PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
PT BANK KESAWAN Tbk Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
ASET
Catatan
September 2011 Rp
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 3,337 per September 2011 dan Desember 2010)
2.b, 2.c, 2.h, 4 2.b, 2.c, 2.i, 5
2.b, 2.c, 2.i, 6
37,141,085
176,209,335
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.b, 2.c, 2.j, 7
859,385,827
206,526,186
2.c, 2.k, 8
4,301,172
25,467,800
2.c, 2.k, 8
217,011,059
155,264,322
2.c, 2l, 9
366,097,260
42,943,931
70,940,898 1,735,682,223
125,281,312 1,557,025,287
2.n, 2.o, 11
24,336,488
34,961,598
2.r, 12
1,286,181
881,961
2p, 13 2z 14 2.q, 15 2.q, 16
4,486,236 13,656,044 20,126,269 16,439,070
18,558,635 4,486,236 15,502,108 7,880,620 15,935,175
Asset Keuangan Untuk Diperdagangkan Efek-efek untuk Investasi (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 305,094 per September 2011 dan Desember 2010) Tagihan atas Efek yang dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 18,135,586 dan Rp 17,450,816 per September 2011 dan Desember 2010) Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Properti dan Peralatan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masingmasing sebesar Rp 48,554,501 dan Rp 44,254,614 per September 2011 dan Desember 2010) Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi masingmasing sebesar Rp 6,930,775 dan Rp 657,074 per September 2011 dan Desember 2010) Agunan yang Diambil Alih (Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 10,857,157 per Desember 2010) Aset Pajak Tangguhan Pendapatan yang Masih Harus Diterima Biaya Dibayar Dimuka Aset Lain-lain
2.c, 2m, 10 2.ad, 40
JUMLAH ASET
36,511,774 244,101,910
Desember 2010 Rp
3,651,503,497
1
37,124,193 165,866,772
2,589,915,470
PT BANK KESAWAN Tbk Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
September 2011 Rp
Desember 2010 Rp
Kewajiban Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
2s, 17
6,049,711
3,690,997
2.b, 2.t, 18 2.ad, 40
Pihak Ketiga
78,639,477
154,861,083
2,611,370,733
2,217,456,696 11,749,358
Simpanan dari Bank Lain
2.t, 19
20,872,734
Hutang Pajak
2.z, 20
4,921,483
5,038,400
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja
2.aa, 21
4,858,423
5,048,760
Estimasi Kerugian Komitmen & Kontinjensi
2.g, 41
142,776
142,881
26,871,274
13,803,855
2,753,726,612
2,411,792,028
1.b, 23
890,446,880
156,630,938
2.ac, 24
(19,457,745)
Kewajiban Lain-lain
22
Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal Saham-Nilai nominal Rp 250 per saham Modal Dasar - 10.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.561.788 saham dan 626.523 saham per September 2011 dan Desember 2010 Agio Saham - Bersih Cadangan Umum
25
Saldo Laba Kenaikan (Penurunan) Nilai Efek-efek Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
2
6,104,599
2,540,382
2,176,676
24,241,257
13,211,230
6,112
-
897,776,886
178,123,442
3,651,503,497
2,589,915,470
PT BANK KESAWAN Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
September 2011 Rp
September 2010 Rp
Pendapatan Bunga
2.b, 2.u, 27, 40
214,845,451
168,477,699
Beban Bunga
2.b, 2.u, 28, 40
(95,356,133)
(89,481,512)
119,489,318
78,996,187
Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Fee dan Komisi Beban Fee dan Komisi
2.w, 29 36
Pendapatan Fee dan Komisi - Bersih
4,877,686
4,335,375
(1,494,579)
(1,293,280)
3,383,107
3,042,095
2,393,428
6,577,192
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Trading - Bersih Pendapatan bersih dari Instrument Keuangan yang diukur melalui Laba/(Rugi)
30 31
432,590
Lain-lain
32
1,273,034
1,152,426
4,099,052
7,734,983
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2.g, 33
486,488
5,365
8,149,396
Tenaga Kerja
2.x, 34
60,660,695
39,803,416
Umum dan Administrasi
2.y, 35
49,800,610
35,874,669
Lain-lain
37
Jumlah Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan Non Operasional - Bersih
38
Laba Sebelum Pajak penghasilan
1,112,803
1,064,710
112,060,596
84,892,191
14,910,881
4,881,074
280,763
(477,898)
15,191,644
4,403,176
(3,797,911)
(1,467,725)
Beban Pajak Penghasilan Kini
26
Tangguhan
-
Laba Tahun Berjalan
-
(3,797,911)
(1,467,725)
11,393,733
2,935,451
Pendapatan Komprehensif Lain : Kenaikan (Penurunan) Nilai Wajar Efek-efek yang Tersedia untuk Dijual Pajak Penghasilan Terkait Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak
26
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba per Saham
2.a, 2.ab, 39
3
8,149
-
(2,037)
-
6,112
-
11,399,845
2,935,451
3.20
4.68
PT BANK KESAWAN Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
Saldo Per 1 Januari 2010 Penerapan Awal PSAK 55 (Revisi 2006) Saldo yang Disajikan Kembali
Modal Saham
Agio Saham Bersih
Cadangan Umum
156,630,938
6,104,599
980,174
-
-
-
Saldo Laba
Kenaikan (Penurunan) Nilai Efek-efek
Total Ekuitas
14,776,900
-
178,492,610
(1,581,521)
-
13,195,380
-
(1,196,502)
-
-
(1,581,521)
156,630,938
6,104,599
980,174
Penyisihan Cadangan
25
-
-
1,196,502
Laba Bersih Komprehensif
26
-
-
-
2,935,451
-
2,935,451
Saldo Per 30 September 2010
156,630,938
6,104,599
2,176,676
14,934,328
-
179,846,540
Saldo Per 1 Januari 2011 Penerbitan Modal Saham Penyisihan Cadangan Laba Bersih Komprehensif
156,630,938 733,815,943 -
6,104,599 (25,562,343) -
2,176,676 363,706 -
13,211,230 (363,706) 11,393,733
6,112
178,123,442 708,253,599 11,399,845
890,446,880
(19,457,745)
2,540,382
24,241,257
6,112
897,776,886
Saldo Per 30 September 2011
25 26
4
176,911,090
PT BANK KESAWAN Tbk Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan
September 2011 Rp
September 2010*) Rp
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi
27
214,845,451
168,477,699
Pembayaran Bunga
28
(95,356,133)
(89,481,512)
29
3,383,107
3,042,095
2,393,428
6,577,192
Penerimaan Provisi dan Komisi Selain Kredit Pendapatan Trading - Bersih
30
Pendapatan Operasional Lainnya Pembayaran kepada Karyawan Pengeluaran Lainnya
31, 32
1,992,498
34
(60,660,695)
(39,803,416)
679,892
33, 35, 37
(55,197,812)
(46,556,500)
11,399,845
2,935,451
Laba Sebelum Perubahan dalam Aset dan dan Kewajiban Operasi Penurunan (Kenaikan) dalam Aset Operasi Efek Diperdagangkan dan Penempatan pada Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
21,166,628
Kredit yang Diberikan
(124,316,523)
Aset Lain-lain
7,250,934
5,467,800 (267,204,799) (8,653,790)
(Penurunan) Kenaikan dalam Kewajiban Operasi Kewajiban Segera
2,358,715
422,569
Giro
(75,368,580)
86,313,842
Tabungan
156,227,159
61,774,834
Deposito Berjangka
236,833,853
25,869,211
Kewajiban Lainnya
21,883,438
7,386,154
257,435,468
(85,688,728)
(425,616,243)
(11,373,116)
10,625,110
2,035,536
(414,991,132)
(9,337,580)
719,653,444
4,403,176
719,653,444
4,403,176
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
562,097,780
(90,623,132)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
615,042,816
666,099,474
Arus Kas Bersih (Digunakan Untuk) Diperoleh dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pencairan/(Penambahan) Efek-efek Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih (Digunakan Untuk) Diperoleh dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penambahan Modal Disetor Arus Kas Bersih (Digunakan Untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Kas dan Setara Kas Akhir Periode
1,177,140,596
5
575,476,342
PT BANK KESAWAN Tbk Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan
September 2011 Rp
September 2010*) Rp
Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas
4
36,511,774
39,771,744
Giro Bank Indonesia
5
244,101,910
106,501,628
Giro Bank Lain
6
37,141,085
124,659,992
7
859,385,827
164,542,977
-
140,000,000
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Jangka Waktu Jatuh Tempo Kurang dari 3 Bulan Efek-efek - Jangka Waktu Jatuh Tempo Kurang dari 3 Bulan
8
Jumlah
1,177,140,596
* Disajikan Kembali (lihat Catatan 47)
6
575,476,342
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. Umum 1.a. Pendirian Bank PT Bank Kesawan Tbk (“Bank”) didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) berdasarkan Akta No. 53 yang dibuat di hadapan Notaris Leonard Hendrik-Willem Van Sandick tanggal 28 April 1913 dan diumumkan dalam Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum. Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 60 yang dibuat di hadapan Notaris Ong Kiem Lian tanggal 10 Maret 1965 dan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/68/15 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 Nopember 1965, Tambahan No. 395. Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 25 Juli 2001 di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Desember 2001, dengan Surat Keputusan No. C-20973.HT.01.04.TH.2001, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 17 September 2002, tambahan No. 11113. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 21 tanggal 16 November 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Kesawan Tbk. Akta perubahaan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-55264.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 24 Nopember 2010. Sedangkan untuk perubahan kepengurusan, terakhir pada Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Kesawan Tbk No. 105 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Bank memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember 1995. Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Pebruari 1996. Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996 tanggal 16 Agustus 1996. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 33, Jakarta Pusat. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan ATM di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut: Sep 2011
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu ATM
1 13 24 25
Des 2010 1 12 22 22
1.b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 31 Oktober 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-2369/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 78.800.000 lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 21 Nopember 2002.
