Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Auditor Independen PT Asia Pacific Fibers Tbk (Dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) Dan Anak Perusahaan 31 Desember 2009 dan 2008
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Halaman Laporan Keuangan Konsolidasi Neraca Konsolidasi
1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
8
Lampiran Informasi Keuangan Tambahan
1–5
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008 ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 60.376.201.419 pada tahun 2009 dan Rp 60.080.746.426 pada tahun 2008 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275 pada tahun 2009 dan 2008 Persediaan Uang muka pembelian Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
3d,4,48 3e,5 3f,6,47,48
2008
Rp
Rp
62.235.591.207 3.500.000.000
26.398.681.172 3.500.000.000
280.404.228.582 268.722.447.175
265.669.372.676 271.747.584.046
5.342.430.427 463.121.064.042 246.425.188.396 86.654.752.801 7.588.226.644
4.088.136.587 416.111.542.691 180.107.563.213 59.527.168.257 8.697.828.193
1.423.993.929.274
1.235.847.876.835
9,47 3p,22d 3d,10,48
426.365.868.504 35.479.503.828 17.650.828.516
426.365.868.504 44.811.681.005 19.626.127.328
3f,11,48
156.449.568.798
156.445.457.932
12,48
211.530.101.730
218.915.202.483
2.290.009.443.015
2.802.157.309.417
5.914.525.920 2.229.884.332
5.914.525.920 2.906.140.583
3.145.629.724.643
3.677.142.313.172
4.569.623.653.917
4.912.990.190.007
7 3g,8 47 3p,22a
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Aset pajak tangguhan Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, tidak lancar, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 140.774.892.361 pada tahun 2009 dan Rp 151.462.103.937 pada tahun 2008 Piutang lain-lain, tidak lancar, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.600.852.736 pada tahun 2009 dan 2008 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 8.471.626.892.256 pada tahun 2009 dan Rp 7.957.224.020.308 pada tahun 2008 Uang muka investasi dalam proyek perusahaan patungan Aset lain-lain
2009
3h,i,j,13 14 15
Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 1
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI) Catatan
2009 Rp
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Hutang terjamin Pinjaman jangka pendek Wesel bayar Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembelian aset tetap Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian hutang sewa guna usaha yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang lancar lain-lain
16,48 17,48 18,48 19,48 20,47,48
408.047.983.987 9.435.139.803.808 333.553.849.154 188.752.488.371
563.065.672.758 10.772.697.204.168 369.146.883.725 213.771.170.571
21,48 3p,22b 23,48
357.776.287.888 23.973.696.632 286.476.750 22.993.119.491 747.446.678.605
195.468.813.158 23.007.572.596 333.714.938 24.512.438.855 709.155.002.019
3i,29
40.429.224.305
47.095.745.337
30 24,48
156.641.665 91.707.337.246
268.263.996 115.855.929.136
11.650.263.587.902
13.034.378.411.257
190.289.560.544 344.463.801.162 39.571.999.261 14.887.901.689 150.181.963.385 154.802.097 59.867.946.890
213.983.222.773 397.243.266.705 39.571.999.261 14.882.901.689 228.403.315.906 153.462.516 51.383.149.755
799.417.975.028
945.621.318.605
Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang tidak terjamin dan wesel bayar Pinjaman modal kerja Hutang usaha, tidak lancar Hutang lain-lain, tidak lancar Kewajiban pajak tangguhan Hutang kredit pembiayaan Cadangan uang jasa karyawan
2008 (Disajikan Kembali) Rp
25,48 26,48 27 28 3p,22d 30 3m,34
Jumlah kewajiban tidak lancar
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 2
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI) Catatan
2009 Rp
2008 (Disajikan Kembali) Rp
EKUITAS (DEFISIENSI) Modal saham Modal dasar 12.357.255.040 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham untuk Seri A, Rp 1.000 per saham untuk Seri B dan Rp 40 per saham untuk Seri C pada tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh
219.696.000 saham Seri A dan 2.157.211.950 saham Seri C pada tahun 2009 and 2008 Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan Keuangan
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba (akumulasi defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
31 3k,32
2.283.248.477.500 5.586.506.149.053
2.283.248.477.500 5.586.506.149.053
3k
(4.950.019.100)
(4.950.019.100)
3o
11.341.556.543 (221.924.188)
7.177.880.689 (221.924.188)
35
8.280.000.000 (15.764.262.148.821)
8.280.000.000 (16.947.050.103.809)
(7.880.057.909.013)
(9.067.009.539.855)
4.569.623.653.917
4.912.990.190.007
Jumlah ekuitas (defisiensi) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 3
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Catatan
2009
2008 (Disajikan Kembali)
Rp PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih Pendapatan usaha lainnya
3n,38 3n,39
3.511.506.718.783 8.981.453.478
3.740.569.008.582 10.387.360.779
3.520.488.172.261
3.750.956.369.361
(3.564.390.044.865)
(3.968.767.722.547)
(43.901.872.604)
(217.811.353.186)
(130.747.813.522) (139.647.835.091)
(156.673.495.103) (143.732.630.590)
(270.395.648.613)
(300.406.125.693)
(314.297.521.217)
(518.217.478.879)
45 13 16 13
568.006.669 – (63.146.801.683) (1.433.964.902)
555.812.235 70.000.000 – (11.001.054.330)
13 44 3o 36 46
(4.936.126.056) (57.522.896.336) 1.541.915.584.260 726.736.811 12.025.762.098
(14.690.222.572) (47.163.560.518) (1.614.244.053.210) 97.453.652 15.903.619.913
1.428.196.300.861
(1.670.472.004.830)
1.113.898.779.644
(2.188.689.483.709)
Jumlah pendapatan usaha 3n,40
BEBAN POKOK PENJUALAN RUGI KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
3n,42 3n,43
Jumlah beban usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap, bersih Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank Beban penyusutan atas aset tetap Beban penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan Beban bunga dan administrasi bank Laba (rugi) kurs, bersih Penyelesaian atas klaim asuransi Pendapatan lain-lain, bersih Jumlah penghasilan (beban) lain-lain, bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 3p 22c 22d
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan Jumlah penghasilan pajak LABA (RUGI) BERSIH
3q,37
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
Rp
– 68.889.175.344
– 68.013.023.512
68.889.175.344
68.013.023.512
1.182.787.954.988
(2.120.676.460.197)
498
(245)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 4
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Saldo laba (akumulasi defisit)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2007
Modal saham
Tambahan modal disetor
Rp
Rp
2.283.248.477.500
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Rp
5.586.506.149.053
(4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan
–
–
–
Rugi bersih tahun berjalan (disajikan kembali)
–
–
–
Saldo per 31 Desember 2008 (disajikan kembali)
2.283.248.477.500
5.586.506.149.053
(4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan
–
–
–
Laba bersih tahun berjalan
–
–
–
Saldo per 31 Desember 2009
2.283.248.477.500
5.586.506.149.053
(4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Rp 11.290.517.935 (4.112.637.246) – 7.177.880.689 4.163.675.854 – 11.341.556.543
Selisih restrukturisasi Telah entitas ditentukan sepengendali penggunaannya
Rp (221.924.188)
–
–
–
(221.924.188)
Rp
Rp
–
(6.942.220.442.412) (4.112.637.246)
(2.120.676.460.197)
(2.120.676.460.197)
8.280.000.000 (16.947.050.103.809)
(9.067.009.539.855)
–
–
–
–
(221.924.188)
Jumlah ekuitas (defisiensi)
8.280.000.000 (14.826.373.643.612)
–
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 5
Rp
Belum ditentukan penggunaannya
– 1.182.787.954.988
8.280.000.000 (15.764.262.148.821)
4.163.675.854 1.182.787.954.988 (7.880.057.909.013)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Pembayaran kas operasi lainnya
6,24,38,39 20,40
Kas yang diperoleh dari operasi Penghasilan bunga Pembayaran bunga dan administrasi bank Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan hasil restitusi pajak
7,45 23,44 7,36 22 22
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Penambahan aset lain-lain
13 13 15
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
2009
2008
Rp
Rp
3.395.660.300.013 3.714.799.265.496 (1.192.280.554.455) (1.506.943.893.794) (110.946.103.942) (118.696.059.286) (134.920.575.440) (132.503.549.079) 1.957.513.066.176 566.751.853 (34.763.593.460) 1.575.708.669 (115.239.229.720) −
1.956.655.763.337 558.136.929 (26.267.848.928) 97.453.652 (26.714.303.661) 3.341.410.551
1.809.652.703.518
1.907.670.611.880
− − (23.325.127)
70.000.000 (17.634.691.202) (285.045.149)
(23.325.127)
(17.849.736.351)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 6
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank Penerimaan pinjaman jangka pendek Pembayaran hutang sewa guna usaha Penerimaan (pembayaran) piutang hubungan istimewa Penambahan (pengurangan) piutang lain-lain, tidak lancar Penambahan hutang lain-lain, tidak lancar Penerimaan dari pinjaman modal kerja Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan
16 18 29 9 11 28 26 30
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
2009
2008
Rp
Rp
(1.573.118.620.614) (1.914.462.769.000) − 1.613.850.000 − (119.155.125) (228.231.303.829) 31.789.098.114 (604.673.098) 5.000.000 5.845.040.863 (402.663.000)
996.578.686 14.000.000 7.882.390.000 (107.588.842)
(1.796.507.219.678) (1.872.393.596.167)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
13.122.158.713
17.427.279.362
PENGARUH SELISIH KURS
22.714.751.322
(22.537.676.299)
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
4
26.398.681.172
31.509.078.109
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4
62.235.591.207
26.398.681.172
219.800.000
523.000.000
5.245.814.271
4.296.254.619
AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS : Perolehan aset tetap pemilikan langsung melalui hutang kredit pembiayaan Kapitalisasi beban bunga menjadi hutang tidak terjamin dan wesel bayar
13,30 25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 7
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008
1. U M U M
D
a. Pendirian dan Informasi Umum PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undangundang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, SH, notaris di Jakarta. Undang-undang diatas telah diubah dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan akta No.92 tanggal 24 Maret 2009 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052618.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 50 tanggal 10 September 2009 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk menjadi PT Asia Pacific Fibers Tbk. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-54294.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia sedang dalam proses. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor perwakilan Perusahaan berlokasi di Gedung “The East”, Lantai 35, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No. 1, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.
8
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dengan suratnya No S-1738/PM/1993, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.
Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM, No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.
Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM, dengan suratnya No S-778/PM/1996, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.
Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM, dengan suratnya No S-2844/PM/1997, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.
Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996, Perusahaan menawarkan kepada pemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut dengan Guaranteed Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin. Wesel ini dicatat di Bursa Efek Luxembourg.
Pada tahun 1996, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Secured Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
Pada tahun 1997, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang dikeluarkan oleh PIFC sudah tidak tercatat (delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.
9
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)
Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan laporan keuangan Perusahaan. Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi walaupun Perusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi Perusahaan berusaha untuk keluar dari suspensi ini dengan menyerahkan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perusahaan. Kemudian, pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah diperdagangkan kembali.
Pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan konversi atas hutang tidak terjamin sebagai bagian dari implementasi perjanjian perdamaian yang telah diputuskan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan menerbitkan sebanyak 43.144.238.750 lembar saham dimana sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, saham tersebut tidak dapat diperdagangkan dalam waktu 1 tahun. Kemudian, pada bulan Oktober 2007, saham baru tersebut telah diperdagangkan.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 21 Pebruari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan penggabungan nilai nominal saham (reverse stock split) dengan rasio 20 berbanding 1 yang artinya 20 saham lama akan menjadi 1 saham baru. Reverse stock ini dilakukan agar saham Perusahaan lebih likuid dan sesuai dengan kinerja Perusahaan. Karena terdapat perubahan jumlah saham dan nilai nominal saham, maka Perusahaan harus melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, dan akta notaris untuk Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 3 Maret 2008.
Selanjutnya, menurut akta notaris Sutjipto, SH No. 122 tanggal 27 Pebruari 2008 tentang perjanjian pembelian sisa saham hasil reverse stock Perusahaan, dinyatakan bahwa PT Trimegah Securities Tbk sebagai pembeli siaga. Disamping itu, jumlah saham hasil reverse stock telah diperdagangkan di Pasar Reguler pada tanggal 14 Maret 2008.
Pada tanggal 10 Oktober 2008, saham dari Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) sudah tidak tercatat (delisted) di Bursa Efek Indonesia melalui surat keputusan No. S04741/BEI.PSR/09/2008 dan Peng-004/BEI.PSR/DEL/09-2008 akibat sejak Desember 2004, saham dari PT Texmaco Jaya Tbk disuspensi perdagangannya dan terdapat kendala dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2009 yang telah dikukuhkan dalam akta notaris Sutjipto, SH No 91 tanggal 24 Maret 2009, notaris di Jakarta, Pemegang Saham setuju untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu melalui pemberian hak opsi kepada manajemen dan karyawan Perusahaan (Management Employee Stock Option Programme / MESOP). Saham yang dikeluarkan adalah sebanyak 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor (sebanyak 118.845.397 lembar saham seri C).
10
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan) Akta notaris ini ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052619.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009. Berdasarkan rencana Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia melalui surat tertanggal 17 Maret 2009, program ini akan diimplementasikan mulai tanggal 1 April 2009 sampai dengan 1 Pebruari 2012. Tapi sampai dengan saat ini, program tersebut belum diimplementasikan.
Sejak tanggal 2 Desember 2009, saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia sudah diganti dengan menggunakan nama Perusahaan yang baru.
c. Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% hak suara di Anak Perusahaan berikut ini : Anak Perusahaan
Lokasi
Kegiatan usaha
Operasi Komersial
Persentase kepemilikan %
Jumlah aktiva 2009 2008 Rp Rp (dalam jutaan) (dalam jutaan)
PT Texmaco Jaya Tbk (TJ)
Karawang
Perdagangan, pertenunan,perajutan dan pemrosesan
1972
92,00
321.795
352.361
PT Texmaco Graha Busana (TGB), dimiliki TJ dengan kepemilikan 99%
Jakarta
Perdagangan tekstil dan produksi pakaian jadi dan asesoris
1994
91,08
1.503
1.344
Polysindo International Finance Company B.V. (PIFC)
Belanda
Jasa keuangan
1994
100,00
7.136.650
8.313.438
Polysindo (Mauritius) Ltd. (PML)
Republik Mauritius
Jasa keuangan
Pra operasi
100,00
–
–
Sejak semester kedua tahun 2004, PT Texmaco Graha Busana sudah menghentikan operasional bisnisnya.
Pada tahun 2001, Perusahaan mengakuisisi 10.000 saham yang merupakan 100% kepemilikan di Polysindo (Mauritius) Ltd (PML). Saham diperoleh sejumlah US$ 10.000. Perbedaan antara harga perolehan dengan aktiva bersih dari PML sejumlah Rp 221.924.188 dicatat pada akun ”selisih restrukturisasi entitas sepengendali” di kelompok ekuitas.
11
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan) c. Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi (Lanjutan)
Selama tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo (Mauritius) Ltd. dan Polysindo International Finance Company BV. Dan Perusahaan berniat untuk menutup kegiatan Polysindo (Mauritius) Ltd. dan Polysindo International Finance Company BV. bersama dengan proses restrukturisasi Perusahaan.
Terhitung bulan April 2008, operasional divisi fleece pada PT Texmaco Jaya Tbk (TJ) telah dioperasikan oleh Perusahaan dengan sistem maklon.
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2009
2008
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: Bapak Robert Clive Appleby : Bapak Dono Iskandar Djojosubroto Bapak Timbul Thomas Lubis SH : Bapak Antonitris Bapak Christopher Robert Botsford Bapak Robert Mc Carthy
Bapak Robert Clive Appleby Bapak Dono Iskandar Djojosubroto Bapak Timbul Thomas Lubis SH Bapak Christopher Ian Teague Bapak Christopher Robert Botsford Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian Bapak Robert Mc Carthy
: Bapak Vasudevan Ravi Shankar : Bapak Masjhud Ali Bapak Seeniappa Jegatheesan Bapak Peter Stanley Grant Bapak Peter Vinzenz Merkle
Bapak Vasudevan Ravi Shankar Bapak Masjhud Ali Bapak Seeniappa Jegatheesan Bapak Peter Stanley Grant Bapak Peter Vinzenz Merkle
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur
Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Untuk memenuhi ketentuan Bapepam-LK, Dewan Komisaris telah membentuk komite audit. Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : 2009 Ketua Anggota
: Bapak Timbul Thomas Lubis SH : Bapak Heroe Pramono Bapak Djati Suara
12
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
1. U M U M (Lanjutan) d. Karyawan, Direksi dan Komisaris (Lanjutan)
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah Bapak Tunaryo.
Pada bulan Pebruari 2009, Perusahaan telah membentuk departemen internal audit untuk memenuhi ketentuan Bapepam-LK. Ketua internal audit adalah Bapak Yohanes Baptis Galuh Adjar Pamungkas.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 2.993 dan 2.756 orang. Jumlah karyawan tetap Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 394 dan 525 orang (Tidak Diaudit).
Imbalan berupa gaji, yang diberikan kepada Komisaris dan Direktur untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 5.691.292.342 dan Rp 4.276.211.350. Tidak ada imbalan berupa manfaat pension, uang jasa karyawan dan atau manfaat khusus lainnya yang diberikan selama tahun 2009 dan 2008.
