Laporan Utama : Wawancara : Mauritsius Tuga, P.hD. Pendidikan Calon Guru Berkualitas
Laporan Utama : Perkembangan Kurikulum 2013 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013 di Indonesia
1
EDITORIAL
Pembaca yang budiman, Saat ini dunia pendidikan di Indonesia sedang menghadapi polemik mengenai rencana pengembangan dan penerapan kurikulum 2013 oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Opini-opini yang mendukung dan juga menentang silih berganti muncul ke permukaan. Buletin SURYAKANTA edisi bulan April 2013 kali ini mengusung laporan utama mengenai rencana penerapan kurikulum baru tersebut. Maksud dan tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas bagi para pembaca agar opini-opini yang nantinya muncul akan memiliki dasar pemahaman yang baik. Masih berkaitan dengan hal kurikulum, kami juga menampilkan hasil wawancara dengan Bapak Mauritsius Tuga selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik, STKIP Surya. Selain memaparkan mengenai sistem akademik di STKIP Surya, beliau juga memberikan gambaran serta opini tentang penerapan kurikulum 2013 oleh pemerintah pusat tersebut. Kontribusi dari para mahasiswa STKIP Surya dalam edisi SURYAKANTA ini juga masih tetap kami tampilkan. Artikel-artikel menarik mengenai kebudayaan lokal sesuai asal daerah masing-masing kami kompilasikan dalam rubrik Suara Mahasiswa. Selain daripada itu, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan serta prestasi yang diraih oleh mahasiswa dalam lingkungan STKIP Surya kami rangkum pada bagian Kemahasiswaan. Dalam hal akademik, kami mengangkat tema mengenai pemanfaatan Super Komputer dalam bidang penelitian. Perkembangan, aplikasi, dan juga penelitian yang berkenaan dengan teknologi super komputer di dunia adalah beberapa contoh pokok bahasan yang kami bahas. Tidak lupa, informasi mengenai sarana super komputer yang dimiliki oleh STKIP Surya beserta topik penelitian yang dilakukan juga kami sertakan. Kami sajikan juga artikel menarik tentang keberadaan Pusat Olim piade di STKIP Surya dalam edisi ini. Informasi mengenai sejarah berdirinya, prestasi-prestasi yang pernah diraih, dan beberapa ajang olimpiade sains yang diikuti oleh siswa-siswi binaan Pusat Olimpiade ini dapat pembaca dapatkan. Diluar itu semua, masih banyak artikel-artikel lain yang tidak kalah menariknya untuk disimak. Akhir kata, besar harapan kami agar Buletin SURYAKANTA ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan media komunikasi kegiatan kampus STKIP Surya bagi pembaca sekalian. Salam, Tim Redaksi
Buletin STKIP Surya
SURYAKANTA
Pembina Prof. Yohanes Surya, Ph.D. (Ketua STKIP Surya) Pengarah / Dewan Redaksi • Eddy Yusuf Ph.D. (Ketua Harian) • Mauritsius Tuga Ph.D. (Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik) • Ir. Sri Irianti (Pembantu Ketua 2 Bidang Keuangan) • Rifky Muhida, PhD. (Pembantu Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan) • Agus Purwanto, Ph.D. (Pembantu Ketua 4 Bidang Penelitian, Pengabdian dan Kemitraan) Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab Agus Purwanto, Ph.D. Tim Redaksi • Dr. Eng. Niki Prastomo • Niken Taufiqurrahmi, M.Sc. • Rully Charitas I. P. M.Pd. • Anne Meylani Magdalena Sirait. M.Si. • Mira Rosalina, S.Pd. M.T. • Eva Maulina Aritonang, S.Kom. • Fauzan Joko Layout & Desain Biro Komunikasi, STKIP Surya Foto Cover Surya Group Communication Sekretariat Biro Komunikasi STKIP Surya Gedung SURE Center, Lt.3, Ruang 313.A Jl. Scientia Boulevard Blok U/7 Gading Serpong, Tangerang 15810 Banten, Indonesia Email :
[email protected] Penerbit STKIP Surya
2
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
DAFTAR ISI
Laporan Utama 4
8
gambar : edukasi.kompas.com
Perkembangan Kurikulum 2013 Pendidikan Calon Guru Berkualitas Program akademik di STKIP Surya menawarkan program sarjana kependidikan, yang akan mencetak guru-guru handal di bidang sains. Dalam prosesnya, secara umum Kurikulum STKIP Surya dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu : komponen bidang ilmu dan komponen pendidikan.
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 berbeda dengan siswa dari negara maju maupun berkembang lainnya yang menguasai pelajaran sampai level 4, 5 bahkan 6. Selain itu, menurut penelitian TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) pada tahun 2011 untuk kelas 8, Indonesia menempati ranking 38 dari 42 peserta untuk Matematika dan ranking 40 dari 42 peserta untuk Sains atau IPA
12 SAINS : Superkomputer 14 SAINS : Pusat Pembinaan Olimpiade 16 Kegiatan dan Prestasi Mahasiswa 19 Suara Mahasiswa 20 Noken, Warisan Budaya Dunia 21 Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya 22 Riset : Biofisika 23 Resensi Buku : Tofi (Perburuan Bintang
Sirius)
24 Rekam Peristiwa Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
3
Pendidikan Calon Guru Berkualitas Wawancara
Mauritsius Tuga Ph.D.
Pembantu Ketua I Bidang Akademik, STKIP Surya Oleh : Anne Sirait, M.Sc.
Edisi kali ini, tim redaksi melakukan wawancara dengan Bapak Mauritsius Tuga, Ph.D., Pembantu Ketua I Bidang Akademik STKIP Surya untuk mengetahui lebih banyak mengenai sistem akademik STKIP Surya dan mengenai strategi – strategi yang mungkin dapat dilakukan untuk mengaplikasikan sistem akademik tersebut untuk mencapai visi dan misi STKIP Surya.
P
ak Mauritsius Tuga dilahirkan di Bajawa– Flores NTT, dan sebelum bekerja di STKIP Surya, Maurits telah mengabdi cukup lama di salah satu universitas di NTT dengan tugas dan tanggung jawab yang serupa. Beliau menamatkan program S1 di Undana Kupang pada tahun 1988 di program studi
4
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
pendidikan matematika, dan memperoleh gelar Master Sains ITB Bandung di jurusan matematika pada tahun 1993. Antara tahun 2002 sampai dengan 2007 mendapat kesempatan menempuh pendidikan S3 di The University of Newcastle Australia, pada School of Computer Science. Bidang riset yang dite-
kuni ada dua, yaitu graph labeling dan combinatorial optimization. Keduanya masih dalam bidang kombinatorial. Beberapa hibah riset pernah diperoleh di antaranya Hibah Bersaing Dikti selama 2 tahun, dan Hibah Post Doctoral dari pemerintah Australia selama kurang lebih setahun.
LAPORAN UTAMA Tim Redaksi (Red): Selamat Siang Pak. Apa kabar, pak? Hobi nyanyinya masih lanjut, pak? Dr. Mauritsius Tuga (MT): Selamat siang. Kabar baik. Hobi nyanyi harus lanjut dong, hobi yang menyenangkan. Red : Setuju pak. Boleh minta waktunya sedikit pak. Kami ingin mendapatkan gambaran tentang proses perkuliahan di STKIP Surya yang saat ini sudah beroperasi pada tahun ketiga. (MT) : Boleh .. boleh .. , silakan. Red : Terima kasih, pak. Apakah bisa dijelaskan sedikit, secara umum sistem akademik di STKIP Surya seperti apa ? (MT) : Baik. Sebagai sebuah LPTK, STKIP bertujuan membina calon guru yang handal, yang bukan saja memiliki kompetensi dasar sebagai layaknya seorang guru, namun juga memiliki visi, integritas dan motivasi yang kuat untuk membangun daerah-daerah yang tertinggal, sekurang-kurangnya di daerah asalnya sendiri. Sebagai seorang guru, pemerintah telah menggariskan minimal 4 kompetensi yang mesti dimiliki, yaitu kompetensi pedagogik yang terkait dengan tugas pokoknya sebagai guru; kompetensi professional yang terkait dengan penguasaan materi pembelajaran; kompetensi moral yang terkait dengan kepribadian yang dapat menjadi teladan, dan kompetensi sosial. yang terkait dengan pendidik sebagai bagian dari masyarakat. Profile lulusan yang demikian akan dicapai melalui serangkaian kegiatan baik bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun extra kurikuler. Dalam prosesnya, secara umum Kurikulum STKIP Surya dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu : komponen bidang ilmu dan komponen pendidikan. Red : Maksudnya bagaimana pak? (MT) : Begini, komponen bidang ilmu terdiri dari bidang-bidang ilmu yang dirancang untuk mendorong berpikir kritis dan ketrampilan mahasiswa di bidang tersebut. Sedangkan komponen pendidikan terdiri dari bidang-bidang ilmu yang bertujuan mempersiapkan
ketrampilan mengajar, menuntun mahasiswa untuk belajar konsep dan prinsip pendidikan serta metodologi pengajaran untuk mencapai proses pembelajaran yang efektif. Dalam perkuliahan tiap program studi, semua komponen yang dibutuhkan tersebut dirancang dengan baik sehingga mahasiswa bisa mendapat bekal yang cukup di kemudian hari. Red : Di STKIP Surya, terbagi menjadi berapa program studi ya, pak? (MT) : Hingga saat ini STKIP Surya memiliki 3 program studi, yaitu Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika dan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer. Jika prosesnya berjalan lancar, semester depan kita akan membuka jurusan baru yaitu Pendidikan Kimia, saat ini kita sedang dalam proses pengurusan kelengkapan perijinannya. Red : Berapa beban studi mahasiswa yang harus dicapai di STKIP Surya hingga nantinya mereka dinyatakan lulus? (MT): Setiap mahasiswa yang ada di STKIP Surya harus memenuhi beban SKS yang cukup jika hendak dinyatakan lulus. Untuk masing-masing prodi, beban SKS yang mesti dipenuhi sedikit berbeda. SKS yang harus dipenuhi berkisar di 145 – 153 SKS. Saat ini STKIP hanya menerima mahasiswa utusan PEMDA. Karena itu lama masa studi mahasiswa sangat dibatasi, yaitu maksimal 10 semester (5 tahun). Kedepannya, kami juga akan menerima mahasiswa dari jalur umum, dimana setiap lulusan SMA memiliki peluang untuk melanjutkan studinya di STKIP Surya. Red : Terdiri dari apa saja ya, pak? (MT): Sejumlah SKS tersebut terbagi atas : Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu mata kuliah dari kelompok pengembangan kepribadian (MPK) dan kehidupan bersama serta sebagian mata kuliah keilmuan dan keterampilan yang didesain untuk diberikan kepada semua program studi. Kelompok mata kuliah yang diatur oleh Program Studi dan laboratorium/studio/bengkel pada umumnya adalah : kelompok mata kuliah Keilmuan