7
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I (waran) yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 (dua) saham baru Bank memperoleh 3 (tiga) waran, sehingga jumlah waran yang diterbitkan adalah sebanyak 118.200.000 lembar. Setiap 1 (satu) waran berhak membeli 1 (satu) saham baru Bank pada harga pelaksanaannya. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan, yaitu terhitung sejak tanggal 21 Mei 2003 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2005. Sampai dengan jangka waktu pelaksanaan terakhir tanggal 18 Nopember 2005, waran yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 101.219.000 waran pada harga pelaksanaan Rp 250 atau seluruhnya sebesar Rp 25.304.750.000. Pada tanggal 15 Juni 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusannya No. S-5209/BL/2009 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 15 Juli 2009. Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-11585/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) atas 2.935.263.768 lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. 1.c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Penawaran Umum Terbatas I Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 85 tanggal 26 Juni 2009, Bank mengadakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham. Setelah PUT I, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 626.523.750 lembar saham atau senilai Rp 156.630.937.500. Penawaran Umum Terbatas II Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 27 Desember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 63 tanggal 27 Desember 2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.935.263.768 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham Setelah PUT II, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 3.561.788 lembar saham atau senilai Rp 890.446.880. 1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 25 tanggal 16 September 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal sampai dengan tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Ali Shareef Al Emadi* Andrew McGregor Duff M. Chidambaram* Muhammad Anas Malla* Suroto Moehadji Nasrul Husin
Dewan Direktur Direktur Utama Direktur Finance Direktur Risk Manajemen Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan Direktur Operasional
Gatot Siswoyo Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston* Rusli Yosep Solihin Yo Hemawati
8
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
∗
Pengangkatan Dewan Komisaris Ali Shareef Al Emadi dan Muhammad Anas Malla serta Direksi Lloyd Rolston berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 Nopember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 22 tanggal 16 Nopember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Suroto Moehadji Yorrys Raweyai Nasrul Husin
Dewan Direktur Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan Direktur Operasional
Gatot Siswoyo Rusli Yosep Solihin Yo Hemawati
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang telah diterima oleh dewan komisaris dan direksi adalah sebagai berikut:
Sep 2011 Rp
Des 2010 Rp
Direksi Dewan Komisaris
5,130,210 1,354,824 6,485,034
2,455,623 1,046,625 3,502,248
Bank memiliki 626 dan 636 karyawan tetap per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (tidak diaudit). 1.e. Komite – Komite Bank Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank telah membentuk beberapa Komite. Susunan Komite Bank per 30 September 2011 adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Nasrul Husin Setiawan Boedihardjo Irzal Zaini
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
Suroto Moehadji Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati
Komite Remunerasi dan Nominasi Anggota Anggota
Nasrul Husin Trisno Susanto
9
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Susunan Komite Bank per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota
Nasrul Husin Setiawan Boedihardjo
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota
Suroto Moehadji Irzal Zaini
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
Yorris Raweyai Nasrul Husin Steven Hartanto
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting 2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 30 September 2011 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) , termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008, peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai “non performing” yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
10
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kurs spot Reuters yang berlaku pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Sep 2011 Rp
Euro
Des 2010 Rp
11,901.23
12,017.99
Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
8,790.00 8,566.30
9,010.00 9,169.48
Dolar Singapura Dolar Hongkong
6,798.29 1,128.61
7,025.89 1,159.08
114.36 13,714.60
110.75 13,941.18
Yen Jepang Poundsterling Inggris
2.c. Aset dan Kewajiban Keuangan (i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan terdiri dari efek-efek. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masingmasing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan efek. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”. (B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c)
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. 11
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan uang diukur pada saat pengukuran awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”. (C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali : a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”. (D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (E) Pengakuan Bank menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (reguler). (ii) Kewajiban Keuangan Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (A) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (B) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. (A) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan 12
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/ (kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”. (B) Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 2.d. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Reuters dan BI-SSSS. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal neraca. Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank, menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan back to back deposito), kredit konsumsi dengan agunan, kredit konsumsi tanpa agunan, dan kredit karyawan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya. Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan 13
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi. 2.e. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. 2.f. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Instrumen Keuangan Aset Keuangan
Kewajiban Keuangan
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal
Kas
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Penempatan pada Bank Lain dan pada Bank Indonesia
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Efek-efek
Salah Satu dari - Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi - Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Kredit yang Diberikan/ Loans
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Simpanan Nasabah
Kewajiban lainnya
Simpanan dari Bank Lain
Kewajiban lainnya
Kewajiban Lain-lain
Kewajiban lainnya
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut : a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
14
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. 2.g. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut; atau d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dibentuk apabila outstanding baki debet lebih besar daripada nilai likuidasi agunan. Nilai likuidasi agunan adalah nilai pasar agunan yang telah didiskonto dengan tingkat bunga efektif kredit yang diberikan dengan jangka waktu tertentu. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif. Untuk mempermudah penagihan kepada debitur, maka tagihan bunga untuk kredit yang telah mengalami penurunan nilai akan tetap dicatat didalam Kewajiban Kontijensi – Bunga Dalam Penyelesaian. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun/rekening atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan discounted cashflow dilakukan hanya apabila arus kas masa datang atas aset keuangan tersebut memang benar-benar masih ada, dapat dibuktikan dan dapat dijaga akurasi realisasinya, dan untuk itu harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai. 15
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. (ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi. (iii) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Non-keuangan Sebelum Berlaku PSAK 55 (Revisi 2006) Sebelum 1 Januari 2010, seluruh aset produktif dan non produktif wajib dibentuk cadangan kerugian yang lebih dikenal dengan istilah “Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non Produktif” sebesar ketentuan minimum dari BI. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum ditarik yang bersifat committed. Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut : Klasifikasi Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase Minimum Penyisihan
Dasar Perhitungan
1% 5% 15 % 50 % 100 %
Tanpa faktor pengurang Setelah dikurangi nilai agunan Setelah dikurangi nilai agunan Setelah dikurangi nilai agunan Setelah dikurangi nilai agunan
Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah. Penyisihan kerugian kredit terdiri dari penyisihan khusus dan umum. 16
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut pertimbangan Direksi, estimasi kemampuan membayar peminjam berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio kredit. Termasuk dalam penyisihan adalah penyisihan kerugian 1% seperti yang dikehendaki oleh PBI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar. Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau diatas Rp 5.000, agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif masih dihitung dan dibentuk sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tersebut. Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti aset yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi aset yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi
Batas Waktu
Persentase Minimum Penyisihan
Sampai dengan 1 tahun
--
Kurang Lancar
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun
15 %
Diragukan
Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun
50 %
Lebih dari 5 tahun
100 %
Lancar
Macet
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi
Batas Waktu
Persentase Minimum Penyisihan
Lancar
Sampai dengan 180 hari
--
Macet
Lebih dari 180 hari
100 %
Kolektibilitas dan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai seluruh aset produktif dan non-produktif untuk tahuntahun yang berakhir tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masih ditentukan berdasarkan PBI tersebut. 2.h. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar, kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan bank notes. 2.i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian. Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Nopember 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit 17
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. Sedangkan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu. Sebelum dan sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro yang ditempatkan, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. 2.j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada bank lain dan BI diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, penempatan pada bank lain dan BI disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian dan penempatan pada BI dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan. 2.k. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi korporasi, medium term notes, obligasi BUMN, dan Obligasi Pemerintah. Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk efek-efek yang diukur melalui laporan laba rugi. Sebelum 1 Januari 2010, efek-efek disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. 2.l. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. 2.m. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran Awal Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi. 18
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kredit sindikasi dicatat sebesar biaya yang diamortisasi sesuai dengan risiko yang ditanggung Bank. Kredit penerusan (chanelling loan) merupakan kredit kerjasama dengan perusahaan pembiayaan. Pengakuan pendapatan dan bebannya diakui secara akrual. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan penghasilan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi. 2.n. Aset Tetap dan Penyusutan Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aset tetap tertentu untuk tahun 2007 dan sebelumnya yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan Pemerintah, untuk mencerminkan nilai wajar aset tersebut. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Dalam suatu revaluasi atau penilaian kembali, akumulasi depresiasi pada tanggal revaluasi dihilangkan dengan lawan nilai tercatat bruto aset dan nilai bersih aset disajikan kembali sebesar nilai revaluasi aset tersebut. Selisih penilaian kembali aset tetap dikreditkan ke akun “selisih penilaian kembali aset tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas. Pada tanggal 31 Oktober 2008, sesuai dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) mengenai Aset Tetap yang efektif berlaku 1 Januari 2008, Bank memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Oleh karena itu, seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang sebelumnya dicatat sebagai selisih penilaian kembali aset tetap direklasifikasikan ke saldo laba. Dampak dari penerapan PSAK baru ini tidak material terhadap laporan keuangan periode komparatif. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (kecuali untuk bangunan dan renovasi bangunan menggunakan metode garis lurus) dengan tarif penyusutan sebagai berikut: Tahun Bangunan Renovasi Bangunan Milik Sendiri Instalasi (Listrik, Penyejuk Udara, Telepon, Telex) Perlengkapan dan Perabot Kantor, Kendaraan Bermotor Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
20 5 5 4-8 8
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi, diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan. 2.o. Sewa Pembiayaan Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila perjanjian sewa mengalihkan 19
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan diakui sebagai aset dalam neraca sebesar nilai wajar atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Kewajiban terkait dicatat sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara beban keuangan dan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laporan laba rugi selama masa sewa. Penerapan PSAK 30 (Revisi 2007) dan Interpretasi PSAK (ISAK) No. 8 tahun 2008 oleh Bank tidak berdampak kepada laporan keuangan yang sebelumnya dilaporkan. 2.p. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan. AYDA diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value), yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Penilaian nilai wajar agunan AYDA dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan. Biaya pemeliharaan atas AYDA yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset yang diambil alih dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. 2.q. Aset Lain-lain dan Biaya Dibayar Dimuka Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah perbaikan sewa, beban perkara, alat tulis barang dan cetakan dan beban ditangguhkan. Biaya dibayar dimuka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya dibayar dimuka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Biaya dibayar dimuka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. 2.r. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak dan lisensi yang diamortisasi selama 8 tahun dengan metode saldo menurun ganda. 2.s. Kewajiban Segera Kewajiban segera adalah kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. 2.t. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro, deposito berjangka dan deposito on call. Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain sajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar saldo simpanan. 2.u. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
20
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Penghasilan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat penghasilan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi. 2.v. Pendapatan Provisi dan Komisi Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit yang signifikan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, penghasilan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, atau penghasilan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penghasilan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan fee dan komisi lainnya. 2.w. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya Penghasilan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, komisi deposito, tabungan, giro, Kesawan cash, safe deposit boxes dan komisi agensi dan diakui sebagai pendapatan fee dan komisi lainnya. 2.x. Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan. 2.y. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank. Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. 2.z. Perpajakan Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban neraca. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara aset dan kewajiban menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan.
2.aa. Imbalan Kerja Kewajiban Pensiun Bank memiliki program-program pensiun sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau kebijakan yang ditetapkan oleh Bank. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secara berkala.
21
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bank harus menyediakan program pensiun dengan jumlah minimal tertentu sesuai dengan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau jumlah kompensasi. Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, yang disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsiasumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar asset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja Lainnya Bank memberikan imbalan kerja lainnya seperti cuti jangka panjang, uang pisah, uang jasa dan imbalan lainnya sesuai dengan yang ditentukan dalam UU Ketenagakerjaan. Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkompeten. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan diberhentikan sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini. 2.ab. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif. 2.ac. Agio Saham Agio saham dinyatakan secara bersih setelah dikurangi beban emisi saham dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan neraca. Beban emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Bank. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan saham di bursa efek, dan biaya promosi. 2.ad.Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah antara lain: 1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin 22
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5)
dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan. 2.ae. Pelaporan Segmen Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Bank melaporkan segmen primer berdasarkan segmen korporasi, bisnis, ritail, treasury, dan lain-lain. Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Bank melaporkan segmen sekunder berdasarkan daerah Sumatera, Jawa - Bali, dan Indonesia Timur, serta luar Indonesia. 2.af.Penggunaan Estimasi Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: • •
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, jumlah pendapatan dan beban dilaporkan selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktifitas saat ini, hasil yang mungkin timbul berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. 3. Dampak Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini: Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Kewajiban atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006). Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada pada tanggal 1 Januari 2010. Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi. Perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua aset keuangan sejumlah Rp 1.581.520.601 telah didebitkan ke Saldo Laba awal per 23
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2010. Rincian penyesuaian terhadap saldo cadangan untuk masing-masing akun aset keuangan adalah sebagai berikut:
Jumlah
Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain Efek-efek
(798,925,933) (94,921,766) (101,165,000)
Kredit yang Diberikan
2,327,780,125
Aset Pajak Tangguhan
248,753,175 1,581,520,601
Penurunan Nilai Secara Kolektif Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (lihat Catatan 2.g). Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. Pada periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Bank menggunakan metode kolektibilitas untuk menilai penurunan nilai secara kolektif, sesuai PBI No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Penerapan ini dilakukan selama masa transisi sampai dengan 31 Desember 2011.
24
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
Kas 30 Sept 2011 Rp
Rupiah Mata Uang Asing : Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dollar Australia Dollar Hongkong S bJ Sub Jumlah l h Jumlah
31 Des 2010 Rp
33,008,575
33,112,466
3,342,749 157,734 595 428 1,693 3 503 199 3,503,199 36,511,774
4,009,324 2,403 4 011 727 4,011,727 37,124,193
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM ( Automatic Teller Machine ) sejumlah Rp.2.018.350,- pada tanggal 30 september 2011 dan Rp.2.070.700,- pada tanggal 31 Desember 2010
5.
Giro Pada Bank Indonesia 30 Sept 2011 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
31 Des 2010 Rp
222,126,910 21,975,000 244,101,910
162,938,522 2,928,250 165,866,772
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing. Persentase GWM Bank pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah :
Rupiah Mata Uang Asing
6.
30 Sept 2011
31 Des 2010
9.07 8.24
8.12 1.14
30 Sept 2011 Rp
31 Des 2010 Rp
Giro Pada Bank Lain
Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Dolar Hongkong Yen Jepang Pound Sterling Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Penyisihan Penghapusan Jumlah - Bersih
329,985
333,608
21,637,582 5,105,302 7,266,997 1 900 418 1,900,418 214,820 163,167 526,152 36,814,438 37,144,422 (3,337) 37,141,085
158,570,211 10,617,992 4,474,298 1 852 958 1,852,958 223,405 140,200 175,879,064 176,212,672 (3,337) 176,209,335
25
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 digolongkan lancar Penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Rp Saldo Awal Tahun Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) Pembentukan selama Tahun Berjalan Penghapusan dalam Tahun Berjalan P Pemulihan lih selama l T Tahun h B Berjalan j l Saldo Akhir
31 Des 2010 Rp
3,337
1,066,748
3,337
(798,926) 1,305,827 (706,306) (864 007) (864,007) 3,337
Sesuai PSAK 50 & 55 bahwa tidak perlu melakukan pembentukan cadangan penghapusan sepanjang tidak terdapat impairment. Saldo awal tahun merupakan sisa cadangan penyisihan tahun sebelumnya.
7.
p Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Jenis Penempatan
Jangka Waktu
Kolektibilitas Lancar
Term Deposits Rupiah B k IIndonesia Bank d i <1b bulan l Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Call Money Bank Agris < 1 bulan Bank Panin < 1 bulan Permata (USD) < 1 bulan Jumlah Dikurangi : C d Cadangan K Kerugian i P Penurunan Nil Nilaii Jumlah - Bersih
Jumlah Macet
806 000 000 806,000,000
-
806 000 000 806,000,000
(12,645,110) 793,354,890
-
(12,645,110) 793,354,890
10,000,000 20,000,000 36,030,937 859,385,827
-
10,000,000 20,000,000 36,030,937 859,385,827
859,385,827
Tingkat Bunga Rata-rata Per Tahun (%)
6 91 6.91
5.30 5.30 0.05
859,385,827
31 Des 2010 Jenis Penempatan
Jangka Waktu
Kolektibilitas Lancar
Term Deposits Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Call Money
< 1 bulan
PT Rabobank Int'l Indonesia > 1 tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Jumlah Macet
189,400,000
-
189,400,000
(893,814) 188,506,186
-
(893,814) 188,506,186
18,020,000 206,526,186
-
18,020,000 206,526,186
-
206,526,186
206,526,186
26
Tingkat Bunga Rata-rata Per Tahun (%)
5.86
0.20
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perubahan atas cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Rp Saldo Awal Tahun
31 Des 2010 Rp -
4,179,088
Pembentukan selama Tahun berjalan
-
1,930,505
Penghapusan dalam Tahun Berjalan
-
(3,707,031)
Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo akhir periode
-
(2,307,640) (2 307 640) -
Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006
(94,922)
-
Pada 30 September 2011 tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan sesuai dengan penerapan PSAK 50 bahwa Nilai Bersih penempatan pada bank lain adalah sebesar nilai wajar sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sepanjang kolektibilitasnya lancar.
8.
