PENGARUH KEPIMIMPINAN, KEMAMPUAN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Kasus Pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta) Oleh: Erlik Susanto STIE AUB SURAKARTA Abstract The goals of this research are : a. To analyze and prove empiricaly that leadership, capability of working, working motivation and organisation atmosphere influence working performance partialy. b. To analyze and prove empiricaly that leadership, working capability, working motivation and organisation atmosphere influence working performance simultaneously. c. To analyze and prove empiricaly that domman variabel in leadership, working capability, working motivation and organisation atmosphere influence working performance. Based on the result of data analysis and examination of hypothesis it is find out that : Leadership variable influenceworking performance in AAU Yogyakarta. Working capability variable influence working performance in AAU Yogyakarta. Working motivation variable influence working performance in AAU Yogyakarta. Organization atmophere variable influence significantly over working performance in AAU Yogyakarta. It was significant influence simultareously among independent variables that are leadership, working capability, working motivation and organization atmosphere foward working performance for AAU personel. Adjusted R2 value showed 25,2 it means that independent variables (leadership, working capability, working motivation and organization atmosphere) explain that dependent variable (personel working performance) is 25,2 %. Multiple regresion linear model use variables of leadership, working capability, working motivation and organization atmosphere in this research can be used to prediet variable variation of working performance. The model is Y = 7,341 + 0,287X1 + 0,070X2 + 0,261X3 + 0,303X4 + e.
Keywords:
leadership, working capability, working motivation and organization atmophere influence working performance.
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
1
RINGKASAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk menganalisa dan memberikan bukti secara empiris bahwa kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja secara parsial. b. Untuk menganalisa dan memberikan bukti secara empiris bahwa kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja secara simultan. c. Untuk menganalisa dan memberikan bukti secara empiris Variabel yang paling dominan kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan hal-hal sebagai berikut : Variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
Variabel kemapuan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
Variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
Variabel iklim organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
2
Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel independen yang terdiri kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap prestasi kerja pegawai Akademi Angkatan Udara Nilai adjusted R2 menunjukan angka sebesar 25,5 artinya bahwa variabel independen (kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi) mampu menjelaskan variabel dependen (perstasi kerja pegawai) sebesar 25.2 %. Model regresi linear berganda dengan menggunakan variabel kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi variasi variabel prestasi kerja. Adapun model tersebut adalah : Y = 7,341 + 0,287X1 + 0,070X2 + 0,261X3 + 0,303X4 + e Kata kunci : kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi ker ja dan iklim organisasi, prestasi kerja PENDAHULUAN Kepemimpinan yang efektif adalah salah satu faktor yang memberikan banyak manfaat terhadap sebuah organisasi. Peranan pemimpin sangat dominan dalam menentukan maju mundurnya organisasi karena keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam mengelola pola pikir yang berfungsi sebagai simbol dari kesatuan moral kesatuan moral bawahannya, dimana pemimpin mengekspresikan etika kerja dan nilai-nilai yang ada di organisasi. Pemimpin dalam orgaisasi diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya yang langka, memfokus-
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
