Laporan Kegiatan
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia, Hari Air Internasional dan Hari Bumi, Tahun 2013 diselenggarakan di Sawah Luhur, Kec. Kasemen, Serang-Banten, 27 April 2013 Oleh: Triana
LATAR BELAKANG Hari Lahan Basah Sedunia, 2 Februari 2013
”Lahan Basah Peduli AIR” Dalam pertemuan berbagai bangsa di kota Ramsar (Iran), pada tanggal 2 Februari 1971, disepakati adanya suatu Konvensi International tentang penyelamatan lahan basah bernilai penting diseluruh dunia (dikenal sebagai Konvensi Ramsar). Terkait hal ini, selanjutnya pada setiap tanggal 2 Februari, diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day /WWD). Indonesia masuk menjadi anggota/meratifikasi Konvensi Ramsar pada tahun 1991 melalui Keppres No. 48 tahun 1991, dimana saat itu diajukan Taman Nasional Berbak di Propinsi Jambi sebagai situs Ramsar pertama di Indonesia. TN Berbak selain merupakan lahan basah yang sangat penting (162,000 Ha) dari sisi keanekaragaman hayati, ia juga merupakan lahan basah yang menyimpan Karbon dalam jumlah besar pada lahan gambutnya. Saat ini Indonesia memiliki 6 situs Ramsar, yaitu: TN. Danau Sentarum, TN. Berbak, TN. Sembilang, TN. Wasur, TN. Rawa Aopa, dan SM Pulau Rambut. Lahan basah menurut konvensi Ramsar didefinisikan sebagai: “Daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut, dan perairan: alami atau buatan; tetap atau sementara; dengan air yang tergenang atau mengalir, tawar, payau atau asin; termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu surut”.
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
1
Tema hari lahan basah tahun ini adalah “Lahan Basah Peduli AIR” Air adalah sumber kehidupan, seluruh mahluk hidup sangat bergantung kepada adanya air. Air yang menjadi sumber vital tersebut, tentu harus terus dijaga dan dipelihara ketersedian maupun kualitasnya. Lahan basah, sebagai suatu ekosistem adalah sumber penyedia air. Dengan peran dan fungsinya sebagai penyerap maupun pemasok air, maka lahan basah perlu dan wajib dipelihara dan dikelola dengan baik, benar dan berkesinambungan. Kerusakan atau hilangnya lahan basah, juga akan menghilangkan peran dan fungsi di dalamnya, seperti mencegah banjir, mencegah kebakaran (hutan), mencegah intrusi air laut, sumber penyedia air bersih, mencegah pemanasan global, sumber mata pencaharian, dsb. Adalah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikan, mengelola dan memanfaatkan lahan basah dengan bijak. Bila kita peduli pada kehidupan kita dan generasi penerus kita, maka kita wajib peduli pada kelestarian lahan basah yang ada di sekitar kita !! Selamat Hari Lahan Basah, 2 Februari 2013
Hari Air Internasional, 22 Maret 2013
“Tahun Kerjasama Air Internasional” Hari Air Sedunia dicetuskan untuk pertama kali pada saat Nations Conference on Environment and Development (UNCED) oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di Rio de Janeiro, Brasil, tahun 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan 22 Desember 1992, dirumuskanlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati tahun 1993. Setiap tahunnya PBB menentukan tema peringatan yang berbeda-beda, sesuai dengan fokus kerja yang direncanakan. Tahun ini dicanangkan tema “Tahun Kerjasama Air Internasional” Kondisi Air Saat Ini Air bersih menjadi barang yang semakin langka dan berharga sangat mahal bagi sebagian warga dunia. UN Water merilis data bahwa sekitar 780 juta manusia di dunia tidak bisa mengakses air bersih. Disamping itu, tedapat 2.5 miliar manusia tidak dapat mengakses sanitasi yang layak. Air tidak merata dalam ruang dan waktu, siklus hidrologi sangat kompleks dan gangguan terhadapnya memiliki efek ganda. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia, lingkungan kita, pembangunan sosialekonomi dan pengurangan kemiskinan, semua sangat bergantung pada air. Dengan sifatnya yang tidak dibatasi oleh batas-batas administratif, wilayah dan negara, melalui tema kali ini kita semua disadarkan betapa pengelolaan air dan sumber-sumbernya tidak dapat dikelola secara sendiri-sendiri. Diperlukan kerjasama dan sinergitas yang erat antar lintas sektoral, wilayah maupun bangsa-bangsa di dunia. Mulailah mendukung kerja sama air dengan berbuat sesuatu yang kecil namun bermanfaat. Berhemat air, tidak mengotori badan air dengan sampah, menanam dan merawat tanaman di sekitar lingkungan kita, mungkin bisa berkontibusi untuk lestarinya air di bumi kita. Selamat Hari Air Internasional, 22 Maret 2013 ...
