DIABETIC RETTNOPATHY SCREENiNC
':Rf
r!
Tri Wahla Widaydti Baeian Ilmu Kesohatan Mata
lakultas Kedokldan UGM / RSUI' Dr.Sddjito YoAyakarta
Diabeii. relinopathy k oneoftlleforcmo*
n cqrcn t canses
of
bl
indn€$ qorld wide. The
Wond Hcallh Organhaxor undcr its VISION 2020 nrisiativc aims to connol cye diseases, rnd duberrc relnropaLhy
is one ol lhem. Diab€lic retinopathy is synpronle$
lay
is the only
Screening
1o
iderlify tb4e
DalGnts
to
evenl then
ftob
r
its early stase
going blind. Tmely
io$ troF diab€iic reli.olathy. AIl dial,eLic paLisc should l"ve penodrc by m opl$annologisL ro prerenr loss ol lsion due ro dnbetic r€tinopatht.
ksaLmonr can pre!€nL
examnutron
cln be Derfomed by non ophlbalmologisls. lechnicians, nurses, or optonctistsj to tiack siais of ddly slaa;s ol diabetic ietinorathy an,l dir€.r (hose rraljenLs lor
Screenms enables i
i
ophrhalnrolos'cal follow-up and
rre.tne
.
I
Retirolati diabetika adalah salah satu petryebab kebutaan terbesd di seluruh dunia. Wodd Ilealth Orsanisaiion Delalui VISION 2020 mcmpunyai inisiatif urtuk
nengonhol penyakit Diabetes
nellitus
dilerknakan jLtta akan
aku
penyakil aiz lemasnk di
sadr
ini
menJrenal
dalamnya adalah relinolati diabetika.
lebih dari t70 jura lendxdlk scluruh dulia
de
mencapai 366 jxta pendndxk pada tahun 2030. Mennrul WHO, 8 4
pendxdlk ldonesia nenderiia diabeles tuelliLrB pada lahun 2000 dan dipcrktakan
mo
Dekat mclj adi
M
a adalah
sckitd
orgd
2
L2 juta
!cnd!d!k
pada tahun 2030.
yang tersering mengalmi kodpllkasi akibal diabetes yaihi
retinorati diabetika. Lebllt dari 75% rraslen yans Nend€rita diabetes lcbjh ddi 20 talNn
ake nempunlE retinopati diabctika lada bcrbagai derajat . WHO.juga memperknakan bahwa rctinopati diabctika merycbabkan kebutad sebesar 4,8% ddi 37 juta kasus kebutaan diseluruh
tunia. Lina belas rersen sadpai 25% dari populasi diabctcs melljtus
mcmplnyai rctinolaii diabetjka dan setiap oFDg mcmpunyai lotcnsi keadaan tersebnt
xituk
terjadlnya
selma periode tenentu. (\rVHO.2005; WHO,2007)
yug tidak menimbulkan gejala pada lahap rwai. Deteksi dini rdalah srtu satunya jalm mtuk nergidentifikasi Fsien-lasjen Retinopaii diabetika adalah penyakit
tersebut sehirgSa dapat dicegah terjadinya kebutaan- Junlab penderila relinopati
rA(AAfr
diabetika akan heningkat seiring dcngan Deningkahry. popnldi diabctcs terutana pada negtra berkcmbang dergd hininnya sumbcr daya alam.
Penangman
ydg
tepat qakLll dapat memegah hilansnya rdgllhatan karena
hms diteriksa secara rentur xntuk mencmukan adanya retinopati diabctika secan dini. Pada saat ini rctinopali diabelika. Hal inj beralti scmua lmyanddng diabetes
kebanyakan penyandang diabctcs datang ke oflalhologisi setelah mongalanilenrtunan pcDglihatm. tlal yang dibunrhkan saat
sistm njukan
d
ilj
adalah
pelatifian untrk nenangani
kewa{adarn, kendplan dcteksi dili,
lroblen
diabetes dan reilnopali diabetika
L Retinoprt'i Diabetiha Dhbeles dapai irenycbabkan kelehahan pada
pdblluh
darah di selntuh tubrh.
Petubuluh ddah retina yans kecil dan halN juga dapal tcrkena sanggrin tersebut.
Kclemahar Fmbuluh darah yang
diilotj
dengan retubaban slruktlral lada retina
disobut densan reiinopati diabetika. Rctnropati diabetika adalah komplikasj nikrovaskular diabeles mellitus iipe
I
dan
diabetes, lebih dali 90% p€ndenta diabetes
tile 2. Selelah 20 tahun menderita iipe I dd lebib dai 60% penderita
diabetes tipe 2 akan menderita rotinopati diabedka. (WHO,2005)
Ll. Patogrnesis retinopati diabetikz. Penyebab pasti
dtri retiropati diabedka belum diketahli. Kondisi hiperglikenia yatrg
lama darat nenyebabkd lerubahan biokimia
dln nsiologis ydg aLhimF
bisa
menyebabku kerusakan endotel. Teiadi perubahd kapiler retina yarg spesifik
meliputi hllangnya sel perisit dar penebalan membnna basal. Dalam hal ini porubairan tersebut dapat ftenyebabkm te..jadinya oklusl kapiler dan reiina nonpernrsi, jnga terjadi dekompensasl tungsj kebocoran serum dan ierjadi edema yang lebih ringan ke derajat
yug
barier endotel schingga terjadi rctina. Pe tbahd ini akan berjalan ddi derajat
lebih berat. Terdapat jnga abnormalitas hematolosi
dan biokimia yang berhubungm densan pr€valensl
dd
kerraiahan retinopati yaitu
leningkalan adhesi platelet, peningkatan agregasj eritrosit, abnormalitas lipid serum,
kelaind fi brinolisis, abnomalitas honnon lertumbuha\ peningkrian vascular endolhelial groith homone (\'ECF), abnomaliias viskositas serum dan darah. (.^AO, 20ll: Neely er dL.2002 )
L2 Jenh retinopati diabetikr. Iietiiopati diabetika dibasi mcnja{:li
a.
