PENGARUH PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT BORNEO ALAM SEMESTA, DESA ADONG, MELAK, KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR The result of this research showed the hypotheses that submitted in this research was accepted, it means that there is a significant positive relationship between the Perception of Transformational Leadership Style to the Labor Discipline with correlation score 0,253. The higher of the Perception of Transformational Leadership style means that higher of Labor Discipline, vice versa, the lower of the Perception of Transformational Leadership style means that lower of Labor Discipline. As for the effective contribution of the Perception of Transformational Leadership Style to the Labor Discipline in PT. Borneo Alam Semesta is 6,4%.
ABSTRACT Alfred Januar Kurniadi Ramli, NPM. 08.11.1001.3509.040, The Effect of The Perception of Transformational Leadership Style to The Labor Discipline of PT. Borneo Alam Semesta, Along Village, Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Industrial Psychology Department 17 Agustus 1945 University Samarinda, Undergraduate Thesis 2013. The purpose of this research was to know the relationship between the Perception of Transformational Leadership Style to the Labor Discipline. As we know that there is a lot of problems in discipline which happened in many groups, so it will be needed a leader who can give an efforts to a better aim for those groups. The data which used by the researcher in this research comes from the book, journal, newspaper, an article, survey, an interview and electronic media.
Key words: perception, Transformasional Leadership Style, Labor Discipline.
Latar Belakang
The research were done with distributing a questionnaires which has 100 questions that made from the researcher itself. There are 122 respondents of the production employees (non-structural) and the overall of them is a man that comes from the company which active in the coal mining area, PT. Borneo Alam Semesta in Along village, Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur. The data analysis uses a statistic correlation product moment technique from Pearson, and also the statistic program SPSS 18 for windows.
Persoalan
disiplin
kerja,
ternyata selalu ada dalam organisasi dalam kehidupan modern ini. Hal ini bisa kita liat dari data di lapangan maupun pemberitaan di media masa yang mengambarkan masih banyak karyawan ataupun pegawai yang kurang 1
menunjukkan
sikap
displin.Dalam pemberitaan kabar
JawaPost
November
2012,
surat
peluang besar terjadinya kurangnya
13
tingkat kedisiplinan. Terlihat dari
Tanggal
obeservasi
awal
Humas BKN Jakarta menyatakan
lakukan,
peluangnya
bahwa setiap tahun jumlah PNS yang
keterlambatan,
dipecat terus bertambah. Sejak tahun
maksimal dalam menggunakan jam
2009 hingga september 2012 sudah
kerja, tidak menggunakan peralatan
ada 298 PNS yang diberhentikan
safety saat bekerja, kelalaian dalam
baik secara hormat maupun tidak
menggunakan fasilitas perusahaan.
hormat. Pelanggaraan yang sering
Hal ini disebabkan beberapa faktor
dilakukan sehingga sampai dipecat
seperti
adalah pelanggaran disiplin masuk
berangkat pagi (sebelum subuh),
kerja
keterbatasan
atau
Kepala
bagian
membolos
melakukan tindakan
hingga
yang
peneliti seperti
mangkir,
tempat
tinggal
kendaraan
tidak
jauh,
angkutan,
korupsi. Di
jalur yang sulit dilewati kendaraan
samarinda sendiri terdapat sebanyak
pribadi, tingkat kesadaran rendah,
436 orang yang tidak hadir kerja
acuh terhadap aturan. Menurut Bejo
pada hari pertama bekerja pasca libur
Siswanto Sastrodiwiryo (2002) ada
idulfitri 1433 H. Jumlah tersebut
beberapa indikator disiplin kerja,
berasal
antara
dari
Perangkat
48
Satuan
Daerah
Kerja
(SKPD).
sanksi
Perusahaan yang bergerak di
yang
kehadiran,
hukum,
tanggung
jawab,
keteladanan pemimpin, ketegasan,
bidang pertambangan adalah salah perusahaan
adalah:
mentaati peraturan yang berlaku,
Samarinda Post, 24 Agustus 2012.
satu
lain
peraturan prosedur kerja.
memiliki
2
Kurt Lewin (1996) membagi
Pada
penelitian
yang
faktor yang mempengaruhi disiplin
dilakukan oleh Anik Herminingsih
kerja menjadi dua bagian yaitu,
(2011) ditemukan, kepemimpinan
faktor
transformasional memiliki efektivitas
kepribadian
lingkungan.
dan
Faktor
faktor
kepribadian
yang
lebih
tinggi
dibandingkan
adalah kesadaran dari dalam diri
kepemimpinan transaksional. Hasil
seseorang itu sendiri untuk menjadi
penelitiannya
disiplin berdasarkan nilai-nilai yang
kepemimpinan
dianut atau yang ditanamkan oleh
terhadap budaya organisasi adalah
seseorang.
adanya
Sedangkan
faktor
tentang
transformasional
pengaruh
lingkungan adalah penerapan disiplin
signifikan
itu sendiri yang secara konsisten dari
transformasional
waktu
organisasi.
ke
waktu
dengan
pengaruh
positif
dan
kepemimpinan terhadap budaya Penelitiannya
memperhatikan prinsip-prinsip oleh
memandang dari dua dimensi peran
seorang pemimpin.
kepemimpinan
Untuk disiplin
menghadapi
yang
keteladanan
tak pemimpin
transformasional,
situasi
yaitu pertimbangan individu dan
terkendali
motivasi inspirasional. Penelitian ini
sangat
mendukung penelitian bass (1995)
dibutuhkan, seorang pemimpin yang
Bass
&
Avolio
(2007)
objektif, yang bisa menjadi panutan
pemimpin transformasional memiliki
dan teladan bagi karyawannya, yang
kemampuan
mampu membawa, membangun dan
pekerja (inspirational motivation),
menerapkan sistem yang ideal demi
merangsang pekerja untuk berpikir
tercapainya visi yang diharapkan.
