Edisi 1 Volume 4 Maret 2015
Laporan Utama
Laporan Utama
Wawancara : Menjadi Great Teacher Melalui PPL
Membuat Karya Tulis Ilmiah
EDITORIAL Pembaca yang budiman, Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanaan oleh mahasiswa STKIP Surya sebagai prasarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan. Kegiatan PPL mencakup latihan mengajar secara terbimbing, terpadu, maupun tugas – tugas keguruan dan kependidikan lain untuk memenuhi persyaratan profesi kependidikan. PPL dilaksanakan mahasiswa di sekolah-sekolah umum disekitar kampus STKIP Surya ditujukan untuk meningkatkan dan memperdalam ketrampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar dan praktik persekolahan. Dengan demikian kegiatan PPL harus lebih menekankan ketrampilan mahasiswa dalam bidang keguruan, baik itu kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan manajemen sekolah lainnya. Dalam laporan utama pada edisi ini kami sampaikan hasil wawancara dengan pjs Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik bapak Peter John, M.Sc. dan Kepala Pusat Kependidikan Ibu Dr. Meilani Hartono S.Si., M.Pd. mengenai pentingnya kegiatan PPL bagi mahasiswa STKIP Surya. Wawancara tersebut dapat disimak pada halaman 4-7. Pada halaman 8-11 kami juga menampilkan laporan utama perihal Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi seluruh civitas akademi. Pada kolom sains, kami sajikan tulisan Mira Rosalina, S.Pd., M.Pd yang akan membawa kita lebih memahami tentang Bagaimana siswa belajar, tulisan tersebut dapat dibaca pada halaman 12-13. Sedangkan tulisan Bpk. Markus Estu, Konselor mahasiswa STKIP Surya pada halaman 14-15 akan mengajak kita untuk selalu berpikir positif agar dapat meraih kesuksesan dalam berbagai hal. Berbagai rekaman kegiatan dan penelitian mahasiswa STKIPS urya yang semakin aktif dan beragam kami sampaikan di halaman juga tidak lupa kami sajikan di halaman 16-21. Pada rubrik penelitian di halaman 22 - 23, kami sajikan tiga ringkasan penelitian para dosen STKIP Surya yang berhasil mendapat dana hibah Dikti dalam skema Penelitian Fundamental dan Penelitian Dosen Pemula
Buletin STKIP Surya
SURYAKANTA
ISSN : 977 2339005001 Pembina Mauritsius Tuga, Ph.D. (Ketua STKIP Surya) Pengarah / Dewan Redaksi • Peter John, M.Sc. (Pembantu Ketua Bidang Akademik) • Johanes Siregar Ph.D. (Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum) • Fransiskus Ransus, S.S., M.Hum. (Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama) • Agus Purwanto, Ph.D. (Pembantu Ketua Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab • Fransiskus Ransus, S.S., M.Hum. Tim Redaksi • Rully Charitas Indra P., M.Pd. • Anne Sirait, M.Si. • Mira Rosalina, S.Pd. M.T. • Alfi Syukrina Amir, M.Pd. • Jayus Riyadi S, M.Pd. • Wiwik Wiyanti, M.Sc. • Fauzan Joko
Masih banyak artikel-artikel lain yang tidak kalah menariknya untuk disimak. Besar harapan kami agar Buletin SURYAKANTA ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan media komunikasi kegiatan kampus STKIP Surya.
Layout & Desain Biro Komunikasi, STKIP Surya
Salam, Tim Redaksi
Foto Cover Kegiatan Pembelajaran oleh Mahasiswa STKIP Surya Sekretariat Biro Komunikasi STKIP Surya Gedung SURE Center, Lt.3, Ruang 313.A Jl. Scientia Boulevard Blok U/7 Gading Serpong, Tangerang 15810 Banten, Indonesia Email :
[email protected] Penerbit STKIP Surya
DAFTAR ISI
Laporan Utama
Wawancara
4 Menjadi Great Teacher melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) STKIP Surya sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi mencetak guru-guru berkualitas telah membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan baik tentang konten maupun kompetensi pedagodik mahasiswa. Namun, teori hanya akan menjadi tumpukan pengetahuan saja jika tidak dapat diaplikasikan. Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa diberi kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang didapat dari perkuliahan ke dalam kehidupan sebagai seorang guru yang sebenarnya. Hal ini merupakan langkah penyempurna menuju great teacher. t.
12 SAINS : Bagaimana Siswa Belajar ? 14 SAINS : Berpikirlah Positif ! 16 Kegiatan Kemahasiswaan 19 Seminar Kesehatan Thalasemia 20 Science Expo 2015 21 Program Kreatifitas Mahasiswa 2015 22 Penelitian Dosen 24 Rekam Peristiwa
8 Nikmatnya Membuat Karya Tulis Ilmiah Kebanyakan guru memiliki latar belakang yang kokoh dalam bagaimana caranya mengajar. Tetapi justru yang lebih penting adalah bagaimana siswa belajar. Selama bertahuntahun, kita sudah sering mendengar kata “belajar”. Tetapi, apa yang sesungguhnya terjadi ketika berlangsungnya pembe-lajaran? Bagaimana proses itu berjalan dalam satu ruang kelas? Apa maksud dari perkataan siswa sudah belajar de-ngan baik? dan banyak pertanyaan lainnya yang masih perlu dicari jawabannya.
WAWANCARA
Menjadi Great Teacher melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Wawancara : Peter John, M. Si., ( Pjs Pembantu Ketua Bidang Akademik ) dan Dr. Meilani Hartono, S. Si., M. Pd. (Kepala Pusat Pengembangan Kependidikan) Oleh : Jayus Riyadi Solikhin, M. Pd. dan Alfi Syukrina Amir, M. Pd.
“Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu Tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat”
U
ntuk menjadi seorang guru yang ‘great’ dibutuhkan pengetahuan tentang teori pembelajaran dan keterampilan mengajar yang mumpuni. STKIP Surya sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi mencetak guruguru berkualitas telah membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan baik tentang konten maupun kompetensi pedagodik mahasiswa. Namun, teori hanya akan menjadi
4
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
tumpukan pengetahuan saja jika tidak dapat diaplikasikan. Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa diberi kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang didapat dari perkuliahan ke dalam kehidupan sebagai seorang guru yang sebenarnya. Hal ini merupakan langkah penyempurna untuk menuju great teacher. Pada kesempatan kali ini Tim Redaksi Suryakanta berkesem-
patan mewawancarai secara terpisah Bapak Peter John, M. Si yang pada saat itu menjabat sebagai Pjs Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Ibu Dr. Meilani Hartono, S. Si., M. Pd selaku Kepala Pusat Pengembangan Kependidikan (PPK) STKIP Surya. Wawancara tim redaksi kali ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa yang telah berlangsung 2 periode.
WAWANCARA Tim Redaksi (Red): Selamat sore, Pak. Bagaimana kabarnya, Pak? Peter John (PJ): Baik. Tim Redaksi (Red): Selamat Pagi, Bu. Bagaimana kabarnya, Bu? Meilani Hartono (MH): Pagi. Alhamdulillah baik. Red: Boleh minta waktunya sebentar, Pak, Bu ? Saya ingin menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan PPL terkait kewenangan Bapak sebagai Pembantu Ketua 1. PJ: Boleh - boleh. Ini pembicaraan kita yang tertunda dulu ya. MH: Silahkan. Red: Pada semester ini telah dilaksanakan kembali Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa di beberapa Sekolah. Apa PPL itu dan bagaimana sifatnya untuk mahasiswa STKIP Surya? PJ: PPL adalah praktik pengalaman lapangan yang merupakan wadah bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat selama kuliah dengan praktik di sekolah. PPL merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa STKIP Surya dengan syarat telah menyelesaikan mata kuliah keahlian kependidikan terutama micro teaching. MH: PPL kalau dilihat dari singkatannya adalah Praktik Pengalaman Lapangan. Artinya, PPL bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru supaya dia melaksanakan praktek keguruannya yang diterima di kampus ini dan me-link-kan dengan kehidupan nyata di sekolah. Jadi, dengan demikian ketika mahasiswa benarbenar terjun sebagai seorang guru
Peter John, M. Si, Pjs Pembantu Ketua Bidang Akademik
tidak kaget menghadapi masalah yang muncul karena keterampilan sebagai guru telah dilatihkan di PPL. Dari menghubungkan teori yang diperoleh di kampus dengan kehidupan kerja yang sebenarnya yaitu di sekolah. Red: Siapa saja yang dapat mengikuti PPL? MH: Mahasiswa yang telah menyelesaikan 120 SKS, IPK sampai semester 6 minimal 2,00. Tentunya diajukan oleh prodi masing-masing. Telah lulus microteaching dan mata kuliah pendidikan minimal C. Red: Sudah berapa mahasiswa yang telah melakukan PPL dan dimana saja? PJ: Kita sudah melepas mahasiswa PPL sebanyak 2 tahap pada semester ganjil 2014-1 dan semester genap 2014-2 tersebar di beberapa sekolah negeri dan sekolah swasta di Tangerang dan sekitarnya. Pada semester 2014-1 ada 61 orang dengan rincian 32 orang dari Program Studi Pendidikan Matematika, 18 orang dari Program Studi Pendidikan Fisika, dan 11 orang dari Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komunikasi (TIK). Pada
Dr. Meilani Hartono, S. Si., M. Pd, Kepala Pusat Pengembangan Kependidikan
semester 2014-2 ada sebanyak 21 orang yang melaksanakan PPL dengan rincian 13 orang dari Prodi TIK, 5 orang dari Prodi Pendidikan Fisika, dan 3 orang dari Prodi Pendidikan Matematika. Red: Hal-hal apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa selama PPL di sekolah? PJ: Di sekolah mahasiswa melakukan praktik mengajar sebagai tugas utamanya. Selain itu mereka akan diminta mengobservasi sekolah baik dari segi belajar dengan guru senior di kelas serta observasi sekolah secara keseluruhan. Ada beberapa yang juga dilibatkan dalam administrasi sekolah seperti bagian TU serta dilibatkan dalam pengelolaan laboratorium komputer. MH: Pertama, dia akan orientasi sekolah. Selanjutnya ia harus bekerja sama dengan guru-guru yang ada. Dimana posisinya sebagai praktikan berlaku seperti halnya seorang guru junior yang baru datang di sekolah. Tentunya, dia akan mendapat tugas-tugas dari sekolah. Dalam hal ini akan mendapat bimbingan dari guru-guru yang serumpun atau sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015
5
WAWANCARA Red : Apakah ada kaitan antara PPL dengan skripsi? MH: Sangat berkaitan. Terutama jika mahasiswa sudah memiliki proposal skripsi sehingga pada PPL bisa mengambil data. Jadi, ada keuntungan jika telah menyelesaikan proposal bisa sekaligus mengambil data sehingga tidak perlu bolakbalik ke sekolah setelah PPL untuk mengambil data. Red: Terakhir, apa pesan yang ingin disampaikan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL? PJ: Bagi mahasiswa yang akan PPL di semester- semester mendatang, sebaiknya sudah mulai berlatih dan membiasakan diri mengajar di kelas. Bisa dengan cara mencari sekolah-sekolah atau bimbel untuk latihan mengajar. Selain itu perlu
6
Buletin STKIP Surya | Edisi 2 | Volume 3 | September 2014
juga menggali pengalaman dari kakak-kakaknya yang telah melaksanakan PPL disekolah. Dari informasi beberapa mahasiswa yang telah melaksanakan PPL umumnya mereka senang di sekolah. Ada yang ingin mengajar kembali di sekolah, bahkan juga ada yang diminta secara khusus oleh sekolah untuk lanjut mengajar sebagai guru honorer di sekolah tempat mereka PPL. MH: PPL adalah suatu kesempatan emas yang tidak terulang dalam sejarah hidup seorang praktikan. Jadi, harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan hendaknya dijalani bukan sebagai beban tetapi sebagai suatu kesempatan istimewa dimana dia dapat belajar banyak hal di dalam dunia nyata. Red: Baik, terima kasih banyak atas kesempatan dan waktunya.
