LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PUBLIK KEGIATAN BAKTI SOSIAL DAN PENDIDIKAN 1000 BUKU UNTUK ANAK RANUPANI SABTU-SELASA, 23-26 MARET 2013
ENVIRONMENT DISASTER MANAGEMENT UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2013 Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
PENGANTAR
Kegiatan 1000 Buku untuk Anak Ranupani semula direncanakan menjadi sebuah rangkaian kegiatan dari tanggal 22-28 Maret 2013. Survey lokasi dan pengamatan masalah telah dilaksanakan pada tanggal 19-21 Februari 2013.
Dari hasil survey, diperoleh temuan sebagai berikut :
Data demografi desa Ranupani menurut Pak Toni, Petugas Balai Besar TNBTS di Ranupani adalah sebagai beriku : Jumlah penduduk sekitar 2000 orang (atau 1500-an orang lebih menurut Pak Haji Amin, sesepuh desa Ranupani, terbagi dalam 250-300 kepala keluarga). Dari 2000 orang ini, 170 orang merupakan lulusan Sekolah Dasar, 11 orang lulusan Sekolah Menenang Pertama dan 2 orang lulusan Perguruan Tinggi. Sampai saat ini, desa Ranupani baru memiliki satu buah Sekolah Dasar (SD) dan satu buah Sekolah Menengah Pertama yang baru didirikan pada tahun 2012. Sebelumnya, untuk melanjutkan ke SMP, lulusan SD Ranupani harus pergi ke Ngadas, sebuah desa di Kab. Malang yang letaknya sekitar 20 kilometer dari Ranupani. Tenaga pengajar di SD dan SMP Ranupani didatangkan dari Kab. Lumajang dan Malang. Tenaga pengajar membutuhkan waktu dan jarak yang cukup jauh untuk sampai di desa Ranupani. Sementara tenaga pengajar lokal masih sangat minim. Hingga saat, tenaga pengajar lokal baru ada sejumlah 2 (dua) orang. Kondisi ini membuat proses belajar mengajar tidak maksimal. Selain itu, ada keunikan tersendiri pada proses belajar mengajar di SD Ranupani. Berdasarkan informasi dari Mahasiswa Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan di desa Ranupani, siswa-siswi disini sering kali diliburkan atau terpaksa libur karena berbagai kondisi. Setiap ada hajatan kampung, setiap cuaca tidak baik/hujan, setiap ada hari besar siswa-siswi biasanya libur. Oleh karena sangat banyaknya waktu libur itu, proses belajar mengajar menjadi tertinggal dan tidak maksimal. Sistem pengajaran konvensional yang biasa diterapkan di kota-kota besar tidak bisa diterapkan di desa ini sepenuhnya. Mahasiswa IPB yang melakukan PKL disana mencoba menerapkan cara mengajar yang lebih interaktif dan komunikatif. Salah satunya adalah dengan mendekatkan siswasiswi pada masalah yang ada di desa mereka, misalnya masalah pelestarian hutan, dan
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
masalah banjir. Cara ini ternyata mampu meningkatkan antusiasme mereka untuk lebih mengetahui daerah mereka. Selain itu Mahasiswa IPB tersebut juga membuat taman belajar sederhana yang disebut “Sekolah Rimbawan Kecil”. Dimana mereka menyediakan buku-buku bacaan yang menarik perhatian siswa-siswi. Buku bacaan yang dimaksud memiliki kriteria : interaktif, bergambar lucu, tidak terlalu berat, dan masalah di dalamnya dekat dengan keseharian siswa-siswi. Cara ini juga mampu meningkatkan keinginan mereka untuk membaca.
Mata Pencaharian penduduk
Sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya dengan bekerja di lahan pribadi. Selain pekerjaan di bidang perkebunan. Beberapa mata pencaharian lainnya antara lain menjadi porter (terutama bagi pemuda), dan sebagian kecilnya menjadi pedagang. Lokasi desa yang dekat dengan pintu pendakian gunung Semeru menyebabkan banyak pemuda di desa ini yang bekerja menjadi porter (pembawa barang) bagi pendaki gunung Semeru. Pekerjaan sebagai porter cukup melelahkan. Dalam satu hari kerja, seorang porter dibayar sebesar Rp. 150.000. Produk pertanian yang ditanam antara lain : kacang kapri, kentang, dau bawang, kubis. Lahan pertaniannya terletak di bukit-bukit yang mengelilingi desa. Sebagian besar bukit di sekitar desa Ranupani sudah penuh oleh kebun-kebun milik penduduk.
