LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY I.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang (Min. 1 lembar)
B.
Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ada pada modul 6 ini adalah : “Bagaimana menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis (Economic Order
Quantity) dan biaya total dalam masalah persediaan untuk setiap periode?” C.
Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum dari modul 6 ini adalah :
1.
Untuk menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis (Economic Order Quantity) dan biaya total dalam masalah persediaan untuk setiap periode.
2.
Untuk mengetahui titik re-order untuk persediaan bahan baku.
3.
Dapat menganalisis dan mengambil keputusan pada sistem persediaan.
D.
Manfaat Praktikum Adapun manfaat yang didapat dalam praktikum modul 6 ini adalah :
1.
Diharapkan mahasiswa mampu menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis (Economic Order Quantity) dan biaya total masalah persediaan untuk setiap periode.
2.
Mampu menentukan titik re-order untuk persediaan bahan baku.
3.
Mampu memahami tentang sistem persediaan.
E.
Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam praktikum ini adalah :
1.
Software pemrograman yang digunakan adalah WinQSB.
LABORATORIUM OPTIMASI DAN STATISTIK INDUSTRI MODUL VI (INVENTORY THEORY) NAMA/ NPM SESI/ MEJA
II.
Tinjauan Pustaka
1.
Pengertian Inventory Theory
2.
Definisi Economic Order Quantity (EOQ)
3.
Jenis-Jenis Persediaan
Min. 5 Halaman
III. Pengumpulan Data 1.
Identifikasi Variabel
A.
Variabel Bebas
B.
Variabel Terikat
2.
Soal Laporan Resmi
IV. Hasil dan Pembahasan 1.
Pengolahan Data
Pembelian 1
a.
Input
Gambar …………….. b.
Output
Gambar ……………..
LABORATORIUM OPTIMASI DAN STATISTIK INDUSTRI MODUL VI (INVENTORY THEORY) NAMA/ NPM SESI/ MEJA
c.
Analisa Output Dari tabel diatas didapat analisa sebagai berikut :
1.
EOQ (economic order quantity) merupakan jumlah ekonomis untuk biaya yang dikeluarkan dapat seminim mungkin pada setiap kali pemesanan. Pada output didapat EOQ sebesar 387,2983. Known order analysis merupakan kebijakan jumlah pemesanan yang diterapkan pada perusahan tersebut. Kebijakan perusahaan untuk pemesanan sebesar 100 unit.
2.
Maximum inventory merupakan jumlah persediaan maksimum agar biaya yang dikeluarkan dapat sekecil mungkin sesuai dengan order quantity. Pada output didapat besar maximum inventory sebesar 387,2983 unit, dalam hal ini berarti persediaan maksimum perusahaan sebesar 387,2983
unit. Pada output known order analysis
didapat maximum inventory sebesar 100 unit. 3.
Maximum backorder merupakan tidak adanya permintaan yang ditunda yang disebabkan tidak tersedianya persediaan. Pada output didapat maximum backorder sebesar 0, dalam hal ini berarti tidak adanya permintaan. Pada output known order analysis didapat maximum backorder sebesar 0, dalam hal ini berarti tidak adanya permintaaan.
4.
Order interval in years merupakan interval waktu antara permintaan optimum dengan per tahun. Pada output EOQ didapat nilai sebesar 0,1291, hal ini berarti bahwa perusahaan dalam melakukan pemesanan setiap 0,1291 tahun. Pada output known order analysis didapat nilainya sebesar 0,0333 dalam hal ini perusahaan dalam melakukan pemesanan setiap 0,0333 tahun.
5.
Reorder point merupakan pemesanan kembali karena persediaan yang sudah habis. Pada output didapat reorder point sbesar 0, maka apabila persediaan perusahaan jumlahnya 0, perusahaan harus mengadakan pemesanan. Pada ouput known order analysis didapat reorder point sebesar 0, maka apabila persediaan perusahaan jumlahnya 0, perusahaan harus mengadakan pemesanan,
6.
Total set up or ordering cost merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan sekali pemesanan, pada output didapat besar total set up or ordering cost adalah Rp 387.289,3 dalam hal ini berarti bahwa ongkos pemesanan yang dikeluarkan biaya untuk sekali pesan sebesar Rp 387.289,3. Pada output known order analysis didapat total set up or ordering cost sebesar Rp 1.500.000 dalam hal ini berarti bahwa ongkos pemesanan yang dikeluarkan biaya untuk sekali pesan sebesar Rp 1.500.000. LABORATORIUM OPTIMASI DAN STATISTIK INDUSTRI MODUL VI (INVENTORY THEORY) NAMA/ NPM SESI/ MEJA
7.
Total holding cost merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan barang. Pada output EOQ didapat total holding cost sebesar Rp 387.289,3, dalam hal ini berarti bahwa ongkos penyimpanan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 387.289,3. Pada output known order analysis didapat total holding cost sebesar Rp 100.000. Dalam hal ini berarti ongkos penyimpanan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 100.000.
