LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PROSES PRODUKSI SIARAN RADIO PTPN RASITANIA SURAKARTA
OLEH : Dyah Maya Sari W ( D 1402013 )
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas –tugas dan Memenuhi Syarat – syarat guna Mendapatkan Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM D –III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
PERSETUJUAN
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA DENGAN JUDUL PROSES PRODUKSI SIARAN RADIO PTPN RASITANIA SURAKARTA
( DIVISI SIARAN KATA dan PEMBERITAAN )
Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D –III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 20 Oktober 2005 Mengetahui Dosen Pembimbing
Drs. Sutrisno NIP.
ii
PENGESAHAN
Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Penguji Ujian Tugas Akhir
Program D-III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hari
:
Tanggal
:
Panitia Ujian Tugas Akhir
1.
2.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. Dwi Tiyanto, SU NIP.130 814 593
iii
MOTTO :
·
Kesuksesan tidak diukur dari posisi kita dalam kehidupan tetapi dari rintangan yang berhasil kita atasi.
iv
PERSEMBAHAN
·
Eyang Ananda Suyono dan Eyang Putri, karena perhatian, bantuan, kebijaksanaan dan nasehatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan studi hingga mendapat gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan.
·
Orang tuaku Mama dan Bapak, atas doa dan kesabarannya.
·
For My Beloved Love Mandala, yang selalu setia mendampingi dan memberi dukungan dalam pembuatan tugas akhir ini.
v
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir guna melengkapi syarat – syarat untuk mencapai gelar D3 (A,MD) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Laporan Kuliah Kerja Media Proses Produksi Siaran Radio PTPN Rasitania Surakarta”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa data penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan Tugas Akhir ini. Semoga penulisanan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta semua pihak yang berkepentingan.
Ucapan terima kasih yang juga saya sampaikan kepada :
1. 2. 3. 4.
Akhirnya
Semoga
Tuhan
Yang
Maha
Esa
melimpahkan karunia – Nya kepada kita semua Amien.
Surakarta, Penulis
vi
senantiasa
tetap
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
DAFTAR ISI................................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Tujuan ..............................................................................................
3
C. Manfaat Kuliah Kerja Media ...........................................................
4
D. Waktu danTempat ............................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Radio Siaran.....................................................................................
6
B. Iklan Layanan Masyarakat ...............................................................
7
C. Element Iklan Radio.........................................................................
8
D. Cool Edit Pro....................................................................................
13
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI A. Sejarah Radio PTPN Rasitania ........................................................
18
B. Tujuan Pendirian ..............................................................................
19
C. Segmentasi Pendengar .....................................................................
20
D. Struktur Organisasi ..........................................................................
21
E. Job Description Bagian Produksi.....................................................
23
F. Pengelolaan Siaran...........................................................................
25
vii
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Divisi Siaran Musik .........................................................................
28
B. Divisi Siaran Kata ............................................................................
29
C. Divisi Siaran Iklan ...........................................................................
29
D. Divisi Pemberitaan ..........................................................................
29
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................
31
B. Saran –Saran ....................................................................................
32
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan peradapan manusia hingga saat ini, semakin banyak pula permasalahan yang akan dihadapi oleh manusia dalam mewujudkan keinginan untuk hidup menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. sekarang manusia telah memasuki “ era globalisasi “ mau tidak mau kehidupan manusia menjadi semakin maju dan berkembang yang ditandai dengan berkembangnya
alat
elektronik
sehingga
memudahkan
manusia
untuk
mendapatkan informasi, salah satunya melalui media radio. Radio merupakan media dengar yang bersifat informatif, pendidikan, dan hiburan. Informasi yang disampaikan oleh media radio mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio. Kehadiran radio menjadi bagian yang sangat penting sebagai sarana untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam berbagai hal yang menyangkut perbedaan dan persamaan persepsi suatu isu yang terjadi dibelahan dunia. Salah satu aspek yang dapat menentukan keberhasilan radio adalah berkaitan dengan program–program acara yang disiarkan. Jika program yang disiarkan tersebut tidak sesuai dengan masyarakat inginkan, maka sikap yang akan terjadi adalah memindah gelombang ke stasiun radio yang lain, atau bahkan masyarakat bisa bersikap antipati terhadap stasiun radio tersebut yang tidak disuka karena tidak dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat.
1
Dalam perkembangannya saat ini, media radio mencapai tingkat tertinggi di Indonesia.Itu bisa dilihat dari begitu banyaknya stasiun-stasiun radio baru yang bermunculan. Hal ini juga menimbulkan persaingan, baik stasiun radio lama yang bertahan dan stasiun radio baru yg mencoba bersaing untuk menyajikan program acara yang berkualitas dan mampu menarik khalayak pendenganya. Melalui program–program acara yang disiarkan dan setiap program memiliki tujuan sendiri - sendiri. dari keseleruhan program tersebut dapat disimpulkan bahwa radio berfungsi sebagai media komunikasi yang dapat menjadi lembaga yang bersifat informatif, mendidik, dan menghibur. Dalam pemahaman modern, setiap stasiun radio menjadi semakin sulit untuk bisa mempertahankan masyarakat pendengar agar selalu setia tetap di gelombang radio yang sama karena khalayak pendengar memiliki banyak pilihan. Selain itu masyarakat bukan lagi obyek yang hanya mendengar saja sebuah acara radio, mereka juga menggunakan nalar pikir, sehingga membentuk sikap kritis. Radio juga memiliki kelebihan lain dengan menciptakan suasana tertentu, yaitu para pendengar dapat mendengarkan radio sambil tiduran atau duduk santai tanpa sengaja untuk mendengarnya, bisa juga ketika sedang bepergian dapat mendengarkan radio didalam mobil. Penyampaian dari radio seolah–olah terjadi secara langsung antara komunikator (sumber pengirim informasi) dan komunikan penerima informasi . Selain itu informasi yang diberikan lewat radio lebih mengena dan dekat dengan masyarakat dipelosok–pelosok desa terpencil sekalipun, karena tanpa listrikpun masyarakat masih bisa menggunakan radio
2
dengan memakai baterai, atau aki jika dimobil. Jadi media radio mampu memguasai jarak dan ruang. Pada Mata Kuliah Kerja Media ini, program DIII khususnya mewajibkan paramahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek pada perusahaan– perusahaan khususnya yang bergerak dibidang jasa penyiaran radio atau televisi yang diharapkan dapat membimbing mahasiswa untuk belajar dengan baik, dan dapat memperluas wawasan serta menambah pengalaman kerja. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melaksanakan kerja praktek secara langsung di salah satu stasiun radio di Surakarta, dimana kita tahu bahwa kota Surakarta merupan kota yang cukup besar dan juga banyak menawarkan stasiun–stasiun radio baru yang akhir–akhir ini banyak bermunculan akibat tingginya persaingan antar stasiun yang ada. Untuk itu penulis memilih PTPN Rasitania di Surakarta sebagai tempat praktek Kuliah Kerja Media.