2 katego.i utama yainr
Rctinopati diabctika nontrolifenli i,
jlsa
disebut
rctinolari diabelika backgrountt.
peDbltuh da.ah, penFmbiran pcmbuhh darah
Pada redna terdapar kebocoran
ala! kombnrasi keduanya. Rerinopati ini dibasj lagi menjadi rnrge (urld) sodMs (,,dela/c) , berat (r.rer€) dan sansat berai (ve,:), r.,c/e).
b. Retinolati diabcdka l,olitbEria pcrkebbangan retiDopari
,
diabetika
nonlroliferatifmenjrdi proliferirif sering terJadi pada diabctes yans sudat Iana. Pada rc1ina ierdarar penFhbaran pedbuhh darah, kcbocoraD penblluh darah dan
pertumblhd pembutuh darah
bm (neovastolarisasi). Reftropati ini dibagi ti.gsi(rrfi,tui) daD lerjut (ad,a,.ed). ( AAo.
lagimcnladi awal(€drbr. nsiko
201l)
13. Faktor
risiko rerinopati diabetika
Faktor risiko rct adinya rcrinolali diabctika adarah
Lama menderila diabeles UmDr yans
ncllirus
lebihbudasaat diasnosis diabetcs
t I. Ilttcrglikemia kltonik gi.jal
h
Mende.ila kelanran
j
Kehanilan ( Klein €/ a/., 1984i
A"\O,20 ;
Abreu,20lt; Ro]tt Colegc of
General Praclilioncr, 20 I 2).
1.4.
G€jala retinopati dirbetika Rctinopati diabctika seriDg tidak )nenjmbulkan gejata awat, ridak tcrdapal rasa nyeri dan kelajman penslihatan tidak tergangsu sampai pcnylkit neniadi be.at. Bila kebocoran petubuld d&ah retadi pada nakula oaka akan torjadi edcma pada
nakula yeg menycbabkan rcNrunan pcDgllhardn scntrat sehilgga le.jadi kesutita!
!ad. waktu
malpxn hengcndtuai kcnddaan. Kctajmdn pcnglihatan dapal berubah-ubal se$ai dergan be.atnya edema nakuta. Bila tciadi penFmbatan menrbaca
3
penbnlnh darah rada makula daka nakula akan nogalami iskenia dan berakibrt juga lada
pouruno
penglihatan senlrdl.
Bila kebocoran pembuluh darah menyebabkar
perdarahan pada mala tuaka
gejalanya akan beNariasi iergdturg lada sebenpa banvak lembuhrh darah terlibat
Bila lerjadi pe.darahan yans relatif rinsan ftaka kotajandn PenSlilatan .kan tergarggu kdeM ada bercak_bercak yang melavang pada lalangan podang Bila perda.ahan lebih hebal naka ketajaban penglilalan akan menurun nerdadak' ?erdaraha! pada vitreus hembutulkan wakt! ydg laha lntuk moiehlh atau saDa sekali tidak dapatftenjornih ( AAO,20l l; KansK,20ll).
L5. Pemerikrarn maia
p.dt retinoptti diab.tika
Relinolan diabetika bed(embang saneat cepat trnpa eejala
vdg
nvaia
mtlk
rehingga pJm"nksaar mata secara per'odik adalah satu-satnn)a cara mcmonitor perkcmbangan petryakit dan mengambil tindrkd bila lerjadi uc@an
penglihat 1.6.
sebelum terjadi
kdNakan yeg lebih berat
Diagnosis r.tinopzti diabetik'
Alal-alal yang dalat diSunakan untuk nendiacnosis tetinopatj diabetika adahh oftalmoskoD dnek mauPln jndire( slit lamp indirect olhthalmoscopx foto tundus, USG dan angiografi tuDdls menggunakar fluorescen (FFA).
1.7.
