INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
IHSG 4.768,3
1,0% DJIA 16.323,1
Selasa, 1 April 2014
0,4% NIKKEI 14.827,8
0,9% CPO 2.656,0
0,7% COAL 74,4
0,5% OIL 107,9
0,1% GOLD 1.295,1
0,0% IDR: US$ 11.361
1
0,8%
MINING M MI INI N NG & EENERGY, NERG NE RGY, RG Y, H HAL AL 1 10 0
INDONESIA FINANCE TODAY DECIDE NOW
Vol.IV No.041
Selasa, 1 Maret 2014
www.ift.co.id
Likuiditas Berkurang, Nilai Transaksi Harian Turun Penurunan nilai transaksi harian saham secara langsung akan berdampak pada keuntungan broker asing maupun lokal dari hasil transaksi. Firdaus Nur Iman JAKARTA – Rerata nilai transaksi harian saham pada kuartal I 2014 lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2013. Menurut pelaku pasar, investor khawatir likuiditas di pasar keuangan
global menyusut sehingga cenderung berhati-hati dalam bertransaksi di pasar saham domestik. Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diolah IFT, rerata nilai transaksi harian saham sepanjang kuartal I 2014 turun
5,05% menjadi Rp 5,95 triliun per hari dari Rp 6,26 triliun per hari pada kuartal I 2013. Rerata volume transaksi bahkan turun hingga 24,35% menjadi 4,72 miliar saham per hari dari 6,26 miliar saham per hari, dan rerata frekuensi harian tercatat 213.311 kali, naik dari 161.982 kali. Nilai transaksi terbesar tercatat Rp 15,90 triliun pada perdagangan 15 Maret 2014.
Pada saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan level tertingginya dalam tiga bulan pertama tahun ini di level 4.878,64 poin. Sedangkan nilai transaksi terendah tercatat sebesar Rp 3,11 triliun. Meski secara year on year nilai transaksi harian saham menurun, secara bulanan tahun ini naik signifikan. Pada Januari 2014, rerata nilai transaksi hanya
Rp 4,84 triliun, pada Februari naik menjadi Rp 5,62 triliun, dan akhir Maret Rp 7,38 triliun. Nilai rerata transaksi Maret sudah mencapai target transaksi harian yang ditetapkan manajemen BEI sebesar Rp 7 triliun per hari pada tahun ini. Johanes Sutikno, Direktur PT Valbury Securities, mengatakan tantangan yang dihadapi oleh investor maupun industri pasar modal di ka-
Jakarta IDR 7.000
Rerata Transaksi Harian Kuartal I 2014 2013 2014
Dalam triliun rupiah 7,97
7,38 5,98
6,26 5,62
5,95
4,98 4,84
Januari
Februari
Maret
Rerata
Sumber : Bursa Efek Indonesia
wasan global dan regional awal tahun ini cukup berat. Bersambung Hal 04 ❖ IHSG Diprediksi Naik Didorong
Data Makroekonomi ........... 04
Pertumbuhan Asuransi Syariah Diperkirakan 29% hingga 2018
Vol.IV No.041 www.ift.co.id Selasa, 1 April 2014
2089-0303
030377
ISSN
9 772089
DECIDE NOW
INDONESIA FINANCE TODAY
Jakarta IDR 7.000
Hari Widowati, Hindarti Purwaningsih
Beberapa ekonom dan analis memperkirakan inflasi Maret 2014 secara bulanan sebesar 0,10 % lebih rendah dari Februari 0,26 %. Sedangkan inflasi tahunan sebesar 7,35 % lebih rendah dari Februari sebesar 7,75 %. Salah satu pemicu berkurangnya inflasi Maret adalah penurunan harga beras serta harga daging ayam, cabai, dan bawang. (FOTO: BLOOMBER/DIMAS ARDIAN)
Penguatan Rupiah Belum Mempengaruhi Inflasi Maret Chusnul Chotimah, Dusep Malik, J. Edo Nur Karensa, Nurul Fitriany JAKARTA - Laju inflasi Maret 2014 diperkirakan melandai dan sangat kecil karena penurunan harga sejumlah bahan pangan dan emas. Penguatan nilai tukar rupiah belum berdampak signifikan pada penurunan inflasi. Hasil jajak pendapat (polling) IFT terhadap 10 ekonom dan analis dari perbankan, sekuritas dan lembaga kajian, menghasilkan median inflasi Maret sebesar
Proyeksi Inflasi Maret 2014 Dalam persen No Nama Institusi 1. PT Bank Central Asia Tbk 2. PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3. DBS Group Research Singapura 4. PT Mandiri Sekuritas 5. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 6. PT Bank Internasional Indonesia Tbk 7. PT Bank BNI Tbk 8. PT Bank CIMB Niaga Tbk 9. PT Samuel Sekuritas Median
Month- on- Month
Year-on-Year
0,10 0,04 n.a - 0,02 0,10 - 0,04 0,15 0,15 0,05 0,07
7,35 7,28 7,35 7,20 7,50 7,20 7,70 7,40 7,07 7,35 Sumber : Indonesia Finance Today
0,10% secara bulanan (month on month) lebih rendah dari Februari sebesar 0,26%, sedangkan inflasi tahunan (year on year) sebesar 7,35%, lebih rendah dari Februari sebesar 7,75%. Leo Putra Rinaldy, Ekonom PT Mandiri Sekuritas, memperkirakan secara bulanan pada Maret akan terjadi deflasi 0,02% dan secara tahunan sebesar 7,20%. Deflasi terjadi karena Maret memasuki masa panen raya, yang terefleksikan pada data harga makanan. Harga beras turun (deflasi) diikuti bahan makanan lainnya di antaranya daging ayam, cabai, dan bawang. Bersambung Hal 07 ❖ Neraca Perdagangan Februari
Diprediksi Kembali Surplus..07
JAKARTA – Pertumbuhan industri asuransi syariah (takaful) di Indonesia pada periode 2013-2018 diperkirakan mencapai 29% per tahun, menurut Research and Markets, lembaga riset global asal Amerika Serikat. Angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding rerata pertumbuhan industri asuransi syariah global sebesar 16,39% ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan ekspansi geografis. Research and Markets menyatakan pasar asuransi syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Perubahan demografi dan meningkatnya kesadaran terhadap sistem perbankan syariah membuka peluang yang bisa digarap oleh perusahaan asuransi syariah. "Indonesia memiliki sekitar 18 ribu pulau, perlu kemitraan dengan agen sebagai bagian dari strategi pemasaran asuransi syariah ke pulau-pulau ini," tulis lembaga tersebut. Perusahaan asuransi syariah juga bisa bermitra dengan perbankan yang memiliki jalur distribusi lebih banyak, terutama untuk mengembangkan produk bancassurance. Berdasarkan laporan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi global menjadi salah satu pendorong pertumbuhan in-
dustri asuransi syariah. "Indonesia juga memiliki populasi penduduk Muslim yang besar, tetapi konsep asuransi syariah masih relatif baru sehingga masyarakat atau institusi di Indonesia belum mengenal produkproduk syariah," tulis Research and Markets. Bersambung Hal 08
INDEKS
KEUANGAN DAN PERBANKAN
Bank Syariah Perlu Diversifikasi Instrumen Likuiditas ................. 9 KORPORASI DAN INDUSTRI
Sampoerna Agro Berencana Tarik Pinjaman Rp 650 Miliar.............15 PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Samindo Catat Pertumbuhan Profitabilitas Tertinggi ...............18 PROPERTI DAN INFRASTRUKTUR
PP Properti Mulai Konstruksi Superblok Senilai Rp 11 Triliun pada Mei 2014 .............................19 TELEKOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA
Telkomsel Akan Terbitkan Obligasi US$ 200 Juta ................22
2
Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
TAJUK RENCANA KUTIPAN BERITA “Kami memperkirakan beberapa perbaikan dalam ekspor minyak karena harga naik tipis pada Februari, sementara produksi sedikit pulih karena membaiknya cuaca.” Anton Gunawan Kepala Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Halaman 7 "Izin konversi PT Bank Sahabat Purba Dantarta menjadi Bank Umum Syariah bulan depan juga sudah selesai, memang ada tahapan (peleburan Bank Sahabat dengan UUS BTPN), tapi proses izin itu dilakukan serempak.” Edy Setiadi Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Halaman 8 “Tahun lalu merupakan tahun penuh tantangan, selain perlambatan harga batubara, kendala juga datang dari kondisi alam. Cuaca 2013 lebih buruk dibanding dengan 2012. Curah hujan, kelicinan, tanah longsor menyebabkan jam-jam produksi yang terbuang atau tidak terpakai,” Waqchjudi Martono Direktur Utama PT Darma Henwa Tbk Halaman 18 “Sumber dana investasi untuk pembangunan superblok Grand Kemala Lagoon di Bekasi Barat sebeasrRp 11 triliun berasal dari kombinasi kas internal dan sindikasi pinjaman perbankan. Saat ini persiapan pemancangan tiang pertama (groundbreaking) sedang dilakukan.” Harry Nugroho Direktur Pengembangan Bisnis PTPP Tbk Halaman 19
DISKUSI TRANSPORTASI NASIONAL: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Logistik Carmelita Hartoto (kiri) didampingi Wakil Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Asmari Herry memberikan penjelasan pada acara diskusi di Jakarta, Senin. Kadin menyatakan hingga beberapa hari menyongsong pemilihan umum (pemilu) 9 April belum ada satu pun calon anggota dewan yang membahas tentang persoalan transportasi nasional. (FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
TAJUK
KILAS BALIK
Komet Hale-Bopp
KOMET Hale–Bopp ditemukan oleh Alan Hale dan Thomas Bopp, keduanya adalah pengamat benda langit, pada 23 Juli 1995 di Amerika Serikat. Hal telah menghabiskan ratusan jam mencari komet tanpa hasil dan pada saat itu sedang mengamati komet dari halaman rumahnya di New Mexico ketika melihat komet tersebut sesaat setelah tengah malam. Komet itu memiliki magnitude 10,5 dan berada di dekat klaster globular M70 di konstelasi Sagitarius. Hale melaporkan penemuannya melalui surat elektronik kepada Central Bureau for Astronomical Telegrams. Sementara itu, Bopp tengah mengamati klaster bintang dan galaksi di Stanfield, Arizona ketika melihat komet tersebut. Dia melaporkan temuannya ke Central Bureau for Astronomical Telegrams dengan telegram Western Union. Komet Hale-Bopp melintasi perhelion atau posisi yang paling dekat dengan orbit Bumi pada 1 April 1997. Komet ini juga diberi nama The Great Comet of 1997 karena sangat terang dan terlihat jelas dengan mata telanjang. Komet ini juga merupakan komet yang paling banyak diamati di abad ke-20.
M
Dorong Privatisasi Bandara
ulai hari ini penumpang pesawat di sejumlah bandara dikenakan tarif baru passengger service tax (PST) atau airport tax. Kenaikan tersebut akan dikenakan pada sejumlah bandar udara (bandara) besar di Indonesia, yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Kenaikan airport tax tersebut sempat mengusik perhatian sejumlah kalangan yang mempertanyakan kepantasan bagi pengelola bandara menaikan tarif. Apalagi persentase kenaikan tarif airport tax tersebut boleh dibilang sangat signifikan, lebih dari 100%. Airport tax untuk penerbangan domestik di Bandara Kuala Namu, Medan naik menjadi Rp 75.000; bandar Juanda, Surabaya naik menjadi Rp 75.000; Sepinggan, Balikpapan jadi Rp 75.000; Sultan Hasanudin, Makasar jadi Rp 50.000; Lombok, Mataram Rp 45.000, dan Ngurah Rai, Denpasar jadi Rp 75.000. Sebelumnya rata-rata airport tax bandara-bandara tersebut sebesar Rp 35.000. Padahal fasilitas yang disediakan pengelola bandara kepada penumpang masih jauh dari layak. Ini sering menimbulkan keluhan para penumpang pesawat dan hal tersebut
sudah lama terjadi cenderung diabaikan oleh pengelola bandara. Contoh paling sederhana adalah kebersihan toilet, penataan masih kurang layak seperti lahan parkir yang kurang, fasilitas yang minim, akses jalan yang masih susah dan belum lagi banyaknya pungutan-pungutan yang harus dibayar penumpang. Selain itu, pelayanan petugas bandara dalam menyediakan informasi yang masih kurang dan pengawasan yang kurang ketat sehingga membuatpenumpang kadang merasa kurang nyaman. Isu kenaikan tarif airport tax akhirnya kembali menggulirkan wacana tentang reviltalisai bandara-bandara di Indonesia. Apalagi ada sejumlah bandara yang sudah berstandar internasional yang menjadi gerbang utama masuknya warga negara asing. Untuk masalah ini, persoalannya bukan cuma rasa aman, tetapi soal citra dan persepsi Indonesia di mata internasional. Ide mengenai revitalisasi bandara memang sempat jadi perdebatan, apalagi hal ini masih terkait dengan fungsi pelayanan publik yang diemban pemerintah. Hingga saat ini hampir semua bandara Indonesia di kelola oleh badan usaha milik
merasakan peningkatan layanan. Karena itu, pengelola bandara, dalam hal ini Angkasa Pura I dan II, tidak hanya berupaya menaikkan airport tax tiap tahun, tapi tidak pernah memiliki standar layanan minimum yang layak untuk penumpang pesawat. Wacana privatisasi bandara di Indonesia, sebenarnya sudah diperbincangkan sejak awal 2000-an. Bahkan pada 2011, pemerintah sempat mewacanakan agar Angkasa Pura II melaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO). Namun hingga saat ini rencana tersebut masih belum terealisasi. Dengan cara IPO, pemerintah tidak sepenuhnya kehilangan kendali atas bandara-bandara yang sudah dimulikinya sekarang. Untuk tahap awal pemerintah bisa memulainya dengan bandara-bandara yang saat ini dikelola Angkasa Pura II. Upaya privatisasi ini tentu saja diharapkan bisa menjadi jalan keluar lahirnya bandara dengan pelayana optimal. Selain itu, pemerintah tidak perlu selalu mengalokasi anggaran untuk penglolaan bandara, dan tentu dana tersebut bisa dialihkan untuk layanan publik yang lain, misalnya untuk kesehatan dan pendidikan.
negara (BUMN), Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta Kementerian Perhubungan. Jika BUMN dan pemerintah masih menjadi peyedia utama layanan bandara, diperkirakan sulit untuk mendapatkan standar layanan yang memadai. Di sinilah kemudian muncul ide privatisasi bandara. Privatisasi bandara sebenarnya bukan hal yang aneh karena praktik seperti ini sudah banyak dilakukan di sejumlah negara. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan bandara. Di Brazil, tahun lalu, Bandara Galeo di Rio de Jeniro dan Bandara Confins di Belo Horizonte, pengelolaannya diserahkan kepada swasta untuk menyambut Piala Dunia 2014. Hal serupa juga dilakukan di Jamaika. Pengelolaan Bandara Norman Manley Intenational Airportdi Kingston diserahkan kepada swasta. Di Inggris, praktik ini bahkan sudah dilakukan sejak 1980-an. Pemerintah Inggris pada 1987 menjual British Airport Authority (BAA) dan tujuh bandara utama, termasuk Bandara Heathrow di London, ke publik. Setelah itu, layanan di tujuh bandara tersebut meningkat dan BAA membukukan peningkatkan laba bersih. Privatisasi bandara di Indonesia, seharusnya mulai dipertimbangkan jika ingin
Dewan Redaksi: Abraham Arief, Aditya Chandra Wardhana, A Prasetyantoko, Steve Ginting
PT Gendaindo Perkasa Driving Range Senayan, Jalan Pintu Lima, Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, INDONESIA 10290 Phone: (62-21) 700 95509, (62-21) 700 95489 (redaksi) Fax : (62-21) 5735418 Email:
[email protected] Rekening CIMB Niaga KCP Kemang, Jakarta Selatan No: 253.01.00507.00.0 a/n PT Gendaindo Perkasa
INDONESIA FINANCE TODAY DECIDE NOW
To advertise email:
[email protected] Phone: (62-21) 700 95499, To check our advertising rates log on to
www.ift.co.id @finance_today
indonesiafinancetoday
CEO : Aditya Chandra Wardhana Pemimpin Redaksi : Edhi Pranasidhi Redaktur Eksekutif : Dudi Rahman Redaktur Pelaksana : Ewo Raswa, Hari Widowati, Houtmand P Saragih Kepala Riset : Ewo Raswa (Interim) Analis : Donny Susilo, Redaktur : Aprillia Ika, Abdul Wahid Fauzie, Alfian Tanjung, Andryanto Suwismo, Chusnul Chotimah, Muhammad Rinaldi, M Syakur Usman, Sopia Siregar, Sulha Handayani, Lili Hermawan, Iwhan SBR (Redaktur Artistik) MS Fahmi (Foto) Asisten Redaktur : Firdaus Nur Iman, Hadi Saksono, Nurul Fitriany, Rivki Maulana Reporter : Akmal Hidayat, Brigida Ernestina E. Wea, Corry Anestia, Dusep Malik, Dyah Yossie Wiranti, Ekarina, Hindarti Purwaningsih, Yurika Indah Prasetianti Koresponden : Irwan Wahyudi (Palembang) Pewarta Foto : Dinul Mubarok, Stanlie Copy Editor : Amelia Surjadjaja, Jimmy Hitipeuw, Nicolas Noviyanto Translator : Fridha Kusumawardani, Hari Wiseno, Turkhan Akhyar Artistik : Afandi Adrianto, Agus Taufik, Candra Lesmana, Indro Sutanto, Junaidi, M Sobirin Faturozi, Suryo Wihartanto Kepala Divisi HRD & GA : Edwin Haryono Staf: Diyah Yanuardani, Linda Ratnawati Kepala Divisi Pengembangan Bisnis : Lili Hermawan Marketing: Jaya Paranginangin, Rico Gesar Aruan, Andi Rohandi (Telemarketing), Iwan Reynaldi (Sales Admin) Staf Sirkulasi : Helmi, Nur Ifni, Roland Mawikere
Wartawan Indonesia Finance Today selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari narasumber.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014
3
INTERNASIONAL
Amerika Latin Lebih Rentan Krisis Dibanding 2008 Perekonomian negaranegara Amerika Latin terancam jika pengakhiran stimulus moneter AS dipercepat dan perlambatan ekonomi Tiongkok berlangsung dalam jangka panjang. Hari WidowaƟ, Bloomberg BRASILIA - Negara-negara Amerika Latin diperkirakan lebih rentan terhadap guncangan krisis dibanding periode sebelum 2008. Menurut Inter-American Development Bank (IDB), hal ini disebabkan pemerintah meningkatkan belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sedangkan korporasi menambah utang dalam valuta asing. “Sejarah menunjukkan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) bisa terjadi dengan mulus atau penuh gejolak. Perubahan yang diharapkan terhadap suku bunga jangka pendek bisa mempengaruhi aliran modal asing yang selama ini memiliki dampak yang kuat terhadap perekonomian sejumlah negara Amerika Latin,” kata IDB dalam laporan yang dirilis di sela pertemuan tahunan di Costa do Sauipe, Brazil. Jika diasumsikan pengurangan stimulus moneter AS dilaksanakan tanpa kejutan, pertumbuhan ekonomi Amerika Latin akan mencapai 3% pada 2014 dan 3,3% pada 2015. Ini mendekati laju pertumbuhan tercepat di wilayah ini tanpa memperhitungkan inflasi. Namun, proyeksi ini bisa rusak jika pengakhiran stimulus moneter AS dipercepat dan perlambatan ekonomi Tiongkok berlangsung untuk jangka waktu yang lebih lama. IDB mengatakan, upaya-upaya untuk
Cadangan devisa bank sentral Argentina turun menjadi US$ 27,1 miliar, level terendah dalam tujuh tahun terakhir. (FOTO: BLOOMBERG/WWDIEGO LEVY)
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong belanja pemerintah menyebabkan kondisi ekonomi memburuk pada 2013. “Hanya ada sedikit ruang untuk merespons jika terjadi guncangan negatif dari luar,” kata Andrew Powell, Ekonom IDB. Negara-negara Amerika Latin secara rerata diprediksi mengalami penurunan neraca anggaran sebesar 300 basis poin terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dibanding kondisi sebelum krisis 2008. Ini menyebabkan rasio utang terhadap PDB meningkat menjadi 42% dari 36% pada 2008. Peringkat utang Brazil pada 24 Maret lalu dipangkas oleh Standard & Poor’s dari BBB menjadi BBByang merupakan level investment grade terendah. Pertumbuhan ekonomi yang melambat dan ekspansi kebijakan fiskal yang dito-
pang oleh peningkatan utang pemerintah menjadi alasan S&P untuk memangkas peringkat tersebut. Menurut IDB, hanya tiga negara dari 21 negara di Amerika Latin yang mencatat perbaikan pada neraca primernya, yaitu Uruguay, Honduras, dan Nikaragua. Setelah mencatat laju pertumbuhan ekonomi dengan kecepatan dua kali lipat dari dekade 1980-an pada dekade terakhir, perekonomian Amerika Latin pada 2013 hanya bertumbuh 2,4%, menurut data yang dikompilasi Bloomberg. Ini adalah laju pertumbuhan terendah sejak 2009. Jose Juan Ruiz, Kepala Ekonom IDB, mengatakan negara-negara yang tergantung pada ekspor komoditas logam lebih rentan terhadap dampak perlambatan ekonomi Tiongkok dibanding negara-negara yang mengekspor makanan.
Tingkatkan Investasi “Negara-negara di Amerika Latin yang ingin mempertahankan pertumbuhan ekonomi tinggi harus berinvestasi lebih banyak dan ini lebih sulit untuk mereka,” kata Alejandro Werner, Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Bagian Barat. Angka pertumbuhan ekonomi di Amerika Latin melambat hingga beberapa tahun ke depan, terutama di bagian selatan. Wilayah tersebut akan tumbuh lebih rendah dibanding rerata pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun ke depan. Menurut IDB, ledakan kredit yang terjadi dalam satu dekade terakhir, yang dibiayai oleh pinjaman internasional, membantu menggerakkan perekonomian Amerika Latin. Namun ketika perekonomian negara-negara maju mulai pulih dan memberikan imbal hasil yang
lebih tinggi, permintaan terhadap aset-aset keuangan di negara-negara Amerika Latin berkurang. Kondisi ini menimbulkan penurunan tajam pada nilai tukar, yang bisa menyebabkan dampak negatif yang merusak sistem keuangan domestik. Data IDB menunjukkan, perusahaan-perusahaan di Amerika Latin lebih tergantung pada pasar obligasi valas setelah krisis 2008. Perbankan dan korporasi di Brazil, Chili, Meksiko, Kolombia, dan Peru serta anak-anak usahanya di luar negeri, dalam empat tahun terakhir meningkatkan emisi obligasi global menjadi US$ 343 miliar dari 97,6 miliar di kuartal III 2008. Peningkatan emisi obligasi valas ini meningkatkan kerapuhan di sektor keuangan, jika terjadi pembalikan modal asing, likuiditas di dalam negeri akan terkuras dan korporasi menghadapi potensi gagal bayar. “Meskipun ekonomi negaranegara Amerika Latin lebih baik dibanding sebelum krisis 1990-an, sebagian besar negara di Amerika Latin berada di posisi yang lebih lemah dibanding 2007,” kata IDB. Utang Argentina Bank sentral Argentina akan mendapatkan pinjaman senilai US$ 1 miliar dari Goldman Sachs Group Inc untuk menambah cadangan devisanya yang berada di level terendah dalam tujuh tahun terakhir. Hingga akhir Maret 2014, cadangan devisa Argentina mencapai US$ 27,1 miliar, turun US$ 25,5 miliar dari posisi tertinggi pada Januari 2011 sebesar US$ 52,6 miliar. Utang dengan tenor dua tahun itu memiliki bunga 6,5% per tahun. Pinjaman ini merupakan tahap awal dari pinjaman senilai US$ 5 miliar yang mungkin diperoleh Argentina dari sejumlah kreditor. “Argentina menerima banyak tawaran dari berbagai lembaga keuangan untuk menerbitkan surat utang,” kata Jesica Rey, juru bicara Menteri Ekonomi Argentina Axel Kicillof. Namun, dia mengatakan, Argentina belum menandatangani kesepakatan apapun mengenai utang tersebut. Michael DuVally, juru bicara Goldman Sachs, menolak berkomentar mengenai pinjaman tersebut.
Australia Turunkan Kapal Pendeteksi Kotak Hitam Hari WidowaƟ, Bloomberg WELLINGTON - Kapal Ocean Shield milik Angkatan Laut Australia diturunkan dalam pencarian puing-puing pesawat Malaysian Airlines System Bhd penerbangan MH370 yang hilang di Samudera Hindia. Kapal tersebut dilengkapi dengan kendaraan untuk penyelaman otonom dan peralatan untuk mendeteksi kotak hitam. Sepuluh pesawat dan sepuluh kapal dari berbagai negara, termasuk Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat (AS), Selandia Baru, Malaysia, dan Korea Selatan juga melakukan pencarian di pesisir Australia Barat, menurut keterangan Otoritas Keamanan Maritim Australia. Tim pencari harus berpacu dengan waktu karena baterai alat pengirim sinyal yang berada di kotak hitam pesawat buatan Boeing Co itu hanya mampu bertahan hingga 30 hari. Petunjuk terakhir dalam pencarian pesawat yang hilang pada 8 Maret itu hanya berdasarkan radar dan data kinerja mesin pesawat. Data-data tersebut menunjukkan pesawat terbang lebih cepat, menggunakan lebih banyak bahan bakar, dan mungkin tidak jatuh sejauh yang diperkirakan. “Jika kami tidak bisa mendapatkan lokasi dari alat pengirim sinyal
(pinger) itu, kami harus bekerja dengan perlahan-lahan menggunakan sonar untuk mendapatkan gambar digital dari dasar laut, dan itu merupakan proses panjang yang harus kami lalui,” kata Marsekal William Marks, juru bicara Pasukan Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat. Sampah Pesawat tim pencari pada Minggu melaporkan terlihatnya sejumlah objek di wilayah pencarian yang mencakup 252 ribu kilometer persegi. Tim pencari mengatakan objek yang terlihat di Samudera Hindia itu sejauh ini hanya sampah yang tidak berkorelasi dengan pesawat yang hilang. Padalah pencarian MH370 saat ini telah memasuki minggu keempat. “Fokus utama kami pada saat ini adalah menggunakan pesawat untuk mengidentifikasi puing-puing dan menggunakan kapal untuk bergerak dan mengambil puing tersebut dari lautan. Ini tahapan yang kritis,” kata Marsekal Peter Leavy, Koordinator Pasukan Australia dalam pencarian tersebut. Objek mencurigakan berwarna putih, merah, dan oranye terlihat oleh kapal Tiongkok Jinggangshan, yang membawa dua helikopter Haixun 01 dalam pencarian itu. Hishammuddin Hussein, Pe-
Tim pencari harus berpacu dengan waktu karena baterai alat pengirim sinyal yang berada di kotak hitam MH370 hanya bertahan 30 hari. (FOTO: BLOOMBERG/GOH SENG CHONG)
jabat Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia, mengatakan pemeriksaan simulator pesawat jet Boeing 777-200 yang dimiliki Kapten Zaharie Ahmad Shah, pilot pesawat naas itu, tidak menemukan hal-hal signifikan. Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Inggris MI6, dan badan intelijen Tiongkok turut membantu dalam pemeriksaan simulator tersebut. Para teknisi dari Federal Bureau of Investigation (FBI) hampir tuntas mengekstraksi data dari
media digital milik pilot MH370, termasuk hard drive dari simulator pesawat tersebut. Menurut pejabat AS, FBI sudah separuh jalan menganalisis data tersebut tetapi kemungkinan tidak bisa selesai dalam sepekan. Mengarahkan Satelit Tim pencari menetapkan lokasi pencarian baru sekitar 1.100 kilometer di timur laut dari area pencarian sebelumnya, di lepas pesisir barat Australia. Tim pencari mempersempit wilayah yang di-
analisis sebagai wilayah di mana MH370 jatuh. Sebuah pesawat patroli Orion P3 milik Selandia Baru menemukan sebelas objek di dalam radius 1.600 kilometer di sebelah barat Perth. Wilayah pencarian baru ini lebih dekat ke Australia dibanding lokasi sebelumnya, sehingga pesawat memiliki waktu lebih banyak untuk terbang di atas lautan. Kedalaman samudera di wilayah tersebut berkisar dua ribu meter hingga empat ribu meter. Australian Geospatial-Intelligence Organisation mengarahkan satelit untuk memindah wilayah pencarian itu. Badan Administrasi Penerbangan dan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris juga membantu pencarian di lokasi tersebut. “Semua pihak yang terlibat di industri penerbangan diterjunkan dalam pencarian dan penyelamatan ini,” kata Hishammuddin pada 29 Maret lalu. MAS menyatakan MH370 jatuh ke laut dan tidak ada kemungkinan penumpang yang selamat dalam kecelakaan ini. Maskapai penerbangan nasional Malaysia itu akan menerbangkan anggota keluarga penumpang ke Perth setelah mendapatkan konfirmasi ditemukannya puing atau reruntuhan dari pesawat tersebut.
