LATAR BELAKANG
BACKGROUND
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pemerintahan Daerah dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan,pelayanan,pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah degan memperhatikan prinsip demokrasi , pemerataan,keadilan,keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah, dalam sistem Negara kesatuan Republik Indonesia
In the framework of the regional administration based on the mandate of the Constitution of the Republic of Indonesia in 1945. The local Government to regulate and manage its own affairs based on the the principle of autonomy and assistance, is aimed to accelerate the realization of public welfare through the improvement, service, empowerment, and community involvement, as well as to improve the competitiveness of the region with the principles of democracy, equality, justice, privilege, and specificity of a region, the system of the State unitary Republic of Indonesia
Manado sebagai kota yang sedang berkembang degan dinamika pembangunan yang dinamis terus berpacu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana pembangunan Kota Manado diarahkan untuk memantapkan fungsi dan perannya sebagai service city dengan prime mover wisatanya yang ditunjang oleh keberadaannya sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pendidikan dan pusat pelayanan dengan potensi wilayah yang menunjang kepariwisataan atau dengan kata lain Manado sebagai kota utama yang disamping sebagai ibukota provinsi, maka Kota Manado diharapkan dapat menjadi penggerak yang menopang pengembangan aktivitas social ekonomi masyarakat Sulawesi Utara khususnya, Arahan kebijaksanaan pengembangan kota kedepan tertuju pada kemampuan daerah dalam memberikan respon untuk memanfaatkan kesempatan ekonomi yang terbuka karena adanya keunggulan komparatif daerah berupa posisi geografis kota yang strategis. Disamping itu, kebijakan juga diarahkan pada penguatan kompetitif kota dengan memperhitungkan tantangan perkembangan daerah hinterland untuk memanfaatkan interaksi timbale balik dalam rangka pengembangan wilayah secara berkelanjutan dan menyeluruh.
BAPPEDA KOTA MANADO
Manado as a growing city with the various dynamic developments continues to race to improve the welfare of the community, where the construction of the city of Manado is directed to consolidate functions and its role as a prime mover service city with its tourism, supported by its existence as a government center, trade center, education center and service center to support the tourism potential of the region or in other words Manado as the next major city as its capital, the city of Manado is expected to be the driving force that sustains the development of socio-economic activities of the people of North Sulawesi in particular, as the wisdom direction of the future development city is focused on the region's ability to respond to take advantage of economic opportunities that open because of the existence of the regional comparative advantage in the form of the strategic geographical position of the city. In addition, the policy also aimed at strengthening the competitive challenges of the city by taking into account the cahllenge of the development of hinterland areas to take advantage of reciprocal interaction in the context of sustainable and overall region development.
1-1
Keunggulan komparatif daerah yang bersumber pada nilai strategis berkenan dengan posisi geografis kota ditunjukkan dengan:
The regional comparative advantage rooted in strategic value is pleased with the town's geographical position which is indicated by:
1. Posisi geografis Kota Manado di Kawasan Asia Pasifik;
1. The geographical position of the city of Manado in the Asia Pacific Region;
2. Posisi silang dalam peta lalu internasional yang penting di Indonesia;
lintas
3. Posisi Strategis di bidang pertahanan dan keamanan negara; 4.
Posisi di bidang penerbangan internasional;
5. Posisi di bidang pengembangan pariwisata nasional. Inilah yang mendasari perlu adanya informasi tentang keberadaan Kota Manado yang dapat menginformasikan potensi yang dimiliki oleh daerah yang pada hakekatnya memberi peluang untuk berinvestasi demi kemajuan daerah, itulah sebabnya pada kesempatan ini disusun buku Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado.
BAPPEDA KOTA MANADO
2. The vital cross position in international traffic map in Indonesia; 3. The strategic position in the field of defense and security of the country; 4. The position in the field of international flights; 5. The position in the field of development of national tourism. This is what underlies the need for information on the situation of Manado which can inform the potential of the area which essentially provides the opportunity to invest for the development of the area, which is why on this occasion, the book, Potential and Investment Opportunities in Manado City is compiled.
1-2
MAKSUD DAN TUJUAN
PURPOSE AND OBJECTIVES
Adapun maksud dan tujuan dalam Penyusunan Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado ini, yaitu :
The intention and purpose in the Development Potential and Investment Opportunities in Manado City, are:
1. Dapat memberikan gambaran terperinci / data kondisi daerah baik ekonomi, sosial dan budaya serta regulasi yang ada yang memungkinkan investor - investor dapat membaca peluang usaha yang dapat dilakukan di Kota Manado.
1. To be able to provide a detailed description/condition of the data of the area in its economy, society and culture as well as the existing regulations that allow investors to read the opportunity to do business in Manado city. 2. To give an idea and to formulate any policy recommendations in order to increase the potential and investment opportunities in Manado city.
2. Untuk memberikan gambaran dan merumuskan rekomendasi kebijakan dalam upaya peningkatan potensi dan peluang investasi di Kota Manado.
BAPPEDA KOTA MANADO
1-3
SEJARAH SINGKAT
BRIEF HISTORY
Manado terletak pada suatu daerah yang oleh penduduk Minahasa disebut “Wanua Wenang” yang telah ada sekitar abad XII dan didirikan oleh Ruru Ares yang bergelar Dotu Lolong Lasut bersama keturunannya.
Manado is located with the population area of Minahasa called "Wanua Wenang" that has existed around twelfth century and was founded by Ruru Ares who holds Dotu Lolong Lasut with his offspring.
Pada abad ke 17 (1623) mulailah nama Manado digunakan untuk mengganti nama “Wenang”. Kota Mando berasal dari kata daerah Minahasa Asli “Manarou” atau “Manadou”, yang jika kata – kata itu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sekarang ini mempunyai arti “di jauh” (dimana : jauh - rou atau dou) dan menunjuk tempat sebagai bandar dan pelabuhan tukar menukar barang, benteng loji dan lain- lain.
In the 17th century (1623) was begun to start the name, Manado replacing the name "Wenang". Manado city is derived from the original Minahasa "Manarou" or "Manadou", that if the words translated in Indonesian currently have the meaning "in far away" (where: remote - rou or rou) and indicate places as airports and ports of exchange of goods, the castle lodges and others.
Furthermore, according to the historical development of Selanjutnya menurut riwayat Indonesian history, particularly perkembangan sejarah Indonesia in Manado, Manado City has Khususnya di Manado ini, maka been known and even visited Kota Manado telah dikenal by people overseas since the bahkan didatangi oleh orang – 16th century, but over orang luar negeri sejak abad ke Manado 1880 impressive centuries in national 16, namun abad yang lebih historical documents of the memiliki kesan – kesan historis dalam dokumen – country is the 17th century in 1623. In the year, In dokumen negara adalah abad ke 17 yaitu pada the land of Minahasa - Manado was better known tahun 1623. Pada tahun tersebut tanah Minahasa – and popular among the people - the western people Manado sudah lebih dikenal dan populer diantara (European), with its produce. orang – orang barat (Eropa), dengan hasil buminya. Kota manado atau Manarou/Manadou oleh masyarakat dimaksud sebagai suatu tempat yang jauh, sebab menurut sejarah Minahasa bahwa pusat pemerintahan pertama bukan berada didataran Minahasa tetapi berada di pulau Manado Tua sekarang (Kerajaan Bobontehu).
BAPPEDA KOTA MANADO
Manado city or Manarou/Manadou by the community is known as as a far away place, because according to Minahasa history that the first central government rule is not in the land of Minahasa but was on the island of Manado Tua now (Kingdom Bobontehu).
2-1
Manado dikenal sebagai kota jauh disekitar tahun 1623 dimana bangsa spanyol mendirikan benteng di daratan Minahasa khususnya Wanua Wenang. Pada sekitar tahun tersebut, terjadi wabah penyakit di pulau Manado Tua sehingga benteng dialihkan ke daratan Minahasa. Perkembangan selanjutnya oleh pemerintah Belanda melalui VOC- nya pada tahun 1657 mendirikan benten yang dinamai De Nederlandsche Vatigkoid atas perintah Gubernur Simon Cos. Didalam benteng terdapat loji untuk perkantoran VOC (pusat pertokoan 45). Kemudian dengan beslit Gubernur Jenderal Hindia Belanda maka terhitung mulai tanggal 1 Juli 1919, gewest Manado ditetapkan sebagai “Staats Gemeente” yang kemudian dilengkapai dengan alatalatnya ialah dewan Gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai atau diketuai oleh Walikota (Burgemeester). 1951 Tahun 1951 : Geemente Manado dijadikan bagian Daerah Kota manado dari Minahasa sesuai keputusan Gunernur Sulawesi Nomor/tanggal 13 Mei 1951 Nomor. 233. April 7, 1951
Manado is known as a far away city around 1623 where the Spanish established the fort on the mainland Minahasa especially Wanua Wenang. In about the year, an outbreak of disease took place on the island of Manado Tua so that the fort was transferred to the mainland of Minahasa. Further development by the Dutch government through its VOC in 1657, it was founded the fortress called De Nederlandsche Vatigkoid over the order, Governor Simon Cos. Inside the fortress there was a plant for the office of VOC (the shopping center 45). Then with the decree of the Dutch Indies Governor General, then started from July 1, 1919, Manado Gewest was designated as "Staats Gemeente" which was later fitted with its tools namely Board of Gemeente or Gemeente Raad led or headed by a mayor (Burgemeester). 1951 : Geemente Manado became a part of City Area of Manado from Minahasa according to the decision of the Governonr of Sulawesi Number /date of May 13, 1951 Number. 233.
Tanggal 7 April 1951 : Terbentuklah Dewan perwakilan Rakyat (DPR) periode 1951 - 1953 sesuai keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14.
April, 17th 1951 : Was formed House of Representatives (DPR) for the period 1951 to 1953 according to the decision of Sulawesi Governor No. 14.
Tahun 1953 : Daerah bagian1953 Kota Manado diubah statusnya Daerah Kota manado, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 yo Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954.
1953 : The partial area of the city of Manado changed its status to be Manado City, as the Government Regulation Number 42/1953 yo Government Regulation No. 15/1954.
1954 Tahun 1954 : Manado menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri, sesuai PP No tahun 1953 yo PP Nomor 56 tahun 1954.
1954 : Manado became an autonomous region which has the right to set their own household, according to yo PP 1953 Regulation No. 56, 1954.
1957 Kotapraja, sesuai Tahun 1957 : Manado menjadi Undang-Undang nomor 1 tahun 1957.
1957 : Manado became Municipality, according to the Law No. 1, 1957.
BAPPEDA KOTA MANADO
2-2
Tanggal 17 Oktober 1958 : Praja Manado Tahun 1959 : Kotapraja Manado ditetapkan kedudukannya sebagai Daerah Tingkat II Manado, sesuai Undang-Undang No.29 tahun 1959. Tahun 1965 : Kotapraja Manado disempurnakan menjadi Kotamadya manado dipimpin oleh Walikota Kepala Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang No. 18 tahun 1965 dan disempurnakan lagi menjadi Walikotamadaya Daerah Tingkat II, sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan didaerah. Tahun 1999 : Kotamadya Manado diubah menjadi Kota Manado, sesuai dengan UU No. 22 tentang pemerintahan daerah.
BAPPEDA KOTA MANADO
October 17, 1958: juridiction (Praja)
Manado, a territory of
1959 : The Municipality, Manado was established its position as a Level II Regional Manado, according to the Law 29, 1959. 1965 : The municipality, Manado perfectly turned to be Municipality of Manado was led by Mayor of Regional Head of Level II according to the Law Number 18, 1965 and was then revised to become Walikotamadya of Level-II Region, according to Law Number 5, 1974 on the main points of the regional government. 1999 : The municipality, Manado was turned into Manado City, according to Law Number 22 on Regional Government.
2-3
1.
KEADAAN FISIK
A. GEOGRAFI
1.
PHYSICAL CONDITION
A. GEOGRAPHY
Kota Manado terletak di antara 1030’ - 1[B1]040’ Lintang Utara 124040’ - 126[B2]050’ Bujur Timur.
Manado city lies between 1 ° 30 '- 1 [B1] ° 40' on North Latitude 124 ° 40'-126 [B2] ° 50 ' on East Longitude.
Kota Manado berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara : Kec. Wori (Kab. Minahasa) dan Teluk Manado 2. Sebelah Timur : Kec. Dimembe 3. Sebelah Selatan : Kec. Pinelen 4. Sebelah Barat
: Teluk Manado / Laut Sulawesi
Jarak Antara Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara dengan beberapa kota lainnya :
Manado city is bordered : to Northern Part: Sub-district of Wori (Regency of Minahasa) and Manado Bay to Eastern Part: Sub-district of Dimembe to Southern Part: Sub-district of Pineleng to Western Part: Bay of Manado/Sulawesi Sea
1.
Manado – Airmadidi
= 15,00 Km
2.
Manado – Bitung
= 44,30 Km
The distance between Manado City, as the capital city of trhe province of North Sulawesi with some other cities:
3.
Manado – Tomohon
= 21,60 Km
1. Manado - Airmadidi = 15.00 Km
4.
Manado – Tondano
= 35,05 Km
2. Manado - Bitung
5.
Manado – Kotamobagu = 183,72 Km
Wilayah kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas keseluruhan 157,26 Km2, dimana wilayah kepulauan meliputi Pulau Bunaken seluas 811,21 Ha, Pulau Manado Tua seluas 1.056,02 Ha, dan Pulau Siladen seluas 27,95 Ha. (lihat Tabel 2.1) Secara Administratif Kota Manado berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pemekaran Kelurahan dan Kecamatan memiliki 9 kecamatan dan 87 kelurahan. Namun demikian dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka berdasarkan Peraturan Daerah nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pemekaran Kelurahan dan Kecamatan, maka jumlah wilayah kecamatan di kota Manado telah dimekarkan dari 9 kecamatan menjadi 11 kecamatan, atau terdapat ketambahan 2 (dua) kecamatan pemekaran yaitu Kecamatan Bunaken
BAPPEDA KOTA MANADO
= 44.30 Km
3. Manado - Tomohon = 21.60 Km 4. Manado - Tondano
= 35.05 Km
5. Manado – Kotamobagu = 183.72 Km Manado city area consists of the area of themainland and the islands with a total area of 157.26 km2, which includes the islands such as Bunaken Island whose area is of 811.21 hectares, the island of Manado Tua whose area is of 1056.02 ha, and Siladen Island whose area is of 27.95 Ha. (see Table 2.1) Administratively, Manado City according to Regional Rule Number 5, in 2000 on Enlargement of Kelurahan (Village) and Subdistrict which has 9 subdistricts and 87 (Kelurahan) villages. However, in order to improve the service to the community in the areas of governance, development and society then by Regional Rule Number 2, in 2012 on Alteration of Regional Rule Number 5, in 2000 on Enlargement of Villages and Sub-districts, the total number of the Enlarged Sub-districts in Manado city from 9 sub-districts becomes 11 sub-districts, or 2-4
Kepulauan dan Kecamatan Paal Dua, dengan jumlah kelurahan sebanyak 87 kelurahan. Kecamatan Mapanget memiliki wilayah paling luas sebesar 49,75 Km2 dan wilayah kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sario dengan luas 1,75 Km2. Dengan adanya pemekaran wilayah kecamatan, maka luas wilayah serta jumlah kelurahan pada masing-masing wilayah kecamatan mengalami perubahan, sebagaimana pada Gambar 2.1 dan Tabel 2.2 berikut ini.
there are 2 enlarged sub-districts namely the enlarged sub-district of Bunaken Island and the subdistrict of Paal Dua, with the total number of 87 (kelurahan) villages. The sub-district of Mapanget has the largest territory with its area of 49.75 km2 and the smallest sub-district territory is the sub-district Sario with its area of 1.75 km2. With this territory enlargement of the sub-districts, then the size of the territory and the number of each sub-district area changed, as seen in the figure 2.1 and the table 2.2 below :
Persentase Luas per Kecamatan Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Manado Menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan
Wilayah
Panjang Wilayah Kelurahan Luas (Ha) Garis / Kecamatan Pantai (m)
Daratan
13.830,82 24.910
82 Kelurahan di 11 Kecamatan
Pulau Manado Tua
1.056,02 12.280
Kelurahan Manado Tua Satu dan Manado Tua Dua (Kecamatan Bunaken Kepulauan)
Pulau Bunaken
811,21
Kelurahan Bunaken dan Alung Banua (Kecamatan Bunaken Kepulauan)
Pulau Siladen
Jumlah
27,95
15.726
17.570
2.240
57.090
Kelurahan Bunaken (Kecamatan Bunaken Kepulauan)
Table 2.1. The Size of the Area of Manado City according to the Mainland and Island Territory Region
Area (Ha)
Length Area of Village / of Beach Sub-district Line (m)
13.830,82
24.910
82 (Kelurahan) villages in 11 subdistricts
Manado Tua Island
1.056,02
12.280
One in Manado Tua (Kelurahan) Village, Two in Manado Tua, 2 in Manado Tua (Sub-district of Bunaken Island)
Bunaken Island
811,21
17.570
Bunaken (kelurahan) Village and Alung Banua (Sub-district of Bunaken Island)
Siladen Island
27,95
2.240
Bunaken (Kelurahan) village (Sub-district of Bunaken Island)
15.726
57.090
87 (Kelurahan) villages &11 Subdistricts
Land
Total Number
87 Kelurahan &11 Kecamaatan
Sumber : Manado Dalam Angka Tahun 2011
BAPPEDA KOTA MANADO
Source: Manado in Figures in 2011
2-5
Tabel 2.2 Luas Wilayah Kota Manado Menurut Wilayah Daratan dan Kepulauan
KECAMATAN
LUAS (Km2 )
%
JUMLAH KELURAHAN
(1)
(2)
(3)
(4)
Table 2.2. The Size of the Area of Manado City according to the Mainland and Island Territory SUBDISTRICT (1)
AREA ( Km2 ) (2)
(3)
NUMBER OF VILLAGES (4)
%
Malalayang
17,12 10,89
9
Malalayang
17,12
10,89
9
Sario
1,75
1,11
7
Sario
1,75
1,11
7
Wanea
7,85
4,99
9
Wanea
7,85
4,99
9
Wenang
3,64
2,31
12
Wenang
3,64
2,31
12
Tikala
7,10
4,51
5
Tikala
7,10
4,51
5
Mapanget
49,75 31,64
10
Mapanget
49,75
31,64
10
Singkil
4,68
2,98
9
Singkil
4,68
2,98
9
Tuminting
4,31
2,74
10
Tuminting
4,31
2,74
10
Bunaken
36,01 22,90
5
Bunaken
36,01
22,90
5
Bunaken
16,85 10,71
4
Bunaken 16,85
10,71
4
8,03
5,21
7
Kepulauan
Kepulauan Paal Dua JUMLAH
8,03
5,21
157,26 100
7 87
Sumber : Manado Dalam Angka Tahun 2011
BAPPEDA KOTA MANADO
Paal Dua
Total 157,26 100 87 Number Source: Manado in Figures in 2011
2-6
B. TOPOGRAFI
B. TOPOGRAPHY
Kondisi topografi dan geomorfologinya Kota Manado merupakan bagian dari gugusan pegunungan, perbukitan, lembah dan sungai yang berada di daratan Minahasa. Bagian utara bermorfologi berbukit sampai bergunung dengan puncak tertinggi Gunung Tumpa 610 m. Bagian timur umumnya bergelombang dengan morfologi landai sampai curam, dan mendekati bagian tengah kota, morfologi semakin landai dan rata. Pada bagian selatan, punggung-punggung bukit semakin melebar dan menjalar lebih panjang. Bagian kepulauan terdapat Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen. Morfologi Pulau Manado Tua adalah gunung berapi muda dengan ketinggian lebih dari 750 meter, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen bergelombang dengan ketinggian 200 meter. Topografi Kota Manado bervariasi antara 0 % hingga lebih dari 40 % yang secara keseluruhan 92,15% terletak pada ketinggian 0-240 m dpl. Tabel 2.3 Kondisi Topografi Kota Manado Keadaan Tanah Kemiringan (%) Luas (Ha)
%
(1)
(4)
(2)
(3)
Topographical characteristics and geomorphology of Manado City is part of a cluster of mountains, hills, valleys and rivers that are in the land of Minahasa. The northern part of morphology is hilly and mountainous to the the highest peak of Tumpa Mount of 610 m. The eastern part is generally undulating with slight-sloped and steep morphologies, and approaches to the central part of the city, the morphology is getting slight- sloped and flat. In the southern part are ridges widening and spreading longer. In the island part are Manado Tua Island, Bunaken Island and Siladen Island. The morphology of Manado Tua island is a young volcano with a height of over 750 meters, and Bunaken Island and Siladen island undulating with a height of 200 meters. The topography of Manado varies between 0% to over 40% with overall 92.15% which lies at an altitude of 0-240 m above sea level. Tabel 2.3. Topographical Characteristics of Manado City Land State Tilt (%) Area (Ha) % (1) Slight-sloped
(2)
(3)
(4)
0–8
6.315,31
40,16
Dataran Landai
0–8
6.315,31 40,16
Land
Berombak
8 – 15
5.967,69 37,95
Undulating
8 -158
5.967,69
37,95
Berombak Berbukit
15 – 40
Hilly
15 – 40
1.554
9,88
Bergunung
> 40
> 40
1.889
12,01
15.726,00
100,00
JUMLAH
1.554
9,88
undulating 1.889
12,01
15.726,00 100,00
Sumber : Manado Dalam Angka Tahun 2011
BAPPEDA KOTA MANADO
Mountainous Total Number
Source: Manado in Figures in 2011
2-7
Secara umum kondisi morfologis Kota Manado terbentuk karena karakteristik alam yang unik dan berbeda dari kebanyakan kota di Indonesia. Kota Manado memiliki bentang alam dengan unsur trimatra yaitu pantai, dataran dan perbukitan yang terbentang dengan jarak yang relatif kecil (< 1 km) diantara ketiga matra tersebut.Kota Manado secara morfologis terbentuk karena karakteristik alam kota itu sendiri yang unik dan berbeda dari kebanyakan kota di Indonesia pada umumnya. Kota Manado memiliki bentang alam dengan unsur trimatra yaitu pantai, daratan dan perbukitan, yang terbentang dengan jarak yang relatif kecil (< 1 km) diantara ketiga matra tersebut, dimana kondisi topografi sesuai Tabel 2.4 berikut ini. Tabel 2.4 Ketinggian Kota Manado di Atas Permukaan Laut Kota Manado Ketinggian Ha
%
0 – 240
14.494,50
92,15
240 - 560
1.158,50
7,37
560 – 1000
76,00
0,48
> 1000
-
-
Jumlah
15.726,00
100
In
general,
the morphological characteristics of Manado was formed because of the unique nature characteristics and
different from the most cities in Indonesia. Manado city has a threedimensional landscape with elements of the coast, the land and the hills that lie at relatively small distances (<1 km) among those three dimensions. Manado city morphologically was formed by natural characteristics of the city itself wich is unique and different from the most cities in Indonesia in general. Manado city has a threedimensional landscape with elements of the coast, the land and the hills, which lie at a relatively small distance (<1 km) among those three dimensions, where the topographical characteristics are according to the following table 2.4. Table 2.4. The height of Manado City in Sea Level Above Manado City Height Ha % 0 – 240 14.494,50 92,15 240 – 560 1.158,50 7,37 560 – 1000 76,00 0,48 > 1000 Total Number 15.726,00 100 Source: Manado in Figures in 2011
Sumber : Manado Dalam Angka Tahun 2011
BAPPEDA KOTA MANADO
2-8
Kondisi topografi dan morfologi seperti itu menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan yang kemudian membentuk pola pertumbuhan kota seperti daun pepaya. Permukiman tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, tapi mengelompok secara memanjang pada kawasan yang memiliki topografi datar yang menyusup diantara kawasan perbukitan berlereng cukup tinggi. Limitasi fisik ini menyebabkan Pemerintah Kota menempuh kebijakan pengembangan kota dengan cara reklamasi pantai untuk mendukung perkembangan kota dengan berbagai kegiatannya. Adanya kegiatan reklamasi pantai yang dimulai tahun 1995, menjadikan wilayah daratan bertambah kurang lebih 67 hektar dari luas yang ada yaitu 15.726 hektar. Kota Manado memiliki dua gunung yang berada di Kecamatan Bunaken Kepulauan. Tertinggi adalah Gunung Manado Tua dengan ketinggian sekitar 655 meter dan Gunung Tumpa dengan ketinggian sekitar 610 meter.
