PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2017
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017.
3
Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017.
4
Laporan Arus Kas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017.
5
Catatan Atas Laporan Keuangan
6 – 84
i
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2017 Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak - pihak berelasi
31 Maret 2017
31 Desember 2016
(Tidak Audit) Rp
Audit Rp
3h, 3i, 3t, 4
432.574.515.678
647.683.951.012
3i, 3j, 3t, 5, 19
61.952.750.755
58.755.829.680
3i, 3t, 5, 18
622.425.303.552
651.276.166.375
3i, 6 3k, 7,19
42.857.265.674 961.205.733.939
23.023.604.074 967.326.842.652
8
25.214.656.525
23.664.858.846
393.431.743.114 110.987.716.752 2.650.649.685.990
443.482.364.751 91.523.840.898 2.906.737.458.288
3i, 11 3f, 3i, 12
3.075.863.072 165.000.000.000
2.693.345.517 165.000.000.000
Aset pajak tangguhan - bersih
3w, 9d
30.753.823.105
30.554.574.621
Aset tetap Aset Properti Investasi Aset yang belum digunakan Beban ditangguhkan - bersih
3m, 13,18 14 3m, 15 3q, 16
1.129.799.269.487 274.550.104.000 180.000.000 673.603.136
1.006.745.257.089 274.550.104.000 180.000.000 747.697.750
Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain jangka panjang Investasi pada entitas asosiasi
3w, 9a 3l,10
Aset tak berwujud
3n, 17
5.648.579.180
5.401.189.374
Aset lain-lain Total Aset Tidak Lancar
3r, 18
222.360.287.192 1.832.041.529.171
219.952.914.425 1.705.825.082.775
4.482.691.215.161
4.612.562.541.064
TOTAL ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2017 31 Maret 2017 Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak - pihak berelasi
31 Desember 2016
(Tidak Audit) Rp
Audit Rp
3i, 3j, 3t, 19
605.262.322.952
443.237.127.330
3i, 3j, 3t, 20
4.737.355.381
8.562.996.673
Pihak ketiga
3i, 3t, 20
678.526.186.168
886.562.716.768
Utang pajak Uang muka pelanggan
3w, 9b 3u,21
36.362.874.399 902.476.123
35.388.502.216 2.230.070.170
22
107.220.268.965
257.637.855.043
Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka menengah-jangka pendek Liabilitas sewa pembiayaan - jangka pendek Liabilitas lancar lain-lain Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka menengah Pinjaman bank jangka panjang
3i, 25 3o, 23 24
1.285.937.403 37.706.395.038 1.472.003.816.429
1.447.087.831 61.142.511.550 1.696.208.867.581
3i, 25 26
300.000.000.000 145.453.140.375
300.000.000.000 75.000.000.000
Liabilitas imbalan kerja
3v, 31
268.642.298.588
267.232.180.225
Liabilitas sewa pembiayaan - jangka panjang Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS
3o, 23
2.714.084.064 716.809.523.027 2.188.813.339.457
2.714.084.064 644.946.264.289 2.341.155.131.870
atas 1 saham seri A Dwiwarna serta 5.553.999.999 saham seri B 27 Tambahan modal disetor: Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 29 Tambahan modal disetor lainnya 3s, 28 Saldo laba: Ditentukan penggunaannya 30 Belum ditentukan penggunaannya Tahun lalu Tahun Berjalan Komponen ekuitas lain Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk
555.400.000.000
555.400.000.000
10.084.641.850 43.579.620.031
10.084.641.850 43.579.620.031
1.329.814.361.392
1.329.814.361.392
75.338.211.040 296.604.830.778 (68.909.629.883) 2.241.912.035.208
75.338.211.040 267.414.092.891 (60.674.695.078) 2.220.956.232.127
Kepentingan non pengendali Total Ekuitas
51.965.840.496 2.293.877.875.705
50.451.177.067 2.271.407.409.194
4.482.691.215.161
4.612.562.541.064
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham terdiri dari : 1 saham seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor 5.554.000.000 saham terbagi
3c, 32
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Jakarta, 27 Januari 2017
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Farida Astuti 2
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017
Catatan
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENJUALAN
3j, 3u, 33
Rp
3u, 34
37 3u, 35 3t, 38 3f, 12
31.069.550.009 (320.927.077.106) (414.980.511) -
17.795.503.349 (298.415.181.938) (908.293.320) -
61.995.370.734
67.647.930.789
(16.258.459.206)
(8.293.601.178)
45.736.911.528
59.354.329.611
(15.031.510.169)
(16.532.162.227)
30.705.401.360
42.822.167.384
(8.234.934.805) 2.058.733.701 -
(3.844.595.175) 961.148.794 334.806.000.000 (10.044.180.000)
(6.176.201.104)
321.878.373.619
3u, 36
Laba operasi sebelum pajak Beban (Penghasilan) Pajak
Rp
1.138.657.510.270 100% (789.481.607.572) 69,10% 349.175.902.698
Laba Usaha Beban Keuangan
2016 (Tidak Audit)
1.197.965.629.969 100% (845.697.751.627) 70,59% 352.267.878.342
LABA BRUTO Pendapatan Lainnya Beban Usaha Pendapatan (beban) kurs mata asing - bersih Bagian laba (rugi) investasi pada entitas asosiasi
2017 (Tidak Audit)
3w, 9d
Laba Tahun Berjalan Pendapatan (beban) komprehensif lain: Pos-pos yang tidak akan di reklasifikasi ke laba rugi Selisih Aktuaria Pajak penghasilan terkait Selisih Revaluasi aset tetap Pajak penghasilan terkait
Pos-pos yang akan di reklasifikasi ke laba rugi
-
Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
(6.176.201.104)
321.878.373.619
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
24.529.200.256
364.700.541.003
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
29.190.737.887 1.514.663.473
41.990.158.388 832.008.997
30.705.401.360
42.822.167.385
23.014.536.783
1.514.663.473
363.868.532.006 832.008.997
24.529.200.256
364.700.541.003
5,26
7,56
Jumlah penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba per saham dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk
3x, 39
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 3
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017
Saldo per 1 Januari 2016
Catatan
Modal ditempatkan dan disetor 555.400.000.000
Tambahan modal disetor 43.579.620.031
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Selisih transaksi Saldo laba restrukturisasi Ditentukan Tidak ditentukan entitas sepengadali penggunaannya penggunaannya 10.084.641.850 1.133.223.638.598 324.187.227.236
Komponen Ekuitas Lain (35.969.890.662)
Total 2.030.505.237.052
PT KF SUNGWUN PHARMACOPIA Dividen
27
-
-
-
Cadangan umum
27
-
-
-
(49.769.803.239) 196.590.722.794
Program Kemitraan Laba bersih periode berjalan
(196.590.722.794) (2.488.490.162)
-
-
-
-
267.414.092.891
Penerapan PSAK 24 (revisi 2103) Saldo per 31 Desember 2016
Laba bersih periode berjalan
(24.704.804.416)
555.400.000.000
43.579.620.031
10.084.641.850
1.329.814.361.392
342.752.303.932
-
-
-
-
29.190.737.887
(60.674.695.078)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 555.400.000.000 -
2.220.956.232.127
43.579.620.031
10.084.641.850
1.329.814.361.392
371.943.041.819
(68.909.629.883)
43.579.620.031
10.084.641.850 (0)
1.329.814.361.392 (0)
371.943.041.819 -
(68.909.629.883) (0)
2.241.912.035.208 (0)
(8.234.934.805)
555.400.000.000
267.414.092.891 (24.704.804.416) -
29.190.737.887 (8.234.934.805) 2.241.912.035.208
Penerapan PSAK 24 (revisi 2103) Saldo per 31 Maret 2017
(49.769.803.239) (2.488.490.162)
4
Kepentingan non pengendali
Total Ekuitas
26.054.403.473
2.056.559.640.527
20.625.000.000
20.625.000.000
(412.081.178)
(50.181.884.417) (2.488.490.162)
4.183.854.772
271.597.947.663 (24.704.804.416) -
50.451.177.067
2.271.407.409.195
1.514.663.429
30.705.401.316
51.965.840.496
(8.234.934.805) 2.293.877.875.705
51.965.840.496 (0)
2.293.877.875.705 0
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS - KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : - Penerimaan dari pelanggan - Pembayaran kepada pemasok - Pembayaran untuk beban usaha - Pembayaran kepada karyawan - Pembayaran bunga - Pembayaran pajak penghasilan - Jaminan bank - Restitusi pajak - Penerimaan operasi lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI : - Penerimaan bunga - Aset tetap - Beban tangguhan - Aset Lainya - Hasil penjualan aktiva tetap - Aset tak berwujud Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN : - Penambahan (Pembayaran) pinjaman jangka panjang - Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka pendek - Angsuran utang sewa pembiayaan - Penerimaan/Pembayaran dari pihak-pihak yang - Kepentingan non pengendali Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
26 19
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR BULAN
4
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
2017 (Tidak Audit) Rp
2016 (Tidak Audit) Rp
1.298.869.960.254 (1.256.970.979.403) (160.131.604.530) (215.876.702.383) (16.258.459.206) (24.064.654.480) 87.590.759 82.553.296.238 12.588.013.572 (279.203.539.179)
1.177.026.923.134 (1.057.413.969.680) (201.152.106.764) (187.655.554.263) (3.293.601.177) (7.576.523.635) (56.661.623) 14.028.012.040 8.421.799.310 (257.671.682.658)
5.880.745.229 (149.931.330.823) (20.757.571.236) (1.928.405.894) (374.329.090) (167.110.891.814)
2.581.553.312 (34.882.282.893) (15.456.763.798) 315.955.000 (414.708.352) (47.856.246.731)
70.453.140.375 162.025.195.622 (1.273.340.338)
178.136.796.378 (395.078.150)
231.204.995.659
6.875.000.000 184.616.718.228
(215.109.435.334)
(120.911.211.161)
647.683.951.012
460.994.073.484
432.574.515.678
340.082.862.323
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Entitas” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.508. Anggaran Dasar Entitas telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan tentang modal disetor terakhir dengan akta No.45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November 2001. Pada tahun 2015, Anggaran dasar mengalami perubahan dengan akta No.30 tanggal 08 April 2015 dari Nova Faisal, S.H.,M.Kn notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor. AHU-AH.01.03-0929918 tanggal 6 Mei 2015. Entitas berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morawa - Medan. Entitas juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2003, Entitas membentuk 2 (dua) Anak Entitasyaitu PT KF Trading & Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek. Kantor Pusat Entitas beralamat di Jalan Veteran Nomor 9, Jakarta. Entitas mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status Entitas diubah menjadiPerusahaan Negara (PN). Pada tahun 1969, beberapa Perusahaan Negara (PN) tersebut dilebur menjadi satu Perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tanggal 16 Agustus tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 tanggal 19 Maret 1971 status Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik PT Kimia Farma (Persero) Tbk.; bersamaan dengan perubahan tersebut, Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia).
6
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
UMUM(lanjutan) a.
Pendirian dan Informasi Umum(lanjutan) Hasil produksi Entitas saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas: 1)
Maksud dan tujuan Entitas ini menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman danmengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Entitas dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
2)
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Entitas dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a)
Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas,
b)
Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya,
c)
Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Entitas,
d)
Berusaha dibidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Entitas maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaanserta pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan,
e)
Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki Entitas,
f)
Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan Entitas, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.
7
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
UMUM(lanjutan) b.
Penawaran Umum Efek Entitas Jumlah saham Entitas sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar, terdiri dari 2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 14 Juni 2001, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1415/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada tanggal4 Juli 2001 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c.
Entitas Anak Pada tanggal 31 Maret 2017 Entitas mempunyai pemilikan secara langsung Entitas Anak sebagai berikut: Entitas Anak
PT Kimia Farma Apotek PT Kimia Farma Trading&Distribution PT Sinkona Indonesia Lestari PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia
Domisili
Jakarta Jakarta Subang Cikarang
Kegiatan Usaha
Apotek (Ritel) Distribusi Obatobatan Pabrik Kina Pabrik bahan baku obat
Mulai Beroperasi
% Kepemilikan 2017
2016
2015
4 Januari 2003
99,99%
99,99%
99,99%
4 Januari 2003
99,99%
99,99%
99,99%
25 Oktober 1986
51,00%
51,00%
51,00%
25 Januari 2016
75,00%
75,00%
-
Jumlah aset Entitas Anak sebelum dilakukan eliminasi akun-akun terkait sebagai berikut: 31 Maret 2016 PT Kimia Farma Apotek PT KFTD PT SIL PT Sungwun Pharmacopia
1.253.648.444.218 1.032.584.079.136 117.502.203.382 95.022.959.885
31 Desember 2016 Rp 1.339.601.008.332 1.044.485.812.050 110.984.831.978 76.265.007.676
Pada tanggal 25 Januari 2016 Entitas mendirikan PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia hasil kerjasama dengan Sungwun Pharmacopia Ltd, Republik Korea, yang merupakan pabrik bahan baku obat di Cikarang. Komposisi kepemilikan yaitu 75% Entitas dan 25% Sungwun Pharmacopia Ltd.
8
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
UMUM (lanjutan) c. Entitas Anak(lanjutan) PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia didirikan berdasarkan Permohonan Notaris Windalina, SH, Notaris di Jakarta, sesuai dengan salinan Akta Nomor 11 tanggal 25 Januari 2016 dan telah diterima serta dicatat dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU0004258.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 25 Januari 2016 yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perubahan tentang Anggaran Dasar khususnya yang berkaitan dengan Modal Disetor, berdasarkan Akta Notaris Dini Lastari Siburian, SH, Notaris di Jakarta, sesuai dengan salinan Akta Nomor 49 tanggal 26 September 2016 dan telah diterima serta dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dan tertuang dalam Surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.03-0083937 tanggal 27 September 2016. Pada tanggal 19 November 2011 sesuai Rapat Umum Pemegang Saham PT Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL) yang diaktakan No.30 tanggal 19 Desember 2011 dari Martinah Sumarno, S.H., notaris di Bandung, para pemegang saham telah menyetujui PT Kimia Farma (Persero) Tbk menambah modal saham baru sebanyak 8.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp2.289.655,- atau seluruhnya berjumlah Rp18.317.240.000,- sehingga Entitas menjadi pemegang saham mayoritas di PT SIL dengan persentase kepemilikan menjadi 56,02% yang sebelumnya hanya sebesar 15%, atas transaksi tersebut Entitas telah menginformasikan kepada Bapepam-LK tanggal 27 Februari 2012 sesuai Surat Nomor:KP.1089/SA/09/2012. Selisih antara nilai akuisisi dengan nilai tercatat sebesar Rp10.084.641.850,- dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi Entitas sepengendali di ekuitas pada bagian ”tambahan modal disetor”. Pada tanggal 18 Desember 2014 sesuai dengan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT Sinkona Indonesia Lestari menyetujui: 1) Skema debt to equity swap atas liabilitasEntitas Anak PT SIL kepada PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN) sebesar Rp13.400.000.000,- yang diselesaikan dalam dua tahap; tahap pertama dalam tahun 2014 sebesar Rp8.439.715.404,- dengan pengalihan utang kepada PTPN menjadi setoran saham, tahap kedua sebesar Rp4.960.284.596,- yang disertai dengan penyetoran saham baru dalam bentuk dana segar dari para pemegang saham setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015. 2) Pembelian kembali saham Entitas Anak PT SIL sebanyak 1.716 lembar saham milik Yayasan Eka Paksi dengan harga per lembar sebesar Rp2.520.813,- sehingga nilainya adalah Rp4.325.732.268,-. 3) Peningkatan modal dasar dan ditempatkan semula Rp26.892.240.000,- menjadi Rp31.007.223.136,- dengan kompisisi pemegang saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk 51% dan PTPN VIII (Persero) 49%. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan No.1 tanggal 1 November 2002 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi usaha Entitas dengan membentuk 2 (dua) Entitas Anak. Pada tanggal 4 Januari 2003 Entitas membentuk 2 (dua) Entitas Anak yaitu PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD). Pada tanggal 31 Maret 2017 PT KFTD memiliki 47 (empat puluh tujuh) Pedagang Besar Farmasi (PBF), 1(satu) Gudang Logistik dan PT Kimia Farma Apotek memiliki 892 (delapanratus sembilanpuluh dua) Apotek terdiri dari 245 (dua ratus empatpuluh lima)Apotek berstatus KSO/IKS dan 637 (enamratus tigapuluh tujuh) Apotek milik sendiri/sewa serta 10 (sepuluh) franchise yang tersebar di seluruh Indonesia.
