LAPORAN TAHUNAN 2015
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL Jalan Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telepon 0271-697010, Fax. 0271-697451 Website: www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id Email:
[email protected] Fb: www.facebook.com/saintifikasiJamu i
SAMBUTAN KEPALA Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, penyusunan dokumen “Laporan Tahunan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan obat Tradisional tahun 2015” dapat diselesaikan oleh tim penyusun. Laporan Tahunan 2015 merupakan dokumentasi tertulis sebagai bentuk pelaporan dari implementasi RKT Tahun 2015, RAK 2015-2019 dan POK Tahun 2015, yang merupakan elaborasi tugas melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (Litbang TOOT) sesuai Permenkes No 491 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Litbang TOOT. Laporan ini secara garis besar memuat informasi mengenai hasil-hasil aktivitas dari RISTOJA, Saintifikasi JAMU mulai riset TO, bahan JAMU s.d khasiat dan keamanan formula, manajemen lab dan KTO, manajemen instalasi, manajemen BMN, manajemen kerjasama dan Jejaring Saintifikasi JAMU, dalam penyusunan laporan ini melibatkan seluruh struktur penanggungjawab kegiatan yang ada di B2P2TOOT. Masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan tahunan 2015 semoga laporan tahunan tahun berikutnya dapat tersaji lebih baik dan lebih sempurna, akhir kata kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak yang telah berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan ini dan harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan input dalam perencanaan di masa mendatang bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal B2P2TOOT.
Tawangmangu,
Januari 2016
Kepala,
Dra. Lucie Widowati, Msi, Apt NIP. 195711211986032001
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
i
SAMBUTAN KEPALA
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
vI
DAFTAR SINGKATAN
viI
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
SITUASI AWAL TAHUN
1
A.
TANTANGAN
1
B.
KELEMBAGAAN
5
C.
SUMBER DAYA
7
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
19
A.
DASAR HUKUM
19
B.
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR
19
STRATEGI PELAKSANAAN
22
A.
STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
23
B.
TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI
23
C.
TEROBOSAN YANG DILAKUKAN
24
HASIL KERJA
26
A.
PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
26
B.
PENCAPAIAN KINERJA
44
C.
REALISASI ANGGARAN
44
D.
PEMBELAJARAN ORGANISASI
48
PENUTUP
50
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Struktur organisasi B2P2TOOT
6
Gambar 1.2
Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam unit unit kerja
6
Gambar 1.3
Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT
6
Gambar 1.4
Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) dilaboratorium
12
galenika Gambar 1.5
Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang inkubasi
13
Gambar 1.6
Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten Apoteker sedang
14
meracik Jamu untuk pasien Gambar 3.1
Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak
26
Gambar 3.2
Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU
27
Terstandar Gambar 3.3
Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara
29
pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada
7
Januari 2015 Tabel 1.2
Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada
7
Januari 2015 Tabel 1.3
Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin pada
8
Januari 2015 Tabel 1.4
Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada
8
Januari 2015 Tabel 1.5
Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan
8
jenis kelamin pada Januari 2015 Tabel 1.6
Komposisi
ASN
berdasarkan
jenis
kelamin,
jenjang
9
pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015 Tabel 1.7
Komposisi
ASN
berdasarkan
jenis
kelamin,
jenjang
9
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Januari 2015 Tabel 1.8
Komposisi
ASN
berdasarkan
jenis
kelamin,
jenjang
9
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Januari 2015 Tabel 1.9
Komposisi
ASN
berdasarkan iv
jenis
kelamin,
jenjang
10
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Januari 2015 Tabel 1.10
koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada Desember
15
2015 Tabel 1.11
Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan
17
Pagu Indikatif Tahun 2015 Tabel 2.1
Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2015-2019
20
Tabel 3.1
Komposisi
B2P2TOOT
22
Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai bentuk
31
Aktifitas
Utama
dan
Generik
berdasarkan anggaran Tahun 2015 Tabel 4.1
implementasi SMM ISO 9001:2008 Tabel 4.2
Daftar
pelatihan
yang
telah
dilaksanakan
terkait
ISO
32
Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin
36
17025:2005 Tabel 4.3
pada Desember 2015 Tabel 4.4
Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis kelamin
36
pada Desember 2015 Tabel 4.5
Komposisi pegawai Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin
36
pada Desember 2015 Tabel 4.6
Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin
36
pada Desember 2015 Tabel 4.7
Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja
37
dan jenis kelamin pada Desember 2015 Tabel 4.8
Perbandingan
komposisi
pegawai
tetap
B2P2TOOT
37
berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015 Tabel 4.9
Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang
38
pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Desember 2015 Tabel 4.10
Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang
38
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Desember 2015 Tabel 4.11
Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap berdasarkan
38
Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak Aktif) pada awal dan akhir tahun 2015 Tabel 4.12
Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Desember 2015 v
39
Tabel 4.13
Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat
39
Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan akhir tahun 2015 Tabel 4.14
Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin, jenjang
39
pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Desember 2015 Tabel 4.15
Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi
43
Tabel 4.16
Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun 2015
44
Tabel 4.17
Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja
44
Tabel 4.18
Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun 2015
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT TA 2015
51
Lampiran 2
Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT TA 2015
52
Lampiran 3
54
Lampiran 5
Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi Nasional dan internasional tahun 2015. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun 2015 Kaleidoskop Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2015
Lampiran 6
Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun 2015
79
Lampiran 7
Daftar lampiran Kerjasama (MOU/PKS) tahun 2015
87
Lampiran 8
Kegiatan Laboratorium Tahun 2015
93
Lampiran 9
Data Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tahap XII
Lampiran 4
55
57
101
Tahun 2015 Lampiran 10
Data Peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Tahap IV Tahun 2015
Lampiran 11
Peserta Magang/Pelatihan tahun 2015
104
Lampiran 12
Peserta Praktek Kerja Lapangan/Prakerin/Praktikum tahun
106
2015
vi
DAFTAR SINGKATAN B2P2TOOT
:
Litbang RAK RKT POK TO TOOT KTO BMN BNO RISTOJA ASN CPNS PNS PPPK TU PKSI Yanlit BPOM Yankestrad Labdu Monev Litbangkes Iptek Permenkes Kemenkes Kabid Kasi Kabag Kasubag KLT SD SLTP SLTA ISO Dirjen JFU SOP Diklat
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Penelitian dan Pengembangan Rencana Aksi Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan Petunjuk Operasional Kegiatan Tanaman Obat Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kebun Tanaman Obat Barang Milik Negara Belanja Non Operasional Riset Tumbuhan Obat dan JAMU Aparatur Sipil Negara Calon Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tata Usaha Program, Kerjasama dan Informasi Pelayanan Penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Pelayanan Kesehatan Tradisional Laboratorium Terpadu Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peraturan Menteri Kesehatan Kementerian Kesehatan Kepala Bidang Kepala Seksi Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Kromatografi Lapis Tipis Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Sekolah Lanjutan Tingkat Atas International Organization for Standardization Direktorat Jendral Jabatan Fungsional Umum Standar Operasional Prosedur Pendidikan dan Pelatihan vii
BAB I SITUASI AWAL TAHUN A. TANTANGAN Dalam tugas B2P2TOOT secara umum dan implementasi Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Tahun 2015 secara khusus, sudah teridentifikasi tantangan yang terjadi akibat interaksi dengan pihak/ lingkungan eksternal dan internal yang akan memengaruhi kinerja B2P2TOOT. Berikut adalah gambaran dari tantangan yang dikelompokan dalam substansi manajemen, yaitu: 1. Manajemen Penelitian dan Pengembangan a. Indonesia masih merupakan satu negara dengan kekayaan dan keberagaman sumber daya hayati, baik di darat maupun laut. Namun kondisi ini berpacu dengan perilaku negatif manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam yang terus menurunkan tingkat kekayaan dan keberagaman tersebut. b. Animo masyarakat terhadap pemanfaatan kesehatan tradisional (pengobatan tradisional) masih tinggi. Namun kondisi ini belum dibarengi dengan ketersediaan jaminan keamanan, khasiat dan mutu dari produk, praktisi, dan praktek. c. Kebutuhan bahan JAMU dari Tanaman Obat (TO) sangat tinggi, baik untuk Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) dalam negeri dan luar negeri. Namun ini belum dibarengi dengan ketersediaan lahan dan pihak-pihak yang menjadi pemain dalam budidaya TO. 2. Manajemen Kepegawaian a. Komposisi pegawai dengan sarana prasarana yang ada tidak sebanding sehingga masih terjadi perangkapan jabatan dan job desk baik di struktural maupun penanggungjawab laboratorium/ instalasi. Hal ini menjadikan beban kerja melebihi kemampuan personil sehingga pekerjaan tidak tertangani secara baik. b. Belum terpenuhinya kebutuhan peneliti etnografi kesehatan dan perekayasa untuk teknologi dan inovasi JAMU menyebabkan pelaksanaan riset dan pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (TOOT) belum maksimal. 3. Manajemen Kebun Tanaman Obat (KTO) a. Manajemen KTO berupa penambahan KTO yang memberikan kontribusi langsung pada riset budidaya TO sebagai bahan dasar JAMU belum terselesaikan. Hal ini dapat menyebabkan logistik bahan JAMU tidak sepenuhnya terpenuhi. 1
b. Hibah KTO dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang terletak di Cituereup yang terletak jauh dari Tawangmangu dapat menyebabkan sulitnya pemantauan dan juga pemanfaatan kebun akan sedikit terkendala dikarenakan belum adanya tenaga ahli disana. 4. Manajemen Instalasi Laboratorium Terpadu (Labdu) a. Manajemen laboratorium yang memberikan kontribusi langsung pada Penelitian dan Pengembangan (Litbang) TO dan JAMU belum terselesaikan. Hal ini menyebabkan pengadaan bahan laboratorium yang hanya menambah stok barang konsumsi dan pengadaan alat laboratorium yang belum bisa segera dimanfaatkan secara optimal. b. Belum terstandarnya laboratorium sesuai International Organization for Standardization (ISO) 9001:2008 menyebabkan kondisi dan keadaan laboratorium kurang memadahi untuk melakukan penelitian secara maksimal. Contoh laboratorium kultur jaringan tanaman yang terlalu lembab menyebabkan banyak tanaman percobaan yang ditumbuhin jamur. 5. Manajemen Istalasi Rumah Hewancoba a. Kondisi instalasi rumah hewancoba yang kecil sudah tidak bisa mengakomodasi keperluan laboratorium tosikologi dan farmakologi. b. Pengembangan gedung laboratorium toksikologi dan farmakologi yang terkena moratorium sejak 2014 menghambat proses penelitian terutama penelitian formula JAMU pada uji praklinik. 6. Manajemen Istalasi Rumah Riset JAMU (RRJ) a. Kondisi ruangan yang ada di istalasi RRJ kurang memadahi dengan jumlah pasien rata rata 150 pasien per hari, seperti di tempat pendaftaran, ruang periksa, ruang tunggu, ruang rekam medik, dan ruang peracikan JAMU. Sehingga pelayanan pasien kurang maksimal. b. Belum adanya ruang konsultasi gizi sehingga sulit untuk melakukan edukasi dan konsultasi informasi terkait gizi ke pasien. 7. Manajemen Instalasi Pascapanen a. Semua alat customized tidak tersedia dipasaran sehingga harus ada rancangan dan pesanan khusus, hal ini menyebabkan kesulitan dan lamanya pengadaan alat-alat di instalasi pascapanen.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
2
b. Perlu tenaga yang lebih profesional untuk penanggungjawab peralatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan di instalasi pasca panen. c. Ketersediaan bahan baku yang kurang stabil. Ketersediaan bahan baku merupakan permasalahan yang kompleks. Karena menyangkut masalah kebutuhan simplisia dari klinik dan pihak luar. Bahan baku yang kurang memadai dapat menghambat proses produksi yang berlangsung di Pasca Panen. d. Aplikasi Pascapanen belum bisa berjalan. Aplikasi pascapanen sangat dibutuhkan untuk monitoring stok, penerimaan bahan baku, dan pengeluaran simplisia. Aplikasi belum dapat berjalan dikarenakan belum ada kesiapan server dan perangkat komputer. Selain itu juga diperlukan jaringan yang stabil. 8. Manajemen Instalasi Sediaan Bahan JAMU a. Hibah peralatan ekstraktor dari Direktorat Jendral (Dirjen) Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum dapat dioperasionalkan secara penuh dikarenakan daya listrik yang kurang memadahi. b. Pemenuhan kebutuhan SDM dan ketersediaan bahan baku agar bisa mendukung kegiatan di instalasi sediaan bahan jamu. c. pengadaan sarana listrik yang kurang memadai. 9. Manajemen Instalasi Produkasi JAMU a. Peningkatan jumlah contoh produk jamu yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 10. Manajemen Instalasi Perpustakaan a. Masih kurangnya jumlah koleksi baik dari segi judul maupun dari banyaknya eksemplar buku per judul menyebabkan peminat/ pengunjung perpustakaan dari pihak ekternal tidak banyak. b. Meningkatkan kedisiplinan bagi pengunjung terutama yang meminjam koleksi buku di perpustakaan. 11. Manajemen Instalasi Museum JAMU a. Tenaga fungsional belum tersedia, selama ini masih dikelola oleh Jabatan Fungsional Umum (JFU) Pustakawan. Hal ini menyebabkan pengelolaan istalasi museum JAMU kurang maksimal. b. Masih merupakan rintisan museum JAMU dimana koleksi yang ada masih terbatas dan belum bisa menggambarkan perkembangan obat tradisional di Indonesia secara keseluruhan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
3
12. Manajemen Instalasi Herbarium a. Selama ini instalasi herbarium masih menjadi satu dengan Labdu dan ruang museum. Dengan belum adanya instalasi herbarium tersendiri menyebabkan penyimpanan koleksi tanaman obat dan obat tradisional baik secara kering maupun basah masih menjadi kendala tersendiri. b. Aktifitas pengawetan yang menumpang di Labdu dan museum JAMU serta pengelola yang masih dirangkap oleh peneliti dan teknisi litkayasa menyebabkan aktifitas pengawetan kurang maksimal dan terkesan seadaanya. 13. Manajemen Instalasi Wisata Kesehatan JAMU a. Tugas pemandu wisata kesehatan JAMU masih menjadi tugas tambahan. Hal ini menyebabkan kurang berkompetennya pemandu dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga diperlukan tenaga fungsional tersendiri. b. Koleksi jumlah dan jenis tanaman obat ditingkatakan sehingga akan menarik minat orang untuk berkunjung. 14. Manajemen Unit Struktural a. Masih adanya rangkap jabatan di struktural menyebabkan banyak pekerjaan struktural yang overload sehingga hanya menyisakan PR yang tidak terselesaikan dan terus menumpuk. 15. Manajemen Pengadaan dan Barang Milik Negara (BMN) a. KTO Citeureup belum optimal dikelola karena terkendala sarana dan prasaran gedung laboratorium yang dibatasi adanya moratorium. b. Minat pihak penyedia untuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa sangat rendah. Di tengarai karena lokasi dan ongkos yang saling berkaitan. 16. Manajemen Strategis a. Mekanisme perencanaan yang belum berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal ini menyebabkan adanya kegiatan yang belum tersedia alokasi dananya. Juga monev yang tidak berjalan terstruktur dan tersistem. b. Tidak adanya pelaporan kegiatan secara berkala dan terstruktur oleh setiap penanggung jawab kegiatan menyebabkan sulitnya pemantauan pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan. Sehingga jika terjadi kendala pengevaluasiannya. c. Mekanisme dokumentasi dan pelaporan dari setiap output dan komponen yang dikelola setiap unit kerja belum berjalan optimal. Hal LAPTAH 2015 B2P2TOOT
4
ini menyebabkan monev dan perencanaan tahun berikut tidak memiliki dasar yang sesuai kinerja. B. KELEMBAGAAN Berdasarkan Permenkes No. 491 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) yang bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional dengan fungsi: 1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan di bidang tanamaan obat dan obat tradisional. 2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi plasma nutfah tanaman obat. 3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah tanaman obat. 4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan bahan baku obat tradisional. 5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan dibidang tanaman obat dan obat tradisional. 6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat tradisional. 7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pascapanen, analisa, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional. 8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
5
Berdasarkan Permenkes tersebut, struktur organisasi B2P2TOOT sesuai gambar 1.01.
