Vol. 17 No. 2 Th. 2006
fSSN: 0126 - 1037
Majala
Fai·masi Indon sia
,:.,,(Indonesian Journal of Pharmacy) "."
'
-', ,"",,-,-;,..c _ ',
. ..
~--
.}~~-:. ~;--...., ..
~~c. '~'~~~~~~; ,',
.
'-' ',-
..
sn.NO. 1652/SK/DITJENPPG/SST/l990
MAJALAH
FARMASI
INDONESIA
(INDONESIAN JOURNAL OF PHARMACY) ISSN : 01 26-1037
STT. NO. 1652/SKJDIT JE N PP G/STT /1990
TERB IT 4 KAlI DALAM SETAHUN (TRIWULA N)
K ELANJ UTAN MAJALA H FARMASI INDONESIA SIT NO. 1404/1972
TE RBIT SEJAK TAHUN 1972
PIMPINAr\ UMUM/PENANGGUN G JAWAB
Oek.)n Fakultas Farmasi UGM
WAKIL PI MPINAN UMUMIWAKIL PENANGGUNG JAWAB
Wakil Dl:kan Bidang Akademik Fakultas Farmasi UGM
MITRA B ESTARIIDEWAN PENYUNTING KEHORMATI\N
Prof. Dr. Sutarjadi, Apt. ( Fakultas Farmasi Uf?AYA)
dr. Iwan Owiprahasto M.Med .Sc., Ph.D . (Fakultas Kedok,eran UGM )
DEWA N EDITOR Ketua Wakil Ketua Sekretaris Angg ota
Dr. Pudjono SU .,Apt. (Fakultas Farmasi UGM) Dr. Edy Meiyanto M.Si., Apt. (Fakultas Farmasi U 3 M) Dr. Ritmaleni, S.Si. (Fakultas Farmasi UGM) Pruf.Dr.Achmad Fudholi, D.EA, Apt. (F'3kultas Farmasi UGM) Prof. Dr.A .M. Gu nawan Indrayanto, Apt.:Fakultas Farmasi UNA'R) Prcf. Dr. Lukm an Hakim, M.Sc., Apt. (Fak'Jltas Farmasi UG M) :=>rof. Dr. Sugiyanto, SU .. Apt. (Fakultas Farmasi UGM) Dr. Ag . Yuswanto H. S. , SU.,Apt. (FakultC',s Farmasi UGM) Dr. CJ . Soegihardjo, Apt. (Fakul tas Farmasi UGM) Dr. Tedjo Yuwono, Apt. (Fakultas Farmasi UGM) Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc., Apt. (Far.ultas Farmasi UG M) 01'. Akhmad Kharis N., M.Si., Apt. (Faku!tas Farm asi UGM) Nan ang Mun:'Y. , M.Pharm .Apt (Fakultas Farmasi UGM) Distributor Intc:l Pu,-oaningsih Pene rbi t Fakultas Farmasi UGrvl S e ttin~ Layout Heri Susa nto , A.Md .Kom
Percetakan Ka runia Offse t & Sablon (lsi di luar tanggu ng jawab perce ta kan) Alamat peny unting/Tata Usaha
Fakulta s Farma si UGM, Sekip Utara, Yogyak 3rta 55281
Telp. (0274) 5431 20 , 902563, 902566 . Fax. (0274) 543 120
Rek Ban k Ma ndi ri CCit. UGM a.n. Dr. Pudjono SU ., Apt. No. 137.00.031 6841.2
E-mail . mfi_u gm@plas a.com i
[email protected]
Homepage-site http://mfi . fa rma si . u ~m .ac . id
DAFTAR lSI D aftar lsi Surat Penga ntar dari Penyunting
11
Formulir Untuk Berlangganan
ill
Pengaruh konsentrasi PEG 4000 terhadap laju disolusi ketopl (l fcn d3hm sisttm dispetsi padat ketoprofen-PEG 4000
Fikri Alatas} Sundani N urono S dan SlIkmaC!jaja A ryan'c kelarutan table t
ti3 , tie
Analisis sekuen seluruh D N A dati gen salah satu mutan Klebsieh pnet(moniat yang reSi$len terhadap BRL-41897A (?vfutan KSL 19) A:, KlIswandi
69 - 75
Aktivitas p rc?il p-benzoilo/....;iuenzoat sebagai inhibitor glutation stransfetase keiasMU
76 - 80
Pengaruh temperatur dan kelembaban
iffervescent Ansar} Br!al &harc!Jo } Zuheid l\loor
,,'a ll
, '':i ~, ra
r~ ~ :,adap
Rochmadi
Agnes Nora Iska Hamita }Enade Perdana Istyastono dan SlIdi/ryo Martono Uii daya a'1timal::ria Artemisia spp. t:' rhaclap jJlasmodillmJalcipamm A ryanti, Tn Mt9i Ermcryanti , Kortika lka Pn'nadi dan Rita Marta/eta Dewi
81 - 84
E fek ekstrak etanol daun ErythrinaJusca LOur (cangkring) terhadap penckanan eks?resi enztm siklooksigenase-2 pada kulr:ur sel raji
85 90
Z II//ics Ikawati, A gung Endro N"grof,o dan Witlda Wcrdhinindah Kaji::n penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan ter
~; itostatik<;
91 - 97
Dya;; Aryani Perwitasari
Peningkatan efek bakteriostatika dispersi padat tt:trasiklina HCl-polic cik rc gE!
