LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PROSES PRODUKSI BERITA DI RADIO PTPN RASITANIA SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar profesional Ahli Madya bidang penyiaran Komunikasi Terapan
Disusun Oleh : DIYAH AYU ISWARI D1405022
PROGRAM DIPLOMA III PENYIARAN KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
PERSETUJUAN
Tugas Akhir berjudul : Karya : Proses Produksi Berita di Radio PTPN Rasitania Surakarta Nama : Diyah Ayu Iswari NIM : D1405022
Disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
2008
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Mahfud Anshori S.Sos NIP. 132 304 814
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari
: Rabu
Tanggal : 2 Juli 2008
Panitia Ujian Tugas Akhir 1.Ketua
2. Anggota
Drs. Kandyawan
Mahfud Anshori S. sos
NIP. 131 884 420
NIP. 132 304 814
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. Supriyadi, SN, SU NIP.130 936 616
MOTTO
“ Jangan pernah menjadikan masa lalu sebagai bayang-bayang kehidupan kita sekarang atau masa depan, anggap masa lalu itu sebuah pelajaran berarti dan ingatlah, masa lalu akan tetap menjadi masa lalu ”
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada : 1. Allah SWT, terima kasih selalu memberi rahmat dan hidayahNya, senantiasa menuntun kejalan-Nya, dan selalu memberi yang terbaik dalam kehidupan saya. 2. Kedua Orang tua, yang selalu memberi kasih sayang, perhatian baik dalam segi moril dan materiil selama ini. Saya sangat berterima kasih atas semua yang mereka berikan, tanpa itu semua saya bukan apa-apa. 3. Mba Tyas dan Monic, terima kasih sudah menjadi kakak dan adik yang sayang dan perhatian selama ini sekaligus menjadi teman dalam menjalani kehidupan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan baik. Namun karya ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Drs Supriyadi SN,SU, selaku Dekan FISIP UNS Surakarta. 2. Bapak Drs. Eko Setyanto selaku Ketua Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret. 3. Bapak Mahfud Anshori S.Sos selaku Dosen Pembimbing dan Bapak Drs. Kandyawan selaku dosen penguji. 4. Bapak Drs. Surisno Satriyo Utomo M Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Bapak C. Boedhioko selaku Direktur Utama dan Bapak IG Hananto selaku Direktur Usaha Radio PTPN Rasitania Surakarta. 6. Mas Farhan Arief selaku Manager Produksi Siaran dan Mas Wiby Perkasa selaku Manager Pemasaran Radio PTPN Rasitania Surakarta. 7. Mas Viktor, Mas Sentot, Mba Nita, Mas Wahyu, Mas Amin atas bimbingan dan saran-sarannya. 8. Keluarga besar Radio PTPN Rasitania Surakarta. 9. Teman-teman Penyiaran 2005. 10. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………….i Halaman Persetujuan…………………………………………………………..ii Halaman Pengesahan………………………………………………………….iii Halaman Motto………………………………………………………………..iv Halaman Persembahan………………………………………………………....v Kata Pengantar………………………………………………………………...vi Daftar Isi………………………………………………………………………vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………….1 B. Tujuan…………………………………………………………………..3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Berita Radio…………………………………………………...4 B. Bentuk Berita…………………………………………………………...5 C. Karakter Berita radio…………………………………………………....6 D. Struktur Berita Radio…………………………………………………...8 E. Jenis Berita……………………………………………………………...9 F. Format Acara…………………………………………………………..11 G. Nilai Berita…………………………………………………………….12 H. Bagan Proses Produksi Berita…………………………………………14 BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. Sejarah Radio PTPN Rasitania Surakarta……………………………...15
B. Tujuan Pendirian………………………………………………………...18 C. Visi dan Misi,……………………………………………………………19 D. Penggunaan Gelombang Radio………………………………………….19 E. Lokasi……………………………………………………………………21 F. Perkembangan Struktur Organisasi……………………………………...22 G. Segmentasi Pendengar…………………………………………………...23 BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Poses Produksi Fokus……………………………………………………24 B. Kegiatan Magang………………………………………………………...24 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………30 B. Saran-saran……………………………………………………………….30 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan radio pada tahun 1970-an cukup pesat. Banyak bermunculan radio-radio swasta didaerah termasuk di kota Surakarta. Kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan memicu timbulnya beragam stasiun radio swasta. Dengan banyaknya stasiun radio swasta, masyarakat mulai diberikan pilihan untuk menikmati stasiun radio mana yang sesuai dengan selera mereka masingmasing. Selain radio, media elektronik seperti televisi, surat kabar, situs-situs internetpun menjadi pilhan alternatif masyarakat untuk mencari informasi dan hiburan. Maka dari itu, stasiun radio terpacu untuk meningkatkan kualitas program acara agar dapat bersaing dan menarik minat masyarakat yang bermacam-macam. Salah satunya adalah keberagaman program acara, hal tersebut dapat menunjang keberhasilan stasiun radio, karena semakin beragam dan menarik program acara yang disuguhkan, semakin meningkat pula minat pendengar untuk menikmati acara tersebut. Selain itu sebuah radio juga harus menentukan format siaran yang jelas, karena format siaran akan dapat menjadi ciri khas stasiun radio yang bersangkutan. Hal ini juga dapat menjadi spesialisasi bagi pemancar-pemancar yang sekarang banyak ditemukan.
Radio memegang peranan penting dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Kelebihan radio dibanding media komunikasi yang lain yaitu memudahkan pendengar menikmati program acara sambil mengerjakan aktivitas yang lain tanpa harus selalu berada di depan radio. Karakter radio yang person to person membuat suasana semakin akrab antara penyiar dan pendengar. Seperti yang kita tahu bahwa produk radio hanya suara karena itu elemen kata dan kalimat merupakan jembatan antara penyiar radio dengan pendengarnya. Kata dan kalimat menjadi alat komunikasi radio maka penyampainnya harus jelas dan dapat dimengerti oleh pendengar sehingga informasi dapat tersampaikan. Program acara berita merupakan salah satu acara yang memerlukan kejelian dalam penulisan naskahnya, karena semakin jelas apa yang disampaikan semakin tercapai juga tujuan radio sebagai penyampai pesan yang baik. Untuk itu penulis memilih radio PTPN Rasitania Surakarta sebagai tempat praktek Kuliah Kerja Media ( KKM ), karena penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang proses produksi salah satu program acara berita radio PTPN Rasitania Surakarta yaitu Fokus.
