NOTA DINAS
Yogyakarta, 27 Sya’ban 1434 H 17 Juli 2012 M
Hal
: Skripsi
Kepada
: Yth. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr. wb. Berdasarkan penunjukan Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia dengan surat nomor: 013/Dek/70/FIAI/II/2012 tanggal 8 Februari 2012 atas tugas kami sebagai pembimbing skripsi Saudara: Nama Nomor/Pokok NIMKO
: HASAN AL ANTOR : 08421007
Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Jurusan/Program Studi Tahun Akademik Judul Skripsi
: Syari’ah/Ahwal al-Syakhsiyah : 2011/2012 : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kesucian Pakaian yang Dicuci dengan Menggunakan Mesin Cuci
setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, akhirnya kami berketetapan bahwa skripsi Saudara tersebut di atas memenuhi syarat untuk diajukan ke sidang munaqasah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. Demikian, semoga dalam waktu dekat bisa dimunaqasahkan, dan bersama ini kami kirimkan 4 (empat) eksemplar skripsi dimaksud. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Dosen Pembimbing,
Drs. H. M. Sularno, MA.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah dimunaqasahkan dalam Sidang Panitia Program Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Jurusan Syari’ah Program Studi Ahwal Syakhshiyyah yang dilaksanakan pada: Hair Tanggal Judul Skripsi
Disusun oleh Nomor Mahasiswa
: Rabu : 01 Agustus 2012 : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kesucian Pakaian yang Dicuci dengan Menggunakan Mesin Cuci. : HASAN AL ANTOR : 08421007
Sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Agama pada Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, TIM PENGUJI: Ketua
:Drs. H. Sofwan Jannah, M.Ag
(.....................)
Sekretaris
: Drs. H. Asmuni, MA
(.....................)
Penguji
: Prof. Dr. H. Amir Mu’allim, MIS
(.....................)
Penguji/Pembimbing : Drs. H. M. Sularno, MA
(.....................)
Yogyakarta, 03 Agustus 2012 Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Dekan
Dr. Drs. H. Dadan Muttaqien, SH, M.Hum
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
و جميع من اتبع سبيلك، و لحبيبى محمد رسول هللا،لك يا هللا يا خير خلق هللا Dengan Penuh Rasa Hormat dan Cinta, Penyusun persembahkan Goresan Tangan ini Kepada:
Kalian Berdua Sang Kekasih Hati yang Telah Begitu Baik Kepada penyusun dan Sangat Mencintaiku;
Allah swt Bersama Kekasih-Nya Nabi Muhammad saw.
لوالك لوالك لما كتبت هذه الرسالة Kalau bukan karena Kalian berdua, sungguh, tak akan penyusun rampungkan coretan tak jelas ini. Wahai siapapun yang mendengar cacian hatiku sendiri, jadilah saksi akan cinta penyusun yang sedang bersemi.
(Penyusun tak peduli apapun yang mereka katakan, “kalau engkau mau” tanpa alasan apapun bisa saja tulisan ini menjadi menjadi maha karya sebagaimana bisa saja ia menjadi sampah tak berguna. Tugasku hanya menulis dan menghamba).
iv
---(((___MOTTO___ )))---
الطهر شطر اإليمان (Kebersihan adalah setengah dari Iman) (al-Hadis)
v
HALAMAN PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini, Nama NIM Program Studi Fakultas Judul penelitian
: : : : :
Hasan Al Antor 08421007 Hukum Islam Ilmu Agama Islam Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kesucian Pakaian yang Dicuci dengan Menggunakan Mesin Cuci
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penyusunan Skripsi ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari penyusunan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka penyusun bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib yang berlaku di Universitas Islam Indonesia. Demikian, pernyataan ini penyusun buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Yogyakarta, 27 Sya’ban 1434 H 17 Juli 2012 M Penyusun,
[Hasan Al Antor]
vi
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
REKOMENDASI PEMBIMBING Yang bertanda tangan di bawah ini, dosen pembimbing skripsi : Nama NIM Judul Skripsi
: HASAN AL ANTOR : 08421007 : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kesucian Pakaian yang Dicuci dengan Menggunakan Mesin Cuci
menyatakan bahwa, berdasarkan proses dan hasil bimbingan selama ini, serta dilakukan perbaikan, maka yang bersangkutan dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti munaqasah skripsi pada Program Studi Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta, 17 Juli 2012
Drs. H. M. Sularno, MA.
