lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung.
Keterangan gambar : a. Tutup bejana b. Mur cincin c. Tabung yang dipersempit d. Lubang kecil penghubung dengan udara e. Tempat thermometer f. Ruang hampa
Agar upaya bejana air raksa itu dapat tertutup rapat di bagian atasnya, digunakan sebuah cincin yang dibuat dari kulit domba yang lemas. Ini digunakan untuk mencegah pengotoran air raksa oleh debu dan semacamnya dan adanya perubahan-perubahan tekanan di dalam bejana tidak akan terganggu.
Udara luar dapat masuk melalui lubang-lubang kecil es. Seluruh susunan itu diselubungi oleh sebuah tabung kuningan yang diperlengkapi dengan Skala dan di a tabung kuningan itu di sisi depannya dilubangi dengan ukuran yang lebih kecil. Di tempat lubang-lubang itu diselubungi oleh sebuah gelas pelindung silinder yang bagian depannya bening sedang sisi belakangnya baur. Di antara f dan g dipasang juga dengan sebuah thermometer yang reservoirnya berada di dalam tabung kuningan itu jadi tidak nampak). Seluruh pesawat itu dapat berputar pada sebuah poros tegak ditaruhkan di cincin lonja dan dengan perantaraan sebuah sengkang (broce / begugel / bugel ) yang memegas dengan sekrup pada umumnya dia dipasang di dinding kamar peta.
Keuntungan-keuntungan pemakaian Barometer air laut : a. Mudah mengikuti perubahan tekanan udara dan tidak perlu dengan mengetokkan di permukaan kaca. b. Koreksi-koreksi sangat teliti bila dibandingkan dengan Barometer Aneroide, dan dijepit dengan alai pengatur koreksinya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Barometer bejana laut Setiap Barometer bejana laut yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ini : 1. Barometer harus peka (sensitive) artinya adalah perubahanperubahan tekanan udara yang bagaimana kecilpun, perubahan yang terjadi itu dengan secepat mungkin ditunjukkan oleh barometer itu. 2. Bagian dalam tabung harus bersih betul, sebab jika tidak maka barometer itu tidak mungkin peka. 3. Air raksa harus benar-benar murni sebab sekali waktu air raksa itu masih juga mengandung bagian-bagian timah atau tembaga yang kepekaannya berbeda dengan air raksa, dengan demikian maka pemuaiannya tidak sama dengan pemuaian air raksa murni. 4. Ruang hampa Torricelli harus benar-benar hampa Jika di dalam ruang hampa itu masih terdapat udara, maka akan terjadi tekanan bahwa (reaction) sehingga akibatnya penunjukkan tidak bersifat tetap sehingga besarnya koreksi tidak dapat ditentukan dengan pasti. Jika volume udara di atas tabung itu berubah karena naik atau turunnya permukaan air raksa, maka tekanan tekanan yang terjadi berubah-ubah menurut Hukum Boyle. Sedangkan, jika sementara itu terjadi perubahan suhu maka tekanan lawan itu bukan lagi menurut hukum Boyle melainkan menurut hukum Boylegay Lussac.
5. Garis menengah sebelah dalam dan penampang tabung setinggi pembacaan paling sedikit harus 8 cm. Sebab jika tidak, maka diantara air raksa dan gelas akan terjadi gejala kapilaritas. Sebuah tabung sempit (gambar) yang kedua ujungnya terbuka jika dicelupkan salah satu ujungnya di dalam bejana yang berisikan air, maka permukaan air di dalam tabung akan lebih tinggi daripada permukaan ai raksa di dalam bejana.
Selisih antara ketinggian permukaan air raksa yang di dalam tabung dan di dalam bejana itu akan jauh lebih besar jika garis tengah tabung itu jauh lebih kecil. Menurut penelitian-penelitian ternyatalah bahwa, bilamana garis tengah tabung itu 3 cm atau lebih, maka permukaan ai raksa di dalam tabung, sama tingginya dengan permukaan air raksa di dalam bejan.
