LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) “AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA” DI UPTD BBI PADI DAN PALAWIJA REMPANGA
DI SUSUN OLEH 1. AGUSTIN SIGAR 2. ERNAH LISA 3. IRMAWATI 4. NOVAN IMANUEL.K SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 7 BERAU TAHUN AJARAN 2013/2014
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
: Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) SMK Negeri 7 Berau.
Tempat pelaksanaan: UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Waktu Pelaksanaan : 26 Desember 2013 - 1 April 2013
Nama 1. 2. 3. 4.
NIS
Agustin Sigar Ernah Lisa Irmawati Novan Imanuel. K
0023 0017 0006 0018
BIDANG KEAHLIAN : ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura)
Mengetahui : Pembimbing
Kepala UPTD BBI Padi
Internal
dan Palawija Rempanga
Endrawati, SP,MP NIP. _
Ir. Martinus Pattiwael, MMT NIP.19630929 198908 1 002
Kepala Sekolah
Pembimbing
SMK Negeri 7 Berau
Eksternal
Drs. Fristiono Meirudi
Padliansyah
NIP.19650530 19951 1002
.
NIP. 19670417 199002 1001
ii
SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Ir. Martinus Pattiwael, MMT
Jabatan
: Kepala Instansi
Instansi/DU/DI
: UPTD BBI Padi dan Palawija
Dengan ini Menerangkan bahwa 1) Nama NIS
: Agustin Sigar : 0023
Kelas/Kompetisi Keahlian : XI/ATPH 2) Nama NIS
: Ernah lisa : 0017
Kelas/Kompetisi Keahlian : XI/ATPH 3) Nama NIS
: Irmawati : 0006
Kelas/Kompetisi Keahlian : XI/ATPH 4) Nama NIS
: Novan Imanuel.K : 0018
Kelas/Kompetisi Keahlian : XI/ATPH
iii
Telah melaksanakan Praktek Kerja Industri di UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga, mulai tanggal 26 Desember 2013 sampai dengan 1 April 2014. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Rempanga,1 April 2014 Yang membuat keterangan Kepala UPTD BBI Padi dan Palawija
Ir. Martinus Pattiwael, MMT NIP.19630929 198908 1 002
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan lahir maupun batin kepada kita semua, dan atas berkat serta Rahmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini yang masih jauh dari sempurna.
Laporan ini ditulis dan disusun dengan baik sebagai salah satu bukti bahwa kami telah menyelesaikan Praktek Kerja Industri ( prakerin ) selama 3 bulan dari 26 Desember 2013 sampai dengan 26 April 2014.
Kami melaksanakan Praktek Kerja Industri ( prakerin ) di UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga yang beralamatkan di JL. FL. Tobing Km 8.Desa Rempangan Kab. Kutai Karta Negara. Selama Praktek Kerja Lapangan ( prakerin ) Kami mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran baru, yang belum pernah diajarkan sebelumnya di sekolah, serta kami lebih mengetahui dan memahami tentang Dunia Industri.
Selanjutnya, kami telah menyusun laporan dari hasil melaksanakan Praktek Kerja Industri ( prakerin ) di UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga selama 3 bulan, dan laporan ini dibuat dalam bentuk buku laporan.
v
Dalam penulisan laporan ini kami telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang terkait baik itu bantuan secara moril maupun materil, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Industri ( prakerin ) dan membuat laporan ini dengan baik. Oleh karnanya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Fristiono Meirudi selaku sekolah SMK Negeri 7 Berau. 2. Ibu Endrawati, SP selaku ketua Prakerin dan pembimbing kami. 3. Bapak Ir. Martinus Pattiwael, MMT selaku Kepala UPTD BBI Padi Dan Palawija Rempanga. 4. Seluruh Staff dan Karyawan UPTD BBI Padi Dan Palawija Rempanga. 5. Rekan-rekan guru SMK Negeri 7 Berau.
Semoga dengan disusunnya laporan ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan khususnya bagi pembaca, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat memebangun agar menjadi lebih baik dihari yang akan datang.