vii
ABSTRAK TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KESUCIAN PAKAIAN YANG DICUCI DENGAN MENGGUNAKAN MESIN CUCI Hasan Al Antor Penelitian ini dilaksanaka dengan tujuan untuk mengetahui status hukum kesucian pakaian yang dicuci menggunakan mesin cuci. Penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian letterer. Adapun pendekatannya adalah normatif dan sosiologis. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin cuci itu sendiri, adapun sumber data skundernya adalah kitab-kitab dan bukubuku, serta skripsi berkenaan dengan fikih ṭahārah dan pola kerja mesin cuci, didukung juga situs-situs internet dan lain-lain. Teknik analisis data yang digunakan adalah content analisys (analisis isi) dengan paradigma kritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua status kesucian pada pakaian yang dicuci dengan menggunakan mesin cuci. Pertama, status suci. Status suci ini untuk pakaian yang hanya terkena najis mutawāsiṭah atau mukhafafah. Kedua, status tidak suci atau tetap najis. Status ini untuk pakaian yang terkena najis mugalaẓah atau najis yang disebabkan oleh babi dan anjing. Status kesucian tersebut didasarkan pada kinerja mesin cuci yang sudah mampu memenuhi syarat untuk dapat mensucikan najis mukhafafah dan mutawāsiṭah. Adapun ketidak sucian pada pakaian yang terkena najis mugalaẓah disebabkan karena mesin cuci belum mampu mengakomodir syarat yang ditetapkan oleh fikih dalam mensucikan najis jenis ini. Justifikasi hukum (status kesucian) dalam skripsi ini didasarkan pada perbandingan antara standar penyucian dalam fikih dengan kinerja mesin cuci. Poin-poin yang dibandingkan adalah penggunaan air, cara penyucian, tahapan penyucian dan pencapaian hasil.
viii
KATA PENGANTAR
بســــم هللا الرحمــــن الرحــــيم ،الحمدهلل الذي أحيا اإلسالم بعلوم العلمآء و أحيا األمة بنهضة العلمآء ومن يؤت الحكمة فقد أ وتي،وآتاه هللا الملك والحكمة وعلّمه ممّا يشاء الله ّم ص ّل وسلّم علي سيّدنا محمّد سيّداألتقيآء وعلي آله، ًخيراً كثيرا . أ ّمابعد،وأصحابه األصفيآء Seuntai kata demi kata, dalam rasa syukur yang menghiasi segenap jiwa, penyusun ungkapkan dalam setiap do’a pada Yang Maha Sempurna atas anugerah kesempatan memperjuangkan impian dengan purnanya penyusunan sebuah karya kecil ini. Lantunan Alhamdulillah menjadi jalan awal untuk menaburkan semua amanah ilmu yang telah penyusun peroleh untuk kebaikan. Salawat serta Salam senantiasa penyusun haturkan kepada Makhluk Terbaik, Nabi Muhammad saw., pribadi sempurna yang sangat luarbiasa dan mampu menampilkan Islam yang kaffah dalam wujud rahmatan lil’ālamīn, sebagai suri teladan terbaik bagi kita umatnya. Sebagaimana lazimnya sebuah karya yang telah melalui proses “penggodogan”, maka atas purnanya karya ini, dengan sedikit kebahagiaan dan kesadaran penuh akan rendahnya diri ini, penyusun ingin menyampaikan terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada: 1.
Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan beasiswa kepada penyusus. Mohon maaf jika hanya sejauh ini kemampuan penyusun untuk “menghalalkan” beasiswa yang diberikan selama penyusun menempuh pendidikan di Universitas Islam Iindonesia. ix
2.
Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid. M.Ec.
3.
Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam, Dr. Drs. H. Dadan Muttaqien, SH, M.Hum., semangatnya kerap kali membangunkan spirit yang nyaris tertidur.
4.
