ISSN 1410 - 8828
IilTEREST
MAJALAH ILMIAH FE - UNIB
HUSAINI
ANALISIS KUALITAS JASA HARAPAN DAN PERSEPSIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN PEMAKAI DATA BASE
MINTARGO
ANALISIS PERKEMBANGAN KUD BALAI BUNTAR KECAMATAN PONDOK KELAPA
FADLI
ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS
EFFED DARTA
PERSEPSI KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK LOKAL STUDI KASUS PADA PRODUK AIR MINERAL BIO ITE SUI BENGKULU
ISMA CORYANATA
ANALISIS DAMPAK KOS AGENSI DAN KOS TRANSAKSI TERHADAP RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA
RETNO AGUSTINA SITI ROHANA HALIMATUSYADIAH
VARIABEL YANG MEMPENGAR UHI PENDAPATAN PENGUSAHA RENTAL VCD DI KOTA BENGKULU
EXPECTATION GAP TERHADAP PERAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR INDEPENDEN
BAIHAQI
MAMPUKAH AUDITOR MEMPERTAHANKAN SIKAP INDEPENDENSI DAN MEMAHAMI BUKTI AUDIT UNTUK MENJAWAB EXPECTATION GAP
NIKMAH
ANALISIS PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN INTERNASIONAL STUDI KASUS DI INDONESIA DAN MALAYSIA
ARMELLY
ANALISIS PENGARUH BIAYA IKLAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN (STUDI KASUS ANAK PERUSAHAAN PT. MULIA INDUSTRINDA TBK JAKARTA)
:i
ISSN 1410 - 8828
wwwwwwffiw MAJATAII ILMIAH FE . U]IIB
AI{ALIS6 KUALITAS JASA IIARAPAI{ DAT{ PER.SEPSIAN DAN PTXqGARUfNYA TERHADAP
I-I7
KEPUASAN PEh{AKAI DATA BASE
AFIALISN PERKEMBAI\GAI{ KUD BALAI BTJNTAR 1&{T
MINTARGO
KECAMATAN PONDOK KELAPA
4+S{
FADLI
AF{ALIS$ LAPORAN ALIRAN
EI|F'EDDARTA
PERSIEPSI KONSUMEN DALAM MENGK(I\SUMSI PRODUK LOI(AL STUDI KASUS PADA PRODUK AIR MINERAL BIO ITE SUI BENGKULU
5t76
ISMA CORYA}{ATA
A}IALISTS DAMPAK KOs AGEN$I IIA}'xl(F TBADISAX$ TERIIADAP RASIO - PEMSAYANAN .{)EVTDEN PADA PERUSAIIAAN CO PUBLIC IX INIrcNESIA
N.N
RETNO AGUSTINA SITI R.OHANA
VARIABEL YAI{G MEMPENGART'I{ PU\DAPATAI{
KA^S
PH\GIJSAHA.ANTTTAL YCD DI KOTA SEITIGKUII'
,
'&IT3
GAf TERIIADAP PERAN DAI\ TI$IN
HALIMATUSYADIAH
EXPDCTATION
I\[NI SYOFRIYENI
TAI\IGCIJNG JAWAB AI'I}ITOR INDEPENDIX{
BAIIHQI
MAMPIJKAII AUDITOR MEIIIPERTAIIAI\KAhI SIKAP I27.IN tr{DEFENDENSI DA}I MEMAHAMI BUKTI AUDIT UNTUK MENJAWAB EXPECTATION GAP
NIKMAH
ANALISTS PERBANDTNGAI{ RASIO KEUAI{CAI\ T{I.156 INTERNAIIIONIAL STUDI KATIUS
DI INDONESIA
DAI\
MALAYSIA
ARMELLY
ANALISN PM{GARTJH BIAYA IKLAN TERHADAP 15T66 voLUME PENIUALAN ( STUDI KA*SUS ANAK PERUSAIIAAN
PT. MULIA
INDUSTRINDA TBK
JAKARTA )
FAKULTAS EKONOMI I]NTVERSITAS BENGKTJLU Jalan Raya Kandang Limun Telpon (0736) 2L396 Bengkulu
ry
ISSN 1410- 8828
Persepsi Konsumen l)alam Mengkonsumsi produk Lokal studi Kasus pada produk Air Mineral Bio lte sui n.ngr.uru OIeh : Effed Darta Hadi Ringkasan
Dari hasil survei awal terlihat baltwa produk Bio lte sui belum dapot memainkan peranan yong songat berarti dirumahnya sendiri. oleh karena itu adalah ial yang sangat menarik untuk meneliti permasalalmn yong terjadi pada produk tersebut. penelitian ini dilakukrtn dengan melihat perspekttf konsumen terhidap produk lokal tersebut. perspektif elimaksud dililzat dari sudut bauran-pemasaran dctri obyek yang rtiteriti. Adapun tu-iuan dari penelitian ini adalah:
l) buna menelusuri tingkat keputu.san konsunten dan persepsi terhaclap pemhelian prnduk io,ket: 2) Guna mengietalrui apakah strakgi pemosaran yang.digunakan produsen atas produk rersebut sudah ipat? Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Aksitlental so'*pt1nr, dengan santpel sebanyak 100 orctng dori obiek punuiitior. MetorJa analisi dalam puielitron krdiri dari berbagai alat yang ditenrukan birdasarkan perrimbangan ke,sesuiion orioro 1"r,,, d^at| dan tujuan penelitian- Adapun alot analisis y)ng digunakan adalah adalah: Analisis .frekuen.si distribusi, Analisis faktor, dan Analisa iirtlipij Hctsil penelitian dengal menggunakan analis'is faktor dan menggunakan metode Analisis komponen Ut.ama (Principal Component Aiatysis) dengan-'prosedur Rotasi variance ditemukan ada 6 faktor pada proait nio lre sui yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memberi produk tersebut di Kota nurgrutr. Berdasarkan lrusil anilisa, dapat clitarik suati ke.simpulan halwa produk Rio lte sui ntemiliki strategi p.emasaran yang cukup baik. Hat ini terlihar da,i Juktor yang terbentuk atas persepsi konsunten qkan objek yang tliteliti. l.
Latar Belakang Masalah
Krisis
moneter
berkepanjangan dan
krisis
kepercayaan
secara otomatis
yang
menurunnya daya beli.
ditambah dengan
Menurunnya daya beli masyarakat
telah menyebabkan
ini tentu saja berakibat pada hasil
perekonomian nasional semakin rapuh.
Krisis moneter ditandai dengan semakin tingginya bunga pinjaman bank yang menyebabkan menurunnya investasi. Menurunnya investasi berdampak pada menurunnya pendapatan nasional yang
Volume
VIII Nomor 02
menyebabkan
penjualan berbagai jenis produk yang dijual para pengusaha. pembelian barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh perilaku
konsumen (consumen behavior). terutama dimasa krisis.