9
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
UMUM (lanjutan) d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan 31 Maret 2017
31 Desember 2016
Komisaris Utama
:
dr. Farid Wadjdi Husain
dr. Farid Wadjdi Husain
Komisaris
:
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Komisaris Independen
:
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Direktur Utama
:
Drs. Rusdi Rosman, MBA
Drs. Rusdi Rosman, MBA
Direktur Umum
:
Drs. Wahyuli Syafari
Drs. Wahyuli Syafari
Direktur Supply Chain
:
Drs. Jisman Siagian
Drs. Jisman Siagian
Direktur Keuangan
:
Farida Astuti Ak, MBA
Farida Astuti Ak, MBA
Direktur Pengembangan
:
Drs. Pujianto, MBA
Drs. Pujianto, MBA
Ketua Komite Audit
:
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Prof. Dr Dewi Fortuna Anwar
Anggota Komite Audit
:
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Dr. Muhammad Umar Fauzi
Drs. Boedi Setyo Hartono. Ak, MM
Drs. Boedi Setyo Hartono. Ak, MM
Sri Yanto
Sri Yanto
Ketua Komite GCG
:
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Prof. Dr. Wahono Sumaryono. Apt,APU
Anggota Komite GCG
:
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
dr. Untung Suseno Sutarjo M.Kes
Bintang Sarwo Budhi
Bintang Sarwo Budhi
Drs. Usep Hendarwien
Drs. Usep Hendarwien
Eddy Murianto
Eddy Murianto
Corporat Secretary
Jumlah karyawan Entitas dan Entitas anak pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, masing-masing sebanyak 9.702 karyawan.dan 8.496 karyawan,Manajemen kunci mencakup direksi dan komisaris. e.
Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan telah disetujui oleh direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 April 2017. Direksi bertangggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
10
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
PENERAPANPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”)DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU/REVISI Standar yang Berlaku Efektif Dalam tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2016) Dalam tahun 2016, Entitas telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016. SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut: -
-
-
-
-
PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Perubahan tersebut mengharuskan entitas untuk memisahkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI) menjadi dua kelompok, berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknya dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi di masa depan. Item-item yang tidak akan dilakukan penyesuaian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item-item yang dapat dilakukan penyesuaian reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan item-item OCI sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajak yang terkait dengan dua kelompok secara terpisah. PSAK 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini berlanjut menjadi standar yang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri. PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini menggantikan PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. Update PSAK ini mengatur tentang Penerapan Pengecualian Konsolidasi. PSAK 16 “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi PSAK 19 “Aset Tak Berwujud” tentang Klarifikasi Metode yang diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial (pengukuran kembali), pengakuan beban jasa lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak yang berkaitan program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko atau biaya. PSAK 65, “Laporan Keungan Konsolidasi” Tentang Entitas Investasi; Penerapan Pengecualian Konsolidasi PSAK 66, “Pengaturan Bersama”. Tentang Akuntansi Akuisisi kepentingan dalam Operasi Bersama PSAK 67 , “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, tentang Penerapan Pengecualian Konsolidasi. PSAK 70 , “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.
11
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU/REVISI(lanjutan) Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi. Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, yaitu sebagai berikut: a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusunsesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk strandar baru dan yang direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013, 2014 dan 2015, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) nomor: Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan Bapepam No.VIII/G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
b.
Dasar PenyajianLaporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual kecuali untuk laporan arus kaskonsolidasian memakai konsep dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akuntertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansimasing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung(direct method) dengan pengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional kelompok usaha.
12
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN(lanjutan) c.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Entitas Induk danEntitas Anak dimana Perusahaanmemiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsungmaupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut. Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Entitas dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu Entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat: i) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; ii) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas berdasarkan anggaran dasar atau .perjanjian; iii)Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setaradan.mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau iv)Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan.mengendalikan Entitas melalui dewan atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu Entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional Entitas lain. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi, dan laba yang signifikan antar Entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha. Perusahaan menerapkan PSAK4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri" secara retrospektif: i) Rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (KNP); ii) Kehilangan kontrol atas anak perusahaan; iii) Perubahan kepemilikan di anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya kontrol; iv) Hak suara potensial dalam menentukan adanya kontrol; v) Konsolidasi anak perusahaan yang memiliki pembatasan jangka panjang. KNP atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak. Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode Entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
13
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas: - Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; - Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan - Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama. Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran.Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan tersendiri tersebut terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. d.
Kombinasi Bisnis Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai Goodwill.
e.
Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
14
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
Goodwill(lanjutan) Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan danEntitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. Goodwill tidak diamortisasi melainkan di-review untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali setahun. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Perusahan danEntitas Anak yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
f.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Penyertaan saham pada EntitasAsosiasi dimana Entitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Entitas Asosiasi adalah suatu Entitas dimana Entitasmempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investasi. Entitas mempunyai pengaruh signifikan jika kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi Entitas pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi pada EntitasAsosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan (termasuk goodwill teridentifikasi pada saat perolehan) dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Entitas atas aset bersih Entitas Asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
15
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Dalam hal ini, Entitas menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bagian Entitasatas kerugian Entitas Asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Entitas mempunyai liabilitas konstruktif atau hukum untuk melakukan pembayaran liabilitas Entitas Asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Entitas atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Entitas mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas dalam Entitas Asosiasi. Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Entitas Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi antara Entitas dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas dalam Entitas Asosiasi. Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Entitas.
g.
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama Entitas memiliki bagian partisipasi dalam ventura bersama yang merupakan pengendalian bersama, dimana venturer memiliki perjanjian kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi. Entitas mengakui bagian partisipasi dalam ventura bersama menggunakan metode konsolidasi proporsional. Entitas menggabungkan satu-persatu bagian partisipasinya atas setiap aset, liabilitas, penghasilan, dan beban dari pengendalian bersama Entitas dengan unsur yang serupa dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan ventura bersama disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas. Penyesuaian dibuat, bilamana diperlukan, atas kebijakan akuntansi ventura untuk menyesuaikan dengan kebijakan akuntansi Entitas. Penyesuaian dibuat dalam laporan keuangan konsolidasian untuk mengeliminasi bagian partisipasi Entitas atas saldo akun, penghasilan, dan beban serta laba dan rugi yang belum direalisasi yang berasal dari transaksi antara Perusahaan dengan ventura bersama. Kerugian langsung diakui jika rugi tersebut merupakan bukti terjadinya pengurangan nilai realisasi bersih suatu aset yang dimiliki atau terjadi penurunan nilai. Ventura bersama terus dikonsolidasikan secara proporsional sampai dengan tanggal dimana Entitastidak lagi memiliki pengendalian atasnya.
16
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama(lanjutan) Pada saat hilangnya pengendalian dan ventura bersama tersebut tidak lagi merupakan Entitas Anak atau Entitas asosiasi, maka Entitas mengukur dan mengakui sisa investasinya pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat investasi pada ventura bersama pada saat hilangnya pengendalian dengan nilai wajar sisa investasi dan hasil pelepasan investasi langsung diakui dalam komponen laba rugi. Apabila sisa investasi yang dimiliki masih mencerminkan pengaruh signifikan, maka investasi tersebut dicatat sebagai investasi pada perusahaan asosiasi.
h.
Kas danSetara Kas dan Kas yang Dibatasi Penggunaannya Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya, yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya. Kas (garansi bank) dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai bagian dari ”Aset lainlain”.
i.
Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Entitasdan Entitas Anak menerapkan PSAK50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen keuangan ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu Entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontak pembelian atau penjualan item non keuangan. PSAK ini antara lain, menyediakan definisi dan karekteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Entitas yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana Entitas mengelola resiko. 1) Aset Keuangan Pengakuan dan Pengukuran awal Aset Keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi (FVTPL), investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang, atauaset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
17
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran awal Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: a)Aset keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini meliputi instrumen keuangan derivatif yang oleh Entitas tidak diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011). Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Entitas tidak memiliki Aset Keuangan dalam kategori ini. b) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
18
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016 kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak-pihak berelasi, dan piutang lain – lain yang dimiliki oleh Entitas c) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan manajemen Entitas memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Entitas Induk danEntitas Anak menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Entitas tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. d) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan asetyang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalamkategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui di ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi Investasi dalam Entitas asosiasi.
19
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i. IInstrumen Keuangan (lanjutan) 2) Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen. Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lainlain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai FVPTL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: a)Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu yang dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Entitas yang tidak ditujukan untuk instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016, Entitas tidak memiliki liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba Rugi. b) Liabilitas Keuangan lain-lain
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret 2017, dan 31 Desember 2016 kategori ini meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan pinjaman jangka menengah.
20
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 3) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilain lain sebagaimana disyaratkan di PSAK 68, ”Pengukuran Nilai Wajar”. 5) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Nilai Wajar Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dandihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut menggunakan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 6) Penurunan Nilai Aset Keuangan Entitas pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan. a)Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
21
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat EIR awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Entitas. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangai dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. b)Aset Keuangan Tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektifakan meliputi penurunan nilai yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “pendapatan bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jika pada periode berikutnya nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
22
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 7) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan a)Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih sesuai, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir, atau (2) Entitas telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria ”pass-through” dan baik (a) Entitas telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset atau (b) Entitas secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. b)Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika dan hanya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
j.
Transaksi dengan Pihak - pihak berelasi Dalam usahanya, Entitas melakukan transaksi dengan pihak – pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak – pihak Berelasi” Pihak – pihak Berelasi adalah : 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Entitas pelapor jika orang tersebut : a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Entitas pelapor; b) Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor ; atau c) Personil manajemen kunci (direksi dankomisaris) Entitas pelapor 2. Suatu Entitas berelasi dengan Entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : a) Entitas danEntitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas, Entitas Anak danEntitas Anak berikutnya terkait dengan Entitas lain) b) Satu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama Entitas lain (atau Entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Entitas lain tersebut adalah anggotanya)
23
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Transaksi dengan Pihak - pihak berelasi(lanjutan) c) d) e) f) g)
k.
Kedua Entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ke tiga yang sama Satu Entitas adalah ventura bersama dari Entitas ketiga danEntitas yang lain adalah Entitas asosiasi dari Entitas ketiga Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Entitas pelapor atau Entitas yang terkait dengan Entitas pelapor. Jika Entitas pelapor adalah Entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka Entitas sponsor juga berelasi dengan Entitas pelapor Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) memiliki pengaruh signifikansi atas Entitas atau personil manajemen kunci (direksi dan komisaris) Entitas atau Entitas dari Entitas
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan nilai barang dalam proses ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan terdiri dari semua biaya perolehan, konversi dan biaya lainnya untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisi saat ini. Barang jadi dan barang dalam proses meliputi alokasi biaya tidak langsung tetap dan variabel di samping biaya bahan baku dan upah langsung. Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan. Penyisihan persediaan usang digunakan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.
l.
Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain”.
m. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011) yang berlaku efektif 1 Januari 2012, Entitas memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap kecuali tanah disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode dan tarif penyusutan sebagai berikut:
24
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Aset Tetap (lanjutan) Aset
Metode Penyusutan
Bangunan dan Prasarana Mesin dan instalasi, perabot, dan peralatan pabrik Instalasi sumur yodium dan instalasi limbah Kendaraan, perabot, dan peralatan kantor
garis lurus (straight line) saldo menurun ganda (double declining balance) saldo menurun ganda (double declining balance) saldo menurun ganda (double declining balance)
Tarif Penyusutan Pertahun 5% 12,5% - 25 % 25% 25% - 50 %
Penyusutan tanaman menghasilkan dihitung berdasarkan jangka waktu tanaman yang ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen sebagai berikut: Tarif Penyusutan Tahun pertama Tahun kedua Tahun ketiga Tahun keempat Tahun kelima
2% 3% 4% 6% 85%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap yang belum digunakan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan tarif penyusutan yang sesuai. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan bagian biaya tidak langsung dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan. Akun tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke akun tanaman menghasilkan pada saat tanaman telah menghasilkan (pada tahun kelima).
25
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
Aset Tak Berwujud Aset takberwujud diakui jika Entitas kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset takberwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal. Aset takberwujud dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika ada. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan estimasi masa manfaat. Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset takberwujud. Apabila nilai tercatat aset takberwujud melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Aset takberwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset takberwujud.
o.
Sewa Entitas dan entitas anak menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang efektif berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi dan bukan pada bentuk kontraknya. Aset sewa pembiayaan diakui hanya jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa pembiayaan diakui sebagai aset dan liabilitas pada laporan posisi keuangan sebesar nilai tunai aset sewa atau jika lebih rendah nilai kini pembayaran sewa minimum. Biaya langsung awal yang dikeluarkan Entitas ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Aset sewa pembiayaan disusutkan dengan menggunakan metode yang setara dengan aset yang dimiliki secara langsung. Perjanjian sewa yang tidak memenuhi kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai sewa operasi dimana pembayarannya diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa manfaat yang akan diperoleh.
26
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
q.
Beban Ditangguhkan Eksplorasi dan pengembangan Biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan administrasi, geologi dan fisika, pengeboran, eksplorasi dan pengembangan yang meliputi biaya administrasi, pembersihan lahan dan pembukaan tambang ditangguhkandiamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Umur ekonomi didasarkan atas taksiran manajemen yang dievaluasi secara berkala. Jumlah penurunan (write down) akibat dilakukannya evaluasi terhadap beban ditangguhkan - eksplorasi dan pengembangan dibebankan pada tahun yang bersangkutan. Biaya sertifikasi, merk dagang, hak paten, lisensi, dan kekayaan intelektual Biaya yang terjadi sehubungan dengan penelitian, perijinan dan administrasi atas suatu merk dagang, hak paten, lisensi dan kekayaan intelektual ditangguhkan dan diamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
r.
Aset lain-lain Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi, amortisasi aset lain-lain menggunakan garis lurus.
s.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan/diamortisasi.
t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset danliabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sesuai transaksi yang berlaku pada tanggal tersebut yang dikeluarkanBank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
27
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing(lanjutan) Kurs konversi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 USD Amerika 100 JPY Jepang 1 EUR Eropa u.
31 Maret 2017
31 Desember 2016
13.321,00 11.959,,24 14.312,00
13.436,00 11.540,49 14.161,55
Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010)“Pendapatan”. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatansehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Entitas dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Penjualan lokal diakui sebagai pendapatan pada saat pengalihan risiko kepemilikan kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan yang barangnya belum tersedia dicatat sebagai ”Uang Muka Pelanggan“. Beban diakui pada saat terjadinya transaksi (accrual basis) Beban Keuangan Beban pinjaman bank dan surat berharga dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya.
v.
Imbalan Kerja Entitas menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Kontribusi didanai dan dibayar oleh Entitas, Entitas Anak, dan karyawan. Selain itu, Entitas juga memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja. Program Imbalan Pasti Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
28
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
Imbalan Kerja(lanjutan) Program Iuran Pasti Iuran yang ditanggung Entitas diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Entitas mengakui pengaruh dari Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja dalam laporan keuangan konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas memutuskan untuk menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” merubah metode akuntansinya yang terdahulu dalam mengakui imbalan kerja karyawan menjadi metode yang diharuskan oleh standar ini. Liabilitas bersih Entitas berkaitan dengan imbalan kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan diperoleh karyawan dimasa depan sehubungan dengan jasa dimasa sekarang dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar dari aset program setelah disesuaikan dengan laba atau rugi aktuaria yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected unit credit”. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligwasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu liabilitas imbalan pasca kerja terkait. Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program pensiun. Aset ini diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan yaitu berdasarkan informasi harga kuotasi pasar saham. Nilai dari pensiun dibayar dimuka yang diakui dibatasi pada jumlah bersih dari akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai kini dari manfaat ekonomi tersedia dalam bentuk pengembalian dari program atau pengurangan pada kontribusi yang akan datang pada program. Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari adanya penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi aktuaria yang melebihi nilai tertinggi antara 10% dari nilai kini dari liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, dibebankan atau dikreditkan terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang bersangkutan.
w. Pajak Penghasilan Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak penghasilan tersebut sehubungan dengan transaksi atau kejadian yang diakui secara langsung di ekuitas dimana pajak penghasilannya diakui secara langsung di ekuitas. Aset dan liabilitas pajak kini dihitung sebesar jumlah yang diperkirakan dapat diperoleh atau dibayar dengan menggunakan tarif dan ketentuan pajak yang telah ditetapkan pada setiap tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi perlakuan pajak yang diterapkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi.
29
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) w. Pajak Penghasilan(lanjutan) Entitas dan Entitas Anak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada setiap tanggal pelaporan. Entitas juga mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak pada masa depan seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa depan cukup besar (probable). Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu tarif pajak dan ketentuan pajak yang telah ditetapkan atau yang secara substansial telah ditetapkan pada setiap tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk Entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap aset danliabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak atau apabila dilakukan banding ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. x.
Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
y.
Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana Entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Informasi segmen Entitas disajikan menurut pengelompokkan geografis sebagai segmen primer. Pelaporan segmen sekunder dikelompokkan menurut segmen usaha. Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berbeda dalam lingkungan ekonomi lain. Segmen usaha adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa yang terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.
