LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL TAHUN 2016
i
Laporan Kinerja 2016
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKj) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan. Laporan ini merinci pertanggungjawaban organisasi dan tanggung jawab pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi. Hal ini merujuk pada Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Laporan Kinerja (LKj) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) menyajikan capaian kinerja dan penggunaan anggaran tahun 2016. Capaian kinerja terdiri dari 4 indikator yaitu indikator penyusunan rekomendasi kebijakan, hasil penelitian dan pengembangan, dan laporan status kesehatan masyarakat dan publikasi hasil penelitian tidak tercapai dengan maksimal dikarenakan tingginya target publikasi yang telah ditetapkan dan belum terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, upaya yang dilakukan adalah merevisi target publikasi pada Tahun 2017 dan mengupayakan terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia tersebut, dan jurnal lain terkait substansi Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Permasalahan lain berupa, masih terbatasnya tenaga peneliti madya yang aktif. Selama kurun waktu satu tahun, karena adanya ketidakpastian penerimaan negara, maka anggaran mengalami beberapa kali revisi efisiensi. Satu sisi efisiensi membuat beberapa kegiatan mengalami rasionalisasi tapi sisi yang lain membantu dalam besaran capaian realisasi. Realisasi anggaran tercapai Rp.51.453.459.429,00 dari pagu Rp. 58.679.324.000,00 atau sebesar 87,7%. Akhir kata, semoga laporan ini dapat sebagai bentuk pertanggungjawaban kami, B2P2TOOT kepada masyarakat atas amanah yang diberikan melalui Keputusan Menteri Kesehatan tentang PembentukanB2P2TOOT, dan lebih utama sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam menggunakan anggaran negara. Tawangmangu, 28 Februari 2017 Kepala Lucie Widowati
ii
Laporan Kinerja 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tata pemerintahan yang baik. Prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan. Semangat Litbang, yang selalu loyal, berintegritas, tanggungjawab, berbagi, amanah, diniatkan ibadah dan berorientasi pada tujuan –goal- untuk memajukan institusi sebagai lokomotif pembangunan kesehatan, merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan. Untuk mewujudkan visi masyarakat sehat dengan jamu yang aman, berkhasiat dan bermutu, B2P2TOOT telah melaksanakan saintifikasi jamu, sebagaimana diamanatkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan. Tiga pilar misi kami, berupa meningkatkan mutu litbang, mengembangkan hasil litbang, dan meningkatkan pemanfaatan litbang, dilakukan secara konsisten dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2016, 3 pilar kegiatan berupa peningkatan mutu, pengembangan hasil dan pemanfaatan hasil litbangkes tersebut, dituangkan dalam Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 dengan indikator sebagai berikut: 1. Tersusunnya naskah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional sebanyak 2 buah, 2. Terlaksananya publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional sebanyak 24 (dua puluh empat), 3. Terlaksananya hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional sebanyak20 (dua puluh) 4. Tersusunnya laporan status kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV sebanyak 2 buah. Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk pencapaian indikator kinerja. Kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan, dengan capaian sebanyak 3 rekomendasi kebijakan dari 2 yang ditargetkan. Ini dikarenakan adanya upaya akselerasi dalam bentuk kegiatan workshop penyusunan rekomendasi kebijakan. Sedangkan capaian publikasi karya tulis ilmiah tidak cukup mengembirakan, dari target 24 tercapai 3 publikasi. Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk meningkatkan capaian, meliputi; workshop penulisan ilmiah, wokshop penulisan jurnal online, workshop infografis. Salah satu kendala dalam pencapaian berupa masih belum terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia (TOI) yang dimiliki B2P2TOOT karena belum siapnya jurnal melalui Open Jurnal System, selain kendala berupa penetapan target yang terlalu tinggi pada awal penyusunan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan. Upaya yang telah dilakukan berupa pengawalan Jurnal TOI menuju akreditasi, workshop penulisan jurnal onlinepun telah dilakukan dalam rangka
iii
Laporan Kinerja 2016
upaya tersebut. Upaya lain berupa penurunan target yang tertuang dalam Rencana Strategi Kemenkes dalam Renstra Revisi Kemenkes. Pertimbangannya, peneliti yang aktif sebanyak 18 orang, kalaupun seluruh peneliti dapat menulis sebagai penulis pertama, maka sebanyak 18 artikel akan dapat dicapai pada tahun berjalan, namun jumlah tersebut masih belum memenuhi target 24 publikasi. Kegiatan utama berupa penelitian dari target 20 tercapai 22, namun secara kualitas ada beberapa penelitian yang belum selesai, hanya sampai pada tahap pengumpulan data atau bahkan persiapan awal saja. Penyebab tidak selesainya kegiatan penelitian karena adanya efisiensi anggaran. Sedangkan penelitian nasional diprioritaskan untuk tidak diefisiensi, sehingga dari target 2 laporan status kesehatan masyarakat, keduanya dapat tercapai yakni Survei Indikator Kesehatan Masyarakat dan Riset Penyakit Tidak Menular. Dari segi anggaran, B2P2TOOT menerima alokasi anggaran sebesar Rp. 106.311.080.000,00 (seratus enam milyar tiga ratus sebelas juta delapan puluh ribu rupiah) terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp.104.451.680.000,00 (seratus empat milyar empat ratus lima puluh satu juta ) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 1.859.400.000,00 (satu milyar delapan ratus lima puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah). Dalam perjalananya revisi dilakukan sampai 9 kali yakni 5 kali revisi di Direktorat Jenderal Anggaran terkait buka blokir, output cadangan untuk antisipasi efisiensi, dan pelaksanaan efisiensi, serta 4 kali Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah, terkait revisi perubahan pengelolaan keuangan, dan pengalihan gaji ke Balai Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang. Realisasi anggaran tercapai Rp.51.453.459.429,00 dari pagu Rp. 58.679.324.000,00 atau sebesar 87,7%.
iv
Laporan Kinerja 2016
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL ........................................................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................................ RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................. DAFTAR ISI ..................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................. DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................
i ii iii v vi vii ix x
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. A. Visi dan Misi ........................................................................................ B. Latar Belakang ………………………………………………................... C. Tujuan …………………………….......................................................... D. Tugas Pokok dan FungsiOrganisasi .................................................. E. Sistematika.........................................................................................
1 1 2 3 4 5
BAB II. PERENCANAAN KINERJA............................................................... A. Perencanaan Kinerja........................................................................ B. Perjanjian Kinerja...............................................................................
7 7 9
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. A. Capaian Kinerja...................................................................... B. Realisasi Anggaran ........................................................................... C. Sumber Daya Manusia ........................................................................ D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ................................................. E. Inovasi/Terobosan ...............................................................................
11 11 22 24 25 43
BAB IV. PENUTUP .........................................................................................
52
v
Laporan Kinerja 2016
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel 2.2
Target Indikator Kinerja B2P2TOOT Sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 ..................................
7
Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 ...............................................................
8
Tabel 2.3.
Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016 ......................................... 9
Tabel 2.4.
Kegiatan Indikator Sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 .............................................................................................
10
Target dan Capaian Indikator Kinerja B2P2TOOT sesuai Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 .......................................................
11
Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja B2P2TOOT Tahun 2016 ...............................................................
11
Perbandingan Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014-2016 ..........................
12
Tabel 3.4.
Judul Rekomendasi Kebijakan B2P2TOOT Tahun 2016................
12
Tabel 3.5.
Judul Artikel Ilmiah Bidang TOOT yang dipublikasi dalam Jurnal Nasional Tahun 2016 ....................................................................
13
Tabel 3.6.
Judul Artikel Ilmiah di Bidang TOOT yang dipublikasikan dalam Jurnal InternasionalTahun 2016 ...................................................
14
Tabel 3.7.
Jurnal di lingkungan B2P2TOOT ..................................................
Tabel 3.8. Tabel 3.9 Tabel 3.10
Hasil Litbang Bidang TOOT Tahun 2016 ..................................... Judul Analisis Lanjut Ristoja B2P2TOOT Tahun 2016 .................. Judul Laporan Kegiatan Status Kesehatan Masyarakat ...............
Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3
Table 3.11. Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Riskesnas ............................. Tabel 3.12
Realisasi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016 ................................
14 15 18 22 22 23
Tabel 3.13. Capaian Realisasi Anggaran Output RKAKL B2P2TOOT Tahun 2016 .............................................................................................. 23 Tabel 3.14. Revisi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016...................................... 24 Tabel 3.15. Komposisi ASN B2P2TOOT Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016 .............................................................................................. 24 Tabel 3.16. Komposisi ASN Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenjang Pendidikan Terakhir, dan Jabatan Struktural Tahun 2016 .............................. 25
vi
Laporan Kinerja 2016
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Struktur Organisasi B2P2TOOT ................................................. 4
Gambar 3.1.
Kegiatan Workshop Online Journal Systems ............................ 15
Gambar 3.2.
Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo ...........................................
26
Gambar 3.3.
Kebun Tanaman Obat Kalisoro ................................................
27
Gambar 3.4.
Kebun Tanaman Obat Ngemplak .............................................
27
Gambar 3.5.
Kebun Tanaman Obat Toh Kuning ...........................................
28
Gambar 3.6.
Kebun Tanaman Obat Doplang ................................................
28
Gambar 3.7.
Kebun Tanaman Obat Tegal Gede, Karanganyar ....................
29
Gambar 3.8.
Kebun Tanaman Obat Citeureup, Bogor ..................................
29
Gambar 3.9.
Benih Herbarium Kering di Laboratorium Benih dan Pembibitan 30 ................................................................................
Gambar 3.10. Proses Insentarium Hewan Kumbang di Laboratorium Hama Penyakit Tanaman ................................................................... 30 Gambar 3.11. Proses Skrining Kimia di Laboratorium Fitokimia .....................
31
Gambar 3.12. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) di Laboratorium Galenika .................................................................................... 31 Gambar 3.13. Laboratorium Formulasi ............................................................
32
Gambar 3.14. Pengecekan Kadar Mikroba di Laboratorium Sistematika Tumbuhan ................................................................................. 32 Gambar 3.15. Pengujian Kadar Bahan Aktif di Laboratorium Instrumen.......... 33 Gambar 3.16. Uji Cemaran Mikroba dilaboratorium Mikrobiologi ....................
33
Gambar 3.17. Laboratorium Bioteknologi ......................................................... 34 Gambar. 3.18. Eksplan di Ruang Inkubasi .......................................................
34
Gambar 3.19. Laboratorium Hewan Coba .......................................................
35
Gambar 3.20. Laboratorium Pasca Panen .....................................................
36
Gambar 3.21. Koleksi Herbarium Kering dan Herbarium Basah .....................
37
Gambar 3.22. Selasar di depan Museum Jamu ..............................................
37
Gambar 3.23. Ruang Depan Museum Jamu ...................................................
38
vii
Laporan Kinerja 2016
Gambar 3.24. Ruang Bahan Jamu Museum Jamu .........................................
38
Gambar 3.25. Ruang Budaya Museum Jamu .................................................
39
Gambar 3.26. Ruang Poduk Jamu Museum Jamu .......................................... 39 Gambar 3.27. Ruang Naskah Kuno Museum Jamu ........................................
40
Gambar 3.28. Ruang Prestasi Musem Jamu ................................................... 40 Gambar 3.29. Pemutaran Video Profil dan Paparan Singkat B2P2TOOT ........ 41 Gambar 3.30. Tanaman Obat Dari Luar di Adaptasikan di Rumah Kaca ........ 41 Gambar 3.31. Kunjungan Menkes di Stand B2P2TOOT Pada Waktu Hari Kesehatan Nasional .................................................................. 43 Gambar 3.32. Buku Pohon Keilmuan Kesehatan Tardisional Indonesia .......