98 107.
Riswaka S uc!Jc.',;.;cdi SimcllJ..;i pe,1ggunaall hiperglikemik
ubat
a mihipaten~i
!Jwpranolol
pach
kclinCl
KlI.r Haryono, Sf.lk ati K dan E lb Wahyf.lddin
MAJALAH F.';'RMASI INDONESIA
TERAKREDIT ASI
SESUAI SK DIKTI NOMOR : 26IDIKTVKf' tJ/200S
'--------------------------------------------------) Maj c:.;h Farmasi Indonesia, 17(2), 2006
'lO4 " 107
Surat Peng an ta r Dari Penyunting P<.: mb?ca yang budiman, Fada :t--.lajalah Fannasi Indonesia eclisi kali ini menyajib n bcberapa tOpik antara lain . Ts . Fikri Alatas dkk, telah melakukan pengamatan terhadap pengaruh PEG 4000 daJam sis tern clispersi radat ketOprofen-P2G yang m enunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi P EG 4000, ketoprof.,: n menjacli semakin amorf. [s . Ansar dkk, telah m engamati hubungan antara temperatur dan kelembaban udara terhadap kclaruran tablet effervescent de,, ~!" hasil bahwa semakin tinggi suhu dan RH penyimpanan , maka konwmr~. laju kelarutan juga semakin meu.ingkat. Ts. K usv'andi telah menganalisis sekuen seluruh ~as a dari gen (ORF) yang bertanggung jawab atas resisren mutan KSL 19 terhadap BRL41 897 A dengan panjang 234 bas a. Ts. Agnes dkk, telah mengamati aktivitas propil p-benzoilcksibenzoat sebagai in hibitor glutation s-transfe::ase kelas mil dengan menggunakan meclan reaksi pembentukan konjugat GS-CNB. Ts. Aqallti dkk, telah melakukan uji clara. antimalaria tiga ~pesies A rtemisia yang menganclung artenuslOlO dan disimpulkan bahwa ketiga tanaman yang eliteliti mempunyai aktivitas sebagai a'ltimai.,j<1.. Ts. Zullies dkk, telah membuktikan bahwa ekstr!ik etanol daun Ejllsca Lour m ampu m enghambat enzim siklooksigc:nase-2. T s. Dyah Aryani dkk, telah mdakukan kajian penggunaan antiemetik eli rumah sakit pada p asien kanker dengan sitostati~ka emetogenik berat dan ringan, menyimpulkan antara lain antiernetik metOklopramid yang eligunakan setelah pengobatan sitostatika tekh sesuai dengan li~eratur. T s. R!swaka tclah mengamati adanya peningkatan efek bakteriostatika dispersi padat tetrasiklin HCL-Polietilen G likol 6000-Tween 80 (PT) terhaclap pertumbuhan E coli dan S. (;lIretls T s. K us Ha...ryono dkk. telah mela!rubn simulasi penggunaan obat antihipertensi ~ropranolol pada kelinci hiperrlikemik menyimpulkan bahwa pemberian suspensi Natrium EDTA dan suspen3i tablet propanolol 0.02 % d/v memberikan penurunan kadar glukosa darah sebesar 21.7 mg/ dL. l1.gar pemba r:'l dr-rat mengikuti isi lengkap dan materi di atas, bIni persilahbn untuk m c:mbar:.: artikei 3elengkapnya. K alni selalu m enerima kritik d ~ r]. saran dari pembaca guna pcningkatan mutu majalah ini. -{ogyab rtz, Juni 2000 r1 unnat K
~
l
'
a/ n Dewan Penyu nt il1g
Majalail FCi,-masi Iildoliesia,
1;-(~"} 20i),:)
11
IAOj%h Formasi Indonesia, 17(2), 81 - 8 4,2006
Uji daya antimalaria Artemisia spp . terhadap Plasmodium fa/ciparum
AntiM alari a test of artem i s ia spp. on Plasmodium fa lci parum Aryanti I) 2) J)
0)
1),
Tri Muji Erm3Yd nti