Rempanga,1 April 2014 Penyusun Laporan,
KELOMPOK PRAKERIN
vi
DAFTAR ISI Halaman Judul...........................................................................................i Halaman Pengesahan...............................................................................ii Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Prakerin dari instansi/DU/DI...........................................................................................iii Kata Pengantar........................................................................................v Daftar isi..................................................................................................vii Daftar Tabel............................................................................................25 Daftar Gambar........................................................................................32 Bab 1. PENDAHULUAN.................................................................1 A. Latar Belakang Prekerin..........................................1 B. Tujuan Prakerin........................................................2 C. Tujuan Penyusunan Laporan..................................3 Bab 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI/DU/DI..............................4 A. Sejarah Dan Perkembangan Instansi/DU/DI..........................................................4 B. Profil Instansi/DU/DI................................................4 Tinjauan Umum............................................4 Visi dan Misi.................................................5 Tugas Pokok dan Fungsi..........................6 Bab 3.PELAKSANAAN PRAKERIN............................................8 A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prekerin..................................................................8 B. Kegiatan Yang Dilaksanakan................................8 C. Masalah Yang Dihadapi Prakerin dan Pemecahanya.......................................................20 Bab 4. PENUTUP........................................................................22 A. Kesimpulan...........................................................22 B. Saran......................................................................22 DAFTAR PUSTAKA .................................................................. LAMPIRAN..................................................................................24
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) adalah salah satu penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus dari SMK siap terjun dalam dunia kerja. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) merupakan perwujudan kebiksanaan dari metode “Link and Match” yang dalam prosesnya dilaksanakan pada dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia industri. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) dalam mencapai tujuan yang relevan antara dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa yang akan mengakhiri jenjang pendidikan kejuruan harus melaksanakan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) di industri-industri. Praktek Kerja Industri di laksanakan dengan harapan sebagai siswa yang telah lulus, dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diterima oleh sekolah, sehingga apabila di
1
kemudian hari siswa bekerja di perusahaan dapat mengembangkannya. Kegiatan penyelenggaraan Prakerin diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi : kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.
B. Tujuan Praktek Kerja Industri Sesuai dengan pengertian Praktek Kerja Industri (Prakerin) itu sendiri, maka pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) bertujuan untuk : 1. Menerapkan ilmu yang diterima di sekolah kemudian dipraktekkan di perusahaan-perusahaan atau lapangan kerja. Sebagai studi perbandingan antara yang diterima di sekolah dengan kenyataan di lapangan. 2. Memperluas wawasan siswa terhadap jenis-jenis karya yang ada pada bidang yang bersangkutan / tempat praktek. 3. Mempelajari organisasi perusahaan dari tempat praktek kerja. 4. Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta. 5. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai persiapan guna menghadapi tantangan dalam dunia kerja dan masyarakat. 6. Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari pelajaran teori dan praktek. 7. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab siswa.
2
8. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan.
C. Tujuan Penyusunan Laporan
Setiap laporan pasti mempunyai tujuan, demikian juga penyusunan laporan Praktek Kerja (Prakerin) ini. Penyusun mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menginventarisir kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama praktek di perusahaan. 2. Melatih menggunakan / mengungkapkan data-data dan mengolah sesuatu yang dipraktekkan / dilakukan di lapangan yang disusun dalam suatu karya ilmiah. 3. Untuk melatih keterampilan siswa dalam menyusun karya ilmiah.
3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI A. Sejarah dan Perkembangan Instansi Pada awal pembentukannya, BBI Padi Rempanga yang terletak di Desa Rempanga, Jalan Dr.FL. Tobing km. 8 Desa Rempanga, Kecamatan Loa kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada tahun 1975-1982 bernama Balai Benih Utama (BBU), Selanjutnya berubah menjadi Balai Benih Induk (BBI) Pusat tahun 1982-2001 dengan biaya oprasional sepenuhnya dari APBN. Mulai tahun 2002 menjadi UPTD Dinas pertanian Tanaman Pangan prop. Kaltim dengan pembiayaan berasal dari APBN dan APBD I prop. Kaltim.
B. Profil Instansi Tinjauan Umum Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Padi Dan Palawija merupakan institusi di bawah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur yang terletak di Desa Rempanga, Jalan Dr. FL. Tobing Km. 8 Desa Rempanga Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 59 tahun 2011 tentang “Perubahan Atas Peraturan Gubernur
4
Kalimantan Timur Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Organisasi Dan Data Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pada Dinas Pertaniaan Tanaman Pangan” UPTD BBI Padi dan Palawija merupakan penggabungan antara UPTD BBI Padi dan UPTD BBI Palawija. Dalam pengelolahan UPTD Balai Benih Induk dan Palawija, UPTD bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan baik secara operasional maupun administrasi dalam pengadaan dan penyediaan benih sumber adalah untuk memenuhi kebutuhan Benih Sumber di wilayah Kalimantan Timur. Secara umum lahan yang dimiiki BBI Padi dan Palawija luas seluruhnya 10 Ha, sekitar 1,8 Ha digunakan untuk gabungan dan 7,4 Ha untuk lahan pertanaman padi serta 0,8 Ha belum direploting. Topografi lahan masih bergelombang dengan pH tanah antara 4-5,5 dengan evelasi (tinggi dari permukaan laut) antara 05 dpl, Jenis tanah pada lahan tanaman adalah Podsolik Merah Kuning dengan tekstur tanah liat, sebagian lagi berupa tanah Organosol, sementara untuk perbanyakan benih sumber palawija lahan yang digunakan masih sewa. Visi dan Misi Visi Terwujudnya peningkatan swasembada pangan khususnya beras dan palawija dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dibidang ekonomi petani di Kalimantan Timur.
