“Maha Puja” Kartika
[email protected] Dr. I Nengah Mariasa,M.Hum
[email protected] Program Studi S1 Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Karya tari Maha Puja merupakan karya tari yang mengambarakan keagungan Dewi Saraswati sebagai seorang yang cantik dengan kulit halus dan bersih merupakan perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri. Karya tari ini memiliki tipe dramatik, Karya ini memilih fokus untuk memvisualisasikan sebuah karakter yang ada dibalik keagungan Dewi Saraswati. Metode penciptaan dalam karya tari Maha Puja menggunakan eksplorasi atau kerja studio, metode anilsa dan evaluasi, dan menggunakan metode penyampian materi kekaryaan. Dalam proses penggarapan ini banyak diterapkan kepada penari berterdiri dari 6 penari. Karya tari ini ditujukan agar dapat mengetahui bahwasannya sebuah ide atau gagasan dalam membuat sebuah karya tari dapat diambil dari penokohan karakter yang akan ditata melalui beberapa bagian di dalam pertunjukannya untuk menghasilkan sebuah makna yang terkandung dalam tarinya melalui gerak yang bersifat simbolik.
Kata Kunci: Karakter, Tokoh, dan Saraswati
Abstrac Maha Puja dance work is a dance work that depicts the majesty of Goddess Saraswati as a beautiful skin with smooth and clean is a symbol that holy science will give beauty in self. The work of this dance has a dramatic type, this work chose the focus to visualize a character that is behind the majesty of Goddess Saraswati. The method of creation in Maha Puja's dance work uses exploration or studio work, anil- ta methods and evaluation, and uses the method of sampling of work materials. In this cultivation process applied to many dancers consisting of 6 dancers. This dance work is intended to be able to know bahwasannya an idea or idea in making a work of dance can be taken from characterization of characters that will be arranged through several parts in the show to produce a meaning contained in the dance through a motion that is symbolic
Keywords: Character, figures, and Saraswati.
1
PENDAHULUAN Pendidikan
sebagai
upaya
untuk
Saraswati
menurut
ajaran
agama
Hindu
memajukan dan bertumbuhnya budi pekerti (
merupakan dewi ilmu pengetahuan, tidak heran
kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan
jika suatu lembaga atau institusi pendidikan
tubuh anak tidak dapat dilepaskan satu dengan
mengambil lambang dewi Saraswati sebagi logo
yang lainya. Pemahaman seperti ini tidak
dalam institusi tersebut. Sebenarnya
terlepas dari penguasaan ilmu yang di dapatkan
Saraswati merupakan manefestasi dari Sang
oleh
yang
Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa itu
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai
sendiri. Saraswati merupakan hari peringatan
cahaya penerang langkah serta panduan atau
turunya ilmu pengetahuan suci yang jatuh tiap-
petunjuk yang diberikan olehNYA untuk umat
tiap hari saniscara umanis wuku watugunung
manuisa dalam mengelola kehidupan yang ada
dalam hitungan hari dilaksanakan setiap 210 hari
didunia. Ilmu pengetahuan memliki kegunaan
atau 7 bulan sekali menurut perhitungan
yang sangat besar bagi perkembangan dan
kalender agama Hindu. Perayaan hari raya
peradapan manusia, ilmu sebagai bekal untuk
Saraswati disambut gembira bagi umat yang
manuisa
kehidupaya.
beragama Hindu, tidak hanya anak-anak yang
Keguanaan ilmu pengetahuan tanpa kita sadari
masih duduk dibangku sekolah melainkan orang
menuntun manusia untuk hidup yang lebih baik,
tuapun juga turut bergembira dalam menyambut
menetukan pilihan baik dan buruknya hal yang
perayaan Hari Raya Saraswati. Momentum
diambil dalam hidup. Dasar ilmu pengetahuan
dalam
sebenarnya yang dijadikan pola berfikir manusia
digunakan sebagai moment para anak-anak yang
dalam
ilmu
sedang menempuh masa pendidikan untuk
pengetahuan, yang namanya kita tidak bisa akan
menyambut turunnya ilmu pengetahuan suci
menjadi
dengan cara mengumpulkan beberapa buku
masing-masing
dalam
kehidupan.
bisa
indivdu.