PJ : Iya, sama-sama. MH : sama-sama Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa PPL merupakan mata kuliah yang sangat bermanfaat dan penting bagi mahasiswa. PPL merupakan akumulasi dan kulminasi dari teori dan praktek dari seluruh mata kuliah. Tri Dharma perguruan tinggi (Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat) juga dapat dilaksanakan dalam kegiatan PPL. Pengajaran jelas dilakukan oleh praktikan dalam kegiatan PPL ini. Penelitian dapat pula dilakukan dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi ketika pengajaran. Pengabdian pada masyarakat oleh praktikan diterjemahkan dengan menjadi bagian dalam masyarakat sekolah yang mampu menjalankan tugas dan wewenangnya.
WAWANCARA
&
Yosef Lelis
Ingri Lalan
Yosep Lelis, Prodi Pendidikan Fisika “PPL merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan. PPL dapat meningkatkan dan memperdalam keterampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar dan praktik persekolahan, baik itu kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan-kegiatan administrasi lainnya yang berhubungan dengan kependidikan. Beberapa manfaat yang saya rasakan antara lain dapat mengembangkan pengetahuan, mempraktekan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah ke dalam kehidupan nyata, dan dapat memperdalam interaksi sosial di lingkungan sekolah.” “Sebagai saran, saya pesankan untuk adik-adik yang akan melaksanakan PPL : sebaiknya benar-benar siap sebelum mengajar di kelas, siap mental, menguasai materi yang akan diajarkan dan mampu menangani serta mengatur kelas dengan baik. Hendaknya melakukan kerjasama yang baik antar teman PPL, guru pamong maupun guru-guru yang lain, guna mendapatkan masukan-masukan yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan praktek.“
Agustinus A. Sanyar, Prodi Pendidikan Fisika “Saya melaksanakan PPL di SMP Bhakti Pertiwi. Kesan selama mengikuti PPL sangatlah banyak tapi ada satu hal yang sangat berkesan bagi saya, yaitu saat mengajar. Para siswa begitu dekat dengan saya. Hal tersebut juga dirasakan oleh beberapa rekan-rekan juga, padahal saya dan rekan-rekan baru beberapa hari di sekolah tersebut. Di sini saya dapat belajar menjadi guru yang sebenarnya. Pesan saya dari PPL ini kepada mahasiswa yang akan mengikuti PPL, siapkan mental dan persiapkan segala sesuatu untuk mengajar dengan baik seperti metode, media, desain pembelajaran maupun evaluasi untuk menindaklanjuti proses pembelajaran.”
Yandi Pono
Agustinus A. Sanyar
Yandri Pono, Prodi Pendidikan TIK “Saya melaksanakan PPL di SMK Yuppentek 7 Tangerang. Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama PPL, terutama pengalaman dalam mengajar. Awalnya saya merasa kurang percaya diri dalam mengajar, tetapi begitu banyak dukungan dari rekan-rekan praktikan, dosen pembimbing, dan para guru di sekolah sehingga saya dapat menyelesaikan PPL dengan lancar. Ketika mengajar, ada beberapa siswa yang sering ribut dan tidak mendengarkan saya tetapi saya selalu menegur mereka dengan cara yang sopan sehingga mereka mau mengikuti pelajaran dengan baik. Pengalaman seperti ini dapat membuat saya belajar bagaimana cara untuk membuat siswa selalu aktif dalam pembelajaran. Pesan kepada rekan-rekan yang akan PPL berikutnya “agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Tanamkan sikap sabar dan pantang menyerah dalam menghadapi siswa kelak. Selain itu, diharapkan juga untuk menguasai materi pelajaran yang akan kita ajar kepada siswa agar kita selalu percaya diri dalam mengajar”.
Ingri Lalan, Prodi Pendidikan Matematika “Saya melaksanakan PPL di SMP Nusa Putra Kota Tangerang. Saya mendapat banyak pengalaman mengajar selama PPL. Saya menjadi tahu karakter siswa pada umumnya dan ini membantu saya untuk menentukan sikap saya sebagai seorang guru bagi mereka. Ada saat dimana siswa bersemangat dalam belajar dan ada saat dimana siswa kurang bersemangat. Ini tantangan bagi saya untuk menghidupkan kembali suasana kelas agar pembelajaran berlangsung dengan baik. “ “Saya berharap kegiatan PPL pada tahun-tahun berikutnya dapat berlangsung dengan baik sehingga setiap calon guru di STKIP Surya dapat mengasah keterampilan menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya sebelum kembali ke daerah masing-masing. “ “Sikap seorang guru menentukan bagaimana siswanya bersikap juga”
Gambar : http://www.qcsd.org/
LAPORAN UTAMA
Nikmatnya Membuat Karya Tulis Ilmiah Oleh : Rully Charitas Indra Prahmana
K
arya tulis ilmiah dalam lingkungan perguruan tinggi memiliki kedudukan yang sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal lingkungan akademik. Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan dapat menjadi budaya di lingkungan akademis sehingga dapat mengabadikan berbagai penemuan maupun pemikiran berbagai disiplin ilmu secara tertulis dan terdokumentasi. Makhluk Itu Bernama Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan suatu karya tulis yang menceritakan suatu hasil kajian ilmiah, baik berupa studi pustaka maupun hasil suatu
8
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
penelitian, untuk memberikan informasi yang logis dan sistematis berdasarkan atas suatu metode penelitian tertentu. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan atau membuktikan suatu teori melalui metode ilmiah. Istilah tersebut mengacu kepada suatu karya tulis yang disusun dan disajikan berdasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Karya tulis ini memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan. Karya ilmiah ditulis dengan tujuan untuk memberi penjelasan, komentar atau penilaian, dan saran, menyampaikan
sanggahan atas suatu hal, dan membuktikan suatu hipotesis penelitian. Beberapa jenis karya ilmiah, diantaranya artikel ilmiah, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Kalaupun jenisnya berbeda-beda, tetapi semuanya bertolak dari laporan hasil penelitian, yang kemudian diberi pembahasan, komentar, dan saran. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman pembahasan dan uraiannya, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Semua penulisan karya ilmiah, biasanya, didahului oleh studi pustaka dan observasi lapangan untuk mencari suatu permasalahan yang
LAPORAN UTAMA ingin diteliti. Selanjutnya, berdasarkan bobot isinya, karya ilmiah dibagi atas tiga jenis yaitu (1) karya ilmiah, seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi; (2) karya semi ilmiah atau ilmiah popular, seperti artikel, editorial, opini, feature, dan reportase; dan (3) karya non ilmiah, seperti anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Terakhir, ketiga jenis karya ilmiah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karya ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan, karya non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku dan karya semi ilmiah berada diantara keduanya. Aturan Main dan Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah Terdapat tiga hal mendasar yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu : 1. Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karya ilmiah harus didasarkan kepada data dan fakta; 2. Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif. Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum. Penalaran deduktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri simpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus; dan 3. Rasional dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data
“Cara paling ampuh untuk menulis karya ilmiah adalah dengan MENULIS sekarang juga” (Rully Charitas Indra Prahmana )-
harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis. Sedangkan, 12 karakteristik dalam penulisan karya ilmiah adalah 1. Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal sehat; 2. Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya kesinambungan; 3. Objektif, artinya segala keterangan yang dikemukakan merupakan apa adanya; 4. Lengkap, artinya segi-segi masalah yang diungkapkan dikupas selangkap-lengkapnya; 5. Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal-hal pokok; 6. Saksama, artinya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapa pun kecilnya; 7. Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih; 8. Kebenaran dapat diuji (empiris); 9. Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru; 10. Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semua populasinya; 11. Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim; dan 12. Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Pada dasarnya, suatu metode ilmiah yang digunakan sebagai dasar dalam penulisan karya ilmiah, menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan rasional, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan (literature) dan pendekatan empiris, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium). Selain itu, bahasa yang digunakan juga merupakan suatu hal yang penting dalam penulisan karya ilmiah. Suatu karya ilmiah harus menggunakan bahasa ilmu yang memiliki ciri-ciri, yaitu : 1. jelas, lugas dan cermat. Jelas untuk menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basabasi. Cermat artinya, berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa cacat atau salah; Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya bahasa ilmu itu berusaha tidak menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan bukan padat kata; 2. objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan (gaya impersonal) sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si penulis; 3. mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi cirik has bahasa kesusasteraan; 4. gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan; 5. cenderung membakukan makna kata, ungkapan, dan gaya pemberiannya; 6. Runtun, ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf; Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015
9
LAPORAN UTAMA 7. bahasa ilmu itu khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang abstrak; dan 8. ditinjau dari sudut perkembangan bahasa, kata dan istilah ilmiah lebih mantap umurnya daripada kata-kata sehari-hari dalam bentuk, makna dan fungsinya. Jenis-jenis Karya Ilmiah Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian. Karya ilmiah pendidikan dibagi menjadi karya tulis (paper atau laporan PPL), praskripsi (karya ilmiah sebagai syarat kelulusan D3), skripsi (karya ilmiah sebagai S1), tesis (karya ilmiah sebagai syarat kelulusan S2), dan disertasi (karya ilmiah sebagai syarat kelulusan S3). Sedangkan untuk karya ilmiah penelitian dibagi menjadi makalah seminar, laporan hasil penelitian, dan jurnal penelitian. Indahnya Menulis Karya Ilmiah Karya ilmiah merupakan suatu bentuk karya tulis yang dihasilkan seseorang melalui hasil
