LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA SISWA SMK TINGKAT NASIONAL
LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: DEBAT BAHASA INDONESIA
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan 10270 Gedung E Lantai 12-13, Tel/Faks. 5725477, 5725467
I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum Bahasa Indonesia berperan sangat penting sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan, informasi, dan pemikiran. Sebagai media ekspresi, penggunaan bahasa menuntut penggunanya mampu menggunakan bahasa yang dapat menggugah perasaan, menyampaikan pesan yang logis, objektif dan sistematis, sehingga mudah dipahami oleh mitra tutur. Kegiatan Debat Bahasa Indonesia untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tingkat Nasional memiliki posisi yang sangat strategis sebagai ajang penajaman kemampuan siswa dalam mengekspresikan perasaan, informasi, dan pemikiran dengan menggunakan bahasa Indonesia secara benar dan baik. Penggunaan bahasa Indonesia bukan sekadar mencerminkan ekspresi diri individu penggunanya, akan tetapi sekaligus mengekspresikan ihwal bangsa Indonesia, sebagaimana dicanangkan para pencetus Sumpah Pemuda 1928. Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, pengguna bahasa turut menjunjung tinggi martabat bangsa. Selain sebagai cermin jati diri bangsa Indonesia, bahasa Indonesia juga menunjukkan identitas diri negara Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 36) juga telah menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa negara. Pernyataan konstitusi itu menyuratkan bahwa posisi bahasa Indonesia sangat penting sebagai lambang kedaulatan negara. Jika pernyataan konstitusi Indonesia itu dibandingkan dengan kenyataan penggunaan bahasa Indonesia saat ini, akan ditemukan bahwa penggunaan bahasa Indonesia masih jauh dari harapan mulia para pendiri bangsa dan negara Indonesia. Di tengah arus deras globalisasi yang sedang berlangsung, penggunaan bahasa Indonesia tidak jarang dikalahkan oleh bahasa asing. Telah terjadi kecenderungan pengutamaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sebagai sumber aktualisasi diri dalam kehidupan akademik di sekolah dan juga di perguruan tinggi. Sebelum menguasai bahasa asing, sebagai instrumen untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, hendaknya generasi muda pengguna bahasa Indonesia memiliki pemahaman yang benar akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan. Di sisi lain, bahasa daerah sebagai bagian dari budaya bangsa juga wajib dilestarikan. Untuk itu, sebagai generasi muda, setiap individu juga perlu menguasai bahasa daerah. Dengan demikian, generasi muda perlu menguasai bahasa daerah, bahasa Indonesai, dan bahasa asing. Bahasa daerah yang juga menjadi bahasa ibu diperlukan sebagai pembentuk karakter dasar budaya bangsa dan akar pembentuk watak individu. Sementara itu, bahasa Indonesia diperlukan sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan atau nasional yang akan meningkatkan rasa nasionalisme setiap penuturnya. Terakhir, bahasa asing dikuasai sebagai pelengkap untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dalam era globalisasi. Bila generasi muda mampu mengekspresikan perasaan, informasi, dan hasil pemikirannya dalam bahasa Indonesia yang benar dan baik, secara terus-menerus akan dapat mengangkat martabat bahasa dan bangsa Indonesia di tengah persaingan kehidupan modern. 1