kan perhatian pada tujuan – tujuan organisasi, mengkoordinasikan perubahan, membina kontak antara pribadi dengan pengikutnya, menetapkan arah yang benar atau yang paling baik dalam menentukan visi dan misi organisasi. Seorang pemimpin dalam organisasi juga berperan sebagai motivator bagi para pengikutnya untuk berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi. Peran seorang pemimpin akan terkesan mendalam bagi bawahannya dan mempengaruhi kinerjanya apabila mampu menyampaikan visi dan misi organisasi secara persuasif dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Kondisi ini akan menimbulkan motivasi dan semangat bagi bawahan untuk bekerja secara optimal karena bawahan tahu apa yang menjadi tujuan organisasi. Peranan pemimpin dalam segala situasi organisasi merupakan sesuatu faktor yang sangat strategis. Sampai saat ini, penelitian-penelitian tentang kepemimpinan banyak dilakukan oleh ilmuwan sebagai upaya peningkatan efisiensi, dan efektivitas serta efektivitas kerja organisasi. Pencapaian tujuan organisasi dan penyelenggaraan manajemen organisasi akan menjadi efektif dan efisien apabila pemimpin mampu melaksanakan fungsi manajerial secara baik dan benar, pemimpin juga dituntut untuk memahami secara benar motivasi individu – individu sebagai bagian dari organisasi. Motivasi merupakan salah salah bagian dari manajemen sumber daya manusia untuk pengembangan, pengarahan, dan peningkatan efektivitas kerja individu. Motivasi kerja seorang individu antara lain dipengaruhi oleh perasaan aman
dalam bekerja, gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja serta perlakuan yang adil dari pemimpin. Faktor lain seperti kemampuan kerja seseorang individu dan iklim organisasi diduga akan berpengaruh terhadap keberhasilannya dalam bekerja. Kemampuan kerja merupakan sebuah keahlian yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki. Seorang individu yang memegang jabatan atau kedudukan tertentu dituntut memiliki profesinalisme yang tinggi agar dalam pelaksanaan pekerjaannya dapat berjalan dengan efektif. Seorang individu yang mengenali dengan baik keahlian dan ketrampilan yang dimiliki akan lebih mudah menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan lebih baik dibandingkan individu lain yang kurang mampu mengenali keahliannya.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Kepemimpinan Kreitner dan Kinicki (2005 : 90) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial di mana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Peters dan Austin dalam Kreitner dan Kinicki (2005:90) mendefiniskan kepemimpinan berarti visi, pemberian semangat, antusiasme, kasih, kepercayaan, kegairahan diilustrasikan oleh isi kalender seseorang, drama luar, penciptaan para pahlawan pada semua tingkatan, bimbingan, berjalan keliling secara efektif, dan sejumlah lain.
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
3
Rivai (2007:3) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan sebagai alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/sukacita. Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu: 1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut, 2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, 3) adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara. Kepemimpinan tergantung pada sejuta hal kecil yang dilakukan dengan obsesi, konsistensi, dan kepedulian, tetapi sejuta hal tersebut tidak berarti apa – apa jika tidak ada kepercayaan, visi, dan keyakinan dasar. Definisi kepemimpinan secara jelas tidak sekedar melibatkan kekuasaan dan wewenang, serta ditampilkan pada tingkatan yang berbeda, misalnya pada tingkatan individu kepemimpinan melibatkan pemberian nasihat, bimbingan, inspirasi, dan motivasi. Para pemimpin membangun tim, menciptakan kesatuan, dan menyelesaikan perselisihan di tingkat kelompok. Para pemimpin seharusnya membangun budaya dan menciptakan perubahan di tingkat organisasi. 4
2.
Kemampuan Kerja Kemampuan kerja merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai wewenang tugas dan tanggung-jawabnya terhadap organisasi. Sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien (Simamora, 2004: 337). Efektivitas manajemen dalam sebuah organisasi akan berhasil apabila mampu mengenali perbedaan individu yang ada di dalamnya. Gibson (1997: 85) menyatakan bahwa untuk mengerti perbedaan individu para pimpinan atau para pemimpin harus mampu: 1. Mengamati dan mengenali perbedaan. 2. Mempelajari variabel – variabel yang mempengaruhi perilaku individu. 3. Menemukan hubungan di antara varibel – variabel tersebut. Kemampuan berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Kemampuan merupakan sebuah trait (bawaan atau dipelajari) yang mengijinkan seseorang mengerjakan sesuatu mental atau fisik (Gibson et. al, 1997 : 90 ). Sehubungan dengan hal tersebut manajemen saat ini cukup besar perhatiannya dalam membahas pentingnya kemampuan demi keberhasilan organisasi atau efektivitas sebuah usaha. Spearmen dalam Kreitner dan Kinicki (2005 :90) menyatakan terdapat dua jenis kemampuan yang penting dalam prestasi kognitif yaitu: 1) kemampuan mental; 2) tugas – tugas unik yang dilakukan.
