LAPORAN P E N E L I T I A N
PERANAN L E S S O N STUDY DALAM
MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SEKOLAH
DASAR
Dibiayai oleh Dana Masyarakat (Usaha dan Tabungan) Tahun Anggaran 2009 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Ilmu Pendidikan dan Lesson Study Internal dengan SK Rektor UPI Nomor: 5960/H40/PL/2009 Tanggal 27 Agustus 2009
Oleh: Dr. phil. Ari Widodo, M.Ed. Drs. Riandi, M.Si. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed. Dr. Tatang Herman, M.Ed.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
LAPORAN P E N E L I T I A N
PERANAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SEKOLAH
DASAR
Dibiayai oleh Dana Masyarakat (Usaha dan Tabungan) Tahun Anggaran 2009 Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Ilmu Pendidikan dan Lesson Study Internal dengan SK Rektor UPI Nomor: 5960/H40/PL/2009 Tanggal 27 Agustus 2009
Oleh: Dr. phil. Ari Widodo, M.Ed. Drs. Riandi, M.Si. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed. Dr. Tatang Herman, M.Ed.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
L E M B A R PENGESAHAN HAS1L PENELITIAIN
Judul penelitian
Peranan Lesson study dalam Meningkatkan Kemampuan Mengajar Guru Sekolah Dasar
(Program Payung Penelitian)
: Peningkatan Kualitas Pembelajarana Berbasis Rekaman Video Pembelajaran
Lama Penelitian
6 bulan
Peneliti Utama
Dr. phil. Ari Widodo, M.Ed.
Unit Kerja
FPMIPA
Alamat Kantor
Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung
Nama Anggota Peneliti
1. Drs. Riandi. M.Si 2. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed 3. Dr. Tatang Herman, M.Ed
Biaya Penelitian
Rp 75.000.000
Sumber Dana
UPI
Bandung, Nopember 2009 Mengetahui,
Ketua Peneliti,
Dekan FPMIPA VPf/ g
i\
0
f
. . . :••
fir v r
S
>V
Dr. R. Asep Kadarohmah>M.SL.:~NIP 196308091987031002
it
Dr. phil. Ari Widodo, M.Ed. NIP.196705271992031001
RINGKASAN Dengan memandang betapa pentingnya meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, maka kegiatan piloting lesson study ini dilakukan. Lesson study adalah program peningkatan kualitas pembelajaran yang berhasil dilakukan "di Jepang. Prinsip utama lesson study adalah peningkatan kualitas pembelajaran secara bertahap dengan cara belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam lesson study bukan hanya guru yang melaksanakan pembelajaran yang dapat memetik manfaat, namun terlebih lagi para observer (guru lain/mitra, mahasiswa, dosen dan pihak-pihak lain) yang hadir pada saat pembelajaran. Dengan mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang guru, observer didorong untuk merefleksikan pembelajaran yang dilaksanakannya dan bagaimana meningkatkan kualitasnya. Oleh karena itu, lesson study sesungguhnya merupakan forum belajar bersama untuk saling belajar dari pengalaman guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Piloting kegiatan lesson study ini dilakukan di empat sekolah, yaitu SD Laboratorium UPI Kampus Bumi Siliwangi, SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru, SD Islam Terpadu Al Amanah Lembang, dan SD Negeri Isola 2 Bandung. Banyak peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan lesson study ini adalah 31 orang, yaitu masing-masing 6 guru dari setiap sekolag, 3 kepala sekolah, dan 4 dosen dari UPI. Karena terbatasnya waktu, dalam kegiatan lesson study ini hanya dilakukan empat kali open lesson, atau satu kali open lesson di setiap sekolah yang berpartisipasi. Beberapa fase kegiatan yang dilakukan dalam lesson study, seperti perencanaan dan persiapan pembelajaran (plan), implementasi pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk open lesson (do), dan refieksi pembelajaran (see) adalah merupakan rangkaian kegiatan yang biasa dilakukan oleh seorang guru namun harus dilakukan secara kolaboratif dalam tim. Dari kegiatan lesson study ini ditunjukkan bahwa kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berproses menjadi lebih baik sesuai dengan tuntutan kurikulum. Walaupun keberhasilan dari kegiatan ini belum diukur berdasarkan tes hasil belajar siswa, berdasarkan hasil observasi dan refieksi pembelajaran, secara proses kualitas kegiatan pembelajaran lebih baik dari kegiatan-kegiatan sebelum kegiatan ini dilakukan. Dengan demikian, asumsi yang bisa dirumuskan adalah bahwa hasil pembelajaran yang lebih baik akan diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang lebih baik. Keberhasilan dari lesson study bukanlah prestasi seseorang dalam waktu sesaat, namun merupakan pencapaian hasil dari suatu proses kolaborasi banyak pihak terutama antar sesama guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang memiliki kepentingan yang sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, yang dilakukan secara berkesinambungan. Kesungguhan tekad, keterbukaan, dan kebersamaan semua pihak yang berkolaborasi inilah yang akan menentukan kegiatan lesson study. Dengan demikian pihak yang harus bekerjasama dengan sungguh-sungguh yang dapat menentukan keberhasilan lesson study diantaranya adalah guru, kepala sekolah, pengawas, dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), komite sekolah, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan dinas terkait.
SUMMARY
In order to improve quality of teaching and learning in elementary school level, this pilot project of lesson study was conducted. Lesson study, originally comes from Japan. In Japan, teachers improve their teaching through lesson study, a process in which teachers jointly plan, observe, analyze, and refine actual classroom lesspns called research lessons. Lesson study is widely credited for the steady improvement of Japanese elementary mathematics and science instruction. Since 1999, iesson study has rapidly emerged in many sites across the world. This study was conducted with four elementary schools: SD Laboratorium UPI Kampus Bumi Siliwangi, SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru, SD Islam Terpadu A l Amanah Lembang, and SD Negeri Isola 2 Bandung. There were 31 people participated in this study 6 teachers from each school, 3 principals, and 4 lecturers from UPI. Because of the time limitation, there were only 4 times of open lesson conducted in the lesson study, was that once research lesson in each school. The results of study found that lesson study could improve teacher's skills in planning and implementing teaching and learning process. The successful of lesson study was not just one teacher's succes, but the succes of team to do best practice of teaching collaboratively. In order to do the best lesson study to improve teaching and learning process, teacher must participate with full attention, open minded, always think how to make the better thing over the time, and appreciate collaborative work.
DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan
i
Ringkasan
.
ii
Daftar Isi
iii
Kata Pengantar
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
2
C. Tujuan Penelitian
3
D. Manfaat Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
A. Piloting sebagai Langkah Awal Lesson Study
4
B. Lesson Study dan Pembinaan Profesionalisme Guru
7
METODE PENELITIAN
13
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
13
B. Subyek Penelitian
14
C. Instrumen Penelitian
15
D. Jadwal Penelitian
15
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
16
BAB I I
BAB III
BAB IV
BAB V
A. Hasil Penelitian
16
B. Pembahasan Hasil Penelitian
35
KESIMPULAN D A N SARAN A. Kesimpulan
38
B. Saran
38
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
.
,
40 41
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T., karena berkat izin dan rahmatNyalah laporan penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Penelitian ini dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada tingkat Sekolah Dasar, melalui kegiatan piloting lesson study. Kegiatan lesson study ini diimplementasikan di empat sekolah, yaitu SD Laboratorium UPI Kampus Pusat Bumi Siliwangi, SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru, SD Islam TerpaduAl Amanah Lembang, dan SD Negeri Isola 2 Kota Bandung. Dalam pelaksanaan penelitian ini, banyak banyak mendapatkan
bantuan dan
dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Untuk itu semua, pada keempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Bapak/lbu Kepala Sekolah dari empat SD yang berpartisipasi 3. Guru-guru SD dari empat sekolah yang berpartisipasi. Semoga hasil dan pengalaman
penelitian ini dapat dijadikan motivasi untuk
melakukan perbaikan secara berkelanjutan di sekolah Ibu dan Bapak. Amin.
Bandung, November 2009
Peneliti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lesson study sesungguhnya bukanlah program baru sebab sesungguhnya program kerjasama peningkatan pembelajaran ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang disebut "piloting*.lesson study
merupakan sebuah adaptasi
program peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di Jepang. Lesson study dinilai
sebagai
rahasia
keberhasilan
Jepang
dalam
peningkatan
kualitas
pendidikannya (Stigler & Hiebert, 1999). Prinsip utama lesson study peningkatan
kualitas pembelajaran
secara bertahap dengan
adalah
cara belajar dari
pengalaman sendiri dan orang lain dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam lesson study bukan hanya guru yang melaksanakan pembelajaran saja yang dapat memetik manfaat, namun terlebih lagi para observer (guru lain/mitra, mahamurid, dosen dan pihak-pihak lain) yang hadir pada saat pembelajaran. Dengan mengamaii kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang guru, observer didorong untuk
merefleksikan
pembelajaran
yang
dilaksanakannya
dan
bagaimana
meningkatkan kualitasnya. Oleh karena itu, lesson study sesungguhnya merupakan forum belajar bersama untuk saling belajar dari pengalaman guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Pentingnya pengalaman "belajar dari orang lain" dan pengalaman nyata bagaimana orang lain melakukan pembelajaran sudah sering diungkapkan dalam
1
berbagai literatur. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa guru sulit sekali berubah (Davis, 2003) dan bahwa mahamurid calon guru lebih banyak belajar dari bagaimana mereka diajar oleh para dosennya dan bukan dari apa yang dipaparkan dosen tenatang cara mengajar yang baik (Mellado, 1998). Karena lesson study
merupakan sumber contoh-contoh nyata tentang bagaimana melakukan
pembelajaran,
partisipasi sebagai observer dalam lesson study atau mengamati
rekaman video lesson study dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru dan mahamurid calon guru.
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan
kondisi yang telah
dipaparkan
dalam
latar
belakang,
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: "Bagaimanakah
peran
lesson study dalam
meningkatkan
melaksanakan pembelajaran di kelas?" Berdasarkan
kemampuan
dalam
rumusan masalah tersebut,
diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: a.
Apakah kegiatan lesson study dapat memperbaiki kemampuan guru dalam merencankan dan melaksanakan pembelajaran di SD?
b.
Bagaimanakah partisipasi guru dalam lesson study agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SD?
C. Tujuan Penelitian Penelitian
ini bertujuan
untuk
mengkaji
peningkatan
kemampuan
melaksanakan pembelajaran (kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional) guru SD yang terlibat dalam kegiatanlesson study . D. Manfaat penelitian Melalui penelitian ini akan diperoleh data empiris tentang kemampuan guru dalam
melaksanakan
pembelajaran
(kompetensi
pedagogik
dan
kompetensi
profesional) serta bagaimana kemampuan tersebut berkembang selama keterlibatan guru SD dalam kegiatan lesson study. Sekalipun penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mengkaji efektivitas kegiatan lesson study, namun penelitian ini dapat memberikan informasi tentang manfaat
lesson study
kemampuan mengajar guru SD dan perbaikan pembelajaran.
3
dalam meningkatkan
BAB I I TINJAUAN PUSTAKA A. Piloting sebagai Langkah Persiapan Lesson Study Salah satu kegiatan kerjasama pelaksanaan
"piloting"
yang
antara FPMIPA UPI dan JICA adalah
dimaksudkan
mengujicobakan model-model pembelajaran
untuk
mengembangkan
dan
yang dapat meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar MIPA di SMA dan SMP di Indonesia. Kegiatan piloting sesungguhnya
merupakan langkah "persiapan" untuk mulai menjalin kerjasama
antara FPMIPA UPI dan sekolah serta sebagai latihan untuk melaksanakan programprogram peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang melibatkan perguruan tinggi dan sekolah. Sekalipun program piloting hanya dilaksanakan secara terbatas, program ini dinilai dapat meningkatkan suasana pembelajaran kondusif, misalnya dengan penerapan pendekatan-pendekatan
menjadi lebih
yang berpusat pada
murid (Rustaman, Widodo, Anggraeni & Junaengsih, 2005; Saito, 2004) dan peningkatan keterampilan proses murid (Rustaman et al.,2005).