Kepala Prodi Syari’ah, Drs. H. M. Sularno, MA., yang juga menjadi pembimbing penyusun dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini menjadi saksi akan kesabaran dan kelemah lembutan Anda sebagai tajalli sifat Tuhan Yang Maha Rahman. Mohon ridlokan ilmu yang telah Anda berikan kepada penyusun.
5.
Segenap Dosen Prodi Syari’ah yang dimuliakan Allah, khususnya kepada Ust. Sofwan Jannah, Prof. Amir Mu’allim dan Ust. Asmuni sebagai penguji penyusun dalam mengikuti ujian munaqasah. Penyusun mengharapkan rido atas ilmu yang kalian berikan.
6.
Segenap Asatiż Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia. Terkhusus Pengasuh, Sang Pendekar, Teman berdiskusi dan “tertawa” sekaligus mengagumi skenario karya Sang Sutradara kehidupan. Terkadang penyusun berpikir nakal, tapi ternyata hampir semua idealisme yang pernah guru-guru penyusun ajarkan kepada penyusun terdapat dalam lakumu. Mohon maafkanlah penyusun.
7.
Bapak, Ibu di Lampung. Tak banyak yang bisa ananda tulis tentang kalian, tinta printer manapun tak akan pernah bisa menggambarkan apa yang penyusun rasakan atas apa yang penyusun alami bersama kalian. Cukuplah renung dan sejarah ku yang akan menceritakan bagaimana engkau begitu berperan dalam segala hal yang penyusun lakoni. Terimakasih, tolong ridoi si bocah nakal ini. x
8.
Guru-guru rohani ku yang sangat ku harapkan kesediaannya selalu untuk membantuku menemukan jalan mana yang Dia berikan kepada penyusun. Terkhusus “Cak Kus”, Gus Kelik, Mbah Ja’far, Mbah Ali, Habib Dillah, Bu Nur dan Habib Usman. Terimakasih atas kemurahan hati kalian, mohon maaf kalau selama ini masih terkesan “mempermainkan Tuhan”.
9.
Teman-teman santri PPUII angkatan 2008, terkhusus Tengku Faruq teman menunggu tebengan ke kampus, Kang Muflihun, maaf kalau penyusun terlalu sering memaksakan idealisme ku, Mas Agus, terimakasih ilmunya, khalil, saiful, Gus Haris, Ihsan, Arjun, Ahid, Fahmi, Aan “sewu-sewu”, Iqbal alKabir, Cak Jauhar, Zaim, Puguh, dan Anggoro, canda kita akan selalu menjadi bekalku untuk bisa tersenyum dan berkelana.
10. Keluarga Besar Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia. Angkatan 2007, 09, 10, 11, dan 12. Mohon maaf kalau suara sumbangku masih harus kalian dengarkan sekitar satu tahun ke depan. 11. Seluruh rekan-rekan di Jogjakarta yang sudah penyusun anggap sebagai keluarga sendiri. Mbak Wiwik dan Neng Rere di Krapyak, Neng Qisi di Pandanaran dan Nduk Luluk, belajar yang rajin ya. 12. Sahabat-Sahabat seperjuangan di HI’08 yang “segelintir”, Mas Faruq’ Mas Ihsan, Mas Aan, Mas Abu Bakar, Mas Nanang Qasim, Mbak Imas, Mbak Iis, Mbak Ratna dan Mbak Datu. Mudah-mudahan persahabatan ini akan bisa langgeng. 13. Seluruh Keluarga Besar Fakultas Ilmu Agama Islam UII, khususnya Ka.Perpustakaan FIAI Bapak Ahmad Darudi dan stafnya Pak Suparman, serta pak Ust. H. Muhanam, BSc. xi