10
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
pemikiran (kajian literatur) maupun hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam menulis karya ilmiah, penulis harus melalui 3 tahapan penulisan, yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan perbaikan (editing). Untuk implementasinya, proses penulisan ini, dapat dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu 1. tahap persiapan (prapenulisan), kegiatan penulis dalam menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, dan berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya; 2. tahap inkubasi, kegiatan penulis dalam memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Saat pengumpulan data, penulis harus memperhatikan pencarian keterangan dari bahan bacaan, pengumpulan keterangan dari pihak-pihak
yang mengetahui masalah yang akan ditulis, pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti, dan percobaan serta pengujian di lapangan atau laboratorium; 3. tahap iluminasi, kegiatan penulis ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat dan waktu; dan 4. tahap verifikasi, kegiatan penulis sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan (dibuang) atau ditambahkan. Belajar Menulis Karya Sebelum Karya Ilmiah Karya ilmiah populer merupakan suatu karya ilmiah yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang popular, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Selain itu, karya ilmiah populer dapat juga dikatakan sebagai sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, namun diungkapkan secara penuturan yang mudah dimengerti alias tidak harus mengikuti standar baku bahasa ilmiah. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Karya tulis ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Jika karya ilmiah harus disajikan mengikuti standar baku tertentu, karya ilmiah populer dapat disajikan dalam ragam standar, semi standard dan nonstandar. Penyusun karya ilmiah populer akan tetap disebut penulis dan bukan pengarang, karena proses penyusunan karya il-
LAPORAN UTAMA miah populer sama dengan penyusunan karya ilmiah. Perbedaannya terjadi hanya dalam cara penyajiannya. Seperti diuraikan di atas, persyaratan yang berlaku bagi sebuah karya ilmiah berlaku pula bagi karya ilmiah populer. Akan tetapi, dalam karya ilmiah populer terdapat pula persoalan lain seperti krtitik terhadap pemerintah, analisis atas suatu peristiwa yang sedang populer di tengah masyarakat, jalan keluar bagi persoalan yang sedang dihadapi masyarakat, atau sekedar informasi baru yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Apabila karya ilmiah memiliki struktur baku, maka tidak demikian halnya dengan karya ilmiah
popular. Oleh sebab itu, karya ilmiah popular biasanya disajikan melalui media surat kabar dan majalah, biasanya format penyajianya mengikuti format yang berlaku dalam laras jurnalistik dengan gaya selingkung tertentu. Pemilihan dan perumusan tema harus dilakukan dengan cermat. Tema itu kemudian dikerjakan dengan jenis karangan tertentu misalnya narasi, eksposisi, argumentasi, atau deskripsi. Secara lebih terinci lagi, penulis dapat mengembangkan gagasannya dalam berbagai bentuk pengembangan paragraf seperti pemecahan masalah, kronologis, perbandingan, atau sudut pandang.
Selamat menulis karya ilmiah….
KUIS SURYAKANTA :
Daftar Bacaan •
•
•
•
Basuki, I.A. (2013). Penelaahan Substansi Artikel Ilmiah. Penloknas Pembinaan Jurnal Ilmiah Malang Saukah, A., & Waseso, M.G. (eds). (2012). Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press Supriyadi. (2013). Modul Perkuliahan Bahasa Indonesia: Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Mercu Buana Zulkarnain. (2012). Menghindari Perangkap Plagiarisme dalam Menghasilkan Karya Tulis Ilmiah. Makalah disampaikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Jambi. Jambi: Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Defying Gravity!
1. Pada suatu masa, emas batangan dihargai berdasarkan beratnya (w = m.g) - bukan massa emas. Seorang pengusaha emas hendak mendapatkan untuk sebanyak-banyaknya dengan menggunakan prinsip diatas. Untuk mencapai tujuan tersebut, dia bersedia berkeliling bumi (biaya perjalanan tidak menjadi masalah baginya). Strategi dagang apa yang dapat dia terapkan agar tujuan mendapat untung sebanyak – banyaknya dapat tercapai? 2. Pada suatu waktu di masa depan, manusia sudah dapat melakukan ekspedisi mencari galaksi baru. Pada suatu ekspedisi, ditemukan sebuah galaksi yang terdiri dari 5 planet. Kelima planet itu mereka beri nama Alpha; Beta; Gamma; Delta and Epsilon. Pada suatu hari, beberapa ilmuwan hendak meluncurkan tiga roket identik dari planet Beta, Gamma dan Epsilon. Planet Gamma adalah planet terbesar dan Beta adalah planet terkecil diantara ketiganya, dan ketiganya memiliki kandungan alam yang sama. Roket dari planet manakah yang dapat mencapai ketinggian paling jauh setelah diluncurkan? Petunjuk untuk no. 1 dan 2: • bentuk bumi tidak bulat, melainkan lonjong • Medan gravitasi dipengaruhi oleh massa jenis benda • Ukuran, bahan dan kecepatan peluncuran tiap roket adalah sama
g m r V
= percepatan gravitasi = massa planet = jarak benda dari pusat planet = volume planet
SAINS
SAINS
BAGAIMANA SISWA BELAJAR ? Oleh : Mira Rosalina, S.Pd. M.Pd.
“ Tidak ada masalah yang dapat diselesaikan dari tingkat kesadaran yang sama yang menciptakan masalah tersebut, kita harus belajar untuk melihat dunia dengan cara yang baru “ (Albert Einstein)
K
ebanyakan guru memiliki latar belakang yang kokoh dalam bagaimana caranya mengajar. Tetapi justru yang lebih penting adalah bagaimana siswa belajar. Selama bertahun-tahun, kita sudah sering mendengar kata “belajar”. Tetapi, apa yang sesungguhnya terjadi ketika berlangsungnya pembelajaran? Bagaimana proses itu berjalan dalam satu ruang kelas? Apa maksud dari perkataan siswa sudah belajar dengan baik? dan banyak pertanyaan lainnya yang masih perlu dicari jawabannya. OTAK SELAMA PROSES PEMBELAJARAN Pembelajaran baru membentuk koneksi sinaptik baru. Setiap tubuh sel atau neuron memiliki cabang-cabang seperti kumparan yang disebut dengan dendrit dan proyeksi tunggal yang disebut dengan axon, axon dari satu sel terhubung dengan dendrit-dendrit dari sel
12
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
lain. Perhatikan gambar struktur neuron pada Gambar 1.1. Berbagai kejadian/pengalaman yang baru dan koheren membentuk koneksi-koneksi tersebut, jika pengalaman itu dikenal baik, maka koneksi yang ada hanya bisa diperkuat, jika pengalaman itu tidak koheren, tidak ada pembelajaran yang dihasilkan. Dalam otak siswa, tahap pencapaian (aqcuisition) adalah tahap terciptanya koneksi. Dalam dua dasawarsa yang lalu, pengetahuan baru sudah ditanamkan oleh revolusi dalam ilmu saraf kognitif, ada beberapa variabel penting yang harus kita pertimbangkan dalam proses pembelajaran dalam otak yang diantaranya adalah : 1. RIWAYAT SARAF (LATAR BELAKANG OTAK SISWA) Setiap siswa datang ke sekolah
dengan otak yang disesuaikan dengan pengalaman hidup. Pengalaman hidup siswa memiliki efek yang besar terhadap pembelajaran mereka. Riwayat saraf mereka tidak sekedar nilai dan skor tes, kecelakaan yang tampaknya sepele, seperti benjol di kepala dapat menciptakan gangguan otak dalam lobus (lobe) temporal ventral anterior, suatu area yang bertanggung jawab atas jenis memori semantik tertentu. Ini berarti walaupun memori seorang siswa bisa menjadi baik untuk mengingat nama-nama dan tempat-tempat yang umum, namun jelek untuk mengingat tempat-tempat dan nama diri. Tipe fungsi memori ini memang umum, namun membingungkan guru yang sering berpikir bahwa siswa itu cuma seorang yang tidak berusaha cukup keras. Apakah kerusakan otak anak atau IQ anak yang lebih rendah dari
SAINS
Gambar 1.1 Struktur Neuron (Sumber: wikipedia.org)
normal bisa membatasi pembelajarannya? Jawabannya adalah ya dan tidak. IQ sangat prediktif bagi keberhasilan anak. Tetapi sesungguhnya usaha (kerja keras dan ketekunan) merupakan penentu yang jauh lebih besar atas kesuksesan siswa ketimbang IQ. Apakah gen mempengaruhi hidup kita? Selama banyak dasawarsa, kita berpikir tentang tubuh dan otak sebagai semacam jalan satu arah, tetapi sesungguhnya ilmu baru menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan jalan dua arah, di mana gen mempengaruhi hidup kita, dan hidup mempengaruhi gen kita. Fakta bahwa proses itu berlangsung dua arah adalah revolusi dalam biologi yang dikenal dengan ekspresi gen. Berdasarkan hal tersebut, dapat diartikan bahwa terlepas dari DNA dan IQ siswa berapa, mereka memiliki kapasitas untuk berubah. Ekspresi gen dipicu oleh banyak faktor yang mempengaruhi emosi pembelajaran, level strees, gizi, dan latihan. Ketika siswa merasa aman, diperhatikan, ditantang, didukung, dan diberi keyakinan, maka dapat mengakibatkan terjadinya perubahan yang merupakan hasil dari kemenangan lingkungan atas pembentukan genetik dalam otak siswa. Para ilmuwan sekarang mengetahui bahwa gen rentan terhadap input lingkungan. 2. LINGKUNGAN PEMBELAJARAN Faktor-faktor yang paling berkorelasi dengan prestasi siswa mencakup suhu ruangan, akustik, penerangan, tempat duduk, dan kondisi sosial. Setiap faktor mempengaruhi
siswa secara fisik, kognitif, dan emosional dengan cara-cara berikut : • Mempengaruhi stress • Mengubah akses ke isi • Menantang bagaimana memproses pembelajaran • Mempengaruhi motivasi belajar 3. PENANGKAPAN ISI Kemampuan siswa dan guru untuk mengelola status pembelajaran adalah unsur penting bagi pembelajaran, seorang siswa yang penuh harapan akan belajar secara berbeda dari siswa yang kecil hati. Dalam hal ini, perubahan kimia dari emosi-emosi yang kita alami sangat mempengaruhi perhatian, arti dan pengartian. Emosi kita mempengaruhi perhatian kita. Walaupun menjaga perhatian itu sangat bermanfaat, ada beberapa kekurangannya. Terlalu banyak perhatian pada sesuatu menimbulkan tuntutan besar terhadap otak. Penekanan yang berlebihan dari seorang guru dengan meminta siswa memberikan perhatian atau fokus dalam waktu yang cukup lama mengabaikan poin penting bahwa banyak pembelajaran terjadi bukan hanya dari guru, tapi bisa secara tidak langsung, seperti teman-teman, internet, ataupun rangsangan dari lingkungan. Hal tersebut juga dapat menciptakan pembelajaran yang tidak menyenangkan. Seorang guru harus memilah kapan waktu input dan kapan waktu pengolahan, sebagai contoh, dalam pelajaran 55 menit, siswa harus mendapatkan masukan baru selama tidak lebih dari 25 menit.