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
2
Hari BUMI, 22 April 2013
“Wajah Perubahan Iklim” Planet bumi yang kita tempati ini merupakan planet ketiga dari sembilan planet dalam susunan ketata suryaan (solar system). Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Bumi diciptakan berbeda dengan planetplanet lainnya, dimana Sang Khalik menempatkan seluruh mahluk hidup ciptaanNya termasuk manusia di dalamnya. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindungi permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultra ungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Manusia tergantung atas segala sumberdaya yang dikandung bumi, sebaliknya bumi sangat memerlukan sentuhan dan perlakuan arif manusia agar dapat terus menyediakan fungsi dan manfaatnya. Sejak manusia pertama menapakan kakinya di bumi, hubungan itu berjalan harmonis. Namun, dalam sejarah perkembangannya, nilai-nilai yang saling menguntungkan sudah mulai pudar. Manusia seiring dengan perubahan budaya, pola hidup serta kebutuhan yang terus meningkat, cenderung “memeras” dan mengeksploitasi bumi demi mewujudkan keinginan duniawinya. Akibatnya bumi semakin merana dan terdegradasi. Bumi semakin letih menopang beban gedung-gedung tinggi menjulang. Bumi semakin sakit menghirup udara kotor (limbah) yang dikeluarkan kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik, Bumi semakin hancur akibat penggalian tambang dimana-mana, dan Bumi semakin panas terkena dampak perubahan iklim akibat penggundulan hutan dan gas-gas hasil industri. Lalu, bagaimana kita bisa berpikir logis, jika keadaan panas, udara terkontaminasi polusi kendaraan dan pabrik? Lalu akankah kita semua berpangku tangan atas apa yang telah terjadi dan menimpa bumi yang kita diami? Sebenarnya banyak yang dapat kita lakukan seiring jalannya kehidupan. Tahun demi tahun, bulan, hari bahkan detik per detik adalah waktu-waktu yang sangat berharga dalam memelihara bumi. Komitmen kita semua untuk berfikir, melangkah dan berkarya bersama dalam menggapai kondisi lingkungan yang lebih baik adalah suatu kekuatan bahkan kebutuhan yang harus segera direalisasikan. Tiada satu katapun yang bisa menampik bahwa kita bernafas dari udara yang sama, kita minum dari air yang sama dan kita berdiri pada tanah yang sama. Bumi adalah “Ibu bagi kita semua”, mari kita rajut keharmonisan yang pernah ada, agar “Ibu” masih bisa memberikan “susunya” bagi kita semua. STOP Pemanasan Global ! Selamat Hari BUMI, 22 April 2013 ...