B. TUJUAN Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Media adalah : Penulis dapat mempelajari proses kerja produksi siaran radio PTPN Rasitania Surakarta dan memperluas wawasan dan mendalami pengetahuan di bidang penyiaran sehingga nantinya bisa bermanfaat bagi penulis, jika dalam bekerja setelah lulus dari bangku kuliah sebagai ahli madya yang berkualitas.
3
C. MANFAAT KULIAH KERJA MEDIA Manfaat Kuliah Kerja Media antara lain : a. Dapat mengetahui proses produksi siaran radio PTPN Rasitania Surakarta. b. Mendapat pengalaman di dunia kerja selama mengikuti Kuliah Kerja Media. c. Mengetahui struktur organisasi dari perusahaan yang ditempati pada waktu Kuliah Kerja Media. d. Menambah dan memperluas wawasan penulis di bidang penyiaran khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya. e. Mengetahui dan memperoleh data–data dalam rangka penyusunan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar dalam bidang ilmu penyiaran D III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. f. Belajar berkomunikasi dengan orang–orang yang baru dikenal, sehingga betul–betul belajar apa arti komunikasi dan cara berkomunikasi. g. Menyadari bahwa cara berkomunikasi yang laras dan baik itu merupakan bagian yang integral dalam kehidupan sehari–hari.
D. WAKTU DAN TEMPAT Dalam memenuhi salah satu mata kuliah wajib yaitu Kuliah Kerja Media, maka penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (magang) pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyiaran radio pada stasiun radio PTPN Rasitania Jl. Kebalen no 2 Surakarta. Di tempatkan pada bagian
4
produksi siaran radio PTPN Rasitania Surakarta mulai tanggal 16–30 September 2005. Penulis memilih Radio PTPN Rasitania Surakarta sebagai tempat magang dengan pertimbangan : 1. Radio PTPN Rasitania Surakarta merupakan salah satu radio yang sudah cukup lama hingga saat ini masih terkemuka eksistensinya dan memiliki berbagai macam program acara radio yang lengkap untuk disajikan pada masyarakat, baik yang muda ataupun dewasa, khususnya di Music & News sesuai dengan mottonya, Radio PTPN Rasitania selalu memberikan informasi yang selalu up to date dan pada program musiknya yang bersifat entertainment. 2. Radio PTPN Rasitania juga memberikan fasilitas yang lengkap sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media dengan maksimal dan dapat mempraktekkan ilmu yang diperoleh dalam kuliah secara langsung. 3. Radio PTPN Rasitania juga memberikan kemudahan demi kelancaran Kuliah Kerja Media dan beberapa masukan yang belum diberikan di bangku kuliah.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Radio Siaran Radio adalah suatu media personal yang memiliki kekuatan dan kontribusinya sendiri yang dapat didengarkan kapan saja, dimana saja, bahkan dapat didengarkan sambi1 menjalankan aktivitas. Radio siaran adalah “makanan” untuk telinga, untuk didengarkan, hal-hal yang memungkinkan untuk dipahami melalui indra telinga. Radio tidak menuntut khalayak untuk memiliki kemampuan membaca, melihat melainkan cukup hanya dengan mendengarkan. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Radio Siaran Teori dan Praktek, dijelaskan sifat-sifat radio siaran sebagai berikut: 1. Auditori, sifat radio siaran untuk didengar (audio), karena hanya untuk didengar, maka isi siaran yang sampai di telinga pendengar hanya sepintas lalu saja. Pendengar tidak mungkin meminta kepada pembicara untuk mengulangi suatu perkataan yang ia tidak mengerti. 2. Berlangsung satu arah, komunikasi yang terjadi hanya satu arah dari komunikator ke komunikan. Arus balik tidak mungkin terjadi saat itu juga. jadi komunikator tidak mengetahui langsung tanggapan komunikan. 3. Mengandung Gangguan, penyampaian informasi dan komunikasi melalui radio siaran tidak akan sesempurna seperti komunikasi antar dua orang secara berhadapan, gangguan yang terjadi tidak bersifat alamiah, melainkan dimungkinkan bersifat teknis. 4. Akrab, pada radio sifatnya akrab, intim. Seorang penyiar radio seolaholah berasa si rumah pendengar dan dengan cekatan menghidangkan acara-acara yang menghibur penghuni rumah. Mereka seolah-olah teman akrab (Onong Lichlana Effendi,,1990 : 82 84) Produksi siaran adalah “perutnya radio’. Ketrampilan memproduksi acara siaran berarti penguasaan terhadap bagaimana membuat sebuah sajian acara radio yang menarik didengar. Produksi siaran merupakan ketrampilan memadukan
6
wawasan, kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi. Dewasa ini, seiring dengan perkembangan zaman radio berfungsi sebagai media penyaji berita dan hiburan, tetapi juga sebagai media komersial.
