EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014
LITERASI INFORMASI MEDIA: Studi Kasus Manfaat Media Massa Terhadap Difusi Inovasi Pertanian di Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Oleh : Lilis Puspitasari ,Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar Program Studi Humas Universitas Padjadjaran
Abstract Conseling is an advanced activity of information dispersion aims to change the society’s attitude and behavior so as to accept and apply new ideas that have been presented. Changes in attitudes and behaviors of farmers in adopting innovation delivered is expected to improve the farmers’ ability so that the quality and quantity of production increase, which in turn help to improve their living standards. In addition, an innovation can be accepted by the society through several stages: awareness, interest, evaluation, trial, and adoption. Keywords: mass media, innovation diffusion, counseling Abstrak Penyuluhan merupakan kegiatan lanjutan dari penyebaran informasi bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat agar menerima dan menerapkan ide-ide baru yang telah disajikan. Perubahan sikap dan perilaku petani dalam mengadopsi inovasi yang disampaikan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani sehingga kualitas dan kuantitas peningkatan produksi, yang pada gilirannya membantu untuk meningkatkan standar hidup mereka. Selain itu, inovasi dapat diterima oleh masyarakat melalui beberapa tahap: kesadaran, minat, evaluasi, percobaan, dan adopsi. Kata kunci: media massa, difusi inovasi, konseling
A. PENDAHULUAN bad 21 sering disebut-sebut
A
sebagai era informasi yang bersifat
global.
Arus
informasi dari mancanegara begitu gencar masuk ke atmosfir Indonesia. Kejadian 16
seperti
ini
mempunyai
implikasi
terhadap
masyarakat adanya
Indonesia.
antena
masyarakat menyaksikan, mengolah
pola
parabola
dapat
hidup Dengan misalnya
dengan mudah
menerima informasi
dan dari
mancanegara. Demikian juga akhirLITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
akhir ini pemakaian internet di kota-
membuka peluang yang besar kepada
kota besar menambah arus informasi
masyarakat untuk memilih informasi
dari luar tidak dapat dipungkiri lagi
yang beragam dari berbagai saluran.
keberadaannya. Masyarakat indonesia sudah serba
dihadapkan capat
kepada
tanpa
melihat
informasi tidak lagi dimonopoli para
letak
pamong, pemuka masyarakat, dan guru tetapi informasi sudah bervariasi
sisi
Indonesia,
masayarakat,
dunia
geografisnya. Di
Dalam realitas
lain
khususnya
masyarakat
baik cara penyampaiannya maupun
masyarakat
sumbernya.
Masyarakat
yang berada di perdesaan relatif
mudah
sudah
komunikasi informasi, baik informasi
banyak
memiliki
media
sekali
komunikasi seperti radio, tv maupun
faktual,
yang berlangganan majalah dan surat
sensasional.
memiliki
dengan
maupun
informasi
saluran
yang
kabar. Media-media komunikasi ini
Terpaan media massa ini dalam
sudah menjadi kelengkapan rumah
masyarakat Tasikmalaya intensitasnya
tangga. Hal ini disebabkan peralatan
telah
media
Tasikmalaya
komunikasi tersebut
murah
sehingga
relatif
masyarakat
terjangkau untuk memilikinya. Selain mancanegara, Tasikmalaya
arus
informasi
begitu
dengan
yang
Masyarakat
memiliki
mudah
radio
mendapatkan
informasi dari RRI. Disamping RRI, dari
masyarakat
masyarakat
mempunyai
dihadapkan
tinggi.
kepada
berbagai pilihan media massa, baik media massa elektronik (radio dan tv)
Singaparna akses
ke
juga
radio-radio
swasta lainnya yang ada di Kota singaparna. Sedangkan
bagi
masyarakat
maupun media massa cetak (surat
yang memiliki TV dihadapkan kepada
kabar dan majalah). Kondisi seperti ini
pilihan
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
yang
beragam
pula. 17
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 Masyarakat
dengan
mendapatkan
siaran
mudah
destruktif
terhadap
pembangunan
dari
TVRI
individu maupun masyarakat dapat
Stasiun Semarang maupun
pusat.