44
Gambar 3.33. Klinik Saintifikasi Jamu ruma Riset Jamu Hortus Medicus .......
45
Gambar 3.34. Griya Jamu ..............................................................................
45
Gambar 3.35. Jumlah Kunjungan Pasien Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus ...................................................... 46 Gambar 3.36. Buku Tujuh Ramuan Saintifik ...................................................
47
Gambar 3.37. Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu ......................................... 47 Gambar 3.38. Pendidikan dan Pelatihan Saintifikasi Jamu .............................
48
Gambar 3.39. Pembinaan Petani ....................................................................
48
Gambar 3.40. Penanaman Pohon Dalam Rangka HKN .................................. 49 Gambar 3.41. Pemberian Bibit Tanaman Obat Oleh Ketua Komisi IX DPR RI ke Petani Binaan ...................................................................... 49 Gambar 3.42. Catatan Ketua Komisi IX DPR RI .............................................
50
Gambar 3.43. Kunjungan Jarlitbangkes ..........................................................
50
Gambar 3.44
Penanaman Pohon Dalam Rangka Jarlitbangkes ....................
51
Gambar 3.45
Salah Satu Kegiatan Hari Kesehatan Nasional B2P2TOOT Tahun 2016 .............................................................................. 51
viii
Laporan Kinerja 2016
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 2.
Rekomendasi Kebijakan Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 3.
Daftar Usulan Paten B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 4.
Judul Makalah Yang Disampaikan Pada Seminar,B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 5.
Judul Makalah Yang DImuat Pada Prosiding, B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 6.
Daftar Pegawai Yang Mengikuti Pelatihan Manajemen, B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 7.
Daftar Pegawai Yang Mengikuti Pelatihan Fungsional, B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 8.
Daftar Pegawai Yang Mengikuti Workshop di Luar Negeri, B2P2TOOT Tahun 2016
ix
Laporan Kinerja 2016
DAFTAR SINGKATAN Apt ASN BAP BPOM BRCA B2P2TOOT
: : : : : :
CBE DEA Diklat Dinkes DMBA induksi DPR RI dr Dr Drh Drs FKG Hattra HKN HPT HPV IKK Ir IVA Jarlitbangkes Korwil KTO LIPI LKj MIP MP M.Biotech M.Farm M.Hum
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Apoteker Aparatur Sipil Negara Benzil Amino Purin Badan Pengawas Obat dan Makanan Breast Cancer Suspectibillity Gen Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Clinical Breast Examination Diploma D’etundes Approfondies Pendidikan dan Pelatihan Dinas Kesehatan Dimetylbenz Antrasen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dokter Doktor Dokter Hewan Dokterandes Fakultas Kedokteran Gigi Penyehat Tradisional Hari Kesehatan Nasional Hama Penyakit Tanaman Human Papiloma Virus Indicator Kinerja Kegiatan Insinyur Inspeksi Visual Asam Asetat Jaringan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Koordinator Wilayah Kebun Tanaman Obat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Laporan Kinerja Magister Ilmu Pemerintahan Magister Pertanian Magister Biotech Magister Farmasi Magister Humaniora
x
Laporan Kinerja 2016
M.Kes M.Sc M.Si PGE 2 Ph.D PKK PNS PPPK Prof PTM Renja Ristoja RKAKL RRJ RSGM SADANIS SE Sirkesnas ST S.Hut S.Farm SP S.Si RKP TOI TOOT USU WKJ
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Magister Kesehatan Magister Science Magister Sains Prostalgandin E 2 Philosophy Doctor Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Pegawai Negeri Sipil Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Professor Penyakit Tidak Menular Rencana Kerja Riset Tumbuhan Obat dan Jamu Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga Rumah Riset Jamu Rumah Sakit Gigi Mulut Pemeriksaan Payudara Secara Klinis Sarjana Ekonomi Survei Indikator Kesehatan Nasional Sarjana Teknik Sarjana Kehutanan Sarjana Farmasi Sarjana Pertanian Sarjana Sains Rencana Kerja Pemerintah Tumbuhan Obat Indonesia Tanaman Obat dan Obat Tradisional Universitas Sumatera Utara Wisata Kesehatan Jamu
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Visi dan Misi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) mempunyai; Visi ; Masyarakat sehat dengan jamu yang aman, berkhasiat dan bermutu. Misi; 1. Meningkatkan mutu litbang 2. Mengembangkan hasil litbang 3. Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang Nilai-nilai (LITBANG); 1. Loyal. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka loyalitas dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Integritas. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- memiliki integritas yang tinggi, profesional dan jujur, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, untuk mendukung penyelenggaraan litbangkes yang bermutu. 3. Tanggung Jawab. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOTmemiliki kesadaran yang tinggi akan setiap tindakannya untuk menjunjung tinggi martabat diri dan organisasi. 4. Berbagi. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- mampu saling memberi, saling menghargai, dan bekerja dalam tim, untuk menjalankan misi organisasi. 5. Amanah. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- mampu menjalankan amanah yang dibebankan pada dirinya dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, untuk keberhasilan misi organisasi. 6. Niatkan Ibadah. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOTdalam menjalankan tugas kelembagaan diniatkan dalam rangka menjalankan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 7. Goal oriented. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOTmengarahkan semua pola pikir, pola sikap dan pola tindak untuk memajukan Badan Litbang Kesehatan, sebagai lokomotif pembangunan kesehatan.
1
Laporan Kinerja 2016
B. Latar Belakang Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Pasal 47 menyebutkan bahwa upaya Kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Dan, Pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian integral dari penyelenggaraan upaya kesehatan (Pasal 48). Obat tradisional atau yang popular disebut jamu, merupakan salah satu modalitas dalam upaya kesehatan. Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan dalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan atau pemeliharaan kesehatan, tetap dijaga kelestariannya (Pasal 100). Sebagai penjabaran dari Undang-undang Kesehatan terutama Pasal 53, yang menyebutkan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah, maka telah lahir Peraturan Pemerintah tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Pada pasal 66 menyebutkan bahwa Litbang (Pelayanan Kesehatan Tradisional) dilakukan berbasis/tidak berbasis pelayanan, diarahkan untuk meningkatkan keamanan, manfaat dan kualitas pelayanan, serta dilaksanakan tenaga kesehatan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan tradisional.
Sejalan dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang selanjutnya disebut B2P2TOOT, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/Menkes/Per/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional telah melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang tanaman obat dan obat tradisional. Kegiatan penelitian dan pengembangan dilakukan dari sisi hulu sampai hilir, pembibitan tanaman obat, budidaya tanaman obat, pasca panen, formulasi hingga penelitian pelayanan. Pada bidang penelitian pelayanan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor; 003 Tahun 2010 tentang Saintikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan, Klinik B2P2TOOT ditetapkan sebagai Klinik Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan atau Klinik Saintifikasi Jamu. Tujuan saintifikasi
2
Laporan Kinerja 2016
jamu salah satunya untuk memberikan landasan ilmiah (evidence based) penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut azas-azas good governance dalam tata kelola kepemerintahan seperti azas transparan, akuntabel, efektif, efisien menjadi dasar dalam pelaksanaan program. Salah satu azas yang tertuang dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, adalah azas akuntabilitas, yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundangan yang berlaku terkait akuntabilitas meliputi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Bentuk akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam Penyusunan Laporan Kinerja. Laporan kinerja (LKj) disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban B2P2TOOT dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2016 dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, dan sekaligus sebagai alat kendali pemacu peningkatan kinerja, serta sebagai sarana untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan (stake holders).
C. Tujuan Penyusunan LKj B2P2TOOT Tahun 2016 mempunyai tujuan umum untuk: 1. Memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, 2. Memberikan pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2016 dan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, 3. Alat kendali pemacu peningkatan kinerja,
3
Laporan Kinerja 2016
4. Sarana untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan. Sedangkan tujuan khusus untuk memberikan laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban anggaran tahun 2016.
D. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/Menkes/Per/VII/2006 tentang Pembentukan Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional. KEPALA KEPALA BAGIAN TATA USAHA INSTALASI KEPALA SUB BAGIAN UMUM
KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
KEPALA BIDANG PROGRAM, KERJASAMA & INFORMASI
KEPALA BIDANG PELAYANAN PENELITIAN KEPALA SEKSI PELAYANAN TEKNIS
KEPALA SEKSI PROGRAM DAN EVALUASI
KEPALA SEKSI SARANA PENELITIAN
KEPALA SEKSI KERJASAMA DAN INFORMASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar.1.1. Struktur Organisasi B2P2TOOT
4
Laporan Kinerja 2016
Tugas yang diemban adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. Untuk melaksanakan tugas tersebut B2P2TOOT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan/atau pengembangan tanaman obat dan obat tradisional; b. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, dan adaptasi plasma nutfah tanaman obat; c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah tanaman obat; d. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan bahan baku obat tradisional; e. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan di bidang tanaman obat dan obat tradisional; f. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat tradisional; g. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, paska panen, analisa, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional; h. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumahtangga. E. Sistematika Penyajian Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran BAB I Pendahuluan; visi dan misi, latar belakang, tujuan, tugas pokok dan fungsi organisasi BAB II Perencaaan Kinerja; perencanaan kinerja dan perjanjian kinerja
5
Laporan Kinerja 2016
BAB III Akuntabilitas Kinerja; capaian kinerja, realisasi anggaran, sumber daya manusia, sumber daya sarana dan prasarana, inovasi/terobosan BAB IV Penutup; simpulan umum dan capaian organisasi dan arah perbaikan di masa mendatang
6
Laporan Kinerja 2016
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja 1. Rencana Strategis Aturan yang berlaku di Kementerian Kesehatan, bahwa Rencana Strategis disusun pada tingkatan tertinggi di Kemenerian Kesehatan. Pada tataran Eselon I sebagai jabaran dari Rencana Strategis disusun Rencana Aksi Program, sedangkan pada tataran Eselon II disusun Rencana Aksi Kegiatan. Sesuai Rencana Strategi Kemenkes, kegiatan B2P2TOOT dilakukan untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan bidang tanaman obat dan obat tradisional, dengan indikator seperti tertuang dalam tabulasi dibawah ini: Tabel. 2.1. Target Indikator Kinerja B2P2TOOT Sesuai Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 Target Sasaran Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya Jumlah rekomendasi kebijakan 2 4 6 8 10 penelitian dan yang dihasilkan dari penelitian pengembangan di dan pengembangan di bidang bidang tanaman Tanaman Obat Dan Obat obat dan obat Tradisional tradisional Jumlah publikasi karya tulis 24 48 72 97 120 ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional
Dalam dokumen Renstra, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai indikator berupa Riset Kesehatan Nasional. Untuk pelaksanaannya dilakukan oleh satuan kerja yang ada dijajaran Badan Litbangkes. Oleh karenanya, B2P2TOOT selain melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang tanaman obat dan obat tradisional, juga melaksanakan Riset Kesehatan Nasional. Strategi yang disusun untuk mencapai kedua indikator tersebut dan melaksanakan Riset Kesehatan Nasional, meliputi:
7
Laporan Kinerja 2016
a. b. c. d. e.