Setelah piloting yang merupakan kegiatan pendahuluan dinilai sukses, maka dimulailah program yang sesungguhnya yang disebut lesson study. Lesson study merupakan program peningkatan kualitas pembelajaran ala Jepang yang dinilai menjadi kunci keberhasilan Jepang dalam meningkatan kualitas pendidikan (Stigler & Hiebert, 1999). Stigler dan Hiebert (1999) mengidentifikasikan beberapa faktor yang membuat lesson study bisa meningkatkan kualitas pendidikan Jepang:
4
•
Lesson study didasarkan pada model peningkatan pembelajaran yang sifatnya terus-menerus sekalipun peningkatan yang dicapai melalui satu kegiatan/esvyow study
hanya kecil saja, namun karena. kegiatan dilaksanakan terus-menerus
maka peningkatan ini menjadi besar. •
Lesson study selalu memfokuskan pada bagaimana membuat murid belajar. Tujuan pendidikan adalah untuk membuat murid belajar, oleh karena itu segala program pendidikan hendaknya diarahkan untuk rnembantu agar murid meningkat dan berhasil dalam belajar.
•
Lesson study memfokuskan pada peningkatan yang bisa langsung memanfaatkan dalam konteks yang ada. Setiap kegiatan pembelajaran merupakan satu unit yang harus dianalisis dan ditingkatkan sehingga perbaikan yang dimaksud bisa langsung diterapkan.
•
Lesson study merupakan sebuah kolaborasi. Dengan melakukan kolaborasi para guru bisa saling langsung bertukar pikiran dan saling memberi masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan/emw study
sesungguhnya
merupakan tempat bagi para guru utnuk belajar. •
Guru yang terlibat &a\amlesson study kontribusi
terhadap
profesionalisme
ilmu
dirinya.
mngajar
Oleh
karena
merasa bahwa mereka memberikan dan
juga
itulesson
terhadap study
perkembangan bukan
hanya
mengembangkan profesionalisme guru tetapi juga mengembangkan ilmu tentang mengajar.
5
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa lesson study
sesungguhnya merupakan
wahana bagi guru untuk mengembangkan profesionalisme dalam dirinya. Partisipasi dalam lesson study
bukanlah hanya bermanfaat bagi murid namun juga bagi
pengembangan profesionalisme guru yang bersangkutan. Oleh karena itu lesson study bisa dijadikan alternatif terhadap program pelatihan guru yang telah ada. Menurut Hinduan (2005), program pendidikan dalam jabatan (in-service training) dan program pendidikan pra jabatan (pre-service training) yang telah ada memisahkan metode mengajar dengan materi. Pembahasan tentang metode biasanya kurang disertai dengan contoh nyata dan latihan sedangkan materi pembelajaran yang dibahas sangat akademis dan lepas dari konteks pembelajaran. Kondisi ini menyebabkan guru/calon guru kesulitan dalam menerapkan apa yang diperolehnya dalam pendidikan/pelatihan. Oleh karena itu beliau menyatakan perlunya pelatihan guru/calon guru yang baru. Penelitian yang telah kami lakukan (Widodo, Sumamo, Nurjhani, & Riandi, 2007) mengungkapkan
bahwa partisipasi dalam lesson study
memberikan
kesempatan belajar baik sebagai pihak yang diobservasi maupun sebagai observer. Para mahamurid mengungkapkan bahwa dengan melihat rekan mahamurid lain mengajar mereka bisa saling belajar dari kelebihan dan kekurangan rekan tersebut. Secara umum mahamurid mengungkapkan bahwa lesson study peningkatan
kemampuan
mengajar.
dapat memacu
Dalam penelitian tersebut juga
bahwzdesson study bisa memperbaiki iklim emosional kelas.
6
terungkap
B. Lesson study dan Pembinaan Profesionalisme Guru Pembelajaran
yang berkualitaS sangat ditentukan oleh kualitas komponen
pendukung pembelajaran. Komponen yang paling pokok dalam pembelajaran adalah guru. Guru memegang
peran yang sangat strategis
dalam usaha pencapaian
keberhasilan pembelajaran. Dalam kaitan ini guru digambarkan sebagai manajer dalam pembelajaran,
seperti yang dinyatakan Satori (1989) bahwa berdasarkan
sejumlah kegiatan yang harus dilakukan guru, telah menempatkan peran guru sebagai "manager of learning" yang berarti guru sangat menentukan dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian produktivitas proses belajar memgajar. Kegiatan lesson study adalah model pembinaan profesionalisme guru melalui semangat
kesejawatan
{collegiality)
yang
secara
bersama-sama
berusaha
meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam kegiatan lesson study, Kepala Sekolah memiliki peran yang sangat penting terutama dalam memfasilitasi kegiatan sekaligus melakukan peran supervisor-nya. Bentuk pembinaan (supervise) yang dilakukan melalui lesson study dapat menghilangkan kesan pengawasan (inspeksi) terhadap para gum, sehingga para guru akan lebih mudah menerima saran dan kritik dalam usaha perbaikan kualitas pembelajaran. Lesson study menerapkan pola kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan (plan), pelaksanaan (do) dan refieksi (see). Setelah refieksi dapat kembali ke perencanaan lagi untuk tindakan lebih lanjut. Jadi bentuk pengembangan program lesson study harus bersiklus seperti tampak dalam diagram berikut ini.
7 i*
1. Tahap Persiapan Kegiatan dalam tahap persispan lesson study
biasanya dilakukan
melalui rapat di awal tahun akademik atau awal semester. Kepala Sekolah dapat menjadwalkan kegiatan lesson study
untuk setiap mata pelajaran melalui
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah. Selanjutnya MGMP setiap mata pelajaran membuat perencanaan kegiatan yang melipuii penentuan topik atau bahan ajar, penentuan guru yang akan melaksanakan pembelajaran dan persiapan-persiapan
lainnya seperti mendesain alat atau model yang akan
digunakan dalam pembelajaran dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh hasil kegiatan lesson study sebelumnya atau berdasarkan kajian-kajian inovasi pembelajaran. Dalam kaitan persiapan tersebut MGMP sekolah dan MGMP tingkat wilayah dapat berperan penuh menyiapkan segala hal yang menyangkut aspek pembelajaran. Langkah selanjutnya apabila telah ditentukan waktu pelaksanaannya Kepala Sekolah menyebarkan informasi dan. atau undangan kepada pihak-pihak terkait. Penyebarluasan informasi ini sangat penting karena keberhasilan lesson
8
study hanya dapat terpenuhi kalau semua pihak yang dilibatkan dapat mengikuti kegiatan secara penuh dan serius.
Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan,
Kepala Sekolah bertanggungjawab
sebagai organizer kegiatan. Karena kegiatan lesson study
penuh
ini harus diikuti oleh
semua guru, maka pelaksanaannya biasanya dilakukan pada jam-jam terakhir pembelajaran.
Kegiatan pelaksanaan
umumnya diawali dengan
pertemuan
singkat semua unsur yang dipimpin oleh Kepala Sekolah dan pertemuan tersebut guru yang akan melaksanakan
pembelajaran
menguraikan secara singkat
kegiatan pembelajaran yang meliputi materi yang akan dibelajarkan, model pembelajaran yang akan diterapkan serta skenario pembelajarannya. Setiap peserta lesson study
(observer) diberi ringkasan skenario
pembelajaran, denah tempat duduk murid dengan nama muridnya. Apabila tidak dibuat denah duduk murid sebaiknya setiap murid menggunakan "name tag" agar para observer dapat mengenali murid yang menjadi fokus perhatiannya selama pembelajaran berlangsung. Chokshi et all. (2001) menyusun panduan protokol untuk tahapan pelaksanaan kegiatan lesson study sebagai berikut: 1) Para observer termasuk guru-guru yang telah membantu
merencanakan
pembelajaran tidak boleh melakukan intervensi terhadap kegiatan alami pembelajaran (misalnya membantu para murid yang bermasalah). Namun demikian para observer diperbolehkan untuk berkeliling di dalam kelas
selama-murid bekerja. Berkomunikasi dengan murid hanya dilakukan untuk tujuan klarifikasi terhadap sesuatu yang kurang jelas (misalnya observer tidak jelas mendengar apa yang murid katakan ketika menjawab pertanyaan atau merespon guru/murid lain). 2) Suatu gagasan baik apabila para observer dapat mencatat semua hal yang dapat diamatinya. Hal ini tidak saja berguna supaya para observer selalu terfokus pada tujuan dan aktivitas pembelajaran, tetapi juga membantu mereka mengorganisasi umpan balik yang nantinya akan diungkap dalam refieksi. 3) Suatu gagasan baik pula jika para observer mendistribusikan hasil-hasil observasinya diantara mereka. Hal lainnya yang juga dirasakan penting adalah
dibuatnya
denah
tempat
duduk
murid
dalam
kelas
untuk
diinformasikan kepada para observer. Jika tidak biasa membuat denah, sebaiknya para murid memakai name tag, dengan demikian para guru (observer) dapat dengan mudah menunjukkan murid mana yang menjadi perhatiannya. Ketika diskusi dalam rangka berbagi hasil observasi dan memberi umpan balik, observer dapat menunjukkan identitas murid yang menjadi perhatiannya kepada para observer lainnya.
3. Tahap Refieksi Refieksi merupakan tahap yang paling penting dalam lesson study. Kepala Sekolah
memimpin langsung kegiatan refieksi ini dan 10
biasanya
menyampaikan komentar tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Dalam tahap refieksi, Kepala Sekolah secara obyektif menyampaikan kelebihan dan kekurangan pembelajaran berdasarkan analisis hasil observasinya. Komentar tersebut ditujukan tidak saja pada guru pelaksana pembelajaran akan tetapi juga pada guru lainnya. Hasil analisis Kepala Sekolah dan para observer lainnya termasuk masukan dari nara sumber dapat dijadikan bahan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Melalui refieksi tersebut sangat diharapkan terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan sesuai dengan prinsip continous quality improvement. Bentuk komentar atau saran dari observer dan atau nara sumber tidak selalu berkaitan dengan materi/bahan ajar atau metode, adakalanya dan bahkan sering terjadi hal yang dikomentari adalah aktivitas seorang murid yang biasanya luput dari perhatian guru. Misalnya terhadap seorang murid yang terlalu aktif atau yang pendiam dan tidak menunjukkan keseriusan dalam belajar. Berkaitan dengan hal tersebut saran yang disampaikan adalah bagaimana mengelola kelas dengan baik agar semua murid yang belajar terperhatikan. Berdasarkan panduan/protokol lesson study
dari Chokshi et al. (2001),
pada tahap umpan balik (refieksi) hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Meskipun diskusi tentang pembelajaran dapat dilakukan segera setelah berbagai hal terpikirkan, namun alangkah baiknya jika seluruh kelompok diberikan kesempatan rileks dulu untuk bertukar pikiran.
2) " Kelompok guru yang merencanakan pembelajaran harus menyepakati aturan diantara mereka agar pelaksanaan diskusi terfokus pada satu permasalahan. -Aturan ini diberlakukan kepada: moderator/fasilitator (biasanya diambil dari anggota kelompok yang merencanakan pembelajaran), pencatat waktu dan perekam kegiatan. 3) Kelompok guru yang merencanakan pembelajaran harus duduk bersama di depan dalam formasi diskusi panel selama sesi umpan balik tersebut.
Lesson
study
dapat
diajadikan
alternative
dalam
memecahkan
permasalahan profesionalisme guru terutama yang menyangkut peran dan fungsi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Adanya permasalahan berkaitan dengan persyaratan
yang belum dapat dipenuhi oleh sejumlah guru yang berada di
lapangan, dapat diatasi dengan program pembinaan profesionalisme guru. Program tersebut hendaknya dapat dilakukan secara berkesinambungan agar konsep right at the first time and every time dapat dicapai. Konsep tersebut akan mewujudkan sekali guru profesional untuk seterusnya profesional.
12
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), dengan
tahapan sebagai berikut: 1. Workshop kepada guru-guru tentang lesson study 2. Observasi pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru 3. Workshop pengembangan komponen pembelajaran (plan) 4. Pelaksanaan open lesson dan refieksi (Do & See) 5. Evaluasi kegiatan lesson study Data penelitian diambil dari rekaman pelaksanaan pembelajaran, hasil test dan
wawancara.
