[email protected]
Lili Adi Wibowo
[email protected] 1
Lili Adi Wibowo
[email protected]
2
[email protected]
What is the Marketing ? • Dalam 20 tahun terakhir ini marketing naik daun dan diberi banyak harapan.
• Kegagalan bisnis seringkali diartikan sebagai kegagalan marketing, demikian juga keberhasilan bisnis seringkali diakui sebagai kehebatan marketing. • Mengapa? Karena marketing diartikan segala-galanya. • Marketing is everything, everything is
Marketing
• Business is marketing, Marketing is
Business
[email protected]
3
What is the Marketing
• Any Business etrerprise has two, and only two, basic functions marketing and innovation • [Peter Drucker]
[email protected]
4
What is the Marketing ? • Many people think of marketing only selling and advertising! • An no wonder – every day we are bombarded with the television commercial, direct-mail offers, sales calls, and internet pitches. • How ever selling and advertising are only the tip of the market iceberg!
[email protected]
5
What is the Marketing ? • Contoh lain:
• Departemen pemasaran, pada beberapa perusahaan (termasuk hotel), mereka hanya berfokus pada perancangan iklan dan aktivitas penjualan. • Posisi Manajer pemasaran diidentikan dengan manajer penjualan. • Tanggung jawab staf pemasaran difokuskan hanya sebagai wiraniaga/SPG
• Kinerja wiraniaga/SPG diukur semata-mata dari pencapaian target penjualan.
[email protected]
6
What is the Marketing ?
• Pengertian pemasaran sebenarnya lebih luas dibandingkan penjualan dan periklanan.
• Hal ini dapat dibuktikan dari Definisi Pemasaran dari beberapa ahli
[email protected]
7
DEFINITION OF MARKETING
DEFINITION OF MARKETING
8
Paul Terry Cherington 1920
• Fungsi Pemasaran adalah : Pembentuk Kontak (estabilishment contact) 9
American Marketing Association 1935
• Pemasaran adalah kinerja aktivitas bisnis yang mengatur aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen (AMA 1935)
10
Philip Kotler 1972 • Pemasaran terdiri atas semua aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen
11
Definisi Marketing AMA 1985 • Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individual dan organisasi.
12
Philip Kotler 2000 • Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain (Kotler 2000)
13
Core Marketing Concept
14
Understanding the Marketplace and Customer Needs • Need : States of felt deprivation • Want : • The form human needs take as shaped by culture and individual personality • Demand • Human wants that are backed by buying power
• Marketing Offer (Product, Services & Experiences) • Some combination of product, services, information, or experiences offered to market to satisfy a need or want 15
Understanding the Marketplace and Customer Needs
• Customer Value (CV) : • CV = Benefit/Cost • Satisfaction : • S = Perceived quality / expected • Exchange • The act of obtaining a desired object form someone by offering something in return • Market • The set of actual and potential buyers of a product or services 16
Understanding the Marketplace and Customer Needs
• Needs, Wants, and Demands • Target Markets, Positioning, and Segmentation • Offerings and Brands • Value and Satisfaction • Marketing Channels • Supply Chain • Competition • Marketing Environment • Kotler & Keller 2012 17
Definisi Marketing AMA 2004
• Marketing is an organizational function and a set of processes for creating, communicating, and delivering value to customers and for managing customer relationships in ways that benefit the organization and its stakeholders. • Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi/hubungan pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholder 18
• Dari definisi tersebut, kita bisa melihat bahwa marketing itu sebuah proses berjalan (ongoing process). • Lingkungan marketing pun dinamis lantaran pasar cenderung berubah — apa yang diinginkan pelanggan hari ini bukan berarti sama dengan apa yang mereka inginkan besok. • Sebagai contoh: • Muncul Produk-produk Herbal
19
• Proses ini mulai dari planning (perencanaan) hingga implementing (eksekusi) dari rencana, serta melibatkan beberapa komponen dasar 4P. • Marketer misalnya, membantu merancang produk agar sesuai dengan kehendak pasar. • Marketer juga memikirkan distribusikan produk, agar secara efisien sampai ke tangan konsumen. Marketer juga harus mempromosikan produk. 20
• Selain itu, marketer juga menentukan harga produk agar produk tersebut terserap pasar. • Makin mahal harganya, makin kecil kebutuhan pasarnya. • Oleh karena itu, marketer perlu terlibat dalam hal harga agar bisa memaksimalkan profit dan meningkatkan kebutuhan konsumen terhadap produk melalui berbagai cara komunikasi.