dan Keterampilan (MKK), mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dan mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB). Dan Pelaksanaan mata kuliah Micro Teaching dan Program Pengenalan Lapangan (PPL). Red : Untuk saat ini, jumlah mahasiswa yang belajar di STKIP Surya ada berapa, dan mereka berasal dari mana saja? (MT): Hingga saat ini, mahasiswa STKIP Surya terdiri dari 3 angkatan, yaitu angkatan 2010, 2011 dan 2012. Berjumlah hampir mencapai 700 orang, berasal dari dari berbagai daerah di Indonesia : Papua, Kupang, Palembang, Belitung, Palangkaraya dan daerah lain dengan latar belakang budaya yang sangat beragam Red : Wah, Bhinneka Tunggal Ika ya, pak. Apakah perbedaan asal, latar belakang budaya dan lingkungan mahasiswa tersebut berpengaruh dalam proses belajar ? (MT): Kita tidak bisa mengukur kemampuan seseorang dari asal daerahnya, demikian juga kita tidak dapat menjamin kemampuan akademik mereka sama. Nah, untuk mempersiapkan dan memberikan bekal kepada para mahasiswa agar mereka dapat memuai perkuliahan dengan standar kemampuan yang sama, mahasiswa diwajibkan mengikuti matrikulasi selama 2 semester. Red : Apa yang diajarkan kepada para calon mahasiswa pada periode matrikulasi tersebut ? (MT): Pada masa matrikulasi, setiap calon mahasiswa diwajibkan mempelajari Matematika GASING, Bahasa Indonesia dan Pengenalan Komputer yang bertujuan menyamakan kemampuan masing-masing mahasiswa dalam bidang tersebut yang akan menjadi modal dasar bagi mereka untuk dapat mengikuti proses perkuliahan selanjutnya Red : Wah, berarti memang sudah siap sekali ya, pak. Semua proses adaptasi yang mungkin diperlukan sudah diantisipasi sebelumnya. (MT) : Pastinya, kita mau mereka bersiap dengan perkuliahan yang akan mereka hadapi, sehingga mereka tidak kaget Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
5
LAPORAN UTAMA dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka selama kuliah. Red : Kalau untuk mahasiswa lama, bagaimana proses penentuan beban studi yang harus mereka capai selama semester berlangsung? (MT): Seperti pada universitas atau sekolah tinggi lainnya, apa yang ingin mereka capai, mereka yang menentukan sendiri. Maksudnya adalah, banyaknya mata kuliah (beban studi mahasiswa) yang ingin mereka ambil pada semester tersebut ditentukan oleh capaian indeks prestasi mereka masingmasing pada semester sebelumnya. Banyaknya mata kuliah yang diambil tidak harus sama pada setiap semester. Pada umumnya ya sekitar 12 sampai 24 SKS per semesternya Red : Kalau mengingat waktu kuliah dulu, memilih mata kuliah yang ingin diambil cukup membingungkan walaupun IP kita bagus. Bagaimana dengan mahasiswa-mahasiswa di STKIP Surya sendiri, pak? (MT) : Tenang, kita juga sudah mengantisipasi hal tersebut, setiap mahasiswa di STKIP Surya tidak dibiarkan jalan sendiri tanpa bimbingan. Setiap mahasiswa memiliki dosen PA (pembimbing akademik) yang bisa membantu mahasiswa mengelola proses belajarnya secara efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan minat mahasiswa. Dosen PA juga bertugas untuk membantu siswa dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan perencanaan, dan evaluasi serta tindak lanjut dari perencanaan yang sudah dibuat mahasiswa. Sejak semester genap 2012/ 2013 lalu, STKIP Surya telah memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan bimbingan akademik. Rekam akademik setiap mahasiswa dapat diakses secara online sehingga kegiatan bimbingan akademik berlangsung dengan dukungan data akurat dan system informasi yang canggih Hal lain yang cukup membanggakan adalah penerapan post enrolment system yaitu sistem komputerisasi untuk penjadwalan kuliah, dimana mahasiswa boleh mengambil mata kuliah
6
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
Berbagai kegiatan seminar dilaksanakan sebagai sarana memperluas wawasan bagi civitas akademik STKIP Surya
apa saja sejauh diperkenankan oleh PA nya, dan jadwal kuliah disusun secara otomatis oleh sistem mengikuti mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa. Tampaknya, dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, baru STKIP Surya yang melakukan ini. Red : Wah, bagus sekali pak. Lalu bagaimana dengan proses pembelajaran di STKIP Surya? (MT): Di STKIP Surya, hingga mereka lulus, mahasiswa menjalani proses pembelajaran berupa kuliah tatap muka dimana mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi secara langsung. Untuk beberapa mata kuliah, kita juga sudah menerapkan sistem pembelajaran online (E-learning) yang memungkinkan mahasiswa melakukan akses materi kuliah, tugas-tugas kuliah dan ujian kuliah secara online. Ada juga kegiatan seminar berupa pertemuan ilmiah yang membahas mengenai suatu topik khusus dibawah bimbingan dan arahan dari seorang yang ahli di bidang tersebut. Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar melalui proses praktikum di laboratorium dan praktikum lapangan. Dalam proses ini mahasiswa dibimbing oleh dosen dengan tujuan untuk menerapkan teori yang sudah dipelajari dan untuk memperoleh ketrampilan profesional di bidang tertentu.
Pada tingkat akhir akan diberikan tugas akhir atau skripsi dimana mahasiswa melakukan penelitian dan penyusunan laporan skripsi/tugas akhir sesuai judul yang dipilih dibawah pimpinan dosen. Red : Cukup beragam ya, pak. Kembali ke keberagaman mahasiswa STKIP Surya tadi, pak, apakah hal tersebut menimbulkan masalah dalam proses belajar mengajar di ruang kuliah ? (MT): Dalam proses belajar mengajar tentunya tidak akan mudah dan masalah yang timbul bukan untuk di hindari tapi dihadapi. Perbedaan kemampuan, kultur dan latar belakang mahasiswa sedikit banyak memberikan pengaruh. Apalagi sebagian dari mereka benar-benar berasal dari daerah terpencil yang jauh dari kota. Bukan hanya masalah proses belajar mengajar saja yang dihadapi, tapi masalah sosial dan lingkungan juga mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode pengajaran dan pengalaman para dosen pengajar yang ada, hal tersebut sedikit-sedikit dapat diatasi dan dikurangi. Para mahasiswa di STKIP Surya diberikan materimateri kuliah dengan metode GASING yang memungkinkan mereka belajar secara GASING (GAmpang, aSyIk dan menyenaNGkan). Metode GASING telah
LAPORAN UTAMA KEUNGGULAN METODE GASING Metode pembelajaran GASING dapat diaplikasikan dalam mata pelajaran matematika dan sains. Penggunaan Metode GASING tidak terbatas karena metode ini istimewa. Hal ini dapat dikarenakan beberapa hal: 1. Metode GASING dapat dipelajari oleh segala lapisan umur. Cocok untuk anak – anak hingga orang dewasa. 2. Dalam praktiknya, metode ini selalu mengawali segala hal dengan sesuatu yang nyata (bukan abstrak), sehingga sangat mudah dimengerti 3. Menghitung CEPAT (tambah, kali, kurang, tambah) tanpa alat 4. Menghitung dengan mencongak, sehingga peserta didik harus membayangkan hasil-hasil yang telah dihitung, hal ini akan memacu kerja otak kanan, dengan banyaknya imajinasi, peserta didik akan lebih kreatif dikembangkan dan diuji efektifitasnya dalam kurun waktu yang cukup lama.
(MT): Metode GASING merupakan metode belajar matematika atau sains dengan cara yang lebih sederhana, dengan pendekatan logika dan hampir tanpa rumus, jadi tidak akan membuat siswa pusing atau bahkan menjadi benci terhadap matematika atau sains. Metode ini dapat diajarkan kepada guru-guru sehingga mereka bisa mengajar anak didik mereka nantinya. GASING adalah metode pembelajaran yang menekankan kepada metode pembelajaran yang berupa eksplorasi nyata (konkrit) dengan pendekatan logika dari materi-materi yang sesuai dengan kurikulum sekolah.
dan lain-lain, banyak diantaranya sudah berpengalaman dalam mengajar dan memiliki dedikasi tinggi untuk mendidik calon guru yang berkualitas. Selain tugas utamanya mengajar, para pengajar juga melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dalam bidang pendidikan, dan penelitian dalam bidang sains dan teknologi. Kepercayaan yang diperoleh dari lembaga–lembaga nasional dan internasional kepada dosen-dosen dalam melakukan penelitian menunjukkan kualitas dan kemampuan dosen-dosen STKIP Surya sangat tinggi dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Seiring dengan perkembangan STKIP Surya sendiri, proses rekrutmen dosen-dosen yang berkualitas dan berdedikasi masih terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan staf pengajar.
Red : Mengajar mahasiswa yang cukup beragam seperti ini, tentu membutuhkan dosen – dosen yang hebat ya, pak. Dosen – dosen yang mengajar di STKIP Surya bagaimana ya, pak?
Red : Dosen sudah jaminan mutu, sistem akademik sudah oke dan mahasiswa sudah siap. Suatu kampus bisa ber”jalan” melalui akreditasi dari pemerintah, bagaimana dengan STKIP Surya pak ?
(MT): Mengajar mahasiswa yang beragam mungkin bukan suatu hal yang mudah tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Para dosen pengajar di STKIP Surya memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengajar mereka dengan baik. Saat ini, STKIP Surya memiliki puluhan tenaga pengajar (dosen dan asisten dosen) yang memiliki gelar S1, S2 dan S3 yang berasal dari universitasuniversitas terkemuka baik dari dalam maupun dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Australia
(MT): Sebelumnya saya jelaskan apa akreditasi itu sendiri. Akreditasi suatu institusi pendidikan diperlukan untuk menjamin mutu dari suatu lembaga pendidikan dan sebagai alat ukur kesiapan suatu institusi pendidikan untuk melakukan proses pendidikan. Terdapat tiga standar wajib yang mesti dipenuhi yang meliputi standar pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, yang masingmasing harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari BAN-PT.
Red : Bisa sedikit dijelaskan tentang pembelajaran Metode GASING pak?