(intellectual stimulation), menjadi
3
untuk
menginspirasi
teladan
dalam
perilaku
inovasi
mengontrol pekerjaan para karyawan
(idealized influence), dan peduli pada
maupun mengoreksi apabila adanya
pekerja secara personal (invidual
kesalahan dalam bekerja.
consideration).
Dalam hal ini pemimpin yang
Berdasarkan latar belakang
wajib untuk menegakkan disiplin
tersebut diatas, peneliti tertarik untuk
dalam sebuah perusahaan, memberi
mengadakan
contoh
penelitian
lebih
yang
positif,
serta
mendalam tentang pengaruhpersepsi
mengarahkan para karyawan untuk
gaya kepemimpinan transformasional
berperilaku sesuai dengan ketentuan
terhadap disiplin kerja karyawan.
yang berlaku. Berdasarkan
Rumusan Masalah Disiplin kerja merupakan hal
hubungan
atasan-bawahan yang terpapar diatas,
yang terpenting dalam kemajuan
maka
perusahaan, tanpa adanya disiplin
“apakah ada pengaruh persepsi gaya
tersebut
kepemimpinan
karyawan
akan
berbuat
peneliti
ingin
mengetahui
transformasional
semaunya sehingga tidak mentaati
terhadap disiplin kerja karyawan ?”
peraturan yang dibuat dalam sebuah
Keaslian penelitian
perusahaan. Disiplin kerja karyawan dipengaruhi
oleh
faktor
Penelitian ini berbeda dengan
internal
penelitian
sebelumnya,
dimana
maupun faktor eksternal, dengan kata
dalam penelitian ini melihat sejauh
lain
hubungan
disiplin
dikendalikan
tersebut oleh
diri
dapat sendiri
antara
persepsikepemimpinan
maupun oleh orang lain (atasan).
transformasional terhadap disiplin
Seorang pemimpin berfungsi untuk
kerja.
4
Sedangkan
beberapa
dari
penelitian
terdahulu
yang
menghubungkan
antara
kepemimpinan organisasi,
perguruan
terhadap
Islam
mempunyai
budaya
swasta
pemahaman
kepemimpinan
Islam
baik
dan
organisasi,
dipandang sebagai amanat Tuhan
maupun kinerja pegawai. Kemudian
yang harus dipertanggung jawabkan
objek dari penelitian ini sendiri
di hadapanNya.
adalah
komitmen
tinggi
karyawan
produksi
pada
Riska Puji Lestari (2009)
sebuah perusahaan pertambangan,
dengan
dimana dalam perusahaan tersebut
program kesejahteraan dampaknya
maupun penelitian terdahulu belum
terhadap disiplin kerja karyawan
pernah
pada
diadakan
kajian
tentang
kepemimpinan transformasional. Hasil
penelitian
judulnya
kantor
yang
Dari
hasil
menunjukkan
untuk
dampak
pemahaman
hubungan
PT.POS
penelitian
tersebut
bahwa
terdapat
signifikan
antara
islam
pelaksanaan program kesejahteraan
pegawai
terhadap disiplin kerja karyawan.
perguruan tinggi Islam swasta di
Dampak dari program kesejahteraan
Yogyakarta.
dari
terhadap disiplin kerja karyawan
mendapati
adalah 62,4%, yang termasuk dalam
terhadap
penelitian
kepemimpinan
pusat
INDONESIA (PERSERO) Bandung.
dilakukan oleh Mardin Idris (2003) mengetahui
pelaksanaan
disiplin
kerja
Kesimpulan tersebut
hubungan yang erat dan murni antara
kategori pengaruh tinggi/kuat.
variabel pemahaman kepemimpinan
Penelitian
lain
tentang
Islam terhadap variabel disiplin kerja
disiplin kerja dari Rina Trisnawati
pegawai.Pegawai
dan Wahyuni Murwani Siwi (2009)
administrasi
di
5
yang
menyoroti
token
bahwa secara sendiri sendiri maupun
economy dalam judulnya pengaruh
bersama sama terdapat pengaruh
pemberian metode token economy
yang signifikan dari kedua gaya
terhadap peningkatan kedisiplinan
kepemimpinan
kerja pegawai di kantor cabang dinas
komitmen organisasi. Dalam hal ini
P dan K Gatiwarno, Klaten. Dari tiga
kepemimpinan
variabel yang mereka teliti, terdapat
memiliki pengaruh yang lebih besar
dua
terhadap komitmen organisasi karena
variabel
signifikan metodetoken
metode
yang
berpengaruh
antara
pemberian
economy
pemimpin
terhadap
mampu
patuh terhadap perintah atasan dan
karyawan.
waktu.
terhadap
transformasional
lebih
memberikan
perhatian, dorongan motivasi dan
peningkatan kedisiplinan kerja, yaitu
ketepatan
tersebut
memahami
keinginan
Sedangkan
Pengaruh
kepemimpinan
ketertiban terhadap peraturan tidak
transformasional
terhadap budaya
berpengaruh
organisasi. Hasil dari penelitian Anik
terhadap
metode
pemberian token economy. Penelitian
terdahulu
Herminingsih (2011) ini menyatakan telah
adanya
pengaruh
positif
dan
dibuat oleh Sovyia Desianty (2005)
signifikan
untuk mengetahui korelasi antara
transformasional
gaya kepemimpinan transformasional
organisasi. Penelitian ini memandang
dan transaksional terhadap komitmen
dari dua dimensi peran pemimpinan
organisasi pada PT. Pos Indonesia
transformasioal, yaitu pertimbangan
(persero)
Semarang.
individu dan motivasi inspirasional.
penelitian
tersebut
Hasil
dari
menunjukkan
Profil
6
kepemimpinan terhadap budaya
kepemimpinan
transformasional
dan
budaya
1. Bagi karyawan, agar karyawan
organisasi Bank Mandiri wilayah VII
dapat menyadari bahwa disiplin
(jawa
kerja yang baik merupakan tolak
tengah
termasuk
dan
dalam
Yogyakarta)
kategori
tinggi,
ukur kemajuan perusahaan
dengan rata-rata total 79,89. Hal
serupa
kepemimpinan
2. Bagi
mengenai
perusahaan,
referensi
transformasional
untuk
sebagai
meningkatkan
disiplin kerja karyawan dengan
dibuktikan dengan penelitian Muksin
menerapkan
Wijaya
kepemimpinan transformasional
(2005),
hasil
dari
sistem
penelitiannya adalah kepemimpinan
3. Bagi penulis, memberikan bekal
transformasional merupakan suatu
bagi penulis untuk menerapkan
alternatif kepemimpinan yang dapat
ilmu
diterapkan di sekolah dalam upaya
perkuliahan untuk kemudian di
pencapaian outcomes peserta didik
aplikasikan pada dunia kerja
secara
sesungguhnya
lebih
optimal.