21
• Namun, definisi di atas kini tidak tepat lagi. • Internet telah mengubah cara konsumen berkomunikasi. Beberapa tahun lalu, perusahaan dapat berkomunikasi secara massal via media tradisional (teve, cetak dan radio) . • Kini, konsumen sudah memiliki perilaku baru dalam hal konsumsi media. 22
• Internet kini sudah menjadi bagian hidup konsumen, kecuali menonton teve, membaca koran/majalah, atau mendengarkan radio. • Perilaku konsumen berinternet ini lebih kompleks ketimbang perilaku menggunakan media tradisional. • Pengguna Internet misalnya, lebih interaktif. • Posisi mereka juga semakin kuat karena kemampuannya membanding-bandingkan produk via Internet. Kecuali itu, mereka juga saling mempengaruhi satu sama lain melalui social networking.
23
• Definisi AMA 2008 • Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large―
Definisi AMA 2004 Marketing is an organizational function and a set of processes for creating, communicating, and delivering value to customers and for managing customer relationships in ways that benefit the organization and its stakeholders.
24
• Ada tiga hal yang berubah di definisi tersebut. Pertama, marketing bukan lagi functions, tapi activity.
• Definisi AMA (Oct 2007) • Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large―
• Kedua, marketing bukan hanya proses untuk creating, communicating, delivering, tetapi juga proses untuk
exchanging.
• Perubahan ini diduga karena dipicu oleh semakin menguatnya posisi konsumen karena Internet. • Ketiga, target market • marketing bukan hanya customers, clients dan partners, tetapi juga masyarakat luas (society at 25 large).
26
Marketing • Thus we see marketing management as the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and communicating superior customer value • (Kotler & Keller 2012)
27
• Marketing is the process by which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return (Kotler & Amstrong 2012)
28
Marketing • Pengertian sederhana dari Pemasaran adalah • “Bagaimana pemasaran dapat mengelola keuntungan melalui hubungan dengan pelanggan (customer relationships)” sehingga tercipta clients dan partners, tetapi juga masyarakat luas (society at large). • Tujuan utama dari pemasaran Memberikan Superior Value dan Menjaga dan memelihara konsumen dengan memberikan kepuasan sehingga tercipta loyalitas pelanggan • (Lili Adi Wibowo 2011) 29
What is Marketing ?
Good
Services
Experiences
Events
Persons
Places
Properties
organizations
Information s
Ide
30
The Marketing Process A Simple model of The Marketing Process Capture value from customers in return
Create value for customer and build customer relationship Understand the Marketplace and customer need and want
Design a CustomerDriven Marketing Strategy
Construct a marketing program that delivers superior value
Build profitable relationship and create customer delight
Capture value from Customer to Create profits and Customer Quality
31
BAGAN ORGANISASI TRADISIONAL
Manajer puncak Manajer Menengah Karyawan Garis Depan Pelanggan 32
BAGAN ORGANISASI BERORIENTASI PELANGGAN Pelanggan Karyawan Garis Depan Manajer Menengah Top manajer 33
Company Orientation Toward the Marketplace (Orientasi Perusahaan dalam Memasuki Pasar)
34
35
36
• Filosofi marketing mengalami evolusi dari orientasi internal (inward looking) menuju orientasi eksternal (outward-looking) • Orientasi internal tercermin dalam konsep produksi, konsep produk dan konsep penjualan. • Orientasi eksternal direfleksikan dalam konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial. • Namun kesemuanya memiliki keunikan dan konteks aplikasinya masing-masing
37
38
39
40
41
42
43
44
Next...... • • • •
Market Driven Strategy Experiential Marketing Marketing Genius... Etc....
45
1. Konsep Produksi • Konsumen menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah • Penganut konsep ini berkonsentrasi dalam upaya penciptaan efisiensi produksi , biaya rendah dan distribusi massal
• Profit akan dicapai bila perusahaan dapat melakukan distribusi massal dan penjualan dengan harga murah
46
Case : Henry Ford & Ford T
• Henry Ford (1863 – 1947) dikenal luas di dunia sangat piawai mendesain mobil. • Salah satunya adalah Mobil Ford T yang Ia desain mobil dalam waktu sekitar 30 menit.. 47
Mobil Ford T
• • •
Sebelum Model T, kebanyakan pembuatan mobil menghabiskan banyak uang. Hanya orang berada yang mampu membelinya. Bahkan mobil Ford sebelum Model T menghabiskan banyak uang. Mobil yang dibuat pada 1903 yang disebut Oldsmobile Curved Dash sangat terjangkau, namun amat sederhana dan lambat sehingga lebih terlihat sebagai andong daripada mobil.
