EKONOMIPANCASILA RENUNGANI SATU TAHUN PUSTEP UGM
BOKUMENTAEI & ARSIP
BAPPf NAS No.,e-.?.(#1..:7{ Acc.
clas.s t .*...,./-]frL.9""' rrr"
"r"f|"
Checked: /Ld*:-'?*f
Pusat Studi Ekonomi Pancasila UniversitasGadjah Mada (?USTEP-UGI\0 Yogyakarta,9 Desember 2003
EKONOMI PAI{CASILA Renungan Satu Tahun Pustep-IJGM L
(. \t
Oleh: Mubyarto
,1l'
,\
y)
Nlenawa bangsa kita bisa idu bareng, landa sing ana kene mesti mati kelelep kabeh (Dr. Wahidin Sudirohusodo)
Pendahuluan Setelah 1 tahun PUSTEP-UGM mengadakan kajian-kajtan, dalam bentuk seminar-seminar bulanan dan penelitian-penelitian lapangan, ktanya tepat dilakukan "renungan akhir tahun", apa saja hasilnya. Di kalangan ekonom masih tetap banyak pandangan skeptis bahwa Ekonomi Pancasila adala.h"ekonomi y^ng bukan-bukan", afitnya bukan ekonomi kapitalis dan bukan pula ekonomi sosialis. Banyak di antarz mereka tetap tidak dapat mengh arg^t " gagasan alternatif", hanyz karena g g san-gagasan"lain" ini belum berupa "buku-buku teks" y^ng dapat "mengganti" buku-buku teks Barat y^ng ada di perpust akaan-perpustakaan Fakulta s Ekonomi, dan y^ng sampai dervasaini masih merup akan satu-satunya pegangan dosen-dosen pengajar. Kami khawatir buku kecil y^ngkami tulis bersama rekan Daniel W. Bromley 'S7isconsin dari Universitas, (Gadiah Mada Press, 2002), yang persis beriudul "A deuelopnent Alternatiue for Indonesia", dianggap tidak cukup menarik untuk dibaca dan dikomentari, katena sekali lagi buku-buku teks ekonomr Barat sudah sangat menguasai pikiran p^t^ ekonom dan calon ekonom kita. Inilah "Economics EkononiPancasila: Renungan nusWLCn'l Satu,Tahun i
I
I
I I
I
1
As Re/igion",dan ilmu ekonomi (Irieoklasik)Barat ini rupanya sudah diterima di Indonesia dan di seluruh d.rrri" "sebaga| ^g^m^" y"tg tak pernah tergoyahkan. To be sufe,economicsmay perfotm avduable socialrole without addingany significantunderstandingto knorvledgeof the economy - a"gobd myth" economicallyspeakingcanwork not onlyin primitive tribal culnrres,but alsoin modem societies.In thisrespect,Samuelson might be judged alarge scientific failure and a gfeat religious and economicsuccess. G-H. Nelson"2001:300).
Gagasan-g g san Alternatif Salah satu sebab lain mahasiswa-mahasiswa ekonomi Indonesia masih selalu bersikap skeptis terhadap gagas^n-g g san ekonomi alternatif a,dalah karena dosen-dosen mereka tidak mengadakan penelitian-penelitian induktif-empirik sehingga mereka, dosen-dosen ekonomi ini, tidak pernah memberikan contoh-contoh kongkrit dari lapangan untuk mengganti, atala paling sedikit melengkapi, contoh-contoh yang ada di buku-buku teks BaratDosen-dosen ekonomi kita |ug sangat sedikit, iika ada, y^ng tidak dikatakan b oleh tidak mempublikasikan artikel-artikel ilmiah hasil p enelitian induktif-empirik. Karena demikian maka kernbali lagi, artikel-artikel jurnal y^ng dibaca rnahasiswa ekonorni dan dosen-dosennya, adalah irrg" artikel-artikel iutnal dengan data-data empirik non-Indonesia. "Bulletin of EconomicStudie,C'(BIES), satu-satunyaiurnal Indonesian lterkemuka tentang ekonomi Indonesia yang terbit di Jdanberra; kebanyakan ditulis oleh ekonom nonIhdonesia yang g^y^ dan teknis penulisannya sangat kuat betpegang pada teori-teori ekonomi Neoklasik
Barat yang sudah mapan. Sekali lagi inilah alasan sangat kuat yang tidak memberikan peluang mahasiswa-mahasiswaekonomi Indonesia untuk bersikap tetbuka pada pemikiran-pemikiran U"{tt t\ alternatif. gagasan-gagasan Alasan lain lagi tidak betkembangnya gagasane gagasanaltematif di kalangan rnahasiswaIndonesia adalah tettutupnya meteka dari buku-buku alternatif yang mungkin mereka sebut sebagai"buku-buku yang tlteory),baik yang betpaham radikal" (radicaleconomic berpahamMarxis maupun yang berdasat ajxan ^g^m^ (Islam, Budha, Katholik). Diduga keras mahasiswa kita tidak tettarik membaca buku-buku Paul
Osnerod, Tlte Death of Economics atau oleh Steve Keen, Debunking Economics, yalngoleh mereka, berdasar pandangan-pandangandosen-dosennya, ada ^p^-^panya". Bahkan katena "tidak ketidaksetuiuan mereka terhadap pandanganpandanganalternatif ini, buku Globalization and lts Discontents, tulisan penedma Nobel Ekonomi 2001, ing" dengan sinis meteka rnenganggapnyasebagai "tidak ada apa-^p^ny^". Buku pettama Stiglitz y^ag meniadi best-seller di dunia ini kini telah disusul buku kedua The Roaring Nineties (2003) yang pasti secaraapriori akan dituduh iog" oleh rnereka sebagai "tidak ada yanq baru". Pendidikan Ekonomi Kita Pada surat kabar Jakarta Post hati Sabtu 15 November 2003 dimuat artikel "mengejutkan" oleh seorangpenulis yang bukan warga negaraIndonesia. Isi artikel sangatmemprihatinkan kondisi pendidikan Ekononi Pancasila:lkwngan San'I'abrn Prstcp-L.'GM
3
kita di Indonesia. Bahwa artikel itu tidak ditulis oleh ahli pendidikan Indonesia sendiri harus dianggap "lebih rnemprihatinkan lagi", karena dapat diamikan bahwa kebanyakancendekiawanIndonesia, terutama p^t^ pendidiknya, seiauh ini tidak menganggap masalahy^ngdiangkat artikel tersebutsebagaihal yang penting. sbouldtargethigber Artikel itu berfudul "Rf} scbools standards"(sekolah-sekolahRepublik Indonesia seharusnyabetsasaranpada mutu y^ng lebih tinggi). Kesimpulan artikel sungguhmembuat kita "merindinE!'. Educationhasa criticalsocialrole toplay andif schoolsmaybeseento underminethis socialrole by adoptingforeignwaysandmeans,then a genuinelyregrettablecondition mayhavebeenreached(Pendidikan peranansosid kritis dan jika sekolah-sekolahdikurang aau dinrsakp*r rr *ry^seperti inr denganmengadopsicara-qra darr benarmetodeasing,makakondisipendidikanyangPaut disayangkan berrartelahtoi"di).