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI a. Kelangsungan Hidup Tahun 2009 ditandai dengan stabilnya kondisi ekonomi. Harga minyak mentah turun pada kuartal terakhir tahun 2008 dan relatif stabil pada tahun 2009. Harga bahan baku Paraxylene dan MEG menurun sejalan dengan turunnya harga minyak pada kuartal terakhir tahun 2008, kemudian naik dari kuartal kedua tahun 2009 dan seterusnya. Namun demikian, karena permintaan atas produk Perusahaan yang cukup tinggi, baik untuk pasar domestik dan ekspor, Perusahaan dapat mengatasi kenaikan harga bahan baku tersebut kepada para pelanggan. Perusahaan membukukan keuntungan kas sebesar US$ 29,14 juta pada tahun 2009. Meskipun adanya imbas dari krisis keuangan global sejak kuartal terakhir tahun 2008, Perusahaan telah membayar fasilitas letter of credit kepada pemegang saham mayoritas, Damiano Investments BV sebesar US$ 7 juta selama tahun 2009. Damiano Investments BV terus mendukung Perusahaan dengan menyediakan fasilitas letter of credit sekitar US $ 46 juta. Namun, Perusahaan berhasil mengatur permintaan atas modal kerjanya dengan menambah pembiayaan dari pemasok atau pelanggan. Perusahaan akan terus mempertahankan sumber pembiayaannya, karena ini masih merupakan unsur penting dalam rencana struktur modal kerja Perusahaan pada tahun 2010.
13
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) Dengan modal kerja yang sangat ketat, Perusahaan juga memperoleh persetujuan dari kreditur tidak terjamin untuk menunda angsuran pertama pokok pembayaran atas surat hutang baru yang jatuh tempo pada tanggal 15 Pebruari 2009. Pemegang mayoritas dari surat hutang baru telah mengabulkan permintaan Perusahaan untuk menunda pembayaran untuk 3 (tiga) tahun kedepan atau sampai dengan Pebruari 2012. Damiano Investments BV juga telah menghapuskan hutang biaya pendanaan atas fasilitas letter of credit yang disediakan untuk tahun 2008 dan juga membebankan Perusahaan dengan tingkat persentase yang lebih rendah (15%) untuk tahun 2009. Sepanjang kuartal pertama tahun 2010, harga bahan baku dan harga jual masih stabil dan permintaan atas produk Perusahaan masih tinggi. Perusahaan mengharapkan dapat melakukannya dengan lebih baik pada tahun 2010, dengan dukungan yang berkelanjutan dari mayoritas pemegang saham dan kondisi pasar yang stabil. Sampai Maret 2010, Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) masih belum disetujui terutama oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) (yang memiliki sekitar 28% dari total hutang terjamin) karena beberapa kondisi di bawah SDRP yang belum disetujui oleh PPA. Perusahaan dan pemegang saham mayoritas terus meminta PT PPA untuk menyetujui restrukturisasi hutang terjaminnya. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur terjaminnya pada tahun 2010. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada perubahan pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank konvensional. Pokok-pokok utama isi SDRP tersebut adalah sebagai berikut : Usulan Tanggal Restrukturisasi:
1 Juli 2007
Tingkat Suku Bunga Pinjaman atas Surat Hutang Baru:
Bunga akan terhutang triwulanan di muka atas surat hutang baru dan dihitung atas dasar jumlah pokok terhutang selama triwulan yang bersangkutan dengan tingkat suku bunga per tahun masingmasing sebagai berikut Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0,0% 2,0% 2,0% 2,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0%
Amortisasi:
Pembayaran-pembayaran pokok hutang akan dilaksanakan pada akhir periode setiap 12 bulanan dimulai pada ulang tahun keempat Tanggal Restrukturisasi. Jumlah yang harus dibayar akan sebesar persentase berikut dari pokok hutang yang telah direstrukturisasi Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0% 0% 0% 5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5% 14
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
2.
KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
RESTRUKTURISASI
HUTANG
DAN
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) Restrukturisasi Hutang
Surat Hutang Baru akan ditukar pada harga 10,73 Cent per Dollar Amerika Serikat. 40,90% dari modal yang ditingkatkan akan dibagikan kepada para kreditur terjamin sebagai konversi hutang ke saham (Debt/Equity Swap) sebagaimana disebutkan dalam SDRP.
Sampai dengan bulan Maret 2010, Secured Debt Restructuring Plan (SDRP) seperti yang diungkapkan diatas, masih belum disetujui oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), yang memiliki sekitar 28% dari total hutang terjamin, karena beberapa kondisi dibawah SDRP yang belum disetujui oleh PPA. Perusahaan dan mayoritas pemegang sahamnya terus meminta kepada PT Perusahaan Pengelola Asset (PPA) untuk konsentrasinya kepada restrukturisasi hutang terjaminnya yang telah disetujui oleh Pengadilan. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur terjaminnya di tahun 2010. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada perubahan pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank konvensional. Disamping itu, kondisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2009 mencerminkan keadaan berikut :
Laba bersih sebesar Rp 1.182.787.954.988. Didalam laba bersih ini termasuk rugi kurs yang belum direalisasi sebesar Rp 1.519.200.832.938. Modal kerja negatif sebesar Rp 10.226.269.658.628. Defisiensi modal sebesar Rp 7.880.057.909.013.
Hingga saat ini, Perusahaan telah meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik serat sintetisnya di Karawang dan Semarang masing-masing hingga 75% dan 90%. Anak Perusahaan mengalami kesulitan modal kerja dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan pelanggan setia Anak Perusahaan, maka terhitung mulai bulan April 2008, divisi fleece Anak Perusahaan beroperasi dengan sistem maklon dengan Perusahaan melalui perjanjian sewa/maklon (Tolling / Rental Agreement). Manajemen Perusahaan akan terus memelihara pelanggannya dan mempertahankan sumber prefinance dan fasilitas hutang kredit untuk modal kerjanya.
15
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
2.
KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, KONDISI EKONOMI (Lanjutan)
RESTRUKTURISASI
HUTANG
DAN
a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan belum mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang timbul akan dilaporkan pada laporan keuangan konsolidasi pada saat diketahui dan dapat diperkirakan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sampai sekarang dengan dukungan pre-finance dari pelanggan Perusahaan, fasilitas letter of credit dan pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda dan melalui kepercayaan serta pengertian dari para suppliernya. b. Restrukturisasi Hutang Restrukturisasi Hutang – Perusahaan : Berikut adalah hal-hal yang terdapat pada “Proposal Restrukturisasi Hutang Kreditur Tidak Terjamin” yang dibuat oleh Perusahaan : (i)
Pokok hutang direstrukturisasi menjadi 2,961%.
(ii)
Beban bunga dan denda dihapuskan.
(iii)
Hutang yang direstrukturisasi akan dilunasi selama periode 9 tahun.
(iv)
Kreditur tidak terjamin akan memperoleh 19,2% ekuitas dilusi penuh Perusahaan.
(v)
Tingkat suku bunga menjadi 2% setahun dan naik sampai dengan 4% setahun.
Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur tidak terjamin yang disetujui oleh pada kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Dengan demikian, jumlah hutang kepada kreditur tidak terjamin setelah restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630 ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tahun 2009 sebesar US$ 1.572.940 sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar US$ 20.243.570. Perusahaan juga telah mengirimkan usulan restrukturisasi kepada para kreditur terjamin (SDRP). Kemudian, pada bulan Maret 2007, Perusahaan mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) termasuk PPA, karena SDRP yang sebelumnya telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Namun tidak ada respon dari PPA atas usulan ini. Usulan restrukturisasi telah didukung oleh Damiano Investments BV, Belanda sebagai pemegang hutang terjamin mayoritas.
16
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) Restrukturisasi Hutang – Perusahaan (Lanjutan): Perusahaan sedang melaksanakan semua langkah-langkah yang diharuskan ke arah diterapkannya Rencana Perdamaian (Peace Plan) sebagaimana disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Langkah-langkah tersebut meliputi penerbitan surat-surat hutang baru sebagai ganti surat-surat hutang tidak terjamin yang lama serta penerbitan saham-saham untuk pengurangan jumlah pokok hutang sesuai dengan syarat-syarat didalam Rencana Perdamaian. Perusahaan telah menurunkan hutang-hutang tidak terjaminnya sesuai Rencana Perdamaian dan meningkatkan modal sahamnya sebagai tambahan modal disetor menantikan penjatahan kepada para kreditur. Perusahaan telah menunjuk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong untuk bertindak sebagai Fiscal Agent, Paying Agent, dan Trustee untuk surat hutang tidak terjamin yang baru yang mana eurocleared. Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) : Pada tanggal 30 November 2001, Perusahaan dan Polysindo International Finance Company B.V. (PIFC) telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana restrukturisasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Termasuk dalam hutang yang direstrukturisasi pada MOA tersebut adalah hutang Anak Perusahaan yang telah disetujui oleh Perusahaan untuk dimasukkan sebagai bagian dalam rencana restrukturisasi. Sesuai dengan MOA maka hutang lama akan diganti dengan penerbitan “New Debt Securities” dan saham baru Perusahaan paling lambat tanggal 30 Juni 2002 (Closing). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2001 yang diaktakan dengan akta notaris Soetjipto SH, No. 108 pada tanggal yang sama, para pemegang saham independen telah memberikan persetujuan untuk mengalihkan hutang dalam restrukturisasi Anak Perusahaan (TJ) kepada Perusahaan, namun demikian pengalihan hutang tersebut akan terlaksana apabila para kreditur menyetujuinya. Jenis instrumen dalam penerbitan “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak Perusahaan yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Perusahaan adalah sebagai berikut :
Pemegang hutang terjamin BPPN akan menerima New Senior 1st Lien Secured Notes yang diterbitkan oleh Perusahaan.
17
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :
Pemegang hutang tak terjamin BPPN dan Trade Claim Debt akan menerima the New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A. Hutang BPPN dalam Rupiah dan Trade Claim Debt diterbitkan oleh Perusahaan, sedangkan untuk hutang BPPN dalam dollar Amerika Serikat diterbitkan oleh Polysindo Mauritius II dan dijamin oleh Perusahaan. Sebagian Trade Claim Debt dalam dollar Amerika Serikat akan diterbitkan oleh Polysindo Mauritius.
Pemegang wesel bayar akan menerima New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B. Hutang Rupiah dari wesel bayar diterbitkan oleh Perusahaan, hutang dalam dollar Amerika Serikat dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo Mauritius dan dijamin oleh Perusahaan.
Kondisi dari masing-masing instrument “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak Perusahaan (TJ) yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Perusahaan adalah sebagai berikut :
New Senior 1st Lien Secured Notes o Jumlah pokok sebesar keseluruhan hutang lama yang berasal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Dharmala dan PT Bank Duta yang berjumlah setara dengan US$ 27.894.293,33. o Hutang bunga akan direstrukturisasi menjadi 66,65% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan. o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 730.527,79 akan dibayarkan kepada BPPN pada saat Closing. o Tanggal dikeluarkan: 1 Januari 2001. o Tanggal pembayaran New Senior 1st Lien Secured Notes jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2011.
New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A: o Jumlah pokok sebesar 24% dari hutang BPPN tak terjamin yang berasal dari PT Bank Putera Multikarsa, Bank Arya dan Bank Bira dengan jumlah total sebesar US$ 2.077.053,04 dan 24% unsecured Trade Claim Debt yang berasal dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar US$ 457.556,16. Sisa pokoknya akan direstrukturisasi menjadi 3,45% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan. o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan. o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 67.975,10 akan dibayarkan pada saat Closing. o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001. o Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.
18
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :
New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B: o Jumlah pokok sebesar 24% hutang wesel bayar yaitu sebesar US$ 3.153.860,47. Sisa pokok akan direstrukturisasi menjadi 11,90% modal saham baru dilusi penuh Perusahaan. o Denominasi: dollar Amerika Serikat. o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan. o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 47.548,72 akan dibayarkan pada saat Closing. o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001. o Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.
Pada tanggal 22 Nopember 2002, Anak Perusahaan dan Perusahaan telah mengajukan “Revised Term Sheet” kepada para kreditur sehubungan dengan usul perubahan syarat-syarat restrukturisasi yang antara lain mengenai tanggal pelaksanaan penerbitan “New Debt Securities”, perubahan tingkat bunga dan komposisi cicilan hutang pokok dan bunga. Akan tetapi, draft Revised Term Sheet tersebut belum disetujui oleh kreditur. Sampai dengan bulan Maret 2010, tidak terdapat perkembangan dan pembaharuan lebih jauh dengan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan. c. Kondisi Ekonomi Industri polyester fiber dan benang masih relatif stabil pada tahun 2009. Perekonomian Indonesia tumbuh pesat di kawasan Asia Tenggara, yaitu tumbuh sebesar 4,50% pada tahun 2009 dan sudah sesuai untuk mempelopori pemulihan krisis ekonomi global di kawasan tersebut. Permintaan domestik yang kuat, diberikannya rangsangan dan stabilitas politik membantu negara ini dalam mengatasi gejolak ekonomi pada tahun 2009 dan siap untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi sebelum terjadinya krisis. Penjualan retail di Indonesia secara substansial mengalami pertumbuhan pada tahun 2009. Ini membantu Perusahaan untuk memaksimalkan penjualan Fiber pada pasar domestik. Penguatan mata uang Rupiah terhadap mata uang US Dolar terjadi sepanjang tahun dan berada pada posisi Rp 9.400 / US$ pada akhir tahun 2009.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan konsolidasi dan hasil usahanya, dijelaskan dibawah ini :
19
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi Perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi juga disusun berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas konsolidasi dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. Laporan disajikan dengan menggunakan Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan, kecuali Anak Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar Perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
20
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak – Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. 1) Perusahaan yang melalui salah satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries). 2) Perusahaan Asosiasi. 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor). 4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut, dan 5) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung Perusahaan dimana suatu kepentingan substantial dalam hal suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki oleh dewan komisaris, direksi dan pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi No. 47. d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Rekening bank yang dibatasi penggunaannya tidak dikelompokkan sebagai komponen kas dan setara kas.
21
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Investasi jangka pendek Deposito berjangka dinyatakan berdasarkan nilai nominalnya, dengan jangka waktu jatuh tempo lebih dari tiga bulan. f.
Piutang Usaha Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang usaha akan dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Harga perolehan meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan langsung pada proses produksi dan bagian yang sesuai atas overhead produksi terkait, berdasarkan kapasitas operasi normal. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Jumlah setiap penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Jumlah setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut. PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” telah diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. h. Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
22
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Aset Tetap (Lanjutan) Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pada tahun 2003, mesin dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha yang diperoleh selama tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 telah dilakukan perubahan taksiran masa manfaat ekonomi aktiva tetap tersebut dari masa manfaat 10 tahun menjadi 20 tahun. Perubahan tersebut dipengaruhi dengan mempertimbangkan estimasi masa manfaat aktiva sejenis yang diterapkan oleh pesaing, kualitas produksi yang konsisten, perkembangan teknologi, dan pemeliharaan yang telah dilakukan. Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah. Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Hak atas tanah yang ditangguhkan” pada neraca konsolidasi. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
20 10 – 20 5 5 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi.
23
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Aset Tetap (Lanjutan) Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada. i.
Sewa Menurut metode capital lease, aktiva sewa guna usaha disajikan dalam akun “Aset Tetap”, sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun “Hutang sewa guna usaha”. Penyusutan dihitung dengan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap pemilikan langsung. Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
24
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
Sewa (Lanjutan) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
j.
Penurunan Nilai Aset Tetap Setiap akhir tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan harus menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai suatu aset. Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil dan menghasilkan arus kas terpisah.
k. Beban Tangguhan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan emisi saham kepada masyarakat ditangguhkan dan diamortisasi dalam jangka waktu sepuluh tahun berdasarkan metode garis lurus. Pada tahun 1997, Perusahaan mempercepat jangka waktu amortisasi menjadi lima tahun. Berdasarkan surat keputusan BAPEPAM KEP No-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban emisi saham secara retrospektif dibukukan pada akun “Tambahan Modal Disetor”. Sedangkan beban emisi saham anak perusahaan disajikan pada pos ekuitas dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka panjang dibebankan ke hutang yang bersangkutan dan diamortisasi berdasarkan umur hutang tersebut dengan mempergunakan metode garis lurus.
25
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l.
Manfaat Pensiun Perusahaan dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Benefits Entry Age Normal.
m. Cadangan Uang Jasa Karyawan Hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara sukarela dan hak pensiun karyawan yang tidak mengikuti program pensiun, diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasian yang diakui berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca konsolidasi dan dihitung sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga kerja No 150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Selanjutnya pada bulan April 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang–Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan menggantikan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya. o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaa diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca sebagai berikut :
26
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) Mata Uang Asing US$ YEN CHF SGD NOK GBP EUR
31 Desember 2009 Rp
1 1 1 1 1 1 1
9.400 102 9.087 6.699 1.315 15.114 13.510
31 Desember 2008 Rp 10.950 121 10.349 7.608 1.565 15.803 15.433
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan. Pembukuan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di luar negeri, yaitu PIFC dan PML masing-masing diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di luar negeri dijabarkan dengan nilai Rupiah, sebagai berikut :
Akun-akun neraca, kecuali akun ekuitas, dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca.
Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang periode berjalan. Perbedaan yang timbul dari penjabaran ini disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”. p. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode bersangkutan. Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak, yang terutama menyangkut amortisasi, penyusutan aset tetap, penyisihan persediaaan usang, transaksi sewa guna usaha dan cadangan uang jasa karyawan. Perlakuan tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
27
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q. Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 2.376.907.950 dan 8.649.303.894 saham. r.
Informasi Segmen Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan Segmen”. Berdasarkan PSAK ini, sejak 1 Januari 2002 Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut: 1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dibagi menjadi indusri kimia dan serat sintetis; industri pertenunan dan perajutan; perdagangan dan produksi pakaian jadi serta jasa keuangan. 2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
s.
Penggunaan Estimasi Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi : -
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi,
-
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
4. KAS DAN SETARA KAS 2009 Rp Kas : Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Kron Norwegia Euro Eropa
28
2008 Rp
498.744.470 266.878.690 24.198.141 1.457.397 3.107.229
323.807.706 271.481.927 18.491.438 1.564.883 –
794.385.927
615.345.954
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2009 Rp
2008 Rp
Bank : Pihak ketiga : Deutsche Bank Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat
8.898.529.769 42.758.819.640
PT Bank CIMB Niaga Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat
3.131.104.419 3.483.875.375
2.046.058.721 19.557.550.050
PT Bank Central Asia Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat
518.756.434 2.428.524.968
436.000.739 3.444.035.940
181.561.903 23.503.102
209.151.887 27.968.161
10.763.175
15.282.100
5.766.495
5.930.663
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri Tbk Rekening Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Rekening Rupiah
– 586.481
Credit Industriel Et Commercial Rekening Dolar Amerika Serikat
–
1.533.000
ING Bank Rekening Dolar Amerika Serikat
–
31.783.580
PT Bank Tabungan Negara Rekening Rupiah
–
7.453.896
Jumlah
61.441.205.280
25.783.335.218
62.235.591.207
26.398.681.172
5. INVESTASI JANGKA PENDEK Deposito berjangka pada PT Bank CIMB Niaga Tbk, Jakarta sebesar Rp 3.500.000.000 merupakan deposito berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga sebesar 10,50% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2007. Deposito berjangka ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan untuk 1 tahun kedepan, dan perpanjangan terakhir pada tanggal 12 September 2008 dengan suku bunga sebesar 10% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2009. Deposito berjangka ini telah dicairkan pada tanggal 12 September 2009.
29
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
5. INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) Deposito berjangka pada Deutsche Bank, Jakarta sebesar Rp 3.500.000.000 merupakan deposito berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga sebesar 7,00% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 28 September 2010.
6. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga : 2009 Rp
2008 Rp
Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
299.259.810.293 41.520.619.708
277.900.536.697 47.849.582.405
Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
340.780.430.001 (60.376.201.419)
325.750.119.102 (60.080.746.426)
280.404.228.582
265.669.372.676
Bersih
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut 2009 2008 Rp Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
238.934.350.080 39.322.382.945 852.939.261 1.294.556.296 60.376.201.419
147.687.640.410 99.702.988.633 16.488.655.427 1.790.088.206 60.080.746.426
340.780.430.001
325.750.119.102
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak ketiga adalah sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan : Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
60.080.746.426
57.547.384.569
2.218.744.484 (1.923.289.491)
4.734.413.283 (2.201.051.426)
Saldo akhir periode
60.376.201.419
60.080.746.426
30
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 2.218.744.484 dan Rp 4.734.413.283 karena penambahan tidak tertagihnya piutang usaha dari pihak ketiga. Pengurangan pada penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.923.289.491 dan Rp 2.201.051.426 karena penerimaan piutang usaha dari pihak ketiga. Berdasarkan hasil penelaahan status masing-masing akun piutang pada akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha kepada pihak ketiga. Rincian piutang usaha dari pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2009 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat US$ 28.631.006 pada tahun 2009 dan US$ 24.181.563 pada tahun 2008 Jumlah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
2008 Rp
71.648.970.750
60.962.001.619
269.131.459.251
264.788.117.483
340.780.430.001
325.750.119.102
2009 Rp
2008 Rp
PT Multikarsa Investama
268.722.447.175
271.747.584.046
Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
268.722.447.175 –
271.747.584.046 –
268.722.447.175
271.747.584.046
Bersih
Rincian umur piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2009 Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
31
2008 Rp
– – – – 268.722.447.175
– – – – 271.747.584.046
268.722.447.175
271.747.584.046
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 2009 2008 Rp Rp Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan : Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
–
–
– –
– –
Saldo akhir periode
–
–
Pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2009 dan 2008 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai. Rincian piutang lain-lain menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2009 Rp Rupiah
268.722.447.175
2008 Rp 271.747.584.046
Pada tahun 2009 dan 2008, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 26).
7. PIUTANG LAIN-LAIN 2009 Rp
2008 Rp
Piutang karyawan PT Cipta Busana Jaya Piutang dari transaksi impor Piutang bunga dari deposito berjangka Lain-lain
2.673.277.519 878.647.275 540.069.108 16.877.778 2.112.206.022
2.746.276.540 878.647.275 190.811.849 16.048.218 1.134.999.980
Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
6.221.077.702 (878.647.275)
4.966.783.862 (878.647.275)
5.342.430.427
4.088.136.587
Bersih
Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan baik sebagai pinjaman pribadi maupun sebagai pinjaman dimuka.
32
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Pada tahun 2008, Anak Perusahaan telah menghapuskan piutang yang tidak tertagih kepada Yayasan Pengembangan Science & Technology sebesar Rp 1.365.100.175 dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun lalu. Pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain, dan tambahan penyisihan piutang ragu-ragu tidak dibuat karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai. Rincian piutang lain-lain menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
Rupiah
2009 Rp
2008 Rp
6.221.077.702
4.966.783.862
2009 Rp
2008 Rp
8. PERSEDIAAN
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu
145.296.009.825 45.066.289.569 145.162.310.250 127.596.454.398
173.686.531.676 40.226.279.653 72.283.979.464 129.914.751.898
Jumlah Dikurangi : Penyisihan persediaan usang
463.121.064.042 –
416.111.542.691 –
463.121.064.042
416.111.542.691
Bersih
Berdasarkan hasil penelahaan keadaan fisik persediaan pada akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan Perusahaan dilindungi oleh asuransi PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap kerugian yang disebabkan oleh kebakaran dan resikoresiko kerugian lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 32.500.000, yang mana menurut pendapat manajemen cukup memadai untuk menutup kerugian-kerugian yang mungkin timbul. Dan persediaan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 1,000,000 dan US$ 1.500.000. Pada tahun 2009 dan 2008, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 26).
33
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
9. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 2009 Rp
2008 Rp
PT Multikarsa Investama
476.467.401.610
476.467.401.610
Total Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
476.467.401.610 (50.101.533.106)
476.467.401.610 (50.101.533.106)
426.365.868.504
426.365.868.504
Bersih Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
2009 Rp Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
50.101.533.106
Saldo akhir periode
50.101.533.106
– –
2008 Rp 50.101.533.106 – – 50.101.533.106
Piutang kepada PT Multikarsa Investama berasal dari penerimaan dari AR International Limited, Hong Kong sebesar Rp 51.421.394.625 untuk pengembalian uang muka pembelian aset tetap (mesin dan peralatan), sedangkan sisanya sebesar Rp 425.046.006.985 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 merupakan pinjaman untuk membayar gaji dan biaya-biaya lainnya. Sampai saat ini, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PT Multikarsa Investama) belum dapat membayar hutangnya kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan, karena pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini juga sedang mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2009 dan 2008 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai. Rincian piutang hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2009 Rp Rupiah
476.467.401.610
34
2008 Rp 476.467.401.610
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2009 Rp BPPN (PPA) : PT Bank Dharmala Rekening Rupiah
2008 Rp
64.056.133
64.056.133
5.569.629.066 11.961.113.757
5.569.629.066 13.933.425.068
PT Bank Papan Sejahtera Rekening Rupiah
37.356.312
37.356.312
PT Bank Umum Nasional Rekening Dollar Amerika Serikat
18.117.748
21.105.249
555.500
555.500
17.650.828.516
19.626.127.328
PT Bank Putera Multikarsa Rekening Rupiah Rekening Dollar Amerika Serikat
PT Bank Asia Pacific Rekening Rupiah Jumlah
Karena Perusahaan dan salah satu dari Anak Perusahaan dalam proses restrukturisasi dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), maka sejumlah uang pada bank dibatasi penggunaannya oleh BPPN. Rekening yang dibatasi penggunaannya oleh PT. Bank Sociate Generale Indonesia disebabkan beberapa perusahaan dalam Texmaco Group sedang dalam proses restrukturisasi dengan PT. Bank Sociate Generale Indonesia. Dengan demikian, saldo kas pada bank – bank tersebut dibatasi dan disajikan dalam aset tidak lancar pada neraca konsolidasi. Kemudian pada bulan Januari 2003, saldo rekening pada PT. Bank Sociate Generale Indonesia tersebut ditutup dan uangnya telah ditransfer ke rekening Perusahaan. Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menghentikan izin operasi PT Bank Putera Multikarsa, yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 28 Januari 2000; PT Bank Dharmala, PT Bank Asia Pacific dan PT Bank Papan Sejahtera pada tanggal 13 Maret 1999; dan PT Bank Umum Nasional pada tanggal 21 Agustus 1998. Selanjutnya, operasi PT Bank Duta dan PT Bank Nusa International diambil alih oleh pemerintah pada tanggal 13 Maret 1999. Akibatnya, saldo sejumlah Rp 17.650.828.516 dan Rp 19.626.127.328 yang ada di bank tersebut disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya dalam aset tidak lancar di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kemungkinan kerugian dari kas yang dibatasi penggunaannya tidak perlu, karena rekening bank yang dibatasi penggunaannya ini akan dikompensasikan dengan pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan.
35
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
11. PIUTANG USAHA, TIDAK LANCAR 2009 Rp PT Wastra Indah PT Raja Busana Mahameru PT Mutiara Persada Inti PT Sumatex Subur Polysindo (UK) Ltd, England Drapper Texmaco Inc, Co, United States of America Coastal Group Ltd, South Africa Norfil Ltd, England Commonwealth Holdings Pte. Ltd., Singapore PT Texmaco Perkasa Engineering Polysindo (USA) Inc, United States of America PT Elok Prima Mitra Busana PT Texmaco Taman Synthetics PT Citra Abadi Sejati PT Ungaran Sari Garments PT Supermitory Utama Tbk PT Busana Perkasa Garments PT Perkasa Heavyndo Engineering PT Wahana Perkasa Auto Jaya PT Perkasa Indobaja Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
2008 Rp
137.503.756.066 29.566.633.189 29.050.809.556 25.655.601.950 23.227.903.521 19.411.966.884 8.154.779.556 6.844.995.306 4.670.545.852 3.379.089.818 2.502.575.855 1.825.862.400 1.625.242.797 1.354.384.678 991.607.596 756.192.410 411.585.107 141.187.416 89.068.435 60.672.767
137.503.756.066 29.566.633.189 29.050.809.556 25.655.601.950 26.981.473.763 22.612.876.317 9.499.450.653 7.973.691.341 5.440.689.051 3.374.978.942 2.991.797.435 1.825.862.400 1.625.242.797 1.354.384.678 991.607.596 756.192.410 411.585.107 141.187.416 89.068.435 60.672.767
297.224.461.159 (140.774.892.361)
307.907.561.869 (151.462.103.937)
156.449.568.798
156.445.457.932
Bersih Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
2009 Rp
2008 Rp
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
151.462.103.937
137.847.990.269
– (10.687.211.576)
13.614.113.668 –
Saldo akhir periode
140.774.892.361
151.462.103.937
Pengurangan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2009 sebesar Rp 10.687.211.576 karena tertagihnya piutang usaha, tidak lancar sebesar Rp 5.587.462.909 dan juga karena adanya selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 5.099.748.667.
36
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
11. PIUTANG USAHA, TIDAK LANCAR (Lanjutan) Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2008 sebesar Rp 13.614.113.668 karena penambahan tidak tertagihnya piutang usaha, tidak lancar sebesar Rp 432.358.598 dan juga karena adanya selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 13.181.755.070. Pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha, tidak lancar, dan tambahan penyisihan piutang ragu-ragu tidak dibuat karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai. Rincian piutang usaha, tidak lancar dari pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2009 2008 Rp Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat US$ 6.894.975 pada tahun 2009 dan 2008 Jumlah
232.411.694.185
232.407.583.319
64.812.766.974
75.499.978.550
297.224.461.159
307.907.561.869
Pada tahun 2009 dan 2008, piutang usaha – tidak lancar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja Perusahaan yang diperoleh dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 26).
12. PIUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR 2009 Rp PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk PT Wahana Perkasa Auto Jaya PT Texmaco Taman Synthetics PT Wastra Indah PT Sumatex Subur PT Saritex Jaya Swasthi PT Supermitory Utama Tbk PT Ungaran Sari Garments PT Perkasa Heavindo Engineering PT Perkasa Indosteel PT Raja Busana Mahameru Dipindahkan
37
2008 Rp
76.381.042.519 52.992.611.338 34.709.417.903 26.564.795.186 8.611.913.090 6.634.990.433 1.826.483.665 1.789.449.941 1.742.346.440 1.555.808.912 1.210.000.000
76.153.957.546 61.641.596.970 33.799.467.997 26.495.295.186 8.583.413.090 6.627.440.433 1.826.483.665 1.789.449.941 1.742.346.440 1.555.808.912 1.210.000.000
214.018.859.427
221.425.260.180
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
12. PIUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR (Lanjutan) 2009 Rp Pindahan PT Perkasa Indobaja PT Citra Indah Textile PT Kreasi Kekar PT Mahkota Indah Sentosa PT Devrindo Widya PT Elok Prima Indah Sentosa PT Wahana Jaya Perkasa PT Sarana Daycrown Industri PT Bina Peranan Busana PT Kreasi Indah Textile Total Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
2008 Rp
214.018.859.427
221.425.260.180
852.266.129 728.716.157 448.500.000 377.832.876 332.282.365 133.606.488 99.820.513 99.820.511 21.000.000 18.250.000
852.266.129 707.416.157 448.500.000 377.832.876 332.282.365 133.606.488 99.820.513 99.820.511 21.000.000 18.250.000
217.130.954.466 (5.600.852.736)
224.516.055.219 (5.600.852.736)
211.530.101.730
218.915.202.483
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
5.600.852.736
5.600.852.736
Saldo akhir periode
5.600.852.736
– –
– – 5.600.852.736
Piutang lain-lain, tidak lancar merupakan uang muka untuk pengeluaran biaya-biaya dan tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayarannya. Sampai saat ini, Perusahaan-perusahaan tersebut diatas belum dapat membayar hutangnya kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan, karena sedang mengalami kesulitan keuangan dan ada yang sudah tidak beroperasi. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2009 dan 2008 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai.