TNTEREST
APRII- JUNI2OO3
55
rssN 141&
Berkenaan dengan
Gambaran penjualan
kondisi
8828
terhadap
ekonomi yang tidak bergairah, umumnya
produk tersebut diperoleh melalui survei
produk lokal akan dan bahkan seharusnya
dan pengamatan pada beberapa
memiliki keunggulan bersaing yang lebih
dan/atau distributor dari produk tersebut
baik dirumahnya sendiri (J.
di kota Bengkulu. Diambilnya
Supranto,
toko
dafa dari
1997 11). Hal ini dikarenakan biaya yang
toko/distributor sebagai sumber informasi
ditanggung produk jauh lebih rendah dari
dikarenakan
produk yang didatangkan dari luar
penjualan pada instansi terkait yang
daerah, khususnya untuk biaya pemasaran. Akan tetapi berdasarkan
menangani aktivitas perdagangan di
pengamatan sementara di lapangan (Kota
Dinas Perdagangan).
Bengkulu) pernyataan
tidak
tersedianya data
Propinsi ataupun Kota Bengkulu (Kantor
ini tidak sepadan
Tabel
1.
I berikut
menggambarkan
dengan kenyataan. Hal ini dibuklikan dari
rata-rata penjualan produk
survei dan pengamatan selama tiga bulan
setiap bulan
pada produk
Air Mineral yang diproduksi
air mineral
di Kota Bengkulu
yang
diperoleh dari hasil survei pada beberapa
di Bengkulu. Produk lokal tersebut belum
distributor produk tersebut
dapat bermain dengan baik di wilayahnya
Benekulu.
di
Kota
sendiri. Tabel l.
I
Merek Produk
N o. I
- Rata Penjualan Air Mineral Per Bulan Kota Bengkulu Berdasarkan Merek dan di Ukuran Kemasan. Rata
Aoua
J
Bio Ite Sui Aira
4
vil
5
Ades
2
1000
ml
500 ml
250 ml
Galon
5500 I 7500
2500
6000
4500
I
4500 3500 4750
6250 4750 5300
19000
1
500
t67s0
I 150
17754
I 800
Sumber: Ha.silSun'ei April -.luni 2000.
Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata
tabel tersebut tampak bahwa Bio lte Sui
perkiraan market share masing-masing
sebagai satu-satunya produk
air mineral selama tiga bulan terakhir di Kota Benckulu. Dari
Bengkulu memiliki kemampuan bersaing
merek produk
Volume
VIII Nomor 02
lokal
yang relatif rendah. Bila dilihat
INTEREST
APRJL JUNI
2OO3
dari
s6
ISSN 1410.'8828 harga, sebenarnya produk ini menetapkan
harga dibawah harga pesaing yakni Rp
2. Ruang Lingkup Penelitian
6000 sementara harga pesaing tertinggi
Agar penelitian ini
adalah Rp 11,000. Dan dilihat dari mutu,
menyimpang dari apa yang diharapkan,
dipandang cukup baik (pengamatan dari
maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi
beberapa
Namun
pada beberapa aspek, yakni:
mampu
l.
konsumen).
kenyataannya produk
ini belum
tidak
Tentang pandangan konsumen
atas
menjadi pemimpin pasar (leader market)
produk tersebut, yakni dari sisi bauran
di rumahnya sendirr.
pemasaran yang dilakukan produsen.
dapat
2. Persepsi dilihat dari perilaku konsumen dalam mengambil
memainkan peranan yang sangat berarti
keputusan untuk membeli produk
dirumahnya sendiri. Oleh karena itu
tersebut dalam hubungannya dengan
adalah hal yang sangat menarik untuk
intensitas kepuasan.
Dari hasil survei tersebut terlihat
bahwa produk tersebut belum
meneliti permasalahan yang terjadi pada
3. Lokasi penelitian
produk tersebut. Penelitian ini dilakukan
Kota Bengkulu
adalah
di
wilayah
dengan melihat perspektif konsumen terhadap produk lokal tersebut. Perspektif
dimaksud dilihat
dari sudut
3. Tujuan Penelitian
Berangkat
bauran
dari situasi
yang
dikemukan pada latar belakang yang
pemasaran dari obyek yang diteliti.
Berangkat dari gambaran situasi
menggambarkan keadaan yang relatif
dan kondisi kedua obyek penelitian
kurang menguntungkan bagi produk lokal
tersebut maka adalah hal yang cukup
di daerahnya sendiri, maka tujuan
penting untuk mengetahui
ingrn dicapai dari penelitian ini adalah:
mengapa
produk tersebut tidak dapat merebut hati
konsumen
di wilayahnya
l.
sendin.
Guna menelusuri tingkat konsumen
yang
keputusan
dan persepsi terhadap
Bagaimanakah pandangan konsumen
pembelian produk lokal. Dalam arti
akan produk tersebut?
faktor apakah yang paling dominan
Volume
VIII
Nomor 02
INTEREST
APRII- JUNI2OO3
57
dalam mempengaruhi pengambilan
rssN 1410- 8828 mungkin memproduksi produk yang
keputusan pembelian oleh konsumen
terbaik sesuai tuntutan konsumen.
di Kota Bengkulu.
Berangkat dari hal tersebut, dapat
2. Guna mengetahui apakah
strategi
dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu
pemasaran yang digunakan produsen
produk dipasarnya (segmented don
atas produk tersebut sudah tepat?
targeted) tergantung dari kemampuan perusahan
4. Telaah Pustaka
memahami
dan
memperlakukan konsumenya melalui
Kepuasan konsumen merupakan
aktivitas pemasaran.
Guna dapat
konsep dasar dalam aktivitas pemasaran
memperlakukan
dan dijadikan landasan guna memprediksi
konsemun dengan baik, para produsen
perilaku konsumen. Kepuasan konsumen
perlu memahami konsumen. Pemahaman
telah menjadi sebuah topik yang populer
tentang konsumen dapat
oleh berbagai pemikir pemasaran. Hal ini
melalui perilaku mereka
tersirat dari munculnya berbagai model
mengkonsumsi suatu produk. Dengan
kepuasan konsumen. Salah
memahami perilaku konsumen
diantaranya
adalah
satu
deskripsi
perbandingan antara kepuasan yang
konsumen
setelah
mengkonsumsi produk ( Oliver, 1977).
dalam
akan
sangat membantu penetapan positioning produk di pasar targetnya.
diharapkan dengan kinerja kepuasan yang dirasakan
ditelusuri
Berkenaan dengan penelitian ini,
akan dilakukan
penelaahan tentang
perilaku konsumen di Kota Bengkulu dari
Sejalan dengan konsep pemasaran
sisi persepsi konsumen tentang beberapa
dalam hal mana kelangsungan hidup
(dua jenis) produk yang diproduksi di
perusahaan sangat tergantung kepada
Bengkulu: Penelusuran ini
bagaimana produli yang dipasarkan dapat
memberikan suatu penilaian yang berarti
memuaskan kebutuhan
dan
keinginan
konsumen. Guna memenuhi hal tersebut,
bagi
penentuan aktivitas
akan
pEmasaran
produk dimasa mendatang.