Tulisan Simon Markus Gower dimulai dengan kehetanan mengapa seiumlah sekolah di Jakatta menganggap kurikulum sekolah Singapura dan Australia lebih unggul dan lebih pantas dipakai ketimbang kurikulum nasional Indonesia. Meskipun barangkali tidak salah tetapi pandang n P^r^ penyelengg r^ sekolah ini ielas keliru ketika menganggapsekolahnyasekedarsebagai"persiapan" atau sebagai"batu loncatan" melaniutkan sekolahke Singaputa atau Austtalia. Inilah pandangan yang kppanya terpengatuh secara negatif oleh paham rg$obalisasi y"ng sangatkuat y^ng menganggap"dtya saing" internasional, yang disamaartikan dengan "standar internasional", sebagai"tuiuan" utama 4
pendidikan sehinggaupaya-up^y^kita tetmasuk dalam meningkatkan kualitas pendidikan y^ng khas Indonesiadianggaptidak dipedukanl^gt, karenasemya sekolah kita pedu memenuhi atau harus 'fberstandlp t\ Internasional". ii,
Disayangkanbahwa sikap dan pandang^n yanb "keblinger" ini rupanya sudah mulai mengu^s^r bebetapa pimpinan Pergutuan Tinggi kita, antan lain terlihat dengan penauiarandan penyelenggara^n "kelaskelas intetnasional" yang diselen ggankan dalam bahasa Inggris , dan sejumlah program studi telah "bekeril sama" dengan Petguruan-perguruan Tinggi luar negeti dengan menawarkan gelar ganda (double degree)bagi p^ra lulusannya. Mereka, plta pemimpin program ini, merasa bangga mampu rnenawarkan program-program dan gelat ganda sebagai bukti program-programnya "diakui secara intetnasional". Yang selalu mereka pikirkan adila,h "dayz saing" yaitu kemampuan lulusanny^ untuk dapat "beketia di mana saiatt di seluruh dunia, bukannya kemampuan lulusannya untuk bekerja "memecahkan masalahmasalahy^ng dihadapi bangsanyadi Indonesia". Maka semua pengajaran lebih ditekankan pada metodemetode deduktif-logis, dan sarna sekali tidak menggunakan meto de-metode induktif- ernpirik. Mudd atau mahasiswa tidak diarahkan untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi bangs^nya tetapi sekedar menguasai teori-teod dalam buku-buku teks Bant. Inilah metode pendidik^n y^ng dikenal sebagai banking educationy^rrg dilawankan den ganproblen posing educationMetode yang disebut terakhit lebih tepat bagi mahasiswaIndonesia. Ekonomi Pannsila: RenungunSatn T'ahun Pusle/>-L'CAl
5
In problem posing education teacher(science)and students(socie$) communicate becauseknowledge is not anlrmore a commodiry; it is a pfocess consdruted by a joint effort of students and teacher to understand the perception of reality that each one has, in order to trasform the reality on which to began with, they have different concepdons.t
Pendidikan tinggi ekonomi kita sejauh ini belum mampu menghasilkan sar,^nla-sari^rr^ ekonomi Indonesia yang akrab dengan masalah-masalahnyata yang dihadapi bangsanyu lebih-lebih masalah-masalah ,-r,
eKqnqmzrareJar.
Ekonomi Pancasila : Pelaiann Dari Kaltim Zamrani (26 th) pengemudi speed-boatyang mengantar perlalanan pulang kami dari l\{elak ke l(ota Bangun (23 Sept 2003)t lzng beriarak dant sekitar 180 km, dalam 'uvaktu2,5 jamt fang hanya tamat SD 6 tahun, berbicara tentang "Ekonomi Pancasiladalam Aksi" (Ekononi Pancasilain Action). Pertanyaan atval yang muncul adalah mengaPa boat tidak dapat sekaligus mengantarkan penumPang langsung ke Samarinda melalui sungai Mahakam y^ng makin ke mu r^ makin lebar. Tanpa diduga Zamrani menjawab "harus terjadi bagi-bagi reieki" antar.apemilik speed dan taksi y^ng keduanya dimiliki oleh w^rg^ I(ota Bangun. Di Kota Bangun terdaftar 79 speeddan 60 taksi, (hampir semuanya, tetmasuk taksi bis mini ,fCjang, Mitsubishi Kuda, Darhatsu Taruna, atau KIA (C"re"ns berumur 2-3 tahun), yang beroperasi aktif otonomi daerah ketika Kabupaten l{utai ip'eiak '\ ' I.lkins, Paul and ltlanficd i\[ax. Nccf (cds.), 1992. Rcal Undcrstanding Wcalth Crcation, Routlcdge, London. h. 16.