Proses pembelajaran
tersebut juga akan
direkam
dengan
menggunakan video kamera untuk keperluan analisis lebih lanjut. Setelah pelaksanaan K B M akan dilakukan diskusi multi arah anatara guru dengan para observer. Diskusi ini sesunguhnya merupakan kesempatan bagi guru dan peserta lainnya untuk melakukan refieksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh karena itu diskusi tidak bersifat evaluatif, tetapi lebih ke arah konstruktif dan kolaboratif. Dilakukan juga wawancara yang bersifat informal dan dialogis antara peneliti dengan guru/calon guru. Pada saat wawancara rekaman video pembelajaran
13
yang dilakukan oleh guru/calon guru tersebut akan diputar sehingga guru/calon guru bisa mengamati kelemahan dan kekurangan yang mereka
lakukan selama
pembelajaran. Wawancara juga diarahkan pada persepsi guru/calon guru terkait ide/pandangan yang mengarahkan mereka melaksanakan pembelajaran seperti yang telah dilakukannya dan bagaimana meningkatkan pembelajaran. Selain itu juga akan digali informasi terkait manfaat yang dirasakan guru/calon guru terhadaplesson study .
B.
Subyek penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di empat SD, yaitu SD Laboratorium UPI, SD Negeri Isola 2, SD Al-Amanah Lembang dan SD Laboratorium UPI kampus Cibiru. Pemilihan sekolah didasarkan pada karakteristik sekolah yang bersangkutan sehingga memiliki keragaman yang tinggi. •
SD Lab UPI
: mewakili sekolah yang dalam proses peningkatan dibina langsung oleh UPI
•
SDN Isola 2
•
SD IT Al-Amanah Lembang : mewakili SD yang relatif jauh dari UPI dan
: mewakili SD kelompok menengah
kurang mendapatkan pembinaan •
SD Lab UPI kampus Cibiru
: mewakili SD yang dibina oleh kampus Daerah
14
C. Instrumen Penelitian Pada dasarnya penelitian ini mengkaji bagaimanakah kegiatan lesson study
dapat dilakukan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah dasar. a.
Lembar observasi. Menjaring kompetensi pedagogik dan profesional yang dimunculkan guru selama proses pembelajaran.
b.
Pedoman
wawancara
untuk menjaring pandangan
guru
mengikuti
programlesson study serta mengenai/esso/? study itu sendiri. c.
Pedoman untuk menganalisis video pembelajaran.
D. Jadwal pelaksanaan Penelitian akan dilaksanakan mulai 1 Juni sampai 30 November 2009. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.
No
Kegiatan Penyusunan proposal dan persiapan instrumen Workshop lesson study Observasi PBM pralesson study Perencanaan Pembelajaran (fase plan) Open lesson dan refieksi ( I dan II) Open lesson dan refieksi (III dan IV) Evaluasi kegiatan lesson study Pelaporan
15
BAB IV HASIL P E N E L I T I A N DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Workshop Lesson Study Sebelum peleksanaan kegiatan lesson study
dilakukan di empat sekolah,
yaitu SD Lab UPI Kampus Bumi Siliwangi, SD Al-Amanah Lembang, SDN Isola 2, dan SD Lab UPI Kampus Cibiru, terlebih dahulu dilakukan workshop tentang lesson study . Peserta workshop adalah guru kelas satu sampai dengan kelas enam (6 guru) dan kepala sekolah dari setiap SD peserta, sehingga semuanya berjumlah 27 orang. Kegiatan workshop ini dilakukan sehari penuh (8 jam) pada tanggal 24 Agustus 2009 bertempat di gedung FPMIPA Kampus UPI, mulai pukul 08.00 s.d. 15.00. Kegiatan workshop diawali dengan penjelasan
mekanisme dan teknis
pelaksanaan lesson study, tujuan lesson study, sasaran dari kegiatan lesson study, tren pembelajaran SD masa kini. Dari kegiatan workshop ini, diharapkan guru dan kepala sekolah memiliki wawasan yang memadai menganai lesson study, memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalitas guru, serta memiliki gambaran pelaksanaan lesson study yang akan dilakukan bersama-sama di masingmasing sekolah. Kegiatan workshop diakhiri dengan diskusi penyususnan pembelajaran yang akan dilakukan dalam open lesson
draf
rencana
di masing-masing sekolah.
Dari lokakarya guru dalam penyiapan perangkat pembelajaran ini dihasilkan draf RPP, LKS, dan lembar penilaian pembelajaran. Draf perangkat rencana pembelajaran
16
ini selanjutnya disempurnakah dalam lokakarya lanjutan di masing-masing sekolah dengan peserta guru di setiap sekolah masing-masing. 2. Observasi Pembelajaran Sebelum Kegiatanlesson study Sebelum pelaksanaan kegiatan lesson study ini pun dilakukan terlebih dahulu observasi pembelajaran di masing-masing SD. Selain kegiatan pembelajaran di setiap SD peserta diobserasi, juga kegiatan pembelajaran direkam sehingga diperoleh video pembelajaran di setiap SD. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajarn yang biasa dilakukan guru di masing-masing sekolah. Dari hasil pengamatan pembelajaran dan analisis video diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran di setiap sekolah umumnya masih didominasi oleh kegiatan guru menjelaskan. Interaksi murid-guru umumnya masih lemah dan KBM umumnya masih diwarnai kegiatan guru menerangkan konsep dan memberikan latihan/tugas. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, beberapa guru mencoba menerapkan kegaiatn belajar kooperatif (kelompok). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran kelompok belum efektif ditinjau kinerja dan interaksi murid dalam kelompok. Belum tampak murid melakukan berbagi gagasan (sharing idea) dan murid belajar dari sesame murid. Kegiatan kelompok masih didominasi oleh murid
yang berkemampuan lebih di dalam kelompoknya. Dari segi waktu,
pembelajaran kelompok tampak lebih menyita waktu.
3. Perencanaan Pembelajaran dalam Open Lesson
(Plan)
Perencanaan pembelajaran untuk open lesson
pertama kali didiskusikan
dalam kegiatan lokakarya (workshop). Penyusunan
perangkat pembelajaran ini
17
dilakukan guru secara berkelompok. Pembentukan kelompok dilakukan berdasarkan guru yang mengajar pada kelas yang sama dari setiap sekolah peserta. Jadi masingmasing kelompok terdiri dari 4 orang dan semuanya ada 6 kelompok, yaitu kelompok guru kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Dari diskusi disepakati bahwa pelajaran yang akan dilakukan dalam open lesson adalah matematika, 1PA, IPS, dan tematik. Kegiatan diskusi kelompok diawali dengan peninjauan silabus sesuai dengan materi yang akan diberikan di masing-masing sekolah, kemudian penyusunan RPP, LKS, dan alat penilaian pembelajaran. Dari kegiatan kelompok ini diperoleh draf komponen pembelajaran untuk matematika. IPA, IPS, dan tematik. Draf komponen pembelajaran ini selanjutnya direvisi dan dilengkapi oleh kelompok guru di masingmasing sekolah.
4. Pelaksanaan Open Lesson
(Do)
Adapun jadwal implementasi open lesson dan refieksi yang telah dilakukan di keempat SD adalah sebagai berikut. Waktu Pelaksanaan No
Hari 1. 2. 3. 4.
Guru
Nama Sekolah Tanggal
SD Lab UPI Kampus Cibiru SD A l Amanah Lembang SDN Isola 2
Kamis
5 / 11 / 2009
Jum'at
13/ 11 /2009
Kamis
19/ 11 /2009
SD Lab UPI Kampus Bumi Siliwangi
Kamis
26 / 11 / 2009
18
Jam 08.3012.00 13.0016.00 08.0012.00 11.0015.00
Model Ibu Effy Bapak Tatang Ibu Deti Ibu Siti
Kegiatan Open Lesson
di SD Lab UPI Kampus Cibiru
a. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan open lesson
pertama yang dilaksanakan di SD Lab UPI
kampus Cibiru ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 5 November 2009. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan mulai pukul 08.30 s.d. 10.15,dilanjutkan dengan kegiatan refieksi dari pukul 10.30 s.d. 12.30. Pembelajaran dilaksanakan di kelas IV dengan mata pelajaran matematika, pokok bahasan Sifat Bangun Ruang dengan sub pokok bahasan Sifat-sifat Kubus. Guru Model yang melakukan pembelajaran
adalah
Ibu Effi
Khairini, guru mata
pelajaran
matematika di SD Lab UPI Kampus Cibiru. Banyak murid yang hadir di kelas adalah 27 orang. Observer yang hadir
adalah 18 orang, terdiridari 4 kepala
sekolah. 2 fasilitator, 10 guru,dan 2 pelaksana teknis penelitian.
G a m b a r 1. Suasana pembelajaran di SD Lab UPI Kampus Cibiru
19
Seperti dikemukakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya, pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and Learning
(CTL). Kegiatan pembelajaran
dimulai
dengan guru membawa kotak karton besar berukuran sekitar 40cm x 30cm x 30cm. Salah satu sisi dari dus itu ada lubang dan didalamnya terdapat suatu benda. Benda tersebut harus diraba dan dirasakan bentuknya oleh setiap perwakilan kelompok murid. Murid duduk secara berkelompok beranggotakan 56 orang. Seorang wakil dari setiap kelompok bergiliran mereba dan mengamati benda yang ada di dalam dus tanpa melihatnya, kemudian mereka harus mendeskripsikan apa yang telah dirabanya dan mendiskusikan sifat-sifat dari benda tersebut, yaitu kubus. Setelah setiap kelompok mendiskusikan sifat-sifat kubus, diskusi kelas dilakukan untuk mengelaborasi sifat-sifat yang dimiliki kubus, sesuai dengan pengamatan murid. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan penyimpulan sifat-sifat kubus yang dilakukan guru bersama murid. Kemudian guru memberikan penekanan tentang intisari dari pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Refieksi Refieksi
pembelajaran
dilakukan
sesaat
setelah
pembelajaran
dilakukan, di ruangan tersendiri. Kegiatan diawali dengan pandangan guru model tentang pembelajaran yang telah dilakukannya, dilanjutkan dengan komentar dan
20
saran dari para observer, dan diskusi mengenai pembelajaran yang telah dan yang akan dilakukan, Beberapa hal penting yang muncul dari kegiatan fefleksi adalah sebagai berikut. Pertama, secara keseluruhan kegiatan pembelajaran
sudah
menarik perhatian murid dan telah mendorong kebanyakan mereka belajar sungguh-sungguh dan disiplin. Meskipun sudah meresa selesai, mereka tidak tampak bosan. Guru sudah memulai pembelajaran dari apa yang diketahui anak. Kedua, guru kurang memperhatikan anak dan tidak melakukan pengamatan ke setiap kelompok yang sedang bekerja sama. Anak-anak yang tidak terperhatikan guru, tampak kurang serius belajar dan cenderung mengganggu anak lain yang sedang belajar. Partisipsi anak dalam kegiatan kelompok tidak terkontrol dan kurang terperhatikan, sehingga yang bekerja dalam kelompok hanya beberapa oarang saja. Disamping itu, Lembar Kegiatan Murid (LKS) yang disusun kurang menantang sehingga kegiatan kelompok tampaknya monoton dan kurang termotivasi.
21
G a m b a r 2. Refieksi pembelajaran di SD Lab UPI Kampus Cibiru
Terakhir, kegiatan pembelajaran sebaiknya mengangkat aspek koneksi matematis. Sebaiknya yang dibahas tidak terfokus pada sifat kubus saja. namun dipadukan dengan sifat balok, misalnya. Dalam satu kesempatan kegiatan anak langsung belajar dua sub pokok bahasan dan dilakukan dengan membandingkan kesamaan dan perbedaan sifat-sifat dari bangun kubus dan balok, sebab pada hakekatnya kubus juga merupakan balok yang memiliki sifat khusus. Dengan demikian, pembelajaran dapat lebih bermakna bagi anak, lebih efektif, dan lebih efisien.