C. IKLIM Sebagai daerah yang terletak di garis khatulistiwa, maka Kota Manado hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Menurut Koppen, tipe iklim, Kota Manado termasuk sub tipe iklim Am (hujan tropika). Pada musim penghujan jumlah hujan cukup besar, sehingga meskipun ada musim kering (kemarau) yang pendek sub soil tidak mengalami kekeringan. Berdasarkan tipe hujan menurut Schmidt dan Ferguson, termasuk tipe hujan golongan A (sangat basah). Curah hujan di suatu tempat antara lain ditentukan oleh keadaan iklim, keadaan orographi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan. Berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Manado, rata-rata curah hujan selama tahun 2010 berkisar antara 62 mm (bulan Januari) sampai 492 mm (bulan Desember).
BAPPEDA KOTA MANADO
The characteristics of topography and morphology like that cause to the growth and development of the city of the region extending from the northern coast to the southern coast which later formed the pattern of urban growth such as a papaya leave. The settlements do not grow evenly on all parts of the city, but the cluster is elongated in the area that has a flat topography infiltrating among the sloping hills that are high enough. These physical limitations cause the city government to take a policy of city development with a way to support the beach reclamation of urban development to support the city development with a variety of activities. The existence of reclamation activities began in 1995, making the land area increased by about 67 hectares of 15,726 hectares. Manado city has two mountains located in the sub-district of Bunaken Island. In Manado Tua is the highest mountain with an altitude of about 655 meters and Mount Tumpa with a height of about 610 meters.
C. CLIMATE As a district on the equator, the city of Manado recognizes only two seasons, namely the rainy toand dry season. According to Koppen, the climate type, Manado city belongs to a sub-type of a common (Am) climate (tropical rain). During the rainy season, the rainfall is large enough, so even if there is a short dry season (drought), the sub soil does not suffer from dryness. Based on the type of rain, according to Schmidt and Ferguson, it includes the rain type, A (very wet). The rain fall somewhere between the other determined by the climatic conditions, the state orographi and turnarounds / meeting airstream. Therefore the amount of rainfall varies by month. Based on observations in Manado Meteorological Station, the average rainfall during 2010 ranged between 62 mm (January) until 492 mm (December).
2-9
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2010, suhu udara rata-rata pada siang hari berkisar antara 31,40C sampai 33,70C, sedangkan suhu udara pada malam hari berkisar antara 20,70C sampai 22,70C. Suhu udara maksimum terdapat pada bulan September - Oktober (33,70C), sedangkan suhu udara minimum terdapat pada bulan Maret (20,70C).
Air temperature somewhere among others is determined by the lowness and height of the place against the sea surface and the distance from the beach. In 2010, the average of air temperature during the day was ranged from 31.4 ° C to 33.7 ° C, while the air temperature at night was ranged from 20.7 ° C to 22.7 ° C. The maximum air temperature there in September-October was (33.7 ° C), while the minimum air temperature in March was (20.7 ° C).
Kota Manado mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 80 – 87 persen. Sedangkan keadaan angin di Kota Manado pada tahun 2010 disajikan pada tabel 1.5.6. Pada tahun 2010 kecepatan angin rata-rata di kota Manado berkisar antara 2,0 – 3,6 knots.
Manado has a high relative humidity in the average ranges between 80-87 percent. While the wind condition in Manado city in 2010 is noted on the table 1.5.6. In 2010, the average of wind speed in Manado city was ranged from 2.0 to 3.6 knots.
BAPPEDA KOTA MANADO
2 - 10
BAPPEDA KOTA MANADO
2 - 11
D. GEOLOGI
D. GEOLOGY
Wilayah Perairan Teluk Manado memiliki bathimetri yang bervariasi dari landai sampai drop-off, dengan kedalaman 2-5 meter dipesisir pantai sampai 1.000 meter pada garis batas pertemuan pesisir dasar lereng benua. Sedangkan di Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken drop-off ini mencapai ratusan meter dan merupakan komunitas terumbu karang dengan ekosistim underwater yang spesial dan eksotis.
E. HIDROLOGI Sebagai kota pantai, Manado memiliki garis pantai sepanjang 57,09 km terdiri dari 25 km di wilayah daratan dan 32,09 km di pulau Bunaken, Manado Tua dan Siladen. Adapun kondisi pasang surut di perairan pantai Manado dan taksiran posisi tinggi pasang purnama baik HWS (High Water Spring) maupun LWS (Low Water Spring) dapat dilihat di tabel di bawah ini. Tabel 2.5 Kondisi Pasang Surut Perairan Pantai Manado Komponen Pasang Surut Lokasi M2
S2
K1
O1
E. HYDROLOGY As a coastal city, Manado has a coastline along the 57.09 km consisting of 25 miles in the land area and 32.09 km in the island of Bunaken, Manado Tua and Siladen. The tidal condition in the coastal waters of Manado and the estimated position of the high tide of the moon both HWS (High Water Spring) and LWS (Low Water Spring) can be seen in the table below, Tabel 2.5. The Tidal Condition of Coastal Waters of Manado Tidal Components
HWS (cm)
32,60 15,70 15,30 +111,60
M2 Manado Bay
Manado Manado Manado
57,65
56,55
48,00
15,30
+111,60
57,65
25,34
13,14
+126,28
22,32
14,54
+125,92
S2
K1
32,60
15,70
30,15
32,51
30,15 25,34 13,14 +126,28 Kalasey
Kalasey
01
HWS (cm)
Location
Teluk 48,00
The water terrtitory of Manado Bay has bathimetri varying from thec ramps to drop-off, with a depth of 2-5 meters on the coast to 1,000 meters at the boundary line meeting the basic coastal of the continental slope. While in the Bunaken National Marine Park area, this drop-off as reached hundreds of meters and is a coral reef community with a special and exotic underwater ecosystem.
56,55
32,51 22,32 14,54 +125,92
Sumber : Laporan Akhir RTBL Kawasan Pesisir Pantai Malalayang, Okt 2008
BAPPEDA KOTA MANADO
Source: The Final Report of the Coastal Zone RT8L Malalayang in Oct 2008,
2 - 12
Kota Manado dilintasi oleh 5 sungai yaitu Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Bailang, Sungai Sario, Sungai Malalayang, Sungai Tondano berhulu di Danau Tondano, (wilayah Kabupaten Minahasa) dan bergabung dengan Sungai Tikala (bagian tengah Kota Manado) sebelum bermuara di Teluk Manado, Keberadaan Sungai Tondano dimanfaatkan dan dikelola oleh PT. Air Kota Manado sebagai salah satu sumber air bersih masyarakat Kota Manado.
Manado city is crossed by 5 rivers namely, Tondano River, Tikala river, Bailang River, Sario river, Malalayang River, Tondano River which headwaters in Lake Tondano, (Minahasa regency area) and joins Tikala River (the center of Manado city) before emptying into Manado bay, the existence of Tondano River is utilized and managed by PT. Air Kota Manado as a source of hygienic water supply in Manado city.
Tabel 2.6 Kondisi Pasang Surut Perairan Pantai Manado
Table 2.6. The Condition of the Tidal of Manado Beach Waters
Nama Sungai Tondano
11
Area (Km)
Tondano
11
Tikala
7,56
Bailang
17,9
6,72
Sario
6,72
4,80
Malalayang
4,80
Tikala
7,56
Bailang
17,9
Sario Malalayang JUMLAH
River’s name
Luas (Km)
47,98
Sumber : Bappeda Kota Manado Tahun 2012
BAPPEDA KOTA MANADO
Total
47,98
Source: Bappeda of Manado City in 2012
2 - 13
2.
KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA
Kota Manado adalah kota yang sedang tumbuh dan berkembang, dimana selain sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara juga sebagai daerah urban terbesar di Kawasan Timur Indonesia belahan Utara. Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN. Pembangunan yang dilaksanakan adalah dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya dari seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Salah satu usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan pemerintah melalui program Keluarga Berencana yang dimulai awal tahun 1970-an. Jumlah penduduk tahun 2011 berdasarkan data BPS berjumlah 415.114 jiwa. Besarnya jumlah penduduk di Kota Manado menyebabkan kepadatan penduduk menjadi cukup tinggi. Dengan luas wilayah 157,26 Km2, kepadatan penduduknya mencapai 2.623 jiwa/Km2. Rasio jenis kelamin penduduk Kota Manado tahun 2011 berada dibawah angka 100 yaitu sebesar 97 persen. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kota Manado saat ini lebih sedikit daripada jumlah penduduk perempuan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan. Berdasarkan data jumlah penduduk kota Manado, pada tahun 1961 berjumlah 129.248 jiwa, pada tahun 2000 berjumlah 372.887 jiwa, dan terus meningkat mencapai 439.660 jiwapada tahun 2009. Menurut hasil sensus penduduk di tahun 2010 penduduk Kota Manado berjumlah 410.481 jiwa.
BAPPEDA KOTA MANADO
2.
POPULATION AND EMPLOYMENT
Manado city is a city that is growing and developing beside the capital of the North Sulawesi province as well as the largest urban area in the northern part of eastern Indonesia. Welfare of the population is the main target of development as contained in the Guidelines-GBHN. Development is carried out in order to form a complete Indonesian man of all Indonesian people. Therefore, the government has undertaken various efforts in order to solve the population problem. One of the attempts to reduce the rate of population growth has been taken by the government through the family planning program that began in early 1970. The total population in 2011 numbered to 415.114 people based on BPS (Central Statistics Bereau) . The large number of residents in Manado city cause a fairly high population density. With an area of 157.26 km2; the population density reached 2,623 people/km. The sex ratio of the population of Manado City in 2011 under the number 100 is equal to 97 percent. This illustrates that the number of males in Manado city is currently less than the total population of women. It is inversely proportional to the condition of the previous year in which the population of men was more than the number of females. Based on data from the population of Manado city in 1961 amounted to 129.148 people; in 2000, it was amounted to 372.887 people, and continued to increase to 439.660 people in 2009. According to the population census in 2010, the population went to the number of 410,481 people in Manado City.
2 - 14
Peningkatan jumlah penduduk terus terjadi menurut BPS jumlah penduduk tahun 2011 sebanyak 415.115 jiwa dimana secara lengkap terlihat pada Tabel 2.7 berikut ini. Tabel 2.7 Pertumbuhan Penduduk Kota Manado
Sensus Laki-Laki Tahun
(1) 1961 1971 1980 1990 2000
(2) 66,476 86,996 109,956 160,959 187,810
Perempua n
Jumlah
Pertumbuha n/Tahun (%)
(3)
(4)
(5)
62,772 82,947 107,200 159,641 185,077
129,248 169,943 217,156 320,600 372,887
2005
211,311
211,044
422,355
2006
201,730
215,970
417,700
2007 2008
214,445 216,425
208,208
422,653
218,420
434,845
3.15 3.09 4.76 1.63 2.65 (1.10) 1.19 2.88
An increasing number of residents continued to occur according to BPS population by 2011 as many as 415.115 people which are completely shown in the table 2.7 below. Table 2.7. The Population Growth in Manado Year Cencuss
Male
Female
Total Number
Growth / Year (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
66,476
62,772
129,248
-
86,996
82,947
169,943
3.15
109,956
107,200
217,156
3.09
160,959
159,641
320,600
4.76
187;810
185,077
372,887
1.63
211,311
211,044
422,355
2.65
201,730
215,970
417,700
(1.10)
214,445
208,208
422,653
1.19
216,425
218,420
434,845
2.88
217,476
222;184
439,660
1.11
206,292
204,189
410,481
(6.63)
204.542
210.573
415.115
1.12
1961 1971 1980 1990 2000 2005 2006 2007 2008
2009
217,476
222,184
439,660 1.11
2009
2010
206,292
204,189
410,481 (6.63)
2010
2011
204.542
210.573
415.115 1.12
2011
Sumber : BPS Kota Manado Tahun 2012
BAPPEDA KOTA MANADO
Source: Central Bureau of Statistics of Manado City in 2012
2 - 15
Pertambahan penduduk yang cukup pesat terjadi pada periode sebelum 1990, namun sesudah itu relative melambat. Hal ini diakibatkan antara lain karena migrasi (masuknya penduduk dari daerah lain) yang mengalami penurunan dan berkembangnya kawasan hinterland dalam bentuk tumbuhnya perumahan/permukiman di wilayah Minahasa disekitar kota Manado. Migrasi terjadi didorong oleh adanya daya tarik kota Manado sebagai pusat jasa dan perdagangan. Fenomena yang justru berkembang belakangan ini adalah penduduk ulang alik (sirkuler) dalam arti sehari-hari bekerja/beraktivitas di kota Manado tapi bertempat tinggal di hinterland. Dengan demikian jumlah penduduk kota Manado di siang hari dan di malam hari, cukup berbeda secara signifikan. Penduduk di Kota Manado terdiri dari berbagai latar belakang etnik maupun agamanya. Mayoritas penduduk berasal dari suku Minahasa, menyusul suku Sangihe Talaud, suku Bolaang Mongondow, suku Gorontalo dan suku Tionghoa. Selain itu terdapat pula penduduk suku Jawa, suku Batak, suku Arab, suku Maluku, suku Makasar, dan sebagainya. Agama yang dianut adalah Kristen Protestan, Islam, Katolik, Budha dan Hindu. Mayoritas penduduk kota Manado adalah pemeluk agama Kristen atau Katolik, dimana hal ini jelas dapat dilihat dari banyaknya gereja-gereja di kota Manado. Meski begitu heterogennya penduduk Kota Manado, namun masyarakat Kota sangat menghargai sikap hidup toleransi, rukun, terbuka dan dinamis. Karenanya Kota Manado memiliki lingkungan sosial yang relative kondusif dan dikenal sebagai salah satu kota yang relative aman di Indonesia. Sewaktu Indonesia sedang rawanrawannya dikarenakan goncangan politik sekitar tahun 1999 dan berbagai kerusuhan melanda kotakota di Indonesia, kota Manado dapat dikatakan relative aman. Hal itu tercermin dari semboyan masyarakat Manado yaitu Torang Samua Basudara yang artinya “Kita Semua Bersaudara”.
BAPPEDA KOTA MANADO
Sedangkan menurut golongan umur, penduduk terbanyak Fairly rapid population growth occurred in the period before 1990, but after that, it was relatively slow. This is caused partly because of the migration (people migrating from other areas) that declined and the development of hinterland areas in the form of growth of housing / settlements in the Minahasa region around the city of Manado. The migration occurs was driven by the attraction of Manado city as the center of services and commerce. The phenomenon that has developed lately is the shuttling residents (circular) in the sense of day-today work / activities in Manado city but residing in hinterland. Thus the population of Manado city in the daytime and at night is quite significantly different. The residents of Manado city consist of various eyearic and religious backgrounds. The majority of the population are from the eyearics of Minahasa, followed by the Sangihe Talaud tribe, Bolaang Mongondouw tribe, Gorontalo tribe and Chinese eyearics. There are Javanese tribe, Batak tribe, Arab tribe, Maluku (Moluccas) tribe, Makassar tribe, and so on. The religious affiliation is Protestant, Muslim, Catholic, Buddhist and Hindu. The majority of residents of Manado city is Christian or Catholics where it can clearly be seen from the many churches in Manado city. However the heterogeneous population of the Manado city, but the people highly appreciate the tolerance, harmony, openness and dynamics. Therefore Manado City has a relatively favorable social environment and is known as one of the relatively safe cities in Indonesia. While Indonesia was pronesusceptibility due to the political turbulence around 1999 and riots swept the cities in Indonesia, Manado city is relatively safe to say. This is reflected in the motto of the people of Manado,”Torang Samua Basudara” which means "We Are All Brothers". 2 - 16
Tabel 2.8 Penduduk Kota Manado Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Kelompok LakiPerempuan Jumlah Umur Laki (1) (2) (3) (4) 0–4 16.293 20.386 36.679 5–9 19.041 19.481 38.522 10 – 14 18.956 18.076 37.032 15 – 19 17.117 18.406 35.523 20 – 24 18.366 16.539 34.905 25 – 29 17.376 16.308 33.684 30 – 34 16.675 16.054 32.729 35 – 39 17.259 19.033 36.292 40 – 44 16.942 14.672 31.614 45 – 49 13.826 11.673 25.499 50 – 54 10.179 11.026 21.205 55 – 59 10.429 9.244 19.773 60 – 64 6.317 6.241 12.557 65 – 69 3.352 3.227 6.579 70 – 74 4.611 1.636 6.247 75+ 3.873 2.500 6.373 TOTAL 210.612 204.502 415.115 Sumber : BPS Kota Manado Tahun 2012
BAPPEDA KOTA MANADO
Table 2.8. The Population of Manado City according to the Group of Age and Sex Group of Age
Male
Female
Total Number (1) (2) (3) (4) 0–4 16.293 20.386 36.679 5–9 19.041 19.481 38.522 10 – 14 18.956 18.076 37.032 15 – 19 17.117 18.406 35.523 20 – 24 18.366 16.539 34.905 25 – 29 17.376 16.308 33.684 30 – 34 16.675 16.054 32.729 35 – 39 17.259 19.033 36.292 40 – 44 16.942 14.672 31.614 45 – 49 13.826 11.673 25.499 50 – 54 10.179 11.026 21.205 55 – 59 10.429 9.244 19.773 60 – 64 6.317 6.241 12.557 65 – 69 3.352 3.227 6.579 70 – 74 4.611 1.636 6.247 75 + 3.873 2.500 6.373 TOTAL 210.612 204.502 415.115 Source: Central Bureau of Statistics of Manado City in 2012
2 - 17
Dari Tabel 2.8 atas terlihat bahwa penduduk Kota Manado didominasi oleh perempuan sejumlah 210.612 jiwa atau 50,25 % dan laki-laki berjumlah 204.502 jiwa atau 49,75 %. pada golongan umur produktif yaitu 5 – 9 tahun dengan jumlah 38.522 jiwa atau 9,61 % dan jumlah terkecil pada golongan umur 70 – 74 tahun yaitu 6.247 jiwa atau 1,28 %. Untuk mengetahui penyebaran jumlah penduduk pada 11 (Sebelas) wilayah kecamatan yang ada di Kota Manado, sebagaimana pada Tabel 2.9 berikut ini. Tabel 2.9 Penduduk Kota Manado Menurut Kecamatan Tahun 2012 No Kecamatan
Perempuan Laki - Laki Jumlah
1
MALALAYANG 28.547
27.504
56.051
2
SARIO
11.867
11.357
23.224
3
WANEA
29.348
27.732
57.080
4
WENANG
17.106
15.873
32.979
5
TIKALA
14.317
14.126
69.734
6
MAPANGET
26.648
26.071
52.719
7
SINGKIL
23.733
23.336
47.069
8
TUMINTING
26.500
26.167
52.667
9
BUNAKEN
8.284
8.193
16.477
10
BUNAKEN KEPULAUAN
3.104
3.124
6.228
11 PAAL DUA
21.158
21.020
42.179
TOTAL
210.573
204.542
415.115
Sumber : BPS Kota Manado Tahun 2012 Dari Tabel 2.9 di atas terlihat bahwa penyebaran jumlah penduduk terbanyak berada di wilayah kecamatan Tikala berjumlah 69.734 jiwa, sedangkan kecamatan yang berpenduduk paling sedikit adalah kecamatan Bunaken Kepulauan dengan jumlah 6.228 jiwa.
BAPPEDA KOTA MANADO
From the table 2.6 above, it shows that the population of Manado city is dominated by women with 210.612 people or 50.25% and the number of men is 204.502 people or 49.75%. Meanwhile, according to the age group, the largest population in the productive age group is 5-9 years winth the number of 38.522 people or 9.61% and the smallest number in the age group is 70-74 years with the number of 6,247 people or 1.28%. To know the spread of the population in the 11 (Eleven) subdistricts Manado city can be seen in the table 2:9 below; Table 2.9. The Population of Manado City according to the Sub-districts in 2012 No
Sub-district
1
MALALAYANG
28.347
27.504
Total Number 56.051
2
SARIO
11.867
11.357
23.224
3
WANEA
29.348
27.732
57.080
4 5 6 7 8 9 10
WENANG TIKALA MAPANGET SINGKIL TUMINTING BUNAKEN BUNAKEN KEPULAUAN PAAL DUA
17.106 14.317 26.648 23.733 26.500 8.284 3.104
15.873 14.126 26.071 23.336 26.167 8.193 3.124
32.979 69.734 52.719 47.069 52.667 16.477 6.228
21.158
21.020
42.179
11
Female
Male
TOTAL 210.573 204.542 415.115 NUMBER Source: Central Bureau of Statistics of Manado City in 2012 From the table 2.9 above, it reveals that the spread of the highest population in the province goes to the sub-district of Tikala with the number of 69,734 people, while the least populated sub-district goes to the Sub-district of Bunaken Island with a total number of 6228 people.
2 - 18
3.
PENGGUNAAN LAHAN
3.
Secara umum pemanfaatan lahan di wilayah Kota Manado terdiri atas kawasan budidaya dan kawasan lindung, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.10 berikut. Tabel 2.10 Penggunaan Lahan di Kota Manado Jenis Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
THE USE OF LAND
In general, the use of land in the area of Manado consists of cultivated and protected areas, as can be seen at the following table, 2:10 . Table 2:10. The Land Use in Manado Type of the Use of Land
Area (Ha)
TKP
20,00
Settlement Burial Place Sport Field Service Business Industry TKP PKB KTL
PKB
9.531,77
Manggrove
114,00
KTL
510,25
Forrest
234,00
Hutan Jenis Bakau
114,00
Street
312,35
Hutan
234,00
River
90,70
Jalan
312,35
Bushes
84,05
Permukiman
2.236,35
Perkuburan
54,50
Lapangan Olah-raga
97,85
Jasa
391,05
Usaha
219,10
Industri
4,35
2.236,35 54,50 97,85 391,05 219,10 4,35 20,00 9.531,77 510,25
Sungai
90,70
Fish Pond
36,25
Alang-alang
84,05
Ricefield/Fishpond
23,60
Kolam ikan
36,25
Others
Sawah/Tambak
23,60
Lain-lain
4.854,43
JUMLAH
18.712,60
4.854,43
Source: Final Report of RTRW of Manado City from 2010 to 2030
Sumber : Lap Akhir RTRW Kota Manado 2010-2030
BAPPEDA KOTA MANADO
2 - 19
4.
KONDISI EKONOMI MAKRO
Baik buruknya perekonomian suatu kota atau daerah secara umum dapat dilihat dari lima (5) indikator utama yaitu; 1.
Pertumbuhan ekonomi;
2.
PDRB per kapita;
3.
Tingkat inflasi;
4.
Angka kemiskinan;
5.
Tingkat pengangguran daerah.
4.
MACRO ECONOMIC CONDITIONS
Both the good or bad economy of a city or region can generally be seen from the five (5) key indicators, namely; 1. Economic growth; 2. GDNP-Gross Domestic National Product per capita; 3. Rate of inflation; 4. The poverty rate; 5. Regional unemployment rate.
A. PERTUMBUHAN EKONOMI Selang tahun 2007 hingga 2011, Kota Manado berhasil mempertahankan trend positif pertumbuhan ekonomi, dimulai dari angka 6.80 % pada tahun 2007, hingga mencapai titik puncaknya pada tahun 2009, menyentuh angka 9.77%, meskipun pencapaian pada tahun 2010 mengalami penurunan dari apa yang dicapai pada tahun sebelumnyamenjadi 7.30%,namun pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat dan mencapai 8,39 %.
BAPPEDA KOTA MANADO
A. ECONOMIC GROWTH Interval of 2007 to 2011, Manado city managed to maintain a positive trend of economic growth, starting from the 6.80% in 2007, reaching a peak in 2009, touching the figure of 9.77%, although the achievement in 2010 decreased from what was achieved in prior to 7:30%, but in 2011 the economic growth was likely to increase and reached 8.39%.
2 - 20
Roda perekonomian kota Manado didominasi oleh 4 (empat) sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB, yaitu sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel 27.83 persen, dimana sektor ini menguatkan tipikal kota Manado sebagai kota pusat pemerintahan sekaligus pusat perdagangan dan jasa. Sektor kedua terbesar adalah Sektor Jasa-jasa yang menyumbang sebesar 23,03 persen dari total PDRB Kota Manado, yang diikuti oleh sektor Angkutan dan Komunikasi sebesar 16, 901 persen dan sektor bangunan 15,45 persen. Sedangkan sektor yang mempunyai kontribusi paling kecil terhadap perekonomian Kota Manado adalah sektor Pertambangan dan Penggalian yang hanya menyumbang 0,09 persen dari total PDRB.
BAPPEDA KOTA MANADO
The economy of Manado city is denominated by 4 (four) sectors that contribute mostly in the formation of Gross Domestic National Product (GDNP), the trade sector, Restaurant and Hotel in 27.83 percent, which is strengthening the sector as a typical city of Manado as a government center as well as a center of trade and services. The second largest sector is the services sector which accounted for 23.03 percent of the total Gross Domestic National Product (GDNP) of Manado, which is followed by the Transport and Communications sector which is 16, 901 per cent and 15.45 per cent in the construction sector. While the sector which has mostly contributed least to the economy of Manado city is the Mining and Quarrying (Digging-Up) sector which accounts for only 0.09 percent of the total Gross Domestic National Product.
