Lingkungan Manajemen Pertemuan ke-2 H.Dendy K Pramudito, ST, MM
Pengertian Manajer Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi
(Ernie&Kurniawan,2005)
Keahlian-keahlian Manajemen (Managerial Skills) Keahlian teknis (Technical skills) Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarkat (Human Relation skills) Keahlian Konseptual (Conceptual skills) Keahlian dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making-Skills) Keahlian dalam Mengelola Waktu (Time Management Skills)
Keahlian tambahan bagi Manajer Keahlian dalam Manajemen Global (Global Management Skills) Keahlian dalam hal teknologi (Technological Skills)
Tingkatan-tingkatan Manajemen Manajemen Tingkat Puncak Manajemen Tingkat Menengah Manajemen Tingkat Pertama / Supervisi
Manajemen Non-Supervisi
Tingkatan Manajemen dalam Organisasi Tingkatan Manajer Puncak
CEO
Tingkatan Manajer Puncak
Direktur Operasional
Tingkatan Manajer Menengah
Vice President
Direktur Keuangan
Vice President
Vice President
Tingkatan Manajer Menengah
Tech Ops Manager
System Business Manager
Human Capital Manager
Manager Investasi
Manajer Tingkat Pertama
Supervisor
Supervisor
Supervisor
Supervisor
Manajer non Supervisi / Pelaksana Teknis
Senior / Junior Staf
Senior / Junior Staf
Senior / Junior Staff
Senior / Junior Staff
Tingkatan dan Ketrampilan
Manajer Puncak Keterampilan Konseptual. Manajer Menengah Keterampilan Konseptual & Teknis berimbang. Manajer Tingkat Bawah Keterampilan Teknis. Ketiga jenis manajer membutuhkan keterampilan hubungan manusiawi yang sama besarnya.
Manajemen: Sains atau Seni ? Manajemen sebagai Sains Pendekatan melalui tahapan sistematis berdasarkan keilmuan Umumnya memerlukan keahlian teknis, diagnostik dan pengambilan keputusan Manajemen sebagai Seni Pendekatan melalui intuisi dan perasaan berdasarkan pengalaman Umumnya memerlukan keahlian konseptual, kreatifitas dan komunikasi interpersonal
Menjadi Manajer: Pendidikan dan Pengalaman
Melalui Pendekatan pendidikan dan pelatihan
Pengalaman dalam berbagai jenis bagian, organisasi dan perusahaan
Keberhasilan dalam mempelajari dan menggunakan keahlian-keahlian manajemen
Organisasi dan Lingkungan Organisasi berada dalam sebuah lingkungan Lingkungan dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
Lingkungan Organisasi Lingkungan Organisasi
Lingkungan Internal
Lingkungan Eksternal
Lingkungan yang Terkait Langsung (Mikro)
Lingkungan yang Tidak Terkait Langsung (Makro)
Lokal
Internasional
Pemilik Organisasi, Tim Manajemen, Para Anggota atau Para Pekerja, Lingkungan Fisik Organisasi
Lokal
Internasional
Pemasok, Pelanggan, Pesaing, Partner Strategis, Regulator, Pemerintah, Masyarakat Umum
Lingkungan Internal Organisasi
Pemilik
adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
Tim Manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi atau perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi untuk suatu periode tertentu.
Para Anggota atau Pekerja adalah sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan yang bergelut dalam aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian organisasi berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh tim manajemen.
Lingkungan Fisik Organisasi adalah sumber daya selain manusia yang dimiliki perusahaan dan menjadi faktor pendukung berjalannya sebuah aktifitas organisasi atau perusahaan
Lingkungan Eksternal Organisasi
Pelanggan
adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi.
Pesaing organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan (sekaligus ancaman) yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku .
Lingkungan Eksternal Organisasi (lanjutan) Regulator adalah pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis Partner Strategis adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, akan tetapi dapat secara bersama-sama menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak
Pemerintah adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang
Lingkungan Internasional dan Kegiatan Bisnis
Peluang Penetrasi Pasar , Akses terhadap Bahan Baku, Akses terhadap lembaga keuangan, dll
Tantangan/Ancaman Pesaing Internasional, Regulasi yang berbeda, Mata Uang yang berbeda, Kondisi sosial dan politik yang berbeda,dll
Berbagai bentuk Bisnis Internasional
Pasar Produk (product market) melalui Ekspor dan Impor barang atau jasa Lisensi (licensing) Partner Strategis (strategic partner) Investasi Langsung (direct investment) melalui diantaranya berupa pendirian anak cabang perusahaan di berbagai negara (subsidiaries)
Berbagai faktor yang terkait dengan Bisnis Internasional
Kontrol Perdagangan Internasional Tariff dan Quota Komunitas Ekonomi Internasional Uni Eropa, WTO, AFTA,NAFTA, dll Perbedaan budaya antar negara Cross Cultural Management, Simbol dan Bahasa, dll
Budaya Organisasi Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan kegiatannya Budaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang dijalani” oleh sebuah organisasi.