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
3
PERINGATAN HARI LAHAN BASAH SEDUNIA – HARI AIR INTERNASIONAL – HARI BUMI, 2013 OLEH WETLANDS INTERNATIONAL – IP Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, acara peringatan Hari Lahan Basah kali ini digabung dengan peringatan dua Hari Besar lainnya, yaitu Hari Air Internasional dan Hari Bumi. Peringatan ketiga Hari Besar tersebut dilangsungkan pada tanggal 27 April 2013, di kawasan pesisir (pertambakan), Sawah Luhur, Kec. Kasemen, Kota Serang, Banten, yang merupakan kawasan penyangga Cagar Alam Pulau Dua. Peringatan melibatkan tidak kurang dari 150 peserta dari berbagai kalangan, yaitu: Kelompok Pencinta Alam Pesisir Pulau Dua, siswa-siswi dari 5 SD di wilayah Sawah Luhur, Aparatur Kelurahan Sawah Luhur, Seksi Konservasi Wilayah I Serang, Bidang KSDA, Ditjen. PHKA, Dinas BLH Kota Serang, Ditjen. Perikanan Budidaya, Ditjen. Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Ditjen. PHKA, Wetlands International – IP, Media elektronik, serta masyarakat luas. Seluruh kegiatan yang dilangsungkan terlaksana atas kerjasama antara Wetlands International – Indonesia Programme, Ditjen. PHKA dan Yayasan Lahan Basah Indonesia, dengan dukungan pendanaan dari Program PfR (Partners for Resilience). Acara peringatan dimeriahkan dengan diadakannya perlombaan Menggambar bagi siswa-siswi sekolah dasar yang ada di sekitar Sawah Luhur, dan perlombaan Memancing ikan bagi masyarakat umum. Kedua acara perlombaan tersebut dilakukan di dalam tambak Sigenting, dimana pemancing menyebar di sekeliling tambak, sedangkan lomba menggambar dilakukan di saung-saung yang ada di tengah-tengah tambak. Sementara lokasi acara utama dilangsungkan di samping sebelah barat tambak dengan menggunakan tenda. Antusiasme masyarakat dan siswa-siswi Sekolah Dasar untuk ikut berpartisipasi dalam acara peringatan, patut diapresiasi. Mereka menyadari bahwa kegiatan yang mereka ikuti bukanlah sematamata dikarenakan hadiah atau kemenangan, akan tetapi karena dilandaskan semangat kebersamaan dan rasa cinta terhadap lingkungan pesisir mereka. Penyadartahuan dan pengembangan wawasan bagi masyarakat dan generasi muda melalui pendekatan minat dan permainan ini, menjadi langkah awal yang strategis dalam mengajak dan menumbuh kembangkan rasa kepedulian mereka untuk menghijaukan lingkungan pesisir dan pertambakan di wilayah mereka.
SAMBUTAN-SAMBUTAN Acara dimulai dengan sambutan dari panitia penyelenggara, dan ucapan terima kasih khususnya kepada masyarakat dan pemerintah lokal yang telah mengijinkan diselenggarakannya acara peringatan ke-tiga hari-hari besar dunia ini. “Satu hari ini, marilah kita gunakan untuk merenung dan berfikir sejenak, apa yang akan terjadi bila di bumi yg kita diami ini air (bersih) menjadi sulit didapati? atau mengapa air kadang melimpah namun justru mendatangkan bencana (banjir) bagi kita? Mudahmudahan peringatan kali ini akan menjadi pemacu dan penyemangat bagi kita semua untuk lebih menjaga dan melestarikan sumber-sumber air (bersih)”. Sambutan dilanjutkan oleh Bapak Basuni, Lurah Sawah Luhur selaku wakil pemerintah pada tingkat kelurahan dan sebagai tuan rumah di wilayah Sawah Luhur. Dalam sambutannya, beliau sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan, dan sangat berharap akan ada dampak dan manfaat positif setelahnya bagi penguatan pesisir dan peningkatan taraf hidup masyarakat Sawah Luhur.