2 - 21
Untuk Lebih lanjut untuk perkembangan sektoral dalam PDRB Kota Manado selang lima tahun terakhir atas dasar harga berlaku dan harga konstan, dapat dilihat pada Tabel 2.12 dan 2.13 berikut ini.
BAPPEDA KOTA MANADO
For further development of the sector in Gross Domestic National Product (GDNP) for Manado city for the last five years at current prices and constant prices, can be seen in the following Tables 2.12 and 2:13.
2 - 22
BAPPEDA KOTA MANADO
2 - 23
B. PDRB PER KAPITA
B. GDP PER CAPITA The economic condition of Manado city shows something quite improving, where its per-capita income has increased from 2007 to 2011.
Kondisi perekonomian Kota Manado menunjukan suatu hal yang cukup menggembirakan, dimana pendapatan per kápita mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Tabel 2.14 Perkembangan PDRB Perkapita Kota Manado tahun 2007-2011 Tahun
PDRB per Kapita
2007
17.186.018
2008
19.941.333
2009
20.945.118
2010
29.043.388
2011
32.390.000
Sumber : BPS Kota Manado tahun 2012
•
INDEKS GINI / KOEFISIEN GINI
Untuk mengukur tingkat pemerataan distribusi pendapatan dengan menggunakan koefisien Gini yakni dengan membagi penduduk menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat pendapatannya. Setelah itu menetapkan yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan. Koefisien Gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan yang angkanya berkisar antara 0 (pemerataan sempurna) hingga 1 (ketimpangan sempurna). Koefisien Gini merupakan suatu ukuran pemerataan yang dihitung dengan membandingkan luas antara diagonal dan kurva Lorentz (daerah A) dibagi dengan luas segitiga dibawah diagonal.Menurut kriteria H.T Oshima apabila Indeks Gini kurang dari 0,3 artinya ketimpangan rendah, antara 0,3 – 0,4 artinya ketimpangan sedang, lebih dari 0,4 artinya ketimpangan tinggi.
BAPPEDA KOTA MANADO
Table 2.14. The Increase of GRDP Per Capita of Manado City from 2007 to 2011 Year PDRB per Capita 2007
17.186.018
2008
19.941.333
2009
20.945.118
2010
29.043.388
2011
32.390.000
Source: Central Bureau of Statistics of Manado City in 2012
•
GINI INDEX / GINI COEFFICIENT
To measure the level of equitable distribution of income using the Gini coefficient is by dividing the population into several groups according to their income level. After determining what is received by each income group. The Gini coefficient is a measure of imbalances that figure ranges from 0 (perfect equality) to 1 (perfect inequality). The Gini coefficient is a measure of equity which is calculated by comparing the area between the diagonal and the Lorentz curve (area A) divided by the area of the triangle below the diagonal. According to the criteria of HT Oshima when Gini index is less than 0.3, it means that the inequality is low, then between 0.3 and 0.4, it means that inequality is moderate, and more than 0.4, it means that the inequality is higher.
2 - 24
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa indeks gini untuk Kota Manado pada tahun 2011 sebesar 0,35 menunjukkan ketimpangan distribusi pendapatan Manado tergolong sedang, jika dibandingkan dengan ketimpangan distribusi pendapatan tahun sebelumnya distribusi pendapatan kecenderungan mengalami penurunan atau kurang baik karena setiap tahunnya indeksnya mengalami kenaikan,. ini mengambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kota Manado seharusnya berdampak pada peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat, namun kenyataan hal tersebut tidak terjadi karena peningkatan perekonomian tampaknya hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat saja. sehingga solusinya kedepan perlunya peningkatan program-program pemberdayaan masyarakat.
BAPPEDA KOTA MANADO
Based on the calculations that the Gini index for Manado city in 2011 is 0.35 which indicates the inequality of income distribution of Manado classified as moderate, when compared with the previous year of the inequality of income distribution, the income distribution has a tendency to decrease or run unwell because each year the index has increased. This illustrates that the economic growth that occurred in the city of Manado should have an impact on increasing the income distribution, but the fact it did not happen because of an increase in the economy seems to only be enjoyed by a minority of the people themselves. So the solution to the need for increasing the community- empowering programs.
2 - 25
C. INFLASI
C. INFLATION
Tekanan inflasi Kota Manado sepanjang tahun 2011 tercatat sangat rendah, inflasi Kota Manado 2011 tercatat 0,67% (yoy) atau lebih rendah dari target yang ditentukan yaitu sebesar 5 %, realisasi ini juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tercatat sebesar 7,38% (yoy) dan masih lebih rendah dibandingkan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,79% (yoy). Hal ini bisa tercapai dikarenakan Pemerintah Kota Manado menjaga ketersediaan bahan-bahan pokok serta kebutuhan lainnya bagi masyarakat serta terus melaksanakan kegiatan pasar murah dalam rangka menjaga stabilitas harga barang. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, tekanan Inflasi yang rendah secara tahunan terutama didorong oleh stabilnya tingkat inflasi kelompok inti (core inflation) dan kelompok administered price. Sementara kelompok bahan makanan yang harganya bergejolak (volatile foods) memberikan sumbangan yang negatif terhadap inflasi tahunan.
The inflation pressure of Manado city during 2011 is recorded extremely low, the inflation of Manado City in 2011 was recorded at 0.67% (yoy), lower than the target of 5%, this realization is also much lower compared to the same period last year recorded at 7.38% (yoy) and was lower than the national inflation rate recorded at 3.79% (yoy). This is achieved due the government of Manado city keeps the availability of the main staple supplies and other necessities for the community and continues to implement a low market activity in order to maintain the stability of goods price. Based on the factors that influence it, the low inflation pressures are primarily driven by the stable annual rate of core inflation (core inflation) and the group of administered price. While foodstuffs whose prices fluctuate (volatile foods) contributed negatively to the annual inflation. In 2012, when viewed per month, the highest inflation in August 2012 was 2.16% and is compared to the inflation rate in August 2011 was 0.10%. The contributor to the inflation in Manado City from the foodstuffs is -1.4110%; food, beverages, cigarettes and tobacco are 0.0305%; housing, water, electricity, gas and fuel are 0.0086%; clothing is 0.0854%; health is 0.0150%; and transportation, communications and financial services are 0.3057%, while education, recreation and sports give no inflation. The commodities that increase price are among others gold, jewelry, grilled fish, Deho fish, Bubara, carrots, papaya, fried chicken, Kankung (leafy vegetable), toothpaste, and apples.
Pada tahun 2012 Bila dilihat per bulan, maka inflasi tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2012 yaitu sebesar 2,16 % dan dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada bulan Agustus 2011 sebesar 0,10%. Penyumbang terjadinya inflasi di Kota Manado yaitu dari kelompok bahan makanan sebesar -1.4110%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0.0305%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0.0086%, sandang 0,0854, kesehatan 0,0150 dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0.3057%, sedangkan pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami inflasi. . Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain emas perhiasan, ikan bakar, ikan deho, bubara, wortel, pepaya, ayam goreng, kangkung, pasta gigi, dan apel.
BAPPEDA KOTA MANADO
2 - 26
Untuk deflasi terjadi pada bulan September 2012 yaitu sebesar 1,58 %, dimana hal ini terjadi karena adanya penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 4,67% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,35%. Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabe rawit, angkutan udara, beras, cabe merah, telur ayam ras, daun bawang, anggur, kemiri, daging ayam ras, dan gula pasir. Tabel 2.15 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Manado September 2012 (%)
For deflation, it occurred in September 2012 of 1.58%, where it is due to the decrease in the index in two expenditure groups: the group of foodstuff was 4.67% and the transportation, communication and financial services are 2.35%. The price commodities that decline, among others, cayenne pepper, air freight, rice, red pepper, eggs, scallions, grapes, pecans, chicken meat, and sugar. Table 2.15. Contribution of Expenditure Group against the Inflation of Manado City in September 2012 (%) Public Expenditure Group
Kelompok Pengeluaran Umum
Inflation (%)
Andil Inflasi (%) Groceries
-1,4110
Food, Beverages, and Tobacco Housing, Water, Electricity, Gas & Fuel
0,0305
Clothing
0,0854
0,0854
Health
0,0150
0,0150
Education, Recreation & Sports Transport, Communications and Financial Services
Bahan Makanan
- 1,4110
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0,0305
Perumahan, air, listrik, gas & Bahan bakar
0,0086
Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan Sumber : BPS Kota Manado tahun 2012
BAPPEDA KOTA MANADO
0,00 - 0,3057
0,0086
0,00 -0,3057
Source: Central Bureau of Statistics of Manado City in 2012
2 - 27
UMUM
GENERAL
Secara administratif kota Manado sebagai daerah otonom memiliki perangkat pemerintahan yang terdiri dari DPRD kota manado yang menjalankan fungsi legislatif dan Pemerintah kota sebagai lembaga eksekutif yang dipimpin oleh Walikota. Adapun Visi dan Misi pemerintah Kota Manado sesuai Rencana Jangka Menengah Daerah Kota Manado 2011-2015 adalah sebagai berikut :
Administratively, the city of Manado as autonomous region that has a structure of the government consisting of Regional House of Representatives of Manado City that runs the legislative function and the city government as the executive branch, led by the Mayor. However, the Vision and Mission of Manado city based on the Medium Term Plan of Manado City from 2011-to 2015 is as follows: Manado Vision 2015: "Manado Model City for Ecotourism" (Manado Model City for Ecotourism) With the abbreviation MKME or MMCE The Vision of the regional Development of Manado City is expected to bring hope and mandate of the people of Manado with reference to the achievement of national objectives as stated in the preamble of the 1945 Constitution, and in line with the National Development Plan 2010-2014, the Middle-Term Regional Development Plan (RPJMD) of North Sulawesi from 2010 to 2015 as well the Long-Term Regional Development Plan (RPJPD) of Manado city from 2005 to 2025. The vision of the regional Development of Manado City must be clear and easily understood by the entire community and can be achieved and is one-step achievement in realizing the long-term vision of Manado city namely Manado for World Tourism.
Visi Manado 2015 :“ Manado Kota Model Ekowisata” (Manado Model City for Ecotourism) dengan singkatan MKME atau MMCE Visi Pembangunan Daerah Kota Manado ini diharapkan akan mewujudkan harapan dan amanat masyarakat kota Manado dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945, serta selaras dengan RPJM Nasional 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Utara 20102015 serta RPJPD Kota Manado 2005-2025. Visi pembangunan Daerah Kota Manado tersebut harus jelas mudah dipahami oleh seluruh masyarakat dan dapat dicapai dan merupakan pencapaian satu tahapan dalam mewujudkan visi Jangka Panjang Kota Manado yaitu Manado Pariwisata Dunia. Secara konseptul ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat.
BAPPEDA KOTA MANADO
Conceptually, ecotourism can be defined as a concept of sustainable tourism development that aims to support the conservation efforts of the environment (nature and culture) and to increase the community participation in the management, thus providing economic benefits to local communities.
3-1
Dari segi pengelolaanya, ekowisata dapat didifinisikan sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan yang mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat setempat. Sementara itu dari segi perjalanannya dapat didefinisikan sebagai “perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat” Dari definisi diatas, dapat dipahami bahwa ekowisata adalah ecological tourism, yaitu suatu model pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola secara kaidah alam untuk menikmati dan menghargai alam (dan segala bentuk budaya yang menyertainya) yang mendukung konservasi, melibatkan unsur pendidikan dan pemahaman, memiliki dampak yang rendah dan keterlibatan aktif sosio ekonomi masyarakat setempat. Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. Dalam perspektif pembangunan daerah kota Manado jangka panjang, penetapan visi Manado Kota Model Ekowisata adalah satu dari 5 (lima) tahapan pembangunan daerah yang disepakati melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Manado 2005-2025. Jika tahap pertama yaitu periode 2005-2010 dengan visi Manado Kota Pariwisata Dunia, ditujukan pada upaya memperkenalkan dan menjadikan Manado sebagai salah satu destinasi wisata dunia di Indonesia, maka pada tahapan kedua yaitu periode 2010-2015 visi kota Manado diarahkan untuk memperkuat citra kota Manado sebagai kota wisata dunia
BAPPEDA KOTA MANADO
In terms of its management, ecotourism can be defined as the organization of responsible tourism activities in natural areas and or areas that are managed on the rules of nature and sustainable economy that support environmental conservation efforts (nature and culture) and improve the welfare of local communities. Meanwhile from its trip, it can be defined as "responsible travel to natural areas that conserve the environment and improve the welfare of local people" From the above definition, it is understood that ecotourism is ecological tourism, which is a model of responsible tourism development in pristine areas or areas that are managed by the rules of nature to enjoy and appreciate the nature (and any accompanying culture) that supports conservation, education and understanding of the elements involved, have a low impact and active socio-economic involvement of local communities. Ecotourism is an effort to maximize the potential and at the same time to preserve the natural resources and culture to be as a continuous source of income. In the perspective of the development of the longterm area of Manado city, the declaration of Manado City Model for Ecotourism is one of the five (5) stages of the agreed regional development through the Regional Long-Term Development Plan (RPJPD) Manado City from 2005 to 2025. If the first phase of the 2005-2010 period with a vision of Manado City of World Tourism was aimed at introducing and making efforts to Manado as one of the world's tourist destinations in Indonesia, then in the second stage of the vision of Manado city from 2010 to 2015 period, it is aimed to strengthen the image of Manado city as a World Tourism City with a focus on improving the tourism belle of Manado city namely Bunaken National Park which is managed through the principles of ecotourism.
3-2
dengan focus pada meningkatkan primadona pariwisata kota Manado yaitu Taman Nasional Bunaken yang dikelola melalui prinsip-prinsip ekowisata. Oleh karena ekowisata lebih diarahkan pada kawasan Taman Nasional dalam hal ini Taman Nasional Bunaken, maka berkembangnya berbagai kegiatan perkotaan lainnya termasuk mass-tourism, MICE-tourism maupun perdagangan dan jasa tetap akan dikembangkan. MISI “Menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan.” (To make Manado a city of happiness). Misi merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan. Secara substansial misi pembangunan jangka menengah tahun 2011-2015 ini merupakan kelanjutan dari misi pembangunan jangka menengah sebelumnya yaitu Manado kota yang menyenangkan dimana setiap orang dapat mewujudkan potensi dan impiannya. Yang dimaksud dengan kota yang menyenangkan adalah tempat dimana orang bermukim ataupun orang tinggal dalam situasi kondisi dimana lingkungan fisiknya asri, hijau dan bersih sementara masyarakatnya hidup dengan berbagai aktivitasnya dalam suasana rukun dan damai, tentram, aman sejahtera lahir batin serta memiliki pemerintahan yang responsive, akuntabel.
TUJUAN DAN SASARAN Untuk menjabarkan misi agar jelas wujudnya dalam masa lima tahun kedepan ditetapkan tujuan (grand strategy, goals) pembangunan daerah kota Manado sebagai berikut : 1. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, Rukun dan Damai, 2. Menciptakan Lingkungan Perkotaan yang Nyaman,
BAPPEDA KOTA MANADO
Therefore, ecotourism is more geared towards the National Park in the Bunaken National Park, the urban development of a variety of other activities including mass-tourism, MICE-tourism as well as trade and services that will continue to be developed. MISSION "Menjadikan Manado sebagai kota yang menyenangkan." (To make Manado a city of happiness). The mission is a commitment to implement the main agenda that determine the success of achieving the vision of development. Substantially, the medium-term development mission in 20112015 was a continuation of the previous mediumterm development mission that is to make Manado a nice city where everyone can realize his or her dreams and potential. What is meant by a happy town is a place where people inhibitate or people live in situations where the conditions of the physical environment are lush, green and clean while the people live in an atmosphere with a variety of activities in harmony and peace, calmness, prosperity and safe mentality and have a responsive and accountable government.
AIMS AND OBJECTIVES To describe the mission in order to make its form clear in the next five-year period, the specified objectives (grand strategy, goals) the regional development of Manado city are decided as follows: 1. To make achieve a Qualified, Tolerable, Peaceful Community Life, 2. To create a Comfortable Urban Environment, 3. To build an Identity and a city Image as World Ecotourism Model, 4. To Increase the Role of Manado in the Regional Economic Development, 5. To apply a Good and Clean Governance.
3-3
3.
Membangun Identitas dan Citra Kota sebagai Model Ekowisata Dunia,
4.
Meningkatkan Peran Manado Pengembangan Ekonomi Kawasan,
dalam
5.
Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih. Kelima grand strategies (tujuan/goals) tersebut diatas merupakan kristalisasi dari apa yang ingin diwujudkan masyarakat kota Manado, yang juga ingin dicapai melalui visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Manado untuk periode 2010-2015. Secara teknokratik, gambaran nyata dari cita-cita pembangunan diatas akan dicapai secara bertahap, sinambung, dan disesuaikan dengan kemampuan pendanaan APBD. Namun dengan berupaya menyesuaikan dengan prioritas nasional dan provinsi Sulawesi Utara, diharapkan pendanaan pembangunan di kota Manado juga akan didukung oleh dana APBD Provinsi Sulawesi Utara dan APBN, mengingat posisi Manado sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, sekaligus juga semakin signifikan perannya dalam skala nasional, khususnya dibidang pariwisata. Pembiayaan pembangunan daerah juga diharapkan akan didukung oleh investasi dunia usaha serta masyarakat itu sendiri. Adapun sasaran-sasaran yang ingin dicapai menurut tujuannya adalah sebagai berikut : A. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas, Rukun dan Damai 1. Terpeliharanya hubungan harmonis antar agama dan antar umat beragama dan pemerintah 2. Pelayanan kesehatan yang berkualitas mampu menjangkau dan dijangkau oleh seluruh masyarakat setiap saat, 3. Pendidikan yang Berkualitas mampu menjamin pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan unggulan Iptek dan Bahasa Internasional,
BAPPEDA KOTA MANADO
The five grand strategies (objectives / goals) represents the crystallization of what is to be achieved by the city of Manado, which is also to be achieved through the vision and mission of the Mayor and Deputy Mayor of Manado for the period 2010 ¬ 2015. Technocratically, the real picture of development ideals above will be achieved gradually, continually, and be adapted to the funding capabilities of the local budget. However, by trying to conform to both national and the-NorthSulawesi-province priorities, it is expected to finance the construction of Manado city and will also be supported by funds from the local budget (APBD) of North Sulawesi province and the National Budget, considering that Manado is as the capital of the North Sulawesi province, as well as an increasingly significant role in the national scale, especially in the field of tourism. The finance of the regional development is also expected to be supported by business investment as well as the community itself. As for the goals to be achieved by the following objectives: A. To make achieve a Qualified, Tolerable, and Peaceful Community Life: 1. The maintenance of harmonious relations among religions and between religious communities and government. 2. Qualified health services are able to reach and accessible to all people at all times, 3. Qualified Education is able to ensure education for the whole community with a leading science and International Language, 4. Manado youth get his or her achievements regionally, nationally and internationally in the field of sports, culture and social science, 5. Society of their productive age become productive workers that can advance the potential of their area, and 6. Families apply small, happy and prosperous family norm. 3-4
4. Pemuda Manado meraih prestasi regional, nasional dan internasional di bidang olahraga, sosial budaya dan iptek, 5. Masyarakat usia produktif menjadi tenaga kerja produktif yang mampu memajukan potensi daerahnya, dan 6. Keluarga menerapkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. B. Menciptakan Lingkungan Perkotaan yang Nyaman 1. Lingkungan perkotaan dan pemukiman memiliki infrastruktur yang memenuhi standar. 2. Seluruh wilayah dapat diakses sarana transportasi yang terintegrasi, lancar, aman dan nyaman. 3. Kawasan boulevar dan DAS Tondano menjadi waterfront city dengan infrastruktur dan fasilitas yang bertaraf internasional. Seluruh pembangunan sesuai tata ruang wilayah serta bebas pencemaran dan pengrusakan lingkungan. C. Membangun Identitas dan Citra Kota sebagai Model Ekowisata Dunia 1. Manado menjadi model ekowisata bahari dan tujuan ekowisata dunia, 2. Manado menjadi pusat penelitian dan pengembangan ecowisata internasional.
B. To create a Comfortable Urban Environment: 1. Urban and residential environments have infrastructures that meet the standards. 2. The whole area is accessible integrated, smooth, safe and comfortable transport. 3. Tondano boulevard area and the River Stream Area (DAS) become a waterfront city with the international standards of infrastructure and facilities. The entire construction which is appropriate the spatial and free room management as well as free from its pollution and environmental degradation. C. To build an Identity and a city Image as World Ecotourism Model: 1. Manado becomes a marine ecotourism model and world eco-tourism destination, 2. Manado becomes a center of international research and ecotourism development. D. To Increase the Role of Manado in the Regional Economic Development: 1. Manado becomes one of the largest investment destination and largest trading center in eastern Indonesia. 2. The whole area has a market that is able to ensure the availability of basic goods and production facilities at affordable prices. 3. Each village (kelurahan) has a group of independent business and excellent products.
D. Meningkatkan Peran Manado dalam Pengembangan Ekonomi Kawasan 1. Manado menjadi salah satu tujuan investasi dan pusat perdagangan terbesar di kawasan timur Indonesia. 2. Seluruh wilayah memiliki pasar yang mampu menjamin ketersediaan bahan pokok dan .sarana produksi dengan harga terjangkau. 3.
Each superior product applies processing and packaging technology to implement superior with any guaranteed quality.
Setiap kelurahan memiliki kelompok usaha yang mandiri dan produk unggulan.
BAPPEDA KOTA MANADO
3-5
Setiap produk unggulan menerapkan teknologi pengolahan dan kemasan yang unggul dengan mutu terjamin. E. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih : 1. Manajemen pemerintahan (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan) dilaksanakan secara terintegrasi dan tepat waktu dengan basis data yang terkini dan akurat. 2. Setiap SKPD memiliki aparatur yang kompeten sesuai kebutuhan dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel. 3. Pelayanan publik menerapkan pelayanan prima dan sistem informasi terintegrasi yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
A. To apply a Good and Clean Governance: 1. The government management (planning, executting, controlling and reporting) are integrated and implemented on time with the latest and accurate database. 2. Every competent personnel of Regional Work Unit is appropriate with the needs and achieves his or her performance targets with any accountable administration. 3. Public service Implements excellent service and integrated information system that is accessible to the entire community. The society actively participates in the development and obeys the law in carrying out its activities securely, safely and harmoniously.
Masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembangunan serta taat hukum dalam melaksanakan kegiatannya secara tertib, aman dan harmonis.
Gambar 3.2. Perkembangan Produk Kependudukan Pada Kantor Catatan Figure 3.2. . Product Development of the Population in the Registry Office Gambar 3.1. Kecamatan
Jumlah
Kelurahan
per
Figure 3.1. The number of Kelurahan (villages) per sub-district
BAPPEDA KOTA MANADO
3-6
PERDAGANGAN DAN JASA
TRADE AND SERVICES
Manado adalah kota Model Ekowisata dan potensi pendapatan terbesar ada pada sektor perdagangan dan jasa, dan dari tahun ke tahun semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dari semakin bertumbuhnya pusat-pusat perdagangan baik yang sudah beroperasional maupun yang sedang dibangun seperti kawasan pusat bisnis di areal reklamasi. Keunggulan ini didukung oleh akses transportasi yang lancar baik darat (jalan Trans Sulawesi), transportasi laut (Pelabuhan Samudera Bitung dan Pelabuhan Manado) serta transportasi udara (Bandara DR. Sam Ratulangi).
Manado is a city of Ecotourism model and the greatest revenue potential for the trade and services sectors, and from year to year is growing. It can be seen from the growth of trade centers which have either already worked or been under construction like the central business area in the reclamation area. This excellence is supported by a smooth access of transportation such as (the Trans Sulawesi road), sea transportation (Bitung seaport and Manado port) and air transportation (the airport, DR. Sam Ratulangi).
A. PASAR TRADISIONAL
A. TRADITIONAL MARKET
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli dalam perdagangan. Pada tahun 2011 di Kota Manado tecatat hanya 5 kecamatan yang memiliki Pasar Inpres yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Wenang, Tikala dan Tuminting dengan jumlah ruko sebanyak 436 unit yang tersebar di enam pasar Inpres, yaitu Pasar Bahu, Pasar Pinangsungkulan, Pasar Bersehati, Pasar Senggol, Pasar Orde Baru dan Pasar Tuminting. (Tabel 4.1). Di antara pasar inpres itu terdapat 3 (tiga) pasar tradisional utama yaitu pasar Pinasungkulan di bagian selatan kota, pasar Bersehati di kawasan pusat kota dan pasar Orde Baru di bagian timur laut kota. Ketiga pasar ini didukung oleh 2 pasar yang lebih kecil yaitu pasar Tuminting di bagian utara kota, pasar Bahu di bagian Selatan kota.