4. ELABORASI PEMBELAJARAN Elaborasi berarti memberikan cukup langkah untuk memastikan pembelajaran, itu artinya isi harus cukup luas, dalam, bermakna, dan akurat. Menetapkan waktu elaborasi atas waktu total kelas tergantung pada variabel-variabel: latar belakang pembelajar, kerumitan isi, dan akuntabilitas. Guru harus merencanakan 55 sampai 80% waktu untuk mengolah, tetapi kebanyakan guru tidak melakukan hal tersebut, kebanyakan guru menggunakan banyak sekali waktu untuk mengajar ulang. Pembelajaran yang lebih mendalam menuntut formasi jaringan saraf multilapis yang rumit, diperlukan umpan balik dan yang akurat dan tepat agar neuron belajar siswa membuat rangsangan untuk lebih memahami pembelajaran. Tidak ada cukup waktu bagi guru manapun untuk memberikan umpan balik kepada setiap siswa, maka guru harus memastikan bahwa siswa mendapatkan umpan balik itu dari banyak sumber, misalnya jurnal, diskusi, rubrik, videotapping, audiotapping, tokoh-tokoh orang dewasa dari luar, dll. 5. PENGKODEAN INFORMASI Pengingatan kembali memori yang baru diciptakan tergantung banyak faktor, termasuk istirahat, intensitas emosional, konteks, nutrisi, kuantitas asosiasi, status pencocokan dan jalur yang dipelajari. Emosi yang intens selama atau seletah proses pembelajaran menghasilkan pengkodean jangka panjang, sebagai seorang guru, ada baiknya sering memanfaatkan strategi-strategi yang melibatkan emosi yang memadai seperti penulisan kreatif, humor, presentasi, tenggat waktu, kompensasi, dan sebagainya. Referensi : • Duckworth, A.L., Peterson, C., Matthews, M.D., & Kelly, D.R (2007). Grit : Perseverance and Passion for Long term goals. Journal of Persenality and social psychology, 92,1087-1101. • Jensen, Eric. (2010). Super Teaching. California. Corwin Press Mira Rosalina, S.Pd. M.T. Menyelesaikan sarjana kependidikan dari Pendidikan Kimia UPI, dan pasca sarjana dari STEI ITB, Jurusan teknik elektro. Sejak Agustus 2011 bergabung di STKIP Surya sebagai dosen dan peneliti pada program studi pendidikan Kimia. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015
13
Berpikir Positif Untuk Keberhasilan! Penulis : Markus Estu S.W (Konselor STKIP Surya).
“berpikir POSITIF dapat menghancurkan tembok pemisah antara TIDAK BISA dan BISA” (pepatah kuno - anonim)
B
erpikir positif merupakan suatu sikap mental di mana Anda memasukkan pikiran-pikiran, katakata, dan gambaran-gambaran yang membangun perkembangan pikiran, perasaan dan tingkah laku Anda menuju tahapan hidup yang lebih realistis dan lebih unggul. Kebiasaan berpikir positif menghasilkan kebahagiaan, kesehatan, kesuksesan dan bahkan kepuasan hidup dalam setiap situasi dan tindakan Anda. Berpikir Positif itu Pilihan Tidak semua orang dapat setuju dengan kebiasaan berpikir positif. Anda mungkin menemukan seseorang yang serius beranggapan bahwa berpikir positif itu bohong atau omong kosong. Atau ada yang telah merasa diri telah berpikir positif tetapi tidak mendapatkan hasil yang baik.
14
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
Memang pada akhirnya, berpikir positif itu merupakan pilihan. Diantara adanya orang-orang yang tidak setuju dengan kebiasaan berpikir positif, namun banyak pula orang yang menyadari bahwa berpikir positif itu sangat penting dan perlu dipelajari serta dilakukan setiap hari. Pada saat Anda mengalami masalah, sahabat Anda mungkin pernah mengatakan kepada Anda, “Bersabarlah… Berpikirlah positif…” Saran untuk berpikir positif seakan-akan dipersempit sebagai saran bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, kekecewaan, kekhawatiran atau penderitaan. Tepatkah hal itu? Berpikir positif bukan sekedar penghibur untuk orang yang sedang menghadapi masalah atau kesulitan. Apabila berpikir positif itu sekadar
untuk orang-orang yang sedang mengalami masalah atau kesulitan, efek dari berpikir positif itu menjadi kurang efektif kekuatannya atau bahkan terkesan sekadar mengajak kita untuk menghibur atau melarikan diri dari masalah. “Ya…kamu harus sabar… Berpikirlah positif dari sikap keras temanmu itu.” Lebih dari itu, sikap atau kebiasaan berpikir positif perlu ditularkan kepada siapapun terutama bagian yang berjiwa muda dan mempunyai cita-cita hidup agar berpikir positif itu menjadi jiwa yang menggerakkan (motus anima) orang untuk selalu berusaha dengan hati-hati dan penuh rencana matang dalam menata hidupnya. Berpikir positif akan mengarahkan Anda untuk mudah melihat kesempatan hidup yang lebih baik selalu ada di depan mata kita dan mengajak kita merencanakan secara konkrit
mencapai kesempatan hidup yang lebih baik itu langkah demi langkah sehingga resiko kegagalan atau resiko munculnya masalah dapat diminimalisir. Apabila berpikir positif telah menjadi kebiasaan hidup (habit), Anda tidak akan pernah mengalami perasaan negatif (sedih dan menderita) yang berat. Sebaliknya, Anda akan selalu merasa bersemangat dalam hidup, bahagia, bersyukur, optimis, rendah hati, dan perasaan positif lainnya karena Anda telah menempatkan semua rencana hidup secara jelas dan tepat. Perhatikan ilustrasi berikut: Gogon seorang mahasiswa semester dua. Semester satu telah dijalani Gogon dengan pikiran-pikiran buruk bahwa dia hanyalah orang dari desa yang jauh di daerah terpencil yang diminta oleh orang tuanya mengikuti progam beasiswa di STKIP Surya. Gogon berpikir bahwa lolos seleksi beasiswa merupakan satu keberuntungan saja karena ia masuk pada ranking bawah dari seleksi tersebut. Selama perjalanan dari Sumatera ke Jakarta dan Tangerang pikirannya selalu dipenuhi oleh ketakutan-ketakutan bahwa dia akan sulit mendapatkan nilai kuliah yang baik nantinya, berpikir bahwa akan sulit memahami kuliah matematika karena dia hanyalah lulusan SMK Otomotif, berpikir bahwa teman-teman yang akan ditemui di STKIP Surya pastilah mahasiswa yang sangat berprestasi bagus dan dia akan menjadi yang paling buruk prestasinya. Gogon sering tidak bersemangat datang kuliah dan hanya bermalas-malasan di asrama. Sering ia menyalahkan orang lain dan Pemdanya serta mengeluh mengapa ia harus menjalani hidup seperti ini. Semester satu yang lalu ia memperoleh IP 1.5. Sama seperti Gogon, Jojon juga lolos dalam seleksi untuk kuliah beasiswa di STKIP Surya. Jojon berasal dari sebuah kabupaten di dareah terpencil lainnya. Semester satu telah dijalani Jojon dengan pikiran-pikiran yang baik dan mulia. Ia berkeinginan kuat untuk menjadi guru matematika yang handal setelah lulus dari STKIP Surya dan kembali untuk membangun daerahnya
yang kekurangan guru. Selama perjalanannya dari desa menuju Jakarta, ia amat bersemangat ingin segera sampai di STKIP Surya karena yakin bahwa ia akan memiliki kesempatan belajar lebih dalam tentang matematika. Di STKIP Surya dia akan bertemu dengan dosen-dosen yang dapat mengajarinya matematika dengan lebih bagus dan belajar bersama teman-teman mahasiswa lainnya. Meskipun Jojon lulusan SMK Bisnis, namun ia yakin bahwa ia akan dapat mengikuti kuliah dengan baik dan memperoleh nilai yang baik. Ia belajar dan mengerjakan tugas dengan serius dan sungguh-sungguh. Setiap kali rasa bosan, capek dan jenuh datang, ia selalu berpikir tentang awal perjalanannya menuju Jakarta sehingga dia bahagia dan bersemangat lagi dalam kuliah. Semester satu yang lalu ia berhasil mencapai IP 3.5. Apa yang bisa Anda pelajari dari dua cerita tersebut? Jika Anda memiliki pikiran dan juga sikap yang positif, pikiran dan sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Motus anima kita terarah pada rencana dan langkah-langkah yang tepat dan terukur sehingga kita tidak mudah salah atau mengalami penderitaan. Pada saat seperti ini, pelan tapi pasti Anda telah mengarah kepada kesuksesan hidup sebagai mahasiswa, dosen, karyawan atau pengusaha. Perasaan bangga, bahagia, percaya diri dan sebagainya akan kita alami dengan sendirinya dan bahkan diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita. Cara Latihan Berpikir Positif Menjadi pribadi yang positif dan sukses dalam setiap rencana itu mudah. Anda hanya diminta melatih ingatan kita untuk tekun memikirkan segala sesuatu secara positif dan men-