Harapan itu akan semakin kuat untuk diwujudkan dengan berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Dengan demikian, pemantapan jatidiri bangsa dan identitas negara Indonesia melalui bahasa, segera terwujud. Itulah sebabnya, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia mutlak perlu didukung dengan melibatkan generasi muda demi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik di masa yang akan datang. Untuk itu, kegiatan Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional perlu dilakukan sebagai ajang bagi peserta untuk mengasah dan menajamkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan perasaan, informasi, dan pemikirannya mengenai berbagai masalah aktual dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai media ekspresinya. Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tahun 2015 memiliki tujuan umum untuk memperdalam dan memperkuat kecintaan peserta debat terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, sehingga bahasa Indonesia menjadi wahana aktualisasi diri, terutama untuk mengekspresikan perasaan, informasi dan hasil pemikiran dalam konteks budaya akademik di sekolah dan di masyarakat pada umumnya. Selanjutnya, tujuan khusus kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan motivasi siswa SMK untuk belajar bahasa Indonesia secara terusmenerus. 2. Meningkatkan kreativitas seni berbahasa Indonesia, termasuk apresiasi sastra, di kalangan siswa SMK. 3. Meningkatkan daya guna bahasa Indonesia di dalam dunia usaha dan dunia industri melalui lulusan SMK. 4. Meningkatkan daya saing lulusan SMK dengan berlatih berpikir kritis dan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai media ekspresinya. 5. Meningkatan kemampuan berbahasa Indonesia siswa SMK dalam ragam resmi sebagai sarana komunikasi akademik dengan menggunakan alat ukur UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. 6. Meningkatkan martabat bahasa Indonesia di tengah penggunaan bahasa daerah dan asing, dengan menggunakannya secara baik dan benar dalam nuansa debat yang elegan dan bercita rasa akademik. 7. Menguatkan posisi bahasa Indonesia sebagai penghela dan pembawa ilmu pengetahuan di dunia pendidikan sebagaimana telah dicanangkan dalam implementasi Kurikulum 2013. 2. Deskripsi Teknis Lomba Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional mengikuti sistem lomba debat nusantara, yaitu setiap perlombaan akan diikuti oleh tiga tim yang berposisi sebagai Tim Pendukung, Tim Penyanggah, dan Tim Netral. Lomba ini terdiri atas babak penyisihan, babak semifinal, dan babak final. Pada setiap babak, setiap tim harus memberikan argumen sesuai dengan mosi atau pernyataan topik yang telah didapat dalam pengundian. Sebelum babak penyisihan dilaksanakan, peserta akan diberikan Tes UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) yang dikeluarkan oleh Badan Bahasa Kemdikbud. Hasil Tes UKBI peserta akan memberikan bobot penilaian 30% pada penilaian akumulatif babak penyisihan. Dengan kata lain, penetapan peserta babak semifinal juga ditentukan oleh hasil 2
UKBI peserta. Selanjutnya pada babak final, penetapan pemenang juga ditentukan oleh 30% nilai tulisan ulasan yang dibuat oleh kelompok yang menjadi finalis. Beberapa istilah yang terdapat di dalam lomba dapat dideskripsikan sebagai berikut. a. Pernyataan Topik (Mosi) Pernyataan topik adalah isu tertentu yang akan diperdebatkan oleh tiga pihak, yaitu tim pendukung, tim penyanggah, dan tim netral. Pernyataan topik dapat bersifat positif dan negatif. Pernyataan topik dalam lomba debat telah ditentukan oleh panitia. Di dalam babak penyisihan akan diundi sebanyak 15 pernyataan topik untuk 10 lomba. Pada babak semifinal akan diundi 8 pernyataan topik yang akan diundi untuk 4 kali lomba. Sementara itu, pada babak final akan diundi 6 pernyataan topik untuk 1 kali lomba. Contoh Pernyataan Topik Pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia. b. Argumen Argumen adalah pernyataan yang didukung oleh fakta dan data yang bersifat mendukung atau menyanggah pernyataan topik. Setiap tim peserta harus dapat menyampaikan argumen yang sesuai dengan kriteria posisinya. Jika sebagai tim pendukung, peserta harus menyampaikan argumen