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
3.
Motivasi Kerja Motivasi berasal dari kata Latin ”movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia dalam rangka pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga kerja dalam suatu organisasi. Sumber dari motivasi kerja yang merupakan salah satu faktor penentu dalam pemberian pelayanan oleh seorang pegawai, diantaranya adalah adanya kesempatan untuk berkembang, jenis pekerjaan yang dilakukan, serta adanya perasaan bangga menjadi bagian dari organisasi dimana seorang pegawai bekerja. Definisi motivasi menurut Gibson (dalam Ambar, 2004:195) akan mengarah pada 2 (dua) hal yaitu pertama, kebutuhan (needs) yang berhubungan dengan kekurangan yang dialami oleh seseorang pada waktu tertentu. Kekurangan dalam hal ini bisa bersifat psikologis, fisiologis maupun kebutuhan sosiologis yang berkaitan dengan kebutuhan untuk berinteraksi sosial, dari sini kebutuhan kemudian dianggap sebagai pembangkit, penguat dan penggerak orang untuk berperilaku. Kedua, pentingnya pembahasan tentang tujuan, motivasi sebenarnya diarahkan untuk mencapai tujuan. Faktor tujuan atau hasil yang didapat oleh seseorang atau karyawan inilah yang dipandang sebagai kekuatan penarik.
4.
Iklim Organisasi Iklim organisasi disebut juga suasana organisasi adalah serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Iklim organisasi yang kondusif cenderung memberikan kenyamanan bekerja demikian pula sebaliknya. Suatu iklim organisasi atau suasana kerja yang menyenangkan akan menjadi pendorong utama bagi para individu dalam organisasi untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Suasana kerja yang kondusif akan menjadikan para individu untuk menghasilkan produktivitas yang akhirnya menjadikan tujuan organisasi cepat tercapai. Timpe (1999:6) menyatakan bahwa iklim organisasi dapat diukur dengan dimensi–dimensi: tanggungjawab, semangat kelompok, penghargaan, kejelasan organisasi.
5.
Siagian (dalam Ambar, 2004 :197) memberikan pengertian motivasi sebagai keseluruhan proses pemberian motif bekerja pada bawahan sedemikian rupa, sehingga bawahan mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan. . [ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
Prestasi Kerja Cooper dalam Samsudin (2006:159) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang, unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan–batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Notoatmodjo (2003;143) menyatakan bahwa prestasi kerja merupakan penilaian terhadap hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku bagi pekerjaan yang bersangkutan.
5
Sedangkan Gibson et.al (1997;280) menyatakan bahwa prestasi kerja berkaitan dengan prestasi individu, prestasi kerja individu sebagai dasar prestasi organisasi, oleh karena itu prestasi pegawai yang tinggi sangat penting bagi keberhasilan organisasi. Prestasi kerja individu dalam sebuah organisasi akan berpengaruh terhadap prestasi organisasi. HIPOTESIS 1: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi
kerja dan iklim organisasi terhadap prestasi kerja secara parsial. 2:
Diduga ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap prestasi kerja secara simultan.
3 :
Diduga variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja adalah iklim organisasi.
KERANGKA PEMIKIRAN Kepemimpinan (X1) Kemampuan Kerja (X2) Prestasi Kerja (Y)
Motivasi Kerja (X3) Iklim Organisasi (X4)
Gambar 1. Kerangka pemikiran METODE PENELITIAN Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Obyek penelitian adalah pegawai negeri sipil pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah 85 pegawai Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Sampel akan diambil dengan convinience sampling (dengan cara 6
mudah) dari semua anggota populasi yang ada pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Pada setiap penelitian ukuran sampel harus berkisar antara 30 dan 500 (Roscoe dalam Widayat, 2005 : 104). Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden secara langsung. Dengan cara melakukan wawancara denagan pegawai Akademi Angkatan Udara, observasi dengan melakukan pengamatan dilingkungan Akademi Angkatan Udara, melakukan penyebaran angkat kepada responden di Akademi Angkatan Udara.