cari hal-hal positif dari setiap masalah ataupun kegagalan. Setiap kali Anda melihat suatu benda atau peristiwa atau bertemu dengan musuh kita sekalipun, berpikirlah positif dan berilah senyuman. Selalu seperti itu. Apabila Anda menemui satu masalah atau kesulitan, dengarkanlah masalah itu dengan tenang dan buatlah diri Anda yakin akan dapat mengatasi masalah itu dengan baik. Selalu seperti itu. Saat pikiran negatif (prasangka buruk) memasuki pikiran Anda, Anda harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih membangun (konstruktif). Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran Anda lagi, dan sekali lagi Anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Apabila tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri Anda ketika berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut menjadi pikiran yang lebih membangun, jangan menyerah. Tetap fokuskan diri anda pada pikiranpikiran yang positif dan buatlah Anda tersenyum. Pikirkanlah hanya pemecahan masalah (solusi) yang membangun, memungkinkan kita dapat melakukannya secara terukur dan dapat kita lakukan dengan bertanggung jawab. Jika itu Anda lakukan, pasti Anda akan merasa nyaman, tenang, damai dan bahagia untuk melakukan itu. Solusi yang tidak sehat dan tidak membangun segeralah lupakan dari pikiran. Pikiran yang paling membahayakan dalam hidup manusia adalah pikiran yang merendahkan kemampuan dan harga diri Anda, seperti: saya bodoh, saya pasti gagal, saya tolol, saya lupa, saya tidak berguna, dan lain-lain. Pikiran semacam itu membuat otak alam bawah sadar Anda meng-afirmasi bahwa perilaku Anda harus melakukan hal seperti itu: melakukan kebodohan, melakukan ketotolan, merasa tidak berguna, mudah lupa, dsb. Hindari pikiranpikiran yang merusak diri seperti itu karena Anda memiliki masa depan yang sama dengan orang yang sukses di hari depan. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015
15
KEMAHASISWAAN
KEGIATAN KEMAHASISWAAN Mahasiswa hakekatnya adalah individu yang memiliki perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat, maupun kemampuan akademik Perbedaan-perbedaan ini menjadikan perlunya mahasiswa-mahasiswa tersebut diberikan wadah untuk menyalurkan energinya ke dalam kegiatan-kegiatan positif non akademis yang akan melengkapi kemampuan para mahasiswa dalam dunia kerjanya kelak, dimana dibutuhkan kemampuan soft skill mahasiswa selain tentunya kemampuan hard skillnya. Demikian juga di STKIP Suryan upaya meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa dituangkan dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan berikut ini : Pelatihan analisis SWOT – Himpunan mahasiswa Prodi Fisika (HIMAFI) Pelatihan Analisis SWOT dilaksanakan pada Sabtu, 13 September 2014 bertempat di SURE. Kegiatan yang diketuai oleh Aspri Ayu (Fisika/2012) ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dalam berbagai kondisi yang dihadapi. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota HIMAFI, pelatihan diberikan oleh bapak Agus Rohman sekaligus pembimbing HIMAFI. Pelatihan Penulisan Laporan Fisika Dasar – HIMAFI Dilaksanankan pada Sabtu, 27 September 2014 di gedung SURE bertemakan “mengembangkan kemampuan dengan menulis” ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa bagaimana menulis laporan praktikum fisika dasar yang sistematis
16
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
dan benar, menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa. Pengabdian Kepada Masyarakat – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa pada bulan Nove-mber dan Desember 2014. Kegiatan yang diketuai oleh Ria Anggraini ini bertujuan mewadahi mahasiswa dalam menyalurkan dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki sekaligus melatih keterampilan mengajar mahasiswa. Sasaran kegiatan pada Pengabdian kepada Masyarakat kali ini adalah siswa SD Miftahul Huda sebanyak 64 orang siswa. Rangkaian kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 27 September dalam kegiatan persiapan berupa pelatihan dan pembuatan alat peraga, RPP, program mingguan, dan disain pembelajaran bagi para calon pendidik kemudian dilanjutkan kegiatan pengajaran pada tanggal 1 November – 6 Desember 2014.
Upgrading (BEM) Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 – 28 September 2014 di SURE Center dengan tema “Bangkitkan Semangat Pemuda” diikuti 43 orang anggota BEM. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan softskill dan meningkatkan motivasi pengurus BEM STKIP Surya periode 2014-2015. Materi yang diberikan antara lain : Time management, Super Body, Organisasi Eksternal, Visioner dan Leadership. Rapat pleno 2 – Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Rapat Pleno ke 2 diselenggarakan BLM STKIP Surya untuk melakukan kordinasi kerja BEM. Rapat pleno dilaksanakan pada Sabtu, 18 Oktober 2014 di SURE, dengan dipimpin oleh ketua sidang (Akhmad Fakhri), Wakil Sidang (M Romzy) dan sekretaris (Yuannisa Walimun). Pleno 2 ini diisi dengan pemaparan laporan BEM oleh presiden
KEMAHASISWAAN mahasiswa (Tri Suhartono), sesi tanya jawab dan tanggapan dari perwakilan BEM, BLM dan UKM serta terakhir penyusunan kesimpulan, evaluasi dan rekomendasi. Pembaretan – UKM Menwa Pembaretan Menwa dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2014 bertempat di lingkungan kampus STKIP Surya dan kampung Legok. Diikuti oleh seluruh anggota Menwa angkatan 1, bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, loyalitas, dan sebagai tradisi korps organisasi dalam proses untuk mendapatkan baret ungu sebagai lambang ilmu pengetahuan dan pengamalan Panca Dharma Satya Resimen Mahasiswa Indonesia. Studi banding ke ITB – BEM Dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2014 di BEM ITB, kegiatan bertema “We Learn we Share” ini diikuti perwakilan Anggota BEM STKIP Surya sebanyak 22 orang, dan dihadiri oleh anggota BEM ITB sebanyak 15 orang. Kegiatan ini dipimpin oleh sdr. Tri Suhartono, bertujuan untuk mengembangkan sayap STKIP Surya sebagai sarana untuk sosialisasi almamater STKIP Surya, memberikan pengetahuan dan wawasan kepada anggota BEM STKIP Surya tentang aktivitas, struktur dan hal-hal yang dapat dijadikan pembenahan di BEM STKIP Surya serta menjalin silaturahmi dan relasi mahasiswa antar perguruan tinggi. Training Web Design – UKM Bengkel Komputer Dilaksanakan Sabtu, 6 Desember 2014 di Lab Komputer mengusung
tema “Percantik Komunikasi dan Informasi Untuk Kembangkan Organisasi” menghadirkan pembicara Bapak Dominggus Oktavianus dan Rachmad Rinaldie. Kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi permasalahan organisasi di STKIP Surya dalam pengadaan website bagi para ormawa, memberdayakan sumber daya manusia di organisasi yang ada dalam hal web design, membimbing ormawa untuk memanfaatkan web design sebagai media komunikasi dan informasi serta menyalurkan minat dan bakat mahasiswa. Wonder Women Wonder Teacher Dilaksanakan pada tanggal 25 November 2014 di SURE. Diketuai oleh Oryza Zavifani mengambil tema “Hari Guru Sebagai Wadah Inspiratif Untuk Perempuan Muda Indonesia”, dilaksanakan juga bertepatan dengan hari penghapusan kekerasan kepada wanita yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada guru/dosen/tutor di lingkungan STKIP Surya, menjalin silaturahmi antar sivitas akademika STKIP Surya. Berbagai bentuk acara yang diselenggarakan yaitu : 1. Pemberian reward kepada mahasiswa dan dosen yang dilaksanakan mulai tangal 10-14 November 2014 dengan hasil pemilihan dosen terfavorit adalah bapak Peter John dan mahasiswa terfavorit adalah John Hendry Tafui. 2. Talk Show (25 November 2014) dengan para pembicara yaitu Ibu Anne Meilani (Fisika), Ibu Meilani Hartono (Matematika), Ibu Patmah Fatoni (TIK) dan Ibu Nancy Susiana (Kimia) dengan tema “Guru perem-
puan inspiratif”, 3. Lomba Memasak Nasi Goreng (25 November 2014) , dengan hasil yaitu Juara I : Sarri Yulli Safitri dan Tri Ulandari, Juara II : Qopa Almasurie dan Mutiarani dan Juara III : Tassa Khairunninsa dan Kenny Septia Anugerah, 4. Lomba Cerpen (5 – 20 November 2014), dengan hasil yaitu juara 1 : Syiroja Isyatirrodiyah, Fisika 2012 dan juara II : Ria Rizki, Fisika 2012). 5. Lomba Stand Up Komedi (25 November 2014) , dengan tema Guru dan Kekerasan Kepada Wanita, pemenang lomba ini adalah Padli Pical, TIK 2012). Pra Pendidikan dan Latihan Dasar MENWA angakatan II Dilaksanakan pada 21 – 23 November 2014 diikuti oleh 10 orang peserta, dimana 1 orang adalah pradiksar susulan dan 9 orang anggota menwa angkatan II. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan calon anggota Menwa STKIP Surya yang akan mengikuti pendidikan lanjutan di Infantri II Depok. Materi yang disamapaikan dalam Pra Pendidikan ini anatara lain : Tata Upacara Militer, Peraturan Urusan Dinas Dalam, Peraturan Penghormtan Militer, Dasar-dasar Kepemimpinan, Sejarah Menwa, Kemenwaan, Peraturan Baris Berbaris, Cara Memberikan Instruksi, Keorganisasian, Emotional Quotion dan Aplikasi Lapangan. Selasar (Sepuluh dua belas bersama) – FIM Pada hari Selasa, 2 Februari 2015 telah diadakan kegiatan Selasar
KEMAHASISWAAN