Market is a place where a trading transaction takes place. In 2011, Manado city was recorded to have only 5 areas that have a Inpres (Presidential Directive) namely Malalayang sub-district, Wanea, Wenang, Tuminting Tikala with the number of 436 ruko units in six inpres markets namely Pasar Bahu, Pasar Pinasungkulan, Pasar Bersehati, Pasar Senggol, Pasar Orde Baru, and Pasar Tuminting. (Table 4.1). Among Inpres Markets, there are 3 main traditional markets namely Pinasungkulan market in the southern city, Bersehati market in the central city and Orde Baru Market in the eastern part of the sea of the town. These three markets are supported by the two smaller markets, namely Tuminting market in the northern part of the city, and Bahu market in the southern market town Shoulders.
B. KAWASAN PERDAGANGAN DAN BISNIS PUSAT KOTA
B. THE AREA TRADE AND BUSINESS OF CENTER CITY The downtown area is the location of the initiation of Manado role as a trade and business center. This area is the center of trade, business and banking. Various trade and business transactions are conducted in this area. In addition, there are also
Kawasan Pusat Kota adalah lokasi berawalnya peran kota Manado sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Kawasan ini merupakan pusat perdagangan, bisnis dan perbankan. Berbagai transaksi perdagangan dan bisnis dilakukan dikawasan ini. Disamping itu terdapat juga beberapa bank, seperti BAPPEDA KOTA MANADO
4-1
Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Arta Graha dan Bank Sulut.
some banks, such as Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Arta Graha and Bank SULUT.
Tabel 4.1. Banyaknya Pedagang di Pasar Inpres Tahun 2011 Table 4.1. The Number of Traders in the Inpres Markets In 2011
BAPPEDA KOTA MANADO
4-2
C. PUSAT – PUSAT PERDAGANGAN CENTRAL BISNIS AREA Meningkatnya peran kota Manado dalam perdagangan dan bisnis didukung oleh tumbuh dan berkembangnya berbagai aktivitas ekonomi kota, yang semakin menyebar keberbagai pelosok kota. Pusatpusat perdagangan moderen seperti Supermarket, Pasar swalayan dan lain-lain sudah semakin menjamur di beberapa tempat. Kawasan bisnis diareal reklamasi teluk Manado sebagian sudah rampung seperti kawasan Bahu Mall, Mega Mas, Manado Town Square, ITC Marina Plasa, Boulevard Mall, IT Centre. Di kawasan ini tersedia tempat parkir yang cukup luas, taman kota, lokasi pameran dan lain-lain, dengan pemandangan (view) ke arah laut dan Kota Manado yang sangat aktraktif terutama dimalam hari. Dengan demikian kawasan ini selain menjadi pusat bisnis juga merupakan obyek wisata yang sangat menarik, terutama setelah senja tiba.
C. TRADE BUSINESS CENTERS The increase of the role of Manado city in the trade and business is supported by the growth and development are supported by some various economic activities of the city, which is increasingly spreading in every area of the city. The modern trade centers such as Supermarkets (Pasar Swalayan) and others have spread in several places. The business area under the reclamation area of Manado bay has been partially completed like Bahu Mall area, Mega Mas, Manado Town Square, ITC Marina Plaza, Bolevard Mall, ITC Centre. In these area are available a sufficient parking space, a garden city, exhibition site with a view (view) towards the sea and Manado city which are very presentable and attractive, especially at night. Besides this area is a business center, it is also a very interesting tourist attraction, especially after the sunset comes.
PARIWISATA
TOURISM
Industri Pariwisata di Kota Manado dalam dekade terakhir ini semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai antara lain dengan meningkatnya kunjungan wisatawan serta dibangunnya cukup banyak hotel dan sarana pendukung lainnya. Kunjungan Wisatawan Asing di Kota Manado pada tahun tahun 2012 mencapai 50.008 orang dan wisatawan lokal berjumlah 521.247 Orang. Hotel di Kota Manado berjumlah 96 buah, terdiri dari 83 buah hotel Melati dengan 1640 kamar dan 14 buah hotel berbintang dengan 1105 kamar.
The tourism industry in Manado city in the last decade has been growing. It is indicated by among other things by increasing the tourist arrivals and the buildings of a lot of hotels and other supporting facilities. The Foreign Tourist Arrivals in Manado City in the year 2012 reached 50.008 people and the local tourists reached 521 247 people. The number of hotels in Manado City were 96, consisting of 83 Melati hotels with 1640 rooms and 14 five-star hotel with 1105 rooms.
BAPPEDA KOTA MANADO
4-3
BAPPEDA KOTA MANADO
4-4
Adapan hotel tersebut adalah : 1. Hotel Bintang 5 a. Sintesa Peninsula` : 162 Kamar b. Siladen Beach View Full Board : 207 Kamar c. Novotel Grand Kawanua : 176 Kamar 2. Hotel Bintang 4 a. Hotel Arya Duta : b. Santika : 101 Kamar c. Aston Manado : 143 Kamar d. Swiss Bel Hotel : 162 kamar e. Grand Puri Hotel : 143 kamar f. Qualiti Hotel : 3. Hotel Bintang 3 a. Formosa : 57 Kamar b. Plaza : 41 Kamar c. New Queen : 35 Kamar 4. Hotel Melati III : 81 Buah
BAPPEDA KOTA MANADO
Thus, the hotels are : 1. 5 Star Hotel a. Sintesa Peninsula : 162 rooms b. Siladen Beach View Full Board : 207 rooms c. Novotel Grand Kawanua : 176 rooms 2. 4 Star Hotel a. Hotel Arya Duta : b . Santika : 101 rooms c. Aston Manado : 143 rooms d. Swiss Bel Hotel : 162 rooms e. Grand Puri Hotel : 143 rooms f. Quality Hotel 3. 3 Star Hotel a Formosa : 57 rooms b Plaza : 41 rooms c New Queen : 35 rooms 4. Melati III Hotel
:
4-5
81 rooms
Disamping itu terdapat 140 buah rumah makan, restoran 65 buah dan 132 hiburan umum, serta 67 buah biro perjalanan wisata, 23 Diving resort obyek wisata yang menarik dan beragam di kota Manado dengan potensi yang dimiliki dan menarik berupa wisata alam dan budaya masyarakat asli yang unik tersebar di berbagai kecamatan. Terdapat juga obyek dan daya tarik wisata Kota Manado, baik obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa maupun obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia. A. OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA 1. Taman Laut Bunaken Berada di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari pusat kota yang dapat ditempuh selama 35 menit dengan menggunakan kapal motor. Pada awalnya Bunaken adalah pulau karang (atol). Luas wilayahnya sekitar 887,5 hektare dengan kondisi morfologi sedikit bergelombang. Sebagian besar wilayah pantainya terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Lautnya terdapat terumbu karang dengan beraneka bentuk dan warna biota laut yang membentuk taman laut nan indah. Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi – lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2, dan 3, Fukui, Mandolin, Tanjung Parigi, Ron’s Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung, dan Bunaken Timur. Taman Laut Bunaken merupakan tempat wisata tirta (air) dengan obyek kunjungan wisata, yaitu air untuk kegiatan menikmati taman laut dengan perahu berkaca (katamaran) dan berenang memakai alat pernapasan (snorkeling); serta tempat wisata bahari (kelautan) dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai untuk kegiatan menyelam (diving), fotografi bawah laut, berjemur badan, dan tamasya pantai. BAPPEDA KOTA MANADO
Besides, there are 140 restaurants, 65 restaurants and 132 public entertainments, as well as 67 travel agencies, 23 Diving resorts of the attractive and diverse tourism objects in Manado city with its potential and attractive form of nature and its unique indigenous culture spreading in some subdistricts. There are also objects and tourist attractions in Manado, both the objects and the tourist attractions of Almighty God's creation as well as the objects and attraction of human hand-making. A. OBJECTS AND TOURIST ATTRACTIONS OF THE ALMIGHTY GOD’ CREATION 1. Bunaken Marine Park It is located in the Bunaken village (Kelurahan) in Bunaken sub-district about 7 miles from the city center which can be reached in 35 minutes by motor boat. Early in the beginning, Bunaken was just a coral island (atoll). It covers an area of approximately 887.5 hectares with a slightly wavy morphology condition. Most of the coastal area consists of the mangrove forests and white sand. In the sea, there are coral reefs with diverse marine life forms and colors that make up the beautiful marine park. The beauty of the marine park can be seen on the locations called Lekuan 1, 2, and 3, Fukui, Mandolin, Tanjung Parigi, Ron's Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung (Front Village), and Bunaken Timur (East Bunaken).Bunaken Marine Park is a place of water tourism (water) with an excursions object, namely the water to enjoy the activities of the marine park with the glass boat (Katamaran) and to swim by wearing a respiratory equipment (snorkeling), as well as a marine tourism (marine) with the touristvisited objects, namely the sea and the beach for diving (diving), underwater photography, body sunbathing, and beach outings.
4-6
The facilities available in this place are the glass boat (katamaran), diving center (diving center), lodging (cottage), restaurant, pavilion, and souvenir kiosk.
Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu perahu berkaca (katamaran), pusat penyelaman (diving centre), penginapan (cottage), rumah makan, pendopo, dan kios cenderamata. 2. Pulau Siladen Berada di sebelah timur laut pulau Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 8 mil dari pusat kota yang dapat ditempuh selama 45 menit dengan menggunakan kapal motor. Pulau Siladen mempunyai luas 31,25 ha. Dikelilingi pantai pasir putih dan lautnya terdapat terumbu karang dengan biota laut yang beaneka bentuk dan warna sehingga membentuk suatu taman laut yang cukup indah. Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi yang disebut dengan Siladen 1 dan Siladen 2. Siladen merupakan tempat wisata tirta (air) dengan obyek kunjungan wisata, yaitu air untuk kegiatan menikmati taman laut dengan perahu berkaca (katamaran) dan berenang memakai alat pernapasan (snorkeling); serta tempat wisata bahari (kelautan) dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai untuk kegiatan menyelam (diving), fotografi bawah air, dan berjemur badan. 3. Manado Tua Berada dalam batasan teluk Manado di Kecamatan Bunaken sekitar 10 mil dari pusat kota yang dapat ditempuh selama 60 menit dengan menggunakan kapal motor.
BAPPEDA KOTA MANADO
2. Siladen Island It is ocated in the northeast of the island of Bunaken in the Bunaken sub-district about 8 miles from the city center can be reached in 45 minutes by motor boat. Siladen island has an area of 31.25 ha. Surrounded by white sand beaches and the sea , it has reefs with diverse marine life forms and colors that form a quite beautiful marine park. The beauty of the marine park can be seen in the locations called Siladen 1 and Siladen 2. Siladen is a water tourist spot (water) with a touristvisited object, namely the water to enjoy the activities of the marine park filled with glass boats (katamaran) and to swim by wearing a a respiratory equipment (snorkeling), as well as a marine tourism (marine) with the tourist-visited objects, namely the sea and beaches for diving (diving), underwater photography, and body sunbathing. 3. Manado Tua It is located in the District of Bunaken in Manado bay about 10 miles from the city center which can be reached in 60 minutes by motor boat. Manado Tua is the largest of the group of islands that are within the limits of Manado bay. The beach 4-7
Manado Tua adalah pulau terbesar dari kelompok pulau-pulau yang berada dalam batasan teluk Manado. Pantainya terdiri dari campuran pasir putih dan karang. Lautnya terdapat taman laut yang cukup indah karena terdiri dari terumbu karang, ikan hias, ikan konsumsi, dan biota laut lainnya. Disekeliling pulau terdapat jalan kecil yang sudah dibetonisasi. Ditempat yang disebut tanjung Raja terdapat Jangkar Kapal peninggalan Portugis sedangkan ditempat yang disebut dengan tanjung Kopi menjadi tempat bertelur dari Tuturuga (Penyu) pada setiapo bulan purnama. Terdapat pula perkebunan kelapa rakyat dan pohon mangga milik rakyat. Diatas puncaknya terdapat hutan lindung. Pulau Manado Tua merupakan tempat wisata tirta (air) dengan obyek kunjungan wisata, yaitu air untuk kegiatan menikmati taman laut dengan perahu berkaca (katamaran), berenang memakai alat pernapasan (snorkeling), berperahu layar (boat sailing), dan ski air; temp[at wisata bahari (kelautan) dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai untuk kegiatan menyelam (diving), fotografi bawah laut, dan berjemur badan; tempat wisata alam dengan obyek kunjungan wisata, yaitu pemandangan dan panorama alam untuk kegiatan tamasya pantai menikmati keindahan alam (melihat jangkar kapal dan Tuturuga / Penyu bertelur); tempat wisata agro (pertanian) dengan obyek kunjungan wisata, yaitu perkebunan rakyat untuk kegiatan menikmati buah kelapa dan buah mangga; serta tempat wisata minat khusus dengan obyek kunjungan wisata, yaitu gunung dan hutan lindung untuk kegiatan jogging, bersepeda santai / sepeda gunung (bicycle), mendaki (hicking), dan berkemah. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu penginapan rakyat (home stay). BAPPEDA KOTA MANADO
consists of a mixture of white sand and coral. The sea has a quite beautiful marine park because it consists of coral reefs, fish, food fish, and other marine life. Around the island there is a small road that already made with concrete. In a place called King cape is found the Portuguese ship anchor while a place called the Coffee cape is a place where the turtle (Tuturuga) spawns on every full moon. There are also a plantation of coconut and mango trees owned by the people. At the top, there is a preserved forest. Manado Tua Island is a water tourist spot (water) with excursions objects, namely the water to enjoy the activities of the marine park filled with a glass boat (katamaran), to swim by wearing a respiratory equipment (snorkeling), sailing boat (boat sailing), and water skiing; marine tourism spot (marine) with excursions object, namely the sea and beaches for diving (diving), underwater photography, and body sunbathing; natural attractions with the touristvisited object, namely landscape and natural scenery to enjoy a shore excursion activities of natural beauty (see ship anchors and tuturuga / turtle laying eggs); agro tourism place (agricultural) with tourism excursions object, namely a folk plantation to enjoy the fruits of coconuts and mangoes, as well as the tourism places of special interest with the tourist visit objects, namely the mountain and preserved forests for jogging, cycling / mountain bike (bicycle), climb (hiking), and camping. The facilities available in this place are homestays.
4-8
4. Air Terjun Bersusun Berada di Kelurahan Kima Atas Kecamatan Mapanget sekitar 50 menit dario pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, dan ojek. Disekitar air terjun bersusun tiga ini tumbuh pepohonan yang menghijau sehingga menampakkan suatu pemandangan dan panorama alam yang indah dengan suasana lingkungan yang sejuk dan tenang. Airnya mengalir ke sungai Kima yang bersih. Air Terjun Bersusun ini merupakan tempat wisata alam dengan obyek kunjungan wisata, yaitu pemandangan dan panorama alam untuk kegiatan menikmati keindahan alam dan tamasya pemandian alam (air sungai). Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan kampung dan tempat parkir. 5. Gunung Tumpa Berada di Kelurahan Meras Kecamatan Bunaken sekitar 45 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi dan ojek. Gunung Tumpa memiliki lingkungan alam yang asri. Dari atas puncak gunungnya, dapat melihat pemandangan Kota Manado secara keseluruhan. Disamping itu dapat pula menikmati panorama matahari terbit diufuk timur (sunrise), matahari terbenam diufuk barat (sunset), dan bulan purnama (fool moon) juga terdapat bukit doa. Gunung ini merupakan tempat wisata alam dengan obyek kunjungan wisata, yaitu pemandangan dan panorama alam untuk kegiatan menikmati keindahan alam serta tempat wisata minat khusus dengan obyek kunjungan wisata, yaitu bukit doa untuk kegiatan ziarah keagamaan. Fasilitas yang tersedia ditempat ini, yaitu taman Mambre Green Hills dan tempat parkir.
BAPPEDA KOTA MANADO
4. Tiered Waterfall It is located in Kima Village (Kelurahan), sub-district of Mapanget Above approximately 50 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). Around this three-tiered waterfall is growing trees that reveal a verdant landscape and beautiful scenery with a cool and quiet atmosphere surroundings. The water flows into a clean river of Kima. The tiered waterfall is a natural tourist attraction with a tourist-visited object, namely landscape and natural scenery to enjoy the beauty of nature and outings of the natural bathing (water streams).
The facilities available in this place are the kampong (village) road and a parking lot. 5. Tumpa Mountain It is located in the Meras Kelurahan (Village), subdistrict of Bunaken about 45 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi and ojek (rented motorcycle). Tumpa Mountain has a beautifully natural environment. From the top of the mountain, we can see the whole view of Manado city. Besides, it can also enjoy its panoramic sunrise in the east (sunrise), the sunset in the west (sunset), and the full moon (purnama) and also a prayer hill.
This mountain is the natural attractions with the touris-visited objects, namely landscape and natural scenery to enjoy the natural beauty and any special interests of tourism spots with any tourist-visite objects, namely the prayer hilol for religious pilgrimage activities. The facilities available in this place are the Mambre park of Green Hills and a parking lot 4-9
6. Pantai Malalayang Terletak di Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang sekitar 30 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Pantai Malalayang Dua memiliki pantai pasir hitam dengan sedikit bebatuan. Banyak orang datang berkumpul pada setiap hari minggu dan hari-hari libur lainnya sekedar menikmati pemandangan teluk Manado dengan latar belakang Pulau Manado Tua dan menikmati panorama sunset serta mandi pantai. Pantai ini merupakan tempat wisata alam dengan obyek kunjungan wisata, yaitu air / laut dan pantai serta pemandangan dan panorama alam untuk kegiatan menikmati keindahan alam, pemandian alam (laut), dan tamasya pantai. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu warung makanan dan minuman khas Manado.
BAPPEDA KOTA MANADO
6. Malalayang Beach It is located in the Village (Kelurahan) of Malalayang Dua in Malalayang sub-district about 30 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, oplet (official public transport), and ojek (rented motorcycle). Malalayang beach has black sand with a few rocks. A lot of people come together on every Sunday and other holidays just to enjoy the scenery of Manado bay with the background of Manado Tua Island as weel as the panoramic view of the sunset and the beach showers. This beach is a natural tourist attractions with excursions object, namely water / sea and beach and panoramic views of the nature of the activities and enjoy the beauty of nature, natural bath (sea), and beach outings. Existing facilities in this place, the food and drink stalls typical of Manado.
4 - 10
B. OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA HASIL KARYA MANUSIA 1. MUSEUM a. Museum Negeri Manado Terletak di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang sekitar 15 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaa, taxi, oplet, dan ojek. Museum Negeri Manado menjadi tempat penelitian karena didalamnya tersimpan dengan baik berbagai karya budaya rakyat Sulawesi Utara dan daerah lainnya di Indonesia. Tersimpan pula didalamnya peninggalan-peninggalan jaman kuno dan peninggalan bangsa Portugis selama mereka berada di Minahasa. Museum ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu kekayaan budaya untuk kegiatan melihat dan mengenal peninggalan purbakala dan peninggalan sejarah. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan raya tempat parkir.
B. OBJECT AND TOURIST ATTRACTION WORKS OF HUMAN 1. MUSEUM a. Meseum Negeri Manado (Manado State Museum) It is located in the Kelurahan (Village) of Lawangirung, Wenang sub-district about 15 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, oplet (official public transport) , and ojek (rented motorcycle). Meseum Negeri Manado is a place of research because it stored properly in a variety of works of folk culture of North Sulawesi and other regions in Indonesia. Also it stored in them such as relic of ancient relics and remnants of the Portuguese during their stay in Minahasa. This museum is a place of cultural tourism a touristvisited object, namely a cultural wealth to see and to get to know the activities of ancient relics and historical heritages. The facilities available in this place is the main strret as a parking lot.
b. Museum TNI AD Terletak di Kelurahan Sario Tumpaan Kecamatan Sario sekitar 20 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Di Museum ini tersimpan dan dikoleksi berbagai jenis persenjataan milik TNI AD yang sudah tidak dipakai lagi maupun jenis persenjataan lainnya yang berhasil diambil dari berbagai tempat pertempuran. Museum ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan sejarah untuk kegiatan melihat dan mengenal hasil karya kemiliteran. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan raya tempat parkir.
b. Army Meseum (Meseum TNI AD) It is located in Kelurahan (Village) of Sario Sario Tumpaan, in Sario sub-district about 20 minutes from the city center can be reached by rental car, taxi, oplet (official public transport) , and ojek (rented motorcycle). In this museum were stored and collected various types of weapons that belong to the Army which are not used anymore and other types of weapons and are successfully retrieved from various battle places. This museum is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely the activities of heritage to see and to get to know the work of the military. Thec facility available in this place is the main strret as a parking lot.
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 11
2. PENINGGALAN PURBAKALA a. Batu Bantik Terletak di Kompleks Perumahan Bumi Beringin Kelurahan Bumi Beringin Kecamatan Wenang sekitar 15 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Batu ini menjadi tempat persembunyian para leluhur anak suku Bantik dahulu. Mereka hanya akan keluar waktu itu jika hendak berbelanja atau mencari makanan berupa biji kacang hijau yang dibeli dengan alat tukar berupa manik-manik yang kini sering dijadikan batu cincin. Batu Bantik merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan purbakala untuk kegiatan melihat dan mengenal tata cara hidup masyarakat Bantik. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan kampung dan tempat parkir. b. Batu Sumanti Terletak di Kelurahan Tikala Ares Kecamatan Tikala sekitar 20 menit dari pusat kota yang dapat ditempu dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Batu ini adalah batu bersejarah yang mengingatkan kita pada seorang leluhur Minahasa, yakni Dotu Sumanti. Batu ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan purbakala untuk kegiatan melihat dan mengenal leluhur orang Minahasa. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan kampung beraspal. 2. ARCHAEOLOGICAL HERITAGE BAPPEDA KOTA MANADO
a. Batu Bantik (Bantik Stone) It is located at the Housing area of Bumi Beringin, Kelurahan (village) Bumi Beringin in Wenag subdistric about 15 minutes from the city center which can be reached by rental car, taxi, oplet (official public transport), and ojek (rented motorcycle). This stone used to become the ancestors’ hideout of Bantik tribal children. They would only come out at that time if they wanted to shop or searched for food in the form of green beans that were purchased with the exchange goods like beads which are now often used as a stone ring. Bantik stone is a cultural attraction with a touristvisited object, namely ancient relics to see the activities and get to know the way of life of Bantik society. The facilities available in this place are a kampong (village) road and a parking lot. b. Batu Sumanti (Sumanti stone) It is located in the village (Kelurahan) Tikala Ares Tikala about 20 minutes from the city center which can be reached by a rented car, taxi, oplet (official public transport), and ojek (rented motorcycle). This stone is a historic reminiscent stone of an ancestor Minahasa, namely Dotu Sumanti. This stone is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely ancient relics to see and to get to know the activities of the Minahasa ancestors. The facility available in this place is an asphalted kampong (village) road.
4 - 12
c. Batu Kuangang Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Barat Kecamatan Malalayang sekitar 40 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, dan ojek. Pada jaman dahulukala ada seorang nenek asal Bantik Malalayang dengan 7 orang cucunya. Jika nenek tersebut pergi menangkap ikan di pantai, ketujuh cucunya menangis. Untuk membujuk cucu-cucunya tersebut, maka dibuatlah permainan congklak dengan menggunakan siku tangan diatas batu besar yang terletak diatas bukit Minanga. Batu tersebut kini dikenal dengan sebutan Batu Kuangang, artinya suatu tempat yang tinggi. Batu ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan purbakala untuk kegiatan melihat dan mengenal tata cara hidup masyarakat Bantik. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan kampung beraspal. d. Batu Buaya Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Kecamatan Malalayang sekitar 30 menit dari pusat kota yan dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, dan ojek. Ketika terjadi perkelahian antara dua Tonaas, yaitu Tonaas dari Ratahan yang bernama Barorongang dengan Tonaas dari Bantik yang bernama Kodoati yang dimulai dari gunung Soputan sampai digunung Minanga (Malalayang);
BAPPEDA KOTA MANADO
c. Kuangang stone It is located in Malalayang Satu Barat village (kelurahan) in Malalayang sub-district about 40 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and oplet (official public transport), and ojek (rented motorcycle). In ancient times there was a grandmother originaly from Bantik Malalayang with her 7 grandchildren. If the grandma went fishing on the beach, the seven grandchildren cried. To persuade the grandchildren, then the grandma made them the congklak game her a hand elbow located above the large rock on the hill of Minanga. The stone is now known as Stone Kuangang, meaning a high place. This stone is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely the ancient relics of activities to see and to get to know the way of life Bantik society.