•
Tokoh yang pertama kali memiliki perusahaan itu, Henry Ford, sekali waktu melihat daging yang sedang dikepak ke dalam ban berjalan, yang memindahkan daging dari satu buruh kepada buruh lainnya agar daging itu bisa dipotong-potong.
•
Tak seorang pun yang pernah berpikir menggunakan ban berjalan untuk memasang mobil. Ford tahu bahwa jika ia membuat mobilnya di ban berjalan sebagai penggantinya di suatu saat seperti mobil lainnya, ia bisa membuat mobil yang terjangkau tiap orang dan akan dibuat seperti mobil yang menghabiskan lebih banyak uang. Ia juga tau bahwa ia bisa membayar banyak pada pekerjanya. 48
• •
Mobil Ford T
• Mobil Ford Model T didesain oleh Henry Ford, Childe Harolde Wills dan 2 orang Hongaria yakni József Galamb dan Jenő Farkas. • Sistem ban berjalan ditemukan oleh Charles E. Sorensen dan Charles Lewis. • Model T memiliki 177 kubik inci (2,9 L) mesin bersilinder 4 yang memproduksi 20 daya kuda (15 kW) untuk kecepatan maksimum 45 mil per jam (72 km/jam). Mesin memiliki katup sisi dan 3 bantalan porosutama. • Penghematan bahan bakar ialah 25 30 mil per galon, jumlah yang baik 49 sekali sampai kini.
Mobil Ford T
• Ford Model T awalnya, warna yang tersedia hanya hitam. • Cat hitam saat itu mengering lebih cepat daripada warna lainnya, yang berarti bahwa Ford bisa membuat mobilnya lebih cepat dan tak harus menunggu untuk pengecatan agar kering. Karena cat mobil lebih baik saat itu, • Walaupun Model T terjual murah, Ford menggunakan bahan terbaik yang bisa dibelinya untuk membuat mobil. Kebanyakan jalan saat itu penuh kotoran, kerikil atau malah lumpur. • Ia berarti Model T harus lebih kuat, dan begitulah. Roda dan ban amat tinggi dan kurus agar bisa tenggelam ke dalam jalan berkubang. • Juga amat sederhana. Walau begitu tiap orang dapat memperbaiki Model T dan merawatnya juga. Itulah mengapa banyak 50 mobil Model T tetap di sini kini.
Mobil Ford T
• Pada 27 Mei 1927, Ford Motor Company berhenti memproduksi mobil Model T. • Mobil baru menggantikan Model T pada 1928, Ford Model A. • Namun motor Model T terus diproduksi sampai 4 Agustus 1941. • Hampir 170.000 motor dibuat setelah produksi mobil berhenti. • Banyak bagian Model T tetap diproduksi kini, khususnya replika serat gelas dari bodinya yang khusus, yang terkenal untuk gaya Tbucket balok. 51
Mobil Ford T
•
•
• •
• •
Mobil jenis Ford T berhasil menguasai pasaran. Dalam waktu singkat, tak kurang dari 15 juta unit mobil jenis itu terjual. Keberhasilan tersebut membuat Ford enggan menciptakan model baru, meskipun ia sudah menerima banyak masukan dari berbagai kalangan untuk menciptakan kreasi desain mobil baru secara simultan sesuai dengan kecenderungan permintaan pasar. Bagi Ford, model Ford T adalah model mobil terbaik di dunia. Sementara perusahaan lain bernama GM sudah terlebih dulu merespon kecenderungan pasar mobil di dunia. Perusahaan tersebut menciptakan sebuah desain mobil baru dan cukup diminati. Tak berselang lama setelah peluncuruan model mobil terbaru milik GM, pasaran mobil Ford tergeser secara signifikan oleh mobil produksi GM. 52
Mobil Ford T
• • •
•
Ford harus mengakui produksi mobilnya menurun drastis. Karena itulah Henry Ford menyerahkan jabatan kepada Henry Ford III. Di tangan pemimpin baru itulah dilakukan berbagai pembaharuan dan inovasi desain dilengkapi dengan kecanggihan mesin sesuai dengan tuntutan pasar dan perkembangan tehnologi modern. Sejak saat itulah, Ford kembali menguasai pasar mobil di dunia seperti sedia kala.
