MAJALAH ILMIAH
ISSN: 0564 -185X
No. 97 Tahun 2002 FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSI...-AS NEGERI MEOAN
Daftar lsi
1 HOTMARIA TAMPUBOLON Pemberdayaan Masyarakat melalui Kul1ah Keqa Nyata Dengan Program PKk
2 MARNALA TOBING Efektiv1tas Pelaksanaan Praktek lndustri Pad a Jurusan Pkk Ft Un1meo
12 ALZAMNIPAR Peningkatan Kemampuan Pengolah Makanan Tambahan Sesua1Dengan Standara Program
16 ROSITACAROLINASITORUS Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Proses Modern1sas1
21 TIMBUL TAMPUBOLON Tekn1k Perawatan Dan Pemeilharaan Mobil
27 LILI HARAWATY LUBIS Peranan Perguruar1 Tlnggi Dalam Menghasilkan Lulusan Yang Relev.an Dengan Kebutuhan Dunia Keqa
33 ED IM SINURAYA Keserasian Penggunaan Alat Berat Back Hoe . Dump Truck Dan Motor Grader Pada Pekeqaan Penimbunan
41 HALIDAHANIM Desain Mode Susana Yang Sesuai Dengan Kriteria Standard Mode Busanct Muslimah
47 DJADID THAMRIN Mes1n Tetas Listrik
52 SUPRIYANTO lmplementasi Aplikasi Client/ Server Menggunakan Java Remote Method Invocation (Java RMI )
57 HIDIR EFENDI Upaya Mem1mmalisasi Kece lakaan Di 'Bengkel (Suatu AntJSJpast Bagt Praktikan dan Pengelo/a Pengajaran PraKtek di Laboratorium I Workshop)
61 SORGAN G SlAG IAN Pengendalian Banjir
'
T IM REDAKSI
Maialah Jlmiah Dina Teknik-Fakultu Teknik Universitas Negeri Medao ISSN ; 0564-l85X Alamat Redaksi : Fakultas Universitas Negeri Medan Jalan Willem Jskandar Pasar V Medan 20221 Telp (06 1) 662- 5971: Fak (061) 661 - 1002 ·e-mail ftunimed@ Yahoo.com Pembina: Rektnr Universitas Negeri Medon Ketua Penyunting : Selamat Triano, M.Sc, Ph.D (/)ekon Fokultas Teknik Un;ver."iita.\· Negeri Medon) Sekretaris Penyunting : DR. Zoinuddin. M.l'd (l'emhanf11 /Jekon l Fokulto.'i Telmik { fniver.'iito.'i Negeri Medon) Penyunting : Drs. M. Bon;omahor, M.l'd /)rs. Sempuma Perangin Olll(in,'M.I'd Or.'i. Ytmiartn Mujisu.wtyo, M.l'd /)r.'i. Yunizar Nonr, ST. M. I'd /)ra. Su/i.'iti(IWi/car.'iih, M.Pd !>r.'i. Hezeikel Po.wrihu. M.Pd Penyunting Ahli : (}ino Hartnno, M. Sc, Fd .'i. /'h. I> (Fakultas Tehnik ( lnilw.'iilas Nef(eri Medon) Sutorto. M.Sc. ,l'h./) (/"akulta.'i Telmilc l lniversifas Negeri Yo1{vakarta) Ahmad Sonhaji KH.MA .. Ph. f) (Fakultas Telmik l lniver.'ritas Negeri Ma/0111() DR.Munoto, M.Pd (Fakultas Tehnik {!nh·ersita.'i Negeri Surahaya) /)rs. Ahdul Manon, MA (/"akulta.v Tehnik l!niver.'iilw; Nel(eri Maka.wr) Desain Cover : Drs. Supriyonto. M7' Ors. R. Munid. Sl:. M.Pd Bagia n Administrasi/Sekntariat I )ra. Fotimoh Simomora (Ka. n I Fokulta\· Tehnik l lniversita'i Negeri Medan)
• •
Semua Tulisan dalam Majalah llmiah Bina Teknik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan bukan Merupakan cerminan sikap dan pendapat Tim Redaksi Tanggung Jawab terhadap isi tulisan tetap terletak pada penulis.