30
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
Penggunaan Estimasi Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk menggunakan estimasi pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia pada sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Pertimbangan-pertimbangan berikuttelah mencakup ikhtisar estimasi pertimbangan signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. 1) Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi antara lain apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. 2) Penurunan Nilai Aset Keuangan Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Entitas secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
31
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
Penggunaan Estimasi Pertimbangan, dan asumsi Manajemen (lanjutan) 3) Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan danjumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Entitas. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a) Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. b) Imbalan Pasti Pasca Kerja Nilai kini liabilitas pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas pensiun. Entitas menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Entitas mempertimbangkan tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Entitas mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang. c) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
32
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 4.
KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2017
Kas Rupiah Bank : Pihak-pihak berelasi –Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT BankPembangunan Daerah PT Bank Syariah Mandiri Jumlah bank Rupiah Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah bank mata uang asing Jumlah Pihak-pihak berelasi Bank pihak ketiga Rupiah PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Bank Of Tokyo Jumlah pihak ketiga Deposito jangka pendek – Rupiah Pihak-pihak berelasi PT Bank Mandiri Taspen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank BNI Pihak ketiga: PT Bank Muamalat Tbk. Jumlah deposito jangka pendek Jumlah kas dan setara kas Tingkat bunga Deposito
20.317.671.722
19.847.544.223
134.724.346.925 15.987.853.499 12.751.177.643 8.859.215.611 27.754.292 172.350.347.970
118.636.231.076 9.210.949.311 3.211.215.030 32.082.988.895 166.779.287 163.308.163.599
7.637.014.321 7.637.014.321 179.987.362.291
22.470.405.862 22.470.405.862 185.778.569.461
15.152.391.312 6.824.808.160 952.329.513 716.465.858 498.486.823 24.144.481.666
13.971.416.055 7.922.717.357 332.039.904 2.438.330.296 393.333.716 25.057.837.328
75.000.000.000 1.125.000.000 76.125.000.000
75.000.000.000 150.000.000.000 50.000.000.000 75.000.000.000 350.000.000.000
132.000.000.000 132.000.000.000 208.125.000.000 432.574.515.679
67.000.000.000 67.000.000.000 417.000.000.000 647.683.951.012
6,75% - 8,50%
33
31 Desember 2016
6,75% - 9,00%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 4.
KAS DAN SETARA KAS(lanjutan) Kas Entitas telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan berdasarkan paket tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 27.794.037.437,- per 31 Maret 2017 dan Rp27.794.037.437,- per 31 Desember 2016 dan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Entitas.
5.
PIUTANG USAHA Pihak-pihak berelasi : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) BPJS Kesehatan (dahulu PT Askes) PT Pertamina (Persero) BPJS Ketenagakerjaan (dahulu PT Jamsostek) PT Rajawali Nusantara Indonesia PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Timah PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Pelni (Persero) PT Bio Farma Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
31 Maret 2017
31 Desember 2016
22.944.113.978 10.774.856.844 6.843.633.441 2.049.872.027 1.481.090.509 1.037.966.758 710.439.942 623.938.332 69.021.097 -
21.477.158.094 7.669.298.262 12.861.888.668 2.200.327.609 1.164.586.631 962.635.157 862.370.809 1.125.036.060 51.164.941 460.806.282 460.698.248 209.665.763
15.554.357.680 62.089.290.607 (136.539.852) 61.952.750.755
9.368.088.388 58.873.724.911 (117.895.231) 58.755.829.680
Pihak ketiga lokal: Jawa Sulawesi. Maluku dan Papua Sumatera Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Ekspor Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah bersih pihak ketiga
283.524.539.097 145.989.808.415 123.448.829.837 33.852.772.473 26.107.447.333 39.597.646.187 652.521.043.342 (30.095.739.790) 622.425.303.552
319.765.376.636 153.900.792.469 137.001.246.422 33.453.396.624 28.992.040.990 9.223.814.106 682.336.667.248 (31.060.500.873) 651.276.166.375
Total Piutang usaha
684.378.054.307
710.031.996.055
34
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017
31 Desember 2016
Rupiah Mata uang asing
675.012.687.762
731.986.578.053 0
USD2.972.573,09 : 31 Maret 2017 dan USD 686.500,01 : 31 Desember 2016 Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
39.597.646.187 714.610.333.949 (30.232.279.642) 684.378.054.307
9.223.814.105 741.210.392.158 (31.178.396.103) 710.031.996.055
Piutang usaha berdasarkan umur setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Belum Jatuh Tempo
Lebih dari 150 hari
Jumlah
16.214.832.873 44.150.642.810 24.820.621.102 84.000.000
4.548.690.015 101.076.515.548 44.477.789.220 428.155.765
62.089.290.605 380.510.444.302 232.412.952.855 39.597.646.187
63.020.956.162
85.270.096.785
150.531.150.550
714.610.333.949
209.634.729.774
63.020.956.162
85.270.096.785
150.531.150.550
(30.232.279.642) 684.378.054.307
Belum Jatuh Tempo
1 sampai dengan 30 hari
31 sampai dengan 60 hari
61 sampai dengan 150 hari
Lebih dari 150 hari
Jumlah
BU M N Instansi Pemerintah Swasta Ekspor Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
15.073.229.492 88.375.459.581 156.041.927.813 7.735.911.360 267.226.528.246
12.726.863.596 38.993.160.062 51.925.681.867 84.000.000 103.729.705.525
12.510.673.114 32.908.206.061 18.254.983.761 1.397.422.612 65.071.285.548
16.959.357.770 172.820.098.212 55.270.426.883 6.480.133 245.056.362.998
1.603.600.937 37.189.835.886 21.333.073.019 60.126.509.842
58.873.724.909 370.286.759.802 302.826.093.343 9.223.814.105 741.210.392.159
-
-
-
-
-
(31.178.396.103)
Jumlah piutang usaha
267.226.528.246
103.729.705.525
65.071.285.548
245.056.362.998
60.126.509.842
710.031.996.056
BU M N Instansi Pemerintah Swasta Ekspor Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang usaha
1 sampai dengan 30 hari
31 sampai dengan 60 hari
15.950.234.543 75.777.315.040 94.773.013.915 19.652.837.182
16.877.333.485 120.893.312.113 55.036.464.136 16.827.620.040
8.498.199.689 38.612.658.791 13.305.064.482 2.605.033.200
206.153.400.680
209.634.729.774
206.153.400.680
61 sampai dengan 150 hari
31 Desember 2016
35
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 31.178.396.103 11.199.762.002 (955.107.714) 19.924.499.060 8.991.253 54.135.041 30.232.279.642 31.178.396.103
Saldo awal periode Penyisihan piutang ragu-ragu Penghapusan dan pemulihan Saldo akhir periode
Manajemen berpendapat bahwa penyisihankerugian penurunan nilaiatas piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 18). 6.
PIUTANG LAIN-LAIN
Listing fee Deviden PT Inhealth Mandiri Piutang Pegawai RS Tobello Jasa Makloon Lain-lain (masing-masing Rp1.000.000.000) Jumlah Penyisihan Piutang lain-lain
dengan
saldo
di
bawah
31 Maret 2017 15.969.362.590 13.685.971.368 5.136.719.144 1.208.588.303 501.579.941
31 Desember 2016 12.072.014.466 5.284.255.442 1.208.588.303 -
6.531.542.706 43.033.764.052 (176.498.378) 42.857.265.674
4.653.287.134 23.218.145.344 (194.541.270) 23.023.604.074
Piutang lain-lain pinjaman kepada pegawai merupakan fasilitas pinjaman dari Entitaskepada karyawan yang dipindah tugaskan untuk membantu keperluan karyawan yang mendesak, yang tidak dikenakan bunga dan pelunasannya melalui pemotongan gaji bulanansertapiutang lain-lain yang timbul dalam rangka kerja sama untuk kegiatan distribusi obat,biaya kirim, makloon, display produk(listing fee), dan biaya import bahan baku obat untuk pihak ketiga. Biaya tersebut akan ditagihkan kepada pihak ketiga/mitra kerja sama sesuai dengan pola kerja sama yang telah disepakati. Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Saldo awal periode Penyisihan (pemulihan) piutang ragu-ragu Saldo akhir periode
194.541.270 (18.042.892) 176.498.378
31 Desember 2016 277.354.513 (82.813.243) 194.541.270
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilaipiutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
36
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
7.
PERSEDIAAN 31 Maret 2017
Barang jadi: Obat jadi Kosmetika dan Alat kesehatan Bahan baku dan bahan pembantu Barang dalam proses Barang dalam perjalanan
692.170.225.205 31.688.946.205 198.253.149.427 63.145.448.677 342.827.000 985.600.596.514 (24.394.862.575) 961.205.733.939
Penyisihan persediaan usang Jumlah persediaan bersih
31 Desember 2016 753.208.607.486 23.981.769.552 162.921.500.061 52.227.983.719 342.827.000 992.682.687.818 (25.355.845.166) 967.326.842.652
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Barang jadi Bahan Baku Saldo awal periode Penyisihan Pemulihan Saldo akhir periode
20.825.256.839 11.445.742.418 (10.362.181.892) 21.908.817.365
4.530.588.327 (2.044.543.117) 2.486.045.210
31 Desember 2016 Barang jadi Bahan baku 21.964.557.214 11.991.889.601 (13.131.189.976) 20.825.256.839
2.690.118.435 2.820.028.754 (979.558.862) 4.530.588.327
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul daripersediaan usang. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 18) Persediaan Entitas telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan kebongkaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 548.316.926.317,- per 31 Maret 2017 dan Rp536.195.437.164,- per 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan tersebut. 8.
UANG MUKA 31 Maret 2017 - Uang muka pembelian barang dagangan - Lain-lain masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000,-
37
31 Desember 2016
12.277.666.918
4.353.352.711
12.936.989.607 25.214.656.525
19.311.506.135 23.664.858.846
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka 31 Maret 2017 Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Entitas Entitas Anak : PT Kimia Farma TD PT Sinkona Indonesia Lestari PT Kimia Farma Apotek Pajak Penghasilan badan: Entitas Anak : PT Kimia Farma TD tahun 2017 PT Kimia Farma TD tahun 2016 PT Kimia Farma TD tahun 2015 Pajak Penghasilan Lainnya
97.186.329.810 244.601.396.514 1.018.594.773 4.488.213.663 0 0 6.202.725.937 20.211.478.436 16.834.557.751 2.888.446.230 393.431.743.114
31 Desember 2016
153.732.197.480 00 242.231.826.193 1.918.453.438 6.775.167.660 00 00 00 20.211.478.436 16.834.557.751 1.778.683.793 443.482.364.751
Pada tahun 2017 Entitas telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dan tahun 2016 dengan nilai bersih sebesar Rp82.553.296.238.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2017. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif tahun 2017. Pada tahun 2016 Entitas Anak PT Kimia Farma TD telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Pertambahan Nilai dan Badan untuk tahun 2014 dengan nilai bersih sebesar Rp90.198.110.186,- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi PT Kimia FarmaTD tahun 2016. PT Sinkona Indonesia Lestari telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dengan nilai bersih sebesar Rp500.225.535.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif PT Sinkona Indonesia Lestari tahun 2016. Pada tahun 2016 Entitas telah menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2015 dengan nilai bersih sebesar Rp27.204.965.098.- jumlah tersebut diterima dalam tahun 2016. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi komprehensif tahun 2016.
38
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 9.
PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang Pajak 31 Maret 2017 Pajak Penghasilan Badan pasal 29 Entitas Entitas Anak PT KF Apotek Entitas Anak PT SIL Pajak Penghasilan lainnya: Pasal 21 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak PT SIL
0
31 Desember 2016
10.210.944.827 3.334.829.645 1.999.798.693 0 11.374.515.267 604.971.708 5.199.298.201 3.451.544.900
14.655.109.958 604.971.708 5.708.587.178 4.559.511.840
186.971.158
181.570.963
36.362.874.399
7.445.999.027 1.006.879.530 1.225.872.011
35.388.502.216
c. Taksiran Pajak Penghasilan Beban (penghasilan) pajak terdiri dari: 31 Maret 2017
Entitas Pajak kini Pajak tangguhan Pajak Final Entitas Anak Pajak kini Pajak tangguhan Sub total
6.183.501.000 (132.636.967) 6.050.864.033
56.846.762.750 7.217.318.729 10.044.180.000 74.108.261.479
8.881.919.166 98.726.969 8.980.646.135
38.296.600.177 (976.884.650) 37.319.715.527
15.031.510.168
39
31 Desember 2016
111.427.977.007
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 9.
PERPAJAKAN(lanjutan) d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Laba rugi sebelum pajak Entitas Anak Kenaikan (penurunan) laba rugi belum terealisasi Laba sebelum pajak Entitas Perbedaan temporer: Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Beban (pemulihan) persediaan usang Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal Penjualan aset Beban manfaat karyawan Amortisasi biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan Perbedaan permanen: Diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan karyawan Beban jamuan dan sumbangan Pendapatan sewa yang sudah dikenakan pajak final Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Jumlah Taksiran penghasilan kena pajak Entitas
31 Desember 2016
45.736.911.528 (26.090.803.346) 2.041.055.293
383.025.924.657 (137.714.051.933) 6.994.942.011
21.687.163.475
252.306.814.735
(6.805.585) 727.348.451 -
11.952.602 4.043.005.933 44.265.496 (120.580.433) (32.690.346.732)
(113.651.999)
(4.885.781)
606.890.867
(28.716.588.915)
1.081.774.648,00 1.765.404.256 (407.228.865) -
7.771.076.264 8.374.729.932 (12.348.980.941) -
2.439.950.039
3.796.825.255
24.734.004.381
227.387.051.075
Pajak kini : 25%X Rp24.734.000.000tahun 2017
6.183.500.000
25%X Rp227.387.051.000 tahun 2016
56.846.762.750
40
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 9.
PERPAJAKAN(lanjutan) d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan) 31 Maret 2017 Taksiran penghasilan kena pajak Entitas Entitas Anak
24.734.004.381 24.022.846.834
Jumlah
48.756.851.215 31 Maret 2017
31 Desember 2016 227.387.051.075 153.186.400.706 380.573.451.781 31 Desember 2016
Beban pajak kini.Bersih Entitas Entitas Anak
6.183.500.000 8.881.919.166
56.846.762.750 38.296.600.177
Jumlah beban pajak kini
15.065.419.166
95.143.362.927
Dampak signifikan dari perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut : 31 Maret 2017 (Beban) manfaat pajak tangguhan Entitas Beban ditangguhkan eksplorasi dan pengembangan Penyisihan persediaan usang Manfaat karyawan Penyusutan aset tetap Beban tangguhan hak atas tanah Entitas Anak Penyisihan persediaan usang Penyisihan piutang usaha Penyusutan aset tetap Manfaat karyawan
41
31 Desember 2016
(28.413.000) 2.634.746.425 181.837.113 (1.701.396) 2.786.469.142
(1.221.445) 1.010.751.483 (8.210.758.183) (19.078.734) 2.988.150 (7.217.318.729)
(98.726.969) (42.564.286) (987.425.513) (1.128.716.768) 1.657.752.374
(941.576.639) 4.984.773.020 (60.448.478) (3.005.863.253) 976.884.650 (6.240.434.079)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
9.
PERPAJAKAN(lanjutan) d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan) Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Entitas adalah sebagai berikut: Aset (liabilitas) pajak tangguhan Entitas Penyusutan aset tetap Manfaat karyawan Beban tangguhan eksplorasi dan pengembangan Penyisihan persediaan usang Penyisihan piutang usaha Beban tangguhan hak atas tanah Properti Investasi Entitas Anak Manfaat karyawan Penyisihan piutang usaha Penyisihan persediaan usang Penyusutan aset tetap Properti Investasi Aset pajak tangguhan
31 Maret 2017
31 Desember 2016
5.051.786.435 32.309.549.631 791.139.041 2.771.359.070 157.950.921 (214.280.169) (56.601.201.009) (15.733.696.080)
4.869.949.322 24.117.877.198 819.552.041 2.771.359.070 157.950.921 (212.578.773) (56.601.201.009) (24.077.091.230)
40.131.433.860 3.667.497.042 3.431.065.426 (742.477.144) 46.487.519.184 30.753.823.104
52.330.101.235 3.766.224.012 3.431.065.426 (868.405.149) (4.027.319.673) 54.631.665.851 30.554.574.621
Rekonsiliasi perhitungan antara beban pajak dengan penerapan aplikasi pajak berdasarkan peraturan perpajakan dimana laba sebelum beban pajak dan beban pajak disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi sebagai berikut: 31 Maret 2017
31 Desember 2016
Laba sebelum pajak per laporan keuangan konsolidasi
45.736.911.528
383.025.924.657
Pajak Final Beban pajak berdasarkan tarif pajak Efek pajak dari beda tetap Laba belum terealisasi Beban pajak per laporan laba rugi konsolidasi
11.434.227.882 2.439.950.039 2.041.055.293 15.915.233.214
10.044.180.000 95.756.481.164 3.878.580.339 1.748.735.503 111.427.977.006
42
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 9.