4
Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
PASAR MODAL
Market Roundup IHSG CHANGE
45,22
LQ-45 CLOSE
4.768,28
ISSI
CHANGE
CLOSE
8,24
799,51
800
4.760
CHANGE
1,38
794
4.720
790
156,0
788
155,5
11:00 12:30 14:00
15:30
High Previous Low 4.769,22 4.723,06 4.737,22
Sambungan dari halaman 1
3.316
3.069
157,35
2.041
156,5
4.740
09:30
4.343 CLOSE
157,3
796
4.700
Close 16:00 WIB 28 Maret 2014
09:30
High 801,62
11:00 12:30 14:00 15:30
Previous 791,28
Domestic Investors
10:30
Low High 794,73 157,39
11:30
13:00
Previous 155,98
14:30
Low 156,29
Foreign Investors
Today Foreign Net Trading Value Year 2013 Foreign Net Trading Value Sell
Buy
Net Buy 1.274,1 Net Buy 24.622,4
dalam miliar rupiah
IHSG Diprediksi Naik Didorong Data Makroekonomi Interprestasi di akhir kuartal I yang biasa dianggap akan terjadinya minor window dressing dan diikuti banyak publikasi laporan keuangan juga akan mendorong IHSG ke zona hijau. ChristmastuƟ Destriyani JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini atau awal kuartal II 2014 berpotensi bergerak dalam kisaran positif atau menguat. Sentimen dari data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif dan kemungkinan neraca perdagangan dalam negeri yang membaik, diperkirakan pendorong aliran masuk dana investor asing (capital inflow) dan menjadi pemicu kenaikan IHSG. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia pada kuartal I 2014 mengalami kenaikan dari periode yang sama di 2013. Pemodal asing pada kuartal I 2014 secara total mencatat net buy sebesar Rp 23,34 triliun. Jumlah ini naik 24,42% dari kuartal I 2013 sebesar Rp 18,76 trilun. Data perekonomian AS juga memberi sentimen positif terhadap pasar. Secara umum, rilis data AS cukup baik dan menunjukkan perbaikan ekonomi negara itu. Departemen Perdagangan AS melaporkan, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV 2013 tumbuh 2,6%, di atas prediksi sebelumnya sebesar 2,4%. Klaim pengangguran juga cukup bagus, turun sebesar 10 ribu orang menjadi 3,111 juta orang. Ini merupakan level terendah dalam empat bulan terakhir. Positifnya data ekonomi AS mendorong indeks Nikkei 255 menguat sebesar 145,73 poin (1,01%) menjadi 14.622,89 poin dari sebelumnya di level 14.477,16 poin. Sementara, indeks Shanghai Composite melemah sebesar 17,08 poin (0,83%) menjadi 2.049,59 dari sebelumnya di level 2.063,67 poin. Indeks Hang Seng juga mengalami penurunan sebesar 53,3 poin (0,24%) menjadi 21.834,45 poin dari level 21.887,75 poin. Sedangkan sentimen dari Eropa menunjukkan mayoritas bursa
saham Eropa tentatif melemah. Sentimen dari Eropa masih terkait kekhawatiran pelaku pasar kalau AS dan sekutunya akan memberikan sanksi yang lebih berat terhadap Rusia. Sanksi tersebut dapat meliputi sektor keuangan dan energi Rusia. Selanjutnya, terkait kebijakan The Fed yang masih belum memastikan kapan stimulus moneter akan berakhir. Intrepretasi yang berbeda di pasar diperkirakan memicu ketidakpastian investor. Sedangkan sentimen ekonomi Indonesia di antaranya, akan rilisnya data-data ekonomi makro Indonesia pada Selasa (1/4). Chatib Basri, Menteri Keuangan, memprediksi neraca perdagangan Februari akan surplus sebesar US$ 500 juta.
“Jika neraca perdagangan mengalami surplus, maka IHSG akan berada posisi aman.”
Satrio Utomo
Kepala Riset PT Universal Broker SecuriƟes
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (28/3) ditutup menguat 45,22 poin (0,95%) menjadi 4.768,27 poin. Indeks ini mencatat kenaikan dari perdagangan pekan lalu yang berada pada level 4.700,21 poin. IHSG sempat menyentuh level terendah 4.737,22 poin dan level tertinggi pada 4.769,22 poin. Sedangkan nilai tukar rupiah berada pada level Rp 11.438 per dolar AS. Sepanjang kuartal I 2014, rerata volume dan nilai perdagangan saham turun dari rata-rata kuartal I 2013. Rerata volume perdagangan pada kuartal I 2014 sebesar 4,72 miliar saham, turun 24,53% dari periode yang sama di 2013 sebesar 6,26 miliar saham. Rerata nilai transaksi juga mengalami penurunan menjadi Rp
Likuiditas Berkurang, Nilai Transaksi Harian Turun
5,95 triliun. Angka ini turun 5,04% dari kuartal I 2013 yang sebesar Rp 6,26 triliun. Sedangkan untuk rerata frekuensi harian mengalami kenaikan menjadi 213.311 kali per hari dari sebelumnya 161.982 kali per hari. Data Makroekonomi Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Securities, mengatakan pekan depan IHSG berpotensi naik. Sentimen yang akan mempengaruhi IHSG di antaranya, akan rilisnya neraca perdagangan untuk Februari. “Jika neraca perdagangan mengalami surplus, maka IHSG akan berada posisi aman,” jelasnya. Ia juga mengungkapkan, jika neraca perdagangan mengalami surplus, itu akan menjadi sentimen positif terhadap rally pemilu. Sentimen ini akan membuat pasar lebih bergairah. Sedangkan untuk sentimen dari global, ia menyebutkan data-data ekonomi AS dan Tiongkok masih akan mempengaruhi pasar Indonesia. “Hanya saja sentimen dari global ini tidak banyak mempengaruhi,” jelas dia. Satrio menilai, IHSG akan menyentuh level resistance di level 4.775 poin hingga 4.825 poin. Jika terdapat sentimen positif dari rilisnya data-data makroekonomi, IHSG bisa mencapai level 4.900 poin hingga 5.000 poin. Ia juga menambahkan, dana asing masih akan terus masuk sepanjang pelaksanaan pemilu legislatif. Muhamad Alfatih, Kepala Riset PT Samuel Sekuritas, mengatakan pergerakan bursa AS relatif sideways seiring sentimen positif dari rilis data PDB dan personal consumption di kuartal IV 2013 yang lebih tinggi dari estimasi sebelumnya. Selain itu, bursa Asia bergerak mixed dengan bursa Jepang kembali terkoreksi setelah rilis data inflasi di Februari. Alfiansyah, Head Of Research PT Valbury Asia Securities, mengatakan faktor dalam negeri masih menjadi sentimen positif bagi IHSG. Selain itu interprestasi di akhir kuartal I yang biasa dianggap akan terjadinya minor window dressing dan diikuti banyak publikasi laporan keuangan juga akan mendorong IHSG ke zona hijau.
Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang memangkas stimulus moneter (tapering off) dalam program quantitative easing tahap ketiga (QE3), menimbulkan persepsi negatif dari pelaku pasar akan berkurangnya likuiditas di pasar global. Tapering off dilakukan The Fed karena menganggap perekonomian AS mulai pulih dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, isu perlambatan ekonomi Tiongkok menambah tekanan terhadap sentimen pasar. Investor pada kuartal I 2014 ini, cenderung lebih defensif, dengan melakukan recovery aset portofolio saham dibandingkan menambah investasinya. Menurut Johanes, penurunan nilai transaksi saham lebih karena faktor persepsi investor akibat sentimen negatif The Fed dan ekonomi Tiongkok. “Investor masih meraba arah likuiditas di pasar keuangan global,” katanya. Namun, yang menggembirakan, fundamental ekonomi Indonesia dalam tiga bulan terakhir masih kuat. Ini dilihat dari data neraca dagang, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menguat, dan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 7,5%. Sementara itu, faktor pemilihan umum (pemilu) atau faktor politik tidak dimungkiri membawa angin segar terhadap pasar saham domestik. Ekspektasi tinggi terhadap hasil pemilu legislatif maupun pemilihan presiden mendorong capital inflow ke Indonesia. Dalam riset Bloomberg, tiga pekan terakhir Maret 2014, aliran dana asing (hot money) berbalik arah menuju Thailand, Indonesia, dan Filipina dengan pembelian bersih US$ 1,6 miliar. Pembelian saham di bursa kawasan Asia Tenggara diyakini menjadi yang terbesar secara bulanan sejak Januari 2013. Pembalikan arah dana asing tersebut menyusul penarikan besarbesaran mencapai US$ 4,2 miliar sepanjang kuartal IV 2013. Kombinasi perkembangan positif dari berkurangnya konflik politik di Thailand, menyempitnya neraca transaksi berjalan Indonesia, dan melambatnya inflasi di Filipina meyakinkan investor asing, secara ekonomi negara-negara Asia Tenggara cukup siap menghadapi tapering off. Di sisi lain, valuasi saham di tiga negara itu diperdagangkan lebih murah setidaknya 9% dibandingkan harga puncak 2013 meski harga tersebut sudah meningkat dengan rerata 9,2% pada awal 2014. Namun, sejumlah sentimen eksternal mengancam arus balik ini. Salah satunya perlambatan ekonomi Tiongkok, negara perekonomian terbesar kedua dunia yang membeli 9% investasi saham dari ketiga negara Asia Tenggara. Tiongkok diperkirakan hanya akan menikmati pertumbuhan 7,5% tahun ini, sesuai median perkiraan ekonom yang disurvei Bloomberg, terendah sejak 1990. Marciano Herman, Presiden Direktur PT Danareksa Sekuritas, mengatakan flutuasi nilai transaksi harian saham ke depan masih tinggi. Selain sentimen dari Tiongkok, isu The Fed yang akan menghentikan program stimulus pada Oktober 2014 akan membuat likuiditas di pasar keuangan global berkurang. “Investor saat ini cukup cerdas menghadapi risiko berkurangnya likuiditas,” ujarnya. Pada dasarnya, investor akan
kembali melihat fundamental ekonomi negara itu sendiri. Eforia pemilu, setidaknya bisa mereduksi kekhawatiran investor. Marciano optimistis, ke depan investor akan masuk pasar saham domestik secara masif dengan catatan hasil pemilu sesuai ekspektasi. Broker Terdampak Kekhawatiran berkurangnya likuiditas akan berdampak pada salah satu lini bisnis perusahaan efek atau broker. Penurunan nilai transaksi harian saham secara langsung akan berdampak pada keuntungan broker asing maupun lokal dari hasil transaksi. Dari data yang dihimpun IFT, sepanjang Januari-Februari 2014, sepuluh besar broker teraktif melakukan transaksi mengalami penurunan nilai transaksi dibandingkan periode yang sama 2013. Antara lain, PT Credit Suisse Securities Indonesia (CS) pada Januari-Februari 2013 lalu mencatat nilai transaksi tertinggi Rp 30,89 triliun. Namun, tahun ini total nilai transaksi turun signifikan 31,69% menjadi Rp 21,10 triliun. Total nilai transaksi PT UBS Securities Indonesia (AK) juga turun menjadi Rp 21,09 triliun dari Rp 25,53 triliun, PT CIMB Securities Indonesia (YU) turun menjadi Rp 18,63 triliun dari Rp 22,21 triliun, dan PT Macquarie Capital Securities Indonesia (RX) turun menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 21,98 triliun. Bahkan, broker lokal seperti PT Bahana Securities (DX) terlempar dari 10 besar broker dengan nilai transaksi tertinggi sepanjang Januari-Februari 2014. Dalam dua bulan pertama tahun ini, Bahana Securities mencatat total nilai transaksi Rp 11,57 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 18,87 triliun. Hendro Utomo, Vice President Financial Institutions Ratings PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), memperkirakan tingginya volatilitas pasar saham ke depan akan berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan sekuritas tahun ini. Gejolak di pasar modal akan berdampak pada penurunan volume transaksi brokerage kuartal I 2014 dan aktivitas investment banking. Selain itu, pelemahan nilai pasar dari proprietary trading. Kondisi itu dampaknya akan terasa pada pendapatan sekuritas. “Investor cenderung menurunkan aktivitas transaksinya dan wait and see terhadap arah dan perkembangan pasar keuangan global,” ujar Hendro. Ayub Z Silalahi, Equity Sales PT CIMB Securities Indonesia, mengatakan tantangan yang dihadapi broker asing maupun lokal tahun ini lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya. Kondisi perekonomian global yang makin sulit diprediksi, menjadi faktor utama besar kecilnya nilai transaksi harian yang diperoleh perusahaan efek. Rencana pengurangan stimulus The Fed juga menjadi pemicu penurunan likuiditas. Investor asing belum terlalu percaya diri masuk ke pasar saham domestik akibat sentimen negatif dari perekonomian global. Ayub memaparkan kesulitan likuiditas sudah tampak pada awal tahun. Nilai rerata transaksi harian lebih rendah dibandingkan tahun lalu. “Namun kami tetap optimistis, dengan target moderat lebih tinggi dari perolehan transaksi harian 2013. Pada akhirnya, investor akan tetap lebih memperhatikan faktor fundamental emiten daripada faktor sentimen luar,” katanya.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014
5
PASAR MODAL STOCKS IN FOCUS I 1 April 2014 close 16:00 wib PT Sri Rejeki Isman Tbk Previous
SRIL High
Rp 233
222
247
11 (4,72%)
Low
52 Weeks Range
215
IDX
Volume 167.854.400
182
330
TECHNICAL Meski sempat menyentuh harga terendah Rp 182, namun harga penutupan masih bertahan di atas Rp 186. Pada pekan lalu saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengalami pull back, dari low di Rp 182 ke Rp 247 atau harga tertinggi harian, pada akhir perdagangan pekan lalu. Kenaikan mendekati flag resistance telah mengundang aksi jual pelaku pasar. Akibatnya, pada akhir perdagangan pekan lalu, terbentuk pola Dark Cloud Cover pada grafik candlestick harian.
340 305
250
Pergerakan harga saham SRIL masih rawan terhadap tekanan jual. Mengingat, harga telah menembus flag support pada perdagangan dua pekan lalu. Level cover short berada di Rp 255.
215
Para seller yang berhasil melakukan aksi jual pada akhir perdagangan pekan lalu, cenderung menunggu hingga terbukti harga mampu menembus level Rp 255, yang mengindikasikan terjadi perubahan arah trend. Level support saat ini di Rp 218-Rp 212-Rp 200. Sementara, level resistance di Rp 230-Rp 237-Rp 247.
200 170 Juli
2014
Februari
Maret
April
Revenue
Rp 2,87 triliun EPS 4 Kuartal
-
Asset
Rp 5,27 triliun Price to Earning Ratio
-
Market Cap
Rp 4,128 triliun Price to Book Ratio
-
PT Express Transindo Utama Tbk Previous
High
Rp 1.425
1.455
TAXI 1.465
30 (2,11%)
Low
52 Weeks Range
1.420
IDX
Volume 24.489.200
990
1.950
TECHNICAL 2.000
1.750 1.550
1.350 1.200
Mengacu pada grafik candlestick harian pada tiga perdagangan terakhir, harga saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) muncul sinyal beli dengan terbentuknya pola Bullish Harami Lines Confirmation. Menarik memperhatikan sinyal beli saat ini. Pertama, harga telah bermain di area support, kemudian muncul bullish cross over pada stochastic oscillator di area oversold. Mengacu pada hal di atas, harga saham TAXI masih berpotensi menguat untuk menguji resistance lower channel trend (garis a) di Rp 1.490. Resistance berikutnya di Rp 1.520 dan Rp 1.550. Sementara, level support di Rp 1.420 dan di Rp 1.380. Stop level di level Rp 1.330.
1.000 September
Revenue
2014
Maret
April
Rp 686,92 miliar EPS 4 Kuartal Rp 2,14 triliun Price to Earning Ratio
Asset Market Cap
Februari
Rp 61,72 23,57 kali
Rp 3,123 triliun Price to Book Ratio
3,92 kali
PT Jasa Marga (Persero) Tbk Previous
High
Rp 5.925
6.000
JSMR 6.000
75 (1,27%)
Low
5.925
52 Weeks Range 4.400
IDX
Volume 8.783.600 6.950
TECHNICAL 6.250 5.750 4.950 4.700 4.450 4.300 Desember
Revenue Asset Market Cap
2014
Februari
Maret
Rp 10,3 triliun EPS 4 Kuartal
April
Rp 196,51
Rp 28,37 triliun Price to Earning Ratio
30,53 kali
Rp 40,8 triliun Price to Book Ratio
4,39 kali
Pergerakan harga saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) masih bergerak dalam trend bullish. Meski sempat mengalami penurunan pada perdagangan pekan lalu, namun pada akhir sesi, harga kembali menguat. Kondisi ini belum mengubah view bullish pergerakan harga saham JSMR. Menariknya, pada akhir perdagangan pekan lalu terjadi bullish cross over pada indikator MACD. Untuk pekan ini, harga saham berpotensi menguat. Resistance terdekat saat ini di Rp 6.025 dan resistance berikutnya di kisaran Rp 6.150-Rp 6.300. Waspadai kemungkinanan aksi profit taking jika harga masuk di kisaran Rp 6.025-Rp 6.300. Mengingat area tersebut merupakan strong resistance bagi saham ini. Sementara, level support di Rp 5.800 dan support berikutnya di Rp 5.450.
Minat Investor Tetap Tinggi dalam Lelang Perdana Kuartal II ChristmastuƟ Destriyani JAKARTA – Para analis memprediksi, minat investor masih akan tinggi dalam lelang surat utang negara (SUN) pada awal kuartal II tahun ini. Pada lelang kuartal I, pemerintah berhasil menyerap dana lebih besar dari target yang ditetapkan sepanjang periode itu. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (DJPU Kemenkeu), pada lelang SUN yang akan diselenggarakan Rabu (2/4), pemerintah akan melelang lima surat utang. Yakni, dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) seri SPN03140703 dan SPN12150403 serta tiga seri SUN acuan (benchmark), FR0069, FR0070, dan FR0068. Pemerintah menetapkan, target penyerapan dana pada lelang SUN pertama di kuartal II 2014 ini sebesar Rp 8 triliun. Target ini lebih rendah dibandingkan dengan lelang-lelang sebelumnya di sepanjang kuartal I 2014. “Target indikatif ini untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta,” ujar keterangan pers DJPU Kemenkeu. Seri SPN03140703 dan SPN12150403 merupakan penerbitan baru dengan menggunakan pembayaran bunga secara diskonto. Seri SPN03140703 memiliki tenor tiga bulan dan akan jatuh tempo pada 3 Juli 2014. Sementara, seri SPN12140403 bertenor satu tahun dengan periode jatuh tempo pada 3 April 2015. Total alokasi pembelian nonkompetitif untuk kedua seri itu sebesar 50% dari yang dimenangkan. Lelang SPN03140703 dan SPN12150403 diikuti oleh dealer utama dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif. Sedangkan, untuk SUN acuan, seri FR0069 bertenor lima tahun dan akan jatuh tempo pada 15 April 2019. Seri ini menggunakan tingkat bunga sebesar 7,87%. Seri FR0070 bertenor 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Maret 2024 menggunakan tingkat bunga sebesar 8,37%. Sementara, seri FR0068 bertenor 20 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034, menggunakan tingkat bunga sebesar 8,37%. Total alokasi pembelian non-kompetitif untuk tiga seri ini masing-masing sebesar 30% dari total yang dimenangkan. Lelang SUN seri FR0069, FR0070, dan FR0068 diikuti oleh dealer utama, dengan mengajukan penawaran pembelian untuk dan atas nama pihak selain BI dan LPS dengan cara kompetitif atau nonkompetitif. Sedangkan, LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif. Minat Investor I Made Adi Saputra, Fixed Analyst BNI Securities, mengungkapkan diturunkannya target indikatif pada lelang kali ini, disebabkan pemerintah telah mencapai penyerapan yang lebih besar dari target yang ditentukan pada lelang di
kuartal I. Pada kuartal I, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 82,83 triliun, lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 78 triliun. Made juga mengungkapkan, investor masih berminat terhadap lelang SUN meski pemerintah menurunkan target indikatif. “Kemungkinan juga akan ada penyesuaian target indikatif lagi pada lelang surat utang berikutnya,” ujar Made. Menurutnya, dalam lelang SUN kali ini, sentimen yang paling kuat ditunggu investor adalah keluarnya data-data makroekonomi yang akan dipublikasikan pada hari ini. Made menyatakan, investor akan mencermati kondisi neraca perdagangan Indonsia.
“Kemungkinan juga akan ada penyesuaian target indikatif lagi pada lelang surat utang berikutnya.”
I Made Adi Saputra Fixed Analyst BNI SecuriƟes
“Jika neraca perdagangan Februari mengalami surplus, maka akan menjadi katalis positif pada lelang SUN. Sedangkan terkait inflasi diestimasi akan positif, yakni lebih rendah dari Februari sekitar 0,14%,” paparnya. Made memperkirakan investor masih tertarik pada surat utang seri dengan tenor panjang, seperti FR0070 dan FR0068. Bagi para investor, surat utang tenor panjang memiliki peluang capital gain yang lebih besar dibandingkan yang bertenor pendek. “Masing-masing surat utang memiliki pangsa pasarnya masing-masing. Untuk seri SPN paling banyak diminati oleh investor perbankan,” jelas dia. Ariawan, Analis Obligasi Sucorinvest Central Gani, menyatakan hal senada, bahwa minat investor terhadap lelang surat utang kali ini masih cukup tinggi. Selain itu datadata makroekonomi yang akan rilis sehari sebelum lelang diperkirakan juga akan menarik minat investor untuk masuk pasar SUN. Target indikatif pada lelang kali ini yang turun menjadi Rp 8 triliun, menunjukkan pemerintah tidak seagresif lelang sebelumnya. “Pemerintah telah mencapai 46% dari target 2014 dan tidak lagi agresif seperti lelang sebelumnya di kuartal I,” ujar Ariawan. Dia juga sependapat kalau investor lebih tertarik pada surat utang bertenor panjang, seperti FR0070 dan FR0068. Kebanyakan investor tertarik pada FR0070 dengan tenor 10 tahun. Sedangkan FR0068 menarik minat investor lewat yieldnya yang cukup tinggi. “Untuk seri SPN akan banyak diminati oleh investor yang membutuhkan likuiditas jangka pendek, seperti investor perbankan,” tambahnya.
6
Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
EKONOMI MAKRO
Integrasi Ekonomi ASEAN Diprediksi Terwujud pada 2025 Lambatnya integrasi ekonomi disebabkan oleh belum terpenuhinya aspekaspek yang memungkinkan terjalinnya pasar tunggal ASEAN secara utuh. J Edo Nur Karensa JAKARTA - Integrasi ekonomi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diperkirakan belum sepenuhnya terwujud pada akhir 2015, menurut ekonom Bank Pembangunan Asia. Liberalisasi perdagangan secara penuh diprediksi baru akan terwujud pada 2025. Jayant Menont, Kepala Ekonom (Perdagangan dan Kerja Sama Regional) Bank Pembangunan Asiao atau Asian Development Bank (ADB), memperkirakan integrasi ekonomi ASEAN secara penuh seperti yang terjadi di European Union (EU) tidak akan terwujud tepat waktu. “Pada 31 Desember 2015, kita tidak akan melihat liberalisasi secara penuh di ASEAN seperti apa yang kita lihat di Eropa,” kata Jayant. Lambatnya integrasi ekonomi ini, menurut Jayant, disebabkan oleh belum terpenuhinya aspekaspek yang memungkinkan terjalinnya pasar tunggal ASEAN secara utuh. Assesment terakhir menempatkan pencapaian MEA berdasarkan scorecard sejak Maret 2012 baru mencapai 68%. Hal ini disebabkan beberapa isu yang belum sepenuhnya dipecahkan di MEA, seperti hambatan non-tarif (non-tariff barriers), ketahanan pangan (food security), hingga fasilitas dagang. Selain itu, isu mengenai logistik di daerah perbatasan dan ketenagakerjaan perlu
Kinerja Perdagangan 2013-2014 Dalam juta dolar AS
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JAN*
Ekspor
Impor
15.375,5 15.015,6 15.024,6 14.760,9 16.133,4 14.758,8 15.087,9 13.083,7 14.809,3 15.716,9 15.925,7 16.980 14.484,9
15.450,2 15.313,3 14.887,1 16.463,5 16.660,5 15.636,0 17.417,0 13.012,1 15.466,5 15.674,5 15.148,9 15.460 14.915,5
Neraca Perdagangan -74,7 -297,7 137,5 -1.702,6 -527,1 -877,2 -2.329,1 71,6 -657,2 42,2 776,8 1.520 -430,6
Sumber Badan Pusat Statisti *2014
Integrasi Masyarakat Ekonomi Asean diperkirakan belum sepenuhnya terwujud pada 2015 karena masih ada beberapa hambatan diantaranya fasilitas dagang. (FOTO: BLOOMBERG/DIMAS ARDIAN)
ditinjau ulang agar tidak menyisakan permasalahan dalam implementasinya. Meski begitu, Jayant melihat perkembangan yang perlu diapresiasi dari MEA, seperti Common Effective Preferential Tariff (CEPT) rates yang sudah menjadi nol untuk ASEAN-6 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam). “Lebih dari 70% perdagangan intra-ASEAN sudah bebas tarif, dan kurang dari 5% bertarif di bawah 10%,” kata Jayant. Jayant juga mengungkapkan bahwa meskipun MEA merupakan agenda yang dirancang antar pemerintah, implementasinya tidak akan sukses tanpa mengikutsertakan secara aktif komunitas bisnis dan masyarakat secara keseluruhan. Menurut dia, tantangan terbesar dalam realisasi MEA adalah dalam implementasi. “Untuk memenuhi
target MEA, negara ASEAN harus meninjau kembali kebijakan nasional atau menjalin kesepakatan dengan parlemen,” katanya. Belum tercapainya target MEA di akhir tahun 2015 tidak perlu disikapi sebagai sebuah proses yang terus-menerus perlu diusahakan. “Progres liberalisasi perdagangan dan area lain akan berlanjut lewat dari 2015. Kita harus memandang 2015 sebagai sebuah batu loncatan, bukan tujuan,” kata Jayant. Beberapa negara dinilai belum siap secara teknis, regulasi, dan kapabilitas finansial untuk mengimplementasikan secara penuh MEA. Karena itu, kemajuan menuju integrasi ekonomi tetap perlu dijalankan. “Bahkan di Eropa, integrasi dan kerja sama terus berkembang dan berubah. Pada 2025 terlihat sebagai target yang lebih realistis,” kata Jayant.