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
4
Berikutnya sambutan (utama) dari Bapak Haryono, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, mewakili Bapak Direktur Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung, Ditjen. PHKA. Beliau merasa senang bisa hadir pada acara peringatan yang terkesan unik karena diselenggarakan di tengahtengah pertambakan bersama masyarakat. Selanjutnya beliau membacakan pesan dan kesan tertulis dari Bapak Direktur KKBHL, antara lain berisi ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh tim penyelenggara dari WI-IP, YLBI dan kelompok masyarakat, yang telah bekerja keras hingga terwujudnya acara tersebut, juga kepada Lurah Sawah Luhur atas ijin dan dukungannya, serta bagi masyarakat dan seluruh undangan. Dalam pesan tertulisnya, Direktur KKBHL menekankan agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus ditingkatkan. Kesatuhatian dan kebersamaan antara seluruh pihak merupakan modal utama bagi keberlangsungan perbaikan kualitas lingkungan khususnya di kawasan Sawah Luhur. Kegiatan penghijauan oleh masyarakat setempat (kelompok binaan WI-IP) pada tambak-tambak yang sebelumnya gersang, telah menunjukkan hasil dan dapat dijadikan contoh nyata dalam rehabiltasi pesisir sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. Lebih jauh dikatakan bahwa kegiatan rehabilitasi pesisir Sawah Luhur sebagai kawasan penyangga, menjadi sangat penting dan berdampak positif bagi terjaganya ekosistem kawasan lindung CA Pulau Dua. Ke depan, melalui pola-pola kegiatan yang ramah lingkungan (seperti silvo-fishery), bukan tidak mungkin pesisir Sawah Luhur suatu saat akan menjadi wilayah yang diminati dan dijadikan tujuan wisata bagi pengunjung lokal maupun luar daerah.
PRESENTASI-PRESENTASI Kepala Seksi BKSDA Serang (Bapak Rifki), tentang CA Pulau Dua. Pulau Dua yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Burung, ditetapkan sebagai Cagar Alam berdasarkan GB tanggal 30-7-1937 Nomor 21 Stbl 49 seluas 8 Ha. Karena ada tanah timbul di sekitarnya, cagar alam ini luasnya bertambah dan pada tahun 1978 menyatu dengan dataran pulau Jawa. Untuk menjamin kelestarian ekosistem Pulau Dua, telah diterbitkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 253/Kpts/II/1984 yang menetapkan bahwa tanah timbul di selatan pulau menjadi tanah cagar alam, sehingga luas cagar alam ini menjadi 30 Ha. Cagar alam ini terletak di Teluk Banten, masuk ke wilayah administrasi Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang. (Sumber: Balai Besar KSDA Jawa Barat) Kelompok fauna yang umum terdapat di kawasan ini didominasi jenis-jenis burung-air, selain itu terdapat pula kelompok reptilia seperti Biawak (Varanus salvator) dan Ular lumpur (Cerberus rhynchops), dari kelompok mammalia, Garangan (Herpectes javanicus). Selain itu ditemukan pula jenis-jenis flora diantaranya: Kepuh (Sterculia foetida), Ketapang (Terminalia catappa), Bangka (Bruguiera sp). Api-api (Avicennia sp), Dadap (Erythrina variegata), Cangkring (Erythrina fusca), dan Pace (Morinda sitripolia). Keberadaan CAPD sangatlah penting selain sebagai habitat burung dan ikan, juga sebagai benteng pelindung bagi tambak dan pemukiman yang berada di belakangnya. Agar manfaat dan fungsi CAPD dapat terus terjaga, maka peran aktif dan kesadaran masyarakat di sekitarnya perlu untuk terus ditingkatkan. Berbagai upaya menjaga keberadaan CAPD dan penghijauan pesisir Sawah Luhur yang telah dilakukan oleh WI-IP bersama kelompok masyarakat, merupakan kegiatan nyata dan sangat penting bagi tercapainya semua sasaran tersebut. Melalui kesempatan pada peringatan 3 hari-hari besar dunia ini, Pak Rifki menyampaikan terima kasih dan dukunan terhadap seluruh kegiatan WI-IP yang sedang dan akan terus dilakukan di wilayah pesisir Sawah Luhur.