Judul
penelitiannya adalah kepemimpinan
yang
didapat
dalam
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil
transformasional di sekolah dalam
penelitian
meningkatkan
referensi yang berguna untuk
outcomes
peserta
ini
dapat
menjadi
didik.
penelitian
Manfaat Penelitian
menjadi bahan bacaan yang baik
Penelitian
ini
diharapkan
bagi
dapat memberi manfaat bagi semua pihak
yang
berhubungan
selanjutnya,
semua
membutuhkan
dalam
Tujuan Penelitian
penelitian ini.
7
pihak
dan
yang
Maksud
penelitian
ini
pada bantuan kepada pegawai untuk
adalahuntuk memperoleh gambaran
mengembangkan sikap yang baik
yang mendalam dan membuktikan
terhadap pekerjaan. Disiplin pegawai
secara empiris pengaruh persepsi
yang
gaya kepemimpinan transformasional
tercapainya
terhadap kesiplinan karyawan.
sedangkan disiplin yang rendah akan
Berdasarkan latar belakang
baik
menjadi
dan rumusan masalah yang ada,
memperlambat
maka penelitian ini dilakukan dengan
organisasi.
tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
persepsi
kepemimpinan
terhadap
Menurut
akan
mempercepat
tujuan
organisasi,
penghalang
dan
pencapaian
Siswanto
tujuan
(2006),
gaya
disiplin kerja sebagai suatu sikat
disiplin
menghormati, menghargai, patuh dan
kerja karyawan.
taat
Tinjauan Pustaka
yang berlaku baik yang tertulis
Disiplin Kerja
maupun yang tidak tertulis serta
Pengertian disiplin kerja
sanggup menjalankannya dan tidak
Menurut disiplin
Moekijat
adalah
terhadap
peraturan-peraturan
(2005),
mengelak menerima sanksi-sanksi
kesanggupan
apabila ia melanggar tugas dan
menguasai diri yang diatur. Disiplin
wewenang
berasal dari bahasa latin, yaitu
kepadanya. Disiplin kerja dibutuhkan
diciplina yang berarti latihan atau
untuk menjaga agar prestasi kerja
pendidikan,
pegawai meningkat.
kerohanian
kesopanan serta
dan
pengembangan
yang
Indikator disiplin kerja
tabiat. Disiplin menitik beratkan
8
diberikan
Bejo
Siswanto
Sastrohadiwiryo
4) Tanggung jawab
(2002) membagi indikator disiplin
Adanya rasa tanggung jawab
kerja menjadi:
seseorang terhadap tugas-tugas
1) Kehadiran
yang diberikan kepadanya.
Merupakan kehadiran karyawan
5) Keteladanan pemimpin
setiap hari kerja di perusahaan,
Keteladanan pemimpin sangat
dimana
berperan
karyawan
dituntut
dalam
menentukan
datang dan pulang tepat pada
kedisiplinan karyawan, karena
waktunya.
pemimpin dijadikan teladan dan
2) Mentaati peraturan yang berlaku
panutan oleh para bawahannya.
Adalah suatu keadaan dimana karyawan
menghormati
6) Ketegasan
dan
Ketegasan dalam menegur dan
melaksanakan peraturan yang
menghukum
berlaku.
yang
3) Sanksi hukuman Sanksi
hukuman
penting
dalam
setiap
indisipliner
karyawan akan
mewujudkan kedisiplinan yang berperan
baik pada perusahaan tersebut
memelihara
7) Peraturan dan prosedur kerja
kedisiplinan karyawan. Dengan
Peraturan dan prosedur kerja
saksi hukuman yang semakin
adalah keadaan menghormati
berat, karyawan akan semakin
dan melaksanakan peraturan
takut
yang berlaku
melanggar
peraturan-
peraturan perusahaan, sikap dan
Persepsi
perilaku indisipliner karyawan
Gaya
Transformasional
akan berkurang.
Persepsi
9
Kepemimpinan
Secara etimologi persepsi berasal
pemberian arti terhadap lingkungan
dari bahasa latin peceptio yang
oleh individu. Oleh karena itu, setiap
berarti mengambil. Persepsi adalah
individu memberikan arti kepada
suatu proses dengan mana berbagai
stimulus secara berbeda meskipun
stimuli
objeknya
dipilih,
diorganisir,
dan
sama.
individu
diinterpretasi menjadi informasi yang
melihat
bermakna. Stimuli adalah input dari
penting dibanding situasi itu sendiri.
objek tertentu yang dilihat oleh
Gaya Kepemimpinan
konsumen melalui satu atau beberapa
Kepemimpinan merupakan bidang
panca inderanya. Ferrinadewi (2008).
ilmu yang kompleks dan variatif.
Persepsi adalah suatu proses yang
Beberapa ahli kepemimpianan secara
dilalui oleh suatu stimulus yang
prinsip setuju bahwa kepemimpinan
diterima panca indera yang kemudian
dapat didefinisikan sebagai proses
diorganisasikan dan diinterpretasikan
mempengaruhi yang terjadi antara
sehingga individu menyadari yang
pemimpin dan para bawahannya.
diinderanya itu. Terjadinya persepsi
Kepemimpinan
tergantung dari pengalaman masa
secara luas dalam berbagai konteks
lalu dan pendidikan yang diperoleh
dan dasar teoritis. Dalam beberapa
individu. Walgito (2002).
hal,
Gibson
(2001),
persepsi
adalah
situasi
Cara
seringkali
telah
kepemimpinan
lebih
dipelajari
digambarkan
sebagai proses tetapi sebagian besar
proses kognitif yang dipergunakan
teori
oleh individu untuk menafsirkan dan
kepemimpinan fokus pada seorang
memahami dunia sekitarnya, yaitu
figur
objek. Persepsi merupakan proses
pemahaman yang lebih baik.