Selisih yang nampak itu disebut gejala-gejala kapilaritas yang merupakan koreksi karena sifat pipa berlubang kecil (kapilair), dimana sifat pipa kapilair memiliki daya tekan tersendiri terhadap cairan, sehingga untuk koreksi kapilaritas ini apabila cairan air
raksa harus ditambahkan. Koreksi ini sudah termasuk di dalam kesalahan alai yaitu koreksi index sehingga pembaca harus benarbenar teliti sebelum memakai barometer yang akan digunakan, terutama pada pipa-pipa yang berlubang kecil (kapilair). Di dalam ilmu alam telah kita ketahui bahwa kohesi dan molekulmolekul air raksa adalah lebih besar dan pada adhesi air raksa dan gelas,
sehingga
air
raksa
di
dalam
tabung
kapilair
itu
permukaannya lebih rendah dari permukaan air raksa di dalam bejana. Tekanan ke bahwa pada permukaan air raksa di dalam tabung kapiler itu adalah tergantung dari lugs penampang tabung dan panjang lengkungan dan manikusnya. Oleh karena untuk kapilaritasnya itu pada umumnya diperlukan suatu koreksi yang nilainya tetap maka pengaruh dari panjangnya lengkungan maniskus itu diabaikan, pengaruh itu semakin besar jika tabung kapiler itu semakin sempit. Maka dengan alasan itulah garis menengah tabung barometer bejana laut sehingga pembacaanya itu tidak kurang dari 8 mm.
6. Skala harus benar dan tergantung tegak lurus dalam pada itu skala dan nonius masing-masing harus benar-benar terbagi sama besar, sebab jika tidak, sudah jelas akan diperoleh pembacaan yang tidak benar.
Cara menggunakan Barometer Air Raksa Barometer yang baru atau barometer yang baru saja diperbaiki seyogyanya kits periksa tentang kesempurnaannya. Adapun prosedur pemeriksaan itu adalah sebagai berikut 1. Pemeriksaan ruang hampa Torricelli Dengan cara memiringkan sangat perlahan, agar air raksa mengalir dan mengisikan kembali dua cara mengalirkan, maka akan nampak pada tabung dengan demikian udara ini akan terdorong.
2. Pemeriksaan Penyempitan Tabung Hal ini dapat dilihat dan mengalirnya air raksa, 32 mb dalam waktu 4 sampai dengan 5 menit. Dengan cara miringkan pelan-pelan sehingga pembacaan skala naik, setelah itu kembali tegak dan air raksanya mengalir kembali. Apabila mengair kembali kurang dan 4 menit untuk 32 mb berarti pipa terlalu sempit atau terlalu lobar akibatnya barometer kurang peka. 3. Pemeriksaan skala
Caranya : Dengan dibandingkan skala barometer dengan noniusnya, dimana tiap pemotongan garis tepat pada penunjukkan mill yang berikutnya, untuk setiap perubahan satu strip nonius.
Cara membawa Barometer Ada kemungkinan bahwa barometer bejana laut ini dipindahkan, dimana tempatnya misalnya dari suatu kapal ke kapal lainnya maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Lepaskan barometer dari sangkangnya dalam keadaan dalam 2. Miringkan barometer dengan sangat hati-hati dan perlahan-lahan sehingga mengalirnya air raksa secara pelan. 3. Dalam kedudukan mendatar masuknya Barometer dalam kotak yang tersedia.
Catatan : Sesudah barometer ditempatkan dalam kotak, jangan menempelkan kotak barometer dalam posisi tegak sebab getaran tegak dapat mengakibatkan gerakan pemompaan.
Penempatan Barometer di atas kapal.
Sebelum
barometer
dipasang
di
tempatnya,
barometer
itu
dikeluarkan dan dalam kotak dan diantara gelas tabung dengan air raksa di dalam tabung itu benar-benar tidak ada gelembung udaranya. Jika kita sudah yakni benar bahwa gelembung udara itu tidak ada, barometer itu kita miringkan dengan hati-hati sehingga air raksa di dalam tabung akan menurun dengan perlahanlahan. Setelah itu barometer itu digantungkan pada sengkangnya. Pada umumnya barometer air raksa itu ditempatkan di dalam kamar peta dan tempatnya itu harus dipilih sedemikian rupa sehingga : (i) Udara luar dapat mengalir dengan bebas selama kapal berlayar (ii) Barometer harus bebas dari penyinaran matahari secara langsung dan juga tempat itu tidak terlalu dekat dengan sebuah lampu yang menyala. (iii) Barometer itu jaraknya harus cukup jauh dari alas-alai pemanas cerobong dan kamar mesin. (iv) Tempat itu harus mudah dapat dicapai guna melakukan pembacaan, namun bukan merupakan tempat yang dipergunakan untuk umum.