6
r.ife
dirnekarkan meniadi Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartane gara, dan Kutar Bant, masing-masing dengan ibukota Sangata, Tenggarong, dan Sendawar-Melak, Kota Bangunberada "di tengah-tengah" agtata MeDk dan Sam arrnday^ngberiarak darat sekitar 300 km, dh\ metupakan situs ketai ^^n kuno Sribangufl, Mulawarrnan. Kondisi kemerataansosialmasyarakat kota Bangun sepetti y^ng dicita-citakan dalam sila 2 PancasiLa,KemanusiaanJang Adil dan Beradab, jelas merupakan gagasan asli masyatakat setemPat, y^ng betkembang di banyak masyankat lokal di befb^g r daetah di Indonesia. Itulah sumbangan orisinil Bung Katno y^flgmenyatakan bahwa Pancasila a.dalah"hasil galian" gagasan dan pandangan hidup asli masyankat Indonesia, bukan khayalan atau hasil jiplakan dari budaya luat Indonesia. Bun g Hatta yang menerima penuh Pancasila galian Bung Karno menyatakan: ' Kita marrusiainr sifatnyalupa ...denganPancasil,ainr diingatkankita bahwaadaPancasila.Kalau sekali-sekdikitaberbuatsalah,dungatkan kita, sehinggakita harus kembali ke falanyanglurus. Itulah gunan)'a Pancasila itu Bukan sekedaruntuk dihapalkandi bibir saia.Hapalkan, ialankandenganbukd.2
Dengan aniuran Bung Hztta untuk tidak sekedar menghapalkan Pancasila tetapi itg" "menfalankan dengan bukti", maka fakta dad lzpangan seperti yang telah dilaksanakan ata.udiamalkan pada usaha iasa ttanspot di Kota Bangun tersebut cukup meyakinkan. Jika ada otang bahkan pakat ekonomi y^ng menyatakan orang Indonesia berciri " homo-ekonomikuf', 2 l\{ohammad }Iatta 1980,Ilmu dan Agama,YavasanIdayu, Jakarta.
.fat* TabanPutep-LlGhI Ekononi Pancasila:Renungan
7
seperti halnya otang Amerik z atau ofang-orang di fieg tL manapun, alasannya ielas karena selama 3 dekade er.^ ekonomi orde Baru, perus zha,anperusah^Ln konglomerat y^lrg berkolusi dengan pemerintah, aitauoknum-oknum peiabat pemerintah, berperilaku dan bertindak serakah, tenar-b er:rur, dengan menggusur dan mematikan kegr^t^tr ekonomi ra,k1at.Perilaku dan tindakan perusah^ fl-perusahaan konglomefat di fnasa Otde Baru ini "mewakili" perilaku dan tindakan perus ahaan-Pefusahaan tonglom er^t multinasional OINC) y^ng "mertialela" dalam e:raglobalisme dan neoliberalisme tahun sembilan-puluhan. Atau merekar pef usahaanperusah^^n konglomerat nasional, tidak sekedat menirrl, tetapi "bekerja sarrra"ataubahkan "berkolusi" langsung dengan pef usahaan konglomerat multinasional. Perusah^ n-petusahaan konglom et^t nasional ini memang meniadi agen e-tau kaki tanganny^, y^nq operasinya di dalam negeri atau di luar negeri didanai dengan ptniaman-piniaman "lunak" dari perusah^^fl-Perusahaanasing itu. ' Pakar-pakar ekonomi dan pakar-p akar bisnis Indonesia yang banyak dt antar^ny^ bergelat MBA, rtau MM, sangat setia padt aiann-aixan buku teks dari Amerika. lxiara;n-a1^r^nbuku teks Barat ini, dengan asumsi-asumst pasar persaingansempurna, dianggap "pasti bedaku" lug^ di Indonesia.Jika meteka bergerak sebagai pelaku bisnis, mereka berusaha "menguasai" pasaf melalui pembentukan betbagai atau meminta {asosiasi yang memegang monopoli y'lrronopoli dari pemerintah, dengan zlasan untuk ")neningkatkan efisiensi. Jika kebetul an pakarpakar
8
ekonomi ini meni"di dosendi perguruantitrggi mereka mengaiatkanilnu dan senikebijakanekonomr (economic poliqy)tanpa mengingatkanmahasiswaakan asumgiasumsi persaingan pasar sempurfll, - sehing$B menganggapsaran-s^ran kebijakan ekonomi y"h\ $ dirumuskan "pasti akan jalan". Bagi pakar-pakarekonomi Indonesia yang masih saia sulit memp er.cy^r teori atau ilnu ekonomiPancasila, dan Sisten Ekonomi Keralgtatan, karena tidak melihat adanyaperbedaan sistem, nilai, dan budaya Indonesia dengan sistem, nilai, dan budaya Amerika, kami tidak bosan-bosan menghimbau, bicaralah dengan para pelaku ekonomi ralryat,tidak pedu sampaijauh ke pelosok-pelosok daerahyang sulit dijanglau. Apabila Anda bersedia unnrk bersimpati dan berempati sedikit sayadenganperjuangan hidup mereka, maka sebenamya tidak sulit untuk menemukan fakta-fakta penerapan asas-asasekonomi Pancasilaini di hampir segalacabang kegiatan ekonomi: bidang pertarrian dan perikanan, bidang industri dan kerajinan, atau bidang iasa. Sebaliknya selama ,\nda selalu menganggap teramat sulit mempelajari kehidupan ekonomi rak1.at, bahkan G\trd4 cenderung mengaoggap ekonomi rakyat itu tidak ada, ataudianggap ekonorni y'angillegal (lodd.n), maka argumentasi ,\nda akan selalubeqputar-putar dengan acuanteodekonomr (I{asikNeoklasik) Baratyangtidak cocok untuk Indonesia.Sa1'amenglrimbau dosen-dosen ekonomi, jika,\nda mernang tidak tertarik atau tidak berminat pada saran-saran unnrk mengubah paradigma KlasikNeoklasik )'ang telah,\nda pelaiari dengan susah pa)'&, jangantah Anda menyesatkan mahasisrvaAnda. dan orang awam.dengan menl'atakan tidak ada dtematif teori vang bisa dipelajari. Altematif atasteod Klasik-Neoklasik banyak tersediatermasuk teori-teori yry dapat dengan mudah Anda kembangkan, kalau .\nda mau, melalui penelitian-penelitian induktif-empirik di lapangan. Ijkononi Pancusila: Pa,rlep-L'CAI Rennngan .faiu 7'ufu.rn