38
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
12. PIUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR (Lanjutan) Rincian piutang lain-lain, tidak lancar menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2009 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 5.579.991 pada tahun 2009 dan 2008) Jumlah
2008 Rp
164.679.041.604
163.415.156.725
52.451.912.862
61.100.898.494
217.130.954.466
224.516.055.219
13. ASET TETAP 2009 Rp
2008 Rp
Nilai tercatat : Pemilikan langsung Aset sewa guna usaha
10.731.494.240.971 30.142.094.300
10.729.239.235.425 30.142.094.300
Jumlah nilai tercatat
10.761.636.335.271
10.759.381.329.725
Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung Aset sewa guna usaha
8.441.484.797.956 30.142.094.300
7.927.081.926.008 30.142.094.300
8.471.626.892.256
7.957.224.020.308
2.290.009.443.015
2.802.157.309.417
Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku Rincian aset tetap adalah sebagai berikut : Pemilikan langsung : 2009 Nilai tercatat : Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
Saldo Awal Rp
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Rp
Saldo Akhir Rp
113.343.016.510 224.197.956.439 10.333.607.924.941 23.382.711.287 29.928.933.126 4.778.693.122
– – 2.035.205.546 219.800.000 – –
– – – – – –
– – – – – –
113.343.016.510 224.197.956.439 10.335.643.130.487 23.602.511.287 29.928.933.126 4.778.693.122
10.729.239.235.425
2.255.005.546
–
–
10.731.494.240.971
39
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
13. ASET TETAP (Lanjutan)
Akumulasi penyusutan : Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
Nilai buku
Akumulasi penyusutan : Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
Nilai buku
Saldo Akhir Rp
145.549.921.846 7.724.536.087.984 22.422.594.573 29.794.628.483 4.778.693.122
10.210.928.388 503.736.253.420 346.599.996 109.090.144 –
– – – – –
– – – – –
155.760.850.234 8.228.272.341.404 22.769.194.569 29.903.718.627 4.778.693.122
7.927.081.926.008
514.402.871.948
–
–
8.441.484.797.956
2.802.157.309.417
2.290.009.443.015 Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Rp
Saldo Awal Rp
2008 Nilai tercatat : Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan took
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Rp
Saldo Awal Rp
2009
Saldo Akhir Rp
113.343.016.510 224.197.956.439 10.299.955.483.257 15.150.986.361 29.928.933.126 4.778.693.122
– – 17.634.691.202 523.000.000 – –
– – – 155.800.000 – –
– – 16.017.750.482 7.864.524.927 – –
113.343.016.510 224.197.956.439 10.333.607.924.941 23.382.711.287 29.928.933.126 4.778.693.122
10.687.355.068.815
18.157.691.202
155.800.000
23.882.275.409
10.729.239.235.425
135.336.323.558 7.188.554.116.146 14.198.985.483 29.589.625.299 4.778.693.122
10.213.598.288 519.964.221.356 514.884.163 205.003.184 –
– – 155.800.000 – –
– 16.017.750.482 7.864.524.927 – –
145.549.921.846 7.724.536.087.984 22.422.594.573 29.794.628.483 4.778.693.122
7.372.457.743.608
530.897.706.991
155.800.000
23.882.275.409
7.927.081.926.008
3.314.897.325.207
2.802.157.309.417
Aset sewa guna usaha : 2009 Nilai tercatat : Mesin dan peralatan
Akumulasi penyusutan : Mesin dan peralatan
Nilai buku
Saldo Awal Rp
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Rp
Saldo Akhir Rp
30.142.094.300
–
–
–
30.142.094.300
30.142.094.300
–
–
–
30.142.094.300
30.142.094.300
–
–
–
30.142.094.300
30.142.094.300
–
–
–
30.142.094.300
–
–
40
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
13. ASET TETAP (Lanjutan) 2008 Nilai tercatat : Mesin dan peralatan Kendaraan
Akumulasi penyusutan : Mesin dan peralatan Kendaraan
Nilai buku
Saldo Awal Rp
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp Rp Rp
Saldo Akhir Rp
46.159.844.782 7.864.524.927
– –
– –
16.017.750.482 7.864.524.927
30.142.094.300 –
54.024.369.709
–
–
23.882.275.409
30.142.094.300
46.159.844.782 7.864.524.927
– –
– –
16.017.750.482 7.864.524.927
30.142.094.300 –
54.024.369.709
–
–
23.882.275.409
30.142.094.300
–
–
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Nilai buku Harga jual
– –
– 70.000.000
Laba penjualan aset tetap
–
70.000.000
2009 Rp
2008 Rp
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada : Pemilikan langsung : Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi Beban lain-lain Jumlah
507.577.455.854 455.325.136 6.370.090.958
504.489.657.573 716.772.516 25.691.276.902
514.402.871.948
530.897.706.991
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Karawang, Kendal dan Pemalang seluas 1.265.486,40 M² dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 dan 2029. Untuk tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Semarang seluas 78.111 M² jangka waktunya telah habis dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 November 2027. Sertifikat HGB seluas 76.428 M² masih dalam proses. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan sertifikat hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
41
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
13. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tahun 2002 dan 2001, penambahan tanah sebesar Rp 258.585.580 dan Rp 1.753.645.426 terdiri dari tanah yang berlokasi di Semarang seluas 24.120 M² dan di Karawang seluas 1.962,60 M². Sertifikat hak atas tanah tersebut masih dalam proses. Pada tanggal 31 Desember 2009, sertifikat kepemilikan tanah belum menggunakan nama baru Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2009 and 2008, seluruh aset tetap Perusahaan kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kerugian dan resiko lainnya termasuk gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 528.000.000 dan US$ 541.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kerugian-kerugian yang mungkin timbul. Nilai wajar atas tanah Perusahaan (760.953 M²) berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah sebesar Rp 203.008.910.000 dan nilai wajar atas bangunan Perusahaan (210.582 M²) berdasarkan NJOP adalah sebesar Rp 129.705.890.000. Dan berdasarkan laporan jasa penilai Nirboyo A., Dewi A. & Rekan tanggal 20 Januari 2010, jumlah nilai pasar dan nilai likuidasi dari aset tetap Perusahaan (kecuali peralatan kantor) masing-masing sebesar US$ 591.782.199 (setara dengan Rp 5.562.752.670.600) dan US$ 330.974.872 (setara dengan Rp 3.111.163.796.000). Tanah, mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek Anak Perusahaan dan hutang terjamin Perusahaan kepada BPP (Catatan 17 dan 18).
14. UANG MUKA INVESTASI DALAM PROYEK PERUSAHAAN PATUNGAN Akun ini merupakan uang muka investasi Perusahaan dalam bentuk tanah yang akan digunakan untuk proyek perusahaan patungan (joint venture) dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat, dalam bidang produksi polyester chips dan fibre di Karawang – Jawa Barat. Jumlah uang muka tersebut merupakan 17% dari jumlah modal Perusahaan patungan yang ditempatkan (Catatan 50). Kelanjutan dari joint venture ini sedang dipertimbangkan kembali oleh kedua belah pihak.
15. ASET LAIN-LAIN
Uang jaminan
42
2009 Rp
2008 Rp
2.229.884.332
2.906.140.583
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
16. HUTANG BANK Menurut pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 3 Maret 2006 dan 31 Agustus 2006 antara Perusahaan (Peminjam), Damiano Investments BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent / Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk menyediakan fasilitas letter of credit dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 50.000.000. Dengan demikian, Perusahaan juga dapat menggunakan nama pemberi pinjaman sebagai penjamin untuk membuka letter of credit di Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays). Disamping itu, Perusahaan juga membayar biaya pendanaan sebesar 2,25% sebulan atas jumlah penggunaan fasilitas di Barclays kepada Damiano Investments BV, Belanda. Kemudian, berdasarkan pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 1 Januari 2009 antara Perusahaan (Peminjam), Damiano Investments BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent / Pengawas), makan sejak tanggal 3 April 2009, semua fasilitas letter of credit di Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays) dipindahkan ke Deutsche Bank AG. Dan sebagai konsekuensinya, Perusahaan harus membayar biaya pendanaan sebesar 1,25% sebulan atas jumlah penggunaan fasilitas di Deutsche Bank AG kepada Damiano Investments BV, Belanda. Letter of credit ini digunakan untuk membeli bahan baku sejumlah US$ 43.409.360 (setara dengan Rp 408.047.983.987) pada tahun 2009 dan US$ 51.421.523 (setara dengan Rp 563.065.672.758) pada tahun 2008. Pada tahun 2008, kelebihan penggunaan fasilitas Letter of Credit sebesar US$ 1.421.523 diatas fasilitas kredit yang disediakan disebabkan karena kenaikan harga bahan baku dan kenaikan mutasi pembelian. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, suatu cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank telah dibukukan sebesar Rp 144.360.174.669. Manajemen Perusahaan memahami bahwa Damiano Investments BV, Belanda dengan kebijaksanaannya mungkin akan mengganti, mengurangi atau menghapuskan biaya pendanaan tersebut dikemudian hari tergantung dari suatu kondisi yang pasti dan juga keberhasilan dari penyelesaian restrukturisasi hutang terjamin. Kemudian, berdasarkan pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 2 April 2009, yang diterima olah Perusahaan dari Damiano Investments BV, Belanda tanggal 10 November 2009, Damiano Investments BV, Belanda menyetujui bahwa biaya pendanaan atas penggunaan fasilitas letter of credit di Barclays selama periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 adalah sebesar 0% sebulan. Akibatnya, biaya pendanaan sebesar Rp 144.360.174.669 dibatalkan / dihapuskan (Catatan 52). Dan, jumlah penghapusan biaya pendanaan ini dibukukan dengan menyajikan kembali neraca dan laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, suatu cadangan untuk biaya pendanaan atas fasilitas letter of credit diatas kepada Damiano Investments BV, Belanda telah dibukukan sebesar Rp 63.146.801.683.
43
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
17. HUTANG TERJAMIN 2009 Rp Obligasi : A. 13% Guaranteed Secured Notes US$ 122.526.000 B. US$ 50.000.000 Secured Floating Rate Notes C. 9,375% Guaranteed Secured Notes US$ 250.000.000 D. 11,375% Guaranted Secured Notes US$ 260.000.000 Jumlah PT Bina Prima Perdana : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Rupiah US$ 29.055.834 EUR 849.872 YEN 3.001.711.400 Bank : Damiano Investments BV. Belanda (Eks. PT Bank Finconesia) EUR 7.471.539 Damiano Investments BV. Belanda (Eks. Union Europeene de CIC. Singapura) EUR 5.941.395 Damiano Investments BV. Belanda (Eks. Credit Agricole Indosuez. Singapura) US$ 12.117.088 Damiano Investments BV. Belanda (Eks. Bangkok Bank. Singapura) US$ 3.303.097 Tim Pemberesan (TP) : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. US$ 78.628.322 Rupiah EUR 1.426.173 CHF 45.902 Jumlah
44
2008 Rp
1.151.744.400.000 470.000.000.000
1.341.659.700.000 547.500.000.000
2.350.000.000.000
2.737.500.000.000
2.444.000.000.000
2.847.000.000.000
6.415.744.400.000
7.473.659.700.000
1.302.583.907.331 273.124.839.600 11.481.534.233 305.290.878.655 1.892.481.159.819
1.302.583.907.331 318.161.382.300 13.115.672.613 363.896.872.680 1.997.757.834.924
100.938.474.904
115.304.600.710
80.266.640.368
91.690.635.573
113.900.630.392
132.682.117.320
31.049.115.371 326.154.861.035
36.168.916.311 375.846.269.914
739.106.230.751 41.968.807.083 19.267.206.135 417.138.985 800.759.382.954
860.980.130.502 41.968.807.083 22.009.422.211 475.039.534 925.433.399.330
9.435.139.803.808
10.772.697.204.168
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
17. HUTANG TERJAMIN (Lanjutan) Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel sehubungan dengan rencana restrukturisasi dari Perusahaan dan Anak Perusahaan. Akan tetapi. hal ini belum dilaksanakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. dan MOA ini secara otomatis dihentikan. Kemudian. pada tanggal 14 Maret 2007, Perusahaan telah mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) untuk merestrukturisasi hutang terjaminnya termasuk obligasi. Sampai dengan bulan Maret 2010 belum diperoleh persetujuan dari para kreditur terjaminnya, terutama dari PPA (28% dari total hutang terjamin) masih belum memberikan keputusan soal penyelesaian restrukturisasi hutang. Namun demikian Damiano Investments BV, Belanda, pemegang saham mayoritas, juga merupakan pemegang mayoritas dari hutang terjamin yang terdiri dari obligasi dan bank. Saat ini, Damiano Investments BV, Belanda, memegang kurang lebih 90% hutang terjamin berupa obligasi dan bank selain PPA. A. 13% Guaranteed Secured Notes, US$ 122.526.000. Perusahaan pada bulan Juni 1994, menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Wesel ini akan jatuh tempo pada tahun 2001. Pada bulan Mei 1996, Perusahaan menawarkan kepada para pemegang Unsecured Notes untuk menukarkan wesel mereka ke Guaranteed Secured Notes dengan tingkat bunga 13% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2001 yang terdaftar pada Bursa Efek Luxembourg dan diterbitkan oleh PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin. Seluruh pemegang Unsecured Notes menukar Unsecured Notes menjadi Secured Notes, kecuali pemegang Unsecured Notes sebesar US$ 2.474.000. Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan membayar sebagian Unsecured Senior Notes dengan tingkat bunga 13% sejumlah US$ 1.250.000. B. Secured Floating Rates Notes, US$ 50.000.000. Pada bulan Pebruari 1996, PIFC menerbitkan Secured Floating Rate Note sebesar US$ 50.000.000, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg dengan tingkat bunga 3% di atas LIBOR per tahun yang jatuh tempo pada tahun 1999. C. 9,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 250.000.000. Pada bulan Juli 1997, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin dengan tingkat bunga 9,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2007. Dana dari wesel ini digunakan untuk mendanai sebagian dari tahap I program pengembangan yang baru. D. 11,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 260.000.000. Pada bulan Juni 1996, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin dengan tingkat bunga 11,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2006. Dana dari wesel ini digunakan untuk melunasi hutang bank dan hutang lainnya. 45
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
17. HUTANG TERJAMIN (Lanjutan) Saat ini, wesel-wesel tersebut di atas tidak tercatat pada Bursa Efek Luxemburg dan dijamin oleh hak gadai dengan jaminan real property, aset-aset bergerak (selain dari persediaan) dan hasil dari penjualan jaminan tersebut secara pari-passu dengan wesel bayar dan kewajiban lainnya dari Perusahaan dan Anak Perusahaan lainnya. Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN. Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Akan tetapi, pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003. Pada tahun 2009 dan 2008, hutang terjamin menggunakan tanah, mesin dan peralatan Perusahaan di pabrik Karawang sebagai jaminan (Catatan 13).
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2009 Rp Fasilitas Pinjaman Modal Kerja : PT Bina Prima Perdana : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 18.587.500 pada tahun 2009 dan 2008)
2008 Rp
53.211.451.624
53.211.451.624
174.722.500.000
203.533.125.000
PT Bank Dharmala
8.000.000.000
8.000.000.000
PT Bank Putera Multikarsa
1.197.490.480
1.197.490.480
Catora International BV, Belanda (US$ 400.000 pada tahun 2009 dan 2008)
3.760.000.000
4.380.000.000
Damiano Investment BV, Belanda (US$ 200.000 pada tahun 2009 dan 2008)
1.880.000.000
2.190.000.000
242.771.442.104
272.512.067.104
Jumlah fasilitas modal kerja
46
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 2009 Rp
2008 Rp
Fasilitas Letter of Credit : PT Bina Prima Perdana : PT Bank Putera Multikarsa Dolar Amerika Serikat (US$ 1.670.669 pada tahun 2009 dan 2008)
15.704.292.173
18.293.829.712
PT Bank Duta Rupiah
28.175.026.153
28.175.026.153
43.879.318.326
46.468.855.865
27.115.346.119
27.115.346.119
1.866.793.000
2.174.615.250
17.920.949.605
20.875.999.387
46.903.088.724
50.165.960.756
90.782.407.050
96.634.816.621
333.553.849.154
369.146.883.725
Lain-lain : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 198.595 pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$ 1.906.484 pada tahun 2009 dan 2008)
Jumlah fasilitas letter of credit Jumlah
Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN. Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut. BPP menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003. Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan.
47
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Pada tanggal 27 Januari 2006, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 500.000 dari Catora International BV, Belanda (“CIBV”) untuk pembelian bahan baku (impor dan lokal) dan memenuhi kebutuhan operasional seperti pembayaran gaji, tagihan listrik dan lain-lain. Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga sebesar 18% pertahun dengan jatuh tempo pembayaran akhir tanggal 31 Agustus 2006, dan dijamin dengan persediaan senilai US$ 750.000. Kemudian, fasilitas kredit modal kerja tersebut telah diamandemen pada bulan Agustus 2006 untuk menyediakan tambahan fasilitas kredit dengan total fasilitas menjadi senilai US$ 750.000 dan jatuh tempo pembayaran terakhir adalah pada tanggal 31 Mei 2007. Sampai dengan saat ini, Anak Perusahaan telah membayar senilai US$ 200.000 pada tanggal 14 Agustus 2007, US$ 100.000 pada tanggal 13 September 2007 dan senilai US$ 50.000 pada tanggal 5 April 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Anak Perusahaan belum membayar masing-masing senilai US$ 400.000 atas pinjaman jangka pendek tersebut yang telah jatuh tempo karena kesulitan keuangan atau masalah arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 8 Januari 2008 antara PT Texmaco Jaya Tbk (Peminjam). Damiano Investment BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent / Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk menyediakan fasilitas modal kerja dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 1.000.000. Beban bunga atas pinjaman ini sebesar 25% setahun. Pinjaman ini harus dikembalikan 6 bulan setelah penerimaan pinjaman atau jatuh tempo pada bulan Agustus 2008. Pada tanggal 14 Agustus 2008 dan 1 September 2008, Anak Perusahaan telah membayar masing-masing sebesar US$ 700.000 dan US$ 100.000. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Anak Perusahaan belum membayar sisa pinjaman masing-masing sebesar US$ 200.000 karena kesulitan keuangan atau masalah arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini. Pada tahun 2009 dan 2008, pinjaman jangka pendek menggunakan tanah, mesin dan peralatan Anak Perusahaan sebagai jaminan (Catatan 13).
19. WESEL BAYAR Pada tanggal neraca, Anak Perusahaan memiliki saldo wesel bayar sebagai berikut : 2009 Rp PT Bina Prima Perdana : Rupiah Nilai nominal Dolar Amerika Serikat Nilai nominal (US$ 5.000.000 pada tahun 2009 and 2008) Jumlah BPP
48
2008 Rp
37.026.286.647
37.026.286.647
47.000.000.000
54.750.000.000
84.026.286.647
91.776.286.647
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
19. WESEL BAYAR (Lanjutan) 2009 Rp Lain-lain : Dolar Amerika Serikat Nilai nominal (US$ 11.141.085 pada tahun 2009 and 2008) Jumlah lain-lain Jumlah
2008 Rp
104.726.201.724
121.994.883.924
104.726.201.724
121.994.883.924
188.752.488.371
213.771.170.571
Akibat dihentikannya operasi beberapa bank pemegang wesel bayar ini pada tahun 1999, administrasinya telah dialihkan kepada BPPN sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan ke BPP. Untuk pengalihan ini BPP mengeluarkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Wesel bayar tersebut di atas tidak mempunyai jaminan. Bertindak sebagai arranger dari wesel bayar ini adalah PT Asia Kapitalindo Securities. Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana restrukturisasi dari Anak Perusahaan. Akan tetapi, hal ini belum dilaksanakan oleh Anak Perusahaan. dan MOA ini secara otomatis dihentikan. (Catatan 2b). Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003. Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan. Sampai dengan bulan Maret 2010, tidak terdapat perkembangan atau pembaharuan lebih jauh atas status pinjaman wesel bayar tersebut.