Te.api retinopati diabetikn a.5r5,cmik Perkenbangan
fakor
dd
progesifitas relinopali diabetika djlengaruhi oleh berbagai
sehingga konsulbsi dengan intemjs alan ahli cndoknn diperlukan untuk
pengendalian kadar gula darah, hipenensi, 4slilidemia, kelahm ginial dan kelainan lain sepedi anenia. serta nntuk ftemperbaiki kondisi umum ( Neelv er al.,2002).
b. Foiokoagllari laser adalah tindakm yang rerinopati diabetika. Terapi
iti
digunak
secara lnas untuk tempi
dalat meiryerlambat perirland
rolnropali
diabetika dan datat menstabilkan ketajaman pmglihatan Diabetic RetjtuPathv Study ( DRS) mendaPalkan bahwa fotokoa8ulasi laser dipat meDutunkan risiko kehilangan visns ldse pad" edemd
)mg bedt sebesar : 50%. ETDRS jlsa dendapatkar bahwa ratu a )rC {grifikrn 'ecd. ! I rrc '( Svfl'' o.fd rtrurunMn
nsiko tciadnrya kehlldSan ynus scdaDg sebesar: 50%. l.ascr adahh sinar yaDs knal d.r bcrcrcrgi iinggi yang memancar dan $unber sinat dan d'fo|askar pada retina Absorbsi laser oleh retlM akar nenurrqr dxn tuerusak pcmbllul darah ymg abnonnal. Lascr akan mengdrangi edcna pada,etina dengan men!tu! kcboco'an
lonbuldl
jrga dalat
daralr rcti,ra La\er
Dcnyebabkan regresi neovxskularisasi
sclnrgga dapat meDccsah dan meDghentikd lcrdaEha,r dengm 3 pola yaitu iokal,
gid
daD
l€npl
laser dlCxnakan
lanrertinal Beberap. pasicn akan mcnsalatui
el€k sampirg sctclah terapi l.ser namu! hal nri bi sanva terjadr scDcniara Elek
samlins yang frungkn lcrjadj adalah ftata berair. drlatasi PuPil, nyeri kep.la ringan. pcngljLalan dobel du kckabuan pengli|at.n rjnean. Sc,nua rlsien IDR yang mendalarkd claluasi
dd
terapi yaDg tqrat Drdka rerah kcbrtaan akan
Dcnu.un ddi 50% mcnjadi 5% setelah 5 tahun ( teladi fenuronan kebltaa! lcbih dan 90%
l AAo.l0l l iNcely
?r
a/,2i102; Rlbetro,20l l).
Pada b€bdap. pasicn dalaL te{adi per!runar penslih.Iar yane berat ka,cna
perdaElian vjreDs atau juinsan ikaL Padr vitreus &pat mcnarik retina sehinSSa lerjadi ablasi rctina. Pada kordisj ini viirektotui setupakan tcmri dlihan kfuen. dapal nembuang perdarahan
vitr.ls
dan ncnghllangkan
tariku vincorctila.
Diabetic Rct,rolalhy Vitrectomy Study mendapalkan bahrva l]asien diabeles dPe
I dengar perdaratan vitreus nendapatkan nanlaar bila dilalokaD vitrektomi aw.l Vltrckto'ni seb.iknya drlakukan selelah terapl lascr dilakukdn dan nengalmi kceasalan unluk ntcngontrol Pogresifilas pcDyakit mauP penurunan visus (
AAO, 201li Neely
er a1.,2002i Ribeiro,
n
progresitras
z0l1)
Il. Skrining .€tinopati diabetika
ll l. Kcpcntirgan skrining untukretinopari diabctika Sk,inhg adatah suatu rroses lntuk trcndctcksj suaru Peryakit ata! dctak yarg ndak
dlkctahnidengar nrcrssuakan tes yadg dapat drelnakan dergan cePat lada onDs
Fng kelihatd nornal. EDpit prinsi! ltama unruk skning yang direkonendasiku \\1IO adalah:
a.
Keadaa! tcsebut ha s meniadi lroblcm kesehaian yang pcDiing dengan ke.dau
prc{)rnplon yanc daldl dikcnali.
b.
Terdapat proscdu skrining oasy.rdkat
du
yars dapat dilerapkan dan
pctrgas kesehaian.
daPat dnenma oleh
c.
Terapi padr pasieD dengan penFkir yara dikeDati
hms
aman. efektif d
disetujui secara llnutu
.1. Cost eJfe.tiwness dai diasnosis awat dd b.api hms dipeninbangkm
deDg
biaya perawatan kesebaran total tomasnk konsekuensinya bjla penyakil tc6eb
Retinopari diabelika Denerutlj semua prinsip
ini
pada retinopali djabetik
deteksj dini dan terapi merupakan hat yaDg
lerting karena bal leBebnt dapat menccg, terjadinya kehilangan visns dar kebutaan. Skrining .erinotari .liabetika adatah .rr qre.tre bila dibandingkan dengan akan ieiadinya kebur!.n blla tidak ditaklka Pada iingkat primer harus dirckankm deteksi awal untuk menemukan pasie
diabctes pada masyarakal dan sisieh rujuke yang didiagnosis diabetes dapat ditujuk xftlk diagnosis
efisia
sehinsga
rasi6
yan
berilTlnya dan mendapat rerar
rcnnopdrjJDberitd pods U16"d. Ftunder
od renrer. Pada lingkat sekunder d'butuikd penekmd pada memberikan fasilita diasnosis pada retinopati diaberika. retuasuk yang menadai untul lenlatatr pemeriksam .etina dan petarihaD kelada oflalmotogb nnhrk henginrelpretasi pencmuar
kasns yang nembnluhkan rujukan. pasien_pasid
ydg hmbututrka!
lendganar
reiinopati diabetika harus dirujlk ke dngkat tedierpada lnit rerina. Pada tingkat renier sahl uril rcrina hms ada trntlk tjap 5 juia polltasi dalar
hal
ini nempuyai
fasitilas tundus photorraphy. flnoresceir egiograrhy
beserta
fotokoasllasi ]aser untuk diagnosis .lan terapi .erinopat, diabetika. Unit reiina teaebul juga harus tnemberikan fasiliras pelaihan lDtuk lingkat sekuDder dataD nendiaglosis dar neniuk kasus kasus retinotali diabelika.