14. Kelurga Besar Lembaga Dakwah Fakultas Jama’ah Al-faraby. Mudahamudahan perjuangan kalian bisa terus Istiqamah. Urutan di atas bukan bermaksud untuk memberikan skala tertentu. Bagaimanapun juga semua sosok tersebut telah memberikan kontribusi berharga kepada penyusun, sesuai dengan wilayah dan perannya masing-masing. Sebagaimana semua pihak yang teramat banyak dan tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu. Hanya ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, setidaknya hal terkecil yang bisa penyusun berikan kepada mereka di dunia. Sementara apa yang menjadi hak mereka kelak di sisi Allah Ta’ala, penyusun hanya bisa mendoakan; jazākumullāhu ahsanal jazā’. Layaknya sebuah karya tulis pada umumnya, yang merupakan buah pikiran manusia, karya ini tetaplah mutlak mengandung berbagai kekurangan dan kesalahan. Oleh karenanya, penyusun tetap senantiasa membuka gerbang diri dari saran, kritik dan koreksi seluas-luasnya demi tercapainya sebuah karya yang lebih baik. Akhirnya penyusun hanya bisa berdoa kepada Allah Al-‘Alīm Al-Hakīm, semoga lahirnya setitik karya ini dapat semakin memperkaya khazanah keilmuan Islam, dapat memberikan manfaat dan keberkahan yang sebesar-besarnya, serta dapat diterima sebagai ‘amal jariyah yang tiada terputus pahalanya. Salam Satu Jiwa. Yogyakarta, 27 Sya’ban 1434 H 17 Juli 2012 M Penyusun,
[Hasan Al Antor]
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 158 Tahun1987 Nomor: 0543b/U/1987 A. Konsonan Tunggal Dibawah ini daftar huruf Arab dan transliterasinya dangan huruf latin: Huruf Arab
Nama
Huruf Latin Tidak dilambangkan
Nama
أ
Alif
ب
Ba
B
Be
ت
Ta
T
Te
ث
a
ج
Jim
J
Je
ح
Ha
Ḥ
Ha (dengan titik di bawah)
خ
Kha
Kh
ka dan ha
د
Dal
D
De
ذ
Zal
ر
Ra
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
س
Sin
S
Es
ش
Syin
Sy
es dan ye
ص
Sad
Ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
Dad
Ḍ
de (dengan titik di bawah)
ط
Ta
Ṭ
te (dengan titik di bawah)
ظ
Za
Ẓ
Zet (dengan titik di bawah)
Tidak dilambangkan
s (dengan titik di atas)
Zet (dengan titik di atas)
xiii
ع
‘ain
‘
Koma terbalik diatas
غ
Gain
G
Ge
ف
Fa
F
Ef
ق
Qaf
Q
Ki
ك
Kaf
K
Ka
ل
Lam
L
El
م
Mim
M
Em
ن
Nun
N
En
Wau
W
We
Ha
H
Ha
Hamzah
‘
Apostrof
Ya
Y
Ye
و ه ء ي B. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia yang terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. 1. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda
ُ
Nama
Huruf Latin
Nama
Fathah
A
A
Kasrah
I
I
Hammah
U
U
xiv
2. Vokal Rangkap Vokal rangkap dalam bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda
Nama fathah dan ya
Huruf Latin Ai
Nama A dan i
fathah dan wau
Au
A dan u
َ ي... َ و... Contoh:
فَ َع َل- fa’ala
ُسئِل
-su’ila
ذُكَِر
ُسئِل
-su’ila
َهول
- haula
- zukira
يَذ َهب-yazhabu 3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Harkat dan huruf
ى َ ...ََ ا... ِي... ُ و...
Nama
Huruf dan tanda
Nama
fathah dan alif atau ya
a
a dan garis di atas
kasrah dan ya
I
i dan garis di atas
dhammah dan wau
Ū
u dan garis di atas
Contoh:
قاَ َل- qala
قِي َل
مى َ َر-rama
يَ ُقو ُل- yaqulu
- qila
xv
4.
