Topik Utama 19,2% gas alam (termasuk sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas to- NUSANTARA PERINGATAN HARI 2015: LNG), panas bumi tal, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan Kembali Heroik bahan bakar lainnya (Gambar 6). 6,8%, setelahMengingat itu Pembangkit Listrik Tenaga Peristiwa Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak Deklarasi Djoeanda 1957 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
Subaktian Lubis
Pengembangan sistem Dari total kapasitas tersebut, (Fakultastambahan Ilmu danpemTeknologi Kebumian, ITB)penyaluran pada periode bangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di 2015-2024 berupa pengembangan sistem Didik Zaenas Sodikin Hans Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV (Puslitbang Geologi Kelautan) sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 Email:
[email protected] sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem tahun. transmisi secara umum diarahkan kepada Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk tercapainya kesesuaian antara kapasitas Saripembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran 8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% Implikasi penting dari Deklarasi Djoeanda adalah memberikan tambahan luas wilayah laut yang dan perbaikan tegangan pelayanan. minyaksignifikan, dan bahanyaitu bakar5,8 lainnya (Gambar 2 atau 5). sekitar 73% dari seluruh luas wilayah yurisdiksi Indocukup juta km
nesia, sehingga deklarasi ini pantas disejajarkan sebagai salah satu dari ketiga peristiwa heroik Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa-bali Bauran Dengan energi saat ini masih didominasi lainnya. ditetapkannya deklarasi inioleh pada Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS pada umumnya dimaksudkan untuk batubara sebesar 52,8%, disusul oleh gas 1982), maka luas wilayah laut yang dapat dimanfaatkan meningkat 57 kali dari 100.000 km2 wa mengevakuasi daya dari pembangkit24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan 2 perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). risan Hindia Belanda, termasuk 2,7 panas juta kmbumi 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi pembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga kriteria keandalan N-1, baik statik maupun listrik pada tahun 2024 gabungan IndoneMakna peringatan Hariuntuk Nusantara tahun 2015 dengan tema: “Kekayaan Energi dan Sumber dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi sia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, Daya Mineral untuk Pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia guna Mewujudkan Kejayaan dan Kemakmuran Bangsa”, pada dasarnya mengingatkan kembali bahwa keberadaan cadangan migas dan mineral di daratan pulau-pulau besar semakin terbatas sehingga laut menjadi harapan terakhir (the last promising frontier). Oleh sebab itu, peringatan Hari Nusantara tahun ini diharapkan akan menstimulasi capaian target pembangunan kelautan yang telah ditetapkan yaitu mengubah mindset (paradigm) tentang pembangunan kelautan dan mewujudkan Indonesia sebagai Negara maritim yang disegani dunia. Kata kunci: Deklarasi Djoeanda, teritorial, yurisdiksi, peristiwa heroik, UNCLOS 1982, hari nusantara.
1. Pendahuluan
laut dan menjadikan Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah Munculnya gagasan menata aset wilayah laut laut terdapat laut bebas yang berada di luar nasional didorong oleh ketentuan yang su- wilayah yurisdiksi nasional. Oleh sebab itu, dah tidak cocok lagi dalam Territoriale Zee en Kabinet Djoeanda pada saat itu mengusulkan Maritieme Kringen Ordonantie 1939 Stbl.1939 ketentuan yang lebih cocok, yaitu mengguNo.442 artikel 1 ayat 1 (UU Belanda), tentang nakan acuan Negara Kepulauan (Archipela penentuan lebar laut teritorial Negara Pantai gic State), sehingga cara penarikan batas laut sepanjang 3 mil laut, yaitu dengan cara mena wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang rik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut (low water line), tetapi pada sistem pesurut atau kontur nol 6. pulau/darat. Ketentuanproduksi ini narikan (straight Gambar Proyeksi komposisi energigaris listriklurus per jenis bahanbase bakarline) yang sangat membelenggu dalam penataan wilayah diukur dari garis yang menghubungkan titik-
6
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 4, Desember 2015
9
Topik Utama titik ujung8,4 yang dari pulau-pulau terluar. sebesar GWterluar atau 11,9% dari kapasitas toDengan demikian, yuridis 4,8 formal, per tal, kemudian panassecara bumi sebesar GW atau airan Indonesia menjadi tertutupListrik utuh dan tidak 6,8%, setelah itu Pembangkit Tenaga terpecah-belah. Selain itu, usulan penting lainMinihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak nya GW adalah penentuan lebar wilayahlain laut(surya, terito0,9 dan terakhir pembangkit rial atau wilayah berdaulat yang asalnya 3 mil angin, biomassa) sebesar 0,1 GW. laut menjadi 12 mil laut. Dari total kapasitas tersebut, tambahan pemUntuk merealisasikan gagasan ini, dan maka bangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW di Ir. H. Djoeanda Menteri Indonesia TimurKartasasmita, adalah sekitarPerdana 14,2 GW. Untuk RI ke-sepuluh (Gambar 1), mencetuskan sikap sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah Pemerintah yang dikenal sebagai Deklarasi sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957. tahun. Deklarasi ini secara geo-politik dan geoekonomi memiliki penting karena Komposisi produksi arti listriksangat pada tahun 2024 untuk merupakan proklamasi kesatuan kewilayahan gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi Negarabatubara, Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 63,7% 19,2% gas alam (termasuk LNG), Mengacu pada deklarasi monumental ini, 8,9% panas bumi, tenagayang air 6,6% serta 1,6% maka pada tanggal 13 Desember 1999, Pre minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5). siden Abdurachman Wahid di Istana Negara, Jakarta, energi untuk saat pertama kalinya mencanangBauran ini masih didominasi oleh kan peristiwa bersejarah ini disusul sebagai oleh Hari Nubatubara sebesar 52,8%, gas santara dan sejak tahun 2000 mulai diperingati 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi sebagai salah satu11,7%. hari nasional. Selanjutnya, 4,4% serta BBM Komposisi produksi Presiden mengukuhlistrik padaMegawati tahun 2024Sukarnoputri untuk gabungan Indonekandiproyeksikan peringatan deklarasi tersebut sebagai Hari sia akan menjadi 63,7% batubara, Nusantara melalui Keputusan Presiden Nomor 126 tahun 2001
19,2% gas alam (termasuk LNG), panas bumi 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan bahan bakar lainnya (Gambar 6). 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk Pengembangan sistem penyaluran pada periode 2015-2024 berupa pengembangan sistem transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan. Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa-bali pada umumnya dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari pembangkitpembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga kriteria keandalan N-1, baik statik maupun dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi Gambar 1. Ir. H. Djoeanda Kartasasmita, Perdana Menteri RI ke-sepuluh (1957-1959)