49
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
20. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga : 2009 Rp Pemasok lokal Pemasok luar negeri Jumlah
2008 Rp
200.101.656.863 157.674.631.025
81.306.172.168 114.162.640.990
357.776.287.888
195.468.813.158
Rincian umur hutang usaha kepada pihak ketiga yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2009 Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
2008 Rp
285.139.323.908 39.339.574.734 2.635.201.681 819.892.806 29.842.294.759
111.184.961.636 47.346.967.558 3.430.891.431 414.349.865 33.091.642.668
357.776.287.888
195.468.813.158
Rincian hutang usaha kepada pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2009 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 33.113.108 pada tahun 2009 dan US$ 13.612.226 pada tahun 2008) Euro Eropa (EUR 97.461 pada tahun 2009 dan EUR 192.369 pada tahun 2008) Dolar Singapura (SGD 93.406 pada tahun 2009 dan SGD 45.245 pada tahun 2008) Dipindahkan
50
2008 Rp
44.063.836.546
41.718.684.440
311.263.214.231
149.053.872.298
1.316.670.086
2.968.736.854
625.681.892
345.595.214
357.269.402.755
194.086.888.806
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
20. HUTANG USAHA (Lanjutan) 2009 Rp Pindahan
2008 Rp
357.269.402.755
194.086.888.806
Yen Jepang (Yen 2.752.863 pada tahun 2009 dan Yen 9.584.696 pada tahun 2008)
279.978.046
1.159.748.204
Poundsterling Inggris (GBP 9.677 pada tahun 2009 dan GBP 13.945 pada tahun 2008)
146.262.957
220.365.115
Swiss Franc (CHF 8.874 pada tahun 2009 dan CHF 175 pada tahun 2008)
80.644.130
1.811.033
357.776.287.888
195.468.813.158
Jumlah
Hutang usaha pihak ketiga pemasok lokal merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan hutang usaha pihak ketiga pemasok luar negeri merupakan hutang atas pembelian bahan pembantu. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : 2009 Rp PT Wismakarya Prasetya
23.973.696.632
2008 Rp 23.007.572.596
Rincian umur hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2009 2008 Rp Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
197.611.879 398.390.592 591.964.199 1.986.499.415 20.799.230.547
171.540.281 522.321.712 749.245.777 3.113.078.022 18.451.386.804
23.973.696.632
23.007.572.596
Rincian hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2009 2008 Rp Rp Rupiah
23.973.696.632
51
23.007.572.596
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
21. HUTANG PEMBELIAN ASET TETAP Akun ini merupakan hutang atas pembelian mesin-mesin tahun 2003 sehubungan dengan pengembangan proyek Anak Perusahaan : 2009 2008 Rp Rp Pihak ketiga : Juki Singapore Pte. Ltd.. Singapura US$ 30.476,25 286.476.750 333.714.938
22. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Di muka 2009 Rp Lebih bayar atas pajak penghasilan badan 2007 2008 2009 Pajak pertambahan nilai Jumlah
2008 Rp
– 28.817.304.083 19.081.272.984 38.756.175.734
22.531.973.325 28.817.304.083 – 8.177.890.849
86.654.752.801
59.527.168.257
b. Hutang Pajak 2009 Rp Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Denda pajak Jumlah
2008 Rp
995.898.792 1.757.593.951 4.429.089.935 86.132.218 14.146.683.055 1.577.721.540
1.245.542.404 1.463.338.348 4.365.883.542 57.122.516 14.117.221.233 3.263.330.812
22.993.119.491
24.512.438.855
c. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran laba (rugi) fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
52
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) 2009 Rp Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (laba) Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan
1.113.898.779.644 (60.552.047.161)
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan Penyesuaian fiskal terdiri dari : Beda tetap : Beban yang tidak diperkenankan / (penghasilan kena pajak final) : Beban pajak Perjamuan dan representasi Sumbangan Klaim PPN dari pelanggan Penghasilan bunga
Beda waktu : Beban penyusutan aset tetap Amortisasi beban tangguhan Cadangan uang jasa karyawan Beban sewa guna usaha
Taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan sebelum kompensasi kerugian tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Jumlah taksiran akumulasi rugi fiskal Taksiran pajak penghasilan badan
1.053.346.732.483
(2.188.689.483.709) 107.712.213.406 (2.080.977.270.303)
25.681.924.733 830.491.834 167.692.200 – (562.408.327)
16.808.316.620 703.155.457 117.543.700 1.849.013.873 (427.494.678)
26.117.700.440
19.050.534.972
205.442.965.867 (334.135.579) 9.889.444.407 –
166.408.399.698 (362.247.977) 11.582.359.492 7.396.731.293
214.998.274.695
185.025.242.506
1.294.462.707.618 (3.757.989.158.997)
(1.876.901.492.825) (2.103.331.566.493)
(2.463.526.451.379)
(3.980.233.059.318)
–
53
2008 (Disajikan Kembali) Rp
–
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) 2009
2008 (Disajikan Kembali) Rp
Rp Pajak dibayar dimuka : Pajak penghasilan pasal 22
(18.699.477.293)
(27.232.569.767)
Taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan
(18.699.477.293)
(27.232.569.767)
Taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan Anak Perusahaan
(381.795.691)
(1.484.734.316)
Rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang dilaporkan pada SPT pajak penghasilan badan adalah sebesar Rp 1.896.385.753.288. Atas perbedaan tersebut, Perusahaan tidak melakukan pembetulan SPT. d. Pajak Tangguhan Perhitungan jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dengan tarif pajak maksimal sebesar 25% pada tahun 2009 dan 28% pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Perusahaan Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan : Akumulasi rugi fiskal Penyisihan penilaian Beban penyusutan aset tetap Amortisasi beban tangguhan Cadangan uang jasa karyawan Jumlah – Perusahaan Anak Perusahaan TJ TGB Jumlah – Anak Perusahaan Jumlah kewajiban pajak tangguhan, bersih
31 Desember 2008 (Disajikan Kembali) Rp
2 0 0 9 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Koreksi konsolidasi Perubahan Tarif Rp Rp
1.114.465.256.609 (1.114.465.256.609) (240.791.071.297) 2.348.190.922 10.039.564.469
(362.449.558.133) (136.134.085.631) 362.449.558.133 136.134.085.631 57.524.030.443 19.635.754.377 (93.557.962) (241.567.817) 2.769.044.434 (1.372.350.954)
(228.403.315.906)
60.199.516.915
18.021.835.606
31 Desember 2009 Rp
615.881.612.845 (615.881.612.845) (163.631.286.477) 2.013.065.143 11.436.257.949 (150.181.963.385)
44.811.681.005 –
(5.074.636.717) –
(4.257.540.460) –
35.479.503.828 –
44.811.681.005
(5.074.636.717)
(4.257.540.460)
35.479.503.828
(183.591.634.901)
55.124.880.198
13.764.295.146
(114.702.459.557)
54
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak Tangguhan (Lanjutan) 2 0 0 8 (disajikan kembali) Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Koreksi konsolidasi Perubahan Tarif Rp Rp
31 Desember 2008 Rp
630.999.469.948 (630.999.469.948) (307.912.953.441) 2.624.593.238 11.454.574.508 (2.219.019.388)
563.070.447.848 (563.070.447.848) 49.922.519.909 (108.674.393) 3.474.707.848 2.219.019.388
(79.604.661.187) 79.604.661.187 17.199.362.239 (167.727.923) (4.889.717.887) –
1.114.465.256.609 (1.114.465.256.609) (240.791.071.297) 2.348.190.922 10.039.564.469 –
(296.052.805.083)
55.507.572.752
12.141.916.429
31 Desember 2007 Rp Perusahaan Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan : Akumulasi rugi fiskal Penyisihan penilaian Beban penyusutan aset tetap Amortisasi beban tangguhan Cadangan uang jasa karyawan Beban sewa guna usaha Jumlah – Perusahaan Anak Perusahaan TJ TGB Jumlah – Anak Perusahaan Jumlah kewajiban pajak tangguhan, bersih
(228.403.315.906)
44.448.146.715 –
3.367.843.673 –
(3.004.309.383) –
44.811.681.005 –
44.448.146.715
3.367.843.673
(3.004.309.383)
44.811.681.005
(251.604.658.368)
58.875.416.425
9.137.607.046
(183.591.634.901)
Pengakuan aktiva pajak penghasilan ditangguhkan Perusahaan adalah berdasarkan perkiraan dari manajemen akan hasil di masa mendatang termasuk perkiraan atas tingkat produksi dan harga komoditi atas produk Perusahaan, waktu dan sifat penyelesaian atas kewajiban pajak tangguhan Perusahaan serta strategi perencanaan pajak. Berdasarkan perkiraan tersebut, manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar Perusahaan tidak dapat merealisasikan aktiva pajak tangguhannya yang timbul dari rugi fiskal kumulatif. Oleh karena itu, manajemen membentuk penyisihan penilaian masing-masing sebesar Rp 615.881.612.845 dan Rp 1.114.465.256.609 yang dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Rekonsiliasi antara jumlah penghasilan (beban) pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak efektif terhadap laba (rugi) sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2009 Rp Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (laba) Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan 55
1.113.898.779.644 (60.552.047.161) 1.053.346.732.483
2008 (Disajikan Kembali) Rp (2.188.689.483.709) 107.712.213.406 (2.080.977.270.303)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak Tangguhan (Lanjutan) 2009 Rp
2008 (Disajikan Kembali) Rp
Keuntungan (kerugian) pajak pada tarif yang berlaku 28% pada tahun 2009 dan 30% pada tahun 2008
294.937.085.095
(624.293.180.888)
Kerugian (keuntungan) pajak pada tarif yang berlaku 28% pada tahun 2009 dan 30% pada tahun 2008
(362.449.558.133)
563.070.447.848
Koreksi penilaian atas perubahan tarif pajak dari 28% menjadi 25% pada tahun 2009 dan 30% menjadi 28% pada tahun 2008
(18.021.835.606)
(12.141.916.629)
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan / (penghasilan kena pajak final)
7.312.956.123
5.715.160.492
Penghasilan pajak Perusahaan Penghasilan pajak Anak Perusahaan
(78.221.352.521) 9.332.177.177
(67.649.489.177) (363.534.335)
Jumlah penghasilan pajak
(68.889.175.344)
(68.013.023.512)
e. Penghasilan (Beban) Pajak
Beban pajak penghasilan kini : Perusahaan Anak perusahaan Penghasilan (beban) pajak tangguhan : Perusahaan Anak perusahaan
Jumlah penghasilan pajak
56
2009 Rp
2008 Rp
– –
– –
–
–
78.221.352.521 (9.332.177.177)
67.649.489.177 363.534.335
68.889.175.344
68.013.023.512
68.889.175.344
68.013.023.512
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak a. Perusahaan
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/501/07/092/09, Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk tahun 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00010/540/07/092/09, Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00015/203/07/092/09, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 64.277.446. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan Juni 2009 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2007.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00012/204/07/092/09, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 20.622.616.789. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan Juni 2009 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2007.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Pebruari 2007 sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00114/507/07/092/09, Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/277/07/092/09, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 1.504.120. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan Juni 2009 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2007.
57
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) a. Perusahaan (Lanjutan)
Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00022/406/07/092/09, Perusahaan mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 19.814.611.141. Atas lebih bayar tersebut telah dikompensasikan dengan kewajiban pajak lainnya untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 20.688.398.355. Dan sisanya sebesar Rp 873.787.214 telah dibayarkan pada bulan Juni 2009.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00018/501/06/092/08, Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00011/240/06/092/08, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.396.508. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2006.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/203/06/092/08, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 156.167.021,60. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2006.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00015/204/06/092/08, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 9.957.040.582. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2006.
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/277/06/092/08, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.279.156. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2006.
58
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) a. Perusahaan (Lanjutan)
Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00031/406/06/092/08, Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 13.582.293.818. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan hutang pajak lainnya tahun 2006 sebesar Rp 10.240.883.266,60. Dan sisa atas lebih bayar sebesar Rp 3.341.410.551,40 sudah diterima pada tanggal 22 April 2008.
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB)
Pada tanggal 1 April 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00003/203/07/502/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 554.779. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 1 April 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00004/201/07/502/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 531.029. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00025/203/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 68.691.419. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
59
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00005/204/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 69.852.510. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4(2) untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00009/240/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 51.045.540. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00016/201/07/433/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 39.191.907. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00061/406/07/431/09, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 3.660.437.912. Kelebihan bayar pajak tersebut pada tanggal 17 April 2009 telah dikompensasikan dengan kurang bayar kewajiban kewajiban perpajakan Perusahaan dan sebesar Rp 228.918.382 telah diterima melalui Bank BCA cabang Menara Karya pada tanggal 27 April 2009.
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00064/101/05/052/07, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 45.920.086. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
60
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00008/277/07/431/07, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 31.498.480. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 20 Maret 2009, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00043/107/07/431/07, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 2.976.128. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00179/101/07/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 50.772.725. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan Juli 2008. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00088/101/08/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 2.388.363. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 1998. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00013/109/98/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 2.636.430. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
61
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2000. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00021/109/00/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 2.090.754. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00029/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp299.322. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00031/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 5.550.647. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00030/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 628.802. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Agustus 2002. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00016/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 695.406. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
62
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2005. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00027/109/05/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 300.472. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk periode Desember 1997. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00005/109/97/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 118.595. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Maret 2001. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00027/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 300.472. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Juni 2002. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00015/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 19.242.681. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Mei 2003. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00032/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 60.802.358. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
63
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2003. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00031/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 142.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode September 2004. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00011/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 558.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 2004. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00010/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 27.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.
Pada tanggal 19 Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun 2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. S-134/WPN.22/KP.1603/2008, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 339.675.640. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00003/503/06/433/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00022/201/06/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 23.556.381. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
64
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/504/06/433/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00111/406/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 21.438.744. Lebih bayar pajak ini telah dikompensasi dengan hutang pajak lainnya pada tanggal 28 Maret 2008.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00021/240/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 53.340.423. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00037/201/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 160.497.577. Kewajiban pajak ini telah dipindahbukukan pada tanggal 28 Maret 2008 sebesar Rp 21.438.744 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2006. Dan sisanya sebesar Rp 139.058.833 telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
65
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
22. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan)
Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
Pada tanggal 22 Oktober 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. S07/WPJ.22/KP.1604/2007, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 398.053.120. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 17 April 2009 dengan mengkompensasikan lebih bayar Pajak Penghasilan Badan perusahaan tahun 2007.
g. Administrasi
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia. Perusahaan melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunannya berdasarkan perhitungan sendiri. Pihak fiskus dapat melakukan penilaian kembali dan memperbaharui pajaknya dalam waktu 5 tahun sejak tanggal pajak tersebut terhutang.
Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah Republik Indonesia menyetujui peraturan perundang-undangan mengenai pajak penghasilan yang telah direvisi. yang efektif berlaku mulai 1 Januari 2009. Revisi mencakup perubahan tarif efektif pajak dari 30% pada tahun 2008 menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010. Ini berpengaruh terhadap pajak penghasilan kini pada tahun 2009, dan revisi ini juga akan berpengaruh pada pajak penghasilan tangguhan yang sebelumnya menggambarkan pengurangan tarif pajak efektif.
23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 2009 Rp Bunga Listrik Dipindahkan 66
2008 (Disajikan Kembali) Rp
720.019.597.144 18.033.882.977
674.979.048.315 21.267.663.076
738.053.480.121
696.246.711.391
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR (Lanjutan) 2009 Rp Pindahan Transportasi Sewa Gaji Lain-lain Jumlah
2008 (Disajikan Kembali) Rp
738.053.480.121
696.246.711.391
7.144.653.860 1.158.690.427 257.466.510 832.387.687
9.553.363.639 1.306.595.800 840.532.302 1.207.798.887
747.446.678.605
709.155.002.019
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mengenai biaya keterlambatan pembayaran listrik sebesar Rp 10.827.190.937. Perusahaan menyetujui untuk mengakui hutang dan membayar biaya keterlambatan listrik tersebut dengan secara angsuran setiap bulannya dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang biaya keterlambatan listrik masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 5.413.595.468. Pada bulan Pebruari 2010, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah untuk pengembalian hutang listrik selama bulan Desember 2003 sampai dengan September 2004 sebesar Rp 2.821.800.525.