Pembacaan Barometer Semua
alas
penunjuk
suhu
(thermometer)
harus
melalui
pemeriksaan, dengan standar dan lembaga meteorologi. Pada masa lampau Thermometer di kapal harus selalu disesuaikan dengan lembaga Meteorologi tersebut. Tetapi pada jaman modern ini tidak diperlukan lagi segala macam merk Thermometer setelah diperiksa dan diuji oleh Lembaga Meteorologi sangat banyak dipasaran umum, sehingga kita tidak perlu lagi memeriksa pada barometer yang kita pakai karena telah mempunyai cadangan yang cukup di kapal nanti sebelum dilakukan pemakaian barometer perlu diperhatikan pemakaian di kapal harus memenuhi persyaratan.
Dalam membaca Barometer hendaknya (dilakukan urutan-urutan sebagai berikut : (i) Pertama-tama
dilakukan
pembacaan
atas
Thermometer
yang
ditempelkan pada Barometer itu sebab, pangs badan pembaca, dapat berubah. (ii) Setelah itu bejana air raksa itu ditepuk dengan lembut, dan jika dipandang perlu, penepukan itu dilakukan beberapa kali dengan maksud untuk mengalahkan gesekan yang terjadi antara lain raksa dengan sisi dalam dan tabung. (iii) Selanjutnya barometer diputar di dalam sengkang dalam demikian rupa sehingga sebelah belakang mengarah cahaya. (iv) Sekarang nonius pertama-tama digerakkan ke atas demikian jauh sehingga kita dapat melihat melalui celah-celah antara permukaan air raksa dan sis bawah cincin. (v) Setelah itu nonius digerakkan ke bawah sedemikian jauh sehingga kita lihat bahwa sisi bawah cincin tepat menyinggung puncak maniskus. (vi) Harus dijaga benar-benar Skala dan nonius benar-benar dalam kedudukan tegak sebab, jika tidak, maka akan dihasilkan nilai pembacaan yang terlalu tinggi. Jika sewaktu melakukan pembacaan itu diperlukan penerangan, maka penjelasannya dalam jangka waktu sesingkat mungkin. (vii) Setelah itu pembacaan yang sebenarnya dilakukan yakni pertamatama dalam milibar penuh atau milimeter penuh dan kemudian dengan menggunakan nonius bagian-bagian dan milibar atau milimeternya.
Skala Thermometer Titik terpenting pada skala thermometer adalah titik beku dan titik mendidihnya. Dan nilai titik beku diperoleh dari penempatan tabung cadangan (reservoir) Thermometer dalam es murni atau salju murni yang sedang mencair dengan catatan bahwa air yang mencair itu dapat
mengalir dengan lancar. Nilai titik didih dicapai / didapat apabila tabung cadangan thermometer ditaruhkan di atas permukaan air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfir (760 mm Hingga atau 1013 Milibar).
Pembagian skala thermometer sebagai berikut : a. Untuk Celcius titik beku sampai titik didih dibuat skala 10° bagian yang sama. Skala 00 celcius pada titik beku dan skala 100° celcius pada titik didih. b. Untuk Reamur titik beku sampai titik didih dibuat skala 80 bagian yang sama. Skala 0° Reamur pada titik beku dan skala 80° Reamur pada titik mendidih. c. Untuk Fahreinheit dan titik beku sampai titik didih dibuat 180 bagian yang sama. Titik beku terletak pada angka 32° Fahrenheit dan titik didih pada skala 180° + 32° = 212 ° Fahrenheit.
Koreksi Barometer Pembacaan Barometer belumlah merupakan tekanan udara yang sebenarnya. Karena dasar pembuatan dengan ketinggian 0 meter di atas permukaan laut. Sedangkan setiap permukaan (nevieau) tertentu, tekanan udara sama dengan hemat massa udara yang berada di atasnya. Oleh karena udara untuk makin ke atas makin tipis, maka semakin tinggi lapisan udara semakin rendah pula tekanan udara dilapisan itu. Sebelum dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan atas pengamatanpengamatan yang dilakukan untuk pelbagai ketinggian, maka tekanan udara yang diperoleh masih juga harus dijabarkan hingga mencapai nilai yang semestinya bagi pengamatan pada ketinggian yang sama.
Adapun macam-macam koreksi yang diperlukan adalah sebagai berikut 1. Koreksi Kapilaritas 2. Koreksi Indeks 3. Koreksi suhu