PROGRAM KERJA REKTOR ITB 2010 – 2014 Oleh Intan Ahmad (Bakal Calon Rektor)
Leadership at All Levels: Dari ITB Untuk Bangsa _____________________________ • It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent; it is the one that is most adaptable to change • Charles Darwin 1809-1882 • There is nothing constant except change • Heraclitis, c.500 BC
A
PENGANTAR
bad 21 ditandai dengan terjadinya banyak perubahan di dunia. Perubahan ini berasal dari dua hal yang saling berkaitan: Globalisasi dan Perkembangan Sains & Teknologi. Paradigma ekonomi dunia, misalnya, sebelumnya didasarkan pada transformasi “kekayaan sumber daya alam serta upah buruh yang murah” untuk menjadi “daya saing”, dan menempatkan pengembangan inovasi dan kreativitas dalam sains, teknologi, dan seni hanya sebagai penopang. Dengan hadirnya dua faktor peubah tadi di millenia baru ini, penciptaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara kreatif dan inovatif, dalam bentuk keterpaduan berbagai bidang ilmu, teknologi, dan seni, kini menjadi dasar bagi terbentuknya suatu paradigma ekonomi baru, apa yang disebut dengan knowledge based economy. Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai salah satu universitas terunggul di Indonesia, bersama dengan universitas unggul lainnya di dunia sedang menghadapi hal yang tidak mudah. Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan sains & teknologi sebagai tantangan Abad 21, universitas tidak saja dipaksa untuk beradaptasi agar survive, tetapi juga (dengan sumberdaya yang terbatas) diharapkan untuk terus berkontribusi dengan ide dan pemikiran mutakhir untuk kemajuan kehidupan bangsa, masyarakat, industri dan pemerintah, menghasilkan lulusan yang diperlukan oleh sistem ekonomi baru, berkontribusi terhadap adanya inovasi ekonomi dan sosial, serta terus berkontribusi kepada berkembangnya masyarakat madani (Weber, 2008) Sepanjang sejarahnya, ITB telah banyak menyumbangkan berbagai pemikiran strategis yang besar peranannya dalam pembangunan nasional, moral dan peningkatan daya saing bangsa. Akan tetapi di masa kini dan akan datang, ITB akan dituntut untuk berperan lebih besar lagi -- mengingat bahwa kemampuan dalam penciptaan dan pemanfaatan sains, teknologi dan seni-lah yang menjadi penentu bagi terbentuknya daya saing ekonomi bangsa di millenia baru ini. ITB dituntut untuk berkontribusi tidak hanya melalui prestasi individual staf akademik, melainkan melalui institusi dalam bentuk implementasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara tepat guna untuk menyelesaikan berbagai permasalahan nasional. Dalam kerangka pemikiran tersebut dan sesuai dengan visi ITB, maka peran ITB sebagai salah satu perguruan tinggi terunggul di Indonesia menjadi sangat penting artinya dalam memandu dan membantu Bangsa Indonesia menghadapi tantangan abad 21, tidak saja sebagai sumber pengembangan
Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
1
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan sebagai penghasil lulusan, tetapi lebih luas lagi, yaitu bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Dalam konteks inilah saya sebagai bakal calon Rektor ITB 2010-2014, menyampaikan butir-butir pemikiran pengembangan ITB ke depan untuk menghadapi tantangan abad 21, dengan tujuan agar ITB dapat menjadi suatu universitas yang diakui sebagai universitas kelas dunia yang berwawasan kebangsaan, memberikan solusi dan pilihan untuk menyelesaikan berbagai isu penting yang dihadapi oleh masyarakat lokal, nasional dan global; serta meningkatkan peran ITB sebagai institusi strategis yang menghela perkembangan perguruan tinggi nasional. Untuk mencapai tujuan itu dan dengan menyadari bahwa jati diri ITB adalah suatu institusi dengan jiwa kejuangan, kepeloporan, pengabdian dan keistimewaan, serta menyadari bahwa aset utama ITB adalah sumberdaya insaninya, saya akan memberlakukan apa yang disebut dengan leadership at all levels. Prioritas yang diambil secara nyata ditujukan untuk memperkuat keunggulan ITB selama ini dan memperbaiki kelemahan yang ada, melalui 8 (delapan) area strategis.
