Listrik, Gas & Air Bersih. Dengan demikiansektor tersebut perlu mendapat perhatian utama dalam penentuan arahkebijakan pembangunan ekonomi Kota Medan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Balitbang Kota Medan (2013) dengan mmenggunakan analisis tipologi Klassen yang menyatakan bahwa sektor ekonomi yang mempunyai kontribusi yang paling besar terhadap PDRB Kota Medan adalah sektor Perdagangan, Hotel & Restoran dan jasa-jasa. Sedangkan dari nilai ICOR yang diperoleh bahwa investasi dikota Medan membutuhkan investasi yang semakin meningkat untuk setiap tahunnya agar tingkat PDR Kota Medandapat meningkat, selaiin itu juga tingkat kesejahteraan dari masyrakat akan semakin lebih baik lagi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian yang dilakukan tentang analisis investasi ekonomi sektor unggulan wilayah Kota Medan dengan pendekatan Tipologi Klassen dan analisis ICOR dapat ditentukan beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Sektor ekonomi yang tumbuh dengan maju dan cepat adalah sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa.
2. Sektor ekonomi yang potensial adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keungan, persewaan dan jasa perusahaan. 3. Sektor ekonomi yang berkembang adalah sektor idustri pengolahan. 4. Sektor ekonomi yang terbelakang adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. 5. Tahun 2014 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8.54% dibutuhkan investasi sekitar Rp 21.45 Triliyun.jumlah investasi yang dibutuhkan oleh Kota Medan yaitu sekitar Rp 21.45 Triliyun. 6.
Tahun 2015 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8.79 % dibutuhkan investasi sekitar Rp 23.03 Trilyun.
7.
Tahun 2016 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8.83% dibutuhkan investasi sebesar Rp 123.34 Trilyun.
8. Investasi ekonomi sektor unggulan kota medan yaitu, investasi dilakukan pada sektor sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa dan hal ini juga didukung oleh potensi investasi di Kota Medan.
5.2 Saran Berdasarkan hasil pembahasan di atas, penulis menyarankan beberapa hal untuk pihak-pihak terkait, yaitu: 1. Pemerintah Daerah Kota Medan dalam upaya meningkatkan PDRB agar lebih mengutamakan pengembangan sektor dan sub sektor unggulan dengan tidak
mengabaikan sektor dan sub sektor lain dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. 2. Sektor unggulan yaitusektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa wilayah Kota Medan perlu mendapatkan prioritas pengembangan, sehingga memberikan dampak yang tinggi bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjaan 3. Investasi ekonomi di Kota Medan perlu ditingkatkan lagi, dimana pemerintah dalam hal ini mengajak para investor untuk menanamkan modal di Kota Medan agar sektor unggulan yang ada di wilayah Kota Medan mengalami pertumbuhan yang akan berdampak juga terhadap penigkatan PDRB dan kemajuan Kota Medan. 4. Penelitian ini masih terbatas pada tahapan menentukan nilai ICOR pada setiap sektor dan sub sektor sehingga, kepada peneliti lainnya disarankan untuk melanjutkan penelitian ini sampai pada tahapan menentukan ICOR setiap sektor ekonomi. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. BPFE, Yogyakarta. Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi Sumatera Utara, 2013.Pemetaan Potensi Investasi Provinsi Sumatera Utara. Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara, 2011. Kajian Potensi Investasi Di Sumatera Utara. Medan Badan Pusat Statistik, 2012. Perhitungan Pendapatan Regional (PDRB) Kota Medan Tahun 2013. Badan Pusat Statistik, 2013. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sumatera Utara 2009-2013.
Balitbang, 2013.Identifikasi Sektor Industri Unggulan di Kota Medan. Balitbang Kota Medan, 2013. Bappeda & Badan Pusat Statistik, 2008. Incremental Capital Output Ratio Kabupaten Bandung Tahun 2008. Bappeda & Badan Pusat Statistik, 2008. Incremental Capital Output Ratio Kota Medan Tahun 2008. Bappeda & Badan Pusat Statistik, 2011. Analisis Incremental Capital Output Ratio (ICOR) 2010. Semarang Bappeda & Badan Pusat Statistik, 2012. Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dan Incremental Labour Output Ratio (ILOR) Kabupaten Situbondo Tahun 2011. Blakely, Edward J and Nancey Green Leigh, 2010.Planning Lokal Economic Evelopment.USA : SAGE Publications, inc. Boediono, 2002.Ekonomi Makro, Edisi Empat, BPFE, Yogyakarta. Daulay, Ilham, 2009. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi di Kota Medan [skripsi]. Universitas Sumatera Utara, Medan. Dr.Eduardus Tandelilin,2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE, Yogyakarta. Fachrurrazy, 2009.Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB [tesis]. Sekolah Pacasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan. Kuncoro, M, 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah; Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang.Erlangga, Jakarta. Modul 4, Tipologi Klassen, http://www.scribd.com/doc/2908449/Modul-4-TipologiKlassen, diakses pada tanggal 17 April 2015 Nadira, 2012.Analisis Ekonomi dan Sektor Unggulan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Periode 2004-2009 [skripsi]. Universitas Hasanuddin, Makasar. Pemerintah Kota Medan, 2011.Peraturan Daerah Kota MedanNomor 14 Tahun 2011TentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kota Medan Tahun 2011-2015.
Pemkot, 2012. Peraturan Walikota Medan Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Medan Tahun Anggaran 2013. Pemerintah Kota Medan Tahun 2012. Situmorang, Arif, 2008. Pengaruh Efisiensi Perekonomian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 32 Provinsi di Indonesia [jurnal]. Universitas Indonesia. Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Tarigan, Robinson, 2007. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. Todaro, Michael. 2004. Pembangunan Ketiga.PenerbitErlanggaEdisi Kedelapan, 2004.
Ekonomi
di
Dunia
Tri Widodo, 2006. Perencanaa Pembangunan : Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
LAMPIRAN Lampiran 1
PDRB Kota Medan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah) Lapangan Usaha
2009
2010
2011
2012
2013
765.95
771.33
792.91
807.46
834.42
0.57
0.55
0.55
0.55
0.53
Industri Pengolahan
4591.6
4792.16
4960.71
5144.02
5332.92
Listrik, Gas dan Air Bersih
464.92
497.66
519.21
532.92
555.27
Bangunan
3748.68
4005.47
4308.77
4612.72
4952.4
Perdagangan, Hotel dan Restoran
8824.16
9584.51
Pertanian Pertambangan dan Penggalian
10415.33 11320.12 12384.75