B. Iklan Layanan Masyarakat Iklan adalah suatu kekuatan yang menarik, ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu, dilakukan oleh produsen atau pedagang, dengan demikian dapat dipengaruhi penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang menguntungkan baginya. Iklan adalah merupakan sarana atau media menginformasikan sesuatu agar diminati oleh masyarakat. Sebuah iklan harus dibuat semenarik mungkin sehingga mampu mempengaruhi, mendorong dan memotivasi. Untuk itu diperlukan beberapa cara atau langkah - langkah untuk dapat menarik perhatian khalayak. Iklan bukan semata-mata pesan bisnis yang menyangkut usaha mencari keuntungan secara sepihak. Iklan juga mempunyai peran yang penting bagi berbagai kegiatan non bisnis. Di negara-negara maju, iklan telah dirasakan manfaatnya dalam menggerakkan solidaritas masyarakat manakala menghadapi suatu masalah sosial. Dalam iklan tersebut disajikan pesan-pesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian kehidupan umum.(Renald Kasali, 1995: 201) Ada 2 iklan, yaitu iklan komersial dengan fokus isi profil produk tertentu dan
iklan
layanan
masyarakat
dengan
fokus
isi
pesan
komunikasi
sosial.(Masdukil, 2003: 72) Iklan seperti ini disebut iklan layanan masyarakat (seterusnya disebut ILM). Iklan seperti ini memang jarang di Indonesia. Masih banyak yang belum dipikirkan secara masak pesan dan misi yang hendak disampaikan, disamping banyak juga media yang belum menyadari pentingnya ikian mi dalam membangun masyarakat. Sebuah ILM disumbangkan oleh media untuk kepentingan masyarakat, artinya tanpa menuntut bayaran.
7
Menurut Ad Council, suatu dewan perikianan di Amerika Serikat yang mempelopori ILM, kriteria yang dipakai untuk menentukan kampanye pelayanan masyarakat adalah: - Non komersial. - Tidak bersifat keagamaan. - Non politik. - Berwawasan nasional. - Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat. - Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima. - Dapat diiklankan. - Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun naional. (Renald Kasali, 1995 : 202) C. Elemen Iklan Radio Dalam iklan di radio beberapa hal mendasar yang apabila diolah dengan baik dan benar akan dapat membentuk kekuatan dalam iklan sehingga menjadikan iklan sebagai suatu langkah yang efektif. Beberapa elemen tersebut adalah: 1. Teks atau Naskah Naskah adalah elemen yang paling vital pada iklan di media radio. Tanpa adanya naskah suatu iklan tampil tidak terarah dan terkesan asal-asalan. Naskah juga berfungsi sebagai panduan announcer dalam menyampaikan pesan iklan kepada khalayak pendengar. Peran sebuah naskah tidak hanya sebagai sarana penyampaian informasi atau penyampaian pesan-pesan iklan, Dengan naskah yang baik sebuah iklan juga dapat mempengaruhi dan membentuk minat positif audience. Untuk menghasilkan naskah yang dapat menarik dan memotivasi audience maka diperlukan suatu tehnik atau seni dalam penulisan naskah atau yang dikenal dengan copywriting Namun sebelum mengenal lebih jauh mengenai copywriting terlebih dahulu memahami pengertian dan copywriting.
8
Istilah copywriting memang belum begitu populer di kalangan masyarakat awam. Umumnya masyarakat lebih mengenal bahasa iklan seperti apa adanya, sesuai dengan apa yang mereka dengar. Sebagian dari mereka juga mempunyai anggapan bahwa berbicara tentang copywriting berarti berbicara tentang iklan. Dalam tulisan copywriting terdapat pesan yang memotivasi khalayak yang ditawarkan melalui gaya bahasa yang mudah dicerna para pendengar, sehinggga maksud dan tujuan pengiklan menjadi efektif dan mudah dicerna. Sedangkan para ahli memiliki pandangan sendiri mengenai pengertian dan copywriting. Dalam upaya terhadap pemberian arti terhadap copywriting para ahli memiliki pandangan dan pemikiran yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Beberapa diantaranya hanya memberikan batasan copywriting yang ditinjau dan segi arti bahas seperti yang terdapat dalam Kamus bahasa Inggris, John M. Echhols dan Hassan Shadily copywriting tidak diterjemahkan khusus, melainkan hanya copy (salinan, tembusan, turunan, kopi) sehingga terjemahan bebas gramatik copy adalah salinan naskah. Lain halnya dengan Frank Jekins yang memberikan pengertian terhadap copywniting sebagai tulisan karya copywriter dalam bentuk karangan-karangan iklan yang dibentuk semenarik mungkin. (Agustrzjanto, 2002, :21, 27) Copywriting merupakan karya kreatif, yang memberikan pengaruh besar dalam menstimulasi, mempengaruhi dan memotivasi audience. Untuk dapat menciptakan copywriting kreatif maka hal mi sangat dibutuhkan orang-orang yang memiliki kreatifitas yang tinggi karena pada dasarnya kreatifitas disini adalah adonan dasar,yang menjadi senjata dalam pembuatan copywriting. Di dalam diri orang —orang kreatif tersimpan sifat-sifat yang mendukung terwujudnya karya kreatif. Sifat-sifat yang mendukung karakteristik khusus orang-orang kreatif adalah: Curious atau Dorongan untuk mencari tahu, rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga mendorong untuk senantiasa mencari jawaban dan rasa ingin tahunya tersebut. Faktor kemauan, kemampuan dan lingkungan memegang peran penting, namun biasanya orang-orang kreatif dapat mengantisipasi. Agent of change or development atau Agen perubahan, mampu membuka mata khalayak melalui karyanya idenya selalu orisinil karena selalu mengikut setiap peristiwa yang berkembang di masyarakat. Open mind atau Bersikap terbuka, seorang yang kreatif selalu dapat beradaptasi dengan lingkungan dan sangat peduli terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat. Ia adalah seorang yang kritis. Question and
9