Sebelum dinilai, setiap institusi akan mempersiapkan diri dengan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal). Hingga saat ini, kampus kita sedang dalam tahap persiapan diri sebelum dinilai oleh pihak luar yaitu BAN-PT (DIKTI). Dalam proses persiapan diri yang disebut sebagai SPMI (Sistem Penjamin Mutu Internal), Kami menargetkan pada Agustus 2013, semua komponen yang diperlukan sudah siap. Red : Sekarang sedang hangat– hangatnya mengenai penggantian kurikulum lama dengan kurikulum 2013. Sedikit pendapat Bapak mengenai hal tersebut ? (MT): Kurikulum lama adalah kurikulum 2006 dan itupun baru berjalan kurang lebih 6 tahun. Belum ada evaluasi yang jelas mengenai penerapan kurikulum sebelumnya, yang harusnya menjadi dasar dari penerapan kurikulum 2013. Yang sangat disayangkan adalah, pemerintah terlalu “memaksakan” penerapan kurikulum ini. Padahal dari kurikulum-kurikulum yang ada sebelumnyapun (KTSP) masih dalam proses uji coba dan belum dilaksanakan sepenuhnya oleh sekolah-sekolah. Kurikulum 2013 cenderung menyamaratakan kemampuan guru dan murid, padahal belum tentu semua guru maupun murid memiliki kemampuan yang sama. Selain itu, guru sebagai ujung tombak dari pendidikan kita, tidak dilibatkan secara langsung dalam penyusunan dan pengembagan kurikulum 2013 ini. Padahal, semestinya merekalah yang harus dimintai pendapat, dan tidak hanya langsung disodorkan hal baru begitu saja. Salah satu ciri khasnya adalah integrasi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar. Ini langkah yang sangat tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu sangatlah jauh berbeda. Red : Baiklah kalau begitu, terima kasih banyak, pak, atas waktunya untuk berbagi pendapat dan memberikan saran. (MT): Ya. Terima kasih kembali Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
7
LAPORAN UTAMA
PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013 DI INDONESIA Oleh : Mira Rosalina, S.Pd, M.T.
Hasil penelitian internasional mengenai kemampuan Indonesia, salah satunya PISA (Programme for International Student Assesment) pada tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling terakhir dari 65 negara peserta PISA dengan kriteria penilaian mencakup kemampuan kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika, dan sains. Gambar : sdnbanjaragung.blogspot.net
8
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
LAPORAN UTAMA
H
ampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3, berbeda dengan siswa dari negara maju maupun berkembang lainnya yang menguasai pelajaran sampai level 4, 5 bahkan 6. Selain itu, menurut penelitian TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) pada tahun 2011 untuk kelas 8, Indonesia menempati ranking 38 dari 42 peserta untuk Matematika dan peringkat 40 dari 42 peserta untuk Sains atau IPA. Pada kondisi tersebut, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? Dalam pembelajaran pada umum nya di Indonesia, siswa dituntut lebih banyak untuk mempelajari konsepkonsep dan prinsip-prinsip. Cara pembelajaran seperti itu menyebabkan siswa hanya mengenal banyak istilah-istilah secara hapalan tanpa makna yang akan mengurangi kreativitas siswa dalam berpikir. Selain itu, keluhan mengenai terlalu banyaknya mata pelajaran dan terlalu beratnya isi dari materi pelajaran semakin membuat siswa jenuh dalam belajar. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Kurikulum merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang peningkatan pembelajaran yang terjadi di Indonesia. Saat ini, pemerintah berupaya untuk membuat kurikulum baru yang diharapkan membuat siswa-siswa Indonesia lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Kurikulum ini dinamakan kurikulum 2013 Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah merupakan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Kurikulum ini bertujuan untuk mendorong siswa agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, mengkomunikasikan apa yang siswa peroleh atau siswa ketahui setelah menerima materi pelajaran dengan objek pembelajaran yang menekankan pada fenomena alam, sosial, seni dan budaya. Pada kurikulum 2013 ini terjadi perubahan dalam empat standar yaitu standar diantaranya adalah : kompetensi lulusan, standar proses, standar isi dan standar penilaian. Saat tulisan ini dibuat, belum ada kepastian mengenai bentuk resmi dari kurikulum 2013. Oleh karena itu, penulis akan mencoba memaparkan draft terakhir yang diperoleh yaitu kurikulum 2013 tanggal 9 Februari 2013. Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa Struktur Kurikulum SD/Madrasah Ibtidaiyah sebelumnya terdiri atas 10 mata pelajaran. Pada kurikulum 2013 , SD kelas I, II, dan III dikurangi menjadi enam mata pelajaran dan delapan mata pelajaran untuk SD kelas IV, V, dan VI. Berikut Tabel struktur kurikulum SD:
Kelompok A adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif dan afektif, sedangkan kelompok B pada aspek afektif dan psikomotor. Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS di kelas I, II, dan III berdasarkan pada keterkaitan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama & Budi Pekerti, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada. Dengan pendekatan ini, struktur kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas diterapkan juga dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Selain itu bahasa daerah pun dapat dimasukkan menjadi bagian dari muatan lokal. Kegiatan ekstrakukurikuler yang wajib diikuti oleh siswa adalah pramuka, disamping ekstrakurikuler lainnya seperti PMR dan UKS. Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
9
LAPORAN UTAMA mata pelajaran dan antar mata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis siswa. Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema memiliki makna berbagai konsep dasar sehingga siswa tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada siswa se perti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/ MI adalah 35 menit. Adanya tambahan jam belajar dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar membuat guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena siswa perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik siswa sehingga siswa menjadi tahu, mampu dan mau belajar serta menerapkan apa yang sudah dipelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar yang lebih baik.
10
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
Adapun Struktur Kurikulum untuk SMP/MTS dapat dilihat pada Tabel berikut:
Pada struktur kurikulum SMP/ MTs, terdapat penambahan jam belajar per minggu yang awalnya 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masingmasing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara. Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Berikut ini merupakan tabel struktur kelompok mata pelajaran pada kurikulum untuk SMA/MA.
Mata pelajaran terdiri atas : • Mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh siswa di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan • Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh siswa sesuai dengan pilihan mereka Pada pendidikan tingkat SMA/ MA, Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan Peminatan Bahasa. Pada halaman 11 kami sajikan Tabel struktur kelompok mata pelajaran peminatan di SMA/MA: Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan untuk : 1. Memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan 2. Mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh siswa di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya. Misalnya bagi siswa
LAPORAN UTAMA
yang memilih Kelompok Peminatan Bahasa dapat memilih mata pelajaran dari Kelompok Peminatan Sosial dan/atau Kelompok Peminatan Matematika dan Sains. Mata Pelajaran Pendalaman dimaksudkan untuk mempelajari salah satu mata pelajaran dalam kelompok Peminatan untuk persiapan ke perguruan tinggi. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan Mata Pelajaran Pendalaman bersifat opsional, dapat dipilih keduanya atau salah satu Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam belajar per minggu sebesar 4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar adalah 45 menit. Uji publik kurikulum 2013 sudah dilakukan, banyak terjadi pro dan kontra dari berbagai kalangan mengenai pengadaan perubahan kurikulum
tersebut, dan bahkan lebih banyak yang kontra daripada yang pro. Akan tetapi, pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan perubahan kurikulum tersebut. Selain adanya implementasi perubahan kurikulum, diperlukan adanya implementasi dalam hal lainnya, diantaranya adalah persiapan guru dan persiapan pengadaan buku-buku pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi akademik (keilmuan), kompetensi sosial, dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan tersebut. Dalam upaya persiapan guru, pemerintah akan mengadakan pelatihan kepada guruguru yang pada tahun ini mengimplementasikan kurikulum 2013. Pelatihan tahap awal dilakukan pada guru kelas 1 SD, 4 SD, kelas 7, dan kelas 10. Pemerintah juga berupaya untuk menyiapkan semua buku-buku pelajaran yang menunjang implementasi kurikulum 2013. Selain buku pelajar-
an, pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya. Banyak kalangan yang merasakan kekhawatiran dengan diberlakukannya kurikulum 2013 tersebut, apakah pembuatan kurikulum tersebut sudah optimal mengingat waktu untuk pembuatannya begitu singkat? Apakah persiapan guru yang dilakukan pemerintah sudah optimal mengingat banyak sekali guru-guru yang harus beradaptasi dengan perubahan tersebut, tidak cukup dengan hanya dilakukan pelatihan selama 3 hari atau 1 minggu? Apakah persiapan buku-buku untuk menunjang pembelajaran kurikulum 2013 sudah optimal mengingat sedikitnya waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan buku tersebut karena harus diterapkan tahun ini juga? Apakah semuanya tidak terlalu tergesa-gesa untuk menerapkan kurikulum 2013 di tahun ini? Apakah kurikulum 2013 ini akan menjadi bumerang untuk bangsa Indonesia ataukah penyelamat dari keterpurukan kualitas pendidikan? Begitulah sebagian cuplikan keraguan dari berbagai sumber mengenai diberlakukannya kurikulum 2013 tersebut. Referensi : http ://www.kemdikbud.com http://www.bincangedukasi.com
gambar : metrotvnews.com Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
11
SUPERKOMPUTER Oleh : Agung Alfiansyah, Ph.D.
Beberapa bencana dan kejadian alam seperti badai, gempa atau cuaca buruk sebenarnya bisa diramalkan dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Selain memerlukan permodelan matematis yang kompleks, peramalan ini juga memerlukan fasilitas komputasi dan kapasitas memori yang sangat besar.
F
asilitas tersebut juga diperlukan dalam bidang lain seperti: simulasi fisika terkait dengan dinamika fluida, perancangan material baru, pengolahan data pada fisika partikel, pembuatan obat baru dan masih banyak aplikasi yang lain. Tidak hanya di laboratorium penelitian, komputasi intensif pada data besar secara real-time juga sangat diperlukan dalam dunia finance dan perbankan, misalnya saat para analist keuangan meramalkan harga saham, sukuk dan produk-produk finansial yang lain. Untuk memenuhi tuntutan komputasi tersebut, para ilmuwan dan insinyur merancang satu sistem komputer, yang kemudian dikenal sebagai Superkomputer atau High Performance Computing (HPC) System. Jika dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa menggunakan personal komputer dengan 4 atau 8 core komputasi maka sebuah superkomputer bisa memiliki ribuan bahkan puluhan ribu core. Teknik yang paling sering digunakan untuk meran-
12
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
cang sistem tersebut adalah dengan menggabungkan komputer-komputer melalui satu jaringan berkecepatan sangat tinggi dan kemudian merancang sistem harmonisasi yang memungkinkan mereka bekerjasama dengan cara melakukan komputasi tidak lagi secara serial (seperti pada cara konvensional) tapi parallel. Hasil yang diharapkan dari sistem ini adalah berkurangnya waktu komputasi secara sangat signifikan. Mengingat pentingnya superkomputer untuk berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, saat ini telah banyak sistem super komputer yang dikembangkan. Pada bulan Juni dan November setiap tahun, The Top 500 melakukan pemeringkatan terhadap superkomputer yang ada di dunia dengan menyajikan daftar 500 superkomputer dengan kinerja yang paling tinggi. Daftar tersebut bisa diakses melalui http://www. top500.org/. Beberapa gambaran mengenai sebaran geografis, segment aplikasi dan sistem operasi yang digu-
nakan oleh superkomputer-superkomputer bisa dilihat pada gambar illustrasi 1-3. Dari illustrasi ke-1 terlihat bahwa lebih dari separuh superkomputer tercepat berada di Amerika Serikat. Sedangkan di benua asia sendiri ada 123 superkomputer tercepat tersebar di China, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. Belum ada satupun superkomputer
Ilustrasi 1. Sebaran Superkomputer menurut benua.