10
dan
untuk
riset
mengenai
mendapatkan
Gibson (2001), gaya kepemimpinan
yakni
adalah usaha mempengaruhi orang
dinamai kepemimpinan transaksional
antar perseorangan (interpersonal)
(transactional leadership) dan gaya
berkat
kepemimpinan
proses
mencapai
komunikasi
sesuatu
untuk
atau beberapa
gaya
kemepimpinan
yang
transformasional
(transformasional leadership).
tujuan. Sedangkan menurut Robbins
Secara
(2003) gaya kepemimpinan adalah
transformasional
cara
menjalankan
memanusiakan
terdiri
dari
memperlakukan pengikutnya sebagai
empat gaya directing, coaching,
manusia yang cerdas dan terhormat.
supporting, dan delegating.
Mereka juga mampu mendorong
untuk
kepemimpinan
yang
a) Gaya
anggota
Kepemimpinan
kepemimpinan
kepemimpinan memiliki
sifat
pengikutnya,
untuk
mengembangkan
aspirasi dan memperoleh makna
Transformasional Menurut
umum,
Gibson
(2001)
dalam bekerja.
transformasional
Ciri kepemimpinan transformasional
adalah sebuah kemampuan untuk
:
memberi inspirasi dan motivasi para
a) Pengaruh
yang
diidealkan
pengikut untuk mencapai hasil-hasil
(ideallized influence)
yang lebih besar daripada yang
Sifat-sifat
direncanakan secara orisinil dan
model) yang ditunjukkan kepada
untuk imbalan internal
pengikut dan sifat-sifat
Djamaludin Ancok (2012), dikutip
dikagumi
dari
pimpinannya.
Bass
(1995)
membagi
kepemiminan menjadi dua gaya,
11
keteladanan
pengikut
(role
yang dari
b) Stimulasi intelektual (intellectual
Persepsi
Gaya
Kepemimpinan
stimulation)
Transformasional
Pemimpin mengajak pengikutnya
Gibson
untuk mencari cara baru dalam
proses kognitif yang dipergunakan
mengerjakan suatu hal, dengan
oleh individu untuk menafsirkan dan
cara memberikan tantangan dan
memahami dunia sekitarnya, yaitu
pertanyaan
pengikutnya
objek. Persepsi merupakan proses
berolah-pikir mencari cara dalam
pemberian arti terhadap lingkungan
melakukan suatu pekerjaan.
oleh individu. Oleh karena itu, setiap
agar
c) Kepedulian
secara
perorangan
(2001),
persepsi
adalah
individu memberikan arti kepada
(individual consideration)
stimulus secara berbeda meskipun
Pemimpin
objeknya
memperhatikan
kebutuhan
karyawannya
dan
melihat
sama. situasi
Cara
individu
seringkali
lebih
membantu karyawan agar mereka
penting dibanding situasi itu sendiri.
bisa maju dan berkembang dalam
Menurut
karier dan kehidupan mereka.
kepemimpinan
d) Motivasi
yang
inspirasional
Gibson
(2001)
transformasional
adalah sebuah kemampuan untuk
(inspirational motivation)
memberi inspirasi dan motivasi para
Memotivasi pengikut agar bisa
pengikut untuk mencapai hasil-hasil
mencapai hasil kerja yang luar
yang lebih besar daripada yang
biasa,
direncanakan secara orisinil dan
baik
dalam
pekerjaan
maupun dalam pengembangan
untuk imbalan internal.
dirinya.
Persepsi
gaya
kepemimpinan
transformasional ada suatu proses
12
kognitif individu dalam menafsirkan
kepada
kemampuan
menyelesaikan tugas dan tanggung
pemimpinnya
untuk
memberikan inspirasi dan motivasi
karyawan
dalam
jawab.
Kerangka Konseptual Gambar. 1
Ciri Kepemimpinan transformasional
Disiplin kerja karyawan
Kehadiran Mentaati peraturan yang berlaku Sanksi hukuman Tanggung jawab Peraturan dan prosedur kerja kerja karyawan pada perusahaan batu
Idealized influence Intellectual stimulation Individual concideration Inspirational motivation
HIPOTESIS
bara PT Borneo Alam Semesta,”
Sesuai dengan asumsi yang ada maka
METODOLOGI PENELITIAN
hipotesis yang ingin diuji dalam
Tipe Penelitian
penelitian ini adalah hipotesis alfa.
Tipe
penelitian
yang
Adapun hipotesis dalam penelitian
digunakan pada penelitian ini
ini adalah “ada pengaruh antara
adalah penelitian tipe survey
persepsi
kepemimpinan
korelasional. Dimana penelitian
transformasional terhadap disiplin
survey korelasional ini bertujuan
gaya
menentukan
13
apakah
terdapat
hubungan antara dua variabel
kepemimpinan transformasional
atau lebih, serta seberapa jauh
terhadap disiplin kerja karyawan
korelasi
yang
ada
Subyek Penelitian
variabel
yang
diteliti.
dimaksud
diantara
dengan
Yang
1. Populasi
variabel
Populasi dalam penelitian ini
adalah suatu konsep yang dapat
adalah karyawanPT. Borneo
diasumsikan
Alam Semesta dengan total
sebagai
suatu
kisaran nilai. Penelitian survey
karyawan 700 orang.
korelasional tidak menjelaskan
2. Sampel penelitian
sebab akibat melainkan hanya
Pengambilan sampel dalam
menjelaskan
tidak
penelitian
adanya hubungan antara variabel
sebanyak
yang diteliti (Kuncoro, 2003).
orang karyawan, yaitu 70
Pengukuran nilai dari hubungan
orang
variabel-variabel
perusahaan
dalam
satu
ada
atau
dinyatakan indeks
yang
Alam
ini 10%
adalah dari
responden
700
dari
PT.