5
Misi 1. Menetapkan swasembada pangan khususnya beras, serta peningkatan produksi komoditi tanaman pangan lainnya yang mempunyai nilai ekonomi strategis. 2. Menjamin ketersediaan benih varietas unggul bermutu secara berkesiambungan ditinggkat petani. 3. Meningkatkan luas tanaman dan luas panen serta intensifikasi pertanian. 4. Meningkatkan kinerja aparat dan institusi benih dalam melayani masyarakat petani. 5. Mengembangkan jaringan kerja sama kemitraan petani dan pengusaha untuk mencapai pola agribisnis.
Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok 1. Melaksanakaan sebagian kegiatan teknis dan / atau kegiatan teknis penunjang dinas dibidang benih induk padi dan palawaija. 2. Pengadaan dan penyediaan benih sumber padi sawah BD dan BP. 3. Pengamatan teknologi, pengujiaan, pemumian varietas, pelatihan, dan inforamasi pembenihan.
6
Fungsi 1. Penyusunan recana teknis operasional Balai Benih Induk Padi dan Palawija. 2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional Balai Benih Induk Padi dan Palawija. 3. Pemantauan, evaluasi laporan Balai Induk Padi dan Palawija. 4. Pengelolahan urusan ketatausahaan. 5. Pembinaan kelompok jabatan fungsional. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan dengan tugas dan fungsinya.
7
BAB III PELAKSANAAN PRAKERIN
A. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Prakerin Waktu pelaksanaan kegiatan prakerin dimulai dari tanggal 26 Desember sampai tanggal 1 April 2014. Adapun mengenai tempat pelaksanaan prakerin adalah di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Induk (BBI) Padi dan Palawija Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Prakerin ini banyak memberikan manfaat, diantaranya siswa lebih bisa bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan, dapat memahami realita dilapangan sehingga menjadi tolak ukur pengaplikasian teori dibangku sekolah dan menunjang kualitas siswa menjadi lebih baik lagi. B. Kegiatan Yang Dilaksanakan Setelah melaksanakan Kegiatan Prakerin di UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga dapat disampaikan beberapa hasil pelaksanaan kegiatan tersebut, antara lain Penolahan lahan Pemeliharaan (Pengedalian Gulma ), ( Pengendalian Hama dan Penyakit ), Penyeleksi Benih, Pemberian Pupuk, Penjemuran Benih dan Kegiatan Sortir Benih. Adapun keterangan atau pembahasan mengenai kegiatan perharinya dari daftar table pada lampiran.
8
Pembahasan : 1. Orientasi lapangan Ini dimaksudkan mengenalkan UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga khususnya areal lapangan seperti, varietas-varietas yang ditanam, lokasi gudang alat, pengenalan alat-alat, lokasi los bayangan, lokasi sortir benih, lokasi packing hasil panen, dll. Pengenalan ini bertujuan agar kami bisa mengenal dan mengetahui apa saja alat dan bahan yang akan kami gunakan dalam melaksanakan kegiatan dilapangan serta mengetahui apa fungsi dan tujuannya sehingga dapat mempermudah dalam melaksanakan kegiatan dilapangan. 2. Pengarahan kerja Merupakan petunjuk dari pemimpin instansi dan pembimbing lapangan untuk melaksanakan sesuatu. Pengarahan kerja yang dimaksud adalah berupa membersihkan gudang processing, membersihkan mesin alat panen, membersihkan kantor UPTD BBI, membersihkan halaman, dll.
3. Penyeleksian Benih
3.1 Pemilihan Benih
Salah satu cara untuk memilih benih yang baik dan yang berhampa yaitu dengan cara benih direndam di dalam larutan garam yang telah di sediakan di dalam ember (takaran garam di sesuaikan dengan volume air). Ciri bahwa benih tidak hampa yaitu
9
benih tenggelam didalam larutan garam sedangkan benih yang hampa akan terapung . Benih yang tenggelam akan dipilih sebagai benih yang akan disemaikan, sedangkan benih yang masih terapung merupakan benih hampa/rusak/tidak sempurna, sehingga tidak layak untuk dijadikan bibit.
3.2 Merendam Benih
Setelah pemilihan benih selesai benih direndam selama 24 jam. Tujuan dari perendaman benih ini adalah untuk membantu / mempercepat tumbuhnya calon akar, cirri bahwa benih selesai direndam yaitu benih membengkak.
3.3 Memeram Benih
Setelah benih direndam selama 24 jam selanjutnya benih diperam selama 48 jam ditempat yang terlindung, alat untuk memeram benih sebaiknya yang menyerap air seperti karung goni. Selama pemeraman benih ataupun wadah benih harus selalu lembab, cirri bahwa pemeraman telah selesai yaitu muncul titik putih atau calon akar pada permukaan benih. Benih yang telah diperam akan memiliki daya tumbuh yang lebih cepat dan lebih baik disbanding dengan benih yang tidak diperam sehingga dalam persemaian akan tumbuh lebih sehat dan kuat.