MASALAH-MASALAH YANG MENJADI TOPIK PEMBAHASAN
Selain masalah pendidikan yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa masalah lain yang patut diperhatikan. Masalah tersebut yaitu masalah pertanian, masalah lingkungan dan masalah kehutanan.
Masalah pertanian Pola tanam yang diterapkan oleh penduduk desa Ranupani memotong arah kontur. Dimana alur-alur tanaman dibuat tegak lurus kontur. Pola tanam seperti ini menyebabkan laju erosi semakin tinggi.
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Selain itu, jenis tanaman seperti kentang, kubis, daun bawang, dan kacang kapri harus ditanam di tanah yang kering dan tidak boleh tergenang. Hal inilah yang mendasari pembuatan pola tanam yang tegak lurus kontur. Dengan pola tanam semacam itu tidak akan ada genangan air karena air permukaan akan segera mengalir ke tanah yang lebih rendah tanpa halangan.
Masalah lingkungan
Danau Ranupani merupakan danau yang dikelilingi oleh bukit. Desa Ranupani bawah (ada dua konsentrasi pemukiman di desa Ranupani, pertama yang berada lebih tinggi dari bibir danau, kedua yang langsung berada di bibir danau) berada tepat di bibir danau. Bukit-bukit yang mengelilingi desa dan danau ini telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian. Pola tanam yang salah (memotong garis kontur, menyebabkan tanah yang tererosi langsung tersedimentasi di danau Ranupani. Hal ini menyebabkan pendangkalan danau Ranupani. Selain sebagai sumber air, danau Ranupani juga berfungsi sebagai daerah penampungan air. Sehingga dapat dibayangkan apa yang akan terjadi jika danau ini mengalami pendangkalan. Pada pertengahan Februari 2013 telah terjadi banjir besar di desa Ranupani. penyebabya disinyalir karena bukit-bukit yang gundul tidak mampu menyerap air dan danau Ranupani sebagai tempat penampungan air sudah tidak bisa menampung semua air yang masuk. Banjir ini menggenangi desa Ranupani bawah dengan material air bercampur tanah. Selain masalah erosi dan banjir, danau Ranupani juga memiliki masalah lain, yaitu sanitasi dan kualitas air. Pada tahun 1960-an (menurut informasi dari BB TNBTS Ranupani), air danau ini masih bisa digunakan untuk konsumsi. Namun kini airnya sudah tercemar oleh limbah rumah tangga yang langsung dibuang ke danau sehingga tidak mungkin lagi mengkonsumsi air danau.
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Masalah kehutanan
Pada masa penjajahan Belanda, pemerintah mendatangkan berbagai tanaman dari Amerika Latin dan Eropa ke areal TNBTS. Tanaman itu pada umumnya bersifat invasif dan menurunkan populasi tanaman lokal. Dewasa ini telah muncul kesadaran dari pihak TNBTS yang bekerja sama dengan JICA, sebuah lembaga pemerintah Jepang untuk merestorasi hutan. Pada saat survei tanggal 19-21 Februari 2013, kami berkunjung ke persemaian benih milik JICA yang bekerja sama dengan TNBTS untuk merestorasi bukit-bukit di sekitar danau Ranupani dan danau Ranu Regulo. Kami juga berkesempatan melihat blok-blok bukit yang akan direstorasi. Pohon-pohon lokal yang akan digunakan untuk restorasi hutan diantaranya : Kelandingan (Albizia lophanta), Kesek (Dodonsa viscosa), Idomalathus gigantheus dan Edelwis Jawa.
PROGRAM-PROGRAM YANG AKAN DILAKSANAKAN
Berdasarkan latar belakang dan masalah-masalah di atas, maka rangka pendidikan lingkungan dan kebencanaan ini, Environmental and Disaster Management (EDM) akan melaksanakan program-program sebagai berikut :
Pendidikan Internal
Pendidikan internal terbagi dalam tiga kategori utama : a. Pendidikan Lingkungan ; yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan melakukan analisis lingkungan di desa Ranupani. b. Pendidikan Kebencanaan ; yang diimplementasikan dalam bentuk analisis potensi bencana dan solusinya c. Pendidikan sosial budaya ; yang diimplementasikan dalam bentuk analis sosial dan interaksi sosial secara langsung dengan masyarakat desa Ranupani.