Pengujian validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian benar-benar mampu mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. Untuk menguji validitas akan digunakan uji korelasi product moment Pearson. Secara manual rumus uji tersebut adalah:
METODE PENGUJIAN DATA 1. Pengujian Validitas Instrumen
rxy 2.
nx
nxy xy 2
x ny 2 y
Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa instrumen penelitian bebas dari kesalahan persepsi sehingga menghasilkan hasil yang konsisten dan dapat digunakan pada kondisi
2
2
yang berbeda-beda. Pengujian reliabilitas akan digunakan Cronbach alpha. Instrumen dinyatakan valid apabila nilai alpha lebih besar dari 0,6 Rumus koefisien alpha: (Umar 2003;90)
2 k σb R 11 2 (k 1) σ t
3.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat normal atau tidak. Apabila data yang dipakai normal maka dipakai uji statistika parametrik sebaliknya kalau data tidak normal maka alat uji yang dipakai statistika non parametrik. Untuk menguji normalitas data akan digunakan alat uji Smirnov kolmogorof .
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Pengujian multikolinearitas akan digunakan angka Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Sebuah model regresi akan bebas dari multikolinearitas apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 (Ghozali, 2005: 105 ).
7
c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah varian dalam model regresi adalah sama atau tidak. Uji ini akan dilakukan dengan korelasi spearman. Model regresi terbebas dari heteroskedastisitas apabila mempunyai nilai signifikansi diatas 0,05 (Tim Wahana Komputer, 2005 : 80).
ngetahui hal tersebut akan digunakan angka Durbin Watson dalam tabel derajat kebebasan dan tingkat signifikansi tertentu. Model regresi akan terbebas dari masalah autokorelasi apabila mempunyai angka DW antara -2 dan 2 (Ghozali,2005 : 107). 4.
Analisa Regresi Berganda Analisa yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa regresi linear berganda dengan rumus sebagai berikut :
d. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi diantara variabel – variabel yang diteliti. Untuk me-
Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3 + 4 X4 + e kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi) terhadap variabel dependen (prestasi kerja). Adapun rumus untuk mencari t hitung
a. Uji t
Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh masingmasing variabel independen (kepemimpinan, kemampuan
thitung =
b -β Sb pun rumus untuk mencari F hitung adalah :
b. Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi secara simultan. Ada-
R 2 / k 1 F 1 R 2 / n k
Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel, jika F hitung F tabel maka secara bersamasama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya jika F hitung > F tabel, maka 8
secara bersama-sama ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Secara manual rumus uji tersebut adalah :
c. Uji R2
Uji ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisen determinasi ini
β 2 Σx i2 R Σy 2t 2
HASIL PENELITIAN 1. Pengujian validitas instrumen a. Uji validitas instrumen kepemimpinan Tabel 1 Uji validitas instrumen kepemimpinan Pertanyaan r hitung Kepemimpinan 1 0,621 Kepemimpinan 2 0,784 Kepemimpinan 3 0,338 Kepemimpinan 4 0,812 Kepemimpinan 5 0,419 Kepemimpinan 6 0,812 Kepemimpinan 7 0,874 Sumber : Data yang diolah, 2007
Signifikansi 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 7 item pertanyaan valid. b. Uji validitas instrumen kemampuan kerja Tabel 2 Uji validitas instrumen kemampuan kerja Pertanyaan r hitung Kemampuan kerja 1 0,778 Kemampuan kerja 2 0,763 Kemampuan kerja 3 0,644 Kemampuan kerja 4 0,741 Kemampuan kerja 5 0,409 Kemampuan kerja 6 0,577 Sumber : Data yang diolah, 2007
Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 2 diatas menunjukan bahwa dari 6 item pertanyaan adalah valid.