I
Kesimpulan kami betsama Tim PUSTEP (Pusat Studi Ekonomi Pancasila) UGM yang sedang mengad rkan penelitian tentang ekonomi Ketakyatan di Kabupaten Kutai Bant adalah, bahwa praktekpraktek (aksi) ekonomi Pancasila yang moralistik, demokratik, dan mandiri, sangat mudah ditemukan di lapangan tanpa upaya-uP^y^ ekstra ketas. Mereka, pelaku-pelaku ekonami rakltat, melaks anakanny^ dengan penuh kesadaran. Itulah Ekonomi Pancasila dalam Aksi. Ekonomi Pancasila sebagai Ilmu Ekonomi Kelemb ^g ^tr Apabila kita pahami benar-benat berbag^r gagasa'n tentang ekonomi sosial-kelembag^n, nampak jelas bahrva gagasan-gagasantersebut relevan sekali dengan cita-cita ekonomi kekeluarg Ln yang "diamanatkan" UUD 7945. SebagaLm^n^ bisa.kita baca dalam penielasan pasal 33 UUD, ekonomi kekeluarg^^n adalah ekonom I y^n g demokratis, di m^na' kemakmuran masyankat lebih diutamakan ketimbang kemakmuran orang-seorang. Dan c ta melaksanakan ekonomi y^frg demikian adalah melalui sistem ekonomi koperasi,ekonomi betdasar kerias^m^, bukan ekonomi yang betdasar persaingan bebas. Ekonomi kelembagaanadalahpendekatanekonomi yangmengalari bahwadasarperilalarekonomitidaklahselalumenrpakankepentinganI
\,:l, . \r
I
kepentinganyang setasi tetapi iustm mempakan kepentingankepentinganyang salingbertabmkan. Pendekatanini secanrini* mengahi adanl'akelangkaan (sebagaimasalah)dan tidak hanya memandangkelangkaaninr sebagaidatabelaka.(I'{amun)pandangan ekonom kelembagaan adalah bahwa kelangkaan tidak hanya
10
tetaPlfugabisa menimbulkankernturglinanteriadinyaPertentangan, action)png menrbangun benpa("irk tindatsn kolektif (collective ") tatanan berdasar hubungan saling ketergantnngan. Ekonomi kelembagaanfnenganggap efisiensi sebagaiptinsrp )'ang bersi(t universa!kalenaia memecahkan masdah lalanglcaalrmelalui l*t1{
kepentingani"t"# sama...o,anS)pastitidakakantetiadibilakeserasian sudah dianggap ada... keriasama timbul karena keburuhan akan terciptanyakeserasianbam dari berbagaikepentinganyangberbedabeda.
Demikian dad definisi-definisi ekonom kelembagaan yang bersumbet dad J.R. Commons ini, kita melihat secafafelas perbedaan atau bahkan Pettentangan ttlam dan asumsi kedua Paham ekonomi, mainstreamecnnnmics yaitu pada fungsi dan hasrat akan social ecnnumics, terc^p^nya keserasian. Mainstreamecnflomrrr(ME) y^ng mengasumsikan bahwa keserasian akan selalu teriadi, menoniolkan asas pershingctn da;nmenganggaPnya sebagaicar*-cararnemecahkan petbedaan kepentingan. (SE) menganggaP bahwa Sebalik ny^ sncial econom,?rr keserasianfnefupakan tujuan yang ingin dicapai setiap masyafakat.Fenornena kelangk^^n ^tas barang dan iasa kebutuhan masyar akat dipecahkan iustru melalui kerjasatnA ^at^r pelaku-pelaku ekonomi, tidak melalui persaingan. Sikap hidup, sistem nilai, dan budaya bangsa Indonesia yang beddeologi Pancasilahatus diakui lebih dekat pada ahanilmu ekonomi sosial (SE) yang mefnentingkan keserasian sosial sebagai tuiuan hidup manusia. Dan apabila hal ini disetuiui, maka ielas bahwa semangat ekonomi y^ng berasas kekeluatg^ n bagi bangsa Indonesia bukanlah satu ilusi tetapi benarbenar hidup dan sudah diptaktekkan dalam kehidupan rnl ekonomira$tat. RcnunganSatu TahanPastcp-1."'O'lf Ekononi Panca.silu:
11
Adalah menarik bahwakecintaanmanusiatethadap sesamajustru lebih dulu ditegaskanAdam Smith dalam (1759),17 tahun sebelum TheTbeorJ0f Moral Sentiments ditekankan sifat-sifat manusia sebagaihomoeconomicus tahun 1776. NIanit hasbeensaid"hasa naturallove for society,anddesiresthat the . union of mankind shouldbe pteservedfor its own sake,and though he himselfwas to derive no benefit frorn it (Smith, 1759:Ch. IID
yang diajatkan kepada Ilmu ekonomr (economics) mahasiswa Indonesia sejak medio limapuluhan, y^ng pasar didasarkan ptdz asumsi persaingan sempurna, terbukti tidak cocok (tidak tealistis) untuk menggambarkan perilaku ekonomi manusia Indone sia. Jika tasionalitas ekonomi ini di dunia, Bara,t Pun sudah dipertanyakan, adalah aneh ilka kita di Indonesia bersikukuh dengan ^l^t^n ekonomi Neoklasik konvensional ini. Ilmu ekonomi yang benar yang sehatusnya dikembangkan di Indonesia adalah ilmu ekonomi kopetasi, bukan ilmu ekonomi persaingan. Jika di Bandung kini ada Institut Manajemen KoperasiIndonesia maka. di masa datang hatus benar-bena,r betubah mer{adr Institut llnu Koperasi Indonesia Ekonomi Pancasila dan Nasionalisme Krisis keuangan dan kdsis petbankan kini telah betlangsung lebih dad 5 tahun seiak 1997. Setelah 3