P.ogiaD skrjning rersebxt meDbntubkan keiasaoa denga, ruhah pcmerintah, rudah sakit swastaj dokie. umrm dan organisasi
failitas
kesehatan rtngkar sekander dan tcnier untuk
sakir
ron penerinrah dan
menberilan fasil,ras skinins
dan
diagnosis pada reiinopaii diabetika.
IL2. Tes skriring unrukrerinopati dirberikr Deteksi dini rctinopad diabelika ydg ideat hatus dilaklkan dengan peneriksaan tundus yang selsana pada mala de.gan hidriatikxn oleh seorarg oltalbologis
Wajaupnn denikjan untuk netaklkan skining pada poputasi diabeles yang l!as,
bebenpa progian
di
beberapa
need! mengeuakan foto fhdus beFanu tula
midriatikn . Metode skoning ini dapat dilakukan oleh dokler non oftalmologis, teknisi, perawat atau optometlist dan
yang dapat mend€teksi adanya.etilonaii diaboies tahap awal
Derujuk pasien'paslen iersebnt kepada oftalmologis untuk follow up dar fqapi. Meiode skining rctinoFati diabelika bervariasi pada lipe kanera. luas lalangan
grbbardan tipe gambar. Bebcrala program sknning nengsunakan kaDera deDgan sudui
45" densan I gambar urtuk
nas'ng masi.g maia. Sedangkd yan8 lainnya
norgsunakan kamera non nidiatikxm sehingga dapat memperccpat skrirlng Gtipi kadang-kadang
nmberikar kraliias
fu.dus adalah 3o"atau
gambar ymg klrang baik. Baku cmas untuk foto
15'r?f.,leld ydg
Retinopathy Study (ETDRS). Mctodc
ba$s
daD metuberikan
ini
scslai dengu Ealy Treahcnt Diabetic
DemberikaD sanbar dengan LTalitas
yug
infomasi yare detail pada hmptr scmla lapegan renna. Foto
ini harus diambil mclahi pulil yans midriasi sehinsga etuednkar waktu lang lebih laba drn kurmg tepat urtuk skrnirg pada popuiasi yaDg luas. Dmgan pcnbahm dan
akd datd8 foto turdus akd
perkenbansar teknologl lnfomasi, pada masa yane
bct1 sct kc dtEita! indsinc dan tettunya dapat dilak k n autanated screenins \ntuk
rtinopati diabetika (American Djabetes Associarion,
O Ha.e e/ d1. (1996)
nenellii efektifitas
201 1).
metode skinin8 yang dilakxkan oleh
dokor nmum yans menggunakan oftalmosko! direk dan
offalmologis yang mcnggurakan oftalmoskop dan
hidriatikln
dengan baku enas
Did atikDD. Sensjtifitas
yaDg
drpdolch dalam Dendeteksi retinopati yang dapal dirujuk sebesar 56% dan spesifisiias 9E%. CibbiD
er
al
(199E) tneDelili efekiifilas rnetode skinjng yang djlak*an oleh
optomelrjst henggnnake oftalmoskop dm midriatikum deneo baku emas slide folo
mn dari pusar renbacaan. Sensjtifitas xntuk hendeteksl adanya berbagai demjrhetinopati berdasi antara 74% scduekm spcsifita ya beN{iasi anlara E0%. Scnsitifitas trnldk mendeteksi retinoplti ydg mengarcm visus beNariasi dt&a E2% tundls 15
dm sensit'iltasnya
bcrariasi
aDlara 90%
Lienert ( 1989)jlga heneliti efekiifitas metode
skiniry yalg dilakukan oleh ahli
diabetes dengan nenggunaka! ofLalnoskol dan midriatikrm dengan bakn emas
oftalnologis
ydg
enggnnakan oftalnoskop dan midriatikum. Sensitifitas untuk
nendctcksi adanya retinopati rada berbagai denjal sebesar
sbsar 95%. Sonsinfitas
yd8
8l% dan slesifilasnya
diperoleh untuk mcndctcksi retinopali prclifcratjve
sebesar 35% dan smsjtifitas scbesa. 99%. Sensitifitas untuk oendeleksi retinopati vang
harus diruluk sebesa! 73% dan spesifilasrya sebesar 97%%. Hedine er
dl.
(1995)
skining yang dilakukan olch dokter spesialis mata oenggnnakd oflalmoskop dan hjdriat'kum dengan baku emas s/ir l1np inditect ophlhalnos.opy oleh sPesialis konsultaD. Sensltifiias utrtlk Dr€ndeteksi reilnopati tuengevaluasi efektifitas
diabetika yang mengancam visls sebesar65% da! slesifitas.ya 97%. Schachrt e, a/. (1993) mcneliti efekiifitas sk'ning yang dilahkan oftalmolos;
nengguakan oftalmoskoti dan midriatilaD dengan bak! cmas bilateral stereas.opic fthd"s lotosrdphr. Sensitifitas ultuk bendeteksi rctinolati lada berbagai deraiat sebesar 77% dan sensitifitasnya sebesar 99%.