adalah
KEPALA BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM
INSTALASI
BIDANG PROGRAM, KERJASAMA & INFORMASI
BIDANG PELAYANAN PENELITIAN
SEKSI PROGRAM DAN EVALUASI
SEKSI PELAYANAN TEKNIS
SEKSI KERJASAMA DAN INFORMASI
SEKSI SARANA PENELITIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1.1. Struktur Organisasi B2P2TOOT Dalam implementasi di unit kerja, fungsi-fungsi tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 1.02. dan 1.03. Bidang Tata Usaha
Bidang Program, Kerjasama & Informasi
Bidang Pelayanan Penelitian
Manajemen Kepegawaian
Manajemen Strategis
Manajemen Lab
Manajemen BMN
Manajemen Kerjasama
Manajemen KTO
Manajemen Pengadaan BJ
Manajemen Diseminasi
Administrasi Layanan Perkantoran
Wisata Iptekkes JAMU
RRJ Administrasi Layanan Penelitian
Unit Fungsional
Panitia Pembina Ilmiah Pejabat Fungsional Peneliti
Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa Tim Penilai Peneliti Unit
Gambar 1.2. Implementasi Fungsi B2P2TOOT dalam Unit-Unit Kerja LAPTAH 2015 B2P2TOOT
6
BIDANG KEPAKARAN TANAMAN OBAT bioprospecting, etnofarmakologi, budidaya, pascapanen, supply chain
OBAT TRADISIONAL uji praklinik, uji klinik, teknologi sediaan, teknologi tepat guna, monev
Gambar 1.3. Kelompok Kepakaran dalam Scientific Board B2P2TOOT Kelompok bidang kepakaran ini dikelola oleh Panitia Pembina Ilmiah yang ditujukan untuk mengelola aktivitas-aktivitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di lingkup tanaman obat dan obat tradisional. C. SUMBERDAYA 1. Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS dan CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Pada Januari 2015, gambaran kepegawaian B2P2TOOT adalah sebagai berikut: Tabel 1.1. Komposisi ASN B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
51 29
1 7
94 49
146 85
TOTAL
80
8
143
231
Tabel 1.2. Komposisi ASN Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
14 5
1
29 5
43 11
TOTAL
19
1
34
54
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
7
Tabel 1.3. Komposisi ASN Bidang PKSI berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
3 2
1 -
3 2
7 4
TOTAL
5
1
5
11
Tabel 1.4. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
34 22
6
62 42
96 70
TOTAL
56
6
104
166
Tabel 1.5. Komposisi ASN Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan jenis kelamin pada Januari 2015 Jenis ASN Lelaki Perempuan Sub Total PNS
Kesekretariatan/ Admin Lab KTO RRJ
CPNS
Kesekretariatan/ Admin Lab KTO RRJ
PPPK
Kesekretariatan/ Admin Lab KTO RRJ
TOTAL
-
3
3
13 12 9 -
15 4 -
28 12 13 -
-
3 3 2
3 3 2
9 50 3 96
24 1 15 70
33 51 18 166
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diadakan untuk mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS maupun CPNS. Riset Tumbuhan Obat dan JAMU (RISTOJA) dan Saintifikasi JAMU sebagai terobosan Kemenkes yang bermula sejak LAPTAH 2015 B2P2TOOT
8
2012 dan 2010, membutuhkan dukungan penuh dari lingkup kesekretariatan/ administrasi, laboratorium, KTO dan RRJ. Beban kerja yang tersedia ditengarai belum mengakomodasi tuntutan dinamika dari ke 2 terobosan Kemenkes tersebut. PPPK pada awal tahun 2015 sebanyak 143 orang yang dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi yang terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium terpadu, laboratorium pascapanen, laboratorium farmakologi dan toksikologi, laboratorium sediaan JAMU, Rumah Riset JAMU (RRJ), dan bidang kesekretariatan (administrasi, satpam, pengemudi). Tabel 1.6. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Januari 2015 Jabatan Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2 Struktural Jenjang Pendidikan Lelaki
S1
S2
S3
S1
S2
S3
S1
S2
S3
3*) 2 Perempuan 1 1*) 1*) 1 ) Ket: * 4 orang Esselon 4 dan 1 orang Esselon 3 merangkap sebagai peneliti Di awal tahun 2015, ada 5 peneliti yang merangkap sebagai pejabat struktural, yaitu: a. Nita Supriyati, S.Si, Apt, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Obat Tradisional) sebagai Kabid Sarana Penelitian b. Fauzi, MP (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasubag Umum c. Harto Widodo, SP, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Sarana Penelitian d. Tri Widayat, M.Sc (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Pelayanan Teknis e. Amalia Damayanti, M.Si (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Kerjasama dan Informasi Tabel 1.7. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Januari 2015 Peneliti
Pertama
Jenjang Pendidikan Laki-laki
S1
S2
4
2
Perempuan
3
1
S3
Muda S1
S2
1
1
3
Madya S3
S1
S2
1
1
Utama S3
S1
S2
S3
1 LAPTAH 2015 B2P2TOOT
9
Tabel 1.8. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Januari 2015 Litkayasa Jenjang Pendidikan Lelaki
Pemula SLTA
DIII
Pelaksana S1
SLTA
1
DIII
1
Perempuan
Pelaksana Lanjutan S1
Penyelia
SLTA
DIII
1
1
6
2
2
5
S1
SLTA
DIII
Tabel 1.9. Komposisi ASN berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Januari 2015 Jenjang SD SLTP SLTA D1/ D2 D3 S1*) S2*) S3 Pendidikan Lelaki Perempuan
4
2
7
2
11
1
3
9
1
Ket: *) S1: terdapat 9 orang sebagai calon peneliti *) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti 2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik sangat diperlukan bagi suatu organisasi sebagai penunjang tercapainya kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang dimiliki B2P2TOOT pada awal tahun 2015 berupa: a. Instalasi Kebun Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas Litbang TO dalam kerangka Saintifikasi JAMU. KTO dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Iptek, dan pelayanan Iptek. KTO dikelola sebagai kebun dan divisi TO Kemenkes, juga pusat pembelajaran Iptek untuk akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat. Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat, yaitu: 1) KTO Tlogodlingo, 1.800 mdpl seluas 135.995 m2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik di KTO Tloglodlingo adalah timi, stevia, teh, menta, krangean, adas, purwoceng, sambang colok, kamilen dll 2) KTO Kalisoro, 1.200 mdpl seluas 2.644 m2 (produksi) dan 3.505 m2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman LAPTAH 2015 B2P2TOOT
10
S1
3)
4)
5)
6)
7)
yang dapat tumbuh baik adalah taraksakum, tempuyung, echinase, daun duduk, daun ungu dll KTO Ngemplak, 400-600 mdpl seluas 3.127 m2 di Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll KTO Toh Kuning, 400-600 mdpl seluas 7.972 m2 di Kec. Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll KTO Doplang, 400-600 mdpl seluas 350 m2 di Kec. Matesih Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll KTO Tegalgede, 185-200 mdpl seluas 3.300 m2 Kec. Karanganyar Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah daun ungu, meniran, pegagan, tempuyung dll KTO Citeureup, 100-200 mdpl seluas 30.000 m2 Kec. Citeureup Kab. Bogor Jawa Barat, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah rumput mutiara. iller, kumis kucing, meniran, daun ungu, tempuyung, tapak liman dll
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
11
b. Instalasi Laboratorium Terpadu Laboratorium Terpadu (Labdu) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu dikelola sebagai pusat lab Saintifikasi JAMU Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Labdu terdiri dari: 1) Laboratorium Benih dan Pembibitan dilantai 1, digunakan untuk uji benih dan koleksi benih 2) Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) dilantai 1, digunakan untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan koleksi hama 3) Laboratorium Fitokimia dilantai 1, digunakan untuk Skrining kimia, analisis kadar abu, KLT ekstrak, KLT minyak atsiri 4) Laboratorium Galenika dilantai 1, digunakan untuk uji kadar sari, koleksi minyak atsiri, koleksi ekstrak, Optimalisasi metode ekstraksi (Inisiasi PED), Implementasi ISO 17025:2008
Gambar 1.4. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) dilaboratorium galenika 5) 6)
Laboratorium Formulasi dilantai 2, untuk formulasi bahan JAMU Laboratorium Sistematika Tumbuhan Obat dan Herbarium dilantai 2, digunakan untuk determinasi TO dan koleksi spesimen LAPTAH 2015 B2P2TOOT
12
7)
Laboratorium Instrumen dilantai 2, digunakan untuk uji kadar bahan aktif dan quality control bahan JAMU 8) Laboratorium Mikrobiologi dilantai 3, digunakan untuk uji angka cemaran mikroba dan uji aktivitas antibakteri 9) Laboratorium Bioteknologi dilantai 3, digunakan untuk uji khasiat dan uji keragaman genetik 10) Laboratorium Kultur Jaringan di lantai 3, digunakan untuk perbanyakan TO dan produksi metabolit sekunder
Gambar 1.5. Eksplan tangkai daun purwoceng di ruang inkubasi c. Instalasi Rumah Hewancoba Rumah Hewancoba dikelola sebagai pusat uji praklinik Formula JAMU Kemenkes yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, diklat iptek, pelayanan iptek dalam uji keamanan dan khasiat formula JAMU yang digunakan dalam kerangka Saintifikasi JAMU. d. Instalasi Rumah Riset JAMU Rumah Riset JAMU (RRJ) dikelola sebagai pusat uji klinik Formula JAMU Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek formula JAMU pada manusia dalam kerangka Saintifikasi JAMU. RRJ terdiri dari dari: 1) Klinik Santifikasi JAMU (SJ) dengan 6 ruang periksa dan terakreditasi ISO 9001:2008 2) Laboratorium Klinik dengan ruang rekam medik yang digunakan untuk pengujian/ pemeriksaan dan terakteditasi ISO 9001:2008 3) Griya JAMU yang digunakan untuk sediaan JAMU dan lalulintas formula untuk pasien. Terakreditasi ISO 9001:2008 LAPTAH 2015 B2P2TOOT
13
Gambar 1.6. Ruang Griya Jamu, Apoteker dan asisten Apoteker sedang meracik Jamu untuk pasien e. Instalasi Pascapanen Instalasi Pascapanen (IP) dikelola sebagai laboratorium dan divisi simplisia Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek pascapanen TO dan simplisia bahan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Terdiri dari empat lantai dengan peruntukan sebagai berikut: 1) Lantai 1 penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan, perajangan, dan sortasi 2) Lantai 2 gudang siap edar, pembuatan kapsul serbuk, dan penimbangan 3) Lantai 3 pemanasan dengan oven dan penyimpanan simplisia jangka panjang 4) Lantai 4 penjemuran hasil panen f. Instalasi Sedian Bahan JAMU Instalasi Sediaan Bahan JAMU (ISBJ) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek sediaan JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. ISBJ dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas dan bahan JAMU non simplisia. g. Instalasi Produksi JAMU Instalasi Produksi JAMU (IPJ) dikelola sebagai pusat inkubator JAMU Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi JAMU dalam kerangka Saintifikasi JAMU. IPJ menyediakan produk JAMU dan hasil olahannya. LAPTAH 2015 B2P2TOOT
14
h. Instalasi Perpustakaan Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan kepustakaan B2P2TOOT. Perpustakaan menyediakan sarana dan fasilitas terkait sumber data dan informasi iptek dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Koleksi perpustakaan dapat dilihat pada tabel 1.10 Tabel 1.10 koleksi instalasi perpustakaan B2P2TOOT pada Desember 2015 NO
KOLEKSI
BAHASA
JUMLAH 5 167
1 2
Humaniora dan Etnografi Kesehatan Budidaya TO
Indonesia
3
Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan
Indonesia English
694
4
Farmasi
Indonesia English
158
5
Penyakit Tanaman
Indonesia
26
6
Pertanian dan Teknologi yang berkaitan
Indonesia English
335
7
Kimia
Indonesia English
51
8
Hukum dan Perundang-undangan
Indonesia
47
9
Ilmu Tumbuhan
Indonesia English
176
10
Biologi dan Ilmu Hayati
Indonesia English
103
11
Ilmu Umum dan Komputer
Indonesia English
79
12
Ensiklopedi
Indonesia English
52
13
Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial
Indonesia
28
14 15
Administrasi Negara & Ilmu Kemitraan Seni Fotografi & Foto
Indonesia
25 20
Indonesia
Indonesia English
i. Instalasi Herbarium Instalasi Herbarium (IH) dikelola sebagai pusat herbarium Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek koleksi spesimen TO yang diawetkan dalam kerangka Saintifikasi JAMU. Menyediakan sarana, fasilitas dan spesimen yang diawetkan untuk litbang botani. Tempat untuk IH selama ini masih menjadi satu dengan gedung Labdu dan ruang museum. LAPTAH 2015 B2P2TOOT
15
j. Museum JAMU Museum JAMU “Hortus Medicus” dibangun dengan tujuan untuk selalu mengingat asal usul JAMU dari kearifan lokal kekayaan nenek moyang Indonesia. Museum JAMU menyajikan koleksi alat-alat JAMU kuno, peta persebaran JAMU di nusantara, naskah kuno yang memuat ramuan JAMU, koleksi JAMU dari dalam maupun luar negeri, dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke masa. Total koleksi yang dimiliki, meliputi: 1) Ruang Depan 44 koleksi 2) Ruang Bahan JAMU 34 koleksi 3) Ruang Budaya 50 koleksi 4) Ruang Produk JAMU 215 koleksi 5) Ruang Naskah Kuno 40 koleksi 6) Ruang Prestasi 124 koleksi k. Sinema Fitomedika Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran informasi mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek TOJA dalam Wisata Kesehatan JAMU, pembinaan petani, pembekalan akademisi dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL). l. Rumah Kaca Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman: 1) Berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl) 1 unit 2) Berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl) 2 unit m. Gedung Perkantoran 1) Kantor Sekretariat B2P2TOOT, 3 lantai untuk ruang Kepala, Bagian TU, Bidang PKSI dan Bidang Yanlit 1 unit 2) Gedung serbaguna “R.M. Santoso Soerjokoesoemo” 1 unit 3) Rumah Negara Golongan I untuk Rumah Dinas Kepala 1 unit 4) Gedung Diklat Iptek TOJA berkapasitas 28 kamar, 3 ruang rapat 1 unit n. Peralatan Laboratorium Utama: 1) Gas Chromatography 1 unit 2) TLCdensitometer 1 unit 3) High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 1 unit 4) Vacum Rotapavor 2 unit 5) Spektrofotometer 3 unit 6) Blotting apparatus 2 unit LAPTAH 2015 B2P2TOOT
16
7) 8) 9) 10) 11) 12)
Termocycler PCR 1 unit Mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 1 unit Mesin penyerbuk 1 unit Pencuci bahan JAMU 1 unit Pengering bahan JAMU 1 unit Alat Ekstraktor 1 unit
o. Kendaraan Operasional 1) Bus operasional antar jemput pegawai 1 unit 2) Mobil angkutan bak terbuka operasional untuk KTO dan pascapanen 2 unit 3) Mobil box operasional untuk pameran 1 unit 4) Mobil sedan operasional untuk dinas Kepala 1 unit 5) Mobil minibus operasional untuk aktivitas perkantoran 4 unit 6) Sepeda motor roda dua (2) operasional untuk KTO dan pascapanen 2 unit 7) Sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan pascapanen 3 unit 3. Dana Sumber dana yang diterima B2P2TOOT berasal dari APBN dan Hibah Langsung. DIPA yang berasal dari APBN sebagaimana tabel 1.11 berikut Tabel 1.11 Alokasi Anggaran B2P2TOOT Berdasarkan Renja K/L dan Pagu Indikatif Tahun 2015 Indikator Keluaran Kegiatan
Keluaran
1. Tersedianya TO Terstandar 2. Tersedianya Bahan JAMUTerstandar 3. Tersedianya Formula JAMU Saintifik 4. Tersedianya Database TO dan JAMU 5. Tersedinya Produk Desiminasi Bidang TOOT
Standar untuk TO
Alokasi (x1.000) Renja K/L
Pagu Indikatif
406.000
406.600
262.000
262.150
1.926.000
1.926.000
Database TO dan JAMU
82.061.000
82.061.050
1) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 2) Gedung/Bangunan Laboratorium 3) Peralatan Fasilitas
2.312.100
2.030.480
2.011.600
4.514.605
3.424.000
2.768.015
Standar JAMU
untuk
Bahan
Formula JAMU
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
17
Indikator Keluaran Kegiatan
Keluaran
Alokasi (x1.000) Renja K/L
4)
5) 6) 7) 8)
9) 10) 11)
12) 13)
Laboratorium Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi Manajemen Laboratorium Tanah Manajemen Kebun Tanaman Obat Dokumen Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian Dokumen Bidang Ilmiah &Etik Naskah Rekomendasi Dokumen Perencanaan & Evaluasi Layanan Perkantoran Perangkat Pengolah Data & Komunikasi
14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 15) Gedung/Bangunan perkantoran TOTAL ANGGARAN
Pagu Indikatif
1.443.500
1.488.291
205.400
370.146
965.100 247.600
965.140 325.379
801.700
796.940
1.256.740
1.256.700
500.000 324.200
500.000 323.500
13.038.600 -
13.038.624 191.350
2.458.400
364.530
-
55.500
113.635.040
113.635.000
Adanya aturan Kemenkeu mengenai aplikasi RKAKL agar nomenklatur lebih terperinci mengakibatkan munculnya output perangkat pengolah data dan komunikasi yang semula menjadi satu dengan output peralatan dan fasilitas perkantoran hal ini dikarenakan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi harus ada rekomendasi dari Pusat Data dan Informasi Setjen Kemenkes. Sementara munculnya output gedung/ bangunan perkantoran yang semula menjadi satu dengan output gedung/ bangunan laboratorium dikarenakan perbedaan Tusi pembangunan gedung/ bangunan perkantoran dengan pembangunan gedung/ bangunan laboratorium.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
18
BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. DASAR HUKUM Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya B2P2TOOT mengacu pada peraturan pelaksanaan sebagai dasar regulasi dan referensi,sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 369); 3. Peraturan Menteri PANRB No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/2010 tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Permenkes RI Nomor 491/Menkes/VII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 8. Rencana Strategis Kemenkes 2015-2019 9. Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT Tahun 2015; 10. POK B2P2TOOT Tahun 2015. B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR 1. Tujuan Tujuan adalah target yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan Rencana Strategis Kemenkes 2015-2019 dan RKP 2015. Tujuan kegiatan litbang TOOT pada periode 2015-2019 adalah sebagai berikut.