lgrli pergantian Presiden Republik Indonesia, banyak ftpg menyesalkan telah diabaik^nny^ kritik-kritik HEas tentahg peranan utang dan modal asingdalam el{onomi Indonesia. Bahkan meskipun MPR sudah 12
t
ffi ff
"mernedntahkan" penghentian prog(am kg,rjasarna denganIMF, pemerintahdibawahpengaruh teknoktat ekonomi yang berpandanganNeoliberal ke-B^r^tbaratan (Amerik"), sulit melepaskan diri dard cengketamanIMR dan memutuskanmemilitr-ptogtarl'')l Monitoins. "pemandoran" ePM, Post-Program Rusaknyaekonomi keuanganIndonesiayang dipicu krismon 1997, sama sekali tidak mengusik p^r^ teknokr at tentang kekeliruan cata berpikir ekonomi yang telah dipakai sebagai arth, strategi, dan politik ekonomi pembangunanselama3 dekadeOrde Batu. Mereka selalu bersikukuh teori ekonominya tidak salah, yang salah adalah pelaksan^^anyl. Rupanya mereka jog" meremehkan sindiran pemenang Nobel ekonomi 2001 Joseph Stiglitz yang dengan tandas mengatakan: Textbook econornicsmaybe fine for teachingstudents,but not for advisinggovernmentsincegpical,\merican sq'letoctbook reliesso heavilyon a particular intellectud tradition, the neoclassicdmodel. (ChangHa-Joon(ed),2000:130)
Alangkah tragis nasib bangsa dan ekonomi Indonesia setelah 58 tahun merdekl, y^ng begitu perc y^ sudah mernasuki tahap " tingal landaf' pa.da tahun-tahun 1993-1998 (Repelita VI), tetapi iustru kemudian menabrak batu karang sangat taizm yang nyaris menenggelamk^flny^,atau tetkena badai kismon yang nyaris menghancurkannya pada tahun 7997. lii 'ili
.il f ry
Selama pakar-p akar ekonomi Indonesia yang keBarat-baratandan menganut paham neolibetal tidak mengakui kekelituan-kekelituan fatal ini, dan terusmen€rus betsikukuh menyarankan dan. menialankan kebiiakan-kebijakan ekonomi konvensional y^ng GI I Il kononi Punca.tita:Renmgan.fula'l ahan Puslep-I.:
13
terlalu tunduk pada hukum-hukum ekonomi globalneoliberal, yane ielas-jelaslebih menguntungkan negara-negaraindustri maju, dan rnerugikan ekonomi ra@tatkita, maka selama itu pula ekonomi nasional Indonesia akan tetap rapuh, dan cita-cita pembangunannasional yang menyeiahterakanrakyat sulit terwuiud. Peringatan 75 tahun Sumpah pernuda bulan oktobet 2a03 y^ng terkesankurang semarak,rupanya mengisyaratkansudah sangatmengendurnyasefnangat nasionalisme bangsaIndonesia. Mengapa nasionalisme mengendur? Jawrbannya, katena semangat nasionalismeitu telah dibekukan prestasi ..keaialban ekonomi" selama 32 tahun pembangunanekonomi orde Baru yang selalu ditoniolkan karena Indonesia telah "mencapai pertumbuhan ekonomi luar biasa", yaitu t^ta-rata 7oh per tahun. Karena pertumbuhan ekonomi yang titrggt ini hanya dilihat dari saru segi, dan sudah dianggap sangatsempurna,termasuk teori ekonorni kapitalis-liberalyangmeniadi dasarnya, maka p^r^ teknokrat tedalu mudah melupakan sisi lainnya. Jangan-janganekonomi Indonesiatelah tumbuh tedalu cepat (toorapidgrowtl) melebihi kapasitasnya,sehingga pertumbuhan ekonomi tinggi itu sebetulnya"palsu", karena didukung kekuatan ekonomi luar tt.g.ri yang beresiko sangat besar. Itulah yang benar-benartelah terjadi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tinggi selama3 dekadeadalahpertumbuhan y^ng"meniptt'' karenamengandalkandukungankelompok kongloierat serakah,sambil melunglaikankelompok besar {1g ()bonomira'k1at.Akibatnyz- sangat jelas ekonomi rlfsional menjadi sangat timpang, meskipun rata-rata pendapatannasionalsudahmelebihius$ 1000.Bahwa 14
kebanyakanekonom Indonesia telah keblinger,tidak merasa teperdaya oleh keajaiban ekonomi yang menipu, ternyatamereka sekarangtetapsaiaberbicata perlunyapettumbuhan ekonomi yang tinggi (6-7o/op&I tahun), sebagaisatu-satunyaialanmenuiu "pemuliha\ ekonomi". Lebih laniut mereka selalu berkata bahwd' hanya dengan pertumbuhan ekonomi tinggi masalah penganggurandan kesempatankeria dapat diatasi. Jaltnpikiran bahwa denganpertumbuhan ekonomi tinggi semilamasalabekonomiyang kini kita hadapt zkan karena iika tetatasi adalahi"lry pikiran yang keblinger, kondisi pettumbuhan ekonomi tinggi dicapai melalui suategi dan kebijakan ekonomi y^ng samaprakismon, maka kekeliruan akan terulang kembali. Ekonomi rakyat sebagai landasan ekonomi nasional akan terpuruk lagi, dan petekonomian nasional akan tetap rapuh dengan kemungkinan teriadinya krisis seruPa setelahbeberapa tahun. .\llah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram. Rezkinva datang melimpah ruah dari segenap tempat, tetapl rBenduduknya) mengingkari nikmatnikmat.\llah, karena iru,\llah merasakan kepada mereka kelaparan dan ketakutan, disebabkan aPayang selalubereka perbuat $n NahI: 1,12).