(Sepuluh Dua Belas Bersama) ke-2 yang sebelumnya mengangkat tema: Cerdas Insan Pendidik Muda, sedangkan untuk kegiatan selasar kali ini khusus mengusung tema: Roadshow Pelatihan Forum Indonesia Muda 17. Tujuan dari kegiatan ini adalah ingin membagikan informasi mengenai Forum Indonesia Muda sekaligus sosialisasi mekanisme pendaftaran FIM 17. Peserta yang mengikuti rangkaian acara selasar ini sebanyak 20 orang dari berbagai program studi angkatan 2011, 2012, hingga 2013. Rangkaian acara SELASAR yang kedua ini menyediakan sesi diskusi bersama Alumni FIM, diantaranya adalah Bapak Rully Charitas I.P, Jhon Hendry, Suhery Handoko, Falethino Sampow, Hastuti, dan Asri Gita. Selasar menjadi wadah informasi FIM untuk seluruh mahasiswa STKIP Surya. Bakti Sosial MENWA Menwa STKIP Surya melakukan bakti sosial di lingkungan asrama mahasiswa Il-Lago. Kegiatan yang mengusung tema “sampah bersih penghuni sehat” diadakan pada Sabtu, 24 Januari 2015. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan yaitu melaksanakan kerja bakti memungut sampah dan membersihkan lingkungan sekitar asrama IL Lago. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Pemasaran/Kerjasama Bapak Fransiskus Ransus, Koordinator Asrama Ibu Nita Wijaya, Bidang Kemahasiswaan Ibu Tju Suminar Ayu, Bapak Markus dan Bapak M Irvan, pembina Asrama Bapak Jatmiko dkk., UKM dan beberapa penghuni asrama. Sekitar 35 mahasiswa yang terlibat, baik UKM maupun dari penghuni asrama. Bakti sosial ini merupakan salah satu program kerja Menwa. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat
18
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
memberikan contoh dan inspirasi bagi mahasiswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.. Menjadi Duta Kampus Kegiatan “pergi menjadi duta kampus” dilaksanakan pada Kamis, 18 Desember 2014 bertempat di SURE. Kegiatan yang dilaksanakan oleh bidang kemahasiswaan bertujuan untuk menjalin komunikasi antar pimpinan beserta jajaran STKIP Surya bersama dengan mahasiswa STKIP Surya, memberikan wejangan, himbauan, masukan-masukan dan hal-hal lainnya yang bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada saat liburan berlangsung. Kegiatan yang dibuka dengan tarian dari Papua ini diikuti oleh 135 orang peserta, diisi dengan wejanganwejangan dari Kaprodi sekaligus Puket I Bapak Peter John, Kaprodi Pend. Fisika Ibu Jutri Taruna, Kaprodi Pend. Kimia Bapak Doddy Kustaryono, Kepala BAAK Bapak Surya Darmawan, Koordinator asrama Ibu Nita Wijaya, Puket IV Bapak Agus Purwanto, dan Puket III Bapak Fransiskus Ransus sekaligus menutup acara tersbut, acara yang diisi dengan berbagai macam pentas seni, diantaranya penampilan beat box, menari, menyanyi dari UKM Tari, dan diakhiri dengan pembagian doorprize. Senam aerobik Massal – UKM Senam Aerobik Bidang Kemahasiswaan STKIP Surya bekerjasama dengan asrama menyelenggarakan kegiatan Senam Aerobik masal sebelum libur akhir tahun yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 Desember 2014 Diikuti oleh lebih dari 60 orang mahasiswa baik putra maupun putri. Senam Aerobik masal ini bertujuan untuk menciptakan suasana kekeluagaan
melalui aktivitas fisik dan meningkatkan kesehatan bagi penghuni asrama. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang akan dilaksanakan rutin bulanan. FIRE – RUBIKS UKM RUBIKS (Rekreasi Unik Belajar Matematika dan Sains) STKIP Surya menyelenggarakan kegiatan FIRE (Festival Inspiratif RUBIKS) yang dilaksanakan pada 29 - 30 November 2014 bertempat di STKIP Surya. UKM RUBIKS merupakan salah satu UKM mahasiswa di STKIP Surya yang bergerak pada bidang kreasi belajar matematika dan sains yang menyenangkan. FIRE merupakan salah satu program unggulan UKM RUBIKS dimana kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 120 peserta (siswa SD &SMP se -Tangerang Selatan) dan 25 peserta (umum). Kegiatan yang di ketuai oleh Sdri Chairunnisa ini, diharapkan dapat menjadi sarana alternatif pembelajaran Matematika dan Sains yang menyenangkan bagi pelajar melalui eksplorasi permainan. Dalam rangkaian acaranya juga diadakan berbagai lomba di bidang sains dan matematika. Berikut namanama juaranya : 1. Pemenang Puzzle Compettion fot Primary Level • Juara I : Nazifa Salwa • Juara II : Isyana Permata W • Juara III : Yudha Juliana 2. Pemenang Puzzle Competition for Secondari Level • Juara I : Sheryl Helena D • Juara II : Putri Nir Rahmah Z • Juara III : M. Sigit Hidayat Kursus Pemimpin Menwa Jayakarta Dilaksanakan pada 20 – 22 November 2014 bertempat di Bogor, kegiatan yang diselenggarakan oleh
KEGIATAN Menwa Jayakarta provinsi DKI Jakarta ini bertujuan untuk mewujudkan kepribadian anggota Menwa yang memiliki kesadaran kecintaan terhadap tanah air, bangsa, dan negara Indonesia berdasarkan Panca Dharma Satya dan Pancasila dan terbentuknya sumber daya manusia yang intelek melalui pendidikan karakter. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 60 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di provinsi DKI Jakarta dan Tangerang. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) Kegiatan PPBN Resimen Mahasiswa Jayakarta dilaksanakan pada 4 – 19 Desember 2014 bertempat di divisi Infantri 2 Kostrad - Depok, kegiatan ini diikuti oleh 180 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DKI Jakarta dan Banten.
Tujuan dilaksanakannya PPBN yaitu untuk mencetak generasi penerus bangsa yang memiliki kecintaan terhadap tanah air Indonesia, melatih mental dan fisik yang kuat serta membentuk jiwa-jiwa patriot yang tangguh. Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana MENWA Jayakarta Latihan Gabungan MENWA Jayakarta dilaksanakan pada 29 – 30 November 2014 bertempat di UIN dan Situ Gintung, kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 26 mahasiswa dari kampus UIN dan STKIP Surya. Tujuan kegiatan ini yaitu : mempersiapkan sumber daya manusia agar memiliki keterampilan dalam menghadapi bencana alam. LOGIKA (Lomba dan Kegiatan Matematika) tahun 2015 Konferensi Logika UI 2015 Subtema Pendidikan Matematika di-
lakasanakan pada 29 Januari 2015 di Balairung Universitas Indonesia. Peserta kegiatan ini terdiri dari 25 tim yang lolos dalam tahap abstrak yang kemudian terseleksi sehingga menjadi 9 tim yang lolos dalam tahap full paper. Mahasiswa STKIP Surya mewakilkan 4 tim yang lolos dalam tahap abstrak. Serta 2 tim yang lolos dalam tahap full paper. Dua tim STKIP Surya yang lolos tahap full paper adalah tim atas nama Novi Purnama Sari, Ayu Mentari, serta Ramadhanil Fajri Islami. Tim ke dua atas nama Ria Anggraini Nurhidayah, Adleti Martha Romana, serta Lilis Srijayanti M (keenam mahasiswa tersebut merupakan Angkatan 2012). Kedua tim adalah putra dan putri mahasiswa asal Palembang yang telah berjuang keras sehingga membawa harum nama baik kampus dengan menyabet juara 1 dan 2 dalam kategori konferensi bidang Pendidikan Matematika.
Seminar Kesehatan Thalassemia
B
ekerjasama dengan Program CSR Bank OCBC NISP dan Klinik Prodia, STKIP Surya mengadakan Seminar Pendidikan Kesehatan dan Skrinning Thalassemia pada tanggal 27 November 2014 di Aula SU. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua STKIP Surya (Bapak Mauritsius Tuga), Puket II Bapak Yohanes Siregar, Puket III Bapak Fransiskus Ransus, Dosen STKIP Surya Ibu Meilani, Direktur Bank OCBC NISP Bapak Rama, dan menghadirkan pakar kesehatan dari Klinik Prodia, dr. Diah Syarifah sebagai narasumber dalam seminar tersebut. Kegaitan seminar dihadiri oleh kurang lebih 270 mahasiswa dan 23 orang dosen/karyawan. Acara diawali dengan penampilan paduan suara dari para penderita Thalassemia, dalam seminar tersebut narasumber menjelaskan bahwa, Thalassemia merupakan penyakit keturunan dimana sel darah merah mudah
rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah merah normal (120 hari), sehingga penderita akan mengalami anemia. Penyebab Thalassemia adalah sel-sel darah tidak mengandung cukup hemoglobin karena adanya kelainan/ perubahan pada salah satu bagian hemoglobin. Thalassemia memiliki gejala antara lain : 1. Anemia : Pucat, sukar tidur, lemas, tidak nafsu makan dan infeksi tulang 2. Jantung Berdebar-debar : jantung bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hemoglobin dan semakin lama jantung akan menjadi lemah dan mudah berdebar-debar 3. Tulang tipis dan rapuh : sel darah diproduksi dalam sumsum tulang. Pada keadaan thalassemia sumsum tulang bekerja keras mengatasi kekurangan hemoglobin. Hal ini sering menyebabkan batang
hidung penderita masuk ke dalam dengan tulang pipi menonjol, dimana keadaan ini disebut faces cooley (ciri khas thalassemia mayor) Frekuensi pembawa sifat thalassemia atau disebut juga thalassemia trait di Indoensia cukup besar, berkisar 6-10%, artinya untuk setiap 100 orang terdapat 6 – 10 orang pembawa sifat thallasemia. Angka kejadian penyakit thalassemia dapat dicegah atau dikurangi jika setiap orang memeriksakan darahnya untuk mengetahui apakah dirinya pembawa sifat thalassemia atau tidak dan menghindari pernikahan antara sesama pembawa sifat thalassemia. Untuk itu perlunya penyebarluasan wawasan dan pengetahuan tentang penyakit thalassemia kepada masyarakat demi membebaskan Indonesia dari Penyakit thalassemia.
