Edisi I/2010
Dari Redaksi Bersabda rembulan cahya menebar Alun gemintang temani mimpi Gajahmada perlahan memudar Anggun menjulang sudirman menanti Triwulan pertama selalu menyisakan kesibukan yang luar biasa. Kantor jadi ‘sepi’ karena hampir semua auditor (atau 60 persen pegawai di Perwakilan) turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan pendahuluan. Tapi toh, kesibukan di kantor tak pula surut. Kunjungan dari berbagai elemen mulai dari DPRD, LSM, KPPN sampai Itama Wasinsus yang rutin turun ke perwakilan tiap tahunnya terus berdatangan. Bahkan Itama Wasinsus datang khusus untuk ‘menilai kelayakan’ auditor mendapatkan satya lencana wira karya. Penghargaan ini diberikan kepada para pemeriksa yang berhasil mengungkap kerugian Negara yang nilainya cukup signifikan. Mengingat efek dari pengungkapan kasus – kasus tersebut terhadap perwujudan transparansi dan akuntabilitas keuangan Negara, Apresiasi semacam ini tentunya layak disandangkan pada dua tim yang mampu mengungkap Kasus Kas Tekor Inhu dan Pembebasan Tanah di Bengkalis. Sebagai bagian dari perwakilan BPK RI Perwakilan Provinsi Riau, tim redaksi turut berharap agar proses penilaian tersebut berjalan lancar. Edisi kali ini, redaksi menghadirkan artikel yang ditulis khusus oleh Kepala Perwakilan., kisah menarik dibalik LKPD dan ada tulisan mengenai ide-ide pemanfaatan ruang dan fasilitas di kantor yang baru. Menginjak tahun kedua penerbitan buletin, redaksi berterimakasih atas partisipasi rekan— rekan terhadap buletin ini. Diakui ataupun tidak, buletin ini akhirnya menjadi semacam rangkuman kecil dari kisah, kualitas dan kemampuan seluruh rekan – rekan di Perwakilan. Di tengah keterbatasan ruang di kantor lama, rekan – rekan pun tak berhenti berkarya. Mudah-mudahan kelapangan ruang yang memadai di kantor yang baru dapat menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan produktivitas kerja dari rekan-rekan. -redaksi—
R e d a k s i Pujo Sumekto, Eva Siregar, Elaine V. A, Dwi Ari Susanty, Tridarwata , Maysyarah Nasution, Pipit Siti Jenar Puspitasari, Mira Miraza Alamat
: Jl. Gajahmada 200, Pekanbaru, Riau
Website
: www.pekanbaru.bpk.go.id
Laporan utama LKPD BUKAN HANYA SEKEDAR OPINI WTP Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Daerah atas pelaksanaan APBD sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003. Laporan keuangan tersebut dibuat untuk memberi keyakinan apakah pemerintah daerah telah menyajikan semua akun dalam LKPD-nya secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang telah ditetapkan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan dan berbagai peraturan perundangan yang berlaku. Untuk meyakinkan apakah laporan keuangan tersebut telah dibuat sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku, laporan keuangan tersebut perlu diperiksa. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 merupakan payung hukum bagi BPK RI untuk melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah. Selama tiga tahun terakhir, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Riau, opini LKPD 12 entitas di wilayah Provinsi Riau TA 2006 menghasilkan 9 opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan 3 opini Tidak Memberi Pendapat (TMP). Pemeriksaan atas 12 entitas TA 2007 menghasilkan 10 opini WDP dan 2 opini TMP sedangkan pemeriksaan atas 12 entitas TA 2008 menghasilkan 10 opini WDP, 1 opini TMP, dan 1 opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan kepada Kota Pekanbaru. Peningkatan ini tidak terlepas dari usaha perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Riau. Meskipun demikian, pemahaman bahwa tujuan menyusun LKPD hanya untuk memperoleh opini WTP perlu diperbaiki. LKPD bukan hanya tentang angka, tetapi merupakan gambaran bagaimana pemerintah daerah mengelola sumber daya yang berada dalam kewenangannya secara bertanggung jawab untuk memenuhi tuntutan transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, LKPD juga merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah pada masyarakatnya dalam mengelola keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa setiap angka yang disajikan dalam LKPD harus dapat ditelusuri dan diuji. Jika pemerintah daerah menargetkan opini