Efek-efek Tingkat Bunga Rata-rata 30 Sept 2011 31 Des 2010 (%) (%)
Dimiliki Hingga Jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang belum Diamortisasi Nilai Bersih Obligasi Pemerintah Obligasi Lainnya Jumlah Jumlah efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Tersedia Untuk Dijual Obligasi Lainnya Kenaikan (Penurunan) Nilai yang belum Direalisasi Nilai Wajar Jumlah Efek Tersedia untuk Dijual Diperdagangkan Obligasi Pemerintah Obligasi Lainnya Kenaikan (Penurunan) Nilai yang belum Direalisasi Nilai Wajar Jumlah Efek Diperdagangkan
Jumlah 30 Sept 2011 31 Des 2010 Rp Rp
7.09
6.5
92,525,000 (1,332,117) 91,192,883
30,000,000 (687,008) 29,312,992
9.59 10.24
9.59 10.15
101,115,121 24,000,000 125,115,121 216,308,004
101,256,424 25,000,000 126,256,424 155,569,416
11.10
8.25
9.35 9.18
1,008,149
-
1,008,149 1 008 149 1,008,149
-
4,301,172 -
10,000,000 15,000,000
4,301,172 4,301,172
467,800 25,467,800 25,467,800
Jumlah Dik i: Dikurangi Cadangan kerugian Penurunan Nilai
221,617,325
181,037,216
(305,094)
(305,094)
Jumlah - Bersih
221,312,231
180,732,122
Jangka Waktu Efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Sertifikat Bank Indonesia Obligasi
30 Sept 2011
31 Des 2010
≥ 270 hari > 12 bulan
≥ 90 hari > 12 bulan
27
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi adalah sebagai berikut : Peringkat 30 Sept 2011 31 Des 2010 Obligasi Pemerintah Badan Usaha Milik Negara Obligasi Jasa Marga JORR I thn 2003 Obligasi Jasa Marga JORR II thn 2005 tranche A Obligasi Jasa Marga JORR II thn 2005 tranche B Obligasi Jasa Marga JORR II thn 2006 tranche C PT Telekomunikasi T l k ik i Indonesia I d i Tbk Perusahaan Lainnya PT Bank NISP PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Indosat Tbk PT AXL Axiata Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Lautan Luas Tbk PT Astra Sedaya Finance BFI Finance Jumlah Obligasi Efek Lainnya Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Efek Lainnya
Jumlah 30 Sept 2011 31 Des 2010
BB+ IdAAA IdAAA IdAAA IdAAA
idAA idAA idAA idAA IdAAA
idA+
104,942,867
111,224,298
242,577 69,255 69,255 92,339 -
242,577 69,255 69,255 92,339 5 025 000 5,025,000
1,008,149 idAA+ idAA+ idAAidAA idAidAA-
idAA+ idAAidAA+ idA-
5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
idAA+
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan nilai Jumlah - Bersih
10,001,500 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000
4,000,000 130,424,441
151,724,224
91,192,883 91,192,883
29,312,992 29,312,992
221,617,325 (305,094) 221,312,230
181,037,216 (305,094) 180,732,122
Nilai wajar dari efek-efek yang diperdagangkan dan biaya perolehan setelah amortisasi diskonto atau premium dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Jenis Efek
≤1 bulan Rp
>1-3 bulan Rp
>3-12 bulan Rp
Diperdagangkan Nilai Wajar
-
-
Tersedia untuk Dijual j Nilai Wajar
-
-
>1-5tahun Rp
4,301,172 -
>5 tahun Rp
Jumlah Rp
-
-
4,301,172
-
1,008,149
1,008,149
Dimiliki Hingga Jatuh tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi
4,000,000
61,290,871
39,902,012
15,242,577
95,872,544
216,308,004
Jumlah
4,000,000
61,290,871
44,203,184
15,242,577
96,880,693
221,617,325
31 Des 2010 Jenis Efek
≤1 bulan Rp
>1-3 bulan Rp
Diperdagangkan Nilai Wajar
-
Dimiliki Hingga Jatuh tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi Jumlah
-
>3-12 bulan Rp -
25,467,800
>5 tahun Rp
Jumlah Rp -
25,467,800
5,000,000
29,312,992
25,242,577
96,013,847
155,569,416
5,000,000
29,312,992
50,710,377
96,013,847
181,037,216
Kolektibilitas efek-efek adalah lancar per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 Sept 2011 Lancar Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
>1-5tahun Rp
31 Des 2010
221,617,325
181,037,216
(305,094) 221,312,231
(305,094) 180,732,122
28
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Rp Saldo Awal Tahun Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) Pembentukan selama Tahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo akhir Periode
305,094 305,094
31 Des 2010 Rp 355,899 (101,165) 401,674 (351,314) 305,094
Sesuai PSAK 50 & 55 bahwa tidak perlu melakukan pembentukan cadangan penghapusan sepanjang tidak terdapat impairment. Saldo awal tahun merupakan sisa cadangan penyisihan tahun sebelumnya.
9.
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual kembali 30 Sept 2011
Surat Utang Negara Jumlah
Tingkat Ti k Bunga B (%)
Jangka Waktu J k W k
6.04
≤ 90 hari
Tingkat Bunga (%)
Jangka Waktu
6.20 6.08
≤ 60 hari ≤ 60 hari
Jumlah J l h Rp 366,097,260 366,097,260
31 Des 2010
Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
Jumlah Rp 5,676,436 37,267,494 42,943,931
Per 30 September 2011, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut : 30 Sept p 2011 Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali surat utang Negara Jumlah
≤1 bulan Rp
>1-3 bulan Rp
161,271,650 161,271,650
>3-12 bulan Rp
204,825,610 204,825,610
Jumlah Rp -
366,097,260 366,097,260
31 Des 2010 Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali surat utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
≤1 bulan bu a Rp
>1-3 bulan 3 bu a Rp
18,653,718 18,653,718
5,676,436 18,613,776 24,290,213
29
>3-12 bulan 3 bu a Rp
Jumlah Ju a Rp -
5,676,436 37,267,494 42,943,931
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. Kredit yang Diberikan a.
Berdasarkan Jenis, Mata uang, dan kualitas Kredit 30 Sept 2011
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal kerja Konsumsi Investasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah j Modal kerja Konsumsi Eksport Investasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Investasi Sindikasi Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Jumlah
Tidak Mengalami Penurunan Nilai Rp
Mengalami Penurunan Nilai Rp
13,841,471 4,804,660 2,153,669 3,554,098
-
13,841,471 4,804,660 2,153,669 3,554,098
46,587,000 70,940,898
-
46,587,000 70,940,898
, , 689,246,994 727,039,226 2,582,937 221,763,860 3,054,444
, , 6,155,885 9,335,911 7,531,658 -
, , 695,402,879 736,375,138 2,582,937 229,295,518 3,054,444
33,674,078 7,823,616 43,447,267
-
33,674,078 7,823,616 43,447,267
1,720,445 441,487 1,730,794,354 1,801,735,253
23,023,454 23,023,454
1,720,445 441,487 1,753,817,809 1,824,758,707
(16,104,192) 1,785,631,061
(2,031,394) 20,992,060
(18,135,586) 1,806,623,121
Rp
31 Des 2010 Tidak Mengalami Penurunan Nilai Rp
Mengalami Penurunan Nilai Rp
40,356,594 6,477,014 , , 3,124,104 75,323,600 125,281,312
-
Jumlah Rp
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal kerja Konsumsi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Sub Jumlah
30
40,356,594 6,477,014 , , 3,124,104 75,323,600 125,281,312
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
g Pihak Ketiga Rupiah Modal kerja Konsumsi Investasi Sindikasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Investasi Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
606,885,180 596,802,444 240,878,260 16,628,571 2,623,486 49,079,934 8,893,846 16,557,649 782,929 1,539,132,298 1,664,413,610
18,196,937 7,547,176 9,599,691 35,343,805 35,343,805
(14,554,133)
(2,896,684)
1,649,859,477
32,447,121
625,082,118 604,349,620 250,477,951 16,628,571 2,623,486 49,079,934 8,893,846 16,557,649 782,929 1,574,476,103 1,699,757,415 (17,450,816) 1,682,306,598
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan bank Indonesia. 30 Sept 2011 Lancar Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal kerja Konsumsi Investasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal kerja Sub Jumlah g Pihak Ketiga Rupiah Modal kerja Konsumsi Investasi Ekspor Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Investasi Si dik i Sindikasi Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
13,841,471 4,804,660 2,153,669 3,554,098
Perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
-
-
-
13,841,471 4,804,660 2,153,669 3,554,098
46,587,000 70,940,898
-
-
46,587,000 70,940,898
674,756,525 710,809,164 217,987,874 2,582,937 3,054,444
14,490,469 16,230,063 3,775,985 -
1,358,780 1,238,895 -
229,389 520,306 437,379 -
4,567,716 7,576,710 7,094,279 -
695,402,879 736,375,138 229,295,518 2,582,937 3,054,444
33,674,078 7,823,616 43 447 267 43,447,267
-
-
-
-
33,674,078 7,823,616 43 447 267 43,447,267
1,720,445 137,329 1,695,993,679 1,766,934,578
304,158 34,800,675 34,800,675
2,597,675 2,597,675
1,187,074 1,187,074
19,238,706 19,238,706
1,720,445 441,487 1,753,817,809 1,824,758,707
(15,893,828) 1 751 040 749 1,751,040,749
(210,363)
(75,033)
34 590 312 34,590,312
2 522 641 2,522,641
31
(84,031) 1 103 043 1,103,043
(1,872,330) 17 366 375 17,366,375
(18,135,586) 1 806 623 121 1,806,623,121
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Des 2010 Lancar Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Modal kerja Konsumsi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal kerja Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Modal kerja Konsumsi Investasi Sindikasi Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Investasi Dolar Singapura Modal Kerja Investasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian P Penurunan Nil Nilaii Jumlah - Bersih
b.
40,356,594 6,477,014 3,124,104
Perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
-
-
-
40,356,594 6,477,014 3,124,104
75 323 600 75,323,600 125,281,312
-
-
75 323 600 75,323,600 125,281,312
594,772,736 576,997,231 235,454,936 16,628,571 2,623,486
12,112,444 19,805,213 5,423,324 -
261,584 526,809 -
6,472,480 874,656 -
11,462,873 6,145,712 9,599,691 -
625,082,118 604,349,620 250,477,951 16,628,571 2,623,486
49,079,934 8,893,846
-
-
-
-
49,079,934 8,893,846
16,429,661 410,995 1,501,291,396 1,626,572,708
127,987 371,934 37,840,902 37,840,902
788,393 788,393
7,347,135 7,347,135
27,208,276 27,208,276
16,557,649 782,929 1,574,476,103 1,699,757,415
(14 430 733) (14,430,733) 1,612,141,975
(123 400) (123,400)
(21 906) (21,906)
37,717,502
766,487
(83 026) (83,026) 7,264,109
Berdasarkan Sektor Ekonomi 30 Sept 2011
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran & Hotel Industri Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Perdagangan, Restoran & Hotel Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran & Hotel Industri Jasa Sosial Masyarakat y Listrik, Gas dan Air Pengangkutan,komunikasi Pertanian, perburuan Konstruksi Pertambangan Lain-lain
Jumlah
Tidak Mengalami Penurunan Nilai Rp
Mengalami Penurunan Nilai Rp
7,095,780 3,145,024 5,000,000 754,337 8,358,758
-
7,095,780 3,145,024 5,000,000 754,337 8,358,758
2,637,000 43,950,000 70,940,898
-
2,637,000 43,950,000 70,940,898
87,087,037 323,968,810 170,706,660 116,237,894 , , 153,550 28,157,415 60,698,632 109,011,235 17,572,559 730,093,670
252,486 3,841,591 855,848 5,601,865 , , 371,671 1,444,139 1,319,943 9,335,911
87,339,523 327,810,400 171,562,508 121,839,759 , , 153,550 28,529,086 62,142,770 110,331,178 17,572,559 739,429,582
32
Rp
(2 791 752) (2,791,752) 24,416,525
(17 450 816) (17,450,816) 1,682,306,598
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dolar Amerika Serikat Pengangkutan, Pergudangan Pertanian, perburuan Konstruksi Industri Jasa Dolar Singapura Jasa Perdagangan, Restoran & Hotel Industri Konstruksi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
21,100,502 8,753,497 7,823,616 3,820,079 43,447,267
-
21,100,502 8,753,497 7,823,616 3,820,079 43,447,267
304,158 137,329 21,463 1,698,982 , , 1,730,794,354 1,801,735,253
23,023,454 23,023,454
304,158 137,329 21,463 1,698,982 , , 1,753,817,809 1,824,758,707
(16,104,192)
(2,031,394)
1,785,631,061
20,992,060
(18,135,586) 1,806,623,121
31 Des 2010
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran & Hotel Industri Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Perdagangan, Restoran & Hotel Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran & Hotel Industri Jasa Sosial Masyarakat Listrik, Gas dan Air Pengangkutan,komunikasi Pertanian, perburuan Konstruksi Pertambangan Lain-lain Dolar Amerika Serikat Industri Perdagangan, Restoran & Hotel Pengangkutan, Pergudangan Pertanian, perburuan Konstruksi Dolar Singapura Jasa Sosial Masyarakat Perdagangan, Restoran & Hotel Industri Konstruksi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Jumlah
Tidak Mengalami Penurunan Nilai Rp
Mengalami Penurunan Nilai Rp
31,226,100 3,274,485 5,000,000 856,009 9,601,118
-
31,226,100 3,274,485 5,000,000 856,009 9,601,118
30,273,600 45,050,000 125,281,312
-
30,273,600 45,050,000 125,281,312
107,870,922 358,359,792 163,051,884 59,750,808 348,016 34,813,244 60,572,754 58,793,986 20,830,605 599,425,930
6,509,461 555,077 101,780 6,393,621
7,547,176
114,380,383 358,914,869 163,153,664 66,144,428 348,016 35,025,517 60,572,754 72,818,402 20,830,605 606,973,106
450,500 18,020,000 21,629,346 8,980,088 8,893,846
-
450,500 18,020,000 21,629,346 8,980,088 8,893,846
1,752,577 1,036,299 127,987 14,423,714 1,539,132,298 1,664,413,610
35,343,805 35,343,805
1,752,577 1,036,299 127,987 14,423,714 1,574,476,103 1,699,757,415
(14,554,133) 1,649,859,477
(2,896,684) 32,447,121
(17,450,816) 1,682,306,598
212,273 14,024,416
33
Rp
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Sept 2011 Lancar Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran Industri Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Perdagangan, Restoran Sub Jumlah
Perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