vention on The Law of The Sea / UNCLOS Inti dari Deklarasi Djoeanda adalah: 1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai ne 1982). Dengan ditetapkannya konvensi tersega ra kepulauan yang mempunyai corak but maka wilayah laut yang dapat dimanfaatkan mencapai 5,8 juta kilometer persegi terdiri tersendiri. 2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusan- atas 3,1 juta kilometer persegi perairan Indonesia (meningkat luasnya 57 kali dari hanya tara ini sudah merupakan satu kesatuan. 3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonan sekitar 100.000 km2 warisan Hindia Belanda) si dapat memecah-belah keutuhan wilayah dan 2,7 juta km2 perairan ZEE (Lubis, 2010) laut Indonesia. Oleh sebab itu pada deklarasi Djoeanda tersebut lebih menegaskan suatu Deklarasi ini dipertegas dan diratifikasi menjatujuan kesatuan bangsa yaitu: mewujudkan di Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tenbentuk wilayah Kesatuan Republik Indone- tang Pengesahan UNCLOS 1982, yang intinya sia yang utuh dan bulat; menentukan ba- menyatakan bahwa Indonesia adalah negara tas-batas wilayah NKRI sesuai dengan azas kepulauan. Oleh sebab itulah, beberapa ahli negara Kepulauan; dan mengatur lalu lintas sejarah nasional berpendapat bahwa peristiwa damai pelayaran yang lebih menjamin kea- heroik Deklarasi Djoeanda ini merupakan pilar utama ketiga pembangunan kesatuan dan manan dan keselamatan NKRI. Setelah melalui perjuangan panjang dan mele- persatuan negara dan bangsa Indonesia yang lahkan selama 25 tahun, akhirnya deklarasi ini dapat disetarakan dengan dua pilar utama dapat diterima dan ditetapkan dalam Konven- sebelumnya, yaitu peristiwa heroik Sumpah Pemuda Kemerdekaan. si Hukum Gambar Laut Perserikatan Bangsa 6. ProyeksiBangsa komposisi produksi energi dan listrikProklamasi per jenis bahan bakar (PBB) ke-III Tahun 1982 (United Nations Con M&E, Vol. 13, No. Juni 2015 M&E, Vol.13, No. 4, 2, Desember 2015
79
Topik Utama sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
19,2% gas alam (termasuk LNG), panas bumi 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan bahan bakar lainnya (Gambar 6).
Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per tahun. Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), 8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).
Pengembangan sistem penyaluran pada periode 2015-2024 berupa pengembangan sistem transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan.
Bauran energi saat ini masih didominasi oleh batubara sebesar 52,8%, disusul oleh gas 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara,
Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa-bali pada umumnya dimaksudkan untuk mengevakuasi daya dari pembangkitpembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga kriteria keandalan N-1, baik statik maupun dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi
2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk
Gambar 2. Peta batas wilayah laut Indonesia berdasarkan TZMKO 1939 sebelum Deklarasi Djuanda 1957 (atas) dan peta wilayah laut Indonesia setelah Deklarasi (bawah)
2. Deklarasi Djoeanda 1957 sebagai Peristiwa Heroik
tu itu, dengan tekad bulat dan berani mengumumkan kepada dunia, bahwa wilayah laut Indonesia tidaklah sebatas yang diatur dalam Territoriale Zee Maritiem Kringen Ordonantie tahun 1939, melainkan termasuk juga wilayah laut di sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia (Gambar 2). Atas keberanian mencetuskan hak-hak atas wilayah laut kedaulatan yang baru dan terintegrasi maka deklarasi ini layak disejajarkan sebagai peristiwa sejarah yang heroik.
Deklarasi Djoeanda menyatakan bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau daratan Repu blik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari perairan pedalaman atau perair an nasional yang berada di bawah kedaulatan Republik Indonesia. Sebelum deklarasi ini, Batas wilayah laut berdasarkan Hukum Laut masyarakat internasional mengakui bahwa Internasional (UNCLOS-1982), yang selanbatas laut teritorial hanya selebar 3 mil laut jutnya diratifikasi menjadi UU Nomor 5 Tahun dihitung dari garis pantai surutan terendah. 1983 tentang ZEE, dan UU Nomor 6 Tahun Ir. H. Djoeanda sebagai Perdana Menteri Re- 1996 tentang Perairan Indonesia, menegasGambaryang 6. Proyeksi komposisi energi listrik per jenis bahan bakarhukum dan publik Indonesia ke sepuluh pada produksi wak- kan lagi bahwa wilayah laut secara
8
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 4, Desember 2015
9
Topik Utama administratif merupakan perairan yurisdiksi sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas toNegara Kepulauan, termasuk perairan tal, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GWpedaatau laman, setelah perairanitukepulauan, perairan 6,8%, Pembangkit Listrik wilayah Tenaga terrtorial, zona tambahan (contigous zone), Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), dan 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, Landasbiomassa) Kontinen Indonesia (LKI). angin, sebesar 0,1 GW.Dengan demikian, wilayah NKRI merupakan suatu kesa tuan total yang kapasitas utuh, di mana laut pedalaman yang Dari tersebut, tambahan pemberada di pulau-pulau bangkit di antara Sumatera sebesar menjadi 17,7 GWwilayah dan di yang dikuasai penuh sebagai yurisdikIndonesia Timur adalah sekitarwilayah 14,2 GW. Untuk si nasional yang disebut Tanah Air Indonesia sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah atau Nusantara. sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per tahun. Implikasi penting dari Deklarasi Djoeanda adalah tambahan luaslistrik wilayah kup Komposisi produksi padalaut tahunyang 2024cu untuk 2 termasuk ZEE atau signi fi kan, yaitu 5,8 juta km gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi sekitarbatubara, 73% dari19,2% seluruh yurisdik63,7% gasluas alamwilayah (termasuk LNG), si Indonesia. Selain memberi tambahan luas 8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% wilayah laut, deklarasi Djoeanda juga membaminyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5). wa konsekuensi lain, yaitu tuntutan kewajiban untuk melakukan fakta fisik aset Bauran energi saatpendataan ini masih didominasi oleh kewilayahan di seluruh wilayah perairan batubara sebesar 52,8%, disusul olehIndogas nesia mulai dari laut teritorial sampai ke wilayah 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi hak-hak berdaulat atau yurisdiksi danproduksi Landas 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi Kontinen ditahun luar 200 mil,untuk termasuk potensi ener listrik pada 2024 gabungan Indonegi laut (ESDM, 2005). Aset kewilayahan marisia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, tim inilah yang akan menjadi bukti fisik sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.