Ilmu
menjalankan
Dengan
melakukan
adanya
suatu
hal
yang
dihendaki.
perayaan
Hari
Saraswati
dewi
memang
sekolah, buku suci, buku keagaman, alat tulis,
Ilmu pengetahuan memang sangat menarik
pustaka dan buku dll untuk dihaturkan dengan
untuk kita ketahui bersama, Dengan ilmu setiap
sarana canang sari memuja dewi Saraswati
orang dapat melakuakan segala hal. Menariknya
sebagai dewi ilmu pengetahuan.
ilmu pengetahuan bisa digamabarakan secara
Dewi Saraswati digambarakan sebagai
visual sebagaimana yang terdapat dalam sebuah
seorang yang cantik dengan kulit halus dan
patung ataupun gambar. Hal yang memjudkan
bersih merupakan perlambang bahwa ilmu
bahwa ilmu pengetahuan itu menarik terdapat
pengetahuan suci akan memberikan keindahan
pada patung atau gamabar dewi Saraswati. Dewi
dalam diri. Dewi Saraswati terkesan sopan
2
menunjukan bahwa ilmu pengetahuan akan
dan menarik jika ilmu pengetahuan digunakan
membawa para pelajar pada kesahajaan. Dewi
dengan baik. Di dekatNya terdapat burung
Saraswati digambarakan memiliki empat lengan
merak dan undan (burung besar serupa angsa)
yang melambangakan empat aspek kepribadian
merupakan
manusia dalam mempelajari ilmu pengetahuan
populer yang berkaitan erat dengan Saraswati
pikiran, intelektual, waspasa atau mawasdiri,
sebagai wahana ( Kendaraan suci), Angsa juga
dan
melambangakan
ego.
Dari
masing-masing
lengan
semacam
simbol
yang
kesempurnaan
sangat
memiliki
tergenggam empat benda yang melambangakan
kemampuan memilih susu diantara lumpur
wina (alat musik) yang artinya kesempurnaan
artinya memilah antara yang baik dan antara
seni dan ilmu pengetahuan. Kropak (kitab suci)
yang buruk. Angsa berenang di air tanpa
melambangakan pengetahuan universal,abadi,
membahsai bulu-bulunya yang memilki makna
dan
melambangakan
filosofis bahwa seseorang yang bijaksana dalam
kekuatan meditasi dan pengetahuan spiritual dan
menjalani kehidupan layaknya orang biasa tanpa
teratai melambangkan keindahan dalam makna
terbawa arus keduniawian. Ide garapan dalam
sederhananya teratai tumbuh ditempat keruh
karya ini mengangkat tentang menariknya empat
bunga tampak indah dan menarik begitupun
tangan dalam lambang dewi Saraswati sebagai
dengan ilmu pengetahuan akan tampak indah
dewi ilmu pengetahuan yang maha agung.
ilmu
sejati.
Genitri
KAJIAN TEORI Koreografi merupakan menciptakan karya tari
yang
bernilai
estetis
dan
a. Tema Karya
bersifat
Tema merupakan pokok pikiran yang
keindahan.Sedangkan murni adalah suatu bentuk
akan disampaikan sebagai pendukung alur
hal yang ada secara alamiah, hasil karya
atau ide dasar yang akan dijadikan pijakan
sendiri.Dengan ini maksud dari koreografi murni
dalam penggarapan sebuah karya tari. Tema
adalah menciptakan suatu karya tari hasil
dari karya tari Dramatik ini adalah sosok
garapan sendiri, yang bersifat estetis dan orisinil
dewi
(hasil karya sendiri).
sebagai
sebagi
dewi
ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan dari sosok
Konsep Kekaryaan Tari
Saraswati
dewi Saraswati yang cantik, anggung dan bentuk
seni
merupakan
menarik.
kesatuan dari berbagai elemen pendukung dan
b. Judul Karya
segala sesuatu yang disajikan atau kasat mata.Adapun pendukung elemen bentuk tari
Judul karya yang diambil yakni “Maha
meliputi gerak tari, desain musik, tema, tata rias
Puja” yang artinya memuja keagungan dewi
dan busana, dan sebagainya.
Saraswati.
3
c. Desain Dramatik
empat bagian yaitu kepala, tangan, badan dan kaki.
Pada karya tari Maha Puja ini, koreografer menggunakan
tipe
atau
Dramatik.
Dimana
arti
pengaturan
pengembangan
jenis
karya
dramatik
•
tari
adalah
emosisonal
Sikap Kepala
Patokan gerak leher dipusatkan pada filing
dan
(persendian antara leher dengan kepala). Gerak
sebuah komposisi untuk mencapai klimaks serta
pokok leher adalah Tolehan adalah menggerakan
pengaturan bagaimana cara menyelesaikan atau
leher dengan memindahkan arah pandangan dan
mengakhiri sebuah tarian. Disini koreografer
dagu menurut arah hadap wajah.