para produsen berusaha semaksimal
Volume
VIII
Nomor 02
INTEREST
APRII- JUNI
2OO3
58
ISSN 1410- 8828
benar
Guna mendapatkan arah yang
melibatkan perasaan dan
dalam
melibatkan pemikiran.
penelusuran tersebut
kognisi
berbagai pendekatan teori perilaku yang
Tanggapan afeksi beragam dalam
relevan dengan penelitian ini akan diulas
penilaian misalnya penilaian positif dan
secara singkat melalui
negatif, menyenangkan atau
penelaahan
tidak
literatur berikut ini.
menyenangkan, dan dalam intesitas atau
4.1. Pendekatan Perilaku Konsumen
tingkat pergerakan badan. Sementara Kognisi lebih mangacu pada proses
Pengertian perilaku konsumen telah banyak diungkapkan oleh para ahli.
Peter dan Olson
(
mental dan struktur pengetahuan yang
dilibatkan dalam tanggapan
seseorang
1999) mengatakan
terhadap lingkungannya. Aktivitas afeksi
bahwa perilaku konsumen merupakan suatu interaksi dinamis antara pengaruh
lebih melibatkan emosi, perasaan, suasana hati, dan evaluasi yang
koginif, perilaku, dan kejadian disekitar
menyeluruh. Sedangkan
kita
dimana manusia melakukan aspek
berkenaan dengan pengetahuan yang
pertukaran dalam hidup mereka. Dari
didapat seseorang dari pengalaman yang
definisi perilaku tersebut terungkap ada
tertanam dalam ingatan mereka
tiga
dan Oslon, 1999). Kedua aspek ini
elemen utama dalam menganalisa
tanggapan konsumen, yakni kognitif
&
afektil perilaku, dan lingkungan. Lebih jauh Engel dkk
kognisi
(Peter
tentunya mempunyai kekuatan yang cukup dominan dalam mempengaruhi
(
1995)
keputusan konsumen dalam pembelian
menjelaskan bahwa afeksi dan kognisi
produk. Hal
mengacu pada dua tipe tanggapan internal
dalam penelitian ini guna melihat persepsi
psikologis yang dimiliki
menyeldruh dari konsumen berdasarkan
konsumen
terhadap rangsangan lingkungan
dan
lebih
perhatian
pandangan dua konsep tersebut.
kejadian yang berlangsung. Dalam istilah
yang lebih sederhana afeksi
ini akan menjadi
Aktivitas afeksi dan kognisi akan melahirkan perilaku (behavior). Dengan kata lain, perilaku mengacu pada tindakan
Volume
VIII Nomor 02
INTEREST
APRII- JUNI2OO3
59
ISSN 141& 8828 nyata konsumen yang dapat diobservasi
proses pengambilan keputusan
secara langsung (Peter dan Olson, 1.999).
kegiatan individu yang secara fisik
Dengan demikian perilaku berhubungan
dilibatkan dalam aktivitas
dengan tindakan nyata atau sebenarnya
perolehan, dan penggunaan barang dan
yang dilakukan konsumen.
jasa.
Dalam konteks yang sama Assael
(1999) mengemukakan
dan
evaluasi,
Dari berbagai definisi dan
elemen
pendekatan perilaku konsumen yang
lingkungan (Environment) mengacu pada
dikemukakan, ada beberapa aspek yang
rangsangan
fisik dan sosial
terkandung didalamnya.
yang
di dunia eksternal konsumen. Berbagai hal yang termasuk dalam elemen ini adalah benda-benda, tempat, dan orang lain yang mempemgaruhi afeksi dan kognisi serta perilaku kompleks
pertama,
perilaku konsumen merupakan
proses
pengambilan keputusan. Kedua, perilaku
konsumen merupakan kegiatan mental
dan fisik untuk
mendapatkan dan
menggunakan barang atau
jasa secara
konsumen. Elemen lingkungan dapat
ekonomis. Oleh karenanya setiap individu
diciptakan oleh produsen
memiliki perilaku yang berbeda dalam
melalui
aktivitas pemasaran seperti harga, produk,
upaya pemenuhan kebutuhan
distribusi dan promosi (marketing mix).
keinginannya. Perbedaan
ini dikarenakan
Selanjutnya Engel
faktor-faktor yang
mempengaruhi
mendefinisikan perilaku
(1978)
konsumen
sebagai kegiatan individu yang
dan
konsumen dalam pengambilan keputusan
secara
untuk pembelian produk berbeda. Faktor
langsung terlibat dalam mendapatkan,
- faktor tersebut dapat berasal dari dalam
menggunakan, serta menentukan barang
diri konsumen atau dari luar dirinya.
dan jasa termasuk proses pengambilan
Pemahaman perilaku konsumen
yang mendahului dan
adalah hal yang tidak mudah, akan tetapi
keputusan
menentukan kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan Loudon
dan Bi1la
(19S4)
mengartikan perilaku konsumen sebagai
Volume
VIII
Nomor 02
hal tersebut harus dipahami. Hal ini dikarenakan keberhasilan berbagai program pemasaran akan sangat
INTEREST
APRIL JUNI2OO3
60
tr =
tergantung
dari pemahaman
rssN 1410.,9828
konsepdutiruutffi
perilaku
konsumen. Dalam kondisi bagaimanapun
yang dilakukan oleh seorang konsumen. Berdasarkan definisi tersebut terlihat
para produsen harus dapat menentukan perilaku konsumen dalam setiap segmen pasar yang ingin dituju sehingga dapat
bahwa sikap konsumen selalu ditujukan
ditentukan kelompok pasar potensial
terhadap konsep. Misalnya konsumen dapat memiliki sikap terhadap berbagai
sebagai program pemasaran.
obyek
4.2. Persepsi dan
fisik dan sosial
termasuk
didalamnya produk, merek, model, toko,
dan orang
Kepercayaan
Konsumen
(pramuniaga), disamping
berbagai aspek strategi
Perilaku pembelian
konsumen
pemasaran
(diskon, iklan).
pada hakekatnya menyatu dengan sikap
Berdasarkan tingkatan konsep
dan kepercayaan konsumen akan barang
sikap, Olson dan peter (lggg)
yang ditawarkan produsen. Artinya
memberikan urutan sebagai berikut. Kelas Produk, Bentuk produk, Merek,
konsumen akan terlibat dalam pembelian
yang lebih banyak
jika sikap
Model. Berdasarkan tingkatan
mereka
terhadap produk mendukung.
konsumen dapat memiliki sikap yang
Selain itu kepercayaan
dimiliki
konsumen
juga
tersebut
yang
berbeda untuk berbagai variasi konsep
secara umum. Misalnya
merupakan
seorang
determinan penting dalam penentuan
konsumen memiliki sikap yang cukup
sikap (Engel dkk, 1995). Sikap postif
baik terhadap restoran siap saji,
akan didukung oleh upaya pencanan yang
tetapi orang tersebut juga memiliki sikap yang sangat baik untuk salah satu produk
tinggi. Misalnya persepsi
berkenaan
dengan biaya versus manfaat pencarian
akan memainkan peranan yang penting dalam menuntun pencaharian.