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Pengenalan TNBTS dan Desa Ranupani
Kegiatan ini untuk mengetahui lebih baik tentang TNBTS dan Desa Ranupani. EDM mengharapkan informasi ini disampaikan secara langsung oleh pihak pengelola TNBTS dan masyarakat adat/sesepuh desa Ranupani. Tujuannya adalah ; a. Mendapatkan informasi yang benar tentang TNBTS dan desa Ranupani b. Mengetahui program-program yang telah dijalankan dan yang sedang dijalankan oleh TNBTS terkait areal TNBTS c. Membangun koneksi antara EDM dengan pihak pengelola TNBTS dan desa Ranupani
1000 Buku Untuk Anak Desa Ranupani
Sebuah kegiatan pengumpulan dan penyaluran buku untuk anak-anak di desa Ranupani. Buku-buku yang berhasil dikumpulkan akan disalurkan kepada salah satu pengajar di SD Ranupani yang merupakan penduduk lokal. Kegiatan ini bertujuan : a. Menampung kepedulian masyarakat untuk membantu/menyumbang buku ke Desa Ranupani yang akan disalurkan oleh EDM b. Meningkatkan minat baca dan belajar dari anak-anak di desa Ranupani. c. Menumbuhkan embrio taman bacaan yang dikelola oleh masyarakat lokal. d. Membantu ketersediaan media belajar yang dapat menopang pendidikan formal di desa Ranupani
Lomba Menggambar Dengan Tema Lingkungan
Kegiatan ini akan dilaksanakan untuk anak-anak SD dan SMP di desa Ranupani. Adapun tujuannya yaitu : a. Mengenalkan permasalah lingkungan yang ada di desa Ranupani b. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian akan kelestarian lingkungan sejak usia dini c. Menumbuhkan semangat dan motivasi untuk mengetahui permasalahanpermasalahan yang ada di sekitar peserta d. Memberi wadah positif untuk mengembangkan minat dan bakat siswa-siswi SD Ranupani Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Bakti Sosial
Bakti sosial ini nantinya akan diwujudkan dalam bentuk bersih kampung dan pemasangan plakat-plakat yang berhubungan dengan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Secara teknis EDM berharap dapat mengajak masyarakat lokal untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Adapun tujuan dari kegiatan ini : a. Membangun interaksi dan komunikasi yang positif antara masyarakat lokal dengan EDM b. Memberi pendidikan sosial kemasyarakatan secara langsung pada anggota EDM c. Pemasangan plakat bertujuan menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di wilayah mereka.
BERBAGAI KENDALA SELAMA PROSES PERSIAPAN KEGIATAN
Kendala-kendala ini misalnya : 1. Penyesuaian jadwal anggota yang akan berangkat 2. Pengumpulan Buku 3. Moda transportasi yang akan digunakan 4. Lama Kegiatan 5. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Malang dan Desa Ranupani 6. Masalah keuangan 7. Masalah Waktu pembukaan Pendakian di Gunung Semeru 8. Ijin dari kampus
Semua masalah diatas dapat diatasi oleh EDM, kecuali masalah waktu pembukaan pendakian Gunung Semeru yang berada diluar kemampuan EDM. Wewenang pembukaan pendakian ini berada didalam domain kerja Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). Masalah keuangan diatasi dengan melakukan penggalangan dana. Cara penggalangan dana yang ditempuh diantaranya : 1. Menyebarkan proposal (ke instansi dan individu) 2. Menjual sticker, baju bekas, kertas bekas dan barang-barang bekas layak jual lainnya. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
3. Mengamen (melakukan penggalangan dana di jalan) 4. Iuran anggota (khusus yang berangkat ke Ranupani)
Pengumpulan buku diatasi dengan menghubungi koneksi-koneksi pribadi dari anggotaanggota EDM. Baik melalui pertemanan maupun dihubungi secara formal. Masalah
jadwal
diatasi
dengan
melakukan
negosiasi
secara
personal
pada
pengampu/asisten mata kuliah bersangkutan. Masalah lain diselesaikan dengan negosiasi secara intensif pada pihak-pihak bersangkutan. Masalah pembukaan pendakian Gunung Semeru berkaitan langsung dengan pendidikan internal EDM. Semula pendakian akan dibuka pada tanggal 15 Maret 2013. Kemudian diundur lagi menjadi tanggal 25 April 2013 karena permasalahan cuaca dan badai pasir di puncak Semeru. Oleh karena itulah, beberapa kegiatan yang sudah direncanakan EDM harus diciutkan dan segala perencanaan serta jumlah orang yang berangkat ke Ranupani juga terpengaruh oleh kebijakan pembukaan Gunung Semeru ini.