ADB memprediksi Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita negara ASEAN pada 2030 akan mencapai US$ 7.675 dengan rata-rata pertumbuhan 5,4% per tahun. PDB per kapita Indonesia diperkirakan mencapai US$ 7.657 dengan ratarata pertumbuhan 5,5% per tahun. Perbaikan Logistik Edimon Ginting, Deputy Country Director ADB Indonesia, mengungkapkan posisi Indonesia dalam MEA sangat strategis. Integrasi ekonomi akan mendorong Indonesia memanfaatkan kerja sama regional untuk mendapatkan keuntungan dari pasar tunggal ASEAN. “Openness itu selalu akan membuka kelemahan kita. Perlu kita sikapi agar kelemahan tadi termanfaatkan,” kata Edimon. Selama ini, Edimon menilai, Indonesia memiliki masalah dengan logistik.
Menurut Bank Dunia, Logistic Performance Index Indonesia berada pada posisi 53 dunia, dengan skor 3,08. “Saya pikir dengan MEA, kita akan semakin cepat untuk membenahi kelemahan-kelemahan logistik kita, salah satunya infrastruktur,” kata Edimon. Untuk memperbaiki hal tersebut, pemerintah dan swasta diharapkan mampu bekerja sama guna meningkatkan kemampuan logistik. Jose Rizal, Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies, sebelumnya menyatakan infrastruktur merupakan permasalahan utama sektor jasa. “Dengan MEA, kita punya pressure dan komitmen untuk memperbaiki infrastruktur,” tuturnya. Jose melihat tiga masalah utama dalam pengembangan infrastruktur, yaitu pertumbuhan investasi infrastruktur yang lambat, regulasi pembangunan infrastruktur, dan buruknya koordinasi pusat dengan daerah dalam pembangunan infrastruktur. Apabila PDB naik menjadi 6,5% pembangunan infrastruktur seharusnya juga naik di atas itu, namun kenyataanya berlawanan. “Pemerintah perlu memberikan kejelasan regulasi agar bisa menarik minat swasta untuk berinvestasi di infrastruktur,”katanya.
Perlu Kebijakan Energi Strategis untuk Kurangi Impor J. Edo Nur Karensa JAKARTA - Pemerintah perlu merancang kebijakan energi yang relevan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dan beban subsidi. Wacana produksi mobil dual fire mobil dengan dua bahan bakar, yaitu BBM dan bahan bakar gas (BBG), harus dikaji manfaat dan aplikasinya. Lana Soelistianingsih, Kepala Ekonom PT Samuel Asset Management, menilai pemerintah perlu serius dalam merancang kebijakan energi sebab selama ini berbagai solusi yang ditawarkan kurang dapat diaplikasikan. Hal ini semakin mendesak sebab beban subsidi BBM semakin membatasi ruang fiskal pemerintah. Pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 210,7 triliun untuk subsidi BBM. Sementara target lifting minyak sebesar 870 ribu barel per hari masih tidak dapat dipenuhi sehingga menambah beban impor. Lana ragu wacana ini akan terealisasi sebab sudah banyak sekali wacana kebijakan energi pemerintah tidak terealisasi, seperti radio frequency identification (RFID), pembatasan kuota BBM, hingga kebijakan mobil ganjil-genap. Mobil dual fire dikhawatirkan hanya akan menjadi wacana belaka.
Bahkan, Lana menilai belakangan ada kebijakan yang justru kontra-produktif dengan kebijakan energi untuk mengurangi beban subsidi BBM. “Selama ini negosiasi dari perusahaan otomotif begitu kuat ya sampai ada LCGC (low cost green car),” kata Lana. Lana mengusulkan bahwa pemerintah harus lebih fokus pada pembangunan transportasi massal, sebab Indonesia sudah banyak tertinggal. Selain itu, kebijakan pajak yang mahal dan pengurangan subsidi BBM dinilai sebagai langkah yang applicable menghadapi beban subsidi yang besar. “Lagipula minyak kita juga gak tahan lama lho, sampai 15 tahun lagi sudah mulai terkuras dan tidak ekonomis,” tutur Lana. Bambang PS Brodjonegoro, Wakil Menteri Keuangan II, menyambut baik wacana produksi mobil mobil dengan dua bahan bakar. Menurutnya, langkah ini tepat untuk mengurangi beban subsidi BBM. “Kebijakan industri otomotif harus sejalan dengan keinginan kita mengurangi penggunaan fossil fuel,” kata Bambang. Mobil dual fire merupakan salah satu bentuk usaha mengurangi ketergantungan kepada BBM dengan memberikan pilihan bahan bakar yang digunakan. Bambang juga menyatakan bahwa produksi gas dalam negeri akan
Pemerintah perlu menetapkan kebijakan energi yang strategis untuk menekan konsumsi bahan bakar minyak.
mampu ditingkatkan dengan menaikkan harga BBG agar produsen tertarik masuk ke pasar ini. Saat ini harga gas berada di kisaran Rp 3.100 per liter. “Ekspor gas ke depan kan kurang prospektif karena makin banyak suplai gas dari berbagai negara. Gas akan fokus untuk transportasi dan perkotaan,” kata Bam-
bang. Ia mengharapkan kebijakan ini segera dieksekusi dalam bentuk aturan sehingga mobil dengan dual fire akan segera tersedia. Kebijakan ini direncanakan akan dieksekusi pada tahun 2015, namun Bambang tidak menutup kemungkinan eksekusi yang lebih cepat. “Kalau ada pemerintahan baru yang lebih progresif, itu bisa
(FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
dipercepat,” tungkasnya. Chatib Basri, Menteri Keuangan, sebelumnya menyatakan Kementerian Keuangan masih menunggu laporan dari Kementerian Perindustrian tentang palaksanaan kebijakan mobil LCGC. Hal ini untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak akan menambah konsumsi BBM bersubsidi.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014
7
EKONOMI MAKRO
Neraca Perdagangan Februari Diprediksi Kembali Surplus Ekspor meningkat ke China, Singapura, dan Taiwan, tetapi ke Jepang dan Korea Selatan (year on year) menurun. Namun, penurunan tersebut dapat ditutup oleh perbaikan ekspor ke negara-negara maju. J Edo Nur Karensa, Dusep Malik, Nurul Fitriany, Chusnul ChoƟmah JAKARTA - Neraca perdagangan Februari 2014 diperkirakan kembali mencatat surplus setelah Januari lalu defisit. Pertumbuhan impor diperkirakan menurun, sementara turunnya ekspor karena larangan ekspor mineral mentah dapat ditutup dari kenaikan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan batubara. Hasil polling IFT terhadap delapan ekonom dan analis, didapat median neraca perdagagan Februari surplus US$ 365 juta, dengan pertumbuhan ekspor sebesar 4,70% dan impor turun 1,10%. Sementara pada Januari neraca perdagangan defisit US$ 430,60 juta. Sebelumnya Agus DW Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, memperkirakan neraca perdagangan Februari surplus US$ 700 juta dan Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi surplus US$ 400 juta. Anton Gunawan, Kepala Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), memprediksi ekspor Februari 2014 membaik sementara impor terus menurun sehingga neraca perdagangan akan kembali mencatat surplus yang signifikan
Proyesi Neraca Perdagangan Februari 2014
DBS Bank Singapore PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Mandiri Sekuritas PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Samuel Sekuritas PT Trust Securities Median
Ekspor (%)
Impor (%)
- 3,60 0,80 -0,60 7,00 2,39 -1,00 0,16 n.a 4,70
-4,10 -3,70 -5,80 4,60 -2,40 1,60 -5,03 n.a 1,10
Neraca Perdagangan (Miliar dolar AS) -200,00 616,00 490,00 300,00 430,00 -200,00 449,00 298,92 365,00
barang manufaktur yang membaik menandakan meningkatnya ekspor kendaraan bermotor. Menurut Anton, berdasarkan data awal ekspor meningkat ke China, Singapura, dan Taiwan, tetapi ke Jepang dan Korea Selatan (year on year) menurun. Meski demikian, penurunan tersebut dapat ditutup oleh perbaikan ekspor ke negara-negara maju sejalan dengan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Di sisi impor, penurunan akan berlanjut karena aktivitas ekonomi berjalan moderat di tengah melemahnya nilai tukar dan
Sumber : Indonesia Finance Today
Beberapa perbaikan dalam ekspor minyak karena harga naik tipis pada Februari, sementara produksi sedikit pulih karena membaiknya cuaca.
Ekspor Februari meningkat antara lain karena membaiknya permintaan crude palm oil. (FOTO: BLOOMBERG/GOH SENG CHONG)
sekitar US$ 616 juta. Dampak dari larangan ekspor mineral mentah dapat ditutup dengan membaiknya permintaan CPO dan batubara. Harga CPO pada Februari juga didukung oleh kinerja ekspor yang lebih baik.
“Kami memperkirakan beberapa perbaikan dalam ekspor minyak karena harga naik tipis pada Februari, sementara produksi sedikit pulih karena membaiknya cuaca,” kata Anton. Sementara itu ekspor barang-
juga dampak dari kenaikan BI Rate pada tahun lalu. Leo Putra Rinaldy, Ekonom PT Mandiri Sekuritas, memperkirakan neraca perdagangan Februari 2014 akan mencatat surplus sebesar US$ 490 juta dengan pertumbuhan ekspor (year on year) turun 0,6% dan pertumbuhan impor turun 5,8% Gundy Cahyadi, Ekonom DBS Bank Group Research Singapore, mengatakan pertumbuhan ekspor Februari diperkirakan turun 3,6% (year on year) dan pertumbuhan impor turun 4,1% (year on year), sehingga neraca perdagangan diprediksi defisit US$ 0,2 miliar. Menurut Gundy neraca perda-
gangan minyak dan gas (migas) mungkin akan tetap meningkat. Neraca transaksi berjalan diperkirakan defisit 2,8% dari Produk Domestik Bruto pada 2014. “Ini memang membaik dari 3,3% pada 2013, tetapi lebih besar dibanding kuartal IV 2013 yang defisit 2% dari PDB,” katanya. David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), memprediksi neraca perdagangan Maret defisit US$ 200 juta, pertumbuhan ekspor diperkirakan turun 1%, sedangkan impor naik 1,6%. Neraca perdagangan masih defisit karena permintaan bahan baku masih cukup tinggi. Selain itu kebutuhan pemilu seperti kaos dan spanduk banyak diimpor. Dari sisi ekspor pertumbuhannya masih melambat karena harga komoditas masih rendah dan permintaan masih lemah karena ekonomi Tiongkok belum pulih dan diprediksi hanya tumbuh 7,5%. Bahkan ada pejabat Tiongkok yang memperkirakan hanya tumbuh 7%. “Padahal Tiongkok ekonominya terbesar di dunia dengan Produk Domestik Bruto sebesar US$ 8 triliun,” kata David. Juniman, Kepala Ekonom PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII), memperkirakan neraca perdagangan Februari surplus US$ 430 juta, dengan ekspor tumbuh sebesar 2,39%, sedangkan pertumbuhan impor turun 2,4%. Ekspor diperkirakan naik dari US$ 14,5 miliar pada Januari menjadi US$ 15,37 miliar pada Februari. Sedangkan impor naik tipis dari US$ 14,92 miliar di Januari menjadi US$ US$ 14,95 miliar di Februari. Masih tingginya ekspor karena take over aktivitas di Januari. Pasalnya, aktifitas Januari masih belum penuh karena masih ada libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, peningkatan ekspor juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi negara maju seperti Eropa, Amerika, dan Jepang yang sudah membaik. Di sisi impor pertumbuhan melambat seiring perlambatan ekonomi domestik dan daya beli masyarakat yang tertahan karena suku bunga tinggi.
Penguatan Rupiah Belum Mempengaruhi Inflasi Maret Sambungan dari halaman 1 Leo menyebutkan alasan lain laju inflasi Maret diprediksi melandai karena adanya normalisasi harga akibat banjir dan gunung meletus serta apresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS pada Maret sebesar 4% dibandingkan Maret tahun lalu. “Dari tiga faktor itu kemungkinan besar ada deflasi kecil,” kata Leo. Mandiri Sekuritas memperkirakan inflasi hingga akhir tahun ini sebesar 5,3%. Wisnu Wardana, Ekonom PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), memperkirakan inflasi bulanan Maret sebesar 0,15% dan tahunan sebesar 7,4%, serta inflasi inti sebesar 4,6%. Kenaikan harga yang mempengaruhi inflasi inti tidak besar hanya 0,2%. Sementara harga makanan banyak yang turun, harga masih mungkin turun tetapi tidak sebesar penurunan pada bulan lalu. Penguatan nilai tukar rupiah biasanya baru terasa dampaknya pada 3-6 bulan ke depan. “Sedangkan pada Maret efek depresiasi sebenarnya masih dirasakan sehingga terjadi inflasi,” katanya. Gundy Cahyadi, Ekonom Group Research DBS Bank Singapore, memperkirakan inflasi Maret (year on year) sebesar 7,35% dengan inflasi inti sebesar 4,5% (year on year). Inflasi umum diperkirakan turun sedangkan inflasi inti mungkin akan tetap flat.
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belum berdampak signifikan pada penurunan inflasi Maret 2014. (FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
Ada tiga komponen utama yang mendorong penurunan inflasi Maret antara lain makanan dan perumahan.Nilai tukar rupiah yang lebih stabil juga membantu mengurangi tekanan inflasi. Sementara risiko tekanan inflasi berasal dari perubahan tarif listrik ke depan. Tetapi secara year on year kemungkinan turun karena basis efek yang tinggi, khususnya pada semester II. Anton Gunawan, Kepala Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), memperkira-
kan inflasi bulanan Maret 0,04%, lebih rendah dari Februari sebesar 0,26%. Penurunan laju inflasi bulanan tersebut menyebabkan inflasi tahunan turun cukup tajam menjadi 7,28% dari 7,75% pada Februari, karena basis inflasi Maret 2013 yang lebih tinggi, yaitu 0,47% (month on month). Rendahnya inflasi disebabkan Maret bertepatan masuk musim panen dan distribusi yang kembali normal pascabanjir. Harga makanan turun secara moderat, khususnya beras, daging ayam, telur, dan
ikan. Di sisi lain, harga cabai naik karena erupsi Gunung Kelud. Sementara inflasi inti (tidak termasuk volatile food dan administered price) mungkin sedikit menurun menjadi 4,50% (year on year) dari 4,57% pada Februari. Rendahnya tekanan inflasi karena menguatnya nilai tukar rupiah dan turunnya harga emas. Juniman, Kepala Ekonom PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII), memperkirakan Maret deflasi 0,04% karena harga pangan cukup stabil, terutama harga beras
yang mulai mengalami penurunan, karena sebagian daerah mengalami panen raya. Selain itu, harga daging sapi, ayam, dan telur juga turun. Inflasi didorong oleh naiknya harga minyak goreng, susu, tepung terigu yang memang mengandung komponen impor. Harga ikan juga naik karena cuaca buruk di beberapa daerah. Selain itu, penurunan inflasi Maret dibanding Februari juga dikarenakan penguatan nilai tukar sehingga beberapa produk elektronik harganya menurun, meski harga kendaraan bermotor masih cenderung naik karena pelemaham nilai tukar tahun lalu. Di sisi lain, harga emas mengalami penurunan dari bulan Februari sebesar Rp 540 ribu per gram menjadi Rp 551 ribu pada Maret. David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), memperkirakan inflasi bulanan Maret sebesar 0,10% dengan year on year sebesar 7,35% dan inflasi inti 4,6%. Menurut David, Maret seharusnya deflasi namun karena curah hujan tinggi musim panen bergeser ke akhir Maret hingga April. Harga cabai, bawang, dan minyak goreng kemasan masih naik. Namun inflasi tidak besar karena pengaruh penguatan nilai tukar rupiah. Inflasi diperkirakan turun pada April karena sudah masuk panen raya, dan pemerintah masih membuka impor hortikultura.
8
Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
KEUANGAN & PERBANKAN takan setelah konversi Bank Sahabat Purba Danarta akan melebur dengan unit syariah BTPN. “Bulan depan juga sudah selesai, memang ada tahapan (peleburan Bank Sahabat dengan UUS BTPN), tapi proses izin itu dilakukan serempak,” jelas Edy. Sebagaimana diketahui, BTPN telah mengakuisisi 70% saham Bank Sahabat Purba Danarta senilai Rp 600 miliar lewat skema rights issue. Edy mengatakan, BTPN tengah menyiapkan struktur kelembagaan entitas baru yang
BTPN Syariah ŵĞŵŝůŝŬŝƟŶŐŬĂƚ ƉĞƌŵŽĚĂůĂŶLJĂŶŐĐƵŬƵƉ ƟŶŐŐŝƵŶƚƵŬŵĞŶLJŽŬŽŶŐ ĞŬƐƉĂŶƐŝ͘WĞƌĞƐĞŵďĞƌ ϮϬϭϯ͕ŵŽĚĂůŝŶƟĂŶŬ ^ĂŚĂďĂƚŵĞŶĐĂƉĂŝZƉϭϲϲ ŵŝůŝĂƌ;ƵŶĂƵĚŝƚĞĚͿ͘ EARTH HOUR BNI: Dua karyawan BNI membuat origami dari kertas bekas dalam rangka program kampanye Earth Hour 2014 di kantor pusat BNI, Jakarta. Program tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan BNI pada program Earth Hour dan pelestarian lingkungan. (FOTO: IFT/MS FAHMI)
Izin Konversi Bank Sahabat Diestimasi Rampung April 2014 Izin akan diberikan sekaligus dengan proses pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Rivki Maulana JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengestimasi izin konversi PT Bank Sahabat Purba
Danarta menjadi Bank Umum Syariah bisa rampung dalam waktu dekat. Pejabat OJK mengungkapkan, izin akan diberikan sekaligus dengan proses pemisahan (spin
off) Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Edy Setiadi, Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, menga-
akan dibentuk. Sebelumnya Arief Harris Tandjung, Direktur Keuangan BTPN, menjelaskan merger unit syariah dan Bank Sahabat akan membentuk entitas baru dengan estimasi aset mencapai Rp 2,5 triliun. “Kami LQJLQ MDGL VLJQL¿NDQ GL VLQL SHU bankan syariah),” ujar Harris. Menurut Harris, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan pembiayaan unit syariah BTPN mencapai 100%. Pertumbuhan tinggi ini didorong dari basis yang kecil. “Dengan basis yang kian besar, kami ingin pertumbuhan tetap tinggi,” ujarnya. Menurut Harris, BTPN Syariah memiliki tingkat permodalan yang cukup tinggi untuk menyokong ekspansi. Per Desember 2013, modal inti Bank Sahabat mencapai Rp 166 miliar (unaudited). Dengan tambahan modal Rp 600 miliar, Harris mengestimasi capital adequacy ratio (CAR) Bank Sahabat mencapai 30%. Modal ini menurut Harris cukup untuk mengembangkan bisnis syariah BTPN. Saat ini, BTPN memi-
liki 13 kantor cabang syariah yang tersebar di delapan provinsi. “Kami mulai dengan jaringan kantor di delapan provinsi yang sudah ada, kami akan lihat lagi (kemungkinan menambah cabang),” ujar dia. Diminati Investor Edy mengatakan, perbankan syariah kian dilirik investor asing. Selain potensi pasar yang menjanjikan, regutor memberikan aturan yang lebih longgar untuk bank syariah dibandingkan bank konvensional. “Sebelum 2023, investor boleh memiliki saham lebih dari 40%,” tutur dia. Sementara, aturan Kepemilikan Saham Bank Umum hanya membolehkan kepemilikan maksimal 40%. Menurut Edy, Dubai Islamic Bank pernah menemui regulator dan mengutarakan ketertarikan bank untuk ekspansi ke Indonesia. “Tapi bukan formal dalam bentuk ada surat dan sebagainya, yang lain ada juga, tapi langsung penjajakan dengan pemegang saham bank,” jelas Edy. Adnan Chilwan, CEO Dubai Islamic Bank, mengatakan tengah menjajaki beberapa opsi untuk ekspansi ke Indonesia. “Kami bisa akuisisi, atau membentuk joint venture,” sebut Adnan seperti dikutip Reuters. Opsi lain menurut Adnan adalah membentuk perusahaan pembiayaan atau memulai bisnis yang belum dijamah oleh perbankan Indonesia. $I¿Q +ROGLQJ %HUKDG JUXS NH uangan asal Malaysia, juga tertarik berinvestasi di sektor perbankan syariah Indonesia. Dalam keterangan resmi kepada Bursa Malaysia, PDQDMHPHQ $I¿Q PHQ\DWDNDQ PLnat untuk mengakuisisi 24% saham PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), anak usaha PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Roosniati Salihin, Wakil Presiden Direktur Paninbank, mengatakan perseroan sudah melakukan SHPELFDUDDQ GHQJDQ $I¿Q WHUNDLW akuisisi saham Bank Panin Syariah. “Kami belum bicarakan harganya, mereka butuh izin dari Bank Negara Malaysia,” tukas Roosniati.
Pertumbuhan Asuransi Syariah Diperkirakan 29% hingga 2018 Sambungan dari halaman 1 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menilai proyeksi pertumbuhan industri asuransi syariah pada periode 2013-2018 VHEHVDUPDVXNDNDO06KDL¿H Zein, Ketua Umum AASI, mengatakan pertumbuhan industri asuransi syariah akan terus meningkat, namun pada waktu tertentu dia akan mulai melandai. Pelaku industri asuransi syariah optimistis pertumbuhan industri pada 2014 bisa di atas 30%. Apalagi pada tahun ini akselerasi pertumbuhan industri akan didorong oleh asuransi-asuransi syariah yang baru beroperasi sejak tahun lalu. “Pertumbuhan asuransi syariah dinamis dan setiap tahun berubahubah karena pemain-pemain baru tidak masuk ke industri ini secara bersamaan,” ujarnya kepada IFT. 0HQXUXW6KDL¿HSHODNXLQGXVWUL asuransi syariah telah memperbaiki infrastruktur yang dibutuhkan, seperti polis asuransi, penggunaan standar akuntansi internasional, dan sumber daya manusia (SDM) yang mengerti kebutuhan industri. “Regulator sudah baik, infrastruktur diperbaiki. Kami serius mengembangkan bisnis syariah,” kata 6KDL¿H Ronny A Iskandar, Direktur PT Asuransi Takaful Keluarga, menyatakan proyeksi rerata pertumbuhan industri syariah di kisaran 29% itu masuk akal. “Make sense sih, walaupun versi teman-teman seki-
Asuransi Takaful Keluarga menyatakan proyeksi pertumbuhan industri syariah di kisaran 29% itu masuk akal.
tar 38%,” ungkap Ronny kepada IFT. Menurut dia, industri asuransi syariah tidak terlepas dari pertumbuhan perbankan syariah. Dia mencontohkan, apabila pembiayaan perbankan syariah naik dari Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun, mereka pasti membutuhkan asuransi untuk menahan risikonya. “Ini otomatis premi asuransi syariah akan meningkat,” katanya.
Hal ini akan diperkuat dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong produk-produk micro insurance dan ¿QDQFH LQsurance. Di sisi lain, pemerintah dan industri asuransi melakukan sosialisasi melalui program literasi keuangan. “Semua lembaga keuangan ikut serta sehingga pemahaman asuransi lebih kena ke masyarakat,” kata Ronny.
(FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
Kemitraan Strategis PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (Sinarmas MSIG Life), awal tahun ini bermitra dengan FWU Insurance Group AG, grup perusahaan asuransi yang berbasis di Munchen, Jerman untuk mengembangkan produk asuransi syariah. “Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi FWU dan kerja sama strategis dengan Sinarmas MSIG Life akan meningkatkan kon-
tribusi kami terhadap upaya promosi dan pengembangan asuransi syariah dan produk keuangan syariah di Indonesia,” kata Manfred J Dirrheimer, Executive Chairman FWU Group. FWU Group akan menyediakan keahlian, sistem aplikasi online, dan investasi syariah untuk produk-produk Sinarmas MSIG Life sesuai kebutuhan pasar di Indonesia. Produk-produk unitlinked asuransi jiwa syariah tersebut akan didistribusikan melalui jalur distribusi bancassurance. Sejumlah bank akan menjadi distributornya. “Kami sangat terkesan dengan teknologi pendukung penjualan yang dimiliki FWU, demikian pula dengan model investasi berbasis Quant yang memberikan peluang kepada nasabah untuk menikmati keuntungan investasi dari berbagai jenis produk syariah,” ungkap Johnson Chai, Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life. Sinarmas MSIG Life menargetkan dapat menambah 30 ribu polis unitlinked baru dalam tiga tahun pertama kerja sama dengan FWU. Ernst & Young dalam Global Takaful Insights 2013 menyebutkan pasar Indonesia memiliki potensi untuk terus berkembang dengan pasar umat muslim yang mencapai 87% dari 250 juta penduduk, yang belum seluruhnya terlayani oleh industri perbankan syariah. Potensi pasar asuransi jiwa syariah Indonesia lebih besar dibanding pasar Malaysia yang penetrasi industri asuransinya mencapai 32%.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014
9
KEUANGAN & PERBANKAN
Bank Syariah Perlu Diversifikasi Instrumen Likuiditas sebagai syarat rasio yang sehat.
Saat ini jumlah instrumen syariah sangat terbatas, sehingga bank didorong untuk terus menyalurkan dana ke pembiayaan. Rivki Maulana JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perbankan syariah perlu keragaman instrumen pasar uang untuk mengelola kelebihan likuiditas. Pejabat OJK mengatakan, saat ini jumlah instrumen syariah sangat terbatas, sehingga bank didorong untuk terus menyalurkan dana ke pembiayaan. Edy Setiadi, Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, menjelaskan instrumen pasar uang dan surat utang saat ini masih terbatas. “Baru sukuk yang diterbitkan pemerintah yang sudah dijadikan alat investasi, belum ada sukuk korporasi atau sukuk berbasis valas,” jelas Edy, akhir pekan lalu. Sukuk yang diterbitkan pemerintah juga lebih banyak diserap institusi non-syariah. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang menunjukkan, per 21 Maret 2014 total Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang telah diterbitkan mencapai Rp 130,84 triliun. Dari jumlah tersebut, hanya Rp 5,14 triliun atau 3,93% yang diserap bank syariah. Di sisi lain, outstanding Serti¿NDW %DQN ,QGRQHVLD 6\DULDK MXJD terbatas hanya Rp 5,24 triliun. Penempatan dana di fasilitas simpanan Bank Indonesia Syariah atau
OJK menilai saat ini jumlah instrumen syariah sangat terbatas, sehingga bank didorong untuk terus menyalurkan dana ke pembiayaan. (FOTO: IFT/STANLIE)
Fasbis juga relatif kecil dengan nilai mencapai Rp 11,3 trilun per Februari 2014. Menurut Edy, keterbatasan instrumen penempatan dana membuat bank syariah cenderung agresif menyalurkan pembiayaan. “Mereka sangat tergantung pada ¿QDQFLQJ,” ujar Edy. Ia menambahkan, bank V\DULDK DNDQ OHELK ÀHNVLEHO GDODP mengelola likuiditas jika ada variasi
instrumen di pasar. Per Januari 2014, rasio pembiayaan terhadap pendanaan Bank Umum Syariah mencapai 120,42%, didorong ekspansi pembiayaan yang lebih tinggi dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Pembiayaan bank syariah tumbuh 24,5% menjadi Rp 172,41 triliun sedangkan penghimpunan DPK tumbuh 21,6% menjadi Rp 143,17 triliun.