WTP atas laporan keuangannya, maka semua kebijakan dan implementasi (LKPD-red)nya harus benar-benar mengacu kepada berbagai ketentuan yang berlaku. Penyajian laporan keuangannya pun harus merupakan hasil dari suatu proses akuntansi. Dalam upaya mendorong percepatan pembangunan manajemen keuangan daerah tersebut, BPK RI Perwakilan Provinsi Riau juga turut andil dengan berinisiatif untuk mewajibkan semua terperiksa (auditees) menyerahkan Management Representation Letter (MRL) kepada BPK. Surat ini merupakan pernyataan dari pimpinan instansi pemerintah bersangkutan yang menyatakan bahwa laporan keuangan yang diserahkan untuk diperiksa oleh BPK tersebut adalah disajikan secara wajar sesuai dengan SAP Tahun 2005 dan peraturan yang berlaku. MRL sekaligus dimaksudkan untuk memberdayakan pengawas internal pemerintah, hal tersebut dimaksudkan agar dapat mencegah terjadinya inefisiensi penggunaan anggaran serta mendeteksi dini terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam mengelola keuangan negara. Sejalan dengan keinginan menciptakan tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel tersebut. Saat ini para Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Riau sedang melakukan pemeriksaan pendahuluan atas LKPD pada 12 entitas. Pemeriksaan ini dilakukan antara lain untuk memberi kesimpulan hasil review atas efektifitas sistem pengendalian intern terhadap pengelolaan kas, dana perimbangan, pengadaan barang/jasa yang berindikasi mengalami keterlambatan atau pekerjaan belum selesai (KDP) dan hutang. Selain upaya – upaya di atas, peningkatan kualitas SDM di lingkungan pemerintah daerah perlu dilakukan. Meningkatnya kualitas SDM akan mendorong meningkatnya kualitas LKPD, sehingga diharapkan akan memperbaiki tata kelola keuangan dan seluruh sumber daya yang dimiliki daerah serta mempercepat pencapaian opini WTP atas LKPD. - Dr. H. Eko Sembodo, MM -
E d i s i
I /2 0 1 0
H a l a m a n
2
Catatan Diklat
Emotional Spiritual Quotient (ESQ)
Meminjam istilah Dr. Ali Shariati, seorang intelektual muslim, yang mengatakan bahwa manusia adalah Makhluk Dua Dimensi yang membutuhkan penyelarasan kebutuhan akan kepentingan jasmani dan ruhani. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki konsep duniawi atau kepekaan emosi serta intelegensi yang baik. Intelectual Quotient (IQ) plus Emotional Quotient (EQ) dan penting pula penguasaan ruhiah vertikal atau Spirituaal Quotient (SQ). 1. Kecerdasan Intelektual (IQ) Adalah kemampuan numerical (berhitung), spasial (ruang), dan linguistic (bahasa). 2. Kecerdasan Emosi (EQ) Adalah kemampuan untuk memahami dan ikut merasakan apa yang dialami diri sendiri, orang lain dan kemampuan untuk membaca emosi orang lain atau situasi sosial tempat kita berada dan menanggapinya dengan tepat. Singkatnya EQ adalah kemampuan kita merasa, disamping ketahanan mental. 3. Kecerdasan Spiritual (SQ) Adalah kemampuan untuk memahami makna (meaning) dan nilai (value) tertinggi kehidupan serta tujuan (vision) fundamental kehidupan. SQ memiliki kemampuan untuk mengatur diri
Share
Oleh : Eva Siregar, SH
sendiri (self organizing) dan memberikan kemampuan bawaan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. SQ adalah perekat yang menghubungkan semua manusia secara universal. Dengan demikian ESQ bertujuan menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif dengan cara menggunakan makna, nilai, tujuan, dan motivasi spiritual dalam proses berfikir (IQ) dan proses merasa (EQ) dalam membuat keputusan serta dalam berfikir untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa pusat kendali dari IQ, EQ dan SQ terdapat di SQ. Hal ini disebabkan karena di dalam jiwa setiap manusia, Tuhan telah menganugerahkan suara hati. Dengan suara hati, manusia bebas menentukan pilihan, bereaksi positif atau negatif.. Suara hati akan dirasakan sama oleh manusia diseluruh dunia. Ada kalanya suara hati terbelenggu dan menjadi buta untuk melihat nilai-nilai universal. Acapkali manusia mengabaikan pengakuan ini, yang pada akhirnya justru mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam kejahatan, kecurangan, kekerasan, kerusakan dan lain sebagainya. Tujuh “belenggu” suara hati pada God Spot tanpa disadari membuat manusia menjadi “buta”. Belenggu-belenggu
Kisah Seribu Parit, Usahlah Menjerit