10
3.4 Persiapan Bedengan persemaian
Sebelum benih disemai dibuat bedengan dengan lebar 1,5 m, tinggi 15 – 30 cm, dan panjang disesuaikan, luas persemaian yaitu 3 – 5 % dari luas lahan yang akan ditanami, setelah itu dipupuk dengan pupuk organik. Untuk memperoleh bibit yang baik persemaian perlu dilakukan pemupukan berimbang dengan Urea 10 gr / m 2 , KCL 5 gr / m2 , SP-36 sebanyak 7,5 gr / m ditabur merata pada bedengan 1 -2 hari sebelum tabor benih.
3.5 Persemaian
Apabila benih sudah berkecambah maka biji disebar dibedengan persemaian yang telah dibuat. Diusahakan agar penyebaran benih merata, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang. Apabila penyebabnya terlalu rapat akan mengakibatkan benih yang tumbuh kecil – kecil dan lemah, tetapi penyebaran yang terlalu jarang biasanya menyebabkan tumbuh benih tidak merata. Untuk menjaga kemungkinan serangan hama seperti burung, persemaian perlu ditaburkan racun (puradan) bersamaan dengan penaburan benih.
4. Persiapan Lahan
4.1 Pembersihan lahan
Sebelum dilakukan pengolahan tanah jerami harus dipotong terlebih dahulu untuk memudahkan pengolahan tanah, jerami yang ada
11
dilahan dan gulma – gulma yang ada dilahan dipotong lalu dibenamkan untuk menambah kesuburan tanah.
4.2 Pengolahan Tanah
Sebelum tanah dibajak / diolah sebaiknya digenangi air terlebih dahulu beberapa hari agar pori – pori tanah membuka dan tekstur tanah menjadi lembek, artinya tanah siap untuk diolah. Pembajakan / pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan bajak traktor tangan. Proses pembajakan ini dilakukan dengan cara membalikkan lapisan olah tanah.
5. Penanaman
Adapun teknik tanam yang dilakukan yaitu dapat dengan cara manual dan dengan cara mekanik (menggunakan alat tanam). Penanaman dilakukan pada saat tanaman telah berumur 20 – 25 hst, dengan cara pindah cabut. jarak tanam yang biasanya digunakan yaitu: 20 x 20 cm, 20 x 25 cm, atau 25 x 25 cm, tergantung pada kesuburan tanah dan varietas yang ditanam. Penanaman dilakukan pada saat kondisi lahan macak – macak atau becek supaya tanaman tidak mudah roboh. Jumlah bibit perlubang tanam sebanyak 1 – 2 bibit dengan kedalaman 3 – 5 cm. Kedalaman tanam jangan terlalu dangkal karena tanaman akan mudah roboh dan jangan terlalu dalam karena perkembangan anaknya lambat dan akan berkurang.
12
6. Pemupukan
Pemupukan pada tanaman padi terbagi atas dua macam yaitu pupuk Dasar dan NPK, pemupukan dasar diberikan pada saat penanaman atau sebelum tanam sedangkan pemupukan NPK diberikan pada saat tanaman berumur 20 – 25 hari dan 30 – 40 hari dengan dosis Urea 200 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, dan KCL 50-100 kg/ha.
1. Pupuk Urea (unsure nitrogen 46 %) diaplikasikan sebanyak 3 x yaitu 1/3 bagian (65 kg/ha) sebagai pupuk dasar diberikan pada saat tanam (0 hst), Pemupukan kedua sebanyak 1/3 bagian (70 kg/ha) diberikan umur 20 – 25 hst (fase anakan aktif) dan pemupukan ketiga 1/3 bagian (65 kg/ha) diberikan pada umur 30 – 40 hst (fase akhir primordial). 2. Pupuk SP-36 (unsure pospor = P2O5) diberikan sebagai pupuk dasar 150 kg/ha (100%) pada tanaman padi umur 0-1 hst (hari setelah tanam). 3. Pupuk KCL (unsure kalium =K2O) diberikan sebagai pupuk dasar 50-100 kg/ha (100%) pada tanaman padi umur 0-1 hst (hari setelah tanam).
Untuk memudahkan pemupukan dan mempersingkat waktu pemupukan dilakukan dengan cara disebar. Pada saat pemupukan sebaiknya sawah jangan digenangi untuk mencegah agar pupuk tidak hanyut terbawa air hingga pupuk akan terbuang sia-sia.
13
Adapun rotasi pemupukan yang dilakukan dalam dosis per hektar antara lain sebagai berikut :
1. Pupuk Dasar Diberikan satu hari seebelum atau saat tanam terdiri 1/3 dosis Urea dan selebihnya Fosfat. 2. Pupuk Susulan 1
Pada umur 21 hari atau fase anakan aktif, diberikan 1/3 dosis Urea dan selebihnya pupuk kalium.
