Rancangan Khotbah Ibadah Remaja dan Sekolah Minggu
Dalam rangka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2012
“Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia” Erich von Marthin E. Hutahaean, M.Th.
Suku Dayak Maanyan adalah salah satu sub suku Dayak yang mendiami bagian timur Kalimantan Tengah, terutama di kabupaten Barito Timur dan sebagian Barito Selatan. Selain itu suku Dayak Maanyan juga mendiami bagian utara Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tabalong yang disebut suku Dayak Warukin. Berdasarkan data sensus tahun 2000, suku Dayak Maanyan merupakan 2,80% dari penduduk Kalimantan Tengah, dan merupakan salah satu suku terbesar setelah suku Dayak Ngaju. Untuk memenuhi penghidupannya, orang Dayak Maanyan, terutama yang tinggal di pedesaan, bekerja di sektor pertanian, dimana pengolahan lahan pertanian masih dilakukan dengan sistem ladang berpindah. Sebagian lainnya bekerja di bidang perkebunan, dengan komoditi andalan berupa kelapa sawit, karet, kopi dan kakao. Sebagian besar orang Dayak Maanyan telah memeluk agama Kristen, tetapi tidak sedikit pula yang beragama Hindu Kaharingan atau Islam. Pada umumnya mereka masih mempertahankan adat dan kebudayaan warisan nenek moyang mereka. Karena itu, mereka menjalankan ritus pertanian, melakukan upacara kematian, serta memanggil dukun (balian) dalam mengobati penyakit mereka. Dalam komunikasi sehari-hari, orang Dayak Maanyan bertutur dalam bahasa Dayak Maanyan,
2
Penerjemahan Perjanjian Lama
bahasa Dayak Maanyan
ya memiliki banyak persamaan yang dengan bahasa yang digunakan de di Pulau Madagaskar (Samudera Hi Hindia). Namun dengan adanya pe perkembangan bahasa serta tidak didukung dengan peran serta did orangtua untuk mengenalkan ora bahasa dan budaya Maanyan, maka ba tidak sedikit anak-anak muda suku tid Maanyan tidak dapat dengan mudah Ma memahami bahasa Maanyan. Guna me mendukung upaya pengenalan dan me pelestarian bahasa dan budaya pe Dayak Maanyan, Da Lem Lembaga Alkitab Indonesia telah me menerbitkan Perjanjian Baru ke da dalam bahasa Dayak Maanyan pada tah tahun 1999. Namun, umat Kristen ya yang berbahasa Dayak Maanyan tet tetap merindukan terbitnya Alkitab Le Lengkap dalam bahasa mereka. Du Dukungan doa dan dana untuk pe penerjemahan PL bahasa Dayak Ma Maanyan sangat dinantikan. Ba Bantuan dan dukungan kita me membuka kesempatan bagi umat Tu Tuhan berbahasa Maanyan semakin me mengenal firman-Nya. Selain guna me mendukung upaya pengenalan dan pe pelestarian bahasa dan budaya Da Dayak Maanyan. Bia Biaya yang dibutuhkan untuk pe penerjemahan PL bahasa Dayak Ma Maanyan selama 5-7 tahun me mendatang adalah : Penerjemah Pen
Rp. 362.474.000,-
Pen Pengetik
Rp.
48.360.000,-
Perj Perjalanan / Checking Rp. 336.000.000,Per Peralatan
Rp.
Tot Total biaya
Rp. 788.134.000,-
41.300.000,-
3
Bahan Alkitab: Lukas 5:17-19 | Ayat Hafalan: 1 Korintus 15: 58 Penjelasan dan Refleksi atas Teks Kitab Suci
Lirik lagu yang dipopulerkan Mariah Carey dan Whitney Houston, “When You Believe” mengungkapkan kekuatan sebuah keyakinan. Lirik itu berkata demikian,
Many nights we’ve prayed, with no proof anyone could hear in our hearts a hopeful song, we barely understood. Now we are not afraid, although we know there’s much to fear we were moving mountains long, before we knew we could. There can be miracles, when you believe. Though hope is frail, it’s hard to kill. Who knows what miracles you can achieve When you believe, somehow you will You will when you believe.
In this time of fear, when prayers so often prove in pain Hope seems like the summer birds, so swiftly flown away Yet now I’m standing here, my hearts so full I can’t explain Seeking faith and speaking words, I never thought I’d say
Lirik ini bercerita tentang harapan dan keajaiban yang terwujud karena keyakinan, meskipun ada banyak alasan, ketakutan, penderitaan yang bisa saja menghentikan orang untuk terus berharap dan percaya pada sebuah mujizat. Tetapi ketika kamu terus percaya, berharap, dan berusaha maka keajaiban itu akan datang.
