PEDOMAN PELAKSANAAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA 2012
PEDOMAN PELAKSANAAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA 2012
MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN PENGANTAR PADA PEDOMAN PELAKSANAAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012 MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA PANITIA NASIONAL HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012 Hari AIDS Sedunia (HAS) setiap tahun diperingati oleh seluruh negara di dunia pada tanggal 1 Desember, demikian pula di Indonesia. Agar rangkaian kegiatan sampai dengan puncak acara HAS Tahun 2012 dapat berjalan secara terkoordinasi, efektif dan efisien, maka disusun Buku Pedoman Pelaksanaan Peringatan HAS Tahun 2012. Buku pedoman ini disusun berdasarkan Surat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Nomor: B 19/MENKO/KESRA/I/2012 tanggal 31 Januari 2012, perihal Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2012. Buku Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan peringatan HAS Tahun 2012, baik Nasional maupun di Daerah. Dengan terbitnya Buku Pedoman ini saya berharap seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh semua sektor/instansi/lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat baik di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat berjalan dengan baik, mempunyai gaung yang luas dan daya ungkit yang tinggi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
1
Puncak acara peringatan HAS Tahun 2012 di Indonesia akan diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2012. Tema peringatan HAS tahun ini adalah “Lindungi Perempuan dan Anak Dari HIV dan AIDS”. Sesuai dengan tema yang telah ditetapkan, saya mengajak semua pihak untuk berperan aktif, dalam meningkatkan perlindungan bagi perempuan, perempuan rentan terinfeksi HIV dan hal ini berdampak terhadap anak. Melalui tema ini diharapkan dapat menghapus stigma dan diskriminasi serta meningkatkan partisipasi laki-laki/ suami dalam pemenuhan hak reproduksi perempuan sangatlah penting. Lakilaki/suami mempunyai peran yang penting ikut menjaga kesehatan reproduksi dirinya dan pasangannya. Keterlibatan laki-laki dalam mendukung kesehatan reproduksi perempuan sangat besar dan mampu mengubah peran sosial yang sampai saat ini masih membatasi kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi perempuan, serta pengertian laki-laki dan dukungan mereka untuk hak asasi perempuan serta kesetaraan gender. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Buku Pedoman Pelaksanaan Peringatan HAS Tahun 2012 ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi usaha kita bersama.
Jakarta, 30 Juni 2012 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Selaku Ketua Panitia Nasional HAS Tahun 2012
Linda Amalia Sari Gumelar
2
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
Menteri KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Kata Sambutan Insidensi infeksi baru Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia cenderung meningkat dan bukan hanya menulari kalangan pekerja seks, pengguna narkoba suntik dan hubungan seks yang tidak aman lainnya, namun telah menulari ibu rumah tangga, bayi dalam kandungan, yang tertular melalui transmisi secara hetero seksual, jarum suntik tidak steril dan transfusi darah yang tidak aman. Untuk menyelesaikan permasalahan HIV dan AIDS, diperlukan kerjasama lintas sektor dan strategi nasional yang terkoordinasi dan sinergi dengan memberdayakan populasi kunci sebagai populasi berisiko tinggi tertular HIV, dukungan dunia usaha, serta komitmen yang kuat dari pemerintah dan kepedulian masyarakat luas. Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS telah diawali sejak tahun 1994 yang meningkat jumlah dan jenis programnya sejalan dengan wilayah penyebaran epideminya. Salah satu tujuan Pembangunan Millenium 2015 yang sulit dicapai di Indonesia adalah menurunkan secara signifikan prevalensi dan insidensi HIV dan AIDS, hal ini mengingat besarnya tantangan dan ancaman epidemi tersebut pada masyarakat Indonesiaq yang heterogen dan pluralistik serta dipersulit dengan adanya keterbatasan kapasitas pemerintah daerah yang belum sepenuhnya mendukung mendukung upaya penghentian laju percepatan epidemi HIV dan AIDS. Diperlukan pemberian Anti Retro Viral lebih dini kepada ODHA agar risiko penularan dapat diturunkan hingga 96%. Selain itu pengobatan sejak dini dapat menambah lama waktu usia hidup hingga 18 tahun. Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
3
HIV dan AIDS yang melanda sebagian besar dunia, setiap tahunnya yaitu tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, dan pada tahun 2012 tema hari AIDS Sedunia yaitu “Lindungi Perempuan dan Anak Dari HIV-AIDS”, merupakan bentuk ajakan, untuk menghentikan laju epidemi HIV dan AIDS di masa mendatang, pemerintah telah berkomitmen meningkatkan kapasitas dengan memobilisasi sumber daya nasional secara terkoordinasi, sinergis, sinkron dan akuntabel guna mempercepat pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS. Dengan terbitnya Buku Pedoman ini, yang bentuknya untuk meningkatkan keterpaduan pelaksanaan Kampanye Nasional Pencegahan AIDS Sedunia di tahun 2012, diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Daerah, Lembaga Non Pemerintah dan Dunia Usaha serta masyarakat dalam melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan upaya pengendalian laju penularan epidemi HIV dan AIDS pada generasi muda di Indonesia.