3. Pupuk Susulan 2 Pada fase primordial diberikan sisanya, 1/3 Urea lagi.
7. Pemeliharaan
1) Penyiangan
Penyiangan dilakukan sebanyak 2-3 x yaitu pada saat tanaman serumur ±15 (tahap 1) hari, ±35 (tahap 2) dan ±45 (tahap 3) hari. Dua hari setelah dilakukan penyiangan tanaman dipupuk.
Penyiangan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Secara manual (Tradisional) yaitu dicabut dengan tangan 2. Dengan alat sederhana bulusan yang terbuat dari kayu (sekaligus untuk menggemburkan tanah). 3. Dengan Herbisida (penyemprotan menggunakan Gramaxone),
14
4. pada saat penyiangan sebaiknya lahan dikeringkan agar lebih mudah dalam penyiangan
8. Pengendlian Hama Dan Penyakit
Untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman padi sebaiknya menggunakan teknik Pengendaliaan Hama Terpadu (PHT) sehingga aman bagi lingkungan dan kesehatan. Dan tidak dianjurkan menggunakan pestisida yang berlebihan karena akan muncul hama baru, hama menjadi lebih kuat dan musuh alami hama akan mati. Berikut Hama yang menyerang tanaman padi dan cara pengendaliannya : 1. Hama tikuss (Rattus - rattus spp) Tikus merupakan hama utama dan bersifat rakus, pemakan segala. Tikus berkembang biak sangat cepat setiap 3 bulan, setelah 21 hari melahirkan sudah mampu kawin dan beranak lagi. Tikus menyerang dengan cara merusak dan mengerat. Tikus dalam satu tahun mampu 4 x beranak, sehingga dalam 13 bulan satu pasang keturunannya mencapai 2048 ekor. Tikus dalam satu malam mampu merusak 11 Rpn padi / ekor, tikus hidup disemak – semak belukar, pematang sawah, hutan rimba dan pepohonan. Tikus menyerang padi pada malam hari sedangkan pada siang harinya, tikus bersembunyi pada sarangnya ditanggul- tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan di daerah perkampungan dekat sawah.
15
Adapun tikus yang dimaksud disini yaitu tikus sawah, adapun cara pengendalian hama tikus ini adalah sebagai berikut : 1. Geropyokan merupakan pengendalian yang paling efektif untuk menekan populasi tikus. 2. Klerat 3. Kompor tikus 4. Sanitasi lingkungan 5. Rodentisida
Selain menggunakan pengendalian dengan cara mekanis maupun protektif dengan pemasangan pagar plastic disekeliling perswahan, maka pengendalian dapat juga dilakukan dengan pengumpanan menggunakan Klerat - 0,005 BB untuk berbagi macam tikus baik disektor pertanian, perkebunan dan perumahan. 2. Hama Keong Mas (Golden applesail) Hama ini merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya, menyebabkan ada bibit yang hilang dipertanaman. Bekas potongan daun dan batang yang di serang terlihat mengambang. Waktu kritis untuk mengendalikan keong mas adalah pada saat 10 hari setelah tanam pindah, atau 21 hari setelah sebar benih (benih basah). Setelah itu laju pertumbuhan tanaman lebih basar daripada laju kerusakan oleh keong mas. Keberadaannya dilahan ditandai oleh adanya telur berwarna merah muda dan keong mas dengan berbagai ukuran dan warna. Keong
16
mas merupakan salah satu hama penting yang menyerang padi muda disawah. Adapun cara untuk mengendalikan hama keong ini adalah sebagai berikut : 1. Secara fisik, gunakan saringan berukuran 5 mm yang dipasang pada tempat air masuk dipematang untuk meminimalkan masuknya keong mas kesawah dan memudahkan pemungutan dengan tangan. 2. Secara mekanis, pungut keong dan hancurkan telur keong mas dihancurkan dengan kayu / bambu. 3. Bila suatu lokasi sudah diketahui bahwa keong mas adalah hama utama, sebaiknya tanaman bibit umur ≥ hari dan tanam lebih dari suatu bibit perumpun. 4. Bila diperlukan gunakan Pestisida yang berbahan aktif atau pestisida botani seperti lerak, deris, dan saponin. Biasanya untuk saponin akan ditaburkan sebelum dilakukan penanaman atau penebaran benih gunanya untuk menjaga serangan dari hama keong tersebut.