Bedasarkan surat tugas Kepala Perwakilan kami -7 orang auditor– diperintahkan untuk melaksanakan Pemeriksaan Kinerja Wajardikdas 9 Tahun di Kabupaten Indragiri Hilir. Kabupaten ini dijuluki Negeri Seribu Parit, karena memiliki banyak parit sehingga diperlukan jumlah jembatan yang banyak pula. Parit-parit ini digunakan oleh masyarakat untuk drainase dan sarana transportasi. Sebagian besar wilayah kapupaten ini merupakan dataran rendah yang terdiri dari daerah endapan sungai, daerah rawa dan daerah hutan payau. Setelah kami menempuh perjalanan yang cukup melelahkan selama lebih kurang 7 jam melewati perkebunan sawit, karet dan kelapa, akhirnya sampailah kami di
tersebut adalah, prasangka, prinsip-prinsip hidup, pengalaman, kepentingan, sudut pandang, pembanding, dan fanatisme. Agar suara hati tidak tertutup oleh belenggu-belenggu tersebut perlu dibersihkan dengan suatu proses yang disebut dengan Zero Mind Process (ZMP) melalui istighfar, wudhu dan ihram. Rumus ZMP :
Jika hati jernih(0) dan prinsip kepada Allah yang Maha Esa (1) maka akan memiliki sifat luhur dan mulia (~) Take time to THINK. It is the source of power. Take time to READ. It is the foundation of wisdom. Take time to QUIET. It is the opportunity to seek God. Take time to DREAM. It is the future made of. Take time to PRAY. It is the greatest power on earth. ~Author Unknown~
Oleh : Myrto Handayani, SE, Ak, MM
ibukota Kabupaten, dan bergegas ke tempat penginapan. Tempatnya cukup besar untuk ukuran penginapan di Kabupaten. Namun sayang, fasilitas penginapan tidak didukung dengan fasilitas lainnya. Untuk urusan sarapan, hampir setiap pagi kami harus makan lontong sayur / nasi kuning/ nasi merah dan 1 telur rebus. Fasilitas air tak kalah bermasalah, kadang kami harus mandi dengan air yang warnanya seperti air teh, atau bahkan bercampur lumpur. Itulah penginapan di daerah, like or dislike harus diterima. Setelah berkawan dengan lumpur, disesi pemeriksaan kami harus mengakrabkan diri dengan alat transportasi yang unik. Kondisi alam yang penuh parit, akhirnya memaksa kami
mengandalkan alat trasportasi laut untuk melakukan pengecekan fisik. Ada Pompong (Sejenis Perahu Bermesin Diesel), Pancong (Sejenis Speed Boat), dan Sampan. Untuk menuju sekolah-sekolah, kami secara bergantian menggunakan Pompong, Pancong, Sepeda Motor, dan Speed Boat. Kami biasanya menggunakan pompong dan pancong dengan waktu tempuh yang beragam. Terkadang kami berangkat pagi dan sampai dihotel pada malam harinya. Laut, sungai, perkebunan kelapa, perkebunan pinang, sawit, jalan bergambut, masyarakat pedesaan, anakanak SD dan SMP yang bergembira, kondisi fasilitas sekolah yang rusak berat merupakan pemandangan sehari-hari yang kami hadapi. Kenikmatan tugas ini semakin terasa, saat kami harus mencapai beberapa sekolah yang membutuhkan waktu tempuh selama 4 jam di atas
E d i s i
Share
I /2 0 1 0
( l a n j u t a n )
kendaraan roda dua. Hal ini dikarenakan pendeknya lebar badan jalan (lebih kurang 1,5 m), sehingga hanya dapat dilewati oleh 2 kendaraan roda dua atau pejalan kaki yang berpapasan dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki lebih kurang 2 s.d 3 km, menyeberangi jembatan setapak dan sungai dengan menggunakan sampan. Kami berjalan kaki tanpa sepatu karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk memakai sepatu atau alas kaki. Beberapa teman menjinjing sepatu mereka, sebagian menyembunyikan sepatu di semaksemak di seberang sungai, dengan tetap berharap tidak ada orang yang mencuri sepatu tersebut. Untuk beberapa daerah yang kami kunjungi, tim juga harus bekerja di lokasi hingga malam hari dan bekerja dengan menggunakan lilin atau lampu minyak. Sedangkan untuk beberapa lokasi pengujian lainnya, beberapa diantara kami harus menginap di rumah masyarakat dan tidak dapat kembali ke kota pada hari yang sama karena surutnya air laut atau tidak ada speedboat untuk kembali. Bahkan pejabat di Dinas Pendidikan pun belum pernah berkunjung ke beberapa SD/ SMP tersebut karena sulit dijangkau. Alhamdulillah setelah menjalankan tugas pemeriksaan ini, kami bertujuh telah kembali dengan selamat. Saya percaya tim lain juga menghadapi resiko yang beragam pula sehingga saya berpikir perlunya asuransi untuk auditor dalam menjalankan tugasnya.