B. Tujuan Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Media adalah sebagai berikut : 1. Guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada jurusan Penyiaran di FISIP UNS 2. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi acara radio PTPN Rasitania Surakarta, khususnya mengenai program berita 3. Untuk mengetahui cara kerja dalam sebuah radio siaran, khususnya radio PTPN Rasitania Surakarta 4. Untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang radio siaran 5. Menerapkan ilmu yang telah didapat sewaktu di bangku kuliah 6. Meningkatkan proses pengenalan mahasiswa pada aspek-aspek usaha yang profesional dalam lapangan kerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Berita Radio Definisi dari berita yang disampaikan oleh para ahli berbeda- beda oleh karena itu sampai saat ini pengertian mengenai berita belum baku adanya. Berikut adalah beberapa definisi berita menurut para ahli (Masduki, 2001 : 10 ) : a. Paul D. Maessener dalam bukunya “Here’s The News” News adalah sebuah informasi baru tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta minat pendengar. Berita radio dapat juga berarti apa yang terjadi saat ini, apa yang segera terjadi dan apa yang terjadi saat ini. b. Prof. Mitchel V. Charnley dalam bukunya “Reporting” News adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian dan penting yang dibutuhkan sekelompok masyarakat. Sedangkan menurut James M. Neal dan Mitchel V. Charnley mengartikan berita radio sebagai laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan situasi kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru, dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak. c. Curtis Beckaman dalam buku ” Post President RTNDA” News adalah laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi sejumlah besar khalayak. Dari defini diatas, dapat disimpulkan bahwa berita radio adalah suatu sajian laporan berupa fakta atau opini yang mempunyai nilai berita, penting dan menarik bagi khalayak, dan disiarkan melalui media radio secara berkala.
B. Bentuk Berita Bentuk pemberitaan yang umumnya digunakan di radio ada berbagai macam. ada enam bentuk berita radio (Masduki , 2001: 14) yaitu : 1. Berita Tulis Yang dimaksud dengan berita tulis adalah berita pendek yang bersumber dari media lain atau ditulis ulang. Bisa juga berupa liputan reporter yang teksnya sudah diolah kembali di studio. 2. Berita Bersisipan Berita bersisipan adalah berita yang dilengkapi atau di mix dengan suara narasumber. 3. News Feature News Feature adalah berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat human interest. 4. Phone in News Phone in News adalah berita yang disajikan melalui laporan langsung reporter melalui telepon. 5. Buletin Berita Buletin Berita adalah gabungan dari beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu. 6. News Interview News Interview adalah berita yang bersumber pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak, baik mereka sebagai subjek pelapor (reporter dadakan), atau sebagai pelaku maupun sekedar saksi mata.
Sedangkan bentuk berita berdasarkan dari segi waktu penayangan dan kekuatan materi yang disampaikan kepada pendengar dapat dibagi menjadi tiga (Masduki, 2001 : 15) yaitu : a. Hard News Hard News yaitu berita actual yang baru saja terjadi atau laporan langsung saat peristiwa tersebut terjadi. Hard News bertutur tentang konflik yang menyentuh emosi tinggi seperti berita peperangan, kerusuhan, pergantian mendadak seorang tokoh publik. b. Soft News Soft News yaitu berita lanjutan yang lebih bersifat laporan peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek human interest, perilaku dan tempat-tempat yang bisa mempengaruhi banyak orang. c. Indept News Indept News yaitu berita mendalam (lebih dari sekedar paparan fakta permukaan), biasanya dikemas dalam format feature atau berita bersisipan dengan syarat penekanan isinya terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain dalam suatu peristiwa.
C. Karakter Berita Radio Berdasarkan dari definisi berita radio, maka karakter berita radio dapat ditentukan sebagai berikut (Masduki, 2001: 12) : 1. Segera dan cepat Laporan peristiwa atau opini di radio harus sesegera mungkin disampaikan
agar audience merasa puas untuk mengoptimalkan sifat kesegeraannya sebagai kekuatan radio. 2. Aktual dan Faktual Berita Radio adalah hasil liputan atau opini yang segar dan akurat sesuai fakta, yang sebelumnya tidak diketahui oleh khalayak. 3. Relevan dan Berdampak luas Masyarakat sebagai pendengar merasa membutuhkan dan akan mendapat manfaat optimal dari berita radio yaitu pengetahuan, pengertian, dan kemampuan bersikap atau mengambil keputusan tertentu. 4. Penting bagi masyarakat luas Harus ada keterkaitan dengan nilai berita (news value) yang berlaku dalam pengertian jurnalistik secara umum, guna memenuhi kepentingan masyarakat. Karena radio bersifat auditif maka berita radio juga harus memenuhi persyaratan lain (Masduki, 2001:13) yaitu : a.
Lokal- emosional Efektivitas berita tergantung pada aspek kedekatan atau lokalitasnya
dengan pendengar secara geografis dan psikologis, serta keterlibatan aktif mereka secara emosional dan interaktif. b.
Personal Komunikasi berita radio berlangsung seperti seseorang yang sedang
bercerita atau membicarakan sesuatu dengan temannya. c.
Selintas
Radio adalah media dengan mobilitas pendengar yang tinggi, ditangkap selintas dan disimak bersamaan dengan kegiatan lain, maka untuk menarik perhatian pendengar, lead yang disusun harus menarik. d.
Fokus dan Antidetil Sebisa mungkin radio harus meringkas data dan menghindari tuturan
kalimat yang bermakna ganda. e.
Imajinasi Berita yang disajikan harus dapat mengembangkan imajinasi dramatik
pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi. f.
Fleksibel Cara penyimpanan berita radio sangat bergantung pada kreativitas dan
gaya penyiar yang membacakannya, karena seluruh pengertian dan makna teks yang disampaikan tercermin dari tinggi, rendah, datar suara penyiar.