Borneo
Semesta.
Teknik
dinamakan koefisien korelasi,
pengambilan sampel yang
koefisien
dilakukan
menyatakan
korelasi besar
dapat kecilnya
dengan
menggunakan
teknik
hubungan antara dua variabel
purposif, dengan ciri :
atau lebih. Penelitian ini untuk
a) Tidak menduduki jabatan
mengetahui
seberapa
besar
dalam
struktural
pengaruh
persepsi
gaya
perusahaan.
Karyawan
yang berada pada jabatan
14
struktural
tidak
baca-tulis
mencukupi untuk kuota
pengisian.
sampling.
HASIL
b) Karyawan
PENELITIAN
bagian
PEMBAHASAN
produksi.
Karena
Hasil Penelitian
karyawan
bagian
produksi
dalam
DAN
1. Karakteristik responden
behubungan
Dalam
penelitian
ini
langsung dengan atasan
menggunakan 122 subjek yang
mereka setiap hari kerja.
keseluruhan
c) Minimal telah memiliki masa
bakti
1
adalah
laki-laki.
Pengambilan subjek dilakukan
tahun.
dalam 2 tahap, yaitu tahap uji
Karena karyawan dengan
coba
masa bakti di atas 1
kemudian tahap penelitian yang
tahun
bisa
menggunakan
86
menentukan
serta
Penelitian
menggunakan
mengetahui
gaya
teknik
sudah
pemimpinnya. d) Pendidikan
sebanyak
ini
36
pengambilan
subjek
subjek.
sampel
secara purposif, dengan ciri terakhir
tidak menduduki jabatan dalam
Agar
struktural perusahaan, minimal
memudahkan karyawan
memiliki masa bakti 1 tahun,
dalam memahami bahasa
dan pendidikan terakhir SMA.
tulisan yang ada pada
Jabatan yang dijadikan sampel
angket serta kemampuan
ada 3 yaitu driver, checker, dan
SMA.
dumpman.
15
Dari
keseluruhan
responden, terdata ada 9 orang
2. Analisa deskriptif
driver, 35 orang checker dan 78
Berdasarkan hasil perhitungan
dumpman.
nilai
Berdasarkan pendidikan terakhir
diketahui bahwa persepsi gaya
didapati bahwa sebanyak 65
kepemimpinan transformasional
orang responden berpendidikan
pada penelitian ini memiliki
SMA, 20 orang berpendidikan
nilai mean empirik (Me) sebesar
D3, dan sisanya sebanyak 37
155,7. Jika dibandingkan dengan
orang berpendidikan SMK.
mean hipotetik (Mh) sebesar
Sedangkan
berdasarkan
usia
117,5
mean
dan
empirik
standart
(Me)
deviasi
didapati bahwa karyawan bagian
hipotetik (SDh) 23,5, maka dapat
produksi
dilihat
yang
menjadi
bahwa
pada
saat
responden berumur antara 20 –
penelitian
30 tahun sebanyak 49 orang,
produksi memiliki PT. Borneo
karyawan berumur 31 – 40
Alam Semesta yang tergolong
tahun sebanyak 48 orang, dan
tinggi.
karyawan
bagian
karyawan berumur 41 – 50 tahun sebanyak 25 orang. Tabel. 5 Kategori skor Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional Interval Kecenderungan Skor Kategori F Persentase X ≥ M + 1.5 SD 80 Sangat Tinggi 31 25.41 M + 0.5 SD < X < M + 1.5 SD 70-79 Tinggi 42 34.43 M - 0.5 SD < X < M + 0.5 SD 60-69 Sedang 29 23.77 M - 1.5 SD < X < M - 0.5 SD 51-59 Rendah 15 12.29 X ≤ M - 1.5 SD 50 Sangat Rendah 5 4.09 Total 122 99.99
16
Sedangkan
dari
hasil
standart deviasi hipotetik (SDh)
perhitungan nilai mean empirik
20,5, maka dapat dilihat bahwa
(Me) diketahui bahwa disiplin
pada saat penelitian karyawan
kerja
PT.
pada
penelitian
ini
Borneo
Alam
Semesta
memiliki nilai mean empirik
memiliki tingkat disiplin kerja
(Me)
Jika
yang tergolong sangat tinggi
mean
juga. Data itu dapat dilihat dari
sebesar
144,53.
dibandingkan
dengan
hipotetik (Mh) sebesar 102,5 dan
tabel berikut.
Tabel. 6 Kategori skor skala disiplin kerja Interval Kecenderungan Skor Kategori F X ≥ M + 1.5 SD 80 Sangat Tinggi 21 M + 0.5 SD < X < M + 1.5 70-79 Tinggi 50 SD M - 0.5 SD < X < M + 0.5 60-69 Sedang 34 SD M - 1.5 SD < X < M - 0.5 51-59 Rendah 17 SD X ≤ M - 1.5 SD 50 Sangat Rendah 0 Total 122
Persentase 17.21 40.98 27.87 13.93 0 99.99
Hal ini memiliki arti bahwa
sadar dan suatu kondisi yang
karyawan bagian produksi PT.
teratur.
Borneo Alam Semesta mampu bertanggung segala
jawab
aspek
3. Uji Normalitas
terhadap
Sebelum menggunakan teknik
pekerjaannya.
analisis korelasi product moment
Selain itu juga memperhatikan
untuk
adanya
terlebih dahulu dilaksanakan uji
disiplin
kerja
yang
uji
hipotesis,
dipandang sebagai suatu kondisi
asumsi
dimana orang berperilaku secara
normalitas dan uji linearitas. 17
menyangkut
maka
uji
Melalui uji normalitas akan diketahui
apakah
b. Skor
distribusi
Persepsi
Gaya
Kepemimpinan
kedua variabel tersebut normal
Transformasional
atau tidak dan untuk mengetahui
menunjukkan
apakah sampel yang diambil
Kolmogorov
telah representatif.
sebesar 1,353 dengan p >
Pengujian
normalitas
nilai Smirnov
Z
data
0,05 yaitu p = 0,051. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan
berarti skor Persepsi Gaya
prosedur Kolmogorov Smirnov
Kepemimpinan
Z.