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
5
Direktur Wetlands International – Indonesia Programme (Bapak I Nyoman N. Suryadiputra) Wetlands International - Indonesia Programme (WI-IP) memiliki sejarah sangat dekat dengan Teluk Banten khususnya di wilayah Sawah Luhur. Sejak tahun 1997, WI-IP telah melakukan kegiatan penelitian burung air dan ekosistem pesisir Teluk Banten. Pada tahun 2001 hingga saat ini, kegiatan dilanjutkan melalui sensus burung air di CAPD, rehabilitasi kawasan pesisir, pemberdayaan masyarakat serta pendidikan lingkungan bagi siswa-siswi sekolah dasar dan menengah. Kegiatan rehabilitasi ekosistem pesisir yang sedang dikembangkan di Teluk Banten, dipadukan dengan upaya-upaya penciptaan mata pencaharian alternatif. Kegiatan penghijauan pesisir melalui sistem tambak ramah lingkungan terus ditingkatkan bersama masyarakat. Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia yang diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari Air Internasional dan hari Bumi tahun 2013 ini, dilakukan pada salah satu lokasi (pertambakan) kegiatan WI-IP, yaitu tambak Sigenting. Tanaman-tanaman mnagrove yang tumbuh di sepanjang bantaran dan tengah tambak diperkirakan sudah berumur 2 sampai 3 tahun. Dengan melihat begitu semangatnya siswa-siswi SD mengikuti lomba menggambar di saung-saung tengah tambak, dan antusiasnya masyarakat mengelilingi tambak untuk berlomba memancing ikan, bisa menjadi indikasi dan inspirasi bahwa kegiatan rehabilitasi di pesisir Sawah Luhur berpotensi dikembangkan menjadi daerah eko-wisata dan Pusat Pendidikan Lingkungan pesisir. Kelompok masyarakat pengelola tambak bahkan mengusulkan adanya unsur-unsur permainan atau hiburan lain seperti wisata air (kayuh perahu, sepeda air, dll). Pengembangan permainan-permaian alam pesisir tidak hanya akan menjadi pembelajaran dan pendidikan lingkungan (pesisir) bagi masyarakat, tetapi juga akan membantu meningkatkan pendapatan (perekonomian) kelompok masyarakat untuk digunakan bagi pemenuhan hidup mereka maupun perawatan tambak. WI-IP sangat mendukung setiap rencana dan upaya pengembangan pengelolaan ke arah lebih baik. Bersama-sama dengan YLBI, WI-IP akan merancang suatu event yang bersifat promosi edukasi dan wisata, yang pelaksanaannya bisa dikaitkan dengan hari-hari besar nasional atau sejarah daerah Banten, seperti Hari Kemerdekaan RI, Hari Jadinya Provinsi Banten, dll. Acara dipadukan dengan suguhan-suguhan kesenian tradisional lokal, seperti debus, calung, seni tari, dll. Ekosistem mangrove yang nanti bakal terbentuk di pesisir Sawah Luhur, akhirnya akan menjadi benteng lapis kedua dari CAPD dalam menghadang gempuran ombak, air pasang dan angin topan dari laut. Permasalahan lain selain intervensi manusia terhadap kawasan, saat ini CAPD terus menghadapi ancaman abrasi di bagian garis pantainya. Kegiatan yang saat ini dikembangkan WI-IP untuk melindungi CAPD dari gerusan abrasi, adalah melakukan penangkapan sedimen/lumpur dengan menggunakan perangkap sederhana yaitu karung-karung yang diisi tanah. Karung-karung tersebut dipasang disepanjang pantai yang berbatasan langsung dengan lahan kawasan CAPD. Hasil yang dapat dilihat saat ini adalah terbentuknya hamparan daratan baru akibat terperangkapnya sedimen-sedimen yang dibawa arus laut. Daratan baru tersebut saat ini sudah ditumbuhi jenis-jenis tanaman pantai secara alami. Dengan semakin luasnya daratan baru yang terbentuk dan rimbunnya tumbuhan di atasnya kelak, kawasan CAPD akan menjadi lebih luas dan terlindungi. Diharapkan dengan terus ditingkatkannya kerjasama yang erat antara berbagai pihak, harapan bersama terbentuknya wilayah pesisir yang kuat di Sawah Luhur, CAPD yang lestari, dan masyarakat yang mandiri, dapat terwujud.