Bank Mitra Niaga Bidik Penyaluran Kredit Rp 700 Miliar
Meski ¿QDQFH WR GHSRVLW UDWLR (FDR) di atas 100%, Edy menyatakan kondisi likuiditas bank syariah solid. “Rasio alat likuid dibandingkan non core deposit mencapai 75%, itu di atas standar,” ungkap Edy. Standar yang dimaksud mengacu pada Islamic Financial Services Board (IFSB). Standard IFSB mematok rasio alat likuid dibanding non core deposit sebesar 50% mengimbau perbankan untuk menjaga likuiditas. “Kondisi keuangan sedang ketat, belum lagi situasi pemilihan umum (pemilu), apakah akan memanas atau tidak kita belum tahu,” ujar dia. Handry mengungkapkan, dana sebesar Rp 180 miliar yang diperoleh perusahaan dari IPO telah terserap
Sektor usaha perdagangan ĚĂŶƉƌŽƉĞƌƟŵĞƌƵƉĂŬĂŶ sektor yang paling tepat ƵŶƚƵŬďĂŶŬŬĞĐŝůƐĞƉĞƌƟ DŝƚƌĂEŝĂŐĂ͘ĂůĂŵǁĂŬƚƵ ĚĞŬĂƚ͕ŬĂŵŝďĞůƵŵŵĞŵŝůŝŬŝ ƌĞŶĐĂŶĂƵŶƚƵŬŵĂƐƵŬŬĞ sektor industri alat berat, ƉĞƌƚĂŵďĂŶŐĂŶ͕ŵĂƵƉƵŶ perkebunan
Handry Husein
Sekretaris Perusahaan/ General Manager Treasury Bank Mitra Niaga
Porsi kredit baru yang akan disalurkan Bank Mitra Niaga ke sektor usaha perdagangan mencapai 60% sedangkan untuk sektor properti 40%. (FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
Andrew Romual JAKARTA - PT Bank Mitra Niaga Tbk (NAGA) mematok pertumbuhan kredit sebesar 14% pada 2014 menjadi Rp 700 miliar dari realisasi kredit 2013 sebesar Rp 613,96 miliar. Menurut direksi bank, Mitra Niaga memfokuskan kreditnya pada sektor usaha perdagangan dan sektor properti.
Handry Husein, Sekretaris Perusahaan yang merangkap General Manager Treasury Bank Mitra Niaga, mengatakan porsi kredit baru yang akan disalurkan ke sektor usaha perdagangan mencapai 60% sedangkan untuk sektor properti 40%. “Kedua sektor usaha ini merupakan sektor yang paling tepat untuk bank kecil seperti Mitra Niaga. Dalam waktu dekat, kami belum
memiliki rencana untuk masuk ke sektor industri alat berat, pertambangan, maupun perkebunan,” kata Handry. Bank yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2013 ini tidak terlalu ekspansif menetapkan target kreditnya. Menurut Handry, perusahaan memilih mengerem pembiayaan di awal 2014, karena Bank Indonesia (BI)
seluruhnya untuk penyaluran kredit. “Dalam tiga bulan setelah IPO, dana sebesar Rp 180 miliar sudah habis untuk pembiayaan. Ke depan, cabang-cabang kami harus menunjukkan kinerja bagus,” ujar dia. Hingga akhir 2013, perseroan mencatat pertumbuhan aset sebesar 21,9% menjadi Rp 1,28 triliun. Dana pihak ketiga Bank Mitra Niaga naik 19,95% menjadi Rp 1,1 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/ CAR) perusahaan pada akhir 2013 tercatat 24,48%, lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan na-
Dana Haji Kondisi likuiditas bank syariah juga diprediksi melonggar seiring pelimpahan dana haji dari bank konvensional ke bank syariah. Dinno Indiano, Direktur Utama PT Bank BNI Syariah, mengatakan limpahan dana haji akan melonggarkan tingkat likuiditas bank syariah yang kini tengah ketat. Ini tercermin dari rasio pembiayaan dibandingkan pendanaan atau FDR yang mencapai lebih dari 100%. “FDR kami per Februari sudah 100%, dengan adanya tambahan dana haji Rp 900 miliar, FDR kami bisa 92%,” ungkap Dinno. BNI Syariah akan mendapat limpahan dana haji dari induknya, PT BNI Tbk (BBNI), sebanyak Rp 2,1 triliun hingga Juni 2014. “Kalau Rp 2,1 triliun dipindahkan semua, FDR kami bisa 86%,” tukas Dinno. Namun, dia menekankan, tingkat FDR akan mencapai level tersebut jika penyaluran pembiayaan diasumsikan tetap. Anggito Abimanyu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, mengatakan hingga Juni 2014 dana haji milik umat yang akan dilimpahkan ke bank syariah mencapai Rp 16 triliun. Sebelumnya, dana tersebut ditempatkan di bank konvensional. “Kalau ada dana di bank konvensional, dia harus pindahkan ke unit syariahnya. Dana di bank yang tereliminasi, juga harus dipindahkan ke bank syariah,” jelas Anggito. sional yang berada pada level 18%. Namun, laba bersih perusahaan turun 10,6% menjadi Rp 3,38 miliar dari Rp 3,78 miliar di 2012. Rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL) pada akhir Desember 2013 berada di level 0,12% atau lebih rendah dibanding rerata NPL industri perbankan sebesar 1,8%. “Plafon kredit NAGA paling besar hanya Rp 20 miliar,” kata Handry. Untuk 2014, Bank Mitra Niaga mengaku tidak berencana menjajaki kemitraan strategis dengan investor asing maupun domestik. Jaga Likuiditas Hendra Lie, Direktur Utama PT Bank Dinar Indonesia, mengatakan perseroan tahun ini memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 33,3% menjadi Rp 800 miliar. Meski target pertumbuhan cukup tinggi, Bank Dinar tetap menjaga likuiditas. Hendra mengaku tingkat likuiditas perseroan berada di level yang sangat solid. “Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder kami 20%, CAR kami 44% jadi kami tidak kekurangan, malah banjir likuiditas,” ungkap Hendra kepada IFT. Bank Indonesia telah mengeluarkan ketentuan mengenai tingkat GWM Sekunder perbankan pada September 2013. Tingkat GWM Sekunder dinaikkan secara bertahap dari 2% menjadi 4%. Hendra mengatakan, perseroan juga enggan menarik dana dengan biaya mahal. “Bunga deposito memang kami adjust jadi 9,5%,” ungkap Hendra. Ia mengklaim tingkat bunga deposito yang ditawarkan lebih rendah dari bunga di pasar yang mencapai 11%.
10 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
KEUANGAN & PERBANKAN
Kelolaan Dua Manajer Investasi Asing Tak Capai Target Kondisi pasar modal yang EHUÀXNWXDVLPHQ\HEDENDQ KDUJDXQGHUO\LQJDVVHWUHNVD dana cenderung turun, sehingga mempengaruhi GDQDNHORODDQ
hun ini dinilai lebih baik dibanding tahun lalu, karena tidak ada lagi isu pengurangan stimulus moneter (tapering) dari Federal Reserve seperti yang terjadi tahun lalu. 'H¿VLW QHUDFD WUDQVDNVL EHUMDlan (current account) juga membaik. “Masih ada volatilitas karena ini tahun politik, tetapi ini bukan isu yang menjadi perhatian investor. Mereka lebih concern soal inÀDVL WLQJJL SDMDN GDQ SHPXOLKDQ ekonomi yang lambat,” ujar dia. Minat investor untuk berinvestasi pada saham diperkirakan akan mendorong pertumbuhan reksa dana saham.
Abdul Wahid Fauzie JAKARTA - Dua perusahaan manajer investasi asing, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dan PT Schroder Investment Management Indonesia membukukan dana kelolaan di bawah target sepanjang 2013. Menurut direksi, tidak tercapainya target dana kelolaan karena NRQGLVL SDVDU PRGDO \DQJ EHUÀXNtuasi. Putut E Andanawarih, Director of Business Development Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan pada tahun lalu perseroan hanya membukukan dana kelolaan Rp 44,3 triliun atau tumbuh 8,13% dari realisasi 2012 sebesar Rp 40,9 triliun. Pertumbuhan dana kelolaan ini lebih rendah jika dibandingkan target awal sebesar 17% menjadi Rp 48 triliun. Menurut Putut, jumlah dana kelolaan perusahaan ini didominasi oleh discretionary fund sebesar 60%, sedangkan 40% berasal dari reksa dana. Putut mengatakan tidak tercapainya target dana kelolaan tersebut disebabkan penurunan harga underlying asset reksa dana. Manulife Aset Manajemen Indonesia lebih banyak mengelola produk reksa dana terbuka (open end), seperti saham dan campuran. “Kalau dilihat dari unit, jumlah unit Manulife Aset Manajemen meningkat. Oleh karena itu, kelolaan kami juga akan naik tinggi jika kondisi pasar membaik,” ungkap dia kepada IFT. Pada tahun ini, Ma-
Manulife Aset Manajemen Indonesia pada tahun lalu hanya membukukan dana kelolaan Rp 44,3 triliun atau tumbuh 8,13% dari realisasi 2012 sebesar Rp 40,9 triliun. (FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
nulife Aset Manajemen menargetkan dana kelolaannya akan tumbuh sebesar 15% hingga 20%. Perseroan menargetkan jumlah dana kelolaan reksa dana akan meningkat menjadi 50%. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan alokasi investasi. Pasalnya, investor yang menempatkan dana di instrumen reksa dana biasanya memiliki loyalitas yang lebih tinggi. “Investor yang menempatkan dana di discretionary fund memang lebih long term, namun loyalitasnya tidak bisa dijaga,” papar dia. Michael Tjandra Tjoajadi, Direktur Utama Schroders Investment Management, mengatakan pada tahun lalu perseroan menca-
tat total dana kelolaan sebesar Rp 50,16 triliun. Realisasi total dana kelolaan perusahaan ini lebih rendah dibandingkan target awal Rp 56 triliun. Padahal, hingga kuartal I 2013 total dana kelolaan perseroan telah mencapai Rp 54,7 triliun. Pada tahun ini Schroders Investment Management hanya menargetkan tambahan dana kelolaan sebesar Rp 2 triliun. Jika dihitung dengan penambahan dana kelolaan baru, total dana kelolaan Schroder pada akhir tahun ini sekitar Rp 52,16 triliun atau hanya naik tipis 3,98% dibanding tahun lalu. Perusahaan tidak menetapkan peningkatan dana kelolaan terlalu tinggi karena memperhitungkan
penarikan dana (redemption) dari nasabah. Dia mencontohkan, tahun lalu ada penambahan investasi (subscription) di reksa dana sekitar Rp 12 triliun, tetapi kemudian ada redemption sebesar Rp 11 triliun. “Jadi, QHW LQÀRZ di reksa dana tahun lalu hanya sekitar Rp 500 miliar,” kata dia. Untuk meningkatkan kelolaannya, pada tahun ini Schroders berencana menerbitkan empat hingga lima produk baru. “Produk yang akan kami terbitkan antara lain reksa dana campuran, pasar uang, dan satu reksa dana saham,” kata Michael. Penerbitan reksa dana saham dilakukan karena kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ta-
Lebih Tinggi PT Trimegah Asset Management, perusahaan manajer investasi anak usaha PT Trimegah Securities Tbk (TRIM), juga hanya membukukan total dana kelolaan sepanjang tahun lalu sebesar Rp 4,3 triliun. Total dana kelolaan perusahaan ini tidak mencapai target yang ditetapkan sepanjang 2013 sebesar Rp 6,3 triliun. ³.RQGLVL SDVDU \DQJ EHUÀXNWXasi pada tahun lalu membuat dana kelolaan kami tidak tumbuh,” kata Denny R Thaher, Presiden Direktur Trimegah Asset Management keSDGD ,)7 3DVDU \DQJ EHUÀXNWXDVL membuat harga underlying asset reksa dana menurun. Selain itu, investor juga ZDLW DQG VHH dalam menempatkan dana investasinya. Pada tahun ini, Trimegah Asset Management menargetkan pertumbuhan total dana kelolaan sebesar 30%-40% menjadi Rp 5,59 triliun-Rp 6,02 triliun. Target pertumbuhan total dana kelolaan Trimegah Asset Management ini lebih tinggi dari target industri yang hanya sebesar 20%. “Kami ingin tumbuh di atas industri,” ungkap dia.
Manajer Investasi Kembangkan Discretionary Fund Abdul Wahid Fauzie JAKARTA - Sejumlah perusahaan manajer investasi juga berniat mengembangkan produk discretionary fund selain reksa dana. Menurut direksi, pengembangkan produk discretinary fund ini dilakukan untuk memberikan wadah investasi bagi investor yang lebih suka melakukan kontrak secara bilateral. Anastasia Prita Ilham, Vice President PT Syailendra Capital, mengatakan pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan dana kelolaan discretionary fund sekitar 30% dari realisasi tahun lalu Rp 1,5 triliun. “Investor korporasi banyak menempatkan dananya di discretionary fund,” katanya kepada IFT. Menurut Prita, pada tahun ini perseroan berniat menerbitkan beberapa produk discretionary fund. Hal ini dilakukan karena ada beberapa produk discretionary fund yang akan jatuh tempo. Perusahaan juga akan menjalin kerja sama baru dengan beberapa perusahaan, termasuk perusahaan asuransi untuk mengelola dananya. Sepanjang tahun ini, Syailendra
menargertkan kenaikan total dana kelolaan sebesar 30,77% menjadi Rp 8,5 triliun dari realisasi tahun lalu sekitar Rp 6,5 triliun. Untuk merealisasikan target dana kelolaannya, Syailendra juga akan menerbitkan dua produk reksa dana penyertaan terbatas. Hingga akhir 2013, total kelolaan reksa dana penyertaan terbatas Syailendra Capital mencapai Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,8 triliun. Putut E Andanawarih, Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan perseroan juga tetap akan mengembangkan produk discretionary fund. “Hingga saat ini, dari total kelolaan kami sebesar Rp 44,3 triliun masih dikontribusikan discretionary fund sebanyak 60%,” ungkapnya. Menurut Putut, Manulife Aset Manajemen menargetkan porsi discretionary fund turun menjadi 50%. Walau secara kontribusi perusahaan berniat menurunkan porsi discretionary fund, namun Manulife Aset Manajemen tetap ingin menumbuhkan produk discretionary fund. Pasalnya, dana
Tahun ini Syailendra Capital menargetkan pertumbuhan dana kelolaan discretionary fund sekitar 30% dari realisasi tahun lalu Rp 1,5 triliun. (FOTO: IFT/STANLIE)
yang dimiliki investor institusi lebih besar ketimbang investor ritel. “Penurunan porsi kelolaan discretionary fund dilakukan agar investasi yang dilakukan lebih seimbang,” kata Putut. Menurut Putut, Manulife Aset Manajemen akan tetap menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk mengelola dananya. Kondisi pasar modal yang lebih baik akan mendorong peningkatan imbal hasil discretionary fund. Reksa Dana PT First State Invesment Indonesia menargetkan total dana kelolaan sepanjang tahun ini tumbuh 15% menjadi Rp 6,3 triliun dari
realisasi tahun lalu Rp 5,4 triliun. Menurut direksi, peningkatan dana kelolaan ini salah satunya akan dicapai melalui penerbitan reksa dana baru. Hario Soeprobo, Presiden Direktur First State Investment, mengatakan pada tahun ini perusahaan telah menerbitkan produk reksa dana saham berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS). Produk tersebut dinamakan First State IndoEquity Opportunities Fund-USD. “Kami baru luncurkan produk ini pada awal Januari 2014,” katanya. Menurut Hario, produk baru ini ditargetkan akan membukukan dana kelolaan Rp 300 miliar-Rp 500 miliar. Besaran target dana
kelolaan dinilainya cukup agresif. Ia memperkirakan kondisi pasar modal pada tahun ini akan lebih bagus ketimbang tahun lalu. Hal ini tentunya akan mendorong investor untuk menambah alokasi investasi khususnya di reksa dana saham. Hario juga berharap meningkatnya jumlah pendapatan per kapita masyarakat Indonesia akan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi. Masyarakat yang belum berinvestasi di reksa dana diharapkan akan mencoba produk tersebut sehingga jumlah investor reksa dana akan terus meningkat. Pasalnya, hingga saat ini jumlah investor reksa dana masih berada di bawah 500 ribu.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014 11
KEUANGAN & PERBANKAN
Target Pembiayaan Sejumlah Multifinance Stagnan .RQGLVLSHUHNRQRPLDQ,QGRQHVLDWDKXQLQLGLQLODLEHOXP NRQGXVLIVHKLQJJDSHUXVDKDDQSHPELD\DDQOHELKIRNXVSDGD NXDOLWDVERRNLQJ Abdul Wahid Fauzie JAKARTA - Sejumlah perusahaan PXOWL¿QDQFHmenargetkan penyaluran pembiayaan sepanjang tahun ini sama seperti tahun lalu atau stagnan. Menurut direksi, tidak tumbuhnya penyaluran pembiayaan tersebut diestimasi salah satunya karena ekonomi Indonesia belum kondusif. Jodjana Jody, Direktur Utama PT Astra Sedaya Finance, mengatakan pada tahun ini perusahaan menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 16,14 triliun. Target pembiayaan ini sama dengan realisasi pembiayaan tahun lalu. “Kondisi perekonomian yang belum stabil. Kami lebih fokus pada kualitas ERRNLQJ,” ungkap Jody kepada IFT. Astra Sedaya Finance tetap akan lebih fokus menyalurkan pembiayaannya untuk mobil baru. Pasalnya, risiko penyaluran pembiayaan mobil baru lebih minim bila dibandingkan dengan mobil bekas. Untuk mendanai penyaluran pembiayaannya, perusahaan dalam proses menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap III sebesar Rp 1,95 triliun. Perseroan menerbitkan tiga seri obligasi. Astra Sedaya Finance menawarkan kupon obligasi seri A berjangka waktu satu tahun sebesar Rp 1,13 triliun dengan kupon 9,6%. Perusahaan menawarkan kupon seri B berjangka waktu tiga tahun
sebesar Rp 740 miliar dengan kupon 10,5% dan seri C berjangka waktu empat tahun dengan kupon 10,6% senilai Rp 75 miliar. Perseroan menunjuk lima penjamin emisi obligasi, PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Obligasi ASF ini mendapatkan peringkat AAA dari PT Fitch Ratings Indonesia. Suhartono, Direktur Utama PT Federal International Finance (FIF), mengatakan pada tahun ini perusahaan menargetkan total pembiayaan sebesar Rp 21,5 triliun, atau sama dari realisasi pembiayaan di 2013. Pada tahun lalu, FIF lebih banyak menyalurkan pembiayaan untuk sepeda motor baru sebesar Rp 15,5 triliun. Pada tahun ini, FIF akan fokus ke beberapa bisnis baru termasuk bisnis gadai dan PLFUR¿QDQFH antara lain pengadaan gerobak atau modal untuk berjualan. Perusahaan juga tertarik memasuki bisnis pembiayaan yang bersifat kependudukan, seperti pertanian. “Kami juga tertarik memasuki bisnis pembiayaan pasca sarjana. Ide ini muncul dari internal perusahaan, kami akan ajukan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” kata dia. FIF telah menerbitkan obligasi
Pada tahun ini FIF menargetkan total pembiayaan sebesar Rp 21,5 triliun.
berkelanjutan I tahap III senilai Rp 1,55 triliun untuk mendanai target penyaluran pembiayaan. Berdasarkan keterbukaan informasi, FIF memberikan kupon sebesar 9,6% hingga 10,5% untuk dua seri obligasinya. FIF menerbitkan obligasi seri A sebesar Rp 805 miliar berjangka waktu satu tahun dengan kupon 9,6%. Perusahaan juga menerbitkan obligasi seri B berjangka waktu tiga tahun tahun senilai Rp 745 miliar dengan kupon 10,5%. Target Diturunkan PT Artha Prima Finance, mulWL¿QDQFH skala kecil, menetapkan
target pembiayaan sepanjang tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Target pembiayaan ini lebih kecil jika dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,7 triliun. Junus Elim Leatemia, Direktur Utama Artha Prima Finance, mengatakan target pembiayaan 2014 ini sama dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun. “Kami memang menargetkan pembiayaan Rp 1,7 triliun pada 2013, namun yang terealisasi hanya Rp 1,5 triliun,” kata dia. Menurut Junus, minimnya realisasi pembiayaan tersebut disebabkan perusahaan mengetatkan penyaluran
(FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
kredit demi menjaga rasio QRQ SHUIRUPLQJ ORDQ (NPL). Junus mengungkapkan, penurunan target pembiayaan tahun ini juga dipengaruhi oleh penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu). Ia menilai, penyelenggaraan pemilu akan menyebabkan kondisi pasar kurang kondusif. Bencana alam banjir di beberapa daerah dan letusan Gunung Kelud yang terjadi pada awal tahun ini juga membuat aktivitas komersial terhenti, terutama pengiriman barang dan pembelian mobil, sehingga penyaluran pembiayaan berkurang hingga 20%.
Pengumuman Migrasi Website
www.indonesiafinancetoday.com
Pembaca dan Pelanggan yang Terhormat, Terhitung sejak 30 Januari 2014, website www.indonesiafinancetoday.com migrasi ke alamat website yang baru www.ift.co.id Anda dapat menyampaikan pertanyaan dan masukan melalui email:
[email protected] (teknis website)
[email protected] (berita dan data)
[email protected] (langganan) Telp: 021 - 70095509, 021 - 97980409, SMS 081210044453
Terima Kasih, Salam, Indonesia Finance Today
12 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
Selasa, 1 April 2014 13
DATA PASAR
DATA PASAR SAHAM DALAM BERITA
PERDAGANGAN SAHAM
SGRO
PENGGERAK INDEKS Kode BBCA ASII UNVR TLKM BBRI UNTR BMRI BBNI BDMN SCMA
Nama Bank Central Asia Tbk Astra International Tbk Unilever Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk United Tractors Tbk Bank Mandiri Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Surya Citra Media Tbk
PNT 10.600 7.375 29.250 2.215 9.575 20.750 9.450 4.960 4.350 3.200
PRB 250 125 550 40 125 650 50 60 110 70
PRB% 2,42 1,72 1,92 1,84 1,32 3,23 0,53 1,22 2,59 2,24
Nilai 267.671.655.000 411.485.780.000 92.546.370.000 146.938.768.000 331.973.032.500 74.470.342.500 889.218.807.500 94.578.640.500 26.395.702.500 18.059.960.000
Berencana tarik pinjaman Rp 650 miliar atau sekitar 65% dari total kebutuhan belanja modal 2014 yang diperkirakan capai Rp 1 triliun.
Nama Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Pudjiadi & Sons Tbk Tempo Intimedia Tbk Sat Nusapersada Tbk Siantar Top Tbk Wintermar Offshore Marine Tbk Wahana Pronatural Tbk Akbar Indo Makmur Stimec Tbk Cakra Mineral Tbk
INDONESIAN GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE PNT 165 97 540 190 89 2.500 900 64 425 233
PRB 33 17 91 28 11 290 100 7 45 23
PRB% 25,00 21,25 20,27 17,28 14,10 13,12 12,50 12,28 11,84 10,95
Nilai 16.970.500 1.551.301.900 154.000 217.524.300 60.100 141.590.000 1.883.615.000 18.216.600 20.368.800 1.279.800
Nama Mahaka Media Tbk Asiaplast Industries Tbk Toba Pulp Lestari Tbk Provident Agro Tbk Total Bangun Persada Tbk Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk Dyandra Media International Tbk Bank Mitraniaga Tbk Malindo Feedmill Tbk
IBPA IGBI-Clean Price Index
IBPA IGBI-Effective Yield Index
179,5506 +0.8711 112,9068 +0.5309 8,1387
PNT 80 55 850 450 840 565 89 235 200 3.275
PRB -20 -10 -95 -40 -60 -40 -6 -15 -12 -190
PRB% -20,00 -15,38 -10,05 -8,16 -6,67 -6,61 -6,32 -6,00 -5,66 -5,48
Nilai 133.086.900 159.700 104.580.000 675.000 67.658.575.500 37.384.077.500 8.900 1.193.539.200 1.140.000 31.953.739.500
-0,0645
10,00
Yield (%)
9,50
Tenor
9,00
7,50 7,00 6,50 6,00 5,50 5,00 4,50
Tenor (Tahun) 5
10
15
27 Maret 2014
28-Mar-14 27-Mar-14
0 1 2 3 4 5 10 15 20 25 30
8,50 8,00
SAHAM PENCETAK LOSS TERBESAR Kode ABBA APLI INRU PALM TOTL BEST RBMS DYAN NAGA MAIN
IBPA IGBI-Total Return Index
20
25
5,29 6,58 7,15 7,40 7,54 7,66 8,21 8,53 8,67 8,73 8,75
5,16 6,56 7,15 7,40 7,56 7,70 8,30 8,59 8,70 8,74 8,75
30
28 Maret 2014
VOLUME TRANSAKSI TERBESAR Kode ENRG TRAM BIPI SRIL ASRI KIJA BUMI BKSL META BMRI
Nama Energi Mega Persada Tbk Trada Maritime Tbk Benakat Integra Tbk Sri Rejeki Isman Tbk Alam Sutera Realty Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk Bumi Resources Tbk Sentul City Tbk Nusantara Infrastructure Tbk Bank Mandiri Tbk
PNT 99 1.720 116 222 595 256 269 181 240 9.450
PRB 3 5 11 -11 -25 3 -6 -2 0 50
PRB% 3,12 0,29 10,48 -4,72 -4,03 1,19 -2,18 -1,09 0 0,53
Volume 238.750.200 176.325.000 173.480.900 167.854.400 150.294.600 147.214.700 144.717.500 105.470.800 101.648.700 94.047.900
PNT 9.450 7.375 9.575 1.720 10.600 2.215 5.125 1.465 23.375 7.300
PRB 50 125 125 5 250 40 0 -10 -425 50
PRB% 0,53 1,72 1,32 0,29 2,42 1,84 0 -0,68 -1,79 0,69
Nilai 889.218.807.500 411.485.780.000 331.973.032.500 302.238.995.500 267.671.655.000 146.938.768.000 131.401.132.500 129.403.509.500 120.444.662.500 98.039.262.500
NILAI TRANSAKSI TERBESAR Kode BMRI ASII BBRI TRAM BBCA TLKM PGAS KLBF INTP INDF
Nama Bank Mandiri Tbk Astra International Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Trada Maritime Tbk Bank Central Asia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Perusahaan Gas Negara Tbk Kalbe Farma Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk
Benchmark SUN
Tenor 5,05 9,97 14,98 19,98
Seri FR0069 FR0070 FR0071 FR0068
Fair Price (%) 101,05 103,04 105,75 98,96
YTM (%) 7,62 7,93 8,32 8,48
kupon (%) 7,88 8,38 9,00 8,38
LAPORAN TRANSAKSI OBLIGASI KE BEI 8 Teratas Transaksi Obligasi Negara Obligasi Obligasi Pemerintah Seri FR 70 Obligasi Pemerintah Seri FR 69 Obligasi Pemerintah Seri FR 60 Obligasi Pemerintah Seri SP 85 Obligasi Pemerintah Seri FR 68 Obligasi Pemerintah Seri FR 27 Obligasi Pemerintah Seri FR 36 Obligasi Pemerintah Seri FR 71
Jatuh Tempo 15-Mar-24 15-Apr-19 15-Apr-17 3-Jul-14 15-Mar-34 15-Jun-15 15-Sep-19 15-Mar-29
Kupon 8,38 7,88 6,25 0,00 8,38 9,50 11,50 9,00
Tipe Trans OTR OTR OTR OTR OTR OTR OTR OTR
Harga
Yield
102,800 100,990 106,740 98,608 96,900 103,100 115,750 105,750
7,96 7,63 3,87 5,66 8,70 6,76 7,89 8,32
PEMBELIAN BERSIH ASING TERBESAR Kode BMRI TLKM ASII MYRX APLN ADRO ENRG BKSL BBNI PWON
Nama Bank Mandiri Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Astra International Tbk Hanson International Tbk Agung Podomoro Land Tbk Adaro Energy Tbk Energi Mega Persada Tbk Sentul City Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Pakuwon Jati Tbk
PNT 9.450 2.215 7.375 670 283 980 99 181 4.960 350
PRB 50 40 125 15 8 10 3 -2 60 0
PRB% 0,53 1,84 1,72 2,29 2,91 1,03 3,12 -1,09 1,22 0
Nilai 63.780.200 42.828.586 23.138.000 20.134.600 17.966.800 17.907.400 16.637.400 12.553.300 10.298.500 8.113.900
PENJUALAN BERSIH ASING TERBESAR Kode ASRI KIJA BUMI BBTN TOTL ACES CTRA SRIL MPPA CTRP
Nama Alam Sutera Realty Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk Bumi Resources Tbk Bank Tabungan Negara Tbk Total Bangun Persada Tbk Ace Hardware Indonesia Tbk Ciputra Development Tbk Sri Rejeki Isman Tbk Matahari Putra Prima Tbk Ciputra Property Tbk
PNT 595 256 269 1.285 840 750 1.160 222 2.685 830
PRB -25 3 -6 10 -60 0 35 -11 -5 -20
PRB% -4,03 1,19 -2,18 0,78 -6,67 0 3,11 -4,72 -0,19 -2,35
Nilai -39.993.900 -37.357.200 -16.878.700 -16.874.100 -16.261.800 -10.186.100 -9.347.600 -7.450.000 -4.676.700 -3.203.000
8 Teratas Transaksi Obligasi Korporasi Obligasi Obligasi Bank Niaga Seri 0B Obligasi Indofood Sukses Makmur Seri 6 Obligasi Agung Podomoro Land Seri 0B Obligasi Perusahaan Penerbit SBSN Seri IF6 Obligasi Toyota Astra Finance Seri 3B Obligasi Perusahaan Penerbit SBSN Seri IF1 Obligasi Aneka Tambang Seri 0B Obligasi Surya Artha Nusa Seri 2C
Jatuh Tempo 30-Oct-17 31-May-17 27-Jun-18 15-Mar-30 17-May-16 15-Aug-15 14-Dec-18 20-Jan-15
Kupon 7,75 7,25 9,25 10,25 7,60 11,80 8,38 8,40
Tipe Trans OTR OTR OTR OTR OTR OTR OTR OTR
Harga 94,600 93,600 92,700 111,450 95,700 105,750 96,050 99,050
Yield 9,55 9,60 11,45 8,89 9,86 7,31 9,42 9,64
Obligasi Ritel Indonesia & Sukuk Ritel Indonesia Obligasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 8 Obligasi Ritel Indonesia Seri 9 Obligasi Ritel Indonesia Seri 10 Sukuk Negara Ritel Seri SR-004 Sukuk Negara Ritel Seri SR-005 Sukuk Negara Ritel Seri SR-006
Jatuh Tempo 15-Oct-14 15-Oct-15 15-Oct-16 21-Sep-15 27-Feb-16 5-Mar-17
Kupon 7,30 6,25 3,01 6,25 6,00 8,75
ERAA
PP Tbk
Naikkan harga jual sekitar 4%-5% sepanjang kuartal I Berencana mulai tahap konstruksi proyek superblok 2014, dilakukan untuk mengkompensasi pelemahan Grand Kemala Lagoon di Bekasi Barat paling lambat nilai tukar rupiah terhadap dolar (AS). Mei 2014.
