PENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M2 DAN RASIO SHELTER 1 DAN 0,5 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR, Cherax quadricarinatus
Erik Sumbaga
SKRIPSI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
1
RINGKASAN SEMINAR HASIL PENELITIAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN AKUAKULTUR DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN SEMINAR : Pengaruh Padat Penebaran: 75, 100 dan 125 ekor/m2 dan Rasio Shelter 1 dan 0,5 Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Lobster Air Tawar Cherax quadricarinatus Jurusan/P.S : Budidaya Perairan/Teknologi dan Manajemen Akuakultur Nama : Erik Sumbaga NRP : C14103019 Pembimbing I : Ir. Dadang Shafrudin, M.si Pembimbing II : Ir. Irzal Effendi, M.si Tempat/Tanggal : R. Benk/29 Januari 2009 Judul
PENDAHULUAN Lobster air tawar capit merah atau redclaw Cherax quadricarinatus sudah dibudidayakan secara komersil di Australia (Mosigh, 1998). Selain itu, merupakan komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi, didalam negeri sendiri pada awal tahun 2007 harga lobster air tawar ukuran 100 gram ditingkat petani mencapai Rp 125.000/kg. Rata-rata kebutuhan pasar dunia mencapai 2.000 ton per tahun dengan pasar ekspor Eropa dan Asia Tenggara, serta pasar baru seperti Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan dan Amerika Serikat (Lukito dan Prayugo, 2007). Namun, potensi lobster air tawar di atas belum dimanfaatkan secara optimal karena budidaya ikan ini masih menghadapi kendala, diantaranya sering terjadi kematian benih sehingga produksi benih masih terbatas. Peningkatan produksi benih dapat dilakukan melalui intensifikasi pendederan dengan meningkatkan padat penebaran, padat penebaran yang tinggi menyebabkan kompetisi dalam memperoleh pakan dan ruang gerak, akibat lanjut dari proses tersebut dapat menimbulkan sifat kanibalisme udang lobster air tawar dan menjadikan produksi rendah dan untuk mencegah kanibalisme tersebut digunakanlah shelter dalam wadah produksi. Untuk itu, pada media pemeliharaan lobster diperlukan jumlah padat penebaran yang menghasilkan produksi optimal dengan penggunaan jumlah shelter seminimal mungkin. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui padat penebaran 75, 100 dan 125 ekor/m 2 dan ratio shelter 1 dan 0,5 terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster air tawar Cherax quadricarinatus
2
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sistem dan Teknologi Budidaya Perairan, sedangkan pengukuran kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Desember 2007 sampai dengan Januari 2008 selama 40 hari masa pemeliharaan Lobster air tawar, dipelihara dengan menggunakan wadah berupa akuarium berukuran 60 cm x 30 cm x 30 cm sebanyak 18 unit yang diisi air dengan ketinggian 20 cm. Sebelum digunakan, akuarium dibersihkan terlebih dahulu dan dikeringkan kemudian diisi air yang sebelumnya telah diendapkan minimal 24 jam, setelah itu dilakukan penebaran dengan padat tebar 75, 100 dan 125 ekor)/m2 dengan cara aklimatisasi. Lobster yang digunakan berasal dari petani Desa Cibeureum dengan bobot 0,41+0,03 gram dan panjang 2,61+0,05 cm dan tempat persembunyian (Shelter) yang digunakan terbuat dari pipa paralon PVC berukuran ¾“ dengan panjang 10 cm kemudian ditebar secara merata didasar perairan dengan rasio Shelter 1 dan 0,5. Selama