KEGIATAN APA SAJA YANG BERHASIL DILAKSANAKAN OLEH EDM? Kegiatan ini sengaja diberi tajuk “1000 Buku untuk Anak Ranupani” karena merupakan inti utama dari keseluruhan kegiatan. Secara keseluruhan, kegiatan EDM di Ranupani meliputi :
1. Materi Ruang dari pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk internal organisasi EDM. Materi ini diberikan oleh Pak Toni dan rekan. Pada kegiatan ini, pihak TNBTS menyampaikan materi tentang Areal Konservasi TNBTS, sistem pengelolaan, kekayaan keanekaragaman hayati, dan permasalahan konservasi di Ranupani. 2. Penyaluran bantuan “1000 Buku untuk Anak Ranupani” ke Sekolah Dasar/Sekolah Menengah Pertama (SD/SMP) Satu Atap Ranupani. Jumlah buku yang berhasil disalurkan sekitar 650 eksamplar buku baru dan bekas layak pakai. Buku ini merupakan sumbangan dari masyarakat, mahasiswa dan organisasi non pemerintah. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Penggalangan bantuan buku dilakukan secara manual, door to door dan promosi via internet. Sumber bantuan utama berasal dari kota Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.
3. Lomba menggambar di SD Ranupani untuk siswa-siswi kelas 1 (satu) sampai 5 (lima). EDM menyediakan alat gambar berupa 30 Crayon dan kertas karton A4 100 gram dua Pak untuk akomodasi sekitar 100 orang siswa-siswi SD. Jumlah ini dibantu kertas dan pensil gambar dari SD Ranupani untuk mencukupi kebutuhan kegiatan. Dana untuk Pengadaan peralatan lomba menggambar ini diperoleh dari Donatur.
4. Simulasi Gempa di Kelas 3 SD Ranupani. Simulasi ini dilakukan untuk memberi pengajaran sederhana. Siswa kelas 3 melakukan praktek langsung. Apa yang sebaiknya yang harus dilakukan apabila terjadi gempa saat mereka sedang belajar di kelas? Respon siswa-siswi kelas 3 sangat antusias karena simulasi dibarengi dengan permainan
yang menyenangkan. Diharapkan simulasi semacam ini sering
dilaksanakan oleh pihak sekolah. Materi simulasi diserahkan oleh EDM ke pihak SD/SMP satu atap Ranupani.
NAMA DONATUR Pak De Untung-Mojokerto (dana), A4 Gejayan (dana), Pak Bambang (air minum), ASB (materi), Cantigi- Jogja Camping (tempat)
LIST DONATUR BUKU Afita (Surabaya), Sisca (Surakarta) , Sigit (EDM), Rani Kusuma (EDM), Jio Faquntari (EDM), Elanita (EDM), Hardian (EDM), Wahana (EDM), Andri (EDM), Maria Rara Palupi (EDM), Sarwo Edie (TL), Dewinta UGM, Andre (EDM), BPPM Kliring (FE UPN), Mas Eko, Nining
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
DANA YANG DIKELUARKAN UNTUK KEGIATAN
Jogja-Ranupani Busway
11 orang x @Rp. 3. 000
= Rp. 33. 000
Retribusi terminal Giwangan 11 orang x @Rp. 500
= Rp. 5. 500
Bus Mira
= Rp. 374. 000
11 orang x @Rp. Rp. 34. 000
Bus ke Malang
11 orang x @Rp. 10. 000
= Rp. 110. 000
Angkot Tumpang
11 orang x @Rp. 7. 000
= Rp. 77. 000
Truk ke Ranupani
11 orang x @Rp. 30. 000
= Rp. 330. 000
Teh Ranupani saat Materi Ruang
= Rp. 20. 000
Truk ke Tumpang
11 orang x @Rp. 30. 000
= Rp. 330. 000
Angkot ke Arjosari
11 orang x @Rp. 8. 000
= Rp. 880. 000
Malang - Surabaya
11 orang x @Rp. 15. 000
= Rp. 165. 000
Surabaya - Jogja
10 orang x @Rp. 34. 000
= Rp. 340. 000
Busway
10 orang x Rp. 3. 000
=Rp. 30. 000
Makan di ranupani
2 x 11 orang x @Rp. 10. 000
= Rp. 220. 000
Nginap tempat mak yem
11 orang x @Rp. 10. 000
= Rp. 110. 000
Doorprize, Alat gambar, kertas dll
= Rp. 715. 000
Total
= Rp. 2. 947. 000
Sumber Dana : Dari Ngamen
= Rp. 1. 060. 000
Dari Sponsor
= Rp. 1. 007. 000
Dari iuran anggota EDM yang berangkat
11 orang x @Rp. 80. 000
= Rp.