8 (DELAPAN) AREA STRATEGIS AREA STRATEGIS 1 -- LEADERSHIP AT ALL LEVELS & GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE Sasaran Dilaksanakannya Leadership at all level untuk mencapai Good University Governance dan agar ITB dapat bergerak ke tingkat unggulan lebih tinggi (move to the next level of excellence). Strategi : Pembenahan Leadership dan University Governance Dengan mengakui bahwa staf adalah aset yang paling berharga bagi suatu universitas, leadership at all levels akan dilakukan; dengan cara ini misi ITB dan kemampuan ITB untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dapat dilakukan dengan lebih baik. Sesuai dengan definisi governance yaitu constitutional forms and process through which universities govern their affairs; dengan demikian governing bodies yang ada di ITB (MWA, SA, MGB, Eksekutif/Rektor) harus dapat lebih memahami peran dan tanggung jawabnya agar governance di ITB dapat berjalan dengan lebih baik. Melakukan transisi ITB BHMN menjadi ITB BHPP dengan baik (managing change); Menerapkan prinsip-prinsip GUG secara konsisten, berjenjang dan berlanjut, agar administrasi dan governance dapat lebih efektif, efisien dan fleksibel.
Contoh Indikator Kinerja Peningkatan kinerja tiap unit di ITB Perbaikan business process dan peningkatan penerimaan dana Survey kepuasan staf ITB atas kepemimpinan dan governance ITB
AREA STRATEGIS 2 -- PENELITIAN DAN KREASI ARTISTIK Sasaran Meningkatnya reputasi ITB (nasional dan Internasional) di bidang penelitian dan kreasi artistik (achieving research and artistic creation disctintion).
Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
2
Strategi 1: Meningkatkan budaya meneliti, mengembangkan penelitian unggulan, dan peningkatan kreasi artistik Meningkatkan jumlah peneliti aktif di setiap Kelompok Keahlian (KK) serta melakukan penelitian/ kreasi artistik yang relevan dengan permasalahan dan kebijakan nasional (agenda eksternal) tanpa mengganggu tumbuh kembangnya idea, inovasi dan kreativitas lainnya sesuai dengan kompetensi personilnya. Terus mengupayakan komitmen ITB untuk memajukan peran ITB secara nasional dalam bidang seni rupa dan desain yang berdampak internasional. Selain itu, sistem Guru Besar Unggulan (distinguished/endowed Professor) akan diadakan serta perekrutan tenaga postdocs dari dalam maupun luar negeri akan dilakukan untuk meningkatkan keunggulan penelitian dan kreasi artistik ITB, Melakukan review terhadap riset unggulan yang ada serta memfokuskan pada beberapa bidang dimana kita kuat, serta melakukan penelitian interdisiplin (termasuk dengan seni, ilmu sosial dan kemanusiaan) yang dapat memperoleh pengakuan serta dampak secara nasional dan internasional; Selain itu, kita juga perlu melakukan penelitian berdasarkan keunggulan local indigenous Indonesia yang dapat menjadi keunggulan bangsa dan berdampak internasional. Melakukan revitalisasi Pusat Penelitian (PP), agar ITB mempunyai PP dengan penelitian transdisiplin yang kuat, serta anggota KK yang dikenal oleh masyarakat ITB. Staf akademik yang merupakan anggota suatu KK, untuk periode tertentu diminta untuk menjadi anggota suatu pusat penelitian yang bersifat transdisiplin. Cara ini juga akan membuat pimpinan PP lebih berdaya serta mengurangi terjadinya tembok-tembok pemisah antar KK. Meningkatkan komitmen kepada program pascasarjana, agar ITB dapat mencapai ambisi penelitiannya. Untuk itu kualitas dan kuantitas para mahasiswa program pascasarjana yang akan melakukan penelitian bersama staf dosen akan ditingkatkan (antara lain dengan menyediakan beasiswa bagi para mahasiswa terbaik ITB untuk inisiatif penelitian di area unggulan ITB). Strategi 2: Mengembangkan model discovery to delivery dan komersialisasinya Mengembangkan model discovery to delivery melalui Pusat Inkubator Bisnis. Dengan cara ini, inisiatif penelitian dapat dihubungkan dengan kebutuhan pasar melalui kemitraan dengan lingkungan bisnis dan industri (termasuk kerjasama penelitian dan pertukaran staf), serta mempercepat perkembangan teknologi baru, hasil seni/disain [kreasi artistik] dan komersialisasinya yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi lokal, nasional serta kerjasama global. Strategi 3: Perbaikan infrastruktur dan manajemen penelitian Memperbaiki manajemen dan pengadministrasian dana penelitian di ITB, serta meningkatkan keberhasilan dalam memperoleh berbagai dana eksternal (termasuk untuk perbaikan infrastruktur penelitian, beasiswa dan endowment untuk distinguished professor) agar ITB dapat merealisasikan peningkatan secara nyata produktivitas penelitian dan kreasi artistiknya.