19
Tabel 2.1 Tujuan Kegiatan Litbang B2P2TOOT periode 2015-2019 Sasaran Strategis
Indikator Sasaran Strategis (kumulatif)
Indikator Kinerja Kegiatan
Target 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya 1. 10 rekomendasi 1. Tersedianya 12 7 6 5 4 Litbang kebijakan Tanaman Obat Bidang TOOT Terstandar 2. Tersedianya Bahan 3 3 3 3 3 JAMU Terstandar 3. Tersedianya 2 2 2 2 2 Formula JAMU Saintifik 4. Tersedianya 700 700 700 700 700 Database Tanaman Obat dan JAMU 2. 120 publikasi 5. Tersedianya Produk 24 24 24 24 24 karya tulis Diseminasi Bidang ilmiah Tanaman Obat dan Obat Tradisional
2. Sasaran dan Indikator Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh unit kerja dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan. Sesuai dengan Renstra Kemenkes 2015-2019 sasaran strategis dari Litbang TOOT adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan dibidang tanaman obat dan obat tradisional. Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun laporan. Berdasarkan Renstra Kemenkes 20152019. Indikator dari sasaran strategis Litbang TOOT adalah sebagai berikut: a. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan dibidang TOOT sebanyak 10 rekomendasi kumulatif b. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang TOOT yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional sebanyak 120 publikasi ilmiah kumulatif. Indikator kinerja kegiatan Litbang TOOT tahun 2015 sesuai dengan RKT B2P2TOOT tahun anggaran 2015 adalah: a. Tersedianya 12 tanaman obat terstandar b. Tersedianya 3 bahan JAMU terstandar c. Tersedianya 2 formula JAMU saintifik LAPTAH 2015 B2P2TOOT
20
d. Tersedianya 700 database tanaman obat dan JAMU (spesies, karakterisasi, dan pemanfaatan) e. Tersediannya 24 produk desiminasi bidang tanaman obat dan obat tradisional
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
21
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Strategi I untuk mengimplementasikan tugas dan fungsi dalam rangka mewujudkan sasaran strategis adalah memahami seluruh aktivitas B2P2TOOT dalam hal substansi, manfaat dan pelaksana. Secara sifat aktivitas kegiatan Litbang TOOT terdiri dari 2 kelompok, yaitu a) aktivitas utama dan b) aktivitas generik. Berikut adalah komposisi anggaran ke-2 aktifitas tersebut. Tabel 3.1. Komposisi Aktifitas Utama berdasarkan anggaran Tahun 2015 Aktivitas
Keluaran
dan
Generik
Alokasi (x1.000) Renja K/L
1. Utama
2. Generik
B2P2TOOT
1) Standar Untuk Tanaman Obat 2) Standar Untuk Bahan JAMU 3) Formula JAMU 4) Database Tanaman Obat dan JAMU 5) Naskah Rekomendasi 6) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 7) Manajemen Laboratorium 8) Manajemen Kebun Tanaman Obat 9) Dokumen Bidang Ilmiah &Etik Sub Total a) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha b) Gedung/Bangunan Laboratorium c) Peralatan Fasilitas Laboratorium d) Tanah e) Dokumen Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian f) Dokumen Perencanaan &
22
Pagu Indikatif
406.000
406.600
262.000 1.926.000 82.061.000
262.150 1.926.000 82.061.050
500.000 1.443.500
500.000 1.488.291
205.400 247.600
370.146 325.379
1.256.740
1.256.700
77,71 % 2.312.100
77,96 % 2.030.480
2.011.600
4.514.605
3.424.000
2.768.015
965.100 801.700
965.140 796.940
324.200
323.500
Aktivitas
Keluaran
Alokasi (x1.000) Renja K/L
Evaluasi g) Layanan Perkantoran h) Perangkat Pengolah Data & Komunikasi i)
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran j) Gedung/Bangunan Perkantoran Sub Total
Pagu Indikatif
13.028.624 -
13.028.624 191.350
2.458.400
364.530
-
55.500
22,9 %
22,03 %
Aktivitas utama adalah seluruh aktivitas yang memenuhi kriteria aktivitas iptek terkait litbang, pelatihan, diseminasi, pelayanan dan peningkatan kemandirian masyarakat yang merupakan wujud dari tugas melaksanakan litbang secara langsung. Aktivitas generik adalah seluruh aktivitas yang memenuhi kriteria aktivitas administrasi perkantoran, layanan kesekretariatan organisasi dan kepegawaian. Strategi II adalah menjaga agar komposisi alokasi anggaran untuk aktivitas utama dan generik minimal 51:49, karena komposisi anggaran secara ideal menggambarkan alokasi untuk fungsi-fungsi iptek lebih besar dari fungsi generik organisasi. Komposisi ini juga, menggambarkan komitmen organisasi mengelola kapasitas dan kompetensi yang dimiliki. Strategi III adalah terus membangun Jejaring RISTOJA dan Jejaring Saintifikasi JAMU, sebagai upaya menumbuh kembangkan institusi yang berkontribusi dalam rangka upaya melestarikan TO dan membudayakan JAMU. B. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN TUJUAN Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah: 1. Sumber Daya Manusia a. Kekurangan tenaga manajerial menjadikan 5 peneliti merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. b. Fungsi hulu-hilir pada B2P2TOOT membutuhkan SDM yang beragam jumlah dan jenis yang sampai saat ini belum terakomodasi. c. Penataan terhadap peta jabatan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi B2P2TOOT.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
23
2. Penelitian dan Pengembangan TOOT a. Diperlukan penambahan jumlah peneliti untuk mendukung litbang TOOT yang semakin luas ruang lingkupnya. b. Diperlukan peningkatan kemampuan tenaga peneliti dan tenaga pendukung. c. Diperlukan peninjauan agenda penelitian secara berkala untuk mendukung isu-isu kesehatan. d. Diperlukan motivasi dalam diri peneliti untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan bidang keilmuannya. 3. Sarana Prasarana a. Diperlukan penyesuaikan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan dalam mengakomodir perubahan prioritas kebutuhan. b. Diperlukan optimalisasi penggunaan peralatan laboratorium untuk memberikan kontribusi yang maksimal sesuai kompetensi B2P2TOOT. c. Pemeliharaan fasiltas B2P2TOOT yang sudah ada dimaksimalkan.l 4. Manajemen Perkantoran a. Diperlukan kedisiplinan yang tinggi bagi pelaksanan kegiatan untuk memberikan progress report secara berkala agar segala permasalahan yang ditemui dapat segera dicari solusinya. b. Diperlukan perencanaan yang matang dalam kerangka koordinasi dengan bidang dan bagian lain dalam penentuan pengembangan sarana prasarana ke depan baik dalam jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun) ataupun jangka panjang (25 tahun). 5. Dana a. Diperlukan ketegasan komitmen dan kesepakatan dalam pencapaian target kegiatan. C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN Dalam pencapaian tujuan dan target kinerja B2P2TOOT dilakukan terobosanterobosan sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia a. Pegawai Tidak Tetap (PTT) diadakan untuk mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS maupun CPNS. 2. Penelitian dan Pengembangan TOOT a. Mengirim peneliti untuk mengikuti pelatihan dan workshop dalam meningkatkan kemampuan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT
24
b. Bekerjasama dengan peneliti dari luar B2P2TOOT. 3. Sarana Prasarana a. Bekerjasama dengan Unit Layanan Pengadaan Pusat untuk pengadaan barang dan jasa. b. Menggunakan LPSE dalam pengadaan. 4. Manajemen Perkantoran a. Pertemuan rutin untuk identifikasi masalah dan solusinya. b. Pertemuan berkala untuk membahas perencanaan tahun-tahun ke depan. 5. Dana a. Timeline kegiatan dan penyerapan untuk perencanaan penyerapan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
25
BAB IV HASIL KERJA A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Kegiatan litbang TOOT dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 1. Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional a. Standar untuk Tanaman Obat Riset standar tanaman obat bertujuan untuk menghasilkan tanaman obat yang baik dari segi biomasa dan kandungan kimia, sehingga dapat diproses sebagai simplisia yang berkualitas untuk ramuan dalam rangka Saintifikasi JAMU. Tahun 2015 telah diadakan penelitian terhadap beberapa tanaman obat guna mendapatkan tanaman obat terstandar sebanyak 12 (dua belas) tanaman obat sebagai berikut : tanaman Seledri (Apium graviolens), Kunyit (Curcumae domesticae), Temulawak (Curcuma xanthorhiza), Purwoceng (Pimpinella pruacan), Alang-alang (Imperata cylindrical), Secang (Caesalpinia sappan), Kepel (Stelechocarpus burahol), Brotowali (Tinospora crispa), Jati Belanda (Gliazumae Folium), Kemuning (Murrya paniculata), Manis Jangan (Cinnamomum burmani), dan Pulosari (Alyxia stellata).
a
b
Gambar 3.1. Tanaman Obat Terstandar (a) Purwoceng (b) Temulawak
26
b. Standar Bahan JAMU Riset standar bahan JAMU bertujuan untuk menyediakan simplisia yang telah teruji mutu dari bahan dan kandungan kimia, sehingga dapat diproses sebagai bahan formula JAMU yang memiliki khasiat yang konsisten dalam range/ rentang tertentu sehingga diharapkan dapat menghasilkan khasiat dan keamanan yang baik dalam rangka Saintifikasi JAMU. Guna memenuhi harapan tersebut pada tahun 2015 diadakan penelitian untuk menghasilkan standar bahan JAMU adapun bahan jamu yang diteliti diantaranya pegagan (Centella asiatica L), Tempuyung (Sonchus arvensis L), dan Seledri (Apium graviolens L).
a
b
Gambar 3.2. Simplisia (a) Seledri (b) Tempuyung sebagai Bahan JAMU Terstandar c. Formula JAMU Prioritas penelitian untuk menghasilkan formula Jamu terstandar adalah sebagai berikut: 1) Penelitian in vivo, merupakan penelitian yang dilakukan menggunakan subyek manusia atau hewan 2) Penelitian in vitro, merupakan penelitian yang dilakukan dalam tabung uji atau media kultur di laboratorium 3) Uji praklinik formula jamu meliputi keamanan yang terdiri dari toksisitas akut, sub kronik, mutagenik dan teratogenik. Riset praklinik diperlukan sebagai tahap awal untuk mengetahui khasiat dan keamanan terhadap hewancoba. Riset praklinik 2015 diperoleh formula Jamu untuk: Gastroprotektif, Dermatitis Atopik, Hepatoprotektor, urolitiasis
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
27
4) Uji Observasi klinik, riset observasi klinis yang dilakukan RRJ dengan pasien terbatas menggunakan metode pre-post sebagai tindak lanjut riset praklinik formula jamu 5) Uji Klinis (RCT), uji klinis (RCT) merupakan tahap akhir untuk mengetahui khasiat dan keamanan formula Jamu. Riset ini melibatkan berbagai instansi rumah sakit maupun dinas kesehatan daerah yang tergabung dalam jejaring Saintifikasi Jamu. Uji Klinis RCT tahun 2015 menghasilkan formula Jamu Hiperkolesterolomia dan Hepatoprotektor. d. Database TO dan JAMU Output dari tersediannya database TO dan JAMU dicapai melalui RISTOJA, yang terdiri dari aktivitas: 1) Riset dilapangan untuk mengumpulkan data 2) Analisis lanjut data yang dikumpulkan, baik konfirmasi lapangan dan laboratorium 3) Manajemen/ pengelolaan database TOJA, antara lain pembaharuan atau perbaikan RISTOJA tahun 2015 merupakan riset tahap II dari riset tahun 2012. Dilaksanakan di 96 etnis yang tersebar di 24 provinsi dan 125 kabupaten/kota, mencakup 525 battra sebagai sumber informasi. Pelaksanaan kegiatan melalui kerjasama dengan lembaga penelitian perguruan tinggi dimasing-masing provinsi, setiap tim terdiri dari 5 peneliti, dengan latar belakang pendidikan dari kelompok botani (biologi, pertanian, kehutanan), kelompok humaniora (antropologi, sosiologi) dan kesehatan (dokter, apoteker, kesehatan masyarakat, perawat) Riset ini bertujuan untuk memperoleh data meliputi: 1) Karakteristik demografi 2) Narasumber 3) Gejala/ Penyakit 4) Ramuan 5) Cara penyiapan 6) Cara pemakaian dalam pengobatan 7) Jenis dan kegunaan tumbuhan dalam pengobatan 8) Kearifan lokal dalam pemanfaatan, pengelolaan, dan pelestarian tumbuhan obat RISTOJA tahun 2015 ini telah menghasilkan informasi ramuan sebanyak 10.048 yang dikelompokkan menjadi 74 indikasi/keluhan LAPTAH 2015 B2P2TOOT
28
dan informasi tumbuhan obat yang berhasil didata sebanyak 19.899 yang mana baru sejumlah 15.070 berhasil di identifikasi hingga tingkat spesies dan familia
Gambar 3.3. Peneliti Ristoja tahun 2015 sedang melakukan wawancara pada informan / batra di Propinsi Kalimantan Tengah e. Produk Desiminasi Bidang TOOT Produk desiminasi dibidang TOOT bertujuan untuk menyediakan media dan produk diseminasi hasil Litbang TOOT kepada pihak akademisi/ ilmuan, dunia usaha, pemerintah dan komunitas masyarakat. Berikut kegiatan-kegiatan yang mendukung produk Desiminasi Bidang TOOT 1) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara dan Tata Usaha Kegiatan pertemuan dalam rangka perbaikan pengelolaan SAI, sosialisasi terkait SAI, pengelolaan hibah dan pengelolaan BMN dilaksanakan antar satker dan unit terkait baik vertikal maupun horisontal. Dalam rangka terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan negara, satker harus menerapkan asas-asas umum pengelolaan keuangan negara. Pembinaan Manajemen keuangan termasuk di dalamnya PNBP dan pembinaan kekayaan milik negara diselenggarakan sehingga akan terbentuk manajemen keungan dan BMN yang benar dan baik.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
29
2) Dokumen informasi, Dokumentasi dan Diseminasi Pengelolaan Dokumen informasi, dokumentasi dan Diseminasi dilakukan untuk upaya penyebarluasan informasi tentang IPTEK di bidang TOJA kepada kalangan akademisi, bisnis, pemerintah melalui forum-forum ilmiah (workshop/seminar/simposium), pameran, media penyuluhan, penerangan kepada tamu pengunjung (Wisata Iptek tanaman obat dan Jamu), maupun berbagai media publikasi yang memuat informasi-informasi litbang (buku ilmiah, buku semi populer, brosur, pedoman teknis, dan website. Ruang lingkup kegiatan meliputi Publikasi dan informasi, desiminasi hasil litbang dan jejaring kerjasama. 1. Website B2P2TOOT Website merupakan sarana informasi yang sangat penting bagi sebuah institusi. B2P2TOOT telah memiliki website yang domainnya terdaftar di server Badan LitbangKes Domain website B2P2TOOT www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id dapat diakses sejak 2007. Seiring dengan perkembangan informasi yang harus disebarkan kepada masyarakat, menu dan isi dianggap kurang mengakomodir kebutuhan, sehingga tahun 2015 didesain ulang layout dan menu website 2. Jamu Digital Repository JAMU Digital Repository website merupakan kelanjutan dari Program HerbalNet di Indonesia. Program HerbalNet sendiri telah dinonaktifkan oleh WHO SEARO pada awal tahun 2014. JAMU Digital Repository diharapkan dapat menyediakan informasi lengkap mengenai Jamu, antara lain kepakaran, publikasi, kapasitas lembaga, aktivitas dan lain-lain 3. Pokjanas TOI Pokjanas secara rutin menyelenggarakan rapat Kerja TOI sebagai forum koordinasi antar institusi. Institusi yang berpartisipasi dalam kelompok ini meliputi litbang kementerian (kesehatan, kehutanan, pertanian) universitas negeri dan swasta dan institusi litbang lainnya (BPPT,LIPI dll). Hingga tahun 2015 tercatat sebayak 43 institusi tergabung dalam jejaring Pokjanas TOI. Pada tahun 2015 diadadakan pertemuan Pokjanas TOI ke 48 bertajuk International Symposium on Herbal Medicine dirangkai dengan National Seminar on 1st APTFI Congress yang dilaksanakan pada 23 – 24 April 2015 di Gedung Baruga A. P. Pettarani Universitas Hasanuddin dan pertemuan Pokjanas TOI ke 49 bertajuk Metabolomics aplication for medicinal plant standarization LAPTAH 2015 B2P2TOOT
30
yang dilaksanakan pada tanggal 20-21 Oktober di Universitas pancasila Pameran hasil Litbang Pada tahun 2015 B2P2TOOT berperan serta dalam 12 kegiatan pameran. Hasil kegiatan terdapat dilampiran Jejaring Kerjasama B2P2TOOT melakukan kerjasama dengan berbagai institusi dalam rangka mengembangkan jejaring Saintifikasi Jamu. Pada tahun 2015 terdapat 24 institusi yang menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) baru. Daftar institusi terdapat dilampiran
4.