memilih tipe tari dramatik khusunya yaitu
•
Sikap Tangan
Desain dramatik kerucut tunggal. Sikap tanagn dilakuakan seperti kebanyakan
Kerucut Tunggal
karya tari yakni ada sikap tangan di ukel, ngeruji, ngithing dan ngepel. •
Sikap Badan
Sikap badan harus diperinci dengan ketentuan : tulang
rusuk
diangkat,rata
diangkat, tulang
tulang belikat
punggung datar,dada
membusung dan perut kempis. •
Sikap Kaki
d. Jenis Karya Hadeg atau Sikap berdiri Berdiri tegak, telapak Jenis
karya
yang
akan
diambil
oleh
kaki menyudut, paha terentang, lutut membuka
koreografer yaitu jenis karya tari non tradisional,
ke samping. Untuk tari putri kedua tumit rapat.
dimana dalam jenis tari non tradisional ini
1) Mendhak (merendah) Mendhak adalah posisi
disesuaiakan dengan konsep garap yg diinginkan
merendahkan badan tanpa mengubah tinggi
koreografer guna terciptaannya gagasan atau ide
badan. Hal ini bisa dilakukan apabila saat
yang ingin disampaikan kepada penonton.
merendah posisi lutut membuka dan paha
e. Bentuk dan Gaya
terentang.
1. Teknik Teknik
2. Gaya penafsiran
adalah
mengharuskan
mengimplementasikan
tafsir
upaya
sebagai
penari
Gaya merupakan corak karya yang bisa
model
mengungkapkan
menjadi identitas dari sebuah pribadi, kelompok,
ide
atau daerah. Gaya yang digunakan koreografer
gagasan kedalam bentuk gerak melalui wirasa,
dalam garap karya tari ini adalah kreasi baru
wiraga, wirama. Sikap dan gerak dasar meliputi 4
dengan pengembangan gerak dari lambang-
terhadap apa yang telah dilihat, didengar atau
lambang dewi Saraswati sehingga mengasilkan
diraba. Koreografer bergerak bebas mengikuti
gerak simbolis.
kata
f.
interpretasinya.Eksplorasi
Pemain dan Instrumen 1. Penari
hatinya,
berfikir,
imajinasi
merupakan
berimajinasi,
dan proses
merasakan
dan
1. Andini Shinta
menanggapi atau merespon dari suatu objek
2. Siti Al Muungni Al Alimah
untuk dijadikan sebagai bahan dalam karya tari
3. Norma Permata Sari
yang berupa gerak, irama dan sebagainya.
4. Rika S.M Wulandari
Eksplorasi
5. Sivia M
ragam gerak dan penggunaan properti pada
6. Mei Hariati
karya tari ini lebih bervariasi, lebih banyak motif
2. Instrumen
agar
penggarapan
tersendiri. Dalam eksplorasi ini koreografer melakukan kerja studio dengan cara melihat
Dramatik ini menggunakan gamelan jawa
berbagai ragam gambar dewi Saraswati dan
dengan penata musik Tomi
mengikuti Metode Penciptaan
rangkaian
perayaan
Hari
Raya
Saraswati.
Proses ini dimulai dari pemikiran tentang
b. Metode Analisa dan Evaluasi
pengaplikasian fokus karya yang di tunjang
Dalam kegiatan evaluasi ini penata tari mulai
dengan rangsang awal dan kemudian melakukan eksplorasi,
dimaksudkan
yang digunakan dan mempunyai ciri khas
Instrumen yang digunakan dalam karya
langkah
mengikuti
berimprovisasi,
menyeleksi, dengan cara membuang ragam
yang
gerak yang tidak sesuai dan memilih ragam
kemudian menghasilkan motif , frase, dan
gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil
terakhir sampai pada pembentukan karya dengan
inilah yang akan digarap oleh penata tari pada
memakai metode penciptaan.
tahap komposisi tari. Sehingga diharapkan
a. Eksplorasi dan Kerja Studio
melalui rangkaian gerak yang dipilih dapat
Sebelum menciptakan suatu karya tari
menjadi satu kesatuan gerak yang utuh. Selain
penata melakukan sebuah proses improvisasi,
itu evaluasi dilakukan untuk mentransformasi
eksplorasi untuk menetukan motif gerak dalam
wujud gerak sehingga menemukan motif gerak
penggarapan karya dan melakukan sebuah
murni maupun maknawi.