Contoh Indikator Kinerja Paling tidak satu area unggulan yang diakui secara nasional di tiap Fakultas/Sekolah Peningkatan jumlah dosen dan mahasiswa pascasarjana yang terlibat dalam penelitian,
jumlah publikasi, & dana yang diperoleh dari luar untuk setiap area unggulan. Peningkatan jumlah publikasi ISI (Institute of Scientific Informations)/ Scopus &
indeks sitasi. Peningkatan jumlah pameran/eksibisi, serta pengakuan atas karya seni/kreasi artistik. Peningkatan pendapatan yang diperoleh dari kontrak penelitian dengan industri.
Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
3
AREA STRATEGIS 3 -- PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN KAMPUS (beyond softskills) DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ABAD 21 Sasaran 1 Membangun pengalaman pendidikan yang holistik untuk mempersiapkan lulusan dengan pengetahuan, soft-skills dan value (nilai)/karakter [beyond soft-skills], yang akan membuat mereka lebih sukses dalam berkarir di masyarakat global yang dinamis. Strategi 1: Implementasi Research Based Learning serta pengkayaan kurikulum dengan perspektif global Meningkatkan pemahaman staf akademik tentang keterkaitan yang sangat erat antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat menghasilkan ciri lulusan ITB sebagai problem solver. Sebagai aktualisasi research university, Research Based Learning (Boyer) harus dijadikan sebagai standar pendidikan di ITB. Untuk tujuan ini, LP4 (Lembaga Pengkajian Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) akan dibuka dan difungsikan, disamping itu juga meningkatkan peranan dan kualitas Sistem Penjaminan Mutu. Memperkaya kurikulum yang ada agar lulusan ITB mempunyai global credentials, termasuk adanya penekanan terhadap pendidikan yang menguatkan karakter, keterampilan berkomunikasi, menulis, kepemimpinan dan entrepreneurial spirit; Secara khusus pendidikan yang menguatkan karakter harus memperoleh perhatian lebih, karena banyak orang melihat permasalahan lulusan hanya dalam bidang soft-skills saja. Alumni yang merupakan bagian dari sistem ITB diharapkan dapat berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di ITB melalui umpan balik terhadap relevansi kurikulum ITB dengan dunia kerja, termasuk etika dan pola kerja lulusan ITB Membangun keterlibatan industri dan asosiasi profesi (nasional dan internasional) dalam pendidikan di ITB yang dapat menghubungkan pembelajaran dan penemuan (discovery) dengan transfer pengetahuan dan aplikasinya serta terpenuhinya kompetensi lulusan yang sesuai dengan dunia kerja. Memadukan pengalaman di dalam dan luar kelas melalui program magang, industrial exposure, pengalaman lapangan, layanan kepada masyarakat dan entrepreunership, serta mengembangkan tanggung jawab mahasiswa terhadap masyarakat; Strategi 2 : Revitalisasi program akademik dan kehidupan kampus
Melakukan revitalisasi antara program akademik dan kehidupan kampus, dengan membuat kehidupan di luar kelas menjadi sesuatu yang penting selain pengalaman akademik untuk dapat mengasah kemampuan interpersonal mahasiswa ITB. Termasuk adanya program yang dapat membuat mahasiswa dari berbagai program studi berinteraksi, dan juga dengan mahasiswa internasional dapat bergaul serta berinteraksi dengan baik. Komunikasi dua arah dengan Keluarga Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa harus ditingkatkan agar para mahasiswa mempunyai ownership terhadap program yang dikembangkan. Secara aktif mendukung keikutsertaan mahasiswa, himpunan, UKM ataupun KM pada berbagai event bagi mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional. ITB mempunyai 1-2 cabang olah raga kompetitif dan seni mahasiswa yang berkualitas sehingga akan menjadi model bagi keberhasilan akademik, pengembangan integritas dan semangat kompetisi.