KEGIATAN
SCIENCE EXPO 2015
S
CIENCE EXPO 2015 merupakan ajang kompetisi sains yang dibalut dalam kemasan menyenangkan layaknya pesta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Surya didukung penuh oleh STKIP Surya dan dilaksanakan pada tanggal 9 - 10 Februari 2015. Pada debutnya yang pertama ini, dengan tema “Ciptakan Generasi Berprestasi Dengan Kreativitas Tanpa Batas”, SCIENCE EXPO 2015 dirancang menjadi kegiatan skala besar dengan berbagai kompetisi dan kegiatan keilmuan didalamnya. Kompetisi yang diadakan berfokus pada Olimpiade Sains yang meliputi: Olimpiade Matematika, Fisika, dan Kimia, serta Kompetisi Teknologi Tepat Guna (KTTG) yang ditujukan untuk siswa tingkat SMA/SMK/ MA se-Provinsi Banten. Untuk menjaring para peserta Olimpiade Sains, dilakukanlah seleksi di beberapa sekolah di Provinsi Banten secara serentak pada tanggal 10 Januari 2015, diantaranya SMA Surya Bangsa, SMAN 3 Rangkasbitung, SMAN 1 Kibin, SMAN 1 Cilegon, SMAN 3 Kab. Tangerang, dan SMA Gen-IUS. Peserta yang mengikuti seleksi sebanyak 236 siswa dengan rincian 56 siswa peserta Olimpiade Fisika, 85 orang peserta Olimpiade Kimia, dan 95 orang peserta Olimpiade Matematika. Seluruh peserta tersebut disebar ke beberapa sekolah yang menjadi tuan rumah kegiatan seleksi. Dari seluruh peserta seleksi, dipilih 30 besar dari tiap kategori olimpiade dan berhak mengikuti babak final. Untuk menjaring para peserta KTTG, dilakukanlah pengumpulan makalah full paper secara online melalui website di
20
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
laman “scipo2015stkipsurya.wordpress. com”. Kegiatan puncak SCIENCE EXPO 2015 dilaksanakan di Kampus STKIP Surya, Gading Serpong pada tanggal 9 Februari 2015. Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua STKIP Surya, Bpk. Mauritsius Tuga, MS, Ph.D dan dipandu oleh sdri. Asri Gita (Pend. Matematika 2012) dan sdr. Falenthino Sampouw (Pend. Matematika 2012), dimeriahkan dengan pameran media pembelajaran matematika oleh mahasiswa STKIP Surya yang mendapat sambutan yang cukup meriah dari para peserta. SCIENCE EXPO 2015 ditutup dengan gelaran seni MASTERPIECE of
STKIP Surya yang diselenggarakan di Broadway Stage, Summarecon Mal Serpong pada tanggal 10 Februari 2015 dengan menampilkan kolaborasi kesenian daerah asal mahasiswa STKIP Surya (Papua, Pegunungan Arfak, Kupang, Ambon, Palembang, Belitung Timur, dan Kalimantan Tengah), UKM Paduan Suara Voice of STKIP Surya, UKM Seni Tari Krida Satya, Rapper El Millor, dan Beatbox. Dalam acara ini juga dilakukan pengumuman pemenang Olimpiade Sains dan KTTG SCIENCE EXPO 2015 di akhir acara. Acara ini ditutup oleh Bapak. Fransiskus Ransus, S.S., M.Hum selaku Puket III Bidang Kemahasiswaan dan Pemasaran/Kerjasama STKIP Surya.
Daftar Pemenang SCIENCE EXPO 2015: 1. Kompetisi Teknologi Tepat Guna • Juara 1, Aulia Ramadhan & Rhemasilvina Yuniardhini, SMA Dharma Karya, Judul : “Smart Anti Hijack Vehicle System” • Terfavorit, Kevin Chandra & Maharani Sulistyowati, SMA Dharma Karya, Judul “Smart and Portable Incubator From Outo Recycle Component” 2. Olimpiade Kimia • Emas : Hanief Alfiansyah • Perak : M. Sayyid Naufal • Perunggu : Aldy Alfiansyah
(SMAN 1 Cilegon) (SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon) (SMAN 3 Kab. Tangerang)
3. Olimpiade Matematika • Emas : Didi Setiawan • Perak : Alexander Charlie • Perunggu : Arif Rahman Hakim
(SMAN 1 Kota Serang) (SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon) (SMAN 1 Rangkasbitung)
4. Olimpiade Fisika • Emas : Jepi Dwiansyah • Perak : Elisabeth Odje • Perunggu : Djulio Djara Rona
(SMA Gen-IUS) (SMA Gen-IUS) (SMA Gen-IUS)
PENELITIAN
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA 2015
P
rogram Kreatifitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu mahasiswa di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Kegiatan PKM diwujudkan dalam program pendanaan kegiatan penelitian/kreatifitas mahasiswa di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2015, dua kelompok mahasiswa STKIP Surya berhasil mendapatkan hibah pendanaan kegiatan ini, mereka adalah : PKM-Pengabdian Masyarakat Pro-KPK (Program Kelas Pintar dan Kreatif) sebagai Upaya Pemberantasan Buta Aksara Bagi Ibu-ibu Desa Curug Sangereng Pembimbing : Bobbi Rahman,S.Si.,M. Pd. Anggota tim • Novi Purnama Sari (Mat, 12) • Dinna Cilvia Asri (Mat, 12) • Ira Silviana Rahman (Mat, 12) • Lilis Sri Jayanti Manullang (Mat, 12) • Ramadhanil Fajri Islamy (Fis, 12) Masih banyaknya warga desa Curug Sangereng kampung Cicayur Bubulak yang mengalami buta aksara menjadi salah satu hal yang melatar belakangi ide pelaksanaan program kelas pintar ini. Kebanyakan warga yang mengalami buta aksara adalah ibu-ibu dengan usia produktif. Mengingat pentingnya peranan keaksaraan bagi setiap warga terutama ibu-ibu maka dibuatlah suatu program khusus pemberantasan buta aksara bagi ibu-ibu tersebut. Pro-
gram ini kemudian dituangkan sebagai kegiatan pengabdian masyarakat yang dikemas dalam program kelas pintar dan kreatif. Program dijalankan melalui berbagai gerakan PKK yang memberikan keahlian khusus bagi Ibu-Ibu. Gerakan PKK yang akan dikombinasikan dalam proses belajar misalnya masak-memasak, menyulam, dan merajut diharapkan dapat menciptakan proses belajar yang menarik bagi kalangan Ibu-Ibu. Melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keaksaraan dan keahlian yang dimiliki oleh kalangan Ibu-Ibu tersebut. Selain itu, Ibu-Ibu tersebut juga akan dibekali dengan kemampuan matematika yang gampang asyik dan menyenangkan sebagai kegiatan tambahan dalam program kelas pintar ini. Tahapan-tahapan pelaksanaan program adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan, diawali dengan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat di lokasi program, khususnya ibu-ibu tuna aksara. 2. Pelaksanaan program pembelajaran calistung. Seluruh tim melaksanakan proses belajar-mengajar dengan memberikan materi yang berbeda setiap minggunya. 3. Monitoring pelaksanaan program, dilakukan dengan cara melakukan pengawasan langsung pada saat program berlangsung. 4. Evaluasi, evaluasi secara berkala dilaksanakan berkala mingguan dengan tujuan program yang telah dan yang akan dilaksanakan bisa terpantau secara baik. PKM – Karsa Cipta (PKM-KC) Sabol (Sampah Botol) Sebagai Alternatif Dielektrik Kapasitor Leyden Jar Pengganti Dielektrik Ruang Hampa Pembimbing : Agus Purwanto, Ph.D. Anggota Tim : • Nur Amanah (Fis, 12)
• • • •
Chairunnisa (Fis, 12) Dyah Indah Adrelia (Fis, 12) Muthmainah (Fis, 12) Rahma Ramadayanti (Fis, 12)
Tujuan dari PKM – KC ini adalah untuk mempermudah pengadaan media pembelajaran berupa alat praktikum materi kapasitor untuk siswa SMA kelas XII di sekolah dengan harga murah, dan berkualitas serta efektif saat digunakan serta membantu guru menjelaskan materi dan menanamkan konsep kapasitor kepada siswa dengan pengamatan secara langsung oleh siswa. Tema PKM – KC ini dipilih karena dalam proses penyampaian materi yang berkaitan dengan kapasitor masih dilakukan dengan metode ceramah dan kurang dilakukan dengan metode eksperimen. Kendala utama dari pengadaan alat eksperimen adalah kendala biaya/harga alat eksperimen yang belum tentu terjangkau oleh pihak sekolah. Untuk itu diperlukan alternatif lain untuk dapat melakukan eksperimen dengan menggunakan alat atau media dengan harga yang lebih terjangkau dan berkualitas. Dengan alternatif media pembelajaran kapasitor ini diharapkan siswa bisa lebih memahami materi fisika mengenai kapasitor. Dalam kegiatan PKM-KC ini, teknis pelaksanaan adalah berupa: 1. Studi literatur 2. Perancangan prototipe 3. Pembuatan prototipe 4. Uji coba dan analisis 5. Finalisasi dan penyempurnaan Hasil yang diharapkan dari kegiatan karsacipta yang akan dilakukan ini adalah memberikan solusi atas kurangnya media pembelajaran fisika khususnya kapasitor yakni menyediakan alat praktikum di sekolah-sekolah. Membantu sekolah, guru, dan siswa dalam proses belajar mengajar terutama mengaplikasikan teori fisika khususnya kapasitor dalam kehidupan sehari-hari. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015
21
PENELITIAN
HIBAH PENELITIAN DOSEN Oleh: Wiwik WIyati, M.Sc.
K
egiatan penelitian di lingkungan STKIP Surya secara aktif terus dilakukan dan dikembangkan sebagai salah satu strategi STKIP Surya untuk mencapai visi perguruan tinggi yaitu menjadi institusi pendidikan terdepan yang menghasilkan tenaga pendidik global dan berkualitas di bidang sains dan teknologi menuju Indonesia jaya. Secara garis besar kegiatan riset/penelitian yang dilakukan telah mencakup (namun tidak terbatas pada) kegiatan penelitian dalam bidang ilmu dasar, sistem pembelajaran, dan aplikasi sains dan teknologi. Beberapa peneliti dari STKIP Surya kembali memperoleh dana hibah penelitian tahun 2015. Tiga proposal penelitian berhasil memperoleh dana hibah penelitian dari Dirjen DIKTI. Proposal tersebut adalah kelompok penelitian fundamental terdiri dari dua kelompok, dan dosen pemula satu kelompok. Berikut gambaran proposal penelitian yang lolos pendanaan Dikti 2015.