Enam Kunci Dimensi Budaya Organisasi menurut Hofstede
Dimension
Characteristic
Process oriented Job Oriented
Concern with the way things are done. Concern with getting the job done. Employees derive Identity From the organization. Unwillingness to quickly accept new members of the work unit. Formal policies and rules and close control of time and money. Follow rules and procedures to the letter.
Parochial Closed system
Tight control Normative
VS
Dimension
Characteristic
Result Oriented Employee Oriented Professional
Corncern with the Outcome of decisions. Concern with the well- being of employees. Employees derive identity from the type of work performed. Willingness to quickly accept new member of the work unit.
Open System
Loose Control
Informality and lack of bureaucratic procedures.
Pragmatic
Attention given to practically and results, even if rules and procedures are violated.
Faktor penentu Budaya Organisasi Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences) merupakan faktor penentu utama terciptanya sebuah Budaya Organisasi tertentu. Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan yang dialami organisasi dalam menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu.
Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor penentu terbentuknya sebuah Budaya Organisasi. Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai-nilainya diadopsi sehingga menentukan sebuah budaya organisasi.
APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN? Ketika anda memeras susu sapi perah, tiba-2 air susunya tidak keluar.
ANDA MENCARI PENYEBABNYA (WHY)? Atau
ANDA LANGSUNG MENYALAHKAN SAPINYA (JUDGEMENT)?
ASUMSI DASAR MEMAHAMI MANUSIA DALAM ORGANISASI 1.
2.
Setiap manusia mempunyai tujuan dalam hidupnya yang mewarnai setiap gerakan dan tindakannya, baik di luar maupun didalam organisasi Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, manusia berperilaku dan bertindak yang cenderung serupa atau ajeg sebagai pola normatif (pattern for behavior) atau sebagai sesuatu yang sudah membudaya (pattern of behavior)
ASUMSI DASAR MEMAHAMI MANUSIA DALAM ORGANISASI 3. Tindakan atau perilaku manusia (individu) tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat membentuk perilaku dan tindakannya itu sendiri, baik ketika individu akan memasuki organisasi, dalam organisasi maupun akan keluar dari organisasi 4. Perilaku manusia tidak selamanya tetap, tetapi bisa berubah baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang 5. Perilaku manusia adalah akibat yang diarahkan oleh tujuan dan dapat diamati dan diukur serta dapat dimotivasi dan di dorong
BUDAYA Keseluruhan yang bersifat komplek dari keyakinan manusia dan cara hidup suatu organisasi/ masyarakat Menunjuk kepada sederetan sistem pengetahuan yang dimiliki bersama, perangai-2, kebiasaan-2, nilai-2, peraturan-2, dan simbol-2 yang berkaitan dengan tujuan seluruh anggota organisasi/masyarakat yang berinteraksi dengan lingkungan organisasi, sosial dan lingkungan fisik tersebut Dipandang dari wujudnya, kebudayaan memiliki ide, performance (bentuk) dan perilaku Kebudayaan memiliki 7 (tujuh) unsur pokok: Sistem kepercayaan, Bahasa, Sistem ekonomi, Sistem sosial, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
KATEGORISASI BUDAYA Budaya ide atau budaya pikir (rasa, karsa) Budaya karya (proses atau aktivitas untuk mencipta produk) Budaya materi (bangunan, pakaian, makanan, transportasi) Budaya non materi (bahasa, organisasi, seni atau hiburan, agama) Budaya simbol (artificial, diffusionism)
PROSES KRISTALISASI SISTEM NILAI dalam KONTEK BUDAYA: USAGE (Cara/metode) CUSTOM (Adat Istiadat)
FOLK WAYS (Kebiasaan/kelaziman) MORES (Tata Kebiasaan)
LAWS (Hukum Tertulis)
INSTITUTIONALIZATION (Organisasi/Kelembagaan)
DOCTRINE (Ajaran/Paham)
IDEOLOGY (Prinsip-2 Pengarahan)
=Melalui proses uji coba (Trial and Error) time and motion
IDEOLOGI Sebagai seperangkat prinsip-2 pengarahan (guiding principles) yang dijadikan dasar dan memberikan arah dan tujuan untuk dicapai dalam upaya melangsungkan dan mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Sebagai suatu sistem atau serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran (doktrin) Ideologi Vs Utopia