Peter
misalnya restoran humburger. Oleh karena itu, konsumen tersebut akan
memilih restoran siap saji
dan Olson ( 1999)
akan
yang
menyediakan humberger.
mendefinisikan sikap sebagai evaluasi
Volume
VIII Nomor 02
INTEREST
APRIL JUNI2OO3
6l
Dari ilustrasi tersebut
ISSN 1410.8828
t"rl,hat
kepercayaan utama seoring-
bahwa tingkat sikap konsumen terhadap
terhadap suatu produk.
suatu obyek sangat bervariasi meskipun
memiliki sikap yang positif
konG"n
Berkenaan dengan kepercayaan
terhadap
konsumen, melalui penelitian juga akan
suatu obyek tersebut. Hal ini dikarenakan
ditelusuri faktor kepercayaan utama dari
konsumen memiliki tingkatan kekhususan
konsumen terhadap produk
sikap yang berbeda dalam menilai suatu
Penelusuran
obyek. Kondisi ini tentunya juga berlaku
presepsi dominan mereka terhadap obyek
pada setiap produk, khususnya pada obyek penelitian ini. Oleh karenanya
penilaian sikap konsumen
ini
lokal.
penting guna melihat
penelitian.
sebagai
4.3. Strategi Pemasaran
cennlnan darr proses perilaku juga akan
Menurut Tjiptono (1997) peranan
dinilai.
strategi pemasaran mencakup
setiap
Disamping melihat sikap, kepercayaan konsumen akan suatu
perusahaan dengan lingkungannya dalam
produk perlu pula digali. Kepercayaan
rangka mencari pemecahan masalah atas
merupakan suatu jaringan asosiatif dari
Kanuk, 1997). Dikarenakan daya ingat
dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada mat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa
seseorang terbatas maka kepercayaan
mendatang. Kedua, bagaimana bisnis
yang sangat berperan dalam
yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam
arti
yang saling dihubungan
usaha untuk mencapai kesesuaian antara
penentuan
dan
tersimpan dalam ingatan (Schiffman dan
konsumen dikenal dengan
diri
sebutan
kepercayaan yang diaktifkan (kepe rcymn
utama). Dengan demikian, salah satu kunci untuk memahami sikap konsumen
adalah dengan mengidentifikasi dan memahami apa yang mendasari
Volume
VIII
Nomor 02
lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif 'produk, harga, promosi, dan
distribusi untuk melayani pasar sasaran. Berkenaan dengan penelitian
ini, aspek kedua merupakan hal yang menjadi
INTEREST
APRII- JUNI2OO3
62
landasan
ISSN 1410- 8828
dan muara p.netitiu-uta,
produk,
produk yang diteliti.
dan disain
penu*aran
individual pada masing-masing lini.
Strategi pemasaran merupakan
3.
pernyataan mengenai bagaimana suatu
Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai
merek atau lini produk mencapai
kuantitatif
tujuannya (Bennett
pelanggan.
;
1983). Sementara
itu, Tull dan Kahle (1990) mendifinisikan
strategi pemasaran sebagai
dari produk kepada
4. Sistem distribusi, yaitu
saluran
alat
perdagangan grosir dan eceran yang
fundamental yang direncanakan untuk
dilalui produk hingga mencapai
mencapai tujuan perusahaan
konsumen akhir yang membeli dan
dengan
mengembangkan keunggulan bersaing
yang berkesinambungan melalui
menggunakannya.
5.
pasar
Promosi, yaitu meliputi periklanan,
yang dimasuki dan program pemasaran
personnal selling, promosi penjualan,
yang digunakan untuk melayani
direct marketing, dan public relation.
pasar
sasaran tersebut. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi
Tjiptono (t997) lebih
jauh
bisnis yang memberikan arah pada semua
menyatakan bahwa dalam merumuskan
fungsi manajemen suatu organisasi.
strategi pgmasaran
Startegi p€masaran,
menurut
Corey dalam Tjiptono (1997),
dapat
dibutuhkan
pendekatan analistis. Pendekatan analistis
tersebut meliputi berbagai faktor, yakni:
diklasifikasikan dalam lima elemen yang
faktor
saling berkait. Kelima elemen tersebut
persaingan, kemampuan internal, perilaku
adalah:
konsumeq dan analisis ekonomi.
1. Pemilihan Pasar, yaitu memilih
pasar
yang akan dilayani.
lingkungan,
faklor
pasar,
Berkenaan dengan penelitian ini
tekanan analisis akan difokuskan pada
2. Perencanaan produk, meliputi produk
aspek perilaku konsumen dengan tanpa
spesifik yang dijual, pembentukan lini
mengabaikan pada aspek lainnya. Berdasarkan analisa tersebut akan dinilai
Volume
VIII
Nomor 02
INTEREST
APRII-- JUNI2OO3
63
ISSN 1410- 8828 posisi produk pada pasar industrinyaJan
Berangkat
pada akhirnya akan ditentukan strategi
penelaahan literatur tentang perilaku
yang lebih tepat.
pemasaran
Strategi
dari
berbagai
--pokok
konsumen dan strategi pemasaran, maka
ini
pemasaran yang dimaksud tetap pada
berikut
aspek produk, harga, promosi, distribusi,
pemikiran bagi penelitian ini. Kerangka
pasar sasaran.
penelitian tersebut ditunjukan
diajukan suatu kerangka
2.1
gambar
pada
berikut
lnl
4.5. Kerangka Analisis sampel yang diambil adalah sebanyak minimal sebanyak 75 orang dalam waklu
Gambar
Kerangka
2.1
dua bulan dari obyek (produk)
Dasar
Penelitian
diteliti.
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Aksidental
frfirftdd rtgl l.l
_J
.-'
frn.ul v&tt\
lrunq (ser
Sampling, yakni sampel diambil secara
sg.t aatn..t( |r,\{! Y'\ !. f1!Lr*$
1_
; i
FU{g .r Ba:. $ffXl[.r r r'auFr . Eru(!
kebetulan dan sesuai dengan kreteria penelitian.
I
6. Nletoda Analisis
I rlrxoelrx I trFrqnffi^r WEI : lrA ^.r!