22
Kegiatan Open lesson di SD Islam Terpadu Al-Amanah Lembang a. Kegiatan Pembelajaran Open lesson
di SDIT Al-Amanah Lembang dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 13 November 2009. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan mulai pukul 13.30 s.d. 14.40,dilanjutkan dengan kegiatan refieksi dari pukul 14.50 s.d. 16.00. Pembelajaran dilaksanakan di kelas I I I dengan pembelajaran tematik, dengan tema Biasakan Hidup Sehat. Guru model yang melakukan pembelajaran adalah Bapak Tatang A l Ghifari, guru di SDIT A l Amanah Lembang. Banyak murid yang hadir di kelas adalah 38 orang. Observer yang hadir adalah 26 orang, terdiridari 2 kepala sekolah. 3 fasilitator, 19 guru,dan 2 pelaksana teknis penelitian.
G a m b a r 3. Suasana pembelajaran di SDIT Al Amanah Lembang
23
Sejak awal tempat duduk murid sudah diset dalam kelompok kecil (810 anak per kelompok), duduk membentuk pola U mengahap ke papan tulis. Guru mengawali pembelajaran dengan melontarkan masalah, apa yang terjadi jika kita kekurangan gizi? Sebagian besar murid merespon pertanyaan guru. Kegiatan pembelajaran tampak hidup dengan beberapa anak menyampaikan pendapatnya
atas pertanyaan yang disampaikan guru. Kemudian guru
menunjukkan benda, sifat benda tersebut, serta fungsinya, dilanjutkan dengan meminta anak menunjukkan fungsi benda yang berkaitan dengan ukuranbenda itu, yaitu panjang benda dan berat benda. Selanjutnya guru menjelaskan satuan pengukuran panjang dengan menggambar tangga satuan pengukuran panjang.
Guru berbicara dalam bahasa Inggris menanyakan sayur, buah, atau bumbu yang dibawa masing-masing anak. Dalam kelompok masing-masing, anak bergantian saling bertanya dan menjawab tentang benda yang dibawa dari rumah, seperti yang dicontohkan guru. "What do you bring?", " I bring spinack", dan lain-lain. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan pesan moral yang cukup menyentuh hati anak, bahwa kita harus raj in sodakoh karena saudara kita banyak yangmembutuhkan uluran tangan kita, seperti kaum dhuapa, anak yatim piatu, atau mereka yang kena musibah seperti gempa bumi yang terjadi belum lama ini.
24
Refieksi Kegiatan pembelajaran sudah kondusif, murid mengikuti pembelajaran dengan seksama, mengacungkan tangan apabila ditanya guru, dan menyiapkan tugas yang diperintahkan guru. Guru tampak dapat mengatur kelas dan menguasai dengan baik. Murid menunjukkan aktivitas belajar yang responsif dan spontan, beberapa murid berani mengajukan pertanyaan bila ada hal yang belum jelas, dan guru pun tampak dapat memberikan tanggapan yang positif. Interaksi murid dengan murid dalam kelompok tidak tampak, selain interaksi saling bertanya dan menjawab benda yang dibawa masing-masing, yang dikemukakan dengan bahasa Inggris.
G a m b a r 4. Refieksi pembelajaran di SDIT Al Amanah Lembang
25
Secara mengajar
keseluruhan,
guru. Aktivitas
kegiatan murid
masih
belajar
didominasi
untuk dapat
oleh
kegiatan
mengalami dan
menemukan sendiri masih belum muncul. Kegiatan pembelajaran
yang
diharapkan adalah aktivitas belajar murid melalui proses inkuiri, sehingga diharapkan murid sendiri yang mengonstruksi pengetahuannya
melalui
aktivitas tadi. Aktivitas murid yang terjadi dalam pembelajaran baru pada tataran merespon apa yang diminta dan diperintahkan guru. Sepintas guru tampak terburu-buru. Karena waktu yang tersedia cukup singkat, keterkaitan antar beberapa subkegitan belajar kurang fokus pada judul tema yang diambil. Akibat yang lain adalah ketercapaian dari indikator pembelajaran menjadi pertanyaan yang meragukan beberapa pengamai. Dalam pembelajaran pun tujuan pembelajaran ini belum diases baik dalam proses maupun di akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan Open lesson di SDN Isola 2 a. Kegiatan Pembelajaran Guru yang berperan sebagai model di sekolah ini adalah Ibu Deti Supiati. Bidang studi yang diberikan dalam pembelajaran ini adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan
materi Keanekaragaman
Budaya di
Indonesia, di kelas V. Pembelajaran dimulai dengan menampilkan peta dan
26
penyebaran
suku-suku
bangsa di Indonesia.
Kemudian siswa diminta
menyebutkan 10 nama suku bangsa yang ada.
G a m b a r 5. Suasana pembelajaran di SDN Isola 2
Keberhasilan dari lesson study bukanlah prestasi seseorang dalam waktu sesaat, namun merupakan pencapaian hasil dari suatu proses kolaborasi banyak pihak terutama antar sesama guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang memiliki kepentingan yang sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, yang dilakukan secara berkesinambungan. Kesungguhan tekad, keterbukaan, dan kebersamaan semua pihak yang berkolaborasi menentukan kegiatan lesson study
27
inilah
yang akan
Masih menggunakan atlas, guru meminta siswa menyebutkan ragam budaya yang ada di Indonesia dan memasangkannya
dengan asal suku
bangsanya. Hal ini dikerjakan siswa dengan memasangkan guntingan rumah dan pakaian adat pada atlas yang sudah disiapkan. Pembelajaran diakhiri dengan penyimpulan tentang hal yang dipelajari. . Refieksi Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru melakukan pengondisian murid untuk siap belajar dan memberikan apersepsi yang kemudian diikuti dengan menyanyikan lagu "Dari Sabang sampai Merauke" dan kegiatan tanya jawab.
G a m b a r 6. Refieksi pembelajaran di SDN Isola 2
Proses pembelajaran yang dilakukan melalui penjelasan guru. Kegiatan murid Keberadaan Lembar Kerja Murid (LKS) yang diberikan sebagai sarana
28
latihan, membantu para murid untuk bekerja sama satu sama lain dengan temannya (kerja kelompok). Dalam pembelajaran, tugas-tugas yang diberikan oleh guru pada muridnya dapat mengalihkan konsentrasinya dari hal-hal yang dapat mengganggu proses pembelajaran (melamun saat belajar, tidak fokus, bermain sendiri, dll). Namun hal lain yang perlu mendapat perhatian pun adalah murid kurang diberi kesempatan untuk bertanya. Pertanyaan yang sering muncul hanya satu arah yaitu dari guru pada murid. Interaksi antara murid dengan guru sudah terjalin baik. Aktif, interaktif dan komunikatif sudah terlihat dalam proses pembelajaran. Para murid sangat aktif dalam menjawab berbagai pertanyaan dari gurunya. Namun sebagaimana hasil yang disampaikan pada point yang ketiga, para murid kurang diberi kesempatan untuk mengajukan berbagai pertanyaan. Sehingga terkesan guru mendominasi berbagai pertanyaan selama proses pembelajaran berlangsung. Dan satu lagi, suara guru yang kurang terdengar berpengaruh pada pemusatan perhatian para muridnya. Interaksi yang terjadi antara murid dengan murid selama pembelajaran berlangsung cukup baik. Pengondisian murid secara berkelompok adalah hal yang tepat dalam menjalin kerja sama antar murid dalam menyelesaikan tugas LKS. Pembelajaran sudah memuat hands on activity
dengan
sangat
baik
selama
proses
pembelajaran.
Kegiatan
menggunting, menempel, membuka peta dan menunjukkan pulau sudah dilakukan para murid. Mereka terlihat aktif dan bersemangat.
29
Kegiatan Open lesson di SD Lab UPI Kampus Bumi Silivvangi a. Kegiatan Pembelajaran Guru yang berperan sebagai model di sekolah ini adalah Ibu Siti Maesaroh. Bidang studi yang diberikan dalam pembelajaran ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi Perubahan Wujud. Guru memulai pembelajaran dengan menunjukkan gambar dari fenomena kehidupan sehari-hari yang memuat beragam benda. Siswa dimotivasi untuk mengamati gambar dan menyebutkan benda-benda yang ada pada gambar.
G a m b a r 7. Suasana
open lesson di SD Lab U P I Kampus Cibiru
Kegiatan pembelajaranan dilanjutkan dengan menampilkan beragam benda seperti, minyak, lilin, lem, air, es batu, plastisin, dan mangkok. Siswa dipandu secara bergiliran untun dapat mengelompokkan benda-benda itu
berdasarkan wujudnya, padat atau cair. Guru memperagakan
tindakan yang
dilakukanterhadap suatu benda bisa mengubah bentuk dari benda tadi, seperti plastisin kalau di tekan, lilin kalau dipanaskan, dan es batu apabila dibiarkan terus dalam udara terbuka. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan anak dalam kelompok 4-5 orang untuk membuat sesuatu dari plastisin. Hasil kreasi siswa bisa bermacam-macam sesuai dengan kesepakatan kelompok, benda apa yang akan dibentuk dari plastisin itu. b. Refieksi Murid
mulai belajar
setelah guru melakukan apersepsi
dengan
memperlihatkan gambar sebagai media pembelajaran. Guru menunjukkan watak yang baik dalam melakukan memudahkan
dalam hal intonasi suara, mimik dan ekspresi. serta dalam
demonstrasi. para murid
Penggunaan
media
dalam
untuk memahami
materi
pembelajaran
dapat
yang diberikan dan
membangkitkan keingintahuan murid terhadap materi tersebut. Kemampuan guru dalam memperlakukan murid - dengan kesabaran - , memberikan kebebasan kepada murid untuk mengembangkan kreativitasnya terutama saat membuat berbagai bentuk dari plastisin, sangat baik. Pada proses pembelajaran, pemberian permainan oleh guru untuk memancing antusias para murid sangat baik dilakukan. Interaksi antara murid dan guru selama pembelajaran
berlangsung,
sudah menunjukkan intensitas yang baik. Murid interaktif, aktif dan kritis,
31
terutama
saat terlibat dalam membuat
berbagai
bentuk dari plastisin.
Komunikasi yang baik antara murid dan guru membuat proses pembelajaran semakin bermakna. Interaksi yang terjadi antara murid dengan murid tampak ketika mereka berdiskusi mengenai benda yang. sedang mereka buat, saling membantu dan saling menanggapi dalam proses tanya jawab. Para murid terlihat antusias saat berinteraksi dengan bahan ajar. Bagi mereka, media yang disediakan guru saat pembelajaran sangat menarik, apalagi media-media itu -
mudah
mereka
temukan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Antusias
dan
ketertarikan murid pada media adalah sesuatu yang dapat memudahkan murid dalam memahami materi. Peranan Lesson Study
dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Seperti sudah dikemukakan di atas, bahwa dalam kegiatan/esjon study ini dilakukan open lesson
sebanyak empat kali, masing-masing satu kali
bertempat di sekolah partisipan. Frekuensi open lesson
yang telah dilakukan
dirasakan kurang oleh semua guru peserta, terutama guru model. Berdasarkan evaluasi kegiatan, motivasi guru dalam kegiatanlesson study
ini dirasakan
sangat tinggi. Pertama, kehadiran mereka dalam setiap kali pertemuan yang dilaksankan, baik dalam perencanaan ataupun dalam open lesson
, mencapai
100%. Kedua, parisipasi guru dalam setiap kesempatan diskusi menunjukkan mereka sungguh-sungguh dalam melaksanakan kegiatan ini, terutama dalam mengemukakan pengalaman, tanggapan, dan masukan/saran, serta mengajukan
32
pertanyaan apabila dihadapkan pada hal-hal yang belum jelas atau kurang mengerti. Ketiga, keseriusan mereka dalam mempersiapkan dan melaksanakan open lesson
. Kegiatan pembelajaran yang secara bersama-sama diamati,
dianalisis, dan dibahas oleh tim, dipersiapkan dengan menampilkan segenap potensi yang mereka miliki, sehingga para kepala sekolah pun berkomentar akan sulitnya melaksanakan pembelajaran seperti yang telah dilakukan dalam open lesson . Namun, apabila hal itu dilakukan terus oleh guru, tampaknya kita tidak akan ketinggalan terus, bahkan pada gilirannya nanti kita akan menjadi yang terbaik. Terakhir, keinginan para peserta agar kegiatan ini dilanjutkan. Para guru berpendapat bahwa kzgxalanlesson study
seperti ini sebenarnya harus dilakukan
terus-menerus. Hal seperti ini yang benar-benar diperlukan oleh guru, bukan kegiatan seperti pelatihan-pelatihan yang tidak ada tindak lanjutnya. Kegiatan/essort study dirasakan oleh para guru sebagai kegiatan yang benar-benar dirasakan manfaatnya. Dalamlesson study yang
dilakukan
guru
mulai
dalam
perencanaan
, kegiatan kolaboratif pembelajan.