Melaksanakan penyusunan rekomendasi kebijakan Melaksanakan penelitian dan pengembangan Melaksanakan penyusunan publikasi karya tulis ilmiah Melaksanakan riset kesehatan nasional Melaksanakan dukungan managemen
2. Rencana Kerja Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20152019 dan Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, perencanaan kinerja tahunan B2P2TOOT dituangkan pada dokumen Rencana Kerja K/L (Renja K/L) Tahun 2016. Dalam dokumen tersebut telah dilaksanakan Indikator Kinerja Kegiatan B2P2TOOT 2016 yang memuat target-target yang harus dicapai, seperti tertuang pada tabulasi dibawah ini; Tabel 2.2Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016
No 1. 2. 3. 4. 5.
Output
Target
Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV
2
Rp. 300.000.000,00
24
Rp. 1.175.000.000,00
20
Rp. 26.581.000.000,00
2
Rp. 23.578.000.000,00
10
Rp. 83.003.000.000,00 Rp. 134.637.000.000,00
Dukungan Layanan Manajemen Jumlah
Biaya
3. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga Setelah tersusun dokumen Rencana Kerja Kementerian Lembaga, selanjutnya disusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga. Besaran target dan alokasi anggaran pada setiap indikator kegiatan terlihat dalam tabulasi dibawah ini:
8
Laporan Kinerja 2016
Tabel 2.3Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga B2P2TOOT Tahun 2016
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Output
Target
Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal Hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV
2
Rp. 288.200.000,00
24
Rp. 1.055.010.000,00
20
Rp. 26.301.185.000,00
2
Rp. 22.496.522.000,00
10 12
Rp. 41.779.689.000,00 Rp. 14.390.474.000,00 Rp. 106.311.080.000,00
Dukungan layanan manajemen Layanan perkantoran Jumlah
Biaya
Pagu awal B2P2TOOT Tahun 2016 sebesar Rp. 106.311.080.000,00 yang terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp. 104.451.880.000,00 dan PNBP sebesar Rp. 1.859.400.000,00. Rincian anggaran tersebut meliputi: Belanja Pegawai sebesar Rp.6.864.109.000,00 Belanja Barang Rp. 84.007.115.000,00 dan Belanja Modal sebesar Rp. 15.439.856.000,00. B. Perjanjian Kinerja Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 telah dilakukan perjanjian kinerja oleh Kepala Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional kepada Kepala Badan Litbangkes. Perjanjian kinerja tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi hasil. Kinerja yang akan dicapai diukur dengan indikator dan target sesuai dengan tabulasi berikut:
9
Laporan Kinerja 2016
Tabel 2.4. Target Indikator sesuai dengan Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Kegiatan
Meningkatnya 1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari Penelitian dan penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan Pengembangan di obat tradisional Bidang TOOT 2. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional 3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional 4. Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV Terdapat 3 dokumen Perjanjian kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 yakni:
Target 2
24
20 2
1. Perjanjian Kinerja periode Januari 2016 antara Plt Kepala Badan Litbangkes dengan Kepala B2P2TOOT dengan anggaran sebesar Rp.106.311.080.000,00 2. Perjanjian Kinerja periode Februari 2016 antara Kepala Badan Litbangkes dengan Kepala B2P2TOOT dengan anggaran sebesar Rp.106.311.080.000,00 3. Perjanjian Kinerja periode Oktober 2016 antara Kepala Badan Litbangkes dengan Kepala B2P2TOOT dengan anggaran sebesar Rp.95.109.741.000,00
10
Laporan Kinerja 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Pada Tahun 2016 B2P2TOOT dapat mewujudkan sasaran strategis berupa meningkatnya Penelitian dan Pengembangan di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Keberhasilan tersebut dapat diukur melalui capaian kinerja yang tercantum dalam dokumen perjanjian kinerja dan indikator kinerja kegiatan (IKK). Capaian kinerja tertuang dalam tabulasi sebagai berikut; Tabel 3.1.Target dan CapaianIndikator KinerjaB2P2TOOT Tahun 2016 Sesuai Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 No 1 2
Indikator Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional
Target 2
Capaian 3
Kinerja 150%
24
3
12,5%
Sedangkan capaian kinerja sesuai dengan yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja, tertuang dalam tabulasi sebagai berikut: Tabel 3.2.Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja B2P2TOOT Tahun 2016 No 1 2 3 4
Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV
Target 2
Capaian 3
Kinerja 150%
24
3
12,5%
20
22
110%
2
2
100%
11
Laporan Kinerja 2016
Tabel 3.3.Perbandingan Target dan Capaian
Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014- 2016 No
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
1
Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional Jumlah Laporan status Kesehatan Masyarakat Hasil riset Kesehatan Nasional Wilayah IV
2 3 4
2014
2015
2016
T
C
T
C
T
C
-
-
2
2
2
3
20
42
24
2
24
3
-
-
-
-
20
22
6
6
-
-
2
2
T; Target, C; Capaian
Pada Tahun 2014 capaian publikasi karya tulis ilmiah > 100%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Tahun 2015 dan 2016. Hal ini karena definisi operasional yang berbeda. Tahun 2014 definisi operasional publikasi meliputi jumlah publikasi bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat pada media cetak dan elektronik baik nasional maupun internasional, tidak terbatas pada penulis pertama, termasuk publikasi pada seminar maupun prodising. Sementara sejak Tahun 2015 dibatasi pada penulis pertama dan tidak termasuk publikasi pada seminar maupun prosiding. Jabaran dari capaian masing-masing indikator tertuang dalam penjelasan dibawah ini. 1. Rekomendasi Kebijakan Capaian rekomendasi kebijakan sebesar 3 judul dari target 2 rekomendasi kebijakan. Ketiga judul tersebut meliputi: Tabel 3.4. Judul Rekomendasi KebijakanB2P2TOOT Tahun 2016 No 1
Judul Rekomendasi Kebijakan
2
Pembatasan penggunaan beberapa jenis tanaman berdampak negatif bagi kesehatan di masyarakat hasil Ristoja 2012 dan 2015. Pembatasan penggunaan tanaman purik atau kratom
3
Pemanfaatan jamu saintifik oleh masyarakat secara mandiri
Nama Peneliti Drs. Slamet Wahyono, M.Sc, Apt Drs. Slamet Wahyono, M.Sc, Apt dr. Peristiwan Widhi Astana
12
Laporan Kinerja 2016
Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi kebijakan, yakni; 1. Penyusunan prioritas topik naskah rekomendasi dilakukan untuk mendapatkan topik yang paling sesuai dan dibutuhkan dalam pengambilan kebijakan. a. Topik riset tumbuhan obat dan jamu terkait dengan perlu/tidaknya peningkatan kompetensi penyehat tradisional dan pelestarian pengetahuan/keterampilan, pemanfaatan tanaman budidaya atau liar, ramuan pendukung program Kemenkes b. Topik terkait intervensi pemberdayaan masyarakat 2. Setelah pertemuan penyusunan topik, dilakukan pertemuan sosialisasi format naskah rekomendasi tanggal 18 Oktober 2016 3. Pembahasan internal draft 1 tanggal 25-26 Oktober 2016 4. Pembahasan internal draft 2 tanggal 2 November 2016 5. Pembahasan final rekomendasi kebijakan 21-24 November 2016 2. Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Tanaman obat dan Obat Tradisional Yang dimuat di Media Cetak dan atau Elektronik Nasional dan Internasional Target publikasi yang tertuang dalam Penetapan Kinerja sebanyak 24 karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada media cetak atau elektronik, baik nasional maupun internasional. Capaiannya tidak cukup mengembirakan, karena tercapai 1 publikasi pada jurnal nasional dan 2 pada jurnal internasional. Artikel yang dimuat pada jurnal nasional sebagai berikut:
Tabel 3.5. Judul Artikel Ilmiah di Bidang TOOT yang Dipublikasikan dalam Jurnal Nasional Tahun 2016 No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi 1
Skrining primer ISSR untuk autentikasi pegagan (Centella asiatica (L) Urb)
Dyah Subositi
Buletin Plasma Nutfah
Sedangkan artikel yang dimuat dalam jurnal internasional meliputi;
13
Laporan Kinerja 2016
Tabel 3.6. Judul Artikel Ilmiah di Bidang TOOT yang Dipublikasikan dalam Jurnal InternasionalTahun 2016 No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi 1
Clinical trial of osteoartritis jamu formula compare to piroxicam
dr. Danang Ardianto
2
The effect of Benzil Amino Purin (BAP) and gibberellin with in vitro seedling growth of pulesari (Alyxia reinwardtii Bl)
Heru Sudrajat, SP, MP
Health Science Journal of Indonesia Vol. 7 No. 2 December 2016 Health Science Journal of Indonesia Vol. 7 No. 2 December 2016
Beberapa kegiatan yang terkait dengan publikasi 1. Penyusunan artikel untuk jurnal terakreditasi tanggal 20 Mei 2016 di Gedung Diklat B2P2TOOT 2. Pertemuan pembahasan dan review drfat artikel ilmiah oleh pakar tanggal 23-24 Juni di Gedung Diklat B2P2TOOT. Hasil pertemuan artikel yang sudah direview dan siap dikirim. Walaupun artikel yang dimuat pada pada media cetak maupun elektronik tidak cukup mengembirakan, namun ada beberapa makalah yang disampaikan pada seminar. Rendahnya tingkat capaian publikasi yang dimuat pada media cetak nasional dan internasional di B2P2TOOT salah satunya dikarenakan belum memiliki jurnal yang terakreditasi. Tabel 3.7 Jurnal di lingkungan B2P2TOOT No 1
Nama Jurnal Jurnal Tanaman Obat Indonesia
Tahun akreditasi -
Upaya sedang dan terus akan dilakukan agar Jurnal Tanaman Obat Indonesia mendapatkan akreditasi, sebagai berikut;
Workshop penulisan artikel ilmiah dengan mengundang reviewer Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia tanggal 29-31 Maret 2016
Workshop penulisan publikasi ilmiah berbasis Online Journal Systems tanggal 11-12 Februari 2016, dengan narasumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Sekretariat Badan Litban Kesehatan.