3. Penggerek Batang (Triporiza Spp) Hama ini paling penting untuk dibasmi pada tanaman padi yaitu hama penggerek batang, hama ini sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil panen yang tinggi. Hama ini merusak tanaman pada semua fase berbunga. Sampai saat ini
17
belum ada varietas yang dimulai dengan adanya invansi penerbangan ngengat (kupu – kupu) kecil berwarna putih pada sore dan malam hari, Ngengat ini menuju daerah persemaian maupun pertanaman. Adapun cara pengendaliannya dapat dilakukan dengan pengaturan pola tanaman dan pergiliran tanaman selain itu juga dapat dilakukan pengendalian secara mekanis maupun hayati. Jika hasil pengamatan menunjukkan populasi hama diatas ambang pengendalian yaitu : 10% rumpun memperlihatkan gejalah, maka gunakan penyemprotan dengan bahan aktifnya Virtako 300 SC dosis 100 – 150 ml / ha. Penggunaan Varietas tahan dan penggunaaan benih unggul, pemupukan tepat berimbang pengolahan tanah secepatnya menggunakan lampu perangkap. 9. Penjemuran Hasil Panen Padi Ini juga tidak sembarang tempat, ada tempat yang khusus penjemuran dan menjemurnya pun tidak sembarangan, disesuaikan dengan varietas masing – masing, begitu juga pada saat panen awal dan perontokan padi. 10. Packing/pengemasan benih padi Kegiatan pengemasan dilakukan setelah kegiatan sortir benih secara berulang – ulang. Dengan kata lain benih telah benar-benar terseleksi dari kotoran-kotoran dan benih hampa, setelah itu barulah benih siap dimasukkan kedalam ruang penggemas.
18
11. Pemipilan/ perontokan biji jagung Sebelum biji jagung dirontok harus dijemur dahulu. Setelah dijemur sampai kering jagung telah siap dirontok/dipipil dari tongkolnya dengan menggunakan tangan atau alat pemipil/perontok bila jumlah produksi cukup besar. Untuk memudahkan pekerjaan pemipilan dilakukan pada tongkol kering dan kadar air bji 18%-20%. 12. Pembersihan dan sortasi benih jagung Setelah
dipipil/dirontok,
kegiatan
selanjutnya
ialah
biji
jagung
dipisahkan dari sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dan
kotoran.
Tindakan
ini
sangat
bermanfaat
untuk
menghindari/menekan serangan jamur dan hama selama dalam penyimpanan. Bahan benih membutuhkan keseragaman bentuk dan ukuran biji, sehingga
pemisahan
memisahan
jagung
sangat dari
penting.
campuran
cara
kotoran
membersihkan
atau
yaitu
cara
dengan
menggunakan alat/mesin sortir (seat cleaner). 13. Pengemasan/packing benih jagung Pengemasan dengan karung bersih dijahit bagian atasnya, berat netto maksimum 75 kg. dan tahan mengalami “handling” waktu pemuatan dan pembongkaran. Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman yang tidak luntur dan jelas
terbaca
antara
lain:
nama
produksi,Berat netto,dll.
19
varietas,Daerah/tempat
asal
14. Pembersihan dan Sortasi Benih Kedelai Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan benih kedelai
dari
sisa
kotoran-kotoran
yang
terbawa
pada
saat
pemanenan sehingga benih yang dihasilkan lebih bersih dan lebih mudah dikemas/packing. 15. Pemilihan/seleksi benih kedelai Setelah dilakukan penyortiran maka tahap selanjutnya yaitu menyeleksi benih kedelai, antara benih yang unggul/baik dari benih yang buruk/rusak. Karna dalam tahap penyortiran sebelumnya masih kurang maksimal. Dengan kata lain, masih ada biji yang buruk/rusak yang masih tercampur dengan biji yang unggul/baik. C. Masalah yang dihadapi prakerin dan pemecahanya Selama melaksanakan kegiatan prakerin, kendala dan hambatan yang didapatkan antara lain: 1. Keterbatasan waktu. Menghadapi masalah seperti yang terjadi di UPTD BBI Padi Dan Palawija Rempanga dalam kurun waktu ± 3 bulan merupakan waktu yang singkat dikarenakan masih ada beberapa kegiatan yang belum sempat terlaksanakan/dilakukan, oleh karena itu diperlukan waktu yang panjang.
20
2. Alat/mesin yang belum dipelajari disekolah. Alat/mesin yang belum pernah dipelajari di sekolah merupakan menjadi suatu kendala/hambatan tersendiri bagi kami dalam melangsungkan kegiatan prakerin. Salah satu contohnya yaitu bagaimana cara menggunakan alat/mesin ( sortir benih, perontok biji jagung, penanam padi, dll ). Dengan adanya kendala/masalah yang dihadapi selama pelaksanaan prakerin, maka kami mencoba mengambil inisiatif pemecahan masalah yaitu: 1. Menyikapi masalah keterbatasan waktu. Cara pemecahan masalah keterbatasan waktu yang dapat kami lakukan yaitu dengan memaksimalkan beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan di UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga, sesuai pada waktu yang telah ditentukan di lokasi. 2. meminta petunjuk dari pembimbing lapangan. Dalam menanggapi masalah yang kedua maka kami mengambil inisiatif pemecahan masalah yaitu dengan cara meminta petunjuk dari pembimbing lapangan, yaitu bagaimana cara menggunakan alat/mesin yang belum pernah dipelajari disekolah tersebut, guna untuk menambah pengetahuan kami dan juga untuk memperlancar kegiatan prakerin di lokasi.