5.
3) Manajemen Laboratorium a) Kaji Ulang Manajemen ISO 9001:2008 Pada tahun 2015, penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 memasuki tahap tahun kedua dengan sertifikasi dari KAN dan SGS. Ruang lingkup implementasi ISO adalah kegiatan penelitian berbasis pelayanan di Rumah Riset jamu Hortus Medicus. Tabel 4.1. Kegiatan yang dilakukan selama 2015 sebagai bentuk implementasi SMM ISO 9001:2008 No
1 2 3 4
Kegiatan
Survey kepuasan pelanggan Audit internal Rapat Tinjauan Manajemen Audit Eksternal (surveillence)
Waktu Pelaksanaan Periode semester 1 Periode semester 2 Mei 2015
November 2015
1 Juli 2015 12 Januari 2015
29 Desember 2015 8 Juli 2015
29 Januari 2015
Juli 2015
b) Penyusunan Dokumen ISO 17025 ISO/IEC 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Ruang lingkup yang akan diajukan pada ISO 17025 merupakan pengujian yang biasa dilakukan pada QC bahan jamu yang dilakukan oleh B2P2TOOT setiap bulan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
31
Tabel 4.2. Daftar pelatihan yang telah dilaksanakan terkait ISO 17025:2005 Tanggal Pelaksanaan
Nama Pelatihan Implementasi Dokumen ISO 17025:2005
18 dan 20 Februari 2015
B2P2TOOT
Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran ISO 17025:2005
9, 12, 13 Maret 2015
B2P2TOOT
Pelatihan Penjaminan Mutu ISO 17025:2005
13-14 April 2015
B2P2TOOT
Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran ISO 17025:2005
26 Oktober 2015
Yogyakarta
Penyusunan Dokumen ISO 17025:2005
26-28 2015
B2P2TOOT
Pelatihan Audit 17025:2005
c)
4)
Tempat
Internal
ISO
November
27 Oktober 2015
Yogyakarta
Tata kelola bahan baku Jamu B2P2TOOT merupakan salah satu pelaksana Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Program SJ bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan baku jamu dalam pelaksanaan penelitian berbasis pelayanan dari Rumah Riset Jamu dan jejaringnya. Selain untuk mendukung Saintifikasi Jamu, bahan jamu juga mendukung penelitian terkait tanaman obat. Untuk mendukung kegiatan Saintifikasi Jamu pengadaan bahan baku berupa Simplisia (KTO B2P2TOOT, petani binaan, Pemasok tanaman obat) dan serbuk simplisia (Laboraorium B2P2TOOT)
Manajemen KTO Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) sebagai Unit PelaksanaTeknis (UPT) Badan Litbangkes yang melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional. Untuk mendukung institusi B2P2TOOT mengelola kebun tanaman obat dengan luas total ± 15 Ha di 4 lokasi dengan ketinggian yang berbeda, ruang lingkup kegiatan manajemen KTO meliputi: a) Peningkatan pengelolaan Kebun TO LAPTAH 2015 B2P2TOOT
32
Kebun TO B2P2TOOT tidak hanya sekedar kebun koleksi TO namun diarahkan pada multi fungsi yaitu: i. Kebun produksi, ii. Kebun induk TO/Plasmanutfah, iii. Kebun koleksi dan pelestarian, iv. Wisata Ilmiah Tanaman obat dan Jamu b) Eksplorasi TO Eksplorasi tumbuhan obat merupakan salah satu kegiatan yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi B2P2TOOT dan dilaksanakan secara rutin dengan tujuan untuk menambah atau melengkapi jumlah koleksi tanaman obat (TO). Sejumlah kawasan konservasi yang telah dijadikan lokasi eksplorasi TO antara lain: Taman Nasional (TN) Kerinci Seblat dieksplorasi tahun tahun 2007, TN Baluran, TN Alas Purwo dan TN Sebangau tahun 2013. Pada tahun 2014 dilaksanakan eksplorasi tubuhan obat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), gunung Penanggungan dan Cagar Alam (CA) Sigogor. Pada tahun 2015 eksplorasi TO dilaksanakan di CA Sigogor pada tanggal 16 s.d. 18 Maret dan TN Gunung Halimun Salak pada tanggal 24 s.d. 27 November. Dari hasil eksplorasi CA Sigogor diperoleh bibit tumbuhan obat sebanyak 24 jenis diantaranya adalah Trevesia sundaica, Evodia sp., Curculigo capitulata, Prosarter dan Cinnamaomum partenoxylon. Di dalam kawasan CA Sigogor berhasil diinventaris sejumlah tanaman obat dan ordinat lokasi tumbuhan tersebut. Sedangkan di TN gunung halimun diperoleh 32 jenis tumbuhan yang akan dikoleksi, Tim Eksplorasi TNGHS mendapatkan 19 jenis tumbuhan dengan rincian 18 herbarium dan 7 bibit .
Tanaman yang hanya
diperoleh spesimennya untuk herbarium diantaranya adalah huru muehmual (Actinaphne glomerata), rasmala (Altingia excelsa) dan ki anak (Castanopsis acuminatissima). Contoh tanaman yang berhasil dikolaksi spesimen herbarium dan bibitnya adalah ki sampang (Euodia latifolia), ki cantu (Goniothalamus macrophyllus) dan kahitutan (Lasianthus inodorus). c) Pembinaan petani Pembinaan petani pada tahun 2015 dilaksanakan sebanyak enam kali dengan kegiatan berupa empat kali pemberian materi teknis di kelas dan dua kali supervisi lapangan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT
33
Jumlah peserta kegiatan di kelas berkisar antara 62 s.d. 85 sedangkan supervisi di lapangan mampu mengobservasi 102 petani binaan. Materi pembinaan petani yang disampaikan oleh peneliti tanaman obat antara lain: Budidaya Sonchus arvensis;
Analisis
produksi
budidaya
S.
arvensis
dan
Phyllanthus niruri serta nilai ekonomis Imperata cylindrica; Pengelolaan pascapanen dan Pengelolaan etalase TO. d) Pengelolaan sampah organik Pengelolaan hasil panen tanaman obat, senantiasa menyisakan masalah klasik berupa sampah organik. Oleh karena itu, akan dilakukan kegiatan pengolahan sampah organik menjadi kompos organik oleh tim pengeloaan sampah. Sebagai bahan baku kompos organik, nantinya bukan hanya sampah organik dari kegiatan pasca panen, tetapi juga sampah organik dari daun-daun yang berguguran di kebun. Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan diperoleh lingkungan yang bersih dari sampah organik, serta kompos organik yang dapat langsung diaplikasikan di kebun sebagai pupuk organik. 5) Dokumen bidang ilmiah dan etik Pelaksanaan kegiatan Litbang TO-OT diemban oleh seluruh staf peneliti yang tentunya dibantu oleh tenaga Litkayasa dan didukung sepenuhnya oleh tim administrasi (kesekretariatan). Peneliti dalam menjabarkan kegiatan penelitian dari Agenda Riset wajib menyusun proposal dan protokol penelitian yang tentunya melibatkan segenap anggota penelitian tersebut. Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang sistematis, dan berdasarkan kaidah ilmiah untuk menjawab masalah
atau
merumuskan
ilmu
baru.
Dalam
rangka
meningkatkan mutu proposal dan protokol penelitian sehingga hasil penelitian tersebut benar-benar bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan pembahasan yang melibatkan pakar terkait untuk perbaikan dan penyempurnaan. Unsur pakar terdiri dari anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik Badan Litbangkes, serta pakar terkait sesuai bidang keahlian dari beberapa Perguruan Tinggi.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
34
6) Naskah rekomendasi Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat implementasi penelitian berbasis pelayanan sebagai amanah Permenkes No 003 tahun 2010 sekaligus sebagai bahan pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 103 tahun 2014 agar pelayanan pengobatan tradisional yang terintegrasi di pelayanan kesehatan dapat segera tercapai di banyak daerah di indonesia. Ruang lingkup Kegiatan pada tahun 2015 adalah: 1. Rekomendasi bagian Hulu program Saintifikasi Jamu dan 2. Rokomendasi bagian Hilir Program Saintifikasi Jamu 7) Dokumen perencanaan dan evaluasi Keseluruhan kegiatan B2P2TOOT di tahun 2015 perlu didukung dengan perencanaan yang matang. Perencanaan dibuat sebagai pedoman implementasi kegiatan. Perencanaan diterjemahkan ke dalam penganggaran agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) secara berkala. Monev yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemajuan, perkembangan, kendala, hambatan yang ditemui untuk segera diatasi dan diberikan solusi. perencanaan kegiatan yang bagus tidak akan dapat berjalan secara baik tanpa adanya monev. Monev juga memberikan masukan untuk perencanaan kegiatan di masa mendatang. 8) Layanan perkantoran Layanan perkantoran menjalankan fungsi dalam pemberian gaji, tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Pembayaran gaji dan tunjangan ditujukan untuk 90 PNS dan 7 CPNS. 2. Pengembangan Sumber Daya Manusia a. SDM yang dimiliki B2P2TOOT terdiri atas pegawai tetap (PNS dan CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Penggambaran kepegawaian B2P2TOOT pada akhir 2015 adalah sesuai tabel berikut ini:
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
35
Tabel 4.3. Komposisi pegawai B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
56 34
3 4
107 43
166 81
TOTAL
90
7
150
247
Tabel 4.4. Komposisi pegawai Bagian TU berdasarkan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
14 5
0 0
30 5
44 10
TOTAL
19
0
35
54
Tabel 4.5. Komposisi pegawai Bidang PKSI kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org)
berdasarkan jenis Sub Total
PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
5 3
0 1
3 2
8 6
TOTAL
8
1
5
14
Tabel 4.6. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan jenis kelamin pada Desember 2015 Jenis Kelamin Jenis Pegawai (org) Sub Total PNS
CPNS
PPPK
Laki-laki Perempuan
37 26
3 3
72 38
114 65
TOTAL
63
6
110
179
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
36
Tabel 4.7. Komposisi pegawai Bidang Yanlit berdasarkan lingkup kerja dan jenis kelamin pada Desember 2015 Lelaki Perempuan Sub Total Jenis Pegawai PNS
Kesekretariatan/Admin Lab KTO RRJ
CPNS
Kesekretariatan/Admin Lab KTO RRJ
PPPK
Kesekretariatan/Admin Lab KTO RRJ
TOTAL
17 12 8 0 2 0 1 1 9 59 3 112
19 0 7 0 2 0 1 3 22 1 12 67
36 12 15 0 4 0 2 4 31 60 15 179
Tabel 4.8. Perbandingan komposisi pegawai tetap B2P2TOOT berdasarkan jenis kelamin pada awal dan akhir tahun 2015 No Jenis Kelamin 2015 Awal
Akhir
1
Laki – laki
146
166
2
Perempuan
85
81
231
247
Jumlah
Pada awal tahun 2015 Jumlah ASN di B2P2TOOT sebanyak 231 orang dengan perbandingan 146 laki laki dan 85 perempuan. Periode Januari s/d Desember 2015 ada penambahan pegawai sebanyak 16 orang dengan rincian 7 orang dari pengadaan CPNS 2014, 1 orang PNS pindahan KKP Cilacap, 1 orang Loka P2 Baturaja dan 7 orang PTT. Pada penghujung tahun 2015 juga ada pergantian Kepala Balai Besar Penelitian dan pengembangan Tanaman Obat dan obat tradisional dikarenakan pejabat lama telah memasuki masa purna bakti sehingga pada akhir tahun 2015 jumlah pegawai B2P2TOOT sebanyak 247 orang dengan perbandingan 166 berjenis kelamin laki-laki dan 81 berjenis kelamin perempuan.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
37
Tabel 4.9. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan struktural pada Desember 2015 Jabatan Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2 Struktural Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan
S1
S2
S3
S1
S2
S3
S1
S2
S3
0 1
3 1
0 0
0 0
2 1
0 0
0 0
0 1
0 0
Pertanggal 1 Oktober 2015 pejabat Esselon 2 memasuki masa purna bakti dan telah ada penggantinya yang serah terima jabatannya pada tanggal 21 desember 2015. Tabel 4.10. Komposisi Pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional peneliti aktif pada Desember 2015 Peneliti Pertama Muda Madya Utama Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan
S1
S2
S3
S1
S2
S3
S1
S2
3 3
2 1
0 0
2 0
1 3
0 0
1
1
S3
S1
S2
Tabel 4.11. Perbandingan pegawai komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat Jabatan Fungsional Peneliti (Aktif/ Tidak Aktif) pada awal dan akhir tahun 2015 No Peneliti 2015 1 2 3 4
Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Jumlah
Awal 3 9 16 28
Akhir 3 10 15 28
Rincian komposisi Tabel 4.9. sebagai berikut: 1) Jumlah peneliti madya 3 peneliti dengan komposisi 2 sebagai peneliti aktif dan 1 (satu ) tidak aktif dikarenakan tugas belajar S3. 2) Jumlah peneliti Muda pada awal tahun 9 peneliti, di akhir tahun ada penambahan 1 peneliti transisi dari kenaikan pangkat dari peneliti pertama. Pada jenjang peneliti muda yang aktif 6 peneliti sedangkan yang tidak aktif sebanyak 4 peneliti dikarenakan : 1 LAPTAH 2015 B2P2TOOT
38
S3
peneliti mengikuti tugas belajar S3, 3 peneliti menjabat struktural. 3) Pada jenjang peneliti pertama pada awal tahun 2015 peneliti, di akhir tahun ada pengurangan 1 peneliti transisi naik pangkat ke peneliti muda, dari 14 peneliti yang aktif sebagai peneliti sebanyak 9 peneliti sedangkan yang tidak aktif sebanyak 5 peneliti dikaranakan : 2 peneliti mengikuti tugas belajar S2, 2 peneliti menjabat struktural, 1 peneliti pembebasan sementara. Tabel 4.12. Komposisi pegawai tetap berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional teknisi litkayasa pada Desember 2015 Litkayasa
Pemula
Pelaksana
Pelaksana Lanjutan
Penyelia
Jenjang Pendidikan Lelaki
SLTA
DIII
S1
SLTA
DIII
S1
SLTA
DIII
S1
SLTA
DIII
S1
0
0
0
0
0
0
1
2
0
6
Perempuan
0
0
0
0
2
0
0
5
0
2
0 0
0 0
Tabel 4.13 Perbandingan komposisi pegawai tetap berdasarkan Tingkat Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada awal dan akhir tahun 2015 No
Litkayasa
2015
1
Litkayasa Penyelia
2 3
Litkayasa Pelaksana Lanjutan Litkayasa Pelaksana
4
Litkayasa Pemula Jumlah
Awal 8
Akhir 8
4 6
8 2
1 19
0 18
Pada jenjang litkayasa pelaksana lanjutan di tahun 2015 ada penambahan 4 litkayasa dari transisi naik pangkat litkayasa pelaksana. Jenjang litkayasa pemula ada 1 litkayasa diusulkan ke JFU perencana dan 2 litkayasa yang baru masuk. Tabel 4.14. Komposisi pegawai tetap berdasarjan jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional umum pada Desember 2015 Jenjang SD SLTP SLTA D1/ D3 S1*) S2*) S3 Pendidikan D2 Lelaki
4
2
7
0
3
13
0
0
Perempuan
0
0
1
0
3
14
1
0
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
39