Rencana
pembelajaran disusun secara bersama dengan memperhatikan potensi yang dimiliki, kekurangan yang ada, konteks atau tema yang tepat, media, bahan, scenario/alur
pembelajaran,
serta
upaya-upaya
agar
pembelajaran
dapat
berlangsung secara efektif dan efesien. Penyusunan dan pengkajian rencana pembelajaran seperti ini jarang atau bahkan tidak pernah mereka dilakukan sebelumnya. Kegiatan pengkajian seperti ini yang akan membangun kompetensi
33
guru dalam merancang pelaksanaan pembelajaran. Dari rancangan pembelajaran yang sudah disusun dan dibahas secara kolaboratif, dalam kegialanlesson study , pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui open lesson . Dalam kegiatan open lesson
, salah seorang guru harus menjadi guru model dan melakukan
implementasi pembelajaran sesuai dengan rencana yang sudah disusun bersamasama. Semua partisipan/esscw study
akan bertindak sebagai observer dalam
kegiatan open lesson . Hal ini yang mendorong guru model untuk melaksanakan pembelajaran sebaik-baiknya. Tahap berikutnya yang harus dilakukan dalam kegiatanlesson study adalah refieksi. Dalam bagian ini kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan secara terbuka ini akan didiskusikan kekuatannnya, kelemahannya, hal-hal yang semestinya dilakukan, hal-hal tidak semestinya dilakukan, saran-saran, dan hal lainnya berkaitan dengan pembelajaran yang telah dan atau yang akan dilakukan. Kesiapan guru model dalam melakukan evaluasi diri, menerima masukan, saran, atau kritik, sangatlah diperlukan oleh seorang gum partis'ipanlesson study . Dari keseluruhan kcgiatanlesson study
yang telah dilakukan dapat
dikemukakan bahwa semua partisipan mengikuti kegiatan dengan serius dan menunjukkan dedikasi yang tiggi dalam melakukan seluruh kegiatanlesson study . Secara kualitatif kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru lebih baik daripada kualitas proses pembelajaran
sebelum hndakanlesson study
dilakukan. Hasil analisis video pembelajaran sebelumlesson study dan kelikalesson study
ini
dilakukan
dilakukan berubah secara drastis, terutama dalam hal 34
aktivitas siswa belajar, pengajuan pertannyaan guru dan siswa, respon/tanggapan siswa, serta interaksi siswa-guru dan siswa-siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pembelajaran dalamlesson study Beberapa fase kegiatan yang dilakukan dalamlesson study
, seperti
perencanaan dan persiapan pembelajaran (plan), implementasi pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk open lesson (do), dan refieksi pembelajaran (see) adalah merupakan rangkaian kegiatan yang biasa dilakukan oleh seorang guru dalam kesehariarmya. Di balik itu semua ada hal lainnya yang tidak biasa dilakukan guru, yaitu bekerja secara kolaboratif untuk melakukan itu semua. Kekuatan dari kzgiatanlesson study
adalah bagaimana kegiatan yang biasa
dilakukan guru itu dikaji, dielaborasi, dan dikembangkan sehingga semua potensi yang dimiliki dapat diberdayakan secara sinergis sehingga menghasilkan suatu kegiatan pembelajaran yang lebih berkualitas dari kegitan sebelumnya. Suatu kegiatan pembelajaran
yang direncanakan dan disiapkan dengan seksama,
pelaksanaannya dieveluasi dan direfieksi dengan ketulusan tekad, kejujuran, keterbukaan,
dan dengan
komitmen yang tinggi untuk melalukan suatu
perubahan yang lebih baik, mennghasilkan suatu yang lebih baik menjadi bukan suatu yang mustahil. Dari kegiatanlesson study
ini ditunjukkan bahwa kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berproses menjadi lebih
35
baik sesuai dengan tuntutan kurikulum. Walaupun keberhasilan dari kegiatan ini belum diukur berdasarkan tes hasil belajar siswa, berdasarkan hasil observasi dan refieksi pembelajaran, secara proses kualitas kegiatan pembelajaran lebih baik dari kegiatan-kegiatan sebelum kegiatan ini dilakukan. Dengan demikian, asumsi yang bisa dirumuskan adalah bahwa hasil pembelajaran yang lebih baik akan diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang lebih baik. Keberhasilan dari lesson study bukanlah prestasi seseorang dalam waktu sesaat, namun merupakan pencapaian hasil dari suatu proses kolaborasi banyak pihak terutama antar sesama guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang memiliki kepentingan yang sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, yang dilakukan secara berkesinambungan. Kesungguhan tekad. keterbukaan, dan kebersamaan semua pihak yang berkolaborasi inilah yang akan menentukan kegiatan lesson study. Dengan demikian pihak yang harus bekerjasama dengan sungguh-sungguh yang dapat menentukan keberhasilan lesson study diantaranya adalah guru, kepala sekolah, pengawas, dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), komite sekolah, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan dinas terkait.
2. Lesson Study, Kualitas Pembelajaran, dan Profesionalitas Guru Seperti telah dikemukakan di atas bahwa kegiatan lesson study merupakan kegiatan kolektif dan dan dalam interval waktu yang cukup. Lesson study yang dilakukan dalam penelitian ini sangatlah singkat, yaitu hanya sekitar 36
tiga bulan, sehingga^dirasakan oleh kebanyakan partisipan, bahwa kegiatan ini terlalu sisngkat dan perlu dilanjutkan. Idealnya, kegiatan lesson study
harus
diprogramkan dengan baik berdasarkan permasalahan yang dihadapi, dengan indikator keberhasilan yang terukur secara akurat. Karena keterbatasan waktu ini, untuk mengukur keberhasilan kegiatan tidak dilakukan menggunakan instrumen tes, namun menggunakan asesmen proses. Berdasarkan evaluasi proses ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa lesson study
dirasakan sebagai kegiatan yang
mengenai sasaran dalam meningkatkan kompetensi guru, khususnya kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran (kompetensi pedagogis) dan kompetensi guru dalam materi subjek (kompetensi professional). Dalam diskusi terakhir yang dilakukan, seluruh partisipan bermaksud melanjutkan kegiatan lesson study
ini dengan menjaga kebersamaan diantara
mereka untuk menjadikan fenomena pembelajaran yang dilakukan di kelas sebagai lahan subur yang harus dipelajari, dikaji, dan dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendapatkan proses dan hasil yang lebih baik secara terus menerus pula. Apabila kegiatan seperti ini dilanjutkan secara kontinu, sesuai dengan uraian di atas, kompetensi guru akan terkembangkan terus, sehingga kualitas pembelajaran pun dengan sendirinya akan meningkat. Dengan demikian, dapat lesson study
dapat dijadikan sebagai program dalam peningkatan
profesionalitas guru.
37
BAB V K E S I M P U L A N SARAN A. Kesimpuan 1. Kegiatan lesson study
dapat dilakukan di SD untuk memperbaiki
kemampuan guru dalam merencankan dan melaksanakan pembelajaran. 2. Dalam lesson study
seorang guru harus memiliki komitmen yang tinggi,
terbuka (open-minded), selalu berupaya untuk memperbaiki diri sendiri secara kontinu, dan mampu bekerja
kolaboratif dengan semua pihak yang terlihat
dalam kegiatan lesson study . 3. Keberhasilan dari lesson study
bukanlah prestasi seorang guru atau kepala
sekolah, namun merupakan pencapaian hasil dari suatu proses kolaborasi banyak pihak terutama antar sesama guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang memiliki kepentingan yang sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Dengan demikian, lesson study
agar
dapat terlaksana secara optimal, pihak sekolah harus mampu
mensinergikan semua komponen yang terlihat dalam kegiatan.
B. Saran 1. Salah satu bentuk kegiatan untuk yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di SD yang langsung berproses di sekolah adalah lesson study.
38
2. Kegiatan lesson study dapat berhasil meningkatkan profesionalitas guru, tidak terlepas dari kadar partisipasi guru sendiri dalam kegiatan tersebut. Peran guru dalam melakukan lesson study
harus menunjukkan komitmen yang
tinngi,
masukan,
terbuka
dalam
menerima
selalu
berupaya
untuk
memperbaiki diri secara kontinu, selalu menunjukkan kinerja terbaik, dan mampu bekerja kolaboratif semua pihak yang berpartisipasi dalam lesson study. 3. Agar kegiatan lesson study dapat terlaksana dengan optimal, pihak sekolah harus mendukung upaya-upaya
yang dilakukan guru dalam melakukan
inovasi dan mampu mensinergikan semua komponen yang ada dan yang dilibatkan dalam kegiatan lesson study .
39
DAFTAR PUSTAKA l- Davis, K. S. (2003). "Change is hard":- What science are telling us about reform dan teacher learning of innovative practises. Science and Education, 87(1), 3-30. Fraenkel, J. R., & Wallen, N . E. (1990). How to design and evaluate research in education. San Francisco: Mc. Graw-Hill Pub. Co Hinduan, A. A. (2005). Meningkatkan Profesionalisme Guru IP A di Sekolah. Makalah disajikan dalam seminar nasional pendidikan IP A I I , Bandung, 23 Juli 2005 1
Mellado; V. (1998). The classroom practise of preservice teacher and their cinception of teaching and learning. Science education, 82, 197-214 Oser, F., & Patry, J. L. (1990). Choreographien Unterrichtlichen Lernens: Basismodelle des unterrichts [Choreographies of teaching and learning: Basic models of teaching]. Freiburg: Paedagogisches Institut der Universitaet Freiburg Rustaman, N . , Widodo, A., Anggraeni. S. Junaengsih. N . (2005). Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Piloting Biologi. FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan. Saito, E. (2004). Indonesian/esso^ study in practice: case study of IMSTEP. Paper disajikan dalam workshop bagi guru-guru Matematika dan sains. Bandung.
v/Stigler,
1
J. W., & Hibert, J. (1999). The Teaching Gap : Best Ideas from The World's Teachers for Improving Education in the Classroom. New York: the free Press
Widodo, Yeti Sumiati & Cucu Stiawati. (2006). Peningkatan Kemampuan Murid SD Untuk Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. (in print)
-10
DOKUMEN
KEGIATAN LESSON SEKOLAH
NAMA SEKOLAH
STUDY
DASAR
: SD ISOLA 2 KOTA BANDUNG
Berkas: o
Berita acara o p e n lesson
o
Daftar hadir fasilitator
o
Daftar hadir Kepala Sekolah dan guru
o
Perangkat p e m b e l a j a r a n (RPP, LKS dll.)
o
Kuitansi
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
BERITA ACARA OPEN LESSON Nama Sekolah
SD K o l a 7 K o t a R a n d u n p
Nama guru yang tampil Topik/materi pembelajaran Kelas Jumlah siswa Jumlah guru yang dimiliki sekolah Peran s e r t a K e p a l a S e k o l a h d a l a m o p e n lesson
A^7^/4
Kehadiran Kepala Sekolah dari
SD Lab UPI B m . S i l i w a n g i
sekolah l a i n / m i t r a
SD Isola 2
hen
SD Lab UPI C i b i r u SD IT A l - A m a n a h Jumlah observer
SD Lab UPI B m . S i l i w a n g i
1 r
SD Isola 2 SD Lab UPI C i b i r u SD IT A l - A m a n a h
2-
Tahapan Kegiatan O p e n Lesson Catatan p e n t i n g briefing s e b e l u m p e m b e l a j a r a n
jUyjL^yJfafa-^ fL-^Xj7
d ^ A A .
Catatan penting selama pembelajaran (aktivitas siswa, guru, observer, k o n l e ^ g ^ l i j ^ T P V S uiueiajarKan, metode pembelajaran, dll.)