• Lebih dari 15.000.000 mobil Model T dibuat. • Tak sampai 1971 rekor itu direbut oleh Volkswagen. • Kini, rekor untuk mobil yang terbanyak dijual dipegang oleh Toyota Corolla. • Model T dijuluki "Tin Lizzy" dan "Flivver" oleh orang yang mengendarainya. Mobil baru menggantikan Model T pada 1928, Ford Model A.
53
The Next Cars 2009 -20… 54
Tata Nano The Next Cars for Concept Production? 55
Tata Nano 56
Konsep Produksi : TATA NANO Tata Nano, dijuluki sebagai mobil rakyat, adalah mobil produksi massal termurah di dunia saat ini. Mobil perkotaan tersebut diluncurkan oleh perusahaan mobil India Tata Motors pada Auto Expo tahunan kesembilan pada tanggal 10 Januari 2008 di Pragati Maidan, New Delhi, India. Versi standar Nano (tanpa AC, radio ataupun power steering) berharga 100.000 Rupee (tidak mengikutsertakan pajak, biaya pengiriman dan transportasi) atau sekitar (dengan kurs waktu itu) US$2500/GB£1277/€1700. Karena harganya itu maka Nano juga disebut "Mobil Satu Lakh" (Dalam Bahasa India, lakh berarti 100.000).
57
Konsep Produksi : TATA NANO Pada mulanya industri otomotif tidak percaya bahwa mobil yang dapat diandalkan bisa diproduksi dengan harga yang sedemikian murah, sehingga media messa berspekulasi bahwa yang akan diluncurkan adalah becak roda empat yang diberi mesin. Namun, surat kabar India The Times melaporkan bahwa kendaraan tersebut sungguhsungguh dirancang dan dibuat dengan seksama. Pimpinan Tata Motors diberitakan membuat pernyataan: "Mobil ini bukanlah mobil dengan jendela plastik atau tanpa atap. Mobil ini adalah mobil sungguhan."
58
Konsep Produksi : TATA NANO Apa yang melandasi Tata Motors mengeluarkan mobil murah 'Nano' yang hanya US$ 2.500 atau sekitar Rp 23 -25 juta? Sederhana saja.
Ratan Tata
Ide itu muncul saat Chairman Tata Motors, Ratan Tata melihat satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak berboncengan mengendarai sepeda motor. Tata mengaku prihatin dengan tingginya kecelakaan motor di India. Saya mengobservasi keluarga yang mengendarai sepeda motor roda dua, ayah didepan, anak didepan dan istrinya di belakang memeluk seorang bayi," kata Tata dalam pernyataannya saat peluncuran Nano, seperti dikutip dari situsnya, Jumat (11/1/2008).
59
Konsep Produksi : TATA NANO Ini membuat saya heran, bagaimana seseorang bisa mendapatkan keamanan, bertahan dari berbagai cuaca buruk dengan alat transportasi seperti itu untuk sebuah keluarga," ujar Tata yang disebut-sebut sebagai Henry Ford-nya India itu. Berawal dari ide itu, Tata pun merintis pengembangan mobil murah sejak 4 tahun silam. Tata mengaku mobil murah itu dikembangkan oleh tim teknisi dari India yang disebutnya sebagai 'Muda dan Cemerlang' dan tidak pernah mengerjakan proyek serupa.
Ratan Tata
Mimpi Tata pun menjadi kenyataan. India kini memiliki 'Mobil Rakyat' yang murah meriah. Dengan harga sekitar 100.000 rupee atau sekitar US$ 2.500, mobil itu diperkirakan bisa terjangkau oleh semakin banyak rakyat India.
60
Konsep Produksi : TATA NANO "Kami sangat gembira bisa mempersembahkan 'Mobil Rakyat' di India dan kami harap itu bisa membawa ke sebuah kenyamanan, kebanggan dan sebuah sarana untuk memiliki mobil bagi banyak keluarga yang membutuhkan mobilitas personal," ujar Tata dengan bangga. Tata Nano hanya berukuran panjang 3,1 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1,6 meter. Tata Nano akan memerlukan bensin 1 liter untuk setiap 20 kilometer. Mobil ini cukup mini karena memakan tempat 8% lebih kecil dibandingkan mobil-mobil dengan harga murah lainnya di India seperti Maruti 800. Namun ruangan dalam mobil itu 21% lebih luar dari Maruti 800.