yang mendukung pernyataan topik. Jika sebagai tim penyanggah, peserta harus menyampaikan argumen yang menyanggah pernyataan topik. Jika sebagai tim netral, peserta harus menyampaikan argumen dua sisi, baik yang mendukung maupun yang menyanggah disertai dengan keunggulan dan kelemahan dalam mendukung maupun menyanggah pernyataan topik. Contoh argumen mendukung. Saya sangat setuju dengan pernyataan bahwa pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia. Pekerja asing yang berada di Indonesia harus mengikuti aturan di negara kita serta menghormati keberadaan bahasa negara dan bahasa nasional kita, yaitu bahasa Indonesia. Komunikasi yang dijalin antara pekerja asing dan pekerja Indonesia di Indonesia harus dengan menggunakan bahasa Indonesia. Berikut ini saya sampaikan fakta-fakta tentang kebutuhan pekerja asing dalam berbahasa Indonesia. Contoh argumen menyanggah. Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia. Ketidaksetujuan saya berdasarkan fakta bahwa sebagai negara berkembang kita masih membutuhkan kerja sama dengan negaranegara yang memiliki sumber daya manusia dan sumber daya kapital yang besar. Keberadaan pekerja asing merupakan sebuah upaya pemenuhan kebutuhan SDM yang akan mendukung perekonomian di Indonesia. Kewajiban berbahasa Indonesia akan menjadi kendala bagi mereka dalam melakukan aktivitas pekerjaan di Indonesia. Coba cermati fakta yang akan saya sampaikan berikut ini. 3
Contoh Argumen Netral Pernyataan bahwa pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia harus ditinjau dari dua sisi. Dalam kerangka menghormati, mengembangkan, dan memartabatkan bahasa Indonesia, saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Pemartabatan bahasa Indonesia dan pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional harus didukung oleh semua pihak, termasuk dunia kerja di Indonesia. Akan tetapi, jika ternyata pekerja asing tersebut belum bisa berbahasa Indonesia, tidak serta merta diusir dari Indonesia. Dalam hal ini saya tidak setuju. Harus ada usaha pembinaan bagi warga negara asing agar bisa berbahasa Indonesia dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Jika warga negara asing tersebut tidak mau belajar berbahasa Indonesia dan tidak mau berusaha untuk berbahasa Indonesia padahal sudah diberi pembinaan yang memadai, saya setuju jika yang bersangkutan sebaiknya tidak bekerja di Indonesia. Marilah kita telusuri lebih lanjut fakta kelemahan dan keunggulan jika kita menerapkan aturan bahwa pekerja asing wajib berbahasa Indonesia. c. Tim Pendukung Tim pendukung adalah tiga orang peserta dalam satu tim di satu provinsi yang memberikan argumen dukungan terhadap suatu pernyataan topik. d. Tim Penyanggah Tim Penyanggah adalah tiga orang peserta dalam satu tim di satu provinsi yang memberikan argumen berupa sanggahan terhadap suatu pernyataan topik. e. Tim Netral Tim Netral adalah tiga orang peserta dalam satu tim di satu provinsi yang memberikan argumen dua sisi, baik dukungan maupun sanggahan yang disertai dengan kondisi atau syarat yang menyertainya, terhadap suatu pernyataan topik. f. Tes UKBI Tes UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) merupakan tes standar untuk mengevaluasi kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia. Tes UKBI lengkap terdiri atas 5 seksi, Seksi I Mendengarkan, Seksi II Merespons Kaidah, Seksi III Membaca, Seksi IV Menulis, dan Seksi V Berbicara. Akan tetapi pada babak penyisihan peserta lomba akan diberikan Tes UKBI yang terdiri atas 3 seksi saja, Seksi I, Seksi II, dan Seksi III. Jika mengikuti TEs UKBI, peserta juga akan diberikan Sertifikat UKBI sebagai bukti kemahiran berbahasa Indonesianya. Untuk mengetahui dan mencoba simulasi Tes UKBI, peserta dapat mengunjungi laman UKBI: www.badanbahasa.kemdikbud.go.id/ukbi g. Tulisan Ulasan Tulisan ulasan merupakan sebentuk tulisan yang berisi ulasan terkait dengan mosi atau pernyataan topik saat babak final. Ulasan tersebut ditulis oleh setiap kelompok sesaat setelah penampilannya dalam babak final. Ulasan berisikan pernyataan topik dan argumen sesuai dengan posisi masing-masing kelompok. Ulasan kurang lebih terdiri atas 400--500 kata. Tulisan ulasan akan memberikan porsi 30% terhadap penetapan pemenang babak final. 4