Jakarta, 1 Juli 2012 Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional,
H.R. Agung Laksono
4
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
A. LATAR BELAKANG Status epidemi HIV dan AIDS di Indonesia sudah dinyatakan pada tingkat concentrated epidemic level oleh karena angka prevalensi kasus HIV dan AIDS di kalangan sub populasi tertentu di atas 5%. Hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) tahun 2009 menunjukan angka estimasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di kalangan wanita penjaja seks (WPS) langsung 6%, WPS tidak langsung 2%, waria 6%, pelanggan WPS 22%, pasangan pelanggan 7%, lelaki seks lelaki (LSL) 10%, warga binaan 5%, pengguna napza suntik 37%, dan pasangan seks penasun 5%. Bahkan di Provinsi Papua dan Papua Barat status epidemi sudah memasuki tingkatan generalized epidemic level oleh karena prevalensi HIV pada masyarakat umum khususnya populasi 15-49 tahun sudah mencapai 2,4%. Epidemi HIV dan AIDS di Indonesia terkonsentrasi pada populasi kunci, yang berasal dari dua cara penularan utama yaitu transmisi seksual dan penggunaan napza suntik. Jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan di Indonesia meningkat tajam dari 7.195 di tahun 2006 menjadi 76.879 di tahun 2011 (Kemkes, Laporan Situasi HIV dan AIDS di Indonesia, tahun 2006 dan 2011). Menurut estimasi nasional infeksi HIV tahun 2009, diperkirakan terdapat 186.257 orang terinfeksi HIV dan 6,4 juta orang berisiko tinggi terinfeksi HIV di Indonesia (Kemkes, Estimasi Penduduk Dewasa yang Berisiko Terinfeksi HIV, 2009). Dalam dua tahun terakhir, Pemerintah Indonesia makin berkomitmen melakukan upaya penanggulangan epidemi secara efektif untuk mencapai target, baik nasional maupun regional dan internasional. Pertemuan KTT ASEAN ke-19 di bulan November 2011 dimanfaatkan untuk memobilisasi para Kepala Negara/Pemerintahan negara-negara ASEAN untuk menyatakan komitmennya terhadap tujuan ”an ASEAN with Zero new HIV Infection, Zero Discrimination and Zero HIV Related Deaths” yang diterjemaahkan menjadi “Tidak ada infeksi baru, tidak ada diskriminasi, tidak ada kematian akibat AIDS”pada tahun 2015. Sebelum itu, Instruksi Presiden No 3/2010 tentang Pembangunan Berkelanjutan telah memunculkan komitmen nasional untuk mempercepat Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
5
upaya nasional mencapai tujuan MDGs, termasuk HIV dan AIDS. Sebagai prasyarat pelaksanaan Inpres ini, Rencana Aksi Percepatan MDGs 20112015 telah dikembangkan sehingga membantu menjaga isu AIDS menjadi agenda utama di tingkat nasional dan daerah. Indonesia juga memberi perhatian yang amat besar terhadap peningkatan epidemi di dua provinsi paling timur Indonesia. Penandatanganan Deklarasi Komitmen UNGASS tentang HIV dan AIDS pada tahun 2001 menunjukkan salah satu keseriusan pemerintah dalam menanggulangi AIDS. Di tingkat nasional Pemerintah Indonesia mengeluarkan banyak kebijakan pencegahan dan penanggulangan epidemi, misalnya Peraturan Presiden Nomor 75 tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengurangan Dampak Buruk di Kalangan Penasun, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan AIDS di Daerah, Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 09 tahun 2010 tentang Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Dalam Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS yang Responsif Gender, dan berbagai kebijakan operasional lainnya seperti Perencanaan Stategik dan Rencana Aksi Nasional tahun 2010-2014.
1. Situasi Epidemi HIV dan AIDS di Indonesia Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa sejak pertama kali kasus HIV ditemukan yaitu pada tahun 1987 sampai dengan Maret 2012, terdapat 30.430 kasus AIDS dan 82.870 terinfeksi HIV di 33 propinsi di Indonesia. Jumlah kasus HIV tertinggi adalah di DKI Jakarta sebanyak 20.126 kasus. Prosentase kumulatif AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (46,0%,). Rasio kasus AIDS antara lakilaki dengan perempuan adalah 2 : 1 (laki-laki : 71% dan perempuan 28%). Selama periode pelaporan bulan Januari hingga Maret 2012, prosentase kasus tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada heteroseksual (77%), penggunaan jarum suntik steril pada penasun (8,5%), dari ibu (positif HIV) ke anak (5,1%) dan LSL (Lelaki Seks 6
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
Lelaki) (2,7%). Jumlah kasus HIV pada usia dibawah 4 tahun tercatat 547 kasus, sedangkan usia 5 – 14 tahun berjumlah 242 kasus. Prioritas upaya penanggulangan secara nasional tetap fokus bekerja untuk dan dengan populasi kunci, dilaporkan juga mengenai jumlah perempuan yang positif HIV yang perlahan-lahan meningkat. Hal ini mendorong peningkatan layanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak menjadi perhatian utama. Pada tahun 2011, diperkirakan terdapat 8.170 ibu hamil yang positif HIV di Indonesia (Kemkes, Model Matematika Epidemi HIV di Indonesia, 2008-2014). Makin meningkatnya jumlah kasus HIV dan AIDS pada perempuan, yang tidak berperilaku seksual berisiko tinggi namun tertular HIV dari pasangan tetapnya yang berperilaku seksual beresiko tinggi amat memprihatinkan. Situasi ini menempatkan anak pada posisi rentan terhadap HIV dan AIDS dari orang tuanya yang mengidap HIV dan AIDS dalam proses persalinan, menyusui, dan melalui media lain seperti transfusi darah. Oleh karena itu, saat ini program-program ditujukan khususnya untuk menyasar pada penguatan hak-hak reproduksi dan penguatan posisi tawar perempuan. Perempuan berhak mendapatkan informasi dan pelayanan yang adekuat mengenai halhal yang berkaitan dengan kesehatan dan organ reproduksinya, dan perempuan diharapkan sadar serta mengerti benar akan hak-hak reproduksinya.