PERPAJAKAN(lanjutan) d. Pajak Penghasilan Badan(lanjutan) Entitas Pajak kini Pajak tangguhan Pajak Final Entitas Anak Pajak kini Pajak tangguhan Sub total
6.183.501.000 (132.636.967) 6.050.864.033
56.846.762.750 7.217.318.729 10.044.180.000 74.108.261.479
8.881.919.166 98.726.969 8.980.646.135 15.031.510.168
38.296.600.177 (976.884.650) 37.319.715.527 111.427.977.006
Liabilitas atas pajak kini Entitas sama dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Entitas yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak untuk tahun buku 2016 dan 2015 10.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA 31 Maret 2017 Sewa gedung dan rumah dinas Kerja sama operasi dan ikatan kerja sama Biaya Riset dan Development PT Sungwun Premi asuransi Lain-lain ( masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
11.
31 Desember 2016
74.664.058.257 7.187.060.830 9.481.889.004 693.516.326
70.099.779.089 7.362.852.102 8.725.216.955 950.144.481
18.961.192.335 110.987.716.752
4.385.848.271 91.523.840.898
31 Maet 2017
31 Desember 2016
PIUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
Pinjaman pegawai Penyisihan Piutang
3.086.585.451 (10.722.379) 3.075.863.072
2.702.354.895 (9.009.378) 2.693.345.517
Pinjaman kepada karyawan merupakan fasilitas pinjaman dari Entitas kepada karyawan untuk keperluan pembelian kendaraan, perbaikan rumah, pengobatan dan lainnya, yang tidak dikenakan bunga. Pelunansannya melalui pemotongan gaji bulanan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari piutang lain-lain.
43
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 12.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Jumlah lembar Saham yang dimiliki
Persentase Kepemilikan
100.000
10%
PT Asuransi Jiwa Inhealth
Ekuivalen Rupiah 165.000.000.000 165.000.000.000
Kimia Farma Averroes Sdn Bhd. Mutasi Investasi Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014
Uraian Bagian saham Entitas Setoran Saham bagian Entitas Pengembalian Saham bagian Entitas Bagian saham Entitas Bagian rugi usaha bagian entias tahun 2013 Setoran Saham bagian Entitas Bagian rugi usaha bagian Entitas tahun 2014
Tahun 2016
Jumlah Lembar Saham yang dimiliki
Persentase Kepemilikan
450.000 300.000 (90.000) 210.000
30.00% 20.00%
90.000
10.00%
20.00%
Equivalen Rupiah
921.912.000 (279.559.623) 642.352.377 (261.374.648) 380.977.729 324.992.700 705.970.429 (52.120.931) 653.849.498 (653.849.498) 0
Kerugian Investasi
Pada tanggal 2Mei 2014 Entitas melakukan pembelian saham 100.000 lembar saham atau 10% saham PT Asuransi Jiwa Inhealth milik Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) yang sebelumnya adalah PT Askes (Persero) dan Koperasi Bhakti PT Askes dengan harga sebesar Rp165.000.000.000.- sesuai akta Jual Beli Saham Nomor.01 tanggal 2 Mei 2014 oleh Notaris Mola Mukti S.H.LL.M notaris di Jakarta. Entitas membeli saham tersebut dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang karena perusahaan asuransi tersebut bergerak dalam usaha asuransi jiwa dan kesehatan yang secara tidak langsung sejalan dengan kegiatan usaha Entitas. Perusahaan asuransi tersebut tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar dari sahamnya oleh karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar biaya perolehan. Pada tanggal 10 April 2012 Entitas melakukan perjanjian dengan Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd. Malaysia untuk membentuk Entitas Anak yang diberi nama Kimia Farma Averroes Sdn Bhd yang bergerak dalam bidang farmasi dan pelayanan kesehatan dan berkedudukan di wilayah Negara Malaysia dengan persentasi kepemilikan saham Entitas sebanyak 450.000 lembar saham atau 30% dengan nominal per lembar saham RM1.00.Pada tahun 2012Entitas baru menyetor 300.000 lembar saham dengan nilai ekuivalen Rp921.912.000.-Aktivitas operasi baru sebatas pengurusan perijinan dan legal.
44
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
12.
INVESTASI PADAENTITASASOSIASI (lanjutan) Investasi pada Entitas asosiasi ini mulai beroperasi pada tanggal 2 Juli 2013 dengan dilakukan pembukaan Apotek Kimia Farma Averroes Sdn Bhd. Pada tanggal 4 November 2014 Entitas menambah setoran sebesar RM90.000 sehingga seluruh setoran menjadi sebesar RM300.000 atau 300.000 lembar saham. Sampai dengan saat ini entitas masih melakukan proses pengakhiran. Manajemen berkeyakinan untuk menurunkan nilai Investasi tersebut dari Laporan Keuangan.
13.
ASET TETAP 31 Maret 2017 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan : Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Perabot dan peralatan Kendaraan Instalasi sumur yodium Tanaman menghasilkan Instalasi limbah Aset dalam penyelesaian Tanaman belum menghasilkan Aset sewa pembiayaan: Kendaraan
14.501.928.402
1.503.057.400 7.617.014.000 12.939.269.175 985.026.328 115.032.663.723 -
-
-
356.207.691.054 210.108.965.406 238.656.062.310 291.661.533.013 78.621.797.777 7.159.537.298 5.539.340.170 3.042.442.189 478.267.625.666 2.295.246.862 0 14.501.928.402
1.547.985.137.514
138.077.030.626
-
-
1.686.062.170.147
Akumulasi Penyusutan : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Perabot dan peralatan Kendaraan Instalasi sumur yodium Instalasi limbah Tanaman menghasilkan Aset sewa pembiayaan: Kendaraan
121.912.295.525 148.268.764.027 183.570.127.878 66.321.656.394 6.953.813.313 2.909.265.608 4.708.871.466 00 6.595.086.204
2.080.229.104 4.365.538.586 7.144.771.358 1.120.808.697 12.857.749 8.323.536
-
-
-
-
123.992.524.626 152.634.302.641 190.714.899.240 67.442.465.089 6.966.671.062 2.909.265.608 4.708.871.466 00 6.595.086.204
Jumlah
541.239.880.425
15.023.020.209
(2.089.313.161)
-
556.262.900.660
1.006.745.257.089
123.054.010.417
Jumlah biaya perolehan
Nilai Buku
356.207.691.054 208.605.908.007 231.039.048.310 278.722.263.838 77.636.771.439 7.159.537.298 5.539.340.170 3.042.442.189 363.234.961.943 2.295.246.862
45
1.129.799.269.487
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 13.
ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2016 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan : Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Perabot dan peralatan Kendaraan Instalasi sumur yodium Tanaman menghasilkan Instalasi limbah Aset dalam penyelesaian Tanaman belum menghasilkan Aset sewa pembiayaan: Kendaraan
341.631.560.132 196.716.222.218 208.579.178.217 228.456.089.300 64.349.648.905 7.159.537.298 5.539.340.170 3.042.442.189 84.517.840.848 2.004.917.422 0 24.372.122.889
14.566.130.922 2.540.371.292 7.534.090.462 34.956.809.786 4.521.837.519 318.311.579.980 290.329.440
-(2.089.313.180) -
10.000.000 9.349.314.497 14.925.779.634 15.309.364.752 10.854.598.207 (39.594.458.885) -
356.207.691.054 208.605.908.007 231.039.048.310 278.722.263.838 77.636.771.439 7.159.537.298 5.539.340.170 3.042.442.189 363.234.961.943 2.295.246.862
984.401.717
-
(10.854.598.207)
14.501.928.402
1.168.368.899.576
383.7050561.118
(2.089.313.180)
-
1.547.985.137.514
Akumulasi Penyusutan : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Perabot dan peralatan Kendaraan Instalasi sumur yodium Instalasi limbah Tanaman menghasilkan Aset sewa pembiayaan: Kendaraan
115.758.459.574 134.489.233.795 157.422.976.041 56.214.643.466 6.856.528.119 2.838.226.184 4.526.713.961 0 13.772.682.513
6.153.835.951 13.779.530.256 26.147.151.841 3.451.827.337 97.285.194 71.039.424 182.157.505 0 1.566.902.443
-
(2.089.313.161) -
8.744.498.752 (8.744.498.752)
121.912.295.525 148.268.764.027 183.570.127.878 66.321.656.394 6.953.813.313 2.909.265.608 4.708.871.466 00 6.595.086.204
Jumlah
491.879.463.626
51.449.729.951
(2.089.313.161)
-
Nilai Buku
674.489.435.951
Jumlah biaya perolehan
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Beban pokok produksi: Pertambangan Manufaktur Beban usaha: Penelitian dan pengembangan Umum dan administrasi
541.239.880.425 1.006.745.257.089
31 Maret 2017 12.857.749 5.214.254.044 0 1.404.300.259 8.391.608.157 15.023.020.209
46
31 Desember 2016 944.259.153 21.039.192.376 317.446.025 29.148.832.407 51.449.729.961
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
13.
ASET TETAP (lanjutan) Aset dalam penyelesaian terdiri atas: Proyek sd 31-03-2017 Pendirian pabrik garam farmasi Pengadaan mesin produksi Renovasi cabang TD Renovasi gedung Pengembangan apotek Stem cell Pabrik banjaran FS pabrik rapid test, Wisma KF,RS Rapid test Retail Internasional Bahan Baku Obat SAP Jumlah
58.014.740.833 101.669.125.457 5.746.577.326 14.744.241.625 3.853.060.544 6.207.022.804 262.592.659.859 1.576.626.500 3.346.868.863 1.140.000.000 962.200.000 18.414.503.855 478.267.627.666
Proyek sd 31-12-2016 Pendirian pabrik garam farmasi Pengadaan mesin produksi Renovasi cabang TD Renovasi gedung Pengembangan apotek Stem cell Pabrik banjaran FS pabrik rapid test, Wisma KF,RS Bahan Baku Obat SAP Jumlah
55.214.490.833 88.127.554.652 3.869.077.327 14.129.968.898 2.939.450.973 6.207.022.804 174.381.169.834 1.576.626.500 962.200.000 15.827.400.122 363.234.961.943
47
31 Maret 2017 100% Penyelesaian 67.500.000.000 122.804.240.000 6.200.000.000 18.375.272.000 331.005.000.000 8.095.000.000 1.237.006.111.000 2.000.000.000 8.630.000.000 200.000.000.000 99.375.000.000 34.563.452.000 928.399.622.000
31 Desember 2016 100% Penyelesaian 64.603.700.000 105.923.650.000 9.500.000.000 40.000.000.000 161.750.000.000 10.095.550.000 367.464.622.000 10.630.000.000 61.875.000.000 105.000.000.000 936.842.522.000
% Penyelesaian 86% 83% 93% 80% 1% 77% 21% 79% 39% 1% 1% 53%
% Penyelesaian 85% 83% 41% 35% 2% 61% 47% 15% 2% 15%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
13.
ASET TETAP(lanjutan) Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan di unit produksi, apotek dandiagnostikabaru serta pengadaan gudang untuk KF TD. Jangka waktu penyelesaian pembangunan apotek. TD dandiagnostika yang tersebar di wilayah Indonesia tersebut berkisar antara enam sampai dengan dua belas bulan. Pada 31 Maret 2017, persentase penyelesaian dari bangunan dan prasarana berkisar antara 41%. sampai dengan 93%. Entitas memiliki beberapa bidang tanah seluas kurang lebih 548.704 m² yang tersebar di wilayah Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun. Entitas juga mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah seluas 1.061 hektar di Cianjur. Jawa Barat yang berlaku selama 25 (dua puluh lima) tahun hingga tahun 2023. Lokasi tersebut dikembangkan Entitas untuk perkebunan kina. Luas lahan yang digunakan untuk tanaman menghasilkan adalah seluas kurang lebih 432.26 hektar. Aset tetap tanah dengan HGB No. 591, No. 2341, No. 275, No. 69, No. 85, No. 86, No. 378, No. 379, No. 1 berikut bangunan di atasnya semua atas nama Entitas digunakan sebagai jaminan atas utang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. danPT Bank Central Asia Tbk. (catatan.18). Aset tetapkecuali tanah, telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan. kebakaran dan kebongkaran dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 544.446.363.452.-per 31 Desember 2016 dan Rp544.445.461.53731 Desember 2015. Manajemen Entitas berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Maret 2017, manajemen Entitas berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan umur ekonomis. metode penyusutan danpenurunan nilai aset tetap. Rincian pelepasan aset untuk masa yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut: 31 Maret 2017 Nilai buku
Harga Jual
31 Desember 2016 Keuntungan
Nilai buku
Tanah dan Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris
-
-
-
-
-
Jumlah
-
-
-
48
Harga Jual
Keuntungan
19
775.495.319
775.495.300
19
775.495.319
775.495.300
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
13.
ASET TETAP(lanjutan) Pada tahun 2015, entitas melakukan revaluasi terhadap sebagian Aset sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP 214/WPJ.19/2016 Tanggal 28 Januari 2016 sebagai berikut : Nama Aktiva Tanah, Jl Budi Utomo No. 1 Jakarta Pusat Tanah,Jl. Veteran No. 9 Jakarta Pusat
Nilai Perolehan 31 Desember 2015 11.130.000.000 27.980.000.000
Nilai Buku 31 Desember 2015 11.130.000.000 27.980.000.000
Nilai Buku Setelah Revaluasi 134.075.0000.000 239.841.000.000
Selisih lebih 122.945.000.000 211.861.000.000 334.806.000.000 10.044.180.000 324.761.820.000
Pajak Revaluasi
Revaluasi terhadap dua aset tersebut hanya dilakukan untuk penilaian perpajakan sedangkan dalam laporan keuangan manajemen menggunakan metodo biaya (cost methode). Beban atas pajak revaluasi menjadi beban tahun 2016. 14.
ASET PROPERTI INVESTASI Dalam tahun 2016manajemen mengevaluasi terdapat beberapa Aset entitas yang tidak lagi digunakan sebagai sarana operasional Entitas, melainkan disewakan kepada pihak ketiga. Manajemen melakukanklasifikasi sebagai Aset Properti Investasi dengan menggunakan nilai wajar. Nama Aset Jl. Diponegoro No 40, Bandung Jl. RE Martadinata No. 63 Bandung Jl. Setia Budi No. 33, Bandung Jl. Braga No. 3, Bandung Jl. Asia Afrika No. 9, Bandung Jl. Matraman Raya No. 187, Jakarta Jl. Pasar Baru , Jakarta Jl. Malioboro , Yogyakarta Jumlah
15.
Nilai wajar Aset per 31 Maret 2017 Tanah Bangunan 51.043.500.000 1.613.530.000 102.784.000.000 3.802.572.000 59.123.600.000 939.642.000 17.324.700.000 887.220.000 9.702.000.000 321.640.000 8.718.200.000 1.087.900.000 16.862.600.000 339.000.000 255.856.600.000 18.693.504.000
Total 52.657.030.000 106.586.572.000 60.063.242.000 18.211.920.000 9.702.000.000 321.640.000 9.806.100.000 17.201.600.000 274.550.104.000
ASET BELUM DIGUNAKAN Akun ini merupakan tanah dan bangunan yang terletak di Denpasar Bali dengan nilai Rp180.000.000.-.
49
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
16.
BEBAN DITANGGUHKAN Biaya perolehan eksplorasi dan pengembangan 31 Maret 2017 Saldo Awal Biaya Perolehan Akumulasi Amortisasi
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
28.579.479.352
-
-
-
28.579.479.352
(27.831.781.602 )
(74.094.614)
-
-
(27.905.876.216)
747.697.750
(74.094.614)
-
-
673.603.136
31 Desember 2016 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
28.579.479.352
-
-
-
28.579.479.352
Akumulasi Amortisasi
27.279.535.819
(552.245.783)
-
-
(27.831.781.602)
1.299.943.533
(552.245.783)
-
-
747.697.750
Beban ditangguhkan merupakan beban pengembangan sumur yodium yang telah diamortisasi masing-masing sebesar Rp74.094.614 -. untuk tahun 2017, dicatat dalam biaya produksi pertambangan. 17.
ASET TAK BERWUJUD 31 Maret 2017 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan: Biaya software komputer Hak atas tanah (HGB dan HGU)
5.335.267.890 5.173.563.926 10.508.831.816
374.329.090 374.329.090
-
-
5.709.596.980 5.173.563.926 10.883.160.906
1.795.868.988 3.311.773.455 5.107.642.443 5.401.189.373
68.150.406 58.788.878 126.939.284
-
-
1.864.019.394 3.370.562.333 5.234.581.727 5.648.579.180
Akumulasi Amortisasi : Biaya software komputer Hak atas tanah (HGB dan HGU) Nilai Buku
50
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
17.