II ISI 1. Persyaratan Peserta Peserta lomba Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional Tahun 2015 adalah siswa SMK pemenang Lomba Debat Tingkat Provinsi di Indonesia. Setiap provinsi mengirimkan satu tim yang terdiri atas tiga orang peserta. Tim yang akan mengikuti lomba didampingi oleh satu orang guru pendamping. Anggota tim yang dikirimkan oleh provinsi tersebut bukan siswa yang sudah pernah mengikuti lomba yang sama sebelumnya. 2. Materi Lomba Materi Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional Tahun 2015 adalah isu-isu yang hangat tentang kebahasaan dan tentang hal umum yang ada di masyarakat. Isu-isu itu terumus dalam topik-topik yang akan diundi sebelum debat dimulai. Topik pada babak penyisihan merupakan topik umum dan topik kebahasaan, sedangkan pada babak semifinal dan final, topik hanya merupakan isu kebahasaan. Pernyataan topik untuk babak penyisihan dapat dilihat pada lampiran lembar soal, sedangkan pernyataan topik untuk babak semifinal dan final akan diberikan pada saat perlombaan. 3. Ketentuan Lomba 3.1 Waktu Lomba Lomba debat bahasa Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 30 di Batam Lomba akan dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Jadwal lomba yang terperinci akan diberikan kepada peserta pada saat menghadiri taklimat. 3.2 Sistem Lomba Lomba Debat Tingkat Nasional Siswa SMK mengikuti sistem lomba debat nusantara yang merupakan perpaduan sistem debat internasional dengan kondisi kenusantaraan di Indonesia. Lomba debat bahasa Indonesia dilakukan dalam tiga babak, yaitu babak penyisihan selama satu hari setengah hari, babak semifinal satu hari, dan babak final setengah hari. Dengan demikian, seluruh kegiatan lomba debat bahasa Indonesia akan berlangsung selama tiga hari. Setiap tim yang merupakan peserta lomba perwakilan tiap provinsi terdiri atas tiga orang pembicara. Setiap tim dapat berposisi sebagai pendukung, penyanggah, atau netral sesuai dengan undian yang didapat. Satu hari sebelum lomba, peserta akan mengikuti pembukaan dan penjelasan teknis lomba debat. Setelah debat berakhir, peserta akan mengikuti penutupan. Pengaturan Waktu Lomba a. Pada saat pendaftaran setiap tim mengambil nomor tim. b. Sebelum lomba dimulai, diadakan undian urutan tampil untuk 3 tim yang akan berdebat. Setelah didapatkan undian urutan, diadakan lagi undian 5
posisi untuk ketiga tim tersebut, apakah sebagai pendukung, penyanggah, atau netral. c. Tim yang akan berdebat dipersilakan untuk menyiapkan diri selama 35 menit. d. Setelah 35 menit atau ketika tim lain sedang berdebat, diadakan pengundian urutan dan pengundian posisi untuk 3 tim selanjutnya. Tim yang telah mengikuti pengundian posisi dipersilakan menyiapkan diri. Sebaliknya, tim yang telah menyiapkan diri langsung tampil berdebat. e. Selanjutnya, lomba dilaksanakan berdasarkan mekanisme yang sama. 35 menit pertama a. Pengundian urut tampil untuk 3 tim pertama, misalnya terundi tim 11, 15, dan 23 untuk mengikuti lomba. b. Pengundian posisi untuk tim 11, 15, dan 23 dan pengundian soal. c. Tim 11, 15, dan 23 menyiapkan diri. 35 menit kedua a. Pengundian urut tampil untuk 3 tim kedua, misalnya terundi tim 2, 7, dan 25. b. Pengundian posisi untuk tim 2, 7, dan 25 dan pengundian soal. c. Tim 11, 15, dan 23 tampil dalam lomba debat. d. Tim 2, 7, dan 25 menyiapkan diri 35 menit selama lomba No. 1. 2.
3.
4.