2),
Kartika Ika Prinadi
3)
dan Rita Martaleta Dewi
4)
Pusat Penelitfan dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN Pusat Pent:iitlan Rioteknologi - LIPI Universit...; I~egeri .J ol<arta . Pusat t'enelitiar dan Pemberantasan ?enya kit Menular - DEPKES
Abstrak Telah dilakukan penelitian uji daya hambat pertumbuhan Plasmodium falciparum oleh isolat Artemisia annua, Aitemisia cina dan Artemisia vulgaris seri:a kandungan artemisinin pCld a ketiga tanaman. Daun Artem isia diekstrak dengdn n-heksana kem udian dipisahkan secara kromatografi kolom dengan eluen n-h~ksa n/etil asetat. Hasil pemisa han kolom diuji terhad ap pc;rtumbuhan protozoa P. falciparum . Konsentrasi zat uji 100, 10, 1 da n 0,1 pg/mL serta men£gu na ka n s ulfado ksin-pirimet~ min sebag ai kontro l posit :f, Kpmudian dimasukka n se b ~n yak 50 IJI suspensi sel dan dii ni
Ieh zat uji konsentrasi 100 IJg/m L mc'1dekati kontrol positif konsentrasi 300 IJg/mL, yaitu masing-masing kematian oleh ekst (ak Aannua 85 ,77 % , Acina 78,57 dan Avulgaris 84,90 % sedang kontrol positif 88,09 % . Kandungan artemisinin terti nggi terdapat pada Aannua, ya itu 4,99 ppm. Y.Clt.. !fund : ant!malaria, P/csmfJd!L'm f a/ciparlJfY/ , Art,::m isie £pp
Abstract The testing of inhibiton of Plasmodium falciparum by Artemisia annua, ,4,cina and A vulgaris isolate and artemisinin conten t each of plants wa s conducted . Artemisia leaves extracted from n-hexane and then separated by co lu mn ch romatograph y with n- hexane,'ethylacetate as eluent. The colum n result t ested to P.falciparum protozoa. The co ncen tration s of agent were 100 , 10, 1 and 0 ,1 IJg/m L using sulphadoxin -pyrimeta m in as a control positive . Th en 50 ~! 'Jf cell suspension add ed to agent and incubated at 37°C for 3 0 hours and the nurnber of live skiz cn calcul ated from 2 00 para site asex ual. The resu lt showe d th at the increa sing of agent con ce ntration wa s ;ncreasing of parasi t e deatl1 . Perr ent of death parasite by agent of 100 I-lg/mL similar w:th pos itive control at t he concentration of 300 IJg/mL and t he dea th by A. annua was 83 .77 0/0, Acina 78 .57 and A vulgaris was 84,90 % m ea nwn ile
positive control was 88 .09 % . Th e highest of ortem isini n content found in
Aa nnua was 4.99 .
Key words: an ti-mala r ia , Plasmodium falciparum , Artemisia spp.
Pendahuluan Malaria merupakan penyakit ~er. 'J lar dengan penderita terbesar ·eli daerar. tro pis seperti Indonesia. K ejaelian Luar Biasa (l<".lB) malaria terjadi F da ta hun 19% Jc>ngan jumlah
Maj a/ah Farmas i Indonesia, 17(2), 2006
penderira 17.076 orang dan KLB pada talmn 2004 eli kabuten Sukabumi Jawa barat da n kepulauan Karimun Riau terdapat 909 pe.i1derita rLlalaria dan 1 i orang eliantaranya mc.ninggal dunia. Pada bulan Juni 2005 Juga
81
UJI day a antlmalarla ArTemiSia Spp......... ..........
dari Namru II Depkes dan pc ngcrjaan uji daya anrirnalaria dilakukan di Litbangkes Penyakit Menular Depkes.