D. Stuktur Berita Radio Struktur berita radio pada umumnya yaitu dengan menggunakan kaidah Piramida Terbalik atau gaya Wortel. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian pendengar sedari awal, menekankan informasi yang cepat dan ringkas, mengingat syarat- syarat suatu berita yang harus bersifat selintas dan fokus tanpa menyampingkan aspek 5W+1H. Secara teknis tujuan penggunaan Piramida Terbalik (Masduki, 2001 : 19) adalah : a. Memudahkan pendengar sehingga dengan menyimak leadnya saja sudah bisa
mengetahui inti berita/ peristiwa yang disampaikan. b. Memudahkan proses penyuntingan berita karena keterbatasan waktu siar. c. Aliran berita menjadi sangat informatif, tidak bertele-tele, fokus dan langsung pada inti peristiwa.
E. Jenis Berita Jenis berita menurut waktu penyajiannya dapat dibagi menjadi tiga (J.B. Wahyudi, 1994 : 123), yaitu : 1. News Bulletin News Bulletin adalah berita yang tidak disebarluaskan secara kilat atau cepat. Batasan dari news bulletin ini adalah berita- berita yang bersifat hangat, relatif singkat, tidak mendetail, aktual dan penyajiannya sangat terikat pada waktu dan timeconcern. Yang termasuk didalam jenis News Bulletin ini antara lain : a. Hard News, yaitu berisi tentang berita- berita yang “kurang menyenangkan”, misalnya tentang kekerasan, sexology, bencana alam dan lain-lain. b. Soft News, yaitu berisi tentang berita- berita yang “menyenangkan”, misalnya pemilihan presiden, keberhasilan seseorang dan lain-lain. c. Straight News, yaitu berisi tentang berita-berita yang memiliki nilai berita yang tinggi, maka penyajiannya secara langsung pada inti- inti berita.
d. Spot News, yaitu berisi tentang berita-berita yang sangat penting dan menarik pada saat dan berita itu masih menjadi topik pembicaraan khalayak luas. e. Stop Press, yaitu berisi tentang berita-berita yang memiliki nilai tinggi dan masyarakat luas sangat menantikan berita itu.
2. News Magazine News Magazine adalah jenis pemberitaan yang terbit berkala dan teratur. Misalnya, mingguan, bulanan ataupun tengah bulanan. Batasan news magazine adalah berita yang bersifat feature dan diperdalam, relatif tidak terikat
pada
perkembangan
waktu yang
(timelinese/ aktualitasnya
timeless),
tetapi
dapat
bertahan
mempunyai sejalan
efek
dengan
kecenderungan dari kehangatan berita feature tersebut. Yang termasuk di dalam kategori News Magazine adalah : a. Feature, yaitu uaraian berita dalam ruang lingkup atau tema dan merupakan pendalaman dari tema tersebut dengan menambah segi dan latar belakang dan perkembangan berita tersebut. b. Human Interest, yaitu uraian berita tentang sesuatu yang dapat menyentuh rasa kemanusiaan. c. Berita ringan, uraian berita tentang sesuatu yang menarik, tetapi tidak perlu menyentuh perasaan kemanusiaan. d. News real, yaitu gabungan uraian berita yang secara tematis memiliki Kepekaan jurnalistik dalam ruang lingkup yang sejenis (homogen)
yang tidak perlu terikat pada kehangatan beritanya. e. Analisis berita, uraian berita yang disusun atas dasar faktual dan keseimbangan analisa tanpa dibumbui pendapat pribadi, baik langsung maupun tidak langsung oleh analisa beritanya. f. News Compilatary, yaitu gabungan uraian berita yang secara tematis memiliki kepekaan jurnalistik dan tidak perlu sejenis. 3. Information News/ Penerangan Berita Information News adalah penjelasan lebih lanjut tentang suatu berita, atau dengan kata lain, penerangan yang bertitik tolak dari berita yang penyajiannya sangat terikat pada waktu (news bulletin).
F. Format Acara Setiap stasiun penyiaran pada dasarnya harus mempunyai format siaran yang jelas. Format setiap stasiun dapat menjadi ciri khas dari stasiun radio yang bersangkutan. Hal ini juga dapat menunjukkan spesialisasi bagi pemancarpemancar radio yang dewasa ini semakin banyak ditemukan. Istilah format acara mengandung dua pengertian sekaligus (Antonius Darmanto, 1998 : 46) yaitu : 1. Format Program Format program adalah rancang bangun penyajian sebuah program acara siaran berdasarkan pendekatan isi materinya. Titik berat dari formatprogram adalah program adalah bagaimana suatu materi hendak diangkat kedalam bentuk program acara siaran radio.
2. Format Produksi Format Produksi adalah rancang bangun suatu acara program siaran menurut pendekatan teknik penyajiannya ke dalam bahasa audio. Titik tekanannya adalah pada nuansa, bukan pada materinya.
G. Nilai Berita Dalam mengambil/ memilih suatu berita, terlebih dahulu perlu diadakan penilain terhadap berita tersebut. Penilain itu bertujuan untuk mengetahui apakah berita tersebut layak untuk disiarkan atau tidak. Meskipun penilaian itu bersifat klasik, secara umum ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan (Mursito BM, 1999 : 38) : a. Significance (penting) Yaitu kejadian yang mengandung pengaruh terhadap kehidupan banyak orang, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan audience. b. Magnitude (besaran khusus) Yaitu kejadian yang menyangkut angka- angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak. Misalnya, kenaikan harga sembako, jumlah korban jiwa dalam suatu peristiwa. c. Timeliness (waktu) Yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal/ peristiwa yang baru terjadi, atau baru dikemukakan. d. Proximity (kedekatan)
Yaitu kejadian yang dekat bagi pendengar. Berita di lokasi yang terdekat dengan pendengar lebih berarti dibandingkan dengan berita besar yang lokasinya sangat jauh dengan pendengar. e. Prominance (ketenaran/ tokoh publik) Yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh pendengar. Misalnya, peristiwa mengenai tokoh idola maupun pemimpin masyarakat. f. Human Interest (kemanusiaan) Yaitu kejadian yang memberi sentuhan rasa kemanusiaan bagi para pendengar. Misalnya seperti masalah bencana alam, kelaparan.