Sasaran 2 Meningkatnya kekuatan pendidikan program pascasarjana, terutama program doktor agar berperan penting dalam pencapaian misi penelitian ITB sebagai universitas riset. Strategi : Rekrutmen mahasiswa magister dan doktor Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
4
Secara agresif merekrut mahasiswa berkualitas tinggi dengan menyediakan bantuan beasiswa. Hal ini dimulai dengan membangun “brand” marketing bahwa ITB adalah suatu universitas riset yang menawarkan berbagai daya tarik, termasuk melalui berbagai opportunities penelitian yang ada. Adanya program penelitian yang kuat, tersedianya tempat dan dana penelitian akan merupakan daya tarik bagi mahasiswa berkualitas untuk datang ke ITB. Melalui kerjasama dengan institusi pemerintah pusat/daerah, Perguruan Tinggi Negeri/Swasta, masyarakat bisnis, dan industri, memberdayakan Pusat Penelitian ITB sebagai R&D sambil mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM dari institusi tersebut pada tingkat magister dan doktoral.
Sasaran 3 Tersedianya ruang dan fasilitas yang memadai yang akan membuat kampus lebih dinamis dan hidup, yang akan membuat kita merasa sebagai suatu komunitas Strategi : Membangun suasana kampus yang nyaman Dengan luas kampus yang terbatas, ruang yang dapat digunakan oleh para mahasiswa untuk berinteraksi di luar kelas amat terbatas, kendati hal ini merupakan bagian penting dari kehidupan kampus. Dengan demikian ITB perlu mempunyai semacam university club yang dapat memfasilitasi interaksi nonformal intelektual, sosial dan kultural antara para mahasiswa sarjana, pascasarjana, para dosen, staf non akademik, dan masyarakat lainnya. Selain itu ITB akan mempunyai program perluasan kampus untuk kemajuan ITB di masa datang. Menjadikan lingkungan fisik kampus ITB lebih nyaman dan menarik termasuk adanya guest house, dan dormitory untuk mahasiswa asing di luar kampus.
Contoh Indikator Kinerja Kepuasan Alumni dan pencapaiannya; serta kepuasan pengguna lulusan
Kontribusi program doktor terhadap profil riset ITB Tersedianya university club, kantin/restoran dan fasilitas umum yang baik, termasuk tersedianya wireless hotspots di seluruh kampus Kepuasan mahasiswa terhadap layanan yang ada.
AREA STRATEGIS 4 -- GLOBALISASI, INISIATIF INTERNASIONAL DAN KETERTAMPAKAN INTERNASIONAL Sasaran Terbangunnya posisi ITB sebagai suatu universitas yang mempunyai reputasi internasional Strategi 1: Peningkatan ranking ITB, jejaring Internasional & peran International Office Meningkatkan Ranking ITB secara internasional, terutama Ranking Times Higher Educational Supplement dan Webometrics di Asia Pasifik, dengan suatu prinsip yang harus kita pegang bersama bahwa ITB akan mempunyai ranking yang baik bila kita mempunyai produktivitas riset yang baik (better research leads to better ranking results). Strategi khusus untuk meningkatkan ranking adalah sebagai berikut: Meningkatkan kesadaran internal dan ekternal tentang kepentingan ranking/peringkat, meningkatkan ketersediaan data yang relevan serta kualitas akses data yang ada, dan secara aktif menjalin hubungan dengan institusi yang melakukan ranking terhadap ITB antara lain dengan menyediakan data yang relevan International network dan aliansi yang ada akan di-review dan dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan the global presence and visibility of ITB. Aliansi baru misalnya dengan berbagai universitas di USA (USAID, Obama’s initiatives) akan dilakukan, serta lebih aktif secara regional (Asia Tenggara) untuk memperkuat human network dan membangun kredibilitas di Asia. Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
5