Pilar ketiga, Kesatuan 19,2%utama gas alam (termasuk LNG),Kewilayahan panas bumi (darat, laut, danairudara) 8,9%, tenaga 6,6%yang sertadiumumkan 1,6% BBMoleh dan Perdana Menteri Djoeanda 13 Debahan bakar lainnya (Gambar tanggal 6). sember 1957. 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Sebagai tindak lanjut deklarasi ini, maka telah Gardu Induk dibuat undang-undang sebagai landasan yuridis yaitu UU Nomor 4 Prp Tahun 1960 Pengembangan sistem penyaluran padatentang periode Perairan Indonesia (selanjutnya digantikan oleh 2015-2024 berupa pengembangan sistem UU Nomordengan 6 tahun 1996). Dalam transmisi tegangan 500 kVundang-undan 150 kV dang ini dicantumkan bahwa Negara Republik di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 Indonesia Kepulauan. Segala kV, 150 kVadalah dan 70 Negara kV di sistem Indonesia Timur perairan di sekitar, di antara, dan yang mengdan Indonesia Barat. Pembangunan sistem hubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-putransmisi secara umum diarahkan kepada lau yang termasuk daratan antara Negarakapasitas Republik tercapainya kesesuaian Indonesia, dengan tidak memperhitungkan luas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya atau lebarnya merupakan bagian integral dari di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai wilayah daratan Negara Republik Indonesia usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran yang berada ditegangan bawah kedaulatan dan perbaikan pelayanan.Negara Republik Indonesia. Kedaulatan Negara Republik Indonesia meliputitransmisi laut teritorial, perairan kepuPengembangan 500 kV di Jawa-bali lauan, perairan pedalaman serta ruang udara pada umumnya dimaksudkan untuk di atas laut teritorial, perairan dan mengevakuasi daya dari kepulauan, pembangkitperairan pedalaman serta dasar laut dari tanah pembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga di bawahnya, termasuk sumber alam kriteria keandalan N-1, baik kekayaan statik maupun yang terkandung di dalamnya. dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi
4. Diperingati sebagai Hari Nusantara
3. Sebagai Pilar Utama Ketiga Pembangunan Kesatuan
Mengacu pada peristiwa heroik Deklarasi Djoeanda tahun 1957, maka Presiden Abdulrachman Wahid di Istana Negara, Jakarta, Ditinjau dari peran geopolitik yang sangat stra pada tanggal 13 Desember 1999 mencanangtegis bagi kesatuan, persatuan, pertahanan, kan deklarasi tersebut sebagai Hari Nusantadan kedaulatan Indonesia serta kerja sama in- ra. Selanjutnya pada tanggal 11 Desember ternasional, maka sudah selayaknya Deklarasi 2001, Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Djoeanda ini disejajarkan pula sebagai salah melalui Surat Keputusan Presiden No. 126 satu pilar dari tiga pilar utama pembangunan Tahun 2001, menetapkan bahwa tanggal 13 kesatuan dan persatuan negara dan bangsa Desember sebagai Hari Nusantara. Mulai taIndonesia, yaitu: hun 2000, puncak peringatan Hari Nusantara secara nasional telah dilaksanakan secara Pilar utama pertama, Kesatuan Kejiwaan yang bergilir di berbagai daerah dan mengusung dinyatakan dalam Sumpah Pemuda 28 Okto- tema yang disesuaikan dengan prioritas ke ber 1928; pentingan saat itu. Harapannya masyarakat di seluruh Indonesia memahami akan jati diri Pilar utama kedua, Kesatuan Kenegaraan da- bangsa sebagai Negara Kepulauan dengan lam NKRI yang diproklamirkan oleh Soekar- segala potensi sumber daya kelautan yang no-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945; dan dimiliki untuk kemakmuran bangsa. Gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi listrik per jenis bahan bakar
M&E, Vol. 13, No. Juni 2015 M&E, Vol.13, No. 4, 2, Desember 2015
99
Topik Utama Tema penyelenggaraan peringatan Hari Nusantara sejak Keputusan Presiden gasditetapkannya alam (termasuk LNG), panas bumi sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas to- 19,2% No.kemudian 126 Tahun 2001bumi adalah sebagai tal, panas sebesar 4,8 berikut: GW atau 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga bahan bakar lainnya (Gambar 6). 1. Pelaksanaan Minihidro (PLTM) skala kecilTabel tersebar sebanyak Puncak Hari Nusantara No. Tahun Tema Lokasi 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, 1. 2001 belum mencantumkan tema khusus Sunda Kelapa, Jakarta Gardu Induk angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