Kisah tentang kesembuhan seorang lumpuh yang namanya tidak disebut di Alkitab ini, memuat pesan tentang sebuah kepercayaan, usaha yang menghasilkan keajaiban kesembuhan yang berasal dari Tuhan Yesus.
Bagi seseorang yang pernah mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, kesembuhan menjadi satu satunya impian yang ia harapkan. Maka pastilah usaha untuk memperolehnya akan ditempuh, meskipun usaha itu mungkin akan menguras harta benda, dan membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Mungkin ia akan pergi berobat ke luar negeri, mencari dokter atau rumah sakit terbaik yang dianggap mampu
4
menyembuhkan penyakitnya. Ia pun akan melakukan apa saja yang dianggap mempercepat pemulihan tubuhnya.
Demikianlah kisah seorang lumpuh dalam Alkitab ini digambarkan. Orang lumpuh itu menginginkan kesembuhan. Dan tampaknya, keinginan itu tidak hanya menjadi keinginannya sendiri, tetapi juga teman temannya yang mengasihinya dan mau menolongnya memperoleh kesembuhan. kali, mereka keinginan itu tidak Satu mengetahui bahwa hanya menjadi Yesus sedang keinginannya mengajar di sendiri, tetapi sebuah rumah. Mereka tahu juga temansiapa Yesus dan temannya yang kekuasaan apa mengasihinya dan yang Ia miliki. mau menolongnya Tampaknya begitu memperoleh mereka yakin Yesus kesembuhan. akan mampu menjawab persoalan yang sedang mereka hadapi, yaitu kesembuhan bagi si lumpuh tersebut. Karena keinginan yang besar untuk sembuh itu, si lumpuh bersama teman temannya berusaha menemui Yesus. Teman teman si lumpuh menggotong si lumpuh dengan tempat tidur tempat ia berbaring. Ini tentu bukan sebuah usaha yang ringan dan mudah. Sebaliknya, ini memerlukan kerelaan, tenaga yang besar untuk mengangkat seorang yang lumpuh. Pada waktu itu, tidak ada kendaraan yang cukup baik yang dapat dipakai mengangkut si lumpuh. Dan karena itulah, mereka
mengangkatnya dan membawa si lumpuh kepada Yesus.
Akan tetapi, usaha mereka membawa si lumpuh ke hadapan Yesus rupanya tidak berlangsung mudah. Ramainya orang yang mendengarkan pengajaran Yesus tidak memungkinkan mereka untuk menembusnya dan bertemu langsung dengan Yesus. Mereka berpikir keras dan mencari cara untuk membawa si lumpuh ke hadapan Yesus. Sekali lagi, mereka mengusung si lumpuh di atas tempat tidurnya. Orang orang yang menemani dan mengangkat si lumpuh tersebut membawanya ke atap rumah. Di sana, orang orang tersebut membongkar atap rumah itu, lalu kembali dengan tenaga yang mereka miliki, mereka mengangkat si lumpuh lalu menurunkannya secara perlahan tepat di hadapan Yesus. Apakah Yesus marah karena pengajarannya diganggu oleh orang orang dan si lumpuh tersebut? Ternyata tidak. Yesus tidak marah, sebaliknya Yesus menunjukkan keheranan Nya atas usaha yang orang orang bersama si lumpuh itu lakukan. Mereka begitu berniat menemui Yesus dengan satu tujuan, yakni kesembuhan si lumpuh. Dan Yesus melihat itu sebagai usaha yang tidak sia sia. Sehingga Ia pun menganugerahkan kesembuhan bagi si lumpuh. Ketika kesembuhan itu terjadi, maka kegembiraan pun tidak hanya menjadi milik si lumpuh yang telah sembuh, tetapi juga teman temannya, yang
5
telah mengantarkan sampai kepada Yesus. Tanpa mereka, mungkin si lumpuh tetap akan menjadi si lumpuh hingga sisa hidupnya berakhir. Akan tetapi, kesembuhan telah terjadi karena kepercayaan dan usaha yang mereka lakukan secara sinambung membuahkan hasil yang mereka inginkan.