bersifat massal dan cepat sampai
Disisi lain siaran TV Swasta seperti
kepada
RCTI, TPI, SCTV, ANTV, Trans TV,
kecepatan
TV 7 dan Indoseiar dengan mudah
disampaiakan berbagai media perlu
bisa
diwaspadai. hal ini dikarenakan sifat
disaksikan
masyarakat
Tasikmalaya.
khalayak
(masyarakat).
informasi
penyampaian
pesan
yang
lewat
media
Dalam media massa cetakpun,
massa bersifat satu arah (one way
masyarakat Tasikmalaya dihadapkan
communications). masyarakat “kurang”
kepada berbagai surat kabar dan
diberi kesempatan untuk memberikan
majalah,
umpan balik. Apabila ada hal yang
maupun
yang
terbit
di
Ibukota Propinsi dan Jakarta. Adapun
kurang
surat kabar yang terbit di Ibukota
pemberitaannya
Propinsi
Masyarakat hanya dijadikan obyek
dan
yang
beredar
di
dimenegrti
tidak dan
lengkap lain-lain.
Tasikmalaya adalah suara Merdeka,
pemberitaan,
Pikiran
pemasangan iklan yang pasif (tidak
Rakyat,
Mitra
Desa
dan
Tabloid Hikmah ( erbit di Bandung).
kritis)
Keaadaan
rangsangan
ini
ditambah
dengan
membeli
seperti
media massa.
kabar
Kompas,
Republika, Suara Karya dan berbagai majalah dan tabloid. Dalam
sistem
konsumen
menerima
hadirnya media massa dari ibukota Surat
obyek
secara
rangsanganhalus
produk yang
untuk
diiklankan
Sedangkan keadaan masyarakat yang diharapkan dalam era informasi
informasi
adalah
masyarakat
yang
dapat
(penyampaian pesan) seperti di atas,
memilah-milah dan memilih pesan
dimungkinkan penyampaian
yang
bersifat 18
konstruktif
yang
maupun
berguna
bagi
dirinya
dan
masyarakat. masyarakat dituntut aktif LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
dan selektif memilih acara dan pesanpesan
yang
disampaikan
Untuk mewujudkan masyarakat
media
seperti di atas, para pengelola media
massa. Kepekaan masyarakat dalam
massa harus berpikir bukan hanya
meimilih program media massa urgen
untung rugi secara materi, tetapi
utnuk
untung
mewujudkan
masyarakat
informatif.
secara
moril
masyarakat
sangat urgen dipertimbangkan. Para
Secara ideal media massa di
insan pers harus memperhitungkan
Indonesia dalam eksistensinya harus
keuntungan dan kerugiannnya bagi
konstruktif tidak desktruktif terhadap
masyarakat yang tinggal di desa
pembangunan diri dan masyarakat
maupun kota.
Indonesia
khususnya
petani.
Masyarakat kota dan desa yang
Siaran yang konstruktif adalah siaran
aktif mencari dan selektif memilih
atau
mendukung
informasi
diperlukan
pembangunan diri dan masyarakat
informasi
yang
untuk bepikir dan berdzikir.
dikarenakan masyarakat kota dan
berita
yang
Masyarakat
para
berpikir
dalam
global.
Hal
era ini
adalah
desa masih ada perbedaaan dalam
masyarakat yang menggunkan akal
meraih peluang informasi. Kondisi ini
pikirannya
dilatarbelakangi
sehingga
bertambah
pekerjaan.
dewasa, maju dan penuh inovasi.
Sektor
begitu pula media elektronik dan
membutuhkan informasi yang relatif
cetak
cepat. sedangkan masyarakat desa
berfungsi
membentuk
masyarakat
yang
berzikir
masyarakat
yang
dijadikan
industri
oleh
yang pekerjaannya relatif homogen
objek
dalam bidang pertanian relatif masih kurang
tidak
dalam pekerjaan.
asing
jasa
artinya
pemasaran penjualan pesan dan iklan menambah
dan
dengan
memanfaatkan
informasi
eksistensi Tuhannya. EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
19
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 Dari
sektor pertanian pada
mempunyai
daya
dukung
untuk
umumnya dikerjakan oleh mereka
pengembangan sektor pertanian ecara
yang berpendidikan menengah ke
ekstensifikasi. Sehingga secara makro
bawah. Sangat jarang mereka yang
petani di Pulau Jawa sangat sedikit
berpendidikan menengah dan tinggi
yang mempunyai tanah garapan yang
terjun
menjadi hak miliknya di atas satu
sendiri
pertanian
menekuni
secara
bidang
langsung.
para
hektar.