21
BAB IV PENUTUP
1) Kesimpulan Dari kegiatan prakerin yg dilaksanakan di UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga, kami dapat mengambil kesimpulan antara lain : Kegiatan prakerin yang dilaksanakan dapat menambah pengetahuan siswa dan menunjang kemampuan siswa. Dengan adanya prakerin siswa dapat bertanggung jawab dan mandiri serta siswa dapat lebih mengenal dunia industri. Penggunaan benih bermutu merupakan salah satu faktor produksi untuk mendukung keberhasilan penigkatan produksi dalam usaha tani. Penigkatan produksi akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani, khususnya menyangkut perbenihan dalam menopang ketahanan pangan. Hanya dengan menggunakan benih unggul bermutu tinggi dapat menghasilkan produksi yang bermutu pula. Oleh sebab itu benih tanaman sebagai sarana produksi utama dalam budidaya tanaman perlu dijaga mutunya. 2) Saran Selama kami melaksanakan prakerin di UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga, terdapat beberapa hal yang yang disarankan sesuai dengan apa yang terlihat selama mengikuti prakerin.
22
Mudah-mudahan dapat diterima sebagai masukan-masukan :
Semoga kegiatan praktek kerja industri (PRAKERIN) dapat dilaksanakan setiap tahunnya, karna dengan diadakannya prakerin, banyak memberikan pengalaman dan keterampilan bagi siswa baik didunia usaha maupun dunia industri. Selama sekolah masih berdiri, mantapkan mutu pelajaran dan memperbanyak bahan praktikum agar apa yang telah didapatkan tidak segan atau ragu-ragu untuk diterapkan ditengah-tengah masyarakat. Melakukan sesuatu pekerjaan harus teliti dan diamati terlebih dahulu agar dapat dimengerti dan dipahami sehingga hasil pekerjaan yang diperoleh lebih baik. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh para peserta prakerin setiap harinya yang dibimbing guru selama praktek yaitu kedisiplinan, kerjasama, kekompakan, keterampilan, kebersamaan merupakan semua pengawasan yang ketat terhadap siswa dapat berjalan dengan lancar dan semua program berjalan dengan baik. Semoga pelaksanaan prakerin tahun depan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya hambatan. Ilmu yang telah diperoleh peserta prakerin, diharapkan dapat diterapkan di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
23
Lampiran
24
Lampiran 1 Daftar Nama pegawai UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama
Jabatan
Ir. Martinus Patiwael, MMT NIP. 19630929 198908 1 002 Ricky Feryadi, SP.MP NIP. 19660721 198803 1 003 Ir. Mirono NIP. 19660626 198902 1 003 Hery Setyo Budi, SP ,MP NIP. 19620524 198702 1 003 Padliansyah NIP. 19670417 199002 1 001 Suryanto, A.Md NIP. 19720127 200903 1001 Herlyan Prasetyo. A.Md NIP.19830531 200903 1 001 Syafriansyah NIP. 19661212 200701 1 029 Yudia Wisnu NIP. 19670628 200701 1 014 Rusliansyah NIP. 19670816 200701 1 028 Khaidir Rakhman NIP. 19690815 200801 1 019 Mardianto NIP. 19800214 200901 1 003 Arief Burlian NIP. 19750507 200901 1 001 Syarifudin NIP. 19681016 200212 1 004 Samsu Bahri NIP. 19730312 200701 1 030 Misrianto NIP. 19750205 200701 1 017 Suyono NIP. 19720502 200701 1 027
25
Pendidikan Terakhir
Kepala UPTD
S2
Kasih Produksi Benih Padi Kasih Produksi Benih Palawija Kasubbag Tata Usaha Staf
S2
Staf
Diploma III
Staf
Diploma III
Staf
SMA
Staf
SMA
Staf
SMA
Staf
SMTP
Staf
SPMA
Staf
SMA
Staf
SLTP
Staf
SLTP
Staf
SLTP
Staf
SLTP
Sarjana S2 STM
Lampiran 2
STRUKTUR ORGANISASI UPTD BBI PADI DAN PALAWIJA REMPANGA
kepala UPTD Ir.Martinus Pattiwael, MMT
Sub. Bagian tata usaha Hery Setyo Budi,SP,MP Herlyan Prasetio, A.Md Mardianto Syarifudin
Seksi Produksi Benih Padi
Seksi Produksi Benih palawija
Ricky Feryadi, SP.MP
Ir.Mirono
Padliansyah
Yudia Wisnu
Suryanto, A.Md
Khaidir Rakhman
Syafriansyah
Rusliansyah
Arief Burlian
Suyono
Samsu Bahri Misrianto
26
Lampiran 3
Sistematik produksi benih padi bersertifikat menurut kualifikasi dan standar mutu
27
Lampiran 4
Jenis-jenis Benih Sumber yang pernah diperbanyak oleh UPTD BBI Padi dan Palawija Rempanga.