•A' Catatan p e n t i n g selama
refieksi
4 r
'fori
Bandung,*^% Fasilitator,
0
pember
2009
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
O p e n lesson di SD Isola 2 Kota B a n d u n g DAFTAR HADIR FASIUTATOR DAN KEPALA SEKOLAH
Tanggal No
:
\L) M>wV
^
Nama
Jabatan
Tanda tangan
I
} A. ffcr.
Ut>
OtrrU
u((
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
Open lesson di SD Isola 2 Kota Bandung DAFTAR HADIR GURU/OBSERVER Tanggal
: V) M > | W W
Ity><) Tanda tangan
Nama S e k o l a h /
Nama
No
Guru Kelas ....
/
fa
/
/Cr?***~i ax? .
Stt\
V
< ^
/
- y
1
Maesat^-
^ o k a r i A.U
c -o
l
5
Z-
^ A . r Li
(p.
GP\ .
v/
7N
r4
g
%h HtfajcU'
5*//A/
^lob
p/&~0? x
UP/
CiVru-^
<x
c
\\
Wot
\U&ar)Iyn-
^
>JPt
vAb/n;
it
f
IS.
Pe4V £ f t p \aJrC
5PM
%€>\CK.
- A s * -
-\/
V
SDH ]5oi* 2 SOM ; k o l a
r
7
g
A
SO
fa
21^
// A
i!k-
1
No
Nama
Nama S e k o l a h / Guru K e l a s . . . .
Tanda tangan
D O K U M E N KEGIATAN LESSON SEKOLAH NAMA SEKOLAH
STUDY
DASAR
: SD LAB UPI BUMI SILIWANGI
Berkas: o
Berita acara o p e n lesson
o
Daftar hadir fasilitator
o
Daftar hadir Kepala Sekolah dan guru
o
Perangkat pembelajaran (RPP, LKS dll.)
o
Kuitansi
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
BERITA ACARA OPEN LESSON Nama Sekolah
SD Lab UPI B u m i S i l i w a n g i
Nama guru yang tampil
S\T\
Topik/materi pembelajaran Kelas
MABS'/WH
Perwtahan
IAJ^VA
benda
2
Jumlah siswa Jumlah guru yang dimiliki sekolah Peran s e r t a K e p a l a S e k o l a h d a l a m
30 \lhUM2rT
o p e n lesson Kehadiran Kepala Sekolah dari
SD Lab UPI B m . S i l i w a n g i
X
sekolah l a i n / m i t r a
SD Isola 2
1
SD Lab UPI C i b i r u SD IT A l - A m a n a h Jumlah observer
SD Lab UPI B m . S i l i w a n g i SD Isola 2 SD Lab UPI C i b i r u SD IT A l - A m a n a h
Tahapan Kegiatan O p e n Lesson Catatan p e n t i n g briefing s e b e l u m p e m b e l a j a r a n
\UI|K4a
I
Wvu^-
KLOU^
^
3 3 3
; ;
Catatan p e n t i n g selama p e m b e l a j a r a n (aktivitas siswa, g u r u , observer, konsep yang dibelajarkan, m e t o d e p e m b e l a j a r a n , dll.)
dMWbA^Htv*
kJP^
Op^faWAj, U w -
^vAOv
^ k U '
^
W
^Ivu^
Catatan p e n t i n g selama
Gu,Uw
l/
LLvv^vuy
^nijyr K\m-|V
faj\J&u
faAoA,
wsJ«
j
Y*fao
U
^
0 ^
' M ^ L b i j J t A . Vut^
^
refieksi
i
Bandung,
t A D
Fasilitator,
Nopember2009
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
Open lesson di SD Lab UPI Bumi Siliwangi DAFTAR HADIR FASILITATOR DAN KEPALA SEKOLAH
Tanggal
: Nama
No
Jabatan
Tanda tangan
).
A.
(4Ski
3
r
b
f v ^ W W H A R ^ T I
K£f
£D»7 A t
\faa
frMfrAM-
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
Open lesson di SD Lab UPI Bumi Siliwangi DAFTAR HADIR GURU/OBSERVER Tanggal Nama
No
Nama S e k o l a h /
Tanda tangan
Guru Kelas.... r
. W Lett? /
1 2. 1.
_
|
IN
Sp L * b
S b m U Pewl
S
f<(S (1/
v
Clhru/KKLL
0> Ufc a b t r u / tts. I
4
SDlT
5
C i 7 / r 4L -
^
A(-AMA*/AF/
i~) IT -
/» <
/ ^ / ^ k
J o '
L> 7
— f c ^ K Urn ta s
SPA/
/fa
% 9
Isola
SD LA& K
t
lYlocU
/
y
j . KU V
*
f
VvwAjw
$D CAB / k l i 2>Q
4o_ 11
%iy->
r v CoipanaU Svtt
i>/ T K^Ttt^i
\2
Fftr\
\3
Gur*>LoAe\ - \W
I
^
SunJact £\V*
Of/
SO M
/ i p->
U £ Lv4£
Jl
/ h e .iT>i
/
Wlv i t
.-
oP( 1 V\g
I
UPI / V ^
lU
cT
No
Nama
Nama S e k o l a h / Guru Kela** VJ U 1 v4 1 \ i - 1 t l J • •••
Tandatangan
D O K U M E N KEGIATAN LESSON SEKOLAH NAMA SEKOLAH
STUDY
DASAR
: SD IT AL-AMANAH LEMBANG
Berkas: o
Berita acara o p e n lesson
o
Daftar hadir fasilitator
o
Daftar hadir Kepala Sekolah dan guru
o
Perangkat p e m b e l a j a r a n (RPP, LKS dll.)
o
Kuitansi
LESSON
STUDY
SEKOLAh
BERITA ACARA OPEN Nama Sekolah
DASAR LESSON
SD IT A l - A m a n a h L e m b a / i g
Nama guru yang t a m p i l
tfrLvy/ A l V 1 V 'AJ V
Topik/materi pembelajaran Kelas
G W f t f T «
III
32
J u m l a h s\s\Na Jumlah guru y a n g dimiliki sekolah Peran serta Kepala Sekolah d a l a m open
lesson
Kehadiran Kepala Sekolah dari
SD Lab UPI B m . S i l i w a n g i
sekolah l a i n / m i t r a
SD Isola 2 SD Lab UPI C i b i r u SD IT A l - A m a n a h | SD Lab UPI B m . S i l i w a n g i
Jumlah observer
i SD Isola 2 | SD Lab UPI C i b i r u j SD IT A l - A m a n a h
T a h a p a n K e g i a t a n O p e n Lessor. Catatan p e n t i n g b r i e f i n g s e b e l u m pembelajaran
4 --
, Afa
;
y
^
Catatan p e n t i n g selama p e m b e l a j a r a n (aktivitas siswa, g u r u , observer, konsep yang dibelajarkan, m e t o d e p e m b e l a j a r a n , dll.)
Bandung,
Nopember2009
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
Open lesson di SD IT Al-Amanah Lembang DAFTAR HADIR FASILITATOR DAN KEPALA SEKOLAH
Tanggal No
: l ^ ^ m ^ W Nama
Trf Tanda tangan
Jabatan
1 V
~\cfa ccvv>) * J - t a r i
wa^
3 4r
SRl
MART/Tf Kef < W u M co//
fiiAv-*\
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
O p e n lesson di SD IT A l - A m a n a h L e m b a n g DAFTAR HADIR GURU/OBSERVER Tanggal
:
1} l Wj)%vV Tandatangan
Nama S e k o l a h /
Nama
No
Guru Kelas .... Ue>
So
Upi
[ai-
M)M
fcuMifrUvo/w
[*rjrvkU*
(^Irt
9)0/
"G
1 o-^ fvn'o^
a?. II. u-
£P Sofcarialn
1*
is
M
Karknj
L/pj
Lab
SO
Cafe
gp
Lab
s p i t
f^rCb^DWL'pi
a» -
ann^n^b
iC, 17
<0
\T
Op)
a\-
arnanab
vp(
No
Nama
Nama S e k o l a h / Guru Kelas ....
Tanda t a n g a n
PELAKSANAAN LESSON STUDY RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V / 1 KEANEKARAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
Disusun oleh: D E T I S U P I A T I , S.Pd
SEKOLAH DASAR NEGERI ISOLA 2 BANDUNG 2009
RENCANA PELAKSANAAN P E M B E L A J A R A N ( RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Jumlah pertemuan
SD Negen Isola 2 V (lima)A (Satu) Ilmu Pengetahuan Sosial 1 x pertemuan
L
STANDAR K O M P E T E N S I 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berkala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman, kenampakan alam, dan suku bangsa serta kagiatan ekonomi di Indonesia.
EL
KOMPEENSIDASAR 1.1 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.
m.
INDIKATOR 1. Menunjukkan pada peta/atlas persebaran daerah asal suku bangsa Indonesia. 2. Menyebutkan 10 macam nama suku bangsa di Indonesia. 3. Melakukan pengamatan ragam budaya pada peta/atlas Indonesia. 4. Menemukan ragam budaya di Indonesia pada peta/atlas yang telah disiapkan peserta didik. 5. Memasangkan ragam budaya persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia pada peta/atlas.. 6. Mengembangkan sikap menghormati budaya di Indonesia.
IV.
TUJUAN P E M B E L A J A R A N Peserta didik diharapkan mampu: 1. Menunjukkan pada peta/atlas persebaran daerah asal suku bangsa Indonesia. 2. Menyebutkan 10 macam nama suku bangsa di Indonesia. 3. Melakukan pengamatan ragam budaya pada peta/atlas Indonesia. 4. Menemukan ragam budaya di Indonesia pada peta/atlas yang telah disiapkan peserta didik. 5. Memasangkan ragam budaya persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia pada peta/atlas. 6. Menghargai dan menghormati budaya di Indonesia.
V.
M A T E R I AJAR • Keanekaragaman budaya di Indonesia
VI.
A L O K A S I W A K T U : 2 X 35 menit
VII.
M O D E L DAN M E T O D E P E M B E L A J A R A N 1. Model : Multi Etnik dan Kooperatif 2. Metode : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, inquiri,
penugasan.
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Kegiatan Pendahuluan ( lO menit) - Guru membuka pelajaran Mengkondisikan kelas melalui pembiasaan peserta didik "berdoa" pada awal pembelajaran. - Apersepsi: • Guru meminta semua peserta didik berdiri dan menjelaskan aturan main "mengikuti perintah", jika guru : a. Menyebutkan nama "Sumatera" peserta didik menunduk. b. Menyebutkan nama" Kalimantan" peserta didik menengadah. c. Menyebutkan nama "Sulawesi" peserta didik menengok ke kiri. d. Menyebutkan nama "Jawa" peserta didik menengok ke kanan. e. Menyebutkan nama "Irian" peserta didik membentangkan tangan kiri, posisi tetap tidak berubah. f. Menyebutkan nama "Seram" peserta didik membentangkan tangan kanan, posisi tetap tidak berubah. g. Menyebutkan nama "Lombok" masing-masing peserta didik dalam posisi tangan direntang kemudian direngkuhkan ke depaa • Guru bersama peserta didik menyanyikan lagu wajib 'Dari Sabang sampai Merauke" • Guru mengajukan pertanyaan stimulan, sebagai materi pengait terhadap materi yang akan diajarkan: - Apakah arti "Bhineka Tunggal Ika?". - Apa arti dari gerakan-garakan yang telah kamuikuti? - Apa isi dari lagu wajib yang telah dinyanyikan? • Motivasi: Apabila materi ini dikuasai peserta didik dengan baik, maka guru akan memberikan"reward" berupa pujian. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. • Peserta didik dibagi ke dalam 7 kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 6-7 orang. B. Kegiatan Inti (49 menit) Guru memampangkan peta/atlas Indonesia di depan kelas. - Perwakilan dari tiap kelompok peserta didik ke depan kelas menunjukkan dan menyebutkan sekurang-kurangnya 10 macam nama suku bangsa persebaran daerah pada peta/atlas Indonesia. - Perwakilan dari peserta didik diminta guru untuk membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada tujuh kelompok belajar peserta didik. - Sesuai petunjuk dalam L K S , masing-masing kelompok peserta didik berdiskusi dengan mengamati lembar kerja yang disediakan. - Guru memantau kelompok belajar peserta didik yang mengalami kesulitan. - Tiap kelompok peserta didik mengerjakan lembar kerja dengan memasangkan guntingan ragam budaya Indonesia (rumah dan pakaian adat) pada peta/atlas yang sudah disiapkan.