Kisah seorang lumpuh bersama teman temannya itu menginspirasi setiap orang yang percaya pada keajaiban dari Tuhan dan menginspirasi orang untuk tetap berusaha mencapai hal hal baik yang ia inginkan di dalam Tuhan.
Seandainya si lumpuh bersama dengan teman-temannya yang turut serta menolongnya tidak memiliki keinginan yang kuat, tidak mau susah, tidak mau capek, dan berpikir instan lalu berkata, “ya sudahlah, nanti saja kita temui Yesus jika kebetulan Dia lewat di depan rumah kita,” maka tidak akan pernah terjadi kesembuhan, dan tidak akan pernah terjadi kegembiraan pada diri si lumpuh dan teman temannya.
Kisah ini mendorong setiap orang, anak anak, remaja, pemuda, dan orang dewasa untuk terus berharap kepada Tuhan, percaya kepada Tuhan, dan berusaha memperoleh yang baik di dalam Tuhan, meskipun kelelahan, kepenatan, rasa bosan, dan keputusasaan menjadi penggoda yang ingin melemahkan semangat kita mencapai mimpi, harapan, keinginan kita.
6
Seandainya para penulis, penerjemah, dan pekerja yang mengusahakan ketersediaan Alkitab di seluruh muka bumi ini tidak pernah percaya pada keajaiban dalam Tuhan, lalu berhenti bekerja karena rasa lelah, bosan, dan ketiadaan harapan, maka Kabar Baik tidak akan pernah tersebar dan sampai kepada orang orang yang membutuhkannya.
Seandainya para pengajar tidak yakin bahwa pengajaran mereka suatu saat akan berdampak pada hidup murid murid yang ia ajar, dan si pengajar dihantui kelelahan, gaji yang kecil, kebosanan, keputusasaan, lalu berhenti mengajar, maka dunia ini akan dipenuhi oleh orang orang yang egois dan putus asa, karena tidak pernah diajar bagaimana berbagi dan untuk terus hidup dengan penuh optimisme.
Kepercayaan pun membutuhkan usaha. Dan usaha yang sungguh sungguh dilakukan karena kepercayaan itu, akan menghasilkan keajaiban yang tak ternilai. Kita percaya, bahwa jerih lelah yang kita lakukan di dalam Tuhan tidak akan pernah berakhir dengan sia sia. Cepat atau lambat, akan selalu ada hasil atau buah yang baik yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Persis seperti seorang tua yang menanam sebiji pohon mangga di halaman rumahnya demi keteduhan rumahnya. Ia mungkin tidak merasakan hasilnya, namun anak dan cucunya memetik manfaat dari usaha dan kepercayaan orang tua tersebut.
I. BALITA
A. MATERI PELAJARAN
Tema: “Di dalam Tuhan jerih lelah kita tidak sia-sia” Sub Tema Kelas Balita: “Mendengar dan taat”
Tujuan: Melatih anak mendengarkan dan mengikuti instruksi. B. METODE: Cerita dan Permainan partisipatif
Perlengkapan: Gambar gambar tentang kisah dalam perikop bacaan, kertas dan alat tulis (spidol atau krayon) untuk masing masing anak. C. PEMBERITAAN FIRMAN
1
Dengan memakai gambar gambar, ceritakanlah tentang beberapa sahabat yang mau mendengar permintaan temannya yang sedang sakit (tidak dapat bergerak) untuk dibawa kepada Yesus. Pada waktu itu, sahabat si sakit tersebut sebetulnya sedang asik bermain. Tetapi karena sahabat sahabat itu adalah teman teman yang baik, mereka mau mendengar dan menolong si sakit untuk dibawa kepada Yesus. Mereka sebetulnya lelah dan capek, tetapi karena mereka sayang kepada temannya yang sakit, mereka mau mendengar dan menolongnya.
2
Ajaklah anak melakukan aktivitas berikut: Pilihan 1: Menebak Gambar. Guru menyiapkan bahan: Kertas, pensil warna atau spidol warna. Lalu: Bagikanlah pada masing masing anak selembar kertas. Pensil warna atau spidol warna dapat digunakan bersama sama.
Minta anak-anak untuk menggambar sesuai dengan arahan. Contoh: • Gambarlah sebuah segi tiga • Gambarlah sebuah persegi di bawah gambar segi tiga tadi • Gambarlah persegi panjang di tengah tengah gambar persegi • Gambarlah lingkaran di atas kanan gambar segi tiga.
7
• •
Berikan garis garis di sekeliling lingkaran Sekarang tebaklah, gambar apakah itu?