7,095,780 3,145,024 5,000,000 754,337 8,358,758
-
-
-
-
2,637,000 43,950,000 70,940,898
-
-
-
-
85,222,244 314,658,917 167,450,986 114,105,657 153,550 26,878,143 60,359,361 108,925,919 17,572,559 713,863,608
1,864,793 9,309,893 3,255,674 2,132,237 1,279,271 339,271 85,316 16,230,063
1,062,800 295,979 1,238,895
507,684 159,084 520,306
252,486 2,271,106 559,868 5,601,865 212,588 1,444,139 1,319,943 7,576,710
21,100,502 8,753,497
-
-
-
-
87,339,523 327,810,400 171,562,508 121,839,759 153,550 28,529,086 62,142,770 110,331,178 17,572,559 739,429,582 21,100,502 8,753,497
7,823,616 3,820,079
-
-
-
-
7,823,616 3,820,079
43,447,267
-
-
-
-
43,447,267
137,329 21,463 1,698,982 1,695,993,679
304,158 34,800,675
2,597,675
1,187,074
19,238,706
304,158 137,329 21,463 1,698,982 1,753,817,809
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1,766,934,578
34,800,675
2,597,675
1,187,074
19,238,706
1,824,758,707
Jumlah - Bersih
1,751,040,749
Pihak Ketiga Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran Industri Jasa Sosial Masyarakat Listrik, Gas dan Air Pengangkutan,komunika Pertanian, perburuan Konstruksi Pertambangan Lain-lain Dolar Amerika Serikat Pengangkutan, Perguda Pertanian, perburuan Konstruksi Industri Jasa Dolar Singapura Jasa Perdagangan, Restoran Industri Konstruksi Sub Jumlah
(15,893,828)
(210,363)
(75,033)
34,590,312
2,522,641
(84,031) 1,103,043
(1,872,330) 17,366,375
7,095,780 3,145,024 5,000,000 754,337 8,358,758 2,637,000 43,950,000 70,940,898
(18,135,586) 1,806,623,121
31 Des 2010 Lancar Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran Industri Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jasa Perdagangan, Restoran Sub Jumlah
Perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
31,226,100 3,274,485 5,000,000 856,009 9,601,118
-
-
-
-
30,273,600 45,050,000
-
-
-
-
125,281,312
-
-
-
-
34
31,226,100 3,274,485 5,000,000 856,009 9,601,118 30,273,600 45,050,000 125,281,312 -
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pihak Ketiga Rupiah Jasa Perdagangan, Restoran Industri Jasa Sosial Masyarakat Listrik, Gas dan Air Pengangkutan,komunika Pertanian, perburuan Konstruksi Pertambangan g Lain-lain Dolar Amerika Serikat Perdagangan, Restoran Industri Pengangkutan, Perguda Pertanian, perburuan Konstruksi Dolar Singapura Perdagangan, Restoran Industri Jasa Sosial Masyarakat Konstruksi Sub Jumlah
526,809
12,992 6,459,488 874,656
6,509,461 430,093 101,780 6,244,029 212,273 7,564,928 6,145,712
-
-
-
-
114,380,383 358,914,869 163,153,664 66,144,428 348,016 35,025,517 60,572,754 72,818,402 20,830,605 606,973,106 18,020,000 450,500 21,629,346 8,980,088 8,893,846
1,036,299 1,752,577 14,051,780 1,501,291,396
, 127,987 371,934 37,840,902
788,393
7,347,135
27,208,276
1,036,299 , 127,987 1,752,577 14,423,714 1,574,476,103
Jumlah
1,626,572,708
37,840,902
788,393
7,347,135
27,208,276
1,699,757,415
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(14,430,733) 1,612,141,975
(123,400) 37,717,502
(21,906) 766,487
(83,026) 7,264,109
(2,791,752) 24,416,525
(17,450,816) 1,682,306,598
c.
107,676,917 352,695,185 161,760,725 56,171,808 348,016 33,116,341 60,572,754 53,683,890 20,830,605 579,620,717
194,005 5,664,607 1,291,159 3,578,999 1,696,902 5,110,096 19,805,213
18,020,000 450,500 21,629,346 8,980,088 8,893,846
111,993 149,591 -
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit
Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1-3 1 3 Tahun > 3-5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah
31 Des 2010 Rp
651,919,010 550 278 660 550,278,660 266,540,882 222,326,262 1,691,064,814
587,609,110 457,751,434 457 751 434 251,948,276 251,810,638 1,549,119,457
80,261,078 43,447,267 7,823,616 131,531,961
124,403,534 8,893,846 133,297,380
Dolar Singapura ≤ 1 Tahun > 1-3 Tahun > 3-5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1,698,982 108,709 354,241 2,161,932 1,824,758,707 (18,135,586)
2,377,881 14,139,605 370,436 452,654 17,340,577 1,699,757,415 (17,450,816)
Jumlah-Bersih
1,806,623,121
1,682,306,598
Dolar Amerika Serikat ≤ 1 Tahun > 1-3 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah
35
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo
Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut :
30 Sept 2011 Rp Rupiah Telah Jatuh Tempo ≤ 1 Tahun > 1-3 Tahun > 3-5 3 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah
31 Des 2010 Rp
8,248,708 682,477,031 596,824,914 225 329 933 225,329,933 178,184,229 1,691,064,814
21,674,785 586,902,431 526,032,961 204 601 041 204,601,041 209,908,240 1,549,119,457
80,261,078 43,447,267 7,823,616 131,531,961
124,403,534 8,893,846 133,297,380
Dolar Singapura ≤ 1 Tahun > 1-3 Tahun > 3-5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1,720,445 137,329 304,158 2,161,932 1,824,758,707 (18,135,586)
16,645,474 323,170 371,934 17,340,577 1,699,757,415 (17,450,816)
Jumlah-Bersih
1,806,623,121
1,682,306,598
Dolar Amerika Serikat ≤ 1 Tahun > 1-3 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah
e.
Kisaran Suku Bunga Kredit
Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
30 Sept 2011 Rp
31 Des 2010 Rp
13 % - 15 % 6%-7% 6%-7%
13,31% 3,63% 3,63%
Berdasarkan klasifikasi kredit yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Portofolio Kredit yang Diberikan Jumlah Kredit yang Diberikan (%) Rp Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
96.83% 1.91% 0.14% 0.07% 1.05%
1,766,934,578 34,800,675 , , 2,597,675 1,187,074 19,238,706
100%
1,824,758,707
Penyisihan Kerugian Total 15,893,828 210,363 , 75,033 84,031 1,872,330 18,135,586
36
31 Des 2010 Portofolio Kredit yang Diberikan Jumlah Kredit yang Diberikan (%) Rp
Penyisihan Kerugian Total
95.69% 2.23% 0.05% 0.43% 1.60%
1,626,572,708 37,840,902 , , 788,393 7,347,135 27,208,276
14,430,733 123,400 , 21,906 83,026 2,791,752
100%
1,699,757,415
17,450,816
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f.
Ikhtisar Kredit Bermasalah 30 Sept 2011 Kredit Minimum Bermasalah Penyisihan
Rupiah: Jasa Perdagangan Industri Jasa Sosial Masyarakat Pertanian, perburuan Pengangkutan komunika Pengangkutan,komunika Konstruksi Lain-lain Jumlah
g.
252,486 3,841,591 855,848 5,601,865 1,444,139 371 671 371,671 1,319,943 9,335,911 23,023,454
31 Des 2010 Kredit Minimum Bermasalah Penyisihan
22,277 338,949 75,513 494,261 127,419 32 793 32,793 116,461 823,722 2,031,394
6,509,461 555,077 101,780 6,393,621 212 273 212,273 14,024,416 7,547,176 35,343,805
533,498 45,493 8,342 524,004 17 397 17,397 1,149,404 618,546 2,896,684
Perubahan dalam Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit 30 Sept 2011 Rp
Saldo Awal Tahun Pembentukan selama Tahun Berjalan Penyesuaian Saldo awal sehubungan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) Pemulihan selama Tahun Berjalan Penerimaan Kembali Kredit yang Dihapuskan dalam Tahun Berjalan Penghapusan dalam Tahun Berjalan
17,450,816 486,488
31 Des 2010 Rp 15,376,804 12,455,459
151,215
2,327,780 (2,395,728)
618,829 (571,762)
250,000 (10,563,499)
18,135,586
17,450,816
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 17.249.780,- dan Rp 16.415.852,- dan masing-masing persentase pemenuhannya adalah sebesar 105,14% dan 106,30%
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan
h.
Informasi lainnya
1.
Kredit yang dijaminkan kepada pihak ketiga Jumlah kredit yang dijamin oleh pihak ketiga per 30 September 2011 sebesar Rp 76.375.098,- atau sebesar 4,19% dari jumlah kredit, sedangkan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 262.858.770 atau sebesar 15,46% dari jumlah kredit. Deposito yang Dijaminkan Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 342.110.816,- dan Rp. 355.112.051,Jumlah kredit yang dijaminkan dengan deposito berjangka per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 298.379.151,- dan Rp 290.892.305,Kredit sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Bagian
2.
3.
4. 5.
Bank dalam kredit sindikasi pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 43.447.267,- dan Rp. 16.628.571,Kredit yang Direstrukturisasi Kredit yang direstruksturisasi pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 14.979.597,- dan Rp 28.541.248,Batas Maksimum Pemberian Kredit Pada periode yang berakhir pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas maksimum Pemberian kredit (BMPK)
37
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. Properti dan Peralatan 30 Sept 2011 Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Gedung Inventaris kantor Kendaraan Aset Sewa Pembiayaan Akumulasi Penyusutan Gedung Inventaris kantor Kendaraan Aset Sewa Pembiayaan Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi (4,255,069) -
Saldo Akhir
17,101,997 14,004,134 37,113,300 10,900,657 96,124 79 216 212 79,216,212
3,932,264 1,398,619 5 330 883 5,330,883
(6,328,164) (4,437,548) 3,797,936 (337,137) (96,124) (7 401 037) (7,401,037)
(4 255 069) (4,255,069)
10,773,833 9,566,586 40,588,431 11,962,139 72 890 989 72,890,989
8,516,465 28,385,607 7,328,511 24,031 44,254,614
303,368 5,646,529 864,397 6,814,293
(1,871,294) 3,358,118 (310,980) (24,031) 1,151,813
(3,666,218) (3,666,218)
6,948,538 33,724,035 7,881,928 48,554,501
34,961,598
24,336,488
31 Des 2010 Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Gedung Inventaris kantor Kendaraan Aset Sewa Pembiayaan Akumulasi Penyusutan Gedung Inventaris kantor Kendaraan Aset Sewa Pembiayaan Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
17,101,997 14,801,634 32,935,682 12,972,606 1 929 269 1,929,269 79,741,189
2,333,052 856,651 96 124 96,124 3,285,827
(797,500) (84,704) (2,928,600) (3,810,804)
1,929,269 (1 929 269) (1,929,269) -
17,101,997 14,004,134 37,113,300 10,900,657 96 124 96,124 79,216,212
7,976,609 24,613,987 7,094,379 986,942 40,671,917
596,712 2,728,690 1,647,593 161,454 5,134,449
(56,856) (81,435) (1,413,461) (1,551,752)
1,124,364 (1,124,364) -
8,516,465 28,385,607 7,328,511 24,031 44,254,614
39,069,272
34,961,598
12. Aset Tidak Berwujud 30 Sept 2011 Saldo Awal Harga Perolehan Perangkat Lunak Li i Lisensi Akumulasi Amortisasi Perangkat Lunak Lisensi Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
1,031,847 507 188 507,188 1,539,035
2,422,852 2,422,852
-
281,331 375,743 657,074
2,191,257 416,226 2,607,483
-
881,961
Reklasifikasi 4,255,069
Saldo Akhir
-
4,255,069
7,709,768 507 188 507,188 8,216,956
-
3,666,218 3,666,218
6,138,806 791,968 6,930,775 1,286,181
38
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Des 2010 Saldo Awal Harga Perolehan Perangkat Lunak Lisensi Akumulasi Amortisasi Perangkat Lunak Lisensi Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi -
780,856 507,188 1,288,044
250,991 250,991
-
206,045 183,286 389,331
75,286 192,457 267,742
-
-
Saldo Akhir
-
1,031,847 507,188 1,539,035
-
281,331 375,743 657,074
-
898,713
881,961
13. Agunan Yang Diambil Alih Beberapa kredit yang diberikan oleh Bank harus direstrukturisasi atau dihapusbukukan atau diambil alih agunannya. Agunan yang diambil alih untuk penyelesaian kredit dicatat dalam akun "Agunan yang iambil Alih" (AYDA). Rincian agunan yang diambil alih berdasarkan nama nasabahnya adalah sebagai berikut : 31 Des 2010 No
Debitur
1 PT Dadifa Niaga Mas 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Adriano Margo Hendra Jaya PT Sewu Agro Lestari CV Dahan Mas PT Hawai Abadi Sentosa PT Dharmala Intiland Lubuk Jantan PT Yuda Wira Perkasa Lim Kim Tjiang PT Espro Batam Lain-lain (Masing(masing < Rp 1M)
Jenis Agunan Tanah & Bangunan Mesin& Peralatan Tanah & Bangunan Tanah Apartemen Tanah Tanah & Bangunan Tanah Tanah & Bangunan Tanah Tanah & Bangunan Tanah & Bangunan
Nilai Awal Perolehan
Jumlah Unit 1 1 5 1 3 2 2 26 1 2 2 1
6,433,467 3,724,589 3,569,425 2,621,599 2,448,960 2,088,250 1,880,197 1,813,604 1,636,372 1,199,109 -
J l h Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
Penambahan
Pengurangan -
9,705,214
Nilai Akhir Perolehan
(1,000,000)
5,433,467
(3,724,589) (625,000) (1,000) (1,600,000) (9,705,214)
3,569,425 1,996,599 2,447,960 488,250 1,880,197 1,813,604 1,636,372 1,199,109 -
9,875,653
700,000
(1,624,844)
8,950,809
37 291 225 37,291,225
10 405 214 10,405,214
(18 280 647) (18,280,647)
29 415 792 29,415,792
(11,906,663)
(10,857,157)
25,384,561
18,558,635
Kolektibilitas AYDA adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Lancar Kurang Lancar Diragukan Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian Jumlah - Bersih
31 Des 2010 -
700,000 10,458,719 18,257,073 29,415,792 (10,857,157) 18,558,635
Perubahan dalam penyisihan kerugian AYDA adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Saldo Awal Tahun Pembentukan selama ahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
31 Des 2010 -
11,906,663 (1,049,506) 10,857,157
Pada tanggal 31 Maret 2011 seluruh AYDA telah dijual dan sisa penyisihan penghapusan aset non produktif telah direklasifikasikan ke CKPN aset produktif sebesar Rp 151.215,-
39
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. Pendapatan yang Masih Harus Diterima 30 Sept 2011 Rp Bunga Kredit yang Diberikan Bunga Efek-efek Bunga Penempatan pada Bank Lain Jumlah
31 Des 2010 Rp
11,823,390 1,815,405 17,250
11,842,578 3,659,430 100
13,656,044
15,502,108
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan akrual atas pendapatan bunga kredit performing , pendapatan bunga efek-efek, serta pendapatan bunga penempatan pada bank lain lain.