Dengan Semangat Maritim Kita Bangun Daerah Demi Persatuan dan Kesatuan Banten Bangsa Indonesia Pengembangan sistem penyaluran pada periode Dari total kapasitas tersebut, pemDaya Gunakan Potensitambahan Ekonomi Maritim Untuk Kesejahteraan dan Kejayaan Bang3. 2003 Ancol, Jakarta sa Indonesia bangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di 2015-2024 berupa pengembangan sistem Melalui Transformasi Bangun Bangsa Bahari Dalam Bingkai tegangan Negara transmisi dengan 500 kV dan 150 kV Indonesia Timur adalah sekitarBudaya 14,2 Kita GW. Untuk 4. 2004 Bantul, DIY Kesatuan Republik Indonesia di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah Dengan Semangat NKRI Kita Wujudkan Pembangunan Indonesia Berbasis Negara Bitung, 5. 2005 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per Kepulauan Sulawesi Utara Indonesia Barat. sistem tahun. 6. 2006 Perteguh NKRI sebagai Negara Nusantara untukdan Tingkatkan Daya Saing Bangsa Pembangunan Padang, Sumatera Barat transmisi secara umum diarahkan kepada Tahun Emas Deklarasi Djoeanda dengan Semangat dan Kepeloporan Deklarasi 7. 2007 Ancol, Jakarta Djoeanda Kita Berdayakan Potensi Laut untuk Kesejahteraan Bangsa kesesuaian antara kapasitas Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk tercapainya 100 Tahun Kebangkitan Nasional (1908-2008) dengan Sub-tema Dengan Semangat pembangkitan di sisi hulu danGresik, permintaan daya gabungan akan 8. 2008Indonesia Seabad diproyeksikan Kebangkitan Nasional Kitamenjadi Tingkatkan Budaya Bahari untuk Mendorong Jawa Timur di sisi hilirZero secara efisien. Di samping itu sebagai 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), Tercapainya Keselamatan dan Keamanan Pelayaran Menuju Accident usaha untuk mengatasi penyaluran Laut sebagai Ruang Hidup danserta Ruang1,6% Juang Bangsa Indonesia untuk Kejayaan bottleneck Makassar, 8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% 9. 2009 Nusantara Sulawesi Selatan dan perbaikan tegangan pelayanan. minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5). Balikpapan, Kalimantan 10. 2010 Hari Nusantara Membangkitkan Budaya Bahari Timur transmisi Bauran energiMelalui saatPeringatan ini masih Harididominasi Nusantara, Kitaoleh PerkokohPengembangan Persatuan dan Kesatuan Bangsa 500 kV di Jawa-bali pada Pertahanan umumnya dimaksudkan 11. 2011sebesar dalam Wadah NKRI disusul dengan Meningkatkan dalam Rangka Dumai, Riauuntuk batubara 52,8%, oleh gasKemampuan Menuju Negara Maritim mengevakuasi daya dari pembangkit24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi Membangkitkan Wawasan dan Budaya Bahari Melalui Peningkatan Peran SDM dan pembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga 12. 2012 BBM 11,7%. Komposisi produksi Lombok Timur, NTB 4,4% serta IPTEK kriteria keandalan N-1, baik statik maupun listrik pada tahun 2024 untuk gabungan IndoneSetinggi Langit Sedalam Samudra, Potensi Pariwisata dan Kreativitas Nusantara 13. 2013 Palu, Sulawesi Tengah yangakan Tak Terhingga sia diproyeksikan menjadi 63,7% batubara, dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi Kotabaru, Kalimantan 14. 2014 Membangun Nusantara dengan Inovasi Maritim Anak Bangsa Selatan Kekayaan Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Pembangunan Indonesia se15. 2015 Lampolo, Aceh bagai Poros Maritim Dunia guna Mewujudkan Kejayaan dan Kemakmuran Bangsa 2.
2002
Pada tahun 2005, peringatan kolaborasi antar institusi dilaksanakan di Jurusan Geodesi ITB yang diprakarsai oleh Prof. Joenil Kahar (Lubis, 2005). Acara peringatan ini khusus mengulas peluang klaim Landas Kontinen Republik Indonesia di luar 200 mil yang dihadiri oleh: Kol. Sitepu (Dishidros AL), Arief Havas Oegroseno (Dept. Luar Negeri), Sobar Sutisna (Bakosurtanal), Subaktian Lubis (Departemen ESDM), Klass J. Villanueva (ITB), dan Eka Djunarsah (ITB).
liran melaksanakan agenda kegiatan nasional tahunan. Peringatan Hari Nusantara di kota-kota lainnya, lazim diisi dengan upacara bendera secara serentak (Gambar 4), seminar kelautan dan berbagai kegiatan bernuansa kelautan se hingga diharapkan melalui kegiatan nasional kelautan ini akan bergulir menjadi agenda nasional untuk mempererat kebersamaan, kerja sama, serta mendukung program percepatan Pembangunan Kelautan di seluruh Nusantara.
Pada tahun 2007, peringatan Hari Nusantara bersamaan dengan peringatan ke-50 tahun Deklarasi Djoeanda. PT Pos Indonesia mener bitkan 3 jenis perangko khusus yang bernilai Rp 1.500,- (Gambar 3).
Mengutip pernyataan Menteri ESDM, Sudir man Said selaku Ketua Pelaksana pada saat peluncuran Peringatan Hari Nusantara ke-15, tanggal 1 Juni 2015 di Cirebon: “Bahwa pengelolaan potensi energi dan sumber daya mine ral yang terdapat pada sumber daya alam laut Peringatan Puncak Hari Nusantara tahun 2010 harus dilakukan secara maksimal, sehingga di Balikpapan, Kalimantan Timur merupakan mewujudkan Indonesia sebagai Poros Gambar 6. Proyeksi komposisi produksidapat energi listrik per jenis bahan bakar suatu komitmen bersama untuk secara bergi Maritim Dunia”.