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
9
c. Uji validitas instrumen motivasi kerja Tabel 3 Uji validitas instrumen motivasi kerja Pertanyaan r hitung Signifikansi Motivasi kerja 1 0,498 0,000 Motivasi kerja 2 0,935 0,000 Motivasi kerja 3 0,868 0,000 Motivasi kerja 4 0,935 0,000 Motivasi kerja 5 0,810 0,000 Motivasi kerja 6 0,735 0,000 Sumber : Data yang diolah, 2007
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa dari 6 item pertanyaan adalah valid. d. Uji validitas instrumen iklim organisasi Tabel 4 Uji validitas instrumen iklim organisasi Pertanyaan R hitung Signifikansi Iklim organisasi 1 0,928 0,000 Iklim organisasi 2 0,928 0,000 Iklim organisasi 3 0,858 0,000 Iklim organisasi 4 0,858 0,000 Iklim organisasi 5 0,872 0,000 Iklim organisasi 6 0,514 0,000 Iklim organisasi 7 0,792 0,000 Sumber : Data yang diolah, 2007
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4 diatas menujukan bahwa 7 item pertanyaan adalah valid. e. Uji validitas instrumen prestasi kerja Tabel 5 Uji validitas instrumen prestasi kerja Pertanyaan r hitung Signifikansi Prestasi kerja 1 0,682 0,000 Prestasi kerja 2 0,849 0,000 Prestasi kerja 3 0,623 0,000 Prestasi kerja 4 0,741 0,000 Prestasi kerja 5 0,598 0,000 Prestasi kerja 6 0,570 0,000 Prestasi kerja 7 0,552 0,000 Sumber : Data yang diolah, 2007
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 5 diatas menunjukan bahwa 7 item pertanyaan adalah valid. 10
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
2.
Pengujian Reliabilitas Instrumen Tabel 6 Uji reliabilitas Instrumen Item Cronbach alpha Kepemimpinan 0,742 Kemampuan Kerja 0,812 Motivasi Kerja 0,883 Iklim Organisasi 0,921 Prestasi Kerja 0,753 Sumber : Data yang diolah, 2007 Hasil uji reliabilitas data seperti tabel diatas menunjukkan bahwa semua instrumen yang digunakan
3.
Keterangan Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable
dalam penelitian ini reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien alpha yang melebihi 0,6.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Tabel 7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : Data yang diolah, 2007 Hasil uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorof smirnov yang telah dilakukan menunjukkan bahwa se-
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
Unstandardized Residual 100 ,0000000 1,78744068 ,050 ,050 -,045 ,495 ,967
mua variabel mempunyai distribusi normal karena mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,495 > 0,05.
11
b. Uji Multikolinearitas Tabel 8 Uji multikolineritas Variabel Toleransi Kepemimpinan 0,920 Kemampuan Kerja 0,975 Motivasi Kerja 0,897 Iklim Organisasi 0,862 Sumber : data primer diolah Hasil pengujian yang telah dilakukan seperti pada tabel 8 diatas menunjukkan bahwa angka Varian Inflation Factor dibawah 10 dan angka toleransi di-
VIF 1,087 1,025 1,114 1,160
Kesimpulan Non Mulitikolineritas Non Mulitikolineritas Non Mulitikolineritas Non Mulitikolineritas
atas 0,10. Oleh karena masingmasing angka VIF dibawah 10 dan angka toleransi diatas 0,10 maka disimpulkan tidak terdapat multikolineritas.