Ekonomi Indonesia Tetiaiah Kembali Banyakdaerah,terutam^ y^rrgkayasumbet daya rlam, di masa Orde Baru metasa dihisap kekayaanny^ oleh pemerintah pus at, ataruoleh investor dari luar. Nilai dan tingkat "penghisapan" ini dapat ditaksir. Salah satu c^r^ menghitung ataa menaksitnya adalah Rcnungan Sata TbhunPnnp-L:GI[ Ekononi Pancasila:
dengan membandingkan ntlai PDRB (p.t kapita) dengannilai pengelu^r^nkonsumsi per kapita. Dengan asumsi tidak ada tabungan (sauin$, iika nilai PDRB per kapita jauh lebih tinggi dibanding nilai pengelu ararr konsumsi penduduknya, maka berani sebagian besar PDRB tidak dinikmati oleh penduduk setempar. Dengan perkataan lain sebagian pDRB memang "dikirimkan" kembali kepada pemilik ny^ yaitu investor dari luar daerah, y^ng bisa beralamat di ibu kota atau di luar negeri. Tabel 1 menunjukkan " derajatpenghisapan" daerah propinsi tahun 7996 dan 2000. Terlihat ielas untuk tahun 1996 propinsi-propinsi yang paling kaya surnber daya alam yaitu Ka/imantan Timur, NAu, dan lrian Ja_ya, demjat penghis^p^nny^ tinggi, masing-masing B7o/o, 80o/o,dan 78o/o.Artinya dari setiap 100 nilai PDRB, bagian yang dinikrnati penduduk setempat hznya 13% (Kaltim), 20o/o(Riau), dan 22% (Irian J^y^) dan selebihnya dinikmati investor dari luar. propinsi DKI Jakartay^ng menjadi pusat peredaran uang Indonesia ternyata ing" "dihisap" pernodal dari luar negeri yaitu 72o/o,atau hanya 28oh y^ng dinikmati penduduk DKI Jakafia sendiri. Adalah menarik membaryJingkan d,erajat penghis^p^n nasional tahun 1996 dan tahun 2000. Tetnyata, dapat diduga, bahwa krisis moneter 1,9977998 yang mengakibatkan "hengk angnya,, banyak rnodal asing (ditaksir usD 10 milyar per rahun sejak justru berdampak positif yaitu menurunny' 1'9e97), "flerajat penghis apan" tethadap ekonomi Indor.ri". Qilrian J^y^"derajat penghisapan" menurun deras dari 78p/oke 52oh, untuk Riau rurun dari 80% ke 72o/o, '|6
Kaltim dan 87% ke 76%, dan sec^t^ nasional penghis^p^n turun dari 670/omeniadi 52o/o. Kesimpulan kita tentang periode Orde Baru zdalah bahwa 32 tahun eta pembangunan ekonomi memarlq telah "meniawab secara tepat" keprihatindll budayawan Soedjatmokotahun 1'954,bahwa {bang$ Indonesia telah mengabaikan sama sekali perlunya pembangunan ekonomi dan hanya memikirkan pembangunan politik".3 Namun begitu kesempatan membangun ekonomi muncul, Indonesia tidak setengah-setengah tetapi melakukannya dengan "sepenuh hati" (a/l out) yaitu dengan c r^ mengundang modal asing secarabesar-besaran(UU PMA), sampaisampai meniadi kebablasan. Akibatnya, ekonomi Indonesia "kembali dijafah" oleh ekonomi asing. Inipun pada tahun 1988 sebenarrry^ sudah diperingatkan, namun ruPanya diabaikan oleh P^r^ teknokrat kita. Perkembanganseiarahmengajarkankepada kita bahwa hakikat penjaiahanyaitu penghisapan satubangsaoleh bangsa,vanglain tidakberhenti,setelahmasakemerdekaantiba.Hakekatpenjaiahan iru tetap berlangsunghirgg" kini dalam bentuk yang lebih halus, lebih sopan, tetapi lebih kuat daya hisapnya, dan lebih sulit melawannya.Bentukyang pding umum dari peniai"h* model baru ini adalahpenjafahanekonomidiantarany2rnslaluicengleramanNlulti NationalCorporation.a
I Soediatmoko, 1954, EconomicDerelopmentat A Cultural Prohbm, Corncll Universitv. I i\t. Ricllo [.]isr',1990, PeriuanganNasional PerbaikanNasib Rakvat, kbangkitan Nusional,PR PWI, op.cit., hzl 27
llenunqan.falu'fahun Pastep-L'GLI Ekononi Panca.sila: {
$ .J .t
il
L
17
'/' -
IJ l9
rD fo
P3 E.
9 X Y.
:!