answer atau Keinginan bertanya dan menjawab, selalu tidak pernah puas hanya dengan satu pertanyaan dan jawaban. selalu dikembangkan sikap mencari altematif dan solusi. (Agustranto, 2002 : 56) Adapun beberapa tahapan secara umum yang harus dipenuhi copywriting dalam menyusun naskah adalah: a. Menetapkan Target Audience Tahapan pertama yang harus diperhatikan adalah menetapkan sasaran pendengar. Copywriter harus mengetahui sebuah naskah ini akan ditujukan kepada siapa, apakah itu untuk anak muda, orang dewasa, golongan menengah kebawah/menengah ke atas, semua berdasarkan dengan jenis produk. b. Menggali dan Mengembangkan Ide Kreatif Setelah menetapkan sasaran pendengar langkah selanjutnya adalah menggali dan mengembangkan ide-ide kreatif dengan berpedoman dengan tujuan periklanan yang telah dirumuskan sebelumnya, ide kreatif bisa ditemukan dari mana saja dan kapan saja, bisa dari lingkungan kerja, tempat tinggal atau bahkan tempat-tempat hiburan dan rekreasi, pada saat saja yang tidak terduga sekalipun. Setelah ide-ide kreatif muncul, maka secepatnya harus segera diruangkan tanpa perlu taat pada tata bahasa, aturan dan sebagainya. Apa yang sedang berkecamuk dikepala segera dikeluarkan, apapun yang tercetus saat itu segera dinyatakan dalam tulisan atan pendapat. Sumber kreatifltas itu bisa dikembangkan karena pada dasamya setiap orang sebenarnya kreatif tergantung bagaimana orang tersebut mengembangkan. Read Bunzel dalam Guidelines Copywriting for Radio menyatakan bahwa: 1). Setiap orang sebenamya kreatif 2). Kreativitas sama sekali bukan barang baru 3). Lahirnya kreativitas tergantung pada tiga hal: a). Bagaimana seorang mendidik dirinya sendiri b). Pesepsi seseorang terhadap dunia c). Kemampuan seseorang mencarikan pengalaman diri guna menyusun gagasan (paduan persepsi dengan pengalaman diri) 4). Pentingnya kemampuan mengatur waktu sebab di seluruh dunia 1 jam sama dengan 60 menit, artinya setiap mempunyai kemampuan yang
10
sama dalam mengelola 60 menit tersebut untuk menghasilkan sebuah karya penuh kreativitas. 5). Diperlukan kemampuan mengingat dan mengkomunikasikan ide, karena sebuah ide harus disampaikan hingga dimengerti audience. Dan hal ini bisa diwujudkan bila cara penyampaian -nya komunikatif. 6). Biasakan menulis segara setelah berkecamuk di kepala dan dihati dalam bentuk tulisan. Tidak peduli apakah nantinya akan menjadi karya atau sampah. 7). Selalu ada waktu untuk membuat tulisan yang kreatif. Istilah tidak ada waktu atau kekurangan waktu sesungguhnya sangat tidak tepat karena waktu tetap saja 24 jam. Namun pengelolaannya yang sangat penting. (Agustrijanto, 2002: 55) 2. Musik Musik adalah aspek yang tidak dapat dipisahkan dari iklan di media radio. Keduanya memegang peranan dalam menentukan baik tidaknya sebuah iklan serta berhasil tidaknya sebuah iklan dalam membangun imajinasi dan membentuk suasana yang ingin ditampilkan iklan di radio. Musik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Audience mengkonsumsi musik sebagai hiburan yang dapat dinikmati pada waktu luang. Mereka sangatlah selektif dalam memilih sebuah program umtuk dinikmatinya. Bila di satu frekuensi dia merasa tidak cocok, dalam waktu satu detik dia bias pindah ke frekuensi lain di radio yang lain dengan cara memutar jarum gelombang. (Onong Uchjana Effendi, 199: 132) Di media radio selain tampil sebagai program acara sendiri (khusus memutar musik). Musik juga biasa digunakan, sebagai ilustrasi segala bentuk penyajian di radio tidak terkecuali iklan. Tanpa adanya musik iklan tampil dengan kaku dan cenderung tidak menarik. Dalam iklan radio musik berfungsi sebagai penunjang atau pembangkit suasana. Dengan musik, audience dapat terbawa suasana yang diciptakan oleh sebuah iklan. Dengan demikian maka sangat membantu dalam meresapi teks atau naskah. Untuk itu penggunaan, musik harus disesuaikan dengan naskah iklan agar dapat memberikan kesempurnaan dan kekuatan pada iklan yang ingin ditampilkan. a. Backsound
11
Backsound musik digunakan sebagai ilustrasi atau latar belakang, sebagai penggambaran suasana dan iklan yang disajikan, danjuga sebagai variasi agar iklan tersebut tidak terkesan monoton. Yang harus diperhatikan dalam penggunaan backsound ini adalah: * Karena fungsinya memang sebagai pendukung dalam penggambaran suasana, maka dalam penggunaannyapun harus disesuaikan dengan teks, agar pendengar dapat membayangkan dan berimajinasi seperti apakah suasana yang ingin ditampilkan dalam sebuah iklan. * Jangan menggunakan backsound terlalu keras atau terlalu lemah. Penggunaan backsound terlalu keras akan menyamarkan naskah atau teks sehingga menyebabkan perhatian pendengar pecah. Sedangkan apabila backsoundnya terlalu lemah akan menyebabkan penggambaran suasananya kurang mengena, karena musik yang terdengar kurang jelas. * Dalam menggunakan backsound sebaiknya dipilih musik non vokal (intsrumental) untuk menghindari penumpukkan atau benturan kata-kata. b. Sound effect Sound effect atau efek merupakan elemen yang penting dalam rangka pembentukan dan pengembangan imajinasi pendengar. Fungsinya adalah untuk membentuk dan mengembangkan imajinasi pendengar melalui suara-suara yang dihasilkan. Proses pemunculan sound effec dalam iklan pada dasarnya sama dengan musik untuk iklan di radio, yakni dan mulai pemahaman naskah, pemilihan audio yang sesuai dan mendukung naskah. Adapun bentuk suara-suara tersebut dapat berupa mencerminkan kenyataan sesuai dengan kesan dan suasana yang ditimbulkan. 3. Announcer Walaupun bukan elemen yang utama namun peranannya sangat besar dalam mengkomunikasikan pesan iklan kepada khalayak pendengar. Announcer juga turut berpengaruh terhadap berhasil tidaknya sebuah iklan dalam menarik perhatian, mengembangkan imajinasi dan memotivasi audience. Intinya terletak pada pengucapan, pacing, timing, penggunaan titik dan koma dimana dia harus
12
berhenti untuk kemudian melanjutkan lagi, ketepatan dalam pemenggalan katakata serta penghayatan karakter dari tokoh-tokoh iklan yang ditampilkan.