10
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 4, Desember 2015
9
Topik Utama sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
dan puncak peringatan HariLNG), Nusantara 19,2% gas alam (termasuk panas telah bumi ditetapkan akan di Pelabuhan Gam8,9%, tenaga airdigelar 6,6% serta 1,6% BBM dan pong Kuta (Gambar Alam, Banda bahanLampulo, bakar lainnya 6). Aceh, pada tanggal 13 Desember 2015. Presiden Republik Indonesia JokoPengembangan Widodo dijadwalkan akan dan ha 2.4. Rencana Transmisi dir memimpin upacara peringatan ini. Gardu Induk
Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 38,53.GW atau terbitan rata-rata 3,8 yang GW per Gambar Perangko khusus dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia pada tahun.
Terkait dengansistem penunjukan Pengembangan penyaluranKementerian pada periode ESDM sebagai Panitia Pelaksana Peringat an 2015-2024 berupa pengembangan sistem Hari Nusantara 2015,500 maka telah dilkV a transmisi dengantahun tegangan kV dan 150 ku an sosialisasi melalui cetak dan di ksistem Jawa-Bali, sertamedia tegangan 500 kV,me275 dia elektronika. Tanggal 28 Mei 2015, Metro kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur TV melaksanakan Dialog Hari Nusandantelah Indonesia Barat. Pembangunan sistem tara melaluisecara acara umum Eight-Eleven (Gambar 5), transmisi diarahkan kepada tentang Hari Nusantara tahun 2015 dengan tercapainya kesesuaian antara kapasitas narasumber Kepala Litbang ESDM daya F.X. pembangkitan di sisiBadan hulu dan permintaan Sutijastoto dan Kepala retariat Dewan Kedi sisi hilir secara efisien.Se Diksamping itu sebagai lautan Asrul. bottleneck penyaluran usaha Indonesia, untuk mengatasi dan perbaikan tegangan pelayanan. Launching Hari Nusantara 2015 telah dilaksa nakan pada tanggal 1 Juni 2015 Pela uhan KePengembangan transmisi 500dikV dibJawa-bali jawanan, Cirebon oleh Mente ri ESDM Sudirman pada umumnya dimaksudkan untuk Said didampingi Sekre taris dari DewanpembangkitKelautan Inmengevakuasi daya donesia Dedy Hemaupun ryadi Sutisna, Gubernur Aceh pembangkit baru ekspansi dan menjaga H. Zaini Abdullah, Jawa Barat kriteria keandalanWakil N-1,Gubernur baik statik maupun Deddy MizSedangkan war, dan Kepala Badan Litbang ESDM dinamik. pengembangan transmisi F.X. Sutjiastoto (Gambar 6).
Peringatan 50 Tahun Deklarasi Djuanda Komposisi produksitahun listrik2007. pada tahun 2024 untuk
gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), 5. Menyongsong Puncak Peringatan 8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% Hari Nusantara 2015 minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).
Pada acara launching tersebut, Kepala Badan Litbang ESDM, F.X. Sutijastoto, selaku Ketua
Foto: Didik ZH
Sejak tahun 2000, tahundidominasi ditetapkanoleh Ke Bauran energi saatsetiap ini masih tua Panitiasebesar Penyelenggara Peringatkan batubara 52,8%, disusul oleh Hari gas Nusantara Tingkat Nasional Menteri 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro adalah dan panas bumi dari Kementerian anggota Dewan Kelautan 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi Indonesia bergiliran. penyelenglistrik padasecara tahun 2024 untuk Lokasi gabungan Indonegaraan acara puncak juga secara sia diproyeksikan akan menjadi 63,7% bergiliran batubara, dilaksanakan di daerah. Peringatan Hari Nusantara tahun 2015, telah disepakati penunjukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) sebagai Panitia Pelaksana,
Gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi listrik permemperingati jenis bahan bakar Gambar 4, Upacara bendera gabungan dalam rangka Hari Nusantara ke-11 tahun 2010 di kantor Puslitbang Geologi Kelautan, Cirebon.
M&E, Vol. 13, No. Juni 2015 M&E, Vol.13, No. 4, 2, Desember 2015
119
Topik Utama sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
Foto: S. Lubis
Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per tahun. Gambar 5. Dialog Hari Nusantara pada acara
Komposisi produksi listrik tahun 2024 untuk Eight-Eleven Metro TV pada tanggal 28 Mei 2015 gabungan diproyeksikan akan menjadi tentangIndonesia Hari Nusantara tahun 2015 dengan 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), narasumber Kabalitbang ESDM, F.X. Sutijastoto 8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5). Harian energi Pelaksanaan Bauran saat ini Hari masihNusantara didominasitahun oleh 2015 membacakan laporandisusul bahwa oleh Deklarabatubara sebesar 52,8%, gas si Djuanda telah menyatukan wilayah NKRI 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi dan menghapuskan keberadaan laut produksi bebas di 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi antara wilayah sehingga wilayah NKRI listrik pada tahunNKRI, 2024 untuk gabungan Indonebertambah tiga kali lipat dari luas wilbatubara, ayah laut sia diproyeksikan akan menjadi 63,7% sebelumnya. Namun demikian pemanfaatan kekayaan sumber daya maritim masih belum
maksimal, diperlukan ber bagai bumi usa 19,2% gas sehingga alam (termasuk LNG), panas ha untuk mewujudkan wilayah maritim se8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan bagai sumber kesejahteraan bahan bakar lainnya (Gambardan 6). kemakmuran bangsa (Yuningsih dan Lubis, 2011). Melalui Hari Rencana Nusantara tahun 2015 Transmisi ini diharapkan 2.4. Pengembangan dan dapat mengubah Gardu Indukparadigma bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut dalam bahPengembangan sistem penyaluran padaarti periode wa matra darat dan matra laut hendaknya ber2015-2024 berupa pengembangan sistem imbang. Oleh sebab itu, sebagai transmisi dengan tegangan 500 kVrealisasi dan 150dari kV perubahan paradigma initegangan maka telah di sistem Jawa-Bali, serta 500disusun kV, 275 rangkaian peringatan Nusantara yang tikV, 150 kV dan 70 kV diHari sistem Indonesia Timur dak hanya bersifat seremonial tetapi juga subdan Indonesia Barat. Pembangunan sistem stansial memberikan manfaat secara langsung transmisi secara umum diarahkan kepada untuk pembangunan wilayah kemaritiman natercapainya kesesuaian antara kapasitas sional, khususnya Provinsi Aceh, Kabupa pembangkitan di sisidihulu dan permintaan daya ten Cirebon, danefisien. Kota Cirebon. (Sumber: Situs di sisi hilir secara Di samping itu sebagai Balitbang ESDM, 2 Juni bottleneck 2015). usaha untuk mengatasi penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti dalam sambutan tertulis Pengembangan transmisi 500 yang kV di dibacakan Jawa-bali oleh Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia pada umumnya dimaksudkan untuk menyatakan bahwa peringatan Hari Nusanmengevakuasi daya dari pembangkittara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali pembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga dan mengubah paradigma daristatik daratmaupun ke laut, kriteria keandalan N-1, baik se hinggaSedangkan Indonesia pengembangan harus bisa menjadikan dinamik. transmisi bidang kelautan sebagai arus utama di dalam pembangunan nasional. Selain itu, peringatan
Gambar 6. Penekanan tombol bersama saat peluncuran Hari Nusantara tahun 2015 Gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi listrikSaid, per jenis bahanDewan bakarKelautan di Pelabuhan Kejawanan, Cirebon, oleh Menteri ESDM Sudirman Sekretaris Indonesia Dedy Heryadi Sutisna, Gubernur Aceh H. Zaini Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, dan Kepala Badan Litbang ESDM F.X. Sutijastoto.