DOKTRIN Sebagai bentuk atau perwujudan dari ideologi Sebagai ajaran atau paham (isme) Merupakan himpunan prinsip-2 atau teori yang dianjurkan dan diterima sebagai suatu kebenaran untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan usaha untuk mencapai tujuan bersama
BUDAYA
SESUATU YANG KONGKRIT
MENJADI ABSTRAK
BUDAYA (Moeljono, 2003) Sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu Sebagai suatu pola semua susunan, baik material maupun perilaku yang sudah diadopsi masyarakat sebagai suatu cara tradisional dalam memecahkan masalah-masalah para anggotanya. Budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit, serta premis-premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah (mengikat masyarakat)
TEORI KONSTRUKSI SOSIAL-BUDAYA*) (Berger and Luckmann)
EKSTERNALISASI (pencurahan kedirian kedunia realitas obyektif/ adaptasi)
OBYEKTIVASI (aktualisasi pemahaman dalam bentuk tindakan)
INTERNALISASI (proses pengambil alihan tindakan yang telah melembaga kedalam diri dan menjadi sikap)
*) sebagai kenyataan sosial (social reality) atau proses dialektik fundamental
Kerangka Kluckhohn mengenai Lima Masalah Dasar dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia Masalah dasar dalam hidup
Orientasi Nilai Budaya
Hakekat hidup (M)
Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup itu buruk tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik
Hakekat karya (MK)
Karya itu nafkah hidup
Karya itu untuk kedudukan, ke hormatan,dsb.
Karya itu untuk menambah karya
Persepsi manusia tentang waktu (MW)
Orientasi kemasa lalu
Orientasi kemasa kini
Orientasi kemasa depan
Pandangan manusia terhadap alam (MA)
Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam
Manusia berhasrat menguasai alam
Orientasi vertikal, rasa keter gantungan kepada tokoh tokoh atasan dan perangkat
Individualisme menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri
Hakekat hubungan antara manusia dengan sesamanya (MM)
Orientasi horizontal rasa ketergantungan pada sesamanya berjiwa gotongroyong
POLA SIKLUS KEBUDAYAAN POLA INDUKTIF:
Sistem Nilai
Norma
Kebudayaan
Norma
Sistem Nilai
POLA DEDUKTIF:
Kebudayaan
POLA UNIVERSAL KEBUDAYAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Praktek keagamaan (religi) Halus/abstrak Bahasa (Lisan, tertulis) Mithologi dan pengetahuan ilmiah Kesenian Sistem keluarga dan kemasyarakat (perkawinan, warisan, pengawasan sosial, dsb) Sistem pemerintahan dan peradilan Kepemilikan (hak milik) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pangan, sandang, papan, dsb) Perang (phisik/conventional) Kasar/konkrit
STRATEGI PERUBAHAN (TIPE DOMINASI) – Talcott Parson Budaya
Sosial Politik Ekonomi
Pendekatan tradisional melalui supremasi ras, agama, suku, antar golongan dan simbol-simbol (Hegemoni)-----Antonio Gramci Sda
Pendekatan Struktural/kelembagaan Melalui cara paksaan dan intimidasi (Coercion)-----Altuser Pendekatan modern/rasional melalui Eksploitasi dan kesadaran palsu/semu (False Conciousness)--- Marxian
BUDAYA ORGANISASI Merupakan kesepakatan (komitmen) bersama tentang nilainilai bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan (Siagian,1995). Suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-2 organisasi yang membedakan organisasi tsb dengan organisasi yang lain (identitas organisasi) Suatu persepsi bersama dari suatu sistem dan makna bersama yang dianut oleh anggota-2 organisasi (founding fathers) sebagai pelopor budaya organisasi
KONSEKUENSI BUDAYA ORGANISASI
Melahirkan filosofis organisasi Melahirkan identitas organisasi (AD/ART) Melahirkan visi dan misi organisasi Melahirkan struktur organisasi Melahirkan rancangan kerja organisasi Menentukan jenis teknologi yang dipakai Sebagai pedoman normatif organisasi
KEBANGGAAN ORGANISASI (ORGANIZATIONAL PRIDE)
KEBANGGAAN
PERLU STRATEGI : • RECHARCING • REFREZZING •UNFREZZING • BRAND IMAGE
Momen Awal Tinggi (Frezzing)
• KEBANGGAAN ‘ • KEBANGGAAN ‘’ • KEBANGGAAN ‘’’
Semakin lama, semakin lemah
TIGA SUDUT PANDANG TENTANG BUDAYA ORGANISASI 1.