Rp -15 Rp 29.250
-0,70%
PTPP
Unilever Indonesia Tbk
Rp 550 Rp 1.830
1,92%
Targetkan kontribusi penjualan ritel tumbuh jadi 40% terhadap pendapatan usaha 2014 yang diestimasi Rp 15 triliun atau setara Rp 6 triliun.
Rp 5 Rp 1.370
0,27%
LPCK
Erajaya Swasembada Tbk
Lippo Cikarang Tbk
Catatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 45,11% jadi Rp 590,62 miliar sepanjang 2013, Laba bersih 2012 sebesar Rp Rp 407,02 miliar.
Rp -20 Rp 7.500
-1,44%
1,35%
Rp 100
KEY MONEY RATES
PERDAGANGAN OBLIGASI
SAHAM PENCETAK GAIN TERBESAR Kode NELY BACA PNSE TMPO PTSN STTP WINS WAPO AIMS CKRA
UNVR
Sampoerna Agro Tbk
Rp 2.135
28 Maret 2014
Tipe Harga Trans Wajar OTR 100,206 OTR 98,190 OTR 101,558 OTR 98,185 OTR 96,750 OTR 100,425
Sekarang 3,25% 2,00% 0,25% 0,75%
Prime rates US BLR FDTR Discount
Okt
Nov
0,48563% 0,52219% 0,62094% 0,90938%
SIBOR One Month Three Month Six Month One Year
0,17000% 0,24943% 0,35000% 0,58260%
Euro LIBOR One Month Three Month Six Month One Year
0,21000% 0,24500% 0,37414% 0,54100%
SHIBOR One Month Three Month Six Month One Year
4,61700% 5,50000% 5,00000% 5,00000%
JIBOR One Month Three Month Six Month One Year
7,93313% 8,13000% 8,22437% 8,35688%
Leading rates IDR USD
Sekarang 15,30299% 5,71109%
KURS
Jan
Feb
Mar Okt
Nov
Des
Jan
Bio Revenue
LIBOR One Month Three Month Six Month One Year
Des
120,00 2.152,91 EPS 4 kuartal 3.611,85 Price to Earning Ratio 17,79 2,26 5.622,75 Price to Book Ratio
Asset Market
Feb
Mar Okt
NASDAQ
Revenue
Revenue
Asset
188,00 7.575,56 EPS 4 kuartal 12.421,91 Price to Earning Ratio 155,59 31,16 Market 159.085,50 Price to Book Ratio
Asset
Nov
Jan
Feb
Mar
STI
Singapore
China
Okt
Nov
2.033,31
Des
Jan
Feb
Mar
Okt
Nov
Revenue
Des
Jan
Feb
Mar Okt
Nov
Des
Jan
Market
Feb
Mar
Bio
114,00 9.645,48 EPS 4 kuartal 3.317,18 Price to Earning Ratio 12,02 2,32 5.481,00 Price to Book Ratio
Asset
Des
Jan
131,80
Okt
Nov
LQ 45
Revenue
411,57 744,99 EPS 4 kuartal 2.418,69 Price to Earning Ratio 18,22 2,25 2.262,00 Price to Book Ratio
Asset Market
Feb
Mar
14.827,83
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Des
Jan
Pertambangan
4,61
1.985,61
Okt
Nov
Feb
Mar
1.379,03
Keuangan
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Des
Jan
Pertanian
434,31
Okt
Nov
Feb
Mar
2.282,28
Okt
Nov
Des
Jan
Barang Konsumsi
Feb
Mar
1.970,06
0,89%
Des
Jan
Feb
Infrastruktur
0,18%
632,51
1,27%
1,59%
Properti
0,23%
799,51
1,04%
0,80%
Korea
0,39%
4.768,28
0,96%
KOSPI 22.151,06
85,53
Mar
Bio
IHSG
0,90%
Hang Seng Hong Kong
Nov
Jepang
0,50%
Okt
-8,41
Nikkei 3.189,00
16,00
Feb
22,00 3.942,53 EPS 4 kuartal 8.196,92 Price to Earning Ratio 83,18 2,03 2.953,89 Price to Book Ratio
Market
-0,41%
Des
Jan
INDEKS SEKTORAL LOKAL
SHANGHAI 4.155,76
4,53
0,11%
Okt
Des Bio
INDEKS SEKTORAL DUNIA Amerika
Nov
Bio
Mar
997,17
Okt
Nov
Des
Jan
Manufaktur
1,17%
Feb
Mar
1.267,70
0,76%
29 Maret 2014 VALAS PENUTUPAN
Kode
Kurs
USD
US Dollar
11.361,00
EUR
Euro
15.586,36
SGD
Singapore Dollar
9.011,70
AUD
Australian Dollar
10.484,34
JPY
Japanese Yen
109,93
GBP
British Pound
18.894,15
HKD
Hongkong Dollar
1.464,59
CHF
Switzerland Franc
12.803,86
CNY
China Yuan
1.827,46
Okt
SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH 7,50
7,50
7,00
5,00
5,00
Mandiri 4,38
6,00
6,25
5,13
5,13
BNI
4,38
4,88
5,75
6,25
6,25
BRI
4,25
6,00
6,00
6,25
6,25
HSBC
6,63
8,63
9,00
6,05
6,05
Yield
SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA VALAS
6,91 7,49 7,82 7,55 7,83 8,59
Nama Bank 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan 24 Bulan
5,00
Jan
Feb
Mar
Dow Jones New York
Okt
Nov
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
FTSE 100 16.323,06
58,83
Inggris
0,36%
12,55
6.628,13
Okt
Des
Jan
Feb
Mar
Okt
Nov
Nov
Des
Jan
Feb
Perdagangan & Jasa
Mar
860,12
Okt
Des
Jan
Feb
Mar
Okt
Nov
Nov
Des
Jan
Aneka Industri
0,95%
0,18%
Crude Oil Brent
Nama Bank 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan 24 Bulan
BCA
Des
Feb
Mar
1.302,16
Okt
Jan
Feb
Mar
Okt
Nov
Des
0,28
0,38
0,28
0,28
Mandiri
5,13
0,38
0,38
0,63
0,63
BNI
6,25
0,38
0,38
0,38
0,38
BRI
6,25
0,63
0,63
0,75
0,75
HSBC
6,05
1,25
0,43
1,38
1,38
Nov
107,91
Coal
Jan
Nickel
Feb
Mar
15.669,00
Okt
Nov
Rubber
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
2.770,00
Okt
Jan
Feb
Mar
537,19
-0,30%
Des
Jan
Feb
Mar
Okt
Mar
Okt
Nov
Alumunium
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
2.656,00
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Jan
Feb
Mar
Okt
Nov
Oil WTI
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
22.924,50
Okt
Jan
Feb
Mar
Okt
Nov
Nov
Des
Jan
Feb
Copper
0,31
Des
101,46
-0,21
Tin
-0,67
Des
102,75
0,00
Gold
1,28
Des
15.775,00
1,09
Crude Palm Oil
-0,02
Okt
74,40
0,54
Des
Feb
29 Maret 2014
-0,15
Okt
Jan
Industri Dasar
1,57%
Des
Nov
BURSA KOMODITI
SUKU BUNGA BCA
Nov
Mar
303,20
-0,31
Des
Jan
Feb
Mar
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
14 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
KORPORASI & INDUSTRI Ikhtisar Kinerja Keuangan Unilever Indonesia Keterangan 2012 Penjualan Rp 30,7 triliun Laba kotor Rp 15,7 triliun Laba usaha Rp 7,16 triliun Laba bersih Rp 5,35 triliun Margin kotor 51,28% Margin usaha 23,32% Margin bersih 17,42%
UNVR 2013 Pertumbuhan Rp 27,3 triliun 12,4% Rp 13,8 triliun 13,7% Rp 6,49 triliun 10,3% Rp 4,83 triliun 10,6% 50,84% 44 basis poin 23,77% (45 basis poin) 17,69% (27 basis poin)
Sumber: keterangan pers perusahaan
Peningkatan volume penjualan dan harga sebelumnya tercatat telah berkontribusi terhadap kenaikan laba bersih Unilever Indonesia sepanjang 2013. (FOTO: BLOOMBERG/DADANG TRI)
Unilever Naikkan Harga Jual 5% di Kuartal I Meningkatnya volume penjualan dan rata-rata harga jual dari mix product sebesar 5% mendorong peningkatan pendapatan dan laba bersih perseroan di 2013. Andryanto Suwismo, Ekarina JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), emiten barang konsumsi harian, menaikkan harga jual sekitar 4%-5% sepanjang kuartal I 2014. Menurut direksi perseroan, kenaikan tersebut dilakukan untuk mengompensasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi
sejak tahun lalu. "Perseroan telah menaikkan harga jual sebesar 4%-5% pada kuartal I tahun ini untuk mengurangi tekanan pada komponen biaya akibat pelemahan nilai tukar," kata Sancoyo Antarikso, Direktur Unilever kepada IFT. Sementara terkait rencana pemerintah untuk kembali menaikkan tarif dasar listrik (TDL) indus-
tri sebesar 64%, hingga kini masih dipelajari perseroan. Dengan demikian, kenaikan harga jual produk Unilever secara tahunan hingga saat ini masih dalam penghitungan dan belum bisa ditentukan. "Kenaikan TDL dan dampaknya terhadap biaya masih kami pelajari," ujar dia. Peningkatan volume penjualan dan harga sebelumnya tercatat telah berkontribusi terhadap kenaikan laba bersih Unilever Indonesia sepanjang 2013. Laba bersih perseroan meningkat 10,6% menjadi Rp 5,35 triliun dibanding dengan periode sebelumnya secara
tahunan sebesar Rp 4,83 triliun. "Meningkatnya volume penjualan dan rata-rata harga jual dari mix product sebesar 5% mendorong peningkatan pendapatan dan laba bersih perseroan di 2013," ujar Sancoyo. Pendapatan perseroan sepanjang 2013 naik 12,6% menjadi Rp 30,7 triliun dari periode sebelumnya Rp 27,3 triliun. Kenaikan penjualan juga ditopang oleh meningkatnya penjualan perseroan di pasar ekspor dalam negeri masingmasing sebesar 32% dan 11,7%. Penjualan dalam negeri berkontribusi sekitar Rp 29 triliun terhadap total pendapatan bersih perseroan dan pasar ekspor berkontribusi sekitar Rp 1,6 triliun. Meningkatnya pendapatan juga dibarengi dengan peningkatan beban pokok penjualan sebesar 7,6%. Meski demikian, perseroan masih bisa mencatat kenaikan laba kotor sebesar 13,6% menjadi Rp 15,7 triliun dan laba usaha sebesar Rp 7,1 triliun. Hingga akhirnya perseroan memperoleh peningkatan laba bersih sebesar 10,6% menjadi Rp 5,35 triliun seiring dengan menurunnya beban keuangan menjadi Rp 20 miliar dari Rp 68 miliar. Sementara itu, PT Mandom Indonesia Tbk (TCID), emiten pesaing Unilever di segmen produk perawatan tubuh, membukukan penjualan sekitar Rp 2,03 triliun, tumbuh 9,5% dibandingkan dengan periode sebelumnya secara tahunan sebesar Rp 1,85 triliun. Peningkatan tersebut mendorong kenaikan laba bersih perseroan sepanjang 2013 sebesar 6,5% menjadi Rp 160 miliar.
"Peningkatan penjualan perseroan sejalan dengan kenaikan penjualan produk kosmetik perseroan di pasar domestik dan ekspor masing-masing sebesar 8,2% dan 13,1%," kata Takeshi Hibi, Presiden Direktur Mandom dalam keterangan tertulis. Ke depan, perseroan berencana memperluas pemasaran ke wilayah Timur Indonesia, seperti Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan di pasar ekpor, perseroan berencana memperluas pemasaran ke negara NIES (Newly Industrialized Economies) seperti Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Singapura. Tren Kenaikan Harga Produsen makanan dan minuman mulai menaikkan harga jual berkisar 5%-10% di kuartal I 2014 seiring dengan kenaikan beban operasional. Menurut asosiasi industri, kenaikan harga jual dilakukan untuk mengimbangi beban kenaikan upah buruh dan dampak lanjutan pelemahan kurs. "Berdasarkan laporan yang kami terima di asosiasi industri, produsen makanan minuman sudah mulai menaikkan harga jual di kuartal I 2014," kata Yusuf Hady, Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) kepada IFT. Kenaikan harga jual, lanjut dia, juga dilakukan untuk mempertahankan profitabilitas. Tahun lalu tekanan pelemahan kurs, kenaikan harga bahan kemasan, serta peningkatan beban operasional menekan margin laba, meski produsen makanan dan minuman sudah menaikkan harga jual. "Tekanan rugi kurs sangat terasa tahun lalu," paparnya. Meski rupiah dalam tren menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal I 2014, ratarata kurs rupiah pada tiga bulan pertama tahun ini masih tetap tinggi dibanding rata-rata kuartal I 2013. Berdasarkan data Bloomberg, pada awal Januari 2014 hingga kemarin rupiah menguat 6,4% dari posisi Rp 12.160 ke level Rp 11.380. Rata-rata kurs rupiah terhadap dolar AS di periode tersebut Rp 11.770. Nilai rata-rata kurs itu lebih tinggi 21,4% dibanding rata-rata kuartal I 2013 sebesar Rp 9.694.
Wintermar Siapkan US$ 60 Juta untuk Belanja Modal 2014 Ekarina JAKARTA - PT Wintermar Offshore Indonesia Tbk (WINS), emiten pelayaran, menyiapkan minimal US$ 60 juta untuk mendanai belanja modal dan penambahan armada tahun ini. Menurut eksekutif perusahaan, sekitar 30% kebutuhan belanja modal akan didanai dari kas internal dan 70% lainnya dari pinjaman bank. "Perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini minimal US$ 60 juta. Meski nilai tersebut sedikit lebih rendah dibanding realisasi belanja modal tahun lalu sebesar US$ 90 juta, jumlah tersebut berpotensi bertambah jika ada peningkatan demand," kata Pek Swan Liyanto, Head of Investor Relation Wintermar kepada IFT. Perseroan optimistis bisnis pelayaran dan sewa kapal tahun ini masih berpotensi tumbuh sejalan dengan meningkatnya aktivitas eksplorasi minyak dan gas pada daerah lepas pantai dan implementasi azas cabotage. Selain itu, terbatasnya suplai kapal-kapal offshore support vessels (OSV) yang bernilai lebih tinggi dan berbendera Indonesia telah membuat membaiknya tarif sewa pada segmen kapal bernilai tinggi. Perseroan juga berencana melakukan peremajaan terhadap kapalkapal tua dengan produktivitas
rendah dan digantikan dengan kapal baru bernilai tambah. "Dari dana belanja modal tahun ini, rencananya kami gunakan untuk membeli 5 unit kapal baru. Kapal yang akan dibeli merupakan jenis kapal besar dengan produktivitas dan nilai tinggi," ujar dia. Sekitar 3 unit kapal baru yang dipesan akan tiba pada awal April ini dan dua kapal sisanya datang pada kuartal IV. Dengan tambahan lima unit kapal baru, secara total hingga akhir tahun ini perseroan akan mengoperasikan sekitar 74 unit kapal. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sepanjang 2013 Wintermar membukukan pendapatan US$ 186 juta, tumbuh 50% dari periode sebelumnya secara tahunan sebesar US$ 124 juta. Peningkatan pendapatan terjadi seiring dengan ekspansi armada yang dilakukan perseroan untuk memenuhi permintaan jasa sewa kapal lepas pantai (offshore). "Kenaikan tarif sewa dan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah semakin meningkatkan pertumbuhan pertumbuhan laba kotor dan memperlebar range margin perseroan di 2013," kata Pek Swan. Laba kotor Wintermar tercatat tumbuh 65% menjadi US$ 57,7 juta dengan margin laba kotor 30,6%, naik 240 basis poin dari tahun sebelumnya. Laba usaha perseroan
tumbuh 76% menjadi US$ 46,7 juta seiring dengan perbaikan margin usaha sebesar 215 basis poin menjadi 24,73%. Namun, meningkatnya beban lain-lain yang berasal dari kenaikan beban bunga dan keuangan sebesar 49% menggerus pertumbuhan laba bersih. Perseroan mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 34% menjadi US$ 27 juta, dengan persentase pertumbuhan laba bersih yang di bawah persentase pertumbuhan laba kotor dan laba usaha. Sementara tahun ini, Wintermar menargetkan laba bersih bisa mencapai US$ 32,4 juta, tumbuh 20% dibanding realisasi 2013, terdorong dari jasa sewa kapal dan raihan kontrak baru. "Hingga 1 Maret 2014, kami telah memperoleh kontrak senilai US$ 111,4 juta dari bisnis sewa kapal lepas pantai," pungkas Pek Swan. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), berencana menambah satu unit armada kapal anchor handling tug supply (AHTS) tahun ini senilai US$ 20 juta. Menurut direksi perseroan, ekspansi tersebut dilakukan untuk memperkuat bisnis penyediaan kapal lepas pantai (offshore) seiring dengan tingginya kebutuhan kapal di sektor tersebut. "Tahun ini perseroan berencana kembali mendatangkan satu unit
Dari dana belanja modal tahun ini, rencananya perseroan gunakan untuk membeli 5 unit kapal baru. (FOTO: RENEE C. AIELLO/U.S. COAST GUARD VIA BLOOMBERG)
kapal AHTS senilai US$ 20 juta. Sebagian besar dana pembelian kapal akan kami penuhi dari pinjaman perbankan asing yang sedang dijajaki," kata Loa Siong Bun, Direktur Utama Pelayaran Bina Buana Raya. Hingga saat ini perseroan tercatat telah memiliki sekitar enam unit kapal AHTS. Menurut dia, bisnis sewa kapal lepas pantai tahun ini dinilai masih cukup menarik, seiring dengan tingginya kebutuhan kapal guna mendukung aktivitas pengeboran minyak lepas pantai. Dia menambahkan perseroan sedang menjajaki pinjaman dari bank asing dengan nilai diperkirakan sekitar US$ 14 juta. Pinjaman bank itu akan mendanai 70% dari nilai pem-
belian kapal, sisanya akan menggunakan kas internal perusahaan. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan telah memberikan persetujuan untuk menjaminkan lebih dari 50% maupun seluruh kekayaan bersih untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau pihak lainnya. Sepanjang 2013, perseroan membukukan penurunan laba bersih sebesar 24,2% menjadi US$ 5,39 juta dari periode sebelumnya secara tahunan US$ 7 juta. Penurunan laba bersih tersebut salah satunya diakibatkan oleh meningkatnya beban langsung sebesar 30,9% dari US$ 18,1 juta menjadi US$ 23,7 juta pada 2013.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014 15
KORPORASI & INDUSTRI
Sampoerna Agro Berencana Tarik Pinjaman Rp 650 Miliar Rata-rata volume penjualan dana harga jual Sampoerna Agro turun sebesar 20% pada tahun lalu, sehingga menekan pendapatan dan laba bersih perseroan. Ekarina JAKARTA - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), emiten perkebunan sawit, berencana menarik pinjaman sebesar Rp 650 miliar atau sekitar 65% dari total kebutuhan belanja modal tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 1 triliun. Menurut manajemen perseroan, opsi tersebut akan digunakan bila rencana ekspansi perseroan dapat berjalan maksimal tahun ini. "Jika ekspansi dapat berjalan optimal, kemungkinan perseroan akan melakukan penarikan pinjaman dari fasilitas yang sudah ada saat ini dari beberapa perbankan BUMN, swasta, maupun asing," kata Michael Kesuma, Head of Investor Relation Sampoerna Agro kepada IFT. Pada Mei 2013, perseroan telah mendapat fasilitas kredit investasi dari Indonesia Eximbank senilai Rp 498 miliar (terbagi dalam 4 tranche) dengan bunga sekitar 9,25% dan tenor 10 tahun. Dana tersebut dapat digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit. Selain itu, perseroan masih memiliki sisa saldo dari PT Bank DBS Indonesia sebesar Rp 107 miliar atas pinjaman anak usaha sebesar Rp 115 miliar untuk membangun infrastruktur dan rehabilitasi penanaman kembali pabrik tepung sagu. Michael menjelaskan, sekitar 80% anggaran belanja modal 2014 rencananya digunakan untuk pengembangan bisnis kelapa sawit dan 20% untuk pengembangan tanaman lainnya seperti karet dan sagu. Perseroan tahun ini berencana fokus mendorong ekspansi produksi tak hanya di tanaman sawit, tapi juga mendorong ekspansi pada tanaman lain seperti karet dan sagu. Diversifikasi tanaman itu antara lain bertujuan untuk memberi nilai
Sampoerna Agro telah mendapat fasilitas kredit investasi dari Indonesia Eximbank senilai Rp 498 miliar (terbagi dalam 4 tranche) dengan bunga sekitar 9,25% dan tenor 10 tahun. (FOTO: BLOOMBERG/GOH SENG CHONG)
tambah dan mengurangi risiko ketergantungan terhadap produk komoditas perkebunan yang kerap mengalami fluktuasi harga. Pada 2014, perseroan menargetkan volume produksi meningkat 20% dari 2013. Peningkatan produksi itu akan didorong perbaikan harga di pasar internasional dan hasil ekspansi tahun lalu. Sepanjang 2013, Sampoerna Agro mencatat penurunan laba bersih sebesar 64,2% menjadi Rp 120 miliar dari periode sebelumnya secara tahunan sebesar Rp 336 miliar. Menurut manajemen perseroan, penurunan volume penjualan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menyebabkan laba bersih perseroan turun signifikan. "Rata-rata volume penjualan dana harga jual kami turun sebesar 20% secara tahunan, sehingga itu menyebabkan penjualan kami tertekan sepanjang 2013 dan pada akhirnya berdampak terhadap penurunan laba bersih," kata Michael
Kesuma, Investor Relation Sampoerna Agro. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sepanjang 2013 Sampoerna Agro membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,56 triliun, turun 14,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,98 triliun. Menurut Michael, penurunan itu terjadi seiring dengan menurunnya volume penjualan perseroan sebesar 20% akibat faktor iklim dan terjadinya ledakan panen sehingga mengakibatkan industri perkebunan mengalami resting periode. Sementara itu, pelemahan harga CPO sejak tahun lalu turut menekan penjualan perseroan. "Meski demikian, peningkatan volume produksi hampir dua kali lipat dan perbaikan harga jual CPO pada kuartal IV setidaknya cukup mampu mengurangi tekanan kinerja perseroan secara tahunan," ujar Michael. Penurunan penjualan menekan perolehan laba kotor perseroan sebesar 31,6% menjadi Rp 498 miliar dari perolehan sebelumnya Rp 792
miliar. Laba operasi juga turun 51,4% menjadi Rp 236 miliar dari periode sebelumnya Rp 486 miliar. Selain itu, meningkatnya beban keuangan perseroan sebesar 77% mengakibatkan perolehan laba bersih perseroan makin tertekan. "Peningkatan beban keuangan terjadi seiring dengan adanya utang perbankan yang digunakan untuk investasi dan pengembangan usaha perseroan," ungkap dia. Dengan demikian, hingga 2013 perseroan hanya mampu mencatat laba bersih sebesar Rp 120 miliar, turun 64,2% dari periode sebelumnya. Belanja Modal PT BW Plantation Tbk (BWPT), emiten perkebunan sawit pesaing Sampoerna Agro, tahun ini juga berencana menarik pinjaman Rp 500 miliar untuk mendanai belanja modal 2014. Menurut direksi perseroan, dana itu akan didapat dari saldo pinjaman yang belum digunakan dari dua perbankan lokal. "Untuk mendanai kebutuhan
belanja modal, kemungkinan kami akan menarik pinjaman Rp 500 miliar. Perseroan masih memiliki dana yang bisa ditarik dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)," kata Kelik Irwantono, Direktur BW Plantation kepada IFT. Sebelumnya perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank BNI pada 8 April 2013 dengan jumlah maksimal pinjaman sebesar Rp 622 miliar dan tingkat bunga 10,75% per tahun. Fasilitas kredit itu bisa digunakan untuk investasi tanaman dan kebun kelapa sawit perusahaan serta anak usaha. Hingga 31 Desember 2014, perseroan masih memiliki saldo pinjaman sebesar Rp 475 miliar. Sementara dari bank BRI, anak usaha perseroan pada 2011 telah memperoleh kredit investasi dengan maksimal fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,03 triliun dengan jangka waktu 96 bulan dan kredit investasi pabrik Rp 221 miliar. Menurut Kelik, alokasi belanja modal tahun ini sebagian besar digunakan untuk perluasan pabrik dan penambahan pabrik di Kalimantan Barat. Untuk ekspansi pabrik baru di daerah Kalimantan Barat, perseroan menyiapkan investasi Rp 150 miliar. Adapun kapasitas produksi pabrik tersebut 60 ton per jam. "Penarikan pinjaman akan kami sesuaikan dengan kondisi pasar," kata dia. Sepanjang 2013, BW Plantation membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,14 triliun atau tumbuh 21% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 944 miliar. Peningkatan usaha sejalan dengan peningkatan volume penjualan CPO dan palm kernel masing-masing sebesar 21,9% dan 20,7%. Meski demikian, tingginya biaya perawatan tanaman areal menghasilkan yang masih berumur muda dan penurunan rata-rata harga jual CPO sepanjang 2013 sebesar 2,7% mengakibatkan beban pokok penjualan perseroan naik signifikan 61,6% menjadi Rp 603 miliar dibanding periode yang sama secara tahunan.