I
.YENG:ANTAR REDAKSI Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya majalah ilmiah BINA TEKNIK NO. 07 Tahun 2002 ini. Pada edisi ini memuat 12 artikel yang merupakan buah pikir dari para stafpengajar pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Artikelartikel yang tersaji merupakan bunga rampai yang mencerminkan bidang ilmu dari masing-masing penulis. Lima buah artikel dari para staf pengajar Jwusan PK.K Program Studi Tata Boga dan Busana membahas mulai dari ketahanan keluarga ditengah arus modernisas~ etika berbusana muslimah sampai dengan kajian tentang bagaimana meningkatkan k:ualitas pembelajaran di jwusan tersebut baik melalui KKN dengan mengetengahkan program PKK dan upaya untuk selalu mendekatkan pembelajaran di kampus dengan kebutuhan pasar kerja sebagai aspek esesensial yang harus dicermati oleh penyelenggara pendidikan tinggi berlcaitan dengan tetjadinya perubahan salah satu paradigma proses penyelenggaraan pendidikan tinggi dari supply driven ke demand driven. Kebutuhan dan tuntutan peng,__mma lulusan merupakan syarat yang barus diperhatikan agar pergwuan tinggi tidak diberi label sebagai pencetak pengangguran intelektual
Beberapa artikellainnya membahas tentang altematif pengendalian banjir yang p-erlu dicermati sebab curah hujan yang tidak menentu dan seringkali datang menyimpang dari ')adwal" karena terjadi di luar musim memerlukan antisipasi. Kondisi tersebut lebih diperparah dengan tingkah laku masyarakat itu sendiri yang pada saat ini cenderung abai terbadap keseimbangan lingkungan. Dari Jurusan Teknik Elektro disajikan dua buah artikel yaitu mesin tetas listrik dan pemakaian aplikasi client/ server menggunakan Java RMI. Dan dari Jwusan Teknik Mesin disajikan tentang upaya meminirnalisasi kecelakaan di bengkel mesin yang memerlukan penanganan terpadu semua pengelola fakultas dan jurusan. Sebab pengabaian terbadap prinsip-prinsip kesemalatan kerja merupakan awal dari kecelakaan kelja yang tentunya sangat tidak kita kehendaki bersama. Redaksi masih terns mengundang segenap civitas akademika baik d.ari Fal...11ltas Teknik Universitas Negeri Medan kbususnya maupun dari luar. Semoga penerbitan majalah ilmiah BINA TEKNIK kali ini membawa manfaat bagi kita semua. Selamat rnembaca.