880. 000
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Materi Ruang Dari TNBTS
Gambar 1 Pak. Toni Sedang Menerangkan materi Konservasi TNBTS kepada EDM
Gambar 2 Peserta EDM sedang menerima Materi dari Staff TNBTS seksi Ranupani
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 3 Foto Bersama EDM dan Staff BB TNBTS Seksi Ranupani
Gambar 4 Ketua EDM, Maria Rara Palupi menyerahkan penghargaan pada Staff BB TNBTS Seksi Ranupani
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
2. 1000 Buku Untuk Anak Ranupani
Gambar 5 Foto Bersama EDM dan Staff Pengajar SD/SMP Satu Atap Ranupani
Gambar 6 Foto Bersama EDM, Staff TNBTS, Staff Pengajar dan siswa-siswi SD Ranupani
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 7 Simbolis penyerahan bantuan buku dari masyarakat ke Kepala Sekolah SD Ranupani
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
3. Lomba Menggambar dan Mewarnai
Gambar 8 Siswa-Siswi SD Ranupani sedang asyik menggambar
Gambar 9 Anggota EDM mendampingi siswa-siswi dalam proses menggambar dan mewarnai
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 10 Penyerahan hadiah lomba menggambar
Gambar 11 Pemenang Lomba Menggambar di SD Ranupani
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
4. Sosialisasi Materi kebencanaan dan Simulasi Gempa
Gambar 12 Sosialisasi Materi Kebencanaan (Gempa) oleh EDM
Gambar 13 Sosialisasi Lingkungan dan Kebencanaan dengan alat peraga dan praktek oleh EDM
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 14 Simulasi Gempa di Kelas 3 SD Ranupani ; bersembunyi dibawah meja saat gempa berlangsung
Gambar 15 Simulasi Gempa ; Siswa-siswi keluar dari kelas secara teratur dengan tas di atas kepala
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
5. Lain-Lain
Gambar 16 EDM bertolak menuju terminal Giwangan dengan membawa kotak-kotak berisi sumbangan buku
Gambar 17 Di dalam truk, ketika baru tiba di BB TNBTS Resort Ranupani ; Bongkar muat barang
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 18 Persemaian kerjasa JICA dan BB TNBTS untuk merestorasi hutan
Gambar 19 Rumah Kaca, persemaian hasil kerjasama JICA dan BB TNBTS
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 20 Pola tanam dan Pertanian di Ranupani ; Alur tanaman dibuat tegak lurus kontur untuk memudahkan aliran air. Efeknya, tanah mudah tererosi
Gambar 21 Bertani merupakan kekerjaan sehari-hari penduduk Desa Ranupani
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 22 Lanskap Desa Ranupani Atas dan pemukimannya
Gambar 23 Anggota EDM berfoto dengan latar belakang Danau Ranupani dan Lanskap desa Ranupani Bawah
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 24 Seorang penduduk memancing di Danau Ranupani. Duduk diatas tanah hasil erosi lahan pertanian yang berakibat pada pendangkalan danau Ranupani
Gambar 25 EDM foto bersama Pak Kasimin, satu-satunya pendiri Desa Ranupani yang masih hidup. Beliau adalah porter yang membawa jenazah Soe Hok Gie yang meninggal terhirup racun Gunung Semeru tahun 1969 (Tengah ; memegang anak kecil)
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
Gambar 26 Pemuda bermain sepak Bola di tepi danau Ranupani. Lapangan ini dulunya masih termasuk badan air. Namun karena material endapat erosi kini berubah menjadi lapangan bola
Gambar 27 EDM di tepi Danau Ranu Regulo, sebuah danau yang berdekatan dengan danau Ranupani
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013
PENUTUP Demikianlah Laporan Pertanggungjawaban yang kami buat secara sederhana ini. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus dan dalam pada masyarakat yang telah membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan ini dalam berbagai macam bentuk bantuan. Apabila terdapat kesalahan dalam Laporan Pertanggungjawaban ini, kami mengharapkan koreksi sesegera mungkin, agar kami dapat memperbaikinya dengan cepat. Akhirnya, kami mengharapkan Laporan Pertanggungjawaban ini bisa menjadi bahan penilaian atas kegiatan EDM sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Disamping itu, semoga Laporan ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya. Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun Atas Nama Environment Disaster Management UPN “Veteran” Yogyakarta
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan “1000 Buku Untuk Anak Ranupani”, Sabtu-Selasa 23-26 Maret 2013