15. Biaya Dibayar Dimuka 30 Sept 2011 Rp
31 Des 2010 Rp
Sewa Asuransi Perbaikan dan P Pemeliharaan P b ik d lih Lain-lain
17,008,393 1,267,418 313,875 313 875 1,536,583
6,648,521 97,929 442,814 442 814 691,356
Jumlah
20,126,269
7,880,620
16. Aset Lain-lain 30 S Septt 2011 Rp Perbaikan Sewa Pembukaan Cabang Baru Alat Tulis dan Barang Cetakan Beban Perkara Beban Ditangguhkan Tolakan Kliring Penampungan biaya Right Issue Tagihan Transaksi Derivatif Lain-lain Jumlah
31 D Des 2010 Rp
7,440,880 914,182 160,300 181,383 2,037,754 1,627,500 4,077,070 16,439,070
6,517,398 5,589,052 1,102,845 509,233 202,778 1,035,133 978,735 15,935,175
Perbaikan sewa merupakan dana yang dikeluarkan oleh masing-masing cabang untuk biaya perbaikan dan renovasi atas gedung yang disewa. Dana yang dikeluarkan diakui sebagai perbaikan sewa dan kemudian diamortisasi sesuai dengan masa sewa bangunan. Sedangkan biaya penyusutannya dibukukan pada akun Depresiasi Beban yang Ditangguhkan.
17. Kewajiban Segera 30 Sept 2011 Rp Transfer Bunga yang Masih Masih Harus Dibayar Rekening Penampungan Lain-lain Jumlah
31 Des 2010 Rp
2,984,290 756,996 2,050,306 258,120 6,049,711
1,316,892 500,472 1,732,649 140,985 3,690,997
Titipan dana nasabah merupakan pengiriman dana (transfer) dari satu pihak kepada pihak lainnya melalui Bank sebagai perantara, perantara dimana pada tangal laporan, dana tersebut belum efektif diterima atau dikredit ke rekening penerima dana (beneficiary). Bunga masih harus dibayar merupakan beban bunga atas simpanan nasabah yang belum dikreditkan ke rekening nasabah. Rekening Penampungan merupakan pos penampungan sementara dana nasabah untuk pembayaran angsuran pinjaman yang segera akan jatuh tempo.
40
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. Simpanan Nasabah
Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
30 Sept 2011 Pihak Ketiga
Rp
Rp
Jumlah
Rp
Rupiah Giro Tabungan D Deposito it B Berjangka j k Sub Jumlah
1,205,939 1,824,846 47 821 050 47,821,050 50,851,835
276,290,756 688,272,763 1 412 879 441 1,412,879,441 2,377,442,960
277,496,695 690,097,609 1 460 700 491 1,460,700,491 2,428,294,795
Mata Uang Asing Giro Deposito Berjangka Sub jumlah Jumlah
10,060,875 17,726,767 27,787,642 78,639,477
54,276,001 179,651,773 233,927,773 2,611,370,733
64,336,875 197,378,540 261,715,415 2,690,010,210
Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
31 Des 2010 Pihak Ketiga
Rp
Rp
Jumlah
Rp
Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Sub Jumlah
28,093,518 1 713 707 1,713,707 119,683,327 149,490,552
259,276,242 532,156,743 532 156 743 1,091,856,974 1,883,289,959
287,369,759 533,870,451 533 870 451 1,211,540,301 2,032,780,511
10,868 5,359,664 5,370,531 154,861,083
129,821,523 204,345,213 334,166,736 2,217,456,696
129,832,391 209,704,877 339,537,268 2,372,317,779
Mata Uang Asing Giro Deposito Berjangka Sub jumlah Jumlah
a.
Giro terdiri dari : 30 Sept 2011 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Jumlah Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
31 Des 2010 Rp
1,205,939
28,093,518
10,060,875 11 266 814 11,266,814
10,868 28 104 385 28,104,385
276,290,756
259,276,242
54,276,001 330,566,757 341,833,571
129,821,523 389,097,765 417,202,150
2.12%
2.37%
0.25%
0.73%
41
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b.
Tabungan terdiri dari : 30 Sept 2011 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah
31 Des 2010 Rp
1,824,846
1,713,707
Sub Jumlah
1,824,846
1,713,707
Pihak Ketiga Rupiah Sub Jumlah J Jumlah l h
688,272,763 688,272,763 690 097 609 690,097,609
532,156,743 532,156,743 533 870 451 533,870,451
Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
c.
3.89%
3.75%
Deposito berjangka terdiri dari : 30 Sept 2011 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Pound Sterling Sub Jumlah Jumlah Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia Euro
31 Des 2010 Rp
47,821,050
119,683,327
17,726,767 65,547,817
5,359,664 125,042,990
1,412,879,441
1,091,856,974
137,442,901 38 646 275 38,646,275 2,100,692 1,058,734 403,172 1,592,531,214 1,658,079,031
204,345,213 1,296,202,187 1,421,245,178
7.54%
7.32%
1.46% 1 46% 1.46% 2.50% 0.25%
1.82% 1 82% 2.09% 2.50% 0.50%
Saldo deposito berjangka berdasarkan periodenya : 30 Sept 2011 Rp Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Deposito On call Sub Jumlah Mata uang asing 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Sub Jumlah Jumlah
31 Des 2010 Rp
1,089,101,489 273,765,916 64,997,420 20,124,956 12,710,710 1,460,700,491
995,019,678 168,937,463 24,796,167 19,472,627 3,314,366 1,211,540,301
189,774,379 7,604,160 197,378,540 1,658,079,031
196,653,048 12,773,595 219,307 , 58,927 209,704,877 1,421,245,178
42
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo : 30 Sept 2011 Rp
31 Des 2010 Rp
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Deposito On call Sub Jumlah
1,108,909,494 275,111,401 69,060,849 7,664,475 1 460 700 491 1,460,700,491
978,271,237 208,158,236 10,791,069 11,005,393 3,314,366 1 211 540 301 1,211,540,301
Mata uang asing 1 bulan 3 bulan 6 bulan Sub Jumlah Jumlah
176,465,283 20,867,529 197,378,540 1,658,079,031
184,682,215 24,803,355 219,307 209,704,877 1,421,245,178
19. Simpanan dari Bank Lain 30 Sept 2011 Rp Deposito Berjangka Deposito on Call Giro Jumlah
31 Des 2010 Rp
17,786,453 3,086,282 20,872,734
8,288,848 2,100,000 1,360,510 11,749,358
7.70% 0.00% 1.97%
7.83% 4.49% 2.08%
Tingkat Bunga Rata-rata Pertahun Deposito Berjangka Deposito on Call Giro
20. Hutang Pajak 30 Sept 2011 Rp Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) - Bunga Pasal 21 Pasal 23 - Jasa Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Jumlah
31 Des 2010 Rp
2,951,358 756,476 563,639 262,927 37,050 350 034 350,034 4,921,483
2,660,460 784,905 452,655 97,176 693,532 349 671 349,671 5,038,400
21. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan kerja Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
Kewajiban imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2010 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Ricky Leonard Jasatama, dan perhitungan aktuaris hanya dilakukan setiap akhir tahun, sehingga pada 30 September 2011 belum ada perhitungan keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui.
Jumlah kewajiban berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
43
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Sept 2011 Rp
31 Des 2010 Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui
4,858,423
11,606,052
-
(6,557,292)
Kewajiban yang Diakui di Neraca
4,858,423
5,048,760
Jumlah Kewajiban Diestimasi atas Imbalan kerja yang Diakui di Neraca per tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.858.423,- dan Rp. 5.048.760,-. Sedangkan perubahan pada kewajiban yang diakui sesuai Neraca adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Rp Saldo Awal Tahun
5,048,760
Beban Imbalan Kerja Periode Berjalan
3,774,990
Pembayaran Imbalan Kerja Saldo Akhir Periode
31 Des 2010 Rp 4,354,555 2,316,839
(3,965,327)
(1,622,634)
4,858,423
5,048,760
22. Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain 30 Sept 2011 Rp Beban yang Masih Harus Dibayar Macam-macam Hutang kepada Pihak ketiga S b idi B Subsidi Bunga Setoran Jaminan Sewa Pembiayaan Manfaat Jangka Pendek bagi Karyawan Taksiran Hutang Pajak Pasal 25 Kewajiban Transaksi Derivatif Lain-lain Jumlah
31 Des 2010 Rp
6,619,784 8,104,377 456 611 456,611 2,499,657 1,477,019 110,603 1,196,810 6,406,413 26,871,274
5,210,664 3,130,381 611 398 611,398 693,545 59,179 500,000 3,598,687 13,803,855
Beban yang masih harus dibayar merupakan cadangan beban bunga yang akan dibayar kepada Nasabah Per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, lain-lain merupakan saldo Penampungan asuransi notaris, Cadangan biaya promosi dan konsultan dan rekening kreditur pinjaman. Macam-macam hutang kepada pihak ketiga terdiri dari akrual atas biaya jasa yang dibayarkan Bank berkaitan dengan penggunaan jasa pihak ketiga dan penampungan sementara atas uang muka penjualan AYDA. Setoran Jaminan merupakan jaminan kepada pihak ketiga atas penerbitan letter of credit, safe deposit box dan bank garansi. Manfaat Jangka Pendek bagi Karyawan merupakan saldo cadangan THR/Bonus dan cadangan cuti Besar
23. Modal Saham Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sesuai dengan daftar pemegang saham Bank yang 30 Sept 2011 Ju a Sa Jumlah Saham a Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase P t Pemilikan
Jumlah
(%) Qatar National bank PT Adhi Tirta Mustika Lain-Lain (masing-masing dibawah 5%)
2,478,728 320,943 762,116
69.59% 9.01% 21.40%
619,682,008 80,235,818 190,529,054
Jumlah
3,561,787
100.00%
890,446,880
44
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Des 2010 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Adhi Tirta Mustika PT.Mallomo Lain-Lain (masing-masing dibawah 5%)
320,943 115,325 190,255
51.23% 18.41% 30.37%
80,235,818 28,831,356 47,563,764
Jumlah
626,524
100.00%
156,630,938
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 27 Desember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH No. 63 tanggal 27 Desember 2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.935.264 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham. setelah PUT II, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 3.561.788 lembar saham atau senilai Rp 890.446.880.