ASET TAK BERWUJUD(lanjutan) 31 Desember 2016 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
4.327.682.304 4.644.434.127 8.972.116.431
1.007.585.586 529.129.799 1.536.715.385
-
-
5.335.267.890 5.173.563.926 10.508.831.816
1.230.276.468 2.103.200.885 3.333.477.353 5.638.639.078
566.592.520 1.208.572.570 1.775.165.090
-
-
1.795.868.988 3.311.773.455 5.107.642.443 5.401.189.373
Biaya Perolehan: Biaya software komputer Hak atas tanah (HGB dan HGU) Akumulasi Amortisasi : Biaya software komputer Hak atas tanah (HGB dan HGU) Nilai Buku
Biaya amortisasi sebesar Rp126.939.284,- untuk tahun 2017 dicatat dalam biaya umum dan administrasi. 18.
ASET LAIN-LAIN 31 Maret 2017 Biaya ditangguhkan sewa jangka panjang Biaya ditangguhkan KSO/IKS jangka panjang Uang jaminan Bunga masa pembangunan Aset Lainnya
31 Desember 2016
197.386.327.359 22.596.136.679 100.677.827 1.928.405.894 348.739.433
195.043.490.241 24.372.416.165 188.268.586 348.739.433
222.360.287.192
219.952.914.425
Biaya dibayar di muka sewa jangka panjang dan biaya ditangguhkan sewa gedung/IKS jangka panjang merupakan biaya yang timbul dari Sewa gedung dan Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan pihak ketiga dalam rangka pembukaan apotek, laboratorium dan klinik yang terinci sebagai berikut:
51
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 18.
ASET LAIN-LAIN(lanjutan) 31 Maret 2017 Saldo Awal
Penambahan
Dipindah ke jangka pendek
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya ditangguhkan jangka panjang Biaya Perolehan: Sewa jangka panjang
195.043.490.242
20.550.438.979
-
(18.207.601.862)
197.386.327.359
IKS jangka panjang
24.372.416.166
207.132.257
-
(1.983.411.744)
22.596.136.679
219.415.906.408
20.757.571.236
-
(20.191.013.606)
219.982.464.038
71.958.267.423
-
(15.501.811.029)
7.362.852.101
-
(2.159.203.015)
1.983.411.744
7.187.060.830
(17.661.014.044)
20.191.013.606
81.851.119.086
Biaya ditangguhkan jangka pendek Biaya Perolehan: Sewa jangka pendek IKS jangka pendek
79.321.119.524
18.207.601.862
74.664.058.256
31 Desember 2016 Saldo Awal Biaya ditangguhkan jangka panjang Biaya Perolehan: Sewa jangka panjang IKS / KSO jangka panjang
Penambahan
Pindahan dari jangka pendek
Amortisasi
Saldo Akhir
156.339.212.319 25.191.927.458
115.833.597.713 7.517.228.322
-
(77.129.319.790) (8.336.739.614)
195.043.490.242 24.372.416.166
181.531.139.777
123.927.258.331
-
(84.498.885.693)
219.415.906.408
53.364.001.489
-
(58.535.053.856)
77.129.319.790
71.958.267.423 7.362.852.101 79.321.119.524
Biaya ditangguhkan jangka pendek Biaya Perolehan: Sewa Jangka Pendek IKS jangka pendek
5.882.655.733
-
(6.856.543.246)
8.336.739.614
59.246.657.222
-
(65.391.595.055)
85.466.059.404
52
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 18.
ASET LAIN-LAIN (lanjutan) Beban amortisasi jangka pendek dan jangka panjang dialokasikan sebagai berikut: Beban Penjualan -Amortisasi sewa gedung - Amortisasi IKS
31 Maret 2017 15.501.811.029 2.159.203.015 17.661.014.044
31 Desember 2016 58.535.053.856 6.856.543.246 65.391.597.102
Perjanjian sewa jangka panjang dilakukan dengan 530 pihak ketiga, dan perjanian KSO yang dilakukan dengan 196 pihak ketiga serta Ikatan Kerja Sama dilakukan dengan 46 pihak ketiga (Rumah Sakit) dalam rangka untuk operasi outlet apotek baik perorangan maupun institusi yang tersebar diseluruh wilayah Republik Indonesia diman, pihak ketiga hanya menyerahkan asset berupa tanah dan bangunan untuk digunakan sebagai outlet apotek dan pihak ketiga menerima imbalan tertentu baik natura maupun innatura sehinggaapabila disebutkan satu persatu tidak efektif. Amortisasi beban tangguhan sewa, kerjasama operasi dan ikatan kerjasama menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian. Perjanjian KSO dan ikatan kerja sama yang dilakukan pada dasarnya adalah perjanjian sewa gedung/ruangan, karena pihak ketiga tidak ikut terlibat dalam pengelolaan outlet apotek. Uang jaminan merupakan jaminan bank atas penjualan tender kepada pihak institusi di Entitas Anak PT KFTD. Bunga Masa Pengembangan adalah beban bunga atas Kredit Investasi untuk pembagunan pabrik Banjaran, yang akan diamortisasi sesuai dengan masa manfaat aset. 19.
UTANG BANK 31 Maret 2017
Pihak-pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rupiah USD21.681,27per 31 Maret 2017 USD21.060,01per 31 Desember 2016 Pihak Ketiga: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Of Tokyo Lembaga Pembiayaan Exim Tingkat bunga per tahun
53
31 Desember 2016
453.294.397.403
333.728.485.561
288.816.197 453.583.213.600
282.962.254 334.011.447.815
321.211.181 150.000.000.000 1.357.898.171 605.262.322.952
5.225.679.515 104.000.000.000 443.237.127.330
8,00% - 9,25%
8,6%- 9,75%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 19.
UTANG BANK(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000.000.-, fasilitas kredit modal kerja (Global Line) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000,- yang dialokasikan untuk Entitas Rp 76.000.000.000,-, Entitas Anak KFTD Rp 20.000.000.000,- dan Entitas Anak KFD Rp 4.000.000.000,-, fasilitas bank garansi sebesar Rp71.000.000.000.-, fasilitas non cash loan untuk penerbitan LC/SKBDN sebesar maksimum USD 7.000.000, dan fasilitas Treasury line sebesar USD 4.300.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sertifikat HGB No. 591 / Pulogadung atas nama Entitas diikat dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 55.205.000.000,- serta persediaan dan piutang yang telah diikat secara fidusia senilai Rp430.588.458.409,-. Pada tanggal 10 Maret 2016 Entitas mendapatkan tambahan fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp 200.000.000.000,- dan pada tanggal 4 Agustus 2016 Entitas mendapatkan tambahan fasilitas bank garansi menjadi sebesar Rp 192.000.000.000,- dengan peningkatan nilai pengikatan hak tanggungan sertifikat HGB No. 591 / Pulogadung menjadi sebesar Rp 274.480.000.000,Seluruh fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 26 November 2016 dan telah diperpanjang sampai tanggal 26 November 2017. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9% dan sewaktu-waktu dapat berubah. Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit investasi - bagian dari Club Deal dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dan fasilitas kredit investasi – IDC sebesar maksimum Rp 28.591.287.000,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor sebagai sub limit fasilitas kredit investasi sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang akan diikat dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang akan diikat secara fidusia sebesar Rp 404.184.000.000,setelah Entitas memperoleh persetujuan RUPS. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,10% dan sewaktu-waktu dapat berubah. Entitas Anak PT KFA memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000.000,- dengan jangka waktu dari 27 Nopember 2016 sampai dengan 26 Nopember 2017.Kredit ini dibebani bunga sebesar 9%,dan akan dipergunkan untuk membiayai operasional usaha PT KFA. Entitas Anak PT SIL memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.dengan jumlah maksimum sebesar Rp12.000.000.000.- dan USD740.000. Fasilitas kredit ini jatuh tempo pada tanggal 26 November 2016 dan telah diperpanjang hingga 2017, kredit ini dibebani bunga sebesar 9,75% untuk fasilitas Rupiah dan bungan sebesar 6,25% untuk fasilitas dalam USD. Entitas anak PT SIL juga memperoleh fasilitas LC Impor dengan jumlah maksimum sebesar USD 700.000 serta fasilitas kredit Investasi sebesar maksimal RP.3.172.000.000,-.
54
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
19.
UTANG BANK(lanjutan) Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan realisasi penjualan setiap triwulan, menyampaikan laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan audited tahunan, tidak boleh memindahtangankan jaminan, menyalurkan aktivitas keuangan melalui PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. menggunakan fasilitas kredit sesuai tujuan, mengijinkan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan, melaporkan perubahan pengurus. melaporkan pembagian dividen. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1,1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 3 kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1,4 kali, khusus untuk tahun 2018 DSCR tidak kurang dari 1,1 kali. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.l Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit investasi - bagian dari Club Deal dengan . PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dan fasilitas kredit investasi – IDC sebesar maksimum Rp 27.380.157.395,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor sebagai sub limit fasilitas kredit investasi sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang akan diikat dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang akan diikat secara fidusia sebesar Rp 404.184.000.000,- setelah Entitas memperoleh persetujuan RUPS. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,10% dan sewaktu-waktu dapat berubah. Selain itu Entitas juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., sebesar maksimum Rp 75.000.000.000,- yang juga dapat digunakan untuk menerbitkan LC/SKBDN, Garansi Bank, Stand By Letter of Credit (SBLC), dan Trust Receipt. Fasilitas ini diberikan tanpa jaminan (clean basis) dan dibebani suku bunga tahunan 9,5%. Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan audited tahunan, membuka rekening penampungan (escrow account) di PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., menyalurkan aktivitas keuangan melalui PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., menggunakan fasilitas kredit sesuai tujuan, mengijinkan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan, melaporkan perubahan pengurus, melaporkan pembagian dividen. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 3 kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1 kali.
55
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 19.
UTANG BANK(lanjutan) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas kredit investasi dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), yang terdiri dari fasilitas kredit investasi ekspor- bagian dari Club Deal dengan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dan fasilitas kredit investasi ekspor– IDC sebesar maksimum Rp 27.946.657.000,- serta fasilitas non cash loan untuk LC impor/SKBDN sebagai sub limit fasilitas kredit investasi ekspor sebesar maksimum Rp 295.026.129.000,- dengan jangka waktu maksimum selama 7 tahun termasuk grace period selama 2 tahun. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (Persero), Tbk di Jalan Raya Banjaran Km. 16, Kabupaten Bandung dan dijamin dengan tanah beserta bangunan dan peralatan diatasnya untuk sertifikat HGB No. 865 / Lebakwangi dan sertifikat HGB No. 5 / Batukarut atas nama Entitas yang akan diikat dengan hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 805.659.197.000,- serta Mesin, Peralatan Laboratorium, dan semua Perlengkapan / Inventaris Pabrik Banjaran yang akan diikat secara fidusia sebesar Rp 404.184.000.000,setelah Entitas memperoleh persetujuan RUPS. Jaminan tersebut bersifat Cross Collateral dan Cross Default dengan fasilitas kredit investasi di bank peserta Club Deal lainnya. Fasilitas tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,1% dan sewaktu-waktu dapat berubah. Selain itu Entitas juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi Ekspor (KIE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) sebesar maksimum Rp85.479.000.000,- yang terdiri dari KIE Rp75.000.000.000,- dan KIE-IDC Rp 10.479.000.000,- yang digunakan untuk membiayai pembangunan Pabrik Bahan Baku Obat di Delta Silicon 1, Lippo Cikarang, Jawa Barat dengan jangka waktu maksimum 5 (lima) tahun termasuk grace period selama 2 (dua) tahun. Fasilitas KIE tersebut dibebani suku bunga tahunan sebesar 9,225% dan sewaktu-waktu dapat berubah. Fasilitas kredit ini dijamin dengan SHGB No. 87 Jl Sisingamangaraja XII KM 9 No. 59 Medan, Kelurahan Timbang Deli, Medan, dengan nilai pengikatan sebesar Rp20.000.000.000,- sampai dengan RUPS pada Triwulan II tahun 2017 dan akan ditingkatkan menjadi sebesar Rp85.479.000.000,- setelah RUPS pada Triwulan II tahun 2017. Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan un-audited yang ditandatangani Direksi, menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik, mengijinkan pihak kreditur untuk melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan nasabah, melakukan penilaian kembali minimal 2 tahun sekali atas jaminan kredit, mengasuransikan jaminan kredit, melaporkan pembagian deviden dan menyerahkan progress internal perusahaan secara triwulanan atas pembangunan pabrik bahan baku obat. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 3 kali, rasio EBITDA terhadap kewajiban yang jatuh tempo dan biaya bunga (DSCR) tidak kurang dari 1 kali.
56
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 19.
UTANG BANK(lanjutan) PT Bank Central Asia, Tbk. Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Central Asia Tbk., yang terdiri dari fasilitas kredit lokal sebesar maksimum Rp 30.000.000.000.- fasilitas time loan revolving sebesar maksimum Rp100.000.000.000.- yang dapat digunakan oleh Entitas Anak PT KFA sebesar maksimum Rp 50.000.000.000,- sebagai sublimit dari fasilitas time loan revolving, fasilitas bank garansi sebesar Rp 35.000.000.000.-, fasilitas LC (Sight/Usance) sebesar maksimum USD 3.500.000 dan fasilitas Forex Line sebesar maksimum USD 1.500.000. Fasilitas ini dijamin dengan sertifikat HGB No. 2341/Pasar Baru dan sertifikat HGB No. 275/Gambir atas nama Entitas berikut bangunan di atasnya dan/atau yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut dengan nilai pengikatan hak tanggungan sebesar Rp 155.000.000.000,-. Pada tanggal 12 November 2016 fasilitas kredit ini akan jatuh tempo dan telah diperpanjang hingga 12 November 2017. Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga tahunan sebesar 9% dan dapat berubah sewaktuwaktu. Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Entitas diharuskan antara lain; menyampaikan laporan keuangan internal triwulanan dan laporan keuangan tahunan audited, memberikan keterangan tertulis atas peringkat merah dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diberikan Kementrian Lingkungan Hidup dan ketentuan-ketentuan perkreditan yang berlaku di PT Bank Central Asia, Tbk. The Bank of Tokyo – Mitsubhisi UFJ, Ltd. Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari The Bank of Tokyo – Mitsubhisi UFJ, Ltd. sebesar maksimum Rp150.000.000.000.- dan fasilitas bank garansi sebesar Rp100.000.000.000.- merupakan sublimit dari fasilitas kredit modal kerja, serta fasilitas forex line sebesar maksimum USD 1.600.000. Fasilitas kredit ini diberikan tanpa jaminan (Negative pledge) dan dibebani suku bunga tahunan sebesar ongkos pendanaan ditambah dengan marjin tahunan sebesar 1%. Pada tanggal 1 Desember 2016 Entitas memperoleh fasilitas Bridging Loan dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.sebesar maksimum Rp360.000.000.000,- dan fasilitas LC impor/local sebagai sublimit fasilitas Bridging Loan untuk membiayai sementara proyek pembangunan pabrik Banjaran.Fasilitas Bridging Loan ini diberikan tanpa jaminan dan dibebani suku bunga tahunan sebesar ongkos pendanaan ditambah dengan marjin tahunan sebesar 1,1%. Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut di atas Entitas diharuskan menjaga rasio keuangan secara konsolidasi, seperti rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar tidak kurang dari 1,5 kali, rasio total kewajiban terhadap modal tidak lebih dari 1,5 kali, dan rasio EBITDA terhadap pengeluaran bunga tidak kurang dari 3 kali untuk laporan keuangan tahunan yang diaudit.
20.
UTANG USAHA Pihak-pihak berelasi : PT Indo Farma Global Medika PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero PT Rajawali Nusindo PT Bio Farma (Persero) Lain-lain
31 Maret 2017 1.973.001.201 2.764.354.180 4.737.355.381
57
31 Desember 2016 3.411.860.185 449.275.272 261.037.322 56.187.005 4.384.636.889 8.562.996.673
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 20.
UTANG USAHA (lanjutan) 31 Maret 2017 Pihak ketiga: PT Anugrah Parmindo Lestari PT Jonhson & Johnson Indonesia PT Anugerah Argon Medika Mylan Laboratoris (India) PT Bina San Prima PT Merapi Utama Farma PT Enseval Putra Megatrading PT Parit Padang Global PT Mensa Bina Sukses PT Daya Muda Agung PT Phapros PT Tempo PT Milenium Pharmacon PT Antar Mitra Sembada Gea Processing Engineering PT Sri Aman Corporindo PT Penta Valent PT Lucas Jaya PT Tigaka Distrindo Perkasa PT Deltamas Solusindo PT Avesta Continental Packing PT Kasa Husada PT Sari Sarana Kimia PT Menjangan Sakti PT Kalista PT Combi Putra PT Megamedica Pharmaceutichals PT Novapherin PT Osmopharm PT Kebayoran Farma Purdue Pharmaceutichal PT Narda Tita PT United Dico Citas PT Justus Kimiaraya PT Mega Setia Agung Kimia World Botanical s Product Dipindahkan
58
31 Desember 2016
49.349.828.914 42.363.321.287 38.301.410.277 26.441.354.667 22.717.000.601 16.659.761.788 14.537.787.408 14.173.863.024 13.866.611.527 10.634.457.681 9.556.670.000 9.485.648.934 9.429.421.112 8.650.338.011 6.984.591.900 6.736.125.629 6.437.017.939 6.416.566.075 6.238.119.243 5.469.000.000 5.360.349.779 5.077.758.559 4.135.652.234 4.115.637.940 3.966.379.648 3.580.280.166 3.565.089.600 3.407.673.389 3.117.152.000 2.899.597.025 2.639.789.774 2.480.934.686 2.418.631.959 2.334.727.200 2.305.374.926 2.226.214.895
80.253.475.529 80.863.735.708 56.118.853.615 39.664.501.487 27.009.724.476 20.253.231.294 26.384.575.232 20.711.503.836 19.226.146.255 11.900.443.013 21.777.590.625 18.507.940.467 16.222.024.891 14.799.202.245 6.984.591.900 6.425.627.782 6.226.846.458 1.072.857.296 5.934.242.830 4.553.000.000 10.613.585.558 1.880.457.184 556.377.015 3.202.442.840 7.774.727.575 3.355.927.604 2.733.010.200 17.300.414.227 3.117.152.000 4.488.954.458 2.639.789.774 1.813.001.645 5.149.334.847 1.460.952.675 1.809.464.412 5.382.207.391
378.080.139.797
558.167.914.344
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
20.