H. Diagram Proses Produksi Berita Masduki ( 2001: 11)
Lokasi
: studio/ ruangan redaksi
Kegiatan
: perencanaan berita
Meliputi
: penentuan topik, pembagian tugas
Bahan
: media lain, fakta, dan data pustaka
Lokasi
: lapangan (alam, instansi, rumah)
Kegiatan
: peliputan
Meliputi
: pengamatan peristiwa, wawancara, merekam atmosfer, dan mencatat data-data
Lokasi
: studio/ ruangan redaksi
Kegiatan
: produksi paket berita
Meliputi
: melakukan seleksi data, menulis naskah, editing/
mixing
(penggabungan
suara
pembacaan teks, suara sumber, dan ilustrasi musik Lokasi
: studio siaran (on air studio)
Kegiatan
: penyiaran berita
Meliputi
:pembacaan
pengantar
oleh
presenter,
pembacaan laopran oleh reporter (dari studio
Lokasi
: studio/ ruangan redaksi
Kegiatan
: evaluasi harian bersama
Meliputi
: perbandingan perencanaan topik antara hasil lapangan dan hasil siaran, evaluasi kendalakendala
koordinasi,
dan
renacana
topik
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI
A. Sejarah Radio PTPN Rasitania Surakarta Sekitar tahun 1967 munculah beberapa radio di kota Solo, diantaranya Radio Imanuel dan Radio Angkatan Udara. Kondisi ini melahirkan gagasan bagi sekelompok mahasiswa di surakarta, yang dipelopori oleh 3 (tiga) orang yaitu Supadiyono Harjosuwito, Otto Lesiputy dan C. Boedhioko utnuk mendirikan sebuah pemancar stasiun radio swasta yang bersifat amatiran. Sekelompok mahasiswa ini berasal dari Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (FK-PTPN) yang memiliki hobby dan minat pada bidang elektronika. Kemudian dari ketiga orang tersebut telah sepakat untuk mencari serta mengumpulkan dana. Dari pengumpulan dana itu memperoleh Rp 25.000,- untuk dibuatkan pemancar dengan lampu akhir 2X807 oleh bapak Yus Suprapto. Berawal dari hal ini dan setelah mendapat bimbimngan serta bantuan dari berbagai pihak, termasuk dengan mengumpulkan peralatan yang masih sederhana dan seadanya, mulailah Radio PTPN siaran. Peralatan tersebut antara lain : 1. Peralatan Radio Receiver dari Otto Lesiputy 2. Amplifier Pic Up serat sedikit Piringan Hitam ( PH ) dari C. Boedhioko 3. Piringan hitam (PH) dari Supadiyono, Bambang SM dan Dr.Halim Susanto Siaran percobaan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 1968 di rumah Kepatihan Wetan No. 6 tepatnya di rumah kakak ipar Otto Lesiputy. Satu minggu kemudian dari masa percobaan radio siaran tersebut diserahkan
pengelolaannya kepada KORPS Mahasiswa Fakultas Kedokteran Pergurun Tinggi Pembangunan Nasional yang diketuai oleh Bapak Nyoman Sloka Pujawirya dan sekretaris dr. Bambang Widiro dengan nama Radio Riset FK PTPN Veteran Surakarta, lokasi siaran di Singosaren Utara 69, tepatnya diruamh Bp. Slamet, Ayah Hermani ( Istri dr. Guntur ). Setahun kemudian lokasi akan dipakai yang punya, siaran pindah ke Notodiningratan 160, tepatnya dirumah Bp. Cipto (monitor setia PTPN). Saat itu pimpinan dipegang oleh dr. Saryanto dan sebagai wakil Djoko Hardiman. Sekitar tahun 70-an lokasi siaran kembali ke kampus (back to campus) FK PTPN tepatnya di depan Tirtomoyo, namun juga tidak bertahan lama, setelah terbit PP No. 55 tahun 1970 kita mengurus surat badan hukum, sementara lokasi pindah ke tetangga sebelah tepatnya di Asrama Tentara Bermoro dengan management business oriented kita hingga tahun 75-an Asrama Bermoro akan direhab, barulah pindah lokasi ke Jl. Kebalen No. 2 Surakarta. Perkembangan radio yang pesat dengan banyak lahirnya stasiun-stasiun radio swasta pada waktu itu ternyata membawa dampak buruk ini terutama dirasakan oleh kalangan penerbangan dan aparat pemerintah yang dalam pelaksanaan tugasnya perlu menggunakan jalur gelombang radio.Untuk mengantisipasi dan untuk menertibkan hal ini pihak pemerintah kemudian megeluarkan PP No. 55 tahun 1970 yang memuat ketentuan bahwa penyelenggara radio siaran harus berbentuk badan hukum. Dengan terbitnya PP No. 55 tahun 1970, maka semua radio siaran harus segera menyesuaikan
untuk mengurus ijin. Untuk
menyesuaikan dengan peraturan pemerintah itu maka radio PTPN yang semula bernama Radio Riset Fakultas Kedokteran PTPN dan dikelola secara amatiran
mengambil langkah mendirikan Perseroan Terbatas dengan Nama PT Radio Pembangunan Nasional (PTPN), ijin call sign YAD7-E5. Perusahaan ini berdiri dengan Akte Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH No. 23 tertanggal 14 Agustus 1971. Untuk nama radio siarnya sendrii ditetapkan memakai nama yang sudah awal digunakan dan dikenal masyarakat luas, yaitu Radio PTPN dengan pimpinannya dipegang oleh dr. Djoko Hardiman, hingga tahun 90-an. Adapun Personalia yang duduk dalam PT tersebut sebagaimana terdapat pada akte notarisnya yang pertama adalah sebagai berikut :
Direktur
: dr. Saryanto Tirtorejono
Komisaris : dr. R. Purwadi dr. Sutjipto dr. Gatot Imam Mahdi Keempat orang ini merupakan pimpinan – pimpinan puncak pula di Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional Veteran Surakarta. Selanjutnya untuk kesempurnaan pengesahan PT Tersebut oleh Mentri kehakiman maka dilakukan perubahan Anggaran Dasar. Hal ini disebabkan adanya larangan bagi pegawai negeri untuk terlibat dalam sebuah Perseroan Terbatas atau berada dalam lembaga profil motif non pemerintah pada waktu itu. Untuk itu dilakukan pula dilakukan pelimpahan saham dan kekuasaan kepada :Perubahan dan pelimpahan ini disahkan pada pergantian akte notaris nomor 112 tertanggal 25 Mei 1978. Nama perusahaannya mengalami sedikit perubahan dari PT Radio Pembangunan Nasional menjadi PT Radio PE – EN Rasitania. Kemudian pada
tahun 1986 diadakan perubahan lagi yang ditetapkan dengan AKTA No. 13 / 5 Mei 1986 sebagai berikut : 1.C. Boedhioko sebagai Direktur 2. Didit Hariadi sebagai Komisaris 3. Sarwanto sebagai Komisaris 4. IG Hananta Sumarna sebagai Komisaris
B.Tujuan Pendirian Tidak jauh berbeda dengan sejarah perkembangannya, didirikannya institusi ini juga mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian. Sebagai garis besar perbedaan/ perubahan tujuan ini dapat dibagi menjadi dua : a. Sebelum menjadi Perseroan Terbatas tujuan dari keberdaannya tidak lebih dari sekedar hobi dibidang elektronika keradioan ditambah dengan idealisme ikut berpartisipasi dalam mengembangkan dunia kedokteran melalui sarana radio. b.