6D \Oi
3i rqc
B-E XD Ed
DE da
ca Z{ul ET o: DO
rl
€ t ,=a a
*
3. D
ar' I ii T
= = il I
-= lt \h
x tr
ss tts' ! t-
ln
€ lF
stE l5 k
s
18
Misi PUSTEP dalam MengembangkanEkonomi Pancasila PenyelewenganPancasila selama kurun waktu {8 tahun Indonesia merdeka, khususnya da,latnperio(q Orde Baru (1,966r 1998) , telah mengakibatka$ keraguan atas Pancasila senditi, baik sebagai falsafah hidup rnaupun sebagai ideologi bangsa. Bahkan kini ada kecenderung n orang-otang tefpelalar Indonesia merasa "alergt" terhadap Pancasila. Adalah tugas UGM sebagaiuniversitas periuangan dan universitas tertua di Indonesia untuk "rnelawan" kecenderungan tersebut. Jika UGM sejak 1995 telah memiliki Pusat Studi Pancasila,maka seiak 12 Agustus 2002 memiliki Pusat Studi Ekonomi Pancasila @USTEP). PUSTEP UGM mengadakan kaiian-k^lran teoritismaupun praksis sebagai bahan menyusun prinsip-prinsip urnum menjalankanekonomiPancasi/a,yaitu rurnusan kongkrit bagatmzna bekeryarytaekonomi Pancasi/a.Ekonomi Pancasila adalahsistem ekonom I yang seialan,sesuai, dan setia, pada asas-asasPancasila. Jika satu pemerintah kabupatenf kota misalnya, memilikr Propeday^ng diarahkan secara konsekuen untuk mewujudkan keadilan sosial, atau mewuiudkan masyarakatyang adil dan makmur, maka pemerintah y^ngbersangkutan dapatdikatakan sudah menerapkan sistemekonomiPancasi/a.Sistem ekonomi Pancasila adalah sistemekonomipasar y^ng mengacu secara utuh pada ke-5 sila Pancasila. Demikian pula bila satu perusahaan (swasta ataw BUMN) mampu tetusmenerus meningkatkan kesejahtera^n karyaw^nny^ sehingga perbe daan penghasilan antara staf tertinggi dan karyawan terendah makin kecil, misalnya rnakin Iikononi Panmilu: RenungunSala'l altun Pas/e1t-1.'CAI
'a9
mendekati angka 20:7, maka perusahaan y^ng bersangkutan boleh dikatakan telah menerapkan asas ekonomi Pancasila. Di perguruan tinggi, tuiuan PUSTEP-UGM adalah untuk rnenyusun kurikulum beserta buku ajar dan bacaan y^ng mampu mengarahkan mahasiswa untuk berpedlaku Pancasilais,yang setiap manusia mefasa menfadi bagian dari masyarakat dan bersemangat untuk mencaPai tuiuan bersamz (collectiae bekeryfasama action).Manusia tidak dilahirkan untuk bersaing lebihlebih untuk saling mengalahkan, sePerti asumsi teori ekonomi Neoklasik. Dalam masyafakat Pancasila manusia dilahirkan untuk bekerjasama guna mervufudkan masyaf akat y^ng tenteram, adil, dan makmur. Penutup Pencap ar?;flpedoman ufnum ekonomiPancasila masih iauh. Namun PUSTEP-UGM melalui kaiiankaiian induktif-empirik dan seminar-seminarny^, y ^ng banyak dihadiri m^sy^rakat umum dan mahasiswa' makin yakin akan misi sucinya dalam era globalisasi yang makin keras. Paham ekonomiPancasilaharus makin menjadtgerakan seluruh w^tg m sy^r^kat untuk mewufudkanny a. Para ekonom y^ng tetap bersikukuh pada teori-teori ekonomt Barat a,kan terancam hitittgg"lkan lrrrasy^r^katfika tidak bergegas me-reaolusi car?-berpikir y^ng tidak realistis dan tertinggal. I
\, it' )T
20
Jika ada cendekiawan kita yang mengingatkan bangsa Indonesia sedang dihadang iutang yang dalam, kami betpend tpat bahwa, memang iurang itu akan benar-benaf memefosokkan kita, iika kita safna seka[,* tidak menyadari kekeliruan telah menefaplian sisterh* ekonomi kapitalis hberal/neolib eta,I, sekaligus, mengabaikan faktz-fakta ekononi raklat lita: Artinya, kebifakan dan iika kita tetap bersikukuh meneruskan program-program yang mengabaikan keandalan ikouo*i raklat dan sebalik nyl- mengira dapat menggantungkan diri pada modal asing, maka pastilah kita benar-benar akan masuk iurang. Banyak pakarpakar ekonomi arus utama yang suka menyatakan "'if ue cannot beat them,join them". Mengap^ bangsa Indonesia sudah kehilangan fasa pefc^y^ diri? Bukankah kita memptoklamasikan kemerdekaan 77 Agusutus 1945 karena kita tidak tahan lagi diiaiah 350 tahun oleh kekuatan asing? Mengapa setelah 58 tahun merdeka, kita "tiba-tiba" rnerasa tidak berdaya. Apakah karena pertumbuhan ekonomi kita y^nghanya 3-4Yoper tahun selama 5 tahun terakhir, maka kita merasa pedu "mengemis-ngemis" modal asing lagi? Mudah-mudahan tidak. Saya mengingatkan dan menggugah rekan-rekan ekonom yang "keblin Bet",yang tedalu silau padt teoriteori ekonomi Batat,untuk "sadar diff', dan merombak secafa radikal c^r^ pikit dan cara pandang kelitu yang selama 30 tahun lebih kita anggap benar. Inilah revolus i cara beryikit yang harus kita lakukan, dan sekedar teformasi benar-benar tidak akan memadai lagi.