Minta anak anak menunjukkan gambar yang telah mereka buat dan minta mereka menceritakan gambar apa yang telah mereka buat.
Setelah semua anak menunjukkan gambar dan menceritakan gambar mereka, guru menunjukkan gambar apa yang dimaksudkan. Jika anak anak mengikuti arahan dengan baik dan benar, maka akan mendapatkan gambar yang sesuai atau gambar yang dimaksudkan.
II. ANAK KECIL
A. MATERI PELAJARAN
Tema: “Di dalam Tuhan jerih lelah kita tidak sia sia” Sub Tema Kelas Balita: “Bekerja sama bersama teman”
Tujuan: Anak memahami bahwa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan akan meringankan beban dan mempercepat tercapainya tujuan bersama. B. METODE: Cerita dan Permainan Partisipatif
Perlengkapan: Gambar gambar tentang kisah dalam perikop bacaan, roti, mentega, mesies atau selai, sendok, piring, yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anak anak. C. PEMBERITAAN FIRMAN
1 Pesan: Jerih lelah membuahkan hasil yang baik Pilihan 2: Ajaklah anak bermain “mendengar panggilan yang benar.” Kumpulkanlah semua anak di tengah, lalu masing masing orang tua atau pengasuh memanggil mereka untuk datang kepada mereka. Jika memungkinkan putarkanlah musik lembut namun dengan volume yang tidak terlalu besar. Ini hanya sebagai pengalih perhatian. Permainan ini memiliki pesan tentang susahnya mendengar panggilan benar di tengah hiruk pikuk. Nah, untuk usia ini, Tuhan bagi mereka adalah orang tua mereka, jadi mereka belajar mendengar suara orang tua mereka.
8
Guru menceritakan kisah para sahabat yang mau bekerja sama membawa temannya yang lumpuh ke hadapan Yesus. Karena kerja sama mereka, teman yang lumpuh tersebut dapat berjumpa dengan Yesus dan disembuhkan olehnya. Teman yang lumpuh itu tidak akan bisa sampai kepada Yesus dan tidak akan sembuh jika teman temannya tidak mau berlelah dan bekerja sama untuk mengusungnya.
2
Ajaklah anak melakukan kegiatan ini:
Guru menyiapkan roti tawar, mentega, mesies atau selai, dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Bagilah anak dalam tiga kelompok kecil: • Kelompok pertama bertugas mengoleskan mentega pada roti, hasilnya diberikan kepada kelompok berikut. • Kelompok kedua yang menerima roti yang telah diolesi mentega menaburkan mesies atau mengoleskan selai pada roti secukupnya, dan memberikannya kepada kelompok berikut.
9
•
3
Kelompok ketiga bertugas meletakkan roti pada piring saji dan menatanya pada meja saji yang telah dirapikan dan dibuat indah.
Setelah semuanya tersaji guru menegaskan kembali, bahwa semua yang tersaji ini dapat terjadi karena kerja sama yang baik di antara ASM. Masing masing peran menentukan keberhasilan bersama. Setelah itu ajaklah anak mengucap syukur dan menikmati jamuan secara bersama.
III. ANAK TANGGUNG
1
Aktifitas Pembuka: Bagilah anak anak kelas tanggung dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 2 orang per kelompok. Bagikan kepada mereka puzzle yang menjadi tugas mereka untuk menyusunnya menjadi sebuah gambar yang utuh (puzzle dapat menggunakan gambar lain).
2
A. MATERI PELAJARAN
Tema: “Di dalam Tuhan jerih lelah kita tidak sia sia” Sub Tema: “Teruslah Mencoba dan Belajar!”
Tujuan: Menolong anak memahami sikap pantang mundur, terus berusaha dan berjuang mengupayakan yang baik dan sesuai kehendak Allah. Sikap itu pun dapat dimulai dengan kebiasaan hidup sehari hari yang sabar, disiplin dan bertanggung jawab serta tidak lupa memohon bimbingan Tuhan dengan disiplin rohani (doa, saat teduh). B. METODE: Cerita, menyusun puzzle, sharing sumber: allanstanglin.com
Perlengkapan: Kertas, alat tulis, gambar
10
C. PEMBERITAAN FIRMAN
Guru kemudian memberikan penjelasan kepada anak anak tentang bagaimana makna dari proses menyusun puzzle tersebut (jika puzzle tidak memungkinkan, guru dapat bercerita kepada anak anak tentang kisah seorang anak yang belajar berdiri, belajar memakai baju, kaos kaki dan juga sepatu sendiri, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kehidupan sehari hari di usia mereka). Guru dapat pula bertanya kepada anak anak tentang pengalaman mereka dan pendapat mereka dalam proses menyusun puzzle tersebut. Kemudian guru dapat menghubungkannya dengan cerita dari perikop bacaan hari ini ketika ada beberapa orang yang terus berusaha untuk membawa saudara mereka yang sakit agar disembuhkan oleh Yesus, yang pada akhirnya menunjukkan bahwa usaha mereka tidak sia sia asalkan sabar dan tetap bersemangat. Ceritakan juga apa kesulitan yang dihadapi
orang orang tersebut, lalu ceritakan bagaimana mereka tetap berusaha dan bersemangat.