:
t. &rutt!
Metoda analisi dalam penelitian
'
terdiri dari berbagai alat yang ditentukan
:
-,t--
yang
berdasarkan pertimbangan kesesuaian
5. Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini
antara jenis data dan tujuan penelitian.
alat analisis yang
adalah seluruh konsumen dari kedua jenis
Adapun,
produk tersebut yang berdomisili di Kota
adalah adalah:
Bengkulu. Dikarenakan
sulitnya
a. Analisis frekuensi distribusi. Alat
menelususri jumlah populasi yang pasti
analisis dimaksudkan untuk melihat
ini maka diputuskan
deskripsi dan gambaran secara umum
dalam penelitian
Volume
VIII Nomor 02
TNTEREST
APRII-- JUNI2OO3
digunakan
64
ISSN 141G 8828
dari respon responden
terhadap
Demografi pendidikan respondin
maslng-maslng variabel penelitian
untuk kelompok produk air mineral (Bio
yang diungkap pada
Ite Sue) didapat bahwa
kuisioner
penelitian. Sebaran frekuensi akan
berpendidikan tamat SMU, disusul oleh
diekspresikan dalam bentuk jumlah
sarjana 28Yo, akademi ll%o, dan tamat
kasus dan persentase dari total kasus.
SLTP 3%. Dengan demikian 6l%
b. Analisis faktor, merupakan
alat
responden adalah berpendidikan SLTP
analisis multivariate yang digunakan
untuk mereduksi atau
dan SMU.
peringkasan
Dari aspek pekerjaan responden
data untuk melihat dimensi berbagai
diperoleh, bahwa 38o/o adalah pegawai
aspek dari produk yang diinginkan
negeri, 31%o sebagai pekerja swasta, l3o%
konsumen. Pembentukan faktor-faklor
sebagai pelajar/mahasiswa,
didasarkan pada koefisien Eigenvalue
pekerjaan lainnya,
lebih besar dari 1,0 (satu). Metode
p€masaran atas masing-masing obyek
ini
didasari dari
hasil analisa statistik. Analisa ini akan menjawab tentang strategi yang patut
diperhatikan oleh produsen produk
namun sebarannya lebih merata.
Ditinjau dari sisi
(12 responden) yang berpenghasilan lebih
dari Rpl juta perbulan, dan responden yang memiliki penghasilan antara Rp I juta
-
Rp 1,5 juta adalah sebesar 38%.
pendapa-tan antara
ribu adalah
7. Hasil Peneiltian
yang memiliki
Rp I juta
sebesar 2lo
-
,
berpenghasilan Rp 750 ribu Responden
penghasilan
responden dipeioleh bahwa hanya l2yo
Sedangkan responden
tersebut.
l. Karokteristik Demografi
beke{a
analisa
berkenaan dengan penilaian strategi
penelitian. Analisa
dan 8%
sektor
TM dan Polri. Dalam produk ini, dominasi tetap pada PNS dan Swasta
Matrix dengan prosedur Varimax.
c. Analisa diskriptif, yaitu
l0%
sebagai
yang digunakan adalah Rotated Factor
7.
5g%
Rp
responden
-
500 ribu
adalah sebesar 10o/o, dan sisanya sebesar
l0% memiliki penghasilan kurang
Volume
VIII
Nomor 02
750
INTEREST
APRIL JUNI
2OO3
dari
65
ISSN 141G 8828
Rp 5oo ribu ffi
Dari hasil p"n.iiitiunTii
penghasilan ini, terlihat bahwa sebagaian
diketahui bahwa hampir semua variabel
besar responden memiliki pendapatan perbulan yang cukup memadai yakni diatas Rp
dijawab pada tingkatan rata-rata yang menyatakan persetujuan Hal ini
l juta perbulan.
tercermin
Sedangkan untuk responden atas jenis
5gyo
4 mewakili
netral dan skor
adalah kaum wanita dan 42 o/o dai kaum
bapak.
rata-rata yang
diperoleh yaitu antara nilai 3 dan 4. Skor 3 merupakan skor yang mewakili jawaban
respon
kelamin adalah
dari skor
Hal ini
yang
jawaban
menyatakan setuju. Berdasarkan
menunjukan dalam pembelian air mineral peran bapak dan
tabulasi diperoleh bahwa
ibu cukup berimbang.
penelitian memiliki nilai rata_rata respon
konsumen dibawah
Berdasarkan domisili responden diperoleh bahwa 45oh bermisili
Sedangkan
3,5 dan 4 terdiri atas 9 variabel, sisanya (6 variabel) memiliki nilai rata-rata 9. Dilihat dari nilai rata-rata
2g%o, Kec.
respon responden atas variabel yang diteliti maka 68,lg0/o cenderung setuju
Pematang Gubernur sebesar l7oh. dan Kec. Selebaryakni sebesar l0oZ.
atas variabel yang dia.jukan.
7.2. Deskripsi Variabel persepsi
7.3 Uji Validiras dan Retiabititas
Konsumen Variabel-variabel
dikembangkan
variabel
rerata antara
di Kec.
Gading Cempaka, dan diikuti oleh Kec.
Teluk Segara yakni sebesar
3,5.
7
tentang
7.3.1. Uji Vatiditas
yang persepsi
Guna menselaraskan analisis uji
konsumen produk tersebut terdiri atas 22
analisis dilakukan sejalan melihat loading
variabel. Variabel-variabet
tersebut
factor
berdasarkan
uji MSA (Measures of
disajikan dalam bentuk pertanyaan_ pertanyaan yang memiliki 5 alternatif
analisis. Menurut Nouris (1994.53) agar
jawaban dalam format skala ordinal.
analisa dapat digunakan dengan baik
Sampling Adequency) dari setiap variabel
maka diperlukan nilai MSA ydns besar.
Volume
VIII Nomor 02
INTEREST
APRII- JUNI2OO3
66
rssN
itu
Untuk
variabel dengan MSA yang
7.4. Analisis Data
kecil harus dieliminasi. Umumnya,
Analisa
variabel yang valid memiliki nilai MSA
layak
untuk
digunakan dalam analisa selanjutnya.
cara
mengelompokkan variabel-variabel pada
hasil analisa maka dari masing-masing
masing-masing variabel
menggunakan nalisa
meringkas data dengan
Berdasarkan pendekatan tersebut, dari
varibel yang gugur. Dengan demikian,
ini
faktor. Analisis faktor digunakan untuk
lebih besar atau sama dengan 0,5.
kelompok produk yang diteliti tidak ada
1410- 8828
suatu faktor tertentu. Dengan analisis
faktor, variabel-variabel yang saling berhubungan dikelompokkan ke dalam satu nama faktor. Metode analisis faktor
yang digunakan adalah metode analisis
7.3.2. Uji Reliabilitas
komponen utama (Principal Component
reliabilitas digunakan untuk
Analysis) dengan prosedur rotasi varimax
menguji konsistensi dan homogenitas
dengan memperfimbangkan total varian
antar variabel yang diteliti. Dalam uji
(sebaran) dalam data.