Survai
dilapangan
lulusan pendidikan menengah lebih
memebrikan gambaran kebanyakan
tertarik
petani menggarap sawah pertanian di
bekerja
atau
mencari
pekerjaan diluar sektor pertanian. Realitas di atas disebabkan oleh beberapa hal anatra lain;
pertama
bawah 0,5 ha. Hal ini lebih berkurang lagi manakala alih generasi dari orang tua kepada anaknya. Kepemilikan
daya tarik untuk mengeolah pertanian
tanah
sebagai
Generasi muda yang berpenidikan
profesi
relatif
kurang
akan
sangat
menyempit.
dibandingkan dengan sektor industri
menengah-tinggi
jasa dan perdagangan. Keuntungan
bidang pertanian tidak lagi menjajikan
komparatif secara finanasial sektor
untuk hidup di masa yang akan
pertanian kurang kuat dibandingkan
datang. Maka mereka lebih menyukai
sektor lain. Generasi penerus para
pekerjaan di sektor lain misalnya di
petani yang memilih menjadi petani
perusahaan-perusahaan jasa maupun
karena
industri yang memiliki aset dan omset
di
sektor
lain
tidak
melihat
di
mendapatkan kesempoatan. menjadi
perusahaanya
petani atau buruh tani sebagai status
Generasi muda anak petani lebih
pekerjaannya
menyukai
hanya
dikarenankan
alternatif terakhir. Kedua,
kepemilikan
aset
lebih
aset
dan
menjajikan.
omset
yang
dimiliki oleh perusahaan orang lain tanah
secara riilnya sebagai tenaga buruh.
pertanian di pulau jawa sudah tidak 20
LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
Ketiga, kewirausahaan di sektor
Swasembada beras, kedelai puluhan
pertanian yang ada didesa-desa belum
tahun digembargemborkan. secara riil
berkembang. Petani mengolah lahan
para petani dijadikan objek untuk
pertanian masih bersifat tradisional.
prestise
Kreativitas
diversifikasi
kepentingan sendiri. Kemauan politik
pertanian kurang dimiliki para petani.
pemerintah dalam bidang pertanian
agribisnis di perdesaan belum optimal
belum menyentuh para petani yang
dilakukan para petani.
ada di perdesaan. Kebijakan pertanian
dalam
Keempat,
kebijakan
atau
kemauan politik pemerintah terhadap sektor
pertanian
sunggu.
tidak
Kebijakan
sungguh-
yang
bersifat
lebih menguntungkan plaku ekonomi dibidang pertanian. Permaasalahan
di
bidang
makro
pertanian menyangkut hajat hidup
belum tensu menguntungkan para
orang banyak (para petani). Untuk itu
petani
diperlukan sesuatu perubahan yang
yang
dilapangan.
secara
penguasa
menjadipelaksana
Kebijakan
pemerintah
mengarah ke hal yang baru (inovasi)
mengenai pertanian seringkali para
yang dapat mengatasi permaslahan di
petani
bnjdang
gurem
bertambah
berat
mengeluh biaya
betapa
penolahan
pertanian.
pertanian.
kepada
masyarakat
komprehensi.
Masyarakat
Jadi permasalahan sumber daya
secara
manusia, kepemilikan tanah yang
petani
relatif sempit dan kewierausahaan
menjadi
petani
Sosialisasi
optimal
yang
mengarah kepada perubahan ini perlu disosialisikan
belum
sesuatu
diberdayakan
sehingga
masyarakat
berpikir.
inovasi
agar
perkembangannya, membuat negara
petanidengan
Indonesia yang agraris sangat rentan
kelemahan
sekali terhadap
peranannya. Untuk menuju perbaikan
situasi
dari luar.