Tahukah Anda ?!? ada beberapa daerah Di Provinsi Riau, – menggunakan kata yang penamaannya a, a dengar. Misalny kata yang jarang kit gunakan sebagai ng di Payung Sekaki ya Terminal dan Gedung nama Kecamatan, r aru, Kecamatan Ai DPRD di Pekanb r Hitam, dan n Ai Jamban Keluraha puluh di Pekanbaru, Kecamatan Lima di Perhentian Raja serta Kecamatan r. Nama – nama Kabupaten Kampa n khasanah budaya tersebut menunjukka cang Kuning melayu di Bumi Lan
Sumbangan Pemikiran
H a l a m a n
3
Kantorku Istanaku Produktivitas kerja sangat ditentukan oleh suasana lingkungan kerja. Sebagai salah satu unsur pembentuk lingkungan kerja, kantor harus didesain sedemikian rupa sehingga memunculkan kenyamanan dan bahkan kreativitas bagi pegawai yang beraktivitas di dalamnya. Dengan hanya menghuni satu lantai pada sebuah gedung yang sama sekali tak dapat dikatakan luas, kantor BPK di Pekanbaru agak sulit memberikan kenyamanan dan kreativitas tersebut. Satu kondisi yang dapat dipastikan memberikan nuansa ketidaknyamanan adalah kesemrawutan kantor akibat dokumen yang bertebaran di sana-sini. Dengan intensitas pemeriksaan sekitar 30 kali setiap tahunnya, tentunya diperlukan ruang yang memadai untuk meletakkan dokumendokumen yang berkaitan dengan pemeriksaan. Demikian pula dengan dokumendokumen yang tidak berkaitan langsung dengan pemeriksaan. Dokumen keuangan, arsip pegawai dan literatur-literatur hukum pun memerlukan tempat penyimpanan yang memadai. Saat ini, ruang penyimpanan dokumen di kantor BPK sangat tidak memadai. Hal ini dapat dilihat dari kondisi ruangan auditorat. Tumpukan dokumen tergeletak di sana-sini, bak polisi tidur di jalan-jalan kampung. Kondisi ini juga terjadi pada bagian lain yang hanya menghuni ruangan-ruangan sempit. Kesan tidak nyaman berikutnya dapat dirasakan saat tamu-tamu berdatangan ke kantor BPK. Luas yang tak seberapa menjadi hambatan utama dalam memberikan ruangan yang memadai untuk tamu-tamu yang berdatangan, terutama yang diharuskan menunggu. Kesan tersebut menjadi lebih terasa saat tamu yang datang melebihi kapasitas ruang rapat dan aula untuk menampungnya atau pada saat kedua ruangan tersebut digunakan untuk kegiatan lain. Akibatnya, tamu harus menunggu di kursi sebelah tangga yang sebenarnya tidak memadai. Senada dengan sulitnya memperoleh kenyamanan, ruang kreativitas pun sulit dibangun pada kantor dengan suasana seperti itu. Pemandangan semrawut (dokumen dan orang) tentunya menghambat timbulnya pemikiranpemikiran yang kreatif dan inovatif. Seiring dengan detik-detik menuju perpindahan kantor menuju tempat yang lebih memadai, timbullah harapan yang tinggi akan terpenuhinya suasana kenyamanan yang dapat menumbuhkan kreativitas di lingkungan kerja. Ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam mengelola ruangan di kantor yang baru.
1. Tersedianya fasilitas penyimpanan dokumen yang memadai, baik untuk bagian kesekretariatan maupun auditorat. Fasilitas tersebut dapat berupa ruang yang memadai, sarana dan prasarana penunjang lainnya yang tersedia, seperti filling cabinet, rak buku, maupun sistem penyimpanan yang memadai, misalkan penyimpanan dokumen pemeriksaan berdasarkan tahun pemeriksaan atau entitas yang diperiksa. 2. Tersedianya ruangan memadai untuk tamu yang berkunjung ke BPK, terutama dari para pejabat pemerintah daerah yang hendak melakukan pembahasan tertentu (misalkan tindak lanjut). Hal tersebut penting karena merupakan penghargaan dan penghormatan tuan rumah kepada para tamu. Di kantor yang lama BPK tidak memiliki ruang tamu sehingga ruangan lain pun dimanfaatkan sebagai tempat menerima tamu, yaitu ruang rapat, aula dan bahkan ruangan pegawai. Dengan begini, ruang tamu dan ruang VIP yang sudah ada di kantor baru dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk menerima tamu yang berkunjung. Selain itu, alangkah baiknya jika pihak-pihak yang akan kedatangan tamu dalam jumlah yang banyak, segera berkoordinasi dengan Bagian Umum untuk menginformasikan penggunaan ruangan. Hal tersebut sangat diperlukan untuk mencegah datangnya tamu dari beberapa tempat dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga tidak memperoleh ruangan yang memadai. 3. Tersedianya fasilitas olahraga. Seperti lapangan tenis, meja pingpong, lapangan futsal ataupun sekedar lapangan untuk senam. Fasilitas ini sangat besar manfaatnya sebagai bentuk penyegaran jasmani setelah bekerja seharian penuh. Di akhir minggu, fasilitas – fasilitas ini dapat juga dimanfaatkan untuk berolahraga bersama para keluarga dan karyawan BPK RI Perwakilan Provinsi Riau. 4. Tersedianya fasilitas wi-fi. Saat ini internet memegang peranan yang sangat penting terhadap arus informasi dunia. Keberadaannya telah memangkas jarak dan waktu yang menjadi perintang bagi kecepatan arus informasi di masa yang lalu. Karena itu, keberadaan fasilitas wi-fi untuk memasuki jaringan internet sangat besar manfaatnya, baik untuk mengakses informasi maupun untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Mengingat hampir seluruh pegawai BPK telah “mempersenjatai” dirinya dengan laptop dan terbatasnya komputer yang terhubung dengan jaringan internet kantor, keberadaan wi-fi dapat menjadi solusi bagi pegawai yang memerlukan akses internet. Penyalahgunaan fasilitas ini dapat dicegah dengan memblokir situs-situs tertentu yang berdampak buruk bagi pekerjaan. terhadap