24. Agio Saham 30 Sept 2011 Rp Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
31 Des 2010 Rp
8,771,333 (28,229,077) (19,457,745)
8,771,333 (2,666,734) 6,104,599
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH No. 85 tanggal 26 Juni 2009, Bank mengadakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 125.305 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 320 per saham. Penerbitan tersebut menghasilkan agio saham sebesar Rp 8.771.333 Penambahan beban emisi saham sebesar Rp 25.562.343 pada tahun 2011 dikarenakan penerbitan saham baru lewat PUT II
25. Cadangan Umum Cadangan umum merupakan cadangan laba yang dibentuk Bank sesuai dengan pasal 70 Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pada tahun 2010, Bank menyisihkan cadangan tambahan sebesar Rp 363.706,- ditahun 2010 berdasarkan Rapat Umum Pemegang saham tanggal 24 Juni 2011 sehingga cadangan seluruhnya menjadi Rp. 2.540.382,Pada tahun 2009, Bank menyisihkan cadangan tambahan sebesar Rp 1.196.502,- ditahun 2010 berdasarkan Rapat umum Pemegang Saham tanggal 24 J i 2010 sehingga Juni hi cadangan d seluruhnya l h menjadi j di R Rp 2 2.176.675,176 675
26. Taksiran Pajak Tabel berikut menjelaskan taksiran pajak atas laba tahun berjalan per 30 September 2011 dan 2010 30 Sept 2011 Rp Laba Tahun Berjalan Taksiran Pajak pasal 25 = 15.191.644 x 25% = 4.403.176 : 9 x 12 x 25% Jumlah
30 Sept 2010 Rp
15,191,644
4,403,176
(3,797,911) 11,393,733
(1,467,725) 2,935,451
Berikut dijelaskan taksiran pajak penghasilan terkait atas pendapatan komprehensif lain per 30 September 2011 dan 2010 30 Sept 2011 Rp Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan Taksiran Pajak pasal 25 = 8.149 x 25% Jumlah
30 Sept 2010 Rp
8,149
0
(2,037) 6,112
-
Total Taksiran Pajak Penghasilan Dikurangi :
3,799,948
1,467,725
kredit Pajak Pph Pasal 25
3,689,345
1,451,294
110,603
16,431
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan
45
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. Pendapatan Bunga 30 Sept 2011 Rp Rupiah Penempatan dan Giro Pada Bank Lain Penempatan dan Giro pada BI Call Money Efek-efek Kredit yang Diberikan Lainnya y Sub Jumlah Mata Uang Asing Penempatan dan Giro Pada Bank Lain Penempatan dan Giro pada BI Call Money Deposito Berjangka Kredit yang Diberikan Lainnya Sub Jumlah Jumlah
30 Sept 2010 Rp
37,251,467 2,272,582 26,168,038 146,430,099 84,940 212,207,127
37 1,832,797 1,907,084 18,405,839 143,032,169 67,075 165,245,001
34,653 27,619 2,576,052 2,638,325 214,845,451
20,395 426 34,169 3,177,707 3,232,698 168,477,699
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing masing-masing sebesar Rp 1.638.067,- dan Rp 1.881.833,- atau merupakan 1,18% dan 1,66% dari seluruh pendapatan bunga kredit untuk periode yang berakhir 30 September 2011 dan 2010.
28. Beban Bunga 30 Sept 2011 Rp Rupiah Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Tabungan Giro Deposito On Call Simpanan dari Bank Lain Deposito Berjangka Giro Call Money S bJ Sub Jumlah l h Mata Uang Asing Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Lainnya Sub Jumlah Jumlah
30 Sept 2010 Rp
72,124,577 15,794,629 4,289,034 322,412
70,418,422 11,760,434 3,934,933 242,018
1,086,852 39,888 59,885
111,214 32,370 23,860
93 717 278 93,717,278
86 523 253 86,523,253
1,517,676 120,348 832 1,638,855
2,513,799 440,728 3,732 2,958,259
95,356,133
89,481,512
29. Pendapatan Fee dan Komisi 30 Sept 2011 Rp
30 Sept 2010 Rp
Bank Garansi Letter of Credit Tata Usaha Nasabah Save Deposits Box Transfer Asuransi Administrasi Kredit Lain-lain
91,108 46,753 1,956,308 279,300 797,019 212,692 1,084,729 409,776
263,444 64,385 1,878,006 263,650 719,228 223,620 514,120 408,922
Total
4,877,686
4,335,375
46
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. Pendapatan dari Transaksi Trading - Bersih 30 Sept 2011 Rp
30 Sept 2010 Rp
Pendapatan Bunga Kenaikan (Penurunan) Nilai Wajar Efek-efek Keuntungan (Kerugian) Penjualan Efek-efek Keuntungan (Kerugian) Transaksi Forex
1,271,664 112,011 791,206 218,548
4,767,652 519,040 1,089,600 200,900
Jumlah
2,393,428
6,577,192
31. Pendapatan Bersih dari Instrument Keuangan Lain yang Diukur melalui Laporan Laba/(Rugi) 30 Sept 2011 Rp Keuntungan (Kerugian) Transaksi Derivatif
432,590
Jumlah
432,590
30 Sept 2010 Rp 5,365 5,365
32. Pendapatan Operasional Lainnya - Lain-lain 30 Sept 2011 Rp Pendapatan Denda/Penalti Penjualan Buku Cek dan Giro Lain-lain J Jumlah l h
30 Sept 2010 Rp
393,010 123,312 756,712
317,436 128,781 706,208
1 273 034 1,273,034
1 152 426 1,152,426
33. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pembentukan cadangan Kerugian penurunan nilai terdiri dari : 30 Sept 2011 Rp Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Komitmen dan Kontinjensi Risiko Operasional Koreksi CKPN Jumlah
486,488 486,488
34. Beban Tenaga Kerja 30 Sept 2011 Rp
30 Sept 2010 Rp
Gaji Pokok THR/Bonus Pendidikan dan Pelatihan Tunjangan Jabatan Tunj. Cuti,Transport,Kehadiran & Konjungtur P Pengobatan b t Iuran THT Perusahaan Honorarium Komisaris Lembur Tenaga Kontrak Imbalan Kerja Lain-lain
30,883,658 9,770,652 1,793,475 3,484,368 3,184,214 1 041 266 1,041,266 940,579 1,058,515 269,041 4,149,792 3,774,990 310,146
22,243,775 5,623,261 1,826,954 1,253,622 438,605 879 858 879,858 653,506 501,550 255,445 3,841,579 2,100,000 185,262
Jumlah
60,660,695
39,803,416
47
30 Sept 2010 Rp 1,180,547 1 180 547 960,444 401,674 2,214,036 171,356 4,716,000 (1,494,660) 8,149,396
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. Beban Umum dan Administrasi 30 Sept 2011 Rp Iklan dan Promosi Asuransi Penyusutan Telepon, Telex dan Data Komunikasi Hukum Sewa Pemeliharaan dan Perbaikan Listrik, Air dan Gas Honorarium Tenaga Ahli Transportasi Beban Ditangguhkan Perlengkapan Kantor Pajak dan Perijinan Amortisasi Seragam Karyawan Lain-lain Jumlah
30 Sept 2010 Rp
10,675,443 3,972,347 5,500,182 3,341,652 566,284 , , 4,149,520 2,428,170 2,172,298 9,160,176 1,457,144 1,571,057 500,045 408,164 909,891 3,045 2,985,193 49,800,610
3,850,685 3,902,996 4,318,605 3,419,096 1,073,334 2,749,416 , , 2,530,856 2,156,331 2,007,161 1,483,525 1,299,181 434,632 3,952,885 199,052 253,332 2,243,585 35,874,669
36 Beban Fee dan Komisi 30 Sept 2011 Rp Administrasi dan Proses Warkat Transfer Transaksi ATM Total
30 Sept 2010 Rp
673,054 673 054 88,862 732,663
622,422 622 422 26,943 643,914
1,494,579
1,293,280
37. Beban Operasional Lainnya 30 Sept 2011 R Rp Iuran dan Sumbangan Entertainment Kompensasi Giro Smile Lain-lain Total
30 Sept 2010 R Rp
634,851 140,879 170,671 166,402
525,858 153,019 164,748 221,085
1,112,803
1,064,710
38. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 30 Sept 2011 Rp Pendapatan Sewa Keuntungan Penjualan Aset Tetap Keuntungan Selisih Kurs Keuntungan (Kerugian) Penjualan AYDA Lain-lain Lain lain Jumlah
30 Sept 2010 Rp
32,000 307,951 51,959 (621,599) 510,452 280,763
144,000 5,974 371,194 218,040 (1,217,106) (477,898)
48
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. Laba Bersih Per Saham Dasar 30 Sept 2011 Rp Laba Bersih sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk perhitungan Laba per Saham Dasar Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa untuk Perhitungan Laba Bersih per Saham Dasar Laba Bersih per Saham Dasar
30 Sept 2010 Rp
11,399,845
2,935,451
3,561,787
626,524
3.20
4.68
40. Sifat dan Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
30 S Septt 2011 Rp Efek-efek Untuk Tujuan Investasi PT Indosat Telekomunikasi Jumlah Persentase dari Total Efek untuk Investasi
31 D Des 2010 Rp
5,000,000 5,000,000
-
2.30%
-
30 Sept 2011 R Rp
31 Des 2010 R Rp
Kredit yang Diberikan PT Bosowa Berlian Motor PT Makasar Capital PT Kudamas Vasing PT Bosowa Resources PT Bosowa Multifinance Sadikin aksa Pejabat Eksekutif Bank PT Bosowa Investama PT Bumi Jasa Utama PT Bosowa Trading International PT Bosowa Corporindo PT Firna Bosowa Rally Team
43,950,000 5,000,000 4,942,111 4,804,660 3,554,098 2,637,000 2,153,669 1,999,000 1,146,024 754,337
50,050,000 27,570,600 6,391,979 4,834,120 5,077,019 4,524,099 22,703,000 3,274,485 856,009
Jumlah
70,940,898
125,281,312
Persentase dari Total Kredit
Si N b h Simpanan Nasabah Giro PT Bosowa Corporindo PT Bosowa Multifinance PT Bosowa Berlian Motor Ady Soemasto PT Mallomo PT Semen Bosowa Indonesia PT Bosowa Lloyd PT Semen Bosowa Maros PT Bosowa Management Indonesia PT Semen Bosowa Banyuwangi H.M Aksa Mahmud PT Bosowa Utama Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank PT Galuang Loanna Bosowa Lain-lain Dibawah Rp 200 juta
3.89%
7.37%
2,501,504 1,860,661 1,667,001 1,393,502 1,286,858 748,437 317,477 260 783 260,783 202,618 154,518 43,241
13,251,971 3,150,692 528,083 1,030,993 378,081 215,753 136,966 222,238
3,574 1,377 825,263
8,312,336 226,891 650,382
11,266,814
28,104,385
49
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tabungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Gatot Siswoyo Christopher Sumasto Yosep Solihin Yo Lain-lain Dibawah Rp 200 juta
Deposito PT Semen Bosowa Maros PT Makasar Capital H.M Aksa Mahmud PT Asuransi Bosowa Periskop H. Ramlah Aksa PT Bosowa Investama Sadikin Aksa Yosep Solihin Yo Lisa Widjaja Rusli Lie Cian/Fernieta Dewan Komisaris, Direksi dan P Pejabat D K i i Di k id j b t Eksekutif Bank Lain-lain Dibawah Rp 200 juta Jumlah Persentase dari Total Simpanan Nasabah
489,797 305,143 202,079 827,827
1,713,707 -
1,824,846
1,713,707
43,587,098 15,229,862 1,487,614 1,331,643 1,133,615 806,698 682,153 555,773 325,644
45,050,000 27,570,600 12,901,418 1,340,339 24,294,606 5,001,349 -
407,717
8,768,243 116,435
65,547,817 78,639,477
125,042,990 154,861,083
2.92%
6.53%
30 S Septt 2011 Rp
31 D Des 2010 Rp
Pendapatan Bunga PT Bosowa Berlian Motor PT Kudamas Vasing PT Bosowa Multifinance PT Bosowa Resources PT Bosowa Corporindo PT Bosowa Trading International PT Bosowa Investama PT Firna Bosowa Rally Team Bosowa Group PT Makasar Capital Sadikin Aksa PT Bumi Jasa Utama Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah Persentase dari Total Pendapatan Bunga
935,504 318,762 383,090 130,322 119,011 56,187 66,458 128,821 41,560 16,977
1,000,129 4,686,847 999,485 804,176 -
194,372
197,022
2 391 064 2,391,064
7 687 659 7,687,659
1.11%
4.56%
50
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
g Beban Bunga PT Semen Bosowa Maros H.M Aksa Mahmud Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank PT Bosowa Investama PT Makasar Capital Ady Soemasto Rusli Sadikin Aksa H. Ramlah Aksa Nurahfan A Santo Atirah Aksa Yosep Solihin Yo Penny Halim PT Bosowa Berlian Motor PT Semen Bosowa Banyuwangi PT Bosowa Corporindo PT Bosowa Utama PT Bosowa Multifinance Christoper Soemasto PT Galung Loanna Bosowa PT Asuransi Bosowa Periskop PT Bosowa Lloyd PT Mallomo PT Bosowa Tambang Indonesia PT Bosowa Management Indonesia PT Bosowa Resources Grup Bosowa Lainnya Jumlah Persentase dari Total Pendapatan Bunga
394,138 483,288
1,056,686 860,096
64,544 177,656 53,573 12,426 18,764 18,727 15,140 6,329 6,708 5,173 5,170 6,224 4,732 3,627 785 705 418 331 195 64 4,873
157,109 2,092,478 636,709 139,704 50,480 14,816 8,826 381
1,283,590
5,194,188
3,348 2,617 1,505 286 510 168,636
1.35%
5.80%
Sifat istimewa dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Perusahaan terkait, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen.