MESIN TETAS LISTRIK Djadid Tbamrin ·>
Abstrak •
Mesin tetas liSirik adalah mesin yang dapat menetaskan telor dalam jumlah yang besar. Penetasnn alamiah dimana telor-telor yang dierami oleh induknya sendiri. lika dibnndingkan dengan cara modem dengan menggunakan mesin tetas, maka penetasan alamiah ini sangat jauh ketinggalan. Mesin tetas sekali waktu dapat menetaskan telor mencapni jumlah yang besar. · Dalam rnesin penetas telor diperlak:ukan sedernikian rupa sebagaimana telor yang dierMni ayam induk.an. Telor yang ditetaskan akan menetas dalam waktu 2 t' hari, sama dengan telor yang dierami induknya. Mesin oenetas Jistrik dapat dibuat secara sederhana adalah sebuah kotak yang berukuran panjang 75 em, Iebar 55cm, dan tingginya 40cm, berkapasitas tOO'butir telor. Telor yang dimasukan kedalaril 'm esin tetas tidak dengan sendirinya dapat menetas, akan tetapi telor harus diperlakukan sedemilcian rupa atau dibolak-balik mulai hari ketiga sampai hari kedelapanbel1ts, dan suhu dalam mesin tetas harus tetap stabil berkisar antant 38,5°C 39°C, yang diatur dengan alat thermostat. Begitu juga telor perlu diangin-anginkan setiap harinya mulai hari ketiga sampai hari kedelapan belas selama J 0 - 15 menlt KJtht Kund : Mesin Tetns, Listrik
Peodabuluan Penetasan menggunakan mesin penetas lebih efisien jika dibandingkan dengan penetasan alamiah. Sebab dengan menggunakan alat penetas, anda bisa sekaJigus menetaskan sekitar 100 - 300 butir telor bahkan lebih. Jika penetasan dilakukan secara alamiah atau melalui indukan, maka kwalitas penetasan sangat terbatas, satu ekor ayam indukan hanya bisa dierami 8 - I I butir telor saja. Telor yang ditetaskan akan menetas dalam walctu 21 hari, sama dengan telor yang dierami nyam indukan. Dalam mesin penet.as telor diperlakukan sedemikian rupa sebagaimana telor yang dierami ayam indukan. Bedanya dengan menggunakan mesin penetas kita bisa sekaligus menetaskan anak ayam dalam jumlah banyak. 1 kotak mesin tetas bisa memproduksi 100 butir telor, fnilah yang akan direkayasa.
Alat penetas telor (mesin tetas listrik) bisa dibuat sendiri tanpa mengelu!rkan banyak biaya. Alat penetas telor mt sangat sederhana namun memerlukan perhatian khusus. Bahan-bahannya sederhana dan mudah didapat dipasaran. Kayu reng untuk kerangka, Triplek, Kawat kasa (kawat nyamuk), Alat pengukur suhu (Termometer), T hennostat, Lampu pijar, engsel, dan Kaca bening.
Tinjauao Pustaka Di Indonesia pada umumnya dunia peternakan ayam mendapatkan tandatanda kemaj uan yang menyenangkan lebihlebih peternakan ayam, baik potong atau pedaging maupun pete lor. Akan tetapi minat untuk mengembangkannya masih relatif sedikit. Hanya sebagian dari masyarakat (ndonesia yang membudidaya kan secara intensi f Hal ini karenn kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat t.entang bagaimana
') Drs.Djadid Thamrin adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro FT Unimed
47
Majalah 8/NA 71:.'KNIK No. 07 tahun 2002