masa pemeliharaan lobster diberi pakan buatan berupa pelet udang komersil yang diberikan setiap dua kali sehari dengan tingkat pemberian pakan 4% dari total biomasa, selain itu setiap hari dilakukan penyifonan kotoran didasar akuarium dan pergantian air pada pagi dan sore hari sebanyak 20% dari total volume air hingga panen. Setiap 10 hari, dilakukan sampling sebanyak 30% dari total populasi berupa pengukuran bobot dan panjang lobster air tawar. Selain itu, dilakukan penghitungan jumlah lobster air tawar serta kualitas air yang terdiri dari suhu, DO, pH, ammonia, alkalinitas dan Kesadahan. Data yang telah didapatkan digunakan untuk selanjutnya digunakan pada parameter tingkat kelangsungan hidup (SR), laju pertumbuhan harian (LPH), efisiensi pakan (EP), pertumbuhan panjang mutlak (PPM) dan produksi, kemudian masing-masing dianalisa menggunakan analisis ragam (anova) dan uji deskriptif. HASIL Selama 40 hari masa pemeliharaan terjadi penurunan derajat kelangsungan hidup berkisar antara 56,52-73,81%, peningkatan bobot dengan bobot akhir rata-rata berkisar antara 1,46 -1,96 gram, pertambahan panjang dengan panjang akhir rata-rata berkisar antara 3,70-4,19 cm). Hasil uji analisis ragam pada selang kepercayaan menunjukkan peningkatan kepadatan, pengurangan rasio shelter dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata pada tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, pertumbuhan panjang mutlak, efiesiensi pakan dan produksi (p>0,05). Nilai hasil penrcobaan lobster air tawar selama pemeliharaan disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Nilai parameter penelitian pada pemeliharaan Cherax quadricarinatus dengan kepadatan 75,100 dan 125 ekor/m2 dan menggunakan ratio shelter 1 dan 0,5 selama 40 hari masa pemeliharaan Parameter
PT. 75; RS. 1
PT. 75; RS. 0.5
PT 100; RS 1
PT 100; RS 0.5
PT. 125; RS 1
PT 125; RS 0.5
SR
69,05+4.12
73,81+4,12
66,67+14.70
68,52+3,12
65,22+4.35
56,52+4,35
SGR
3,81±0,55
3,43±0,13
3,19 ±0,27
3,80± 0,14
3,86± 0,52
3,53 ±0,36
EP
76,77+20.11
61,11+2.25
68,93+17.84
82,04+9.98
88,59+12.09
75,74+18.16
PPM
1,49+0.12
1,41+0.24
1,07+0.16
1,48+0.27
1,62+0.46
1,47+0.15
Produksi
13,95+1,99
11,84+0,37
11,50+7,04
15,65+1,50
16,30+1,38
10,63+3,08
Keterangan : PT : Padat tebar (ekor/m2)
3
RS SR SGR EP PPM
: Ratio shelter : Survival rate (tingkat kelangsungan hidup) (%) : Specifik growth rate (Laju pertumbuhan harian) (%) : Efisiensi pakan (%) : Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
Selama 40 hari masa pemeliharaan didapatkan nilai suhu berkisar antara 25,4-25,9 C, pH berkisar antara 7,033-8,633, oksigen terlarut berkisar antara 5,7-8,3 mg/l, alkalinitas berkisar antara 19,900-75,620 mg/l CaCO3, kesadahan berkisar antara 14,017-57,057 mg/l CaCO3, ammonia berkisar antara 0,0003-0,2697 mg/l. nilai kualitas air selama masa pemeliharaan disajikan pada table 2. 0
Tabel 2. Nilai fisika kimia air media pada masing-masing perlakuan selama masa pemeliharaan dengan kepadatan 75,100 dan 125 ekor/m2 (PT) dan ratio shelter (RS) 1 dan 0,5 selama 40 hari masa pemeliharaan. Parameter Kualitas air Suhu
pH
DO
Alkalinitas
Kesadahan
N-NH3
Waktu Awal Tengah Akhir Awal Tengah Akhir Awal Tengah Akhir Awal Tengah Akhir Awal Tengah Akhir Awal Tengah Akhir
Tandon 25,30 25,87 25,70 8,10 7,267,63 7,03 6,50 7,80 7,41 22,31 15,17 23,80 31,40 31,83 33,03 0,0041 0,0011 0,0076