Pihak Hubungan Istimewa PT Kudamas Vasing
Sifat Hubungan Istimewa Afiliasi dengan Direktur Bank
PT Bosowa Berlian Motor
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Bosowa Investama
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Makasar Capital
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Semen Bosowa Maros
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Bosowa Multifinance
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Firna Bosowa Rally Team
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Bosowa Corporindo Sadikin Aksa
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Bosowa Lloyd
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
PT Bosowa Utama
Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
51
Transaksi Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Beban Bunga Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Beban Bunga Kredit yang Diberikan Beban Bunga Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Kredit yang Diberikan Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Beban Bunga Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga Beban Bunga
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pihak Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa
Transaksi
Ady Soemasto
Pemegang saham utama Bank
Gatot Siswoyo
Direktur Bank
Simpanan Nasabah
Yosep Solihin Yo
Direktur Bank
Simpanan Nasabah
Rusli
Direktur Bank
Simpanan Nasabah
Lie Cian/Fernieta
Pejabat Bank
Simpanan Nasabah
dosa Telekomunikasi e e o u as Indosat PT Semen Bosowa Banyuwangi PT Bumi Jasa Utama
Beban Bunga
g g saham dari p pemegang g g saham utama Bank Pemegang Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank Pemegang saham dari pemegang saham utama Bank
Beban Bunga Efek-efek e ee u untuk u Investasi es as Simpanan Nasabah Kredit yang Diberikan Pendapatan Bunga
41. Komitmen dan Kontinjensi Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam posisi laporan keuangan konsolidasian. Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Rp
31 Des 2010 Rp
Komitmen Tagihan Komitmen Pembelian Tunai Mata Uang Asing yang belum diselesaikan Liabilitias Komitmen Fasilitas Kredit kepada nasabah yang belum digunakan Penjualan Tunai Mata Uang Asing yang belum diselesaikan L/C yang Tidak Dapat Dibatalkan yang masih berjalan Jumlah Liabilities Komitmen Liabilitias Komitmen - Bersih
54,707,458
68,430,725
242,989,713 6,357,965 6,061,703 255,409,382 (200,701,924)
171,643,196 80,189,000 18,993,122 270,825,318 (202,394,594)
5,277,665
10,823,218
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian j Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi yang Diterbitkan
11,219,639
12,586,151
Kontinjensi - Bersih
(5,941,974)
(1,762,933)
(206,643,898)
(204,157,526)
Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, Bank telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi masing-masing sebesar Rp 142.673,- dan Rp 142.881,-
Perubahan dalam estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Rp Saldo Awal Tahun Penyisihan selama Periode Berjalan Pemulihan dalam Tahun Berjalan Saldo Akhir Periode
31 Des 2010 Rp
142,881
216,577
103
172,114
(208)
(245,810)
142,776
142,881
Penyisihan penghapusan terhadap komitmen dan kontijensi telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan komitmen dan kontijensi yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
52
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. Penggunaan Laba Tahun 2011 dan 2010 Berdasarkan Resume Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas No. 81 tanggal 27 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, Laba Bersih tahun buku 2010 sebesar Rp 1.212.352,- dimana Rp 363.706,- disisihkan sebagai cadangan dan sisanya akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Kedua Perseroan Terbatas No. 72 tanggal 24 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, Laba Bersih tahun buku 2009 sebesar Rp 3.988.339,- dimana Rp 1.196.520,- disisihkan sebagai cadangan dan sisanya akan dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
43. Manajemen Resiko Manajemen risiko yang efektif merupakan landasan untuk dapat menghasilkan keuntungan secara konsisten yang berkelanjutan dan oleh karenanya merupakan peran sentral dari manajemen keuangan dan operasional Bank. Risk Assessment Framework (RAF) yang Bank miliki, menetapkan pendekatan Bank terhadap manajemen risiko dan kerangka kontrol dimana risiko dikelola untuk memperoleh keseimbangan antara risiko dan pendapatan. p Risk Assessment Framework menetapkan : Prinsip-prinsip dan acuan-acuan yang digunakan dalam pengelolaan dan kontrol terhadap seluruh risiko serta untuk menginformasikan perilaku pada seluruh organisasi Kerangka dan bahasa yang sama digunakan untuk meningkatkan kesadaran atas proses manajemen risiko Penyediaan akuntabilitas dan tanggung jawab yang jelas untuk manajemen risiko Implementasi RAF menyediakan keuntungan bagi Bank antara lain : Pendekatan manajemen risiko yang terstruktur dan menyeluruh Transisi dari suatu manajemen risiko yang bersifat intuitif menjadi obyektif Memenuhi persyaratan-persyaratan Basel II Menetapkan suatu dasar untuk kepatuhan terhadap regulasi Memfasilitasi tata kelola yang kokoh dengan menyediakan kejelasan terhadap tanggung jawab dan akuntabilitas Meningkatkan proses manajemen risiko yang ada untuk menciptakan fokus dan disiplin Keseimbangan antara risiko dan pendapatan; risiko diambil sejalan dengan persyaratan-persyaratan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Isiko akan diambil untuk mendukungstrategi namun masih memenuhi risk appetite. Bank menghindari pengambilan risiko yang dapat menyebabkan kemungkinan kesulitan keuangan yang material terhadap Bank maupun para nasabah Tanggung jawab; merupakan tanggung jawab bagi seluruh karyawan yang memastikan pengambilan risiko dilakukan secara disiplin dan terfokus, terutama pada area yang menjadi wewenang karyawan, namun secara umum juga memastikan tingkat kesehatan Bank. Bank juga memiliki komitmen tanggung jawab sosial kepada nasabah dan pemegang saham dalam mengambil risiko untuk menghasilkan suatu keuntungan Akuntabilitas; risiko diambil hanya dalam batas kewenangan yang telah ditetapkan dan dengan infrastruktur dan sumber daya yang memadai. p Bank mengantisipasi g p p potensi terjadinya j y risiko dimasa datang g dan memastikan kesadaran terhadap p seluruh risiko yyang g telah terindentifikasi Antisipasi; -
Keuntungan kompetitif; Bank mencari keuntungan kompetitif melalui pengendalian risiko yang efektif dan efisien.
Manajemen risiko merupakan serangkaian aktifitas dimana melalui aktifitas tersebut. Bank mengelola dan mengoptimalkan keseimbangan antara profit risiko dan pendapatan Bank. Hal tersebut merupakan aktifitas Bank secara keseluruhan. Pendekatan manajemen risiko Bank dapat digolongkan ke dalam 6 (enam) proses manajemen risiko yang saling terkait : Perencanaan: menetapkan risk appetite sesuai dengan sasaran strategis Penginformasian: mengidentifikasi, mengukur dan memonitor seluruh risiko yang material Pengendalian: menetapkan parameter untuk menjaga kesesuaian profil risiko bank tetap berada dalam risk appetite Inisiasi: menata dan membukukan transaksi P ti l i b k antara t i ik d d t untuk t k memperoleh l hh b ik d Pengoptimalan: menyeimbangkan risiko dan pendapatan hasilil tterbaik: dan Pengkomunikasian: memperngaruhi, menterjemahkan, dan mendemontrasikan kepatuhan terhadap persyaratanpersyaratan pihak eksternal yang berkaitan dengan manajemen risiko Bank secara terus-menerus RAF dalam upaya mencapai manajemen risiko yang baik dan kerjasama yang erat antara fungsi manajemen risiko dan bisnis. Penanggung jawab utama dalam mengelola risiko secara efektif adalah Direksi dan Dewan Komisaris. Bertindak sesuai dengan kewenangan yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko melakukan kajian terhadap area risiko tertentu dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas Komite Manajemen Risiko dan Komite Aset dan Kewajiban ("ALCO"). Direksi menetapkan Direktur dan Pejabat Senior sebagai anggota komite Manajemen Risiko. Ketua dari komite Manajemen Risiko adalah Direktur Utama.
ALCO, dengan wewenang yang diberikan oleh direksi bertanggung jawab untuk memelihara rasio modal dengan pengelolaan neraca termasuk didalamnya pengelolaan likuiditas Bank. Anggota ALCO terdiri dari direksi dan pemimpin divisi.
53
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Divisi Manajemen Risiko melakukan beberapa aktivitas utama : 1. Mengkaji dan bilamana diperlukan menguji strategi bisnis, melakukan diskusi dengan unit bisnis/fungsional mengenai proses, kualitas aset dan transparansi dalam pengambilan keputusan 2. Secara independen mengendalikan proses manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan adanya disiplin dan konsistensi dalam standar risiko, kebijakan dan risk appetite 3. Memberikan informasi dan menguji strategi bisnis melakukan diskusi dan berbagai proses untuk mendorong kualitas, optimalisasi dan transparansi dalam kaitannya dengan pengambilan risiko 4. Memberi saran atas kerangka manajemen risiko, struktur produk dan transaksi dan dalam menilai serta mengukur risiko 5.
Memfasilitasi dan mengelola proses risiko yang bertujuan untuk memastikan efisiensi, efektivitas dan praktek operasional, dan
6.
g dengan g pihak y yang g berkepentingan g untuk menunjukkan j kepatuhan terhadap persyaratan y dalam kaitan dengan g manajemen j Mengkomunikasikan risiko
Stress testing dan skenario analisis digunakan untuk menilai kemampuan keuangan dan manajemen bank untuk terus beroperasi secara efektif pada kondisi perdagangan ekstrem yang mungkin terjadi. Kondisi tersebut dapat timbul dari faktor ekonomi, hukum, politik, lingkungan dan sosial.
Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis legal, atau adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank, atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat-syarat sahnya kontrak dan atau pengikatan agunan yang tidak sempurna. sempurna Bank selalu memastikan bahwa semua kegiatan dan hubungan antara Bank dengan pihak ketiga selalu didasarkan pada peraturan dan kondisi yang mampu melindungi kepentingan bank dari segi hukum. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif, kurangnya pemahaman atas produk yang dijual kepada nasabah, dokumen legal yang lemah, konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi risiko strategis bank: visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan, dan peluncuran produk baru. Pelaksanaan strategi, visi, misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas, maka Bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan . Bank selalu berupaya melakukan monitoring terhadap Key Performance Indicator (KPI) Bisnis dan Unit Support lainnya agar dapat tercapai target business plan . Risiko Reputasi Risiko reputasi antara lain dapat timbul dari pemberitaan negatif yang menyangkut operasional Bank, Bank atau persepsi negatif tentang Bank. Bank Faktor-faktor Faktor faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain: citra(image ), share price , dan konflik internal. salah satu upaya yang dilakukan bank untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan mengoptimalisasikan fungsi Unit Pengaduan Nasabah. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan nasabah Bank terkait dengan produk dan layanan Bank. selain itu salah satu kegiatan yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan pelatihan service excellence .
Risiko Kepatuhan Dalam rangka meningkatkan pengelolaan terhadap risiko kepatuhan, bank senantiasa memperkuat struktur organisasi dan jajaran Sumber Daya Manusia (SDM) melakukan penyempurnaan terhadap peraturan dan ketentuan-ketentuan (SDM), ketentuan ketentuan yang ada ada, seperti: Risiko kredit terkait dengan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Risiko Dasar terkait dengan Posisi Devisa Netto (PDN) Risiko Strategis, terkait dengan Ketentuan pada Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank Kesawan. Risiko lainnya yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit adalah memastikan bahwa kredit diberikan berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Risiko Kredit merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Tingkat eksposur maksimum risiko kredit Bank pada 30 September 2011 adalah moderat dengan kecenderungan stabil. Hal ini disebabkan permasalahanpermasalahan kredit telah banyak yang diselesaikan, agunan yang diambil alih yang membebani Bank sudah diselesaikan dengan baik, adanya monitoring yang ketat dan bersifat harian pada seluruh kredit yang mengarah pada persoalan tunggakan pokok dan bunga baik yang diatas 30 (tiga puluh) hari maupun yang dibawah 30 (tiga puluh) hari yang merupakan wujud implementasi ketentuan kebijakan kredit No. 007/SE-Kredit/V/2006 perihal petunjuk pelaksanaan penanganan kredit bermasalah, penyisihan kerugian, penyaluran kredit kendaraan bermotor telah didukung oleh business officer dan sistem yang memadai.
54
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Eksposur Maksimum Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Efek-efek Tersedia untuk Dijual
244,101,910 37,144,422 859,385,827 1,008,149 216,308,004 1 824 758 707 1,824,758,707 13,656,044
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Harus Diterima
3,196,363,064 Tabel diatas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 30 September 2011, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset, eksposur diatas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, pada tanggal 30 September 2011, 57.09% dari jumlah eksposur maksimum berasal dari kredit yang diberikan.