UTANG USAHA (lanjutan) Pindahan
PT Eva Surya PT Udaya Anugerah Abadi Koperasi Chincona PT Inti Sumber Hasil Semesta PT Ditek Jaya Continental Petrochem Pte, Ltd PT Brataco Chemica PT Fabindo Sejahtera PT Karya Intertek Kencana PT Satria Midasuara PT Dos Ni Roha PT Pomala CV Mutiara PT Satya Samitra Niagatama PT Multi Husada PT Distriverta Buana PT Tiga Anugrah PT Sawah Besar PT Impack PT Pasific Rimutama PT Tatarasa Primatama PT Indo Farma Global Medika PT Pharmalaboratori PT Holly PT Trisuryamedika PT Sinergiutamase PT Medquest Jaya Global PT Phytokemo agung farma PT Bio Axion health PT Tiara Kencana PT Ika pharmindo Putra mas PT Sinar Roda Utama PT Abhimata manunggal PT Anugerah Sarana Andhita PT Almega Sejahtera PT Farrel Wulan Jaya PT PZ Cusson Indonesia Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000) Jumlah Utang pihak ketiga Jumlah utang usaha bersih
59
31 Maret 2017 378.080.139.797 2.199.767.953 2.030.200.000 1.960.626.562 1.869.196.154 1.825.565.900 1.677.211.623 1.556.654.564 1.475.435.748 1.324.770.300 1.322.115.820 1.237.008.994 1.136.728.596 1.128.652.121 1.114.124.742 945.790.855 940.407.695 897.914.189 849.650.072 806.843.530 698.048.169 594.426.227 567.349.367 -
31 Desember 2016 558.167.914.344 2.648.269.980 1.361.650.000 1.103.179.864 1.166.000.000 238.478.285 1.112.900.572 1.144.296.572 1.195.009.200 1.322.115.820 4.203.725.546 1.136.728.596 1.029.097.732 458.066.375 2.043.495.091 1.292.905.173 1.128.249.696 2.037.132.089 1.279.660.325 2.711.067.675 3.618.987.018 1.035.384.545 36.061.440.299 11.734.386.122 9.154.710.316 7.960.636.794 4.310.523.000 4.162.928.373 3.838.084.323 2.805.081.550 1.574.353.274 1.370.125.754 1.347.170.000 1.132.851476 1.122.407.500 1.087.261.346 1.061.645.974
258.420.945.663 678.526.186.168 683.263.541.549
203.202.353.329 886.562.716.768 895.125.713.441
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
20.
UTANG USAHA (lanjutan) Jumlah utang usaha berdasarkan umur sebagai berikut: 31 Maret 2017 Belum jatuh tempo 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 150 hari Lebih dari 150 hari
313.989.715.998 133.426.389.405 100.722.255.991 33.891.703.832 101.233.476.323 683.263.541.549
31 Desember 2016 549.524.047.893 180.628.966.079 77.723.806.594 58.872.061.866 28.376.831.101 895.125.713.441
Jangka waktu kredit yang timbul akibat dari pembelian barang jadi, bahan baku,dan bahan pembantu baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri berkisar antara 30 sampai dengan 180 hari dan dalam transaksi tersebut dari pihak kreditur (supplier) tidak ada persyaratan atau jaminan tertentu. Jumlah utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Rupiah Mata uang asing USD8.692.271,64: 31 Maret 2017 dan USD6.443.679,24: 31 Desember 2016
21.
31 Desember 2016
567.473.791.078 0
808.548.439.237 0
115.789.750.471 683.263.541.549
86.577.274.206 895.125.713.441
UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan uang muka yang diterima EntitasInduk dan Entitas Anak dalam rangka penjualan obat-obatan dan alat kesehatan ke Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Daerah), dan pihak ketiga masing-masing sebesar Rp902.476.123,-. danRp2.230.070.170,- pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
60
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 22.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2017 Gaji dan kesejahteraan karyawan Promosi dan beban penjualan Biaya umum dan pemeliharaan Cadangan tantiem direksi dan komisaris Biaya pabrikasi dan produksi Biaya listrik.gas. air dan bahan bakar Biaya bunga bank Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
23.
31 Desember 2016
54.067.155.163 12.913.006.512 10.251.023.459 15.400.340.000 8.124.813.680 3.429.194.744 2.062.500.000
161.585.881.712 40.030.397.495 22.278.500.355 15.400.340.000 11.951.215.597 3.334.547.413 2.062.500.000
972.235.407 107.220.268.965
994.472.471 257.637.855.043
UTANG SEWA PEMBIAYAAN 31 Maret 2017 Pembayaran minimum di masa depan Dikurangi beban keuangan masa depan
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
31 Desember 2016
4.752.683.716
4.651.456.896
(752.662.249) 4.000.021.467
(490.285.000) 4.161.171.896
1.285.937.403 2.714.084.064
(1.447.087.832) 2.714.084.064
Utang sewa pembiayaan merupakan utang sewa atas pengadaan aset tetap kendaraan di Entitas dengan tingkat bunga antara 6.20% sampai dengan 9.50% per tahun dengan jangka waktu angsuran antara 3 tahun sampai dengan 4 tahun.Entitas wajib merawat kendaraan yang dipergunakan. Resiko atas rusak, musnahnya atau hilangnya kendaraan menjadi tanggung jawabEntitas untuk itu Entitas mengasuransikan untuk seluruh resiko (all risk) selama periode sewa beli. Adapun rincian Entitas sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
Koperasi Mandiri PT Toyota Astra Finance PT Astrindo Finance
2017 15.284.112.305 1.443.096.000 808.703.520 17.535.913.842
61
2016 17.662.824.512 1.028.459.520 950.024.000 19.641.310.048
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 24.
LIABILITAS LANCAR LAINNYA 31 Maret 2017 Titipan Uang Pihak ketiga Pengadaan aset tetap Pendapatan diterima dimuka Sewa tanah dan Bangunan PT Tirta Investama Jasa medis dokter PT Triman Koperasi Chincona Jansen Indonesia PT Cipta Kreasindo Naprod Life Uang Pakaian Dinas Lain-lain (masing-masing dengan saldo di Rp1.000.000.000)
25.
bawah
31 Desember 2016
7.002.979.329 5.899.328.216 2.100.087.666 4.032.966.361 1.044.444.775 862.933.617 368.570.663 24.750.000 1.262.097.020 1.455.389.273 13.652.848.118 37.706.395.038
22.021.007.681 18.796.395.423 6.258.767.290 2.074.585.405 2.752.407.174 1.044.444.775 901.513.379 195.340.829 24.750.000 7.073.299.594 61.142.511.550
PINJAMAN JANGKA MENENGAH Pokok Pinjaman Rp300.000.000.000
Wali Amanat Bank Mandiri
Jatuh Tempo 25 Pebruari 2018
Suku bunga 8,25%
Pada tanggal 22 Agustus 2016 perusahaan menerbitkan MTN sebesar Rp300.000.000.000.- dengan Arranger PT Bahana Sekuritas dan PT CIMB Sekuritas Indonesia, dan Wali Amanat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8.25% jangka waktu 18 (delapan belas) bulan dari 25 November 2016 sampai dengan 25 Pebruari 2018,dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3(tiga) bulan. Dana MTN digunakan untuk ekspansi usaha dan modal kerja Entitas. 26.
PINJAMAN JANGKA PANJANG Pinjaman Jangka Panjang adalah Saldo pinjaman atas fasilitas Kredit Investasi dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), yang terdiri dari fasilitas kredit investasi untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi PT Kimia Farma (persero) Tbk di Jalan Raya Banjaran Km 16 , Bandung dan untuk membiayai pembangunan pabrik bahan baku obat di Delta Silicon , Lippo Cikarang, Jawa Barat. Saldo Pinjaman pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebesar Rp 145.453.140.375
62
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 27.
MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Entitas pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Nama pemegang saham 1. Pemerintah Republik Indonesia - Saham seri A Dwiwarna - Saham seri B Biasa 2. Masyarakat umum - Saham seri B Biasa 3. Manajemen - Saham seri B Biasa - Jisman Siagian - Pujianto Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
28.
Lembar saham
%
1 4.999.999.999 0 553.875.000 0 82.500 42.500 5.554.000.000
0.01 90.02 9.97 0.00 0.00 100.00
Jumlah (Rp) 100 499.999.999.900 0 55.387.500.000 0 8.250.000 4.250.000 555.400.000.000
TAMBAHAN MODAL DISETOR LAINNYA – AGIO SAHAM
Jumlah (Rp)
Penjualan saham ke masyarakat umum dengan harga perdana Rp200 X 500.000.000 saham Penjualan saham ke karyawan dan manajemen dengan harga Rp180 X 54.000.000 saham Nominal saham Rp100 X 554.000.000 saham Biaya emisi saham baru Jumlah tambahan modal disetor agio saham 29.
SELISIH RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI % Penyertaan PT Sinkona Indonesia Lestari
30.
100.000.000.000 9.720.000.000 (55.400.000.000) 54.320.000.000 (10.740.379.969) 43.579.620.031
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. harga perolehan
56.02%
18.578.965.212
nilai wajar
Selisih
28.663.607.062 10.084.641.850
DIVIDENDAN CADANGAN UMUM Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) tahun buku 2015 pada tanggal 06 April 2016 antara lain menetapkan penggunaan Laba tahun buku 2015 sebesar Rp248.849.016.194,- sebagai berikut: a. Sebesar Rp 49.769.803.239,- atau 20% dari laba bersih untuk Deviden b. Sebesar Rp2.488.490.162,- atau 1% dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan c. Sebesar Rp196.590.722.793 atau 79% dari laba bersih sebagai saldo laba
63
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 31.
LIABILITAS IMBALAN KERJA 31 Maret 2017 Progam Pensiun Manfaat Pasti Liabilitas Imbalan Kerja manfaat karyawan Saldo akhir
38.808.779.747 229.833.518.841 268.642.298.588
31 Desember 2016 39.856.871.308 227.375.308.917 267.232.180.225
PROGRAM PENSIUN Program pensiun manfaat pasti Dana pensiun ini dikelola oleh dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Kep-023/KM.17/2000 tanggal 31 Januari 2000. Dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) merupakan kelanjutan dari Yayasan dana Pensiun Kimia Farma yang dibentuk berdasarkan Akta No. 38 tanggal 20 April 1970 dari Nerdy. S.H. notaris di Jakarta. Pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Pendanaan dana Pensiun Kimia Farma berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan dan pemberi kerja masing-masing sebesar 6,5% dan 9,56% dari penghasilan dasar pensiun. Rekonsiliasi beban (manfaat) pensiun sebagai berikut: 31 Maret 2017 Jasa kini perusahaan Beban bunga Iuran dana pensiun / Premi asuransi Hasil yang diharapkan dari aset program
1.212.552.670 6.935.493.229 (2.420.207.311) (6.138.355.802) (410.517.214)
31 Desember 2016 4.850.210.681 26.909.406.804 (49.800.024.642) (20.438.519.200) (38.478.926.357)
Aset manfaat pensiun karyawan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Nilai kini liabilitas pada akhir periode Nilai wajar aset akhir periode Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
364.113.394.496 (325.304.614.749) 38.808.779.747
31 Desember 2016 346.774.661.425 (306.917.790.117) 39.856.871.308
Mutasi aset manfaat karyawan adalahsebagai berikut: Liabilitas awal periode Beban (manfaat) pensiun tahun berjalan Beban (Pendapatan) komprehensif lain Liabilitas akhir periode
31 Maret 2017 39.856.871.308 (410.517.214) (637.574.347) 38.808.779.747
64
31 Desember 2016 80.886.095.050 (38.478.926.357) (2.550.297.385) 39.856.871.308
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
31.
LIABILITAS IMBALAN KERJA(lanjutan) PROGRAM PENSIUN(lanjutan) Nilai sekarang liabilitas dana pensiun dan beban pensiun pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dihitung oleh PT KIS Aktuaria, aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected unit credit”. Laporan tersebut disusun dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji Tingkat kenaikan uang pensiun Tabel kematian Tingkat kenaikan cacat Tingkat pengunduran diri Estimasi sisa masa kerja Umur pensiun normal Umur pensiun dipercepat
: : : : : : : : :
8.00% tahun 5% per tahun 2% per tahun The 1949 Annuity mortality table modified 0.01% tingkat mortalita 1% tingkat mortalita 10 tahun 55 tahun 45 tahun
LIABILITAS IMBALAN KERJA MANFAAT KARYAWAN Entitas memberikan imbalan kerja berupa uang penghargaan dalam hal karyawan mengundurkan diri, meninggal, sakit/cacat ataupun mencapai usia pensiun dini/normal yang besarnya tergantung dari masa kerja masing-masing karyawan, sesuai yang tercantum dalam Kesepakatan Kerja Bersama antara Entitas dan Serikat Pekerja Kimia Farma. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut (catatan 2n). Beban imbalan kerja karyawan pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 menggunakan angka yang dihitung oleh PT KIS Aktuaria, aktuaris independen sebagai berikut:
Jasa kini perusahaan Beban bunga Amortisasi Akumulasi (Keuntungan) Aktuaria
31 Maret 2017 2.442.833.724 4.570.811.141 7.013.644.865
31 Desember 2016 9.771.334.894 16.265.287.897 (452.516.808) 25.584.105.983
31 Maret 2017 231.091.986.940 (1.258.468.099)
31 Desember 2016 228.540.557.059 (1.165.248.142)
229.833.518.841
227.375.308.917
Liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas pada akhir periode Nilai wajar aset akhir periode Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
65
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 31.
LIABILITAS IMBALAN KERJA(lanjutan) Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Liabilitas awal periode Beban imbalan pasca kerja yang diakui periode berjalan Pembayaran imbalan pasca kerja yang selama periode berjalan Beban (Pendapatan) komprehensif lain Aset Liabilitas belum diakui di neraca Liabilitas akhir periode
31 Desember 2016
227.375.308.917 7.013.644.865 (14.130.150.821) 9.225.976.447 348.739.433 229.833.518.841
202.619.885.443 25.584.105.983 (36.667.458.280) 35.490.036.338 348.739.433 227.375.308.917
Nilai sekarang liabilitas imbalan kerja bersih per 31 Maret 2017 menggunakan angka estimasi dan 31 Desember 2016 dihitung oleh PT KIS Aktuaria dengan menggunakan metode “projected unit credit” dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat kenaikan cacat Tingkat pengunduran diri Estimasi sisa masa kerja Umur pensiun normal Umur pensiun dipercepat 32.
: : : : : : : :
8.00% tahun 5% per tahun The 1949 Annuity mortality table modified 0.01% tingkat mortalita 1% tingkat mortalita 10 tahun 55 tahun 45 tahun
KEPENTINGAN NON PENGENDALI (KNP) % Penyertaan PT Sinkona Indonesia Lestari PT Kimia Farma Diagnostika PT Kimia Farma Apotek PT Sungwun Pharmacopia
Saldo laba(rugi)
31 Maret 2017 Dividen Laba(rugi)
Jumlah KNP
49.00% 00.04% 00.00%
11.403.983.136 5.000.000 20.625.000.000
20.070.203.012 5.839.482 (1.658.848.562)
- 1.946.775.580 1.018.465 - (433.130.616)
33.420.961.777 11.857.947 18.533.020.822
Jumlah
32.033.983.136
18.417.193.932
-
51.965.840.496
% Penyertaan PT Sinkona Indonesia Lestari PT Kimia Farma Diagnostika PT Kimia Farma Apotek PT Sungwun Pharmacopia
Saham
Saham
Saldo laba(rugi)
1.514.663.429
31 Desember 2016 Dividen Laba(rugi)
Jumlah KNP
49.00% 00.04% 00.00% 25%
11.403.983.136 5.000.000 20.625.000.000
14.642.344.756 3.075.582 -
(412.081.178) -
5.839.939.434 2.763.900 (1.658.845.562)
31.474.186.148 10.839.482 18.966.154.438
Jumlah
32.033.983.136
14.645.420.338
(412.081.178)
4.183.857.772
50.451.177.068
66
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
33.