Ratan Tata
Body Tata Nano seluruhnya terbuat dari Alumunium, dua silinder, 623 cc, 33 PS, multi poin injeksi BBM. 61
Mobil Nasional (MOBNAS) Indonesia
62
Konsep Produksi : Mobil Nasional Indonesia Arina
Gea
63
Konsep Produksi : Mobil Nasional Indonesia
2. PRODUCT CONCEPT
2. Konsep Produk (Product Concept)
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, kinerja atau futur inovatif terbaik.
Penganut konsep ini akan berorientasi pada upaya penciptaan produk superior dan penyempurnaan kualitasnya. Fokus utamanya adalah pada aspek Produk. Konsep ini biasanya dijumpai dalam pemasaran produk elektronik,66 komputer dll.
2. Konsep Produk (Product Concept) Perusahaan yang berorientasi pada produk sering percaya bahwa para insinyur mereka dapat mendesain produk-produk yang luar biasa hebat. Mereka kurang mendapatkan informasi dari kebutuhan dan keinginan pelanggan.
• • •
Eksekutif GM: “Bagaimana masyarakat dapat mengetahui jenis mobil yang mereka inginkan sebelum mereka melihat jenis-jenis mobil yang tersedia di pasar” Perancang dan Insinyur GM akan merancang mobil baru Departemen keuangan kan menetapkan harganya Akhirnya, pemasaran dan penjualan akab berusaha keras menjualnya
67
Product Concept & Myopia Marketing Konsep produksi akan menimbulkan Myopia Marketing (Theodore Levitt): Bahwa pelanggan tidak membeli bormereka membeli cara untuk membuat lubang. Contoh: PT KAI berpikir bahwa orang yang melakukan perjalanan menginginkan kereta api dan bukannya trapsortasi serta meremehkan pertumbuhan persaingan yang berasal dari pesawat terbang, bus, truk, dan mobil Coca cola fokus pada bisnis minuman ringannya, terlena, sehigga mereka tidak melihat competior lainya McDonald dengan hamburgernya vs sandwiches dan Pizza. 68
3. SELLING CONCEPT
69
3. Konsep Penjualan (Selling Concept)
Konsumen tidak akan tertarik untuk membeli produk dalam jumlah banyak. Jika mereka tidak diyakini dan bahkan jika perlu dibujuk.
Penganut konsep ini berfokus pada usaha-usaha promosi dan penjualan yang agresif
70
Only the best is good enough for Lexus customers
71
72
4. MARKETING CONCEPT
73
4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) Bahwa untuk mewujudukan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan dan mengomunikasikan nilai pelanggan (customer value) kepada pasar sasarannya secara lebih selektif dibandingkan pelanggan Nilai Pelanggan (Value) = Manfaat (Benefit) – Biaya (Cost) Benefit = (manfaat fungsional + manfaat emosional) Biaya /Cost = Biaya moneter+ biaya waktu+ biaya energi+ biaya psikis 74
4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) Konsep pemasaran bertumpu pada 4 hal: 1. Pasar sasaran 2. Kebutuhan Pelanggan 3. Pemasaran teriintegrasi 4. Profitabilitas Pasar sasaran : • Pelanggan yang dipilih untuk dilayani dengan program pemasaran khusus bagi mereka. Keberhasilannya tergantung pemasaran dapat memahami lima jenis kebutuhan pelanggan 75
4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
1. • 2.
3.
4.
5.