Uji
reliabilitas ini digunakan alat uji Cronbacfu Coeficient Alpho yaitu
langkah yang ditempuh dalam melakukan
menghitung korelosi parsial antara skala
analisis fal(or:
variabel terhadap keseluruhan variabel.
Berikut ini adalah
langkah-
I). Matriks Korelosi
Berdasarkan pendapat Nunally (1997) bahwa nilai Cronbachs Cofficient Alpha yang dapat diterima adalah di atas 0,5.
Dari hasil analisa
diperoleh
informasi bahwa seluruh variabel mempunyai nilai alpha (Cronbachs Coeficient Alpha) di atas 0,5. Dengan demikian seluruh variabel dapat dinyatakan reliabel, artinya semua variabel dapat diandalkan dan konsisten.
Volume
VIII Nomor
02
Dan 22 variabel yang diuji maka
dari
perhitungan
, matriks
(correlation matrix) yang
korelasi
diperoleh
menunj ukkan bahwa keseluruhan variabel
mempunyai hubungan yang penting setelah dilihat bahwa tidak ada variabel
yang mendekati nilai nol.
Dengan
demikian masing-masing variabel tersebut salins berkorelasi.
INTEREST
APRIL JIJNI2OO3
67
2). ajiMSA@;
Untuk memperkuat kepantasan penggunaan analisis faktor dalam penelitian
ini, maka dapat
Adeqaacy)
dilakukan
Measure
analisis KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) ancl
dapat diperoleh nilai MSA dari setiap variabel, yakni sebanyak 22 variabel.
besar maka dapat
Untuk menentukan nilai MSA yang tepar,
dipertimbangkan untuk dapat digunakan.
ini, nilai KMO
Nouris (199a:fi) menyatakan perlu angka yang MSA besar pada setiap variabel. Nilai MSA yang kecil harus
yang
diperoleh dari respon responden adalah
0,716. Dengan demikian nilai KMO
untuk obyek penelitian di
dieliminasi dari analisis.
dapat
Berdasarkan
katagorikan pada katagori sedang.
Sedangkan uji
(Bartllet's Test of
ini dapat diperoleh
dari hasil perhitungan matrik anti imej (Anti-image matrices). Dari matrik ini
nilai KMO yang diperoleh kecil maka analisis faktor tidak tepat digunakan,
Pada penelitian
sampling Adequacy
yang dianalisa. MSA
mengukur kadar kecukupan sampel. Jika
jika
of
merupakan KMO untuk setiap variabel
Bartllet's Test. Uji KMO dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel dan
tetapi sebaliknya
rssN 1410- 8828
pada Anti-image
Bartllet's
hasil
perhitungan
Matrices temyata semua
Spherici4)
variabel memiliki nilai yang lebih besar
menunjukkan angka: Approx. Chi Square 0,000.
dari 0,50. Dengan demikian semun variabel penelitian tetap dapat
menunjukkan bahwa peluang
dipertahankan dalam model untuk analisa
:
978,37,
Hasil
ini
df : 231 pada Sig.:
lebih lanjut. Hal ini karena semua variabel memenuhi kriteria yang
kesalahan pada pernyataan antara variable
tidak saling independen bernilai 0% (nol persen). Hasil
ini
menunjukkan bahwa hubungan antar
menunjukkan bahwa
terdapat matrik korelasi yang signifikan
variabel sangat erat.
antar variabel, oleh karenanya model
3). Rotasi Faktor
dapat digunakan.
Pembentukan faktor-faktor dilakukan berdasarkan koefisien
Volume
VIIf Nomor
02
INTEREST
APRII- JUNI2OO3
68
,:-jr Ltgenvatue yang
ISSN 141C 8823 menggambarkan
sejumlah varian yang saling berhubungan
dalam satu faklor atau menggambarkan
total varian yang dapat dijelaskan oleh setiap fahor. Faktor-faktor yang dapat digrrnakan adalah yang mempunyai nilai
koefisien Eigenvolue lebih besar dari l. Semakin besar nilai Eigenvalue akan mengandung makna bahrva pembentukan
faktor semakin baik.
Perihal koefisien
haru
Aitut
util
adalah menentukan variabel apa saja dari
semua variabel yang diteliti
ke
dalam
faktor-faktor yang telah dibentuk. Untuk itu digunakan tabel Component Matrix.
Dalam memperbaiki penampilan, maka Componenent Matrix tersebut harus dirotasi dan dalam hal
ini
digunakan
prosedur varimex, sehingga
dapat
dihasilkan llotated Contponent Mat rix. Eigenvalue
ditampilkan pada tabel Total Variance Explained pada lampiran. Tabel tersebut diperoleh dengan cara ekstraksi dan rotasi
varimax atas
Kemudian yang
22 variabel dari
Untuk lebih jelas, di bawah ini adalah tabel yang meringkas loadrng
factor dari kelompok
respondenobyek
penelitian. obyek
penelitian. Setelah dilakukan ekstraksi dan 6 kali rotasi, diperoleh 6 faklor yang mempunyai koefisien eigenvalue > 0.1.
Tabel: 4.1. Rotasi Fahor
penentu
Persepsi Konsumen atas produk
Bio Ite
Variabel Loading
Sui
Factor
Faklor l. Tampilan produk
l.
Kualitas produk
baik
I
I O,g:+
2. Kualitas sesuai harapan I O.S:g konsumen . Merek mudah diinqat 0,453 [. Merek familiar basi II ^ ,^^ - u'+d, i
lonsumen
0,739
Volume VIU Nomor 02
INTEREST
APRII- JIINI2OO3
69
ISSN 1410- 8828
Produk ditempatkan pada
Faktor 4. Daya
Iase terdepan
. Produk dipajang pada
1. Daya tahan produk
pat mudah terlihat
Faklor 2.
Tahan &
Harga Produk
0,460
baik
2.
Harga produk relatif 0,65 stabil
Komunikasi
Tentang Produk
1. Produk dalam
gelas
mudah didapat
Faldor 5.
0,699
Label Produk
2. Produk selalu ada dipasaran
3. Produk
memberikan informasi yangjelas
0,738
2. Kemasan
pada media cetak
4. Produk
pada
diiklankan media
sering menjadi sponsorship
6. Harga sama
pada
Faklor Botol
0,656
l.
0,814
2. Produk
Produk dalam galon
0,794
Produk
0,712
tersedia dalam ukuran botol
dilakukan dengan berlandaskan pada coeficient eigenvalue, percent of varioncve, dan Coeficient cronbaclt
0,722
0,772
A
mudah didapat
4.
Produk dapat diantar kealamat
5.