E d i s i
I /2 0 1 0
Sumbangan Pemikiran arus informasi dunia. Keberadaannya telah memangkas jarak dan waktu yang menjadi rintangan bagi kecepatan arus informasi di masa yang lalu. Karena itu, keberadaan fasilitas wi-fi untuk memasuki jaringan internet sangat besar manfaatnya, baik untuk mengakses informasi mau-
H a l a m a n
4
( l a n j u t a n )
pun untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Mengingat hampir seluruh pegawai BPK Riau telah “mempersenjatai” diri dengan laptop dan terbatasnya komputer yang terhubung dengan jaringan internet kantor, keberadaan wi-fi dapat menjadi solusi bagi pegawai yang memerlukan
akses internet. Penyalahgunaan fasilitas ini dapat dicegah dengan memblokir situssitus tertentu yang berdampak buruk bagi pekerjaan. ~ t3 ~
G a l e r I Sosialisasi Pedoma n Penulisan Lapora n BPK (Gaya Selingku ng). 3 Februari 2010
Penyerahan LHP atas Belanja Modal Indragiri Hilir 23 Februari 2010
Mahaa Pelajar dan mpun Pemud akilan Kunjungan Ru hul ke Kantor BPK RI Perw ) Ro 10 20 ri siswa (RPPM . 23 Februa Provinsi Riau
Pimpinan DPRD Ko
n Pemantaua D dan Hasil PA P LH an 10 uari 20 Penyerah mai, 16 Febr TLHP Kota Du
ta Pekanbaru
Bersilaturahmi ke Kantor BPK RI Pe rwakilan Provinsi Riau 19 Fe bruari 2010
Kasubaud Riau I, Rudi Nurprianto Menjadi Narasumber Pada Acara Training content dan Kemasan Riau Mandiri 2010 23 Januari 2010
TVRI Riau.3 Fe Dialog Interaktif di
Diklat Laboratorium Ke – PU – an di Bandung 25 s.d 29 Januari 2010
K i l a s
bruari
Uji Coba Presen si
Elektronik, 24 Maret 2010
P e r w a k i l a n
1. Senin (18/1) , di aula kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Riau, pimpinan dan pegawai melaksanakan upacara peringatan HUT BPK RI ke-63 yang jatuh pada tanggal 1 Januari 2010. 2. BPK RI Perwakilan Provinsi Riau bekerjasama dengan Puslitbang Jalan dan Jembatan Departemen PU menyelenggarakan Diklat Laboratorium Ke-PU-an di Puslitbang Jalan dan Jembatan Departemen PU di Bandung. Diklat dilaksanakan selama 5 hari (25 s.d. 29 Januari 2010). Peserta diklat adalah 30 orang pemeriksa pada BPK RI Perwakilan Provinsi Riau. 3. Tim Pedoman Penulisan Laporan BPK RI melakukan sosialisasi pedoman penulisan laporan BPK (Gaya Selingkung) di BPK RI Perwakilan Provinsi Riau, Rabu, (3/2). Pemaparan yang dilakukan langsung oleh Ketua Tim, Cris Kuntadi. Tim sosialisasi juga mem-
berikan pemaparan mengenai konsep pedoman surat-menyurat dinas lingkungan BPK RI. 4. Kepala Perwakilan menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Operasional Bank PD BPR Sarimadu Tahun Buku 2008 & 2009, serta LHP atas Belanja Modal TA 2008 & 2009 pada Dinas Bina Marga & Pengairan, Dinas Cipta Karya & Tata Ruang, Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga, Dinas Kesehatan pada Kabupaten Kampar, Rabu, (3/2). LHP diserahkan kepada Ketua DPRD Kabupaten Kampar, Syafrizal, dan Bupati Kampar, H. Burhanuddin Husin. LHP atas Operasional Bank PD BPR Sarimadu Tahun Buku 2008 & 2009 juga diserahkan kepada Direktur Utamanya , H.M. Safri. 5. Rabu (3/2), Kepala Perwakilan Provinsi Riau BPK RI, Eko Sembodo didampingi Kasubaud Riau I, Rudi Nurprianto atas undangan TVRI RIAU menghadiri acara dialog interaktif den-
gan tema “Upaya BPK Dalam Mendorong Pemerintah Daerah Menuju Tata Kelola Keuangan Yang Baik” di studio TVRI Riau. 6. Kepala Perwakilan menyerahkan LHP atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Dumai kepada Ketua DPRD Kota Dumai, Zainal Effendi dan Walikota Dumai, Zulkifli AS hari Selasa (16/2) di Gedung Sri Bunga Tanjung, Kota Dumai. Selain LHP, Kepala Perwakilan juga menyerahkan Hasil Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPK RI Perrwakilan Provinsi Riau periode 31 Desember 2009 kepada Ketua DPRD Kota Dumai, Walikota Dumai serta Kepala Inspektorat Kota Dumai, H. Kasiarudin. 7. Kamis (18/2) di Kantor Pewakilan, Kepala Perwakilan menyerahkan LHP Belanja Modal pada Dinas Bina Marga, Pengairan & Pertambangan, Dinas Tata Ruang & Cipta Karya, Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga, dan
E d i s i
H a l a m a n
I /2 0 1 0
Segmen IT
VIRUS! Aagrhh..Menyebalkan!!