2. Stigma dan Diskriminasi Stigma masyarakat terhadap HIV dan AIDS juga menambah berat masalah sosial yang dialami orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) terutama ODHA perempuan. Masyarakat cenderung menganggap HIV dan AIDS hanya dialami oleh perempuan penjaja seks, padahal saat ini telah banyak perempuan yang tidak melakukan perilaku berisiko, namun terinfeksi dari pasangan tetapnya (suami), dan hal ini dapat berdampak langsung terhadap anak. Adanya stigma dan diskriminasi akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat. Pengidap HIV dan AIDS dapat kehilangan pergaulan Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
7
sosial. Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada akhirnya menimbulkan kerawanan sosial. Sebagian mengalami keretakan rumah tangga hingga mengalami perceraian. Meningkatnya jumlah anak yatim dan piatu akan menimbulkan masalah tersendiri. Oleh sebab itu perlu ada perhatian khusus terhadap persoalan stigma dan diskriminasi untuk mendukung program-program penanggulangan AIDS dimasa mendatang. Resiko penularan HIV tidak hanya terbatas pada populasi berisiko tinggi, tetapi juga dapat menular pada pasangan atau istrinya, bahkan anaknya. Hasil proyeksi 2010-2014 menunjukan adanya peningkatan jumlah ODHA pada kelompok perempuan dari sebesar 19% tahun 2008 menjadi 26% pada tahun 2014. Oleh karena itu kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan upaya penting untuk mengurangi ancaman, kerentanan serta melindungi dan mencegah perempuan dan anak-anak terhadap penularan HIV. Dibanyak tempat di dunia, ditemukan bahwa infeksi HIV pada perempuan atau remaja putri tidak semata-mata disebabkan oleh ketidaktahuan atau ketidakpahaman akan cara-cara pencegahan. Seringkali infeksi HIV terjadi tidak hanya karena perempuan dan remaja putri tidak memiliki kekuatan sosial dan ekonomi, sehingga mereka tidak mempunyai posisi tawar untuk melindungi diri mereka tetapi juga disebabkan oleh lingkungan adat istiadat dan budaya yang menyebabkan mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan. Kunci pencegahan penularan HIV dan AIDS yang peduli perempuan adalah pencegahan penularan HIV dan AIDS yang mengikutsertakan segala upaya untuk turut menanggulangi ketidaksetaraan gender. Ketidaksetaraan gender jelas-jelas memiliki potensi besar untuk memicu meluasnya penyebaran infeksi HIV. Yang dimaksud dengan kesetaraan gender adalah keadaan dimana perempuan dan laki-laki memiliki status dan kondisi yang sama dalam pemenuhan hak-haknya sebagai manusia serta peran aktifnya dalam pembangunan.
8
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
3. Perempuan dan HIV dan AIDS, Kampanye bertemakan perempuan telah diangkat pada tahun 1990, kemudian tahun 2004. Dua puluh dua tahun kemudian tema tersebut kembali diangkat dengan pertimbangan perempuan yang dilahirkan pada tahun 1990 telah mencapai kematangan seksualnya di tahun 2012 dan banyak dari mereka yang telah menjadi ibu, sedangkan pengetahuan mereka tentang HIV dan AIDS masih belum memadai dan hal ini akan berdampak terhadap anak, terutama bayi yang dikandungnya. Untuk itulah , dipandang tepat untuk memfokuskan kampanye tahun 2012 pada perlindungan perempuan dan perlindungan anak. Untuk memenuhi kebutuhan di atas, pemberian pengetahuan secara luas kepada masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sedapat mungkin dilakukan dengan menggunakan jalur yang telah ada karena terbatasnya sumber daya. Pemberian pengetahuan dengan mengintegrasikan materi secara sistematis dapat dilakukan melalui jalur Kementerian/Lembaga, lintas sektor, Lembaga Masyarakat (LM), sektor swasta, organisasi profesi, organisasi perempuan, organisasi keagamaan dan lainnya. Kampanye AIDS Sedunia Tahun 2012 ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mempengaruhi masyarakat untuk berhenti menutup mata terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak serta mengingatkan akan kewajiban masyarakat untuk melindungi perempuan dan anak dan memberikan tindakan hukum terhadap oknum-oknum yang melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran HIV dan AIDS di Indonesia telah dilakukan, baik oleh Kementerian/ Lembaga, Swasta, Lembaga Masyarakat, Lembaga Donor maupun oleh kelompok masyarakat peduli AIDS, sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Namun demikian upaya-upaya tersebut masih perlu ditingkatkan baik kualitas, kuantitas, keterpaduan, maupun Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
9
kebersamaannya. Oleh karena itu diharapkan kegiatan-kegiatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2012 dilakukan oleh berbagai sektor terkait serta secara komprehensif terpadu dan berkesinambungan. Untuk itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan Surat Menteri Koordinator Bidang Kesra selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) No. B 19/MENKO/ KESRA/I/2012 menunjuk Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012.