Ket: *) S1: terdapat 12 orang sebagai calon peneliti *) S2: terdapat 1 orang sebagai calon peneliti b. pelatihan dan workshop yang diikuti oleh instansi dan institusi lain. 4) Pelatihan Saintifikasi JAMU dan Revitalisasi Pada tahun 2015 telah dilaksanakan Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu (SJ) angkatan XII pada tanggal 25- 30 April 2015 diikuti oleh 30 Dokter dan Pelatihan Apoteker SJ angkatan IV pada tanggal 26 Oktober 2015 diikuti oleh 30 Apoteker (daftar peserta terlampir). Hingga akhir tahun 2015 telah meluluskan 12 angkatan pelatihan dokter dan 4 angkatan pelatihan apoteker dengan jumlah 374 dokter dan 101 apoteker dari berbagai instansi di berbagai daerah di Indonesia baik dari Jawa maupun luar Jawa. Materi yang diajarkan dalam pelatihan SJ antara lain: Mediko-etikolegal; Metodologi Penelitian; Diganostik Holistik; Farmakodinamik; Pratik Peneltilian Berbasis Pelayanan di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus”; Praktik Compounding and Dispensing dan KIE Jamu;Praktik Budidaya, Panen dan Pasca Panen Tanaman Obat. Tingginya jumlah lulusan pelatihan SJ tersebut belum dibarengi implementasi SJ yang cukup tinggi. Belum adanya kebijakan yang mendukung implementasi SJ berupa penelitian berbasis pelayanan di beberapa daerah, belum tersedianya bahan Jamu secara mandiri di masing-masing daerah dan kurang maksimalnya pemahaman peserta menjadi kendala implementasi SJ. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2015 dilaksanakan pertemuan revitalisasi kurikulum dan modul pelatihan SJ. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Revitalisasi kurikulum yang baru disusun diperuntukkan bagi DSJ dan ASJ yang baru, segera disusun modul untuk akreditasi Untuk meningkatan kapasitas Dokter alumni SJ perlu dimantapkan dengan ilmu-ilmu Kestrindo (boleh tematik, misalnya: PNI, PNIE, naturopatik yang bukan farmakologik, termasuk pengkayaan metodologi riset). Perlu dibangun jejaring komunikasi ASJ dan DSJ Segera dilakukan pertemuan untuk membahas kompetensi dan kurikulum antara komas SJ, Dir Tradkom dan Dikti
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
40
3. Sarana dan Prasarana Penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana sebagai kegiatan pendukung tugas dan fungsi guna pencapaian target kinerja B2P2TOOT tahun 2015 sebagai berikut: a. Gedung/ Bangunan Laboratorium dan Gedung Bangunan Perkantoran Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden pada Sidang Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan moratorium pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka penerapan reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan kualitas belanja negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada anggaran pembangunan gedung B2P2TOOT, sehingga untuk pembangunan gedung Lab Farmakologi Toksikologi, Pembangunan Sarana pendukung Gedung PED, Pembangunan gedung herbarium dan arsip, pembangunan rumah genset, pembangunan Rumah Satpam dan Pemagaran Kebun Citeureup yang direncanakan tahun 2015 ditunda pembangunannya b. Pengadaan KTO Semakin pesatnya perkembangan Saintifikasi Jamu menuntut ketersediaan bahan baku Jamu yang berkualitas salah satunya di tentukan oleh lokasi dengan katareristik tanah, cuaca, iklim dan ketinggian yang tepat. Pada awal tahun 2015 B2P2TOOT memiliki 3 lahan seluas ± 15Ha dengan lokasi ketinggian yang berbeda. Ketiga lahan tersebut digunakan untuk kebun pembibitan, kebun produksi dan kebun induk. Pada tahun 2015 diadakan pembelian lahan di karanganyar seluas 2.750 M2 sebagai perluasan lahan yang telah dilakukan pembelian pada tahun 2014 dengan ketinggian 400 mdpl c. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Peralatan penunjang sebagai fasilitas perkantoran, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT) salah satunya adalah perangkat pengolah data dan komunikasi. Dengan tersedianya perangkat pengolah data dan komunikasi maka diharapkan setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Perangkat pengolah data dan komunikasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan tupoksi instansi sebagai sarana penunjang gedung administratif, gedung diklat dan laboratorium terpadu, Pengadaan Perangkat pengolah data dan komunikasi 2015 meliputi: PC server, PC desktop, Printer, Proyektor, Scaneer, Mesin fotokopi, Kamera, Jaringan Komputer dll
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
41
d. Peralatan fasilitas laboratorium Peraturan Menteri Kesehatan No. 003/Per/Men Kes/2010 tentang Saintifikasi Jamu telah mendorong pengembangan jamu dan unsurunsur yang terkait mulai dari penyediaan bahan baku, kegiatan budidaya, pasca panen, kontrol kualitas bahan baku hingga pelayanan kepada pasien. Dalam rangka menghasilkan jamu yang aman dan berkualitas diperlukan dukungan sarana dan prasaran yang memadai. Kelengkapan peralatan laboratorium untuk memproses bahan baku, analisis kandungan kimia, keamanan dan khasiat, serta alat pendukung pemeriksaan pasien mutlak diperlukan. Di samping itu, perlu dilakukan pengembangan sediaan agar jamu dapat lebih diterima masyarakat. Peralatan untuk ekstraksi dan pengemasannya diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengadaan peralatan fasilitas laboratorium meliputi: Mesin Packaging, Bech Lab HPT, Dry Cabinet, Mousture analyzer, thermo fisher, Sentrifuge, Ovan lab, Oven, Auto clave, mikroskop dll e. Peralatan fasilitas perkantoran Fasilitas perkantoran sangat diperlukan dalam pelaksanaan tupoksi instansi sebagai sarana penunjang gedung meliputi Sekretariat, Rumah Riset Jamu, Aula, Lab. Pasca Panen, Lab Terpadu, gedung penunjang, stasiun Karangpandan dan Tlogodlingo serta Kantor Tanaman Obat Citeureup. Pengadaan fasilitas perkantoran meliputi: lemari arsip, Polisher, AC bus, lemari display, RAK display brosur, Kursi Staf dll
4. Dana Sesuai instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang langkah-langkah Penghematan dan Pemanfaatan Anggaran Belanja Perjalanan Dinas dan Meeting/konsinyering Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan Anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2015, B2P2TOOT melakukan efisiensi dan refocusing anggaran. Efisiensi anggaran perjalanan dinas dan meeting/Konsinyering sebesar RP. 35.822.374.000,-. Dari anggaran semula Rp 113.635.000.000 menjadi Rp 105.096.591.000,-
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
42
Tabel 4.15. Alokasi Anggaran B2P2TOOT setelah Revisi Indikator Keluaran Kegiatan 2. Tersedianya TO Terstandar 3. Tersedianya Bahan JAMUTerstandar 4. Tersedianya Formula JAMU Saintifik 5. Tersedianya Database TO dan JAMU 6. Tersedinya Produk Desiminasi Bidang TOOT
Keluaran
Alokasi (x1.000) Anggaran Awal (Rp)
Anggaran Akhir (Rp)
Standar untuk TO
406.600
262.356
Standar untuk Bahan JAMU Formula JAMU
262.150
254.950
1.926.000
1.826.680
Database TO dan JAMU
82.061.050
44.267.100
2.030.480
2.030.480
4.514.605
4.514.605
2.768.015
7.630.165
1.488.291
5.258.081
370.146
370.146
1)
Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 2) Gedung/Bangunan Laboratorium 3) Peralatan Fasilitas Laboratorium 4) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 5) Manajemen Laboratorium 6) Tanah 7) Manajemen Kebun Tanaman Obat 8) Dokumen Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian 9) Dokumen Bidang Ilmiah &Etik 10) Naskah Rekomendasi 11) Dokumen Perencanaan & Evaluasi 12) Layanan Perkantoran
965.140 325.379
6.047.700 325.379
796.940
986.940
1.256.700
1.055.520
500.000
393.835
323.500
323.500
13.038.624
14.701.679
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
43
Indikator Keluaran Kegiatan
Keluaran
Alokasi (x1.000) Anggaran Awal (Rp)
13) Perangkat Pengolah Data & Komunikasi 14) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 15) Gedung/Bangunan perkantoran TOTAL ANGGARAN
Anggaran Akhir (Rp)
191.350
1.683.595
364.530
2.114.625
55.500
11.049.255
113.635.000
105.096.591
B. PENCAPAIAN KINERJA Secara garis besar capaian hasil kinerja B2P2TOOT pada tahun 2015 sesuai dengan Tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.16. Capaian Kinerja Kegiatan Libang TOOT Tahun 2015 No
Idikator Kinerja Kegiatan
Target
Capaian
%
1 2 3 4
Tersedianya Tanaman Obat Terstandar Tersedianya Bahan JAMU Terstandar Tersedianya Formula JAMU Saintifik Tersedianya Database Tanaman Obat dan JAMU Tersedianya Produk Diseminasi Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional
12 3 2 700
12 3 2 700
100 100 100 100
24
30
125
5
C. REALISASI ANGGARAN Realisasi Anggaran tahun 2015 mencapai 59,93% yaitu sebesar Rp.59.650.218.616,-. Realisasi Anggaran berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut: Tabel 4.17. Penyerapan Anggaran 2015 Berdasarkan Jenis Belanja No
Jenis Belanja
Anggaran
Realisasi
%
1.
Belanja Pegawai
5.313.444.000
4.996.057.030
94.03
2.
Belanja Barang
6.1850.332.000
39.185.903.123
63.36
3.
Belanja Modal
37.932.815.000
15.468.258.463
40.78
105.096.591.000
59.650.218.616
56.76
Jumlah
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
44
Tabel 4.18. Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun 2015 Indikator Keluaran Kegiatan
Keluaran
Kinerja Kegiatan Target Capaian
Alokasi (x1.000) %
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
12
12
100
406.600
118.809,8
45,3
Standar untuk Bahan JAMU
3
3
100
262.150
195.454,9
76,7
Formula JAMU
2
2
100
1.826.680
1.303.501
71,4
124.947
103.606
71.3
118.933
115.607
97.2
1. Tersedianya TO Terstandar
Standar untuk TO
2. Tersedianya Bahan JAMU Terstandar 3. Tersedianya Formula JAMU Saintifik
1) Uji Praklinik Formula JAMU untuk Gastroprotektif 2) Uji Praklinik Ramuan Jamu untuk Dermatitis Atopik 3) Uji Klinis Ramuan Jamu untuk Hiperkolesterol disbanding obat standar Simvastatin 4) Uji Klinis Ramuan Jamu
1
1
100
628.835
457.439
72.7
1
1
100
578.020
401.020
69.3
142.172
-
-
121.907
105.072
86.1
111.866
120.755
>100
Hepatoprotektor
dibanding obat standar Sylimarin 5) Uji Praklinik JAMU FAM 6) Uji Praklinik Formula JAMU untuk Hepatoprotektor
7) Uji Praklinik Formula Jamu untuk
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
45
Indikator Keluaran Kegiatan 4. Tersedianya Database TO dan JAMU
5. Tersedinya Produk Desiminasi Bidang TOOT
Keluaran
Kinerja Kegiatan Target Capaian
Urolithiasis Database TO dan JAMU
1) Riset Tanaman Obat dan Jamu 2) Formulasi Sediaan Tablet dan Sediaan Topikal Ramuan Jamu Hemoroid 3) Studi Efektivitas Intervensi Pemberdayaan Masyarakat di 2 desa di Kab. Sragen dan Studi Pendahuluan di Kab. Grobogan 1) Dokumen Keuangan, Kekayaan Negara & Tata Usaha 2) Gedung/ Bangunan Laboratorium 3) Peralatan Fasilitas Laboratorium 4) Dokumen Informasi, Dokumentasi dan Diseminasi 5) Manajemen Laboratorium 6) Tanah 7)
8)
Manajemen Kebun Tanaman Obat Dokumen Hukum,
700
700
Alokasi (x1.000) %
100
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
44.267.100
31.581.940
63,8
43.733.350
31.165.168
71.2
144.310
90.676
62.8
156.085
73.6
212.080
2
2
100
2.030.480
1.929.456
95.0
861m2
0
0
4.514.605
0
0
70 unit
70
100
6.802.411
89,1
25
25
100
5.258.081
2.460.306
46,8
1
1
100
370.146
134.095
36,2
13.813 m2 1
1
1
1
7.630.165
6.047.700
374.550
6,2
100
325.379
316.143
97,2
100
986.940
598.630
60,7
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
46
Indikator Keluaran Kegiatan
Keluaran
Kinerja Kegiatan Target Capaian
9)
10) 11)
12) 13)
14)
15)
Organisasi, dan Kepegawaian Dokumen Bidang Ilmiah & Etik Naskah Rekomendasi Dokumen Perencanaan & Evaluasi Layanan Perkantoran Perangkat Pengolah Data & Komunikasi Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Gedung/ Bangunan Perkantoran
TOTAL ANGGARAN
Alokasi (x1.000) %
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
1
1
100
1.055.520
709.312
67,2
1
1
100
393.835
292.660
74,3
2
2
100
323.500
293.994
90,88
12 bl
12
100
14.701.679
12.397.428
84,3
94 unit
94
100
1.683.595
1.638.076
97,3
198 unit
198
100
2.114.625
1.838.376
86,9
4281m2
0
0
55.500
0
0
113.635.000
59.650.218
56,7
Berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 16 Desember 2014 sebagai tindak lanjut arahan Presiden pada Sidang Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk melakukan moratorium pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka penerapan reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatan kualitas belanja negara TA 2015, maka diberlakukan blokir pada anggaran pembangunan gedung B2P2TOOT sebesar Rp. 15.563.860.000,-. Blokir tersebut meliputi pembangunan Gedung/Bangunan Laboratorium sebesar Rp. 11.049.255.000,- dan Gedung/Bangunan sebesar Rp. 4.514.605.000,-. Terkait dengan refocusing anggararan perjalanan dinas untuk TA 2015, beberapa pengajuan refocusing tidak disetujui (diblokir). Blokir dilakukan pada Output Tanah sebesar Rp.5.673.150.000,-. Hal ini dikarenakan data dukung pengadaan tanah untuk lahan kebun tanaman obat belum dapat dipenuhi. Blokir juga dikenakan pada peningkatan kapasitas pegawai pada Output Dokumen Hukum, Organisasi dan Kepegawaian sebesar LAPTAH 2015 B2P2TOOT
47
Rp.190.000.000,-. Penganggaran tersebut dianggap masih dalam kerangka konsinyering. Pengadaan barang pada Output Peralatan dan Fasilitas Perkantoran sebesar Rp.180.075.000,- tidak disetujui dengan pertimbangan bahwa alat tersebut tidak sesuai dengan nomenklatur output. Sehingga total anggaran yang diblokir dan tidak dapat dilakukan penyerapan hingga akhir tahun adalah sebesar Rp. 21.607.085.000. Pada Output Databese Tanaman Obat dan Jamu Khususnya Kegiatan Ristoja, dengan adanya peraturan refocusing perjadin menyebabkan terjadinya pengurangan jumlah TIM Peneliti dan titik pengamatan. Akan tetapi pengurangan ini tidak mengakibatkan pengurangan anggaran Biaya Non Operasional (BNO) kegiatan yang melekat sehingga sebagian anggaran BNO Ristoja tidak bisa terserap. Tahun 2015 B2P2TOOT melaksanakan 13 penelitian dan pengembangan di bidang TOOT. Dari 13 penelitian tersebut 1 penelitian tidak dapat terlaksana yaitu Uji Praklinik JAMU FAM. Hal ini disebabkan tidak ada metode perlakuan yang dapat diterapkan pada hewan coba untuk penelitian uji praklinik tersebut. Selain penelitian rutin, pada tahun ini B2P2TOOT juga melakukan Riset Tanaman Obat dan Jamu yang melibatkan seluruh peneliti. Karena keterbatasan SDM peneliti itulah tidak dapat dilakukan penelitian pengganti uji praklinik FAM hingga akhir tahun 2015. sehingga tidak ada realisasi anggaran penelitian tersebut. Hingga akhir tahun penyerapan B2P2TOOT sebesar Rp. 59.650.218.616 (56,76 %). D. PEMBELAJARAN ORGANISASI Laporan keuangan adalah salah satu bentuk
pertanggungjawaban
pmerintah kepada publik dalam hal pengelolaan keuangan negara. Hasil audit dinyatakan dalam opini yang menyatakan pendapat auditor tersebut terhadap kesesuaian laporan keuangan dengan standart yang berlaku umum. Wajar Tanpa Pengecualian (WTP/Unqualified Opinion) adalah opini audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memnerikan informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan mendapat status WTP maka dapat dianggap bahwa instansi pemerintah telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik. Dan jika ada kesalahan, dianggap tidak material dan tidak berpengaruh significant terhadap pengambil keputusan. LAPTAH 2015 B2P2TOOT
48
Optimalisasi pencapaian WTP di B2P2TOOT: 1.