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
notabenenya
para
akan
mengerti
banyak akan
21
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 pada sektor pertanian sosialisai ke
diupayakan
secara
struktural
semua sistem yang ada dimasyarakat
pemerintahan
maupun
mengubah
tentang
pola pikir dan para petani secara
ide-ide,
gagasan-gagasan,
penemuan-penemuaan bartu dibidang
berkelanjutan.
pertanian
mempunyai
maupun
kebijakan
pemerintah (difusi) secara optimal. Optimalisasi ide,
penyebaran
gagasan-gagasan,
harus
kesempatan
untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
ide-
penemuan-
Petani
Globalisasi perdagangan
dalam akan
bidang menantang
penemuan dan kebijakan di bidang
kemampuan dan daya uji petani di
pertanian
menggunakan
masa
dan
bentuk
mensosialisasikan ide-ide, gagasan-
komunikasi kemasyarakat. keseriusan
gagasan atau penemuan-penemuan
untuk mencapai atau minimalisasi
dibidang pertanian perlu dan urgen
permaslahan
pertanian
diketahui masyarakat petani secara
harus melibatkan seluruh komponen
cepat dan serentak. Untuk mencapai
bangsa
kuantitas petani yang begitu luas
harus
berbagai
saluran
di
yang
bidang
terlibat
langsung
maupun tidak langsung. Dalam melihat
era
akan
datang.
Untuk
sebaran tempat tinggalnya diperlukan
informasi
keberhasilan
yang
dan
program
peranan media massa yang optimal. Media massa harus bertanggung
Keluarga Berencana dalam menekan
jawab
angka pertumbuhan penduduk di
penemuan-penemuan baru maupun
Indonesia
kebijakan-kebijakan
perlu
dijadikan
sebuah
atas
penyebaran
ide-ide,
pemerintah
di
contoh bagaimana program nasional
bidang pertanian. Informasi tentang
yang
penemuan-penemuan
dilakukan
secara
baru
yang
kesinambungan dan ada kemauan
mengarah keperbaikan kesejahteraan
politik
petani perlu dianggap yang urgen
dari
pemerintah.
Program
mengentaskan petani miskin harus 22
oleh para insan pers. LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
Kontrol sosial yang diperankan media
massa
perlu
b. Lokasi penelitian
direalisasikan
Penelitian
terhadap kebijakan pemerintah atau
dilaksanakan
kebijaksaan
Cineam
pejabat
baik
pusat
maupun daerah yang merugikan pra petani baik jangka pendek maupun
ini
di
Kecamatan Kabupaten
Tasikmalaya. c. Sasaran penelitian
jangka panjang. Kepedulian media
Sasaran dari penelitian
massa terhadap ketidakadilan yang
ini adalah petani salak yang
menimpa
berasa di Kecamatan Cineam
para
petani
harus
dipublikasikan terus menerus. B.
Kabupaten Tasikmalaya.
PEMBAHASAN
d. Teknik Pemilihan Informan
1. Metodologi
Teknik
a. Metode Penelitian
sampel yang akan digunakan
Metode penelitian yang peneliti
pergunakan
pengambilan
dalam
dalam penelitian ini adalah Stratified
Random
penelitian ini adalah metode
dimana
petani
deskriptif kualitatif sehingga
Kecamatan Cineam Kabupaten
peneliti tidak hanya menggali
Tasikmalaya.
data-data yang tampak berupa angka-angka
seperti
Sampling salak
di
e. Teknik Pengumpulan Data
halnya
Untuk memperoleh data
pada metode kuantitatif, tetapi
bagi penelitian ini digunakan
juga menginterpretasikan data
tiga teknik pengumpulan data,
dan mencari hal-hal dibalik
yakni: wawancara, observasi,
data disertai dengan teori-teori
dan dokumentasi.
yang mendukung.
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
23
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 f.
Jenis Data
data
Data Primer, diperoleh dari
wawancara
yang
itu
untuk
keperluan
dilakukan dengan key person,
pengecekan
atau
informan,
pembanding
terhadap
serta
observasi
tersebut.
g. Data Sekunder,
data
Triangulasi
Diperoleh dari arsip, dokumen
peneliti,
dan
(Moleong, 2001)
literatur
sebagai
data
meliputi triangulasi sumber,
yang
sesuai
dengan topik dari penelitian ini
j.
metode,
dan teori
Hasil dan Pembahasan Seperti halnya daerah-
h. Analisa data
daerah
Teknik analisa data yang
lain
Kecamatan
di
sedang
adalah metode interaktif yang
program-program
terdiri
pembangunan,
dari
reduksi
data,
Indonesia,
Singaparna
digunakan dalam penelitian ini
giat
juga
melaksanakan
baik
yang
penyajian data, dan penarikan
bersifat fisik maupun non fisik.