B. LANDASAN HUKUM 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984, tentang Ratifikasi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan; 2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1994, tentang Hak Asasi Manusia 3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 4. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007, tentang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang; 5. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008, tentang Pornografi; 6. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009, tentang Narkotika. 7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan. 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2006, tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 9. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua KPA Nasional Nomor 2/PER/MENKO/KESRA/I/2007, tentang Kebijakan Nasional Penanggulangan HIV-AIDS melalui Pengurangan Dampak Buruk Pengguna Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Suntik; 10. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 3/2007 tentang Susunan Tugas dan Fungsi Keanggotaan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 11. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 04/2007 tentang KPA Propinsi dan Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 06/2007 tentang Tim Pelaksana KPA Nasional; 10
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
13. Permendagri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV-AIDS di Daerah; 14. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 09 tahun 2010 tentang Pedoman Perencanaan dan Penganggaran Dalam Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS yang Responsif Gender. 15. Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV-AIDS Tahun 2010–2014; 16. Surat Menteri Koordinator Bidang Kesra selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) No. B 19/MENKO/KESRA/I/2012 menunjuk Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012. 17. Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor: 47 Tahun 2012, tanggal 25 juni 2012, tentang Pembentukan Panitia Nasional Hari AIDS Sedunia Tahun 2012.
C. TEMA, SUB - TEMA DAN SLOGAN Tema Tema Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di Indonesia adalah : “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS” Sub-Tema Sub-Tema Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di Indonesia adalah : 1. Kesetaraan Gender Dalam Keluarga dan Masyarakat sebagai bagian dari upaya penanggulangan dan pencegahan HIV dan AIDS, 2. Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Sebagai Salah Satu Upaya Menciptakan Generasi Baru Bebas HIV dan AIDS, Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
11
3. Pemenuhan Hak Anak Sebagai Bagian dari Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS. 4. “Menuju Zero New HIV Infection, Zero Discrimination and Zero HIV Related Deaths di tahun 2015” yang diterjemaahkan menjadi “ Menuju Pencapaian Komitmen Tidak Ada Infeksi Baru HIV, Tidak Ada Diskriminasi dan Tidak Ada Kematian Terkait HIV di Tahun 2015” 5. Dukungan ketersediaan ARV dan pemberdayaan Odha sebagai bagian dari pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS Slogan Slogan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di Indonesia adalah : “Stop AIDS Melalui Kesetaraan Gender Untuk Menghapus Segala Bentuk Stigma dan Diskriminasi”. Makna dari tema ini adalah perempuan dan anak merupakan bagian terbesar dari jumlah kasus HIV dan AIDS, perempuan rentan terinfeksi HIV dari pasangannya dan hal ini berdampak terhadap anak. Melalui tema ini diharapkan dapat menghapus stigma dan diskriminasi serta meningkatkan partisipasi laki-laki/suami dalam pemenuhan Hak reproduksi perempuan. Laki-laki/suami mempunyai peran penting ikut menjaga kesehatan reproduksi dirinya dan pasangannya. Keterlibatan laki-laki dalam mendukung kesehatan reproduksi perempuan sangat besar dan mampu mengubah peran sosial yang sampai saat ini masih membatasi kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi perempuan, serta pengertian lakilaki dan dukungan mereka untuk hak asasi perempuan serta kesetaraan gender.
D. TUJUAN Kampanye Nasional Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di seluruh Indonesia. Tujuan Umum : Mempercepat respon masyarakat terhadap HIV dan AIDS dengan fokus pada perlindungan perempuan dan perlindungan anak, mencegah infeksi baru, meningkatkan akses pengobatan dan mengurangi dampak dari AIDS. 12
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
Tujuan Khusus : 1. Meningkatkan kesadaran publik, kredibilitas dan legitimasi target-target yang telah disepakati bersama dalam Komitmen United Nation General Assembly Special Session (UNGASS) untuk HIV dan AIDS terutama yang terkait dengan perlindungan pada perempuan dan anak. 2. Meningkatkan kepemimpinan dan komitmen berkelanjutan untuk mendorong upaya-upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bahaya HIV dan AIDS. 3. Mendorong perubahan kultur kesetaraan gender yang membuat lakilaki dan perempuan mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama 4. Mendorong adanya respon dan kebijakan nasional yang juga memiliki fokus untuk perlindungan terhadap perempuan dan anak. 5. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan kegiatan pencegahan HIV dan penanggulangan AIDS yang dilakukan oleh sektor, lembaga masyarakat, swasta, dunia usaha, masyarakat sipil, media massa, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat luas lainnya dalam menekan laju epidemi HIV dan AIDS di Indonesia. 6. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan AIDS (ODHA).