Kegiatan
Jumlah waktu
Perkenalan 3 menit Setiap tim memperkenalkan diri selama 1 menit Penyampaian Pernyataan Topik 15 menit Setiap tim menyampaikan argumentasinya terhadap pernyataan topik selama 5 menit. Dimulai oleh Tim Pendukung, dilanjutkan oleh Tim Penyanggah, dan Tim Netral Debat 14 menit 9 menit pertama Setiap tim mengomentari argumentasi tim lain selama 3 menit, misalnya Tim Pendukung mengomentari argumentasi Tim Penyanggah dan Tim Netral selama 3 menit, demikian seterusnya. 5 menit berikutnya Diberikan hak bicara selama 1 menit kepada tim yang memencet bel paling dulu. Akan diberikan 5 kali kesempatan memencet bel. Tim yang cepat akan mendapat kesempatan bicara lebih banyak. Hak bicara dapat digunakan untuk memberikan komentar, sanggahan, atau pertanyaan, bukan celaan. Simpulan 3 menit Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya selama 1 menit.
6
No.
Kegiatan
Jumlah waktu Debat
Jumlah waktu
35 menit
Tugas Menulis Ulasan pada Babak Final Pada babak final, finalis akan diberikan waktu selama 60—90 menit untuk menuliskan kembali ulasannya mengenai topik berdasarkan posisi masingmasing pada debat terakhir sebanyak 400—500 kata. Tulisan diharapkan sesuai dengan format tulisan yang disediakan. Format Tulisan Pendahuluan -Pengantar -Masalah Isi -Argumen -Landasan Argumen -Bukti/Riset Pendukung Penutup -Saran -Kesimpulan
7
Bagan Babak Penyisihan 34 Tim 1 2 3 4 5 6
1
2
7
3 8 9 10 11
4
12 13 14
5
15 16 17
6
18
Dari 12 tim dipilih 9 tim peraih nilai akumulasi tertinggi, 3 tim lainnya masuk kategorimendapat mendali menghargaan
7
19 20 21 22
8
23 24 25
9
26 27 18
10
29 30 31
11
32 33 34
12
8
Bagan Babak Semifinal
1 2 3
1
4 5 6
2
Tim dengan nilai akumulatif tertinggi akan mengikuti babak final untuk meraih Juara I, II, dan III.
7 8 9
3
Juara IV dan V akan ditentukan oleh nilai komulatif pada babak semifinal ditambah dengan nilai tulisan ulasan.
Bagan Babak Final
A B C 3.3
Peserta diranking sesuai dengan nilai yang tertinggi sampai yang terendah sehingga terpilih Juara I, Juara II, dan Juara III. Nilai akhir akan dihitung dengan 70 % nilai akumulatif debat dan 30% nilai tulisan ulasan.
Kriteria Pemenang
Pemenang Lomba Debat adalah tim-tim yang telah memenangkan lomba dengan memperoleh nilai akumulatif tertinggi dalam babak penyisihan, semifinal, dan final secara berurutan. Para pemenang akan berpredikat Juara I, Juara II, Juara III, Juara Harapan I, dan Juara Harapan II. Selain itu, akan ditentukan pula Pembicara Terbaik dengan kriteria memiliki nilai individu tertinggi. Hadiah yang akan diberikan kepada pemenang adalah sebagai berikut. A. Juara I: Piagam penghargaan/tropi untuk sekolah, dan uang pembinaan sebesar Rp…. 9
B. Juara II: Piagam penghargaan/tropi untuk sekolah, dan uang pembinaan sebesar Rp…. C. Juara III: Piagam penghargaan/tropi untuk sekolah, dan uang pembinaan sebesar Rp.... D. Juara Harapan I: Piagam penghargaan/tropi untuk sekolah, dan uang pembinaan sebesar Rp…. E. Juara Harapan II: Piagam penghargaan/tropi untuk sekolah, dan uang pembinaan sebesar Rp.... F. Pembicara Terbaik: Piagam penghargaan/tropi untuk sekolah, dan uang pembinaan sebesar Rp.... G. Bagi peserta yang memperoleh nilai akhir di atas batas kelulusan yang ditentukan juri, akan diberikan medali penghargaan. 