5 Jenis Kebutuhan Pelanggan : Stated need : Konsumen membutuhkan mobil yang mahal Real need (Contoh: konsumen membutuhkan mobil yang murah/terjangkau) Unstated need (Contoh: konsumen menginginkan layanan purna jual dari dealer) Delight need (Contoh: konsumen berharap bahwa dealer memberikan bonus ) Secret need (Contoh: konsumen ingin dipandang sebagai konsumen yang cerdas dalam memilih produk) 76
4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) 3 Tipe pemasaran dalam menghadapi pelanggan : 1. Responsive Marketing: • Perusahaan mengidentifikasi dan memenuhi stated needs 2. Anticipative markeing Perusahaan berusaha memperkirakan apa yang dibutuhkan pelanggan dalam waktu dekat ini 3. Creative Marketing Perusahaan berusaha menemukan dan menghasilkan solusi yang tidak diduga (bahkan belum terbayangkan oleh ) pelanggan namun berpotensi ditanggapi secara antusias. 77
4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) Integrasi marketing dalam konsep pemasaran Yaitu melakukan integrasi seperti wiraniaga, periklanan, layanan pelanggan, manajemen produk, rset pemasaran dan antar departemen (misalnya departemen r&d, departemen keuangan, produksi, sdm) Dengan kata lain dibutuhkan keselarasan antara external marketing (pemasaran yang ditujukan kepada pihak-pihak di luar perusahaan) dan internal marketing (proses merekut, menyeleksi, melatih dan memotivasi karyawan sehingga mereka dapat melayani pelanggan secara memuaskan. 78
4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Tujuan akhir dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Dalam organisasi bisnis, tujuan utamanya adalah laba Sedangkan untuk organisasi nirlaba dan organisasi publik, tujuannya adalah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitasaktivitas sosial dan pelayanan publik.
79
Example : Wal-Mart Wal-Mart : Has become the world’s largest retailer and the world’s largest company by delivering : “Always low Prices. Always”
80
81
82
Wallmart vs Kmart
83
5. SOCIAL MARKETING
84
6. Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept) Konsep pemasaran sosial berkeyakinan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat Konsep ini menekankan pentingnya aspek sosial dan etika dalam praktik pemasaran Oleh karena itu diperlukan keseimbangan antara labaperusahaan, kepuasan pelanggan dan kepentingan publik 85
6. Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept) Konsep pemasaran sosial berkeyakinan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat Konsep ini menekankan pentingnya aspek sosial dan etika dalam praktik pemasaran Oleh karena itu diperlukan keseimbangan antara labaperusahaan, kepuasan pelanggan dan kepentingan publik 86
6. Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept)
• Anita Roddick : Saya hanya mau The Body Shop® menjadi yang terbaik, menjadi perusahaan yang menyenangkan – dan perusahaan yang mengubah bagaimana suatu bisnis dijalankan 87
6. Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept) • Hakikat kecantikan yang ada dibalik bisnis kami. Apa yang kami lakukan. Kenapa kami melakukannya. Bagaimana kami melakukannya. Dan apa yang membuat kami berbeda. • The Body Shop® percaya hanya ada satu cara menjadi cantik. Nature’s Way. Kami telah meyakininya selama bertahun-tahun dan tetap akan meyakininya. • Kami terus berkeliling ke empat penjuru dunia demi menemukan bahan-bahan alami terbaik, dan mempersembahkan produk dengan manfaat menakjubkan bagi kecantikan alami Anda. • Di saat bersamaan kami juga berusaha menjaga bumi ini dan masyarakat yang bergantung kepadanya. Kami melakukannya bukan karena trend. Namun karena, bagi kami, inilah satu-satunya cara. 88
7. Konsep Pemasaran Strategic (Marketing Strategic) • Marketing Strategy : is a process that can allow an organization to concentrate its limited resources on the greatest opportunities to increase sales and achieve a sustainable competitive advantage[3]. • A marketing strategy should be centered around the key concept that customer satisfaction is the main goal. All business strategy decisions should start with a clear understanding of markets, customers, and competitors. The market and the customers that form the market should be the starting point in shaping business strategy. 89
Designing the ―Right‖ Product
90
Nitendo Wii
91
92
KONSEP RELATIONSHIP
93
6. Konsep Pemasaran Relationship Marketing
PERUBAHAN FOKUS PEMASARAN ANTARA TRANSACTION MARKETING DENGAN RELATIONSHIP MARKETING
Transaction Marketing
Relationship Marketing
Fokus hanya pada penjualan tunggal
Berfokus pada pemeliharaan pelanggan
Orientasi pada karakteristik produk
Orientasi pada product benefit
Skala jangka waktu pendek
Skala jangka waktu panjang
Kurang menekankan pelayanan pelanggan
Sangat menekankan pelayanan pelanggan
Komitmen dengan pelanggan yang terbatas.
Komitmen dengan pelanggan tinggi
Kontak dengan pelanggannya sedang
Memperhatikan kualitas secara menyeluruh
Kualitas yang diperhatikan terutama yang berkaitan dengan produksi
Kontak dengan pelanggan tinggi
Perkembangan Dalam Pemasaran (Egan, 2001:5) 1950s
1960s
1970s
1980s
1990s
2000s The Future of Marketing?