E. SASARAN Sasaran Buku Pedoman Pelaksanaan Kampanye Peringatan Hari AIDS Tahun 2012 ini adalah : 1. Lembaga Tinggi Negara 2. Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 3. Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan; 4. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional/Propinsi/Kabupaten/Kota; 5. Badan Usaha Milik Negara(BUMN); 6. Sektor swasta (Private sector); 7. Organisasi Profesi; 8. Organisasi Kepemudaan 9. Jaringan/Organisasi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan Jaringan/ Organisasi Orang yang Hidup Dengan HIV dan AIDS (OHIDA); Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
13
10. Jaringan/Organisasi kelompok populasi kunci; 11. Organisasi Keagamaan; 12. Akademisi dan Pakar; 13. Lembaga Masyarakat Peduli HIV dan AIDS 14. Institusi Pendidikan 15. Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat; 16. Masyarakat Madani (civil society); 17. Media Massa; 18. Masyarakat pada umumnya.
F. BENTUK KEGIATAN Kegiatan Kampanye Nasional Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di Indonesia diselenggarakan sepanjang tahun 2012 di seluruh jajaran pemerintahan, masyarakat, Lembaga Masyarakat, Perguruan Tinggi, swasta,dari tingkat nasional sampai tingkat propinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa/ kelurahan. Rangkaian kegiatan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di tingkat pusat dan daerah dapat berbentuk :
1. Tingkat Pusat Di tingkat pusat HAS Tahun 2012 diselenggarakan dengan melibatkan berbagai sektor (Kementerian/Lembaga), swasta, dunia usaha, Lembaga Masyarakat Peduli HIV dan AIDS, Organisasi Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Organisasi Perempuan, dll yang tertuang dalam Kepanitiaan Nasional, dimana Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana. Secara garis besar, kegiatan yang akan dilakukan di tingkat pusat adalah : a. Seminar, Round Table Discussion, Pertemuan Ilmiah, tentang HIV dan AIDS
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan (stakeholders) tentang pencegahan HIV dan 14
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
penanggulangan AIDS serta untuk memperoleh masukan untuk perencanaan dan strategi pelaksanaan program ke depan. Berbagai isu yang diangkat antara lain meliputi : • Meningkatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS; • Meningkatkan peran laki-laki/suami dalam pemenuhan hak reproduksi perempuan; • Kesetaraan Gender dalam keluarga dan masyarakat sebagai upaya-upaya menghilangkan stigma dan diskriminasi. b. Advokasi
Sasaran kegiatan ini antara lain pemangku kepentingan (stakeholders), para pengambil keputusan disemua jajaran, dengan tujuan : • Mendapatkan kesepakatan dan keterpaduan dalam upayaupaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. • Semua stakeholders dapat mengambil peran dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan antara lain meliputi : • Dialog media • Siaran Pers (Press Release) • Konferensi Pers (Press Conference) • Temu Pakar • Kampanye c. Promosi dan Kampanye
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan informasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berperan serta dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
15
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain meliputi : • Penyuluhan kelompok dan massal; • Publikasi melalui media cetak (Surat Kabar, Majalah, Tabloid, dll); • Publikasi melalui media elektronik, seperti TV, radio, dll; • Promosi melalui pencetakan dan distribusi brosur, poster, booklet, leaflet, sticker, topi,T-shirt, tas, dll • Layanan mobile VCT; • Olah raga, jalan sehat, sepeda santai (fun bike), dll d. Sosialisasi HIV dan AIDS
Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi atau pesan tentang HIV dan AIDS melalui forum, seperti forum keagamaan. Jenis kegiatan ini antara lain meliputi : • Khotbah Jumat; • Ceramah di Majelis Ta’lim; • Khotbah Minggu di Gereja; • Ceramah di Vihara dan Pura; dll e. Lomba-lomba
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan menggugah minat serta kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan HIV dan penanggulangan AIDS. Sasaran lomba tingkat pusat adalah remaja dan pemuda. Bentuk lomba yang diadakan antara lain meliputi : • Lomba musik bagi remaja; • Lomba Karya Tulis Remaja dengan topik HIV dan AIDS; • Lomba pembuatan film pendek tentang HIV dan AIDS; • Lomba pembuatan cerpen, teater, dan foto untuk kalangan pelajar, dll.
16
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
f. Pameran
Tujuan kegiatan ini untuk menggugah kepedulian para penentu kebijakan dan masyarakat umum dalam hal pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. Pameran dapat berupa : media, bahan KIE, buku, program dan layanan Tujuan acara puncak adalah untuk menggugah kepedulian seluruh komponen bangsa baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan swasta serta berbagai lapisan masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS secara terintegrasi. Rangkaian kegiatan tingkat pusat di Jakarta. Puncak Peringatan HAS Tahun 2012 pada tanggal 11 Desember 2012 akan diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah.