4. Format Penilaian Penilaian Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Nasional Tahun 2015 berdasarkan beberapa aspek, yaitu penguasaan materi, penguasaan kebahasaan, dan penyajian materi. Pemenang lomba ditentukan berdasarkan nilai kumulatif dari aspek yang dinilai. A. Penguasaan Materi 1. Pemenuhan kriteria posisi 2. Pemenuhan argumen 3. Kelengkapan materi 4. Penggunaan sumber/rujukan B. Penguasaan Kebahasaaan 1. Ketepatan tata bahasa 2. Ketepatan bentuk dan pilihan kata 3. Penggunaan gaya bahasa 4. Keruntutan informasi C. Penyajian Materi 1. Kepercayaan diri 2. Kerja sama anggota tim 3. Kesopanan dan kesantunan 4. Ketepatan paralinguistik Setiap aspek terdiri atas empat subaspek. Setiap subaspek dinilai dengan rentang skor 50—100. Bobot dan Akumulasi Nilai Peserta 1. Penguasaan materi (A-1 + A-2 + A-3 + A-4) x 35% 2. Penguasaan Kebahasaaan (B-1 + B-2 + B-3 + B-4) x 40% 3. Penyajian materi (C-1 + C-2 + C-3 + C-4) x 25% 10
Penilaian tulisan ulasan akan dilakukan berdasarkan beberapa aspek, yaitu: 1. Pemenuhan persyaratan 10% - Jumlah kata - Ketaatan pada format 2. Paragraf yang baik 20% - Lengkap (pikiran utama dan pendukung) - Koherensi - Kohesi 3. Pengkalimatan 20% - Penggunaan kalimat efektif - Struktur dan penalaran kalimat 4. Ejaan dan Diksi 10% 5. Isi 40% - Kelengkapan sumber - Kelengkapan argumen Penilaian Tes UKBI akan dilakukan oleh Penguji UKBI dari Badan Bahasa berdasarkan standar penilaian yang berlaku, dapat dilihat di www.badanbahasa.kemdikbud.go.id/ukbi 5. Tata Tertib Lomba Berikut ini tata tertib Lomba Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tahun 2015 yang harus dipatuhi oleh peserta lomba dan guru pendamping. a. Peserta merupakan tim perwakilan tiap provinsi yang telah terdata dalam proses pendaftaran. b. Peserta harus hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal lomba yang telah ditentukan. c. Peserta dan guru pendamping harus mengikuti pengarahan juri sebelum lomba debat dimulai. d. Semua peserta harus berada di ruang lomba selama berlangsungnya lomba debat. e. Peserta diperbolehkan keluar ruang lomba untuk menyiapkan diri selama 35 menit sebelum tampil berdebat. f. Peserta lomba yang sedang tampil berdebat harus mengenakan papan nama yang dapat terbaca dari jarak pandang 3 meter. g. Peserta lomba yang sedang tampil berdebat dilarang membawa apa pun. Pena dan kertas akan tersedia di meja. Sebelum ada komando debat dimulai, peserta dilarang menulis apa pun di kertas yang disediakan. h. Peserta lomba yang sedang tampil berdebat dilarang berkomunikasi dengan guru pendamping. i. Guru pendamping dan peserta yang belum mendapat giliran tampil lomba dilarang menganggu kelancaran jalannya lomba debat. j. Peserta lomba berhak mengetahui hasil lomba dalam setiap babak dengan terlebih dahulu memberikan waktu yang dibutuhkan juri untuk merekapitulasi hasil lomba. k. Hasil penjurian tidak dapat diganggu gugat. 11
III Penutup Lomba ini diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran budaya antardaerah. Untuk itu, pada akhir pelaksanaan lomba ini juga akan mengadakan undian kado kenangkenangan khas daerah bagi semua peserta lomba. Agar semua peserta memperoleh kado, setiap peserta lomba diwajibkan membawa satu kado khas dari daerah masingmasing. Kado kenang-kenangan yang diperoleh dari undian itu tidak akan menjadi milik peserta secara pribadi, tetapi milik sekolah peserta yang bersangkutan.
12