Industri Biodiesel Butuh Investasi Rp 6 Triliun untuk Mandatori BBN Andryanto Suwismo DENPASAR - Industri biodiesel di Indonesia diperkirakan membutuhkan tambahan investasi sebesar Rp 6 triliun untuk memenuhi rencana peningkatan mandatori bahan bakar nabati (BBN) dari 10% menjadi 30%. Namun, tambahan investasi tersebut perlu didukung kebijakan pemerintah yang konsisten. "Idealnya investasi untuk pengembangan industri biodiesel nasional hingga mencapai mandatori BBN sebesar 30% senilai Rp 6 triliun," kata Tungkot Sipayung, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di sela-sela acara lokakarya bertema "Perkebunan Sawit, Mengelola Bisnis dan Dampak Lingkungan." Tungkot menjelaskan, itu baru untuk pengembangan industri biodiesel, sedangkan kebutuhan investasi untuk industri turunan minyak sawit lainnya diperkirakan lebih besar. "Saat ini kami sedang meng-
hitung hilirisasi dilakukan sampai di mana. Nanti akan diketahui kebutuhan investasinya," kata Tungkot. Dia menilai, para pelaku usaha industri sawit mampu dalam menyediakan tambahan investasi untuk program peningkatan mandatori biodiesel tersebut. Akan tetapi, investasi itu belum berjalan seperti yang diharapkan karena pengusaha masih menghadapi inkonsistensi kebijakan pemerintah, suku bunga yang terlalu tinggi, dan infrastruktur yang kurang mendukung. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga menilai, investasi di sektor minyak sawit cukup tinggi di Indonesia. Setelah diberlakukan mandatori BBN, nilai investasi terus meningkat tinggi. Mahendra Siregar, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menjelaskan hingga awal 2014 sedikitnya terdapat 58 perusahaan yang berencana membangun pengolahan biodiesel. ''Nilai investasi sekitar US$ 4 miliar dengan kapasitas produksi bekisar 12
juta kiloliter,'' kata dia. Menurut Mahendra, kapasitas produksi akan terus meningkat dibandingkan dengan saat ini. Kini, kapasitas produksi biodiesel nasional mencapai 5,6 juta kiloliter. Dia menerangkan, walaupun produksi minyak sawit tinggi, penyerapan dalam negeri rendah. Pasalnya, kebutuhan biodiesel di dalam negeri belum besar. Konsumsinya, sekitar 2,5 juta kiloliter dan sisanya diekspor. Dia mengapresiasi langkah kongkret PLN dalam mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan produksi listrik dan beralih ke biodiesel. Protes ke WTO Joko Supriyono, Sekjen Gapki, menambahkan asosiasi industri juga akan memprotek kebijakan Eropa yang memberlakukan antidumping dan antisubsidi terhadap biodiesel asal Indonesia. Eropa sejak tahun lalu telah menerapkan bea masuk antidumping dan anti-
Hingga awal 2014 sedikitnya terdapat 58 perusahaan yang berencana membangun pengolahan biodiesel. (FOTO: BLOOMBERG/MARCOS ISSA)
subsidi sekitar 18,9% terhadap biodiesel asal Indonesia. "Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk melayangkan protes ke WTO," ujarnya. Selain menerapkan bea masuk antidumping dan antisubsidi, lanjut dia, Eropa juga melakukan kebijakan hambatan nontarif (non tariff barier) seperti kampanye negatif untuk melemahkan industri sawit nasional. "Sikap dasar dari hambatan itu adalah perang dagang
karena minyak nabati mereka kalah bersaing dengan sawit Indonesia," tuturnya. Menurut Joko, minyak nabati asal Eropa dan Amerika Serikat kalah produktif dengan sawit Indonesia sehingga dominasi pasarnya terganggu. "Sejak 1980-an kampanye negatif terhadap sawit Indonesia tidak surut, dari mulai isu kesehatan, lingkungan, deforestasi, dan perubahan iklim dilancarkan oleh Eropa dan AS," ujarnya.
16 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
OPINI
Judul berita
Nama jabatan
quote
Redaksi menerima artikel/opini dari pembaca dengan panjang maksimal 9.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat penulis dan fotokopi identitas diri yang masih berlaku. Setiap artikel/opini yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. Artikel/opini dapat dikirim via email ke
[email protected].
INDONESIA FINANCE TODAY
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014 17
PERTAMBANGAN & ENERGI
Pembiayaan Proyek PLTP Sarulla Cair Bank Pembangunan Asia telah menandatangani paket pembiayaan untuk Sarulla senilai US$ 350 juta. zƵƌŝŬĂ/ŶĚĂŚWƌĂƐĞƟĂŶƟ͕ůĮĂŶ JAKARTA – Pembiayaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla berkapasitas 3x110 megawatt (MW) di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, mulai cair. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), salah satu lembaga keuangan yang akan membiayai pembangunan Sarulla, telah menandatangani paket pembiayaan senilai US$ 350 juta untuk konstruksi proyek PLTP Sarulla. Jackie B Surtani, Senior Investment Specialist ADB, mengatakan tenaga panas bumi merupakan sumber daya yang melimpah di Indonesia dan dapat dikembangkan menjadi energi yang bersih, aman dan berlanjutan. “Energi panas EXPLVHFDUDVLJQL¿NDQGDSDWPHQX runkan emisi karbon,” kata dia di Manila, Senin. ADB dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) akan menjadi pemimpin konsorsium dari enam bank komersial yang akan memberikan pembiayaan sebesar US$ 1,17 miliar untuk proyek PLTP Sarulla. Pembangunan PLTP Sarulla dikembangkan oleh konsorsium PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Company dan Ormat International. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan SHQ\HOHVDLDQ ¿QDQFLDO ¿QDQFLDO close) proyek PLTP Sarulla ditargetkan tuntas April 2014. Tisnaldi, Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM), sebelumnya mengatakan seiring dengan penuntasan ¿QDQFLDO FORVH, pembangunan konstruksi PLTP Sarulla bisa segera dimulai. PLTP Sarulla yang dikembangkan PT Medco Power Indonesia diharapkan bisa mulai memproduksi
listrik pada pertengahan 2016. “Kami berharap tidak ada kendala operasi sehingga pada pertengahan 2016 pembangkit itu sudah mulai menghasilkan listrik,” ujarnya. Listrik yang dihasilkan PLTP Sarulla nantinya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera, khususnya Sumatera Utara. Proyek Sarulla akan dibangun dalam tiga tahap. Setelah tahap pertama yang ditargetkan tuntas pada 2016, unit II PLTP Sarulla ditargetkan bisa mulai mengaliri listrik pada Juli 2017. Setelah itu, unit III akan dioperasikan pada 2018. Proyek PLTP Sarulla merupakan salah satu proyek yang masuk dalam program percepatan pembangunan listrik (fast track program/FTP) tahap II. Sandiaga Uno, Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), perusahaan yang menguasai 51% saham Medco Power melalui PT Saratoga Power, berharap PLTP Sarulla dapat segera beroperasi. Apalagi dengan adanya pemerintah baru. “Sebetulnya mudah, kalau selesai soal perizinan dalam waktu enam bulan bisa selesai. Financial close hanya satu tahun langsung bisa konstruksi,” tandas dia. Evaluasi Tarif Kementerian ESDM saat ini mengevaluasi hasil kajian Bank Dunia (World Bank) dan ADB terkait penetapan tarif listrik panas bumi. Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengatakan saat ini pemerintah sudah menerima laporan kajian Bank Dunia dan ADB mengenai tarif listrik panas bumi. “Mereka baru saja submit ¿QDO report dan saat ini sedang kita evaluasi akhir,” tukas dia kepada IFT.
ADB dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) akan menjadi pemimpin konsorsium dari enam bank komersial yang akan memberikan pembiayaan sebesar US$ 1,17 miliar untuk proyek PLTP Sarulla. (FOTO: BLOOMBERG/ALESSIA PIERDOMENICO)
Menurut Rida, Kementerian ESDM akan melibatkan Kementerian Keuangan menyangkut evaluasi tarif panas bumi. Penetapan tarif panas bumi akan diterbitkan melalui Peraturan Menteri ESDM. “Mudah-mudahan semuanya bisa lancar, dan permen harga baru panas bumi bisa segera terbit,” kata dia. Saat ini tarif listrik panas bumi masih mengikuti feed in tariff yang tertuang dalam Permen ESDM Nomor 22 Tahun 2012 tentang Penugasan Kepada PT PLN (Persero) untuk Melakukan Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan Harga Patokan Pembelian Tenga Listrik oleh PLN dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Berdasarkan regulasi itu, tarif
listrik panas bumi ditetapkan US$ 0,1 hingga US$ 0,18 per kilowatthour. Harga tertinggi US$ 0,18 akan diterapkan pada Wilayah Indonesia Timur dengan pertimbangan biaya produksi yang lebih tinggi. ADB dan Bank Dunia merekomendasikan penentuan tarif listrik panas bumi menggunakan batas atas (ceiling price). ADB dan Bank Dunia sebagai konsultan independen pemerintah, telah memberikan masukan terkait metode penentuan tarif listrik panas bumi. Ceiling price tersebut diberlakukan dengan adanya perubahan metode lelang. Selama ini, pemerintah melelang pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas tertentu. Sementara ADB dan Bank Dunia menyarankan agar
Pendapatan Medco Energi Turun 2% zƵƌŝŬĂ/ŶĚĂŚWƌĂƐĞƟĂŶƟ JAKARTA – Pendapatan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), emiten minyak dan gas, pada tahun lalu tercatat turun 2% menjadi US$ 889 juta dibanding realisasi pendapatan 2012 sebesar US$ 904 juta. Imron Gazali, Head of Corporate Secretary Medco Energi, mengatakan pendapatan agak menurun disebabkan turunnya harga minyak mentah dunia. “Untuk produksi minyak, Medco berhasil mempertahankan produksi dengan mencatat penurunan di sebesar 7% dari lapangan-lapangan yang ada,” kata dia kepada IFT, Jumat. Menurut Imron, lapangan produksi Medco rata-rata sudah berumur 30 tahunan. Biasanya laju penurunan produksi 20-25% per tahun. Namun Medco berhasil menjaga laju penurunan di bawah 10%, dengan upaya-upaya penambahan sumur produksi, peningkatan produktivitas sumur, SHQLQJNDWDQ H¿VLHQVL ELD\D SH mulihan faktor recovery minyak dengan metode enhance oil recovery (EOR). Segmen eksplorasi dan produksi (E&P) minyak dan gas masih
menjadi unit usaha utama Medco yang berkontribusi sebesar 93% dari total pendapatan atau sebesar US$ 827 juta. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan yang telah ditetapkan pada tahun 2011 untuk fokus kepada usaha eksplorasi dan produksi migas. Pendapatan unit usaha E&P ditentukan berdasarkan total volume penjualan migas yang mencapai 19 juta barel setara minyak (MBOEPD) selama 2013 atau turun sebesar 7% dibanding dengan total volume penjualan 2012 sebesar 20,5 MBOEPD. Selain karena penurunan volume penjualan, penurunan pendapatan Medco juga disebabkan penurunan rata-rata harga minyak dunia dari US$ 115,6 per barel di 2012 menjadi US$ 108,3 per barel di 2013. Disisi lain, pada tahun lalu Medco berhasil menegosiasikan kembali beberapa perpanjangan kontrak gas disertai dengan kenaikDQKDUJDJDV\DQJVLJQL¿NDQ\DLWX dari harga rata-rata gas US$ 4,03 per MMBTU pada 2012 menjadi US$ 5,41 per MMBTU atau naik 34%. Imron mengatakan kenaikan harga gas dipicu kestabilan produksi sehingga perusahaan berhasil
Medco Energi terus melanjutkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi dan appraisal untuk menambah cadangan migas. (FOTO: BLOOMBERG/DADO GALDIERI)
menaikkan harga gas. “Produksi gas relatif stabil, bahkan Medco berhasil melakukan negosiasi ulang dengan pembeli gas, sehingga harga gas bisa dinaikkan sekitar 30% lebih tinggi,” kata dia. Medco tercatat membukukan laba kotor dan laba operasional masing-masing sebesar US$ 367 juta dan US$ 246 juta. Laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) pada 2013 tercatat sebesar US$ 349 juta, meningkat dibanding realisasi 2012 sebesar US$ 346 juta. Laba bersih Medco dari operasi
yang berjalan sebesar US$ 40 juta atau relatif stabil jika dibandingkan pada tahun 2012 sebesar US$ 41 juta. Pada Oktober 2013 Perseroan memutuskan untuk menghentikan dan menutup operasi kilang Etanol di Lampung karena tidak tersedianya pasokan bahan baku. Dengan penutupan kilang Etanol dan penerapan provisi aset Migas Perseroan, Medco Energi mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk Perseroan sebesar US$ 12,6 juta pada 2013 atau tidak berbeda dengan realisasi 2012.
tidak dipatok kapasitas pembangkitnya. Dalam kebijakan energi nasional (KEN), seluruh tarif energi baru terbarukan dikonsepkan menggunakan mekanisme feed in tariff. Sebelum meminta ADB dan Bank Dunia menjadi konsultan, pemerintah memiliki tiga alternatif tarif listrik panas bumi, yakni feed in tariff, harga patokan tertinggi, atau kombinasi dari kedua. Kombinasi konsep feed in tariff dan harga patokan tertinggi dimungkinkan dengan adanya SHPEDJLDQ GHPRJUD¿ EHUGDVDUNDQ potensi yang ada. Wilayah yang berada di jalur gunug berapi seperti Sumatera, Jawa, dan Maluku dinilai cukup menggunakan harga patokan tertinggi. Namun, proyek di luar wilayah itu dinilai membutuhkan feed in tariff. Pengembangan Proyek Lukman Mahfoedz, Direktur Utama Medco mengatakan Medco bersama mitra kerja PT Pertamina (Persero), Mitsubishi dan KOGAS tengah menyelesaikan Proyek Kilang Donggi Senoro LNG (DSLNG). Penyelesaian Proyek Hulu Senoro telah mencapai lebih dari 66% sementara Proyek DSLNG telah mencapai lebih dari 90% pada Maret 2014. “Proyek Hulu Senoro dan Proyek DSLNG dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini,” kata dia. Pada Proyek Area 47 di Libya, Medco melalui joint venture Nafusah Oil Operations B.V. (Nafusah) saat ini sedang mempersiapkan pekerjaan detailed engineering design (FEED) yang akan selesai pada tahun ini, untuk kemudian dilanjutkan dengan proses pemilihan dan penunjukkan kontraktor EPC. Selain itu, Medco Energi terus melanjutkan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi dan appraisal untuk menambah cadangan migas di lapangan-lapangan yang sudah ditemukan sumber hidrokarbon di blok Area 47. Medco juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada Maret 2014 dengan PT Panca Amara Utama (PAU), sebuah perusahaan lokal produsen amoniak. Dalam perjanjian jual beli gas, MedcoEnergi akan memasok gas sebesar 55 MMSCF per hari kepada Panca Amara dengan harga gas yang disepakati berdasarkan harga amoniak internasional.
18 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
PERTAMBANGAN & ENERGI
Samindo Catat Pertumbuhan Profitabilitas Tertinggi .HQDLNDQSUR¿WDELOLWDV6DPLQGRGLGRURQJH¿VLHQVLEHEDQSHUVHURDQGLVHNWRUKXOX
Kontribusi pendapatan Samindo berasal dari anak usahanya PT Sims Jaya yang merupakan kontraktor jasa tambang batubara PT Kideco Jaya Agung. (FOTO: BLOOMBERG/DADANG TRI)
ƌŝŐŝĚĂƌŶĞƐƟŶĂ͘tĞĂ -$.$57$ ± 37 6DPLQGR 5H VRXUFHV 7EN 0<2+ PHQFDWDW SHUWXPEXKDQ SUR¿WDELOLWDV WHU WLQJJLSDGDGLEDQGLQJHPLWHQ NRQWUDNWRU MDVD WDPEDQJ \DQJ MXVWUXPHQJDODPLWUHQWXUXQ3UR ¿WDELOLWDV6DPLQGRWDKXQODOX\DQJ WHUFHUPLQGDODPPDUJLQNRWRUGDQ PDUJLQXVDKDWHUFDWDWWXPEXK GDQGLEDQGLQJ 0DUJLQ XVDKD 6DPLQGR QDLN PHQMDGLGLEDQGLQJUHDOLVDVL VHEHVDUVHPHQWDUDLWX PDUJLQ NRWRU SHUVHURDQ WXPEXK PHQMDGL GLEDQGLQJ WDKXQ VHEHOXPQ\D %HUGDVDUNDQ ULVHW ,)7 WHUKDGDS ODSRUDQ NHXDQJDQ SHUVHURDQ NH
Kinerja Keuangan Emiten Kontraktor Tambang DEWA 2013 2012 Pendapatan (Juta Dollar) 222,03 334,99 Laba Bersih (Juta Dollar) -51,69 -41,03 Margin Kotor (%) -4,79% -1,15% Margin Usaha (%) -25,65% -15,06%
MYOH* PTRO Perub 2013 2012 Perub 2013 2012 Perub -33,72% 2,455,56 1,793,73 36,90% 360,09 385,49 -6,59% 25,98% 173,45 35,88 383,42% 17,31 49,12 -64,76% -3,64% 14,09% 12,96% 1,13% 25,17% 29,24% -4,07% -10,59% 11,31% 9,37% 1,94% 17,25% 20,78% -3,53% Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan *Dalam Miliar Rp
QDLNDQ SUR¿WDELOLWDV 6DPLQGR GL GRURQJ H¿VLHQVL EHEDQ SHUVHURDQ GL VHNWRU KXOX +DO LQL WHUFHUPLQ GDODP SHQXUXQDQ EHEDQ SRNRN SURGXNVL PHQMDGL SDGD WDKXQ ODOX GLEDQGLQJ \DQJ PHQFDSDL 3HQGDSDWDQ 6DPLQGR WDKXQ
ODOX WHUFDWDW VHEHVDU 5S WUL OLXQ QDLN GLEDQGLQJ UHDOLVDVL SHQGDSDWDQ VHEHVDU 5S WULOLXQ .RQWULEXVL SHQGDSDWDQ 6DPLQGR EHUDVDO GDUL DQDN XVD KDQ\D 37 6LPV -D\D \DQJ PHUX SDNDQNRQWUDNWRUMDVDWDPEDQJ37 .LGHFR-D\D$JXQJ
3HUWXPEXKDQSUR¿WDELOLWDVSDGD DNKLUQ\D PHQGRURQJ ODED EHUVLK SHUVHURDQ WXPEXK VLJQL¿NDQ GL /DEDEHUVLK6DPLQGRWHUFDWDW QDLNPHQMDGL5SPLOLDUDWDX QDLN GLEDQGLQJ UHDOLVDVL VHEHVDU5SPLOLDU 6HPHQWDUD LWX GXD HPLWHQ VH MHQLV \DLWX 37 'DUPD +HQZD 7EN '(:$ GDQ 37 3HWURVHD 7EN 3752 MXVWUX PHQFDWDW SHQX UXQDQ SUR¿WDELOLWDV SDGD WDKXQ ODOX1DPXQEHUEHGDGHQJDQ3HWUR VHD 'DUPD +HQZD PHQFDWDW PDU JLQ\DQJQHJDWLI 0DUJLQ NRWRU GDQ PDUJLQ NRWRU 3HWURVHD WXUXQ PHQMDGL GL GLEDQGLQJ WDKXQ VHEHOXPQ\D 0DUJLQ XVDKD WXUXQ PHQ MDGL GDUL UHDOLVDVL VHEHVDU 6HEDOLNQ\D PDU JLQ NRWRU 'DUPD +HQZD WHUFDWDW PDNLQ PHOHPDK PHQMDGL PLQXV GL GLEDQGLQJ UHDOLVDVL VHEHVDU PLQXV 0DU JLQXVDKDPHQXUXQPHQMDGLPLQXV GLEDQGLQJ WDKXQ VHEHOXP Q\DPLQXV 1HJDWLIQ\D PDUJLQ 'DUPD +HQZDSDGDOHELKGLVHEDENDQ ROHK MXPODK EHEDQ SURGXNVL \DQJ PHODPSDXL SHQGDSDWDQ HPLWHQ 3DGD SHUVHURDQ PHQFDWDW SHQXUXQDQ SHQGDSDWDQ SHUVHURDQ WXUXQ PHQMDGL 86 MXWD GDUL VHEHOXPQ\D 86 MXWD GL %HEDQ SURGXNVL WHU FDWDW VHEHVDU 86 MXWD GDUL VHEHOXPQ\D 86 MXWD GL SHULRGH\DQJVDPD :DFKMXGL 0DUWRQR 3UHVLGHQ 'LUHNWXU 'DUPD +HQZD PHQJD WDNDQVHSDQMDQJ'DUPD+HQZD PHQJDODPL EDQ\DN NHQGDOD WHUX WDPDGDULSHQXUXQDQWDUJHWSURG XNVL GDUL NOLHQ PLOLN SHUXVDKDDQ DNLEDW SHOHPDKDQKDUJDEDWXEDUD 3DGD DZDO 'DUPD +HQZD PHQDUJHWNDQ SURGXNVL VHEHVDU MXWD WRQ GHQJDQ WDUJHW RYHUEXUGHQ UHPRYDO VHEHVDU MXWDEDQNFXELFPHWHUEFP
1DPXQKLQJJDDNKLUWDKXQ SURGXNVL EDWXEDUD KDQ\D PHQ FDSDL GDUL WDUJHW DWDX KDQ\D VHEHVDU MXWD WRQ VHPHQWDUD RYHUEXUGHQ KDQ\D PHQFDDL GDUL WDUJHW DWDX KDQ\D VHEHVDU MXWDEFP 'L VLVL ODLQ PHVNLSXQ EHEDQ SURGXNVLSHUVHURDQWXUXQQLODL EHEDQ SURGXNVL VHEHVDU 86 MXWD WHUFDWDW PHOHELKL QLODL SHQGDSDWDQ SHUVHURDQ VHKLQJJD SHUVHURDQPHQFDWDWUXJLXVDKD86 MXWD ³7DKXQ PHUXSDNDQ WD KXQ SHQXK WDQWDQJDQ VHODLQ SHU ODPEDWDQ KDUJD EDWXEDUD NHQ GDOD MXJD GDWDQJ GDUL NRQGLVL DODP &XDFD OHELK EXUXN GLEDQGLQJ GHQJDQ &XUDK KXMDQ NHOLFLQDQ WDQDK ORQJVRU PHQ\HEDENDQ MDPMDP SURGXNVL \DQJWHUEXDQJDWDXWLGDNWHUSDNDL´ XQJNDSGLD Target Pendapatan 'DUPD +HQZD PHQDUJHWNDQ SHQGDSDWDQ WDKXQ LQL PHQFDSDL 86MXWDQDLNGLEDQGLQJ UHDOLVDVL VHEHVDU 86 MXWD .HQDLNDQ SHQGDSDWDQ VHLULQJ GHQJDQ UHQFDQD SHUVHURDQ PH QDLNDQ UHQFDQD SURGXNVL GDQ SH QLQJNDWDQ H¿VLHQVL XQWXN PHQ GRQJNUDNNLQHUMDNHXDQJDQ :DFKMXGL PHQJDWDNDQ IDNWRU \DQJSDOLQJVLJQL¿NDQGDULSHQLQJ NDWDQ SHQGDSDWDQ WDKXQ LQL DGD ODK SHQLQJNDWDQ H¿VLHQVL \DQJ GL SHUROHK GDUL RSWLPLVDVL GDUL mine plan GDQ PLQH RSHUDWLRQ 8QWXN main and plan SHUVHURDQ OHELK PHQLQJNDWNDQH¿VLHQVLWHUNDLWSUR VHV SHQJDQJNXWDQ ORDGLQJ GDQ H¿VLHQVL ZDNWX 6HODLQ LWX XQWXN GULOODQGEODVW8QWXNPLQLQJRSH UDWLRQ SHUVHURDQ EHUXSD\D XQWXN PHPSHUEDLNLVSHHGKDXOLQJGDUL NPPHQMDGLNP ³'DODP NRQWUDN GHQJDQ NOLHQ NLWD WHODK WDUJHWNDQ NHOHELKDQ MD UDN GDODP SHQJDQJNXWDQ WLGDN DNDQ WHUMDGL ODJL SHQJJXQDDQ ED KDQ EDNDU DNDQ EHUNXUDQJ NDUHQD EDQ\DN DODWDODW \DQJ EDUX VH KLQJJD FRVW SURGXFWLRQ ELVD NLWD WHNDQ´NDWDGLD 7DKXQ LQL 'DUPD +HQZD PH QDUJDWNDQ SURGXNVL EDWXEDUD VH EHVDU MXWD WRQ DWDX QDLN GHQJDQ RYHUEXUGHQ VHEHVDU MXWDEFP
Laba Bersih Eterindo Anjlok 79% akibat Rugi Selisih Kurs ůĮĂŶ -$.$57$ ± /DED EHUVLK 37 (WHULQGR :DKDQDWDPD 7EN (7:$ HPLWHQ VHNWRU NLPLD GDQ EDKDQ EDNDU QDEDWL DQMORN PHQMDGL 5S PLOLDU SDGD WDKXQ ODOX GLEDQGLQJ ODED EHUVLK VHEHVDU5SPLOLDU3HQXUXQDQ VLJQL¿NDQ ODED EHUVLK GLVHEDENDQ UXJL VHOLVLK NXUV \DQJ PHORQMDN KLQJJD5SPLOLDUGLEDQGLQJUXJL NXUVSDGD\DQJKDQ\DVHEHVDU 5SPLOLDU (WHULQGRSDGDWDKXQODOXWHUFDWDW PHPEXNXNDQ SHQGDSDWDQ VHEHVDU 5SWULOLXQQDLNGLEDQGLQJ SHQGDSDWDQ VHEHVDU 5S WULOLXQ 3HQGDSDWDQ (WHULQGR WHUXWDPD EHUDVDO GDUL SHQMXDODQ ELRGLHVHO \DQJ SDGD WDKXQ ODOX PHQFDSDL 5S PLOLDU DWDX GDUL WRWDO SHQGDSDWDQ 6HODLQ LWX (WH ULQGR MXJD WHUFDWDW PHPEXNXNDQ SHQMXDODQ EDKDQ NLPLD VHEHVDU 5S PLOLDUGDULSHQMXDODQWDQGDQ EXDK VDZLW \DQJ PHQFDSDL 5S PLOLDU 0DQDMHPHQ (WHULQGR VHEHOXP Q\D PHQJXQJNDSNDQ SHQMXDODQ ELRGLHVHO SDGD WDKXQ ODOX QDLN VHEHVDUPHQMDGLULEXPHWULF WRQ GLEDQGLQJ UHDOLVDVL \DQJ PHQFDSDLULEXPHWULFWRQ ,PPDQXHO 6XWDUWR 'LUHNWXU
8WDPD (WHULQGR PHQJDWDNDQ SH QLQJNDWDQ YROXPH SHQMXDODQ ELR GLHVHO WHODK PHQGRURQJ NHQDLNDQ SHQGDSDWDQSHUVHURDQ 3DGDWDKXQLQL(WHULQGRPHQDU JHWNDQ SHQLQJNDWDQ YROXPH SHQ MXDODQELRGLHVHOKLQJJD.HQDL NDQ SHQMXDODQ ELRGLHVHO WHUXWDPD GLGRURQJ SHQLQJNDWDQ SHUPLQ WDDQ GDUL 37 3HUWDPLQD 3HUVHUR VHLULQJNHELMDNDQXQWXNPHQDPEDK FDPSXUDQ ELRGLHVHO GDODP EDNDU EDNDUPLQ\DN%%0 MHQLVVRODU 6HPXOD FDPSXUDQ ELRGLHVHO NH GDODP %%0 KDQ\D 6DDW LQL UDVLRFDPSXUDQWHUVHEXWGLQDLNNDQ PHQMDGL ³3HUXVDKDDQ DGD NRQWUDN GHQJ DQ 3HUWDPLQD VHODPD GXD WDKXQ GHQJDQ YROXPH SHQ MXDODQ ULEX NLOR OLWHU NO 3HU EXODQ NLWD SDVRN NH 3HUWDPLQD VHEDQ\DN NO´ XQJNDS ,PPDQXHO 6DDW LQL (WHULQGR MXJD WHQJDK PHQMDMDNL VLVWHP SHQMXDODQ VSRW E\VSRWXQWXNMDQJNDZDNWXSHQGHN GHQJDQGXDSHUXVDKDDQORNDO ³6HODPD WLJD EXODQ NH GHSDQ NLWD ODNXNDQ ELVQLV VSRW E\ VSRW YROXPH SHQMXDODQ DGD \DQJ NODGD\DQJNO6DDWLQLEDUX GXD SHUXVDKDDQ \DQJ VHGDQJ NLWD MDMDNL´ XQJNDS ,PPDQXHO WDQSD PHQ\HEXW NHGXD SHUXVDKDDQ WHUVHEXW
Pada tahun ini, Eterindo menargetkan peningkatan volume penjualan biodiesel hingga 20%. Kenaikan penjualan biodiesel terutama didorong peningkatan permintaan dari PT Pertamina (Persero). (FOTO: BLOOMBERG/MARCOS ISSA)
6HODLQSDVDUGRPHVWLN(WHULQGR MXJD PHQJHNVSRU SURGXNVL ELR GLHVHOQ\DNHEHUEDJDLQHJDUDGL$VLD 7HQJJDUD&KLQD,QGLD%DQJODGHV 7LPXU 7HQJDK -HSDQJ .RUHD $XVWUDOLDGDQ$PHULND6HULNDW
8QWXN PHQJDPDQNDQ SDVRNDQ EDKDQ EDNX SDGD (WHULQGR PHQJDNXLVLVL GXD SHUXVDKDDQ SHUNHEXQDQ VDZLW GL .DOLPDQWDQ %DUDW 3HUNHEXQDQ PHPLOLNL WRWDO ODKDQ KHNWDUH KD GDQ OD
KDQWHUWDQDPVHNLWDUKD 3HQJHPEDQJDQ SHUNHEXQDQ VDZLWGLWDUJHWNDQVHOHVDLGHQJ DQ SURGXNVL PLQ\DN VDZLW PHQWDK DWDX crude palm oil &32 VHNLWDU 07SHUWDKXQ
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014 19
PROPERTI & INFRASTRUKTUR
PP Properti Mulai Konstruksi Superblok Senilai Rp 11 Triliun pada Mei 2014 Dana investasi untuk pembangunan berasal dari kombinasi kas internal dan sindikasi pinjaman perbankan Akmal Hidayat JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP), emiten konstruksi milik negara, berencana memulai konstruksi proyek superblok Grand Kemala Lagoon di Bekasi Barat paling lambat Mei 2014, ungkap direksi perusahaan. Megaproyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 11 triliun. Harry Nugroho, Direktur Pengembangan Bisnis PTPP, mengatakan investasi pembangunan berasal dari kombinasi kas internal dan sindikasi pinjaman perbankan. Saat ini persiapan pemancangan tiang pertama (groundbreaking) sedang dilakukan.