Penelitian Fundamental : Pengembangan Variable Neighbourhood Untuk Meningkatkan Kemampuan Eksploratif dan Exploitatif Simulated Annealing Dalam Pencarian Solusi Masalah Riil Penjadwalan Peneliti : Mauritsius Tuga, Ph.D
P
enelitian yang diajukan dalam proposal ini merupakan kelanjutan dari penelitian penelitian sebelumnya yang dilakukan peneliti utama dalam bidang Kombinatorik khususnya Combinatorial Optimization. Penelitian ini diawali dengan penelitian penelitian dalam teori graf yang telah dimulai sejak lebih dari sepuluh tahun lalu, khususnya dalam bidang pelabelan graf. Disadari bahwa salah satu varian dari masalah pelabelan graf dijumpai dalam kehidupan sehari hari dalam bentuk masalah penjadwalan. Masalah ini muncul di antaranya di bidang transportasi (penjadwalan penerbangan, kereta api), di bidang pelayanan kesehatan (penjadwalan dokter dan paramedis di rumah sakit) di bidang industri (penjadwalan karyawan, mesin) dan di institusi pendidikan (jadwal pelajaran/ ujian di semua tingkat pendidikan). Masalah penjadwalan merupakan masalah yang NP-complete, sehingga belum didapatkan pendekatan deterministik untuk menyelesaikan persoalan ini. Metaheuristik merupakan salah satu pendekatan alternatif yang sangat populer saat ini, yang penerapannya telah
22
Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | Mei 2015
menjangkau hampir semua bidang ilmu dan rekayasa, termasuk dalam bidang penjadwalan. Penelitian dalam bidang penjadwalan dengan pendekatan metaheuristik berkembang sangat pesat dalam 2 dekade terakhir. Dalam proposal penelitian ini para pengusul berencana melakukan investigasi yang lebih mendalam, dalam upaya meningkatkan unjuk kerja dan kompatibilitas Simulated Annealing (SA), salah satu teknik metaheuristik, ketika harus diterapkan dalam menyelesaikan masalah riil penjadwalan akademik di tanah air, dan dalam masalah penjadwalan dalam The Third International Timetabling Competition. Penulis telah melakukan studi yang komprehensif dalam berbagai masalah penjadwalan dan juga telah menerapkan hasil kajian tersebut dalam menyelesaikan masalah riil penjadwalan kuliah di institusi tempat penulis bekerja. Berdasarkan pengalaman ini, terdapat dua aspek penting yang akan diteliti lebih jauh, yaitu pertama; menelaah sistem penjadwalan umum dan menentukan model penjadwalan yang cocok untuk instans yang diteliti dengan mengguna-
kan pendekatakan graf, dan yang kedua adalah menentukan cooling schedule dan struktur neighbourhood yang kompatibel dengan model tersebut. Dua hal yang disebut terakhir ini adalah elemen utama dalam metode simulated annealing. Tujuan utama penelitian adalah menemukan suatu model (berbasis graph) yang dapat merepresentasikan masalah penjadwalan akademik untuk instans yang diteliti, dan metode berbasis SA yang memiliki kemampuan eksploratif dan exploitative yang lebih efektif, efisien dan robust dalam menyelesaikan masalah masalah penjadwalan tersebut. Diharapkan metode yang dihasilkan mempunyai unjuk kerja yang bagus sehingga dapat diterapkan dan layak dipublikasi melalui berbagai forum ilmiah dan jurnal, baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Di samping itu, dalam jangka panjang model dan pendekatan ini akan dapat pula dikembangkan untuk menyelesaikan masalah Combinatorial Optimization yang lain, termasuk penjadwalan di bidang pelayanan umum dan Bioinformatics.
PENELITIAN Penelitian Fundamental : Penerapan Prinsip Holografi pada Superkonduktor Peneliti : Zainul Abidin, Ph.D, Herry Johny Kwee, Ph.D dan Tan Jong Anly, Ph.D
P
enelitian ini merupakan penelitian teoritis yang bertujuan untuk memodelkan superkonduktor dengan menggunakan prinsip holografi atau biasa juga disebut sebagai prinsip korespondensi AdS/CFT. Prinsip holografi ini pertama kali diterapkan pada studi partikel energi tinggi, belakangan mulai juga diterapkan pada studi material. Belakangan ini banyak material ditemukan memiliki sifat superkonduktor pada temperatur tinggi. Meskipun demikian, dari aspek teori, superkon-
duktor-superkonduktor tersebut masih belum banyak dieksplorasi. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah studi literatur, dengan cara mereproduksi ulang hasil dari pemodelan yang menggunakan prinsip holografi yang sudah ada sebelumnya. Selanjutnya dalam penelitian ini, kami (peneliti) berusaha memodelkan superkonduktor di 2+1 dimensi dengan menggunakan model dekonstruksi korespondensi di ruang AdS 3+1 dimensi. Sebagian besar superkonduktor nonkonvensional bertemperatur tinggi
memiliki order-parameter dalam konfigurasi triplet (p-wave). Oleh karena itu, model yang dibangun diharapkan dapat memberi gambaran aspek-aspek tertentu yang teramati pada superkonduktor bertipe p-wave tersebut. Model dekonstruksi untuk superkonduktor bertipe p-wave ini sejauh yang kami (peneliti) ketahui belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil yang diharapkan dari penelitian teoritis ini adalah makalah ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional.
Penelitian Dosen Pemula : Diagnosa Penyakit Diabetes dengan Metode Support Vector Machine Peneliti : Abdul Aziz Abdilah, S.Pd, M.Si dan Suwarno, S.Si
D
iabetes Melitus (DM) atau lebih sering dikenal dengan nama kencing manis merupakan penyakit kelainan yang bersifat kronik yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang diikuti komplikasi pembuluh darah kecil dan pembuluh darah besar. Masalah gangguan gula darah memiliki dampak yang sangat besar bagi kesejahteraan manusia. Tingginya penderita Diabetes Melitus (DM) dan perkiraan adanya peningkatan pada tahun yang akan datang menyebabkan perlunya antisipasi terhadap DM. Penentuan gula darah untuk terapi diabetes memerlukan faktor penunjang yaitu berupa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko DM. Jika beberapa faktor resiko diabetes terpenuhi, maka harus dilakukan pendeteksian penyakit dibetes dengan melakukan Tes Gula Darah Puasa dan Tes Gula Darah 2 jam setelah makan. Metode konvensional dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat
resiko diabetes. Penggunaan metode konvensional dalam mendeteksi tingkat resiko DM memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya yang relatif mahal. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan sebuah sistem yang memungkinkan untuk mendeteksi tingkat resiko diabetes dengan waktu yang relatif cepat. Support Vector Machine (SVM) adalah salah satu metode pengenalan pola yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian. SVM dikembangkan oleh Boser, Guyon, Vapnik, dan pertama kali dipresentasikan pada tahun 1992 di Annual Workshop on Computational Learning Theory. Prinsip dasar SVM adalah klasifikasi biner, dan selanjutnya dikembangkan agar dapat bekerja pada kasus multiclass. SVM dikenal sebagai metode pembelajaran mesin (machine learning) paling mutakhir dalam pengenalan pola. Pembelajaran digunakan dengan menggunakan pasangan data input dan data ouput berupa sasaran yang diinginkan. Hal inilah yang telah mendasari peneliti untuk mencoba melakukan
penelitian untuk mendiagnosa penyakit diabetes dengan metode SVM. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model klasifikasi yang optimal untuk diagnosa penyakit diabetes serta melakukan simulasi deteksi penyakit dengan metode SVM dan membangun GUI yang berguna untuk diagnosa penyakit diabetes. Penelitian ini menggunakan beberapa tahapan yaitu studi pustaka, pengumpulan data, identifikasi masalah, praproses, data mining, dan evaluasi dan analisis hasil. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana kinerja dan implementasi diagnosa penyakit diabetes menggunakan metode SVM. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi bidang kedokteran dalam pengembangan sistem diagnosa penyakit diabetes secara otomatis, sehingga dapat membantu dokter spesialis untuk mendiagnosa dan menganalisa penyakit dengan lebih efisien. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang aplikasi dan implementasi diagnosa penyakit diabetes menggunakan metode SVM Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 4 | April 2015
23
REKAM PERISTIWA
Lomba Penelitian Belia (LPB) se Banten (11/10/2014). Kegiatan ini diikuti 16 makalah dari 30 siswa sekolah menengah di Banten yang terbagi dalam 4 kategori bidang lomba, Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan iklim penelitian di sekolah dan menyediakan peluang kepada siswa untuk berlomba di tingkat internasional.
Fun Active Learning Strategies (20/11/14). Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Kimia STKIP Surya, berupa pelatihan sebuah strategi pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong siswa untuk berperan aktif dalam belajar. Pelatihan ini menfasilitasi guru agar dapat merancang pembelajaran dengan rubrik sebagai instrumen penilaian siswa.
Gathering Akhir Tahun (19/12/14). Dengan konsep dari kita untuk kita, acara ini melibatkan semua elemen STKIP Surya mulai dari unsur pimpinan, dosen, tutor, staf, petugas kebersihan, pengemudi maupun security. Bertujuan sebagai sarana mewujudkan rasa syukur atas keberhasilan melalui tahun 2014 dan kesiapan menyambut tahun yang baru 2015.
Pelatihan Pengembangan Kontek Digital Bahan Ajar (2-3/2/ 2015), Diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan TIK STKIP Surya sebagai bagian pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pengembangan konten digital bahan ajar edukatif. Diikuti sebelas guru dari beberapa sekolah negeri dan swasta di wilayah Tangerang Selatan.
Sosialisasi SPMI (25/3/ 2015). Bertujuan agar seluruh civitas akademika STKIP Surya mengetahui standar mutu yang telah ditetapkan dan dokumen apa saja yang tersedia sebagiai acuan pelaksanaan kegiatan di STKIP Surya.. Adapun yang disosialisasikan adalah dokumen-dokumen buku kebijakan, buku standar, buku manual, dan buku formulir dari 24 Standar Nasional Pendidikan.
Pengenalan Budaya Daerah (5/3/2015). Diberikan secara berkala kepada dosen, tutor maupun staff dengan menghadirkan nara sumber dari dalam maupun luar institusi. Kegiatan ini sangat penting diberikan untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin muncul dalam proses belajar engajar akibat perbedaan budaya dari para mahasiswa.