kesimpulan
dilakukan
Pembangunan
interaktif
dilaksanakan
dalam
yang
bentuk
fisik
yang adalah
dengan proses pengumpulan
pembangunan
data sebagai suatu siklus (Mills
polindes, pengaspalan jalan,
dan Huberman, 1992)
jembatan,
Validitas data
Sementara
Validitas penelitian
24
memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data
lapangan.
i.
yang
ini
gedung
dan
SD,
masjid. untuk
data
dalam
pembangunan non fisik berupa
akan
diukur
pembentukan
melalui triangulasi data, yakni
masyarakat
teknik pemeriksaan keabsahan
mengakses
media untuk
bagi dapat
informasi LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
mengenai
kesehatan,
pertanian
sehingga
tercipta
pendidikan, pertanian, rohani
perubahan sikap mental dan
melalui
cara bekerja melalui kombinasi
program-program
penyuluhan dan pengajian. Untuk
belajar
menambah
sambil
sehingga
berbuat masyarakat
pengetahuan masyarakat dan
terangsang untuk meniru dan
mensosialisasikan
program-
peningatan ketrampilan dapat
kebijakan-
terbina karena disertai contoh-
program
atau
kebijakan
baru,
diadakan
contoh nyata (Assegaff, 1987)
penyuluhan (di tingkat RW dengan
pembicara
dari
Kredibilitas komunikator (kadar
keterpercayaan
kecamatan ataupun dari media
pernyataan-pernyataan
massa)
pengirim
meskipun
frekuensi
di
pertemuannya sangat sedikit.
komunikan)
Penyuluhan
yang
merupakan
telinga
menjadi
menentukan
aspek untuk
bentuk pendidikan informal
terciptanya komunikasi yang
untuk mendidik masyarakat
efektif, sehingga harus ada
agar menjadi tahu dan dapat
kesesuaian antara materi yang
menyelesaikan
disampaikan
masalahnya
sendiri.
Penyuluhan
adalah
belakang
suatu
sistem
pendidikan
misalnya
dengan
latar
komunikator, dapat
dipercaya,
dengan percontohan. Tujuan
mempunyai
penyuluhan
untuk
baik, bersahabat, kesesuaian
kesejahteraan,
antar keahlian dengan materi,
kemakmuran petani dengan
dan dinamis (Johnson, 1994).
program
Selain aspek kredibilitas, perlu
meningkatkan
adalah
modernisasi
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
motivasi
yang
25
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 pula diusahakan agar pesan
ide-ide
yang
mudah
perlu dilaksanakan di desa
dipahami serta mendapatkan
tersebut. Hal itu menunjukkan
umpan balik secara optimal
tumbuhnya
tentang pengaruh pesan dalam
kepekaan
diri
mengenai
disampaikan
penerima
(Supratiknya,
1995)
kesadaran dari
dan
masyarakat
lingkungannya.
berbicara
utama kerjasama komunitas
program
dan
mengenai pembangunan,
maka
yang
dibahas tidak
hanya
pertumbuhan
(community personal
pribadi
participation
growth).
and
Sehingga
program apa yang telah dan
partisipasi berfokus lebih pada
akan dilaksananakan sebagai
pengalaman
manifestasi
sebagai
dari
program
keikutsertaan
seseorang
yang
pembangunan tersebut, akan
sederajat dalam proses berbagi
tetapi harus ditilik lebih jauh
pengetahuan atau kemampuan
mengenai
(Nasution, 1988).
asal
pembangunan,
ide
identifikasi
masalah,
perumusan,
Kleijans
(dalam
Nasution, 2002) berpendapat
perencanaan, pelaksanaan dan
bahwa
evaluasi,
bukanlah soal teknologi atau
serta
sumber
dananya.
GNP,
Dari data yang diperoleh
26
yang
Partisipasi mempunyai prinsip Ketika
perlu
pembangunan
pada
tetapi
baru,
serta
kesadaran
dalam
proses
peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan
dapat diketahui bahwa peran warga
akhirnya
tumbuhnya baru,
suatu perluasan
pembangunan di Kecamatan
wawasan
manusia,
Cineam berupa pemunculan
meningkatnya
wawasan
LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
manusia,
meningkatnya
warga
semata-mata
bukan
semangat kemanusiaan, dan
hanya
menjadi
obyek
suntikan kepercayaan diri.
pembangunan,
Selain ide,
penggalian
pelaksanaan
program
idesuatu
pembangunan
subyek
tetapi
pembangunan.