Kami proyeksikan penjualan unit apartemen akan habis ƐĞůƵƌƵŚŶLJĂĚĂůĂŵƟŐĂ tahun ke depan.
Harry Nugroho
Direktur Pengembangan Bisnis PTPP
“Investasi proyek Kemala Lagoon sekitar Rp 11 triliun, dan nilai ekuitas kami sebesar 30% di proyek tersebut,” kata Harry kepada IFT. Superblok Grand Kemala Lagoon merupakan proyek properti yang dikembangkan perseroan melalui anak usaha PT PP Properti. Proyek
Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Bambang Triwibowo (tengah) berbincang dengan jajaran direksi sebelum Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Jumat. PT PP menargetkan laba bersih Rp 520 miliar di tahun ini, target tersebut meningkat 23,80% (FOTO: IFT/DINUL MUBAROK) dari pencapaian laba bersih 2013 sebesar Rp 420 miliar.
ini menempati lahan seluas 24 hektare yang akan dikembangkan dalam lima tahap mulai tahun ini. Nantinya di superblok tersebut akan dibangun berbagai bangunan vertikal (high rise) seperti apartemen, rumah sakit (RS), sekolah, dan perkantoran. Menurut Harry, di tahap awal perusahaan akan membangun sebanyak tujuh tower apartemen strata-title (hak milik). “Kami proyeksikan penjualan unit apartemen akan habis seluruhnya dalam tiga tahun ke depan. Namun harganya belum bisa ditentukan sekarang,” elaknya. Grand Kemala Lagoon merupakan satu dari lima proyek properti yang akan kembangkan perseroan tahun ini. Proyek lainnya
adalah Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, proyek superblok di Tanjung Duren Jakarta Barat, proyek superblok di Gunung Putri Bogor, serta proyek superblok di Terminal Baranangsiang Bogor. Ditambahkan Harry, perseroan menargetkan PT PP Properti dapat memberikan kontribusi laba sekitar 22% atau setara Rp 114 miliar dari target laba konsolidasi perseroan sekitar Rp 520 miliar pada 2014. Sedangkan marketing sales properti diproyeksi tumbuh tahun ini menjadi Rp 1,2 triliun dari Rp 500 miliar per November 2013. “Untuk mendukung ekspansi proyek properti ke depan, kami akan lakukan penawaran saham ke publik (IPO) untuk menghimpun
pendanaan antara Rp 1,2 triliunRp 1,5 triliun di Kuartal I 2015,” ungkap Harry. Belanja Modal Ketut Darmawan, Direktur Operasional PT PP, mengatakan perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) senilai Rp 460 miliar tahun ini. Alokasi anggaran tersebut sebagian dari dana sisa IPO Rp 200 miliar dan sisanya berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan. “Hingga pertengahan Maret 2014, kami sudah gunakan belanja modal senilai Rp 75 miliar untuk mengakuisisi lahan baru,” papar Ketut. Untuk memperkuat struktur permodalan tahun ini, perseroan
sedang mengkaji penerbitan surat utang (obligasi) berkelanjutan tahap dua senilai Rp 300 miliar. Sebelumnya perseroan telah menerbitkan medium term notes (MTN) dipertengahan bulan lalu. Sementara PT Waskita Karya Tbk (WSKT), emiten konstruksi milik negara lainnya, tahun ini menargetkan laba dari divisi realty, yang merupakan unit usaha di bidang properti tahun ini, bisa mencapai Rp 17 miliar dari total target laba konsolidasi Waskita Karya sekitar Rp 443 miliar. Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan Waskita Karya, mengungkapkan untuk mencapai target tersebut, perusahaan telah mengalokasikan capex sekitar Rp 350 miliar untuk divisi realty, atau hampir separuh dari capex Waskita Karya sekitar Rp 860 miliar pada 2014. Menurut Tunggul, 57,1% atau sekitar Rp 200 miliar akan digunakan untuk membeli lahanlahan strategis di beberapa lokasi terutama di Jakarta dan sekitarnya. Sisanya sebesar 42,8% atau senilai Rp 150 miliar akan dipakai membiayai pembangunan proyek properti yang sedang berjalan. “Saat ini kami sedang membangun proyek terpadu (mixed use) di Cawang dan proyek serupa di Alam Sutera Serpong,” ujar Tunggul. Divisi Realty Waskita Karya didirikan pada Agustus 2012 jelang penawaran saham umum perdana (IPO) perusahaan kontruksi milik negara itu. Selain di Cawang dan Serpong, proyek lainnya yang sedang dalam tahap pengembangan adalah di Bandung dan Surabaya. Nantinya menyusul di Makassar, Bali dan Lombok. Proyek-proyek yang disiapkan ini diharapkan menjadi sumber pendapatan perusahaan di segmen properti di masa mendatang.
Laba Bersih Lippo Cikarang Tumbuh 45,11% Jadi Rp 590 Miliar Akmal Hidayat JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), emiten pengelola kawasan, sepanjang 2013 mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 45,11% menjadi Rp 590,62 miliar. Laba bersih perseroan pada 2012 sebesar Rp Rp 407,02 miliar. Meow Chong Loh, Presiden Direktur Lippo Cikarang mengungkapkan kenaikan laba bersih tersebut didorong meningkatnya pendapatan usaha menjadi Rp1,327 triliun, atau naik 31,08% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,103 triliun. ”Kontribusi pendapatan terbesar masih berasal dari penjualan lahan industri dan komersial,” ungkap Meow dalam siaran persnya, Senin. Pendapatan penjualan lahan industri dan komersial Lippo Cikarang pada 2013 sebesar Rp 808,23 miliar naik 30,6% dibanding 2012 sebesar Rp 618,84 miliar. Sementara laba kotor meningkat dari tahun 2012 sebesar Rp 520,27 miliar menjadi sebesar Rp 742,72 miliar pada 2013. Diikuti kenaikan beban pokok penjualan Rp 492,79 miliar menjadi Rp 585,19 miliar. Sementara laba per saham meningkat menjadi Rp848,59 per saham Perseroan juga mencatat kewajiban sebesar Rp 2,03 Triliun
Lahan industri dan komersial masih menjadi andalan pendapatan.
pada 2013 atau naik 26,91% dibanding posisi 2012 sebesar Rp 1,60 triliun. Sedangkan ekuitas naik 48,08% menjadi Rp 1,82 triliun. Lippo Cikarang saat ini mengelola lahan seluas 3.000 hektare yang dikembangkan dengan konsep urban development (pengembangan kota) berbasis ekonomi
(FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
industri. Kini telah beroperasi sekitar 820 industri di kawasan tersebut dengan total pekerja yang beraktivitas bisnis setiap hari sekitar 350.000 orang. Perseroan sudah berhasil membangun sekitar 14.000 unit rumah dengan total penghuni lebih 40 ribu jiwa.
Bangun Apartemen Lippo Cikarang gencar membangun proyek hunian vertikal (apartemen) sejak dua tahun lalu. Perseroan saat ini sedang memasarkan tower ketiga di proyek Trivium Terrace Apartments. Tower ini merupakan yang terakhir, setelah sebelumnya diluncurkan dua tower apartemen sejak 2012. Korporasi asing menjadi incaran utama yang dibidik anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) itu. Gita Irmasari, Residensial, Sales & Marketing Division Head PT Lippo Cikarang Tbk mengatakan keyakinannya proyek apartemen The Suite Tower dapat diserap pasar, meski industri properti diprediksi mengalami perlambatan jelang pemilihan umum. Pihaknya mengharapkan proyek apartemen ini dapat mendukung target pertumbuhan pendapatan perseroan pada 2014. “Kami optimistis proyek ini dapat terserap pasar, karena melihat permintaan terhadap produk apartemen di Lippo Cikarang cukup tinggi khususnya pasar ekspatriat yang mendominasi investasi di kawasan Cikarang dan sepanjang koridor timur Jakarta,” katanya. Menurut dia, di wilayah timur Jakarta cukup banyak pekerja asing yang tinggal yakni sekitar 5.000
Lippo Cikarang saat ini mengelola lahan seluas 3.000 hektare yang dikembangkan dengan konsep urban development. warga Jepang dan 5.000 warga Korea Selatan. Keseluruhan konstruksi tower Trivium Terrace ditargetkan rampung pada kuartal I 2015. Sementara itu, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), emiten kawasan industri lainnya, tahun ini akan mengembangkan lahan seluas 90 hektare di Cibitung, Jawa Barat, untuk kawasan pergudangan (warehouse) dan area komersil mulai tahun ini. Lahan tersebut diakusisi dari PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) senilai Rp 900 miliar pada tahun lalu. “Untuk warehouse akan kami sewakan kepada pihak ketiga, yang kami targetkan mayoritas berasal dari perusahaan consumer goods atau otomotif,” kata F Dandy Sindianto, Investor Relations Bekasi Fajar kepada IFT. Langkah tersebut merespons banyaknya perusahaan di kedua sektor industri tersebut di wilayah Cibitung.
20 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
PROPERTI & INFRASTRUKTUR
Sisa Dana Talangan Pengadaan Lahan Tol Rp 3,5 Triliun Besarnya dana talangan tersisa disebabkan banyaknya hambatan dalam pengerjaan pembangunan proyek jalan tol di Indonesia.
tol. Kalau tidak dikembalikan perusahaan akan dikenakan sanksi berupa pengurangan masa konsesi,” jelas dia.
Kami perhitungkan pembangunan jalan tol yang dilakukan masih kurang sepanjang 3.000 kilometer dari target pembangunan sepanjang 5.400 kilometer.
Akmal Hidayat JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan saat ini masih ada sisa dana talangan untuk pengadaan atau pembebasan lahan tol di badan layanan umum (BLU) sebesar Rp 3,5 triliun. Achmad Ghani Gazali, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, mengatakan besarnya dana talangan tersisa disebabkan banyaknya hambatan dalam pengerjaan pembangunan proyek jalan tol di Indonesia. Achmad mengatakan sejak badan layanan umum terbentuk pemerintah telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 7 triliun. Pencairan dana talangan ini bergantung pada perkembangan atau progres pengadaan lahan tol. “Dana BLU ini merupakan dana talangan yang disiapkan untuk membantu pendanaan perusahaan pemegang konsesi tol dalam pengadaan lahan, sehingga pengerjaan pembangunan bisa cepat dilakukan,” ungkap Achmad kepada IFT. Menurut dia, pembebasan tanah sejauh ini masih menjadi kendala utama dalam pembangunan proyek jalan tol. Persoalan yang sering muncul yakni harga yang diajukan pemilik lahan lebih tinggi dibandingkan harga penilaian, lahan yang akan dibebaskan dalam sengketa, atau ada penolakan dari warga. BPJT Kementerian PU, menurut Achmad Ghani, terus mendorong
Achmad Ghani Gazali Kepala BPJT
Kendala pembebasan lahan membuat realisasi tol rendah.
percepatan pembangunan proyek jalan tol dalam beberapa bulan terakhir untuk mencapai target dari rencana jangka menengah pembangunan nasional (RPJMN) yang
(FOTO: IFT/DINUL MUBAROK)
berakhir pada 2014. Pembangunan jalan tol akan mendukung konektivitas. “Dana BLU nantinya dikembalikan oleh pemegang konsesi
Achmad memastikan dana BLU senilai Rp 3,5 triliun itu dapat dicairkan seluruhnya hingga akhir tahun ini. Dengan demikian, proses pengadaan lahan untuk proyek tol menjadi lebih mudah. “Tentu saja ini harus menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku,” katanya. Sulitnya pengadaan lahan tol diakui berdampak pada rendahnya realisasi target pembangunan jalan tol. Jalan tol yang saat ini beroperasi baru sepanjang 709 kilometer, masih jauh dari target yang dicanangkan pemerintah dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yakni sepanjang 5.400 kilometer. “Kami perhitungkan pembangunan jalan tol yang dilakukan masih kurang sepanjang 3.000 kilometer dari target pembangunan sepanjang 5.400 kilometer,” ungkap dia. Pemerintah menyiapkan anggaran pembebasan lahan senilai Rp 2 triliun untuk pembangunan jalan tol pada 2014. Anggaran tersebut
dialokasikan untuk membiayai pembebasan lahan sebanyak sebelas ruas tol. Achmad Hery Marzukie, Kepala Sub-Direktorat Pengadaan Lahan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, mengatakan alokasi anggaran tersebut sudah masuk dalam indikatif pagu anggaran Kementerian 2014 senilai Rp 74,9 triliun. Program penyelenggaraan jalan memperoleh anggaran terbesar, yakni senilai Rp 37,1 triliun atau setara dengan 49,5% dari indikatif pagu anggaran. Pakai APBN Pada 2015 pemerintah berencana membiayai pembebasan tanah termasuk untuk jalan tol dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Ini merupakan amanah dari Pasal 6 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Dalam pasal itu disebutkan pengadaan tanah untuk kepentingan umum akan diselenggarakan oleh pemerintah. Setelah jalan tol beroperasi, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku pemegang konsensi harus mengganti APBN yang sudah dikeluarkan pemerintah tersebut. “Namun keputusan tentang rencana LWXEHOXP¿QDO´XQJNDS$FKPDG Adityawarman, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR), memastikan proses pengadaan lahan untuk pembangunan jalan to ruas Kunciran-Serpong dan Cengkareng-Kunciran, akan menggunakan regulasi baru tersebut. “Sampai sekarang proses pengadaan lahan kedua ruas tol masih kecil, yaitu sekitar 6%, sehingga diperkirakan membutuhkan waktu yang lebih lama,” kata Adityawarman. Pembangunan kedua ruas tol itu termasuk dalam ekspansi usaha tol yang dikembangkan Jasa Marga. Sejak 2007, perseroan gencar melakukan pembangunan sembilan ruas tol baru, dan dua diantaranya sudah beroperasi yaitu ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa dan JORR W2 Utara seksi Kebon Jeruk-Ciledug.
Propernas Targetkan Pendapatan Rp 235 Miliar Tahun Ini Muhammad Rinaldi JAKARTA – PT Propernas Griya Utama, anak usaha BUMN Properti Perum Perumnas, pada tahun ini menargetkan pendapatan sekitar Rp 235 miliar. Target itu tumbuh 100% dibandingkan pendapatan pada 2012 yang saat ini masih dalam proses audit. Pendapatan utama tahun ini diperkirakan berasal dari proyek Sentraland Semarang yang sudah memasuki tahap konstruksi, menurut direksi perusahaan. Chavidz Ma’ruf, Direktur Utama Propernas mengungkapkan proses pemancangan tiang perdana (groundbreaking) Sentraland Semarang sudah dilakukan Jumat (28/3). Proyek properti terpadu (mixed use) ini diperkirakan menelan investasi sekitar Rp 300 miliar di luar harga tanah, dan nantinya akan berdiri perkantoran, apartemen, hotel, kondominium hotel dan SOHO (VPDOORI¿FHKRPH RI¿FH). “Sentraland Semarang ini adalah proyek pertama dari 27 proyek yang akan dibangun perusahaan secara bertahap dalam tiga tahun ke depan,” ungkapnya kepada IFT. Setelah di Semarang, Propernas segera meluncurkan beberapa proyek terpadu lainnya dengan merek “Sentraland” yakni di Medan, Karawang, Bandung dan Bekasi. Ta-
hun ini juga akan perusahaan akan mengakuisisi lahan baru di Bogor seluas 8 hektare yang akan dibangun perumahan tapak (landed house), mixed use dan high rise. Sementara proyek Sentraland Semarang saat ini sudah memasuki tahap penjualan dan memulai konstruksi. Proyek ini berdiri di bekas kantor Perum Perumnas seluas 6.770 meter persegi di Jalan Ki Mangunsarkoro, Semarang. “Saat ini penjualan apartemen sudah lebih dari 60%. Mayoritas pembeli adalah warga Semarang dan Jawa Tengah, termasuk pengusaha asal Jawa Tengah di Jakarta,” kata Himawan Arief Sugoto, Direktur Utama Perum Perumnas. Menurut Himawan, proyek Sentraland Semarang merupakan terobosan bisnis Perumnas untuk menyasar pasar menengah. Proyek ini ditujukan untuk memenuhi pasar komersial di Semarang yang tumbuh 10%-12% per tahun. Perusahaan berkomitmen melakukan serahterima unit tepat waktu yakni pada 2016. “Proyek ini merupakan bentuk kerjasama anak usaha dan induk usaha dengam share PropernasPerumnas masing-masing 51%:49%,” ungkap Himawan. Pacu Infrastruktur Heru Sudjatmoko, Wakil Guber-
nur Jawa Tengah menyambut baik pengembangan proyek Sentraland Semarang. Menurut dia, dibanding ibukota provinsi lain di Pulau Jawa, Kota Semarang jauh tertinggal dalam hal pembangunan kota dan infrastruktur. Karena itu Kota Semarang harus berbenah dan mempercantik diri. Dia meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan mempermudah perizinan sehingga dunia usaha berkembang. “Untuk melakukan pembenahan itu pemerintah daerah perlu berjalan beriringan dengan swasta. Pemprov Jateng mencanangkan tahun ini sebagai tahun infrastruktur sehingga dukungan dari swasta penting termasuk developer,” kata dia. Namun dia mengingat agar pembangunan properti tidak melupakan pula upaya menjaga lingkungan hidup dan ketentuan tata ruang lainnya. Setyo Maharso, Ketua Kehormatan Real Estat Indonesia (REI) mengatakan harga tanah di Kota Semarang terus meningkat setiap tahun, bahkan ada tanah yang harganya sudah menyentuh Rp 75 juta per meter persegi seperti di Jalan Pandanaran. “Karena lahan sudah mahal, maka pengembangan hunian atau-
Kota Semarang perlu memacu infrastruktur untuk menarik investor.
pun kantor secara vertikal memang sudah mendesak. Namun hal itu butuh kesabaran terutama dari developer untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hidup di gedung bertingkat,” ujarnya kepada IFT. Setyo mengakui potensi pasar menengah atas di Kota Semarang cukup tinggi. Peluang pasarnya ada, mengingat banyak pengusaha
(FOTO: IST)
sukses di Jakarta berasal dari Semarang. Selain proyek pusat perbelanjaan, segmen hotel juga marak di kota tersebut dengan tingkat okupansi tinggi. “Perlu diingat bahwa Semarang itu titik simpul dari jalur transportasi di Pulau Jawa. Jadi kota ini memang harus membuka diri kepada investor agar bisa berkembang lebih cepat ,” papar Setyo.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014 21
PROPERTI & INFRASTRUKTUR
Metland Targetkan Pendapatan Naik 30% Perusahaan memproyeksikan pendapatan konsolidasi tahun ini akan ditopang kenaikan pendapatan di seluruh segmen usaha perseroan Hadi Saksono BEKASI – PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), atau Metland, emiten pengembang properti, tahun ini menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,02 triliun-Rp 1,11 triliun, naik 20%-30% dibanding realisasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 854,97 miliar, menurut direksi perseroan. Dari proyeksi pendapatan tersebut, laba bersih perseroan ditargetkan naik 20% menjadi Rp 289,45 miliar.
Nanda Widya, Presiden Direktur Metland, menjelaskan, pendapatan konsolidasi tahun ini ditopang kenaikan pendapatan di seluruh segmen usaha perseroan. “Target pertumbuhan pendapatan tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni di kisaran 20%-30%, terutama dengan bertambahnya objek komersil,” kata Nanda kepada IFT di Bekasi. Dia menjelaskan, dengan penambahan objek komersil, maka porsi pendapatan berulang (recurring income) terhadap pendapatan
secara keseluruhan akan meningkat. “Kalau tahun lalu porsi recurring income mencapai 29%, maka tahun ini porsinya akan meningkat, menjadi 35%-40%,” kata Nanda. Recurring income tahun ini bersumber dari Grand Metropolitan, dan beberapa proyek komersial baru seperti Metland Hotel Cirebon, Hotel Horison Bekasi extension, dan apartemen dan perkantoran terpadu M-Gold Tower. Nanda menuturkan, M-Gold Tower saat ini telah mencapai tahap penutupan atap (topping off) pada akhir Maret 2014, dan ditargetkan akan selesai seluruhnya pada awal kuartal IV 2014. Adapun Metland Hotel Cirebon
telah dioperasikan per Januari 2014 dengan kelas bintang tiga. Ekspansi perseroan di segmen hotel di Cirebon seiring kebutuhan kamar di wilayah setempat karena Cirebon dinilai sebagai salah satu tujuan pariwisata dan bisnis. “Sementara untuk Hotel Horison Bekasi, kami akan menambah 102 kamar yang akan beroperasi pada kuartal IV 2014,” kata Nanda. Perseroan optimistis pendapatan akan tumbuh meski penjualan properti kelas menengah atas terdampak kebijakan mengenai pembatasan Loan to Value (LTV) oleh Bank Indonesia pada tahun lalu. Penjualan properti Metland tahun ini akan ditopang penjualan
properti kelas menengah bawah seperti Metland Cileungsi dan Metland Cibitung yang tetap stabil. Saat ini, Metland mengembangkan proyek residensial yang tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya, yaitu Metland Menteng, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Cibitung, serta Metland Puri. Sementara pendapatan Metland tahun lalu sebesar Rp 854,97 meningkat 25,96% dibanding pendapatan 2012 Rp 678,72 miliar. Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari penjualan properti baik segmen residensial, apartemen, dan perkantoran, yang berkontribusi 70,45%.