24. HUTANG LANCAR LAIN-LAIN 2009 Rp Pinjaman untuk pesangon Pengangkutan pembelian Uang muka penjualan Asuransi Lain-lain Jumlah
2008 Rp
40.345.843.127 17.881.557.779 12.884.039.891 5.663.989.875 14.931.906.574
40.345.843.127 17.212.949.585 33.092.771.060 6.661.849.503 18.542.515.861
91.707.337.246
115.855.929.136
25. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR 2009 Rp The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (US$ 20.243.570 pada tahun 2009 dan US$ 19.541.847 pada tahun 2008)
190.289.560.544
67
2008 Rp
213.983.222.773
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
25. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR (Lanjutan) Perusahaan telah mengambil langkah untuk implementasi Rencana Perdamaian (Composition Plan) yang telah disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Pada tanggal 29 September 2006, hutang tidak terjamin yang terdiri dari Bank, PT Bina Prima Perdana, sewa guna usaha dan wesel bayar sebesar US$ 18.670.630 telah direstrukturisasi ke dalam wesel bayar dengan tingkat bunga tetap (Fixed rate notes) dan berada dibawah pengawasan (Custodian) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang tidak terjamin setelah restrukturisasi masingmasing sebesar US$ 20.243.570 (setara dengan Rp 190.289.560.544) and US$ 19.541.847 (setara dengan Rp 213.983.222.773), yang terdiri dari hutang pokok US$ 18.670.630 (setara dengan Rp 175.503.922.000 untuk tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 204.443.398.500 untuk tanggal 31 Desember 2008) ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sebesar US$ 1.572.940 (setara dengan Rp 14.785.638.544) pada tahun 2009 dan US$ 871.217 (setara dengan Rp 9.539.824.273) pada tahun 2008 yang akan dilunasi selama 9 tahun dari tanggal restrukturisasi sebagai berikut : Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014
5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%
Suku bunga hutang restrukturisasi adalah sebagai berikut : Tahun
Suku bunga
2006 2007 2008 2009 dan selanjutnya
2% setahun 2% setahun 2% setahun 4% setahun
Berdasarkan hasil rapat antara Perusahaan (Peminjam) dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Pemberi Pinjaman) tanggal 30 Januari 2009, Pemberi pinjaman setuju untuk menunda tanggal angsuran pokok pinjaman atas hutang tidak terjamin dan wesel bayar untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan mengganti tanggal angsuran pokok hutang sebagai berikut : Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017
5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%
68
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
25. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, beban bunga atas hutang tidak terjamin dan wesel bayar masing-masing sebesar Rp 7.640.230.628 dan Rp 3.773.203.863.
26. PINJAMAN MODAL KERJA 2009 Rp Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : Damiano Investments BV. Belanda (US$ 36.645.085 untuk tahun 2009 dan US$ 36.277.924 untuk tahun 2008)
344.463.801.162
2008 Rp
397.243.266.705
Berdasarkan Rencana Perdamaian yang telah disetujui oleh para kreditur, Damiano Investments BV, Belanda setuju untuk menyediakan pinjaman modal kerja sebesar US$ 15.000.000 kepada Perusahaan. Suku bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut adalah 9% setahun sampai dengan diimplementasikannya Rencana Perdamaian. Setelah implementasi tingkat suku bunga dan pembayaran pokok pinjaman akan mengikuti surat hutang baru. (Catatan 25). Disamping pinjaman modal kerja diatas. Damiano Investments BV, Belanda juga telah memberikan pinjaman modal kerja sebesar US$ 10.687.669,23 kepada Perusahaan dengan suku bunga sebesar 15% setahun. Damiano Investments BV, Belanda juga memberikan pinjaman uang muka sebesar US$ 3.336.000. Kemudian, berdasarkan perjanjian penghentian tertanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV, Belanda setuju untuk memindahkan pinjaman uang muka ke dalam perjanjian pinjaman modal kerja. Berdasarkan penghentian perjanjian tanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV, Belanda juga setuju untuk memindahkan jumlah pokok hutang atas fasilitas pre-finance dari Catora International BV, Belanda beserta bunganya masing-masing sebesar US$ 4.000.000 dan US$ 2.399.255 ke dalam perjanjian pinjaman modal kerja. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 14 Agustus 2008 dan 19 September 2008, Perusahaan mendapatkan tambahan pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda masing-masing sebesar US$ 700.000 dan US$ 155.000. Kemudian, sepanjang tahun 2009, Damiano Investments BV, Belanda juga menyediakan pinjaman modal kerja sebesar US$ 1.625.000 sebagai bagian dari Perjanjian Pinjaman diatas. Sebagian dari pinjaman modal kerja ini yaitu sebesar US$ 1.257.839 telah dibayarkan oleh Perusahaan pada tahun yang sama. Pada tahun 2009 dan 2008, pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda menggunakan piutang usaha, persediaan dan piutang usaha tidak lancar Perusahaan sebagai jaminan (Catatan 6, 8 dan 11).
69
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
26. PINJAMAN MODAL KERJA (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, beban bunga atas pinjaman modal kerja dari Damiano Investment BV, Belanda masing-masing sebesar Rp 44.523.143.318 dan Rp 37.145.541.511.
27. HUTANG USAHA, TIDAK LANCAR 2009 Rp PT Citra Indah Textiles PT Texmaco Micro Indoutama Jumlah
2008 Rp
39.491.541.493 80.457.768
39.491.541.493 80.457.768
39.571.999.261
39.571.999.261
Rincian hutang usaha, tidak lancar menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2009 Rp Rupiah
39.571.999.261
2008 Rp 39.571.999.261
Hutang usaha, tidak lancar merupakan hutang atas pembelian bahan baku, bahan pembantu dan jasa maklon.
28. HUTANG LAIN-LAIN, TIDAK LANCAR 2009 Rp PT Bima Peranan Busana PT Perkasa Heavyndo Engineering PT Waniaindah Busana Tbk PT Kreasi Kekar Jumlah
2008 Rp
13.653.484.229 1.062.557.586 128.200.000 43.659.874
13.653.484.229 1.062.557.586 128.200.000 38.659.874
14.887.901.689
14.882.901.689
Hutang lain-lain, tidak lancar merupakan uang muka kepada Anak Perusahaan dalam mata uang Rupiah dengan tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayaran.
70
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
29. HUTANG SEWA GUNA USAHA Perusahaan Sewa Guna Usaha
Jenis aktiva
2009 Rp
2008 Rp
PT Perjahl Leasing Indonesia Mesin pabrik PT Piranti Mulia Bisnisindo Mesin pabrik PT Hanil Bakrie Finance Corporation Mesin pabrik PT Koexim Mandiri Finance Kendaraan. Mesin pabrik PT GE Astra Finance Mesin pabrik
11.596.949.284 10.952.756.203 9.120.542.700 5.661.986.411 3.096.989.707
13.509.212.200 12.758.795.791 10.624.461.975 6.595.611.829 3.607.663.542
Jumlah Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
40.429.224.305
47.095.745.337
(40.429.224.305)
(47.095.745.337)
Bagian jangka panjang
–
–
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, suku bunga dan periode sewa guna usaha Anak Perusahaan adalah sebagai berikut : Penyewa Anak Perusahaan (TJ) PT Hanil Bakrie Finance Corp. PT Koexim Mandiri Finance PT Perjahl Leasing Indonesia PT Piranti Mulia Bisnisindo PT GE Astra Finance
Suku bunga
Jatuh tempo
SIBOR + 2% SIBOR + 2.55% SIBOR + 2.8125% SIBOR + 2% SIBOR + 4.75% untuk tahun 1999 dan SIBOR + 2.75% dari tahun 2000 sampai 2002
2007 2004 2003 2005 2002
Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang per 31 Desember 2009 and 2008 adalah sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Tahun yang berakhir 31 Desember
45.979.130.663
53.560.795.829
Jumlah pembayaran minimum
45.979.130.663
53.560.795.829
Dikurangi : Bunga sewa guna usaha
(5.549.906.358)
(6.465.050.492)
Hutang sewa guna usaha (Note 48) Dikurangi : Bagian hutang sewa guna usaha yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
40.429.224.305
47.095.745.337
(40.429.224.305)
(47.095.745.337)
Hutang sewa guna usaha jangka panjang
–
71
–
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
29. HUTANG SEWA GUNA USAHA (Lanjutan) Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 21 Maret 2006 dan perjanjian serah terima tanggal 12 Juli 2006, PT Exim SB Leasing (dalam likuidasi) telah menjual tagihan-tagihannya kepada PT Piranti Mulia Bisnisindo. Pada tahun 2007, PT Koexim Mandiri Finance mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi Jakarta untuk pengembalian aset guna usahanya. Sampai dengan saat ini, tidak terdapat perkembangan lebih jauh atas tuntutan dari PT Koexim Mandiri Finance kepada Anak Perusahaan.
30. HUTANG KREDIT PEMBIAYAAN 2009 Rp Hutang kredit pembiayaan Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
2008 Rp
311,443,762
421.726.512
(156,641,665)
(268.263.996)
154,802,097
153.462.516
Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Mercedes E-Class 240 Elegance Sedan Luxury) dengan harga beli sebesar Rp 580.000.000, dan suku bunga sebesar 10% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 30 Maret 2007 sampai dengan 28 Pebruari 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar Rp 24.166.669 dan Rp 169.166.674. Berdasarkan perjanjian tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda New Accord) dengan harga beli sebesar Rp 146.428.000, dan suku bunga sebesar 8% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 25 Januari 2008 sampai dengan 25 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 73.213.999. Berdasarkan perjanjian tanggal 5 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda All New CRV) dengan harga beli sebesar Rp 200.200.000, dan suku bunga sebesar 8,25% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 30 Agustus 2008 sampai dengan 30 Juli 2012. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar Rp 129.295.843 dan Rp 179.345.839.
72
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
30. HUTANG KREDIT PEMBIAYAAN (Lanjutan) Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT Toyota Astra Financial Services untuk membeli sebuah mobil (Toyota Innova) dengan harga beli sebesar Rp 164.850.000, dan suku bunga sebesar 6,00% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 30 Desember 2009 sampai dengan 30 Nopember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang kredit pembiayaan sebesar Rp 157.981.250. Jumlah beban bunga atas hutang kredit pembiayaan yang telah dibayar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 72.580.250 dan Rp 62.115.841.
31. MODAL SAHAM Berdasarkan akta notaris Januar Tirtaamidjaja, SH. No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984, modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp 15.000.000.000 yang terdiri dari 600 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 25.000.000 per lembar. Modal ditempatkan sebesar Rp 7.500.000.000 atau sebanyak 300 lembar saham dan yang telah disetor penuh sebesar Rp 1.500.000.000 atau sebanyak 60 lembar saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 100 tanggal 27 Desember 2002, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana perubahan Modal Dasar dari semula Rp 8.500.000.000.000 menjadi Rp 16.000.000.000.000 dan Modal Ditempatkan dan Disetor dari semula Rp 2.196.960.000.000 menjadi Rp 4.174.224.000.000. Berdasarkan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 12 tanggal 4 Juli 2006 tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Rapat Luar Biasa Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 111 tanggal 21 Juni 2006, para pemegang saham telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut : • •
•
Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 4.174.224.000.000. Alokasi 83.484.480.000 lembar saham baru (seri C) dengan nilai nominal Rp 2 per saham berdasarkan konversi hutang menjadi modal. Saham baru sebesar 43.144.238.750 lembar untuk kreditur tidak terjamin dan pemberi fasilitas modal kerja baru sedangkan sisanya sebanyak 40.340.241.250 lembar saham untuk kreditur terjamin. Membukukan agio saham hasil konversi saham menjadi modal sebesar Rp 5.574.513.535.500.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusannya No. C-25038.HT.01.04.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan telah didaftarkan di Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX/2006 tanggal 1 September 2006.
73
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
31. MODAL SAHAM (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2006, modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terdiri dari 247.145.100.800 lembar saham dengan pengelompokkan sebagai berikut : • • •
17.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham. 146.660.620.800 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham. 83.484.480.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 2 per saham.
Dan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 2.283.248.477.500 yang terdiri dari 4.393.920.000 lembar saham seri A dan 43.144.238.750 lembar saham seri C. Pada bulan Pebruari 2008, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan reverse stock yang dilakukan dengan rasio 20 berbanding 1. Dan menurut akta notaris Sutjipto, SH No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008 tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Modal saham Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham dengan pengelompokan sebagai berikut :
850.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham. 7.333.031.040 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. 4.174.224.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 40 per saham.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008. Modal ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya sebesar Rp 4.174.224.000.000 (26%) terbagi atas :
219.696.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 2.196.960.000.000. 1.890.975.522 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 1.890.975.522.000. 2.157.211.950 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 40 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 86.288.478.000.
Dan susunan pemegang saham pada tanggal 21 Pebruari 2008 menurut akta notaris adalah sebagai berikut : Jumlah lembar Persentase Jumlah Pemegang Saham Saham kepemilikan Rp % Saham seri A Saham seri B Saham seri C Jumlah
219.696.000 1.890.975.522 2.157.211.950
5,15 44,30 50,55
2.196.960.000.000 1.890.975.522.000 86.288.478.000
4.267.883.472
100,00
4.174.224.000.000
74
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
31. MODAL SAHAM (Lanjutan) Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2009 yang telah dikukuhkan dalam akta notaris Sutjipto, SH No 91 tanggal 24 Maret 2009, notaris di Jakarta, Pemegang Saham setuju untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu melalui pemberian hak opsi kepada manajemen dan karyawan Perusahaan (Management Employee Stock Option Programme / MESOP). Saham yang dikeluarkan adalah sebanyak 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor (sebanyak 118.845.397 lembar saham seri C). Akta notaris ini ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052619.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009. Berdasarkan rencana Perusahaan yang telah dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia melalui surat tertanggal 17 Maret 2009, program ini akan diimplementasikan pada periode sebagai berikut : Periode I II III IV V VI VII
Periode Implementasi 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2009 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Oktober 2009 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2010 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Oktober 2010 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 April 2011 5 (lima) hari bursa dimulai dari 3 Oktober 2011 5 (lima) hari bursa dimulai dari 1 Pebruari 2012
Tapi sampai dengan Maret 2010, program ini belum diimplementasikan karena Perusahaan akan melakukannya pada akhir periode implementasi (1 Pebruari 2012). Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan catatan pemegang saham yang dikeluarkan oleh Kantor Administrasi Saham, PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah lembar Saham
2009 Persentase kepemilikan %
Jumlah Rp
Saham Seri A: PT Multikarsa Investama Publik (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
131.394.719 88.301.281 219.696.000
Saham Seri B:
–
5,53 3,71 9,24 –
1.313.947.195.000 883.012.805.000 2.196.960.000.000 –
Saham Seri C: Damiano Investments BV, Belanda Lain-lain Yang belum diambil Jumlah Jumlah
1.442.862.220 510.167.416 204.182.314 2.157.211.950
60,70 21,46 8,60 90,76
57.714.488.800 20.406.696.620 8.167.292.080 86.288.477.500
2.376.907.950
100,00
2.283.248.477.500
75
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
31. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Pemegang Saham
Jumlah lembar Saham
2008 Persentase kepemilikan %
Jumlah Rp
Saham Seri A: PT Multikarsa Investama Publik (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
131.394.719 88.301.281 219.696.000
Saham Seri B:
–
5,53 3,71 9,24 –
1.313.947.195.000 883.012.805.000 2.196.960.000.000 –
Saham Seri C: Damiano Investments BV, Belanda Lain-lain Yang belum diambil Jumlah Jumlah
1.442.862.220 508.428.217 205.921.513 2.157.211.950
60,70 21,39 8,67 90,76
57.714.488.800 20.337.128.680 8.236.860.020 86.288.477.500
2.376.907.950
100,00
2.283.248.477.500
Saham Seri C yang belum diambil merupakan saham baru yang belum ditukarkan oleh kreditur (melalui The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong – custodian). sehingga nama pemegang sahamnya belum didaftarkan di PT Datindo Entrycom (administrator saham). Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, SH, Spn, No. 111 tanggal 16 Agustus 2002, sebagian saham PT Multikarsa Investama sebanyak 2.454.081.290 saham (atau 122.704.064 saham setelah penggabungan saham) telah dijual kepada PT Bina Prima Perdana. Namun menurut catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom masih terdaftar atas nama PT Multikarsa Investama. Bapak Seeniappa Jegatheesan adalah Direktur Perusahaan untuk tahun 2009 dan 2008 dengan kepemilikan saham sejumlah 2.388 lembar saham dari jumlah modal disetor pada tahun 2009 dan 2008. Saham baru seri C (43.144.238.750 lembar saham) yang dikeluarkan sebagai hasil dari konversi hutang menjadi modal telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 1 Oktober 2007.
76
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
32. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2009 Rp Selisih antara nilai nominal dengan hasil penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat di tahun 1990 Biaya emisi saham
25.800.000.000 (13.807.386.447) 11.992.613.553
Selisih antara nilai nominal dari hasil Konversi hutang ke modal di tahun 2006 Jumlah
2008 Rp
25.800.000.000 (13.807.386.447) 11.992.613.553
5.574.513.535.500
5.574.513.535.500
5.586.506.149.053
5.586.506.149.053
Menurut usulan restrukturisasi (Rencana Perdamaian), Perusahaan akan menerbitkan sebanyak 16.780.718.747 lembar saham seri C kepada para kreditur tidak terjamin dan 26.363.520.000 lembar saham seri C untuk Damiano Investments BV, Belanda, sehubungan dengan konversi hutang menjadi saham sebesar Rp 5.660.802.013.000. Berdasarkan perubahan anggaran dasar Perusahaan tanggal 4 Juli 2006 melalui akta notaris Aulia Taufani, SH No. 12, Perusahaan telah mencatat saham yang akan diterbitkan sebesar Rp 5.660.802.013.000. modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 86.288.477.500 dan tambahan modal disetor sebesar Rp 5.574.513.535.500.