c. Uji Hetereoskedastisitas Tabel 9 Uji hetereoskedastisitas Variabel Sig Kepemimpinan 0,107 Kemampuan Kerja 0,456 Motivasi Kerja 0,085 Iklim Organisasi 0,228 Sumber : data primer diolah Pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat hetereoskedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi spearmen untuk masing – masing variabel tidak signifikan yaitu lebih besar dari 0,05, karena nilai masing – masing variabel mempunyai tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas (Litbang Wahana Komputer, 2005 : 50 )
12
Kesimpulan Tidak ada heteroskedastisitas Tidak ada heteroskedastisitas Tidak ada heteroskedastisitas Tidak ada heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi diantara variabel – variabel yang diteliti. Untuk mengetahui hal tersebut akan digunakan angka Durbin Watson dalam tabel derajat kebebasan dan tingkat signifikansi tertentu. Model regresi akan terbebas dari masalah autokorelasi apabila mempunyai angka DW antara -2 dan 2 (Nachrowi,2006: 16). Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan diperoleh nilai DW=1,494 maka regresi dinyatakan terbebas dari masalah autokorelasi.
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
4.
Pengujian Hipotesis a. Model Regresi Berganda Tabel.10 Hasil uji regresi Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Beta (Constant) 7,431 Kepemimpinan ,285 ,287 Kemampuan Kerja ,041 ,070 Motivasi Kerja ,228 ,261 Iklim Organisasi ,232 ,303 Sumber : data primer diolah
T
Sig.
1,802 3,007 ,735 2,689 3,118
,075 ,004 ,464 ,009 ,003
Dari tabel diatas dapat dirumuskan model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = 7,431 + 0,287X1 + 0,070X2 + 0,261X3 + 0,303X4 + e Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa variabel peran kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi berpengaruh po-
sitif terhadap prestasi kerja pegawai pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta karena masing-masing nilai signifikansinya hasil dari 0,05.
b. Uji F
Sum of Squares Regression
Tabel 11 uji F (Anova) Mean df Square
106,961
Residual 264,992 Total 371,953 Sumber : data primer diolah
4
26,740
80 84
3,312
Nilai F hitung pada tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa keempat variabel independen yaitu: variabel kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi secara serempak secara signifikan mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini didukung dengan nilai F hitung sebesar 8,073 > F tabel sebesar 2,49 dengan nilai signifikansi[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
F 8,073
Sig. ,000
nya sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulannya H null ditolak dan menerima H alternatif. c. Uji Statistik t Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan seperti pada tabel 10 maka dapat dijelaskan hal – hal berikut: a. Pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai. 13
Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan untuk variabel peran manajerial pimpinan diperoleh nilai thitung sebesar 3,007 dengan taraf signifikansi 0,003. Nilai thitung sebesar 3,007 > t tabel sebesar 1,98, dan taraf signifikansi 0,003 < 0,05 artinya variabel budaya organisasi peran kepemimpinan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Kesimpulan dari uji ini adalah Ho ditolak. b. Pengaruh kemampuan kerja terhadap prestasi kerja pegawai. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan untuk variabel kemampuan kerja mempunyai nilai thitung sebesar 0,735 dengan taraf signifikansi 0,000. Nilai thitung sebesar 0,735 > ttabel sebesar 1,98, dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05, artinya variabel kemampuan kerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa seorang individu mempunyai kemampuan kerja yang tinggi maka cenderung lebih baik prestasi kerjanya. Kesimpulan dari pengujian ini Ho dinyatakan ditolak.