Budaya organisasi merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi beroperasi (pendekatan ekologi) 2. Budaya organisasi merupakan produk fungsi dan struktur yang ada dalam organisasi (pendekatan kelembagaan) 3. Budaya organisasi merupakan produk sikap dan perilaku orang-orang dalam pekerjaan sebagai perjanjian psikologis antara individu dengan organisasi (pendekatan situasional)
PANDANGAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN Merupakan penghalang terhadap perubahan Merupakan penghalang terhadap keaneka ragaman Merupakan penghalang terhadap penggabungan usaha (merger) dan pengambilalihan usaha dan cenderung monopoli
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI Menciptakan perbedaan yang jelas antara organisasi yang satu dengan
organisasi yang lain Membawa kepada suatu rasa identitas bagi anggota organisasi Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu kepentingan yang luas daripada sekedar kepentingan individu Meningkatkan kemantapan
sistem sosial sebagai perekat yang membantu
mempersatukan komponen organisasi Sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para pegawai/karyawan Mampu menetapkan aturan permainan (rule of the game), kompensasi, jenjang karier dan tingkat kepuasan kerja Memberikan standart organisasi yang jelas, apa yang harus dilakukan dan apa
yang harus dihindari oleh para pegawai/karyawan (reward and punishment system)
PROSES TERBENTUKNYA BUDAYA ORGANISASI Manajemen Puncak Filsafat Pendiri Organisasi (Leadership, Founding Father)
Kriteria Seleksi
Sosialisasi
Budaya Organisasi (Cerita,Mitos, Ritual, Lambang ,Materi, Bahasa, nilai, norma, keyakinan, ideologi)
TAHAPAN PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI Tahap Pertama: PROSES PENCIPTAAN/PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI
Lingkungan Eksternal: -Budaya politik nasional -Budaya global
Lingkungan Internal: -Filsafat pendiri organisasi -Sistem nilai organisasi
Budaya Organisasi: -Azas/prinsip-2 organisasi -Landasan normatif organisasi -Pedoman umum/nilai instrinsik organisasi -Seragam (uniform) -Tertulis (verbal, numenklatur) -Tidak tertulis (non verbal)
Tahap Kedua: PROSES SOSIALISASI/IMPLEMENTASI BUDAYA ORGANISASI - Pra kedatangan - Perjumpaan - Metamorfosis
Sama (disukai): -Komitmen/Konsensus -Produktif -Bertahan (statusquo) -Terjaga -Keseimbangan -Kekuatan budaya tinggi
Sub Kultur Organisasi (Anak Budaya Organisasi): - Hasil interpretasi thd budaya organisasi - Juklak dan Juknis (SOP=Protap)
Berbeda (tidak disukai): -Konflik, krisis -Menginginkan perubahan budaya (Muncul sub kultur organisasi) -Keluarnya pegawai/karyawan -Kekuatan budaya lemah/rendah
Tahap Ketiga: DAMPAK ATAU KONSEKUENSI BUDAYA ORGANISASI
Kekuatan Budaya Tinggi
Sinergi/Kinerja Organisasi
Kekuatan Budaya Lemah
Kepuasan Kerja Pegawai
Tahap Keempat: UMPAN BALIK Perlu atau tidaknya perubahan budaya organisasi terutama ketika budaya organisasi dalam keadaan lemah
Tergantung: - Sifat angkatan kerja - Aspek teknologi - Kejutan ekonomi - Tingkat persaingan - Trend sosial (Tingkat keamanan Vs demokratisasi) - Kondisi politik dunia
Tahap Kelima: TINDAK LANJUT (FOLLOW UP) Jika menginginkan adanya perubahan budaya organisasi, maka terjadilah proses pengembangan organisasi (organization development) sebagai bentuk pengelolaan atau manajemen dan strategi perubahan
Jika tidak menginginkan adanya perubahan budaya organisasi, maka terjadilah statusquo (bertahan dengan budaya organisasi yang ada)