Pngh (1991) Dengevaluasi efckifiras peiawat atau tclolsi menggx.akan oftalmosko! dan nidriatikun de.gan baku emas rteleor.aPt. 7Ie1.{ PhotacruPhs Sensitifitas uDtlk'ftendeleksi adarya retinoPati diabetika pada berbagal de6jat sebosar
60% dan slesitifitasnya sebesar prolifeEtive sebesd 20%
do
67%
al
lntxk
mcndeteksi retinopati
spesintas nya 9E%. Sensnifitas untuk mendetcksi
retinopati non proliferatlve sebesar55%
Gibbin er
Sensitifitas
de
spesifitasnya sebesar 66%.
(1994) nengevaluasi cfektifiias dokter umlm moDbaca folo retina
dan didriatikum dcngan balor emas foto yang sama
tetali
dibaca oleh oftalmologrs
Sersitifitas utr1uk mendeteksi retiDorali diabetika lrolifcrative sebesar 100% dan spesifitasnya sobesat 96%. Sensitifitas untuk mendeteksl retinopati pada le.bagai derajat sebesar 87% dan spesifitasnya sebesar 77%.
Gibbin u/ a/. (1998) juga mengevaluasi efektilitas oltomet ist menggunakar foto retina dan midrialiknn dengan bale emas slide foto 35 mm yans dibaca pada pusat
pembacad. Sensitifitas trntlk bendeteksi rctilopad yang nengdcan visus sebesar 97% dar spesilitasnya sebcs
8T% Sssitifitas untlk
meDdeteksi retinolati pada
berbagai derajat sebesar 86% dm spesifitdnya sebesar89%.
C. Oftalmoskop
kombid.si dengu foto retina 45" drn midriaukum.
Penelilim oleh O'FIare er a/.(1996) mendalatkan sensilifitas dokter xmlm mondeteksi .elino])ati diabeiika yang harus dirujuk nenggunakd kombinasi sebesd
60% sedangkan spes'fitasnya sebesar 98%. Opncia. yang mendeteksi retinopali
yug
harus dirujuk menggxnakm kombinasi mempnnyai sensiLifitas scbesd 88% dan spcsjlitasnya scbcsar 99%
D. Kombinasi
rDtrra oftalnoskopi direk d€ngan lbto.€tinr datr midriatikum
O Hd,e
€/ dl. (1996) dengevah'asi efektifitas dokie. rnn n
mengsnnakatr
konbnrasi oitalnroskori d;ck dcnsan loro retira dan mid al'kum dcngan baku emas oftaltnologis mengSuaku oftaltnoskop datr midrankum. Sensitilitas nrtuk merdeteksl
etinoprli yang harus diniuk sebese 60% dan spesifitasnyr sebesar 98% O'Hare cr al. (1996) juga mcngwaluasi
ciiktilitas oDticia!
mengerrnakan kombindi oftalmoskopi
drek dcngan foto rctiDa dan rnidriatikum deDsan baku cmas oftalDosko! yarg dilakukan olch asisten onahnolosis. Sensnifitrs urtuk dendeLeksi reli,ropdti yans harus dirujuk scbcsar liE%
dln spesifila ya sebesar 99%.
Staleg' ydg paline efektif utuk tes dlaenosiik adalah nen8gu.akan folo retina dan
tuidriatiknn dengm tanbahe oftalmoskop pada kals kasus denean foto renna
I'ans mcnbulxhkan rellnskatan kualitas garnbar Hal peneBunaan
ini tidak
menyrnskirkan
olialmosko! scndiri ntuk opporlrrirri. cdt. /ird,rg rvalaulun terdapat
buktl .danya banyat
vdixsi cfcktifitas tcs ini. PcnSguaan kdera nor midriatikun
untuk tes skririrg mcmberi kesempaLan tenaga tambahan teknisi mata untuk b*panisipasi pada skinins di dacmh pcrifcr.
ll.l. l\lod€l skrinins r€tiDoprii diabctikr
I
Dialetat s./.ehing.dnpt Model skrining ini lntuk skrining diabeLes dengan lokus kewaspadaan djabetes dar retinoDati diabetika Dada tirskat
oleh rutnah sakit
!tNm, cDdoktuotogs du
lrriner Skrinins i
dio.sarisir
orgadsasi non pctneiinlah lokal.
Sedap orang yang betumur lebih dari 30 tahx! dan yang nenpxnyai riwayat
keludga diabclcs dilakukD pcncrjksaan darah. Kalau didapatkd kasus baru maka dirujxk
2
utuk
ldjlt dd
skrlnng retinopati
en diabdes yans dirujuk dad runiah sakit
pcmcrftah , rumal
diaenors diabetes lebih
Didbeti. rclniapdthy ire.nihg cahlps. Scmua
pa
saklt swasta, dokler
dilalTkan skrin'ng
rn!b, diabetologis, laboran dan dtdhetiL scrceni c canps utlk rcrrnolati diabctika. Pdicn diperiksa visus, evahasi
densan pupii dilatasi segDd dntcrior dengan slit lamp, evaluasi tundtrs retiroPati diabetika vans nengadcam merggnnakan oftalnoskop itdirek Pasien lebih Ianjut' visus dirujnk ke rumah sakit unnlk lclanganan
Conpteheni'e q)e kreanns 'anPs dengad skining Skrining rednopati dirbelika dilaknkan bersanad hrrus dinluk dllarjntkan dcngar kcbutaa! lainnya PeneDuan kasus vang
3
fterujuk lasien untuk penansana! lebjh lanjut OpPortunlttic soeening na'lel
L
Skltnlng ini
melak*a! ddeksi retinolaij
diabeiika pada Pasien pdsien
lajnnva Pasjen lasieD dengan yang dalalg berobar nntuk kellha! lcnvakit varJ:
diabetes dilakukan umlr ya;g lebih t!a. diabdes dan riwavat keluarsa efei(if maka untuk skrining retinopati dirbetika Untuk lebih pemeriksaan
oftalmologis, optomctri$, diabeiologis,
'loke'
umum dan tenaga kesehatan ]3i!