Mengoptimalkan system untuk Open Journal System Tumbuhan Obat Indonesia
14
Laporan Kinerja 2016
Gambar 3.1. Kegiatan Workshop Online Journal Systems 3. Hasil Penelitiandan Pengembangan Yang Dihasilkan di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Sebanyak 24 judul penelitian sudah dinyatakan layak untuk dibiayai pada Tahun 2016, namun dikarenakan adanya ketidakpastian pembiayaan maka beberapa penelitian terpaksa dihentikan. Dari target sebanyak 20 tercapai 22 penelitian. Namun tidak semua penelitian menghasilkan laporan akhir. Judul dan capaian penelitian Tahun 2016 terlihat pada tabulasi dibawah ini; Tabel 3.8. Hasil Litbang Bidang TOOT Tahun 2016
No 1 2
Judul penelitian Ketua Penelitian Standarisasi Tanaman Obat Daun Ungu Dyah Subositi, M.Sc Standarisasi Tanaman Obat Adas Bakti Samsu Adi, M.Si
Keterangan Laporan Lengkap Laporan Lengkap
3
Standarisasi Tanaman Obat Iler
Heru Sudrajad, MP
Laporan Lengkap
4
Uji Praklinik Formula Jamu Diabetus Hasil ristoja Studi Klinis Perbandingan Dua Sediaan Formula Jamu Hiperuresemia Studi Klinis Ramuan Jamu Untuk Alergi Observasi Klinis Ramuan Jamu Untuk Hiperuresemia Observasi Klinis sediaan Jamu Penurun Berat Badan Studi Klinis Formula Jamu Hipertensi Ringan Uji Klinik Ramuan Jamu Obesitas dibandingkan dengan obat standar
Ika Yanti MS, M.Sc
Laporan Lengkap
dr. Agus Triyono
Laporan Lengkap
dr. Fajar Novianto
Laporan Lengkap
dr. Ulfa Fitriani
Laporan Lengkap
dr. Zuraida Zulkarnain
Laporan Lengkap
dr. Ulfatun Nisa
Laporan Lengkap
dr. Danang ardiyanto
Laporan Lengkap
5 6 7 8 9 10
15
Laporan Kinerja 2016
No 11
Ketua Penelitian dr. Widhi Astana
Keterangan Laporan Lengkap
Fanie Indramustofa, SE, M.Si
Laporan Lengkap
13
Judul penelitian Uji Klinis Ramuan 2 Jamu Hiperglikemia Dibanding Metformin Studi Efektifitas Intervensi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan TO di Kab. Grobogan Analisis Lanjut Ristoja
Laporan Lengkap
14
Standarisasi Tanaman Obat Kelembak
Drs. Slamet Wahyono, M.Sc, Apt Nurul Husniyati L, SP
15
Standarisasi Tanaman Obat Bidara Upas Standarisasi Tanaman Obat Daun Duduk Standarisasi Tanaman Obat Tapak Liman Uji Praklinik Aktivitas dan Toksisitas Ramuan Jamu Selfalgia Studi Praklinik Potensi Relaksan Otot
Sampai proses pengumpulan data Wahyu Joko P, M.Sc Sampai proses pengumpulan data Fauzi, MP Sampai proses pengumpulan data Harto Widodo, M.Biotech Sampai proses pengumpulan data Nuning Rahmawati, Sampai proses M.Sc, Apt pengumpulan data Drh. Galuh Ratnawati Sampai proses pengumpulan data Rohmat Mujahid, M.Sc, Sampai proses Apt persiapan Saryanto, S.Farm, Apt Sampai proses persiapan Awal Kusumadewi, M.Si, Sampai proses Apt persiapan Nita Supriyati, M.Biotech Diefisiensi seluruh dana Drs. Slamet Wahyono, Diefisiensi seluruh Apt, M.Si dana
12
16 17 18 19 20 21 22 23 24
Riset Standarisasi Bahan Jamu Dari Brotowali Uji Praklinik Formula Jamu Hipertensi Hasil ristoja Pengembangan Sediaan Jamu Hiperkolesterolemia Riset Standarisasi Bahan Jamu Dari Herba Rumput Mutiara dan Kemuning Penelitian Formulasi Sediaan Jamu Hipertensi
Dari 24 judul penelitian yang terlaksanakan, sebanyak 13 judul selesai sampai laporan akhir, 6 judul sampai pada proses pengumpulan data, dan 3 judul sampai pada proses persiapan. Penelitian yang tidak selesai hanya diperoleh laporan kegiatan. Dua penelitian tidak dilaksanakan karena pada tahap efisiensi dilakukan belum ada kegiatan sama sekali atau belum ada anggaran yang direalisasikan. Untuk mendukung terlaksananya penelitian, telah dilakukan kegiatan pendampingan sebagai berikut; a. Penajaman topik penelitian bersama dengan program, dimaksudnya untuk lebih melihat lagi proposal yang telah disusun dengan kebutuhan program, 16
Laporan Kinerja 2016
b. Pertemuan monitoring dan evaluasi kegiatan litbang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Mekanismenya, setiap ketua pelaksana memaparkan penelitian yang akan dilaksanakan, termasuk identifikasi masalah yang ditemui dilapangan, dan upaya pemecahannya. c. Sosialisasi protokol Penelitian Uji Klinik Multicenter Randomized Control Trial, (no blinding) Ramuan Jamu Dibanding Obat Standar, kepada dokter saintifikasi jamu, tanggal 2-4 Juni 2016 di Surakarta. Ini dilakukan khusus untuk membahas penelitian Randomized Control Trial (uji acak terkendali). d. Evaluasi riset multicenter saintifikasi jamu tanggal 21-22 November 2016 di Surakarta dilakukan terhadap penelitian Randomized Control Trial (uji acak terkendali). e. Pembahasan penelitian terkait dengan efisiensi anggaran yang menyebabkan beberapa penelitian tidak selesai sampai tahap akhir. f. Pendampingan pelaksanaan penelitian terutama penelitian Randomized Control Trial, dilaksanakan di center penelitian, oleh Komite Nasional Saintifikasi Jamu dan peneliti B2P2TOOT, Penelitian lain berupa analisis lanjut Riset Tumbuhan Obat dan Jamu telah dilakukan. Kegiatannya meliputi: a. Penyusunan panduan analisis lanjut b. Sosialisasi analisis lanjut ke perguruan tinggi melalu mekanisme pengiriman buku panduan dan email c. Seleksi proposal internal d. Seleksi proposal dengan mengundang pakar e. Seleksi proposal dengan mengundang peneliti dan pakar, dengan output protokol yang didanai sesuai masukan pakar, termasuk membahas kesesuaian anggaran. f. Dari sebanyak 104 proposal yang dikirimkan dari perguruan tinggi, terseleksi sebanyak 53 proposal analisis lanjut. g. Pendampingan dalam pelaksanaan analisis lanjut ke lapangan dalam bentuk supervisi dan ketepatan dalam penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran h. Pertemuan penyusunan laporan akhir dan diseminasi hasil analisis lanjut dilaksanakan di Yogyakarta, 14-18 November 2016. Output sebanyak 53 laporan akhir dan draft publikasi
17
Laporan Kinerja 2016
Tabel. 3.9 Judul Analisis Lanjut Ristoja B2P2TOOT Tahun 2016 No
Judul Penelitian
I. Universitas Ahmad Dahlan 1. Uji In Vivo Efektifitas dan Mekanisme Aksi Ramuan Gagal Ginjal Akibat Komplikasi Diabetes dari Pengobat Tradisional (Batra) Asli Kaliputih, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah II. Universitas Andalas 2. Etiologi Penyakit dan Pengobatan dengan Menggunakan Tumbuhan dan Ramuan dalam Sistem Kosmologi Etnis Minangkabau 3. Tawa Nan Ampek dan Epat Ngarubeijat Laggek : Etnofarmakologi Minangkabau dan Mentawai dalam Kajian Strukturalisme 4. Karakterisasi Morfologis dan Genetik Beberapa Varian Etlingera elatior (Jack.) R.M.Sm. (Zingiberaceae), Tumbuhan Obat Potensial Sumatera Barat 5. Kajian Bioaktivitas Antimikroba dan Kandungan Kimia Tumbuhan Paku Kunyit (Sphaerostephanos polycarpus (Bl.) Copel)
Ketua Pelaksana Dr. Kintoko, M.Sc., Apt. Dr. Syahrizal, M.Si Dr. Zainal Arifin, M.Hum Prof. Dr. Syamsuardi, M.Sc. Prof. Dr. Dayar Arbain, Apt.
III. Universitas Hasanuddin 6. Skrining Aktivitas Antikanker Beberapa Tumbuhan Obat yang Abdul Rahim, S.Si., digunakan dalam Ramuan Obat Antikanker Berbasis Kearifan Lokal M.Si., Apt Etnis di Sulawesi Selatan 7. Tinjauan Farmakologi In Vitro dan In Vivo: Tanaman Obat dan Ramuan Prof. Dr. Elly Antidiabetes Berbasis Kearifan Lokal Etnis Sulawesi Selatan Wahyudin, DEA, Apt. 8. Penelusuran Senyawa Anti Myobacterium tuberculosis dan TB-MDR Dr. Herlina Rante, pada Tanaman dalam Ramuan Obat Muntah Darah pada Etnis S.Si., M.Si., Apt. Masyarakat di Sulawesi Selatan 9. Uji Aktivitas Beberapa Tanaman Obat yang Digunakan oleh Etnis di Dra. Rosany Tayeb, Sulawesi Selatan sebagai Antihiperglikemik M.Si., Apt. 10. Uji Efektivitas Ramuan Tradisional Batra dari Kecamatan Sekko Aminullah, M.Farm, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan sebagai Profertilitas secara in Sc., Apt vitro IV. Universitas Jember 11. Studi Bioaktivitas Imunomodulator Ramuan Ron-Ronan dari Madura Endah P, M.Sc., Apt 12. Pengembangan Metigi (Vaccinium varingiaefolium) sebagai Salah Satu Indah Yulia Ningsih, Tumbuhan Suku Tengger yang Digunakan untuk Jamu Pegal Linu S.Farm, M.Farm, Apt. 13. Profil Metabolit dan DNA Tumbuhan Obat untuk Diabetes Mellitus pada Etnis di Jawa Timur V. Universitas Khairun 14. Pengembangan Tanaman Obat Langka Etnis Sawai Melalui Kebun Obat Batra Di Pulau Halmahera, Maluku Utara 15. Domestikasi Dan Analisis Komponen Fitokimia Tumbuhan Galuri (Laportea documana) Suku Togutil Sebagai Potensi Dalam Pengobatan Pasca Stroke 16. Domestikasi Tumbuhan Obat Luja (Peristrophe bivalvis Merrill) Melalui Pendekatan Uji Respon Pertumbuhan Terhadap Intensitas Cahaya
Lestyo W, S.Si., Apt., M.Farm Buhari Umasugi, SP., M.Sc Dr. Ir. Sri Soernarsih, DAS., M.Si Abdul Rahmat Mandea, SP., MP
18
Laporan Kinerja 2016
No
Judul Penelitian
17. Potensi Antimalaria dari Beberapa Tumbuhan Obat Asal Etnis Maluku Utara VI. Universitas Lambung Mangkurat 18. Riset Khusus Pengembangan Teknik Budidaya Tanaman Obat Berbasis Masyarakat Sekitar Hutan Pada Beberapa Etnis Di Wilayah HSS & Tapin Kalsel VII. Universitas Mataram 19. Etiologi, Diagnosis, Pelabelan Penyakit dan Perawatan Kesehatan dengan Menggunakan Tumbuhan dan Jamu oleh Battra di Suku Sasak 20. Etnomedisin Ekofisiologi Konservasi dan Teknik Budidaya Tumbuhan (Caesalpinia bonduc L.) Sebagai Alternatif Obat Tradisional Etnis mBojo NTB 21. Potensi Ramuan Kencing Manis dari Lombok: Kajian Uji Toksisitas dan Aktivitas Antidiabetik In Vivo pada Tikus yang Diinduksi Nikotinamid dan Streptozotocin VIII. Universitas Mulawarman 22. Formulasi Sediaan Emulgel Berbahan Aktif Ekstrak Daun Sepabang (Melastoma malabathricum L.) Asal Etnis Dayak Bahau dan Etnis Abai di Kalimantan untuk Pengobatan Stomatitis Pada Mukosa Mulut dan Impetigo pada Kulit 23. Uji Praklinik pada 10 Tumbuhan Obat yang Berkhasiat Antihipertensi secara Etnobotani untuk Pembuktian Secara Ilmiah Hasil Ristoja tahun 2012 dan 2015 di Kaltim dan Kaltara 24. Uji Khasiat secara in vitro Beberapa Jenis Tanaman Obat Terseleksi sebagai Bahan Perawatan Kecantikan 25. Uji Aktivitas Antiinflamasi pada Lima Tumbuhan Obat Berdasarkan Data Etnobotani Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) 2015 di Kalimantan Utara 26. Uji Praklinik Spasmolitik dan Antispasmodik Saluran Nafas Secara in Vitro untuk Membuktikan secara ilmiah 5 jenis Tumbuhan untuk Asma 27. Uji Praklinik dan Pengembangan Formulasi sediaaan Tablet Ekstrak Terstandard Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine americana (Aubl) Merr) untuk Antidiabetes Oral 28. Aktivitas Antidiabetes dari Tumbuhan Obat Terseleksi Berbasis Informasi Etnofarmakologi Masyarakat Lokal di Kalimantan Timur 29. Potensi Antimikroba, Spasmolitik dan Antispasmodik Tumbuhan Obat yang Berkhasiat Antidiare secara Etnobotani pada Suku Abai di Kalimantan Utara 30. Sediaan Nanoemulgel Daun Pidada Merah (Sonneratia caseolaris L.) sebagai Anti Jerawat 31. Aktivitas Antimikroba dan Analisis Bio Autobiografi Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Tumbuhan Etnomedisin Kalimantan Berdasarkan Data Ristoja IX. Universitas Negeri Makasar 32. Skrining Fitokimia Senyawa Aktif Tumbuhan Obat Antiluka Masyarakat Etnis di Sulawesi Barat
Ketua Pelaksana Nurhasanah, S.Si, M.Si. Siti Hamidah, S. Hut., MP Dr. Syafruddin, MS Prof. Dr. Ir. A. Farid Hemon, M.Sc dr. Nurhidayati, M.Kes. Nur Mita, S.Si, M.Si, Apt. Dr.dr. Sjarif Ismail., M.Kes Prof. Enos Tangke, Ph.D Dr. dr. Swandani Paramita, M.Kes dr. Emil B. Moerad, Sp.P Aditya Fridayanti, S.Farm, M.Farm, Apt. Irawan Wijaya Kusuma, PhD Dr. dr. Nataniel Tandirogang, M.Si Hajrah, S. Farm., M.Si., Apt. Dr. dr. Yadi, M.Si
Dr. Alimuddin Ali, S.Si, M.Si.