D. COOL EDIT PRO Dalam proses produksi iklan layanan masyarakat di radio PTPN Rasitania Syrakarta, digunakan Pengedit Suara Digital “Cool Edit Pro”. Pengunaan Cool Edit pro merupakan perkembangan dalam pembuatan iklan dan program-program lainnya di radio siaran. Jika sebelumnya pembuatan program siaran di radio masih menggunakan alkat perekam biasa, dengan tape recorder. Berikut akan dijelaskan hal-hal mengenai Cool Edit Pro, seperti yang dijelaskan dalam buku Petunjuk Penggunaan Cool Edit Pro, yang diterbitkan oleh Internews Indonesia. Perangkat lunak Pengedit Suara Digital “Cool Edit Pro” adalah alat bantu digital untuk merekam mengedit dan memproses audio. Cool Edit mempermudah pekerjaan mengolah dan memperoduksi audio dengan banyak pilihan untuk berbagai tujuan, baik untuk produksi musik, maupun program radio. Dalam pengoperasian Cool Edit Pro sehari-hari akan berhadapan dengan tampilan karena penting untuk memahami fungsi masing-masing tampilan di Cool Edit Pro. (Sunarto,Silalahi,Darmawan,Hidayat,Rifando, 2000: 1) Tampilan layar Cool Edit Pro adalah tampilan utama bidang kerja dimana dilakukan proses pengeditan, pemrosesan diacara dan pencampuran (mixing) suara sehingga dihasilkan sebuah file audio yang diinginkan. Ada dua tampilan yang biasa digunakan dalam pengoperasian Cool Edit Pro yaitu tampilan edit dan tampilan multi track, a. Tampilan Edit. Tampilan ini digunakan untuk memasukan dan mengedit gelombang radio yang sudah direkam. Ditampilan ini merekam, dan mnegdit. Setelah proses perekam suara ke media penyimpan dalam cool edit Pro 1 (ini sama artinya dengan mentransfer ke bentuk digital) maka selanjutnya dapat melakukan proses selanjutnya seperti mengedit, menambah efek, merubah pitch atau mengedit dan lain sebagainya,
13
setelah itu dapat menyimpan hasilnya ke dalam berbagai bentuk format file. (waa,ra,au,mp3,dll)
b. Tampilan Multi Track Proses selanjutnya adalah memasukan hasilnya ke tampilan multi track untuk di mix dengan file audio yang lain menjadi sebuah file audio campuran. Untuk mengubah tampilan dan tampilan edit ke multitrack click icon. Apabila ingin kembali ke tampilan edit click icon. (Sunarto, Silalahi, Darmawan,Hidayat, Rifando, Petunjuk Penggunaan Cool Edit Pro, 2000: 3 - 5)
14
Selanjutnya adalah tahapan dalam proses produksi pembuatan sebuah program di radio siaran. Tahapan-tahapan ini merupakan tahapan yang digunakan saat produksi suatu program saat menggunakan Cool Edit Pro, Proses produksi sebuah program di radio, umumnya melalui tahapantahapan berikut ini: a. Take Voice Tahap ini berupa pengambilan suara b. Loading Hash take voice selanjutnya akan dimasukkan ke komputer c. Editing Setelah audio dimasukkan ke komputer proses selanjutnya adalah pengeditan. Pengeditan dilakukan 2 sisi, sisi isi dan sisi kualitas audio. Pengeditan dan sisi isi file biasanya dilakukan seperti menghilangkan materi suara yang tidak diinginkan. Sedangkan pengeditan dari sisi kualitas audio adalah pengeditan untuk memperbaiki kualitas suara, seperti noise, level yang terlalu kecil, atau terlalu besar dan lain-lain. d. Mixing Setelah didapatkan file audio yang diinginkan dari hasil rekaman, proses selanjutnya adalah merangkai file audio di multitrack. Setiap track berisi audio yang berbeda dengan track yang lain,. Tujuannya untuk mempermudah mengatur susunan audio. Mengkombinasikan file-file audio di multitrack. e. Balancing Tahapan ini adalah proses akhir dimana dilakukan perbaikan dan penyeimbangan akhir file-file sudah dirangkaikan di multitrack. Mengatur level volume suara latar (backsound), penambahan music, effect, smash dan lain sebagainya untuk menghasilkan nuansa yang diinginkan, dilakukan di tahap ini. f. Mastering Adalah proses menggabungkan file-file audio di multitrack menjadi satu track. Hasil mastering ini berupa sebuah file hasil gabungan file-file audio yang sudah mengalami pengeditan, mixing dan balacing. Di Cool Edit Pro proses ini dikenal dengan perintah “Mixdown”. File hasil mixdown secara otomatis berada di tampilan edit dan siap untuk disimpan ke hardisk. (Sunaflo, Silalahi, Darmawan, Hidayat, Rifando, 2000: 6-7) Dalam mengoperasikan Cool Edit Pro ada beberapa fungsi yang perlu diketahui pemakaiannya, baik menggunakan keyboard maupun mouse. Fungsifungsi ini merupakan dasar dalam pengoperasian Cool Edit Pro.
15
• Transport Control / Fungsi-fungsi dalam mekanisme Pengoperasian Fungi
Keterangan
Stop
Menghentikan file audio yang sedang dimainkan
Play
Memainkan file audio
Play to end
Memainkan file yang sedang ditampilkan di layar sampai selesai
Pause
Menghentikan sementara file audio yang sedang dimainkan
Play Loopes
Memainkan file audio yang sedang ditampilkan dilayar berulang-ulang
Go to beginning Menempatkan cursor di awal file kemudian memainkan Rewind
Mengembalikan posisi cursor play ke belakang. Fungsi ini juga termasuk fungsi srubbing yaitu akan terdengar audio saat dipindahkan. Klik kanan pada tombol rewind akan mengeset kecepatan dimana cursor dimundurkan. (range kecepatan tetap dari 2x sampai 7x atau range pilihan kecepatan yang dapat diganti-ganti)
Fast Forward
Memajukan posisi kursor play ke depan. Seperti rewind fungsi juga dilengkapi dengan fungsi scrubbing. Klik kanan pada tombol forward juga bisa memilih range kecepatan yang sama seperti pada tombol rewind
Go to End
Menempatkan cursor play back pada akhir tampilan gelombang
Record
Memulai merekam dari posisi cursor. Akan menimpa file audio yang posisinya berada didepannya.