The facility available in this place is an aspalthed kampong (village) road. d. Crocodile Stone (Batu Buaya) It is located in Malalayang Satu village (kelurahan) in Malalayang sub-district about 30 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). When a fight broke out between two Tonaas, namely Tonaas of Ratahan named Barorongang with Tonaas of Bantik named Kodoati that started from the mountain, Soputan up to the mountain, Minanga (Malalayang);
4 - 13
akhirnya Tonaas Barorongang mulai kehabisan napas karena kelelahan. Maka ketika itu badannya mulai masuk kedalam tanah yang kemudian Tonaas Kodoati memanggil binatang peliharaannya yang secara tiba-tiba datang diwaktu keadaan genting. Binatang itu bentuknya seperti anjing yang bernama Kotey langsung menerkam kemaluan dari Tonaas Barorongang. Ketika Tonaas Kodoati melihat Barorongang tidak bergerak lagi maka ditinggalkannya tubuh itu dan pulang ke kampung. Kejadian tersebut diceritakannya kepada temanteman yang menduga bahwa Barorongang akan hidup jika mendapat air. Waktu Kodoati kembali ketempat pertempuran, ternyata benar Tonaas Brorongang perlahan-lahan hidup dan sedang merayap mencari air. Lalu dipotonglah kepala Barorongang oleh Tonaas Kodoati sampai putus. Kemudian kepala itu diambil lalu dipamerkan pada masyarakat Bantik waktu itu. Akhirnya badan Barorongang berubah ujud menjadi sebuah batu hingga sekarang ini. Batu ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan purbakala untuk kegiatan melihat dan mengenal peninggalan sejarah masyarakat Minahasa dan masyarakat Bantik. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan kampung beraspal.
BAPPEDA KOTA MANADO
Tonaas Barorongang finally started to run out of breath because of fatigue. So when the body started to go into the land which later Tonaas Kodoati called out his pets which suddenly came at the state of emergency time. The animal looked like a dog named Kotey which directly pounced on the genitals of Tonaas Barorongang. When Tonaas Kodoati saw Barorongang not moving anymore then left the body and returned to the village. He told the incident to his friends who suspect that Barorongang would live if he got water. When Kodoati came back to the battleplace, it was true that Tonaas Brorongang slowly crept and waslooking for water. Then Tonaas Kodoati cut Tonaas Brorongang’s head off. Then the head was taken and exhibited in to Bantik society at that time. Finally, Barorongang’s body transformed into a rock until now. This stone is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely ancient relics to see and to get to know the activities of the heritage of Minahasa and Bantik society. The facility available in this place is an asphalted kampong (village) road.
4 - 14
e. Batu Lrana Batu Lrana atau batu bekas dua telapak kaki dan lokasinya sekarang di pinggir (pesisir) pantai Malalayang. Menurut cerita suku Bantik, sebenarnya ada tiga batu di lokasi tersebut, batu yang satu dijadikan sebagai tempat duduk dan bersandar, sedangkan dua batu lainnya adalah tempat kaki dari dua orang dotu/leluhur Bantik, masing-masing bernama dotu Tumampasa dari Kalrasey (Kalasey) dan dotu Kaburoi dari Minanga Malalayang dengan tugas sebagai penjaga perbatasan (pantai) dari serangan “seke” atau musuh yang datang dari darat, dan “sedong” musuh yang datang dari laut. Kondisi sekarang batu Lrana tinggal satu batu dengan tanda dua telapak kaki dari dotu Kabulroi, dua batu di antaranya sudah tidak diketahui. Kedua dotu ini sering duduk bercerita dan diskusi di batu tersebut disamping tugas utamanya adalah menjaga perbatasan. Menurut cerita orang Minahasa suku Tombulu, jauh sebelum Bantik menempati lokasi Minanga Malalayang, lokasi ini disebut Winereyan asal kata Wirey artinya tempat menjemur baju dari orangorang Warembungan-Sea. Alkisah, suatu ketika Opo Pusama(h) berjalan-jalan di tepi pantai, dan Opo Posuma melihat ada orangorang yang sedang mangasin (membuat garam di tepi pantai, sekitar pantai Sario) yang terasa asing baginya, karena kulitnya berbeda. Setelah dijumpainya, ternyata orang-orang ini berasal dari pulau seberang, yaitu daerah Siau-Sangir. Dan untuk mengetahui, darimana orang-orang ini datang, maka Opo Posumah memanggil temannya yang bernama Opo Sarayar (kata sarayar dari nama daun yang lebar). Opo Sarayar dikenal sebagai Opo yang jago dilaut atau raja laut. BAPPEDA KOTA MANADO
e. Lrana Stone Lrana stone or former two-feet stone and its current site is at the edge of the (coastal) Malalayang beach. According to the story of Bantik tribe, there are actually three stones in that site, a stone used as a place to sit and lean, while the two other stones are a feet place of the two dotus/Bantik ancestors, each named dotu Tumampasa of Kalrasey (Kalasey) and dotu Kaburoi of Minanga Malalayang with a duty as border guards (beach) from the attack of “seke” or the enemies coming from the ground, and "sedong" enemies coming from the sea. Condition of stone Lrana now leaves only with one stone with the two-feet sign from dotu Kabulroi, two stones of which are not known. Both of these dotus often sat to tell a story and had a discussion on the rocks besides the main task was to keep the border. According to the story of Tombulu Minahasa tribe, long before Bantik occuppied Minanga, Malalayang location, this location was formerly called Winereyan, derived from the word, Wirey, meaning a place to dry clothes of people from Warembungan-Sea. Once upon a time, Opo Pusama(h) had a walk on the beach, and Opo Posuma saw some people making salt on the beach, around the coast, Sario) and this was strange to him, because of the different skin. After meeting them, In fact that these people came from across the island, namely the area of Siau-Sangir. And to know where these people came, then he called his friend named Opo Sarayar (Sarayar coming the name of the wide leaf). Opo Sarayar was known as a king in the sea or ocean. When the people of Siau-Sangir would return, Opo Posuma asked them, “With what did you you come here?”, and then they answered, “With a boat which happened to be tethered deep in the ocean (in front of the island of Manado Tua). 4 - 15
Ketika orang-orang Siau-Sangir ini akan pulang, bertanyalah Opo Posuma dengan apa kalian datang ke sini, lalu dijawab dengan perahu yang kebetulan ditambat jauh di tengah laut (depan Pulau Manado Tua). Ketika orang-orang Siau-Sangir ini sudah menaiki perahu, maka sekonyong-konyong Opo Posuma melompat dengan menancapkan dua kakinya di atas batu sebagai tumpuan maka mendaratlah Opo Posuma di perahu orang Siau tersebut. Tacapan kedua kaki tersebut kemudian berbekas sebagaimana telapak kaki yang ada di batu sekarang ini. Cerita menandai hubungan Minahasa dan SiauSangir khususnya dengan adanya cerita rakyat Sangir adanya Raja Lokonbanua. f. Parigi Puteri Terletak di Kelurahan Dendengan Dalam Kecamatan Tikala sekitar 35 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Parigi atau sumur puteri ini merupakan tempat mandi dari seorang puteri bernama Karema. Konon Karema merupakan orang pertama yang mendiami tanah Malesung / Minahasa. Dia lahir / tercipta dari keringat yang keluar pada sebuah batu karang yang ketika itu tersengat matahari panas di musim kemarau. Parigi / sumur ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan purbakala untuk kegiatan melihat dan mengenal asal usul masyarakat Minahasa. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan raya dan tempat parkir. g. Parigi Tujuh Kombos Terletak di Kelurahan Kombos Timur Lingkungan III Kecamatan Singkil sekitar 30 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, dan ojek.
BAPPEDA KOTA MANADO
When the people of Sangir Siau-up already got into the boat, then suddenly Opo Posuma jumped by plugging his two feet on a rock as the foundation, then Opo Posuma landed down in the boat of the people of Siau. The steps of the two legs are then trace as the existing two feet in the rock today. This story marks the relationship between Minahasa and Siau-Sangir especially with the folklore of Sangir, with the past existence of King Lokonbanua. f. Well Princess (Putri Parigi) It is located in the Village (Kelurahan) of Dendengan Dalam, in Tikala sub-district about 35 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). Parigi or Pricess well is the place where it is the the bathroom of a princess named Karema. It is said that Karema was the first to inhabit the land of Malesung/Minahasa. She was born/created from the sweat that came out from a rock when it was shined by the sunburn in the dry season. This Parigi / well is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely ancient relics to see the activities and get to know the origin of Minahasan community. The facilities available in this place are the main road and a parking lot. g. Seven Wells of Kombos (Parigi Tujuh Kombos) It is located in the Village (Kelurahan) of East Kombos, Lingkungan Ill Singkil about 30 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). Here there are two spring locations where each location has seven springs out of the rock crevices between which are very clear and never dry even in the dry season.
4 - 16
Disini terdapat dua lokasi mata air dimana masingmasing lokasi memiliki tujuh sumber mata air yang keluar dari antara celahcelah batu besar dan sangat bening serta tidak pernah kering sekalipun pada musim kemarau. Konon pada jaman nenek moyang orang Minahasa, tempat ini merupakan tempat pemandian dari tujuh orang puteri yang berasal dari kayangan. Sampai saat ini ketika malam tiba tidak seorangpun yang berani datang ketempat ini, karena diyakini masih ditunggui oleh ketujuh puteri tersebut. Parigi/sumur ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan purbakala untuk kegiatan melihat dan mengenal kekayaan budaya Minahasa. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan kampung. 3.
PENINGGALAN SEJARAH
a. Waruga Nenek Moyang Orang Minahasa Terletak di Kelurahan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang sekitar 10 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Disini terkubur beberapa jasad nenek moyang orang Minahasa yang pertama mendiami Kota Manado. Waruga ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan sejarah untuk kegiatan melihat dan mengenal sejarah berdirinya Kota Manado. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan raya dan tempat parkir
BAPPEDA KOTA MANADO
It is said that at the time of the Minahasan ancestors, this place was a bath of seven princesses who came from heaven. Until this moment when the night comes, no one dares to come to this place, because it is believed to be still attended by the seven princesses. Parigi / well is a place of cultural tourism with a touristexcursions object, namely ancient relics to see the activities and get to know the rich culture of Minahasa. The facilities available in this place is a kampong (village) road. 3. HISTORICAL HERITAGE a. Waruga, the Ancestors of Minahasan People It is located in the Village (Kelurahan) of East Mahakeret, in Wenang sub-district about 10 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). Here were buried several bodies of Minahasa ancestors who first inhabited in Manado city. Waruga is a place of cultural tourism with a touristvisited object, namely historical heritages for the activities to see and to get to know the history of the Manado city. The facilities available in this plac are a main road and a parking lot.
4 - 17
b. Waruga Dotu Lolonglasut Terletak di pusat kota Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang. Dotu Lolonglasut adalah pendiri Kota Wenang yang sekarang terkenal dengan sebutan Kota Manado dan dijuluki Kota Tinutuan. Waruga ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan sejarah untuk kegiatan melihat dan mengenal sejarah berdirinya Kota Manado. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu tempat parkir dan pusat perbelanjaan. c. Waruga Dotu Bantik Terletak di Kelurahan Singkil Kecamatan Singkil sekitar 20 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, dan ojek. Waruga adalah kuburan tua yang terbuat dari batu. Disini dimakamkan Rliung Pangau Mandagie, yakni seorang Datu Bantik yang berperang melawan pasukan Kerajaan Ternate yang datang menyerang orang Minahasa. Oleh karena keperkasaannya waktu itu, Ratu Belanda memberikan hadiah sebuah pedang kecil atau degen berukiran lambang Kerajaan Belanda dan sebuah payung kerajaan yang juga berukiran lambang Kerajaan Belanda. Waruga ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan sejarah untuk kegiatan melihat dan mengenal kekayaan budaya. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan kampung beraspal dan tempat parkir
BAPPEDA KOTA MANADO
b. Waruga of Dotu Lolonglasut It is located in the city center of the Village (Kelurahan) of North Wenang, in Wenang subdistrict. Dotu Lolonglasut is the founder of Wenang city which is now known as Manado city and is nicknamed the City of Tinutuan. This waruga is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely historical heritages for the activities to see and to get to know the history of Manado city. The facilities available in this place area a parking lot and a shopping center. c. Waruga of Dotu Bantik It is located in the Village (Kelurahan) Singkil, in Singkil sub-district about 20 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). Waruga is an old grave stone made of stone. Here was buried Rliung Pangau Mandagie, namely a Bantik Datu who fought against the kingdom of Ternate forces that came against Minahasans. Due to his prowess at that time, the Queen of the Netherlands gave him a gift of a small sword or degen carved in with the symbol of the Netherlands and an umbrella jugs carved in with the royal emblem of the Kingdom of the Netherlands. This waruga is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely historical heritages for the activities to see and know the cultural wealth. The facilities available in this place are an asphalted kampong (village) road and a parking lot.
4 - 18
d. Makam Kanjeng Ratu Kedaton Terletak di Kelurahan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang sekitar 15 menit dari pusat kota yan dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Kanjeng Ratu Kedaton merupakan isteri dari Hamengku Buwono yang meninggal dan dikuburkan di Manado. Makam ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan sejarah untuk kegiatan melihat dan mengenal sejarah Keluarga Hamengku Buwono. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan raya dan tempat parkir. e. Kuburan Belanda Terletak di Kelurahan Singkil Satu Kecamatan Singkil sekitar 20 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Ditempat ini terkubur beberapa jasad bangsa Belanda yang meninggal dunia di Manado ketika mereka menduduki Indonesia. Kuburan ini merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan sejarah untuk kegiatan melihat dan mengenal sejarah pendudukan Belanda di Manado. Fasilitas yang ada ditempat ini, yaitu jalan raya dan tempat parkir. f. Monumen Jepang Tempat ini terletak di Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Teling Kelurahan Teling Atas sekitar 30 menit dari pusat kota yang dapat ditempu dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Pada setiap tahunnya sering dikunjungi para veteran Nipon (tentara Jepang) yang pernah menduduki Indonesia pada jaman penjajahan sekedar untuk bernostalgia. BAPPEDA KOTA MANADO
d. The Burial Place of Queen of Kanjeng Kedaton It is Located in the Village (Kelurahan) of East Mahakeret, in Wenang sub-district about 15 minutes from the city center which can be reached by by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). The Queen of Kanjeng Kedaton was the wife of Hamengku Buwono who died and was buried in Manado. This burial place is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely historical heritages for the activities to see and to get to know the family history of Hamengku Buwona. The facilities available in this place are a main road and a parking lot. e. Dutch Cemetery It is Located in the Village (Kelurahan) of Singkil Satu, in Singkil sub-district about 20 minutes from the city center which can be reached by a rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). In this place were buried some Dutch people who died in Manado when they occupied Indonesia. This cemetry is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely historical heritages for the activities to see and to get to know the history of the Dutch occupation in Manado. The facilities available in this place are a main road and a parking lot. f. Japan Monument This place is located in the Location of Public Cemetery (TPU) Teling, in Teling village (Kelurahan), about 30 minutes from the city center which can be reached by a rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). Every year, this place is often visited Veteran Nipon (Retired ex-Japanese soldiers) who had occupied Indonesia in the colonial era just to reminisce.
4 - 19
Monumen ini merupakan tempat wisata peninggalan sejarah dengan obyek kunjungan wisata, yaitu peninggalan sejarah; untuk kegiatan melihat dan mengenal sejarah pendudukan Jepang di Manado. Fasilitas yang ada, yaitu jalan raya dan tempat parkir.
This monument is a place of cultural tourism with a tourist-visited object, namely historical heritages for the activities to see and to get to know the history of the Japanese occupation in Manado. The facilities available in this place are a main road and a parking lot.
g. Veld Boog Belanda Tersebar dibeberapa wilayah Kota Manado, yakni Kelurahan Kleak, Wanea, Pakowa, Tuminting, Bumi Beringin, Istiqlal, dan Titiwungen Selatan. Veld Boog Belanda ini merupakan bekas benteng pertahanan tentara Belanda pada masa penjajahan di Manado. Terbuat berbentuk bundar dan sangat kokoh.
g. Dutch Veld Boog It is spread over in several areas in Manado, Kleak village (Kelurahan), Wanea, Pakowa, Tuminting, Bumi Beringin, Istiqlal, and South Titiwungen. Dutch Veld Boog was a former defensive stronghold of the Dutch army during the colonial era in Manado. It was made of a circular and very hard concrete. dari
beton
h. Goa Jepang Tersebar dibeberapa wilayah Kota Manado, yakni Kelurahan Singkil Satu, Tanjung Batu, Titiwungen Selatan, Pakowa, Tikala Ares, dan Kairagi. Goa-Goa Jepang ini terdapat dibagian belakang pemukiman penduduk, sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kebutuhan / perlengkapan perang serta tempat persembunyian tentara Jepang pada perang dunia ke – II. Salah satu goa yang masih terawat baik yakni di Kelurahan Singkil Satu Lingkungan III, dimana didalamnya terdapat mata air (sumur) dan beberapa kamar. i. Rumah Sakit Belanda Kompleks Persekolahan Katolik Don Bosco Manado di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang. Sekolah Don Bosco milik Yayasan Pendidikan Katolik (YPK) Keuskupan Manado, dahulunya adalah rumah sakit yang dikelola oleh Belanda pada masa pendudukan.
BAPPEDA KOTA MANADO
h. Japanese Cave (Goa Jepang) It is spread over in several areas of Manado namely Singkil One Village (Kelurahan), Tanjung Batu, South Titiwungen, Pakowa, Tikala Ares, and Kairagi. The Japanese caves are in the back of the people’s settlements, as a storage for the material needs / supplies as well as hiding places by the Japanese armies during World War - II. One of the well-preserved caves is locatred in Singkil One Village (Kelurahan) Lingkungan III in which there are springs (wells) and some rooms. i. Dutch Hospital It is located in the Catholic schooling in Don Bosco Manado, in Lawangirung village (kelurahan), in Wenang sub-district. The school, Don Bosco belongs to Catholic Education Foundation owned by (YPK) Diocese of Manado. It used to be a hospital that was managed by the Netherlands during the occupation.
4 - 20
j. Markas Dan Penjara Belanda Terletak di Kelurahan Teling Atas Kecamatan Wanea. Rumah Sakit TNI AD yang terletak di Kelurahan Teling Atas, dahulunya adalah markas dan penjara ex Belanda ketika mereka menduduki dan menjajah Indonesia. Banyak pejuang asal Sulawesi Utara yang ditahan bahkan gugur ditempat ini.
j. Headquarters and the Dutch Prison It is located in Teling Atas village (kelurahan), in Wanea sub-district, the Army Hospital located in Teling-Atas Village (kelurahan). It used to be headquarters and ex-prison of Dutch when they occupied and colonized Indonesia. Many fighters from North Sulawesi were retained and even died in this place.
k. Monumen Tentara Sekutu Terletak di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang, merupakan monumen peringatan kemenangan pihak Sekutu atas Jepang pada Perang Dunia Ke - II dikawasan Pasifik. Monumen ini didirikan oleh Tentara Sekutu dengan tinggi sekitar 10 (sepuluh) meter dan sangat kokoh. Tempat parkir kendaraan yang cukup luas dan pusat perbelanjaan.
k. Monument of Allied Soldiers It is located in located in Lawangirung Village (kelurahan), in Wenang sub-district. It is a memorial monument for the Allied soldiers’ victory over the Japanese soldiers in World War - II in the Pacific region. This very strong monument was established by the Allied Soldiers with about ten (10) feet. The facilities available here are the parking lot which is large enough and shopping center.
l. Oude Kerk (Gereja Tua) Gereja GMIM Sentrum terletak di pusat kota Manado Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang dahulunya adalah Oude Kerk (gereja tua) dari bangsa Belanda yang datang menduduki Indonesia. Fasilitas : Tempat parkir kendaraan yang luas dan pusat perbelanjaan.
BAPPEDA KOTA MANADO
L. Oude Kerk (Old Church) GMIM (Christian Evangelical Church in Minahasa) Sentrum is located in the city center of Manado, in Lawangirung village (Kelurahan), in Wenag subdistrict. It used to be Oude Kerk) (Old Church) the Dutch men who occupied Indonesia. Facilities: The spacious vehicle parking and the shopping center.
4 - 21
m. Klenteng Ban Hing Kiong Klenteng yang terletak di Kelurahan Calaca Kecamatan Wenang ini dibangun pada awal abad XIX dan merupakan klenteng tertua di bagian timur Indonesia. Sebagai tempat pemujaan / peribadatan umat Tri Dharma Manado penganut aliran Khong Hu Chu. Di klenteng ini pada setiap tahunnya diadakan upacara keagamaan yang disebut Toa Pe Kong atau Cap Go Meh. Dalam upacara tersebut dimeriahkan dengan atraksi yang dinamai Ince Pia, yakni seorang yang memotong-motong punggungnya dengan sebilah pedang tajam akan tetapi tidak terluka sedikitpun. Juga ada atraksi kuda Locia dan pikulan. Fasilitas : Tempat parkir kendaraan yang cukup memadai dan pusat perbelanjaan.
m. Ban Hion Kiong Temple This temple is located in Calaca Village (kelurahan), in Wenang sub-district. It was built in the early nineteenth century and is the oldest temple in the eastern part of Indonesia. It is a place of adoration/worship of Tri Dharma Manado, the believers of Khong Hu Chu. In this temple, at a religious ceremony called Toa Pe Kong or Cap Go Meh was held every year. During the ceremony, it is enlivened by an attraction called Ince Pia, namely somebody cuts up his back with a sharp sword it does not hurt him at all. Also there is an attractions such as Kuda Locia (Locia horse) and Pikulan (Load). Facilities: an adequate parking lot for vehicles and a shopping center.
4.
4.
SENI BUDAYA
a. Gedung Kesenian Pingkan Matindas. Gedung Kesenian Pingkan Matindas Terletak di Kelurahan Sario Utara Kecamatan Sario sekitar 25 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebagai pusat pertunjukan seni budaya daerah Sulawesi Utara. Gedung ini merupakan tempat wisata seni budaya dengan obyek kunjungan kekayaan seni budaya Sulawesi Utara untuk kegiatan menikmati seni budaya Sulawesi Utara. Fasilitas, panggung pertunjukan, tempat menonton, dan tempat parkir.
BAPPEDA KOTA MANADO
ART AND CULTURE
a. Art Building of Pingkan Matindas. The art building of Pingkan Matindas is Located in the Village (kelurahan) of North Sario , in Sario subdistrict about 25 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, and ojek (rented motorcycle). It was built by the provincial government of North Sulawesi as a center for arts and cultural performances of North Sulawesi. This building is an art and cultural tourism place with an object to visit the wealth of arts and cultures of North Sulawesi to enjoy the art and culture activities of the North Sulawesi. This is facilitated with a performance stage, a theatre, and a parking lot.
4 - 22
b. Taman Budaya Terletak di Kelurahan Tingkulu Kecamatan WTaman ini merupakan laboratorium dan bengkel seni budaya daerah Sulawesi Utara dan daerahdaerah lainnya di Indonesia. Merupakan tempat diadakan pagelaran, pameran, dan pelatihan seni budaya serta wisata seni budaya daerah. Fasilitas Jalan kampung dan tempat parkir kendaraan yang luas
b. Cultural Park It is located in Tingkulu village (Kelurahan), in Wanea sub-district. This park is a laboratory and art and culture workshop of North Sulawesi and other areas in Indonesia. It is a place to hold any performances, exhibitions, and culture and art trainings as well as tours of local cultural arts. It is facilitated with a kampong (village) road and a large parking lot for vehicles.
c. Teater Terbuka Taman Kesatuan Bangsa Dotu Lolonglasut Teater terbuka Taman Kesatuan Bangsa Dotulolonglasut atau yang lebih dikenal dengan sebutan TKB ini terletak di Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang, merupakan pusat pertunjukan seni dan budaya daerah. Ditengah-tengah taman dibangun patung Dotu Lolonglasut yang berdiri tegar seakan melukiskan betapa uletnya Dotu Lolonglasut tempo dulu merintis Kota Wenang yang sekarang dikenal dengan Kota Manado dan dijuluki Manado Kota Tinutuan (dalam pemahaman filosofi). Fasilitas : Tempat parkir kendaraan yang luas dan pusat perbelanjaan.
c. Open Theatre of Taman Kesatuan Nasional Bangsa (National Unity Park) This open theatre of Taman Kesatuan Nasional Bangsa Dotulolonglasut which better known as TKB is located in the Village (kelurahan) of North Wenang, in North Wenang sub-district. It is a center area for art and culture performance. In the midst of the garden, it was built Dotu Lolonglasut statue that stands strong. It describes how strong Dotu Lolonglasut was in the past in pioneering Wenang city which is now Manado city and is also called Manado, City of Tinutuan (in a philosophical understanding). Facilities: a spacious parking lot for vehicles and a shopping center.
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 23
5.