Sat,t'l ahunPastep-L'GtrI Renunyan IikonomiPancasila:
21
Izinkan kami meminjam kata-kataekonom Inggds J.M.Keynesyang seorangdiri telah berhasil"mernbuat revolusi" c t^ betpikit ekonom Klasik y^ngdianggapnya telah betpikir keliru selama 150 tahun. This book is chiefly addressedto my fellow econornists,... The composition of this book hasbeeofor the author a long struggleof escape... a struggteof escapefr
,F
$', rl
tt,
I1
22
Yrr
DAFTARPUSTAKA Chang HoJoon (Ed), 2001,Joseph Stigtit4ondWor(. Bank : TheRebellX/itbin,London, Anthern Press ,ri Ekins. Paul, and Manfreed Max-Ne ef, 1992,Real] London, Ufe Economics : (Jnderstanding l%ealtbCreatiort, Routledge Gowet. Sirnon Markus, &f ! SchoolShouldTarget Higber Standard, TbeJakarta Post, 15 Novesrber 2003 Hrtta, Mohammad, 1980, Ilmu danAgana,Jakarta, YayasanIdayu Keen, Steve,2AA1,DebunkingEconomics : TheNaked Emperorof Tbe SocialScience, New York, Pluto Ptess Keynes, J.M., 1936. Tbe GeneralTlteory of Eruphltnent,Interest,andMone1,London, Mr. Millan & Co. Lunati, M, Teresa, 1997,Etbica/Issues;v Economics : from Altruism in Cooperationto Equitl, London, McMillan Prees Mubyarto, 1,982,Mora/ EkonomiPancasila, Jakarta, YayasanIdayu , 1,997, Ekonomi Pancasila: Lintasan Pen i ki ran M ubltarto, Y ogy akarta,, A ditya Medta
, 1998, KembaliKe Ekonomi Pancasila: PemerataanPembangunaft dan Penangulangarx(eniskinan, Yogyak arta, Aditya Media , 2000, MembangunSisteTTEkonomi, Yogyakatta, BPFE , 2001', Amandemen Konstitttsi dan PergulatanPakar Ekonomi, Yogyakarta, Adiqa Media fjknnomi Panca.rilu:Sata Renungn Akhir'l'altan
23
2003, Ekonani Pancasila: Landasan Pikir dan Misi Pendiian PusatStudi Ekonomi Pancasila, Yogyakatta, BPFE Mubyar,to, dan Daniel W, Bromley, 2002, A Alternatiuefor Indonesia,Yogyakar.ta, Deuelopment Gadiah Mada Univetsity Ptess Nelson, Robert H, 2001,,Economicas Religion: -from Patk, The andBEond.Pennsylvania to Chicago Samuelson PennsylvaniaState University Press Otmerod, Paul. 7994, Tbe Deatb tf Economics, London, Fabet and Faber Prychitko, David L, (Ed), 1998, LVU Economists Disagree: An Introductionto The Alternatiue Schoolsof Tbought,New York, State University of Ner,vYork Ptess
Pemikiran PUSTEP-UGM, 2A$, Perkembangan EkonomiPancasila Jilid I dan/1, Yogyakatta, PUSTEPUGM 2003, Kutai Barat Mengembangkan atan, Yo gy akarta, PU STEP -U GM (akan E konomi Kera,@t
terbit) Smith, Adam, 1759, The ThenrJ0f Moral Sentiments, \Washington,Reginery Publishing (1'997) , 7776, An Inquiry into the I'{atare and Causesof The lf,/ealthof I'Jations,The University of Chicago Prees (1976) Stiglitz, Joseph, 2002, GlobaliTationand Its piscontealqNew Yotk, \7.W. Norton and Company ,2003, TheRoaing l\ineties: Seedsof }t, \S estruction, London, Pengnin Books SeminarBulananKe-l1 PL'STEPLtGAI,9 Devnber200i
24
Sunatyo, G. "Dt. Wahidin Sudirohusodo dan Peranannyadalam"Kebangkitan Nasi onal" , dalarn kbangkitan Nasional,PP PN7I, 1990. I Swasono,Sri-Edi, 2003, EksposeEkpnomika':L Globali sme dan Konp etensi Saqfana F,konomi, Yogyak"tt"-$ '!' Pusat Studi Ekonomi PancasilaUGM Thorsby, David, 2007, Economicsand Culture, Cambridg., Cambridg. University Prees \Woodwtrd, David, 2001, The Nex/ Cisis? : Direct Countrie,r,London, and Equitl Inuestment in Deueloping Zed Books
Iikononi l>ancasila:.Salu llenunganAkbir I'ahun
i I
I
I
25
EKONOMI PANCASILA RENUNGAN SATU TAHUN PUSTEP UGM
D
,lr usatStudiEkonomi Pancasila Universitas Gadjah Madabertekad menghadapi(t . r u1r praktis tantangan ilmiah dantantangan berikut: o Mengembangkan yangdapatmembantu ilmuekonomi siswadan mahasiswa'\ memahami kenyataan-kenyataan ci ekonomiyang dihadapi masyarakat o Mengkaji ulangteoriteoridan konsep-konsep ilmuekonomi dalambuku-buku pelajaran padajenjang pendidikan ekonomi menengah, dasar, dantinggi, agarteori ataukonsep-konsep tersebut lebihrealistis menjadi danrelevan dengan situasi dan kondisi sosial-budaya masyarakat lndonesia; n Mencari dan menemukan kebijakan-kebijakan alternatif untukmenyejahterakan rakyat,menanggulangi kemiskinan dan mengatasi ketimpangan ekonomi berdasarkan etikaPancasila.
PIMPINANdanSTAF Kepala : Prof.Dr.Mubyarto Sekretaris lsmalina, Poppy S.E., Dev. M.Ec. StafPenelitii - Dr.Bagus Santosa, M.Soc.Sc. - Drs.Dumairy M.A. - Dr.EdySuandi Hamid, M.Ec. - Dra.Endang SihPrapti, M.A. - Drs.Hudiyanto - Dr.Mudrajad Kuncoro, M.Soc.Sc. - Prof.Dr.Mardiasmo, M.B.A., Akt. - Drs.Revrisond Baswir, M.B.A. Berdasarkan SK Dir.len DiktiNo,21lDlKTl/Kepl2003 dibentukKomisiKhususKajian - UGMditambah Ekonomi Pancasila dengan anggota seluruh stafpeneliti PUSTEP anggota dariluar: (FEUl) 1. Prof.Dr.Sri-Edi Swasono .Dr.Dawam (TheInternationallnstituteof 2.Prof Rahardjo lslamicThought, Indonesia) - IPB) (PSP 3. Dr.lr.BayuKrisnamurthi
AlamatKantor: Pusat Studi Ekonomi Pancasila . Universitas Mada(PUSTEP-UGM) Gadjah Bulaksumur B-2Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 901055,555664. 4)555664 Fax.(027
[email protected] e-mail: www. ekonom ipancasi la.org