-
Guru menunjuk perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi/kerja kelompok di depan kelas secara bergiliran . Kelompok lain diperbolehkan menanggapi hasil kelompok yang mempresentasikan. Menugaskan kepada siswa untuk mengaitkan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari dengan menunjukkan sikap menghargai dan menghormati ragam budaya seperti dalam pergaulan, perbuatan , tingkah laku dan tutur bahasa, untuk mengenali lebih jauh dapat mengaplikasikanya melalui kegiatan eskul (tarian daerah berikut pakaiannya).
C . Kegiatan Penutup ( 15 menit) - Peserta didik mengerjakan post tes. - Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran. - Guru memberikan tindak lanjiit dan penguatan dengan memberikan tugas rum ah untuk membawa gambar-gambar budaya "senjata khas daerah" dan "tarian adat" di Indonesia. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. S U M B E R DAN M E D I A P E M B E L A J A R A N a. Sumber Belajar 1. Depdiknas, (2006). KurikulumTtingkatSatuan Pendidikan, Jakarta.- BNSP. 2. Depdiknas, (2006). Kapita Selekta Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Konsosium Program PJJ SI PGSD. 3. Reny Yuliati & Ade Munajat, (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas V SD/M, Jakarta: Pusat Perbukuan. 4. Tim Bina Karya Guru, (2009). IPS Terpadu untuk SD Kelas V, Jakarta: Erlaugga. b, Media pembelajaran 1. Peta/atlas 2. Gambar-gambar ragam budaya: rumah adat dan pakaian adat di Indonesia. P1.E NTeknik ILAIAN HASIL 2. Prosedur tes 3 Bentuk 4. Intrumen
BTertulis ELAJAR Penilaian proses (unjuk kerja) dan penilaian hasil. Isian dan portofolio L K S dan Soal (terlampir).
PENILAIAN: 1. L K S (lembar Pengamatan) 2.Tes Akhir Setiap soal skor maksimal 20, jumlah skor maksimal 100. Mengatahui Kepala Sekolah,
Bandung, 19 November 2009 Guru kelas 5,
Hj. Sri Hartati, S.Pd Nip. 19560107197512 2001
Deti Supiati, S.Pd Nip. 196101041981092004
L E M B A R K E R J A SISWA Mata Pelajaran Kelas/ Semester
: Ilmu Pengetafruna Sosial : V (lima) /1 (satu)
Nama Kelompok.
: ...
Anggota
: 1. 2. 3. 4. 5. 6, 7.
Petunjuk! 1. Bersama kelompokmu, amatilah peta/atlas Indonesia yang sudah disediakan! 2. Ingatlah, bahwa kita memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap suku bangsa di Indonesia. 3. Lakukanlah, bersama tern an kelompokmu untuk memasangkan pada peta/atlas guntingan gambar-gambar budaya
rumah adat dan pakaian adat sesuai
dengan suku daerah yang ada di provinsi yang telah kamu ketahui! 4. Jika waktu yang ditentukan sudah habis, selesai atau tidak selesai lembar kerja wajib dikumpulkan. 5. Perwakilan dari tiap kelompok, siap melaporkan hasil kerja kelompok.
Sekimat
bekerja
Tes Akhir K E A N E K A R A G A M A N B U D A Y A DI INDONESIA
Nama Siswa
:
Kelas
:
Hari/Tanggal
:
;
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Tulislah 10 suku bangsa di Indonesia yang kamu ketahui! a.
f.
b
g
c
h
d
i
e
j
2. Rumah dan pakaian adat, merupakan 3. Budaya
4. Yang
Indonesia
merupakan
harus
Indonesia. kita
budaya
daerah
lestarikan
tempat
dengan
tinggalmu
cara
adalah
5. Sebagai warga negara yang baik, seharusnya kita hormati keragaman budaya di Indonesia, sikap menghormati dan menerima itu ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
,
,
Selamat b e k e r j a
,dan
Kunci Jawaban:
- L K S : Melalui Pengamatan dengan Krteria sebagai berikut; 1. Kerjasama
kelompok
= 30
2. Kerapihan memasangkan
=20
3. Kelengkapan memasangkan ragam budaya
= 50
Jumlah skor maksimal
=100
- Tertulis: 1.
Suku Pasundan, Suku Badui, Suku Melayu, Suku Tengger, Suku Bugis, Suku Kubu, Suku A_smat, Suku Madura, Suku Betawi, Suku Sakai.
2.
Budaya bangsa
3.
Menghargai dan menghormati melalui kegiatan ekskul di sekolah
4.
Mi sal
di
Jawa Barat, Tari
Jaipong
dan
lagu
daerah Manuk
Dadali/Tokecang, dan Iain sebagainya. 5.
Pergaulan, perbuatan, tingkah laku, dan tutur bahasa. - Jumlah soal 5 dengan bobot tiap soal 20 jadi skor Maksimal 100
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN
Nama Observer Asal Sekolah Topik Pembelajaran Kelas/Semester
A Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru selama pembelajaran berlangsung ?
B. Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa selama pembelajaran berlangsung ?
C. Bagaimana interaksi yang terjadi antara siswa dengan bahan ajar selama pembelajaran berlangsung ?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 2 SEMESTER I
Disusun oleh: SITIMAESAROH
A.Ma
SEKOLAH DASAR LABORATORIUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN BANDUNG 2009
PERCONTOHAN INDONESIA
.irv-xiiKidii i c i u u e i a j a r a n ( K E f )
Tema Kelas/Semester Alokasi Waktu Judul
Peristiwa 11/1 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) Penibahan Benda
1.
Standar Kompetensi > Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya. 2. Kompetensi Dasar > Menunjukan perubahan bentuk benda (plastisin, tanah liat, tepung) dan wujud benda akibat dari kondisi tertentu. 3. Indikator > Mengidentifikasi benda di sekitar yang dapat berubah bentuk seperti tanah liat dan plastisin. > Dapat membuat berbagai bentuk benda dari bahan yang sudah dibentuk (plastisin), tanah Hat. > Menyebutkan benda padat yang dapat berubah wujud menjadi cair atau sebaliknya. 4. Tnjuan Pembelajaran > Siswa dapat mengidentifikasi benda yang dapat berubah. > Siswa dapat membuat berbagai bentuk dari plastisin atau tanah liat. > Siswa dapat menyebutkan benda-benda yang dapat berubah wujud. 5. Materi Pokok Benda ada: 3.
Benda Padat Sifatnya memiliki bentuk yang tetap. Contohnya: pulpen, kursi, penghapus, platisin, lilin dan lain-lain
4.
Benda Cair 7 '—^ Sifatnya memiliki bentuk sesuai dengan wadahnya. Contohnya: cuka, air teh, susu, saos dan lain-lain Ada beberapa benda dapat berubah dengan perlakuan tertentu. > Plastisin benda padat yang dapat berubah bentuk dengan tekanan dari tangan. > Lilin dapat berubah karena dipanaskan. > Kerupuk mentah digoreng menjadi mengembang. Ada benda padat yang berubah menjadi benda cair disebut mencair, contohnya eskrim jadi meleleh. Adajuga benda cair yang berubah menjadi padat misalnya air yang dimasukan dalam frezer. Perubahan itu disebut membeku. 6.
_
Metode Pembelajaran > Inkuiri > Pemberian tugas. > Demontrasi
/.
xvt-giaian I ' e m b e l a j a r a n
Pembuka > Pengkondisian kelas. > Apersepsi dengan memperlihatkan sebuah gambar kepada siswa. Inti > Siswa menyebutkan benda yang ada dilingkungan kelasnya. > Guru memperlihatkan benda-benda kepada siswa. > Siswa mengamati benda-benda tersebut. > Siswa mengelompokan benda padat atau cair. > Guru melakukan tindakan tertentu pada sebuah benda. > Siswa menyimpulkan dari tindakan guru tersebut. > Siswa menyebutkan benda lain yang dapat berubah. > Siswa menyebutkan benda padat yang dapat berubah bentuk jadi cair atau sebaliknya. > Siswa membentuk berbagai benda dari plastisin. Penutup > Menyimpulkan materi 8. Alat dan Sumber Pembelajaran Sumber Pembelajaran > Buku Sains kelas 2 Erlangga > Buku Sains kelas 2 Gravindo > Buku Sains kelas 2 Diknas Alat Pembelajaran y Benda di sekitar anak. > Esbatu > Kerupuk mentah > Lilin. > Mangkok y Misting > Plastisin > Minuman ringan > Oli > Minyak goreng 9. Penilaian Sikap belajar siswa Hasil karya anak
Mengetahui Kepala Sekolah
Guru Kelas
2&P..HNftUMhH
Siti Maesarok A. Ma
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Tema
: Biasakan h i d u p sehat
Kelas Judul
: A k u suka m a k a n a n sehat
Materi
: B u a h , sayur, r e m p a h , ikan
Kompetensi dasar
: 1. M e m b e r i t a n g g a p a n dan saran 2. M e n j e l a s k a n k e g u n a a n benda plastic, kaca, k e r t a s 3. M e n d e s k r i p s i k a n benda d e n g a n m e n g g u n a k a n s a t u a n b e r a t , p a n j a n g 4. M e n g u c a p k a n n a m a b u m b u , b u a h d a n s a y u r a n d a l a m bahasa Inggris
Hasil belajar
: 1. Siswa m a m p u m e m b e r i k a n t a n g g a p a n d e n g a n s o p a n d a n s a n t u n 2. Siswa m e m a h a m i s a t u a n b e r a t , p a n j a n g 3. Siswa m a m p u m e n g u c a p k a n n a m a b u a h d a n s a y u r d a l a m bahasa inggris 4. Siswa d a p a t m e m a h a m i ffungsi b e n d a di s e k i t a r .
Indikator
: 1. Siswa d a p a t b e r b i c a r a sopan d a l a m m e n a n g g a p i c e r i t a t e m a n 2. Siswa d a p a t m e n g g u n a k a n alat u k u r s a t u a n b e r a t , p a n j a n g 3. Siswa d a p a t m e n g u c a p k a n 5 n a m a b u a h , b u m b u a t a u s a y u r 4.Siswa d a p a t m e n j e l a s k a n fungsi benda b e r d a s a r k a n s i f a t n y a
Alokasi w a k t u
: 2x35 m e n i t (2 kali p e r t e m u a n )
Kegiatan awal 1.
M e n g k o n d i s i k a n kelas
2.
Apersepsi d e n g a n , d e n g a n m e n g a j u k a n p e r t a n y a a n " apa y a n g t e r j a d i j i k a kita k e k u r a n g a n gizi
3.
G u r u m e n y a m p a i k a n t u j u a n belajar h a r i .
Kegiatan pokok 1.
2 o r a n g Siswa m e n y a m p a i k a n p e n g a l a m a n n y a t e n t a n g k e k u r a n g a n gizi
2.
4 o r a n g siswa m e n y a m p a i k a n t a n g g a p a n n y a d e n g a n s o p a n
3.
G u r u m e n u n j u k k a n f u n g s i b e n d a b e r d a s a r k a n sifatnya
4.
2 o r a n g siswa m e m p e r a g a k a n fungsi benda yang b e r k a i t a n d e n g a n satuan b e r a t d a n p a n j a n g
5.
Siswa m e n d e s k r i p s i k a n b u a h , sayur, d a n b u m b u b e r d a s a r k a n s i f a t n y a
6.
Siswa m e m i s a h k a n b a r a n g b e r d a s a r k a n k a n d u n g a n gizi secara garis besar
7.
Siswa m e n a n y a k a n k e p a d a t e m a n n y a n a m a benda y a n g d i b a w a h n y a d a l a m bahasa i n g g r i s , W h a t y o u b r i n g , d a n m e n u l i s k a n n y a di s e l e m b a r kertas
Kegiatan a k h i r 1.
G u r u b e r s a m a siswa m e m b a h a s k e s i m p u l a n
2.