22 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
TELEKOMUNIKASI & MULTIMEDIA
Telkomsel Terbitkan Obligasi US$ 200 Juta
Berdasarkan kinerja 2013, Telkomsel mencatat pendapatan usaha Rp 60,03 triliun atau tumbuh 10,1% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini ditopang dari pertumbuhan layanan data broadband sebesar 35,6%, digital services 30,3%, layanan voice 4,5%, dan pesan singkat (SMS) 3,3%. Έ&KdK͗/&dͬ/Eh>DhZK<Ή
Telkomsel tertarik ikut tender blok 3G tahap keempat, sedangkan XL Axiata masih melakukan studi secara bisnis. ŽƌƌLJŶĞƐƟĂ͕D^LJĂŬƵƌhƐŵĂŶ JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), berencana menerbitkan surat utang atau obligasi senilai US$ 200 juta pada kuartal II tahun ini. Penerbitan obligasi ini disiapNDQ VHEDJDL XSD\D DQWLVLSDVL ÀXN-
tuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan untuk mendanai kewajiban Telkomsel setiap bulan dalam mata uang asing. Alex Sinaga, Direktur Utama Telkomsel, mengatakan perseroan memiliki kewajiban dalam dolar AS sekitar US$ 100 juta per bulan. Kewajiban tersebut mencakup pem-
belian perangkat dan infrastruktur jaringan, seperti stasiun pemancar (based transceiver station/BTS). Nilai obligasi penerbitan tersebut merupakan angka estimasi perVHURDQ EHOXP ¿QDO NDUHQD KDUXV mendapatkan persetujuan pemegang saham. Persetujuan tersebut baru akan di dapat dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Telkom pada 4 April mendatang. “Kami kemungkinan menerbitkan obligasi senilai US$ 200 juta
Kinerja Keuangan Operator Telkomsel Dalam triliun rupiah Pendapatan Pengeluaran EBITDA EBITDA margin Laba Bersih
2012 54,5 33,5 30,8 56,5 15,7
2013 Pertumbuhan 60,03 10,10% 36,7 9,60% 33,8 10% 56,4 17,3 10,40% Sumber: PT Telkom
VHEDJDL DQWLVLSDVL WHUKDGDS ÀXNtuasi kurs rupiah terhadap dolar. Bukan berarti kami tidak memiliki dana kas, ini hanya jaga-jaga. Kewajiban kami US$ 100 juta per bulan, kami akan cari (obligasi) yang nilainya bisa dua kali di atasnya,” kata Alex. Menurut dia, dari belanja modal (capital expenditure/capex) Telkomsel sebesar Rp 10 triliun pada tahun ini, sekitar 70% merupakan dalam dolar AS. Sumber capex perseroan berasal dari kas operasional atau laba bersih Telkom yang tercatat Rp 17,34 triliun pada 2013. Berdasarkan kinerja 2013, Telkomsel mencatat pendapatan usaha Rp 60,03 triliun atau tumbuh 10,1% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini ditopang dari pertumbuhan layanan data broadband sebesar 35,6%, digital services 30,3%, layanan voice 4,5%, dan pesan singkat (SMS) 3,3%. Sementara, laba sebelum biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tercatat naik 10% menjadi Rp 33,8 triliun. Margin EBITDA turun 0,1 poin menjadi 56,4%. “Kami upayakan pertumbuhan pendapatan usaha, EBITDA, dan laba bersih minimum sama dengan tahun lalu yang sekitar 10%. Di kuartal I tahun ini, kami perkirakan pertumbuhan pelanggan kami sebesar 9,5% dari kuartal I tahun lalu,” ujarnya. Telkomsel menargetkan jumlah pelanggannya pada tahun ini naik 4,1% menjadi 137 juta pelanggan dari 131,5 juta pelanggan pada tahun lalu. Dari target 137 juta pelanggan, perseroan mengincar pertumbuhan pelanggan data naik 48% menjadi sebesar 90 juta pengguna.
Smartfren Rugi Bersih Rp 1,6 Triliun, Bakrie Rugi Rp 2,6 Triliun ŽƌƌLJŶĞƐƟĂ JAKARTA - Dua emiten telekomunikasi, yakni PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), mencatat rugi bersih berdasarkan kinerja 2013. Smartfren masih menuai rugi bersih Rp 1,6 triliun, sedangkan Bakrie Telecom juga mencatat rugi bersih Rp 2,6 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, rugi bersih Smartfren pada tahun lalu tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, karena hanya naik 0,5% menjadi Rp 1,6 triliun. Sementara rugi bersih Bakrie Telecom turun 15,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Rugi bersih Smartfren yang sama dengan rugi bersih pada 2012 salah satunya dipicu oleh kenaikan beban operasional dan pemeliharaan jasa telekomunikasi sebesar 15% menjadi Rp 1,7 triliun. Sedangkan Bakrie Telecom bisa menekan rugi bersih, karena beban usahanya turun 27% menjadi Rp 2 triliun dari Rp 2,8 triliun di 2012. Smartfren mencatat kenaikan pendapatan sebesar 47,2% menjadi
Rp 2,42 triliun dari Rp 1,6 triliun di tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan usaha ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan data sebesar 20,8% menjadi Rp 1,8 triliun, pendapatan voice 48% menjadi Rp 322 miliar, dan layanan pesan singkat (SMS) 80,9% menjadi Rp 152 miliar. Pada 2013, Smartfren mencatat jumlah pelanggan sebesar 11,5 juta pengguna, dengan sekitar 6 juta merupakan pelanggan data. Pada tahun ini, operator berbasis code division multiple access (CDMA) ini menargetkan jumlah pelanggan 15 juta pengguna. Dimintai tanggapannya, Merza Fachys, Direktur PT Smartfren Telecom, enggan menjelaskan lebih rinci mengapa rugi usahanya yang tidak menurun dari tahun sebelumnya. “Saya tidak bisa berkomentar soal itu. Sebaiknya minta penjelasan ke direktur keuangan saja yang lebih paham tentang keuangan,” ujarnya. Perseroan menargetkan dapat meraih laba sebelum biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif ada kuartal II
Bakrie Telecom membukukan penurunan pendapatan usaha 12,2% menjadi Rp 2,07 triliun. Penurunan pendapatan usaha ini diakibatkan penurunan pendapatan jasa telekomunikasi sebesar 17% menjadi Rp 2,1 triliun. Έ&KdK͗/&dͬ/Eh>DhZK<Ή
tahun ini. Untuk mencapai target itu, perseroan meninjau ulang dan membuat kesepakatan baru dengan mitra-mitra pihak ketiga. Misalnya negosiasi agar harga sewa menara dapat ditekan, cara pembayaran, dan peninjauan mekanisme lain.
Sementara Bakrie Telecom membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 12,2% menjadi Rp 2,07 triliun dari Rp 2,6 triliun di tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan usaha ini diakibatkan penurunan pendapatan jasa tele-
Tender 3G Terkait tender blok 3G di frekuensi 2.100 MHz di kuartal II, Alex Sinaga menyatakan pihaknya tertarik ikut tender tahap keempat itu, jika Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana melakukan penataan ulang frekuensi 2.100 MHz lebih dahulu ketimbang frekuensi lain, seperti 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2.300 MHz. “Tender 3G tahap terakhir ini bersifat situasional bagi Telkomsel. Karena pemerintah sudah mempunyai program paralel untuk menata ulang ferkuensi 1.800 MHz, 900, atau 2.300. Pertanyaannya, penataan ulang ini apakah dilakukan secara paralel atau serial. Jika penataan frekuensi 2.100 MHz lebih dahulu, kami tertarik ikut tender,” kata Alex dalam kesempatan terpisah. Ongki Kurniawan, Direktur Service Management PT XL Axiata Tbk (EXCL), juga sedang melakukan studi secara bisnis untuk ikut tender blok 3G tahap keempat tersebut. Padahal perseroan baru memenangkan tender blok 3G tahap ketiga pada akhir tahun lalu. Saat ini XL Axiata mempunyai lima blok 3G, termasuk 2 blok 3G, pasca-akuisisi PT Axis telekom Indonesia. Namun dua blok 3G harus dikembalikan ke pemerintah sebagai persyaratan persetujuan terhadap merger kedua perseroan. “Terkait tender 3G tahap keempat, kami masih menghitungnya. Apalagi frekuensi lain seperti 900 MHz juga bisa digunakan untuk layanan 3G. Yang pasti belum ada keputusan, kami masih melakukan business case,” ujarnya. Berdasarkan kinerja keuangan 2013, XL Axiata mencatat pendapatan usaha stagnan di level Rp 21,35 triliun dari tahun sebelumnya. Sementara Laba sebelum biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) turun 11% menjadi Rp 8,7 triliun. Laba bersihnya turun lebih besar lagi, yakni 63% menjadi Rp 1,03 triliun. Penurunan laba bersih disebabkan faktor kerugian selisih kurs yang naik 247% menjadi Rp 1,03 triliun, sebagai imbas dari pelemahan nilai tukar rupiah dari dolar AS. komunikasi sebesar 17% menjadi Rp 2,1 triliun. Pendapatan jasa interkeoneksinya juga turun 20% menjadi Rp 230 miliar. EBITDA perseroan tercatat Rp 911 miliar, dengan margin EBITDA berkisar 41,4%. Pada 2013, jumlah pelanggan Esia mencapai 12 juta pengguna. Bachder Bachtarudin, DirecWRU &KLHI )LQDQFH 2I¿FHU %DNULH Telecom, mengatakan kinerja keuangan perseroan terus mengalami perbaikan, karena revitalisasi yang secara konsisten dilakukan perseroan. Dengan revitalisasi dan H¿VLHQVL WDUJHW SHUVHURDQ XQWXN meraih laba usaha pada 2013 terealisasi. “Tidak hanya itu, kami juga melakukan berbagai inisiatif terkait pengembangan produk dan layanan. Misalnya, gratis telepon dan SMS ke sesama pelanggan Esia, serta penjualan langsung dalam mobile roadshow di beberapa kota besar di Indonesia. Dengan strategi itu, kami dapat meningkatkan jumlah pelanggan,” ujar Bachtarudin, dalam keterangan pers. Jastiro Abi, Presiden Direktur Bakrie Telecom, sebelumnya mengatakan perseroan akan fokus meningkatkan layanan data dengan layanan over the top (OTT) lokal, yang akan dipasarkan pada semester II. Dengan OTT tersebut, perseroan menargetkan kinerja perseroan akan semakin positif dalam jangka waktu lima tahun mendatang.
INDONESIA FINANCE TODAY www.ift.co.id
Selasa, 1 April 2014 23
TELEKOMUNIKASI & MULTIMEDIA
Erajaya Targetkan Penjualan Ritel Naik Jadi Rp 6 Triliun
pekan lalu. Pada tahun ini, Erafone berencana membangun 90 toko baru di seluruh Indonesia. Saat ini sumber pendapatan utama perseroan dari empat lini bisnis, yakni distribusi, ritel, operator business, dan aksesoris. Lini distribusi masih menjadi kontributor terbesar dengan 55%-60%. “Kami ingin meningkatkan kontribusi pendapatan ritel terhadap pendapatan usaha dengan ekspansi tersebut. Pada 2012, kontribusi pendapatan ritel tercatat 11%, yang naik menjadi 18% pada 2012. Pada 2013, kontribusinya naik menjadi 28% dan tahun ini ditargetkan 40%,” kata Djatmiko kepada IFT, akhir pekan lalu. Menurut dia, kenaikan target pendapatan dari penjualan ritel ini
Potensi pasar produk Apple di Indonesia ŵĂƐŝŚƟŶŐŐŝ͕ŵĞƐŬŝŝŵƉŽƌ handset-nya secara ǀŽůƵŵĞƟĚĂŬďĞƐĂƌ͘
Erajaya melalui anak usaha lain, PT Erafone Artha Retailindo, membangun Erafone Megastore ke-12 di Bintaro, Tangerang Selatan, pekan lalu. Έ&KdK͗/&dͬ^dE>/Ή
Belanja modal tahun ini disiapkan Rp 100 miliar, antara lain untuk membangun 30 toko iBox dan 90 toko Erafone. D^LJĂŬƵƌhƐŵĂŶ JAKARTA – Emiten distribusi handset, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), menargetkan kontribusi penjualan ritel tumbuh menjadi 40% atau setara dengan Rp 6 triliun, dari total target terhadap pendapatan usaha tahun ini yang diestimasi Rp 15 triliun. Sementara laba bersihnya diestimasi mencapai
sekitar Rp 400 miliar. Djatmiko Wardoyo, Sekretaris Perusahaan Erajaya Swasembada, mengatakan yang mendorong kenaikan penjualan ritel tersebut, antara lain penjualan produk-produk Apple Inc lewat gerai iBox. Pada tahun ini perseroan akan membangun gerai iBox sebanyak 30 unit hingga akhir tahun. Gerai iBox ini dikelola oleh anak usahanya, PT
Data Citra Mandiri. Sejak mengakuisisi iBox pada Agustus 2012, perseroan berkomitmen mengembangkan penjualan produk-produk Apple di Indonesia secara jangka panjang. Dari 19 outlet saat akuisisi, kini jumlah gerai iBox tumbuh dua kali menjadi 38 unit. Selain itu, perseroan melalui anak usaha lain, PT Erafone Artha Retailindo, telah membangun Erafone Megastore ke-12 di Bintaro, Tangerang Selatan, pada Jumat,
sudah mempertimbangkan faktor kenaikan pajak penghasilan (PPh) pasal 22 terhadap handset impor dari 2,5% menjadi 7,5%. Kenaikan ini tidak secara langsung mempengaruhi harga jual handset, sebab SDMDNLQLWLGDNEHUVLIDW¿QDOEDKNDQ bisa direstitusi kembali saat PPh perseroan di akhir tahun. Dampak dari pajak impor itu adalah perseroan mesti menyiapkan dana lebih besar untuk belanja handset. Working capital, cost of fund, dan cost of money perseroan menjadi lebih besar dari sebelumnya. “Kenaikan pajak penghasilan impor handset tersebut tidak berdampak langsung terhadap harga jual handset. Sebab pajak ini tidak EHUVLIDW¿QDOVHKLQJJDELVDGLUHVWLtusi di akhir,” ujarnya. Pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 100 miliar untuk pengembangan toko ritel baru. Perseroan akan membangun 120 toko baru, yang terdiri dari 30 toko iBox dan 90 toko Erafone. Menurut dia, perseroan berkomitmen untuk mengembangkan jaringan toko iBox ke luar kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Selama
ini toko-toko IBox berada di kawasan Jabodetabek. “Padahal potensi pasar produkproduk Apple di Indonesia sangat tinggi. Ini akan menjadi bisnis masa depan perseroan,” ujarnya. Trikomsel Emiten lainnya, PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), juga mengandalkan penjualan produk-produk Apple Inc, pada tahun ini. Perseroan telah ditunjuk sebagai salah satu distributor resmi produk Apple Inc di Indonesia. Juliana Samudro, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Trikomsel, sebelumnya mengatakan tahun ini perseroan fokus pada beberapa vendor handset, yakni Apple, Samsung, dan Lenovo. Produk handset dari ketiga vendor WHUVHEXWPHPEHULNDQWLQJNDWSUR¿W yang tinggi terhadap penjualan handset perseroan dibandingkan brand lain. Menurut dia, potensi pasar produk Apple di Indonesia masih tinggi, meski impor handset-nya secara volume tidak besar. Namun berdasarkan data dari pemerintah Singapura, setiap tahun ada 4 juta kunjungan dari Indonesia ke Singapura. Dari jumlah tersebut, diperkirakan tidak sedikit yang membeli produk Apple seperti iPhone, karena harga jual iPhone di Singapura lebih murah dibandingkan Indonesia. Apalagi berdasarkan data iTunes, aplikasi store milik Apple, transaksi iTunes dari Indonesia mencapai belasan juta transaksi. Padahal tidak mungkin ada akun iTunes, jika tidak memiliki handset Apple. “Jadi apa yang di-capture dari importasi handset belum tentu menggambarkan keadaan yang sesungguhnya,” ujar Juliana kepada IFT. Juliana menjelaskan selain menjadi distributor resmi Apple di Indonesia, perseroan juga sedang berusaha menjadi distributor eksklusif untuk handset Nokia di Indonesia. Saat ini perseroan masih melakukan negosiasi dengan pihak Nokia. Saat ini Trikomsel sudah menjadi distributor eksklusif untuk smartphone Lenovo di Indonesia. Tahun lalu, penjualan smartphone Lenovo mencapai satu juta unit, dan tahun ini ditargetkan naik menjadi tiga juta unit.
Pemerintah Jadi Pindahkan Smart Telecom ke Frekuensi 2.300 MHz ŽƌƌLJŶĞƐƟĂ JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana mengalokasikan frekuensi selebar 30 MegaHertz (MHz) untuk PT Smart Telecom, anak usaha PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), untuk migrasi ke frekuensi broadband wireless access (BWA) di 2.300 MHz. Pemerintah sudah menyelesaikan kajian terhadap pemindahaan frekuensi tersebut. Smartfren ini menempati frekuensi PCS 1.900 MHz, yang tepat bersebelahan dengan frekuensi 2.100 MHz untuk layanan 3G. Opsi perpindahan atau migrasi ini dimaksudkan agar tidak ada lagi potensi gangguan (interferensi) ke layanan 3G seperti yang terjadi sebelumnya. M Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat dan Pos Informatika Kementerian Komunikasi, mengatakan kajian ini mencakup beberapa poin penting, seperti biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang harus dibayarkan ketika Smart Telecom menempati 2.300 MHz, dan berapa lebar spek-
trum yang dipakai. Kajian tersebut dilakukan agar tidak merugikan negara dan operator bersangkutan. “Memang ada sisa spektrum selebar 60 MHz di frekuensi itu. Kami belum bisa sebutkan kajian pemindahan frekuensi ini secara rinci. Kemungkinan mereka mendapat 30 MHz, ketika pindah. Sisanya lagi 30 MHz akan dilelang untuk tender BWA selanjutnya,” kata Budi, pekan lalu. Menurut dia, kajian ini terbilang cukup rumit, mengingat pemerintah berupaya agar masing-masing pihak sama-sama mendapat keuntungan. Apalagi ketika melakukan migrasi, Smart Telecom otomatis akan mengalami downgrade dari frekuensi 1.900 MHz ke 2.300 MHz. Dengan kata lain, ada potensi ketidaksamaan lisensi yang dimiliki operator existing di 2.300 MHz. Saat ini operator BWA hanya memilki lisensi untuk layanan data, yang cakupan layanannya dibatasi oleh zona. Beberapa operator existing di frekuensi tersebut antara lain PT First Media Tbk (KBLV), PT Berca Global Access, dan PT Interlux. Sementara Smart Telecom men-
dapat lisensi nasional, dengan layanan yang terbagi atas layanan seluler dan data. Smart Telecom memiliki spektrum 7,5 MHz di frekuensi PCS 1.900 MHz. Saat ini frekuensi Smart Telecom dipakai untuk memperkuat layanan induk usahanya, Smartfren, yang berbasis teknologi code division multiple access (CDMA). “Semua pihak, baik pemerintah maupun Smart, sudah sepakat terkait pemindahan frekuensi tersebut. Mereka pun sangat responsif, karena mereka tidak ingin disebut lagi sebagai operator pengganggu. Intinya Smart Telecom mendukung pemerintah.” Pihaknya juga menargetkan mekanisme perpindahaan frekuensi Smart Telecom ke layanan BWA diharapkan selesai sebelum penyusunan regulasi tender 3G tahap keempat. Selain itu, pemerintah akan memprioritaskan kajian dan regulasi terhadap industri CDMA dan penataan 1.800 MHz. Merza Fachys, Presiden Direktur PT Smart Telecom, sebelumnya mengatakan belum ada pembicaraan resmi dengan pemerintah terkait
Opsi migrasi ini dimaksudkan agar tidak ada lagi potensi gangguan (interferensi) ke layanan 3G seperti yang terjadi sebelumnya. Έ&KdK͗/&dͬ^dE>/Ή
rencana pemindahan frekuensi tersebut. Pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah. “Pemindahan frekuensi adalah keputusan besar yang perlu dipersiapkan matang-matang. Sehingga butuh persiapan yang besar, mulai dari pengkajian, planning, perhi-
tungan biaya, dan nasib pelanggannya,” ujarnya beberapa waktu lalu. Meski begitu, pihaknya akan menghormati apa pun keputusan pemerintah. Upaya yang dilakukan selama ini adalah antisipasi agar pemindahan frekuensi ini dapat berjalan dengan mulus.
24 Selasa, 1 April 2014
www.ift.co.id
INDONESIA FINANCE TODAY
TERAS
Pemilihan Kepala Daerah Langsung Diusulkan Ditinjau Ulang Permasalahan utama dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia adalah minimnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. J. Edo Nur Karensa JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) secara langsung dinilai lebih banyak membawa mudharat ketimbang manfaat. Beberapa politisi mengusulkan agar pilkada dikembalikan pada azas keterwakilan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Pilkada langsung telah membawa efek buruk bagi sebagian masyarakat sebab praktek suap terjadi di banyak daerah.
Jusuf Kalla
Mantan Wakil Presiden RI
Pelaksanaan pilkada dengan pemilihan langsung diusulkan agar segera diubah, karena telah menciptakan suatu kerusakan moral di masyarakat. Hal ini terkait dengan aksi suap yang semakin merajalela dalam pelaksanaan pilkada. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI periode 2004-2009, mengungkapkan demokrasi tidak bisa terus-menerus dipahami sebagai pencapaian kesepakatan melalui voting, melainkan harus dikontekstualisasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Menurut dia, tidak semua
Sebaiknya pilkada dikembalikan lagi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
masyarakat siap dengan praktik tersebut. “Demokrasi tidak bisa copy paste, tapi harus menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi yang ada,” kata Jusuf. Menurut Jusuf Kalla, pilkada langsung telah membawa efek buruk bagi sebagian masyarakat sebab praktek suap terjadi di banyak daerah. Oleh karena itu, Jusuf Kalla mengusulkan agar pilkada dikembalikan ke DPRD agar ongkos politik tidak terlalu mahal dan potensi korupsi dapat berkurang.
Selain itu, pemimpin daerah yang dipilih oleh DPRD dinilai lebih kredibel dibanding pemilihan langsung. “Kalau dibandingkan, ternyata yang dulu kepala daerahnya lebih kredibel dari pada sekarang ini,” kata Jusuf. Kasus Korupsi Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), mengungkapkan fakta selama menjabat sebagai hakim di MK, dia mendapati 318 bupati/walikota terjerat kasus korupsi. Angka ini menunjukkan risiko politik yang
(FOTO: BLOOMBERG/RACHEL DONNAN)
besar dari sebuah mekanisme pemilihan langsung. “Pemilihan langsung menyebabkan rakyat terlibat, pejabat terlibat, anggaran juga terlibat tindak suap,” kata Mahfud. Menurut dia, pilkada telah membawa kerusakan moral yang fatal akibat praktek jual beli suara yang semakin umum dilakukan. Marzuki Alie, politisi Partai Demokrat yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, menilai bahwa permasalahan utama dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia adalah minimnya siner-
gi antara pemerintah pusat dan daerah. Kekuasaan yang didistribusikan kepada kepala daerah justru gagal diterjemahkan menjadi sebuah jalinan sinergisitas antara pusat dan daerah. “Yang perlu diperbaiki adalah sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, caranya salah satunya dengan penunjukan Gubernur oleh pemerintah pusat,” kata Marzuki. Masyarakat diusulkan memilih dalam wilayah yang lebih kecil, yaitu walikota atau bupati. Dengan demikian, gubernur yang dipilih oleh pemerintah pusat dapat menjalankan fungsi koordinasi. Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, menilai bahwa pemilihan kepala daerah sebaiknya dilakukan oleh DPRD mengingat pemilihan langsung selama ini telah mengKDVLONDQ NRQÀLN \DQJ OXDU ELDVD merugikan. Menurut dia, tidak semua daerah siap untuk melaksanakan pemilihan langsung sebab SRWHQVLNRQÀLN\DQJGLKDVLONDQOXDU biasa besar. “Pelaksanaan demokrasi harus juga melihat aspek sosiologis dan kultural masyarakatnya, sebab NDODX WLGDN NRQÀLN \DQJ PXQFXO akan lebih mahal dari pada manfaatnya,” kata Soekarwo. Pemilihan melalui keterwakilan DPRD dinilai akan mengurangi jual beli suara yang berdampak buruk bagi masyarakat. Pemilihan kepala daerah secara langsung dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Tekanan untuk meninjau ulang pemilihan langsung ini semakin besar sebab biaya politik yang mahal serta aktivitas suap yang berpotensi mendorong pemimpin daerah untuk melakukan korupsi.
Calon Presiden Diminta Paparkan Kebijakan Pajak J. Edo Nur Karensa JAKARTA - Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan bertarung di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 diminta untuk memaparkan kebijakan pajak yang akan diterapkan apabila mereka terpilih. Hal ini dinilai penting terkait dengan strategi dalam meningkatkan pendapatan negara. Rizal Djalil, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), mengungkapkan bahwa setiap Capres dan Cawapres yang bertarung di Pilpres 2014 harus memaparkan kebijakan pajak sejak masa kampanye. Sebab, hal ini berkaitan dengan kepentingan negara dalam meningkatkan pendapatan. “Kebijakan pajak adalah suatu hal yang pasti diutarakan di Pemilu Presiden di Amerika Serikat, karena ini akan berpengaruh pada bagaimana negara dijalankan,” kata Rizal. Selama ini, para Capres dan Cawapres dinilai belum mengutarakan kebijakan pajak yang akan diambil apabila memenangkan pemilu. “Sikap politik tentang pajak harus jelas! Ini topik penting yang perlu disinggung, bahkan dalam debat Capres dan Cawapres,” tutur Rizal.
Secara lebih khusus, Rizal menyoroti pendapatan pajak dari Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) dan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) harus terus digenjot untuk mengoptimalkan pendapatan negara.
Pendapatan pajak dari Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) dan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) harus terus digenjot. Pada tahun 2013, pendapatan Pajak Penghasilan yang dikenakan terhadap karyawan (PPh pasal 21) secara nasional sebesar Rp 90 triliun, sementara PPh OP secara nasional sebesar Rp 4,3 triliun. Sebelumnya, Fuad Rahmany, Direktur Jenderal Pajak, mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sedang berusaha untuk mengakses kerahasiaan bank guna memaksimalkan pendapatan pajak. Dengan mengakses rekening bank, maka pendapatan orang pribadi akan dapat dihitung dan dikenakan pajak. Selama ini, Direktorat Jenderal Pajak belum memiliki instrumen untuk menge-
nakan pajak pagi orang pribadi non-karyawan. Irman Gusman, politisi Partai Demokrat yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah, menyatakan bahwa pendapatan pajak mungkin ditingkatkan dengan menerapkan Single Identity Number (SIN). Dengan SIN, setiap individu akan memiliki identitas tunggal yang digunakan dalam kepentingan berbagai institusi, perbankan, dan aktivitas perekonomian. “Dengan adanya single identity, semua orang kan wajib pajak. Sehingga celah orang-orang tidak membayar pajak akan berkurang,” tuturnya. SIN diharapkan mampu menjadi solusi ketidakmampuan pemerintah dalam menetapkan instrumen untuk mengukur pajak individu. Meski begitu, Irman mengungkapkan bahwa sebelum kebijakan ini dijalankan, ada baiknya pemerintah memberikan tax amnesty kepada wajib pajak yang selama ini belum membayar kewajibannya. “Yang paling penting harus ada tax amnesty. Kita tidak lihat asal usul kekayaan orang itu dari mana, tapi ke depan kita harus NHQDNDQSDMDN¿QDO´WXWXUQ\D Ide ini diharapkan mampu menarik dana-dana orang pribadi yang selama ini disimpan di luar negeri.
Pada 2013, pendapatan Pajak Penghasilan yang dikenakan terhadap karyawan (PPh pasal 21) secara nasional Rp 90 triliun, sementara PPh OP Rp 4,3 triliun. (FOTO: IFT/STANLIE)
“Menurut saya, harus ada kesepakatan nasional dulu ya supaya dana-dana ini ada di luar negeri, expatriate money, bisa kembali. Harus ada tax amnesty,” ujar Irman. Selain berencana mengakses kerahasiaan bank guna meningkatkan pendapatan pajak, Direktorat Jenderal Pajak juga sedang mengejar pendapatan dari Pajak Usaha Kecil Menengah (UKM). Dalam tiga bulan terakhir, Direktorat Jenderal Pajak berhasil me-
ngumpulkan Rp 450 miliar dari Pajak UKM. Sementara itu realisasi penerimaan pajak per 28 Februari 2014 sebesar Rp 137,65 triliun atau 12,40% dari target penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 1.110,19 triliun. Realisasi ini tidak jauh berbeda dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 117,73 triliun atau 11,83% dari total target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013 sebesar Rp 995,21 triliun.