cara-cara pcmbudidayaan ayam tersebut, kaca bening supaya telor dalam kotak dapat baik ayam potong/pedaging ataupun dilihat pada waktu pintu ditutup. Agar pintu mudah dibuka dan ditutup pete! or. Untuk mendukung pengembangan sebaiknya dipasang engsel. Fungsi pintu pembudidayaan peternakan ayam baik untuk mcmasukan telor yang akan potong /pcdaging ataupun petelor, dalam ditetaskan atau mengeluarkannya jika diperlukan. hal ini perlu pembibitan. Bibit ayam ini diperolch mclalui penetasan Semua pintu dinding hams dipaku rapat tclor ayam yang berkapasitas besar dengan jangan sampai ada yang bocor, kecuali lubang yang sengaja dibuat untuk keperluan menggunakan mcsin penetas sederhana. tertentu. Telor ayam yang akan ditetaskan diperoleh dari hasil perkawinan ayam jantan yang Triplek penutup bagian atas diberi lubang unggul dengan ayam betina yang unggul yang bisa ditutup. Tujuannya untuk juga. Kalau tidak te lor-telor yang ditetaskan mengatur dan pembuangan suhu panas tak akan menetas, sebab sel telor tidak ruang~n. Dibagian dalam (samping kiri dan kanan) dipasang sepotong kayu reng untuk dibuahi olch sel sperma pejantan. Masalah lain yang perlu diperhatikan ialah tatakan (tempat) meletakan tempat telor. ayam betina yang unggul sudah bentsia 9 Diantara alas dan tatakan telor harus ada sampai 12 bulan, sebab ayam ini sudah tempat air yang dibuat dari seng atau plastik cukup dewasa dan akan menghasilkan bibit yang ada dijual dipac;aran. Tujuan air ini yang baik. Pejantannya berusia 7 bulan untuk memberikan kelembaban pada telorkeatas, yang perlu pejantannya hendaknya telor yang ditetaskan. Ukurannya kira-kira I0 x 15 em. Bentuk.nya ceper, air yang dipilih yang unggul. dituangkan didalamnya cukup 1 sampai 2 gclas saja. Pcmbuatan Mesin Tct~ts Mesin tctas ini berkapasitas I 00 Langkah selanjutnya ialah membuat tatakan butir telor. Jadi sckali tetas bisa atau tempat telor yang akan ditetaskan. menampung I00 anak ayam (jika semua Tempat telor dibuat sedemikian rupa disckat-sekat untuk menghindari agar telorkwalitas tclor baik). Kontruksi kerangka seperti terlihat dalam telor yang ditempatkan pada tempat tatakan tersebut tidak goyang atau menggelinding gambar I berikut. kekiri dan kekanan, kontruksinya gambar 2 berikut.
,t-.- - 6)011
Gbr. l. Kerangka mesin penetas
Gbr. 2. Tern pat telor bersekat-sekat
Pacta sisi kanan, kiri dan belakang dipasang tTiplek. Dan bagian depan dibuat pintu yang bisa dibuka dan ditutup dengan dilengkapi
Selanjutnya dipasang 2 buah lampu pijar masing-masing 25 watt didalam kotak mcsin tctas yang gunanya sebagai sumbcr
·.
~.
48
Majalah 8/NA
•
'l1~'KNIK
No. 07 tahtm 2002
pemanas (bila suhu didalam mesin tetas tersebut tidak mencukupi maka daya listrik dapat ditambah) . Kedua lampu pijar tersebut diserikan dengan Thermostat yang bisa bekerja untuk menghidupkan dan mematikan lampu pijar pada suhu-suhu tertentu. Alat Thermostat ini sangat diperlukan untuk menjaga agar suhu dalam ruangan mesin tetas listrik tetap stabil sesuai dengan yang dikehendaki . Suhu yang diperlukan pada mesin tetas li strik berkisar pada 38,5° 39°C. Thermostat ini distel sedemikian rupa agar pada setiap suhu 39°C dapat memutuskan hubungan listrik sehingga lampu pijar tidak menyala dan sebaliknya setelah suhu dalam ruangan turun menjadi 38,5°C. Thermostat dapat menghubungkan kembali aliran Iistrik supaya tistrik dapat menyala kembali dan suhu dalam mesin tetas listrik naik kembali sampai 39°C, begitulah untuk seterusnya, mulai hari · pertama sampai hari ke22, kecuali pada · saat-saat tertentu tel or yang akan ditetaskan perlu diangin-anginkan 10 15 menit, dalam hal ini listrik dapat dimatikan dengan memutuskan hubungan listrik melalui sakelar. Kontruksi mesin tetas listrik seperti gambar 3 dibawah ini. 1,