19
Laporan Kinerja 2016
No
Judul Penelitian
X. Universitas Nusa Cendana 33. Budidaya Dan Konservasi Tanaman Obat Sulit Dari Etnis Bunaq, Manggarai-Kempo Dan Kambera Di Provinsi Nusa Tenggara Timur secara In Situ 34. Penapisan Kandidat Bahan Aktif Anti Bakteri, Anti Oksidan dan Anti Kanker dari Tumbuhan Obat Beberapa Etnis di Pulau Timor. XI. Universitas Palangkaraya 35. Aktivitas Anti Tumor Payudara Ekstrak Tumbuhan yang digunakan oleh Etnis Dayak Kalimantan Tengah pada Mencit yang diinduksi DMBA XII. Universitas Riau 36. Bioprospeksi Ramuan Panjang Umur Warisan Leluhur Masyarakat Melayu Lingga Kepulauan Riau sebagai Imunomodulator dan Antioksidan 37. Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder Dari Tanaman Plectranthus amboinicuslour Sebagai Inhibitor Sintesis PGE2 XIII. Universitas Sriwijaya 38. Analisis Perubahan Ekspresi Gen Pada Saccharomyces cerevisiae Sebagai Efek Antiproliferasi Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Menggunakan DNA Microarray Analysis 39. Eksplorasi Metabolit Sekunder Bersifat Bioaktif dari Fungi sebagai Upaya Pengembangan Obat Asal Tumbuhan dan Melestarikan Tumbuhan Obat Langka Lima Etnis Sumatera Selatan 40. Pengembangan Obat Tradisional Etnis Ogan Sebagai Sumber Antibiotik Baru Untuk Penyakit Gastroenteritis 41. Skrining Fitokimia Aktivitas Antioksidan dan Antibanketri dari Ekstrak Tumbuhan Obat Etnis Musi di Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatera Selatan 42. Eksplorasi Bahan Bioaktif dan senyawa anti bakteri dari tumbuhan obat untuk penyakit Infeksi Kulit dan Diare di Etnis Meranjat Sumatera Selatan XIV. Universitas Sumatera Utara 43. Mengeksplorasi Pengetahuan “Namalo” pada Masyarakat Batak Toba dalam Melakukan Pengobatan di Kabupaten Tobasamosir Propinsi Sumatera Utara 44. Efektifitas Antioksidan Psidium guajava L. terhadap Stomatitis Aftosa Rekuner (SAR) Tipe Minor Pada Pasien RSGM FKG USU 45. Potensi Sirompas Para (Mikania micrantha) sebagai salah satu Tumbuhan Obat Ramuan Pengobatan Malaria XV. Universitas Syiah Kuala 46. Kajian Fitokimia dan Pengembangan Obat Kanker Dari Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt) Provinsi Aceh 47. Kajian Fitokimia dan Antimikrobial Tumbuhan Obat Berbasis Etnis di Provinsi Aceh XVI. Universitas Tanjungpura 48. Konsep Sehat, Sakit, dan Obat Menurut Falsafah Pengobatan Orang Dayak Kebahan di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat
Ketua Pelaksana Ir. Yosep Seran Mau, M.Sc. Ph.D Dr. Suwari, M.Si Dr. Liswara Neneng, M.Si Dr. Fitmawati, M.Si Dr Hilwan Yuda Teruna, M.Si, Apt. Hermansyah, S.Si., M.Si., PhD Dr.Hary Widjajanti, M.Si Dr. Elfita, M.Si Dr. Muharni, M.Si Dr. Salni, M.Si
Dra. Ria Manurung, M. Si Dr. Wilda HafniLubis, drg, M.Si Dr. Dra. Ir. Chairani H, MS Dr. Binawati Ginting, M.S Risa Nursanty, M.Si
Dr. Herlan, S.Sos, M.Si 20
Laporan Kinerja 2016
No
Judul Penelitian
Ketua Pelaksana
49. Sistem Pengetahuan Battra Dayak Kantu’ Terhadap Tanaman Obat Dr. Fatmawati, M.Si Kratom (Nyarugan). Studi di Desa Nanga Awin Kabupaten Kapuas Hulu 50. Model Pertumbuhan Akar Kuning Coscinium fenestratum (Gaertn.) Dr. Ir. Iman Colebr di Habitat Alam Sebagai Dasar Pengembangan Teknik Suswanto, MP Budidaya Bagi Masyarakat 51. Potensi Tanaman Endemik Etnis Dayak Sekajang di Kalimantan Barat Pratiwi A, M.Sc., Apt Sebagai Agen Analgesik Antiinflamasi 52. Elusidasi struktur senyawa metabolit sekunder dari genus Lygodium Dr. Ari Widiyantoro asal Kalimantan Barat yang berpotensi sebagai hepatoprotektor XVII. Universitas Udayana 53. Penatalaksanaan Pengobatan Penyakit Kronis oleh Balian Usada pada Prof. Dr. A.A. Ngr Etnis Bali Anom Kumbara
4. Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV Dua penelitian Riset Kesehatan Nasional dilakukan pada Tahun 2016, yakni Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) dan Riset Penyakit Tidak Menular (Riset PTM). Sirkesnas dimaksudkan: a. Untuk memperoleh informasi terkini tentang pencapaian indikator pembangunan kesehatan dalam Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 secara nasional, b. Memperoleh informasi terkini tentang pencapaian indikator pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 secara nasional. Sedangkan Riset PTM dimaksudkan untuk; a. Mendapatkan prevalensi tumor payudara (SADANIS/CBE positif). b. Mendapatkan prevalensi lesi prakanker serviks (IVA positif). c. Mendapatkan karakteristik demografi subyek penelitian dengan tumor payudara dan lesi prakanker serviks d. Mendapatkan proporsifaktor risiko bersama dan faktor risiko spesifik pada subyek penelitian dengan tumor payudara dan lesi prakanker serviks. e. Mendapatkan proporsi kasus baru kanker payudara dan serviks. f. Mendapatkan proporsi kasus lama kanker payudara dan serviks. g. Mendapatkan proporsi subjek dengan riwayat keluarga kanker payudara dan ovarium dengan penanda BRCA positif. h. Mendapatkan gambaran tipe HPV pada serviks Kedua riset, di B2P2TOOT baik Sirkesnas maupun Riset PTM dilaksanakan di 7 provinsi, yakni; Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan 21
Laporan Kinerja 2016
Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat. Representasi kedua riset adalah nasional, laporan yang disusun adalah laporan tingkat nasional bukan wilayah atau provinsi, jadi sebagai Koordinator Wilayah 4 laporan yang disampaikan bukan laporan penelitian namun berupa laporan pelaksanaan kegiatan. Table 3.10. Judul Laporan Kegiatan Status Kesehatan Masyarakat No 1 2
Judul Laporan
Nama Peneliti
Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional Akhmad Saikhu, SKM, M.ScPH Laporan Riset Penyakit Tidak Menular Junediyono, SKM, MKM
Tahapan riset telah ditata, ada yang dilaksanakan sebelum dan setelah bulan puasa tergantung karakteristik kegiatannya. Kegiatan pengumpulan data Riset PTM misalnya, karena ada pengambilan darah maka dilaksanakan setelah puasa. Jadwal pada setiap kegiatan terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.11Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Riskesnas No
Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5
Training Of Trainer Rapat Koordinasi Teknis Rekrutmen Enumerator Training Centre Pengumpulan Data
6
Penyusunan laporan
Sirkesnas
Riset PTM
13 – 19 Maret 2016 5 - 27 April 2016 3 April – 13 Mei 2016 9-22 Mei 2016 Juni 2016
19 – 24 Maret 2016 6 - 19 Mei 2016 3 April – 27 Mei 2016 21 – 31 Juli 2016 8 Agustus – 2 September 2016 23 – 26 November 2016
B. Realisasi Anggaran Selama kurun waktu satu tahun, karena adanya ketidakpastian penerimaan negara, maka anggaran mengalami beberapa kali revisi efisiensi. Satu sisi efisiensi membuat beberapa kegiatan dirasionalisasi tapi sisi yang lain membantu dalam besaran capaian realisasi. Realisasi anggaran tercapai Rp.51.453.459.429,00 dari pagu Rp. 58.679.324.000,00 atau sebesar 87,7%. Besaran capaian realisasi anggaran dikaitkan dengan target per Indikator Kinerja Kegiatan dapat terlihat pada tabel berikut:
22
Laporan Kinerja 2016
Tabel 3.12. Realisasi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016 Indikator Rekomendasi kebijakan bidang TOOT Publikasi bidang TOOT yang dimuat dalam jurnal nasional dan internasional baik cetak maupun elektronik Hasil penelitian bidang TOOT Laporan Status Hasil Kesehatan Masyarakat
RKAKL Target Anggaran (ribuan) 2 288.200
Pasca Efisiensi Target Anggaran (ribuan) 2 56.190
Realisasi Capaian Anggaran (ribuan) 2 52.860
24
1.055.010
24
231.660
3
193.181
20 2
26.301.185 22.496.522
22 2
15.361.751 14.838.493
24 2
12.675.608 14.066.128
Sedangkan realisiasi berdasarkan output pada RKAKL seperti tertuang dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.13. Capaian Realisasi Anggaran Per Output RKAKL B2P2TOOT Tahun 2016 No
Output Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari Litbang Bidang TOOT
1 2 3 4 5 A B C 6 A B
Publikasi informasi bidang TOOT Hasil Litbang Bidang TOOT Laporan Status Kesehatan Masyarakat Dukungan managemen Peralatan dan mesin Gedung dan bangunan Layanan internal organisasi Layanan perkantoran Gaji Operasional
Indkator Target Capaian 2
3
24
% 150
Semula
Anggaran (dalam ribuan) Efisiensi Realisasi
%
288.200
56.190
52.860
94
3
1.055.010
231.660
193.181
83
20
22
26.301.185
15.361.751
12.675.608
82
2
2
22.496.522
14.838.493
14.066.128
94
10
10
41.779.689 9.939.713 4.202.563
14.803.413 171.805 2.117.042
13.002.531 159.227 1.985.037
87
27.637.413
12.514.765
10.858.266
13.390.474 13.387.817 6.864.109 6.744.253 7.526.365 6.643.564 106.311.080 58.679.324
11.243.166 5.555.421 5.887.745 51.453.459
100
23
81
87
Laporan Kinerja 2016
Dalam perjalanannya revisi dilakukan sampai 9 kali, seperti tertuang dalam tabulasi dibawah ini: Tabel 3.14. Revisi AnggaranB2P2TOOT Tahun 2016 No 1 2
3 4 5 6 7
8 9
Alasan Revisi Perubahan Pejabat Perbendaharaan Pengalihan sebagian Belanja bahan (52) menjadi belanja modal (53) pada output Riskesnas Revisi Buka Blokir Revisi Output Cadangan Pengurangan (Efisiensi) Pagu Anggaran Jilid I Pengurangan (Efisensi) Pagu Anggaran Jilid II Perubahan Pejabat Penandatanganan SPM dan Pengalihan sebagian Belanja Tunjangan Fungsional PNS ke belanja pokok dan Tunjangan umum PNS Blokir Mandiri Pergeseran anggaran antar satker dalam satu wilayah terkait dengan pemenuhan pagu minus Belanja pegawai GAKI Magelang
Pagu Semua
Pagu Menjadi
Tanggal
106.311.080.000
106.311.080.000
13 Januari 2016
106.311.080.000
106.311.080.000
03 Maret 2016