Beberapa waktu lalu, jaringan BPK dibuat heboh dengan serangan Conficker (juga disebut Downup, Downadup, dan Kido), yaitu sejenis virus/worm yang menyerang Windows dan paling banyak ditemui dalam Windows XP. Mengapa "mereka" tidak membiarkan kita hidup dengan tenang? Virus komputer adalah sebuah program kecil yang bisa menggandakan dirinya sendiri dalam media penyimpanan suatu komputer. Virus juga mampu, baik secara langsung ataupun tak langsung, menempel dan menulari suatu program. Selain virus, kita juga mengenal program yang disebut Trojan. Trojan tidak memiliki kemampuan untuk menggandakan dirinya ke program lain, tetapi tidak kalah berbahaya dibandingkan dengan program virus komputer. Trojan umumnya dikemas dalam bentuk sebuah program yang menarik. Sumber malapetaka lain yang mirip dengan virus, namun tidak bisa dikategorikan sebagai virus, adalah worm. Worm adalah program yang dapat menduplikasi diri tanpa menginfeksi program-program lainnya. Worm biasa menyebar melalui pertukaran data antar harddisk, flashdisk, maupun e-mail. Ciri-ciri komputer kena virus Gejala suatu komputer terjangkit virus tergantung jenis virusnya, beberapa diantaranya: 1. Komputer akan berjalan lebih lambat 2. Komputer tiba-tiba diam atau tidak
K i l a s
5
Oleh : Intan Permatasari, S.Si
merespon (sering hang). 3. Komputer tiba-tiba Blue screen atau crash dan kemudian restart. 4. Kotak dialog Taskmgr (Ctrl-Alt-Del) tidak muncul dan yang paling “serem” adalah tidak bisa login windows lagi. Pembersihan virus Ada satu hal yang bisa Anda lakukan jika virus telah menyebabkan komputer tidak bisa booting (komputer menunjukkan pesan error ketika di nyalakan). Cobalah booting dalam safe mode atau dengan cd emergency) Microsoft Windows yang telah anda buat ketika anda meng-instal sistem operasi di komputer. Backup data ke media penyimpanan yang dapat dipindahkan (Flashdisk, external harddisk, dll). Mencegah lebih baik daripada mengobati 1. Berdo’a kepada Allah SWT, agar data yang kita masukkan ke pc/laptop kita tidak terjangkiti oleh virus. (ini serius lho! Bukan main-main.) 2. Matikan autorun dari flashdisk/cd room, caranya bisa dengan menonaktifkan melalui group policy(gpedit.msc): ->Klik menu [Start] -> Klik [Run] -> Ketik GPEDIT.MSC pada kolom “RUN” -> Setelah muncul layar “Group Policy” -> klik folder “COMPUTER CONFIGURATION” lalu -> klik folder “ADMINISTRATIVE TEMPLATES” lalu ->
klik folder “SYSTEM” setelah itu perhatikan pada kolom settings (di sebelah kanan) -> cari “TURN OFF AUTOPLAY” lalu dobel klik item tersebut. Setelah muncul kotak dialog, -> ganti pilihan di menu “SETTING” dari “NOT CONFIGURED” ke “ENABLE” dan Turn Off Auto Play pilih All Drive. -> Lakukan hal yang sama pada “USER CONFIGURATION”. 3. Tampilkan semua ekstensi file windows, termasuk file system windows. Caranya : Di windows explorer buka menu Tools > Folder Options. Kemudian pilih tab view, lalu pilih (aktifkan) opsi “show hidden files and folder”, hilangkan check pada pilihan “Hide extensions for known file types” juga hilangkan tanda check pada “Hide protected operating system files (Recommended)”. Ini kegunaannya untuk memudahkan kita melihat extensi dari file yang akan kita buka. Misalnya file itu dengan icon ms word, excel, gambar, mp3 dsb tetapi kok berekstensi .exe, .scr, .vbs, .bat atau tidak sesuai dengan iconnya, harap diwaspadai dan lebih baik di hapus aja, karena insya Allah itu berarti virus. Jangan di eksekusi (di buka). Ingat…!! virus terjadi bukan karena ada niat pelakunya tapi karenWaspadalaha ada kesempatan, So Waspadalah-..