PENJUALAN Tahun 2017 Penjualan lokal: Pihak ketiga lokal Pihak-pihak berelasi Penjualan pihak ketiga ekspor: Garam kina Yodium dan Derivat Obat dan lain-lain
Tahun 2016
1.097.508.347.596 47.206.180.873 0 50.370.390.668 1.426.296.000 1.454.414.832
1.044.932.260.860 51.032.255.600
1.197.965.629.969
1.138.657.510.270
40.829.498.640 1.863.495.170 -
Rincian penjualan menurut lini produk adalah sebagai berikut:
Penjualan produksi Entitas: Obat Generik Obat Ethical. Lisensi dan Narkotika Obat Over The Counter (OTC) Bahan baku (minyak nabati. yodium dan kina) Jasa Laboratorium dan klinik kesehatan Sub Total Penjualan produksi Pihak Ketiga: Obat Ethical Obat Generik Obat Over The Counter (OTC) Alat kesehatan dan lain-lain Sub Total
67
Tahun 2017
Tahun 2016
103.575.347.004 147.588.189.019 70.746.434.580 65.724.588.241 53.856.305.178 441.490.864.022
106.194.113.185 117.489.536.984 58.711.107.982 49.929.041.566 42.182.085.343 374.505.885.060
508.207.827.884 28.886.825.110 188.459.523.948 30.920.589.006 756.474.765.948 1.197.965.629.969
501.227.900.764 46.071.090.458 193.793.010.960 23.059.623.028 764.151.625.210 1.138.657.510.270
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 34.
BEBAN POKOK PENJUALAN Tahun 2017
Tahun 2016
Pertambangan Pemakaian bahan Biaya tak langsung Biaya langsung
1.926.780.594 582.786.807
603.914.132 3.262.107.526 1.029.161.123
Sub total biaya produksi pertambangan
2.509.567.401
4.895.182.781
99.528.299.622 17.330.181.529 0 28.223.282.915 9.078.120.094 6.064.786.058 458.250.483 4.500.114.390
94.995.359.120 15.301.516.039
165.183.035.091
150.957.795.296
52.227.983.719 (63.145.448.677)
58.983.392.402 (63.540.574.029)
154.265.570.133 156.775.137.534
146.400.613.669 151.295.796.450
770.448.872.476 642.332.913.025 (723.859.171.410) 688.922.614.091 845.697.751.625
599.902.059.418 661.762.755.629 (623.479.003.925) 638.185.811.122 789.481.607.572
Produksi manufaktur Pemakaian bahan Biaya langsung Biaya pabrikasi: Gaji dan kesejahteraan karyawan BBM, listrik, air, gas & bahan kimia Penyusutan Pemeliharaan dan peralatan Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) Sub total Barang dalam proses Awal periode Akhir periode Sub total produksi manufaktur Total biaya produksi manufaktur dan pertambangan Barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode Sub Total
68
21.759.629.336 7.177.915.410 4.365.802.553 46.79.562.664 2.678.010.174
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
35.
BEBAN USAHA
Beban penjualan dan disrtibusi: Gaji dan kesejahteraan karyawan Promosi Distribusi barang Amortisasi sewa gedung, amortisasi kerja sama operasi dan IKS Pemeliharaan bangunan sewa dan kerja sama operasi Komisi penjualan Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) Beban umum dan administrasi: Gaji dan kesejahteraan karyawan Listrik, BBM, air dan gas Pemeliharaan dan peralatan Perjalanan dinas Gaji dan kesejahteraan direksi dan dewan komisaris Penyusutan dan amortisasi Alat kantor dan percetakan Penelitian dan pengembangan Jamuan dan sumbangan Telepon, facsimile dan telegram Penyisihan barang rusak/usang Pajak kendaraan. bumi bangunan dan retribusi Jasa professional Asuransi Penyisihan piutang usaha dan lainnya Sewa gedung dan kendaraan Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)
69
Tahun 2017
Tahun 2016
125.923.613.944 29.761.598.890 10.813.720.996 27.911.405.328 1.647.175.911 1.927.976.387 2.164.710.863
112.893.348.133 27.622.933.325 9.885.252.172 17.407.716.915 10.016.996.757 2.092.359.270 188.372.513
198.222.225.941
180.106.979.085
42.537.982.751 13.880.739.963 10.592.442.438 6.825.945.646 3.867.252.845 8.391.608.157 7.000.787.068 3.415.670.887 4.474.704.377 4.936.486.676 3.875.306.536 4.355.371.268 1.137.618.586 -1.415.295.500 1.857.386.602 6.970.842.866
46.926.940.625 12.293.078.981 10.334.624.668 5.476.176.087 6.865.508.292 6.737.594.444 5.480.095.728 3.351.497.880 4.025.046.157 4.906.529.528 1.184.594.456 2.373.008.288 1.972.618.871 1.364.030.224 718.254.822 4.298.603.803
122.704.851.166
118.308.202.854
320.927.077.107
298.415.181.939
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 36.
BEBAN KEUANGAN Tahun 2017 Beban bunga bank Beban bunga pinjaman jangka menengah Beban bunga – sewa pembiayaan
37.
14.126.650.818 2.062.500.000 69.308.388 16.258.459.206
8.114.711.355 178.889.823 8.293.601.178
PENDAPATAN LAINNYA
Sewa gedung dan ruangan Listing fee dan brand activity fee Pendapatan deviden Bunga deposito berjangka Pendapatan jasa giro Penjualan Non Produk Lain-lain masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000
38.
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2016
1.368.905.253 6.456.603.256 13.685.971.368 5.333.765.398 546.979.831 427.202.221 3.250.122.682 31.069.550.009
2.652.673.784 1.873.336.492 8.269.523.857 1.833.535.349 789.613.962 315.955.0002.061.033.261 17.795.671.705
PENDAPATAN (BEBAN) KURS MATA UANG ASING – BERSIH Saldo Pendapatan (beban) kurs mata uang asing bersih untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 2016 masing-masing sebesar (Rp 604.539.676) dan (Rp 908.293.320),-
39.
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba Bersih Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa pemilik Entitas adalah sebesar Rp29.190.737.887,- dan Rp 41.990.158.388,- masing-masing untuk periode 31 maret 2017 dan 2016 Jumlah Saham Jumlah berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan sebagai dasar perhitungan laba per saham dasar pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebesar 5.554.000.000 saham. Laba Bersih Per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar adalah sebesar Rp 5.26 dan Rp 7.56.- masing-masing untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 2016..
70
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI Sifat dan jenis transaksi yang material dengan pihak – pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan pemegang saham Entitas sebesar 90.03% per 31 Maret 2017 dan 2016. Entitas dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia. b. Entitas menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga. c. Entitas mengadakan perjanjian dalam rangka usaha Entitas dengan BUMN-BUMN lain. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak - pihak berelasi adalah sebagai berikut: No 1
Pihak Hubungan Istimewa
Sifat hubungan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
BUMN
Transaksi Penempatan dana di rekening bank,penjualan obat dan fasilitas pinjaman
2
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BUMN
3
PT Bank Pembangunan Daerah
BUMN
Penempatan dana di rekening bank. fasilitas pinjaman dari bank Penempatan dana di rekening bank
4
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
BUMN
Penempatan dana di rekening bank
5
PT Bank Syariah Mandiri
BUMN
Penempatan dana di rekening bank
6
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dahulu PT Asuransi Kesehatan (Askes) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
BUMN
Penjualan Obat
BUMN
Penjualan Obat
PT Angkasa Pura (Persero)
BUMN
Penjualan Obat
PT Jamsostek (Persero)
BUMN
Penjualan Obat
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
BUMN
Penjualan Obat
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. PT Pertamina (Persero) PT Timah (Persero) Tbk. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) PT Perkebunan Nusantara (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) PT Bio Farma (Persero) PT Taspen (Persero) PT Pelabuhan Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
BUMN BUMN BUMN BUMN BUMN BUMN BUMN BUMN BUMN BUMN
Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat Penjualan Obat
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
71
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI (Lanjutan) No Pihak Hubungan Istimewa
Sifat hubungan
Transaksi
21 22 23 24
PT Bio Farma (Persero) PT Garam (Persero) PT Indofarma Global Medika PT Rajawali Nusindo
Pembelian/Penjualan Obat Pembelian Obat Pembelian/Penjualan Obat Pembelian/Penjualan Obat
25
Indonesia Exim Bank
26
BUMN BUMN Entitas Anak BUMN Entitas Anak BUMN Lembaga Pembiayaan
PT Bank Mandiri Taspen Pos
Entitas Anak
Penempatan Dana di Rekening
31 Maret 2017
Bank Pihak-pihak berelasi –Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri Jumlah bank Rupiah Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah bank mata uang asing Jumlah Pihak-pihak berelasi Persentase terhadap jumlah asset Deposito jangka pendek (Rupiah) Pihak-pihak berelasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank BNI PT Bank Mandiri Taspen Pos Persentase terhadap jumlah aset
72
Fasilitas Pinjaman
31 Desember 2016
134.724.346.925 8.859.215.611 15.987.853.499 12.751.177.643 27.754.292 172.350.347.970
118.636.231.076 32.082.988.895 9.210.949.311 3.211.215.030 166.779.287 163.308.163.599
7.637.014.321 7.637.014.321 179.987.362.291 4,02%
22.470.405.862 22.470.405.862 185.778.569.461 4,03%
1.125.000.000 75.000.000.000 76.125.000.000 1,70%
150.000.000.000 50.000.000.000 75.000.000.000 75.000.000.000 350.000.000.000 7,59%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI (Lanjutan) Piutang Usaha Pihak-pihak berelasi : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (dahulu PT Asuransi Kesehatan Indonesia) PT Angkasa Pura II (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Astek PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Pelabuhan PT Pelni PT Bio Farma PT Timah PT Rajawali Nusantara Indonesia Lain-lain (masing-masing dengan saldo Rp1.000.000.000) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
31 Maret 2017
di
Persentase terhadap jumlah asset
Pihak-pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rupiah USD21.681,27:per 31 Maret 2017 USD21.060,01 :per 31 Desember 2016 Persentase terhadap jumlah liabilitas Utang Usaha Pihak-pihak berelasi : PT Indo Farma Global Medika PT Telkom PT Adhi Karya PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Rajawali Nusindo PT Bio Farma (Persero) Lain-lain
bawah
22.944.113.978
21.477.158.094
6.843.633.441 10.774.856844 2.049.872.027 623.938.332 1.481.090.509 710.439.942 69.021.097 1.037.966.758
12.861.888.668 7.861.718.365 2.200.327.609 1.125.036.060 1.164.586.631 862.370.809 460.806.282 460.698.248 209.665.763 51.164.941 962.635.157
15.554.357.680 62.089.290.608 (136.539.852) 61.952.750.756
9.368.088.386 58.873.724.909 (117.895.231) 58.755.829.680
1,38%
1,27%
31 Maret 2017
31 Desember 2016
453.294.397.403 288.816.197
333.728.485.561 282.962.254
453.583.213.600 20,76%
334.011.447.815 7,24%
31 Maret 2017 567.349.367 1.410.117.841 628.716.727 2.131.171.446 4.737.355.381 0,22%
Persentase terhadap jumlah liabilitas
73
31 Desember 2016
31 Desember 2016 3.411.860.185 449.275.272 261.037.322 56.187.005 4.384.636.890 8.562.996.674 0,19%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 40.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK BERELASI(Lanjutan)
Penjualan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) BPJS Kesehatan (dh. PTAsuransi Kesehatan Indonesia) PT Angkasa Pura (Persero) II PT Pertamina (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. BPJS Ketenagakerjaan (dh. PT Jamsostek Persero) PT Timah (Persero) Tbk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Angkasa Pura (Persero) I PT Bio Farma (Persero) PT Perkebunan Indonesia (Persero) II PT Rajawali Nusindo PT Perkebunan Indonesia (Persero) IV Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000.000) Prosentase terhadap Jumlah penjualan
Pembelian PT Indofarma Global Medika PT Rajawali Nusindo PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Perusahaan Perdagangan Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000.000) Prosentase terhadap Harga Pokok Penjualan
74
Tahun 2017 16.909.044.649 15.050.265.151 3.086.572.829 1.239.729.014 1.144.393.684 1.286.715.060 50.841.670 422.665.569 379.612.510 235.808.894 422.174.945 354.591.974 171.666.588 191.163.728 6.260.934.608 47.206.180.873
Tahun 2016 15.902.809.124 14.146.506.293 2.414.203.631 1.343.077.389 1.115.696.001 17.995.500 399.103.560 12.907.161.269 51.032.255.600
3,94%
4,24%
Tahun 2017
Tahun 2016
1.766.114.286 4.910.147 1.538.181.472 3.309.205.905 0,00
243.046.464 125.566.206 512.821.972 170.655.821 1.048.438.727 2.100.529.190 0,20%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 41.
IKATAN DANKONTINJENSI a. a. Entitas mempunyai perjanjian dengan Nature Pristine Health Products Ltd, Kanada tanggal 18 Mei 2005, Janssen Pharmaceutica - Belgia dan PT Johnson & Johnson Indonesia pada tanggal 7 Mei 2007, Naprod Life Sciences Pvt Ltd - India pada tanggal 12 Agustus 2008, PT B Braun Medical Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2008 diperbaharui tanggal 1 Oktober 2013, untuk menjual dan mendistribusikan produk-produk farmasi. Entitas akan diberikan potongan harga sebesar persentase tertentu dari harga jual yang disyaratkan. Jangka waktu perjanjian 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis kecuali ada pemutusan perjanjian oleh salah satu pihak. Entitas mempunyai perjanjian dengan Biotest AG, Jerman tanggal 8 November 2006, Perjanjian Lisensi dengan Hetero Labs Limited, India, 14 Juli 2015 Kunming Pharmaceuticals Corp, China tanggal 1 Juli 2011, Mundipharma Laboratories GmbH, Switzerland tanggal 1 Agustus 2013, Laboratorio Reig Jofre S.A., Spain tanggal 22 Januari 2015, Pantheryx Group Asia Pte. Ltd tanggal 24 Februari 2015, Indivior UK Limited tanggal 18 Agustus 2011, Vins Bio, India dan PT EyeGene Permata Nusantara tanggal 29 Februari 2016 b. Pada tanggal 15 April 2005 Entitas mengadakan perjanjian Build Operate Transfer (BOT) dengan PT Cipta Kreasi Fasilitas atas sebidang tanah milik Entitas seluas 4.175 m² yang terletak di Jalan Cikini Raya No. 2-4 Jakarta Pusat, yang akan dibangun gedung atau pusat perbelanjaan/mall berlantai tiga dengan jangka waktu pengelolaan selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal 31 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Januari 2026 dan pada tanggal 28 Februari 2006 telah dibuat klausul tambahan atas perjanjian tersebut. c.
Pada tanggal 01 Juli 2015, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola Bangun Guna Serah dengan PT Aura Nusantara Abadiatas sebidang tanah milik Entitas seluas 2.111 m2 yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 69 Bandung, yang akan dibangun bangunan Hotel standar Bintang Tiga yang terintegrasi dengan ruang apotek, ruangpraktek dokter dan fasilitas penunjang lainnyadengan jangka waktu pengelolaan selama 25 (dua puluh lima) tahun, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sertifikat Laik Fungsi oleh- Pemerintah Kotamadya Bandung(kecuali diakhiri lebih awal berdasarkan ketentuan Perjanjian ini), atau maksimal sampai dengan tanggal 02 Juni 2042.
d. Pada tanggal 16 November 2015, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola Bangun Guna Serah dengan PT Primiera Anggadaatas sebidang tanah milik Entitas seluas 3.000 m2 yang terletak di Jalan Matraman Raya Nomor 57, 59 dan 61 Bandung, yang akan dibangun bangunan Hotel standar Bintang Tiga yang terintegrasi dengan ruang apotek, ruang praktek dokter dan fasilitas penunjang lainnya dengan jangka waktu pengelolaan selama 25 (dua puluh lima) tahun, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sertifikat Laik Fungsi oleh Pemerintah DKI Jakarta (selambat-lambatnya 16 Juni 2018) atau akan berakhir 16 Juni 2043. e. Pada tanggal 08 Juni 2016, Entitas mengadakan Perjanjian Kerjasama Pendayagunaan Aset Tetap dengan Pola Bangun Guna Serah dengan PTBrawijaya Investama atas sebidang tanah milik Entitas seluas 4.520 m2 yang terletak di Jalan Dr. Saharjo No.199 Jakarta, yang akan dibangun bangunan Rumah Sakit termasuk Rumah Sakit Ibu dan Anak berikut infrastruktur dengan jangka waktu pengelolaan selama 20 (dua puluh) tahun, terhitung sejak Grand Opening Rumah Sakit.