hdxs ikul terlibat pada detcksi kasus ini
5.
sqeeni SaPPtuacL terhnbung den8an satelit ke Skining jni menggunakan mobil kellhrg valg mengahbil foto tuldus dieital dm daerah terpencil Teknisi mata vmg terlalih Tete- rli1betic tutinoPatlry
reina di rumah sakii Seldjltnva dibaca lada $'aktu vang sama oleh spesialis dj jlk apabila terdalat returopati vmg harus dirujrk lasien
11.4.
di^hetika Personil tang rerlibat Plda deteksi retinopati
l
Petugas
PUSKISMAS dan dokter unum gula ddah setiaP p'sien }€ng Pet!8as Plkesmas hards nemeriksa kadar svmrtom atau vang 30 tahnn atau lebih muda bila terdalat
berumur Ietlh dari
setcnsrva setjap 2 tahun sekali Bila mcmpunyai iiwavat keluarga diabetes' u'tuk dilakukan pemeriksaan rlilemlka! diabetes makd dirujuk ke dokter trmlm
memunskinkan naka dirujnk ke tundus dengan pupil dilarasi, bila tidak
10
2
Setijp pasien yaie diiemukd mcmplnyai kadar sr a darah diatas normal atau
peme.ilsaan
lrin psilif naka disemkd
lenecndaljd
kadar eula darah danlederiksaan mala.
nntuk peiksa ke dokt€r untuk
Scmla lasieD dengan refraksi hipemetro! dan semla pasier dengan hasil koreks tidak mcncapai 6/9 disara an untuk teriks. kadd gDIa ddah dan lenenksaan tuata lenSkap
Seliap pasior yang datang ncDbeli obal untuk diabetes
disarankan
nemcriksakan kadar lula darahnya dat periksa ke ofralmologis. 5.
DiabetoloBis/ Erdokrinologin Scmua pasien bam yang terdeteksi diabetes
hms dirujuk
ke oftalmologis
wtuk
pcmctksaan Data lenskap dan disarankrn pemeriksaan tahund.
ha
Onahologis
s
nemeriksa mata lcnekap pada pasien diabetes yans lenafta
kali datalg dan menentukan derajat retiropaii diabetika untuk meDcntukan nndakan sclanjutnya. Pasien disarankan hhtk nelaklkm peneriksaan rutir Part'isipasi
L
masli.ak{t prda skriniDg rctinopati diabetik'
Petugas kesehalan boscna
slk
clawan dari orgdnisasi non lenerint^h maupu.
lrjbadi dapat rneftberikan pererded kelada pdien-pasic! diaborcs dd kehargdya scna masyarakat
deDgan
nsiko tinggi lentang penyakt diabetes
komplikasjnya. terapinya. danpak sosial
2.
dd
ekonomi bila tetadi kcbutao da!
Masyarakat mebbanlu msgajdkan peDderita diabetes kdbiasaan dan gaya hidup yang mcniadi
,
utuk dalat men$bah
risiko dan beryanisirasi dalam metjaga
k€sehahnnyd se.dlri.
L
Dukungd keludga, dergan monydankan oggota keluarga yang melunjukkan gejala awal
Mtlk
nemeriksakm matdya
du
mcngubah saya
hidw
dan
kebiasaamya untxk menccgah dan mengoDtrol diabetes dan koftpukasinya.
4. Lcnbaga sosial drn grup sxbrelawd dapat ncmoiivasj edukasi nntuk D€ncesah dan
skiling pasicn dan
nengendalike
penerapau kebiasaan
rennopali diabelika ( Vashist 11
daD meDjadi pusal
hidry sehat nntnk
'1dI,201l).
IL6. Rekoncndasi untuk deteksi dini:
1
Pada diabetes tipe
I
usia l0 tahun riau lebih tua harus dilaklkrn pemeriksaan
rwal oleh doker spesialis mata dengrn melebarkd ropicamide dalam waklu
2.
5
menggunakan
lahu! setel.h awnm diabetes.
Pemeriksaan Data hanB dilaklkan Dada diabetes lipe 2 dan
Pril
lalins sedikit
sait pertma kali didiagnosls
setiap lahun setelahnya.
V'$s
diperiksa dmgan
!!!i1
koreksi ala! pinhole dan pcDeriksarn mata dilakuka! dengan melebarkan sena
3.
pada
hmSguakan tropicamide.
dan dikkukm lebj!
Penerilsaan uiangan dapal dilalo&an tiap tahun
s€ring
apab'la ierdapat penburuka! rcrinopati diabeiika.
4.