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut : Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. Seluruh kredit diberikan dengan agunan kecuali untuk jenis kredit tertentu seperti personal loan dan fasilitas antar bank. Pada tanggal 30 September 2011, 98,74% dari portfolio kredit yang diberikan dikategorikan sebagai tidak mengalami penurunan nilai. Untuk mengantisipasi adanya risiko kredit yang melekat pada kegiatan usaha debitur sehingga diperlukan opini tentang kualitas kredit suatu calon maupun debitur lama, maka diimplementasikan peraturan dan kebijakan kredit No: 701-2.30 perihal Credit Risk Rating yang didalam ketentuannya mengatur mengenai minimum requirement yang diperlukan yang mencakup aspek pemilik, pemilik manajemen, manajemen industri, industri usaha, usaha kinerja keuangan, keuangan dokumentasi dan administrasi jaminan. Beberapa prinsip utama dalam manajemen Risiko Kredit yang telah dilakukan bank sampai 30 September 2011 antara lain: -
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko kredit
-
Melakukan pemberdayaan unit-unit kerja independen untuk melakukan pengendalian intern atas unit kerja yang berhubungan dengan proses pemberian kredit Pendelegasian wewenang dan limit untuk memutus kredit kepada komite kredit kantor pusat
-
Melakukan perbaikan kualitas aktiva produktif, penyebaran risiko portfolio kredit (memastikan portfolio kredit terdiversifikasi disektor-sektor industri maupun segmen pasar) Melakukan penyelesaian Agunan yang Diambil Alih AYDA) Melakukan daily monitoring terhadap tunggakan kredit, baik diatas 30 hari maupun dibawah 30 hari untuk mengantisipasi kredit bermasalah, memonitor dan memberikan early warning potensi kerugian yang disebabkan pergeseran kolektibilitas kredit Melakukan identifikasi risiko yang terdapat pada produk dan aktivitas baru Penerapan scoring system
Pengendalian Batas Risiko dan Kebijakan Mitigasi Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi, dan penelaahan kredit secara periodik, serta penilaian atas kemungkinan wanprestasi. kredit antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, sumber pembayaran utama debitur, berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit antara lain: Kas Tanah dan/atau bangunan Mesin Kendaraan bermotor Piutang dagang Barang dagangan (persediaan) Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas dan asset-liability meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo disetiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar valuta asing, yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada neraca maupun rekening administratif. Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
55
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan alat likuid tingkat pertama yang memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. pemeliharaan alat likuid tingkat pertama terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement ) yang ditetapkan Bank Indonesia pada tingkat optimal serta pemeliharaan surat-surat berharga berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat bank Indonesia (SBI). Bank juga memelihara cadangan alat likuid tingkat kedua yang terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta surat-surat berharga berjangka panjang yang likuid seperti obligasi pemerintah, obligasi bank dan obligasi swasta non bank yang memiliki peringkat baik. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. selain itu bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan diatas sekaligus mengambil tindakan guna menganekaragamkan cara pendanaan. Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan kewajiban Bank pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 Sept 2011 Jumlah
s/d 1 Bulan
1 s/d 3 Bulan
3 s/d 6 Bulan
6 s/d 12 Bulan
> 12 Bulan
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain p p Penempatan pada BI dan Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan
36,511,774 244,101,910 37,141,085
36,511,774 244,101,910 37,141,085
-
-
-
-
793,354,890 587,714,585 1,824,758,707
169,185,399 161,271,650 40,713,683
223,841,768 266,116,481 191,927,155
337,120,913 29,902,012 134,346,266
63,206,810 14,000,000 437,690,653
116,424,442 1,020,080,951
Jumlah
3,523,582,952
688,925,502
681,885,404
501,369,191
514,897,463
1,136,505,392
Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain
6,049,711 1,658,079,031 20,872,734
6,049,711 1,285,374,776 20,872,734
295,978,930 -
69,060,849 -
7,664,475 -
-
Jumlah
, , , 1,685,001,476
1,312,297,222 , , ,
295,978,930 , ,
69,060,849 , ,
7,664,475 , ,
-
Aset (Kewajiban) - Bersih
1,838,581,475
385,906,473
432,308,342
507,232,989
1,136,505,392
(623,371,721)
31 Des 2010 Jumlah
s/d 1 Bulan
1 s/d 3 Bulan
3 s/d 6 Bulan
6 s/d 12 Bulan
> 12 Bulan
Kas Giro pada Bank Indonesia Gi pada Giro d B Bank kL Lain i Penempatan pada BI dan Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan
37,124,193 165,866,772 176 212 672 176,212,672
37,124,193 165,866,772 176 212 672 176,212,672
-
-
-
-
206,526,186 181,037,216 1,699,757,415
206,526,186 313,812,086
5,000,000 109,114,873
29,312,992 193,455,885
386,677,816
146,724,224 696,696,754
Jumlah
2,466,524,455
899,541,910
114,114,873
222,768,877
386,677,816
843,420,978
Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain
3,690,997 2,372,317,779 11 749 358 11,749,358
3,690,997 2,114,026,053 11 749 358 11,749,358
232,961,591 -
11,010,376 -
11,005,393 -
3,314,366 -
Jumlah
2,387,758,133
Aset (Kewajiban) - Bersih
78,766,321
2,129,466,407
232,961,591
11,010,376
11,005,393
3,314,366
(1,229,924,498)
(118,846,718)
211,758,501
375,672,424
840,106,612
Jatuh tempo untuk perhitungan maturity gap adalah sisa waktu hingga jatuh tempo kontrak sejak tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets ) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities ) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga dan nilai tukar. Sampai dengan 30 September 2011 bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi kewajiban jangka pendek, net cash flow dapat diukur dengan baik, cukup baik, dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.
56
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan kewajiban, manajemen Bank, melalui mekanisme rapat Asset Liability Committee (ALCO) Bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain : a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang b. Ketepatan pengelolaan aset dan kewajiban yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah diseluruh Indonesia d. Penempatan dana pada portfolio surat berharga e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru f. Strategi penetapan harga sesuai dengan kondisi pasar saat ini g. Perbandingan target dengan realisasi Dan Pihak Ketiga Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (Adverse movement ) Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Pada dasarnya akun giro, tabungan dan deposito tidak begitu sensitif terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga dipasar uang. Oleh karena aset dan pasiva seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan kewajiban-kewajiban pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih. Dengan adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia yang berdampak pada penurunan suku bunga dipasar, ini menunjukkan bahwa bank-bank yang akan bertahan adalah bank yang efisien dan inovatif serta mampu mengembangkan teknologi perbankan yang berbasis pada jaringan, pelayanan dan produk. ALCO Bank beranggotakan Direksi dan beberapa anggota manajemen senior bertanggungjawab dalam menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan risiko tingkat suku bunga di banking book , serta mengawasi penerapan dan pelaksanaannya. Tujuan utama ALCO adalah mengoptimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko yang telah ditetapkan. Risiko mata uang asing timbul dari adanya posisi neraca dan komitmen dan kontinjensi (off balance sheet ) baik di sisi aset maupun kewajiban. Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) yang ditetapkan Bank Indonesia. Posisi mata uang asing Bank dapat dikelompokkan dalam dua aktivitas, yaitu trading book, yang dilakukan dalam rangka perolehan keuntungan transaksi mata uang asing, dan banking book yang dilakukan dalam rangka mengendalikan PDN Bank secara keseluruhan. Bank Indonesia menetapkan rasio PDN adalah setinggi-tingginya 20% dari modal, bagi bank yang telah memenuhi kriteria untuk wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum dengan risiko pasar. Perhitungan PDN adalah sebagai berikut : Mata Uang
30 Sept 2011 Kewajiban Pada Neraca dan Rekening administratif
Aset Pada Neraca dan Rekening Administratif
Posisi Devisa Neto
Nilai Absolut
Neraca dan Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Hongkong Poundsterling Dolar Australia SGD Singapore Jumlah
316,173,557 9,375,407 164,218 218,206 929,516 4,458,070 85,410,353 416,729,327
306,996,092 9,566,334 937 1,693 855,909 4,422,137 85,332,447 407,175,549
9,177,465 (190,927) 163,281 216,513 73,607 35,933 77,906 9,553,778
9,177,465 190,927 163,281 216,513 73,607 35,933 77,906 9,935,633
Neraca Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Hongkong Poundsterling Dolar Australia SGD Singapore Jumlah
262,471,228 9,375,407 164,218 218,206 929,516 4,115,418 84,747,877 362,021,869
305,993,680 4,210,781 937 1,693 855,909 4,422,137 85,332,447 400,817,584
(43,522,452) 5,164,626 163,281 216,513 73,607 (306,719) (584,570) (38,795,715)
43,522,452 5,164,626 163,281 216,513 73,607 306,719 584,570 50,031,768
Jumlah Modal
894,966,842
Rasio PDN (Keseluruhan)
1.11%
Rasio PDN (Neraca)
5.59%
57
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Mata Uang
Aset Pada Neraca dan Rekening Administratif
31 Des 2010 Kewajiban Pada Neraca dan Rekening administratif
Posisi Devisa Neto
Nilai Absolut
Neraca dan Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Hongkong Dolar Australia Dolar Singapore Jumlah
554,394,481 9,495,710 173,536 223 405 223,405 2,535,523 38,552,219 605,374,875
555,544,254 10,041,985 66,450 2,276,741 38,475,396 606,404,826
(1,149,773) (546,274) 107,086 223 405 223,405 258,782 76,823 (1,029,951)
1,149,773 546,274 107,086 223 405 223,405 258,782 76,823 2,362,143
485,963,756 9,495,710 173,536 223,405 2,535,523 38,552,219 536,944,150
475,355,254 10,041,985 66,450 2,276,741 38,475,396 526,215,826
(10,608,502) (546,274) 107,086 223,405 258,782 76,823 (10,488,681)
10,608,502 546,274 107,086 223,405 258,782 76,823 11,820,873
Neraca Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Dolar Hongkong Poundsterling Dolar Australia Dolar Singapore Jumlah Jumlah Modal
169,493,131
Rasio PDN (Keseluruhan)
1.39%
Rasio PDN (Neraca)
6.97%
Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan ,mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
44. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan Bank Indonesia, dengan mempertimbangkan secara kuantitatif nilai pos-pos aset dan kewajiban, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang (Aset Tertimbang Menurut Risiko atau ATMR). Rasio KPMM merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan Bank. Bank Indonesia menetapkan rasio KPMM adalah 8%. Sebagaimana diatur dalam Peraturan BI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minim m dengan memperhatikan risiko pasar. pasar Rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan memperhit ngkan risiko kredit, kredit pasar dan operasional pada tanggal 30 Minimum September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebesar 48,16% dan 9,92% Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio KPMM Bank masing-masing per tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebagai berikut :
30 Sept 2011 Rp Modal Inti (Tier I) Modal Disetor Agio saham Cadangan Umum Saldo Laba (Rugi) Bersih Jumlah Modal Pelengkap (Tier II) Cadangan Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum aset produktif (maksimum 1,25% ATMR) Jumlah
58
31 Des 2010 Rp
890,446,880 (19,457,745) 2,540,382 (1,415,523) 872,113,994
156,630,938 6,104,599 2,176,676 (17,143,136) 147,769,076
6,964,530 15,888,318 22,852,848
6,964,530 14,759,525 21,724,055
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR Risiko Kredit Jumlah ATMR Risiko Pasar Jumlah ATMR Risiko Operasional
894,966,842
169,493,131
1,646,937,637
1,580,395,332
9,960,836
9,596,517
201,425,000
118,608,263
Rasio KPMM Risiko Kredit
54.34%
10.72%
Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Operasional
48.42%
10.66%
48.16%
9.92%
Rasio KPMM Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional
45. Rasio Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif Tabel berikut menyajikan perkembangan kualitas aset produktif Bank sebelum dikurangi penyisihan kerugian untuk periode yang berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 Sept 2011 Rp Aset Produktif Bermasalah Kurang Lancar Diragukan Macet
31 Des 2010 Rp
2,597,675 1,187,074 19,238,706
Jumlah
788,393 7,347,135 27,208,276
23,023,454
Aset Produktif Giro Pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan
35,343,805
37,144,422
176,212,672
859,385,827 221,617,325
206,526,186 181,037,216
366,097,260 1,824,758,707
Jumlah
42,943,931 1,699,757,415
3,309,003,542
2,306,477,420
0.70%
1.53%
Rasio Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif
46. Informasi Segmen Informasi segmen Bank berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut : 30 Sept 2011 Daerah Geografis Jakarta dan Botabek Bandung Medan
31 Des 2010
Aset
Kewajiban
Aset
Kewajiban
Rp
Rp
Rp
Rp
3,611,867,556
2,723,006,071
1,925,153,927
2,338,852
103,548
53,230,570
883,213,391 15,438,434
19,942,942
14,141,185
349,431,800
1,029,256,034
Pekanbaru dan Batam
6,757,683
5,461,311
95,996,824
332,974,885
Surabaya dan bali
5,976,540
10,792,981
154,288,966
139,497,339
Makasar
1,998,775
91,116
12,130,674
11,411,946
Semarang
2,621,149
130,400
-
-
3,651,503,497
2,753,726,611
2,590,232,761
2,411,792,028
Jumlah
59
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. Penyajian Kembali Atas Laporan Arus Kas Efektif tanggal 1 Januari 2010, Komponen dari kas dan setara kas telah diubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2.a. Oleh karenanya, laporan arus kas komparatif untuk tahun yang berakhir 30 September 2010 telah disajikan kembali sebagai berikut : 30 September 2010 Sesuai yang Dilaporkan Sebelumnya Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) t k) Aktivitas Akti it O Operasii Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
Disajikan Kembali
Setelah Disajikan Kembali
42 354 552 42,354,552
(128 043 280) (128,043,280)
(85 688 728) (85,688,728)
4,312,967
(13,650,547)
(9,337,580)
4,978,995 (136,714,832) 441,257,808 304,542,976
4,403,176 (90,623,132) 666,099,474 575,476,342
(575,819) 46,091,700 224,841,666 270,933,366
48. Kejadian Setelah Tanggal Neraca Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 25 tanggal 16 September 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 01 Oktober 2011 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Ali Shareef Al Emadi* Andrew McGregor Duff M. Chidambaram* Muhammada Anas Malla* Suroto Moehadji Nasrul Husin
Dewan Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Madi Darmadi Lazuardi* Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston* Rusli Yosep Solihin Yo Hemawati
*)
Efektif setelah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia
60
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia: 1.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 2009, mengeluarkan beberapa PSAK baru yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut: a) PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b)
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan selama suatu periode.
c)
PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim. Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsIp pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
d)
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e)
PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Penerapan dini diperkenankan.
f)
PSAK 8 (Revisi 2010) “Perisitiwa Setelah Periode Pelaporan”. Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
g)
PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tidak Berwujud”, Menentukan perlakukan akuntansi bagi aset tang berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud aset task berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapannya.
h)
PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan”. Mengidentifikasi keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
i)
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
j)
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
k)
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
l)
PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 : a) PSAK 10 (Revisi 2010) “ Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksitransaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. 61
PT BANK KESAWAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya. PPSAK yang telah dicabut DSAK IAI adalah: a) PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41, “Akuntansi Waran” dan PSAK 43, “Akuntansi Anjak Piutang”. b) c) d)
PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan”, PSAK 42, “Akuntansi Perusahaan Efek” dan PSAK 49, “Akuntansi Reksadana”. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 6, “Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
Bank juga sedang mengevaluasi dampak penerapan PSAK baru tersebut dan pencabutan PSAK 54, “Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” dan PSAK 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” yang paling berpengaruh pada industri perbankan.
62