terj adi di ka b upaten Pangkal Pinang propinsi Ba ngka Belitung yaitu sebanyak 5000 penduduk terserang malaria dan 6 orang diantaranya men inggal dunia. Malaria adalah p enyakit yang disebabkan oleh parasit berse! tunggal yang tergolong pro tozo a obligat intraseiuler dari Plasmodium. Plasmoditel fa/aporl"" merupakan spesies yang paling b,,:rbahaya terhadap m anusia karena clapat menyebab kan infeksi akut dan b erat serra dapat m enimbulkan kematian . Parasit 1(11 dilularkan kepada m anusia me!alui m edia nyamuK Anopheles betina (Pusarawati, 1997). Se!ama lr..... usaha pemberantasan nyamuk dilakukan dengan cara penyemprotan, namun hal ini berdampak menimbulkan masalah baru yakni penceG1aran lingkungan, sedangkan pengobatan penderita malaria dengan senyawa :.intetik klorokuin juga m enimbulkan plasmo dium resisten. Pengobatan penyakit m alaria dengan menggunakan tanaman tdah dilakt;kal! p ennu duk lncivnesia sejak lama seperti buah m ahoni dan dau n Artemisia di Papua. Artemisia annlla, A.cina dan A .vlIlgaris merupakan tanaman yang tergolong famili Ast~raccae dan banyak tumbuh pegunungan dengan ke tinggian di daerah 1000 M di atas permukaan laut. A.annlla dikenal dengan nama daerah aena, A .cina dengan mungsi arab dan A.vlIlgaris dikenal dengan sudamala banyak terdapat di Papt;a. Adanya tanaman sebagai obat m engidi kasikan adanya kandungan senyawa bio-aktif pada tanaman tersebut. Senyawa artemisinin merupakan senyawa yang aktif sebagai anti malaria pada ketiga jenis tanaman Artemisia. Senyawa Int telah direkomendasi Depkes sebagai obat kombinasi malaria. Penelitian ini bertujuan untllk mendapatkan claya hambat pertumbuhan parasit Plasmodillm falcipamm oleh tiga spesies A rtemisia serra ka ndungan st:nyawa arremisini n pada ketiga (a n am~n wi
Kadar anemisinin ditentu kan dengan meng gunakan alat HPLC dengan kolom fl-Bondapak dan pelarut methanol 90 % . Hasil kroma-tografi kolum (fraksi 5) serta standar artemisinin masir.g-masing sebanyak 3 fll elinjeksikan pada alat H PLC. Untuk meng!1itung kada r artemisinin pada sampel yaitu dengan membanelingkan punca k artemisinin standar dengan puncak sam pel.
Metodologi
Hasil Dan Pembahasan
Bahan
H asil uji claya anti m alaria fraksi 5 a an tanaman A .onnuo ko n sen trasi 100, 10, 1 clan 0,1 flg/mL terhadap P.fc:lciporum (Tabe! I). N ilai ICso atau kematian 50 % p las mo dium oleh zat uji yaitu pada ko n sen t!::lsi 0,38 flg/ mL. ini menandaka n bahwa fra ksi 5 p acla A .annua sanga t efektif membunuh
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu tanamar l /. rtemisia allnua, Artemisia dna da n Artemisia vulgaris i.o.lerupakan tanaman lapang yang diperoleh dari Balai Pe:1elitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor. B~han kimia yang eligunakan berkualitas pro analitik dari ~.~erc k Dr,,;nstad Jerman. Prc tozoa Plasmodillm falri/Jamm d:?eroleh
82
Ekstraksi danJsolasi artemisinin