75
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 41.
IKATAN DAN KONTINJENSI(lanjutan) f.
Pada tanggal 25 Maret 2009. Entitas mengadakan perjanjian dengan PT Merapi Utama Pharma untuk memasarkan produk – produk Entitas di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahun dan selanjutnya diperpanjang secara otomatis. Pembaharuan Perjanjian tanggal 16 Agustus 2016.
g. Entitas mengadakan perjanjian distribusi dengan Ajmir MaS.Haal Co Ltd, Afghanistan pada tanggal 28 Maret 2006, Amir Aldin Co Ltd Yaman pada tanggal 28 Agustus 2008, Yat Seng Trading Company Hongkong pada tanggal 15 Agustus 2008 untuk memasarkan produk – produk Entitas di wilayah masing – masing negara bersangkutan. perjanjian ini berlaku dengan jangka waktu selama antara 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis. h. Pada tanggal 21 Maret 2010, Entitas mengadakan perjanjian dengan PT Pharmasolindo untuk memasarkan dan mempromosikan produk Kimia Farma di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu selama antara1(satu) sampai 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis. Perjanjian diperbaharui tanggal 30 April 2015. i.
Pada tanggal 5 Januari 2009, Entitas mengadakan perjanjian distribusi obat – obatan dan fito farmaka dengan PT Anugrah Pharmindo Lestari yang berlaku efektif sejak tanggal 10 April 2009. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.
j.
Pada tanggal 3 Pebruari 2010. Entitas mengadakan perjanjian distribusi dengan Royal Ruby Co Ltd. Myanmar untuk mendistribusikan obat-obatan produk Entitas di wilayah teritorial Myanmar. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 3 (tiga) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.
k.
Entitas anak (PT KFTD) mengadakan perjanjian distribusi dengan dengan PT Mahakam Beta Farma tanggal 10 Mei 2005. PT Indofarma (Persero) Tbk tanggal 14 Agustus 2003 dan PT Merapi Utama tanggal 2 April 2003, PT Otsuka pada bulan Mei 2012, PT Pharmasolindo pada bulan September 2012, PT Orang Tua Farma pada bulan Oktober 2012, PT Ahmadaris pada bulan Desember 2012, PT Darya Varia Group pada bulan Desember 2012, PT Mersifarma pada bulan Maret 2013, PT Mirota KSM pada bulan Desember 2013, PT Widatra Bhakti pada bulan Januari 2014, PT.Busana Utama pada bulan Februari 2014, PT.Ikapharmindo pada bulan Februari 2014, PT Kasa Husada pada bulan Juni 2014, PT Anugerah Sinergi Solustama pada bulan September 2014 dan PT Mega Pratama Medicalindo pada bulan Oktober 2014.
l.
Entitas Anak (PT Kimia Farma Apotek) mengadakan perjanjian kerja sama pelayanan obat-obatan dengan beberapa Entitas. Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Entitas Anak menerima penunjukan untuk melayani obat-obatan pegawai beserta keluarganya dari pihak-pihak tertentu.PT Kimia Farma Apotek akan menerima pembayarannya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian setelah mengirimkan tagihan berikut dokumen pendukungnya. Perjanjian ini berjangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui atas kesepakatan bersama. Entitas tidak mengungkapkan jumlah penjualan dan beban perjanjian distribusi dan pemasaran karena kegiatan utama Entitas adalah distribusi dan pemasaran produk farmasi disamping juga manufaktur.
76
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 42.
SEGMEN OPERASI Informasi segmen operasi Entitasdisajikan menurut pengelompokan kegiatan usaha Entitasyaitu manufaktur, distribusi, ritel, dan jasa. Segmen operasi 31 Maret 2017 Manufaktur Pendapatan dari pelanggan eksternal Pendapatan antar segmen Pendapatan bunga dan investasi Beban bunga Penyusutan dan amortisasi
Distribusi
Ritel
Lainnya
Total
81.052.747.790
316.924.771.122
774.813.654.413
25.174.456.644
1.197.965.629.969
244.586.318.619
42.239.408.549
-
-
286.825.727.168
5.199.390.096
92.043.611
245.550.282
343.406.107
5.880.390.096
11.917.328.809
148.680.557
3.953.756.550
238.693.290
16.258.459.206
1.489.347.029
1.066.261.588
5.640.479.056
195.520.484
8.391.608.157
Laba segmen dilaporkan
15.836.751.538
(4.748.144.540)
17.070.632.175
2.546.162.187
30.705.401.360
Aset segmen dilaporkan
2.196.458.691.807
1.032.584.079.136
1.215.152.374.654
38.496.069.564
4.482.691.215.161
Belanja untuk aset tidak lancar dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
90.854.326.039
1.243.500.000
17.779.792.173
14.153.695.750
124.031.313.962
661.852.320.852
708.034.579.727
808.636.794.983
10.289.643.895
2.188.813.339.457
Manufaktur
Distribusi
Segmen operasi 31 Maret 2016
Pendapatan dari pelanggan eksternal Pendapatan antar segmen Pendapatan bunga dan investasi
Ritel
Lainnya
Total
55.778.562.117
323.208.111.128
738.568.548.160
21.102.288.865
1.138.657.510.270
252.933.465.817
48.491.108.837
-
-
301.424.574.654 10.852.352.617
10.457.029.706
164.773.292
194.180.044
36.369.575
Beban bunga
5.632.608.223
419.876.303
2.237.983.652
3.133.000
8.293.601.178
Penyusutan dan amortisasi
9.826.708.860
906.065.845
1.416.028.681
122.805.298
12.271.608.684
Laba segmen dilaporkan
25.503.497.162
(10.025.586.440)
24.734.857.657
2.609.399.005
42.822.167.384
Aset segmen dilaporkan
1.799.375.944.920
830.048.229.392
1.006.863.810.651
33.110.266.593
3.669.398.251.556
Belanja untuk aset tidak lancar dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
27.019.078.374
1.474.944.079
6.335.876.440
52.384.000
34.882.282.893
745.978.097.468
127.840.318.408
552.662.514.657
9.244.957.549
1.435.725.888.082
Rekonsiliasi segmen operasi : Tahun 2017
Pendapatan Jumlah pendapatan untuk segmen dilaporkan Pendapatan lainnya Eliminasi pendapatan antar segmen Pendapatan Entitas
1.459.616.900.492 25.174.456.644 (286.825.727.168) 1.197.965.629.968
77
Tahun 2016 1.418.979.796.058 21.102.288.866 (301.424.574.654) 1.138.657.510.270
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
42.
SEGMEN OPERASI(lanjutan) Tahun 2017
Laba Rugi Jumlah pendapatan untuk segmen dilaporkan Pendapatan (rugi) lainnya Eliminasi pendapatan antar segmen Laba rugi Entitas
Tahun 2016
31.713.939.474 2.546.162.187 (3.554.700.301) 30.705.401.360
Aset Jumlah aset untuk segmen dilaporkan Aset lainya Eliminasi piutang antar segmen Jumlah aset Entitas Liabilitas Jumlah liabilitas untuk segmen dilaporkan Liabilitas lainnya Jumlah liabilitas Entitas
40.212.768.379 2.609.399.005 42.822.167.384
31 Maret 2017
31 Maret 2016
5.107.551.891.061 38.496.069.564 (663.356.745.464) 4.482.691.215.161
4.141.679.572.815 33.110.266.593 (505.391.587.852) 3.669.398.251.556
31 Maret 2017
31 Maret 2016
2.178.523.695.562 10.289.643.895 2.188.813.339.457
1.426.480.930.533 9.244.957.549 1.435.725.888.082
Penjualan bersih berdasarkan geografis pelanggan Tahun 2017 Rp Indonesia Belanda Cina Amerika Serikat Irlandia India Afghanistan Australia Malaysia Singapore Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000) Jumlah
%
Rp
Tahun 2016
%
1.148.119.239.757 21.113.900.500 13.309.060.395 4.877.788.245 4.821.480.000 2.336.647.850 1.345.825.000 1.153.435.050 39.317.600 -
95,84 1,76 1,11 0,41 0,40 0,20 0,11 0,10 0,00
1.096.217.816.551 20.652.769.840 1.250.669.190 1.924.244.810 3.497.259.845 376.611.200 38.842.650 8.724.544.400
96,27 1,81 0,11 0,17 0,31 0,03 0,00 0,77
848.935.572
0,07
5.974.751.784
0,52
1.197.965.629.969
100,00
1.138.657.510.270
100,00
78
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
43.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 31 Maret 2017 Mata Uang Asing
31 Desember 2016
Ekuivalen Rupiah
Mata Uang Asing
7.637.014.321 39.597.646.187
1.672.402,94 686.500,01
Ekuivalen Rupiah
Aset moneter Kas dan setara kas USD$ Piutang usaha USD$
573.306,38 2.972.573,09
47.234.660.508 Liabilitas moneter Liabiltas
USD$
8.713.953,58
Jumlah asset (liabiltas) moneter
(116.078.566.668)
22.470.405.862 9.223.814.105 31.694.219.967
6.443.679,24
(86.577.274.204)
(116.078.566.668)
(86.577.274.204)
(68.843.906.160)
(54.883.054.237)
Entitas memperoleh fasilitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk..sebesar USD4.300.000 sebagai forex line. Entitasbelum menggunakan fasilitas tersebut, manajemen berpendapat bahwa dampak dari kerugian mata uang asing sudah tercover dengan transaksi yang berimbang antara kas masuk dan kas keluar dalam mata uang asing. 44.
ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Berikut ini adalah kategori aset danliabilitas keuangan Entitas
31 Maret 2017 Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang lain-lain jangka Panjang Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Bank Utang usaha Liabilitas lancar lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman jangka menengah Jumlah Liabilitas Keuangan
Jumlah
Nilai wajar
432.574.515.678 684.378.054.307
432.574.515.678 684.378.054.307
42.748.328.414 3.075.863.072
42.748.328.414 3.075.863.072
1.162.776.761.471
1.162.776.761.471
675.715.463.327 696.840.575.662 50.990.058.266 132.519.316.315 300.000.000.000
675.715.463.327 696.840.575.662 50.990.058.266 132.519.316.315 300.000.000.000
1.856.065.413.570
1.856.065.413.570
79
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 44.
ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 31 Desember 2016 Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha
Jumlah
647.683.951.012 741.210.392.159
647.683.951.012 710.031.996.055
23.218.145.344 2.702.354.895
23.023.604.074 2.693.345.517
1.414.814.843.410
1.383.432.896.658
443.237.127.330 895.125.713.441 61.142.511.341 257.637.855.043 300.000.000.000
443.237.127.330 895.125.713.441 61.142.511.341 257.637.855.043 300.000.000.000
1.957.143.207.155
1.957.143.207.155
Piutang lain-lain Piutang lain-lain jangka Panjang Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang Bank Utang usaha Liabilitas lancar lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman jangka menengah Jumlah Liabilitas Keuangan
45.
Nilai wajar
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi. mengukur. memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Entitas. Sebagai Entitas farmasi dengan produk utama obat-obatan.Entitas beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas risiko yang dihadapi Entitas dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut: 1) Faktor Risiko Keuangan Risiko Kredit yang dihadapi oleh Entitas berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Entitas telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Entitas juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Entitas, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit.Entitasakan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar. Tabel dibawah ini menggambarkan eksposur maksimumrisiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Entitas: 31 Maret 2017 Piutang usaha Piutang lain-lain
684.378.054.307 42.857.265.674
80
31 Desember 2016 710.031.996.055 23.023.604.074
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
45.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN(lanjutan) 2) Risiko Likuiditas Entitas mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup. Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. 31 Maret 2017 Utang bank Utang usaha Utang pajak Uang muka penjualan Beban yang masih harus dibayar
605.262.322.952 683.263.541.549 32.941.381.649 902.476.123 107.220.268.965
31 Desember 2016 443.237.127.330 895.125.713.441 35.388.502.216 2.661.619.320 257.637.855.043
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya terjadi pada akhir triwulan III sampai triwulan IV, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal tahun, menyebabkan terjadinya risiko temporer kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini pada 2016 Entitas berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja dari beberapa perbankan dan lembaga pembiayaan. Pada 2016,Entitas telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja kredit investasi dan fasilitas pinjaman lainnya dengan menjaminkan lebih dari 20% aset. Di masa yang akan datangEntitas masih harus mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank dan fasilitas pinjaman lainnya. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik,Entitas berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan biaya bunga. 3) Risiko Pasar Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga, dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga komoditas. -Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Entitas dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman,hal ini dikarenakan Entitas dan Entitas Anak membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Entitas dan Entitas Anak akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan (eksport) dan pembelian Entitas dan Entitas Anak dalam mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Untuk mengurangi resiko ini,Entitas merencanakan peningkatan penjualan eksport serta pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
81
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 45.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31 Maret 2017 DollarAS -Aset keuangan - Liabilitas keuangan
31 Desember 2016 EURO Eropa
DollarAS
EURO Eropa
3.545.879,47
-
2.358.902,94
-
(8.713.953,58)
-
(6.443.679,24)
-
(5.168.074,11)
-
(4.084.776,29)
-
Risiko harga sampai saat ini ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat fluktuatif. 4) Risiko Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Entitas dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Entitas dan Entitas Anak tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Entitas mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Entitasuntuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Entitasterdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas (terdiri dari modal saham. tambahan modal disetor dan saldo laba) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari sewa pembiayaan. utang bank dikurangi dengan saldo kas dan setara kas). Entitas tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu. Entitas dan Entitas Anak memonitor permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio) yang merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas. Kebijakan Entitasadalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. 31 Maret 2017 Pinjaman jangka menengah Utang Bank Pinjaman bank jangka panjang Liabilitas sewa guna usaha Total liabilitas yang berbunga Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Rasio utang berbunga terhadap ekuitas
82
31 Desember 2016
300.000.000.000 605.262.322.952 145.453.140.375 4.000.021.467 1.054.715.484.794
300.000.000.000 518.237.127.330 75.000.000.00 4.161.171.896 822.398.299.226
2.245.333.527.958 46,97%
2.220.956.232.127 37,03%
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh) 45.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 5) Risiko Perekonomian Risiko perekonomian kinerja bisnis Entitas dan Entitas Anak, terutama dipasar reguler, secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian,kenaikan PDB dan inflasi memberikan dampak terhadap kinerja pasar non-institusi (Pemerintah). Sementara itu, di sektor pasar institusi kinerja Entitas dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah di bidang kesehatan. Guna memitigasi risiko ini Entitasterus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil. 6) Risiko Persaingan Usaha Risiko persaingan usaha harga Obar Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotek (HNA, harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Entitas terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan antara lain meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang (Etikal), ternasuk obat-obat non-resep dokter (OTC) dan bahan baku. Pada tahun berjalan pemerintah menetapkan kebijakan “e-catalog” yang dengan kebijakan ini Entitas harus mengantisipasi obat-obatan apa saja yang masuk dalam e-catalog.
46
PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 20 April Entitas menyelanggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, untuk Tahun Buku 2016, dengan keputusan antara lain : Memberhentikan dengan hormat : 1. Drs. Rusdi Roosman, MBA, Apt. sebagai Direktur Utama 2. Farida Astuti, MBA.,Ak. sebagai Direktur Keuangan 3. Drs. Pujianto, MM.,Apt. sebagai Direktur Pengembangan 4. Drs. Jisman Siagian,Apt., sebagai Direktur Supply Chain 5. Drs. Wahyuli Syafari,Apt., sebagai Direktur Umum Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan : 1. 2. 3. 4. 5.
Honesti Basyir sebagai Direktur Utama; I.G.N Suharta Wijaya sebagai Direktur Keuangan; Verdi Budidarmo sebagai Direktur Produksi dan Supply Chain; Pujianto sebagai Direktur Pengembangan Bisnis Arief Pramuhanto sebagai Direktur Umum dan Human Capital
Menetapkan penggunaan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2016 sebesar Rp. 267.414.092.891,- (Dua Ratus Enam Puluh Tujuh Miliar Empat Ratus Empat Belas Juta Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) yaitu sebagai berikut : a. Dividen sebesar 20% atau Rp 53.485.020.000,- (Lima Puluh Tiga Miliar Empat Ratus Delapan Puluh Lima Juta Dua Puluh Ribu Rupiah) ditetapkan sebagai Dividen Tunai, b. Sebesar 80% atau Ro 213.929.072.891,- (Dua Ratus Tiga Belas Miliar Sembilan Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Tujuh Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah) akan digunakan sebagai Cadangan Perusahaan
83
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (Dalam Rupiah Penuh)
46
PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Terhadap Saldo Laba yang belum ditentukan penggunaannya sampai dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 75.338.211.040,- (Tujuh Puluh Lima Miliar Tiga Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Dua Ratus Sebelas Ribu Empat Puluh Rupiah) ditetapkan sebagai Cadangan Perusahaan.
84