Setelah menjadi Perseroan Terbatas yang terkenal, arah dan tujuannya menjadi : 1. Mengadakan siaran radio yang berisi dan membantu pemerintah di bidang pendidikan, penerangan dan hiburan. 2. Bersifat komersial, khususnya dalam bidang periklanan Radio. Rumusan tujuan setelah menjadi perseroan terbatas di atas juga merupakan penyesuaian terhadap isi Surat Direktorat Jendral Radio
Televisi dan Film No.97/RSNP/HUK/1977 tertanggal 17 Mei 1977. 3. Tidak melakukan usaha-usaha lain kecuali sebagaimana yang tercantum dalam poin 1 diatas
C. Visi Dan Misi Radio PTPN Rasitania Visi 1. menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan berorganisasai dan berkarya 2. Mendayagunakan karya, kreatifitas dan kejujuran 3. Balancing profit dan service 4. Berwirausaha dengan tertib administrasi
Misi 1. Memberikan informasi yang jujur, adil dan beradab 2. Mencerdaskan (positif) bangsa 3. Menghibur sehat masyarakat
D. Penggunaan Gelombang Radio Dalam sejarah keradioanya, Radio PTPN sampai saat ini tercatat sudah tidak kurang tiga kali melakukan perubahan gelombang radio. Siarannya yang pertama menggunakan gelombang pendek(SW) pada 68,5 m dan 123,5m hingga tahun 1971. Setelah itu gelombangnya dipindah pada gelombang menengah (MW) pada 219,78m dengan frekwensi 1365 Khz, kemudian dirubah lagi menjadi
245,10m dengan frekwensi 1224 Khz. Pemindahan gelombang yang pertama dan kedua ini merupakan penyesuaian pula terhadap peraturan pemerintah di atas. Sejalan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang menemukan tehnik-tenik yang lebih baik dan lebih berkualitas di bidang keradioan, ditambah lagi dengan semakin padatnya jalur gelombang AM maka pemerintah mengambil kebijakan untuk pindah ke jalur FM. Oleh karena itulah Radio PTPN memberanikan diri untuk memparakarsai pindah ke jalur FM yang lebih menjanjikan kwalitas audionya.Beberapa alasan pemindahan gelombang dari AM ke FM secara rincinya adalah sebagai berikut: a. Ketatnya persaingan di jalur AM. Pada waktu itu saj untuk Kotamadya Surakrta telah berdiri stasiun radio swasta niaga. Ini memaksa setipa radio tersebut meiliki keunggulan komperatif agar bisa survive. b. Hasil studi kelayakan yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa
gambaran
masa
depan
radio
dengan
sistem
FM
amat
menggembirakan. Hal ini terutama dalam masalah peralihan pendengar atau audiensnya yang justru menghendaki siaran radio dengan kualitas audio radio FM.Salah satu penyebab hal tersebut adalah adanya kemajuan dibidang sosial ekonomi masyarakat Surakarta yang dengan itu pula semakin menigkatkan tuntutan kualitas hidup yang lebih baik lagi. c. Masalah perijinan dari pemerintah .ini menjadi hal yang perlu dipertimbangkan karena pada prinsipnya ijin radio pemancar yang menggunakan sistem FM hanya diberikan kepada radio-radio yang sudah mapan, dimulai dari yang berada di daerah ibukota propinsi saja. Namun
pada kenyataanya lain untuk Kota Surakarta,yang dari sejarah dan perkembangan keradioannya memang memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan sejarah dan perkembangan di daerah lain. Kenyataan ini
mungkin
jadi
salah
satu
pertimbangan
Direktorat
Jendral
Radio,Televisi dan Film sehingga memberikan ijin kepada Radio PT. PEEN untuk pindah ke jalur FM. Ijin untuk pinfah gelombang ini keluar pada tanggal 12 Januari 1990 sehingga dengan demikian mulailah Radi PTPN menjadi radio dengan gelombang FM yang pertama di Surakarta pada frekwensi 100,2 Mhz. Seiring dengan hal itu dilakukan pula penarikan kembali frekwensi 1224 Khz.(gelombang lama) oleh Pemerintah, namun Radio PT PE-EN masih di ijinkan menggunakan gelombang lama selama 3 bulan yang meruoakan masa siaran percobaan. Jadi selama 3 bulan itu Radio PE-EN siaran pada 2 gelombang frekwensi ( AM dan FM ).
E. Lokasi Radio PTPN Rasitania Berdasarkan sejarah, maka lokasi Radio PTPN pernah berada di beberapa tempat, yaitu di : 1. Kepatihan Wetan no 6 Surakarta (pinjaman) 2. Singosaren Utara No.69 Surakarta ( Pinjaman ) 3. Jl.Notodiningratan160 Surakarta ( Pinjaman ) 4. Kampus FK Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional depan Tirtomoyo 5. Jl.Kol.Sutarto Surakarta ( Asrama Bremoro ) 6. Jl.Kebalen 2 Surakarta,
Lokasi yang terakhir (Jl Kebalen 2 Surakrta) merupakan lokasi tengah kota kemudian dilakukan pemugaran (selesai tahun 1987) sehingga menjadi sebuah gedung berlantai tiga yang dilengkapi berbagai macam fasilitas. Fasilitas- fasilitas itu misalnya :ruangan ber-ac, komputer dan mesin fotocpy. Untuk ruangannya sendiri cukup lengkap ,meliputi ruang direksi, ruang siaran, Ruang operator, ruang administrasi, ruang perpustakaan dan sebagainya. Luas tanah hanya 500m, Luas Bangunan 1000m. Pada atap gedung ini juga didirikan tiang pemancar radio tersebut. Peresmian gedung baru ini dilakukan oleh Dirjen RTF ( Radio,Televisi dan Film) Bp. Subroto pada tanggal 20 Agustus 1987.