a’
ar
ah
Transliterasi untuk ta’marbu ah ada dua: a. Ta’marbu ah hidup Ta’marbu ah yang hidup atau mendapat harakat fat ah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah ‘t’. b. Ta’marbu ah mati Ta’marbu ah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah ‘h’. a. Kalau pada kata terakhir dengan ta’marbu ah diikuti oleh kata yang menggunkan kata sandang al serta ba aan kedua kata itu terpisah maka ta’marbu ah itu ditransliterasikan dengan ha h . Contoh:
ضةُ األَ طفاَ ُل َ َرو
- rau ah al-a fal
امل ِدي نَةُ املنَ ّوَ َرة ُ َ
- al-Madinah al-Munawwarah
طَل َحة
- rau atul a fal
- al-Madinatul-Munawwarah - Ṭal ah
5. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh:
xvi
َربَّنَا نََّزل ِ الب ّ
-rabbana
احلَ ّج نُ ِّع َم
-nazzala -al-birr
-al- ajj -nu’’ima
6. Kata Sandang Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti huruf qamariyah. a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditranslite-rasikan dengan bunyinya, yaitu huruf ال, diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditranslite-rasikan sesuai aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya . Baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang. Contoh:
الر ُج ُل َّ -
ar-rajulu
السيِّ ُد َّ - as -sayyidu س ُ الشَّم
- as-syamsu
ال َقلَ ُم البَ ِدي ُع اجلَالَ ُل
- al-qalamu - al-badi’u - al-jalalu
7. Hamzah Dinyatakan di depan bahwa ditransliterasikan dengan apostrof .Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan diakhir kata .Bila hamzah xvii
itu terletak diawal kata, isi dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh:
تَأ ُخ ُذو َن
8.
- ta’khuzuna
إِ َّن
-inna
النَّوءۥ
-an-nau’
ِ ت ُ أُمر
-umirtu
ًشيئ
-syai’un
أَ َك َل
-akala
Penyusunan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun harf ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penyusunannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan, maka transliterasi ini, penyusunan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh:
َوإِن اللَ لَ ُه َو َخ ْي ُر الرا ِزقِ ْي َن َوأ َْوفُوا الْ َك ْي َل َوال ِْم ْي َزا َن إبْ َر ِاه ْي ُم الْ َخلِ ْيلۥ ِ بِس ِم َالل َم ْج َراهاَ َوُم ْر َساها ْ ِو ِ اس ِحج الْب ْي ِ لل َعلى الن ت َ َ َ
Wa innallaha lahuwa khair ar-raziqin Wa innallaha lahuwa khairurraziqin Fa auf al-kaila wa al-mizan Fa auf al-kaila wal mizan Ibrahim al-Khalilu Ibrahimul-Khalil
Bismillahi majreha wa mursaha Walillahi ‘alan-nasi hijju al-baiti manista a’a ilaihi sabila Walillahi ‘alan-nasi hijjul-baiti manista a’a ilaihi xviii
اع إِلَْي ِه َسبِْيال َ َاستَط ْ َم ِن
sabila
9. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut tetap digunakan. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya. Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri terebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh:
َوَما ُُمَ َّمد إِلَّ َر ُسول ِ إِ َّن أ ََّوَل بَيت ُو ِض َع لِلن ََّاس لَلَّ ِذى بِبَ َّكة
Wa ma Muhammadun illa rasulun
Inna awwala baitin wu i’a linnasi lallazi bibakkata mubarakan
ًُمبَ َاركا ضا َن الَّ ِذى أُن ِزَل فِي ِه ال ُقرﺁ ُن َ َشه ُر َرَم
Syahru ama an al-lazi unzila fih alQur’anu Syahru ama anal-lazi unzila fihil-Qur’anu
ِ ِولََقد رﺁ ُه بِاألُفُ ِق المب ي َ َ ُ
Wa laqad ra’ahu bil-ufuq al-mubin Wa laqad ra’ahu bil-ufuqil-mubini
xix
ِ ب ال َعالَ ِم ي ِّ احلَم ُد للِ َر
Alhamdu lillahi rabbil al-‘alamin Alhamdu lillahi rabbilil-‘alamin
Penggunaan huruf awal kapital hanya untuk Allah bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau tulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak digunakan. Contoh:
نَصر ِّم َن اللِ َوفَتح قَ ِريب َِ للِ األَمر ًَجيعا ُ َواللَ بِ ُك ِّل َشيئ َعلِيم
Nasrun minallahi wa fathun qarib
Lillahi al-amru jami’an Lillahil-amru jami’an Wallaha bikulli syai’in ‘alim
10. Tajwid Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan ilmu Tajwid. Karena itu peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.
xx