Illustration 2: Segment pengguna 500 top supercomputer..
Illustration 3: System Operasi yang digunakan pada 500 top supercomputer..
cepat dari Asia Tenggara yang masuk ke 500 klasement tertinggi. Aplikasi industri masih mendominasi pengembangan top superkomputer, disusul oleh aplikasi akademis dan penelitian, seperti terlihat pada illustrasi ke-2. Hal yang cukup menarik terlihat dari illustrasi ke-3, dimana hampir semua superkomputer itu dikembangkan dengan menggunakan system operasi Linux. Puncak klasemen TheTop500 superkomputer saat ini diduduki oleh superkomputer TITAN yang dikembangkan oleh Cray Inc dan berada di Oak Ridge National Laboratory (ORNL). Superkomputer ini mempunyai 560.640 core komputasi, 18.6888 accelerator berbasis GPU dan 710 TByte Memory. Dari sisi kinerja, system ini bisa mencapai 17.59 PetaFLOPS “hanya” dengan konsumsi energi 8,2 Mega watt. Performance tinggi dengan konsumsi daya lebih rendah ini bisa dicapai dengan adanya integrasi GPU (Graphic Processor Unit) NVIDIA di dalam sistem superkomputer tersebut. Beberapa riset unggulan yang dikembangkan dengan menggunakan superkomputer TITAN antara lain : simulasi interaksi antara atom dan elektron dalam meteri-materi magnetis, bidang fisika nuklir untuk melakukan effesiensi materi dan menekan sampah dari reaktor nuklir, molekular dinamik, global atmospheric model dan masih banyak lagi. Seperti telah disinggung sebelumnya, salah satu kunci kinerja tinggi dari TITAN adalah integrasi GPU ke dalam sistem komputer. GPU pada awalnya hanyalah merupakan salah satu device yang banyak digunakan dalam bidang grafika komputer dan game console
Card Graphic NVIDIA
untuk mempercepat proses rendering dan visualisasi objek 3-dimensi. Seiring dengan perkembangan perangkat keras, GPU tidak saja bisa dimanfaatkan dalam visualisasi, tetapi juga bisa sebagai accelerator komputasi pada platform HPC. Keuntungan dari penggunaan HPC ini adalah harganya yang relatif murah, konsumsi daya yang sangat rendah dan kemampuan yang sangat tinggi. Hanya dengan card grafis berharga kira-kira 6,5 Juta rupiah ! kita sudah bisa memperoleh sebuah sistem komputasi yang cukup tinggi dan personal. Berkaca dari kecanggihan dan pencapaian yang sudah diraih oleh negara-negara maju, akankah kita bisa mengejar ketertinggalan kita dalam bidang teknologi informasi, terutama HPC? Ataukah kita cukup berpuas diri hanya sebagai penonton dan penikmat teknologi yang mereka kembangkan sambil menghibur diri bahwa apapun usaha kita tidak akan bisa mengejar capaian mereka? Dari sisi dukungan perangkat keras, GPU merupakan salah satu pilihan dari platform yang bisa dipertimbangkan. Kemajuan teknologi rekayasa perangkat lunak telah banyak memudahkan para programmer untuk mengembangkan aplikasi pemrograman parallel dengan menggunakan platform CUDA (Computer Unified Device Architecture). Dukungan lebih baik nampaknya sangat diharapkan dari kalangan akademisi dan pegiat pendidikan Teknologi Informasi. Dalam pengamatan penulis, saat ini belum banyak program studi ilmu komputer / teknik informatika yang menawarkan pengajaran matakuliah berbasis HPC (Sistem Paralel dan Sistem Terdistribusi) untuk para mahasiswanya. Selain karena ma-
Card Graphic ATI
takuliah ini “sulit”, penyediaan fasilitas HPC memang memerlukan dana yang tidak sedikit. Mempertimbangkan hal tersebut, pengembangan satu sistem HPC atau superkomputer mempertimbangkan harus mempertimbangkan betul kebutuhan nyata dari institusi. Pengadaanya bukan hanya sebagai satu project mercusuar, tetapi diharapkan benar-benar bisa mendatangkan manfaat bagi institusi tersebut. Pendidikan dan diseminasi juga diperlukan, sehingga teknologi pada sistem tersebut tidak hanya dikuasai oleh satu orang dan semua tergantung hanya kepada orang tersebut. Bagaimana dengan STKIP Surya? saat ini sedang dirintis pengembangan sistem HPC di kampus STKIP Surya. Sistem tersebut diharapkan akan mampu mendukung penelitian dalam bidang teknologi informasi dan komputer, fisika, biologi dan bidang-bidang lain yang memerlukan. Berkat bantuan dari Rainer (salah satu vendor server di Indonesia) telah berhasil dibuat satu sistem yang saat ini mempunyai 50 core dan memori 50 GigaByte. Beberapa aplikasi yang bersifat opensource juga sudah diinstall di platform HPC yang ada untuk keperluan penelitian. Semoga di kemudian hari sistem ini bisa lebih berkembang dan bermanfaat bagi civitas akademika STKIP Surya. Agung Alfiansyah Ph.D. Ketua Jurusan Pendidikan TIK STKIP Surya, meraih gelar doktor dari Universite de la Mediterrane, Marseille, Perancis dalam bidang Matematika dan Informatika. Minat utama penelitiannya adalah Medical Image Processing yang meliputi Computer Assisted Diagnostic and Surgery, aplikasi PDE pada pengolahan citra, dan termasuk juta Computer Graphics, Scientific Visualisation dan Instrumentasi Biomedis. Parallel dengan riset utamanya, pada saat ini ia sedang mengembangkan High Performance Computing di STKIP Surya. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
13
SAINS
Pusat Olimpiade di STKIP Surya Group Surya memiliki reputasi panjang dalam bidang olimpiade sains dan matematika di Indonesia. Keikutsertaan Indonesia pertama kalinya di International Physics Olympiad (IPhO) merupakan prakarsa dari Prof. Yohanes Surya, Ph.D. yang waktu itu masih mahasiswa doktoral di College of William and Mary, Amerika Serikat.
B
ersama dengan mahasiswa doktoral lainnya Agus Ananda Ph.D., beliau melihat kesempatan bagi anak Indonesia untuk berkompetisi di IPhO ke-24 tahun 1993 yang diselenggarakan di kampus tempat mereka studi. Langkah inilah yang dianggap sebagai cikal bakal terbentuknya Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Pada debut pertamanya, Indonesia berhasil meraih prestasi memuaskan dengan menyabet 1 medali perunggu dan 1 Honorable Mention. Selanjutnya prestasi Indonesia di ajang IPhO terus menunjukkan peningkatan. Medali Perak pertama diraih Indonesia dalam IPhO ke-26 di Canberra, Australia pada tahun 1995. Tahun 1999, tim Indonesia berhasil meraih medali emas untuk pertama kalinya dalam IPhO ke-30 di Padua, Italia. Indonesia secara konsisten meraih medali emas semenjak IPhO 2002, bahkan berhasil mencapai Absolute Winner dalam IPhO 2006 di Singapura. Atas prakarsa dari Prof. Yohanes juga, negara-negara di kawasan Asia dan sekitarnya memulai Asian Physics Olympiad (APhO) pada tahun 2000 di Indonesia. APhO terus berjalan setiap tahun dan sampai saat ini sudah ada sekitar 30 negara yang pernah mengikuti APhO. Tahun ini, Indonesia kembali akan menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya.