F. Perkembangan Struktur Organisasi Sejalan dengan perkembangan yang ada di dunia keradioan, Organisasi Radio PTPN pun dimulai dengan bentuk yang simple, sederhana dan jauh dari kesan sebagai suatu organisasi profesional di awal berdirinya. Tetapi itu tidak berlangsung lama. Kesadaran yang dimiliki oleh para pengurus radio tersebut akan perubahan dan perkembangan jaman, menuntut dan menyadarkan mereka untuk menangani Radio PTPN dengan lebih bersungguh-sungguh lagi. Sehingga sejak 14 Agustus 1971 tampilah organisasi Radio PTPN dalam bentuk yang lebih formal, legal dan profesional. Keberadaanya sebagai sebuah perseroan terbatas menuntut keseriusan yang lebih. Berangkat dari jumlah pengelola yang hanya empat orang, PTPN sekarang telah mengalami kemajuan hingga mempekerjakan 50-an orang karyawan. Tentu saja dengan jumlah pegawai yang cukup banyak itu PTPN harus di dukung oleh manajemen yang baik pula. Oleh karena itu dibuat
pula bidang-bidang dan pekerjaannya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
G. Segmentasi Pendengar Radio PTPN Rasitania FM Surakarta, target audiencenya adalah golongan muda dan para eksekutif muda dengan tingkat sosial ekonomi menengah keatas. Karena acara musik paling digemari oleh pendengar maka prosentase acara musiknya lebih besar dibandingkan yang lain. Pemilihan jenis musikpun hanya terbatas pada jenis musik menengah keatas, contoh musik dangdut /melayu tidak disiarkan di Radio PTPN Rasitania Surakarta.
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
A. Proses Produksi Fokus Radio PTPN Rasitania Surakarta merupakan salah satu radio musik dengan segmentasi kalangan muda menengah keatas. Namun, selain program acara musik Radio PTPN Rasitania Surakarta juga mempunyai program acara berita salah satunya ialah Fokus. Fokus merupakan program insert dari kumpulan-kumpulan berita actual yang berisi mengenai poltik, ekonomi, budaya, social, pendidikan dan olahraga baik dalam maupun luar negeri. Sumber berita yang diambil berasal dari surat kabar lokal, situs-situs internet, maupun hasil liputan dari reporter sendiri. Proses pembuatan Fokus di Radio PTPN Rasitania Surakarta dikerjakan oleh reporter sekaligus newswriter. Berita yang diperoleh kemudian diedit dan diubah menjadi bahasa radio, agar eudience mudah mengerti dan memahami isi berita, lalu diedit oleh operator. Naskah Fokus terdiri dari 3 item berita, yang terdiri dari berita lokal, nasional dan olahraga. 1 item berita terdiri dari 3 paragraf yang 1 paragrafnya antara 3-5 baris. Fokus disirakan setiap senin-sabtu, pukul 10.00 wib, 13.00 wib, 19.00 wib, 22.00 wib dan dibacakan selama 10 menit oleh penyiar. B. Kegiatan magang Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM), penulis telah melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh pembimbing magang di masing-masing divisi seperti divisi berita, siaran kata dan iklan. Tahapan yang dilakukan penulis dalam
melaksanakan kegiatan magang di Radio PTPN Rasitania Surakarta adalah sebagai berikut : 1. Divisi Berita ( Periode 4 Februari sampai dengan 12 Februari 2008 ) Tugas-tugas yang telah dilakukan : a. Pada minggu pertama dan hari pertama masuk ke kantor Radio PTPN Rasitania Surakarta. Penulis terlebih dahulu menemui Bapak IG Hananto selaku Wakil Direktur dan diberikan pengetahuan tentang sejarah Radio PTPN Rasitania Surakarta. b. Pada hari kedua, pagi harinya penulis menemui Mas Farhan Arief selaku manager produksi untuk diberikan
pengarahan selama
mengikuti magang dan mendapat jadwal magang. Hari itu penulis ditempatkan pada divisi berita. Penulis bertemu dengan Mas Viktor dan Mas Sentot selaku reporter dan penulis naskah berita. Mas Viktor memberikan penjelasan tentang Fokus sebagai salah satu program acara berita yang ada, serta menjelaskan apa itu berita dan seperti apa penuliasan beriat yang baik. Lalu Mas viktor memerintahkan untuk membaca berita di Solopos dan menulisnya kembali menjadi naskah berita radio. c. Pada hari ketiga, penulis diberika tugas yang sama seperti hari kedua, mencari beriata di Koran SoloPos lalu mengubahnya menjadi naskah berita radio. d. Pada hari keempat, penulis mulai terjun langsung kelapangan menjadi
Reporter dengan bekal sebuah hand record penulis ikut meliput berita bersama Mas Sentot ke Balai Kota Surakarta. Disana penulis juga berkenalan dengan beberapa wartawan local cetak maupun elektronik. Penulis masih sekedar mengamati kegiatan Mas Sentot selaku reporter. e. Pada hari kelima, penulis ditugaskan sebagai Reporter tapi kali ini sebelum berangkat dari kantor menuju Balai Kota, penulis mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diliput sehingga nantinya dapat mengajukan pertanyaan seputar berita tersebut. Hari itu, penulis dapat menemui narasumber selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Ibu Siti Wahyuningsih seputar masalah Chikunguya yang terjadi di Kota Surakarta. Setelah mewawancarai narasumber, penulis kembali ke kantor dan mengolah hasil wawancara menjadi naskah dan memasukkan insert hingga siap disiarkan. f. Pada hari keeenam, penulis kembali ditugaskan menjadi Reporter di Balai Kota Surakarta. Tapi kali ini, penulis mendatangi narasumber sendirian dengan bekal handrecord dan pengetahuan tentang masalah yang akan ditanyakan. Penulis berhasil menemui salah satu pns yang berkompeten yang membahas masalah raskin untuk warga miskin. Lalu pulang kekantor dan mengolahnya menjadi naskah dan memasukkan insert hingga siapa disiarkan. g. Pada hari ketujuh, penulis diminta untuk membacakan semua naskah yang telah ditulis di ruang siaran, diedit oleh operator dan direkam.