12
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 4, Desember 2015
9
Topik Utama ini juga bertujuan menerapkan model pembasebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas tongunan terintegrasi sektor di4,8 kepulauan tal, kemudian panas lintas bumi sebesar GW atau terluar setelah atau terpencil untuk mewujudkan In6,8%, itu Pembangkit Listrik Tenaga donesia menjadi negara maritim yang mamMinihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak pu mengelola potensi pembangkit sumber dayalain alam laut 0,9 GW dan terakhir (surya, untuk kesejahteraan masyarakat dan disegani angin, biomassa) sebesar 0,1 GW. dunia. Dari total kapasitas tersebut, tambahan pemBerkaitan Hari Nusantara ini, Guberbangkit di dengan Sumatera sebesar 17,7 GW dan di nur Aceh Timur H. Zaini Abdullah me Indonesia adalah sekitar(Gambar 14,2 GW.7)Untuk nyatakan bahwa Aceh berada pada lintas ja sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah lur maritim internasional yang paling strategis, sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per dengan luas laut sekitar 295.320 km² maka tertahun. kandung banyak kekayaan alam yang dihasilkan di dalamnya. saja tahun potensi iniuntuk bisa Komposisi produksi Kalau listrik pada 2024 dimaksimalkan, tentu akan berdampak pada gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi kesejahteraan Oleh sebab itu, Peme 63,7% batubara,rakyat. 19,2% gas alam (termasuk LNG), rintah panas Aceh bertekad menjadikan sebagai 8,9% bumi, tenaga air 6,6%laut serta 1,6% salah satu sumber perekonomian rakyat minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).dan menjadikannya sebagai arus utama dalam pembangunan Hal tersebut jugaoleh seBauran energi nasional. saat ini masih didominasi jalan dengan visi Poros Maritim Dunia batubara sebesar 52,8%, disusul olehyang gas berfokus pada air kesejahteraan dan 24,2%, tenaga 6,5%% hidro(prosperity) dan panas bumi berwibawa (dignity). Pemerintah Aceh atau 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi Bumi pada Tanahtahun Rencong tuan rumah acalistrik 2024sebagai untuk gabungan Indonera puncak peringatan memanfaatkan kesia diproyeksikan akan akan menjadi 63,7% batubara, sempatan ini untuk memaparkan keragaman dan kekayaan potensi maritim Aceh kepada masyarakat internasional.
19,2% gas alam (termasuk LNG), panas bumi 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan bahan bakar lainnya (Gambar 6). 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk Pengembangan sistem penyaluran pada periode 2015-2024 berupa pengembangan sistem transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur 7. Menteri ESDM, Gubernur Aceh, danGambar Indonesia Barat. Pembangunan sistem dan Sekretaris DEKIN memberikan penjelasan transmisi secara umum diarahkan kepada tentang program-program yang akan dilaksanakan tercapainya kesesuaian antara kapasitas oleh Panitia Pelaksana Hari Nusantara pembangkitan ke-15 di sisitahun hulu dan permintaan daya 2015. di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran waktu yang singkat, sehingga dapat dirasakan dan perbaikan tegangan pelayanan. langsung oleh masyarakat. Perlu diingat dan disadari pula, bahwa cadangan Pengembangan transmisi 500 kVsumber-sumdi Jawa-bali ber daya umumnya alam di darat dimaksudkan akan semakin terbatas, pada untuk maka laut merupakan harapan mengevakuasi dayasatu-satunya dari pembangkityang terakhirbaru (themaupun last promising frontier). pembangkit ekspansi dan menjaga kriteria keandalan N-1, baik statik maupun dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi 6. Monumen Sejarah Era Kelautan Indonesia
Walaupun kata kelautan tidak dicantumkan Diharapkan, runtunan peringatan Hari Nu- dalam UUD 1945 serta amandemennya, nasantara ini akan menjadi momentum baru mun pasal 33 menyiratkan bahwa bumi dan dalam melaksanakan program percepatan air serta kekayaan yang terkandung di dalam pembangunan sektor kelautan yang lebih diti- nya, merupakan aset nasional dan dikuasai tik-beratkan pada penganekaragaman, pe- Negara untuk sebesar-besar kemakmuran manfaatan, dan pembudidayaan sumber daya rakyat. Maksud kata “air” pada pasal 33 ini kelautan serta pelestarian ekosistem dengan adalah perairan Indonesia atau wilayah laut bertumpu pada penerapan ilmu pengetahuan Indonesia. dan teknologi. Diharapkan pula, agar program percepatan ini akan menghasilkan Kebijakan Gagasan Indonesia untuk menjadi negara nuKelautan Nasional (National Ocean Policy) santara mulai diakui dunia dengan diterima yang memberikan pedoman jangka panjang nya konvensi Hukum Laut Internasional tahun yang jelas tentang sasaran pembangunan sek- 1982, yang menguatkan bahwa Indonesia tor kelautan dalam mengoptimasikan kemam- adalah negara bercirikan kepulauan. Kemudipuan nasional untuk mendayagunakan sumber an beberapa peristiwa penting yang menjadi daya alam kelautan, termasuk pemberdayaan sejarah monumental tentang awal era kelautan masyarakat di wilayah perbatasan negara dan Indonesia ini adalah sebagai berikut: pulau-pulau kecil terpencil (DESDM, 2005). a. 18 Desember 1996, presiden B.J. Habibie di Makasar yang mengemukakan konsepsi Dengan demikian, perwujudan percepatan pembangunan Maritim Indonesia”. pembangunan kelautan ini dapatkomposisi dicapai dalam Gambar 6. Proyeksi produksi energi listrik per“Benua jenis bahan bakar