Partisipasi
warga
tersebut
bahkan
juga
memerlukan tahapan lain yang
tahap
pelaksanaan
tidak kalah pentingnya seperti
evaluasinya.
yang termuat dalam disain instruksional
sebagai
satu
dalam
desain
komunikasi
salah strategi
pembangunan.
individu-
sampai
pada dan
2. Pembahasan a. Akseptabilitas
Para
Petani
Terhadap Informasi Mengenai Pertanian Dari Media Massa
Desain ini memfokuskan pada pembelajaran
juga
Media massa merupakan kekuatan dalam menyebarkan
individu yang dituju sebagai
informasi
suatu
menjangkau berbagai lapisan
sasaran
fundamental.
yang Tahapan-
sosial.
yang
Dengan
dapat
posisinya
tahapan yang tercakup dalam
sebagai entitas yang dapat
desain ini adalah perencanaan,
meningkatkan
implementasi,
dan wawasan, media massa
evaluasi
(Nasution, 1988)
dimanfaatkan untuk menjaga
Selain pemunculan ide, identifikasi pembahasan
masalah, permasalahan-
permasalahan yang ada daerah
pengetahuan
tersebut,.
di
dan
mengelola
terutama
dalam
lingkungan hal
ini
pertanian, melalui pemberitaan yang menarik khalayak.
Membuat
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
27
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 Media
massa
Indonesia
di
mengalami
diferensiasi,
reformasi
Eksistensi media
yang
menyebarkan
pesan
dapat
Sebelum masa tersebut, media
kepada
cenderung
sebagai
dimanfaatkan
instrumen politik pemerintah
menyadarkan
dalam menyebarkan kebijakan
terhadap pentingnya informasi
publik. Media tidak mandiri
pertanian untuk kesejahteraan
dan wajib menjalankan tugas
manusia. Melalui pemberitaan,
pembangunan
kampanye
dipakai
dengan
khalayak
luas, untuk
para
petani
publik,
iklan
masyarakat,
dan
pengendalian yang ketat dari
layanan
kekuasaan negara.
propaganda,
media
Media massa tetap harus
diharapkan mampu berperan
menjaga keseimbangan, antara
dalam menjaga keseimbangan
kepentingan
alam,
bisnis
dan
lingkungan
idealisme dalam memberikan
ekonomi
informasi kepada masyarakat,
berkembang
untuk
kawasan.
meningkatkan
wawasan.
Senada
dengan
dan
sosial,
politik dalam
Hakikatnya,
yang satu
media
pernyataan itu, Eastman dan
dengan
Ferguson
komunikasinya, harus berjalan
(2006:19),
kekuatan
menyatakan, program siaran
seiring
harus
pemeliharaan
dikaitkan
kebiasaan program, ketersediaan 28
politik.
dan
kebaruan.
perkembangan yang dinamis sejak
trend
khalayak,
dengan biaya
Beberapa
dengan
hal
program lingkungan.
yang
perlu
kompatibilitas,
didukung oleh media massa
bakat,
dalam penegakan peraturan LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
lingkungan antara lain adalah
pemanfaatan
(1)
kepentingan
Masyarakat
memperoleh tentang
berhak
pengetahuan
lingkungan
hidup
media
untuk
pemeliharaan
lingkungan, sangat bergantung kepada gerak laju media, yang
yang baik dan sehat. (2) Setiap
dipengaruhi
orang berhak mengajukan usul
negara, dan aneka peraturan
dan/atau keberatan terhadap
kelembagaan,
rencana
pemberitaan, penyiaran dan
kegiatan
usaha yang
dan/atau diperkirakan
dapat menimbulkan dampak
aspek
oleh
lain
kondisi
fungsi
yang
berkaitan
dengan orientasi media.
