PETA LAMONGAN
LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN SECARA GEOGRAFIS KABUPATEN LAMONGAN TERLETAK ANTARA 6° 51’ 54” SAMPAI DENGAN 7° 23’6’’ LINTANG SELATAN DAN ANTARA 112° 4’41” SAMPAI DENGAN 112° 33’12” BUJUR TIMUR, DENGAN LUAS WILAYAH SEBESAR 1.812,8 KM² DENGAN BATAS WILAYAHNYA: Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Bojonegoro dan Tuban Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Jombang dan Mojokerto
Wilayah Kab. Lamongan terbagi dalam 12 Kelurahan, 462 Desa ; dan 27 Kecamatan. • Wilayah Kab. Lamongan terbelah oleh Bengawan Solo sepanjang 68 km. • Jumlah Penduduk sebanyak 1.342.266 Jiwa - Laki – laki
: 672.636 jiwa,
- Perempuan
: 669.630 jiwa
• Kompisi Penduduk menurut agama: 1. Islam
: 1.338.441
2. Kristen
: 2.896
3. Katholik
: 551
4. Hindu
: 296
5. Budha
: 86
6. Khonghucu
:6
7. Kepercayaan
: 17
WAWASAN KEBANGSAAN ADALAH CARA PANDANG SUATU BANGSA MENGENAI DIRI DAN IDEOLOGINYA, SERTA CITA-CITANYA; YANG DIORIENTASIKAN UNTUK MEMPERKOKOH DAN MENJAGA PERSATUAN BANGSA DAN KETAHANAN BANGSA AKHLAK & MORAL
PROFESIONALISM
IPTEK KETAHANAN BANGSA WASBANG
IDEOLOGI, BELA NEGARA, PEMBAURAN, KEWASPADAAN
Pidato Kenegaraan Presiden RI tanggal 16 Agustus 2007
UUD 1945
PANCASILA
4 KONSENSUS DASAR BANGSA INDONESIA
BHINNEKA TUNGGAL IKA
NKRI
TUJUAN & SASARAN WASBANG BANGSA YG KUAT, RUKUN BERSATU, BERDAYA SAING TINGGI, SEJAHTERA TERJAGANYA SEJARAH KEBANGSAAN INDONESIA & CINTA NKRI; REVITALISASI-REAKTUALISASI NILAINILAI PANCASILA SCR KHUSUS MEREDAM BERKEMBANGNYA PENONJOLAN PRIMORDIALISME SEMPIT, KESUKUAN, KEDAERAHAN, & MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA MENINGKATKAN KUALITAS PENANGKAL MAYA DEMI LESTARINYA BANGSA
NILAI--NILAI WAWASAN KEBANGSAAN NILAI Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa Tekat bersama berkehidupan yang bebas, merdeka, dan bersatu Cinta akan tanah air dan bangsa Demokrasi atau kedaulatan rakyat Kesetiakawanan sosial Masyarakat adil dan makmur
TANTANGAN YANG DIHADAPI TERKAIT PERSATUAN & KESATUAN BANGSA MASIH TERJADI BENTUK-BENTUK INTOLERANSI BAIK ANTAR UMAT BERAGAMA MAUPUN INTER UMAT BERAGAMA MASIH ADA POX YANG MEMAKSAKAN UNTUK MENGGANTI IDEOLOGI/DASAR NEGARA DENGAN IDEOLOGI TERTENTU MEMUDARNYA NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA BANGSA AKIBAT DARI GLOBALISASI YANG TIDAK DI FILTER DENGAN BAIK
PERAN ELEMEN BANGSA LEMBAGA PENDIDIKAN
MENAMANAMKAN PEMAHAMAN SEJAK DINI BAHWA PERBEDAAN BUKANLAH SESUATU YANG HARUS DIPERTENTANGKAN, NAMUN HARUS MENJADI KEKUATAN YANG SALING MELENGKAPI
TOMAS, MEMBANGUN KESADARAN & MEMBERIKAN ARAHAN, LEGISLATIF DAN CONTOH SERTA TAULADAN DALAM KEHIDUPAN YANG PENUH DENGAN KEHARMONISAN DAN TOLERANSI YUDIKATIF TOMAS, LEGISLATIF
MENJAMIN KEHIDUPAN YANG PENUH DENGAN TOLERANSI DAN HARMONISASI MELALUI:
DAN YUDIKATIF
PENGUATAN REGULASI DAN PENERAPAN MENGALOKASIKAN DUKUNGAN ANGGARAN AGAR BADAN, STRUKTUR DAN SISTEM DAPAT BEKERJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHINGGA TERCIPTA NILAI-NILAI KEBHINEKAAN MENCEGAH DAN MENGATASI ANCAMAN TERHADAP KEBHINEKAAN.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terbentuk bukan karena kebersamaan ras, agama, suku dan golongan, melainkan karena kesamaan tekad dan kehendak untuk bersatu dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945
Kesamaan tekad dan kehendak tersebut merupakan daya rekat segenap warga bangsa yang terwujud dalam nilai-nilai persatuan, kesetiakawanan sosial, kekeluargaan, gotong royong dan rasa cinta tanah air dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
Perlu peran serta dari seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu, bersinergi dan bergotong royong untuk bersama menjaga ke-Bhineka Tunggal Ika-an tersebut. Kekuatan ini adalah sebagai modal sosial yang tangguh
Semua Konflik tersebut dapat pulih kema kem abali menjadi aman aman,, rukun dan damai Kuncinya adalah kebersamaan, sinergi antara TNI dan Polri dengan Pemerintah daerah, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat serta instansinya lainnya Artinya, Kebhinekaan Indonesia masih menjadi perekat Persatuan dan Kesatuan, tidak akan pernah hilang.