106.311.080.000 106.311.080.000 106.311.080.000
106.311.080.000 106.311.080.000 97.109.741.000
5 Apil 2016 02 Juni 2016 22 Juli 2016
97.109.741.000
95.109.741.000
16 Agustus 2016
95.109.741.000
95.109.741.000
09 September 2016
95.109.741.000 95.109.741.000
95.109.741.000 94.989.885.000
18 Oktober 2016 28 November 2016
C. Sumber Daya Manusia 1. Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Pada Desember 2016, gambaran kepegawaian B2P2TOOT adalah sebagai berikut: Tabel 3.15. Komposisi ASN B2P2TOOT Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) PNS PPPK 54 94 Laki-laki 42 49 Perempuan 96 143 TOTAL
Sub Total 148 91 239
24
Laporan Kinerja 2016
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diadakan untuk mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS. Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) dan Saintifikasi Jamu sebagai terobosan Kemenkes yang bermula sejak 2012 dan 2010, membutuhkan dukungan penuh dari lingkup kesekretariatan/administrasi, laboratorium, Kebun Tanaman Obat dan Rumah Riset Jamu. Beban kerja yang tersedia ditengarai belum mengakomodir tuntutan dinamika dari ke 2 terobosan Kemenkes tersebut.PPPK pada Tahun 2016 sebanyak 143 orang yang dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi yang terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium terpadu, laboratorium pascapanen, laboratorium farmakologi dan toksikologi, laboratorium sediaan Jamu, Rumah Riset Jamu (RRJ), dan bidang kesekretariatan (administrasi, satpam, pengemudi). Tabel 3.16. Komposisi ASN Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenjang Pendidikan Terakhir, dan Jabatan Struktural Tahun 2016 Jabatan Struktural
Esselon 4
S2 Jenjang Pendidikan S1 1 3 –(2)*) Lelaki 1 1*) Perempuan Ket: *) merangkap peneliti
Esselon 3 S3
S1
S2 1 2*)
Esselon 2 S3
S1
S2
S3
1*)
Ada 6 peneliti yang merangkap sebagai pejabat struktural, yaitu: a. Dra. Lucie Widowati, Apt, M.Si (Peneliti Utama Bidang Obat Tradisional) sebagai Kepala Balai Besar. b. Nita Supriyati, S.Si, Apt, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Obat Tradisional) sebagai Kabid Pelayanan Penelitian c. Awal Prichatin Kusumodewi (Peneliti Muda Bidang Obat Tradisional) sebagai Kepala Bagian Tata Usaha d. Fauzi, MP (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasubag Umum e. Tri Widayat, M.Sc (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Pelayanan Teknis f. Amalia Damayanti, M.Si (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Kerjasama dan Informasi Keenam tenaga tersebut, karena sebagai struktural maka dibebaskan sementara dari peneliti, tidak menjabat fungsional peneliti. D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana diperlukan untuk pencapaikan kinerja yang baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang dimiliki B2P2TOOT berupa:
25
Laporan Kinerja 2016
1. Instalasi Kebun Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas Litbang standarisasi TO, standarisasi bahan jamu, observasi klinik, dan uji acak terkendali dalam kerangka Saintifikasi Jamu. KTO dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Iptek, dan pelayanan Iptek. KTO dikelola sebagai kebun, juga pusat pembelajaran Iptek untuk akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat. Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat, yaitu: a. KTO Tlogodlingo, 1.800 mdpl seluas 135.995 m2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik di KTO Tloglodlingo adalah timi, stevia, teh, menta, krangean, adas, purwoceng, sambang colok, kamilen dll
Gambar 3.2. Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo
26
Laporan Kinerja 2016
b. KTO Kalisoro, 1.200 mdpl seluas 2.644 m2 (produksi) dan 3.505 m2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah taraksakum, tempuyung, echinase, daun duduk, daun ungu dll
Gambar 3.3. Kebun Tanaman Obat Kalisoro c. KTO Ngemplak, 400-600 mdpl seluas 3.127 m2 di Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll
Gambar 3.4. Kebun Tanaman Obat Ngemplak
27
Laporan Kinerja 2016
d. KTO Toh Kuning, 400-600 mdpl seluas 7.972 m2 di Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll
Gambar 3.5. Kebun Tanaman Obat Toh Kuning e. KTO Doplang, 400-600 mdpl seluas 350 m2 di Kec. Matesih Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll
Gambar 3.6. Kebun Tanaman Obat Doplang
28
Laporan Kinerja 2016
f.
KTO Tegalgede, 185-200 mdpl seluas 3.300 m2 Kec. Karanganyar Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah daun ungu, meniran, pegagan, tempuyung dll
Gambar 3.7. Kebun Tanaman Obat Tegal Gede g. KTO Citeureup, 100-200 mdpl seluas 30.000 m2 Kec. Citeureup Kab. Bogor Jawa Barat, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah rumput mutiara. iller, kumis kucing, meniran, daun ungu, tempuyung, tapak liman dll
Gambar 3.8. Kebun Tanaman Obat Citeureup
29
Laporan Kinerja 2016
2. Instalasi Laboratorium Terpadu Laboratorium Terpadu (Labdu) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu dikelola sebagai pusat laboratorium Saintifikasi Jamu Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu terdiri dari: a. Laboratorium Benih dan Pembibitan, digunakan untuk uji benih dan koleksi benih
Gambar 3.9. Benih Herbarium Kering di Laboratorium Benih dan Pembibitan b.
Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT), digunakan untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan koleksi hama
` Gambar 3.10. Proses Insentarium Hewan Kumbang di Laboratorium Hama PenyakitTanaman
30
Laporan Kinerja 2016
c.
Laboratorium Fitokimia, digunakan untuk skrining kandungan senyawa kimia, standar mutu, kromatograpi lapis tipis ekstrak, dan minyak atsiri.
Gambar 3.11. Proses Skrining Kimia di Laboratorium Fitokimia d.
Laboratorium Galenika, digunakan untuk uji kadar sari, koleksi minyak atsiri, koleksi ekstrak, Optimalisasi metode ekstraksi (Inisiasi Pusat Ekstrak Daerah)
Gambar 3.12. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) di Laboratorium Galenika 31
Laporan Kinerja 2016
e.
Laboratorium Formulasi, digunakan untuk formulasi bahan Jamu
Gambar 3.13. Laboratorium Formulasi f.
Laboratorium Sistematika Tumbuhan Obat dan Herbarium, digunakan untuk determinasi TO dan koleksi spesimen.
Gambar 3.14. Pengecekan Kadar Mikroba di Laboratorium Sistematika Tumbuhan
32
Laporan Kinerja 2016
g.
Laboratorium Instrumen, digunakan untuk uji kadar bahan aktif dan quality control bahan Jamu
Gambar 3.15. Pengujian Kadar Bahan Aktif di Laboratorium Instrumen. h.
Laboratorium Mikrobiologi, digunakan untuk uji angka cemaran mikroba dan uji aktivitas antibakteri
Gambar 3.16. Uji Cemaran Mikroba di Laboratorium Mikrobiologi
33
Laporan Kinerja 2016
i.
Laboratorium Bioteknologi, digunakan untuk uji khasiat dan uji keragaman genetik
Gambar 3.17. Laboratorium Bioteknologi j.
Laboratorium Kultur Jaringan, digunakan untuk perbanyakan TO dan produksi metabolit sekunder
Gambar. 3.18. Eksplan di Ruang Inkubasi
34
Laporan Kinerja 2016
3. Instalasi Rumah HewanCoba Rumah hewancoba dikelola sebagai pusat uji praklinik formula Jamu yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, diklat iptek, pelayanan iptek dalam uji keamanan dan khasiat formula Jamu yang digunakan dalam kerangka Saintifikasi Jamu.
Gambar 3.19. Laboratorium Hewan Coba
4. Instalasi Rumah Riset Jamu Saat ini RRJ mempunyai sarana dan prasarana fisik berupa 6 ruang periksa, 1 ruang laboratorium, 6 tempat tidur, 1 ruang USG dan EKG, Griya Jamu, Rekam Medis. Selain itu ditunjang dengan Mushola, kebun koleksi tanaman obat, kantin, kebun sayuran organik, area footstone therapy, taman dan gazebo. 5. Laboratorium Pasca Panen Laboratorium Pasca Panen dikelola sebagai laboratorium dan divisi simplisia Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek pascapanen TO dan simplisia bahan Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Terdiri dari empat lantai dengan peruntukan sebagai berikut: a. Lantai 1 digunakan untuk penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan dan perajangan b. Lantai 2 digunakan untuk gudang siap edar, pembuatan kapsul serbuk, dan penimbangan c. Lantai 3 digunakan untuk pengeringan simplisia dengan oven dan gudang penyimpanan simplisia kering d. Lantai 4 digunakan untuk pengeringan simplisia melalui penjemuran dibawah sinar matahari langsung.
35
Laporan Kinerja 2016
Gambar 3.20. Laboratorium Pasca Panen 6. Instalasi Sedian Bahan Jamu Instalasi Sediaan Bahan Jamu dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek sediaan Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Instalasidikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas dan bahan Jamunon simplisia. 7. Instalasi Produksi Jamu Instalasi Produksi Jamu dikelola sebagai pusat pengembangan formula Jamu Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi Jamudalam kerangka Saintifikasi Jamu. Instalasi menyediakan produk Jamu dan hasil olahannya. 8. Instalasi Perpustakaan Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan kepustakaan B2P2TOOT. Perpustakaan menyediakan sarana dan fasilitas terkait sumber data dan informasi iptek. 9. Instalasi Herbarium Instalasi Herbarium dikelola sebagai pusat herbarium Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek koleksi spesimen TO yang diawetkan. Menyediakan sarana, fasilitas dan spesimen yang diawetkan untuk litbang botani. Tempat untuk instalasi selama ini masih menjadi satu dengan gedung Labdu dan ruang museum.