Guru m e n u t u p pelajaran
Evaluasi L
Fortofolio
Sumber b e l a j a r Buah ,Sayuran, Ikan Buku IPA Epsilon, Bahasa I n d o n e s i a BSE, M a t e m a t i k a BSE, K a m u s e l e k t r o n i k
Penilaian P o r t o f o l i o L
A : A p a b i l a s i s w a m e n d e s k r i p s i k a n 4 - 5 barang
2.
B: A p a b i l a siswa m e n d e s k r i p s i k a n 2-3 b a r a n g
3.
C: A p a b i l a siswa h a n y a m e n d e s k r i p s i k a n 1 Barang
Lembang, 13 N o p e m b e r 2 0 0 9
Pemateri
Mengetahui Kepala Sekolah
Tatang Al G h i f a r i
H. P u r w a n t o , S.Si
RENCANA PELAKSANAAN
DLV4DELAJAUAN
41111 VIAI I I 1 L E 1 A S I V / SIEAT SIPAT BANGUN
(111)
1
L U A N G
Disusun < l o h : I I
I 1 11
111 I N L
S.Dd
1 S l \ 1 I S i I AS I I S I II II A N I N D O N E S I A K A M D U S M l I I I S E E D E A U I I S I I I A M I A M S II H BANDUNG 2CC9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)
I.
i'
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV / 1
Pokok Bahasan
: Sifat-sifat Bangun Ruang
Sub pokok Bahasan
: Sifat-sifat Kubus
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit ( 2 jam pelajaran )
Standar Kompetensi Menentukan sifat bangun ruang dan hubungan antar bangun.
II.
Kompetensi Dasar
- Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
V
III. Indikator Mengidentifikasi sifat-sifat kubus. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menuliskan sifat-sifat kubus dengan benar. 2. Melalui tanya jawab, siswa .dapat menyebutkan sifat-sifat kubus dengaii benar. 3. Melalui penugasan, siswa dapat menyimpulkan sifat-sifat kubus dengan benar.
V. Materi pokok
Sifat-sifat Kubus 1. Mempunyai 6 buah sisi yang berbentuk persegi 2. Mempunyai 12 buah rusuk yang sama panjang 3. Mempunyai 8 buah titik sudut.
VI.
Pendekatan, Metode, Media dan Sumber 1. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning (CTL)
2. Metode
: Pengamatan, diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan.
3. Media
: Model kubus
4. Sumber
: a. BNSP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas
b. Sani, MZ dan Amin, MS, (2007). Matematika SD di Sekitar kita, Untuk sekolah Dasar kelas V Semeste 2 Jakarta ; ESIS - Penerbit Erlangga. c. Lembar kerja Siswa (LKS)
V I I . Kegiatan Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal (10 menit) -
Guru membuka pelajaran
-
Guru mengkondisikan kelas dan siswa pada situasi belajar yang kodusif.
-
Guru mengadakan apersepsi, sebagai penggalian pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa "Masih ingatkah kalian termasukbentuk bangun ruang apakah benda ini ?"
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. -
2. No
Guru membagikan sebuah model kubus dan L K S pada setiap kelompok.
Kegiatan Inti ( 45 menit) Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Berdiskusi kelompok dengan mengamati dan memanipulasi model kubus, serta menentukan sifat-sifat kubus sesuai petunjuk L K S . Bertanya jawab dengan guru mengenai hasil pengamatan dan manipulasi model kubus tentang sifat-sifat kubus. -Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok dalam mengidentifikasi sifatsifat kubusdi depan kelas. -Kelompok yang tidak
Kostekstual 1.
Tahap Konruktivisme, Inkuiri,dan Pemodelan
Menugaskan siswa berdiskusi kelompok untuk mengamati dan memanipulasi model kubus, serta menentukan sifat-sifat kubus sesuai petunjuk LKS
2.
Tahap Bertanya
Menjawab pertanyaan siswa tentang sifat-sifat kubus.
3.
Tahap Masyarakat Belajar
-Menugaskan perwakilan kelompok untuk melaporkan basil diskusi kelompoknya dalam mengidentifikasi sifat-sifat kubus di depan kelas. -Menugaskan kelompok
yang tidak
sedang melaporkan untuk mcnanggapi dengan bertanya dan memberi komentar. 4.
Tahap Pemodelan
Memberi peragaan cara yang benar mengamati dan memanipulasi model kubus dalam mengidentifikasi sifatsifat kubus
5.
Tahap Refieksi
Merefleksi dengan menugaskan siswa untuk mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari dengan cara menyebutkan sifat-sifat kubus dan menunjukannya pada benda yang ada di kelas yang termasuk bangun kubus.
3.
sedang melaporkan menanggapi dengan bertanya dan memberi komentar. Siswa menyimak guru yang memperagakan cara yang benar mengamati dan memanipulasi model kubus dalam mengidentifikasi sifatsifat kubus. Siswa mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari dengan cara menyebutkan sifat-sifat kubus dan menunjukkannya pada benda yang ada di kelas yang termasuk bangun kubus
Kegiatan akhir (15 menit) Guru bersama siswa membahas kesimpulan pembelajaran. -
Siswa mengerjakan tes akhir. Guru menutup pelajaran.
Vm.
Evaluasi
IX.
Prosedur
: Tes Proses dan Tes Akhir
Jenis
: Tertulis
Bentuk
: lsian.
Alat Tes
: Soal dan LKS terlampir
Penilaian
Kunci jawaban LKS. 1.
6 yaitu sisi ABCD, EFGH, BCGF,AEDH, dan AEBF
2. - Persegi 3.
12 yaitu garis A B , BF, AE, EF, A D , BC, FG, CG, DC, DH, HG, dan EH
4.
Sama panjang
5.
8 yaitu titik A,B, C, D, E, F, G, da, H
Penilaian : setiap soal skor maksimal 20, jumlah skor maksimal 100
Tes A k h i r 1.
6 buah sisi
2.
ABCD, EFGH, BCGF, AEDH, DCGH, dan AEBF
3.
Persegi
4.
12 buah rusuk
5.
A B , BF, AE, EF, A D , BC FG, CG, DC, DH, HG, dan EH
6.
Sama panjang
7.
8 buah titik sudut
8.
A,B, C, D, E, F, G, dan H
9.
Sifat-sifat kubus yaitu : a. Mempunyai 6 buah sisi yang berbentuk persegi b. Mempunyai 12 buah rusuk yang sama panjang c. Mempunyai 8 buah titik sudut
10. Sifat-sifat khusus yang dimiliki kubus adalah semua sisinya berbentuk persegi dan semua rusuknya sama panjang. Penilaian : setiap soal skor maksimal 10, jumlah skor maksimal 100
Mengetahui
Bandung, £. r..! J
Kepala Sekolah
Guru bidang studi
Elfi Khairini, S.pd NIP. 195101011976032001
2009
L E M B A R K E R J A SISW A
Kelompok
: ;.
Kelas
:..
NamaAnggota
: 1. 2. 3. 4. 5.
SIFAT-SIFAT KUBUS Sisi
H
/
G
Cara kerja : Rusuk
Coba kalian amati gambar kubus di samping, untuk
,'E A Titik Sudut
memudahkan
menunjukkan
bagia-
bagiannya gunakanlah model kubus yang sudah ada pada kalian !
(Gambar Kubus ABCD EFGH)
Pertanyaan : 1. Hitunglah ada berapa sisi pada sebuah kubus I Coba tuliskan sisi apa saja 1 2. Jika diperhatikan dengan teliti setiap sisi tersebut berbentuk bangun datar apa ? 3. Sekarang hitung juga jumlah rusuknya, ada berapa jumlahnya ? Coba tuliskan garis apa saja ! 4. Bagai mana ukuran panjang setiap rusuknya ? Sama panjang atau tidak 5. Lalu ada berapa jumlah titik sudutnya ? Coba tuliskan titik sudut apa saja ! Nah, sekarang setelah melakukan kegiatan di atas tuliskan kesimpulan yang kalian temukan tentang sifat-sifat kubus !
Tes Akhir
SIFAT-SIFAT KUBUS
Nama Siswa Kelas Hari/Tanggal
Sisi
D
A ii A
/ A i P / E
Rusuk
r
Titik Sudut
( Gambar Kubus A BCD lil-OI I ) Amati gambar diatas, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Berdasarkan gambar kubus di alas, jumlah sisinya ada 2. Tuliskan nama sisi-sisi yang ada pada gambar kubus di atas 3. Bentuk sisi pada sebuah kubus adalah 4. Jumlah rusuk pada gambar kubus di atas adalah 5. Tuliskan nama rusuk-rusuk yang ada pada gambar kubus di atas 6. Apakah ukuran semua rusuk pada sebuah kubus sama panjang atau tidak 7. Jumlah titik sudut pada gambar di atas adalah 8. Tuliskan nama titik-titik sudut pada gambar kubus di atas ! 9. Sifat-sifat yang dimiliki sebuah kubus adalah lO.Sifat-sifat khusus yang di miliki sebuah kubus adalah
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN Nama Observer
W IT W f/i
Asal S e k o l a h Guru Kelas....
/l/nClA**^
1. M e n u r u t p e n g a m a t a n B a p a k / l b u , k a p a n para siswa m u l a i b e l a j a r ? ( c a t a t l a h t a n d a - t a n d a b a h w a siswa y a n g d i a m a t i m u l a i b e l a j a r )
V
2. M e n u r u t p e n g a m a t a n B a p a k / l b u , k a p a n para siswa b o s a n b e l a j a r ? ( c a t a t l a h t a n d a - t a n d a b a h w a siswa y a n g d i a m a t i b o s a n b e ( a j a f )
3. A p a y a n g d a p a t B a p a k / l b u p e l a j a r i d a r i proses b e l a j a r
A A
M ? A
u
- -
L,
mengajar yang telah diamati?
(fac^t^rs
faU^r
<9
*vc*~«*rvo'*•*
Bandung,4si N o p e m b e r 2009
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN Tatang
Nama Observer
:
Asal S e k o l a h
:
20'T
Topik p e m b e l a j a r a n / K e l a s
:
(f/
A.
CI
I
^ h i ^ r h
AL'/tnV^L
B a g a i m a n a i n t e r a k s i y a n g t e r j a d i a n t a r a siswa d e n g a n g u r u s e l a m a p e m b e l a j a r a n berlangsung?
•f'
B.
B a g a i m a n a i n t e r a k s i y a n g t e r j a d i a n t a r a siswa d e n g a n s i s w a s e l a m a p e m b e l a j a r a n berlangsung?
a^
C.
.
B a g a i m a n a i n t e r a k s i y a n g t e r j a d i antara siswa d e n g a n b a h a n ajar selama pembelajaran berlangsung?
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN Nama Observer
:
Asal S e k o l a h
:
Topik pembelajaran/Kelas
:
A.
B.
Bagaimana
facxfan S T) i T
g /)(•
£\\
(^h''
j~cr^i
C7/T»^/I^^
(/(
hands on activity
para siswa selama p e m b e l a j a r a n berlangsung?
A p a k a h p r o s e s p e m b e l a j a r a n ( a l a t , b a h a n , m a t e r i a j a r , m e d i a dll) m e n g a n d u n g u n s u r daily life?
- A ,
sudah
LESSON STUDY SEKOLAH
DASAR
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN Nama Observer
£D\T fact
Asal Sekolah Guru Kelas....
A L - AAA/WAH sefa.
L£M8/XAl6
1. M e n u r u t p e n g a m a t a n B a p a k / l b u , k a p a n p a r a siswa m u l a i b e l a j a r ? ( c a t a t l a h t a n d a - t a n d a b a h w a siswa y a n g d i a m a t i m u l a i b e l a j a r )
2. M e n u r u t p e n g a m a t a n B a p a k / l b u , k a p a n p a r a siswa b o s a n b e l a j a r ? ( c a t a t l a h t a n d a - t a n d a b a h w a siswa y a n g d i a m a t i b o s a n b e l a j a r )
3. Apa y a n g d a p a t B a p a k / l b u p e i a j a r i d a r i p r o s e s b e l a j a r
1
—* V V j L / ^ ( r ^ U . V ^ ^
mengajar yang telah diamati?
| / A ^ v V
\y^y^>3^
in
N o p e m b e r 2009