PATUNG DAN TUGU
a. Patung Toar Lumimuut Terletak di Kelurahan Komo luar Kecamatan Wenang. Nampak indah dan mengagumkan menghiasi wajah Kota Manado. Monumen ini mengingatkan cerita legenda rakyat Minahasa; adalah keturunan dari sepasang anak manusia, yaitu Toar dan Lumimuut sebagai manhluk manusia pertama yang mendiami tanah Malesung atau Minahasa.
5. STATUE AND MONUMENT a. Toar Lumimuut Statue It is located in the Village (kelurahan) Komo Luar, in Wenang sub-district. It looks beautiful and marvelous to adorn the face of Manado city. This monument reminds about a folk of Minahasan legend; was a descendant of a pair of men namely Toar and Lumimuut as the first human beings who inhabited the land, Malesung or Minahasa.
b. Statue of Maria Walanda Maramis b. Patung Maria Walanda Maramis Dibangun dengan sosok wanita yang bersifat keibuan Indonesia, Terletak di Kelurahan Komo Luar Kecamatan Wenang. Ibu Maria Walanda Maramis merupakan pelopor pejuang kaum wanita di Sulawesi Utara dalam bidang pendidikan dijaman penjajahan serta pendiri organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya). c. Patung DR. G.S.S.J. Ratulangi Terletak di Kelurahan Ranotana Kecamatan Sario. Dengan sangat berwibawa berdiri dipersimpangan jalan Sam Ratulangi Kelurahan Ranotana Kecamatan Sario.
BAPPEDA KOTA MANADO
It was built with a motherly woman figure of Indonesia, located in the Village (kelurahan) of Komo Luar, in Wenang sub-district. The mother, Maria Walanda Maramis was a pioneer of women fighters in North Sulawesi in the educational field in the colonial era in the field of education as well as the founder of the organization PIKAT (Mother’s Love for Her Child and Other Generations). c. Sculpture of DR. G.S.S.J. Ratulangi It is located in the Village (kelurahan) of Ranotana, in Sario sub-district, being very dignified which stands at the crossroads of Sam Ratulangi, in the village (kelurahan) of Ranotana, in Sario subdistrict.
4 - 24
Sam Ratulangi adalah seorang cendekiawan dan pahlawan nasional yang berasal dari Minahasa (Tondano). Filosifinya yang terkenal, yaitu Sitou Timou Tumou Tou artinya manusia hidup untuk menghidupkan manusia lain. Sam Ratulangi menjadi pola anutan dunia pendidikan nasional. Fasilitas : Tempat parkir yang cukup memadai dan pusat perbelanjaan.
Sam Ratulangi is a scholar and a national hero who came originally from Minahasa (Tondano). His famous philosophy, is Sitou Timou Tumou Tou, meaning the human beings live to enliven the others. Sam Ratulangi became a role model of the national education. Facilities: an adequate parking lot and a shopping center.
d. Patung W.R. Mongisidi Dan Piere Tendean Didirikan sebagai peringatan atas jasa-jasa dua putera yang berasal dari Sulawesi Utara, Terletak di Kelurahan Sario Tumpaan Kecamatan Sario. Sam Ratulangi adalah seorang cendekiawan dan pahlawan nasional yang berasal dari Minahasa (Tondano). Filosifinya yang terkenal, yaitu Sitou Timou Tumou Tou artinya manusia hidup untuk menghidupkan manusia lain. Sam Ratulangi menjadi pola anutan dunia pendidikan nasional. Fasilitas : Tempat parkir yang cukup memadai dan pusat perbelanjaan.Wolter Robert Mongisidi atau yang akrab disapa Bote putera Bantik Malalayang yang tewas dibunuh regu tembak Belanda di Makassar Sulawesi Selatan karena berjuang menentang kekuasaan Belanda pada waktu itu. Semboyannya, yaitu Setia Hingga Akhir Dalam Keyakinan. Kapten Piere Tendean putera Minahasa yang gugur pada peristiwa G 30 S/PKI dalam usahanya mempertahankan Pancasila dan digelari pahlawan revolusi. Fasilitas : Tempat parkir yang memadai dan pusat perbelanjaan.
d. Statues of W.R. Mongisidi and Piere Tendean The statues were built as a memorial to the two sons over their services. They originally came from North Sulawesi. The statues are located in the Village (kelurahan) of Sario Tumpaan, in Sario subdistrict. Robert Wolter Mongisidi or familiarly called Bote Bantik Malalayang , a son who was killed by firing squad of Dutch in Makassar, South Sulawesi due to his fighting against the Dutch rule at that time. His motto is Be Faithful in Confidence until the End. The captain, Piere Tendean, a Minahasan sondied in the event of the G 30 S / PKI in an attempt to maintain Pancasila (Five Basic Principles) and was given the title as a hero of revolution. Facilities: an adequate parking lot and a shopping center.
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 25
e. Tugu Adipura Terletak di Kelurahan Mapanget Barat Kecamatan Mapanget sekitar 45 menit dari pusat kota yang dapat ditempuh dengan mobil sewaan, taxi, oplet, dan ojek. Tugu ini dibangun oleh Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Manado waktu itu sebagai peringatan atas keberhasilan meraih predikat Kota Terbersih di Indonesia secara berturut-turut selama 3 tahun. Tugu Adipura merupakan tempat wisata budaya dengan obyek kunjungan peninggalan sejarah untuk kegiatan menyaksikan dan mengenal budaya masyarakat Manado dibidang lingkungan hidup.
e. Adipura Monument It is located in the Village (kelurahan) of West Mapanget, in Mapanget sub-district about 45 minutes from the city center which can be reached by rented car, taxi, (public transport) oplet, and ojek (rented motorcycle). This monument was built by the Regional Municipality of Manado Level II at the time as a reminder of the success in achieving the Cleanest City in Indonesia 3 years in a row. This Adipura monument is a place to visit the cultural tourism object of the historical heritage to see the activities and to get to know the Manadonese culture in the field of lively environment.
f. Patung Batalyon Worang Monumen ini Terletak di Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang merupakan peringatan terhadap perjuangan salah satu Batalyon TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatan Darat pimpinan Mayor H.V. Worang (mantan Gubernur Sulawesi Utara) yang ketika itu melakukan pendaratan di Minahasa untuk melawan penjajah. Monumen ini terlihat begitu patriotik dan sangat menggugah semangat juang. Fasilitas : Tempat parkir dan pusat perbelanjaan. f. Statue of Battalion Worang The monument is located in the Village (kelurahan) of North Wenang, in Wenang sub-district. This is a remembrance of one of the struggles in TNI Battalion (Indonesian Armed Forces), Army Ground Forces led by Major, HV Worang (the former Governor of North Sulawesi) who, at the moment, made a landing in Minahasa to fight the invaders. This monument looks very patriotic and very inspiring for the fighting spirit
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 26
6.
PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI
1. PERHUBUNGAN DARAT Pada umumnya transportasi darat telah terhubung dari Pusat Kota Manado ke Ibu Kota Kecamatan dengan angkutan umum, bus, taxi maupun mobil carteran. Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang berfungsi untuk memperlancar kegiatan ekonomi. Makin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar hubungan transportasi antar daerah, terutama daerah pedesaan, daerah perbatasan dan daerah-daerah terpencil. Jalan dalam Kota Manado menurut wewenang pembinaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu jalan negara, jalan propinsi dan jalan kota. Panjang jalan di seluruh wilayah Kota Manado pada tahun 2011 mencapai 605,213 Kilometer. Panjang jalan negara adalah 39,5 Kilometer, jalan proVinsi sepanjang 25,2 Kilometer, dan sisanya 544.200 Kilometer merupakan jalan kota. Jalan kota dibagi ke dalam 4 kategori jalan menurut kondisi yaitu baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat. Persentase panjang jalan kota menurut kondisi jalan ialah baik 62,4 %, sedang 27,3 %, rusak ringan 7,4 % dan rusak berat 2,8 %.
6.
MEANS OF TRANSPORTATION INFRASTRUCTURE
AND
1. LAND TRANSPORTATION In general, the ground transportation has been linked from the center of Manado City to the center of sub-districts with public transports, buses, taxis or chartered/rented cars. Roads/streets are land transportation infrastructure that serve to facilitate the economic activity. The more increasing the demands of the business development amongre, the more increasing the road constructions are to facilitate the mobility of the population and the transport links a regions, especially the rural areas, border areas and remote regions. The roads/streets in Manado city based on the development authority can be divided into three types, namely the state road/streets, provincial roads and city streets. The length of around the city of Manado in 2011 reached 605.213 Kilometers. Path length is 39.5 Kilometers state, province along the 25.2 kilometer road, and the remaining 544 200 Kilometers is a city street. The city streets/roads are divided into four categories according to the road conditions that are good, moderate, minor and heavy damages. The percentage of the length of the city road or street condition namely Good 62.4%, Middle 27.3%, Slightly Damaged 7.4%, and Severly Damaged 2.8%
Gambar 4.1. Distribusi Jalan Menurut Wewenang Pembinaan Tahun 2011 Figure 4.1. The Distribution of the Street/Road according to the Development Authority in 2011
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 27
Gambar 4.2. Kondisi Jalan di Kota Manado Tahun 2011 Figure 4.2. Road/Street Condition of Manado City in 2011 Jembatan sebanyak 41 buah dengan volume bentang 722 m’ dengan panjang 0,722 km, terdiri dari : 1.
Jembatan yang terletak di ruas jalan nasional sebanyak 11 buah.
2.
Jembatan yang terletak di ruas jalan propinsi sebanyak 2 buah.
3.
Jembatan yang terletak di ruas jalan kota sebanyak 28 buah. Prasarana Jalan :
4.
Jalan arteri primer : 42.531 Km
5.
Kolektor primer
: 57.089 Km
6.
Arteri sekunder
: 14.942 Km
7.
Kolektor sekunder : 32.372 Km
There are 41 bridges with the extending bridge of 722 m’ with its length of 0,722 km, consisiting of: 1. 11 bridges which are located in the space of national street/roads. 2. 2 bridges which are located in the space of provincial street/roads. 3. 28 bridges which are located in the space of city street/roads. 4. Street/Road Infrastrucure: 5. Main artery road/street : 42.531 Km 6. Primary collector) : 57.089 Km 7. Secondary artery) : 14.942 Km 8. Secondary collector) : 32.372 Km
Tabel 4.4. Panjang Jalan, Kondisi & Persentasi Jalan Mantap di Kota Manado di Tahun 2011 Table 4.4. Long road, Road Conditions & Percentage Settled in Manado Authority in 2011
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 28
Tabel 4.5. Daya Tampung (Armada) Table 4.5. Capacity (Fleet) Passenger Term
2. MARINE TRANSPORTATION (PORT) 2. PERHUBUNGAN LAUT (PELABUHAN) 1. Dermaga Pelabuhan
: 240 m
1. Jetty Port
: 240 m
2. Gudang
: 6648 m2
2. Warehouse
: 6648 m2
3. Lapangan penumpukan
: 1000 m2
3. Field of Stack
: 1000 m2
4. Passenger Terminal
4. Terminal penumpang
Large working environment:
Luas Lingkungan kerja :
1. Water
: 19.73 ha
: 240,680 m2
2. Mainland
: 240.680 m2
: 44,6
3. Waters Utility
: 44.6 ha
1.
Perairan
: 19,73 ha
2.
Daratan
3.
Kepentingan perairan
ha
Ship’s channel
Alur pelayaran 1.
Panjang
: 250 m
1. Length
: 250 m
2. Width
: 70 m
3. Depth
: 4-6 m LWS
2.
Lebar
:
70 m
3.
Kedalaman
: 4 - 6 m LWS
Seaport
Kolam pelabuhan 1. 2.
Luas Kedalaman LWS
: 40.600 m2
1. Area
: 40,600 m2
: 4 -6 m LWS
2. LWS-Depth
: 4 -6 m LWS
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 29
3. PERHUBUNGAN UDARA Saat ini transportasi melalui udara memiliki peranan yang sangat vital dalam menunjang kegiatan pembangunan kota Manado yang memerlukan mobilitas yang sangat tinggi antar daerah. Bandara bertaraf internasional yang dimiliki yaitu Bandara Sam Ratulangi memiliki seluas 2.650 x 45 m memiliki fasilitas sebagai berikut : •
• • • •
Taxiway A,B,C,D : 106.764 m2 . Apron : 54.300 m2 Terminal Penumpang : 4044 m2 internasional Terminal Penumpang : 14126 m2 domestik Kargo : 3549 m2
Bandara ini melayani penerbangan lokal, nasional/domestik dan juga penerbangan luar negeri. Airlines yang melayani penerbangan domestik yaitu : 1. Airfast 2. Garuda 3. Lion Air 4. Sriwijaya Air 5. MNA 6. Trigana 7. Wings Air 8. Batik Air Airlines yang melayani penerbangan internasional yaitu : 1. Silk Air 2. Singapore Air Lines
BAPPEDA KOTA MANADO
3.
AIR TRANSPORTATION
Today, the air transportation has a very vital role in supporting the development activities of Manadi city that requires a high mobility among regions. The international airports owned is Sam Ratulangi Airport which has an area of 2,650 x 45 m with the following facilities: • • • • •
Taxiways A, B, C, D : 106 764 m2 Apron : 54 300 m2 International Passenger : 4044 m2 Terminal Domestic Passenger Terminal : 14126 m2 Cargo : 3549 m2
The airport serves local, national / domestic flights and also international flights. Airlines' domestic flights are: 1. Airfast 2. Garuda 3. Lion Air 4. Sriwijaya Air 5. MNA 6. Trigana 7. Wings Air 8. Batik Air Airlines that serve international flights, namely: 1. Silk Air 2. Singapore Air Lines
4 - 30
7. LISTRIK DAN TELEKOMUNIKASI
7.
1. LISTRIK
1. ELECTRICITY
Tenaga listrik yang tersedia di Kota Manado merupakan pasokan dari PLN Wilayah Sulutenggo, Sektor Minahasa yang didistribusikan oleh PLN Cabang Manado kepada pelanggan Kota Manado yang berjumlah 262.403 pelanggan dengan daya terpasang 341.717.200 KW. Khusus untuk pulau-pulau yang termasuk wilayah Kota Manado terdapat PLTD. Secara terinci lihat tabel berikut : Tabel 4.6 Daya Terpasang, Daya Mampu dan Beban Puncak PLTD di Manado Tua dan Bunaken
PLTD/Daya Terpasang (Kw)
Beban Daya Tampung Puncak (Kw) (Kw)
Manado Tua 40
38
100
75
Sub Total 140
113
70
Bunaken 260
230
250
240
Sub Total 510 Total Daya Terpasang
470
133
583
203
ELECTRICAL AND TELECOMMUNICATIONS
The electric power available in Manado city is the supply of electricity from Sulutenggo Region, Minahasan sector which distributed by PLN (Stateowned Electricity Company) of Manado Branch to customers, with the number of 262 403 customers with an installed power341 717 200 KW. Particularly to the islands belonging to Manado city, there supplies (PLTD)-Diesel Electricity Power Plant. It can be looked in details at the following table: Table 4.6. Installed Power, Ability Power and High Load of PLTD in Manado Tua and Bunaken
Diesel / Installed power (kw) Manado Tua 40 100 Sub Total 140 Bunaken 260 250 Sub Total 510 The Total Amount of Installed Power
Capacity (Kw)
High Load (Kw)
38 75 113
70
230 240 470 583
133 203
Source: State-owned Electricity Company (PLN) – Branch of Manado
Sumber : PLN Cabang Manado
8.
TELEKOMUNIKASI
Jumlah Pelanggan Telkom Kota Manado 71.967, Jumlah Wartel 463 unit, Bisnis 10.952 unit, pelanggan Tempat tinggal 60.552 unit. Selain Telkom juga telah berkembang jaringan telepon seluler yang dikelola oleh pihak swasta di antaranya Telkomsel, Satelindo, Pro XL, Indosat, Fren, Essia dan Axis.
BAPPEDA KOTA MANADO
8. TELECOMMUNICATION The number of Subscribers in Manado city is 71 967, the number of WARTEL (Telecommunication Café) is 463 units, the number of Business 10,952 units, and the number of the subscriber residents is 60,552 units. In addition, Telecommunication Company (Telkom) has also developed its mobile phone network run by private enterprises among others Telkomsel, Satelindo, Pro XL, Indosat, Fren, Essia and Axis.
4 - 31
Tabel 4.7 Banyaknya Pelanggan Telepon Menurut Kelompok 2009
No
Kategori Pelanggan
Jumlah Pelanggan
1. Bisnis
10.952
2. Tempat Tinggal
60.552
Table 4.7. The Number of Telephone subscribers by Group 2009
No.
Category Subscriber
Number of Subscriber
1.
Business
10.952
3. Sosial
-
4. Pelayanan Umum
-
2.
Living Place
60.552
463
3.
Socety
-
4.
Public Service
-
5.
Wartel
-
6.
Others
463
TOTAL
71.967
5. Wartel 6. Lain – Lain TOTAL
71.967
Sumber : PT. Telkom Manado
8.
LEMBAGA KEUANGAN (BANK DAN NON BANK)
Kantor Bank yang ada sebanyak 104 unit dan BPR 11 Unit tersebar di beberapa kecamatan di Kota Manado. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Source: Telecommunication Company (PT Telkom) of Manado
8.
FINANCIAL INSTITUTIONS (BANK AND NON BANK) There are 104 units of Bank offices and 11 BPR units spread over several sub-districts in Manado city. In more details, it can be seen in the following table:
Tabel 4.8. Nama Bank, Status dan Lokasi di Kota Manado Tablel 4.8. Bank Name, Status dan Locasi in Manado city
BAPPEDA KOTA MANADO
4 - 32
Tabel 4.9 Nama Bank, Status dan Lokasi di Kota Manado
No 1.
Nama Bank PT. Millenia
Status Swasta Lokal
2.
PT. PNM
3.
PT. Prismadana Swasta
Lokasi
Tablel 4.9. Bank Name, Status dan Locasi in Manado city
No.
Nama Bank
Status
Lokasi
Jl. Betesda
Swasta, Jl. Sarapung Grup BUMN
PT. Millenia
Local Private
2.
PT. PNM
Private, BUMN Sarapung Group Street
3.
PT. Prismadana
Private
Komp ITC Marina Plaza
Sumber : BPS Kota Manado Tahun 2012
Saat ini terdapat asuransi dengan wilayah prospek Kota Manado yang terdiri dari : 1. Asuransi pemerintah; a. Asuransi Kesehatan Indonesia; b. PT.Persero Jiwasraya; c. PT.Persero Asuransi; d. PT.Persero Jamsostek. 2. Asuransi Swasta a. PT.Asuransi Central Asia Raya; b. PT. Asuransi Jiwa Bumiputera 1912; c. Asuransi Jiwa Bersama d. AIA Indonesia; e. PT.AIG Lippo Life f. PT.Asuransi Allianz Life Indonesia; g. PT.Asuransi Jiwa Askrindo; h. PT.Astra Buana i. Sequis Life; j. PT.Asuransi Manulife Indonesia; k. Prudential dan PT Asuransi AXA Life. Fasilitas money changer juga telah tersedia di kota Manado, antara lain : 1. PT. Manado Inter Money Changer; 2. PT. Primanusas Davalas, PT. Indra Lintas Moneter; 3. PT. Napele Indah AMC; 4. PT Haji La Tunrung; 5. PT. Sentralindo Valutama.
BAPPEDA KOTA MANADO
Betesda Street
1.
ITC Marina Plaza Area
Source: Central Bureau of Statistics (BPS) of Monado City in 2012
Currently there are insurers with the area prospect of Manado City consisting of: 1. Government insurance; a. Indonesian Health Insurance; b. PT.Persero BNI; c. PT.Persero Insurance; d. PT.Persero Social Security. 2. Private insurancea. PT.Asuransi Central Asia Raya; b. PT. Bumiputera Life Insurance 1912; c. Joint Life Insurance d. AIA Indonesia; e. PT.AIG Lippo Life f. Allianz Life Indonesia g. PT.Asuransi Jiwa Askrindo; h. PT.Astra Buana i. Sequis Life; j. PT.Asuransi Manulife Indonesia; k. PT Prudential Life Insurance AXA. Money changer facilities are also available in Manado city, among others: 1. PT. Manado Inter Money Changer; 2. PT. Primanusas Davalas, PT. Cross Monetary senses; 3. PT. Beautiful Napele AMC; 4. PT. Haji La Tunrung; 5. PT. Sentralindo Valutama.
4 - 33
SEKTOR PERIKANAN
FISHERIES SECTOR
Dengan adanya realita bahwa wilayah Manado sebagian adalah laut dan kepulauan dengan demikian peluang usaha disektor perikanan sangatlah besar, adapun peluang-pelaung dimaksud adalah 1. Usaha pelabuhan dan pelelangan ikan; 2. Usaha sarana produksi penangkapan ikan dilaut; 3. Usaha budidaya dan pembsaran ikan laut untuk pasar ekspor; 4. Usaha pembesaran ikan air tawar di karamba.
With the reality that the area is Manado is a part of sea and islands, thus the business opportunities in the fisheries sector is very large, while those intended opportunities are: Port business and the fish auction; Business of production facilities of catching fish in the sea; Business of cultivation and marine-fish rearing for marketing exports; Business of freshwater-fish rearing in (karamba) cages.
1. 2. 3. 4.
SEKTOR PERTANIAN Walaupun luas pertanian di Kota Manado sangat terbatas namun sektor tersebut dapat dikembangkan untuk menunjang perekonomian kota, adapun peluang usaha sektor pertanian yang dapat dikembangkan adalah; 1. Usaha tanaman hias; 2. Usaha pembenihan dan pembibitan tanaman komoditi unggulan yakni pala, kopra dan cengkih.
AGRICULTURAL SECTOR Although the agricultural area in Manado city is very limited but the sector can be developed to support the economy of the city, while the business opportunities of agricultural sector that can be developed is are: 1. Business of ornamental plants; 2. Business of cultivation of seedlings and germinations of the commodity plants namely nutmeg, cloves and copra.
INFRASTRUKTUR DAN PERHUBUNGAN
INFRASTRUCTURE AND TRANSPORTATION
Dengan semakin berkembangnya perekonomian Kota Manado yang antara lain merupakan kontribusi dari semakin baiknya infrastruktur dan jaringan perhubungan di Kota Manado, sektor tersebut harus terus didorong sehingga akses ke seluruh wilayah kota akan semakin lebih baik, adapun infrastruktur dan jaringan perhubungan yang masih dibutuhkan adalah; 1. Usaha rumah sakit spesialis unggulan (penyakit dalam/kanker); 2. Usaha bus dalam kota; 3. Usaha bus bandara; 4. Usaha Manado monorel; 5. Manado monorel; 6. Usaha kereta gantung (malalayang - manado tua – bunaken – siladen - molas).
With the growing economy of Manado city, It, among others, is a contribution from the better infrastructure and transportation network in Manado city, the sector should be always poshed so that the access to all parts of the city will be getting better, however, the needed infrastructure and transportation network are; The enterprises of hospital specialist (internal disease / cancer); The enterprises of buses in the city; The enterprises of the airport buses; The enterprises of Manado monorails; The enterprises of cable cars (Malalayang – Manado Tua - Bunaken - Siladen - Molas).
BAPPEDA KOTA MANADO
1. 2. 3. 4. 5.
5-1
PARIWISATA
TOURISM
Salah satu sektor andalan Kota Manado adalah pariwisata, objek wisata yang potensial adalah wisata bahari ,wisata budaya, wisata agro, shopping tourism, disamping itu pengembagan objek wisata taman laut Bunaken. Untuk mendukung potensi tersebut, adapun peluang investasi yang ditawarkan adalah: 1. Pengembangan kawasan wisata Taman Nasional Bunaken dan kebun binatang; 2. Pengembangan kawasan pantai di Malalayang sebagai kawasan rekreasi; 3. Pembangunan Manado Sea World dan kawasan agro tourism Gunung Tumpa dan Bukit Doa; 4. Usaha pelabuhan pariwisata (center point kapal mewah); 5. Usaha objek wisata historis; 6. Pembangunan taman kota, taman flora dan taman laut kota; 7. Usaha industri hiburan; 8. Usaha pusat gedung kesenian; 9. Usaha Manado sport center.