M&E, Vol. 13, No. Juni 2015 M&E, Vol.13, No. 4, 2, Desember 2015
139
Topik Utama
Foto: S. Lubis
sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, angin, biomassa) sebesar 0,1 GW. Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah 8. Poster Selamat Datang sekitar Gambar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per peserta WOC di Manado, 11-15 Mei 2009 tahun. Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk b. 26 September presiden akan Habibie juga gabungan Indonesia1998, diproyeksikan menjadi mencanangkan Deklarasi Bunaken LNG), yang 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk intinya laut merupa8,9% panasmenyatakan bumi, tenagabahwa air 6,6% serta 1,6% kan peluang, tantangan, dan harapan minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).pem bangunan Indonesia. c. 11 Oktober 2003, Gerakan Pembangun Bauran energi saat ini masih didominasi oleh an (Gerbang) Bahari diikrarkan batubara sebesarMina 52,8%, disusul oleh oleh gas Presiden Megawati Soekarnoputri yang 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi mengedepankan konsepsi visi pembangun 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi anpada kelautan untukuntuk mengubah paradigma listrik tahun 2024 gabungan Indonepembangunanakan yangmenjadi berorientasi landsia diproyeksikan 63,7%pada batubara, based socio-economic development menjadi ocean-based socio-economic development. Hal ini tidak berarti meninggalkan pemba ngunan di darat, tetapi justru secara sinergis dan proporsional mengintegrasikan pembangunan sosial-ekonomi di darat dan laut.
tian gas kela utan. (termasuk Deklarasi LNG), Kelautan Manado 19,2% alam panas bumi ini diadopsi oleh 75 negara dan 12 organi 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan sasibakar internasional sehingga bahan lainnya (Gambar 6). layak disejajarkan dengan Protokol Montreal (1987), de Janeiro (1992), Protokol 2.4.Deklarasi RencanaRio Pengembangan Transmisi dan Kyoto (1997-1999), Deklarasi Johanesburg Gardu Induk (2002), dan Bali Roadmap (2007). Dengan demikian deklarasi ini menjadi dokumen Pengembangan sistem penyaluran pada periode monumental duniapengembangan yang mengoreksisistem seka2015-2024 berupa ligus menyempurnakan dokumen transmisi dengan tegangan berbagai 500 kV dan 150 kV sejenisJawa-Bali, dan setara yang menyangkut laut. di sistem serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur b. Pemecahan Rekor Pembangunan Dunia Selam Massal dan Indonesia Barat. sistem dan Sailsecara Bunaken 2009diarahkan pada bulan Agustransmisi umum kepada tus 2009 (Gambar 9). Dua rekorkapasitas dunia setercapainya kesesuaian antara lam yang tercatat pada Guinness Book of pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya Records 2009 dipecahkan pada tanggal di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai 16 dan 17mengatasi Agustus 2009 di perairan Malausaha untuk bottleneck penyaluran Manado, Sulawesi Utara, dalam danlayang, perbaikan tegangan pelayanan. dua kategori yaitu: The Largest Scuba Di ving Lesson dengan jumlah 2.465 Pengembangan transmisi 500 penyelam kV di Jawa-bali orangumumnya dan The Most People Scuba Diving pada dimaksudkan untuk Simultanously. daya Selain itu, kegiat mengevakuasi darirangkaian pembangkitan kelautan juga ekspansi menampilkan parade pembangkit baru ini maupun dan menjaga kapalkeandalan perang internasional (International kriteria N-1, baik statik maupun Fleet Review/IFR). dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi
c. Sail Banda 2010 diikuti oleh 157 perahu layar yang dilaksanakan tanggal 27 Juli 8 Agustus 2010 di tiga lokasi yaitu Banda Neira, kabupaten Maluku Tengah, kota Ambon dan Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya. Tema Sail Banda 2010 adalah “Small Island For Our Future“ karena MaSelanjutnya, beberapa kegiatan kelautan skaluku sebagai lokasi kegiatan ini merupakan la nasional dan internasional yang dapat diseprovinsi yang memiliki struktur geografis jajarkan sebagai era kelautan Indonesia yang dominan pulau-pulau kecil. Kegiatan lain monumental di antaranya: dalam tema ini adalah konferensi internaa. Penyelenggaraan World Ocean Conference sional tentang pulau-pulau kecil melibatkan (WOC) di Manado tanggal 11-14 Mei 2009 38 Negara pulau-pulau kecil (Small Island (Gambar 8) yang diikuti oleh lebih dari 76 Developping States). Acara utama pada negara dan 12 lembaga non-pemerintah Sail Banda 2010 ini di antaranya yacht rally tingkat dunia. WOC ini kemudian melahirand race dari Australia ke Banda, kerjurnas kan Deklarasi Kelautan Manado (Mana olah raga perairan, fishing game, dan inter do Ocean Declaration). Deklarasi Kelaut nasional diving tournament. Keberhasilan an Manado terdiri atas 21 butir komitmen menyelenggarakan Sail Bunaken 2009 dan berisi program penyelamatan lingkungan Sail Banda 2010 sebagai even kelautan laut secara berkelanjutan di setiap negara internasional, maka kegiatan ini dirutinkan yang meliputi perlindungan terumbu kamenjadi program nasional untuk digelar rang, hutan mangrove, biota laut, deregusetiaplistrik tahun bergiliran menjadi kelasi pe nangkapan dan perdagangan ikan Gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi persecara jenis bahan bakar giatan Lingkar Nusantara Sailing. Lingkar demi kelestarian, dan kerja sama peneli-