terhadap lingkungan hidup,
b. Kontribusi
(3) Setiap orang berhak untuk
Media
berperan dalam perlindungan
Pengetahuan
dan pengelolaan lingkungan
Untuk
hidup sesuai dengan peraturan
Pertaniannya Secara Optimal
perundang-undangan, Setiap
(4)
orang
Informasi Massa
dari
Terhadap
Para
Petani
Menggarap
Lahan
Seperti
kita
ketahui
berhak
bersama, Indonesia merupakan
melakukan pengaduan akibat
salah satu negara berkembang
dugaan pencemaran dan/atau
yang mayoritas penduduknya
perusakan lingkungan hidup.
menggantungkan
hidupnya
pada
pertanian
Media massa memiliki sejumlah penyebaran ditujukan
kelebihan
dalam
informasi kepada
luas. permasalahannya,
tanah-tanah
dengan cara berpikir dan latar
yang
belakang
khalayak
pertanian
Namun
masih sehingga
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
pengetahuan yang
kebanyakan
sangat
tradisional
terkadang
sulit 29
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 mengubah pandangan mereka
pertanian
untuk
pengetahuan
memakai
atau
menerapkan cara-cara ataupun
diperlukan
ide-ide baru yang jauh lebih
upaya/aktifitas
produktif. Dengan demikian,
mampu
kualitas
penghubung
maupun
kuantitas
juga petani suatu
yang
menjadi
dirasa
jembatan
antara
petani
produk pertanian belum dapat
dengan para ahli di bidang
diperoleh
pertanian
secara
maksimal.
dengan
temuan-
Padahal dengan sumber daya
temuan
tanah yang subur dan luas
sehingga diharapkan kendala-
memungkinkan
Indonesia
kendala
negara
dialami
dapat
menjadi
penghasil
pertanian
yang
sangat besar.
meningkatkan maupun
terbaru
yang
mereka,
selama
ini
para
petani
dapat
diminimalkan.
Salah
satu
upaya yang dimaksud di sini
Oleh karena itu, untuk
30
dan
kuantitas
kualitas hasil
adalah penyuluhan. Adapun isi pesan penyuluhan adalah sebagai berikut:
LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
Bagan 1. Pesan Penyuluhan Kognitif/Pengetahuan
Informasi
Psikomotorik
Pesan media
Perubahan Perilaku
Keterampilan
Persuasif
Afektif
Adopsi Inovasi
Pesan media merupakan aktifitas
lanjutan
faktual
dari
meningkatkan
kesejahteraan
objektif,
terutama masalah sedang
penerangan, yang tujuannya adalah
dan
dihadapi oleh para petani. 2) Persuasif, bertujuan untuk
masrakat
menggugah
perasaan
pedesaan. Secara lebih rinci
penerima. Tujuan ini lebih
tujuan dari penyuluhan adalah
menggunakan
sebagai berikut:
emosi, bukan pikiran.
1) Informatif,
yaitu
untuk
tujuan
3) Entertaintment (menghibur)
memberikan
4) Mengubah perilaku (sikap,
yang
pengetahuan, ketrampilan)
informasi menggunakan pada
pikiran.
berkomunikasi
pendekatan
pendekatan Jika
dan
kita
meningkatkan
sikap
positif terhadap setiap paket
secara
pembangunan.
informatif, maka informasi
5) Meningkatkan kemampuan
yang kita sampaikan harus
para petani di desa untuk
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
31
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 mengembangkan secara
efisien
usaha
usaha
di
bidang
yang
dapat
Komunikasi
efektif
akan tercipta apabila kita memperhatikan
beberapa
memberikan manfaat dalam
unsur
batas
mempengaruhinya, yakni:
waktu
yang
diinginkan.
a) Empati
6) Meningkatkan pendapatan masyarakat
desa
beserta
keluarganya mampu
b) Positiveness c) Keterbukaan
sekaligus
d) Dukungan
meningkatkan
e) Kesamaan
kesejahteraan sosial. 7) Mewujudkan aktif
yang
Perubahan
partisipasi
masyarakat
dalam
desa
pembangunan
(Levis, 1996).
para petani akan tercipta ketika
para
petani
atau
masyarakat menerima dan menerapkan inovasi yang
Penyuluhan aktifitas
perilaku
sebagai
lanjut
penerangan
dari
bertujuan
dikomunikasikan penyuluh atau
sumber
Dengan
informasi.
demikian
untuk mengubah perilaku
penyuluh
(sikap,
dan
harus memiliki kemampuan
petani.