2. Divisi Siaran Kata ( Periode 13 Februari sampai dengan 21 Februari 2008) Tugas-tugas yang telah dilakukan : a. Pada hari pertama, penulis dibimbing oleh Mba Nita. Hari itu, penulis ditugaskan menunggu tamu dari TK Aisyah untuk rekaman acara BONA. Penulis mengamati proses rekaman dan melihat cara pengeditan rekaman olah Mas Wahyu selaku operator. b. Pada hari kedua, penulis disuruh mengamati siaran langsung acara Life Style yang dibawakan oleh 2 penyiar yaitu Mega Maharani dan Putri Amelia. c. Pada hari ketiga, penulis diminta mengisi log book yang akan diberikan pada penyiar, mencatat surat-surat
penting yang masuk
seperti surat kehilangan, surat panggilan dalam buku besar. d. Pada hari keempat, penulis diminta membuat naskah Information dari surat kehilangan, panggilan dan pagelaran wayang di Sriwedari. e. Pada hari kelima, penulis kembali ditugaskan menunggu tamu dan mengamati rekaman program acara Bona dan cara pengeditannya. f. Pada hari keenam, penulis mendata peserta kuis yang diadakan oleh Indosat dan menghitung polling sms yang masuk. g. Pada hari ketujuh, penulis masih menyelesaikan pendataan dan penghitungan polling sms kuis Indosat.
3. Divisi Iklan ( Periode 22 Februari sampai dengan 4 Maret 2008)
Tugas-tugas yang telah dilakukan : a. Pada hari pertama,
penulis dibimbing oleh Mas Farhan selaku
Manager Siaran. Penulis diberi tugas membuat naskah Iklan Layanan Masyarakat dengan tema Banjir. b. Pada hari kedua, penulis diberi tugas mengamati rekaman program acara Weekly Top 40. c. Pada hari ketiga, penulis mengamati cara pengeditan program acara Weekly Top 40 oleh Mas Amin selaku operator. d. Pada hari keempat, penulis mengamati rekaman Information dan cara pengeditan oleh Mas Amin selaku operator. e. Pada hari kelima, penulis diberikan tugas mendata Sample album rekaman yang masuk baik berupa kaset maupun CD. f. Pada hari keenam , Radio PTPN kedatnagn artis rekamam yaitu Ran dan 4season. Penulis mengamati rekaman wawancara dengan kedua band. g. Pada hari ketujuh, penulis diberi tugas mendata peserta kuis film “Love”. h. Pada hari kedelapan, penulis kembali menganati rekaman program acara Top 40. i. Pada hari kesembilan, penulis mengamati cara pengeditan rekaman program acara 3 Besar Favorita. j. Pada hari terakhir. Penulis meminta semua naskah tugas selama 1 bulan
dan berpamitan kepada semua pembimbing dan staff Radio PTPN Rasitania Surakarta.
C. Kendala-kendala yang dihadapi Selama melaksanakan magang di Radio PTPN Rasitania Surakarta, kesulitan yang penulis hadapi ialah belum terlalu mengenal Radio PTPN iitu seperti apa, cara kerjanya dan proses produksinya. Namun berkat bimbingan pembimbing magang seperti Mas Farhan, Mas Viktor dan Mba Nita serta semua staaf yang sda, penulis akhirnya dapat mengerti dan terbiasa. Penulis belum terbiasa menjadi reporter dan terjun langsung ke lapangan dengan diodampingi atatu tanpa didampingi. Penulis belum bias menulis naskah Fokus secara benar menurut bahasa radio. Tapi untuk tugas yang lain, penulis cukup bisa mengerjakan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
D. Manfaat yang diperoleh Penulis menjadi terbiasa dan aktif menjadi Reporter, tahu cara penulisan naskah Fokus yang benar menurut bahasa radio. Dapat membuat naskah ILM yang menarik serta naskah Information dan Fokus. Mengetahui dan mengerti proses produksi program acara Life Style, Weekly Top40, Fokus, Information, 3Besar Favorita, Bona dan kuis-kuis di Radio PTPN Rasitania Surakarta. Menambah banyak pengetahuan dan pengalaman seputar dunia radio dan orangorang yang terlibat didalamnya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pengalaman yang diperoleh oleh penulis selama mengikuti Kuliah Kerja Media ( KKM ) di Radio PTPN Rasitania Surakarta, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Fokus merupakan salah satu program berita yang aktual, terpercaya dan berkualitas. 2. Bahan materi Fokus diperoleh dari beberapa sumber seperti harian lokal, situs internet, hasil liputan dari Reporter dan lain-lain. 3. 1 naskah hanya terdiri dari 3 item berita seputar berita lokal, berita nasional (ekonomi ,social, poltik, budaya) dan berita olahraga baik dalam maupun luar negeri. 4. Reporter sekaligus penulis naskah, harus pintar mengubah naskah menjadi bahasa tutur yang mudah dimengerti dan langsung pada intinya. 5. Proses produksi Fokus melewati berbagai tahap yaitu, pemilihan berita, peliputan, penulisan naskah, rekaman dan pengeditan hingga dapat disiarkan. 6. Fokus dibacakan setiap hari senin – sabtu pukul 10.00 wib, 13.00 wib, 19.00 wib, 22.30 wib selama 10 menit. B. Saran – saran Saran untuk Radio PTPN Rasitania FM Surakarta antara lain :
1. Sebaiknya dalam membuat kurikulum untuk mahasiswa magang lebih jelas dan terarah. 2. Sebaiknya tugas-tugas yang diberikan lebih banyak dan diberikan kepercayan untuk ikut terlibat langsung dalam program acara, tidak hanya mengamati.