Harga produk relatif 0,661 murah
Kemasan dalam
4). Penentuan Jumlah Faktor Sebagaimana prosedur yang berlaku, penentuan jumlah fahor dapat
tersedia dalam ukuran gelas
3.
6.
Sumber: Hasil penelitiqn Data diotah
l. Produk
tersedia dalam ukuran galon
0,616
4,471
Faktor3.
Kemudahan mendapatkan produk dalam berbasai ukuran
produk
selalu bersih
elektronik
5. Produk
0,692
l. Label
0,5,69
diiklankan
Kemasan dan
0,596
lpha. Menurut Syamsi (g9 :2002),seperti
dikutip dgri Parubak dikatakan bahwa suatu faktor dapat menjadi pertimbangan
dalam analisa apabila nllai eigenvalue_ nya
percent of'variance, suatu faktor danat
Volume
VIII
Nomor 02
INTEREST
APRII-
JTINI2OO3
F H
ISSN 141& 8828
aiJ':
,t
dikatagorikan menjadi factor apabila nilainya
>
5yo (Turatko dalam Syamsi
89:2002). Dan ditinjau dari Cumulative
Berdasarkan kriteria tersebut maka faktor
of
yang memenuhi syarat dalam penelitian
ini
nilai
Variance, rulai minimum
adalah seperti tergambar pada Tabel
4.2 berikut ini.
faktor tersebut adalah 60%. Tabel 4.2 Faktor-faktor Analisis Faktor
Faktor
Dengan Eigenvalue
>
I
Produk Bio Ite Sui Eigenvalue
Yo
Yaridn
% kumulatif
I
2,825
14,126
14.126
2
2,634
13,172
27,299
a .f
2,425
12,726
39,425
4
2.21s
11,075
50,500
5
2,I41
10,703
61,202
6
1,726
8,629
69,832
Sumber: hasil Penelitian 2002
Berdasarkan tabel diatas terlihat
Bila diamati lebih seksama bahwa
bahwa terdapat 6 faktor yang memenuhi
faklor pembentuk persepsi konsumen atas
persyaratan dalam penyusunan suatu
produk Bio Ite Sui sangat beragam, yakni
faktor seperti dikemukakan diatas.
terdiri atas 22 variabel, namun
7.5. Pembahasan
diolah hasilnya menunjukkan bahwa ada
Seperti dikemukakan
setelah
terdahulu,
6 faktor utama persepsi konsumen dalam
berdasarkan hasil analisis faktor dari dua
mengkonsumsi produk tersebut. Secara
produk sasaran penelitian terdapat
6
runurn,' keenam faktor tersebut masuk
faktor dari masing-masing yang menjadi
dalam nrang lingkup marketing mix.
pertimbangan masyarakat dalam membeli
Akan tetapi tekanannya cenderung
produk tersebut
kepada tiga hal, yakni berkenaan dengan
produk itu sendiri, promosi,
Volume
VIII Nomor 02
INTEREST
APRII. JUNI2OO3
7l
dan
ISSN t41rL 8828
distribusi. Masalah harga justru tidak
Persepsi konsumen
terhadap
terlalu dominan. Hal ini dikarenakan harga produk cenderunng stabil dan
atas produk yang cukup baik. Komunikasi
relatif lebih murah dibanding
ini meliputi pemilihan media yang cukup
produk ini juga dibentuk oleh komunikasi
dengan
produk saingan, yang pada umumnya
akurat, seperti penggunaan
merupakan produk yang didatangkan dari
elektronik dan media cetak sebagai jalur
luar daerah seperti dari Jakarta, Jambi,
promosi sangat berpengaruh dalam pembenfukan image konsumen akan
dan Lampung.
Dari sisi produk, responden
media
produk. Disamping itu, intensitas promosi
yang dilakukan melalui media
menilai bahwa produk mimiliki tampilan
tersebut
yangg cukup memadai yang ditunjukkan
juga berpengaruh kuat.
dari segi kualitas yang baik dan
perusahaan menjadi sponsorship dalam
sesuai
berbagai peristiwa
harapan konsumen. Disamping itu penggunaan merek yang khas memberikan
ciri
Keaklifan
penting juga
memberikan kontribusi tersendiri bagi pembentukan persepsi konsumen akan
tersendiri dan cukup
produk.
familiar bagi konsumen. Lebih jauh lagi,
label produk juga sangat mendukung persepsi positif konsumen atas produk.
juga merupakan hal yang sangat dominan
Hal ini
membentuk kesan konsumen
Isi pesan dalam kegiatan promosi
khususnya berkenaan dengan
akan
kejelasan sumber air, komposisi bahan
produk, terutama dalam hal ketersediaan
yang digunakan, tanggal batas pemakaian
produk dalam berbagai ukuran kemasan,
(batas kadaluarsa), dan jaminan proses
jaminan ketersediaan produk
produksi dengan standar yang
dan kemudahan mendapatkan produk. Hal
dapat
dipasaran,
dipertanggung jawabkan. Penempatan
ini
produk pada berbagai outlet juga menjadi
akan kemudahan mendapatkan produk diberbagai tempat dengan berbagai
perhatian tersendiri bagi konsumen dalam
mendukung persepsi
positif
mereka
menjadikan konsumen sangat yakin
kemasan yang diingikan
konsumen.
terhadap produk.
Volume
VIII
Nomor 02
TNTEREST
APRII- JUNI2OO3
72
rssN 1410- 8828 dengan ketetsedian produk
Dalam hal ini, Produk Bio Ite Sui tersedia
bahwa
dalam kemasan gelas, botol, dan galon.
dengan mudah telah merubah perilaku
koonsumen dalam mengkonsumsi air
Distribusi produk yang baik
merupakan pembentuk
persepsi
mineral, khususnya Bio Ite Sui.
konsumen dalam pengambilan keputusan
membeli produk
ini. Hal yang
sangat
menonjol penilaian konsumen produk
ini
akan
dalam hal distribusi adalah
produk tersedia diberbagai tempat bahkan
diwarung-warung,
baik dalam ukuran
Berdasarkan hasil analisa dan bila
ditiryau dari sudut pandangan aktivitas pemasaran dapat disimpulkan bahwa kedua jenis objek penelitian
memiliki strategi
ini
telah
pemasaran yang cukup
baik. Hal ini tergambar
dari
hasil
gelas bahkan sampai ukuran galon.
penelitian khususnya terlihat dari faktor-
Disamping itu, para pengejer dan bahkan
faklor
distributor siap mengantar
tersebut.
produk
kealamat pembeli tanpa tambahan biaya.