Wanila dclgan .iwayai diabetes yang De.encanakan nntuk banil ataD yrng hamil
hms dil;kftan
pemeriksaan mata secara komprehensif
drn diberitahu
akan
risiko terjadinya retinopati diabetika dan risiko progrcsifilasnya. Peneriksam
hms djlaknkan pada trimesler keltanild dm I lahun post partum. mata
5-
Pertama dcnga! leDgawasan ketat solma
Sclelah melakukan pemeriksaan nata maka keadaa!
a.
Memerlukan peneriksam
ruti!
atan
rellia diklasifikasi scbagai
nlangd setiap tahnn alablla tidak
ada
retircpaii diabetika atau hanya terdapat retjnoPati diabetika background ya!8 Mefterlxkan pemcriksaan trlang segera yang dilahkar apabila terdapat
3_6 bnlatr
pemb!rokd lesi dibandin8kd lemeriksaan sebelumnya ata!
terdapat ekslrdat teBebd ymg berjarak
atau lasien
dtda
delgd risiko tinggi
I
diameter dislas optikus dari fovea'
terjadjnya penbnrukan
ydg
ditentukan
dengan lenlnCkatu kadar gula darah dengan cePal atau terdapat hipcnensi atau menderila ganggran 8injal
Mederlukan ruiukan dalam 4 ninggu apabila leidaPat panrund potslihatan yang tidak dapat dijelasko atau ierdapat €ksudat keras di
dalm
daerah I
dianeter diskus oDtikus dari pnsat fovea atau terdapat edema makula alat te.datat kelaimn di retina yang tidak dapat dijelaskan atau terdalat retjnolati
djabetika preproliferalif atan yaDg lebih berat. Rujlkan segera kepada spesialis mata dalaD
I
tuinggu apabila te.dalat Pemblluh ddah baru atau
neovaskularisasi ala! terdapat pe.darahan preretira ata! pe.dadhan viteus atan terdapat rubeosis iridis. Rujukan ddtunt 72
k+.da
spesialis nrata daldtu
hdi
yang sama alabila todaFL pcrunnan vnus varg mcndadak atatr
teidapat ablasl rcrjra
( p.da
atau di
mnHg) {liLPDS, l99rr Matheiv er a|,2004) disnmnkan Nlr& mcnjasa kadar sula darah dcngan baik
(llbAl'
l'isien disdnnku un(dk mcDias! lek ra! darah ba*.h
dengan baik
140/80
lhsicr
scbxiknya dibal'ati 6.5% )( DCCT, 1993). E.
LllL cholcsicd di basah A*ociatlon.20l l)
I,lcnyarankan tasier slpaya netrjaga 1.6
nrDol/l ( Amcrcan Diabctcs
AliLdanbahanyinedncko$.ndasikanmhrk
A
100 hg/dl ( <
dcteksi dinirctnroPati diab.lilia
tjnruk mclaku[dn dctcksi dnri Dada reholaii diaberka nraka disamnkan
utrk
Belggulakan
yans mcnpunyai sensilivitls ^iat
:
80% dan slcsifisitas
a90%d^\lluhhicdt fdiluk nte a5oi' B. Digltalfotografi relina saat ilimerulakan rnelodc ]ang Pnllngpmktis rPnbll' dicvaluasi ol€I rcmga tcrlatih ddn mcDpunval
sersjtjlilas encalai
80%
scia spesjflsitasnya mercapai 95%
C. Slit ldnp nidnect ophthdhbvaD apabila dilaklkan oleh tenaga terlaLili menpunyaj sensililltas mencdPal 80% serta spesitisitas nencalai 9s%
D.
Pada sadt Pemcriksadn maia menggunakan
tropiceidc unlrk
Dembxat
Bpil
midriasis kecu.li ada konna indlkasi
Retinopa! diabetjka re,jndl karcna konpljkasi diabeles vans mengenaj pcmbuluh
r.tinx Aqilin rctirrolati dlabctika berhlbnnsan dengar lamdnva mcndcrib dirbercs. Trl(h plh r rcser samlai 80% fasien diabctcs akin mcnderita ietinopati diabdika sclehh 25 tahun. Irasicn diabetes Drenrrdnvii risiko kebutaan 25 kili lebih daEh
ticsrdripada
orang
Terapi laser
ronnal llelropati diabeiiks sc.iDg Lanpa
-qciala
sdtnpai tcrjadirva
p.da rerinolati diabetik. dapat nennrunkan risiko kchilangm
pengljhalan tapi tidak lenglihatan sec&a signifika. dan mempcnahank.r kciaiamdn {lalal nrcmterbaiki visus yang sldah hilang. Scnux pasien diabetes hurs Denlal'nt penuiksaan mala secdi pcrjodik untuk mencegah kclilangan pcrglihatan klcna
13
Abrcu J.R.R 201L Epidefriology. Dalam: Cn.ha-Vaz J. ( ed), DiaLeti. Retihopatu!, .napret 5, pp.1?7 184. Singapore: World Scicntific Ameiican Acadcny of Oplrtlra\aa\oqy. 2011 20\2. Retina anJ vitrcaut, Bari. and Clihical S.'.,.r C,,re. seclion 12. Singapoie:Leo Arnerica Diaberes A$ocialio^. 2011. Stahdards al Mdical Cale ;, Dr"6cr€r. Dalan: Diabelic R€tinoFihy, Cunha-Vaz J Gd). chaprer l. page 2. Singapor€: World Scie.tifi c. Gibbin RL. Kinsella 1., Youne S. Sau ers J., Oaens D.R. 1994. Screening for Diabctic Rclinopalhy in General traclilo Using 35 nm colou translarcncy tundal photoFaphs
Pnfti.dl Diatutes: 11 203)06 Gibbin R.L . Owens D R., Allcn J C., Eashan L. I 998 Praclical Appljcation of lhe E!rclian Fl€ld Cnide in Scrccning for Diabelic Retinopadry by Using OFhthannoscopy and 35 mn retinal slides. DiaD.rdl,sta; 4l: 59 64. Harding S.P., Brcadbenl D.M., Nsh C., Wlne M.C , Vora J 1995 Sensitiviry and Specificity of lhotography and dircct opblnalnoscopy in ScGenins for Sighl Thr€aldning ete dis€asei The LiveQool Diabctic Eye Stu d! Btiish Medi.al Jaunalt 1\ l: I111 t 135. Kansld .J J , Bi.rvli4r B 2A11 Clinicdl Ophthdh alosr'. A $,ste dti. Appnuch, 1 ednia . Chnra Elsevier
Klein R, Klei! B.E.K, Moss S.8.. Davis M.D., De Mers DL 1984.lrevaloce bd Fisk of Diagnosric Reti.oparhy wlen Age al Diasnosis s 30 or nore yaes l he winconsin Epidcmioloeic Study of Diabetic RetiIopathy.