P e r w a k i l a n ( l a n j u t a n )
Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu kepada Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hulu, H. Hasanuddin Nasution, SH, dan Sekda Kabupaten Rokan Hulu, Drs. H. Mewahidin. Selain LHP, juga diserahkan Monitoring TLHP pada Kabupaten Rokan Hulu periode 31 Desember 2009 kepada Ketua DPRD, Bupati dan Inspektur Kabupaten Rokan Hulu. 8. Jumat (19/2) Kepala Perwakilan beserta seluruh pejabat eselon III menerima kunjungan dari pimpinan DPRD Kota Pekanbaru masa jabatan 2009 - 2014 di kantor Perwakilan. Dalam pertemuan itu, hadir Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Desmianto, dan seluruh Wakil Ketua DPRD, Sondia Warman, SH, Sahril, SH, dan Dian Sukheri, SIP serta Sekretaris DPRD, Bukhari Harun, SH. 9. Senin, (22/2), Kepala Perwakilan, menyerahkan LHP atas Belanja Modal pada Dinas Bina Marga & Pengairan, Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Perkebunan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Tahun Anggaran 2008 dan 2009 kepada Ketua DPRD Kabupaten Rohil, Nasruddin Hasan dan Bupati Rohil, H. Annas Maamun di kantor Perwakilan. Selain LHP, diserahkan juga TLHP Kabupaten Rohil periode 31 Desember 2009 kepada Ketua DPRD, Bupati, serta kepada Inspektur Kabupaten
Rohil, Hardy. 10.Mahasiswa yang tergabung dalam Rumpun Pemuda Pelajar dan Mahasiswa (RPPM) Rokan Hulu mengunjungi kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Riau, Selasa (23/2). Rombongan RPPM Rohul diterima langsung oleh Kepala Perwakilan, Dr. Eko Sembodo, MM, Kasubaud Riau I, Rudi Nurprianto, SE, Ak,MM, Kasubaud Riau II, Ir. Wahyo Waluyo, MM dan Kepala Sekretariat Perwakilan, Drs Pujo Sumekto di aula kantor Perwakilan. 11.Kepala Perwakilan, menyerahkan LHP Belanja Modal pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) TA 2008 dan 2009 kepada Ketua DPRD Kabupaten Inhil, HM Raus Walid dan Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil, H. Alimuddin, RM, SE, MP pada hari Selasa, 23 Februari 2010 di ruang rapat perwakilan. 12.Kepala Perwakilan Provinsi Riau menyerahkan LHP atas Belanja Modal pada Dinas Pemukiman & Prasarana Wilayah, Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis dan Hasil Pemantauan TLHP Kabupaten Bengkalis periode 31 Desember 2009 kepada Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, Drs.Suayatno
dan Bupati Bengkalis, Drs. H Syamsurizal, MM. TLHP juga diserahkan kepada Sekretaris Inspektur Kabupaten Bengkalis, Drs. Benny Alcan. 13.Kamis, (11/3) Kepala Perwakilan Provinsi Riau menyerahkan LHP atas Pelaksanaan Belanja Bidang Infrastruktur Jalan dan Jembatan Provinsi Tahun Anggaran 2008 dan 2009 pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau kepada Ketua DPRD Provinsi Riau Drs.H.M. Johar Firdaus,M.Si dan Sekretaris Daerah Riau H. Wan Syamsir Yus bertempat di Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Riau. Pada hari yang sama juga diserahkan LHP atas Belanja Modal pada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2008 dan 2009 kepada Wakil Ketua DPRD Kabupaten Siak H. Syahrul,S.Ip dan Sekretaris Daerah Siak Drs. H. Adli Malik. 14.Jumat, 12 Maret 2010 di Aula Kantor Perwakilan, KPPN Pekanbaru melakukan sosialisasi Peraturan DJPb Nomor 03/PB/2010 tentang Perkiraan Penarikan Dana Harian Satuan Kerja dan Perkiraan Pencairan Harian KPPN, dengan narasumber Santosa Imam Prasitno dan Tomy Suhartanto dari KPPN Pekanbaru.