Gbr. 3. Mesi r1 tetas listrik · Keterangan I. Kotak mesin tetas 2. Lampu pijar 3. Thennostat
49
4. Termometer 5. Te lor 6. Tempat air pelembab telor
Pengguoaan Mesio Teta!I"Sederhaoa Mesin tetas sederhana tm menggunakan tenaga listrik sebagai sumber pemanas dan dipasang didalam kotak mesin penetas sehingga panas menyebar keruangan. Jika panasnya stabil terusmenerus, telor-telor yang ada didalamnyapun ikut terpengaruh. Dalam waktu tertentu telor akan menetas. Namun tidak begitu saja telor ditempatkan dimesin penetas. Tapi harus menurut ketentuan atau prosedur yang ada. Prosedur yang dimaksud adalah cara menggunakan mesin tetas itu sendiri. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin tetas, agar telor berhasil menetas sesuai dengan harapan adalah sebagai berilcut: I. Lampu pijar dinyalakan 2. Masukan Termometer pengukur suhu ruangan Ialu tutup pintu mesin tetas rapatrapat. Tunggulah sampai kira-kira 1 jam untuk melihat keadaan suhu didalamnya. Dalam hat ini Thennostat harus sudah dapat bekerja dgn baik melaksanakan fungsinya sesuai dengan yang dikehendaki, art.inya dapat menstabilkan suhu dalam ruangan berkisar antara 38,5° - 39°C. Dengan kata lain setiap suhu dalam ruangan mencapai 39°C Thermostat dapat merrtutuskan hubungan listrik, sebaliknya bila suhu turun menjadi 38,5°C Thermostat dapat bekerja menghubungkan kembali sambungan listrik yang sudah terputus sebelumnya. Dengan demikian suhu dalam ruangan mesin tetas listrik tetap stabil. 3. Jika keadaan suhu sudah stabil kira-kira ljam sampai 2 jam tidak berubah-ubah (tetap 38,5°- 39°C) maka telor yang sudah dibersihkan dan ditata rapi ditatakan ·dimasukan, selanjutnya tutup rapat-rapat pintu mesin tetas. Telor-telor yang hendak dimasukan kedalam mesin tetas terlebih dahulu
Majalah HINA TEKNIK No. 07 'lt.ium 2002
dibersihkan dan diseleksi. Telor yang baik untuk ditetaskan tidak ter!alu lonjong atau tidal< terlalu bulat. Cara meletakan telor daiam tatakan tidak boleh ditidurkan atau ditcgakan, tetapi diletakan pada posisi miring 40" - :45° dan ujung telor berada dibawah. Sebelum te lor ditaruh ditempatnya sebaiknya ditandai dengan spidol (dibagian atas telor ditulis huruf A dan dibagian bawah dituJis huruf B), gWlanya untuk memudahkan pembalikan telor jika proses penetasan sudah berlangsung, atau agar pcmbalikan telor tidak keliru. Setelah semua beres anda tinggal mengatur suhu dan mengatur posisi telor pada hari-hari berikutnya sampai telor menetas. Adapun pengaturan suhu dan pembalikan tel or dapat dilakukan sebagai berikut. - Hari pertama. Telor dimasukan kedalam mesin tetas pada siang hari, setclah anda melihat bahwa suhu dalam kotak mesin tetas listrik sudah betul-bctul stabil ahtara 38,5°- 39°C. Lalu pintu mcsin tetas ditutup rapat-rapat dan tidak d ibuka sama sekali sam pai hari kcdua. Lubang vcntilasi dibagian atas juga ditutup. - Hari ketiga. Rak atau tatakan telor dikeluarkan dari mesin tctas dan dianginanginkan I 0 - 15 men it. l'~riksa juga air pelembab. Mulai hari ketiga ini telor harus dibalik tiga kali schari sampai hari kcdclapan belas. Jika pada hari pertama dan hari kedua telor yang bertanda A diatas, maka pada pagi hari ketiga B diatas, siang hari A yang diatas, dan sore hari B yang diatas. Dengan kat.a lain pada hari ketiga ini posisi telor pagi B diatas, siang A diatas dan sore B diatas (B- A - B). Pembalikan siang dan sore hari tak perlu mengeluarkan tatakan (rak) telor, cukup memasukan tangan kedalam mesi n pcnetas. - Hari keempat. Posisi telor dibalikan keposisi A-B-A, pagi siang dan sore, hanya pada si:mg hari rak telor dikeluarknn dan diangin-anginkan I 0 - 15 menit sambil