8.
Total shortage cost merupakan biaya yang timbul jika ada permintaan terhadap barang yang kebetulan tidak ada digudang. Pada output didapat sebesar 0, dalam hal ini tidak ada permintaan terhadap barang. Pada output known order analysis didapat total shortage cost sebesar 0. Dalam hal tidak ada permintaan terhadap barang.
9.
Sub total of above merupakan biaya total yang dikeluarkan yang mencakup total holding cost, total shortage cost, dan total set up or ordering cost, pada output EOQ didapat sebesar Rp 774.596,7. Pada output known order analysis didapat sebesar Rp 1.600.000 sehingga biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 1.600.000.
10.
Total material cost merupakan tidak ada biaya pembelian barang. Pada output EOQ didapat sebesar Rp 60.000.000 sehingga pembelian barang didapat sebesar Rp 60.000.000. Pada output known order analysis didapat total material cost sebesar Rp 60.000.000, sehingga pembelian barang didapat sebesar Rp 60.000.000.
11.
Grand total cost merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan. Dalam output EOQ didapat nilai grand total cost sebesar Rp 60.774.600 sehingga jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 60.774.600. Pada output known order analysis didapat nilai grand total sebesar Rp 61.600.000, sehingga jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 61.600.000.
Pembelian 2
Pembelian 3
V.
Kesimpulan dan Saran
A.
Kesimpulan Dari hasil yang diperoleh diatas dengan menggunakan perhitungan EOQ (Economic Order Quantity) PT. Sentosa harus membayar opsi pembelian ke-1 sebesar Rp 60.774.600,- jika dia memiih opsi pembelian ke-2 PT. Sentosa harus membayar Rp ........,- dan jika dia memilih opsi pembelian ke- 3 PT. Sentosa harus membayar Rp .......,-. Oleh karena itu sebaiknya PT. Sentosa lebih memilih membeli bahan baku dengan opsi pembelian ke-... karena PT. X akan mengeluarkan total biaya sebesar Rp LABORATORIUM OPTIMASI DAN STATISTIK INDUSTRI MODUL VI (INVENTORY THEORY) NAMA/ NPM SESI/ MEJA
.........,- yang merupakan biaya yang paling murah dibandingkan dengan opsi pembelian yang lain.
B.
Saran (Saran untuk modul, minimal 5) DAFTAR PUSTAKA (Internet 5, Buku 5) LAMPIRAN (Tulis Tangan)
LABORATORIUM OPTIMASI DAN STATISTIK INDUSTRI MODUL VI (INVENTORY THEORY) NAMA/ NPM SESI/ MEJA
LAMPIRAN
PT. Sentosa membutuhkan bahan baku untuk menjalankan usahanya sebesar 3000 unit. Perusahaan tersebut ditawari supplier potongan harga dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pembelian ≥ 100 unit dengan harga per unit Rp. 20.000,- dengan biaya simpan 10% b. Pembelian ≤ 100 unit dengan harga per unit Rp. 19.000,- dengan biaya simpan 8% c. Pembelian ≤ 300 unit dengan harga per unit Rp. 22.000,- dengan biaya simpan 15% Apabila diketahui biaya pemesanan sebesar Rp. 50.000,- bagaimana kebijakan perusahaan terhadap penawaran supplier tersebut? Jawab :
Tabel Pengumpulan Data D
K
h
C
(Pesanan/
(Biaya Pemesanan/
(Biaya Simpan)
(Pembelian)
tahun)
unit)
3000 unit
Rp. 50.000
1. 10% x Rp. 20.000 = Rp. 2.000
1. Rp. 20.000
2. 8% x Rp. 19.000 = Rp. 1.520
2. Rp. 19.000
3. 15% x Rp. 22.000 = Rp. 3.300
3. Rp. 22.000
Pembelian 1 D
= 3000 unit
K
= Rp. 50.000
C
= Rp. 20.000
H
= 10% x Rp. 20.000 = Rp. 2000
q
= 100
EOQ
=
=
= 387,2983
LABORATORIUM OPTIMASI DAN STATISTIK INDUSTRI MODUL VI (INVENTORY THEORY) NAMA/ NPM SESI/ MEJA
TAC
= TOC + TCC =
.K +
.h
=
.50000 +
.2000
= 774596,7
Jarak Siklus Optimum (T) T
= =
Frekuensi Pemesanan (F) F
= =
= 0,1291
Biaya Total
= 7,745 = 8x pemesanan. = Biaya Pembelian + TAC = (Harga Pembelian x Demand) + TAC = (20000 x 3000) + 774596,7 = 60.774.596,7 = 60.774.600
Pembelian 2
Pembelian 3
LABORATORIUM OPTIMASI DAN STATISTIK INDUSTRI MODUL VI (INVENTORY THEORY) NAMA/ NPM SESI/ MEJA