evaluasi yang berfungsi sebagai pembenahan terhadap
pemilihan
motif
c. Metode Penyampian Materi Kekaryaan
gerak.Eksplorasi Koreografer
adalah pengalaman melakukan penjajakan gerak,
melakukan
beberapa
dalam transformasi bentuk ke penari yaitu :
untuk menghasilkan ragam gerak. Pada kegiatan ini berupa berimajinasi melakukan interpetasi 5
tahap
1. Koreografer memaparkan semua konsep yang ingin dicapai kepada penari maupun pemusik. 2. Melakuakn latihan dengan hitungan untuk tahap awal 3. Melakukan
pelatihan
dengan
model
berkelompok 4. Melakukan latihan dengan menjiwa agar Gambar 2 bagian awal gerak Maha Puja
mendapatkan rasa 5. Proses latihan yang dilihat oleh pemusik agar sesuai
dengan
gambar
musik
yang
PENUTUP
diharapkan
Simpulan
6. Evaluasi dari tim pemusik
Karya tari Maha Puja merupakan sebuah
7. Latihan menggunakan musik iringan
karya inspiratif untuk menawarkan bentuk
8. Evaluasi secara meneyeluruh sesuai dengan
pertunjukan dengan tipe tari dramatik yang
alur atau skrenario.
digunakan untuk memvisualisasikan karakter dari Dewi Saraswati. Dalam karya tari ini penata
Dari metode telah dipaparkan diatas maka hasil
telah
diperoleh dari karya tari Maha Puja sebagai
mengangkat
tentang
karakter
Dewi
Saraswati yang cantik, anggun sebagai dewi ilmu
berikut.
pengetahuan suci. Dari hasil karya tari ini dapat disimpulkan bahwa dari berbagai penemuan-penemuan baru berdasarkan fokus yang terpilih, koreografer mendapatkan
bermacam-macam
bentuk
diantaranya pada gerak, pola lantai, iringan musik, serta pendukung lainnya yang dapat menunjukkan bahwa hal tersebut adalah sebuah visualisasi karakter dari Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan.
Gambar 1 Penampilan karya tari Maha Puja
Saran Koreografer berharap pada bentuk penyajian yang berjudul “Maha Puja”dapat dijadikan bahan apresiasi, serta dapat di pahami bahwa sebuah
6
sosok atau
karakter
dapat
divisualisasikan
Hidayat,
melalui karya tari yang insipiratif.
Robby.
Kreativitas:
Adapun dengan adanya karya tari Maha Puja
2011.
Koreografi
Pengetahuan
dan
&
Petunjuk
Praktikum Koreografi. Yogyakarta: Kendil
ini juga dapat dijadikan inspirasi dan motivasi
Media Pustaka Seni Indonesia.
para koreografer muda dalam menciptakan
Humphrey, Doris. 1983. Seni Menata Tari.
karya-karya tari.
Judul Asli: The Art Of Making Dances.
Koreografer berharap bahwa pertunjukan ini
Diindonesikan oleh Sal Murgiyanto. Jakarta:
bisa menginspirasi, dan disarankan bagi penata-
Dewan Kesenian Jakarta.
penata tari yang lain untuk lebih berani Meri,
berekspresi dan mengembangkan suatu gagasan
La.
1986.
Komposisi
atau ide dalam mencipta karya tari.
Tari.
Composition,
Selain itu juga untuk semua penikmat agar
Elemen-elemen Judul
the
asli:
dasar Dances
Basic
Elements.
Diterjemahkan oleh Soedarsono. Yogyakarta:
berupaya dalam hal memahami hal-hal yang
Lagaligo.
berada di sekitar kita untuk memvisualisasikan
Murgiyanto,
pada sebuah gerak tari dengan konsep yang
Sal.
1983.
Koreografi:
matang. Saran disusun berdasarkan temuan
Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta:
penelitian yang telah dibahas. Saran dapat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
mengacu pada tindakan praktis, pengembangan
-------------------. 2004. Tradisi dan Inovasi:
teori baru, dan/atau penelitian lanjutan.
Beberapa Masalah Tari
Di
Indonesia.
Jakarta: Wedatama Widya Sastra. DAFTAR RUJUKAN Padmodarmaya, Pramana. 1988. Tata dan Hadi, Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar:
Teknik Pentas. Jakarta: Balai Pustaka.
Koreografi Kelompok. Jogjakarta: Elkaphi. Permendikbut No 50 tahun 2015. Pedoman --------------------. 2007. Kajian Teori Teks dan
Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Konteks. Yogyakarta: Pustaka Publisher. Smith, Jacqueline.
1985.
Komposisi Tari:
---------------------. 2005. Sosiologi Tari: sebuah
Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Judul
telaah kritis yang mengulas tari dari zaman
Asli: Dance Composition. Diterjemahkan
ke zaman: primitive, tradisional, modern
oleh
hingga kontemporer. Yogyakarta: Pustaka.
Yogyakarta.
--------------------. 2014. Koreografi: Bentuk-
Ben
Suharto.Yogyakarta:
Ikalasi
Soedarsono. 2006. Tripologi Seni: Penciptaan
Teknik-Isi. Yogyakarta: MRA.
Eksistensi dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
7
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB.
8