• Bentuk Gelombang Audio Bentuk gelombang audio dalam Cool Edit Pro ditampilkan berwarna hijau, untuk memblok: * Klik kiri, tahan kemudian geser ke kiri atau ke kanan * Tekan kemudian tahan tombol SHIFT atau klik kanan mouse akan memperbesar atau memperkecil daerah yang di blok * Klik dua kali di kali daerah gelombang akan memblok semua gelombang yang tampak.
16
• Zoom * Zoom In untuk memperbesar daerah yang di blok memenuhi seluruh bidang kerja. * Zoom Out akan memperkecil tampilan gelombang untuk menampilkan bentuk gelombang yang lebih panjang. * Full View untuk menampilkan seluruh bentuk gelombang di bidang kezja. • Time Display / Tampulan Penunjuk Waktu Menunjukan waktu dari bagian awal dan akhir gelombang yang diblok atau bagian yang sedang ditampilkan. Klik dua kali pada bagian ini akan mengubah satuan waktu dalam detik menjadi dalam satuan sample. (Sunarto,Silalahi,Darmawan,Hidayat,Rifando,, 2000: 8 - 12) Penggunaan Cool Edit Pro sangat memudahkan dalam produksi suatu program siaran yang berkualitas. Jika dibandingkan dengan pembuatan program siaran dengan teknik manual dengan menggunakan tape recorder biasa. Dengan Cool Edit Pro, proses produksi dilakukan scan digital, memudahkan untuk menghilangkan suara suara yang tidak diperlukan (noise, salah kata), menambahkan efek efek suara yang mendukung konsep, mengatur level volume agar setiap bagian dari produk tersebut berfungsi dengan optimal ( suara utama, backsound, sound effect). Dan segi hasil, tentu saja kualitas suara yang dihasilkan dengan Cool Edit Pro lebih baik daripada meuggunakan teknik manual, perekaman dengan tape recorder biasa. Karena itu penggunaan Cool Edit Pro merupakan salah satu faktor yang penting dalam produksi suatu program acara siaran, tanpa nngesampingkan faktor lainnya seperti kinerja team produksi, ide kreatif, dan lain sebagainya.
17
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A. SEJARAH RADIO PTPN RASITANIA Radio PTPN Rasitania bisa dibilang Radio senior di kota Solo, karena Radio PTPN sudah berdiri sejak tahun 1967 yang dipelopori oleh 3 orang yaitu Supadiyono Harjosuwito, Otto Lesiputy dan C. Boedhioko untuk mendirikan sebuah pemancar stasiun radio swasta yang bersifat Radio amatir. Sekelompok mahasiswa ini berasal dari Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (FK–PTPN). Kemudian dari ketiga orang tersebut telah sepakat untuk mencari serta mengumpukan
dana. Dari
pengumpulan dana itu memperolah Rp.25.000,- untuk dibuatkan pemancar oleh bapak Yus Suprapto. Berdasarkan sejarah, maka lokasi Radio PTPN pernah berpindah lokasi antara lain : 1. Kepatihan Wetan No. 6 Surakarta (pinjaman) 2. Singosaren Utara No. 69 Surakarta (pinjaman) 3. Jl. Notodiningratan 160 Surakarta (pinjaman) 4. Kampus FK Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional depan Tirtomoyo 5. Jl. Kol. Sutarto Surakarta (Asrama Bremoro) 6. Jl. Kebalen 2 Surakarta Lokasi yang terakhir (Jl.Kebalen 2 Surakarta) merupakan lokasi tengah kota. kemudian dilakukan pemugaran (selesai tahun 1987) sehingga
18
menjadi sebuah gedung berlantai tiga yang dilengkapi berbagai fasilitas. Peresmian gedung baru ini dilakukan oleh Dirjen RTF (Radio, Televisi dan Film) Bp. Subroto pada tanggal 20 Agustus 1987.
B. TUJUAN PENDIRIAN Tujuan didirikannya institusi ini mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian. Secara garis besar perubahan tujuan ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Sebelum menjadi Perseroan Terbatas, tujuan keberadaan institusi ini sebatas menyalurkan hobi dibidang elektronika keradioan ditambah idealisme untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan dunia kedokteran melalui sarana media radio. 2. Setelah menjadi Perseroan Terbatas yang profesional, arah dan tujuannya menjadi : a. Mengadakan siaran radio yang berisi membantu pemerintah di bidang pendidikan, penerangan dan hiburan. b. Bersifat komersial, khususnya dalam bidang periklanan karena hidup matinya radio swasta sangat bergantung pada iklan. Rumusan tujuan setelah menjadi Perseroan Terbatas diatas, merupakan penyesuaian terhadap isi Surat Direktorat Jenderal Radio Televisi dan Film No. 97/RSMP/HUK/1977.
19
C. SEGMENTASI PENDENGAR Jalur FM berbeda dengan jalur AM, terutama dalam hal target sasaran pendengar. Dalam hal ini Radio PTPN Rasitania semakin menegaskan dan mengkhususkan sasaran pendengarnya. yang dalam hal ini dipilih audiens dari golongan muda dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas. Pemilihan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pendengar radio yang potensial adalah dari kalangan tersebut. Untuk itu prosentase acara musik pun ditingkatkan, karena acara musik adalah acara yang paling diminati oleh kelompok ini. Selain itu selektifitas jenis musik dilakukan sehingga musik yang diudarakan hanyalah jenis musik untuk selera kalangan menengah keatas.
