebagai operator pelabuhan. Ship Repair Liability, yaitu memberikan ganti rugi terhadap tanggung jawab akan kerusakan kapal, mesin atau peralatan saat perbaikan, dan kerugian pihak ketiga yang timbul dalam operasi memperbaiki kapal selama berada di dalam
shioyard tertanggung. Asuransi Tanggung Jawab Hukum Penyewa Kapal (Charterers Legal Liability), yaitu memberikan jaminan kerugian akibat tuntutan hukum pihak ketiga yang berkaitan dengan tanggung jawab hukum tertanggung sebagai penyewa kapal. Jaminan kerugian atas kegiatan yang di asuransikan, diantaranya : a) Jaminan terhadap kerusakan fisik kapal. b) Jaminan terhadap penyewaan dan denda biaya kelebihan waktu pakai. c) Jaminan terhadap hilang atau rusaknya muatan/kargo. d) Jaminan terhadap pembongkaran muatan/kargo. e) Jaminan terhadap kematian, cedera fisik, dan sakit. f) Jaminan terhadap polusi. g) Jaminan terhadap pemindahan bangkai kapal. h) Jaminan terhadap denda. i) Jaminan terhadap biaya lainnya.
Errors and Omissions, yaitu kerugian finansial yang diderita oleh pengguna jasa sebagai akibat dari kesalahan pengiriman, delay, serta wanprestasi kontrak perjanjian. Denda, yang berkaitan dengan pungutan pajak serta bea cukai.
b. Freight Forwarder Liability Freight forwarder adalah jasa ekspedisi angkutan laut dan merupakan jasa yang berhubungan dengan penerimaan, angkutan, pengkosolidasian, penyimpanan, penyerahan, distribusi barang, beserta jasa tambahan dan jasa pemberian nasehat yang terkait dengannya, termasuk kegiatan kepabeanan dan perpajakan, pembayaran tagihan atau dokumen yang berhubungan dengan barang tersebut. Freight forwarders bertanggung jawab terhadap barang-barang pihak ketiga (cargo) yang berada dalam penanganan dan pengawasannya (care, custodyand control) agar aman dan selamat sampai tujuan. Oleh karena itu melibatkan banyak sekali pihak-pihak yang terkait dari mulai pemilik barang, sub-kontraktor, pihak angkutan darat, pihak pekerja bongkar muat, pelabuhan, pihak pelayaran, bea cukai, dan pihak ketiga lainnya. Karena banyak pihak yang terlibat, maka kemungkinan memunculkan banyak klaim. Klaim dapat timbul kontrak pengangkutan, bill of lading atau airway bill, kontrak pergudangan, maupun tanggung gugat hokum pihak ketiga lainnya yang mungkin timbul dari suatu peristiwa kecelakaan pengangkutan. Freight forwarders liability insurance menjadi pensyaratan wajib bagi perusahaan yang beroperasi di bidang jasa freight forwarders, namun di Indonesia belum merupakan keharusan terkecuali jika mereka dipersyaratkan dalam suatu kontrak atau keagenan dengan perusahaan asing. Polis freight forwarder liability insurance memberikan jaminan yang lengkap untuk segala aktivitas jasa pengangkutan barang, tidak hanya terbatas pada jaminan atas kerugian dan kerusakan kargo tetapi juga menjamin consequential loss, missdelivery, delay, fines & duties, dan jaminan terhadap third party legal liability yang dibagi dalam 4 kelompok jaminan, yaitu : 1) Cargo and Related Libilities Menjamin tanggung gugat hukum terhadap kerugian atau kerusakan kargo yang berada dalam penanganan atau pengawasan freight forwarder sesuai dengan kontrak pengangkutan atau konvensi pengangkutan internasional : a. Kerusakan atau kerugian fisik pada kargo. b. Kerusakan atau kerugian fisik pada kapal atau peralatan pihak ketiga.