Relationship Marketing Services Marketing Non-profit and societal marketing Industrial Marketing Consumer Marketing Sumber: John Egan, 2001, Relationship Marketing: Exploring relationall stragies in marketing, p.5, Pearson Education Limited, England
7. Konsep Pemasaran Holistic Marketing
7. Konsep Pemasaran Holistic Marketing Marketing Senior Other Department Management Management
Communication
Product & Services
Channel
Integrated Marketing
INTERNAL MARKETING HOLISTIC MARKETING Social Responsibility Marketing Ethics
Enviroment
Legal
Relationship Marketing
Community
customer
Channel
Partner
Bernd Schmitt,
8. KONSEP PEMASARAN EXPERIENTIAL MARKETING
ECONOMIC DISTINCTION Economic Offering
Commodities
Goods
Services
Experience
Transformatio ns
Economy
Agrarian
Industrial
Service
Experience
Transformation
Economic Function
Extract
Make
Deliver
Stage
Guide
Nature of Offering
Fungible
Tangible
Intangible
Memorable
Effectual
Key Natural Attribute
Standardized
Customized
Personal
Individual
Method of Supply
Stored in Bulk
Inventoried After Production
Delivered on demand
Revealed Over a Duration
Sustained Through Time
Commodities
Goods
Services
Economic Offering
Experience
Transformatio ns
Seller Trader Manufacturer Sumber : Pine and Gilmore (1999:170) Buyer Market Customer
Provider
Stager
Elicitor
Client
Guest
Aspirant
Factors of Demand
Benefits
Sensations
Traits
Characteristic s
Features
Comodity Marketing • Pada tahap ini tidak ada pembeda antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, hargapun tidak bisa ditentukan sendiri karena bergantung pada suplai dan permintaan
Good Marketing Pemasaran pada tahap ini sudah memperhatikan diferensiasi antar produk dan sudah bisa menentukan harga sendiri
Services Marketing Tahap dimana konsumen telah membeli produk/jasa dalam satu paket lain seperti layanan sebelum dan sesudah penjualan, pada tahap ini pula konsumen sudah bisa mempertimbangkan tingkat kepuasan mereka
Experiential Marketing Tahapan pemasaran di lingkungan pasar yang sudah paham dengan service marketing. Pada tahapan ini dilakukan pendekatan dengan menghadirkan pengalaman holistik melalui penggunaan seluruh panca indera. Experiential marketing konsep pemasaran yang menekankan kinerja produk/jasa dalam memberikan pengalaman emosi hingga menyentuh hati dan perasaan konsumen.
Transformation Marketing Pemasar tidak hanya menciptakan memori jangka panjang, tetapi bisa melakukan perubahan transformasi secara lebih permanen
EXPERIENTIAL MARKETING
Strategic planning Of Experiential Marketing
8. KONSEP MARKETING 2.0
8. Konsep Marketing 3.0
• MARKETING 3.0: FROM PRODUCTS TO CUSTOMERS TO THE HUMAN SPIRIT
8. Konsep Marketing 3.0 •
•
• • •
•
Understand the next level of marketing The new model for marketing-Marketing 3.0-treats customers not as mere consumers but as the complex, multi-dimensional human beings that they are. Customers, in turn, are choosing companies and products that satisfy deeper needs for participation, creativity, community, and idealism. In Marketing 3.0, world-leading marketing guru Philip Kotler explains why the future of marketing lies in creating products, services, and company cultures that inspire, include, and reflect the values of target customers. Explains the future of marketing, along with why most marketers are stuck in the past Examines companies that are ahead of the curve, such as S. C. Johnson Kotler is one of the most highly recognized marketing gurus, famous for his "4 P's of Marketing" In an age of highly aware customers, companies must demonstrate their relevance to customers at the level of basic values. Marketing 3.0 is the unmatched guide to getting out front of this new tide sweeping through the nature of marketing.