Melaksanakan perencanaan berbasis kinerja yang effektif dan effisien dalam penggunaan anggaran, pelaksanaan kegiatan dan monitoring dan evaluasi kegiatan secara sistematis.
2.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang mengelola administrasi keuangan, kekayaan negara dan tata usaha.
3.
Melakukan sinkronisasi keuangan dan kinerja antara penanggung jawab kegiatan dan tim pengelola keuangan agar ada kesamaan hasil dalam pelaporan kegiatan berkala.
4.
Melaksanakan pertemuan berkala sebagai ajang untuk penyampaian progress report kegiatan, tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
Optimalisasi pencapaian Reformasi Birokrasi di B2P2TOOT: 1. Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan menyelengarakan rapat kerja pegawai untuk menyusun, merencanakan dan menjabarkan kegiatan B2P2TOOT secara rinci dan komprehensif. 2.
Meningkatkan kapasitas SDM pengelola kepegawaian yang selalu update dengan perkembangan tata kelola kepegawaian.
3.
Menyiapkan pedoman dan standar terkait manajemen kinerja, a.l. prosedur pekerjaan, analisis beban kerja, uraian jabatan dan pekerjaan.
4.
Melaksanakan maintenance dan pengkajian ulang ISO 9000:2008 untuk Sistem Manajemen Rumah Riset JAMU.
5.
Menginisiasi perolehan ISO 17025 untuk Laboratorium Terpadu.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
49
BAB V PENUTUP JAMU selain digunakan untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai pemeliharan atau menjaga dan meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Program Saintifikasi JAMU yang telah dilakukan B2P2TOOT sejak tahun 2010 merupakan langkah awal pemanfatan JAMU dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif di masyarakat. Peningkatan kapasitas institusi perlu ditingkatkan baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Integritas dan profesionalisme dari pelaku dan pemerhati JAMU harus senantiasa ditingkatkan. Dukungan dari pemerintah berupa pembenahan regulasi, penyediaan bahan baku JAMU, pengembangan ruang promosi JAMU ke masyarakat akan menempatkan JAMU sebagai aset yang berharga. Laporan Tahunan merupakan sarana pelaporan kegiatan dan capaian kinerja B2P2TOOT selama 1 tahun. Kendala yang dihadapai dilihat sebagai tantangan untuk segera dicari solusinya agar programm kegiatan dapat tetap terlaksana dengan lancar demi tercapainya target yang telah ditetapkan. Komitmen yang tinggi dan sikap pantang menyerah harus selalu ditumbuhkan untuk meningkatkan derajat JAMU baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
50
Lampiran 01. Rencana Kinerja Tahunan B2P2TOOT TA 2015
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
51
Lampiran 02. Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT TA 2015
52
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
53
Lampiran 03. Judul Artikel di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dipulikasikan di media cetak/elektronik terakreditasi Nasional dan internasional tahun 2015. No Judul artikel Nama Penulis Media 1.
KERAGAMAN GENETIK DRINGO
Dyah Subositi*,
Buletin Kebun
(Acorus calamus L.)
Rohmat Mujahid
Raya Vol. 18 No.
BERDASARKAN INTER–SIMPLE
dan Yuli Widiyastuti
2, Juli 2015
Gastroprotective effects of
Nuning
Asian Pacific
combination of hot water extracts
Rahmawati*, Awal
Journal of
of turmeric (Curcuma domestica
Prichatin Kusuma
Tropical
L.), cardamom pods (Ammomum
Dewi, Yuli
Biomedicine
compactum S.) and sembung leaf
Widiyastuti
SEQUENCE REPEATS (ISSR) 2.
(Blumea balsamifera DC.) against aspirin-induced gastric ulcer model in rats 3.
Analysis of Curcumin in Ethanolic
Ardi Nugroho,
Research Journal
Extract of Curcuma longa Linn.
Abdul Rohman,
of
and Curcuma xanthorriza Roxb.
Endang
Phytochemistry
Using High Performance Liquid
Lukitaningsih,
Chromatography with UV-
Nuning
Detection
Rakhmawati * dan Sudjadi
4.
Gastroprotective effects of
Mutmainah, Rina
Asian Pacific
combination of hot water extracts
Susilowati, Nuning
Journal of
of turmeric (Curcuma domestica
Rahmawati *,
Tropical
L.), cardamom pods (Ammomum
Agung Endro
Biomedicine
compactum S.) and sembung leaf
Nugroho
(Blumea balsamifera DC.) against aspirin-induced gastric ulcer model in rats
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
54
Lampiran 04. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang Dipublikasikan dalam Prosiding Tahun 2015 No. Nama Peneliti Judul penelitian INTERNATIONAL SEMINAR ON 1ST APTFI CONGRES - INTERNATIONAL SYMPOSIUM ON HERBAL MEDICINE (POKJANAS TOI) 1. Nita Supriyati Standardization of pegagan (Centella asiatica (L) Urban) based on asiaticoside, total phenol, and stigmasterol contens and antioxidant activity from several areas of Indonesia 2. Nuning Rahmawati The Effect of combination infusion of S. polyantum, A. paniculata, C. asiatica and C. xanthorrhiza Antihyperglycemic agent against Ren and Hepar Function of SD Rats SIMPOSIUM INTERNASIONAL BOGOR 3. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia Herbs Formula To The Liver Functions 4. Danang Ardiyanto The Effect of jamu on Quality of life for the Iron Defficiency Anemia Patients at "Hortus Medicus" Jamu Research Clinic Tawangmangu 5. Zuraida Zulkarnain Clinical Observation on the Efficacy of Jamu Formulas as an Alternatif Therapy for Fibro Adenoma Mammae (FAM) at Rumah Riset Jamu (RRJ) "Hortus Medicus" Tawangmangu 6. P.R Widhi A The Effects of Jamu Formula Containing Centella asiatica, Leucas leuvandifolia And Myristica fragrans on the Liver Funktions of Insomnia Patients of Hortus Medicus Clinic SEMINAR NASIONAL PENGGUNAAN HERBAL SEBAGAI ALTERNATIVE MEDICINE 7. Agus Triyono Herbs Formula To The Study The Effect of Steeping Hypertension 8. P.R Widhi A Uji Keamanan Ramuan Jamu Hemoroid Terhadap Fungsi Hati dibandingkan dengan Obat Standar 9. Fajar Noviyanto Studi Klinik Efek Seduhan Formula Jamu Hipertensi Terhadap Fungsi Ginjal 10. Saryanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia terhadap Fungsi Hati 11. Danang Ardiyanto Uji Klinik Multisenter Pengaruh Formula Jamu Osteoarthritis terhadap Rasa Nyeri LAPTAH 2015 B2P2TOOT
55
No.
Nama Peneliti
Judul penelitian dibanding Piroxicam
SEMINAR APLIKASI OHT DAN FITOFARMAKA DALAM ASUHAN KEBIDANAN BERBASIS TRADITIONAL MEDICINE DI YOGYAKARTA 12. P.R Widhi A Legal Aspect Penggunaan Obat Tradisional SEMINAR INTERNASIONAL POKJANAS TOI KE 49, FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA 13. Agus Triyono Clinical Trials Efficacy of Hyperglycemia Herbs Formula SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS 2015 14. Dyah Subositi Seleksi Primer ISSR untuk Autentikasi Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers.) 15. Anshary Maruzy Studi Morfologi, Anatomi dan Serbuk Sari Varietas Graptophyllum pictum (L.) Griff. Koleksi Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu 16. Sari Haryanti The Inhibitory Effects of Sappan Wood (Caesalpinia sappan Linn.) Extracts on Viability and MMPS Activity of 4T1 Breast Cancer Cell Line 17. P.R Widhi A Uji Klinik Ramu Jamu untuk Hemoroid 18. Danang Ardiyanto Pengaruh Jamu Afrodisiaka terhadap Fungsi Ginjal di Rumah Riset JAMU "Hortus Medicus" Tawangmangu 19. Agus Triyono Studi Klinik Khasiat Seduhan Formula Jamu Hipertensi 20. Saryanto Uji Khasiat Ramuan Jamu untuk Anemia 21. Fajar Noviyanto Studi Klinis Formula Jamu Antihiperglikemia terhadap Fungsi Ginjal 22. Zuraida Zulkarnain Pengaruh Konsumsi Formula Jamu sebagai Terapi Alternatif Fibro Adenoma Mammae (FAM) terhadap Fungsi Hati Pasien Penderita FAM
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
56
LAMPIRAN 05. KALEIDOSKOP KEGIATAN B2P2TOOT TAHUN 2015 12 Januari 2015 2 Orang dai JIKS (Jakarta International Korean School) melakukan survei kunjungan Wisata Ilmiah ke B2P2TOOT yang di pandu oleh Mery Budiarti Supriadi, M.Si
15 Januari 2015 Rapat Evaluasi tahun 2014 Bidang Pelayanan Penelitian yang dihadiri oleh Kepala B2P2TOOT dan Kabid Yanlit bertempat di Aula B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
57
5 Februari 2015 Kepala B2P2TOOT, Indah Yuning Prapti, SKM, M.Kes menjelaskan pembudidayaan TO pada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dr. Untung Suseno Sutarjo, MKes saat kunjungan kerja ke B2P2TOOT
13 Februari 2015 Kunjungan dari PT. Bintang Toedjoe ke B2P2TOOT yang didampingin oleh Ir. Yuli Widyastuti, MP dalam rangka penjajakan kerjasama
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
58
18 Februari 2015 Bekerjasama dengan Kabupaten Karanganyar, B2P2TOOT membuka Café JAMU dan Klinik Saintifikasi JAMU di Taman Gajah Alun-Alun Kabupaten Karanganyar
25 Februari 2015 Kepala B2P2TOOT didapuk menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah Kota Pekalongan dengan tema “Pengembangan Jamu Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat”
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
59
4 Maret 2015 B2P2TOOT mengadakan Pembinaan Petani TO sebanyak 26 petani dalam rangka mendukung ketersediaan bahan JAMU yang digunakan RRJ “Hortus Medicus” B2P2TOOT
9 Maret 2015 Litkayasa B2P2TOOT, menjelaskan manfaat minum jamu pada pengunjung stand B2P2TOOT pada acara Rakerkesnas tahun 2015 , dilaksanakan pada tanggal 9-12 Maret 2015 di Hotel Grand Clarion Makassar
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
60
23 Maret 2015 Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) meresmikan laboratorium pascapanen tanaman obat dalam kunjungan kerja ke B2P2TOOT
31 Maret 2015 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani meluncurkan lima Jamu Saintifik hasil dari penelitian B2P2TOOT secara nasional dalam rangka Kunjungan Kerja ke B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
61
1 April 2015 peneliti B2P2TOOT menjelaskan proses pengeringan di laboratorium Pascapanen pada tim Kemenko Bidang Perekonomian dalam rangka pengembangan industri nasional dan pengembangan kegiatan sektor riil
13 April 2015 Pelatihan Penjaminan Mutu ISO 17025 yang dilaksanakan di Aula RM Santoso sehubungan dengan implementasi ISO 17025:2005 di Laboratorium Terpadu B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
62
23 April 2015 SekJen Pokjanas TOI, Indah Yuning Prapti, memberikan kata sambutan pada acara Seminar POKJANAS TOI ke 48 bertajuk International Symposium on Herbal Medicine dirangkai dengan National Seminar on 1st APTFI Congress yang dilaksanakan pada 23 – 24 April 2015 di Gedung Baruga A. P. Pettarani Universitas Hasanuddin
25-30 April 2015 Salah satu peserta Pendidikan dan Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Angkatan XII sedang melakukan praktek lapangan di RRJ "Hortus Medicus"
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
63
5 Mei 2015 Bertempat di aula R.M. Santoso Soerjoekoesoemo B2P2TOOT dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan Perjanjian Pelatihan yang dihadiri oleh 17 institusi yang
disaksikan oleh Kepala Badan Litbangkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama Sp.P(K)., MARS, DTM&H, DTCE
8 Mei 2015 Pengunjung dari Petugas UKBM Puskesmas dan Pelaksana Batra Dinkes Kabupaten Grobogan menyaksikan proses sortasi di laboratorium Pascapanen yang di pandu oleh Amin Mustofa, A.Mk
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
64
11 Mei 2015 Pembukaan Rapat Koordinasi Teknis RISTOJA 2015 oleh Kepala Balitbangkes, Prof. Dr. dr. Tjandra Yoga Aditama, diampingi oleh Kepala Pusat Humaniora Balitbangkes, Dr. Agus Suprapto di Hotel Aston Kuta, Bali
22 Mei 2015 Selepas kegiatan senam pagi di depan Laboratorium Terpadu, salah satu pegawai di B2P2TOOT tengah menandatangani komitmen bersama dalam rangka percepatan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
65
1 Juni 2015 pembagian kelompok magang sesuai bidang keahlian pada pelaksanakan pembukaan PKL dan Magang Mahasiswa yang terdiri dari SMA Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi, Akafarma Putra Indonesia Malang dan Politeknik Kesehatan Surakarta di ruang Fitomedika
9 Juni 2015 Tim dari Kompas TV melakukan wawancara dengan Kepala B2P2TOOT, Hasil liputan tersebut akan ditayangkan pada program acara Kompas TV yaitu Berkas Kompas yang tayang setiap hari rabu pukul 22.00 WIB
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
66
22 Juni 2015 Seluruh pegawai negeri sipil yang ada di B2P2TOOT mengikuti sosialisasi pengisian e-logbook (https://elog.ropeg -kemenkes.or.id/) di Aula B2P2TOOT. Diharapkan setiap pekerjaan dan kegiatan yang dikerjakan masing masing pegawai dapat terinput dengan baik di halaman website elogbook tersebut sesuai dengan SKP
26 Juni 2015 Seluruh pegawai PTT Yanlit B2P2TOOT sedang mengikuti ice breaking saat
pembinaan PTT di Aula R.M. Santoso
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
67
9 Juli 2015 Bertempat di Ruang Rapat Kepala B2P2TOOT, diadakan tindak lanjut kerjasama dengan Poltekes Surakarta yang telah di tandatangani pada 5 Mei 2015
10 Juli 2015 Heru Sudrajad, STP, MP, Awal Prichatin Kusumadewi, MS.C. Apt, dan Tri Widayat, M.Sc selaku pembimbing PKL dan Magang Mahasiswa melakukan evaluasi magang terhadap mahasiswa UIN Malang di ruang Fitomedika B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
68
14 Juli 2015 Bertempat di Aula RM santoso diadakan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan, bidang pelayanan penelitian semester 1 tahun 2015
22 Juli 2015 Seluruh pegawai B2P2TOOT bersalamsalaman memohon maaf saat acara Halal Bihalal di Aula RM. Santoso
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
69
4 Agustus 2015 POKJANAS TOI mengadakan acara potong tumpeng dalam rangka HUT ke-25 POKJANAS TOI bertempat di Gedung Diklat IPTEK Tanaman Obat dan Jamu B2P2TOOT
18 Agustus 2015 Kontingen B2P2TOOT Tawangmangu turut memeriahkan kegiatan Perayaan Hari Kemerdekaan ke 70 Tahun NKRI, melalui Karnval Pawai Pembangunan di kec. Tawangmangu kab. Karanganyar
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
70
31 Agustus 2015 Peneliti di B2P2TOOT)sedan g memaparkan Uji Khasiat dan Keamanan Formula Jamu untuk Batu Saluran Kemih (urolithiasis) pada tahap Praklinik dalam Monev Risbang NIHRD 2015 di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat
Agustus 2015 Peneliti Ristoja sedang melakukan pengambilan specimen/sampel tanaman obat di propinsi Kalimantan Tengah
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
71
6 September 2015 Nagiot Cansalony Tambunan, SKM, ME. Melakukan supervise di Pelaporan Ristoja 2015 wilayah Riau dan Kepulauan Riau di Ibis Hotel Kota Pekanbaru