33. MANFAAT PENSIUN Perusahaan dan Anak Perusahaan (TJ) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Texmaco Group (DPTG) yang akta pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No Kep.239/KM.17/1993 tanggal 22 Oktober 1993. Pendiri DPTG adalah Grup Texmaco, dimana Perusahaan dan TJ merupakan salah satu mitra pendiri. Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-026/KM.10/2007 tanggal 22 Pebruari 2007, Dana Pensiun Texmaco Group telah dibubarkan terhitung 31 Desember 2006. Persetujuan hasil penyelesaian likuidasi Dana Pensiun Texmaco Group telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui surat keputusan No. KEP-165/KM.10/2007, dan manajemen percaya bahwa seluruh kewajiban manfaat pensiun telah diselesaikan dan dibayarkan oleh Dana Pensiun Texmaco Group kepada karyawan yang bersangkutan. Sehingga, saldo kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 11.159.119.044 dihapuskan dan dibebankan sebagai pendapatan lain-lain pada laporan rugi laba konsolidasi tahun lalu.
77
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
34. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000 mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang mendasari pemberian kompensasi tersebut, yang mengharuskan perusahaan untuk membayar uang jasa dan kompensasi sehubungan dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja dan gaji, apabila pengunduran diri memenuhi ketentuan yang diatur dalam Keputusan tersebut. Kemudian pada bulan April 2003 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 menggantikan Keputusan No. KEP-150/Men/2000. Sehubungan dengan hal ini, pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan membukukan cadangan uang jasa karyawan masing-masing sebagai berikut :
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian kurtailmen dan penyelesaian Jumlah
2009 Rp
2008 Rp
5.100.165.564 7.502.064.103 1.665.322.019 440.035.651
4.717.707.959 5.618.013.788 2.625.694.148 463.632.659
14.707.587.337
13.425.048.554
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui
76.553.569.269 (21.946.024.812) 5.260.402.433
80.453.834.687 (24.051.382.482) (5.019.302.450)
Kewajiban bersih
59.867.946.890
51.383.149.755
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut : 2009 Rp
2008 Rp
Saldo awal Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan
51.383.149.755 (6.222.790.202 ) 14.707.587.337
40.890.401.313 (2.932.300.112) 13.425.048.554
Saldo akhir
59.867.946.890
51.383.149.755
78
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
34. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN (Lanjutan) Perhitungan aktuaria untuk cadangan uang jasa karyawan Perusahaan tersebut di atas telah dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan menggunakan asumsi sebagai berikut : Tingkat diskonto Tingkat Mortalita Tingkat kenaikan gaji Usia Pensiun Normal Tingkat kemungkinan pengunduran diri Metode pendanaan
: : : :
10,70% p.a di tahun 2009 dan 12,00% p.a di tahun 2008 The 1958 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table 8% p.a di tahun 2009 dan 2008 55 tahun
: 0% - 1% : Projected Unit Credit
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah memadai dan juga berpendapat bahwa penyisihan atas uang jasa telah memadai untuk menutup kewajiban yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Anak Perusahaan telah membukukan cadangan uang jasa karyawan masing-masing sebesar Rp 14.122.915.094 dan Rp 15.527.562.366 berdasarkan jumlah yang terhutang kepada karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan dalam perhitungannya, Anak Perusahaan tidak menggunakan aktuaris independen untuk menghitung cadangan uang jasa karyawan tersebut.
35. CADANGAN UMUM Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta No. 351 tanggal 23 Juni 1997 dan akta No. 402 tanggal 24 Juni 1996 dari Adam Kasdarmadji, SH, notaris di Jakarta, disetujui penyisihan cadangan umum sebesar Rp 8.280.000.000 dari saldo laba, guna memenuhi ketentuan pasal 61 Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan tidak membuat tambahan cadangan karena kerugian yang dialami Perusahaan.
36. PENYELESAIAN ATAS KLAIM ASURANSI. BERSIH
Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini berkaitan dengan penyelesaian klaim asuransi atas persediaan yang rusak masing-masing sebesar Rp 726.736.811 dan Rp 97.453.652.
79
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
37. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba (rugi) bersih yang digunakan dalam perhitungan laba per saham
2009 Rp
2008 Rp
2.376.907.950
8.649.303.894
1.182.787.954.988
(2.120.676.460.197)
498
(245)
Laba (rugi) bersih per saham dasar
38. PENJUALAN BERSIH 2009 Rp Lokal Yarn Fibre Chips Fleece (Knitting) Bonded (Coating) Polyester Suiting Others
Ekspor Yarn Fibre Fleece (Knitting) Chips PTA Garment Bonded (Coating) Others
Jumlah
80
2008 Rp
1.284.015.392.397 1.019.345.937.811 264.975.874.107 9.777.590.867 2.596.392.672 – – 46.269.599
1.574.961.199.317 851.682.548.664 315.534.776.304 9.861.522.010 443.343.908 36.292.046.579 361.877.981 294.950.831
2.580.757.457.453
2.789.432.265.594
739.971.101.490 137.538.612.333 22.914.501.748 16.077.283.099 12.217.922.916 2.002.584.800 – 27.254.944
763.306.795.770 98.831.812.454 47.731.502.301 24.847.647.834 5.977.732.500 9.983.041.661 133.731.098 324.479.370
930.749.261.330
951.136.742.988
3.511.506.718.783
3.740.569.008.582
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
38. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) Pada tahun 2009 dan 2008, total penjualan bersih fleece, bonded dan garment masing-masing sebesar Rp 37.291.070.087 dan Rp 36.993.439.596 merupakan penjualan kepada pihak ketiga. Produk ini diproduksi oleh Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) berdasarkan sistem maklon. Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2009, penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha adalah penjualan kepada PT Manggala Indo Pratama sebesar Rp 366.784.306.236 (10,42%) dari jumlah pendapatan usaha. Pada tahun 2008, penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha adalah penjualan kepada PT Dhanarmas Concern sebesar Rp 439.356.710.679 (11,71%) dari jumlah pendapatan usaha.
39. PENDAPATAN USAHA LAINNYA
Barang pembantu rusak Produk tidak standar dan lainnya Bahan pembantu Jumlah
2009 Rp
2008 Rp
7.109.019.559 1.872.433.919 –
6.055.824.121 4.237.423.018 94.113.640
8.981.453.478
10.387.360.779
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.
40. BEBAN POKOK PENJUALAN 2009 Rp Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi (Catatan 41) Jumlah beban produksi (dipindahkan)
81
2008 Rp
2.025.306.582.074 63.054.694.904 1.394.955.556.857
2.317.419.959.877 65.006.251.080 1.430.235.721.118
3.483.316.833.835
3.812.661.932.075
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
40 .BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 2009 Rp Jumlah beban produksi (pindahan)
3.483.316.833.835
Persedian barang dalam proses Pada awal tahun Pada akhir tahun
40.226.279.653 (45.066.289.569)
Beban pokok produksi
3.478.476.823.919
Persediaan barang jadi Pada awal tahun Pembelian Pada akhir tahun
173.686.531.676 57.522.699.095 (145.296.009.825)
Beban pokok penjualan
3.564.390.044.865
2008 Rp 3.812.661.932.075 64.748.022.808 (40.226.279.653) 3.837.183.675.230 217.096.342.047 88.174.236.946 (173.686.531.676) 3.968.767.722.547
Pada tahun 2009 dan 2008, bahan baku yang digunakan mencakup bahan baku yang digunakan untuk produk fleece, bonded dan garment masing-masing sebesar Rp 12.004.216.504 dan Rp 19.246.496.293. Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tahun 2009, pembelian dari pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut : 2009 Rp Percentage PT Cipta Karya PT Polychem Indonesia Kolmar Petrochemicals AG. Switzerland
844.414.442.261 499.246.614.968 307.470.715.349
33,76% 19,96% 12,29%
Pada tahun 2008, pembelian dari pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut : 2008 Rp Percentage PT Cipta Karya PT Polychem Indonesia Kolmar Petrochemicals AG. Switzerland
771.284.278.334 673.630.278.165 618.391.647.669
82
12.78% 11.17% 10.25%
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
41. BEBAN PABRIKASI 2009 Rp Beban penyusutan aset tetap Bahan pembantu Listrik dan gas Pengangkutan Biaya proses (jasa maklon) Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Lain-lain Jumlah
2008 Rp
507.577.455.854 408.432.191.033 363.671.980.060 30.691.803.332 18.801.996.030 17.301.860.526 15.890.719.446 8.684.397.347 23.903.153.229
504.489.657.573 408.918.328.558 351.268.326.607 27.403.022.569 23.158.830.851 19.910.390.238 16.090.867.845 9.287.154.695 69.709.142.182
1.394.955.556.857
1.430.235.721.118
Pada tahun 2009 dan 2008, biaya maklon kepada Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) masingmasing sebesar Rp 5.011.734.745 dan Rp 3.550.567.800. Pada tahun 2009 dan 2008, biaya sewa mencakup biaya sewa mesin dan gedung kepada Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) masing-masing sebesar Rp 6.386.155.759 dan Rp 11.118.179.000.
42. BEBAN PENJUALAN 2009 Rp Beban ekspor Pemasaran Pengangkutan Iklan dan promosi Lain-lain Jumlah
83
2008 Rp
48.825.491.066 40.866.578.234 39.296.473.280 340.418.273 1.418.852.669
63.812.501.032 47.178.593.683 44.037.397.196 198.967.700 1.446.035.492
130.747.813.522
156.673.495.103
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
43. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2009 Rp Gaji dan tunjangan Beban pajak Uang jasa karyawan Perjalanan Jasa professional Sewa Komunikasi Peralatan kantor Penyisihan piutang ragu-ragu Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Perjamuan dan representasi Beban penyusutan aset tetap Asuransi Lain-lain Jumlah
2008 Rp
48.042.566.431 22.488.798.444 14.707.587.337 8.488.332.978 8.287.460.086 8.242.799.681 4.278.394.861 3.138.938.819 2.218.744.484 1.751.649.943 1.047.575.348 832.881.084 455.325.136 408.846.881 15.257.933.578
46.411.177.076 11.564.495.766 13.425.048.554 7.204.004.729 5.427.092.693 8.126.464.821 4.537.567.760 3.191.671.610 10.685.743.309 4.646.652.969 366.647.508 754.208.401 716.772.516 5.285.575.547 21.389.507.331
139.647.835.091
143.732.630.590
44. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI BANK 2009 Rp
2008 Rp
Beban bunga atas : Pinjaman modal kerja Hutang tidak terjamin dan wesel bayar Pinjaman jangka pendek Hutang kredit pembiayaan
44.523.143.318 7.640.230.628 1.260.475.163 72.580.250
37.145.541.511 3.773.203.863 2.055.442.189 62.115.841
Jumlah beban bunga Beban administrasi bank
53.496.429.359 4.026.466.977
43.036.303.404 4.127.257.114
Jumlah
57.522.896.336
47.163.560.518
84
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
45. PENGHASILAN BUNGA 2009 Rp Jasa giro dan lain-lain
2008 Rp
568.006.669
555.812.235
46. PENDAPATAN LAIN-LAIN. BERSIH 2009 Rp Potongan pembelian bahan kimia Penerimaan dari penyisihan piutang ragu-ragu Penghapusan hutang dana pension Klaim VAT dari customer Lain-lain Jumlah
2008 Rp
4.376.571.010 7.510.752.400 – – 138.438.688
3.177.096.880 2.201.051.426 11.159.119.044 (1.849.013.873) 1.215.366.436
12.025.762.098
15.903.619.913
47. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Rincian sifat, hubungan dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Multikarsa Investama PT Wismakarya Prasetya Damiano Investments BV, Belanda
Sifat hubungan istimewa perusahaan Pemegang saham Perusahaan afiliasi Pemegang saham
Transaksi Pinjaman, pemegang saham Pembelian Pinjaman, pemegang saham
Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan yang normal seperti dilaksanakan dengan pihak ketiga. Transaksi tersebut meliputi antara lain :
85
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
47. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
2009 Rp
Persentase terhadap jumlah Aset/ Kewajiban Pendapatan/ Beban 2009 2008 % %
2008 Rp
Piutang usaha
268.722.447.175
271.747.584.046
5,88
5,53
Uang muka pembelian
213.843.087.858
163.670.545.490
4,68
3,33
Piutang hubungan istimewa
426.365.868.504
426.365.868.504
9,33
8,33
Hutang usaha
23.973.696.632
23.007.572.596
0,19
0,16
Beban pabrikasi
18.705.809.539
18.524.406.715
0,78
0,30
48 ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut : 2 0 0 9 Mata uang Asing
2 0 0 8 Ekuivalen Rp
Mata uang asing
Ekuivalen Rp
Aset Kas dan setara kas
US$ SGD EUR NOK
5.208.681 3.612 230 1.108
48.961.601.775 24.198.141 3.107.229 1.457.397
2.131.045 2.431 – 1.108
23.334.939.139 18.491.438 – 1.564.883
Piutang usaha : Pihak ketiga
US$
28.631.006
269.131.459.25
24.181.563
264.788.117.483
Piutang usaha, tidak lancar Pihak ketiga
US$
6.894.975
64.812.766.974
6.894.975
75.499.978.550
Piutang lain-lain, tidak lancar Pihak ketiga
US$
5.579.991
52.451.912.862
5.579.991
61.100.898.494
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
US$
1.274.386
11.979.231.505
1.274.386
13.954.530.317
Jumlah aset
447.365.735.134
86
438.698.520.304
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
48. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 2 0 0 9 Mata uang Asing
2 0 0 8 Ekuivalen Rp
Mata uang asing
Ekuivalen Rp
Kewajiban Hutang bank Pihak ketiga
US$
43.409.360
408.047.983.987
51.421.523
563.065.672.758
US$ EUR YEN CHF
805.630.342 15.688.978 3.001.711.400 45.902
7.572.925.216.114 211.953.855.640 305.290.878.655 417.138.985
805.630.342 15.688.978 3.001.711.400 45.902
8.821.652.246.433 242.120.331.107 363.896.872.680 475.039.534
US$
22.963.248
215.854.534.778
22.963.248
251.447.569.349
US$ YEN SGD CHF GBP EUR
33.113.108 2.752.863 93.406 8.874 9.677 97.461
311.263.214.231 279.978.046 625.681.892 80.644.130 146.262.957 1.316.670.086
13.612.226 9.584.696 45.245 175 13.945 192.369
149.053.872.298 1.159.748.204 345.595.214 1.811.033 220.365.115 2.968.736.854
Hutang tidak terjamin dan wesel bayar
US$
20.243.570
190.289.560.544
19.541.847
213.983.222.773
Pinjaman modal kerja
US$
36.645.085
344.463.801.162
36.277.924
397.243.266.705
Hutang lancar lainnya Pihak ketiga
US$
2.459.173
23.116.228.452
4.285.584
46.927.146.101
Beban masih harus dibayar
US$
65.933.548
619.775.353.772
67.196.678
735.803.625.621
Wesel bayar
US$
16.141.085
151.726.201.724
16.141.085
176.744.883.924
Hutang sewa guna usaha
US$
4.300.981
40.429.224.305
4.300.981
47.095.745.337
Hutang pembelian aset tetap
US$
30.476
286.476.750
30.476
333.714.938
Hutang terjamin Pihak ketiga
Pinjaman jangka pendek Hutang usaha : Pihak ketiga
Total kewajiban
10.398.288.906.210
12.014.539.465.978
Kewajiban bersih
(9.950.923.171.076)
(11.575.840.945.674)
49. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan usahanya ke dalam dua segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut :
87
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
49. INFORMASI SEGMEN USAHA (Continued)
2009 (Dalam ribuan Rupiah)
Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
Pertenunan dan perajutan Rp 000
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
Eliminasi Rp 000
Total Rp 000
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) PENJUALAN SEGMEN : Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
3.481.324.669 1.380.061.135
39.163.503 13.238.060
– –
– –
– (1.393.299.195)
3.520.488.172 –
Jumlah penjualan segmen
4.861.385.804
52.401.563
–
–
(1.393.299.195)
3.520.488.172
HASIL Hasil segmen Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
(43.901.873) (270.395.648)
Rugi usaha
(314.297.521)
Penghasilan lain-lain. bersih
1.428.196.301
Laba sebelum pajak penghasilan
1.113.898.780
Penghasilan pajak
68.889.175
Laba bersih
1.182.787.955
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) NERACA : Aset segmen
(5.299.885.051)
Kewajiban segmen
13.178.480.093
(327.641.406) 2.055.048.716
(1.502.827) (7.136.650.384) 12.160.697
7.162.220.062
8.196.056.014
(4.569.623.654)
(9.958.228.005)
12.449.681.563
INFORMASI LAINNYA : Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
(2.255.006) (501.401.016)
–
–
–
–
(2.255.006)
(13.001.856)
–
–
–
(514.402.872)
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) PENJUALAN SEGMEN : Dalam negeri Luar negeri
3.955.553.629 905.832.175
27.484.477 24.917.086
– –
– –
(1.393.299.195) –
2.589.738.911 930.749.261
Jumlah
4.861.385.804
52.401.563
–
–
(1.393.299.195)
3.520.488.172
Dalam negeri Luar negeri
5.180.024.076 119.860.975
289.014.244 38.627.162
1.502.827 –
– 7.136.650.384
(1.034.018.251) (7.162.037.763)
4.436.522.896 133.100.758
Jumlah
5.299.885.051
327.641.406
1.502.827
7.136.650.384
(8.196.056.014)
4.569.623.654
ASET SEGMEN :
88
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
49. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
2009 (Dalam ribuan Rupiah)
Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
Pertenunan dan perajutan Rp 000
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
Eliminasi Rp 000
–
–
–
–
Total Rp 000
PENGELUARAN MODAL : Dalam negeri
2008 (Dalam ribuan Rupiah)
(2.255.006 ) Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
Pertenunan dan perajutan Rp 000
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
Eliminasi Rp 000
(2.255.006)
Total Rp 000
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) PENJUALAN SEGMEN : Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
3.641.918.428 1.660.334.202
109.037.941 26.663.545
– –
– –
– (1.686.997.747)
3.750.956.369 –
Jumlah penjualan segmen
5.302.252.630
135.701.486
–
–
(1.686.997.747)
3.750.956.369
HASIL Hasil segmen Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
(217.811.353) (300.406.126)
Rugi usaha
(518.217.479)
Beban lain-lain. bersih
(1.670.472.005)
Rugi sebelum pajak penghasilan
(2.188.689.484)
Penghasilan pajak
68.013.023
Rugi bersih
(2.120.676.461)
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) NERACA : Aset segmen
(5.634.407.551)
Kewajiban segmen
12.965.116.787
(352.381.639) 2.128.010.212
(1.343.917) (8.313.438.480) 12.160.697
8.343.224.434
9.388.581.397
(4.912.990.190)
(9.468.512.400)
13.979.999.730
INFORMASI LAINNYA : Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
(18.157.691) (501.353.089)
–
–
–
–
(18.157.691)
(29.544.618)
–
–
–
(530.897.707)
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) PENJUALAN SEGMEN : Dalam negeri Luar negeri
4.408.964.162 893.288.468
77.853.211 57.848.275
– –
– –
(1.686.997.747) –
2.799.819.626 951.136.743
Jumlah
5.302.252.630
135.701.486
–
–
(1.686.997.747)
3.750.956.369
89
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
49. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
2008 (Dalam ribuan Rupiah)
Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
Pertenunan dan perajutan Rp 000
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
Eliminasi Rp 000
Total Rp 000
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) ASET SEGMEN : Dalam negeri Luar negeri
5.456.508.413 177.899.138
312.002.927 40.378.712
1.343.917 –
– 8.313.438.480
(1.075.142.917) (8.313.438.480)
4.694.712.340 218.277.850
Jumlah
5.634.407.551
352.381.639
1.343.917
8.313.438.480
(9.388.581.397)
4.912.990.190
PENGELUARAN MODAL : Dalam negeri
(18.157.691 )
–
–
–
–
(18.157.691)
50. IKATAN
Pada tanggal 14 Mei 1990, Perusahaan menandatangani “Memorandum of Understanding” dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat. untuk mendirikan perusahaan patungan (joint venture) yang khusus memproduksi polyster chips dan fibre di Indonesia dengan nama PT Eastindo Polymertama, yang didirikan berdasarkan akta No. 68 tanggal 17 Oktober 1991 dari Esther Daniar Iskandar, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-1990.HT.01.01.Th.92 tanggal 28 Pebruari 1992. Perusahaan bersama Eastman Kodak Company, Amerika Serikat telah memutuskan untuk menunda kegiatan usaha PT Eastindo Polymerta sampai pada waktu yang akan ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Sampai saat ini, kedua pemegang saham memutuskan untuk menunda sisa penyetoran modal (Catatan 14).