14
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
Pak Yohanes juga berperan penting dalam pengiriman tim Indonesia ke International Olympiad in Informatics (IOI) tahun 1995 di Eindhoven, Belanda. Satu-satunya siswa Indonesia (mantan peserta seleksi TOFI) dan langsung meraih medali perak. Semenjak tahun 2008, Prof. Yohanes Surya, Ph.D. sudah tidak turun tangan secara langsung dalam pembinaan olimpiade lagi. Pembinaan olimpiade fisika diteruskan oleh Hendra Kwee, Ph.D., dan pada tahun 2011 dibentuklah Pusat Pembinaan Olimpiade Sains dan Matematika (PPOSM) STKIP Surya sebagai wadah formal untuk kordinasi kegiatan-kegiatan olimpiade. PPOSM memiliki dua divisi yaitu divisi olimpiade fisika dan divisi olimpiade matematika. Aktivitas Divisi Matematika Pelajaran Matematika yang diajarkan di sekolah sering kali hanya me-
nekankan pada kecakapan berhitung dan menghafal rumus semata. Hal ini sering kali menimbulkan rasa frustasi para siswa yang memiliki kemampuan dan ketertarikan akan Matematika tidak terlalu tinggi. Divisi Matematika PPOSM berupaya untuk mewadahi para siswa yang memiliki bakat dan motivasi yang kuat untuk mendalami matematika pada tingkatan sekolah dasar dan menengah. Melalui materi-materi tingkat olimpiade, para siswa dilatih untuh siap menghadapi tantangan yang kelak mereka hadapi di masa depan. Bagi siswa-siswi yang benar memiliki kemampuan istimewa, akan berkesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan konferensi di luar negeri. Prestasi medali bukanlah tujuan utama namun dengan aktivitas ini diharapan para siswa dapat belajar untuk mandiri, mengenal budaya berbagai bangsa, berinteraksi dengan siswa-siswi
Anggota Divisi Olimpiade Matematika Kordonator : Surya Wijaya, M.Sc. dengan tim sebagai berikut 1. Surya Wijaya, M.Sc., Kodinator Olimpiade Matematika SD & ASMOPS 2. Dra. Erni Nirmala, Kordinator Olimpade Matematika SMP 3. Debby Sanjaya, M.Si., Kordinator Olimpiade Matematika SMA 4. Inne, S.Si., Staf ahli program Olimpiade Matematika SD 5. Vivi Andria, S.Komp., S.Si., Staf ahli program Olimpiade Matematika SD 6. Ajat Adriansyah, S.Si., Staf ahli program Olimpiade Matematika SMA 7. Andrew Jonathan, B.Sc., Staf ahli program Olimpiade Matematika SMA
SAINS didikan Nasional. Saat ini kami berkonsentrasi membina siswa-siswi dalam menghadapi beberapa kegiatan berikut :
luar negeri, bahkan membangun jaringan persahabatan yang akan berguna kelak. Berikut prestasi siswa-siswi yang dibina dan kirim ke berbagai kompetisi di luar negeri 1. International Zhautikov Olympiad (lihat keterangan di bagian fisika) 2. China-Western-Mathematical-olympiad, dengan hasil 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu 3. Balkan Mathematical Olympiad 2011 dan 2012, dengan hasil 1 perak dan 3 perunggu 4. Junior Balkan Mathematics Olympiad, dengan hasil 2 perak dan 1 perunggu 5. European Girl Mathematics Olympiad 2012, dengan hasil 1 perak 6. China Southeast Mathematical Olympiad, dengan hasil 1 emas 7. Raffles Invitational Mathematics Olympiad 2012, dengan hasil 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu Prof. Yohanes Surya juga membentuk sebuah lomba Matematika dan Sains khusus untuk siswa SD, yaitu Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) yang telah diselenggarakan sejak 2011. Aktivitas Divisi Fisika Keikutsertaan group Surya dalam membina siswa ke IPhO hanya berlangsung sampai tahun 2010, pelaksanaan pembinaan siswa diambil alih oleh Departemen Pen-
1. Asian Physics Olympiad (APhO) APhO merupakan kompetisi fisika tingkat Asia untuk pelajar SMA yang terdiri dari dua bagian yaitu tes teori dan tes eksperimen. Sejauh ini, Indonesia sudah meraih 23 medali emas, 15 medali perak, 27 medali perunggu dan 35 HM dari total 13 kali berpartisipasi. PPOSM STKIP Surya setiap tahunnya menyelenggarakan seleksi untuk memilih TOFI yang akan bertanding di APhO. Seleksi terdiri dari 2 tahap. Seleksi tahap 1 diselenggarakan sekitar bulan september untuk memilih sekitar 15 siswa yang akan mengikuti pembinaan tahap 1 selama 1 bulan dan kemudian dipilih 8 siswa yang akan mengikuti pembinaan tahap 2, sekaligus akan berlaga di APhO. 2. World Physics Olympiad (WoPhO) Merupakan pertandingan/olimpiade fisika tingkat dunia untuk pelajar setingkat SMA dari seluruh dunia untuk mencari juara olimpade sesungguhnya. Peserta babak final adalah peraih medali emas dan perak dari AphO, IPhO dan peserta yang lolos babak seleksi serta undangan lainnya. Internasional Board WoPhO terdiri dari leader/mantan leader tim olimpiade fisika (APhO/IPhO) dari negara : Belanda, China, Estonia, Hungaria, Kanada, Polandia, Vietnam dan Indonesia. Informasi tentang WoPhO dapat dilihat di www.wopho.org atau melalui email :
[email protected]. 3. International Young Physicists’ Tournament International Young Physicists’ Tournament (IYPT) adalah lomba fisika berkelompok tingkat SMA secara kelompok (5 orang), diselenggarakan sejak tahun 1988 di Uni Soviet. Setiap kelompok diberi waktu kurang lebih satu tahun un-
Anggota Divisi Fisika Kordinator : Hendra Kwee, Ph.D. dengan anggota tim sebagai berikut : 1. Alexander Silalahi, Ph.D. Koordinator IYPT 2. Hendra Kwee, Ph.D. Koordinator APhO 3. Herry Kwee, Ph.D. Koordinator WoPhO dan President of WoPhO 4. Jong Anly Tan, Ph.D. Koordinator University Physics Competition 5. Zainul Abidin, Ph.D. Koordinator First Step to the Nobel Prize) 6. Franky Lumbantobing, M.Sc. Koordinator IZhO 7. Panji Achmari, S.Si. Staf Ahli 8. Yendi, S.Si. Koordinator produksi alat eksperimen
tuk melakukan riset pada 17 soal terbuka (open questions) yang diberikan di situs IYPT, www.iypt.org. Di kompetisi tersebut, setiap tim secara bergiliran menjadi reporter, opponent, dan reviewer. PPOSM pertama kali mengirimkan siswa ke IYPT pada tahun 2012, ketika IYPT ke-25 diselenggarakan di Bad Saulgau, Jerman yang diikuti oleh 28 negara di dunia. Saat ini PPOSM sedang melakukan pembinaan siswa untuk mengikut IYPT ke26 yang akan diselenggarakan di Taiwan. 4. International Zhautykov Olympiad International Zhautykov Olympiad (IZhO) adalah kompetisi sains tahunan di bidang fisika, matematika dan informatika yang diselenggarakan di kota Almaty, Kazakhstan. Kompetisi ini merupakan kompetisi berbasis sekolah, yang terselenggara atas inisiatif “RSPhMSBS named after Zhautykov”. Tim Indonesia mulai mengikuti tahun 2006, dan sejauh ini telah berhasil memperoleh 38 medali (8 emas, 14 perak dan 16 perunggu) 5. University Physics Competition The University Physics Competition (uphysicsc.com) adalah kompetisi tingkat internasional untuk mahasiswa sarjana (S1) secara kelompok. Satu tim terdiri dari tiga mahasiswa yang dalam 48 jam akan menyelesaikan persoalan fisika yang berkaitan dengan riset atau persoalan di dunia nyata, dan menulis hasil analisa mereka dalam bentuk paper. STKIP Surya mengikuti kompetisi ini sejak tahun 2011, dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan (medali perak tahun 2011, dan accomplished competitor tahun 2012). 6. First Step to Nobel Prize in Physics Kompetisi First Step to Nobel Prize in Physics dimulai sejak tahun 1992, merupakan kompetisi untuk siswa SMA dan berumur tidak lebih dari 20 tahun. Dalam kompetisi ini, siswa diminta untuk mengerjakan suatu riset fisika dan menuliskannya dalam bentuk makalah ilmiah berbahasa Inggris. Tidak ada batasan untuk topik riset yang dipilih, sejauh berhubungan langsung dengan fisika.
Tim Penulis : Hendra Kwee, Ph.D., Alexander Silalahi, Ph.D., Herry Kwee, Ph.D., Jong Anly Tan, Ph.D., Zainul Abidin, Ph.D., Franky Lumbantobing, M.Sc., dan Surya Wijaya, M.Sc. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
15
KEMAHASISWAAN R
Kegiatan dan Prestasi Mahasiswa Oleh : Rifky Muhida, Ph.D. dan Tju Suminar Ayu, S.Pd.
Selain kesibukan perkuliahan dan kegiatan akademik lain, mahasiswa STKIP Surya juga selalu disibukkan dengan kegiatan-kegiatan non akademik yang bertujuan memperkaya pengalaman dan keahlian bagi para mahasiswa.
B
erbagai kegiatan positif tersebut pada akhirnya sangat membantu para mahasiswa itu sendiri untuk dapat berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik, berikut ini beberapa kegiatan dan prestasi yang telah dicapai oleh para mahasiswa STKIP Surya beberapa waktu ini. Penyuluhan Anti Narkoba Kegiatan Penyuluhan tentang penyalahgunaan narkotika dan zat terlarang dilaksanakan atas kerjasama STKIP Surya dan Badan Narkotika Nasional tanggal 25 September 2012 bertempat di Gedung Sure Center. Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan narkotika dan zat ter-
16
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
larang lainnya di kalangan mahasiswa STKIP Surya. Sekitar 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan staf cukup antusias mengikuti kegiatan ini. Forum Indonesia Muda Pada tanggal 28-29 Oktober 2012 lalu sejumlah mahasiswa STKIP Surya mengikuti kegiatan Forum Indonesia Muda ke 13 dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda. Acara dilaksanakan di Taman Wiladatika, Cibubur dengan diikuti oleh perwakilan mahasiswa terbaik dari tiap perguruan tinggi di Indonesia, tercatat sebanyak 2.053 mahasiswa mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Jhon Hendry Tafui, mahasiswa jurusan Matematika angkatan 2011 berhasil mendapatkan predikat sebagai peserta terbaik, sedangkan Yully Bertha Aga Gombo mahasiswa jurusan pendidikan matematika tangkatan 2010 dinobatkan sebagai peserta favorit. Leadership Camp HMP Matematika Ketua dan Wakil Ketua HMP Matematika periode 2012/2013 yang baru saja terpilih bersama pengurus HMP lainnya mengadakan kegiatan “Leadership Camp HMP Matematika STKIP Surya” yang dilaksanakan pada tangal 8 – 9 Januari 2013, di Gedung Sure dan sekitarnya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih kepemimpinan, pengetahuan staf, loyalitas, dan Kerjasama mahasiswa HMP Matematika itu sendiri, sebagai bekal untuk melaksanakan kepungurusan satu tahun ke depan. Dihadiri Puket III/Bidang Kemahasiswaan yang membuka acara tersebut sekaligus memberikan materi tentang “Menjadi Pengurus Organisasi yang Multi Talent”.