15 September 2015 Santoso, A.Md sedang menjelaskan khasiat jamu pada Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) saat B2P2TOOT berpartisipasi di pameran dalam rangka "The 2nd International Symposium on Health Research and Development" di Balai Kartini Jakarta
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
72
17 September 2015 dr. Danang Ardiyanto memaparkan Policy Brief Saintifikasi JAMU di Hotel Sahid Solo
17-18 September 2015 B2P2TOOT berpartisipasi dalam Pameran Biotech Expo 2015 yang berlangsung di gedung Agape Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
73
2-7 Oktober 2015 Beberapa peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Angkatan IV sedang menjalani praktek lapangan meracik jamu di RRJ ” Hortus Medicus”
9 Oktober 2015 Bertempat di ruang rapat kepala balai besar B2P2TOOT Tawangmangu diadakan Review ITJEN penilaian Wilayah Bebas Korupsi (WBK) tentang tim pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
74
12-14 November 2015 B2P2TOOT Mengadakan Pertemuan Monitoring dan Evaluasai Penelitian Multisentra Formula Jamu Hiperkolesterole mia dan Hepatoprotektor di Gedung Pusdiklat Universitas Sebelas Maret Surakarta
12 November 2015 Perawat RRJ ”Hortus Medicus Tawangmangu sedang memeriksa tekanan darah pasien sebagai tahap awal pemeriksaan dalam pengobatan gratis dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-51
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
75
13 November 2015 Dalam Hari Kesehatan Nasional ke51, B2P2TOOT mengadakan jalan santai dan Pemotongan Tumpeng yang di ikuti seluruh pegawai B2P2TOOT Tawangmangu
30 November 2015 Kunjungan dari pemenang Penilaian Pemanfaatan TOGA Tingkat Nasional dari 6 Propinsi yang didampingi oleh tim dari Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kementerian Kesehatan
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
76
4-6 Desember 2015 Bertempat di Hotel Sahid Jaya Solo diadakan Penyusunan Naskah Rekomendasi untuk kegiatan Saintifikasi Jamu yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan progam saintifikasi jamu dari bagian hulu sampai hilir 15 Desember 2015 Bertempat di Auditorium Siwabessy Gedung Prof. dr. Sujudi Kementerian Kesehatan RI, berlangsung acara Pemanfaatan Hasil Riset Kesehatan Nasional Tahun 2015 Badan Litbangkes dengan materi yaitu: Riset Khusus Vektora dan Reservoir Penyakit (Riset Vektora), Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) dan Studi Diet Total (SDT)
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
77
21 Desember 2015 Berlangsung acara Pisah Sambut Kepala B2P2TOOT yaitu dari Ibu Indah Yuning Prapti, SKM., M.Kes kepada Dra. Lucie Widowati, M.Si, Apt. di halaman Gedung Diklat Iptek TOOT
29 Desember 2015 Penghujung tahun 2015 kali ini B2P2TOOT di kunjungin oleh SMK Kesehatan Aditapa Madiun. Para siswa sedang asik mendengarkan dan mencatat penjelasan dari pemandu tentang tanaman obat yang ada di Etalase Tanaman Obat B2P2TOOT
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
78
Lampiran 06. Pameran yang diikuti B2P2TOOT Tahun 2015 No 1
Kegiatan Bugar Dengan Jamu (BUDE JAMU) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta 21-23 Januari 2015
Yang dibagikan Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur, Jahe dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Pecel, Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: Kunyit (150) Pegagan (150) Brotowali (150) Daun Ungu (150) - Seledri (150) - Pelatihan SJ (150) Buku: -
- 100 TOP Tanaman Obat Indonesia (150) 2
Pameran
Cafe Jamu
Rakerkesnas
- Free drink (Beras Kencur dan Jahe) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet:
Regional Barat di Batam 4 - 7 Maret 2015
-
Kunyit (100) Pegagan (100) Brotowali (100) Daun Ungu (100) 79
Dokumentasi
No
Kegiatan
Yang dibagikan
Dokumentasi
- Seledri (100) - Wisata Kesehatan Jamu (100) - Rumah Riset Jamu (100) - Pelatihan SJ (100) Buku: 3
Pameran Rakerkesnas Regional Timur di Makassar 9 12 Maret 2015
- Profil (25) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Kunyit (100) - Seledri(100) Buku: - Profil (25) - Buku Saku SJ (100)
4
Pameran
Cafe Jamu
Agrinex Expo di
- Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet:
Jakarta 20 - 22 Maret 2015
- Temulawak LAPTAH 2015 B2P2TOOT
80
No
Kegiatan
Yang dibagikan
Dokumentasi
(Eng) (100) - Pelatihan SJ (Eng) (100) - Brotowali (Eng) (100) Buku:
5
Pameran di Kafe Jamu dan Klinik Saintifikasi Jamu di Karanganyar dalam rangka Kunjungan Menko Bidang PMK 31 Maret 2015
- Profil (30) - Warta HortusMed Edisi 1 2014 (20) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur, Kunyit Asam, Jahe, Purwoceng) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Wisata Kesehatan Jamu (100) - RRJ (100) - Buku Saku SJ (100)
6
Pameran
Cafe Jamu
Seminar
- Free drink (Beras Kencur dan Jahe) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet:
Nasional Pokjanas TOI di Makassar 23 25 April 2015
- Pegagan (100) LAPTAH 2015 B2P2TOOT
81
No
7
Kegiatan
Yang dibagikan
Pameran Festival
- Brotowali (100) - Seledri (100) - Daun Ungu (100) - Kunyit (100) - WKJ (10) - RRJ (10) - Pelatihan Dokter SJ (20) - Buku Saku SJ (100) - Profil (40) - Buku: - Buku Saku SJ (100) - Profil (40) Cafe Jamu
Jamu dan Kuliner di Magelang 5 - 7 Juni 2015
Dokumentasi
- Free drink (Beras Kencur, Kunyit Asam, Rosella) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan, Pare dan Agar-agar Rosella) - Makanan Rebusan Leaflet: Kunyit (100) Seledri (100) Brotowali (100 RRJ (30) WKJ (30) Daun Ungu (30) Pegagan (30) Meniran (Eng) (30) - Profil B2P2TOOT (10) -
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
82
No
Kegiatan
Yang dibagikan
Dokumentasi
- Buku Saku SJ (30) Buku:
8
Pameran “The 2nd International Health Research and Development Symposium” 1516 September 2015 di Balai Kartini Jakarta
- Jurnal TOI Vol 5 No 1 (20) - Warta HortusMed Edisi 2 2014 (30) - 100 Top Tanaman Obat Indonesa besar (1) - Olahan Sehat (3) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Scientific Tourism (20) - Meniran (Eng) (50) - Brotowali (100) - Training SJ (50) - Buku Saku SJ (30) Buku: - Jurnal TOI Vol 5 No 1 (20) - Warta HortusMed Edisi 3 2014 (30) - 100 Top Tanaman Obat LAPTAH 2015 B2P2TOOT
83
No
9
Kegiatan
Pameran Biotech Expo di UKDW Yogyakarta 17 19 September 2015
Yang dibagikan
Dokumentasi
Indonesia besar (1) - Profil (10) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) - Makanan rebusan Leaflet: - Temulawak (Eng)(100) - Seledri (10) - Brotowali (50) - Scientific Tourism (20) - Training For PhsycianSJ (Eng) (50) - Meniran (Eng) (25) - Daun Ungu (Eng) (14) - Clinic SJ Hortus Medicus (Eng) (100) - RRJ (100) - Buku Saku SJ (30) Buku: - Jurnal TOI Vol 5 No 1 (23) - Warta HortusMed Edisi 3 2014 (15) LAPTAH 2015 B2P2TOOT
84
No
10
Kegiatan
Yang dibagikan
Pameran Hari
- 100 TOP Tanaman Obat Indonesia (1) Cafe Jamu
Kesehatan Nasional di Kabupaten Karanganyar 5 – 7 November 2015
Dokumentasi
- Free drink (Alang-alang dan Murberry) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Pegagan (100) - Daun ungu (100) - Brotowali (10 Buku:
11
Pameran Hari Kesehatan Nasional di Jakarta International Expo Kemayoran 13- 15 November 2015
- Jurnal TOI Vol 7 No 1 (10) - Jurnal TOI Vol 7 No 2 (10) - Warta HortusMed Edisi 3 2014 (20) - Profil (5) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Murberry) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare) Leaflet: - Wisata Kesehatan Jamu (100) - RRJ (100) LAPTAH 2015 B2P2TOOT
85
No
Kegiatan
Yang dibagikan
Dokumentasi
- Buku Saku SJ (100) - Brotowali (Eng) (100) Buku:
12
Pameran Pemanfaatan Hasil Riset Kesehatan Nasional di Kantor Kementerian Kesehatan 15
- Jurnal TOI Vol 7 No 1 (20) - Jurnal TOI Vol 7 No 2 (20) - Warta HortusMed Edisi 3 2014 (100) - Profil (10) Cafe Jamu - Free drink (Beras Kencur dan Kunyit Asam) - Keripik Tanaman Obat (Makanan Sehat: Keripik Pegagan dan Pare)
Desember 2015
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
86
Lampiran 07. Daftar lampiran Kerjasama tahun 2015 No. 1
Istansi Jejaring Kerjasama Rumah Sakit Ortopedi
2.
Dinkes Kaur
3.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo
4.
Dinkes Kab lamandau
Ruang Lingkup a. Litbang Bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan Saintifikasi JAMU e. Publikasi dan promosi a. Budidaya TO b. Pengelolaan Pascapanen TO c. Pengembangan bahan JAMU d. Penelitian klinik formula JAMU e. Pelatihan teknis TO dan JAMU f. Pengelolaan JAMU Health Tourism g. Pemberdayaan Masyarakat a. Litbang Bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan Saintifikasi JAMU e. Publikasi dan promosi a. Budidaya TO b. Pengelolaan Pascapanen TO c. Pengembangan bahan JAMU d. Penelitian klinik formula JAMU e. Pelatihan teknis TO dan JAMU 87
Tahun Kerjasama Awal Akhir 5/13/2015 5/13/2018
Implementasi Kerjasama Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
No.
Istansi Jejaring Kerjasama
5.
Kabupaten Sukoharjo
6.
Kabupaten Tegal
7.
Dinkes Kab Sragen
8.
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta
Ruang Lingkup f. Pengelolaan JAMU Health Tourism g. Pemberdayaan Masyarakat a. Litbang Bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan Saintifikasi JAMU e. Publikasi dan promosi a. Litbang Bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan Saintifikasi JAMU e. Publikasi dan promosi a. Litbang Bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan Saintifikasi JAMU e. Publikasi dan promosi a. Litbang Bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan Saintifikasi JAMU e. Publikasi dan promosi LAPTAH 2015 B2P2TOOT
Tahun Kerjasama Awal Akhir
Implementasi Kerjasama
3/22/2015
3/22/2018
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
3/22/2015
3/22/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
5/5/2015
5/5/2018
Keikutsertaan dalam Pelatihan Dokter SJ dan Apoteker SJ
88
No. 9.
Istansi Jejaring Kerjasama Akafarma Sunan giri Ponorogo
10.
Akafarma 17 Agustus 1945 Semarang
11.
Akafarma Putra Indonesia Malang
12.
PKPA Fakultas Farmasi Univ Jember
13.
SMK Kes Bhakti Indonesia Ngawi
14.
IIK Bhakti Wiyata Kediri
Ruang Lingkup a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum LAPTAH 2015 B2P2TOOT
Tahun Kerjasama Awal Akhir 5/5/2015 5/5/2018
Implementasi Kerjasama PKL tanggal 6 - 17 April 2015
5/5/2015
5/5/2018
PKL Maret 2015
5/5/2015
5/5/2018
PKL 4 - 22 Mei 2015
5/5/2015
5/5/2018
20 - 24 April 2015
5/5/2015
5/5/2018
PKL 1 - 29 Juni 2015
5/5/2015
5/5/2018
89
No.
Istansi Jejaring Kerjasama
15.
Fakultas Teknologi Univ Atma Jaya Jogjakarta Fak Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Teknologi dsan Industri Pangan UNISRI
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
5/5/2015
5/5/2018
5/5/2015
5/5/2018
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Politeknik Kesehatan Surakarta
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir
5/5/2015
5/5/2018
16.
17.
18.
19.
Ruang Lingkup
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
Tahun Kerjasama Awal Akhir
90
Implementasi Kerjasama
PKL 4 april 2013, 4 November 2013, 11 november 2013, Permohonan mengajar 5 maret
No.
Istansi Jejaring Kerjasama
Ruang Lingkup
Tahun Kerjasama Awal Akhir
c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
Implementasi Kerjasama 2014, PKL 3 April 2014 Permohonan ijin Penelitian, PKL 27 april - 22 Mei 2015
20.
STIKES Aisyiyah Surakarta
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum
5/5/2015
5/5/2018
21.
Poltekes Bhakti Mulia Sukoharjo
5/5/2015
5/5/2018
PKL 2 - 22 November 2015
22.
Unisma (Fakultas Kedokteran, Fak Matematika @ IPA, RS Islam Malang, Fakultas Pertanian)
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Litbang Bahan JAMU b. Litbang berbasis pelayanan kesehatan c. Pengembangan formula JAMU d. Pelatihan Saintifikasi JAMU e. Publikasi dan promosi
5/5/2015
5/5/2018
PKL dan Magang Mahasiswa
23.
SMK Negeri 2 Sukoharjo
a. Penelitian dan Pengembangan TO dan OT b. Bimbingan Mahasiswa dalam Penyusunan
5/5/2015
5/5/2018
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
91
No.
24.
Istansi Jejaring Kerjasama
Universitas UKDW Jogja
Ruang Lingkup Tugas Akhir c. Bimbingan Mahasiswa dalam Praktikum a. Pembentukan Jejaring Saintifikasi Jamu b. Pelatihan Saintifikasi Jamu c. Penelitian Tanaman Obat d. Diseminasi hasil Saintifikasi Jamu e. Kegiatan Lainnya dalam rangka pengembangan Saintifikasi Jamu
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
Tahun Kerjasama Awal Akhir
8/28/2015
92
8/28/2018
Implementasi Kerjasama
Keikutsertaan dalam Ristoja
Lampiran 08. Kegiatan Laboratorium Tahun 2015 No
Laboratorium
Kegiatan
Output
Pemeliharaan koleksi benih 1.
Benih
Kendala -
Pembuatan database benih
225 Databese
-
Penambahan koleksi benih
69 Spesies
-
Pengujian daya kecambah benih
11 spesies
-
Produksi Simplisia
Simplisia
Lift sering rusak, bahan tidak stabil, bahan
2.
PascaPanen
baku
yang
sulit
diperoleh,
pembinaan petani kurang efektif. Produksi Serbuk simplisia
Serbuk Simplisia
Mesin serbuk kurang memadai
Laporan stock gudang
Laporan
Printer warna belum ada
QC rutin bahan jamu, meliputi
Data QC hingga November
Sampel bulan Desember baru diterima
kadar sari larut etanol dan larut
2015
minggu ke-2, sehingga pengerjaan
air
(13 jenis TO)
masih berlangsung
Koleksi minyak atsiri
Minyak atsiri berasal dari 5
Perolehan sampel baru untuk koleksi
jenis TO dengan parameter
minyak atsiri cukup sulit
pascapanen
3.
Galenika
spesifiknya dan 12 jenis TO dikoleksi minyak atsirinya saja Koleksi ekstrak sampel
Ekstrak tunggal berasal dari 21
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
93
No
Laboratorium
Kegiatan
Output
Kendala
tumbuhan obat
jenis TO
Standarisasi ekstrak :
- 8 jenis ekstrak tunggal
Perolehan sampel TO untuk memenuhi
Optimatimasi metode ekstraksi
3 jenis multi ekstrak dari 3 jenis
komposisi penyusun ramuan SJ
(inisiasi PED)
ramuan SJ
Implementasi ISO 17025 : 2008
- pelengkapan dokumen ISO
Perlu adanya studi banding agar
pelaksanaan uji banding/uji
diperoleh contoh yang tepat mengenai
profisiensi
laboratorium terstandar
Membantu dan/atau
5 kegiatan
mendampingi pengerjaan sampel penelitian eksidentil Galenika
Pendampingan mahasiswa PKL
4 institusi
Distribusi peserta per kelompok per
atau Magang
bulan agar dapat diatur kembali agar kegiatan berjalan lebih efektif
Pengembangan laboratorium
pengembangan metode uji
Insturmen yang terlibat dalam proses
kontrol kualitas
pengembangan baru diterima bulan Oktober sehingga kegiatan ini baru bisa dimulai akhir tahun. Selain itu, peralatan lain yang juga mendukung kelancaran kegiatan ini juga belum diterima.
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
94
No
4.