Transformasional
Distribusi
data
normal
ditunjukkan apabila probabilitas
berdistribusi normal. Data
(signifikansi) lebih besar dari
selengkapnya
0,05 dan diperoleh hasil sebagai
pada lampiran
berikut : a. Skor
bisa
dilihat
4. Uji Linearitas Disiplin
Kerja
menunjukkan Kolmogorov
Berdasarkan
nilai Smirnov
pengujian
Z
linearitas
hasil antara
Disiplin Kerja terhadap Persepsi
sebesar 1,060 dengan p >
Gaya
0,05 yaitu p = 0,211. Hal ini
Transformasional
berarti skor Disiplin Kerja
bahwa nilai Flinear adalah 5,748
berdistribusi normal. Data
dengan p < 0,05 yakni p = 0,019
selengkapnya
yang berarti ada hubungan yang
bisa
dilihat
pada lampiran
Kepemimpinan diketahui
linear. Data selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
18
selengkapnya bisa dilihat pada
5. Uji Hipotesis Setelah dilakukan tahap
lampiran.
uji asumsi, tahap selanjutnya
Pembahasan
adalah uji hipotesis. Dengan memakai moment
korelasi
Berdasarkan hasil pengujian
product rxy
teknik korelasi product moment
sebesar 0,253 dengan p < 0,01
diperoleh rxy = 0,253 dengan p <
yaitu
0,01. Hal ini menunjukkan ada
p
diperoleh
=
hasil
hipotesis yang dilakukan dengan
0,009.
Hal
ini
menunjukkan bahwa hipotesis
hubungan
yang diajukan diterima, yakni
signifikan antara Persepsi Gaya
ada
Kepemimpinan
hubungan
positif
yang
positif
yang
sangat
Transformasional
sangat signifikan antara Persepsi
dengan Displin Kerja. Semakin
Gaya
tinggi Persepsi Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan
Transformasional Displin efektif
dengan
Kerja.
Transformasional
Sumbangan
persepsi
maka
semakin
tinggi Displin Kerja, sebaliknya
gaya
semakin
rendah
Persepsi
Gaya
kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan
Transformasional
terhadap disiplin kerja adalah
maka
rendah
sebesar 6,4 %. Nilai tersebut
Kerja. Hal tersebut menunjukkan
memiliki arti bahwa persepsi
bahwa hipotesis yang menyatakan
gaya
ada hubungan positif antara Persepsi
kepemimpinan
transformasional
memberi
semakin
Gaya
Disiplin
Kepemimpinan
sumbangan sebesar 6,4% kepada
Transformasional dengan Disiplin
disiplin
Kerja diterima.
kerja.
Data
19
Disiplin
kerja
karyawan
dan bertanya mengenai kendala
akan membawa dampak positif bagi
yang
karyawan
itu
karyawan produksi. Permasalahan
organisasi.
Disiplin
sendiri
maupun
dihadapi
oleh
yang
yang dihadapi oleh karyawan ini
tinggi akan mendorong seseorang
nantinya akan dicarikan suatu solusi
merasa bertanggung jawab terhadap
yang
segala aspek pekerjaannya. Disiplin
Adanya
kerja juga dapat dipandang sebagai
langsung
suatu kondisi yang ada, dimana
mempengaruhi pesepsi karyawan
orang
terhadap
berperilaku
kerja
mungkin
secara
sadar,
terbaik
yang
secara
inilah
yang
turut
sikap
kepemimpinan
dari perdebatan dan perselisihan
oleh pemimpin.
Pada
PT.
Borneo
karyawan.
interaksi
suatu kondisi yang teratur, bebas
paham juga berperilaku yang baik.
untuk
atau
yang
ditunjukkan
Berdasarkan
Alam
gaya
hasil
perhitungan nilai mean empirik (Me)
Semesta, General Manager dalam
diketahui
beberapa hari sekali melakukan
kepemimpinan
interaksi dengan karyawan bagian
pada penelitian ini memiliki nilai
produksi.
sering
mean empirik (Me) sebesar 155,7.
dilakukan ketika proses produksi
Jika dibandingkan dengan mean
berjalan. General Manager bersama
hipotetik (Mh) sebesar 117,5 dan
dengan manager bagian produksi
standart deviasi hipotetik (SDh)
dan
untuk
23,5, maka dapat dilihat bahwa pada
kesiapan
saat penelitian karyawan bagian
Interaksi
supervisor
mengecek
ini
berusaha
langsung
karyawan untuk memulai perakitan
20
bahwa
persepsi
gaya
transformasional
produksi memiliki PT. Borneo Alam
bahwa
Semesta yang tergolong tinggi..
kepemimpinan
Sedangkan
dari
hasil
persepsi
terhadap
gaya
transformasional
memang secara signifikan dapat
perhitungan nilai mean empirik (Me)
mempengaruhi
disiplin
kerja.
diketahui bahwa disiplin kerja pada
Walaupun
penelitian ini memiliki nilai mean
ditimbulkan tidak begitu besar.
empirik (Me) sebesar 144,53. Jika
Keterbatasan Penelitian
efeknya
yang
dibandingkan dengan mean hipotetik
Dalam penelitian ini tidak
(Mh) sebesar 102,5 dan standart
terlepas dari berbagai kelemahan-
deviasi hipotetik (SDh) 20,5, maka
kelemahan yang bisa mempengaruhi
dapat
hasil dari penelitian ini yaitu,
dilihat
bahwa
pada
saat
penelitian karyawan PT. Borneo Alam
Semesta
memiliki
1. Peneliti tidak mengetahui secara
tingkat
langsung jalannya pembagian
disiplin kerja yang tergolong sangat
maupun pengisian angket, hal
tinggi juga.