KEMAHASISWAAN KKTI GMM 2012 Tiga kelompok mahasiswa STKIP Surya berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan memborong semua kejuaraan dalam Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Gema Mahasiswa Matematika tahun 2012 (KKTI GMM 2012) yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Mereka adalah para mahasiswa dari jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2010 dan 2011. Dalam presentasi pada babak final, mereka berhasil meyakinkan para juri untuk mendapatkan nilai yang terbaik, bahkan mengalahkan para finalis lain yang berasal dari universitas ternama. Para mahasiswa tersebut telah mempersiapkan diri untuk lomba karya tulis ilmiah tersebut sejak bulan agustus lalu dibawah bimbingan para dosen STKIP Surya, antara lain: Nenden Octavarulia Shanty, M.Sc., Abdul Azis Abdillah, M.Si., Wiwik Wijayanti, M.Sc., Rully Charitas I. P., M.Pd Tantangan terberat yang dihadapi oleh para mahasiswa adalah cara menuangkan ide ke dalam bentuk tulsian yang menarik dan pengalaman melakukan presentasi di depan para juri yang masih sangat minim, apalagi
dalam sebuah arena kompetisi seperti ini. Talk Show, Dialog Lintas Budaya, Bazar dan Pentas Seni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Surya mengadakan acara “Talk Show, Dialog Lintas Budaya, Bazar dan Pentas Seni” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Desember 2012 bertempat di Gedung Sure Center. Selain diisi dengan dialog lintas budaya bersama perwakilan mahasiswa dari masing-masing daerah yang ada di STKIP Surya, acara juga dimeriahkan dengan pementasan kesenian daerah dari perwakilan mahasiswa berupa musik, tarian dan juga diisi penampilan dari UKM STKIP Surya seperti UKM Hiphop dan paduan suara. Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Angkatan III Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) angkatan III dilaksanakan pada tanggal 25 – 27 Februari 2013 diikuti 41 orang mahasiswa. Bentuk kegiatan LDKM kali ini meliputi penyampaian teori dan kegiatan praktek. Seluruh peserta dibagi dalam 4 kelompok, selain menerima
Prestasi Mahasiswa STKIP Surya dalam KKTI 2012 Prestasi Juara I
Nama • •
Juara II
• •
Juara III
• •
Judul Makalah
Ingri Lalan (2010 asal Kupang) Limson Putislutut (2010, Kupang)
makalah Kegunaan Konsep Nilai Tempat pada Perkalian Bilangan Dua Angka dengan Dua Angka dengan Metode GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan)
Yanti Nenobahan (2010, Kupang) Denti V. E. Nuban (2010, Kupang)
Peran “Gunung dan Lembah” Sebagai Alat dalam Mempelajari Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Metode GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan)
Jhon Hendry T. (2011, Kupang) Handis Setioko (2011, Belitung)
Juara III, Penerapan Metode GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan) dalam Pengajaran Konsep Pembagian untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar
materi-materi tentang kepemimpinan dan kegiatan kemahasiswaan dari para dosen dan tutor STKIP Surya, kepada para mahasiswa juga diberikan kegiatan-kegiatan studi kasus seperti perencanaan suatu kegiatan/acara, persiapannya mulai konsep acara, pembuatan surat dan proposal, komunikasi dengan birokrasi dan pihak terkait lainnya, presentasi proposal sponsor hingga pelaksanaan evaluasi. Dengan kegiatan studi kasus ini diharapkan dapat memberikan gambaran aplikasi nyata dalam menjalankan organisasi kemahasiswaan. Kenny Saptia Anugrah mahasiswa jurusan Fisika angkatan 2012 berhasil mencatat prestasi memuaskan dan terpilih sebagai peserta terbaik. Pembekalan Mahasiswa dan Pentas Seni Pembekalan kemahasiswaan STKIP surya, dilaksanakan selama dua hari yaitu pada hari Senin, 4 Maret 2013 yang diperuntukan angkatan 2010 dan 2011 sedangkan hari Selasa, 5 Maret 2013 diperuntukan untuk angkatan 2012. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa STKIP Surya bersemangat dalam belajar, berkarya, berprestasi, dan taat terhadap peraturan di kampus, asrama, maupun di lingkungan sekitar. Acara ini juga diisi materi pembekalan dari Kapolsek Kelapa Dua bapak Kompol Muh. Iqbal. Selain acara pembekalan perkuliahan bagi mahasiswa, kegiatan ini juga diisi dengan pementasan kreatifitas seni, salah satunya adalah pementasan drama oleh “Teater Atom” yang merupakan salah satu kegiatan kemahasiswaan dengan membawakan cerita karya mereka sendiri berjudul “Cangkul“ yang bercerita tentang perjalanan seorang anak petani yang menjadi sombong setelah mendapatkan kesempatan belajar di kota besar.
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
17
SUARA MAHASISWA
Dul Muluk, Perahu Bidar, dan Gayung Bersambut Oleh: Galuh Titi Fatimah dan Nurdini El Munawarah
Gambar : image.detik.com
S
elain terkenal dengan makanan khasnya, Palembang juga dikenal memiliki banyak ragam budaya yang unik. Mulai dari kain tradisional (songket dan jumputan), berbagai macam tari tradisional seperti Tari Gending Sriwijaya yang biasa dipentaskan sebagai tari selamat datang dan Tari Tanggai yang merupakan tarian yang biasa ditampilkan dalam upacara pernikahan adat Palembang. Upacara pernikahan khas Palembang juga terkenal dengan kemegahan, keanggunan, dan keindahan
yang berkembang dibawah pengaruh kental dari dinasti kerajaan Sriwijaya. Selain itu, Palembang juga terkenal dengan kesenian Dul Muluk, Perahu Bidar, dan berbalas pantun “Gayung Bersambut”. Kesenian Dul Muluk merupakan sebuah pementasan semacam drama yang menampilkan lakon-lakon gambaran kehidupan sehari-hari. Kesenian Dul Muluk ini sering ditampilkan pada acara-acara seperti seminar, jumpa penulis dan acara-acara santai lainnya. Selain itu kesenian ini
Kyahnid Byag Oleh: Delson Albert Gebze
M
erauke terletak ujung timur Nusantara. Masyarakat kota Merauke terbagi atas dua suku besar yaitu, suku Malind pantai dan Malind deg (hutan). Dimana suku malind pantai memiliki mata pencarian sebagai nelayan, sedangkan Malind deg memiliki mata pencarian sebagai pemburu binatang liar. Konon menurut para leluhur kami, kota Merauke sebenarnya hanya memiliki satu suku saja yaitu suku Malind, karena kami memiliki garis keturunan dari satu nenek moyang. Dahulu kala pernah terjadi peperangan sesama suku Malind, sehingga suku Malind terpecah menjadi dua. Namun
18
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
Gambar : internet
begitu kedua kubu tersebut tetap menjaga dan mewarisi kebudayaan, adatistiadat, dan tradisi yang sama. Salah satunya adalah acara adat Kyahnid byag (pesta kumpul anak panah) yaitu pesta tradisi dari para leluhur yang telah dilaksanakan secara turun-temurun sampai sekarang. Kyahnid byag biasanya dilakukan pada saat panen hasil bumi yang mereka tanam seperti; pisang, ubi, kelapa, petatas, sagu, wati (minuman adat yang memabokan), dan lain-lain, para orang tua mama mulai mengundang semua saudara laki-lakinya untuk membuat pesta kyahnid byag untuk anak laki-lakinya.
juga menampilkan syair-syair dan juga ada unsur humornya. Perahu Bidar merupakan pertunjukan perahu unik yang dihias dengan sangat cantik, pertunjukan ini biasanya diadakan di Sungai Musi di dekat Jembatan Ampera. Selain dihias biasanya juga diadakan lomba perahu bidar, yang diadakan pada hari ulang tahun Kemerdekaan RI. Berbalas Pantun “Gayung Bersambut,” merupakan sebuah kebudayaan yang ada sejak dulu. Gayung Bersambut merupakan suatu kegiatan dimana dibagi 2 kelompok yang satu pemuda yang satu pemudi kemudian mereka berbalas pantun. Palembang juga memiliki banyak lagu daerah diantaranya adalah lagu Melati Karangan, Dirut, Dek Sangke, Kebile – bile, Cup Mak Ilang, dan lain-lain. Palembang juga memiliki Rumah Limas yang merupakan rumah adat. Seperti namanya atap rumah adat ini berbentuk limas. Selain itu rumah adat yang khas di Palembang adalah Rumah Terapung. Rumah Terapung merupakan rumah yang dibuat terapung, karena berdiri diatas sungai musi. Dalam pesta ini yang berhak memberikan anak panah hanyalah kalangan paman dari garis keturunan ibu. Sesaat sebelum pesta dimulai biasanya para paman melakukan rapat adat dan ritual adat, setelah itu mereka menghias diri dan memakai pakaian adat. Kemudian para om-om berkumpul membentuk satu barisan panjang yang dimulai dari om paling tua sampai om paling muda berdasarkan silsilah keluarga orang tua mama, saat itulah pesta kyahnid byag dimulai. Om-om akan menberikan perlengkapan berburu berupa anak panah, tombak, dan busur yang mereka buat khusus untuk keponakan mereka dan satu-persatu omom mulai maju memberikan apa yang mereka bawa kepada keponakan lakilaki mereka yang sedang berlutut. Setelah keponakan mereka menerima apa yang diberikan oleh para paman, mereka akan dikumpulkan dalam satu ruangan dan diberi nasihat. Tujuan dari pesta kyahnid byag ini adalah para om-om mengharapkan hasil anak panah yang terkumpul bisa dipakai untuk berburu dan latihan berburu sedangkan makna dari pesta ini adalah supaya keponakan mereka bisa saling mengenal dan mengetahui silsilah keluarga, agar tidak terjadi perkawinan antar saudara dan harus hidup rukun sesuai aturan dan norma yang berlaku di tengah-tengah suku Malind.
Noken, Warisan Budaya Dunia Oleh : Anne Sirati, M.Sc.
T
as rajutan khas Papua, Noken, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage). Penetapan itu dilakukan dalam Sidang Komite Antar-Pemerintah ke-7 untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Markas UNESCO di Paris, Prancis pada 4 Desember 2012. UNESCO adalah salah satu badan dalam Perserikatan Bangsa Bangsa yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Wakil Menteri Bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Wiendu Nuryanti menyambut gembira inskripsi itu. “Pengakuan UNESCO ini akan mendorong upaya melindungi dan mengembangkan warisan budaya Noken, yang dimiliki oleh lebih dari 250 suku bangsa di Provinsi Papua dan Papua Barat,” kata Wiendu. Usulan noken sebagai warisan dunia sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir dengan beberapa kali revisi dan pada 4 Desember 2012 berhasil diperjuangkan di hadapan 26 anggota komite warisan dunia yang dihadiri wakil dari 189 negara. Noken adalah tas anyaman tradisional yang biasa dibawa oleh
wanita Papua. Noken biasa disampirkan di kepala dan digunakan untuk membawa macam-macam benda. Tas ini biasanya dibawa di kepala untuk membawa barang kebutuhan sehari-hari, seperti hasil-hasil pertanian (sayuran, umbi-umbian, dan barang dagangan) ke pasar, sedangkan yang kecil biasa dipakai untuk membawa kebutuhan pribadi. Tak hanya itu, Noken juga dipakai dalam upacara dan sebagai kenang-kenangan untuk tamu. Noken juga dapat dipakai untuk menggendong anak karena sirkulasi udaranya aman, Noken dibuat menggunakan daun-daun pandan dan daundaun lainnya. Selain itu, Noken juga dipercaya dapat memperkuat otot-otot anak ketika berada di dalam gendongan Noken. Selain sebagai alat pembawa barang, Noken Papua memiliki sejumlah simbol dan makna. Diantaranya, sebagai simbol kejujuran, simbol persatuan dan kedamaian serta bermakna kesuburan bagi kaum wanita. Proses pembuatan Noken, waktu membutuhkan waktu yang cukup bervariasi. Untuk yang berukuran kecil, jika fokus dikerjakan dapat diselesaikan dalam waktu 1 hingga 2 hari, namun jika
Gambar : papuaweb.org
diselingi dengan pekerjaan lain, mungkin dapat selesai dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Sedangkan untuk Noken yang berukuran besar, bisa mencapai waktu pengerjaan hingga 1 tahun. Noken ini biasa disebut dengan Noken Emas. Disain modern dari Tas Noken dengan keindahan berbagai macam warna dapat didapatkan di pasar tradisional di Papua. (dari berbagai sumber)
nilai angka-angka yang diwakili oleh masingQuizMatematika 2 Tentukanlah masing huruf sedemikian sehingga proses penjumlahan
1
Tunjukkan berapakah angka yang hilang (?) pada tabel angka di bawah ini dan berikan penjelasannya.
dan pengurangan berikut menjadi benar.