Tanamann Artemisia annua, A .cina, dan A./llJlgaris di angin-anginkan sampai kering lalu dihaluskan dengan blender. Serbuk Anemisia elieksrrak dengan n-heksana sehingga eliperoleh ekscrak keotal. Selanjutnya, ekstrak kental diis olas~ dengan kromatografi kolom dengan isi kolom silikagel dan pelarut n-heksana/ etil asetat bervariasi (0/ 100 %). Fraksi hasil kromatogra fi kolom elitampung dah.-n . botal-botol vial, sisa eluen dikeringkan sehingga diperoleh fraksi keriog. Dari penelitian sebelumnya fraksi 5 merupakan fra ks! yang aktif antikanker, sehingga fraksi ini yang diuji anrirnalaria dan elitentukan kadar artemisininnya. Ujl d'lya a ntlM aiarla
Sebelum melakukan uJI daya hambat perrumbuhan Pfakipamm, parasit elipersiapkan dengan cara menyediakan serum dar~h, eritrosit tanpa parasit clan eritrosit terio feksi P. f aldpamm dan dilakukan p(0ses sinkr0nisasi. Selanjutnya fraksi 5 denga.l konsenrrasi 100, 10, 1 dan 0,1 flg/OiL dima sukkan ke dalam lempcng sumur uji sena 50 fll suspensi ~el parasit ha:iil pro Jes sinkronisasi, yakni dengan parasetamia awal 0,2 - 0,8 % dan hematokrit 2 %. Kemuelian diinkubasi pada suhu 37°C selama 30 jam dan diberi pew'Unaan giemsa selama 25 - 30 menit lalu elihitung jumlah skizon yang hidup eli bawah mikroskop. Persenrase kematian dihitung dengan cara membanciingkan aotar-a jumlah skizon pa::la zat uji dengan control terhadap 200 aseksual plasmodium. Penent uan kadar a rte misinin
Majalah Farmasi Indonesia, 17(2), 2006
Tabel I. Pc rscma sc kcmauan Plasmodium falcipanwI oleh fraksi 5 A .annua pada beberapa ko nsentrasi Kons entrasi (f-lg/mL) 100
10 1 0,1 S ulfa doksin~rimetamin
Persen kematian (% ) 85,77 70,24 51,69 49,25 88,09
T abellI. Persentase kematian Plasmodium falcipa rum oleh fraksi 5 Artemisia cina bebcrara konscntrasi Ko ns e ntrasi (f-lg/ mL) 100 10 1
0,1 Su1fadoKsin-pirimetamin
Persen kematian J%) 78,57 63,49 . 30,56 27,38 88,09
plasmodium, dan bi!? dibandingkall dengan kontrol posicif sulfadoksin-pirimetamin kon sen trasi 300 !-lg/mL selJanding dengan A .annlla konsentrasi 100 !-lg/mL (fabe! I ). Hlll ini dapat diasumsikan bahwa senyawa artemisinin yang berfungsi sebagai anti malaria pada A.annlla lebih efektif dibanding sulfadoksin-pirimeta mm. Menurut DePaciua el.al (i 999) A.an/1I1a tdah digunakan sebagai antimalaria semenjak tahun 1970, dan menurut T an el.al., (1998) tanaman yang tumbuh eli Cina mempunyat daya antimalaria dengan nilai ICso pada konsentrasi 0,008 !-lg/ mL sampai 15,38 !-lgl mL. E fektifita s fr~ Ksi 5 tanaman A.dna terhadap k~ma tian Pfaldparom (fabe! II) menunjukkan bahwa daya hambat 50 % adalah Menurut pada konsentrasi 6,3 1flgl mL. DePadua el.a/., (1 999), eks trak air tanar.1an ini yan~ sedang berbunga sJngat mematikan larva nyamuk ell/ex pipiens dengan nilai ECso 4 gil setelah 24 jam perlakuan, dan sanga r nyata memb unuh nematode },1e/utdogyne incognita pada ko nsentrasi 40 ppm. Dari F~ne litian terdahulu, akar ramb ut hasil transformasi genetic tanaman :01 dengan bakteri Agrobactentlm rhizogene.r menun jukka n bahwa akar tanaman ini mem pUllyai po tensi anti kanker baik terhadap sel kanker leukemi?. maupun kanker mulut iahim.