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
6
Pembina YLBI (Bapak Dibjo Sartono), tentang Profil YLBI Yayasan Lahan Basah Indonesia (YLBI), didirikan di Bogor pada tanggal 17 Januari 2011. YLBI memiliki misi yang tidak jauh berbeda dengan WI-IP, yaitu peduli pada kelestarian lahan basah dan mengedepankan pola-pola pemanfaatan yang bijak dan berkesinambungan, demi generasi saat ini dan yang akan datang. YLBI akan berperan aktif untuk setiap kegiatan pelestarian dan perlindungan tipe-tipe ekosistem lahan basah termasuk pemberdayaan masyarakat dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia, dan membuka pintu selebar-lebarnya dengan pihak manapun untuk bekerjasama dalam rangka mewujudkan visi dan misi yayasan. Pada kesempatan acara Hari Lahan Basah Sedunia - Hari Air Internasional - Hari Bumi 2013 yang diselenggarakan oleh WI-IP ini, YLBI turut aktif mendukung sebagai tim pelaksana untuk kelancaran acara. Tawaran kerjasama oleh WI-IP kepada YLBI untuk melakukan kegiatan rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat di pesisir Sawah Luhur, Serang, adalah peluang yang akan dipertimbangkan dan segera ditindaklanjuti. YLBI akan memberikan bukti bukan janji, bukti bahwa setiap langkah upaya yang dilakukan dapat dirasakan manfaatnya bagi kemaslahatan umat manusia dan seluruh mahluk hidup lainnya.
Ketua KPAPPD (Bapak Nasrudin) Kelompok Pencinta Alam Pesisir Pulau Dua (KPAPPD) berdiri pada tahun 2008 atas dukungan WI-IP. Terdiri dari 15 anggota yang umumnya merupakan petani tambak atau nelayan. KPAPPD dibentuk sebagai mitra kerja WI-IP di lokasi kegiatan, yang dituangkan dalam bentuk kontrak kerjasama sebagai dasar acuan kedua belah pihak. Salah satu butir yang harus dilakukan oleh kelompok adalah menanam sejumlah bibit-bibit tanaman mangrove dan tanaman pantai lainnya didalam kawasan pertambakan maupun sekitarnya. Kelompok wajib merawat dan memelihara tanaman hingga dapat tumbuh besar, setidaknya 75% yang hidup dari keseluruhan bibit yang ditanam. Sebagai kompensasi atas komitmen dan dedikasi kelompok, WI-IP memberikan bantuan modal untuk pengembangan perekonomian kelompok. Saat ini, kelompok telah memanfaatkan bantuan modal usaha antara lain untuk budidaya ikan bandeng. Mendukung kegiatan usaha ini, WI-IP telah mengijinkan seluruh tambak-tambak tempat kegiatan WI-IP digunakan oleh kelompok. Hasil perikanan seluruhnya akan dimanfaatkan dan menjadi milik kelompok. Dengan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan itu, alam dan masyarakat akan secara bersama-sama mendapatkan manfaat dan kebaikan.
PENANAMAN Puncak acara adalah penanaman bersama seluruh peserta, termasuk para undangan dari pusat maupun daerah. Telah disediakan sekitar 300 bibit tanaman jenis Rhizophora stylosa dan R. apiculata untuk ditanam di sekitar tambak. Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu disampaikan teknis penanaman oleh salah seorang staff WI-IP mulai dari pembukaan bibit dari polybag hingga dimasukkan ke dalam lumpur.