20
D. STRUKTUR ORGANISASI OPERASIONAL
RADIO PTPN RASITANIA SURAKARTA Direktur Utama
: C.Budhioko
Direktur Produksi
: Boya Suja’i
Direktur Usaha
: IG. Hananta S
Direktur Umum
: C. Budhioko
Manajer Siaran
: Isty Wahyono
Manajer Tehnik
: Dwi Sutanto
Manajer Pemasaran
: Wahyu Gusti
Manajer Keuangan
: Yuli Asri
Programmer Siaran Musik
: Farchan Arief
Programmer Siaran Iklan
: Wiby Perkasa
Programmer Siaran Kata
: Yessy Yovita
Divisi Pemberitaan
: Umi Tabitha
Koordinator Penyiar / DJ
: Adhia Prabowo
Divisi Elektronik
: Agustinus Warsito
Divisi Rumah Tangga
: Ipunk Wardhana
Koordinator Operator / Elektronik
: Aat Anggara
Operator
: Iyus Sanjaya Ryu Pratama Rizal Fahrezi San Remo
21
Divisi Deteksi & Sales
: Donyt Chandra
Divisi Humas & Promosi
: Bony Wicaksono
Divisi Amd. Usaha
: Endah Suswnarti
Divisi Personalia / Divisi Bidang Hukum
: Giyono, SH
Manager Tata Usaha Divisi Pengadaan
: Edy Mundi
Divisi Amd. Keuangan
: Pramudati
Reporter
: Rangga Umara Victor Yoga Sant Surya
Penyiar
: Anas Habibie Dizza Rosalita Akbar Indrawan Dwina Amarta Andi Mirza Fahmi Adrian Iqbal Hakeem Santi Anindita Reny Agasha
Koordinator Gasus
: Ipunk Wardhana
22
E. JOB DESCRIPTION BAGIAN PRODUKSI 1. DIREKTUR SIARAN Bertanggung jawab atas semua yang telah disiapkan. Menentukan isi tiap program untuk menjamin bahwa tiap unsur baik komersil, berita, promosi, musik dan yang lain sebagainya, diletakkan secara strategis serta menjamin stasiun radio harus memenuhi aturan perundang–undangan yang berlaku. 2. MANAGER SIARAN Mengkoordinir
langsung
semua
bagian
produksi
siaran,
pendelegasian tugas– tugas bagi setiap divisi, mengontrol bagaimana pelaksanaan pekerjaan, evaluasi dan memberikan masukan terhadap program yang telah disiarkan kepada masing-masing programmer dan penyiar, serta menyusun laporan siaran. 3. PROGRAMMER SIARAN KATA Bertugas mengelola segala bentuk acara siaran, dimana materi siaran itu sebagian besar berupa kalimat atau kata. Bertanggung jawab mulai dari perencanaan materi, persiapan, produksi, sampai acara tersebut disiarkan. Siaran ini berbentuk talk show, informasi, pendidikan, penerangan dan kebudayaan. 4. PROGRAMMER MUSIK Mempersiapkan program musik mulai dari menyusun naskah, sampai menentukan musik atau lagu yang sesuai dengan segmentasi pendengar radio PTPN Rasitania. Manjalin hubungan dengan produser–
23
produser rekaman, mendata musik dan keluarnya kaset atau CD (Cassete Disk), menyusun laporan air play (data pemutaran lagu per hari ) setiap minggu. 5. DIVISI PEMBERITAAN Merupakan bagian produksi siaran yang bertugas mencari, mengolah, dan memproduksi informasi aktual dan faktual, baik lokal, nasional, maupun internasional, yang menarik minat khalayak. Dalam divisi pemberitaan Radio PTPN Rasitania terdiri dari beberapa programmer, yaitu: a. Editor Bertugas mengedit atau menyunting berita baru yang diperoleh dari reporter maupun internet. Menyusun naskah berita sesuai dengan format radio PTPN Rasitania. b. Koordinator Liputan Bertanggung jawab dalam koordinasi tugas–tugas untuk reporter, menyusun jadwal liputan reporter, dan membuat laporan kegiatan reporter. c. Reporter Seseorang yang mencari, mengumpulkan, dan apabila diperlukan, juga menyajikan berita secara langsung dari lapangan (Reporter On The Spot / ROS).
24
6. PROGRAMMER IKLAN Memproduksi iklan, spot, radio, ekpose, mulai dari ide kreatif, sampai dengan casting announcer, editing, dan mengatur penyajian iklan setiap jam per hari, koreksi output siaran iklan, menyeleksi setiap iklan yang masuk apakah sesuai dengan segmen radio, serta menyusun administrasi iklan sesuai dengan data dan order. 7. KOORDINATOR PENYIAR / DJ Mengatur jadwal harian penyiar untuk setiap bulan, menggantikan atau mencarikan penyiar pengganti bagi penyiar yang sedang ijin, dan membuat laporan jumlah siaran penyiar setiap bulan. 8. PENYIAR / DJ Bertugas menyajikan materi siaran kepada pendengar. Materi siaran tersebut adalah program yang telah diolah sebelumnya oleh bagian produksi siaran yang disusun oleh staf khusus.
F. PENGELOLAAN SIARAN Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pengelolaan siaran radio PTPN Rasitania adalah : 1. Proses Manajemen Siaran Ada beberapa tahapan dalam proses manajemen siaran, yaitu : a. Pengumpulan Ide Dalam pelaksanaannya, dilakukan dalam dua pertemuan
25
·
Pertemuan Penyiar
: bertujuan mengumpulkan ide dari para Penyiar / DJ.
·
Pertemuan Staf
: bertujuan untuk menampung ide dari Para staf atau programmer.
b. Penyeleksian Ide Setelah menampung ide dari para DJ atau staf, langkah selanjutnya adalah pemilihan ide. Untuk itu, dilakukan rapat produksi untuk menyelaksi dan penetuan konsep ide yang sesuai untuk disiarkan di radio. c. Pendelegasian ide Apakah sudah ditentukan program–program yang akan disiarkan, maka manager siaran memberikan tugas kepada tiap programmer sesuai bidangnya masing–masing untuk mengolah konsep ide tersebut menjadi program acara. 2. Proses Produksi Siaran Tahapan dalam proses produksi siaran adalah sebagai berikut a. Koordinasi Penyiar Setelah programmer menyusun dan mengolah konsep dan menyiapkan materi siaran, programmer kemudian berkoordinasi dengan penyiar untuk menyajikan program tersebut kepada khalayak pendengar.