3
Ajak anak anak untuk memberikan tanggapan atau pendapat mereka tentang usaha atau sikap pantang menyerah. Guru dapat memulai dengan bertanya kepada anak anak tentang makna dari cerita dan juga segala usaha yang dilakukan (guru dapat menambahkan cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari hari anak anak, misal ketika anak anak baru belajar untuk berjalan, pasti mereka terjatuh dan berusaha berdiri lagi, lalu terus belajar dan pantang menyerah untuk belajar berjalan).
4
Guru merangkum dengan menjelaskan kepada anak anak kelas tanggung bahwa perikop bacaan kali ini yang menggambarkan usaha dari beberapa orang yang membawa saudaranya yang sakit untuk disembuhkan oleh Yesus menjadi kisah dari orang orang yang beriman dan pantang menyerah. Yesus pun memperhatikan dan mengasihi mereka yang beriman dan mau berusaha. Hal ini turut menunjukkan bahwa Yesus mengasihi dan memperhatikan umat Nya asalkan mereka juga beriman dan selalu ingat serta mendekatkan diri (doa, saat teduh) kepada Yesus.
11
IV. REMAJA A. MATERI PELAJARAN
Tema: “Di dalam Tuhan jerih lelah kita tidak sia-sia” Sub tema kelas Remaja: “Jangan Putus asa, Setialah Sampai Akhir!”
Tujuan: Menolong remaja memiliki sikap pantang menyerah dan tidak putus asa dalam kehidupan mereka sehari hari. Melalui cerita dan juga aktifitas diharapkan Remaja dapat mengerti bagaimana bersikap, bertindak dan berusaha untuk mewujudkan segala usaha dan harapan mereka, misal dengan sikap setia, sabar, disiplin dan juga bertanggung jawab hingga akhirnya mereka dapat merasakan hasilnya. B. METODE : Diskusi Kelompok/games/menonton video singkat C. PEMBERITAAN FIRMAN
1
Guru mulai dengan:
Pilihan 1: Guru dapat menceritakan bagaimana kisah dalam Lukas 5:17 18 menunjukkan bagaimana sikap beriman yang diselingi dengan wujud nyata dalam berusaha dan berharap kepada Tuhan. Kisah ini dapat pula dihubungkan dengan kisah atau cerita hidup sehari hari yang berhubungan dengan usaha yang pantang menyerah dan terus bersemangat.
Pilihan 2: Bagilah anak anak remaja dalam beberapa kelompok untuk bermain games tebak kata dengan gerak tubuh. (Misal, salah seorang di antara kelompok menjadi pemeran dalam gerak tubuh yang menunjukkan kata yang akan ditebak. Kata kata nya dapat berhubungan dengan tema, seperti: Keringat, semangat, berharap, berdoa, bekerja, dan sebagainya). Guru kemudian menjelaskan makna dari games tersebut, sebelumnya guru juga dapat bertanya kepada remaja pengalaman mereka ketika bermain games, misal ada yang mengatakan sulit, susah dan lain sebagainya.
12
Pilihan 3: Guru dapat mengajak anak-anak remaja untuk menonton video singkat tentang kisah seseorang yang penuh semangat dan tidak putus asa dalam hidupnya. Guru kemudian mengajak anak-anak remaja mengutarakan pendapat atau tanggapan mereka tentang video tersebut. Kemudian, guru merangkum dan menyimpulkannya (video dapat diunduh melalui www.youtube.com dengan judul Powerful Inspirational true story...Don’t give up!).