2. Tingkat Daerah Di tingkat Daerah, Peringatan HAS Tahun 2012 diselenggarakan dengan melibatkan Pemerintah daerah, KPA Propinsi/Kabupaten/Kota, Dinas/Instansi, Lembaga/Badan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Lembaga Masyarakat peduli HIV dan AIDS, swasta, dunia usaha, Organisasi Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Organisasi Perempuan, dll yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepanitiaan Peringatan HAS Tahun 2012 yang ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota setempat. Ketua Pelaksana HAS Tahun 2012 di tingkat daerah adalah Ketua KPA masing-masing. Pada dasarnya beberapa kegiatan yang dilakukan di tingkat pusat dapat pula dilakukan di tingkat daerah, tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kemampuan daerah masing-masing.
3. Di Luar Negeri Kegiatan peringatan HAS Tahun 2012 di Luar Negeri diselenggarakan dengan mengacu pada kegiatan di tingkat pusat yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan serta keamanan setempat. Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
17
Semaksimal mungkin dilakukan kegiatan kampanye atau penyebaran informasi tentang HAS 2012 dan informasi mengenai penularan dan pencegahan HIV dan AIDS oleh KBRI kepada seluruh masyarakat Indonesia di masing-masing negara bersangkutan.
G. PELAKSANAAN Penyelenggaraan kampanye dapat diintegrasikan dengan peringatanperingatan hari internasional maupun nasional, seperti : • • • • • • • • • • • • •
International Women’s Day – 8 Maret Hari Kartini – 21 April Hari Pendidikan Nasional – 2 Mei The International AIDS Candlelight Memorial Day – 16 Mei Hari Internasional Melawan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba – 26 Juni Hari Keluarga Nasional – 29 Juni Hari Kependudukan – 11 Juli Hari Anak Nasional – 23 Juli Hari Sumpah pemuda – 28 Oktober Hari Kesehatan Nasional – 12 Nopember Hari AIDS Sedunia – 1 Desember Hari Hak Azasi Manusia – 10 Desember Hari Ibu – 22 Desember
H. PEMBIAYAAN Pembiayaan untuk pelaksanaan Kampanye HAS Tahun 2012 ini dibebankan kepada Kementerian/Lembaga, Dinas/Instansi, Lembaga Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi, Organisasi Keagamaan, Organisasi Perempuan, Swasta, Dunia Usaha masing-masing baik tingkat nasional maupun tingkat daerah adalah sebagai berikut :
18
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
1. Pusat a. APBN b. Swadaya masyarakat c. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat
2. Daerah a. APBD b. Swadaya masyarakat c. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat
I. PENUTUP Dengan diselenggarakannya Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat untuk pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. Diharapkan setiap orang, keluarga, masyarakat, lembaga masyarakat, institusi penyelenggara negara, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, lembaga donor, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi perempuan dan PKK serta masyarakat luas dapat berpartisipasi dan mengambil bagian sesuai dengan tugas, fungsi dan kapasitasnya. Tema HAS Tahun 2012 yaitu : “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS” diharapkan dapat menghapus stigma dan diskriminasi serta meningkatkan partisipasi laki-laki/suami dalam pemenuhan Hak Reproduksi Perempuan dan perlindungan anak. Pedoman ini merupakan arahan umum, sedangkan pelaksanaannya agar disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kemampuan Kementerian/ Lembaga, Lembaga Masyarakat dan Pemerintah Daerah. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini selanjutnya akan ditentukan oleh penanggung jawab kegiatan masing-masing dengan memperhatikan pedoman ini. Setelah pelaksanaan kampanye AIDS Sedunia Tahun 2012 selesai dilaksanakan, agar dilaporkan secara tertulis kepada Menteri Negara
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
19
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaku koordinator pelaksanaan kampanye AIDS tingkat nasional tahun 2012. Laporan di tingkat daerah dikoordinir oleh KPA Propinsi/Kabupaten/Kota, Badan/Biro/ Bagian Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB di provinsi dan kabupaten/kota.
Jakarta,
Juni 2012
Panitia Nasional Hari AIDS Sedunia Tahun 2012
20
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK, Menimbang :
a) bahwa Hari AIDS Sedunia setiap tahun diperingati oleh seluruh bangsa di dunia pada tanggal 1 Desember; b) bahwa dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih efektif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, perlu dilakukan peringatan Hari AIDS; c) bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaku Ketua Panitia Nasional Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 akan menyelenggarakan puncak acara peringatan Hari AIDS Sedunia di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2012; d) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, dipandang perlu membentuk Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 dengan Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
21
Mengingat :
22
1. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againsts Women (CEDAW), (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3277); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); 4. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 7. Surat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor B.19/MENKO/KESRA/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 perihal Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012.
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
MEMUTUSKAN: Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012.
KESATU :
Membentuk Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 dengan susunan keanggotaan sebagaimana tersebut pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA :
Mengangkat mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini untuk duduk dalam keanggotaan Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012.