One of the leading sectors in Manado is tourism, the potential tourism object is marine tourism, cultural tourism, agro tourism, shopping tourism beside the development of the tourism object of Bunaken Marine Park. To support this potential, the investment opportunities offered are: 1. The development of the tourism area of the Bunaken National Park and the zoo; 2. The development of Malalayang beach as a recreation area; 3. The development of Manado Sea World and the areas of agro tourism of Tumpa Mount and the Prayer Hill (Bukit Doa); 4. The business of tourism port (center point, a luxurious ship); 5. The business of historical tourism objects; 6. The development of a city park ,a flora park and a city marine park; 7. The enterprises of entertainment industry; 8. The central enterprises of art building (theatre); 9. The enterprises of Manado sport center
PERDAGANGAN DAN JASA
5.5. TRADE AND SERVICES As a city of trades and services with its tourism as a leading sector, so, the policy of creation of the trade centers in Manado city is increasingly encouraged. This, in this matter, is to create the comfort and attraction for the investors and tourists, thus it can give some contribution to the improvement of the public welfare. The business opportunities in the trade sectors and services are: 1. A special trade business (the combination of mall - supermarket - shop - apartment – parking - restaurant - hotel); 2. A renovation of the Market, Pinasungkulan Karombasan; 3. A development effort of a level of an international hospital; 4. A development of a traditional markets (semimodern) in the sub-districts of Mapanget, Malalayang and Tuminting;
Sebagai kota perdagangan dan jasa dengan pariwisata sebagai lead sektor, maka kebijakan terciptanya pusat-pusat perdagangan di Kota Manado semakin didorong hal ini dalam rangka menciptakan kenyamanan dan ketertarikan bagi investor dan wisatawan, sehinnga memberi kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, adapun peluang bisnis pada sektor perdagangan dan jasa adalah: 1. Usaha khusus perdagangan (kombinasi mall – swalayan – ruko – apartemen – perparkiran – restoran – hotel); 2. Renovasi Pasar Pinasungku - lan Karombasan; 3. Usaha Pembangunan rumah sakit bertaraf internasional; 4. Pembangunan pasar tradisional (semi modern) di Kecamatan Mapanget, Malalayang dan Tuminting;
BAPPEDA KOTA MANADO
5-2
5. 6. 7.
Pembangunan gedung perparkiran bertingkat; Usaha pusat grosir sandang dan elektronika; Usaha industri makanan dan kue khas Manado (pusat souvenir); 8. Usaha Industri produk turunan komoditi unggulan; 9. Usaha pelabuhan penumpang dan barang, ekspedisi dan pergudangan; 10. Usaha pembangunan, penataan, pemanfaatan muara dan sungai.
PENDIDIKAN Dengan adanya realitas bahwa Kota Manado sebagai salah satu alternatif daerah pendidikan, dimana selain masyarakat Sulawsi Utara terdapat juga siswa dan mahasiswa dari luar daerah yang menimba ilmu, sehingga Pentingnya penciptaan politeknik dan pendidikan tinggi bertaraf internasional dalam rangka mengantisipasi pemberlakuan Masyarakat ekonomi ASEAN dalam rangka menciptakan SDM yang lebih berkualitas.
KOMUNIKASI Dalam era globalisasi, kebutuhan hiburan terlebih kesediaan jaringan internet menjadi kebutuhan utama di masyarakat dan juga dengan peningkatan pengguna internet maka dapat menjadi booster bagi pertumbuhan ekonomi Kota Manado, karena dengan masyarakat yang melek internet maka masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih cepat, efisien dan efektif. 1. Usaha multimedia network (Jaringan TV dan Internet); 2. Usaha TV Kabel; 3. Usaha tower.
PERBANKAN Dengan terbukanya berbagai peluang bisnis di Kota Manado maka Usaha Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank sangat dibutuhkan, untuk lebih mendorong akselerasi perkonomian daerah.tourism, MICE-tourism maupun perdagangan dan jasa tetap akan dikembangkan. BAPPEDA KOTA MANADO
5. A constructing effort of a multi-storey parking building; 6. A central venture of the wholesale clothings and electronics; 7. An industrial business of Manadonese food and cakes (souvenir center); 8. An Industrial Enterprises of the derivative commodity products; 9. A port enterprise of passengers and freight, a freight forwarding and warehousings; 10.A development business, management, utilization of estuaries and rivers.
EDUCATION With the reality that Manado city is as one alternative education area, beside the community of North Sulawesi, there are also high-school students and college students from the outside of the area who study, so the importance of the creation of polytechnics and a higher education of international standard in anticipation of the implementation of the ASEAN Economic Community in order to create highly qualified human resources.
COMMUNICATION In the era of globalization, especially the entertainment needs of the availability of internet network has become a major need in the community and also with the increase of internet users, it can be a booster for the economic growth of Manado city, because with the internet-literate society then people can get the information more quickly, efficiently and effectively. 1. Multimedia network business (Network TV and the Internet); 2. Cable TV venture; 3. Tower Business.
BANKING With the opening of the business opportunities in Manado City, then the Bank Business and Non-Bank Financial Institutions are needed, to 5-3
PERUMAHAN Pembangunan perumahan sebagai sektor strategis dimana perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. dengan adanya data bahwa jumlah penduduk Kota Manado semakin meningkat setiap tahunnya, terakhir pada tahun 2011 berjumlah 415.114 orang dengan 111.308 rumah tangga tentunya kebutuhan akan perumahan semakin meningkat, oleh karena itu peluang bisnis ini santa terbuka, adapun bisnis dimaksud adalah : 1. Usaha Perumahan di wilayah kecamatan Mapanget, Tuminting dan Bunaken; 2. Usaha apartemen dan rumah susun sederhana.
LISTRIK, AIR DAN GAS Dengan adanya akselerasi perekonomian di Kota Manado , maka dibutuhkan banyak sumber daya, dimana peluang yang berkaitan degan hal tersebut adalah : 1. Industri listrik; 2. Usaha pengisian bahan bakar gas untuk kendaraan; 3. Usaha pengiasian bahan bakar elpiji.
further accelerate the region’s economy.
HOUSING The housing development as a strategic sector where the housing is one of the basic human needs. The availability of the data that the population of the city of Manado is increasing each year, most recently in 2011, it numbered to 415.114 people with 111.308 households. Certaintly, the need of housings is certainly getting increased, and therefore the business opportunities are really open. The intended businesses are: 1. The Housing business in the sub-istricts of Mapanget, Tuminting and Bunaken; 2. The enterprises of apartments and simple storey houses.
ELECTRICITY, WATER AND GAS With the acceleration of the economy in Manado city, it takes a lot of resources, where the opportunities relating it are: 1. An electrical industry; 2. A business of gas refueling for vehicles; 3. A business of LPG (liquified Petroleum Gas) refueling.
SEKTOR BANGUNAN Usaha Mix Concrete sangat dibutuhkan di Kota Manado disebabkan adanya peningkatan kebutuhan ketersediaan perumahan dan bangunan, dimana adanya kecenderungan para investor dan masyarakat membutuhkan teknologi efisien dan efektif dalam pengerjaanya.
BAPPEDA KOTA MANADO
BUILDING SECTOR The business of mixed concrete in Manado city are needed due to the increased availability of the housing and building needs, where the tendency of investors and the public requires an efficient and effective technology in its work.
5-4
PERATURAN DASAR Untuk melaksanakan investasi di Kota Manado terkait peluang-peluang investasi yang telah dipaparkan sebelumnya tentu melalui mekanisme dan prosedur yang telah diatur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, adapun peraturan dimaksud adalah: 1. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal; 2. UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas; 3. Perpres No. 76 Tahun 2007 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal; 4. Perpres No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal; 5. Perpres No. 111 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Perpres No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (revisi: sudah diubah dengan Perpres No. 36 Tahun 2010 sebagai Perpres terbaru); 6. Perka BKPM No. 12 Tahun 2009 Tentang Pedoman dan Tata Cara Penanaman Modal.
IZIN MASUK BERUSAHA 1. PENANAMAN MODAL ASING (PMA) A. Pengajuan Permohonan Prosedur pendirian perusahaan PMA dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu: a. Pendirian perusahaan baru; b. Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada. Adapun bentuk perusahaan PMA ini diwajibkan dalam bentuk Perseroan Terbatas (Ps.5(2) UUPM). Terhadap perusahaan PMA ini, dapat berbentuk kantor perwakilan (Representatives Office), Joint Venture ataupun bentuk-bentuk lainnya.
BAPPEDA KOTA MANADO
BASIC RULES To carry out an investment in Manado city related to the earlier presented investment opportunities, of course, it should follow the mechanisms and procedures that have been set according to the applicable legislation, while the rules are: 1. Law. Number 25 in 2007 on Investment; 2. Law. Number 40 in 2007 on Limited Liability Company; 3. Perpres Number 76 in 2007 on Criteria and Conditions for Preparation of Closed and Opened Business Fields with Conditions in Business in Investment Fields; 4. Perpres Number 77 in 2007 on List of Closed and Opened Business Fields with Conditions in Investment Fields; 5. Perpres Number 111 in 2007 on the Amendment of Presidential Decree Number 77 on List of Closed and Opened Business Fields with Conditions in Investment Fields (revised: is amended by Presidential Decree No.. Presidential Decree Number 36 in 2010 as the latest Perpres); 6. Perka BKPM Number 12 in 2009 on Guidelines and Procedures for Investment.
PERMIT OF DOING BUSINESS 1. FOREIGN INVESTMENT (PMA) A. Proposing an Application PMA-Company Establishment Procedure can be divided into two parts, namely: a. The establishment of a new company; b. The existing attachment of a domestic company. The shape of the foreign company is required in the form of Limited Liability Company (Ps.5 (2) Capital Market Law). Against the foreign company, it can form a representative office (Representatives Office), Joint Venture or other forms.
6-1
Permohonan untuk investasi baru PMA dapat diajukan oleh : a. Warga negara dan atau badan hukum asing dan Badan Penanaman Modal Asing; b. Warga negara dan atau badan hukum asing dan atau perusahaan PMA yang bermitra dengan warga negara indonesia atau badan hukum Indonesia; c. Permohonan investasi baru bagi PMA dapat diajukan kepada. 1. Ketua BKPM; 2. Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia setempat; 3. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah. Dalam hal proyek investasi baru berada di 2 (dua) provinsi atau lebih , permohonan diajukan kepada BKPM. Adapun skema umum permohonan izin penanaman modal pada tahap pengajuan di BKPM dapat digambarkan sebagai berikut :
BAPPEDA KOTA MANADO
The new application for PMA (Foreign Investment) can be made by: a. citizens or foreign legal entities and Foreign Investment Agency; b. citizens or a foreign legal entity or a foreign company and or a PMA (Foreign Investment) company with a partnership with Indonesian citizens or Indonesian legal entities; c. Application for new investment to be submitted to the PMA (Foreign Investment). 1. Chairman of Capital Investment Coordinating Board; 2. Head of Local Representative Office of the Republic of Indonesia; 3. Coordinating Chairman of the Investment Board. In terms of new investment projects located in two (2) or more provinces, the petition is submitted to the Capital Investment Coordinating Board. The general scheme of the license application of the investment in the proposing stage in BKPM can be described as follows:
6-2
Secara prosedural, pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mendasar dalam pengajuan permohonan PMA atas pendirian perusahaan baru maupun penyertaan atas perusahaan PMDN yang telah ada sebelumnya, karena dengan beralihnya suatu PMDN menjadi PMA, maka PMDN tersebut harus meminta persetujuan-persetujuan layaknya mendirikan perusahaan baru. Yang berbeda hanyalah terhadap perusahaan eksisting, tidak perlu melakukan pendaftaran perusahaan (TDP dan NPWP), melainkan hanya memerlukan persetujuan Menteri dalam rangka terjadinya perubahan struktur modal. Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 23 Perka BKPM No. 12 Tahun 2009, setiap terjadinya perubahan struktur penanaman modal wajib melakukan pendaftaran penanaman modal ke BKPM. Dalam Perka BKPM ini, perubahanperubahan dapat mencakup: a. Perubahan Bidang Usaha atau Produksi; b. Perubahan Investasi; c. Perubahan/Penambahan Tenaga Kerja Asing; d. Perubahan Kepemilikan saham Perusahaan PMA atau PMDN atau Non PMA/PMDN; e. Perpanjangan JWPP; f. Perubahan Status; g. Pembelian Saham Perusahaan PMDN dan Non PMA/PMDN oleh asing atau sebaliknya; h. Pengabungan; i. Perusahaan/Merger. Beberapa dokumen yang perlu diperhatikan pada saat mengajukan permohonan untuk mendirikan PMA di Indonesia adalah: a. Formulir yang dipersyaratkan dalam rangka penanaman modal sebagaimana diatur dalam Perka BKPM No. 12 Tahun 2009; b. Surat dari Instansi Pemerintah Negara yang bersangkutan atau surat yang dikeluarkan oleh kedutaan besar/kantor perwakilan Negara yang bersangkutan dalam hal pemohon adalah pemerintah Negara lain; c. Paspor dalam hal pemohon adalah perseorangan asing;
BAPPEDA KOTA MANADO
Procedurally, basically there is no fundamental difference in the application of Foreign Investment (PMA) for the establishment of a new company and its attachement over the existing Domestic Investment (PMDN) Company before, due to a shift from PMDN (domestic Investment) to PMA (Foreign Investment), then the domestic investment (PMDN) must request any agreements like establishing a new company. The only difference is that the existing company does not need to do a company registertration (TDP and NPWP-Main Number of Tax Obligation), but only requires the approval of the Minister in the context of the changes of the capital structure. Based on the provisions contained in Article 23 of Perka (Head Provision) of BKPM (Indonesian Investment Coordination Board) Number 12 In 2009, any change in the structure of capital investment, it is required to do a registration of investment to BKPM. In this Perka of BKPM, the changes could include: a. Changes of Production Line of Business; b. Investment changes; c. Any change / addition of a foreign labor; d. Ownership changes in the shares of the companies (PMA or PMDN) or Non PMA or PMDN; e. JWPP extension; f. Any change of Status; g. The Purchase of Company Shares of PMDN and Non PMA /PMDN by a foreign side or domestic one; h. Any merging; i. Any corporate / Mergers. Some of the documents that need to be considered when applying for establishing PMA in Indonesia are: a. The forms required under the investment law, as stipulated in the Perka of BKPM Number 12 in 2009;
6-3
d.
e. f. g.
h. i. j.
Rekomendasi visa untuk bekerja (dalam hal akan dilakukan pemasukan tenaga kerja asing); KTP dalam hal pemohon adalah warga Negara Indonesia; Anggaran dasar dalam hal pemohon adalah badan usaha asing; Akta pendirian dan perubahannya beserta pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM dalam hal pemohon adalah Badan Usaha Indonesia; Proses dan flow chart uraian kegiatan usaha; Surat kuasa (bila ada); dan NPWP.
B. Persetujuan Permohonan Persetujuan permohonan investasi baru untuk PMA diterbitkan dalam bentuk Surat Persetujuan Penanaman Modal Asing (SP-PMA) yang diterbitkan oleh : a. Kepala BKPM jika permohonan diajukan kepada Kepala BKPM; b. Menteri Luar Negeri jika permohonan diajukan kepada Kepala Kantor Perwakilan Republik Indonesia setempat; dan c. Gubernur jika permohonan diajukan pada ketua BKPMD. Setelah diperolehnya persetujuan PMA dari BKPM, maka persetujuan tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada Notaris dalam rangka perubahan Anggaran Dasar dan pembuatan Akta Jual beli Saham (bila penanaman modal tersebut dilakukan melalui jual beli saham). Setelah itu, maka proses selanjutnya adalah permohonan penyampaian persetujuan kepada Menteri Hukum dan HAM dengan menyertakan semua dokumen pendukung. Setelah mendapatkan Pengesahan/Persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, maka dilanjutkat dengan permohonan Izin Usaha Tetap melalui BKPM dengan melampirkan semua dokumen yang diperlukan.
BAPPEDA KOTA MANADO
b.
c. d. e. f. g.
h. i. j.
A concerned Letter from the State Government Institution or a concerned letter whish is issued by the embassy/representative office of the State in the case of the petition is made by anotherr State government; The passport in case of an appliction is a foreign individual; Visa recommendations visa to work (in terms of employing foreign workers); The ID card in case of an application is a citizen of Indonesia; The Basic Budget in case of an application is a foreign enterprise; The certificate of establishment and its amendments and the approval of the Minister of Law and Human Rights in case of an application is an Indonesian Enterprise; The process of the flow chart and its description of business activities; Any authorized Letter (if any), and NPWP- Main Number of Tax Obligation
B. Proposing an Application The agreement of application of a new investment for PMA (Foreign Investment) in the form of Letter of Approval of Foreign Investment (SP-PMA) is issued by: a. The Head of BKPM if the application is proposed to the Head of BKPM; b. The Minister of Forein Affairs if the application is proposed to the Head of the local Representative Office of the Republic of Indonesia local, c. The Governor if the application is proposed to the head of BKPMD (Regional Coordinating Investment Agency). After obtaining the approval of PMA from BKPM, then the approval will then be forwarded to the notary in terms of the amendment of the Basic Budgets and the making of a shares-buying-selling certificate (if the investment is made through selling ang buying shares).
6-4
PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) 1. Pengajuan Permohonan Pengajuan permohonan untuk investasi baru PMDN dapat diajukan oleh: a. Perseroan Terbatas; b. Persekutuan Perdata atau CV; c. Firma; d. Badan Usaha Koperasi; e. Badan Usaha Milik Daerah; f. Badan Usaha Milik Negara; g. Perorangan. Permohonan investasi baru bagi PMDN diajukan kepada Kepala BKPM dan Kepala BKPMD. Dalam hal proyek investasi baru berada di 2 provinsi atau lebih , permohonan diajukan kepada Krepala BKPM. 2. Persetujuan Permohonan Persetujuan permohonan investasi baru untuk PMDN diterbitkan dalam bentuk Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri (SP-PMDN ) yng diterbitkan oleh: a. Ketua BKPM jika permohonan diajukan kepada Kepala BKPM; b. Gubernur jika permohonan diajukan kepada Kepala BKPMD.
BIAYA BERUSAHA 1. RETRIBUSI A. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan( IMB) Besarnya tarif Retribusi IMB ditetapkan sebagai berikut :
After that, then the next process is the application of the submission for approval to the Minister of Law and Human Rights by enclosing all supporting documents. After getting Endorsement/Approval from the Minister of Law and Human Rights, then it is proceeded with the application for a permanent business license through BKPM by enclosing all the required documents.
DOMESTIC INVESTMENT (PMDN) 1. Proposing an Application Proposing an application for new Domestic Investment (PMDN) can be made by: a. Limited Liability Company; b. Limited Partnership or CV (Commanditaire Venootschap); c. firm; d. Cooperative Enterprises; e. Regional-Owned Enterprises; f. State-Owned Enterprises; g. Individual. The application for a new domestic investment (PMDN) is proposed to the Heads of both BKPM (Capital Investment Coordinating) and Regional Capital Investment Coordinating Board (BKPMD). In terms of new investment projects are there in two or more provinces. The application is proposed to the Head of Capital Investment Coordinating Board (BKPMD). 2. Approving the Application Theb approval of the application of a new investment for PMDN (Domestic Investment) is issued in the form of Letter of Approval of Domestic Investment (SP-PMDN) is made by: a. The Head of BKPM if the application is submitted to the Head of BKPM; b. The Governor if the application is submitted to the Head BKPMD.
BUSINESS COST 1. RETRIBUTION A. Permits Building Licence (IMB) The amount of the tariff rate of IMB is defined as follows: BAPPEDA KOTA MANADO
6-5
2. Retribusi Ijin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Struktur dan besarnya tarif retribusi penjualan minuman beralkohol adalah : a. Hotel 1. Hotel bintang I = Rp. 1.500.000,00/Tahun 2. Hotel bintang II = Rp. 2.000.000,00/Tahun 3. Hotel bintang III = Rp. 2.500.000,00/Tahun 4. Hotel bintang IV = Rp. 3.000.000,00/Tahun 5. Hotel bintang V = Rp. 3.500.000,00/Tahun 6. Hotel melati = Rp. 1.200.000,00/Tahun 7. Cottage = Rp. 1.000.000,00/Tahun b. Restoran = Rp. 1.500.000,00/Tahun c. Bar/ Klab malam/dll = Rp. 3.000.000,00/Tahun d. Supermarket = Rp. 1.500.000,00/Tahun e. Toko =Rp. 800.000,00/Tahun
BAPPEDA KOTA MANADO
2.
The Retribution Tarrif Rate for the Sales Places of Alcoholic Beverages The structure and the amount of tarrif rate of the sales of alcoholic beverages are: a. Hotel 1. 1 Star Hotel = Rp. 1.500.000,00/Year 2. 2 Star Hotel = Rp. 2.000.000,00/ Year 3. 3 Star Hotel = Rp. 2.500.000,00/ Year 4. 4 Star Hotel = Rp. 3.000.000,00/ Year 5. 5 Star Hotel = Rp. 3.500.000,00/ Year 6. Melati Hotel= Rp. 1.200.000,00/ Year 7. Cottage = Rp. 1.000.000,00/ Year b. Restaurant = Rp. 1.500.000,00/ Year c. Bar/ Night Club/others = Rp. 3.000.000,00/ Year d. Supermarket = Rp. 1.500.000,00/ Year e. Store = Rp. 800.000,00/ Year
6-6
3. Retribusi Ijin Gangguan Tabel 6.2 Tarif Per M2 Berdasarkan Jenis Usaha dan Luas Tempat Usaha No
Jenis Usaha
Luas
Tarif Per M2 (Rupiah)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Warung, rumah makan, rumah kopi/es, foto copy, persewaan kaset dan video, studio foto, pangkas rambut, salon kecantikan, wasserey, tukang jahit, wartel, travel, cuci motor, warnet Usaha rumah tangga, usaha kecil, dan usaha lain-lain sejenis
2.
3.
Toko onderdil kendaraan bermotor, elektronik, tekstil, sandang, apotek, toko obat, toko bahan bangunan, toko makanan ternak, toko bahan kimia, restoran, salon/cuci mobil, kontraktor, rumah kos > 10 kmr tdr, pangkalan minyak tanah/elpigi dan lainlain usaha sejenisnya Diskotik, karaoke, kafe, Bar, Pub, Bilyard, Hotel, Kolam renang, tempat pertunjukan dan permainan, tempat pijat, dan lain-lain usaha sejenisnya.
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2
5.000 5.500 6.000 6.500
3. Retribution of Disturbance Licence Table 6.2. Tariff Per M2 based on Business Type and Business Sites Area (Size)
No
Business Type
Area (Size)
Tariff Per M2 (Rupiah)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Shop, a restaurant, a coffee house / ice, photo copy, rental and video tapes, photo studio, barbershop, beauty salon, wasserey, tailor, school, travel, bike wash, Warnet (Internet café) Households Enterprise, small businesses, and other similar businesses Spare parts Store of motor vehicles, electronics, textiles,; clothing, pharmacy, drug store, hardware store, store for animal food, chemical store; restaurant, saloon/car wash, contractors, boarding houses> 10 kmr snooze, kerosene base / LPG (liquified Petroleum Gas) and other similar businesses
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
5.000 5.500 6.000 6.500
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
5.500 6.000 6.500 7.000
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
7.500 8.000 8.500 9.500
>500 m2
2. < 50 m
2
50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2
5.500 6.000 6.500 7.000
>500 m2
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
BAPPEDA KOTA MANADO
7.500 8.000 8.500 9.500
3.
Discos, karaoke bars, cafes, bars, Pub, Billiard, Hotel, Pool, Places for performances and games, massage places, and others of its kind.
6-7
4.
Rumah sakit, laboratorium medis, BKIA, rumah bersalin
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
5.000 5.500 6.000 6.500
4.
Hospitals, medical laboratories, BKIA, maternity homes
5.
Perbankan, poliklinik, gudang, bengkel kendaraan bermotor, garasi MPU, mobil pengangkat barang dan usaha lain sejenisnya. Ternak babi, ternak ayam, ternak sapi perah, sarang burung wallet dan usaha lain sejenisnya.
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
8.000 8.500 9.000 9.500
5.
Banks, clinics, warehouses, motor vehicle repair, garage MPU, car forklift and other similar businesses. Pigs breed, poultry breed, dairy cows, walet (swallow) birds' nests and other similar businesses.
6.
7.
Usaha sedang, mebel dan usaha lain sejenisnya.
8.
SPBU/SPBE dan usaha lain sejenisnya
9.
Tower, menara bergenset dan usaha lain sejenisnya.
6. 2
< 50 m 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2 < 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2 < 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2 < 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
BAPPEDA KOTA MANADO
7.000 7.500 8.000 8.500
8.000 8.500 9.000 9.500
7.
Businesses are, like furniture and other businesses.
8.500 9.000 9.500
8.
SPBU/SPBE other kinds business
9.
Tower with a generator machine and other kinds of business.
and of
10.000 15.000 15.500 16.000 16.500
6-8
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2 < 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2 < 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
5.000 5.500 6.000 6.500
< 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2 < 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2 < 50 m2 50 m2 s/d 100 m2 101 m2 s/d 500 m2 >500 m2
8.000 8.500 9.000 9.500
8.000 8.500 9.000 9.500
7.000 7.500 8.000 9.000
8.500 9.000 9.500 10.000
15.000 15.500 16.000 16.500
4. Retribusi Ijin Trayek Struktur dan besarnya tarif retribusi Izin Trayek digolongkan berdasarkan jenis angkutan sebagai berikut : a. Angkutan kota sampai dengan 8 tempat duduk = Rp. 100.000/tahun b. Angkutan kota sampai dengan 10 tempat duduk = Rp. 125.000/tahun c. Bus kota 11 s/d 24 tempat duduk = Rp. 150.000/tahun d. Bus kota lebih dari 24 tempat duduk = Rp. 175.000/tahun 5. a. − −
b. 1. − 2. − − 3. − 4. − − 5. − 6. a.