2
Setelah melalui berbagai proses di atas, guru dapat mengajak para remaja untuk menuliskan hal hal baru yang mereka pelajari pada kertas yang telah disediakan. Ajak juga mereka untuk menuliskan janji dan harapan yang akan mereka terapkan dalam hidup sehari hari yang berhubungan dengan tema pelajaran ini.
3
Guru merangkum dengan menjelaskan bahwa menjadi pengikut Kristus yang setia berarti bersedia untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan pantang menyerah walaupun begitu banyak pergumulan, halangan dan cobaan. Ketekunan, kesabaran dan kesediaan untuk menyerahkan segala harapan kepada Allah juga menjadi bagian penting. Kebiasaan untuk disiplin dan teratur dalam memelihara hidup rohani akan membuahkan ketekunan. Ketekunan tersebut kemudian menjadi pegangan untuk langkah selanjutnya, sehingga ketika menghadapi berbagai persoalan ataupun tantangan yang baru, remaja tidak gugup atau takut, tetapi justru berani untuk menghadapi dan menjalaninya. Jangan menyerah dan berhenti, sebab Tuhan menghendaki hidup umat Nya semakin hari semakin kuat dan sempurna.
Penulis Nama Tempat/Tgl.Lahir Alamat Pekerjaan Pelayanan
: Erich von Marthin E. Hutahaean, M.Th. : Siborong borong, 16 Maret 1982 : Jl. Talang No. 16 Jakarta Pusat 10320 : Pengajar di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta : Pembina GSM, penulis dan editor berbagai kurikulum, Mentor Asrama Putra STTJ.
13
Gedung Pusat Alkitab (GPA) diperuntukkan bagi umat kristiani di Indonesia, agar melalui fasilitas di dalamnya umat dapat semakin mengenal Firman Allah. Di dalamnya terdapat Alkitab Edisi Studi terbesar di dunia yang dicetak oleh LAI dan diakui keberadaannya oleh Museum Rekor Dunia di Indonesia (MuRI), merupakan simbol dari komitmen Pengurus LAI untuk menjadikan GPA sebagai sarana belajar untuk menggali dan mendalami Firman Allah melalui fasilitas-fasilitas, seperti:
Perpustakaan Biblika, menyediakan koleksi
buku buku bidang ilmu biblika, teologi, linguistik dan penerjemahan Alkitab, dengan jumlah koleksi mencapai lebih dari 6.000 judul, cetak maupun elektronik. Tersedia juga layanan pemutaran film dokumentasi dan rohani.
Museum Biblika, merupakan Museum Alkitab
pertama di Indonesia, dengan koleksinya antara lain Alkitab alkitab kuno dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia, bahasa Melayu, dan dalam berbagai bahasa asing di dunia. Juga terdapat Torah Scroll, replika gulungan naskah Laut Mati, Codex, alat musik dalam Alkitab, berbagai artefak yang berasal dari kebudayaan masyarakat Israel kuno, dll. Bible House, sebuah toko buku yang menyediakan Alkitab dan bagian bagiannya dari pelbagai bahasa di penjuru benua, dalam beragam tampilan dan media, serta buku buku tentang kealkitaban. Paket Wisata Alkitab, sebuah program yang bertujuan membawa “Alkitab dan Lembaga Alkitab Indonesia” semakin dekat dengan umat yang membaca
a
Museum Biblik
Alkitab. Dalam program ini, peserta diajak mengenal sejarah Alkitab, proses penerjemahan, pencetakan, dan penerbitannya. Peserta akan berkunjung ke Museum Biblika dan Percetakan LAI. Selain fasilitas fasilitas tersebut, ada beberapa program kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan di GPA, seperti:
• Memorial Lecture
Memberikan informasi aktual dan membantu memperluas wawasan tentang Alkitab sekaligus sebagai wadah komunikasi ekumenis bagi para pendeta/pastor/gembala sidang.
• Annual Lecture and Workshop
Tujuannya adalah sebagai wadah bagi mahasiswa teologi untuk membahas dan meneliti suatu isu terbaru tentang Alkitab dan menerbitkan hasilnya dalam bentuk buku/jurnal.
• Seminar Tahunan
Dengan tema tema seputar Alkitab dan penerjemahannya.
Perpustakaan Biblika P
Gedung Pusat Alkitab
Jl. Salemba Raya No. 12, Jakarta Pusat 10430 Tel. (021) 3142890, Faks. (021) 3101061 email:
[email protected]
Mitra Setia Membina Iman
Senin – Jumat, 08.00 – 16.00 WIB, Sabtu, 09.00 – 15.00 WIB