UCAPAN SELAMAT Redaksi mengucapkan,
Pipit Siti Jenar Puspitasari (05 Februari)
Selamat Menempuh Hidup Baru kepada :
Selamat Ulang Tahun kepada :
H. Indra Syahputra (19 Februari)
Ruly Azizati (01 Januari)
H. Eko Sembodo (01 Maret)
Em Zaki Umarak dengan Widia Sri Ardias (13 Februari 2010)
Muhammad Idris (14 Januari)
IGB Tridarwata Yatnaputra (01 Maret)
Dwi Ari Susanty (16 Januari)
Helga Syanetta (01 Maret)
Amir Mahmud Nasution (20 Januari)
Widia Woluningrum (08 Maret)
Dalimin (21 Januari)
Adisthi Prihayuninta (24 Maret)
Dhani Adrian (22 Januari)
Richardo Marisi Hutabarat (28 Maret)
Findi Handoko (03 Februari) Firman Windratma (04 Februari)
Selamat atas kelahiran : Priscilla Abigail Situmorang putri pertama Junisar D. Situmorang dan Indah Marthawati Saragih (18 Januari 2010) Ziyad putra keempat dari Adi Kurniadi dan Novika (18 Februari 2010) Inge Faustine Bellinna Pinem putri ketiga dari Sri Ulina Isabella Tarigan dan Lemta Pinem (26 Februari 2010)
RESUME KLIPING Riau Mandiri, 25 Januari 2010
BERITA RIAU MANDIRI JADI ACUAN BPK Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bisa bersinergi dengan media massa dalam mendorong perbaikan tentang pengelolaan keuangan negara atau daerah. Karena BPK dan media massa sama-sama mengungkapkan kebenaran untuk kepentingan umum. Bahkan, saat ini banyak pemberitaan Riau Mandiri yang menjadi pertimbangan BPK untuk melakukan pemeriksaan. Hal ini dikatakan Kepala Sub Auditorat Riau I BPK Perwakilan Riau, Rudi Nurprianto, pada acara Training Content dan kemasan Riau Mandiri 2010, Sabtu (23/1), di Hotel Furaya Riau Mandiri, 27 Januari 2010
DUGAAN KORUPSI BERTAMBAH Rp28 M Dugaan Korupsi yang sedang dalam proses hukum di lingkungan Pemkab Inhu bertambah jumlahnya dari Rp116 miliar menjadi Rp144 miliar. Penambahan itu diketahui dari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Riau. Kepala Inspektorat Inhu, Harman Harmaini kepada Riau Mandiri, Selasa (26/1) mengungkap-
Tribun Pekanbaru, 19 Februari 2010 nya tambahan temuan BPK memang sudah disampaikan kepada Pemkab Inhu. Temuan merupakan hasil audit BPK tahun 2008 yang dilakukan pada tahun 2009 lalu Riau Pos, 1 Februari 2010
BPK SULIT LACAK DUIT CENTURY Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali menggerakkan tim auditornya untuk mengaudit lanjutan kasus Bank Century. Kali ini, BPK hanya fokus pada aliran dana. Anggota BPK Hasan Bisri mengatakan, aliran dana yang akan dikejar auditor BPK adalah dana Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan dana bailout atau Penyertaan Modal Sementara (PMS). Riau Pos, 17 Februari 2010
BPK SERAHKAN HASIL PANTAUAN TLHP Selain menyerahkan LHP PAD semester II 2009, Perwakilan BPK RI Provinsi Riau DR.H.Eko Sembodo,MM juga menyerahkan Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) kepada Ketua DPRD Kota Dumai Zainal Efendi, Wali Kota Dumai Drs.H.Zulkifli As MM, dan Kepala Inspekt o r a t D u m a i H.Khasiaruddin.
BPK PERIKSA KEUANGAN SIAK Sekda Siak Adli Malik minta masingmasing SKPD di Pemkab Siak untuk melengkapi dan mempersiapkan laporan pertanggungjawaban penggunaan keuangan masing-masing SKPD. Hal ini agar memudahkan pemeriksaan dan pendahuluan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Siak tahun 2009 lalu. “Dalam waktu dekat ini BPK akan masuk ke Kabupaten Siak, untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan Kabupaten Siak tahun 2009, sebagaimana setiap tahunnya,” sampai Adli Malik pada pertemuan jajaran Pemerintah Kabupaten Siak dengan BPK RI Perwakilan Provinsi Riau di Siak, Kamis (18/2) kemarin. Tribun Pekanbaru, 1 Maret 2010
PEMKO DUMAI TINDAKLANJUTI TEMUAN BPK Laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait sistem pengendalian intern dan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Dumai 2008/2009 lalu, langsung ditindaklanjuti Pemko Dumai. Seluruh satuan kerja di lingkungan Pemko Dumai melakukan rapat, Kamis (25/2) lalu, di Kantor Wali Kota Dumai atas temuan penyimpangan BPK sebesar Rp7,06 miliar dari 13 kasus penyimpangan.