Kapuas
Tawoti
IR – 42
Dodokan
Fatmawati
IR – 36
C22
Gilirang
IR – 65
Cisanggarung
Situ Bagendit
Krueng Aceh
Cimalaya Muncul
Cisadane
Sintanur
Bengawan Solo
Membramo
Ciliwung
Batur
IR – 64
Mekongga
Way Apoburu
Ciherang
Diah Suci
Way Rarem
Cibogo
IR – 46
Jatiluhur
Cigeulis
IR – 48
Gajah Mungkur
Maros
Bogowonto
28
Lampiran 5 Adapun Kegiatan Yang Dilaksanakan Adalah : Hari/Tanggal Kegiatan Prakerin
Senin,30-12-2013
Orientasi Lapangan & Penjemuran Benih Padi
Selasa,31-12_2013
Penyeleksian Benih Palawija (Jagung)
Kamis,02-01-2014
Penyeleksian Benih Palawija (Jagung)
Jum’at,03-01-2014
Pengarahan Kerja
Sabtu,04-01-2014
Orientasi Lapangan Minggu Libur
Senin,06-01-2014
Pengendalian Hama
Selasa,07-01-2014
Pengarahan Kerja
Rabu,08-01-2014
Mentreser (Merontokkan) Jagung
Kamis,09-01-2014
Penyeleksian Benih Jagung & Penjemuran Padi
Jum’at,10-01-2014
Menghitung Kebutuhan Pupuk Sabtu & Minggu Libur
Senin,13-01-2014
Pemberian Pupuk
Rabu,15-01-2014
Pengemasan Benih Padi
Kamis,16-01-2014
Pengarahan Kerja
Jum’at,17-01-2014
Pengarahan Kerja Sabtu & Minggu Libur
Senin,20-01-2014
Pengendalian Hama & Penyakit
Selasa,21-01-2014
Menyiapkan Benih jagung
Rabu,22-01-2014
Menyiapkan Benih jagung
Kamis, 23-01-2014
Menyiapkan Benih jagung
Jum’at, 24-0-2014
Menyiapkan Lahan Sabtu & Minggu Libur 29
Senin, 27-01-2014
Menyiapkan Lahan
Selasa, 28-01-2014
Menyiapkan Lahan
Rabu,29-01-2014
Menyiapkan lahan
Kamis,30-01-2014
Gotong Royong Ju’mat, Sabtu & Minggu Libur
Senin,03-02-2014
Menyiapkan Benih
Selasa,04-02-2014
Pemberian Materi Rabu Libur
Kamis,06-02-2014
Menyiapkan Benih Jum’at, Sabtu, & Minggu Libur
Senin,10-02-2014
Memupuk
Selasa, 11-02-2014
Menyiapkan Benih
Rabu, 12-02-2014
Menyiapkan Benih
Kamis, 13-02-2014
Pengendalian Hama
Jum’at, 14-02-2014
Pengendalian Hama Sabtu & Minggu Libur
Senin, 17-02-2014
Pengendalian Hama & M. traktor
Selasa, 18-02-2014
Pengendalian Hama
Rabu, 19-02-2014
Pengendalian Hama
Kamis, 20-02-2014
Menanam
Jum’at, 21-02-2014
Gotong Royong Sabtu & Minggu Libur
Senin, 24-02-2014
Menanam
Selas, 25-02-2014
Menaman
Rabu, 26-02-2014
Menyiapkan Benih
Kamis, 27-02-2014
Menyiapkan Benih
Jum’at, 28-02-014
Pengendalian Hama 30
Lampiran 6
Dokumentasi : Pemupukkan :
Pencampuran pupuk :
Pupuk yang telah dicampur.
UREA,KCL,NPK.
Pemupukan pada tanaman padi dilakukan dengan cara disebar.
31
Dokumentasi : Pengendalian hama :
Racun pestisida.
Racun tikus (Klerat).
Penyemprotan racun pestisida.
Pemberian racun tikus/klerat disekitar pematang sawah.
32
Dokumentasi : Penyiapan lahan :
Pencabutan rumput disawah.
pengeringan air disawah.
Pembuatan pematang.
Pembuatan bedengan persemaian.
33
Dokumentasi : Persiapan persemaian:
Membuat media persemaian.
Mencacah tanah di media Persemaian.
Tanah disiram dengan air.
Tanah dirapikan dan dikeringkan.
34
Dokumentasi : Mengoprasikan Traktor:
Pencucian Mesin traktor.
Pemeliharaan mesin traktor.
Pembajakan di sawah.
35
Dokumentasi : Orientasi Lapangan:
Pak Padli sedang memberi pengarahan cara kerja di lapangan.
36
Dokumentasi : Penyortiran & Pembersihan benih palawija :
Pemilihan/pengayakan benih jagung
Pembersihan benih kedelai dengan
Penyortiran benih jagung.
Pengayakan benih kedelai.
Cara dipukul.
37
Dokumentasi : Penyiapan Benih:
Penyiapan benih padi yang akan
Persemaian pada media tanam
disemai.
Pemberian puradan agar benih tidak
penyiraman benih padi
Diserang oleh burung
Benih padi ditutup dengan daun pisang
38