Laboratorium
Fitokimia
Kegiatan
Output
Skrining Fitokimia
30 data skrining fitokimia TO
Analisis Kadar Abu
297 data kadar abu
KLT ekstrak
36 data profil KLT
KLT minyak Atsiri
19 data profil KLT
Pengamatan gejala serangan
Data gejala serangan hama
hama dan penyakit tanaman
dan penyakit tanaman obat
Kendala
Jarang ada laporan serangan OPT
obat.
5.
Hama Penyakit Tanaman
Identifikasi hama pada tanaman
Data dokumentasi hama
obat di lahan B2P2TO-OT.
tanaman obat
Aplikasi pengendalian hama
Data metode pengendalian
terpadu
hama terpadu
Koleksi hama dan serangga
Hasil koleksi dan dokumentasi
untuk 1 tumbuhan obat
hama
Mengikuti pelatihan koleksi
Sertifikat
Masih dilakukan percobaan awal
Masih dilakukan identifikasi
Keterbatasan waktu
hama 1 siklus
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
Jarang ada laporan serangan OPT
95
No
Laboratorium
Kegiatan Peremajaan isolat agensia hayati
Output
Kendala
Isolat agensia hayati
meliputi jamur Beauveria basianna, Trichoderma sp. dan bakteri Corynebacterium sp. Pengembangan Formula sabun
1 formula
zaitun Pengembangan formula hand
1 formula
and body lotion Pengembangan formula tablet
1 formula
Belum adanya ruang yang terpantau kelembaban dan suhu nya sehingga granul yang akan di cetak cenderung menjadi basah dan tidak bisa di tablet.
serbat jahe 6.
Formulasi Pengembangan formula Cream
1 formula
analgesik Pengembangan formula permen
1 formula
Proses pengemasan permen tidak bisa dilakukan karena belum adanya ruang yang terpantau kelembaban dan suhu nya sehingga permen yang akan dihasilkan menjadi higroskopis dan
herbal
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
96
No
Laboratorium
Kegiatan
Output
Kendala melekat pada plastik pengemasnya.
Perawatan Spesimen herbarium
Penggantian silika gel dari
Jumlah spesimen banyak, jumlah
RISTOJA tahun 2012
spesimen herbarium RISTOJA
tenaga/staf terbatas
2012 (10 propinsi) Digitalisasi paspor TO RISTOJA
Database informasi TO dari
2012
RISTOJA 2012 (26 Propinsi)
Identifikasi TO baru (5 spesies)
Terdidentifikasi nama ilmiah
Paspor TO berjumlah banyak (251 Tim)
dari 5 jenis TO koleksi 7.
Sistematika
B2P2TOOT Karakterisasi mikroskopis bahan
Karakter mikroskopis serbuk
Manajemen waktu tidak baik karena
jamu yang belum ada di list
bahan jamu 2 jenis TO
banyaknya kegiatan diluar kegiatan
MMI (2 spesies)
rutin lab.
Penggantian label bilingual
Label bilingual tergantung
Pendataan belum lengkap, hanya
Spesimen herbarium basah
pada spesimen herbarium
sebatas nama ilmiah
basah Optimasi metode sitogenetika
Data kariotipe TO
TO (1 jenis) 8.
Uji Kontrol kualitas bahan jamu Mikrobiologi
Cek simplisia Herba, Simplisia Rimpang, simplisia Daun, Simplisia Batang, Simplisia
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
97
Bahan (Orcein) belum tersedia
No
Laboratorium
Kegiatan
Output Serbuk
Uji aktivitas antimikroba bahan
Sampel ekstrak rosella dan
jamu
sambiloto
Peremajaan isolat
Peremajaan isolate kultur
Mikrobiologi
bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli Penyiapan dokumen ISO
Pengujian cemaran mikrobia
Pelatihan/magang mikrobiologi Fasilitas Penelitian
Keragaman genetic aksesi Artemesia annua dan
Laboratorium 9.
Biologi Molekuler
Standarisasi TO Optimasi & pengembangan
Pengembangan menggunakan
Metode Biologi Molekuler
metode antimigrasi ‘wound healing scratch assay, gelatin zymograph dan western blot.
10.
Kultur jaringan
Melakukan Pengembangbiakan
1. Tanaman Purwoceng
Tanaman
Tanaman dengan metode kultur
2. Tanaman sembung
jaringan
3. Tanaman Kumis kucing 4. Tanaman Sarang semut LAPTAH 2015 B2P2TOOT
98
Kendala
No
Laboratorium
Kegiatan
Output
Kendala
5. Ekianase Monitoring Kesehatan Hewan
Pengamatan harian rutin Monitoring berkala
11.
Hewan Coba
Pengembangbiakan Tikus
Anakan Tikus
Pengembangbiakan Mencit
Anakan Mencit
Fasilitas penelitian
Uji Toksisitas akut dan subkronik : Dermatitis Apotik, Urilitiasis, Gastroprotektif, Hepatoprotektor, Asam urat, dan Hipertensi
12.
Instrumen
Pengembangan laboratorium
1. optimalisasi dan perawatan camag tlc densitometer 2.
optimlaisasi ftir
3.
optimalisasi spekrofototometri
Pemeriksaan Kandungan
4.
optimalisasi HPLC
1.
Kontrol kualitas bahan
Senyawa penanda aktif
baku 2.
Pemeriksaan kandungan kimia sampel petani
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
99
Kanibalisme
No
Laboratorium
Kegiatan Pendampingan PKL magang
Output 10 Instansi (Universitas dan Akademi)
Pemeriksaan kandungan kimia
Pemeriksaan kadar artemisinin
sampel dari luar
dari UNS
Pemeriksaan sampel khusus dan
Tanaman Pegagan, binahong,
prioritas
Tempuyung, Kunyit Jari dll
Persiapan sertifikasi ISO 17025
Pelatihan ISO personal laboratorium
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
100
Kendala
Lampiran 09. 2015 No.
Data Peserta Pelatihan Dokter Saintifikasi Jamu Tahap XII Tahun NAMA
INSTANSI
1
dr. Eddy Kristianto
Klinik Dokter Keluarga Galeria0
2
dr. Lusiana Ningsih
RSUD Tora Belo Sigi
3
dr. Sigit Eko Prasetyo
UPT Puskesmas Semanu I Gunung Kidul
4
dr. Indah Puji Handayani
BBKPM Surakarta
5
dr. Hendratna MT, M.Kes (KK)
BBKPM surakarta
6
dr. Arif Yahya, M.Kes
FK Unisma
7
dr. Titis Sulistyowati
Puskesmas Ajung Jember
8
dr. Etik Dian Machsunah
Puskesmas Batu Ampar Balikpapan
9
dr. Amalia Anita Hawas
FK Universitas Tidar Magelang
10
dr. Hadis Pratiwi
FK Universitas Tidar Magelang
11
dr. Hadriati Hanafie
BKTM Makassar
12
dr. Nuning Ekowati
Puskesmas Masaran 2 Sragen
13
dr. Handi Zailani. Nst
RSUD Kaur, Bengkulu
14
dr Sisca Devi Yani
Puskesmas Yosomulyo Metro Lampung
15
dr. Dian Elco Nora
Puskesmas Tajur Tangerang
16
dr. Lidya Wiramarta A. Randa
RSUD Kwaingga Keroom Papua
17
dr. Tobias Andy Wijaya
RSUD Kota Semarang
18
dr. Nurleli Manurung
RS Ortopedi Surakarta
19
dr. Jimmy Fitria
RS Ortopedi Surakarta
20
dr. Martono
Dinkes Tegal
21
dr. Palupi Dian Wijayati
Puskesmas Margasari, Tegal
22
dr. Bambang Hariyana, M.Kes
FK UNDIP
23
dr. Henry TH Simatupang
Puskesmas Sioban Mentawai
24
dr. Yudiono Setiawan
Puskesmas Kasembon Kab. Malang
25
dr. Didik Sulistyanto
Puskesmas Turen Kab. Malang
26
dr. Elly Hamidah Seputri
Dinkes Malang
27
dr. Titis Ari R
Puskesmas Tirtoyudo Kab. Malang
28
dr. Hertina Silaban, M.Si
FK Univ. Kristen Indonesia
29
dr. Prasaja M. Kes
Poltekes Kemenkes Surakarta
30
dr. Lucky Taufika Yuhendi
RS Soeradji Tirtonegoro Klaten 101
Lampiran 10. Data Peserta Pelatihan Apoteker Saintifikasi Jamu Tahap IV Tahun 2015 No.
NAMA
INSTANSI
1
Yuliana Karrang, S. Farm, Apt.
RSUD Kwaingga, Keerom, Papua
2
Dewi Dianasari, S.Farm,M.Farm.,Apt
Fakultas Farmasi Universitas Jember
3
Indah Yulia Ningsih, S.Farm,M.Farm., Apt
Fakultas Farmasi Universitas Jember
4
Emma Indramari, S.Farm, Apt.
Puskesmas Batu Ampar Dinkes Kota Balikpapan
5
Farida Kurniati, SF, Apt
Dinas Kesehatan Kab. Demak
6
Farida Dewi Astuti, S.Farm, Apt.
Puskesmas karangawen I Demak
7
Mariyati Silitonga, S.Farm, Apt.
Puskesmas Delang Dinkes Kab. Lamandau
8
Ferayani, S.Farm, Apt.M.Si
Dinas Kesehatan Kab. Lamandau
9
Hj. Nurhafizah, S.Si, Apt.
10
H. Aulia Abdussalam, S.Si, Apt
11
Christina Febriani Hastuti, S.Farm, Apt.
Dinas Kesehatan Kab. Mentawai
12
Yessi Nursifah, S.Si, Apt
Dinas Kesehatan Kab. Kaur
13
Ade Yupita Sari, S.Farm,Apt
RSUD Kab. Kaur
14
Sofa Farida, S.Farm, Apt.
B2P2TOOT
15
Tofan Aries Mana, S.Farm, Apt.
B2P2TOOT
16
Tyas Friska Dewi, S.Farm, Apt.
B2P2TOOT
17
Abdul Rahim, S.Si, M.Si, Apt.
Fak. Farmasi Universitas Hassanudin
18
Sinta Karolina, S.Farm, Apt
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan, Tradisional, alternatif dan Komplementer, kemenkes RI
19
Indri Hardini, S.Farm., Apt
RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso
20
Lukluk Utaminingsih, S.Si, Apt
RS. Paru dr. M. Goenawan Partowidigdo, Bogor
21
Nutrisia Aquariushinta Sayuti, M.sc, Apt
Poltekes Surakarta
22
Siti Fatimah, S.Si, Apt
Dinas Kesehatan Kab. Karanganyar
23
Tri Nur Masithoh Amir, S. Farm, Apt
Puskesmas Jatipuro Kab. Karanganyar
24
Rivana Septaningsih, S. Farm, Apt.
Puskesmas Matesih, Kab. KRA
25
Oriza Elnas, S. Farm, Apt
Puskesmas Gondangrejo, Kab. Kra
Puskesmas Hikun Dinkes Kab. Tabalong, Kal Sel Dinas Kesehatan Kab. Tabalong, Kalsel
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
102
No.
NAMA
26
Novrieska Puspitasari, S. Farm, Apt.
27
Meria Susi, S.Si, Apt.
28
Drs. Agus Budiyono, M.Sc., Apt
29
Aprillia Dwi Nurkancana, S.Farm, Apt.
30
Sabarina Amir, S.Farm, Apt.
INSTANSI Puskesmas Masaran 2 Sragen Dinas Kesehatan Kota Metro Lampung RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso Surakarta Dinas Kesehatan Kota Metro Lampung
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
103
Lampiran 11. Peserta Magang/Pelatihan tahun 2015 No 1.
Asal/ Instansi
Jumlah peserta
Pelatihan Budidaya Tanaman Obat, Biro Umum Sekjen Kemenkes RI
Keterangan
5 orang
4 – 6 Februari 2015
2.
Magang Peningkatan Kapasistas Pengelolaan Agrowisata Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro Lampung
10 orang
20 – 22 April 2015
3.
Pelatihan Budidaya Tanaman Obat, Biro Umum Sekjen Kemenkes RI
5 orang
4 – 6 Mei 2015
4.
Magang Saintifikasi Jamu RSUD Kwaingga Keerom
2 orang
18 – 22 Mei 2015
5.
Pelatihan Pasca Panen Tanaman Obat, Dinas Kesehatan Provisi Kalimantan Selatan
13 orang
8 – 10 Juni 2015
6.
Kaji banding FKH Universitas syiah Kuala Aceh
1 dosen
14-15 September
7.
Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO Kantor Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Metro
10 orang
22-23 September
8.
Pelatihan Pembuatan Sediaan TO Apotek Cokro
8 orang
9-11 November
9.
Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO BKTM Makassar
2 orang
9-11 November
10. Magang Saintifikasi Jamu BKTM Makassar
2 orang
9 – 13 November
11. Pelatihan Budidaya TO Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
5 orang
11-13 November
12. Pelatihan Budidaya TO LPPM IIK Bhakti Wiyata Kediri
5 orang
11-13 November
13. Pelatihan Budidaya TO PT Inertia Utama
1 orang
11-13 November
104
No
Asal/ Instansi
Jumlah peserta
Keterangan
14. Pelatihan Pembuatan Olahan Produk TO Dinas Kesehatan Kab. Lamandau
4 orang
26-28 Oktober
15. Kaji Banding Persiapan Penyusunan Dokumen Standar Operasional Klinik Jamu dan Pasca Panen Dinkes Tegal
27 orang
21 Desember
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
105
Lampiran 12. Peserta Praktek Kerja Lapangan/Prakerin/Praktikum tahun 2015 No
Asal/ Instansi
Jumlah peserta
Keterangan
1.
SMK N 1 Trucuk
4 siswa
5 Januari – 31 Maret
2.
Jurusan Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atmajaya Yogyakarta
2 mahasiswa
3 Januari – 3 Februari
3.
Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian UGM
1 mahasiswa
6 Januari – 6 Februari
4.
SMK Negeri 1 Bawen
8 siswa
12 Januari – 12 Mei
5.
Prodi Kimia, Fakultas MIPA UGM
4 mahasiswa
13 Januari – 6 Februari
6.
Prodi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
3 mahasiswa
19 Januari – 10 Februari
7.
Fakultas Teknologi dan Industri Pangan Universitas Slamet Riyadi
3 mahasiswa
19 Januari – 13 Februari
8.
D III Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo
3 mahasiswa
2 – 27 Februari
9.
PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember
22 mahasiswa
23 – 27 Februari 2015
10.
D III Farmasi Akademi Analis Farmasi dan Makanan 17 Agustus 1945 Semarang
5 mahasiswa
2 – 28 Maret
11.
SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi
16 siswa
1 – 30 April
12.
PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember
18 mahasiswa
20 - 24 April 2015
13.
D III Farmasi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri Ponorogo
36 mahasiswa
6 – 17 April
14.
D III Jamu Semester IV Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta
12 mahasiswa
27 April – 22 Mei
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
106
No
Asal/ Instansi
Jumlah peserta
Keterangan
15.
SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi
16 siswa
4 – 30 Mei
16.
D III Jamu Semester VI Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta
8 mahasiswa
4 Mei – 14 Juni
17.
D III Jamu Semester II A Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta
21 mahasiswa
1 – 5 Juni
18.
SMK Kesehatan Bhakti Indonesia Medika Ngawi
16 siswa
1 – 29 Juni
19.
D III Jamu Semester II B Jurusan Jamu Politeknik Kemenkes Surakarta
21 mahasiswa
8 – 12 Juni
20.
Jurusan Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atmajaya Yogyakarta
3 mahasiswa
1 – 31 Juli
21.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
6 mahasiswa
27 Juli – 27 Oktober
22.
SMK N 2 Sukoharjo
6 siswa
1 Juli – 20 Agustus
23.
SMK N 1 Trucuk Klaten
6 siswa
3 Agustus – 30 Oktober
24.
SMK N 1 Bawen (Jurusan Agribisnis Produksi Tanaman)
6 siswa
6 Agustus -14 November
25.
Program Pasca Sarjana dan Profesi Apoteker Magister Herbal UI
17 mahasiswa
11 Agustus
26.
Fakultas Pertanian UNS Surakarta
3 mahasiswa
31 Agustus- 28 September
27.
Fakultas Pertanian Universitas Yogyakarta
5 mahasiswa
5 Oktober – 30 November
28.
D III Jamu Poltekkes Surakarta Semester V
12 mahasiswa
23 November – 18 Desember
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
107
No
Asal/ Instansi
29.
D III Jamu Poltekkes Surakarta Semester III
8 mahasiswa
7 – 18 Desember
30.
PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember
20 mahasiswa
21-23 Desember
31.
PKPA Fakultas Farmasi Universitas Jember
20 mahasiswa
28-31 Desember 2015
LAPTAH 2015 B2P2TOOT
Jumlah peserta
108
Keterangan