International collaboration/network akan memungkinkan kita melakukan berbagai inisiatif global, yang tidak mungkin kita lakukan sendiri. Selain itu, keunggulan dan pencapaian universitas mitra kita di luar negeri dapat kita manfaatkan untuk memfasilitasi pertukaran dosen (dalam rangka pengembangan dosen) dan mahasiswa, pertukaran program, dsb. Meningkatkan peran dan fungsi International Office, antara lain untuk mempromosikan karya unggulan ITB ke dunia internasional beyond the border misalnya ke EU-HE, dengan membuat ITB atraktif untuk datang dan bekerjasama dengan menawarkan karya unggulan khas Indonesia. Selain itu rekrutmen mahasiswa asing akan ditingkatkan dengan menyedikan support system yang baik, termasuk menyediakan kursus budaya dan bahasa Indonesia. Contoh Indikator Kinerja Peningkatan ranking ITB di Times Higher Education Supplement dan Webometrics Jumlah pertukaran dosen/mahasiswa; jumlah mahasiswa dan dosen asing Peningkatan jumlah publikasi bersama secara internasional Peningkatan karya unggulan (ITB) khas Indonesia yang dikenal secara Internasional Peningkatan kolaborasi dan dana internasional
AREA STRATEGIS 5 -- KEMITRAAN DAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT Sasaran Terbangunnya reputasi dan komitmen ITB terhadap kepentingan masyarakat, serta meningkatnya ketertarikan masyarakat, pemerintah, bisnis, dan industri terhadap kinerja ITB dalam dalam bidang penelitian, pendidikan, dan layanan kepada masyarakat. Strategi: Melayani komunitas lokal dan nasional Memperkuat komunikasi dan kemitraan dengan masyarakat kota Bandung, Pemerintah Kota dan Pemda Jabar, serta membantu penyelesaian permasalahan yang ada. Hasil dari program ini dapat dijadikan model nasional dalam menyelesaikan permasalahan di setiap daerah di Indonesia. Memperkuat ketertarikan dan kerjasama saling menguntungkan antara ITB dengan pihak pemerintah, bisnis, dan industri secara nasional. Mengembangkan dan menyediakan kuliah/kursus jarak jauh & continuing education. Contoh Indikator Kinerja Masuknya pemberitaan positif ITB di media masa lokal dan nasional Peningkatan jumlah layanan kepada masyarakat, dan kerjasama baru Peningkatan jumlah kursus yang diberikan
AREA STRATEGIS 6 – KOMUNIKASI Sasaran Terjalinnya komunikasi internal dan hubungan/komunikasi eksternal ITB yang lebih baik. Strategi 1: Komunikasi Internal Meningkatkan komunikasi internal pada semua level sebagai cara untuk meningkatkan sense of ownership dan tanggung jawab komunitas terhadap program ITB. Pemahaman warga ITB terhadap apa yang terjadi di kampus ITB akan merupakan landasan yang baik untuk membangun komunikasi ekternal yang baik pula.
Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
6
Meningkatkan pemahaman bagi warga ITB bahwa hubungan dengan masyarakat (public relations) adalah tanggung jawab semua warga ITB yang dapat berdampak dalam memperkuat atau memperlemah citra ITB. Meningkatkan kohesivitas warga melalui perbaikan komunikasi dan aktivitas dengan istri/suami staf (akademik dan non akademik) ITB; Hal ini berperan dalam meningkatkan moralitas pegawai dan akan terlihat sebagai sisi humanis ITB.
Strategi 2: Komunikasi dan hubungan eksternal Meningkatkan komunikasi eksternal sebagai wahana untuk memberikan informasi tentang ITB dan aktivitasnya, sehingga keberadaan ITB makin terasa oleh masyarakat luas (image building, national and international visibility). Secara khusus meningkatkan komunikasi dan hubungan yang lebih baik dengan pemerintah (lokal maupun nasional), alumni, media massa dan berbagai organisasi lainnya untuk memperoleh dukungan atas program dan keberadaan ITB. Alumni dan jejaringnya perlu mengetahui bahwa mereka mempunyai peran strategis yang amat penting dalam membangun kapabilitas ITB untuk menjadi universitas terpandang. Strategi 3: Membuat platform komunikasi Membuat platform komunikasi yang akan merupakan acuan bagi ITB untuk melakukan komunikasi yang dibuat berdasarkan rencana strategis ITB, secara umum maksud dari platform komunikasi ini ialah untuk meningkatkan brand image dan kredibilitas ITB. Contoh Indikator Kinerja Survey melalui web kepada civitas academica dan staf non akademik
(berhubungan dengan level dan kualitas informasi yang diperoleh). Jumlah pemberitaan positif mengenai ITB di media massa Survei melalui web kepada alumni (berhubungan dengan level dan kualitas informasi yang diperoleh).