ini
dikarenakan
pihak
Sumbangan efektif persepsi
perusahaan melarang orang lain
kepemimpinan
masuk ke dalam lingkungan
gaya
transformasional terhadap disiplin
perusahaan,
kerja adalah sebesar 6,4 %. Nilai
dimungkinkan
tersebut
memiliki
angket tidak merata.
persepsi
gaya
kepemimpinan
transformasional
member
arti
bahwa
sehingga pembagian
2. Adanya kelemahan dalam alat ukur
yang digunakan
untuk
sumbangan sebesar 6,4% kepada
mengungkap persepsi karyawan
disiplin kerja. Hal ini menegaskan
terhadap gaya kepemimpinan
21
transformasional,
yaitu
organisasi, komitmen organisasi,
mengenai siapa yang dimaksud
dan banyak hal lain yang turut
dengan atasan, karena dalam
mempengaruhi
perusahaan tersebut karyawan
dalam sebuah perusahaan.
bagian
produksi
mempunyai
nilai
disiplin
5. Dalam penelitian ini, hanya
empat atasan mulai dari mandor,
berfokus
pada
karyawan
supervisor, manager produksi
produksi,
sampai dengan general manager
posisi
dan masing-masing atasan selalu
dalam sebuah perusahaan.
sedangkan maupun
banyak
department
berinteraksi dengan karyawan. 3. Peneliti
tidak
melakukan
KESIMPULAN DAN SARAN
observasi serta uji coba awal tentang
gaya
Kesimpulan
kepemimpinan
Setiap organisasi memiliki
yang ada di perusahaan tersebut,
struktural dan memiliki hubungan
sehingga tidak diketahui dengan
atasan-bawahan.
Dibalik
pasti
bawahan
sukses
terdapat
hebat
sebagai
apakah
tersebut
di
perusahaan
memiliki
gaya
pemimpin
yang yang
setiap
kepemimpinan transformasional
pengajar, pemberi contoh maupun
atau tidak.
pengarah
4. Variable yang digunakan oleh
Kepemimpinan
peneliti hanya 2, sedangkan
mampu
banyak hal lain yang dapat
memperbaiki
mempengaruhi
karyawan
disiplin
yang
kerja
pada karyawan, seperti budaya
22
baik.
transformasional
membentuk
dan
disiplin
kerja
guna
mencapai
kekompakan
yang solid
dalam
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
mencapai sebuah tujuan.
yang diajukan dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian
diterima, diperoleh hasil rxy sebesar
pembahasan
telah
0,253 dengan p < 0,01 yaitu p =
dikemukakan, Skor Disiplin Kerja
0,009. Hal ini menunjukkan bahwa
menunjukkan
Kolmogorov
hipotesis yang diajukan diterima,
Smirnov Z sebesar 1,060 dengan p
yakni ada hubungan positif yang
> 0,05 yaitu p = 0,211. Hal ini
sangat signifikan antara Persepsi
berarti
Gaya
dan
yang
nilai
skor
Disiplin
Kerja
Kepemimpinan
berdistribusi normal. Skor Persepsi
Transformasional dengan Displin
Gaya
Kerja. Yaitu ada hubungan positif
Kepemimpinan
Transformasional
menunjukkan
yang
nilai
Smirnov
Persepsi
Kolmogorov
Z
sangat
signifikan
Gaya
antara
Kepemimpinan
sebesar 1,353 dengan p > 0,05 yaitu
Transformasional dengan Displin
p = 0,051. Hal ini berarti skor
Kerja. Semakin tinggi Persepsi
Persepsi
Gaya
Gaya
Kepemimpinan
Transformasional
berdistribusi
Transformasional maka semakin
normal. Hasil pengujian linearitas
tinggi Displin Kerja, sebaliknya
antara
semakin rendah Persepsi Gaya
Persepsi
Disiplin Gaya
Kerja
terhadap
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Transformasional
Transformasional diketahui bahwa
maka
rendah
nilai Flinear adalah 5,748 dengan p <
Kerja. Adapun sumbangan efektif
0,05 yakni p = 0,019 yang berarti
persepsi
ada hubungan yang linear. Maka
23
semakin
gaya
Disiplin
kepemimpinan
transformasional terhadap disiplin
sehingga
lebih
mampu
kerja adalah sebesar 6,4 %.
mendukung peningkatan prestasi
Saran
kerja
atau
minimal
Berdasarkan hasil penelitian,
mempertahankan prestasi kerja
pembahasan, dan kesimpulan, maka
yang telah dicapai selama ini
peneliti
dengan mencoba untuk selalu
mengemukakan
saran
sebagai berikut :
mempunyai
1. Bagi pihak perusahaan
positif
Pemimpin
persepsi terhadap
yang gaya
diharapkan
kepemimpinan transformasional
mampu mempertahankan gaya
yang telah ditetapkan dalam
kepemimpinan transformasional
perusahaan tersebut.
yang selama ini telah diterapkan
3. Bagi peneliti selanjutnya
dalam perusahaan, dengan cara menjelaskan
dengan
a. Ada baiknya apabila peneliti
detail
turut mendampingi subyek
maksud atau tujuan pemimpin
dalam
agar
tidak
pengisian kuesioner, dalam
mempersepsikan secara negative
arti kuesioner tidak dititipkan
sikap yang ditunjukkan oleh
pada perusahaan sepanjang
pemimpin.
perusahaan
karyawan
mengijinkan
peneliti untuk masuk dalam
2. Bagi karyawan Agar
melaksanakan
berusaha
untuk
lingkungan perusahaan dalam
lebih disiplin dalam bekerja,
rangka
selalu mematuhi dan mentaati
penelitian (pengisian angket
prosedur
untuk data penelitian)
kerja
yang
ada
24
melaksanakan
b. Melakukan
observasi
dan
Ahmadi, A. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
wawancara yang lebioh teliti dengan
jumlah
Amriany,
responden
F.,
dkk.
