LESSON LEARNED DARI PEMBANGUNAN PSP UNTUK MONITORING KARBON HUTAN PADA KEGIATAN FCPF TAHUN 2012
Disampaikan pada Lokakarya Strategi Monitoring PSP di Tingkat Provinsi Mataram, 7-8 Mei 2013
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KEHUTANAN
LATAR BELAKANG • Perubahan iklim pemanasan global terjadi akibat peningkatan emisi GRK • Emisi Indonesia pada 2006: 1,76 Gt CO2e • 60% emisi di Indonesia berasal dari perubahan tutupan lahan dan kebakaran gambut • Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK sebesar 26% dengan kemampuan sendiri atau 41% dengan bantuan internasional • Perpres No. 61/2011 tentang RAN GRK mengamanatkan Pemprov untuk menyusun RAD GRK • Pentingnya informasi cadangan karbon dalam penyusunan RAD GRK
LATAR BELAKANG The Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) adalah program yang didanai oleh 18 lembaga donor dan dikoordinasikan oleh World Bank. Dalam rangka mendukung pelaksanaan REDD+ , perhitungan cadangan karbon harus berdasarkan tingkat kerincian yang tinggi untuk meningkatkan akurasi perhitungan. Pembangunan Petak Ukur Permanen/Permanent Sampling Plots (PSPs) dilakukan untuk meningkatkan kualitas data nasional dan regional dalam rangka mendukung sistem MRV dalam perhitungan karbon dan emisi.
TUJUAN • Membangun PSP di berbagai tipe hutan di tingkat Provinsi • Membangun database cadangan karbon untuk setiap tipe hutan di tingkat Provinsi • Melakukan monitoring cadangan karbon hutan di tingkat Provinsi
OUTPUT • Terbangunnya PSP untuk monitoring cadangan karbon di tingkat Provinsi • Tersedianya database pertumbuhan pohon pada berbagai tipe hutan • Tersedianya database cadangan biomasa dan karbon di 5 carbon pools (AGB, BGB, serasah, nekromas, tanah) di tingkat Provinsi
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI PSP (1) keamanan (2) aksesibilitas (3) keterwakilan (4) keberlanjutan (5) status kawasan
LOKASI PEMBANGUNAN PSP FCPF 1. SUMATERA BARAT
3. SULAWESI UTARA
5. MALUKU
2. SUMATERA SELATAN
4. NTB
JUMLAH DAN TIPE LOKASI PSP (2012) SUMATERA BARAT
• 15 PSP • Ht. sekunder, agroforestry, semak belukar
SUMATERA SELATAN
• 12 PSP • Hutan alam primer, sekunder, hutan rakyat, hutan gambut sekunder
SULAWESI UTARA
• 22 PSP • Hutan pantai, ht. dat. tinggi, ht. dat. rendah, ht. lumut
NTB
• 33 PSP • HKm, KHDTK dan hutan mangrove
MALUKU
• 12 PSP • Hutan alam primer dan sekunder
METODE • Stratifikasi Lapangan • Pembangunan Permanent Sampling Plot (PSP) • Pengukuran biomasa 5 pool karbon : 1. Permukaan atas tanah 2. Permukaan bawah tanah 3. Serasah dan Tumbuhan bawah 4. Tanah 5. Kayu mati (nekromas)
20 m
Plot establishment for trees inventory and destructive sampling of selected trees
10 m 20 m 5m 2m 1 m 2 m5 m
10 m
1m
1m x 1m = litter, undergrowth 2m x 2m = seedlings (DBH < 2,5 cm) 5m x 5m = saplings (DBH 2,5 – 9,9 cm) 10m x 10m = poles (DBH 10,0 – 19,9 cm) 20m x 20m = trees (DBH ≥ 20,0 cm) = canopy coverage measurement
20 m
50 m
10 m 20 m 5m 2m 1 m 2 m5 m
10 m
1m
20 m
= transect line for dead wood
50 m
10 m 20 m 5m 2m 1 m 2 m5 m 1m
10 m
HASIL PEMBANGUNAN PSP SUMATERA BARAT Hutan Nagari Simancuang, Kab. Solok Selatan
SUMATERA BARAT