Berdasarkan surat tanggal 30 Juni 2008 antara PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) dan PT Kahatex. Perusahaan setuju untuk membayar klaim atas PPN Keluaran tahun 2002 dan 2003 sejumlah Rp 1.849.013.873 (Catatan 46) secara angsuran setiap bulannya dari bulan September 2008 sampai dengan Juni 2009. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan dapat menerima kembali klaim tersebut jika PT Kahatex berhasil melakukan restitusi pajaknya. Sampai dengan sekarang, status klaim ini masih dalam proses.
51. PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dan maklon dengan PT Texmaco Jaya Tbk (Anak Perusahaan) untuk periode 12 bulan dan dapat diperbaharui. Perjanjian ini dibuat karena Anak Perusahaan tidak mempunyai modal kerja yang cukup untuk melayani permintaan dari pelanggan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan harus membayar biaya yang terdiri dari biaya maklon, sewa gedung dan sewa mesin kepada PT Texmaco Jaya Tbk setiap bulannya. Biaya maklon diperhitungkan berdasarkan hasil produksi.
90
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
51. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pada tanggal 3 Agustus 2009, Perusahaan mengadakan pembaharuan perjanjian maklon dengan PT Texmaco Jaya Tbk (Anak Perusahaan) untuk periode 3 bulan dan dapat diperbaharui. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan harus membayar biaya maklon sebesar US$ 1,20 per yard dengan hasil produksi minimum sebesar 100.000 yards kepada PT Texmaco Jaya Tbk setiap bulannya. Jika Perusahaan tidak dapat mencapai hasil produksi minimum tersebut, maka Perusahaan harus membayar biaya maklon berdasarkan hasil produksi dan uang muka untuk produksi 100.000 yards kepada PT Texmaco Jaya Tbk untuk menutupi biaya konversi yang ada di PT Texmaco Jaya Tbk. Kemudian berdasarkan pembaharuan perjanjian maklon dengan PT Texmaco Jaya Tbk tanggal 23 Oktober 2009, Perusahaan setuju untuk memperpanjang periode maklon untuk 7 bulan dan dapat diperbaharui.
52. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN LALU Manajemen perusahaan membuat penyesuaian terhadap hal dibawah ini :
Perusahaan mencatat keuntungan akibat pembatalan atas biaya pendanaan atas hutang bank sebesar Rp 144.360.174.669 dan keuntungan dari rugi kurs yang belum direalisasi sebesar Rp 17.086.564.778 di tahun 2008 (Catatan 16).
Berdasarkan PSAK No. 25, jumlah koreksi atas kesalahan yang berhubungan dengan tahun sebelumnya harus dilaporkan dengan mengkoreksi saldo awal dari saldo laba (akumulasi defisit). Ringkasan dari akun yang disajikan kembali adalah sebagai berikut : Dilaporkan sebelumnya Rp Neraca konsolidasi Biaya yang masih harus dibayar Akumulasi defisit Laporan laba rugi konsolidasi Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank Rugi kurs, bersih Rugi bersih Laporan perubahan ekuitas konsolidasi Akumulasi defisit per 31 Desember 2008
91
Disajikan kembali Rp
870.601.741.466 (17.100.216.843.256)
709.155.002.019 (16.938.770.103.809)
(144.360.174.669) (1.631.330.617.988) (2.282.123.199.644)
− (1.614.244.053.210) (2.120.676.460.197)
(17.100.216.843.256)
(16.938.770.103.809)
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
53. PERNYATAAN STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN BARU Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar yang akan mempengaruhi Kebijakan Akuntansi Keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut :
PSAK 26 (Revisi 2008) – Biaya Pinjaman. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
PSAK 55 (Revisi 2006) – Instumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Perubahan Arus Kas. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 5 (Revisi 2009) – Operasional Segmen. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 12 (Revisi 2009) – Kepemilikan Perusahaan Patungan. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi pada Perusahaan Asosiasi. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi dan Kesalahan Akuntansi. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset Tetap. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK 57 (Revisi 2009) – Pencadangan, Kewajiban Diestimasi dan Aset Kontinjensi. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
92
PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008
53. PERNYATAAN STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN BARU (Lanjutan)
PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, Aset yang akan dijual dan Operasional yang dihentikan. Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Saat ini Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan belum menentukan dampaknya terhadap posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan.
54. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009. Rincian akun tersebut adalah sebagai berikut : Laporan terdahulu Piutang usaha – pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang hubungan istimewa Hutang hubungan istimewa
Disajikan kembali
Piutang usaha, tidak lancar Piutang lain-lain, tidak lancar Hutang lain-lain, tidak lancer
Jumlah Rp 156.445.457.932 218.915.202.483 14.882.901.689
Keterangan
Penyajian yang lebih tepat Penyajian yang lebih tepat Penyajian yang lebih tepat
55. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Perusahaan menerbitkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan laporan keuangan utama. Informasi keuangan tambahan PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) (induk Perusahaan saja) ini, dimana investasi pada Anak Perusahaan dicatat dengan metode ekuitas, disajikan untuk dapat menganalisa hasil usaha induk Perusahaan saja. Informasi keuangan tambahan PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasi PT Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk) dan Anak Perusahaan (lampiran 1 sampai dengan lampiran 5). Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan induk perusahaan saja dengan laporan keuangan konsolidasi tidak material, maka catatan atas laporan keuangan, induk Perusahaan saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
56. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2010.
93
Lampiran-1 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) (INDUK PERUSAHAAN) NERACA 31 Desember 2009 dan 2008
ASET
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Uang muka pembelian Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, tidak lancar, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 41.555.369.591 pada tahun 2009 dan Rp 46.655.118.257 pada tahun 2008 Piutang lain-lain, tidak lancar, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.600.852.736 pada tahun 2009 dan 2008 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.569.174.813.507 pada tahun 2009 dan Rp 7.067.773.797.397 pada tahun 2008 Uang muka investasi dalam proyek perusahaan patungan Aset lain-lain Jumlah asset tidak lancar JUMLAH ASET
94
2009
2008
Rp
Rp
61.535.283.406 3.500.000.000
25.554.173.438 3.500.000.000
279.109.672.287 410.708.693.704 5.043.616.819 457.252.353.016 245.937.124.918 84.688.222.794 6.657.155.331
262.584.728.175 414.517.196.614 3.815.422.098 407.553.827.472 179.723.460.431 52.812.013.451 8.239.532.471
1.554.432.122.275
1.358.300.354.150
1.297.995.314.444 10.579.437.205
1.313.466.945.509 11.671.036.671
156.449.568.797
156.445.457.932
130.293.892.823
139.048.843.482
2.147.549.051.438 5.914.525.920 2.189.069.332
2.646.695.062.002 5.914.525.920 2.865.325.583
3.750.970.859.959
4.276.107.197.099
5.305.402.982.234
5.634.407.551.249
Lampiran-2 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (d/h. PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) (INDUK PERUSAHAAN) NERACA 31 Desember 2009 dan 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI) 2009 Rp KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Hutang terjamin Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang lancar lain-lain Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang tidak terjamin dan wesel bayar Pinjaman modal kerja Kewajiban pajak tangguhan Hutang kredit pembiayaan Cadangan uang jasa karyawan Akumulasi kerugian Anak Perusahaan yang melebihi nilai investasi Jumlah kewajiban tidak lancar
2008 (Disajikan Kembali) Rp
408.047.983.987 9.435.139.803.808
563.065.672.758 10.772.697.204.168
334.490.690.680 2.965.378.462 19.852.961.889 540.447.343.900
171.730.814.655 23.063.380.355 19.750.689.223 486.315.613.235
156.641.665 32.608.169.328 10.773.708.973.719
268.263.996 52.586.293.043 12.089.477.931.433
190.289.560.544 344.463.801.162 150.181.963.385 154.802.097 45.745.031.796
213.983.222.773 397.243.266.705 228.403.315.906 153.462.516 35.855.587.389
1.680.916.758.544
1.736.300.304.382
2.411.751.917.528
2.611.939.159.671
2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.341.556.543 (221.924.188)
2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.177.880.689 (221.924.188)
8.280.000.000 (15.764.262.148.821)
8.280.000.000 (16.947.050.103.809)
(7.880.057.909.013)
(9.067.009.539.855)
5.305.402.982.234
5.634.407.551.249
EKUITAS (DEFISIENSI) Modal saham Modal dasar 12.357.255.040 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham untuk Seri A, Rp 1.000 per saham untuk Seri B dan Rp 40 per saham untuk Seri C pada tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh 219.696.000 saham
Seri A dan 2.157.211.950 saham Seri C pada tahun 2009 and 2008 Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba (akumulasi defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas (defisiensi) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
95
Lampiran-3 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) (INDUK PERUSAHAAN) LAPORAN LABA RUGI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
2009
2008 (Disajikan Kembali) Rp
Rp PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih Pendapatan usaha lainnya
3.511.506.718.783 8.980.998.933
3.672.755.382.640 9.330.295.408
Jumlah pendapatan usaha
3.520.487.717.716
3.682.085.678.048
(3.564.343.140.880)
(3.906.427.066.442)
(43.855.423.164)
(224.341.388.394)
(127.417.870.842) (126.797.416.218)
(153.367.655.280) (120.419.106.429)
(254.215.287.060)
(273.786.761.709)
(298.070.710.224)
(498.128.150.103)
51.219.869.984 562.408.327 (63.146.801.683) (56.215.134.457) 1.465.078.751.291 726.736.811 4.411.482.418
(107.348.679.071) 427.494.678 – (44.864.172.555) (1.542.979.615.804) 97.453.652 4.469.719.829
1.402.637.312.691
(1.690.197.799.271)
1.104.566.602.467
(2.188.325.949.374)
BEBAN POKOK PENJUALAN RUGI KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian laba (rugi) bersih Anak Perusahaan Penghasilan bunga Cadangan untuk biaya pendanaan pinjaman bank Beban bunga dan administrasi bank Laba (rugi) kurs, bersih Penyelesaian atas klaim asuransi Pendapatan lain-lain, bersih Jumlah pendapatan (beban) lain-lain, bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan Jumlah penghasilan pajak LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
96
– 78.221.352.521
– 67.649.489.177
78.221.352.521
67.649.489.177
1.182.787.954.988
(2.120.676.460.197)
498
(245)
Lampiran-4 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) (INDUK PERUSAHAAN) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Saldo laba (akumulasi defisit)
Saldo per 31 Desember 2007
Modal saham
Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Rp
Rp
Rp
Rp
2.283.248.477.500
5.586.506.149.053
(4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan
–
–
–
Rugi bersih tahun berjalan (disajikan kembali)
–
–
–
Saldo per 31 Desember 2008 (disajikan kembali)
2.283.248.477.500
5.586.506.149.053
(4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan
–
–
–
Laba bersih tahun berjalan
–
–
–
Saldo per 31 Desember 2009
2.283.248.477.500
5.586.506.149.053
(4.950.019.100)
97
11.290.517.935 (4.112.637.246) – 7.177.880.689 4.163.675.854 – 11.341.556.543
Selisih restrukturisasi Telah entitas ditentukan sepengendali penggunaannya Rp (221.924.188)
Rp
–
–
–
Rp
Rp
–
(6.942.220.442.412) (4.112.637.246)
(2.120.676.460.197)
(2.120.676.460.197)
8.280.000.000 (16.947.050.103.809)
(9.067.009.539.855)
–
–
–
–
(221.924.188)
Jumlah ekuitas (defisiensi)
8.280.000.000 (14.826.373.643.612)
–
(221.924.188)
Belum ditentukan penggunaannya
– 1.182.787.954.988
8.280.000.000 (15.764.262.148.821)
4.163.675.854 1.182.787.954.988 (7.880.057.909.013)
Lampiran-5 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk (Dahulu PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk) (INDUK PERUSAHAAN) LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Pembayaran kas operasi lainnya, bersih
2009
2008
Rp
Rp
3.394.874.247.763 (1.190.044.161.718 ) (101.762.519.829 ) (126.154.065.370 )
3.683.368.369.637 (1.468.731.711.642) (105.734.702.570) (123.286.359.425)
Kas yang diperoleh dari operasi Penghasilan bunga Pembayaran bunga dan administrasi bank Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan hasil restitusi pajak
1.976.913.500.846 561.578.768 (34.717.035.325 ) 1.575.708.669 (115.132.420.327 ) −
1.985.615.596.000 427.494.678 (26.027.091.876) 97.453.652 (26.378.371.766) 3.341.410.551
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
1.829.201.332.631
1.937.076.491.239
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Penambahan aset lain-lain
− (23.325.127 )
(17.634.691.201) (285.045.149)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(23.325.127 )
(17.919.736.350)
(1.573.118.620.614 ) (20.645.373.808 ) (228.343.350.833 ) 765.176.808 5.845.040.863 (402.663.000 )
(1.914.462.769.000) 12.832.199.788 (8.064.628.933) 746.578.686 7.882.390.000 (107.558.842)
(1.815.899.790.584 )
(1.901.173.788.301)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang bank Penerimaan (pembayaran) hutang hubungan istimewa Pembayaran piutang hubungan istimewa Penerimaan piutang lain-lain, tidak lancar Penerimaan dari pinjaman modal kerja Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
13.278.216.920
17.982.966.588
PENGARUH SELISIH KURS
22.702.893.048
(22.222.519.516)
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
25.554.173.438
29.793.726.366
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
61.535.283.406
25.554.173.438
219.800.000
523.000.000
5.245.814.271
4.296.254.619
AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS : Perolehan aset tetap pemilikan langsung melalui hutang kredit pembiayaan Kapitalisasi beban bunga menjadi hutang tidak terjamin dan wesel bayar
98
D D