36
Laporan Kinerja 2016
Gambar 3.21. Koleksi Herbarium Kering dan Herbarium Basah
10. Museum Jamu
Gambar 3.22. Selasar di depan Museum Jamu Museum Jamu “Hortus Medicus” dibangun dengan tujuan untuk selalu mengingat asal usul Jamu dari kearifan lokal kekayaan nenek moyang Indonesia. Museum Jamu menyajikan koleksi alat-alat Jamu kuno, peta persebaran Jamu di nusantara, naskah kuno yang memuat ramuan Jamu, koleksi Jamu dari dalam maupun luar negeri, 37
Laporan Kinerja 2016
dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke masa. Total koleksi yang dimiliki, meliputi: a. Ruang Depan, berisi 44 koleksi terdapat wayang, peta jamu, alat untuk membuat jamu, dan alur saintifikasi jamu
Gambar 3.23. Ruang Depan Museum Jamu b.
Ruang Bahan Jamu,berisi 34 koleksi yang berasal dari kayu pohon seperti kayu manis, kayu tabat barito, dll
Gambar 3.24. Ruang Bahan Jamu Museum Jamu
38
Laporan Kinerja 2016
c.
Ruang Budaya,berisi 50 koleksi terdiri darikain budaya nusantara, yang menunjukkan budaya jamu diberbagai wilayah.
Gambar 3.25.Ruang Budaya Museum Jamu d.
Ruang Produk Jamu,berisi 215 koleksi produk jamu seluruh Indonesia
Gambar 3.26. Ruang Produk Jamu Museum Jamu
39
Laporan Kinerja 2016
e.
Ruang Naskah Kuno, berisi 40 koleksi berisi Serta Centini, Ramuan Jawa, naskah kuno (ramuan dalam bentuk tulisan jawa)
Gambar 3.27.Ruang Naskah Kuno Museum Jamu f.
Ruang Prestasi, berisi 124 koleksi terdiri dari foto sejarah B2P2TOOT dari awal didirikan RM Santoso sampai sekarang.
Gambar 3.28.Ruang Prestasi Museum Jamu
40
Laporan Kinerja 2016
11. Sinema Fitomedika Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran informasi mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek Tanaman Obat dan Jamu dalam Wisata Kesehatan Jamu, pembinaan petani, pembekalan akademisi dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Gambar 3.29. Pemutaran Video Profil dan Paparan singkat Profil B2P2TOOT 12. Rumah Kaca Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman. Terdapat dua tempat rumah kaca, yakni; a. Satu unit berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl) b. Dua Berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl) 2 unit
Gambar 3.30. Tanaman obat dari luar di adaptasikan di rumah kaca
41
Laporan Kinerja 2016
13. Gedung Perkantoran a. Satu unit kantor Sekretariat, terdiri dari 3 lantai untuk ruang Kepala, Bagian TU, Bidang PKSI dan Bidang Yanlit b. Satu unit Gedung Serbaguna “R.M. Santoso Soerjokoesoemo” c. Satu unit Rumah Negara Golongan I untuk Rumah Dinas Kepala d. Satu unit Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat berkapasitas 28 kamar, 3 ruang rapat 14. Peralatan Laboratorium Utama: a. Gas Chromatography 1 unit b. TLCdensitometer 1 unit c. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 1 unit d. Vacum Rotapavor 2 unit e. Spektrofotometer 3 unit f. Blotting apparatus 2 unit g. Termocycler PCR 1 unit h. Mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 1 unit i. Mesin penyerbuk 1 unit j. Pencuci bahan JAMU 1 unit k. Pengering bahan JAMU 1 unit l. Alat Ekstraktor 1 unit 15.
Kendaraan Operasional a. Satu bus operasional antar jemput pegawai b. Dua unit mobil angkutan bak terbuka operasional untuk KTO dan pascapanen c. Satu unit mobil box operasional untuk pameran d. Satu unit mobil sedan operasional untuk dinas Kepala B2P2TOOT e. Empat unit mobil minibus operasional untuk aktivitas perkantoran f. Dua unit sepeda motor roda dua (2) operasional untuk KTO dan pascapanen g. Tiga unit Sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan pascapanen
Kendala yang dihadapi Beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 meliputi; 1. Adanya efisiensi anggaran membuat terselesaikan sampai laporan akhir
beberapa
penelitian
tidak
2. Rendahnya minat untuk melaksanakan publikasi ilmiah
42
Laporan Kinerja 2016
3. Jurnal Tanaman Obat Indonesia belum terakreditasi Tindak lanjut mengatasi kendala Kendala yang terjadi pada Tahun 2016 sudah ditindaklanjuti dengan; 1. Mengupayakan untuk melanjutkan penelitian pada tahun 2018. 2. Melakukan serangkaian kegiatan terkait publikasi 3. Mengupayakan terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia. Penghargaan yang diperoleh tahun 2016 Juara Harapan II peserta pameran HKN ke 52 di Jakarta International EXPO, bersama dengan Badan Litbangkes (piagam)
Gambar 3.31.Kunjungan Menkes di Stand B2P2TOOT Pada Waktu Pameran Hari Kesehatan Nasional E. Inovasi 1. Penyusunan Buku Pohon Keilmuan Tenaga Kesehatan Tradisional Penyusunan Buku Body of Knowledge (Pohon Ilmu) Kesehatan Tradisional Indonesia dilakukan sejak tahun 2011 oleh Komisi Saintifikasi Jamu Nasional, Badan Litbangkes, dengan segala dinamikan diskusi dari berbagai pakar, sehngga dilakukan beberapa kali revisi untuk kontent buku. B2P2TOOT memfasilitasi finalisasi penyusunan buku Pohon Keilmuan Kesehatan Tradisional Indonesia, di Solo tanggal 16-18 Juni
43
Laporan Kinerja 2016
2016 dan di Gedung Diklat B2P2TOOT tanggal 13-14 Juli 2016, dan dicetak masih dalam jumlah terbatas. Selanjutnya buku ini akan menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan tinggi profesi Kesehatan Tradisional Indonesia, untuk melengkapi kebutuhan tenaga Kesehatan Tradisional, yang akan bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Komplementer. Secara lebih rinci kesehatan tradisional dikuatkan dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 104 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional. Dalam PP Pelayanan Kesehatan Tradisional, terdapat 3 jenis pelayanan dengan fasilitas pelayanan kesehatan, yang terdiri dari: a. Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris yakni penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris b. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, yakni penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah c. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi yakni suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengkombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dan pelayanan kesehatan tradisional komplementer baik bersifat pelengkap atau pengganti.
Gambar 3.32.Buku Pohon Keilmuan Kesehatan Tradisional Indonesia 44
Laporan Kinerja 2016
2.
Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Rumah Riset Jamu merupakan Klinik Saintifikasi Jamu yang ditetapkan pada Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Penelitian Berbasis Pelayanan.
Gambar 3.33.Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
Gambar 3.34. Griya Jamu
45
Laporan Kinerja 2016
Rata-rata kunjungan pasien pada RRJ Tahun 2016 dalam 1 bulan berjumlah antara 10 hingga 200 pasien, tidak hanya berasal dari wilayah Jawa Tengah, tetapi hingga pasien berasal dari luar Jawa. Pasien ditangani oleh 8 orang Dokter Saintifikasi Jamu dan 3 Apoteker Saintifikasi Jamu, serta tenaga pendukung lainnya. 4000 3500
3719 3207
3437
3358
2752
3000 2500
1990
2061
2000 1500
3448
3396
1217
1297
2231
2158
1488
1279
1000
3543
2998 2124
1968
2125
2160
2242
1650 1324
1244 945
3422
2618
2152 1807
3421
968
1296 1030
1262
1301
500 0
Jumlah Pasien : 37.182
Pasien Lama : 23.337
Pasien Baru :13.845
Gambar 3.35 Jumlah Kunjungan Pasien Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
3.
Penyusunan buku 7 ramuan jamu saintifik. Pertemuan dengan mengundang Pusat Komunikasi Publik, Pusat Promosi Kesehatantanggal 13-15 Juni. Dan kegiatan berupa Focus Group Discussion tanggal 13-14 Juli 2016, mengundang Pusat Komunikasi Publik, Pusat Promosi Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional, Wartawan Solo Pos dan pengguna buku (Ibu-ibu PKK Kecamatan Tawangmangu). Buku 7 ramuan jamu saintifik, ditulis dengan bahasa popular, berisi cara budidaya, cara pasca panen, cara membuat hingga dosis penggunaan. Hal yang penting adalah ramuan jamu saintifik yang sudah teruji ilmiah, dapat digunakan untuk mengobati 7 keluhan (wasir, tekanan darah tinggi, kolesterol, nyeri sendi, asam urat, keluhan maag dan gangguan fungsi hati) pada kondisi ringan. Dengan demikian dapat mengobati keluhan ringan agar tidak sampai ke dokter atau Rumah Sakit, dapat mengurangi biaya kesehatan. Tentunya diingatkan pengguna bahwa keluhan lebih lanjut harus mendatangi dokter.
46
Laporan Kinerja 2016
Gambar 3.36. Buku Tujuh Ramuan Jamu Saintifik 4.
Workshop penulisan artikel ilmiah popular tanggal 11 Maret 2015, dengan narasumber Solo Pos dan Radar Solo.
5.
Workshop infografis tanggal 9-10 November 2016
6.
Wisata Kesehatan Jamu Wisata Kesehatan (health tourism) merupakan program global, yang wajib dilaksanakan jika kita tidak mau disebut sebagai negara yang tertinggal.Sesungguhnya, Indonesia dengan modal sosial dan budaya mampu memiliki, mempromosikan dan mengelola wisata kesehatan tradisional Indonesia, Jamu Health Tourism salah satunya, yang sangat menjanjikan dan luar biasa. Ini adalah peluang Indonesia untuk unggul dalam persaingan health tourism dunia, dengan mengusung dan mempromosikan kearifan budaya lokal dalam pelayanan kesehatan tradisional. B2P2TOOT, saat ini menjadi satu-satunya lokasi wisata kesehatan jamu dari hulu hingga hilir. Diagram Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu Tahun 2016 947 285 3029 2977
SMP SMA MAHASISWA UMUM
Gambar 3.37. Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu 47
Laporan Kinerja 2016
7.
Pendidikan dan Pelatihan Saintifikasi Jamu.
Gambar 3.38. Pendidikan dan Pelatihan Saintifikasi Jamu 8.
Pembinaan Petani
Gambar 3.39. Pembinaan Petani
48
Laporan Kinerja 2016
9.
Kegiatan Hari Kesehatan Nasional(HKN)
Gambar 3.40. Penanaman Pohon Dalam Rangka HKN 10. Kunjungan Komisi IX DPR tanggal 30 November 2016. Komisi IX diketuai oleh Dede Jusuf Macan Effendi, ST, MIP. Kunjungan dimaksudkan dalam rangka kemandirian bahan baku obat. Selain berkunjung ke fasilitas dan kebun tanaman obat, Komisi IX juga melakukan diskusi dengan para petani, masyarakat serta instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang hadir, antara lain; Kemenkes, BPOM, Dinkes Prov Jawa Tengah, Dinkes Provinsi Jawa Timur, dan pihak swasta.