Saran untuk Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS : 1. Menambah jam praktikum bagi mahasiswa Diploma III khususnya jurusan Penyiaran sehingga dapat memiliki keterampilan dalam megoperasikan alat-alat produksi Radio maupun Televisi. 2. Menambah jumlah komputer yang ada di lab serta mempermudah mahasiswa Diploma III khususnya jurusan Penyiaran dalam meminjam serta menggunakan alat-alat produksi milik FISIP.
DAFTAR PUSTAKA
BM, Mursito.1999.Penulisan Jurnalistik.Solo: Spikom. Darmanto, Antonius.1998.Penulisan Naskah Acara Siaran Radio.Yogyakarta Universitas Atma Jaya. Masduki.2001.Jurnalistik Radio.Yogyakarta: LkiS. Wahyudi, J.B.1994.Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Media.
LAMPIRAN Iklan Layanan Masyarakat
PTPN Radio Materi : ILM “Cegah Banjir” Durasi : 60 detik
Sfx
: Byur… byur…
Sampah
: yuhu… yuhu.. akhirnya bebas juga bisa berenang…
Air sungai
: Uh.. kenapa sih manusia suka ngebuang kamu kesini? Kotor tau!..
Sampah
: Heh?? Biarin ..tanya aja sendiri sama manusia, emangnye gue
pikirin. Air sungai
: Semakin hari semakin sempit rumahku, bau dan kotor, huh..
Aku tidak bisa mengalir bebas lagi, .. Ikan kecil
: Ya lho air,, hidup kami juga terganggu. Bayi-bayi kami banyak
yang mati. Kenapa sih manusia jahat banget ? Air sungai
: Nanti kalau hujan deras, rumahku pasti meluap dan membanjiri
rumah warga dan ujung-ujungnya aku yang disalahkan, aku sedih… Sampah
: eh, tolongin dong,.. aku nyangkut ni..
Air sungai+ikan: Emang gue pikirin…
Sound
: Cegah banjir, jangan membuang sampah sembarangan
Iklan Layanan Masyarakat Ini Dipersembahkan Oleh Departemen Lingkungan Hidup
Fokus Pemerintah
Kota
Sudah
Tanggulangi
Masalah
Cikungunya/copy/11
feb/diyah
4 orang korban wabah penyakit Cikungunya di kota Solo kini kondisinya sudah mulai membaik. Keempat warga Kelurahan Karangasem itu saat ini sudah menjalani tahapan pemulihan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo – dr. Siti Wahyuningsih mengatakan, meski tidak tergolong penyakit yang dapat membahayakan jiwa, namun pihaknya terus menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai Cikungunya, karena penyakit tersebut termasuk dalam kategori menular.
Selain memberikan penyuluhan mengenai pola hidup bersih dan sehat, Siti menyatakan, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi mengenai gejala dan penyebab penyakit Cikungunya yang sebagian besar sama dengan penyakit demam berdarah.
Insert : Kuncinya itu PHBS In
: tetap waspada
Durasi : 26 detik
Fokus Pembagian Raskin Sesuai Dengan Prosedur/copy/13 feb/diyah
Sejumlah warga miskin Surakarta protes karena raskin yang mereka terima hanya sekitar 5 sampai 7 kg per KK dan itu tidak sesuai dengan jatah raskin yang dijanjikan pemerintah sebesar 10 kg per KK.
Menanggapi protes tersebut, Pemkot sendiri mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pembagian raskin sesuai dengan prosedur, yaitu sebesar 10 kg per KK. Menurut Pemkot pengurangan itu bisa terjadi karena Kelurahan tidak hanya membagikan raskin kepda warga yang masuk daftar gakin dari BPS saja.
Pemkot menyatakan kebijakan itu ditempuh pihak kelurahan untuk menghindari konflik antar warga misikn di wilayahnya. Kelurahan beralasan masih banyak warga miskin di wilayahnya yang tidak masuk dalam kriteria warga miskin versi BPS.
PTPN Radio Materi : Adlips Film Durasi : 30 detik
Nah buat kalian yang udah nunggu-nunggu film “Ayat-ayat Cinta” yang diadaptasi dari novel best seller “Ayat-ayat Cinta” yang terkenal banget, tonton aja deh di Grand 1 pukul 11.45, 14.10, 16.35, 19.00, 21.00 wib. Susanna returns? Nah.. film “Hantu Ambulance” yang bakal nampilin Ratu Horor Indonesia bakal tayang di Grand 2 pukul 12.30, 14.30, 16.30, 18.30, 20.30 wib. Sementara film “Love” yang isinya kisah cinta beberapa generasi, bisa kamu pantengin di Grand 3 pukul 11.45, 14.05, 16.25, 18.45, 21.05. Tenang aja, tiket cuman 10 ribu setiap senin-jumat, sabtu –minggu cuma 15 ribu. Jadi tunggu apalagi, buruan nonton.
INFORMATION Telah hilang sebuah STNK sepeda motor Supra dengan nomor polisi AB 4864 VG, atas nama CV Mutiara alamat Jalan Soragan 100-D Ngastiharjo Kasihan Bantul. Hilang pada hari Jumat, 15 Februari, pukul 12.00 WIB, dalam perjalanan dari Solo hingga Palur. Bagi yang menemukan dimohon bantuannya untuk mengembalikan kepada Handoyo Teguh dengan alamat Kepatihan Kulon, rt 06 rw 01, Kepatihan Kulon, Jebres Surakarta.
Terkait akan dilaksankannya sidang perkara perdaat Jamilah Jafar binti Jafar Abdal. Pengadilan Agama Surakarta memanggil Marco Adrianus Otten bin Theodorus Yohanes, alamat dahulu Jalan Prameswari II rt 02 rw 05 no 23 B, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Untuk hadir di Pengadilan Agama Surakarta Jalan Veteran 273 pada hari Kamis 19 Juni 2008 pukul 09.00 WIB.
Polwil dan Polres Surakarta mulai tanggal 04 sampai 20 Februari akan melaksanakan kegiatan dengan program Pekan Keselamatan Berlalu lintas.
Pagelaran wayang orang akan diadakan di Gedung Wayang Orang Sriwedari mulai pukul 20.00 WIB. Hari ini akan menampilkan lakon Abimanyu Nugraha.