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
7
Kegiatan simbolis tersebut adalah pengingat dan penyemangat untuk kita berbuat lebih bijak dan nyata dalam memelihara lingkungan lahan basah kita. Lahan basah yang terpelihara dengan baik, tentu akan memberikan manfaatnya bagi kita khususnya dalam menyediakan air bersih sebagai sumber vital kehidupan. Bumi yang kita pijak saat ini sedang mengalami kerusakan dan ancaman, akibat yang ditimbulkan oleh berbagai aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Pemanasan global yang terus meningkat, mengakibatkan iklim dengan cepat berubah tanpa dapat diperhitungkan lagi. Harus ada upaya-upaya penyeimbang agar bumi tidak cepat hancur. Hutan mangrove yang terbentuk akan menyerap emisi gas rumah kaca di udara. Langkah nyata yang telah dilakukan WI-IP bersama-sama para mitranya dalam merehabilitasi pesisir Sawah Luhur, diharapkan akan turut andil dalam mereduksi dan menghambat laju pemanasan global.
PEMBAGIAN HADIAH PEMENANG LOMBA MENGGAMBAR DAN MEMANCING Sebelum penutupan acara, diumumkan para pemenang lomba menggambar tingkat SD dan pemenang lomba memancing. Dari 5 sekolah perwakilan SD-SD di Sawah Luhur, keluar sebagai pemenang sbb: 1. 2. 3. 4. 5.
Juara I: Juara II: Juara III: Juara Harapan I: Juara Harapan II:
Asis Sul Hakim dari SDN KEBON Siti Nur Aliyah dari SDN INPRES Syifa F. dari SDN CANGKRING Juni dari SDN HARJA MUKTI Dianawati dari MI Al-Khairiyah Badamusalam
Sementara untuk lomba memancing, juaranya adalah: 1. 2. 3.
Juara I: Juara II: Juara III:
Bapak Yanto Bapak Toha Bapak Arif
Perlombaan adalah salah satu sarana untuk terjadinya interaksi positif antara masyarakat dan generasi pelajar dengan lingkungan pesisirnya. Diharapkan dengan silahturahmi dan kesenangan yang mereka dapatkan di lokasi kegiatan, akan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian di hati mereka untuk menjaga dan memelihara lingkungannya. Dengan selesainya penyerahan hadiah bagi para pemenang, maka selesai pula seluruh rangkaian acara peringatan. Pelaksanaan peringatan mulai dari awal hingga akhir diliput oleh media eleltronik BANTEN TV, yang merupakan stasiun TV lokal.
Selamat Hari Lahan Basah Sedunia, 2 Februari 2013 Selamat Hari Air Internasional, 22 Maret 2013 Selamat Hari Bumi, 22 April 2013
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
8
DOKUMENTASI FOTO-FOTO
Sambutan Lurah Sawah Luhur
Sambutan Kepala Balai TN Ujung Kulon mewakili Direktur KKBHL, Ditjen PHKA
Presentasi Kepala Seksi BKSDA Serang
Presentasi Direktur Program WI-IP
Presentasi Pembina YLBI
Pesan dan kesan Ketua Kelompok (KPAPPD)
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
9
Para peserta yang hadir di tenda utama
Siswa-siswi SD peserta Lomba Menggambar di saung-saung tengah tambak
Berfoto bersama
Saung-saung di atas tambak tempat lomba menggambar berlangsung
Masyarakat peserta lomba memancing, mengambil posisi di bantaran mengelilingi tambak
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
10
Penjelasan teknis sebelum penanaman
Penanaman bersama di dalam tambak
Penanaman oleh siswa-siswi sekolah
Penanaman di dalam tambak
Pememang Lomba Menggambar
Pemenang Lomba Memancing
Hari Lahan Basah Sedunia-Hari Air Internasional-Hari Bumi, 2013
11