Gambar 3.41. Pemberian Bibit Tanaman Obat Oleh Ketua Komisi IX DPR RI ke Petani Binaan 49
Laporan Kinerja 2016
Kunjungan dimaksudkan untuk meningkatkan sinergisme Badan Litbangkes dengan ABGC. Pemerintah diharapkan dapat memberikan political will untuk mendukung kemandirian bahan baku obat, dalam bentuk memberikan insentif dan membuat kebijakan yang kondusif bagi industry untuk mengembangkan bahan baku obat serta mengembangkan skema pendanaan penelitian untuk mendorong kolaborasi riset antara peneliti dan industri.
Gambar 3.42.Catatan Ketua Komisi IX DPR RI 11. Kunjungan jaringan penelitian dan pengembangan (Jarlitbangkes) tanggal 8 Desember 2016
kesehatan
Gambar 3.43. Kunjungan Jarlitbangkes
50
Laporan Kinerja 2016
Gambar 3.44. Penanaman Pohon Dalam Rangka Jarlitbangkes
Gambar 3.45. Salah Satu Kegiatan Hari Kesehatan Nasional B2P2TOOT Tahun 2016
51
Laporan Kinerja 2016
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan Walaupun realisasi anggaran hanya 87,7% jika dibandingkan dengan anggaran yang bisa dibelanjakan, namun secara umum B2P2TOOT mampu memberikan kinerja terbaik. Ini dibuktikan dari hasil pencapaian target 4 indikator kinerja kegiatan (IKK). Hanya saja pada capaian salah satu indikator berupa publikasi penelitian yang tidak cukup memuaskan
B. Perbaikan Belajar dari pencapaian kinerja tahun ini, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kemampuan pegawai melalui pelatihan-pelatihan, termasuk pelatihan penulisan jurnal ilmiah. 2. Mengawal terakreditasi Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia.
52
Laporan Kinerja 2016
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No.11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telepon (0271) 697010, Fax. (0271) 697451 Website: www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id E-mail:
[email protected] Facebook: http://www.facebook.com/SaintifikasiJamu
53
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 2 Rekomendasi Kebijakan Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT Tahun 2016
Lampiran 3 Daftar Usulan Paten B2P2TOOT Tahun 2016 No
Nama
Judul
Usulan
1
dr. Ulfatun Nisa
Ramuan jamu antihipertensi
Paten
2
dr. Ulfa Fitriani
Komposisi Herbal Jamu Antihiperurisemia
Paten
Lampiran 4 Judul Makalah Yang Disampaikan Pada Seminar B2P2TOOT Tahun 2016 No
Nama
Tanggal dan Penyelenggara Tanggal 19-22 April 2016 Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan Tabat Barito (Ficus deltoidea) Sumber Bahan Farmasi Potensial dari Bumi Barito
Kadar Testosteron Darah Pasien Setelah Pemberian Jamu Aprodisiaka di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
Judul Seminar
Judul Makalah
1
Tofan Aries Mana, S.Farm,Apt
2
dr. Ulfa Fitriani
Tanggal 19-22 April 2016 Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan Tabat Barito (Ficus deltoidea) Sumber Bahan Farmasi Potensial dari Bumi Barito
Intervensi Gizi dan Ramuan Jamu Untuk Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
3
Tofan Aries Mana, S.Farm,Apt
Tanggal 13-15 Oktober 2016 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
Tantangan Pengembangan Obat dari Bahan Alam sebagai Obat Preventif dan Lifestyle Penyakit Tidak Menular
Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Tanaman Obat Untuk Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu Tahun 2016
4
dr. P.R. Widhi Tanggal 13-15 Oktober Astana 2016 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
Tantangan Pengembangan Obat dari Bahan Alam sebagai Obat Preventif dan Lifestyle Penyakit Tidak Menular
Gambaran Profil LIPID pada Pasien Hipertensi di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Tawangmangu
5
dr. David Abiyoso
Tanggal 13-15 Oktober 2017 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
Tantangan Pengembangan Obat dari Bahan Alam sebagai Obat Preventif dan Lifestyle Penyakit Tidak Menular
Observasi Klinis Efektifitas Ramuan Jamu Anti Hipertensi di Klinik Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu
6
dr. Ulfatun Nisa
Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas, Solo
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melaluia Penerapan Bioteknologi
Efek Formula Rebusan Daun Salam (Zysygium poliatum), Pegagan (Centella asiatica), Alang – Alang (Imperata cylindrical L) dan Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) sebagai Ramuan Antihipertensi terhadap Fungsi Ginjal dan Liver Tikus Putih Galur Sprague dawley
7
Heru Sudrajad, STP, MP
Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi
Inisiasi Kalus Cendana (Santalum album L.) dalam Kultur Jaringan
No
Nama
Tanggal dan Penyelenggara Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi
Pengaruh Jamu Saintifik Osteoartritis Pada Lingkup Gerak Sendi Pasien Osteoartritis di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu
Judul Seminar
Judul Makalah
8
Tofan Aries Mana, S.Farm,Apt
9
dr. Zuraida Zulkarnain
Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi
Pengaruh Pemberian Formula Jamu Hepatoprotektor terhadap Kualitas Hidup Pasien Dengan Gangguan Fungsi Hati Ringan
10
dr. Ulfa Fitriani
Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi
Uji Toksisitas Akut Terhadap Formula Rebusan Cabe Jawa, Daun Sendok dan Seledri Pada Tikus Putih Rattus Norvegicus L
11
dr. Zuraida Zulkarnain
Tanggal 7-8 November 2016 Universitas Wahid Hasyim
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Untuk Terapi Kanker Dengan Pendekatan Biologi dan Kimia
Jamu Sebagai Alternatif Terapi Untuk Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Kanker payudara di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
Lampiran 5 Judul Makalah Yang Dimuat Pada Prosiding B2P2TOOT Tahun 2016 No
Nama
Judul
Acara
1
dr. Danang Ardiyanto
Potensi tanaman obat Indonesia untuk antimikroba pada diare
Prosiding Seminar Nasional OHI 2016
2
Dyah Subositi, M.Si
Hubungan fenetik bawa putih (Allium sativum L) yang digunakan dibeberapa etnis di Indonesia berdasarkan Inter Simple Sequence Repeats (ISSR)
Prosiding Seminar Nasional OHI 2016
3
Drh. Galuh Ratnawawati
Uji toksisitas akut dan subkronik ramuan temu ireng dan kamilen (Pengembangan sebagai ramuan untuk kesuburan wanita).
Prosiding Seminar Nasional OHI 2016
4
dr. Peristiwan R Widhi Astana
Efek ramuan jamu imunostimulan sebagai terapi kompelementer terhadap kadar CD4 penderita HIV/AIDS di Sragen
Prosiding Seminar Nasional OHI 2016
5
dr. Agus Triyono
Eji klinik efek formula jamu hiperkolesterolemia terhadap fungsi ginjal
Prosiding Seminar Nasional OHI 2016
6
dr. Fajar Novianto
Uji klinik fse I pengaruh ramuan jamu antihiperglikemia terdapa profil darah
Prosiding Seminar Nasional OHI 2016
Lampiran 6 Daftar Pegawai Yang Mengikut Pelatihan Manajemen B2P2TOOT Tahun 2016 No
Nama
Tempat
Acara
1
1. Kamino, 2. Dyah Perwitasari, SE
Tanggal 20 Januari 2016. Aula KPPN Sragen
Bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan Kementerian/ Lembaga
2
Santoso, S.Farm.
Tanggal 13-24 Maret 2016 Bapelkes Semarang
Pelatihan Training Officer Course (TOC)
3
M. Bakti Samsu Adi
Tanggal 2-4 Juni 2016 Hotel Lor In Karanganyar Solo
Training of Trainer (TOT) Rikhus Vektora
4
1. Prasetyo Hermanto, 2. Pedro Harmoko, 3. Endang Brotojoyo
Tanggal 23-26 Agustus 2016 Hotel Amaris Solo
Bimtek Perpres No. 34 Tahun 2010 serta perubahan dan ujian nasional sertifikasi pengadaan barang/jasa
5
1. Awal P. Kusumadewi, Apt 2. Fauzi, SP, MP
Tanggal 26-27 Oktober 2016 Hotel Balairung, Jakarta
Workshop nasional pertanahan
6
Rochmiatun
Tanggal 29-30 Oktober 2016 The Alana Solo Hotel
Training of trainer kredensial
7
1. 2. 3. 4.
Awal P. Kusumadewi, Apt Nita Supriyati, Apt, M.SI Junediyono, SKM, MKM Indah Laksmiwati, S.Sos
Tanggal 2 -5 November 2016 Solo
Workshop pengadaan barang dan jasa
8
1. 2. 3. 4.
Rosda Cita Yuliani Pedro Harmoko Agus Effendi Bagas Nur Adhi
Tanggal 14-16 November 2016 Yogyakarta
Pelatihan keprotokolan
9
Kristoforus Ivan P.W
Tanggal 17-19 November 2016 Bandung, Jawa Barat
Pelatihan desain promosi
10
1. 2. 3. 1. 2. 3.
Tanggal 15-16 Desember 2016 Semarang
Diklat penyusunan harga perkiraan sementara
Tanggal 23-25 Desember 2016 Yogyakarta
Pelatihan Kehumasan
11
Pedro Harmoko Endang Brotojoyo Asri Wuryani Fauzi, SP, MP Fitri Handayani Pedro Harmoko
Lampiran 7 Daftar Pegawai Yang Mengikut Pelatihan Fungsional B2P2TOOT Tahun 2016
No
Nama
Tempat
Acara
1
Dian Susanti, SP
Tanggal 22 Februari - 5 Maret 2016 Laboratorium entomologi, Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, Cibinong
Pelatihan pengawetan satu siklus hidup serangga kumbang dan kupu-kupu
2
Nur Rahmawati Wijayam S.Si
Tanggal 3-4 September 2016 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
Pelatihan analisis sitogenetik dan karakterisasi kromosom tanaman
3
dr. David Abiyoso
Tanggal 8-10 September 2016 Gedung Cimandiri One Jakarta Pusat
Kursus herbal klaim obat herbal terkait bukti manfaat dan keamanan dan kursus uji klinik herbal
4
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2.
Tanggal 8-28 September 2016 Pusbindiklat Peneliti LIPI, Cibinong
Diklat fungsional peneliti tingkat pertama LIPI
Tanggal 1-3 November 2016 Hotel Four Point Makassar
Workshop penelitian implementasi
Tanggal 16-22 Oktober 2016 Cibinong
Diklat fungsional peneliti
5 6
Merry Budiarti Supardi, M.Sc dr. Ulfa Fitriani Devi Safrina, STP Egggar Wijayanti, SGz Tofan Aries Mana, Apt Anshary Maruzi, Apt dr. Fajar Novianto, Fanie Indrian Mustofa, SE, MPH 1. dr. Agus Triyono 2. Dyah Subositi, M.Si 3. Nuning Rahmawati, Apt, M.Sc
Lampiran 8 Daftar Pegawai Yang Mengikut Workshop di Luar Negeri B2P2TOOT Tahun 2016 No
Nama
Tujuan
Acara
1
1. dr. Fajar Novianto, 2. dr. Danang Ardiyanto
Tanggal 19-24 Juni 2016 China
ASEAN- China Traditional Medicine Training Program And Field Study on Disease Prevention and Treatment
2
Ir. Yuli Wiiyastuti, MP
Tanggal 28-29 Juni 2016 Manila Philippines
APEC Workshop On The Development of Herbal Medicine Database in Asia Pacific Region