KETIGA :
Panitia Nasional Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA, mempunyai tugas:
1. Pengarah Memberikan arahan kepada panitia pelaksana terkait dengan kegiatan dan penyelenggaraan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 sesuai dengan tugas masing-masing instansi/ lembaga. 2. Panitia Pelaksana 1) menyusun rencana dan jadwal kegiatan yang berkaitan dengan rangkaian pelaksanaan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 sesuai dengan bidang tugas masing-masing; 2) mengkoordinasikan penyelenggaraan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 baik tingkat nasional, daerah, maupun Kantor Perwakilan Indonesia di luar negeri; dan 3) menyusun laporan hasil kegiatan pelaksanaan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012. KEEMPAT :
Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 akan dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2012 dengan Tema “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS”;
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
23
Sub-tema a) Kesetaraan Gender dalam keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari upaya penanggulangan dan pencegahan HIV dan AIDS; b) Perlindungan terhadap perempuan dan anak sebagai salah satu upaya menciptakan generasi baru bebas HIV dan AIDS; c) Pemenuhan hak anak sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS; d) Menuju Zero New HIV Infection, Zero Discrimination and Zero HIV Related Deaths, yang diterjemahkan menjadi (Menuju Pencapaian Komitmen “Tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada diskriminasi dan tidak ada kematian terkait HIV di tahun 2015; e) Slogan kampanye “STOP AIDS, Melalui Kesetaraan Gender untuk Menghapus Segala Bentuk Diskriminasi dan Stigma” KELIMA :
Tempat pelaksanaan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 di ibukota propinsi dan ibukota kabupaten/kota, serta kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.
KEENAM :
Hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2012 yang belum diatur dalam Keputusan ini, akan diatur lebih lanjut oleh Ketua Pelaksana.
KETUJUH :
Segala biaya untuk pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada anggaran masing-masing sektor terkait, serta sumber lain yang tidak mengingat.
KEDELAPAN :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 25 Juni 2012 MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA,
LINDA AMALIA SARI 24
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
Lampiran Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 47 Tahun 2012 Tanggal 25 Juni 2012 PANITIA NASIONAL PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA 2012 Pengarah: 1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 2. Menteri Kesehatan 3. Menteri Dalam Negeri 4. Menteri Agama 5. Menteri Sosial 6. Menteri Komunikasi dan Informatika 7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 8. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 9. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 10. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 11. Menteri Perhubungan 12. Menteri Pertahanan 13. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga 14. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 15. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS 16. Menteri Negara Riset dan Teknologi 17. Sekretaris Kabinet 18. Panglima Tentara Nasional Indonesia 19. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia 20. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 21. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 22. Ketua Badan Narkotika Nasional 23. Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia 24. Ketua Palang Merah Indonesia 25. Ketua Kamar Dagang dan Industri 26. Ketua Organisasi ODHA Nasional 27. Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
25
Panitia Pelaksana HAS Tahun 2012: Ketua
:
Linda Amalia Sari, SIP Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Wakil Ketua Umum Ketua Pelaksana
:
Dra. Sri Danti, MA Sekretaris Kementerian PP dan PA Drg. Ida Suselo Wulan, MM Deputi Bidang PUG Bidang Politik, Sosial dan Hukum, Kementerian PP dan PA Sinta Sirait Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) Dr. Emil Agustiono, M.Epid Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan dan KB Kementerian Koordinator Bidang Kesra
:
Ketua Pelaksana I : Ketua Pelaksana II :
Ketua Pelaksana III :
Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE Dirjen PP dan PL, Kementerian Kesehatan
Sekretaris I
:
Ir Dewi Yuni Muliati Kementerian PP dan PA
Sekretaris II
:
Ramdani Sirait Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA)
Anggota
:
1. 2. 3. 4.
Bendahara
:
Wiyarso Suwarsono, SH Kementerian PP dan PA
26
Setyo Warsono Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Wahyu Widayat Kementerian PP dan PA Atjeu Janestri Kementerian PP dan PA Tengku Isdina Wiyani, S.Sos Kementerian PP dan PA 5. Agustina Kurniasih, SKM Kementerian PP dan PA
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
I. Bidang Koordinasi Kegiatan Lintas Sektor Ketua : DR. Sudibyo Alimoeso, MA
Wakil Ketua
:
Sekretaris I
:
Sekretaris II
:
Anggota
:
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, BKKBN Dra. Y. Puspito, MA Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian PP dan PA DR. Ir. Pribudiarta Nur, MM Kementerian PP dan PA Edi Sugiarto Pekumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) 1. Dr. Hadiat, MA Bappenas 2. Dr. Chabib Afwan Kementerian Koordinator Bidang Kesra 3. Wisnu Pramono, SH. MH Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4. Effi Woeri. P, S.Psi, MM Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5. Drg. Diana Sista Dewi Kementerian Koordinator Bidang Kesra 6. Sarah Edvine Kementerian Pertahanan 7. Dr. Ulia Safrina , Badan Narkotika Nasional (BNN) 8. Drs. Maulana T. Hasyim, M.Sc Kementerian PP dan PA 9. Dra. Lieska Prasetya, M.Sc Kementerian PP dan PA 10. Ellyta Gafar Kementerian PP dan PA 11. Elvi Hendrani Kementerian PP dan PA 12. Lingga Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) 13. Yuliana W. Simarmata Indonesia Business Coalition on AIDS (IBCA)
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
27
II. Bidang Acara Puncak Hari AIDS Sedunia 2012 Ketua : Dr. Wahyu Hartomo, M.Sc
Wakil Ketua I
:
Wakil Ketua II
:
Wakil Ketua III
:
Sekretaris I
:
Sekretaris II
:
Anggota
:
28
Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian PP dan PA DR. H.M. Asrorum Niam Soleh, MA Wkl. Ketua II Komisioner, KPAI Dr. H.M. Subuh, MPPM Direktur PPML, Kementerian Kesehatan Alfred Rinaldi Triestanto Standard Chartered Bank (SCB) Laksmi Indiati, S.Sos Kementerian PP dan PA Novita Kasiran Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) 1. DR. Gautama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2. Tenni Y Sadeli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 3. Dr. Budyo Prasetyo, Sp.RM Badan Narkotika Nasional (BNN) 4. Abdul Rafur, S.I.Kom Kementerian Pemuda dan Olahraga 5. Dra. Siti Aminah, M.AB Kementerian Riset dan Teknologi 6. Letkol. Kes. M. Washiludin Puskes, TNI 7. Hasan, SH Kementerian PP dan PA 8. Margareth Robin Korwa, SDH, MH Kementerian PP dan PA 9. Dr. Wisprayogie Indonesia Bussiness Coalition on AIDS (IBCA) 10. Slamet Riyadi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) 11. Aldo Organisasi Pekerja Seks Indonesia (OPSI)
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
III. Bidang Publikasi dan Pameran Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris I Sekretaris II Anggota
: Drs. Hardiyanto Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi, BKKBN : Dr. Ir. Sulikanti Agusni, M.Sc Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi, Kementerian PP dan PA : Dra. Sunarti, M.Si Kementerian PP dan PA : Drs. Ary Goedadi, M.Sc BKKBN : 1. Mayda Wardianti Kementerian Sosial 2. Hamim Kementerian Agama 3. Drs. Imam Gunawan Kementerian Pemuda dan Olahraga 4. Dr. Desy Lokitasari BKKBN 5. Hedi Ahadiat Kementerian Sosial 6. Dr. Sudi Astono Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7. Fifit Juniarti, B.Sc (HONS) BPPT 8. Indira Susatio Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) 9. Dra. Sally Astuty Wardhani, M.Si Kementerian PP dan PA 10. Husein Habsy Yayasan Pelita Ilmu (YPI) 11. Oyo Zakaria Karsa Kemanusiaan Indonesia (KKI) 12. Margaretha Sitanggang United Nations Population Fund 13. Titien Esmi Prihastuti, SIP Staf Khusus Menteri, Kementerian PP dan PA
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
29
IV. Bidang Media dan Sosialisasi Ketua : Mujiati, SH
Wakil Ketua Sekretaris Anggota
Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Pembangunan Kementerian PP dan PA : Bambang Wiswaluyo Kementerian Komunikasi dan Informatika : Dra. Paulina Johana Suprihatin, MM BKKBN : 1. Drs. Dja’far, MM BKKBN 2. Tahsinul Manaf Kementerian Komunikasi dan Informatika 3. Ella Yulailawati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4. Enang Rochana Kementerian Sosial 5. Drg. Febriana Kusuma, DM Badan Narkotika Nasional (BNN) 6. Syafirah Hardani Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) 7. Dra. Endang Moerrniati, MM Kementerian PP dan PA 8. Indra Gunawan, SKM, MA Kementerian PP dan PA 9. Drs. Fatahilah Kementerian PP dan PA 10. Iie Sri Rejeki Standard Chartered Bank (SCB) 11. Chya Wibisono Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI)
V. Bidang Penggalangan Dana dan Kemitraan Ketua : Dra. Lully Altruiswati, M.Sc
Wakil Ketua
30
Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian PP dan PA : Drs. Budi Harnanto Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN)
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
Sekretaris I Anggota
: Dra. Lenny N. Rosalin, M.Sc Kementerian PP dan PA : 1. Kartika Siwi, S.Kep Badan Narkotika Nasional (BNN) 2. Nurul. W Bappenas 3. Drs. Sri Rawi Sasmoro Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4. Dr. Agung Eru Wibowo, Apt, M.Si BPPT 5. Drs. A. Darsono, M.Si Kementerian PP dan PA 6. Ir. Agustina Erni, M.Sc Kementerian PP dan PA 7. Jufrinal Kementerian PP dan PA 8. Dr. Johny Sulistio Indonesia Bussiness Coalition on AIDS (IBCA) 9. Ciptasari Rabawanti, M.Sc Family Health International (FHI) 10. Edward Hutabarat HIV Coorporation Program For Indonesdia (HCPI)
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Linda Amalia Sari
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
31
32
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
Contoh Penerapan Logo HARI AIDS SEDUNIA 2012
1. Banner
2. Spanduk
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
33
3. Polo Shirt
4. T-Shirt
34
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
5. Mug
D
6. Pin
7. Topi
KPP&P
Pedoman Pelaksanaan Hari AIDS Sedunia 2012
35
8. Payung
9. Goody Bag
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA Jalan Medan Merdeka Barat No.15, Jakarta 10110 Telepon: (021) 384 2638, 380 05563 Faksimile: (021) 380 05562, 380 5559 Website: www.menegpp.go.id