110
8. MUSIUM MARKETING 3.0
6. Konsep Pemasaran Relationship Marketing
113
7. Konsep Pemasaran Holistic Marketing Marketing Senior Other Department Management Management
Communication
Product & Services
Channel
Integrated Marketing
INTERNAL MARKETING HOLISTIC MARKETING Social Responsibility Marketing Ethics
Enviroment
Legal
Relationship Marketing
Community
customer
Channel
Partner 114
Filosifi Pemasaran -1 Konsep Produksi
Konsumen menyukai produk yang murah dan tersedia
Konsep Produk
Konsumen menyukai produk yang menawarkan mutu yang paling baik atau corak yang inovatif
Konsep Penjualan
Konsumen akan membeli produk hanya jika perusahaan agressif menjual dan berpromosi
Konsep Pemasaran
Berpusat pada keinginan target pasar& mengirimkan nilai lebih baik daripada pesaing 115
Filosofi Pemasaran-2 Konsep Pemasaran Sosial
Fokus pada manajemen hijau
Konsep Pemasaran Strategik
Fokus pada keunggulan Bersaing
Konsep Pemasaran Holistik
Fokus pada berbagai macam pendekatan Pemasaran 116
ORIENTASI PERUSAHAAN DALAM PEMASARAN PRODUCT DRIVEN
:
Awalnya kegiatannya membuat produk. Prinsipnya : “Produk apa yang kita buat” Menjual apa yang kita bisa buat
MARKET DRIVEN
:
Berangkat dari riset : “Teliti dahulu pasarnya” baru buat produk Apa yang ditawarkan merupakan tuntutan pasar Kelemahannya : Banyaknya pesaing
:
Mengendalikan pasar : Menciptakan kebutuhan dan keinginan pasar‖ Menghindari pesaing karena ―belum dipikirkan oleh pesaing‖ Kuncinya ―Continuous Innovation‖ (Monopoly) Diperlukan orang-orang strategik Produk : Inovasi Modifikasi Imitasi
MARKET DRIVING
117
Hermawan Kartajaya
Rhenald Kasali
120
121
Tung Desem Waringin
123
ECONOMIC DISTINCTION Economic Offering
Commodities
Goods
Services
Experience
Transformatio ns
Economy
Agrarian
Industrial
Service
Experience
Transformation
Economic Function
Extract
Make
Deliver
Stage
Guide
Nature of Offering
Fungible
Tangible
Intangible
Memorable
Effectual
Key Natural Attribute
Standardized
Customized
Personal
Individual
Method of Supply
Stored in Bulk
Inventoried After Production
Delivered on demand
Revealed Over a Duration
Sustained Through Time
Commodities
Goods
Services
Economic Offering
Experience
Transformatio ns
Seller Trader Manufacturer Sumber : Pine and Gilmore (1999:170) Buyer Market Customer
Provider
Stager
Elicitor
Client
Guest
Aspirant
Factors of Demand
Benefits
Sensations
Traits
Characteristic s
Features
124
Comodity Marketing • Pada tahap ini tidak ada pembeda antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, hargapun tidak bisa ditentukan sendiri karena bergantung pada suplai dan permintaan 125
Good Marketing Pemasaran pada tahap ini sudah memperhatikan diferensiasi antar produk dan sudah bisa menentukan harga sendiri 126
Services Marketing Tahap dimana konsumen telah membeli produk/jasa dalam satu paket lain seperti layanan sebelum dan sesudah penjualan, pada tahap ini pula konsumen sudah bisa mempertimbangkan tingkat kepuasan mereka 127
Experiential Marketing Tahapan pemasaran di lingkungan pasar yang sudah paham dengan service marketing. Pada tahapan ini dilakukan pendekatan dengan menghadirkan pengalaman holistik melalui penggunaan seluruh panca indera. Experiential marketing konsep pemasaran yang menekankan kinerja produk/jasa dalam memberikan pengalaman emosi hingga menyentuh hati dan perasaan konsumen. 128
Transformation Marketing Pemasar tidak hanya menciptakan memori jangka panjang, tetapi bisa melakukan perubahan transformasi secara lebih permanen 129
EXPERIENTIAL MARKETING
Strategic planning Of Experiential Marketing
130
The Four Ps The Four Cs Marketing Mix Place
Product
Customer Solution
Price
Customer Cost
ConvenPromotion ience Communication
131
+ 3 PS for Services Marketing Mix Services Physical Evidance
Process People
132
+ 1 PS for Global
Marketing Mix Global
Probe
133
MARKETING MIX BARANG/TANGIBLE (CONVENSIONAL MARKETING MIX)
4P PEMASARAN JASA
7P GLOBALISASI
1.PRODUK 2.PRICE 3.PROMOTION 4.PLACE
5. PHYSICAL EVIDANCE 6. PEOPLE 7. PROCESS
8. PROBE
8P PEMERINTAHAN
12P
9. POLITICS 10. POWER 11. PUBLICS 12. POLICY 134
135
136
137
138