14
c. Pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan untuk variabel motivasi kerja mempunyai nilai thitung sebesar 2,689 dengan taraf signifikansi 0,001. Nilai thitung sebesar 2,689 > ttabel sebesar 1,98 dan taraf signifikansi 0,001 < 0,05 artinya variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini berarti dengan adanya motivasi kerja yang baik maka prestasi kerja pegawai akan meningkat. Kesimpulan dari pengujian ini Ho dinyatakan ditolak. d. Pengaruh iklim organisasi terhadap prestasi kerja pegawai. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan untuk variabel iklim organisasi mempunyai nilai thitung sebesar 3,118 dengan taraf signifikansi 0,021. Nilai thitung sebesar 3,118 > ttabel sebesar 1,98, dan taraf signifikansi sebesar 0,021 < 0,05 artinya variabel iklim organisasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Artinya semakin iklim dalam organisasi mendukung maka prestasi kerja pegawai akan lebih baik. Kesimpulan dari pengujian ini Ho ditolak
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
d. Koefisien Determinansi (R2) Tabel 12 Koefisien Determinansi R2 Adjusted R Model R R Square Square 1 ,536 ,288 ,252 Sumber : data primer diolah (lampiran hal. 11) Nilai adjusted R2 pada tabel di atas sebesar 0,252 hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan sebesar 25,2% terhadap variabel dependen, sedangkan sisanya sebesar 74,8 % dijelaskan oleh variabel diluar model misalnya lingkungan kerja, kompensasi, promosi jabatan. KESIMPULAN 1. Model regresi linear berganda dengan menggunakan variabel independen kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi variasi variabel prestasi kerja. Adapun model tersebut adalah : Y = 7,341 + 0,287X1 + 0,070X2 + 0,261X3 + 0,303X4 + e 2. Secara parsial terdapat pengaruh yang signifakan antara variabel kepemipinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap prestasi kerja pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. 3. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap prestasi kerja pada Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
Std. Error of the Estimate 1,820
4. Nilai adjusted R2 menunjukkan angka sebesar 25, artinya bahwa variabel independen (kepemimpinan, kemampuan kerja, motivasi kerja dan iklim organisasi) mampu menjelaskan variabel dependen (prestasi kerja pegawai) sebesar 25,2%. Sisanya 74,8% dijelaskan faktor lain diluar model antara lain lingkungan kerja, kompensasi, promosi jabatan, komunikasi, budaya. REFERENSI Cahayani, Ati. (2005). Strategi dan Kebijakan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia Dessler,Gary (1997), Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi indonesia), Edisi 7, PT Prenhallindo, Jakrta, 1997. Ghozali,Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit: Undip Semarang Gibson, Invancevich, and Donelly, (1997), Organization, Ninth Edition, Irwin Inc Handoko, Hani dkk, (2005) Strategi Organisasi, Amara Books, Yogyakarta
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
15
Kreitner dan Kinivki. (2005). Perilaku Organisasi. Salemba Empat Jakarta Lako, Andreas, (2005) ,Kepemimimpinan dan Efektivitas kerja Organisasi : Isu, Teori, dan Solusi, Amara Books, Yogyakarta.
efektivitas kerja bawahan pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri di Jawa Tengah, Desertasi, Unair, Surabaya Umar, Husein, (2003), Metode Riset akuntansi Terapan, Ghalia Indonesia
Nachrowi, D Nachrowi, 2006, Pendekatan Populer dan Praktis: Ekonometrika untuk analisis ekonomi dan keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Wahana komputer, (2005) Pengembangan Analisis Multivariat SPSS 12, Penerbit Salemba Infotek
Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan Efektivitas kerja Karyawan. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta
Yulk. Gary, (2005), Kepemimpinan dalam Organisasi, edisi kelima, terjemahan, Indeks, Jakarta
Widayat. (2005). Metode Penelitian Pemasaran, UMM, Malang
Samsudin,Sadili. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Jaya. Bandung Suharyadi dan Purwanto, (2004), Statistitika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Sumarno,(2005). Pengaruh Komitmen Organisasi, dan Gaya kepemimpinan Terhdap Hubungan antara partisipasi Anggaran dan Efektivitas kerja Manajerial (Studi empiris Pada kantor Cabang Perbankan Indonesia di Jakarta), SNA, September, Suardana, Raka Bagus,(2005). Pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi, dan faktor individu terhadap perilaku kerja karyawan dan efektivitas kerja organisasi pada Bank Umum di Bali Disertasi. Unair, Surabaya Suharto,Babun, (2005). Pengaruh Kepemimpinan transaksional dan transformasional terhadap kepuasan dan 16
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
[ EXCELLENT ] | Vol. 1 No. 2 September 2008
17