CAPEK NAIK + SEPEDA
HARI RAYA + MAKAN
MINUM SUSU SAPI
-
berapakah 3 Tunjukkan angka yang hilang (?)
pada lingkaran bilangan di samping ini dan berikan penjelasannya.
Sumber : 3joy2010.blogspot.com/
Sumber : ccpsp3charity.blogspot.com/
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
19
BUKU
Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya Oleh : Eva Maulina Aritonang, S. Kom
M
enulis bukanlah sesuatu yang asing lagi, apalagi pada era digital seperti sekarang ini. Banyak artikel dan sumber ilmu yang bebas kita dapatkan dari Google akibat aktifitas MENULIS. Namun untuk beberapa orang, MENULIS merupakan sebuah kegiatan yang membosankan dan tak layak dijadikan hobi. Tapi, taukah anda bahwa menulis memiliki banyak manfaat, antara lain: mencegah kepikun an, instrumen perekam sejarah, instrumen untuk menjaga ilmu, pendapat, pemikiran, opini dan argumen untuk disebarkan lebih luas bahkan sebagai media belajar? Berawal dari kesadaran mengenai manfaat menulis itulah, maka banyak dosen dan tutor STKIP Surya yang juga ikut mengikat ilmunya lewat “Menulis Buku”. Lalu apa saja buku yang sudah dapat kita nikmati ditahun 20122013 ini?
20
komputasi/computing dimana sumber daya seperti processor/computing power, storage, network dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan/internet menggunakan pola akses remote. Java for Beginners with Eclipse 4.2 Juno Buku ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo di akhir 2012, membahas kulit luar pemrograman, java tingkat dasar, cara menggunakan Eclipse, dasar-dasar debugging, konsep object oriented programming dan memberikan banyak contoh program sederhana. Buku setebal 136 halaman ini ditulis oleh dosen dan tutor TIK bernama Alfa Satyaputra, M.Sc dan Eva Maulina Aritonang, S.Kom.
Mengenal Komputer for Beginners Ditulis oleh Rully Charitas I. P dan diterbitkan oleh Andi Offset pada tahun 2012. Buku yang ditulis oleh salah satu Dosen STKIP Surya ini, berisikan tiga bab dengan 120 halaman yang membahas pengenalan komputer mulai dari sejarah komputer, bagian-bagian komputer dan aplikasi atau perangkat lunak penunjang komputer.
Jaringan MESH : Solusi Jitu Membangun Jaringan Wireless Gotong RoyongTanpa Access Point Ditulis oleh Onno W. Purbo setebal 134 halaman. Buku ini memberikan pengajaran mengenai teknologi wireless se-perti : Teknik routing pada MESS, Instalasi OLSR di komputer, freifunk firmware, Membuat sistem operasi OPEN WRT, Instalasi dan operasi OPEN WRT pada router dan AP, sambungan ke internet dan jaringan lain. Buku ini diterbitkan oleh Andi Offset pada awal tahun 2013
Membuat Sendiri Cloud Computing Server menggunakan Open Source Penulis buku ini sudah tidak asing di telinga kita. Salah satu pakar IT Indonesia, Onno W. Purbo –lah pengarang dari buku setebal 116 halaman ini. Buku yang diterbitkan oleh Andi Offset pada tahun 2012 ini membahas Cloud Computing yang merupakan sebuah model
1001 Cara Mendobrak Situs yang Diblokir Ditulis oleh Eva Maulina A, S. Kom bersama dengan Tria Umbara, S. Pd dan Raffy Hidayat dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo di awal tahun 2013. Buku setebal 140 halaman ini mengajarkan kita berbagai macam cara menembus dan mendobrak semua situs yang
Buletin BuletinSTKIP STKIPSurya Surya||Edisi Edisi11||Volume Volume22||Maret, Maret,2013 2013
diblokir juga memberikan pengetahuan mengenai software pendukung pemblokiran situs negatif di rumah. Mengenal Software for Beginners Ditulis oleh Rully Charitas I. P bersama Eva Maulina A, S. Kom, Siti Shinta Andayani S.Kom dan Elfa Silfiana Amir, S. Pd. Buku yang memiliki tebal 132 halaman ini merupakan lanjutan dari buku “Mengenal Komputer for Beginners”. Buku ini mengupas tuntas mengenai pengenalan software, penggolongan software, bagaimana cara menginstal beberapa software dan tips and trik mengotak-atik software-software tersebut. Buku ini diterbitkan oleh Andi Offset dan sudah tersedia di toko buku sejak awal tahun 2013 lalu. What Next??? Akankah kita semua juga tertarik untuk mengikat ilmu seperti yang lainnya? Sumber: http://edukasi.kompasiana. com/2012/11/20/10-manfaat-menulis-510404. html
Alfa Satyautra M.Sc. dan Eva Maulina Aritonang S.Kom penulis buku Java for Beginners with Eclipse 4.2 Juno
RISET
Penelitian Komputasi Biofisika Oleh : Dr. Eng, Niki Prastomo
P
ada saat ini di STKIP Surya sedang dilakukan usaha pengembangan sistem Supercomputer atau High Performance Computing (HPC) System untuk mendukung penelitian dalam bidang teknologi informasi dan komputer, matematika, fisika, dan biologi. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan bagi pengembangan teknologi di bidang lain. Sampai awal tahun 2013 ini, sistem dengan 50 cores komputasi dan 50 GigaByte memori telah berhasil diwujudkan dengan adanya kerjasama dengan salah satu vendor server di Indonesia, yaitu RAINER. Sistem HPC di STKIP Surya dinamakan Su-
Sistem awal superkomputer yang ada di STKIP Surya
perkomputer Surya Sangat Pintar, atau biasa disebut dengan SuSuSaPi. Salah satu topik penelitian yang dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas HPC SuSuSaPi adalah penelitian di bidang komputasi biofisika oleh Dr. Alexander Silalahi dan Dr. Agung Alfiansyah. Penelitian yang dilakukan adalah studi tentang bagaimana rantai strukur 3 dimensi (3D) protein terbentuk dari sebuah rantai polypeptida yang dihasilkan oleh proses translasi yang melibatkan messenger RNA(mRNA). Proses bagaimana rantai polypeptida menjadi Struktur 3D lazim disebut protein folding. Dalam protein
Protein_folding_wikipedia : Ilustrasi bagaimana dari rantai polypeptida menjadi protein dengan struktur 3D tertentu. sumber : www.wikipedia.org
folding ini terjadi proses fisik dimana polypeptide tersebut bertransformasi bentuk dari bentuk random coil menjadi bentuk 3D yang berkarakter khusus dan spesifik. Struktur 3D protein yang spesifik memberikan fungsi yang spesifik pula. Setiap peptida merupakan rangkaian atom-atom karbon, nitogen, oksigen, dan hidrogen. Interaksi antara atom-atom tersebut dan interaksi dengan lingkungan sekitar, didalam sel, menentukan bagaimana bentuk struktur akhir 3D protein. Salah satu tujuan mempelajari protein folding adalah untuk mengetahui penyebab penyakit alzheimer, parkinson, dan sapi gila dimana beberapa protein dapat membentuk struktur 3D yang tidak normal (misfold) yang kemudian memicu protein-protein lainnya untuk juga misfold. Proses protein folding dapat dipelajari secara eksperimental dengan berbagai macam teknik, diantaranya adalah Protein Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy, Circular Dichroism, Dual Polarisation Interferometry, Proteolysis dan Optical Tweezers. Namun, dengan perkembangan ilmu dan teknologi, saat ini proses protein folding juga dapat diprediksi dan disimulasikan dengan menggunakan computer. Dikarenakan kompleksitas dari sistem yang ditinjau diperlukan sumber daya komputasi yang besar, maka disinilah HPC SuSuSaPi menunjukkan peran pentingnya.