Gaya distribusin yang bersahaja ini membawa keuntungan tersendiri produsen produk
bagr
ini, yangmana sangat
memberikan kesan positif bagi keputusan
pembelian produk
ini terutama pada
produk ukuran galon. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan mayoritas konsumen cenderung membeli produk dalam ukuran galon dan gelas. Llkuran
gelas cenderung dikonsumsi
untuk
kegiatan-kegiatan tertentu, seperti pesta
perkawinan, arisan, bahkan kegiatan
pengajian dirumah yang dilakukkan secara insidentil.
Volume
VIII
Hal ini
Nomor 02
menandakan
pembentuk persepsi konsumen
Pada produk ini,
persepsi
konsumen atas strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan lebih tercurah pada
tiga hal yakni tentang produk, distribusi, dan promosi. Masalah harga tidak muncul
secara menonjol dalam
pembentukan
persepsi konsumen akan produk tersebut.
Hal ini
dikarenakan harga produk
memang relatif cukup murah dibanding
produk pesaing. Masalah produk lebih terfokus' kepada tampilan produk, daya
tahan produk, kemasan yang beraneka
ragam, dan penggunaan label
yang
memuat informasi yang cukup tentang nroduk.
TNTEREST
APRII- JUNI2OO3
t5
rssN 141&
Faktor3
Berdasarkan hasil anilisa tersebut.
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Faktor
pemasaran yang cukup baik. Hanya saja
produk
perlu dicermati bahwa konsumen
Faktor
perlu dimiliki perusahaan agar
dapat
bersaing secara menguntungkan.
4
:
Daya tahan dan harga
5
:
Kemasan dan label
6
: Kemasan dalam botol
produk Faktor
yang seksama atas konsumen yang ada. Dengan kata lain marketing intelligence
: Kemudahan mendapatkan
produk dalam berbagai ukuran
produk Bio Ite Sui telah memiliki strategi
memiliki perilaku yang dinamis, oleh karenanya produsen perlu pengamatan
Faktor tersebut berdasarkan
nilai
seperti tertera
di
terbentuk adalah
menggunakan analisis
berurutan
equivalen
terbesar
atas. Dari hasil yang
dikemukakan terlihat bahwa faktor yang
7.5. Kesimpulan
Hasil penelitian
8828
dengan
faklor dan
menggunakan metode Analisis komponen
6 faktor. Akan tetepi
dedapatkan bahwa pada produk air
mineral merek
maarketing
Bio Ite Sui, strategi
mix yang
dilakukan
tidak beke{a secara
Utama (Principal Component Analysis)
perusahaan
dengan prosedur Rotasi Variance diperoleh 6 faktor untuk produk Bio Ite
membentuk image konsumen. Hal ini tergambar bahwa hanya
Sui yang
unsur marketing mix yang beke{a, yakni
mempengaruhi keputusan
3
utuh
aspek dari
konsumen dalam membeli produk
wujud produk, distribusi, dan promosi.
tersebut di Kota Bengkulu.
7.6. Saran
Faktor yang terbentuk untuk produk Bio
dan pembahasan, beberapa hal
Ite Sui adalah: 1
:
Faktor 2
:
Faktor
Berdasarkan hasil analisis data dapat
disarankan produsen produk ini:
Tampilan Produk
Komunikasi tentans
Untuk Produk air mineral Bio Ite
Sui.
dikarenakan image konsumen terfokus
Produk
kepada tiga hal tersebut (produk, sistem
Volume
VIrI Nomor 02
INTEREST
APRII,- JUNI2OO3
74
distribusi, dun
rssN 1410- 8828
[email protected]
perlu memberikkan perhatian seksama atas
Pendidikan
Departemen
lebih
Kebudayaan.
hal tersebut agar produk
selalu mendapatkan tempat
dan
Engel, J. F., R. D. Blackwell dan p. W. Miniard. 1987. peritaku
dihati
konsumen, khususnya konsumen di Kota
r(azsumen. Bina Rupa Aksara.
Bengkulu. Gerson, R. F. 2001. Mengakur kepuasan
DAFTAR PUSTAKA
pelanggan penerbit ppM.
Abby Ghobadian, Simon Speller & matthew Jones, 1994, Service Quality Concept and Models, International Journal of euality &
Reability managerq€nt, University press, Vol. l
Hunger dan Wheelen, 1993. Strategic
Management: Concept and Applicatioa New york : John and Willey
MCB
l, No. 9
J. Paul Peter & Jerry C. Olson, 2000, Consumer Behavior, Edisi 4,
Assael. Ha, 1995, Consumer Behavior
Erlangga Jakarta
and marketing Action, Cincinniti,
Kotler, P. dan K. Cox. 1984. Manajemen
Ohio, South Western Collese
dan strategi pemnsaran penerbit
Publishing
Erlangga. Jakartz
Cravens,
D. W.
L997. Marketing
L. L. Kanuk. 1992.
Consumer Behaviour. dh ed. prentice Hall
strategy.5e ed. IRWIN. London.
Cravens,
D. W.
International. London.
1998. pemasaran
strategis. Penerbit
Erlangga.
Moreno Muffatto
Jakarta.
1995,
Mutu
W.
1998. peningkatan Sumber Daya Manusia
Djojonegoro,
Melalui Pendidikan
Jakarta.
&
Roberto panizzolo,
A Process-Based Wew for
Customer
satisfaction,
International Journal of Quality &
Reability Management,
MCB
University Press, Vol 12, No. 9.
Volume
VIII Nomor
02
INTEREST
APRIL JUNI
2OO3
75
ISSN 1410- 8828 asution, Az. 1999. Hukam Perlindungan
Konsumen.Daya Widya. Parasuraman,
LL,
A.
Ziethaml
VA &
Berry
Suryadi 1995. Analisis Xetiia*an Pendidikan Bandung. Remadia Rosdakarya
1990, Delevering euality
Service: Balancing Customer Perception and Expectation, Collier Macmillan Publishing, LondonParasuraman, A. Ziethaml VA & Berry LL, 1988, Sewqual: A Multiple-Item Scale for
ljiptono, F. t999. Strategi pemnsaran 3th ed. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Thompson
dan Stricland II.
Strategic
1987.
Management.
Measuring Cotaumer Perseption
Washington: McGraw-Hill Book
of
Company.
Service Quality, Journal of
Retailing, 64 (l), Spring
Porter,
M. E.
n4A.
1994. Keunggulan
Valarie
A. Zeithaml & Mary Jo Bitner,
Bersaing. Binarupa Aksara. Jakarta
1996, Semices Marketing, 2nd
Schiffinan, L.
Edition,
Sugiyono. 1994. Metode
q.dministrasl
penelitian
Irwin
McDraw-Hill
Publising
Penerbit
ALFABETA. Banduns. Susan
E. Pariseau & J.R.
McDaniel,
1997, Assesing Service Quality in
\chool of Business, Journai
of Quality &
Management, Press.
Volume
Intemational
Vol.
MCB
Reability University
14. No. 3
VIII Nomor 02
INTEREST
APRII- JUNI2OO3
76