mempengaruhi orang yang
mengubah
tinggi sehingga petani akan
pengetahuan
ketrampilan) Memang
para
para
penyuluh
perilaku seseorang bukan
memberikan
pekerjaan
mudah.
seperti yang kita harapkan
Oleh karena itu diperlukan
yakni mau menerima dan
suatu
menggunakan inovasi yang
yang
upaya
mewujudkan
untuk
komunikasi
tanggapan
kita sampaikan.
yang efektif. 32
LITERASI INFORMASI MEDIA
ISSN : 2089-6549
Tabel 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi tahap adopsi-inovasi TAHAPAN ADOPSI 1. Kesadaran
2. Minat
FAKTOR PRIBADI
kontak dengan sumber-sumber informasi di luar masyarakat
tingkat kebutuhan kontak dengan sumber informasi keaktifan mencari sumber informasi pengetahuan tentang keuntungan relatif tujuan dari usaha taninya ketrampilan spesifik kepuasan pada cara-cara lama keberanian menanggung resiko kepuasan pada cara atau pengalaman I kemampuan mengelola dengan cara baru
3. Penilaian
4. Mencoba
5. Menerapkan
Dengan dikatakan penyuluhan
FAKTOR LINGKUNGAN
tersedianya media komunikasi adanya kelompok-kelompok masyarakat bahasa setempat adanyasumber media komunikasi adanya kelompok-kelompok masyarakat, bahasa dan budaya penerapan tentang keuntungan relatif pengalaman petani lainnya penyuluhan tentang cara praktek faktor-faktor alam faktor-faktor harga analisis keberhasilan – kegagalan tujuan dan minat keluarga
Sumber: Margono (1978) demikian dapat sehingga bahwa dalam
peranan usaha
dapat
mengembangkan
kepercayaan petani bahwa penyuluh benar-benar
mau
dan
mampu
memperlancar proses difusi-inovasi
membantu petani, c) mendiagnosis
adalah a) menumbuhkan kebutuhan
segala permasalahan yang dihadapi
untuk berubah, dengan menunjukkan
petani, d) menumbuhkan keinginan-
kelemahan-kelemahan mereka serta
keinginan petani menjadi tindakan
menumbuhkan kebutuhan berubah
yang
menuju kondisi yang diinginkan, b)
keinginan
membangun hubungan yang semakin
sebelumnya,
erat antara petani dengan penyuluh
perubahan yang telah terjadi sehingga
nyata,
EduLib – Lilis Puspitasari, Hanny Hafiar, Rully Khairul Anwar
e)
yang f)
menumbuhkan belum
terpikir
memperkokoh
33
EduLib, Vol 1, No.1 Mei 2014 memungkinkan adanya tindak lanjut,
Mills, M.B. Huberman, A. Michael.
g) meningkatkan kemandirian petani
(1992). Analisis Data Kualitatif,
(Lenis, 1996).
UI Press, Jakarta
C. Daftar Pustaka
Moleong,
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek
(Edisi
Revisi
L.J.
(2001).
Metodologi
Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
II),
Jahi, Amri, 1988, Komunikasi Massa
Cetakan XI, PT. Rineka Cipta,
dan Pembangunan Pedesaan di
Jakarta
Negara-Negara Dunia Ketiga,
Blake, H. Reed & Edwin O. Haroldsen, (2003).
Taksonomi
Komunikasi,
Ilmu Papyrus,
Surabaya Chambers,
PT. Gramedia, Jakarta Siregar, Amir Effendi, (1991). Arus Pemikiran
Ekonomi
Tiara Wacana, Yogyakarta
Robert,
(1983).
Rural
Siregar, Ashadi, (1990). Komunikasi
Development: Putting the Last
Sosial,
Firs, Pearson Education Ltd,
Yogyakarta
Edinburg Effendy,
O.U.,
Politik,
BPP
Fisip
UGM,
Supratiknya, A, (1995). Komunikasi (1986).
Human
Relatons dan Public Relations,
Antar
Pribadi,
Tinjauan
Psikologi, Kanisius, Yogyakarta
CV. Mandar Maju, Bandung Hanafi,
Abdillah,
(1987).
Memasyarakatkan Ide-Ide Baru, Usaha Nasional, Surabaya Liliweri,
Alo,
(1991).
Komunikasi
Antar Pribadi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
34
LITERASI INFORMASI MEDIA