AREA STRATEGIS 7 -- PENGEMBANGAN SUMBERDAYA INSANI Sasaran Meningkatkan kemampuan individu, kelompok dan institusi agar misi dan rencana strategis ITB dapat dilaksanakan dengan baik. Strategi: Rekrutmen, Retensi, dan Pengembangan Staf Melakukan rekrutmen staf dosen berkualifikasi tinggi; waspadai proses downward spiral dalam mutu pendidikan dan penelitian bila ITB tidak mampu merekrut staf dosen berkualifikasi tinggi. Oleh karena itu ITB harus cukup menarik untuk tempat berkarya bagi para calon dosen berkualifikasi tinggi yang mempunyai idealisme, integritas dan motivasi yang tinggi. Kita harus menyadari bahwa sumberdaya yang paling utama adalah idealisme, waktu, ide, inovasi, kreativitas, inisiatif, serta kepemimpinan para dosen; dengan demikian trust, budaya akademik dan kolegialitas sesama warga ITB harus ditingkatkan; Melakukan cara penilaian yang objektif dari para dosen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian; serta dukung, akui (recognized), dan memberikan penghargaan atas kontribusi yang telah diberikan kepada ITB baik secara individu maupun kelompok; Melakukan pengembangan staf pada tingkat organisasi maupun tingkat individu, serta mengembangkan iklim pembelajaran. Terus upayakan peningkatan renumerasi/kesejahteraan dosen dan staf non akademik yang kompetitif berdasarkan kinerja.
Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
7
Contoh Indikator Kinerja Staf merasa dihargai (feel valued), dan peningkatan kinerja staf Renumerasi yang diterima lebih tinggi dari institusi yang setara dengan ITB Banyaknya staf dosen yang memperoleh penghargaan ilmiah secara nasional dan internasional.
AREA STRATEGIS 8 -- SUMBER DANA Sasaran Meningkatkan kapasitas ITB dalam menggalang dana agar ITB dapat mempunyai kemampuan keuangan yang berkelanjutan (financial sustainability) Strategi: Penjaringan dana melalui komunikasi, kapabilitas internal, dan peningkatan peran satuan-satuan di ITB
Rektor secara langsung terlibat dalam kegiatan fund raising, dengan melakukan komunikasi dan hubungan dengan pihak pemerintah, parlemen, alumni, korporasi, yayasan filantropi, dan pihak lainnya. Secara aktif berkompetisi untuk memperoleh dana pengembangan institusi dan penelitian yang tersedia dari dalam maupun luar negeri; untuk itu diperlukan adanya suatu unit yang khusus menangani hal ini yang mampu meningkatkan kapabilitas internal ITB dalam memperoleh dana eksternal. Setiap Fak/Sek dapat meningkatkan kegiatan penggalangan dana (income generating activities). Meningkatkan kegiatan entrepreneurship dan business-related activities, serta review dan meningkatkan peran Satuan Usaha Komersial dan Satuan Kekayaan dan Dana (bersama MWA) untuk meningkatkan kontribusinya menggalang dana eksternal. Peroleh dukungan dari pihak swasta untuk meningkatkan fasilitas di dalam dan luar kampus.
Contoh Indikator Kinerja Peningkatan penerimaan dana di luar biaya pendidikan dari mahasiswa Peningkatan penerimaan dana dari pemerintah Peningkatan kerjasama ITB dengan pihak luar terkait dengan dana (SUK & SKD)
Intan
Ahmad
–
Program
Kerja
Rektor
ITB
20102014
(
5/10/09)
http://www.sith.itb.ac.id/profile/intan.html
8