C stock (MgC/ha) 21.26 85.69
Hutan Sekunder muda
198.08
95.59
Hutan Sekunder 1200 mdpl Hutan Sekunder 800 mdpl
139.34
Agroforestri kayu manis Semak belukar/kebun tradisional
HASIL PEMBANGUNAN PSP SULAWESI UTARA CA Tangkoko-Dua Saudara, KPHP Poigar dan HL Gunung Tumpa
SULAWESI UTARA C stock (tC/ha) 142.72
120.83
Hutan pantai Hutan Dataran Rendah
135.94
153.38
Hutan Pegunungan Hutan Lumut
HASIL PEMBANGUNAN PSP NUSA TENGGARA BARAT HKm Santong, Kab. Lombok Utara; KHDTK Rarung, Kab. Lombok Tengah; dan hutan mangrove di Jerowaru, Kab. Lombok Timur
NUSA TENGGARA BARAT Kawasan Hutan Terdegradasi, 82,34 Ton/Ha
Kawasan Hutan Primer, 161,90 Ton/Ha
Kawasan Hutan Sekunder, 95,28 Ton/Ha
Cadangan Karbon di HKm Santong Mangrove Vegetasi Rusak, 50,15 Ton/Ha
Mangrove Vegetasi Rapat, 100,82 Ton/Ha
Mangrove Vegetasi Sedang, 84,39 Ton/Ha
Cadangan Karbon di hutan mangrove Jerowaru
HASIL PEMBANGUNAN PSP MALUKU KPHP Unit IV Kab. Seram Bagian Barat dan KPHL Unit XIV Kota Ambon
MALUKU C stock (tC/ha) 251.806
224.941 185.013
455.573
Hutan Primer P. Seram Hutan Sekunder P. Seram Hutan Primer Ambon Hutan Sekunder Ambon
HASIL PEMBANGUNAN PSP SUMATERA SELATAN Kota Pagar Alam, Kab. Empat Lawang, Kab. Banyuasin, Kab. Musi Banyuasin dan PT REKI
SUMATERA SELATAN
Hasil perhitungan yang dilaporkan BELUM SELESAI dan masih merupakan hasil dalam bentuk berat basah biomassa. Masih perlu menyelesaikan perhitungan biomassa kering dan cadangan karbon dari kelima pool karbon
MONITORING PSP • Monitoring PSP tahun 2013 akan dilaksanakan dengan sumber pendanaan dari DIPA Puspijak tahun 2013 • Untuk tahun-tahun berikutnya monitoring PSP diharapkan dapat dilaksanakan oleh pihak terkait dengan pengukuran karbon hutan (Balai Penelitian Kehutanan, Dinas Kehutanan, BPKH, dll.) • Monitoring dan pelaporan PSP pasca FCPF (2015) dilakukan setiap 3 tahun sekali • Laporan hasil monitoring PSP diserahkan kepada para pihak terkait dan Puspijak
SISTEMATIKA PELAPORAN • • • • •
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan
SISTEMATIKA PELAPORAN BAB 2. METODOLOGI BAB 3. KONDISI UMUM PSP A. Deskripsi lokasi dan spesifikasi PSP B. Aksesibilitas dan keamanan C. Tipe ekosistem D. Status kawasan dan kepemilikan E. Kondisi sosekbud masyarakat F. Keberlanjutan Pengelolaan PSP BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Persamaan alometrik lokal
SISTEMATIKA PELAPORAN BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Biomassa Atas Permukaan B. Perhitungan Biomassa Bawah Permukaan (Nisbah Pucuk Akar) C. Perhitungan Serasah D. Perhitungan Nekromas E. Perhitungan Karbon Organik Tanah F. Perhitungan Total Biomassa BAB 5. PENUTUP
DATABASE PSP : Biomasa atas permukaan
DATABASE PSP :Biomasa bawah permukaan
DATABASE PSP : Biomasa Nekromas
DATABASE PSP : Biomasa Serasah
DATABASE PSP : Biomasa Tanah
DATABASE PSP : Cadangan karbon 5 pool karbon
SARAN • Perlu adanya pelatihan tentang pengukuran biomasa hutan di tingkat masyarakat • Perlu dilakukan monitoring cadangan karbon hutan secara periodik • Perlu melibatkan pengelola kawasan dan masyarakat sekitarnya • Perlu membangun PSP di kawasan yang belum terwakili ekosistemnya
TERIMAKASIH