Maja/ah Farmasi Indonesia, 17(2J, 2006
Tabel III. Pcrsentase kemaua n Plasmodium falcipamm oleh fraksi 5 A rtemisia vulgaris beberapa ko nsentrasi Konsentrasi (p.g / mL) 100 10 1 0,1 Sulfadoksin-pirirnetamin
Persen kematian (% ) 84,90 70,27 55,73 48,54 88,09
A. vulgaris be!tim banyak diteliti orang tentang kemampuannya menghambat pertum buhan Plasmodium, namUll dari Tabd III dapat dikatakan bahwa spesies ini cukup berpotensi sebagai antimalaria. Bila dibandingkan antara ketiga spesies Artemisia ini, A .annlla merupakan spesies dengan nilai ICso paling kecil ctibanCingkan dua sFesies lainr.ya Mekanisme pefighambatan pertumbuh an plasmodium oleh sulfadoksin-pirimetamin yaitu dengan cara menghamnat pembentukan asam fvlat, obat ini aka'1 mengikat e'!m.im dih:.dro?otre: oat sin t?~e dan dihidrofclat redukt'lse. Asam folat diperlukan plasmCldium untul~ peIT'bentukan asam nll"!ea~ ? ada inti. Sedangkan mekanisme penghambatan plasmo dium oleh artemisinin yaitu mel?Jui pengham bata.'1 enzim PEATP6 raitu enzim yang mirip clengan enzim A [Pase yang ~ersebar di dalam sitoplasma. ArtetThsinin yang terbungkus dalam ge!embung membrane akan masuk ke dalam sel parasit kemudian c:lia!nifkan oleh ion besi dekat enzim PEATP6 dalam reticulum endoplasma dan terlibat dal?m reaksi reduksi hemikatalisis yang menghasilkan senyawa sitotoksik. Senyawa ini mengikat dan menghambat PEATP6 secara irreversible dan spesiftk. Tabel IV. Kandungan ane misinin pac!:! ketiga speSles A rte!7J1Sla Artemisinin Artemisia (ppm) /1 rtemisia allnlfa 4,99 Artemisia cina i,98 Altemisia vu/.p.aris 2,55
Kandungan artemisuun dan keciga tanaman !:1i dapat dilihat pad a T abel IV. Bila dikaitkan kandungan sen y~. \va bioakti f artemi sinin dari masing-masing tanarnan dengan cfekcifitas ketiga ta~arnan terhadap plasmodium
83
Vji daya antima/arla Artemis"la spp.................. .
membcrikan korelasi ya ng nyata. Kandungan artemisinin pada A.annua paling nnggi dibanclingkan clua spesies lainnya dengan da:"a hambat 50 % lebih kuat terhadap plasmoJium. Artemisini n termas uk golongan terpe noid sesquiterpen lakton endoperoksida dengan rumus molekul CSH 22 0 S. Menurut Klayman (1993), setelah artemisinin diuji coba terhadap hewan percobaan yang djjnfeksi dengan malaria diperoleh bahwa senyawa ini sangat efektif m embunuh plasmodium yang terdapat pada
darah hcwan dan tidak menimbulkan racun dan ridak berbahaya terhadap hewan percobaan .
Kesimpulan D ari penelitian uji daya anrimalaria tiga spesies Artemisia terhadap Plasmodium f alciparum dapat disimpuli -1n bahwa ketiga tanaman akrif sebagai antimalaria dengan ringkat kemarian plasmodium 05,77 % pada konsentrasi zat uji 100 Ilg/mL dan seUlua spesies mengandung artemisinin dengan kadar tertinggi terdapat pada A.annua yaitu 4,99 ppm .
Diiftar Pust aka Anonim, 1998, Profil Kesehatan Indonesia, Pusat D ata K esehatan Departemen Keseh atan RI, Jakarta. Anonim, 2004, Proftl Kesehatan Indonesia, Pusat Data Kesehatan Departemen K esehatan RI , ] akan a. Aryanti, 2001, Variasi ka<J.dungan 'Utemisinin da...~ akar rambut dan regenerasi Artcmisiacina sebagai antikanker, Tesis IPB DePadua, L.S., Bunyapraphatsara Nand Lemmer.s F. .H.M.]., 1999, Plant resources "f Sou:h East Asia 12, Medicinal and Poisonous Pladts, Prosea Bogor Indonesia 139 - 142 Klay;run, D.L., A rt.'misia anmfa, From weed to res pect~ble antimalarial pl?'1t. D?l2.~ : Kinghorn, A. D ., and Blaudrin M.F., (Eds.), 1<>93, Hllman Medicinal Agents from Plants, .\merican Chemical :::ociety, Washington DC, 243 - 24~. Prinadi, I,K , 2004 • Uji daya anrimalariJ ekstrak Artemisia ci:tc; terhadap PlasNodium falciparum secara in vitro, Skripsi FMIPA UN] . Pusarawati, S., 1997, D aya skizontosida ekstrak d~un Cassia a/ata pada biakan in vitro Plasmodium falciparum, Laporan Penelitian Fak. Kedokteran Universitas Airlangga. T an, R.X., Zheng, W .F., and T ang, H .Q., 1998, Biological active substances from the genus Artemisia. Planta Medica, 64 : 295 - 302.
84
Maja/ah Farmasi Indonesia, 17(2}, 2006