Retribusi Ijin Trayek Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) ditetapkan sebagai berikut : Izin Usaha Penangkapan : 6 - 10 GT = Rp. 200.000/izin Penerbitan Surat Izin Kapal Pengangkutan Ikan (SIKPI) sebagai berikut : 5 - 10 GT = Rp. 200.000/izin Penerbitan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) sebagai berikut : Gillnet 5 - 10 GT = Rp. 50.000/thn Purse sein Motor Tempel = Rp. 500.000/thn 5 - 10 GT = Rp. 500.000/thn Hand Line 5 - 10 GT = Rp. 500.000/thn Pole and line Motor Tempel = Rp. 400.000/thn 5 - 10 GT = Rp. 400.000/thn Long Line 5 - 10 GT =Rp. 400.000/thn Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Besaran tarif pemakaian tanah dan gedung ditetapkan sebagai :
BAPPEDA KOTA MANADO
4. Retribution of Route Licence The structure and the retribution tariff rate of the route licence are classified by the types of the transports as follows: a. The city transport up to 8 seats = Rp. 100.000/year b. The city transport up to 10 seats = Rp. 125.000/year c. The city bus 11 up to 24 seats = Rp. 150.000/year d. The city bus over 24 seats = Rp. 175.000/year 5. Retribution of Route Licence a. The Issuance of the Letter of Fishery Business Licence (SIUP) is stipulated as follows: 1. Fishing Licence: 6-10 GT = Rp. 200.000/licence b. The Issuance of the Letter of Fish Transportation Ship License (SIKPI) as follows: 5-10 GT = Rp. 200.000/licence c. The Issuance of the Letter of Fishing Licence (SIP1) is as follows: 1. Gillnet - 5-10 GT = Rp. 50.000/year 2. Purse Sein - Patched (Tempel) Motor = Rp. 500.000/year - 5-10 GT = Rp. 500.000/year 3. Hand Line -5-10 GT = Rp. 500.000/year 4. Pole and line - Patched (Tempel) Motor = Rp. 400.000/year - 5-10 GT = Rp. 400.000/year 5. Long Line - 5-10 GT = Rp. 400.000/year 6. Retribution of the Use of Local Resources a. The amount of the tariff rate for the use of lands and buildings is stipulated as:
6-9
Tabel 6.3 Besaran Tarif Pemakaian Tanah dan Gedung
Table 6.3. Tariff Land Use and Building No
No
Jenis Barang
Besaran Tarif
(1)
(2)
(3)
1.
Tanah Hak Pakai
2% (dua persen) dari NJOP PBB pada saat itu per tahun
2.
Tanah untuk pemancar dan menara/tower
…% (… persen) dari NJOP yang berlaku pada saat itu per tahun.
3.
Tanah untuk pemasangan reklame :
Luas tanah x (tarif luas reklame) permeter persegi per tahun :
a. Luas reklame 2m x 2m
b. Luas reklame 2m x 4m
c. Luas reklame 2m x 6m
Rp.
500.000
Rp.
600.000
Rp.
750.000
Types of Items
(1) 1.
(2) Land-using authority
2.
Ground for the transmitter and tower / tower
3.
Land for an installation of billboards: a. Width of billboard 2m x 2m b. Width of billboard 2m x 4m c. Width of billboard 2m x 6m d. Width of billboard 2m x 8m
Rp. 1.000.000
d. Luas reklame 2m x
The Amount of Tarriff Rate (3) 2% (two percent) from NJOP PBB (Land and Building Tax) at that moment per year ...% (... persen) from NJOP which is valid at the moment per year. Size of Land x (tariff of Width of billboard) per square meter per year: Rp. 500.000 Rp. 600.000 Rp. 750.000 Rp. 1.000.000
8m 4.
Tanah untuk sarana olah raga
2% (dua persen) dari NJOP per tahun
5.
Pemakaian Gedung Serbaguna .
Rp. 1.500.000/hari
BAPPEDA KOTA MANADO
4.
Land for sports facilities
5.
Use of the Multipurpose Building.
6 - 10
2% (two percent) from (NJOP) Tax Objects Selling Price per year Rp. 1.500.000/day
b. Besaran tarif pemakaian barang ditetapkan sebagai berikut : Tabel 6.4 Besaran Tarif Pemakaian Tanah dan Gedung No Jenis Barang Besaran Tarif (1) (2) (3) 1. Pemakaian kendaraan alat-alat berat : a. Mesin gilas B.10 Rp. 60.000/jam ton b. Wheel loader Rp. 60.000/jam c. Motor grader Rp. 75.000/jam d. Truck excavator Rp. 100.000/jam e. Tire roller Rp. 60.000/jam f. Vibrator roller Rp. 60.000/jam g. Bulldozer Rp. 100.000/jam h. dump truck Rp. 75.000/jam 2. Pemakaian alat mesin pertanian a. Traktor - membajak tanah Rp. 115.000/jam - menghancurkan Rp. 130.000/jam tanah/ meratakan - membuat bedeng Rp. 115.000/jam b. Hand tractor Rp. 300.000/bulan c. Mesin pengering Rp. 1.500.000/tahun (dryer) d. Mesin pemipil Rp. 1.500.000/tahun jagung e. Freezer Rp. 600.000/tahun f. Alat pencetak Rp. 1.200.000/tahun bakso g. Rumah lindung Rp. 600.000/bulan (gallery) 3. Pemakaian kapal wisata : - Wenang-Bunaken Rp. 2.500.000 (pp) - Wenang-Siladen (pp) Rp. 3.000.000 - Wenang-Manado Rp. 3.000.000 Tua (pp) - Wenang-Mantehage Rp. 3.500.000 (pp) - Wenang-Lihage (pp) Rp. 4.000.000 - Wenang-Naen (pp) Rp. 3.500.000
BAPPEDA KOTA MANADO
b. The amount of the tarrif rate of the item usage is as follows: Table 6.4. Tariff Land Use and Building No Kinds of Items The Amount of Tariff Rate (1) (2) (3) 1. The use of heavy equipment vehicles: a. Pulverizer/Roller Rp. 60.000/hour machine, 8:10 ton b. Wheel loader Rp. 60.000/hour c. Motor grader Rp. 75.000/hour d. Truck excavator Rp. 100.000/hour e. Tire roller Rp. 60.000/hour f. Vibrator roller Rp. 60.000/hour g. Bulldozer Rp. 100.000/hour h. Dump truck Rp. 75.000/hour 2. The use of agricultural machines a. Tractor Rp. 115.000/hour − Plowing the land Rp. 130.000/hour − Destroying the ground/leveling it Rp. 115.000/hour − Making plot Rp. 300.000/bulan b. Hand tractor Rp. 1.500.000/year c. Dryer Rp. 1.500.000/year d. Corn sheller machine Rp. 600.000/year e. Freezer Rp. 1.200.000/year f. Meatballs-displaying device Rp. 600.000/bulan g. Protected home (gallery) 3. The Use of Tourism Boat Rp. 2.500.000 − Wenang-Bunaken (round trip) Rp. 3.000.000 − Wenang-Siladen (round trip) Rp. 3.000.000 − Wenang-Manado Tua (round trip) Rp. 3.500.000 − Wenang-Mantehage (round trip) Rp. 4.000.000 − Wenang-Lihage (round trip) Rp. 3.500.000 − Wenang-Naen (round trip)
6 - 11
4.
5.
Bus : Dalam Kota Manado Manado - Airmadidi Manado - Bitung Manado - Tondano Manado - Tomohon Manado - Amurang Manado - Ratahan Manado Kotamobagu Lebih dari 12 jam Kapal pajeko coelacanth : Normal Peceklik
4. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
500.000/12 jam 600.000/12 jam 750.000/12 jam 750.000/12 jam 600.000/12 jam 850.000/12 jam 950.000/12 jam 1.000.000/12 jam 25.000/12 jam 5.
Rp. 7.800.000/bulan Rp. 4.500.000/bulan
Bus : in Manado City Manado – Airmadidi Manado – Bitung Manado – Tondano Manado – Tomohon Manado – Amurang Manado - Ratahan Manado– Kotamobagu More than 12 hours Coelacanth Pajeko boat : Normal Scarce Time
Rp.500.000/12 hours Rp.600.000/12 hours Rp.750.000/12 hours Rp.750.000/12 hours Rp.600.000/12 hours Rp.850.000/12 hours Rp.950.000/12 hour s Rp. 1.000.000/12 hours Rp.25.000/12 hours
Rp. 7.800.000/bulan Rp. 4.500.000/bulan
Retribusi Tempat Pelelangan Struktur dan besarnya tarif retribusi Tempat Pelelangan sebesar sebesar 4% (empat persen) dari nilai transaksi. Retribusi Tempat Pelelangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada pihak penjual dan pembeli dengan rincian : a) Penjual sebesar 2 % (dua persen); b) Pembeli sebesar 2 % (dua persen); dan c) Tarif sewa kios dalam kawasan pelelangan Rp.100.000/bulan.
7. Retribution of Auction Venue 1. The structure and the retribution tariff rate of the auction venue are 4% (four percent) of the value of the transaction. 2. Retribution of the auction venue as referred to in the article (1) is charged to the seller and the buyer with the details: a) The seller is charged 2% (two percent); b) The buyer is charged 2% (two percent), and c) The kiosk rental rate in the auction area is charged Rp.100.000/month.
8. Retribusi Terminal Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekwensi, jenis tempat usaha dan jangka waktu pemakaian/ penggunaan fasilitas yang ada di dalam Terminal. Struktur dan besarnya tarif ditetapkan sebagai berikut : a. Angkutan kota s/d 8 tempat duduk = Rp. 25.000/bulan b. Angkutan kota s/d 10 tempat duduk =
8. Terminal Retribution The level of the service use is measured by the frequency, the type, and the duration of the business consumption/the use of the existing facilities in the Terminal. The structure and the amount of the tariff rate are determined as follows: a. The city transport, up to 8 seats = Rp. 25.000/month b. The city transport, up to 10 seats = Rp. 30.000/month c. City bus 11 up to 24 seats = Rp. 45.000/month d. City buse over 24 seats = Rp. 60.000/month
7. 1.
2.
Rp. 30.000/bulan c.
Bus kota 11 s/d 24 tempat duduk = Rp. 45.000/bulan d. Bus kota lebih dari 24 tempat duduk Rp. 60.000/bulan
e. Angkutan antar kota dalam propinsi Rp. 2.000/kunjungan BAPPEDA KOTA MANADO
=
=
6 - 12
f. Angkutan antar kota antar propinsi = Rp. 7.000/kunjungan g. Mobil pribadi dan taxi = Rp. 2.000/kunjungan h. Sepeda motor = Rp. 1.000/kunjungan Besaran tarif sewa kios dalam kawasan terminal sebagai berikut : a. Luas bangunan 2,25 x 5 = 12,50 M2 b. Luas bangunan 2,50 x 6 = 15,00 M2 c. Luas bangunan 2,50 x 7 = 17,50 M2 9. Retribusi Tempat Khusus Parkir Struktur dan besarnya Tarif Retribusi Tempat Khusus parkir ditetapkan untuk satu kali parkir sebagai berikut : a. Kendaraan roda dua 3 jam pertama b. Kendaraan roda empat 3 jam pertama c. Kendaraan roda enam 3 jam pertama d. Kendaraan lebih dari roda enam 3 jam pertama e. Semua jenis kendaraan parkir jam berikutnya Orang pribadi atau badan dapat menjadi pelanggan parkir dan dikenakan retribusi Tempat Khusus Parkir berlangganan. Struktur dan besarnya Tarif Retribusi Tempat Khusus parkir berlangganan ditetapkan untuk satu kendaraan sebagai berikut : a. kendaraan roda dua = Rp. 60.000/bulan b. kendaraan roda empat = Rp. 120.000/bulan 10.Retribusi Rumah Potong Hewan Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut :
e. Transportation between cities in a province = Rp. 2.000/visit f. Inter-city transportation between provinces = Rp. 7.000/visit g. Private car and taxs = Rp. 2.000/visit h. Motorcycle = Rp. 1.000/visit The amount of the tariff rate for renting a kiosk in the terminal area is as follows: a. Building area of 2.25 x 5 = 12.50 M2 = Rp. 1.500.000/Tahun = Rp. 1.500.000/Year = Rp. 2.500.000/Tahun b. Building area of 2.50 x 6 = 15.00 M2 = Rp. 2.500.000/Year = Rp. 4.500.000/Tahun c. Building area of 2.50 x 7 = 17.50 M2 = Rp. 4.500.000/Year 9. The Retribution of a Special Parking Lot The = structure Rp. 1.000and the amount of the retribution = Rp. tariff 2.000rate are stipulated as follows: a. Two-wheeled vehicle in first 3 hours = Rp. 2.000 = Rp. 1,000 = Rp. 3.000 b. Four wheeled vehicle in the first 3 hours = Rp. 2,000 = Rp. 1.000/jam c. Sif-wheeled vehicle in the first six 3 hours = Rp. 2,000 d. Over six-wheeled vehicle in the the first 3 hour = Rp. 3,000 e. All types of vehicles parked in the next hour = Rp. 1.000/hour An individual or a business entity may be subject to a parking customer and is charged with some retribution tariff for a special subscribed parking Lot. The structure and and the amount of the retribution tariff rate for a special subscribed parking Lot are as follows: a. two-wheeled vehicles = Rp. 60.000/month b. four-wheeled vehicles = Rp. 120.000/month 10. Retribution of Animal Slaughterhouse The structure and and the amount of the retribution tariff rate are stipulated as follows:
BAPPEDA KOTA MANADO
6 - 13
10. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan kepelabuhanan ditetapkan sebagai berikut : a. Kapal domisili Manado = Rp. 2.000/GT/kunjungan b. Kapal domisili luar Kota Manado = Rp. 3.000/GT/kunjungan c. Pas penumpang /pengantar/penjemput = Rp. 1.000/orang/kunjungan
10. Retribution of Seaport Service The structure and and the amount of the retribution tariff rate of the seaport service are stipulated as follows: a. Ship domiciled in Manado = Rp. 2.000/GT/visit b. Ship domiciled outside Manado city = Rp. 3.000/GT/visit c. Passenger Passing-Card / delivery / pickup = Rp. 1.000/person/visit
11. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagai berikut : a. Taman rekreasi : Rp. 500.000/kegiatan Rp. 250.000/kegiatan hari ke 2 dst. b. Kawasan wisata (setiap kali masuk) : 1. Kawasan wisata Tirta : Rp. 10.000/wisatawan lokal dewasa Rp. 5.000/wisatawan lokal anak-anak Rp. 40.000/wisatawan asing 2. Kawasan wisata agro : Rp. 2.000/orang dewasa Rp. 1.000/anak-anak c. Panggung Terbuka : Rp. 1.000.000/kegiatan komersial Rp. 500.000/kegiatan non komersial d. Panggung Tertutup : Rp. 1.000.000/kegiatan komersial Rp. 500.000/kegiatan non komersial
11. Retribution of Recreation and Sports Places The structure and and the amount of the retribution tariff rate are; a. Recreation places Rp. 500.000/activity Rp. 250.000/activity in the 2nd day, and so on. b. Tourism area (Enter at any time): 1. Tirta tourism area: Rp. 10.000/ local adult tourist Rp. 5.000/ local children tourist Rp. 40.000/foreign tourist 2. Agro tourism area : Rp. 2.000/adult Rp. 1.000/kid c. Outdoor Stage Rp. 1.000.000/commercial activity Rp. 500.000/non-commercial activity d. Indoor stage Rp. 1.000.000/commercial activity Rp. 500.000/non commercial activity
BAPPEDA KOTA MANADO
6 - 14
Gelanggang Olahraga : Gelanggang renang : Rp. 10.000/org dewasa (setiap kali masuk) Rp. 5.000/anak-anak Lapangan olahraga stadion klabat/Sparta tikala : Rp. 1.000.000/kegiatan Rp. 500.000/kegiatan hari ke 2 dst. Pacuan Kuda : Rp. 5.000.000/kegiatan
e. Sports Arena: 1. Outdoor rink : Rp. 10.000/adult (every time to enter) Rp. 5.000/kid 2. The sport field of Klabat/Sparta Tikala stadiums : Rp. 1.000.000/activity Rp. 500.000/activity in the nd day, and so on. Horse Racing : Rp. 5.000.000/activity
Untuk memudahkan para investor di Kota Manado telah dibentuk badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T), dimana ada beberapa ijin berusaha yang dapat diproses melalui lembaga ini, adapun lamanya pengurusan perijinan yaitu : Tabel 6.6 Lamanya Pengurusan Perijinan JENIS BARANG BESARAN TARIF BIDANG PELAYANAN I a. Surat Izin Tempat Usaha 7 b. Izin Gangguan (HO) 5 c. Izin Tempat Penjualan 5 Minuman Beralkohol d. Izin Reklame 5 BIDANG PELAYANAN II a. Izin Tata Letak Bangunan 5 Reklame b. Izin Mendirikan 10 Bangunan c. Izin Peruntukan 8 Penggunaan Tanah d. Izin Usaha Jasa 5 Konstruksi
To easily facilitate the investors in Manado City, the Integrated Licensing Services Agency (BP2T) has been established, where there are some business licences which can be processed through this agency. Yet, the length of the duration of the licencing arrangement is:
e. 1.
2.
BAPPEDA KOTA MANADO
Table 6.6. The duration of Licensing Arrangement KINDS OF ITEMS THE AMOUNT OF TARIFF SERVICE FIELD I a. Letter of a Business Licence 7 b. Disturbance Licence (HO) 5 c. Licence of Sales of Alcoholic 5 Beverages d. Advertising Licence 5 SERVICE FIELD II a. a. Licence of Advertising 5 Building Layout b. Permits Building Licence 10 (IMB) c. Allotment of Land Use 8 Permit d. Permit for Construction 5 Services
6 - 15
BIDANG PELAYANAN III a. Izin Usaha Rekreasi Hiburan Umum
dan
5
b. Izin Usaha Hotel
5
c. Izin Usaha Restoran
5
d. Izin Usaha Rumah Makan
5
BIDANG PELAYANAN IV a. Surat Izin Usaha Perdagangan
5
b. Izin Usaha Industri
5
c. Tanda Daftar Perusahaan
5
d. Tanda Daftar Gudang
5
e. Tanda Daftar Industri
5
f. Izin Perluasan
5
g. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol
5
2. PERPAJAKAN Adapun jenis pajak dalam melaksanakan usaha di Kota Manado yang tentunya sesuai dengan peraturan yang ada yaitu : a. Pajak Penginapan Tarif Pajak Penginapan ditetapkan sebagai berikut : 1. Hotel sebesar 10% (sepuluh persen). 2. rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10, sebesar 5% (lima persen) b. Pajak Restoran Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen). c. Pajak Hiburan Tarif Pajak Hiburan ditetapkan sebagai berikut : 1. Tontonan film sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen); 2. Pagelaran musik sebesar 30% (tiga puluh persen);
BAPPEDA KOTA MANADO
SERVICE FIELD III a. Business Licenses for Recreation and Public Entertainment b. Hotel Business License c. Restaurant Business License d. (Eating) Restaurant Business License SERVICE FIELD IV a. Trading License b. Industry License c. Company Registration d. Warehouse Registration e. Industrial Registration f. Expansion License g. Trading License of Alcoholic Beverages
5 5
5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
2. TAXATION The types of taxes in conducting business in Manado city is certainly based on the prevailed regulations, namely: a. Inn Tax The tariff rate is set as follows: 1. Hotel is charged 10% (ten percent). 2. Boarding house (lodgers) with a number of rooms more than 10 is charged 5% (five percent) b. Restaurant tax The restaurant tax is set at 10% (ten percent). c. Entertainment Tax The entertainment tax is as follows: 1. Cinema is charged 7.5% (seven point five percent); 2. Music performance is charged 30% (thirty percent);
6 - 16
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14. 15.
Pagelaran kesenian dan tari sebesar 10 % (sepuluh persen); Binaraga, dan sejenisnya sebesar 25 % (dua puluh lima persen); Pameran (kecuali yang dilaksanakan oleh pemerintah) sebesar 30% (tiga puluh persen); Sirkus, akrobat, dan sulap sebesar 30 % (tiga puluh persen); Permainan bilyar, golf, dan boling sebesar 25 % (dua puluh lima persen); Pacuan kuda, kendaraan bermotor sebesar 30 % (tiga puluh persen); Pusat kebugaran (fitness center) sebesar 20 % (dua puluh persen); Pertandingan olahraga sebesar 10 % (sepuluh persen); Pagelaran busana, kontes kecantikan sebesar 30% (tiga puluh persen); Diskotik, karaoke, klab malam, Bar dan sejenisnya sebesar 35% (tiga puluh lima persen); Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa sebesar 20% (dua puluh persen); Permainan ketangkasan sebesar 30% (tiga puluh persen); Hiburan kesenian rakyat/tradisional sebesar 10% (sepuluh persen).
d. Pajak Reklame Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25 % (dua puluh lima persen). e. 1. 2.
3.
Pajak Penerangan Jalan Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen); Penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 3% (tiga persen); Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 1,5% (satu koma lima persen).
BAPPEDA KOTA MANADO
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Arts and dance performance is charged by 10% (ten percent); Bodybuilding, and othe kinds of it is charged 25% (twenty five percent); Exhibition (except those held by government agencies) is charged 30% (thirty percent); Circus, acrobatics, and magics are charged 30% (thirty percent); Games of billiards, golf, and bowling are charged 25% (twenty five percent); Horse racing/motor vehicles racing is charged 30% (thirty percent); Fitness center (fitness center) is charged 20% (twenty percent); Big sporting event is charged 10% (ten percent); Fashion show/beauty pageant is charged 30% (thirty percent); Disco, karaoke bar, night club, bar and other kinds of it is cahrged 35% (thirty five percent); Massage parlor, reflexology, steam bath/spa is charged 20% (twenty percent); Arcade game is 30% (thirty percent); Traditional/Folklore Arts Entertainment is 10% (ten percent). d. Advertising Tax The advertising tax rate is charged 25% (twenty five percent).
e. Street Lighting Tax 1. The street lighting tax rate is charged 10% (ten percent); 2. The use of electric power from other sources by the industry, the mining of petroleum and natural gas, its street lighting tax rate charged 3% (three percent); 3. The use of self-generated electric power, its street lighting tax rate is charged 1.5% (one point five percent).
6 - 17
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen). g. Pajak Parkir Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen). h. Pajak Air Tanah Tarif Pajak Air tanah ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).
f. Minerals/Non Metallic and Rocks Tax The minerals/non metallic and rocks tax rate is charged 25% (twenty five percent). g. Parking Tax Th parking tax rate is charged 30% (thirty percent). h. Groundwater tax The groundwater tax rate is charged 20% (twenty percent). i. Tax Swallow's Nest The swallow's nesttTax rates set at 10% (ten percent).
i. Pajak Sarang Burung Walet Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
BAPPEDA KOTA MANADO
6 - 18
Sebagaimana dimaklumi bahwa penyusunan Potensi dan Peluang Investasi Kota Manado ini untuk menjaga kesinambungan perencanaan investasi Kota Manado, yang pada hakekatnya untuk mewujudkan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota sesuai dengan RPJMD Kota Manado Tahun 2010-2015. Dengan demikian potensi dan Peluang Investasi Kota Manado Tahun 2013 dijadikan pedoman bagi seluruh instansi di lingkungan pemerintah kota termasuk masyarakat dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan program dan pembangunan di bidang perencanaan investasi, kiranya terjadi sinergitas antar lembaga eksekutif dan legistalif, dunia usaha, serta dukungan masyarakat untuk mewujudkan visi ”Manado Kota Model Ekowisata” dan misi “Menjadikan Manado Sebagai Kota Yang Menyenangkan”.
BAPPEDA KOTA MANADO
As we know that the compilation of Potential and Investment Opportunities in Manado City is to maintain the planning continuity of Manado city which is essentially to realize the vision, mission and programs of the Mayor and Deputy Mayor according to Regional Medium Term Development Plan (RPJMD) of Manado City from 2010 to 2015. Thus, the Potential and Investment Opportunities in Manado City in 2013 will be used as a guideline for all government agencies in the city including the business community and non-governmental organizations in implementing all programs and development in the areas of investment planning, in order that the synergy would occur between the executive and legislative institutions, businesses, as well as the community support to realize the vision of "Manado, City of Ecotourism Model" and the mission of "To Make Manado to be a Fun City".
7-1