membalikan telor. Keadaan suhu ruangan tetap sebesar 38,~ - 39°C. - Hari kelima. Posisi tefor dibalikan ke posisi 8-A-B, hanya pada siang hari rak tel or dik.e luarkan I 0 - I 5 men it sam bit rnembalikan telor. Ventilasi dibagian atas dibuka seperempatnya saja. - Hari keenam . Posisi telor dibalik ke posisi A- B-A, hanya siang hari rak tc lor dikeluarkan sama seperti hari kelima. Ventilasi dibuka setengah/separuh. - Hari ketujuh. Telor pada posisi B-A-8. Lubang ventilasi dibuka seluruhnya. Pada siang hari rak telor dikeluarkan I 0 - 15 menit sambil membalikan telor. Disamping mendinginkan periksalah telor-tclor tersebut, yaitu diseleksi telor mana yang akan menetas yang tidak menetas. Pemeriksaan ditakukan dengan menggunakan lampu senter. Telor yang tak bakal menetas disingkirkan saja. - Hari kedelapan sampai hari kedelapan betas telor diperlakukan sama sepcni harihari sebelumnya, dengan kata lain te lor tetap dibalik dari 8-A-8 ke A-B-A atau dari A-B-A ke 8-A-8 scsuai urutan. Dan pada siang harinya rak telor tetap dikeluarkan I0 - 15 menit sambil membalikan telor. Suhu mesin penctas tetap 38,5° - 3'Y'C jangan lupa periksa air pelembab. - Hari kesimbilan betas. Telor tak perlu lagi dilakukan pembalikan, sebab telor mulai menampakan tanda-tanda akan menctas. Rak telor tak perlu dikeluarkan dan d iangin-anginkan. Air harus dijaga agar tetap memberikan kelembaban pada ruang penetas. - Hari keduapuJuh. Suhu dalam mesin penetas tetap berkisar antara 38,5° - 39°C. Kaca pada pintu ditutup dengan koran agar cahaya dari luar tidak masuk ruangan. - Hari keduapuluh satu. Bak air peJembab dikeluarkan agar ruang mesin pe netas tidak tembab lagl. Pada hari ini telor-telor sudah menetas semuanya, namun jangan dikeluarkan duJu, biarkan sampai pada usia 22 hari. 0
50
•
,, ' 0
Majalah BINA TE'KNJK No. 07 Tahun 2002
- Hari keduapuluh dua. Anak-anak ayam (kutuk) dipindahkan dari mesin penetas ketempat lain pada kotak perawatan ayam yang baru menetas. Kesimpulan Dan Saran I. Kesimpulan - Telor yang ditetaskan akan menetas dalam waktu 21 hari, sarna dengan telor yang dierami ayam indukan. - Menggunakan mesin tetas kita bisa sekal.igus menetaskan anak ayam dengan jumlah yang banyak, sedang menggunakan satu ayam indukan hanya dapat menetaskan anak ayam sebanyak 8 - ll ekor saja. - Telor yang dimasukan kedalam mesin tetas tidak begitu s~a bisa menetas sendiri, akan tetapi telor harus diperlakukan sedemikian mpa atau dibolak-balik menurut ketentuan atau prosedur yang ada.
2. Saran -Untuk menghindari kadang-kadang listrik padam, maka lampu tiplok lli'lfus tetap disediakan secukUpnya untuk sumber pemanas ruangan sebagai ganti dari lampu listrik. -Telor yang hendak ditetaskan harus yang berbibit (bertunas), yaitu telor yang dihasilkan betina yang telah dibuahi pejantan dan telor yang hendak ditetaskan harus bers.ih kulitnya dari kotoran yang menempel.
Daftar Pustaka
~
Bambang Marhijanto Drs, 1993. Tujuh buras, /,angkah Beternak ayam Surabaya, Arkola. Bambang Agus Murtijo, 1992, Mengelola ayam buras, Yogyakarta, Kanisius. tladi lswanto, 2002,Mengenal lebih dekat ayam kampung pedaging, Jakarta, Agro Media Pustaka
•
51