PT. 75; RS. 1 25,56 25,87 26,20 8,24 7,3137,470 7,07 6,30 7,45 7,11 75,62 46,80 25,21 24,02 36,37 41,04 0,0388 0,0018 0,1140
PT. 75; RS. 0,5 25,73 25,99 26,50 8,17 7,3137,47 7,17 6,27 7,42 7,16 70,31 44,58 22,55 28,03 32,70 40,04 0,0407 0,0018 0,0993
PERLAKUAN PT. 100; PT. 100; RS. 1 RS. 0,5 25,43 25,83 25,81 26,01 26,00 26,26 8,23 8,23 7,467-607,55 7,67 7,13 7,17 6,07 6,20 7,42 7,51 7,22 6,99 66,33 70,31 52,18 43,34 29,19 19,90 30,03 33,03 33,70 36,70 46,05 49,05 0,0512 0,0540 0,0043 0,0018 0,1543 0,1127
PT. 125; RS. 1 25,40 25,65 25,90 8,21 7,607,67 6,67 5,77 7,30 7,07 70,31 53,07 42,25 22,02 53,07 55,06 0,0455 0,0034 0,1200
Keterangan : PT : Padat tebar (ekor/m2) RS : Ratio shelter KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil percobaan menyimpulkan peningkatan padat penebaran lobster air tawar dari 75 ekor/m2 hingga 125 ekor/m2 pada rasio shelter 0,5 hingga 1 menghasilkan kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, produksi dan efisiensi pakan yang relatif sama (p>0,05). Dengan mempertimbangkan teknologi yang digunakan dan beberapa aspek produksi seperti dikemukakan diatas, maka untuk keperluan praktis disarankan pemeliharaan lobster menggunakan padat penebaran 75 ekor/m2
PT. 125; RS. 0,5 25,55 25,70 25,63 8,38 7,81 7,10 6,00 6,76 6,91 59,70 49,09 26,53 37,04 38,71 57,06 0,0281 0,0059 0,2697
4
DAFTAR PUSTAKA Lukito, A dan Prayugo S. 2007. Panduan Lengkap Lobster Air Tawar, Pembenihan dan Pembesaran, Sumber Modal Usaha, Peluang dan Strategi Pasar, Analisis Usaha Pembenihan dan Pembesaran. Jakarta. Penebar Swadaya Mosigh, J. 1998. The Australian Yabby Farmer. 2th edition. Austalia: Lanklink Press
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: PENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M2 DAN RASIO SHELTER 1 DAN 0,5 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN
HIDUP
LOBSTER
AIR
TAWAR,
Cherax
quadricarinatus Adalah benar merupakan karya sendiri dan belum digunakan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini. Bogor, April 2009
Erik Sumbaga C14103019
RINGKASAN Erik Sumbaga. Pengaruh Padat Penebaran 75, 100 dan 125 ekor/m2 dan Rasio Shelter 1 dan 0,5 Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Lobster Air Tawar Cherax quadricarinatus. DADANG SHAFRUDIN dan IRZAL EFFENDI Lobster air tawar capit merah Cherax quadricarinatus merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi. Kebutuhan pasar dunia mencapai 2.000 ton per tahun dengan pasar ekspor Eropa dan Asia Tenggara, serta pasar baru seperti Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan dan Amerika Serikat. Namun, budidaya ikan ini masih menghadapi kendala, diantaranya sering terjadi kematian benih sehingga produksi benih masih terbatas. Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui intensifikasi pendederan dengan meningkatkan padat penebaran dan menyediakan shelter dalam wadah produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat penebaran 75, 100 dan 125 ekor/m2 dengan rasio shelter 1 dan 0,5 terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster air tawar, Cherax quadricarinatus Lobster yang digunakan memiliki bobot 0,41+0,03 gram dan panjang 2,61+0,05 cm. Shelter yang digunakan berupa pipa PVC berukuran ¾ inch dengan panjang 10 cm kemudian ditebar secara merata didasar perairan. Wadah yang digunakan berupa akuarium berukuran 60x30x30 cm