Organisasi
yang lebih banyak pula, bila
2004.
yang
Meningkatkan
Iklim
Kondusif Kedisiplinan
perlu melakukan wawancara
Kerja. Jurnal Psikologi, Vol.19,
dengan beberapa responden
No.2, H.179-193. Surabaya: Fak. Psikologi Universitas Surabaya
di luar jam kerja sehingga wawancara
dan
Ancok,
observasi
D.,
2012.
Kepemimpinan dapat
dilakukan
lebih
Psikologi &
Inovasi:
Modal Kepemimpinan. Jakarta : Erlangga.
mendalam dan akurat tanpa adanya batasan waktu dari
Anoraga dan Suyati, S. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta: PT.
pihak perusahaan.
Dunia Pustaka Jaya. c. Lebih berhati-hati jika ingin Anoraga, P. 1992. Psikologi Dalam
menggunakan angket yang
Perusahaan. Jakarta: PT. Rineka terdapat dalam penelitian ini.
Cipta.
Menjelaskan dengan detail
Arikunto, Suharsini, 2007, Prosedur
siapa yang dimaksud dengan
Penelitian
atasan (mandor, supervisor,
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
manager
atau
Suatu
Pendekatan
Azwar, S., 2011. Metode Penelitian :
general
Metode Penelitian Kuantitatif.
manager).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Berry, Lily, M. 1998. Psychology at DAFTAR PUSTAKA
Work.
San
Fransisco:
The
McGraw-Hill Companies, Inc.
25
Dessler. (2007). Managemen Sumber
Pekerja. Alih Bahasa: Imam
Daya Manusia (10th ed). New
Sudjoko. Jakarta: Cemerlang.
Jersey : Prantice Hall. Inc. Index
Levy,
Doelhadi, A.S. (2001), Kerja dalam dimensi
tinjauan
psikologi,
Psychology.
Luthans,
Gibson, C.B. 2001. Me and Us. Journal
Donnelly,
1997.
Umum.
S.P. dan
Bandung:
Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta:
Robbins,
Raja
1984.
P.
S.
1996.
Perilaku
Organisasi: Konsep, Kotroversi, Aplikasi Jilid 2. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Organisasi
Perusahaan. Jakarta: Pustaka
Robbins,
Binaman.
S.P.,
2006.
Perilaku
Organisasi:Karakteristik Pemimpin
Lateiner, F., Levine, J.E. 1983. Teknik Memimpin
Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk
Grafindo Persada. B.
2005.
Motivasi.
untuk Manajemen, Perusahaan
Kusriyanto,
:
Rivai, Veithzhal. 2005. Manajemen
Kartono, K. 1992. Psikologi Sosial
Industri.
Bandung
2003.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
dan
(Manajemen
Alumni.
Malayu
Organisasi
Manusia
Kepegawaian.
Jakarta: APTIK. Hasibuan,
Perilaku
Mandar Maju. Moekijat,
Psikologi
2006.
Kepegawaian).
Richard D. Irwin Inc. Irwanto.
Fred.
Daya
9th,
processes”,
York:
Moekijat. 1991. Manajemen Sumber
1997. Organization, Behavior, Structure,
New
Organisasi. Yogyakarta : Andi.
of Organizational Behavior. dan
2003.
Houghton Mifflin Company.
vol. 3, hal. 27-40, Jakarta
Ivancevich,
E.
Industrial/Orgabizational
Insan, Media Psikologi, no. 1,
Gibson,
Paul
Pegawai
Transformasional.
Jakarta : Perhallindo.
dan
26
Sastrohadiwiryo, Bedjo Siswanto. 2002. Manajemen
Tenaga
Studi Manajemen & Organisasi
Kerja
: Semarang.
Indonesia:Pendekatan
Hartini, N. 1999. Studi Hubungan
Administratif dan Operasional.
antara
Jakarta Bumi: Aksara.
Mengenai
Siagian, Sondang P.Prof. Dr. MPA. 2004.
Teori
Persepsi
Motivasi
Atasan
dan
Bawahan
Kepemimpinan dengan
Intensitas
Komunikasi
Bawahan
Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka
Terhadap
Cipta.
Journal: no.1, th.1.
Siagian, S. 2002. Manajemen Sumber
Herminingsih,
Atasan.
A.,
2011.
Daya Manusia. Jakarta: PT.
Kepemimpinan
Bumi Aksara.
Transformasional Budaya
Tjipjono dan Syakhroza, A. 1999.
Insan
Pengaruh
Terhadap
Organisasi.
Jurnal
Ilmiah : Jakarta.
"Kepemimpinan Transformasional", Manajemen
Mutmainnah,
S.,
2005.
Pengaruh
dan Usahawan Indonesia, No. 9,
Motivasi dan Disiplin Kerja
Thn. XXVIII September 1999,
Terhadap Kinerja Karyawan
hal. 5-13.
Pada
Service.
Silalahi,
Safaria.
Yuliani.,
Transformasional,
2008.
Motivasi
Kerja, Budaya Organisasi, dan
Yogyakata.
Komitmen Organisasi. Jurnal
Desianty, S., 2005. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
PT.
Betty,
Kepemimpinan
2004.
Kepemimpinan. Grahha Ilmu.
Komitmen
Lestari
: Medan.
Yogyakarta:
Andi Offset. Triantoro,
Panen
Internusa Medan. Jurnal Plans
Tjiptono, F. 1999. Prinsip-Prinsip Total Quality
PT.
Terhadap
Organisasi POS
Psikologi : Jawa Barat. Wijaya,
Pada
M.,
2005.
Kepemimpinan
Transformasional di Sekolah
Indonesia
dalam
(PERSERO) Semarang. Jurnal
27
Meningkatkan
Outcomes
Peserta
Didik..
Jurnal Pendidikan : Penabur. .http://www.jpnn.com/read/2012/08/24/ 137522/Astaga,-436-PNS-diPemkot-Samarinda-Bolos.Diakses tanggal 15 Januari 2013. http://m.jpnn.com/news.php?id=146867 . Diakses tanggal 15 Januari 2013.
28