26
b. Penyiaran Penyiar kemudian bertugas menyajikan program acara tersebut, baik secara live atau melalui proses rekaman (recording) terlebih dahulu. Kemudian disiarkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. c. Evaluasi Program yang telah disiarkan kemudian dievalusi oleh manager siaran dan staf. Dari evaluasi tersebut manager siaran memberikan kritik dan masukan kepada penyiar dan programmer acara tersebut. d. Penyusunan Laporan Programmer siaran wajib membuat laporan program siaran yang telah disiarkan, sesuai dengan posisinya masing–masing.
27
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
Dalam menempuh Kuliah Kerja Media (KKM) di Radio PTPN Rasitania, penulis mengambil waktu dua minggu, dengan jam kerja prakteknya adalah : · Senin–Jumat, pukul 08.00–12.00 WIB Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis mendapat tugas– tugas yang diberikan pengampu dan bimbingan serta dilibatkan dalam proses produksi tertentu khususnya di bagian produksi. Selama dua minggu dalam melakukan kuliah kerja Media, Bagian produksi memberikan jadwal untuk mengikuti proses produksi di setiap divisi–divisi. A. Divisi Siaran Musik (16 September–20 September 2005) Dalam Divisi Musik, penulis mendapat tugas–tugas antara lain : Ø Pada hari pertama, penulis diberikan penjelasan mengenai program siaran musik serta format musik yang digunakan oleh radio PTPN Rasitania, mengikuti jalannya proses recording acara favorita Sepekan G-7 Radio Network serta melihat proses editing dengan program cool edit pro, di ruang produksi siaran. Ø Hari kedua, membantu programmer mendata kaset dan CD yang masuk dari produser–produser rekaman. Ø Hari ketiga, membantu programmer memasukkan data inventaris kaset kedalam komputer.
28
B. Divisi Siaran Kata (21 September–23 September 2005) Ø Pada hari pertama, penulis diberikan penjelasan mengenai program siaran kata. Ø Hari kedua, mencoba membuat naskah information, dari surat–surat yang masuk ke divisi siaran kata, seperti surat kehilangan, surat pemberitahuan, surat panggilan dari pengadilan, lelayu dan lain sebagainya. Ø Hari ketiga,membuat pertanyaan untuk program kuis, mencoba untuk take voice untuk program acara PTPN Rasitania. Mengikuti proses rekaman mimbar agama katolik serta proses editing. C. Divisi Siaran Iklan (26 September–27 September 2005) Ø Pada hari pertama, penulis mendapat penjelasan mengenai jenis iklan yang digunakan Radio PTPN Rasitania, mencoba membuat naskah iklan yang berupa adlips dan spot. Ø Pada hari kedua, mencoba untuk membuat naskah iklan yang berupa adlips dan spot kemudian mencoba untuk mengedit iklan dengan menggunakan cool edit pro. D. Divisi Pemberitaan (28 September–30 September 2005) Ø Pada hari pertama, penulis mendapat penjelasan mengenai macam–macam berita serta format berita yang digunakan oleh Radio PTPN Rasitania, mencoba membuat straight news dari surat kabar. Ø Pada hari kedua, Mengamati liputan berita di lapangan bersama reporter Radio PTPN Rasitania. Membuat straight news copy dari internet.
29
Ø Pada hari ketiga, membuat straight news copy dari internet kemudian mempraktekkan cara take voice (rekaman) serta mengedit menggunakan cool edit pro.
30
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Dalam waktu dua minggu mengikuti Kuliah Kerja Media di Radio PTPN Rasitania, dengan berbagai macam penjelasan serta melihat langsung jalannya proses produksi siaran Radio PTPN
Rasitania Surakarta, maka
penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : ·
Dalam pelaksanaan proses produksi Radio PTPN Rasitania Surakarta, banyak sekali melibatkan kerjasama dari berbagai pihak (teamwork), sehingga komunikasi antar pihak sangat penting, masing–masing teamwork memiliki tanggung jawab yang besar dan disiplin dalam bekerja.
·
Dalam pelaksanaan proses produksi siaran Radio PTPN Rasitania Surakarta, melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Programmer menyusun, mengolah dan menyiapkan materi siaran yang kemudian dikoordinasikan dengan penyiar agar penyiar dapat menyampaikan materi tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh programmer kepada khalayak pendengar. 2. Setelah mendapat koordinasi dari Programmer maka Penyiar kemudian menyiarkan sesuai dengan program acaranya.
31
3. Program acara yang telah disiarkan kemudian di evaluasi oleh Manager siaran dan staf. Dari evaluasi tersebut Manager siaran Memberikan kritik dan saran kepada penyiar program acara tersebut. 4. Programmer wajib memberikan laporan program siaran yang telah disiarkan. v PTPN Rasitania Surakarta meskipun sudah cukup lama berdiri dan banyak sekali Radio baru bermunculan, tetapi masih banyak digemari oleh masyarakat. v PTPN Rasitania sebagai media informasi yang memiliki fasilitas yang lengkap sehingga menghasilkan produksi yang berkualitas.
B. SARAN-SARAN Ø Radio PTPN Rasitania Surakarta termasuk Radio senior, sebaiknya tetap mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah ada khususnya di bidang program acara siaran. Ø Penyiar / DJ juga lebih memperhatikan keinginan masyarakat, kaya akan bahasa dan informasi untuk diberikan pada masyarakat / khalayak pendengar. Ø Untuk semua teamwork PTPN Rasitania juga lebih memperhatikan, merawat, dan menjaga kebersihan dan barang yang ada karena barang dan alat produksi atau diluar produksi banyak yang kuno sebaiknya tetap dipertahankan karena bisa menjadi ciri khas Radio PTPN Rasitania.
32