c. Kerugian lanjutan atau biaya-biaya ekstra (direct consequential loss) sebagai akibat dari kerusakan atau kerugian a dan b. d. Kesalahan pengiriman, penyerahan kargo dan keterlambatan karena kelalaian dalam menjalankan SOP. e. Kontribusi biaya GA yang tidak bisa diperoleh dari klien. 2) Third Party Liability Menjamin tanggung gugat hukum terhadap cedera badan atau kerusakan harta benda pihak ketiga akibat suatu kecelakaan dalam pengangkutan atau kegiatan freight forwarder. a. Cedera badan pihak ketiga. b. Kerusakan atau kerugian harta benda pihak ketiga. c. Kerugian lanjutan atau biaya-biaya ekstra yang diderita pihak ketiga sebagai akibat dari a dan b. 3) Liability for Fines & Duty Menjamin tanggung gugat hukum terhadap biaya-biaya denda akibat pelanggaran aturan kepabeanan atau regulasi yang berlaku sehubungan dengan : a. Ekspor-Impor kargo. b. Peralatan yang digunakan untuk pengangkutan atau handling kargo. c. Keimigrasian. d. K3 (safety of working conditions). 4) Claims Expenses Menjamin biaya-biaya perkara dan pengacara dalam proses klaim dan penyelesaian klaim, biaya-biaya tersebut dapat meliputi : a. Biaya-biaya surveyor, lawyer, or expert. b. Biaya-biaya untuk memusnahkan kargo. c. Biaya-biaya karantina, fumigasi, disinfektan (selain untuk prosedur normal).
Selain 4 kelompok jaminan diatas, berikut adalah jaminan-jaminan freight forwarder liability insurance lainya :
Biaya ganti rugi freight forwarder liability insurance yaitu sesuai dengan konvensi internasional yang dicantumkan dalam kontrak pengangkutan. Bill of Landing untuk pengangkutan laut dan Airway Bill untuk pengangkutan udara. Dalam hal pengangkutan kargo melalui laut, terdapat 4 konvensi internasional yang berlaku, yaitu:
1.
The limit under Hague Rules 1924 – Pounds 100 per package or unit, Pounds 100 being the amount to Pounds 100 gold value.
2.
The limit under Hague-Visby Rules 1968 – 10,000 Poincare Francs per package or unit or 30 Poincare Francs per kilo of gross weight, whichever is higher.
3.
The limit under Hamburg Rules 1978 – 2.5 Special Drawing Rights (SDR) per kg or 835 SDRs per package or shipping unit.
4.
The limit under SDR Protocol 1979 – 2 SDRs per kg or 666.67 SDRs per package, whichever is higher. Sedangkan untuk pengangkutan udara diatur dalam Warsaw Convention
1929 – 250 French Gold Francs per kilogram atau sekitar 51.9230 USD per kilogram. Jika Berat Maksimum yang diperkenankan untuk container 20 Feet adalah 20 Ton dan untuk kontainer 40 feet adalah 28 Ton dengan memakai SDR Protocol 1979 yang umum dipakai, dengan kurs 1 SDR = 1.53 USD maka akan diperoleh batas maksimum ganti rugi sebesar US$ 61,200 s/d US$ 85,680 per kontainer.
DAFTAR PUSTAKA Imam Musjab. 2012. “ Konsep Dasar Asuransi Liability. “ http://ahliasuransi.com/konsepdasar-asuransi-liability/. [8 Maret 2016] Wikipedia. 2016. “ Asuransi Tanggung Gugat. “ https://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_tanggung_gugat. [12 Maret 2016] DKT-News. 2014. “ Asuransi Tanggung Gugat – Liability Insurance. “ http://www.asuransi.dkt-news.com/2014/08/asuransi-tanggung-gugat-liability.html. [12 Maret 2016]
Erixon Shite. 2013. “ Mengenal Asuransi Tanggung Gugat. “ http://erixonsihite.blogspot.co.id/2013/06/mengenal-asuransi-tanggung-gugat.html. [12 Maret 2016] Imam Musjab. 2013. “ Port Authority Liability. “ http://ahliasuransi.com/port-authorityliability/. [12 Maret 2016] Imam Musjab. 2010. “ Freight Forwarders Liability Insurance. “ http://ahliasuransi.com/freight-forwarders%E2%80%99-liability-insurance-apa-mengapa/. [12 Maret 2016] Gaby Young. 2013. “ Mengenal Freight Forwarders Liability Insurance Part 1. “ http://mitracaonline.com/?p=26370. [12 Maret 2016]