Alzheimer_protein_misfold: Ilustrasi bagaimana protein-protein yang misfold berkumpul(beragregat) menjadi plak2 di orang yang terkena penyakit alzheimer. sumber : www.ciam.unibo.it
Buletin BuletinSTKIP STKIPSurya Surya||Edisi Edisi11||Volume Volume22||Maret Maret2013 2013
21
RESENSI BUKU
Tofi (Perburuan Bintang Sirius)
P
rof. Yohanes Surya bersama dua penulis lain, Ellen Conny dan Sylvia Lim, menghadirkan novel yang mengisahkan tentang petualangan Tofi. Novel ini merupakan novel pertama dari trilogi petualangan Tofi yang mengetengahkan warna-warni dunia ilmuwan yang jauh dari gambaran kebanyakan orang. Melalui dua jilid novel seri pertama ini, penulis membawa pembaca melihat sisi lain kehidupan ilmuwan. Khususnya ilmuwan muda dengan likaliku dunia remajanya. Adalah Tofi, seorang remaja yang menggilai fisika. Ayahnya adalah ilmuwan Indonesia pertama yang meraih nobel. Ia begitu ingin keluar dari bayang-bayang nama besar sang ayah, menjadi dirinya dan menancapkan eksistensinya sebagai seorang “Tofi” dan bukan anak seorang ilmuwan besar. Hari-hari Tofi tak hanya diwarnai dengan ledakan-ledakan akibat eksperimennya, tetapi juga ledakan canda, tawa, duka, dan cinta yang tercipta bersama orangorang di seputaran orbitnya. Aurora, Marchia, dan Marissa, tiga adik perempuan Tofi yang berbeda karakter. Jika Aurora cenderung pendiam dan tertutup, Marchia dan Marissa yang merupakan saudara kembar adalah sebaliknya. Namun demikian, Aurora mampu menjadi kakak yang dapat diandalkan bagi kedua adik kembarnya yang lebih sering bertengkar ketika bersama itu. Sementara sebagai adik, Aurora adalah sosok yang perhatian terhadap kakaknya. Rahul, William, dan Billy adalah tiga sahabat Tofi yang banyak menghabiskan waktu bersamanya. Ra-
22
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013
Penulis Penerbit
: Prof. Yohanes Surya, Ph.D., Ellen Conny, Sylvia Lim : PT. Kandel, Tangerang (2012)
Resensi Oleh
: Budi Utami, S.Si (Tutor di STKIP Surya)
hul dengan naluri bisnisnya, William dengan naluri agen rahasianya serta Billy yang terobsesi dengan cinta sejati. Terlepas dari keunikan masing-masing, mereka adalah sahabat yang perhatian dan setia kawan. Cerdas dan populer di kalangan gadis-gadis sekolah layaknya Tofi, Jupiter adalah seteru abadi Tofi. Bersama tiga pengikutnya, Ganymede, Thyon, dan Callisto; Jupiter tak pernah kehabisan akal melakukan aksiaksi yang memancing kemarahan Tofi. Perseteruan di antara mereka meruncing dengan hadirnya Miranda, gadis cantik yang menjadi ketua klub Fosfor yang baru, dimana Jupiter, sang planet raksasa sekarang hanya berputar-putar di sekitar satelit kecil Uranus, Miranda. Berawal dari keikutsertaan dalam ajang Science To Generation (STG) demi melepaskan ketergantungan klub Fosfor dari dewan Newtonian, Tofi dan kawan-kawan merasakan lebih dari ketegangan sebuah ajang perlombaan sains. Terjebak dalam suatu keadaan yang membawa mereka untuk menyelami kisah kelam masa lalu. Siapa sangka misteri kematian seorang bernama Julius membawa mereka terlibat dalam pergulatan perebutan cincin yang bahkan tak mereka tahu menyimpan rahasia apa. Tofi dan keempat anggota tim STG Odyssa College lainnya tak pernah membayangkan bahwa malam itu akan menjadi malam terkelam mereka. Diburu makhluk tak kasat mata yang telah mengintai mereka selama STG. Dikejar – kejar oleh makhluk – mahkluk unik dan berbahaya yang tidak mengenal belas kasihan dengan maksud memperebutkan cincin misterius tersebut, menjadikan petualangan yang tidak terlupakan oleh Tofi. Apakah Tofi, adiknya, serta ketiga sahabatnya mampu melewati malam mengerikan tersebut dengan selamat? Rahasia apa sebenarnya yang disimpan cincin tersebut? Pertanyaan-pertanyaan itu terjawab dalam novel ini yang disaji-
kan penulis dengan bahasa yang ringan dan mengalir. Penggunaan istilah-istilah ilmiah pun disertai penjelasan yang diberikan pada catatan kaki. Alur cerita utama memiliki daya magnet yang mampu mengikat ketertarikan pembaca pada keragaman pernak-pernik cerita yang membuat novel ini menjadi tidak monoton dan membosankan. Penulis bukan hanya membawa pembaca berimajinasi tentang pulau Kencana tempat tinggal Tofi dan keluarganya yang futuristik, melainkan juga berpetualang menyusuri sudut-sudut kota Bandung yang terlupakan. Walaupun sains bisa dikatakan mendominasi novel ini, tetapi penulis mampu memberikan sentuhan sejarah dengan apik. Beberapa hal yang terasa mengganggu ketika membaca bagian awal novel ini adalah nama beberapa karakter yang asing dan terkesan “maksa”. Namun, seiring berkembangnya cerita dan banyaknya karakter yang terlibat, pembaca akan merasa terbantu dengan pemilihan nama yang unik tersebut. Lihat saja nama ketiga pengikut Jupiter yang merupakan nama satelit dari planet tersebut. Selain itu, penjelasan singkat dari hampir semua karakter yang terlibat dalam cerita di bagian awal terasa agak membosankan. Walaupun hal ini bisa menjadi panduan bagi pembaca, ada baiknya tidak semua yang terlibat dalam cerita dikenalkan di bagian awal. Akan lebih menarik bagi pembaca untuk menemukan tokohtokoh tersebut seiring berjalannya cerita. Hal lain di luar cerita yang cukup mengusik kenyamanan ketika membaca adalah kesalahan ejaan yang tidak hanya satu atau dua. Namun demikian, terlepas dari beberapa hal tadi, novel ini layak untuk dibaca. Sejenak melepaskan diri dari rutinitas dan menyelami lembar demi lembar novel ini tentu akan membawa penyegaran kembali. Tidak hanya ketegangan petualangan atau kisah manis persahabatan yang ditawarkan, tetapi juga indahnya sains dalam kehidupan.
SAINS Center of Math Gasing di STKIP Surya Oleh : Niken Taufiqurrahmi, M.Sc.
M
ungkin pembaca sudah tidak asing lagi dengan logo diatas, logo gasing yang imut-imut ini, merepresentasikan namanya, GASING (gampang, asyik, & menyenangkan). Berdasarkan kepedulian terhadap pendidikan terutama sains dan matematika, Prof. Yohanes Surya, Ph.D. di Surya Institute mengembangkan dan menyebarluaskan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika yang diberi nama Matematika GASING (GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan). Dengan Matematika GASING, matematika yang semula dianggap momok dan merupakan pelajaran yang ditakuti oleh peserta didik menjadi mudah dipahami dan menjadi pelajaran yang disukai oleh peserta didik. Untuk lebih menyebarluaskan metode pembelajaran ini, pada awal
2013 didirikanlah Center yang dinamakan Centre of Math Gasing. Centre yang memiliki visi menjadi pengembang Matematika GASING untuk mempercepat terwujudnya Indonesia Jaya ini telah melakukan pelatihan GASING tidak hanya di kota besar saja, tapi juga telah menjangkau pulau-pulau lain di Indonesia, seperti Sumatera, Ambon, Kalimantan, Batam, dan lain-lain. Pelatihan Matematika GASING yang sedang berjalan diantaranya: pelatihan 1.830 Guru di Ambon (implementasi ke 30.000 siswa), kerjasama dengan Pemda Ambon; pelatihan 220 Guru di Sibolga, kerjasama dengan Danrem KS 023 dan Bank Indonesia, pelatihan 200 Guru di Kudus (implementasi ke 600 siswa), pelatihan 130 Guru di Batam (implementasi ke 390 siswa). Pelatihan ini terbuka untuk umum dan telah diikuti puluhan ribu peserta. Telah tercatat satu rekor dunia pada pelatihan Matematika GASING untuk 2.000 ibu-ibu di Palembang pada tanggal 9 Juni 2011 dari Guinness Book of Record dan satu rekor nasional dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada pelatihan Matematika GASING untuk 30.000 siswa di Ambon pada tanggal 1 Oktober 2012.
Center for Educational Technology (CET) Oleh : Niken Taufiqurrahmi, M.Sc.
T
eknologi yang diaplikasikan di bidang pendidikan mengalami perkembangan pesat akhir-akhir ini, diantaranya cloud computing, pengajaran berbasis permainan, mobile de-
vices, augmented reality (GPS, video, pattern recognition), dan lain lain. Dengan teknologi internet dan multimedia yang semakin berkembang, tentu saja hal ini akan memiliki peranan sangat penting di bidang pendidikan, tidak hanya memberikan akses ke ilmu pengetahuan dan sumber referensi yang tidak terbatas, tapi juga kesempatan untuk belajar dimanapun dan kapanpun. Meskipun demikian, di Indonesia teknologi di bidang pendidikan ini masih tergolong rendah, disebabkan oleh berbagai hambatan seperti : guru yang kurang memiliki kemampuan komputer, sekolah yang tidak menyediakan fasilitas, dan siswa
Target pelatihan tidak hanya ke siswa dan guru-guru saja, tapi juga ke ibu rumah tangga bahkan tentara. Ribuan tentara telah mengikuti pelatihan Matematika GASING. Tentaratentara yang sering ditugaskan ke daerah pedalaman akan lebih mudah menjangkau anak-anak di pedalaman, sehingga diharapkan metode ini lebih tersebar ke penjuru tanah air. Dengan Ketua Center of Math Gasing, Bapak Ali Godjali, Phd, dan peneliti Josephine Kusuma, Ph.D dan Meilani Hartono, S.Si., M. Pd, diharapkan Matematika GASING dapat dikembangkan dan disebarkan lebih lanjut sehingga Matematika GASING ini makin tersebar dan diakui di seluruh dunia.
yang mengerti teknologi namun belum menggunakannya secara optimal. Hal inilah yang melatar belakangi di bentuknya Center for Educational Technology (CET) ini. Center ini memiliki visi sebagai centre yang diakui secara nasional, dan sebagai pusat acuan dalam teknologi pendidikan. Center ini dipimpin oleh Bapak Budi Chang, S.Kom MM, dengan peneliti: Aswin Simatupang, S.Si., Chrismawaty Ridwan, M.Sc., Hari Juliarta Priyadi, S.Si., Meisi Kacaribu, M.Sc, Pauline Pasaribu, M.Sc, Yunianto Purnomo, M.Kom. Penelitian yang sedang dilakukan diantaranya: Mengintegrasikan teknologi di dalam kelas; e-learning and social learning untuk guru sekolah dasar; K-12 Pengembangan Konten Digital (e-content untuk matematika dan IPA Sekolah Dasar); dan Keterampilan digital untuk Siswa dan Guru (pelatihan & seminar ICT untuk guru dan murid). Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret 2013
23
REKAM PERISTIWA
Sekitar 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan staf mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Penyalahgunaan Narkotika dan obat terlarang yang diselenggarakan atas kerjasama STKIP Surya dan Badan Narkotika Nasional pada tanggal 25 September 2012
STKIP Surya menyelenggarakan “Seminar Open BTS” tanggal 29 Oktober 2012 di kampus STKIP Surya dengan menghadirkan pembicarapembicara kelas dunia yang memang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang tersebut yaitu Kurtis Heilmerl dan Onno W. Purbo.
Bekerjasama dengan Laboratorium Klinik Biomedika, STKIP Surya mengadakan pemeriksaan kesehatan standar untuk seluruh mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah dini dalam proses peningkatan taraf kesehatan para mahasiswa. Dengan kondisi kesehatan yang baik, diharapkan proses belajar-mengajar pun akan menjadi lebih baik.
Selasa siang (11/Des/2012), kampus STKIP Surya dihadiri lebih dari 240 orang peserta Workshop Superkomputer dari berbagai kalangan. Ke-giatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi High Performance Computer sebagai salah satu infrastruktur komputasi yang relatif baru kepada khalayak Teknologi Informasi di Indonesia.
Untuk kedua kalinya, STKIP Surya menyelenggarakan World Physics Olympiad, perlombaan Fisika tingkat dunia yang diikuti siswa SMA dan mahasiswa tahun pertama dari seluruh dunia secara individu.. Diseenggarakan pada tanggal 28 Desember 2012 - 2 Januari 2013 di Kara24waci, Tangerang dengan oleh 72 peserta dari 16 megara.
Dalam rangka memperluas wawasan dan menambah pengetahuan bagi para dosen maupun para tutor, STKIP Surya mendatangkan Prof. Hans Jordens dari Belanda yang juga merupakan Presiden dari IPhO saat ini, untuk memberikan kuliah umum tentang Special Relativity. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 3 dan 7 Januari 2013.
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 | Maret, 2013