sebanyak 18 unit yang diisi air dengan ketinggian 20 cm. Selama pemeliharaan, lobster diberi pakan buatan berupa pelet udang komersil yang diberikan setiap 2 kali sehari dengan tingkat pemberian pakan 4% dari total biomasa. Selain itu, setiap hari dilakukan penyifonan kotoran dan pergantian air pada pagi dan sore hari sebanyak 20% dari total volume air. Setiap 10 hari, dilakukan sampling sebanyak 30% dari total populasi. Hasil akhir selama pemeliharaan dengan perlakuan padat tebar 75, 100 dan 125 ekor/m2 pada rasio shelter 1 dan 0,5 didapatkan tingkat kelangsungan hidup berkisar 56,52-73,81%, laju pertumbuhan bobot harian berkisar 3,193,86%, pertumbuhan panjang mutlak berkisar 1,07-1,62 cm, produksi berkisar 10,63-16,30 gram efisiensi pakan berkisar 61,11-88,59%. Selain itu, didapatkan kandungan fisika-kimia air selama pemeliharaan dengan suhu berkisar 25,4-25,9 0 C, amoniak berkisar 0,000295-0,054004 mg/l, alkalinitas berkisar 19,90-75,62 mg/l CaCO3, pH berkisar 7,03-8,63, oksigen terlarut (DO) berkisar 5,70-8,30 mg/l, kesadahan berkisar 14,02-57,06 mg/l CaCO3. Perbedaan kepadatan lobster dari 75 hingga 125 ekor/m2 dan rasio Shelter 0,5 hingga 1 menghasilkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang relatif sama (p>0,05). Untuk itu, bagi keperluan praktis disarankan memelihara lobster pada kepadatan 75 ekor/m2.
PENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M2 DAN RASIO SHELTER 1 DAN 0,5 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR, Cherax quadricarinatus
ERIK SUMBAGA
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
SKRIPSI Judul
:
Nama Nomor Pokok
: :
PENGARUH PADAT PENEBARAN 75, 100 DAN 125 EKOR/M2 DAN RASIO SHELTER 1 DAN 0,5 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER AIR TAWAR, Cherax quadricarinatus Erik Sumbaga C14103019
Menyetujui, Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Dadang Shafrudin, M.Si NIP. 130 814 493
Ir. Irzal Effendi, M.Si NIP.131 841 732
Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc NIP. 131 578 799
Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya skripsi yang berjudul: ”Pengaruh Padat Penebaran 75, 100 dan 125 ekor/m2 dan Rasio Shelter 1 dan 0,5 Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Lobster Air Tawar, Cherax qudricarinatus” ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Bapak Ir. Dadang Shafrudin, M.Si dan Bapak Ir. Irzal Effendi, M.Si selaku Pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Kukuh Nirmala yang telah memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi 3. Ayahanda Hasanudin dan Ibunda Imas Mulyati, kakakku Hasbi Suryadilaga, Iwan Dirwana dan Feri Firmansyah atas kasih sayang, do’a, dukungan semangat baik moril dan materil 4. Pak Jajang, Pak Aam, Pak Henda, Pak Ranta, Pak Wasjan, Mba Yuli, Pak Marijanta, Kang Asep, Kang Abe atas bantuan yang diberikan 5. Sahabatku Giri, Dawud, Firman dan BDP’40 lainnya, kakak kelas BDP’39, BDP’38, BDP’37 dan adik kelas BDP’41, BDP’42. 6. Teman ”satu atap” Riky, Abah, Roby, Yasir, Budi, Dedi, Boni, Ucup, Mas Yanto, Indra, Aceng, Nana, Ade, Ujang Dindin dan keluarga besar Pak ucup yang telah memberikan kebersamaan selama penyelesaian skripsi 7. Teman ”ngumpul bareng” Erman, Rowa, Kidal, Hamdan, Hendra dan sahabat lainnya yang tidak mungkin dipaparkan, atas kebersamaan do’a dan dukungan semangatnya. Bogor, Mei 2009
ERIK SUMBAGA