At.h Apthalnbl:, 142(4): 521-t32.
Licnert R.T 1989. Inler obsew€. Conparison of Oplhalnoscopi. assessment ol Diabetic R€tinopathy. -ldbdnzn& Nzv Zealahd Jo nal ofophthah alos:t: l'1: )63 368. Malhew DR, Srratton lM, Aldinsto. S.J., Eolmdn RR, Kohner EM.2004 Rlsk of Proere$ion of Refiropaby ed Vision Los rclated i. Tighi Blood Prcsure Control in rlTe 2 Dilbeles Mellitusi Unilcd Kingdom Prcspeclive Diabetes Study 69. ,4/., ophthalnott t22 ( t t)1 161140 Neely KA., Gaed.er T.W., Bmd R.D., Quill€n Da. 2002. ReLinal vascular Disease Dalami Quillen D.A., Blodi B A (e.ls), clinicnl Retind. chaplet 5. pp I 261 12. UsA: AMA. O Hare J.]l, goplc' A, Madhrven C., ChafryM, Furewal T.S., Cnffilhs J 1996. Addnrg Retinal P}otoerrphy to Sdeeniig for Diabetic Reti.opaiby: a Prospectivc Study in Ptituat! C^t. Batilh Me.lical Jo ol,312:679-682 Pugb J,A.. Jacobson J M., van Heuven WA.I, Watlqs J.A. Tuley MR, Lairsor D.R., eL al. 1993. ScFening lor Diabetic Relinopathy. The Wide-Algle relinal caDerd. Dtabercs
.a/?: 16 889-895 Ribciro 201l Major Clinical Triah on Tratdents for Diabellc Retinolathy. Dalam: Cunha'Vaz !. ( ed), Diabetc Rei opathy.blpter6, pp. 202 207. Singapore: World Scicnlitc. Schachat AP, Ilymn L, Leske M.C.. Connell A.M.S, Ilincr C., tavomik N., et al. 1993.
Compdison
of
Djab€tic Relinopat}y Detectior
by Chrical Exminallon
md
PloloEraphy Cradings -rrc,rd aI Ophthalnolog, I lI: 1061 \010. Tbe Diabetes Control and Complicaiion Trial Research G.oup. 1993. Tle Ellecr of Intensive Trcahnenl of Diabetes on fte Development a.d F ogression of Lon8-tem Complication in Insulin-DependentDiaberes Melli s, N EWI.i Me.l 129t 917-946. llre Royal Collese ol Cer€ral Pra.titione^ 2005. Crni.al G idelihes far tpe 2 Diabetes,
Diabelic Retinopatly: Elrly Danagemett and Sf€ening Unive'siry
!qp,rl$)iq.9hp.f"dsrvs!r&!!!a
74
of
Shcftcld.
Kinsdon Prospective Diabetes Shrdv. lggS Tishl Blood Pre$ue Co'trol md Rjsk of Mjcrcvasculd an.i Microvascul Compliedon in Tvpe 2 Diabetes B^A )l'l:103'J13 V6hisL !,, Sinsh S,, Gupta N, Saxena R 2otl Role of Eelv ScEming for Diabetic RerinopaLhy in ?alidh wmr Diabetes Mellitus: An OveNiew lhdian J Co nu"i4' Metl Uniled
Oct De.;16(4): 24 7'252
IIJQ.2oa5. Pteee,tion of aintlnas ian Diabetes MeUil^ Repart ol a Wo co$'lldtio i Genertsvitzetlan.l 9 I l N.ven6er ,00J Switzerlard: WHO Libnry' \\uo. 2oo1 . wsloN 2020 the Right ta sisht Global lnisiatite for the Elo inatioh of Aroidable Blihrtnds ALtian PLan 2A06-2 11 1. lrance: 1VHO Librarv
15