14
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 4, Desember 2015
9
Topik Utama ret 2011. Berikut ini kutipanLNG), dari situs CLCS: 19,2% gas alam (termasuk panas bumi 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan bahan (On bakar 16 June 2008, the Republic of Indo lainnya (Gambar 6). nesia submitted to the Commission on the Limits of the Continental Shelf, in accor 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan dance with Article 76, paragraph 8, of the Gardu Induk United Nations Convention on the Law of the Sea, information on the limits of the Pengembangan sistem penyaluran pada periode continentalberupa shelf beyond 200 nauticalsistem miles 2015-2024 pengembangan from the baselines from 500 which transmisi dengan tegangan kVthe danbreadth 150 kV of the territorial is measured relating to di sistem Jawa-Bali,sea serta tegangan 500 kV, 275 continental NorthIndonesia West of Suma kV,the 150 kV dan 70shelf kV diof sistem Timur traIndonesia Island). Barat. Pembangunan sistem dan transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya (On 28 March 2011 the Commission adopt kesesuaian antara kapasitas ed the “Recommendations of the Commis pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya sionhilir onsecara the Limits of the Continental Shelf di sisi efisien. Di samping itu sebagai in regard the submission made by Indo usaha untuktomengatasi bottleneck penyaluran nesia in respect of the area North West of dan perbaikan tegangan pelayanan. Sumatra on 16 June 2008”. Pursuant to article 6, paragraph 3, 500 of annex II to the Pengembangan transmisi kV di Jawa-bali Convention, the recommendations, pada umumnya dimaksudkan includ untuk ing a summarydaya thereof, submitted mengevakuasi dariwere pembangkitin writingbaru to the coastal Statesdan andmenjaga to the pembangkit maupun ekspansi Secretary-General). kriteria keandalan N-1, baik statik maupun dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi Dengan dikeluarkannya rekomendasi CLCS ini maka pengakuan dunia terhadap batas Landas Kontinen Indonesia di luar 200 mil laut
Foto: S. Lubis
Nusantara Sailing sebesar 8,4 GW atau yang 11,9%telah dari dilaksanakan kapasitas totahun 2015 adalah: tal,sampai kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau - Tahun 2011: Wakatobi-Belitong 6,8%, setelah itu Sail Pembangkit Listrik Tenaga - Tahun 2012: Sail Morotai Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak Tahun Sail pembangkit Komodo 0,9- GW dan2013: terakhir lain (surya, - Tahun 2014:sebesar Sail Rajaampat angin, biomassa) 0,1 GW. - Tahun 2015: Sail Tomini Dari total kapasitas tersebut, tambahan pemd. Submisi wilayah hak berdaulat Konbangkit di Sumatera sebesar 17,7Landas GW dan di tinen Republik Indonesia luarGW. 200Untuk mil. Indonesia Timur adalah sekitardi14,2 Indonesia merupakan negara ke dua belas sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah yang telah melaksanakan submisi perluas sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per an wilayah landas kontinen di luar 200 mil tahun. laut (CLCS, 1999). Dokumen yang diajukan pemerintah Indonesia atas tahun wilayah Landas Komposisi produksi listrik pada 2024 untuk Kontinen di luar 200 mil di barat laut Sumagabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi terabatubara, (tambahan wilayah sekitar 4.163LNG), km2) 63,7% 19,2% gas alam (termasuk telah diserahkan kepada 8,9% panas bumi, tenaga airSekretaris 6,6% sertaJende 1,6% ral PBB melalui Commission on the Limits minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5). of the Continental Shelf (CLCS) pada tanggal 16 Juni 2008 dan teknik pada Bauran energi saat ini presentasi masih didominasi oleh tanggal sebesar 17 Agustus 2010 (Gambar batubara 52,8%, disusul 10). olehPada gas bulan Agustus 2010, Tim Submisi Landas 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi Kontinen RI melakukan presentasi resmi 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi menjelaskan dokumen submisi di Seklistrik pada tahunisi 2024 untuk gabungan IndonePBB, New York. Dokumen beserta sia retariat diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, kelengkapannya telah ditetapkan sebagai Submission CLCS/62, sedangkan rekomendasinya telah diadopsi pada tanggal 28 Ma-
Gambar 9. Tim selam Kementerian ESDM turut memecahkan rekor dunia Gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi listrik per jenis bahan bakar selam masal di Perairan Malalayang, Manado, 16-17 Agustus 2009.
M&E, Vol. 13, No. Juni 2015 M&E, Vol.13, No. 4, 2, Desember 2015
159
Topik Utama sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, angin, biomassa) sebesar 0,1 GW. Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per tahun. Gambar 10. Peta hasil wilayah Komposisi produksi listriksurvei padatambahan tahun 2024 untuk hak-hak berdaulat di wilayah Landas Kontinen Regabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi publik Indonesia (LKRI) di luar 200 mil di sebelah 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), barattenaga Provinsiair Aceh 8,9% panas bumi, 6,6% serta 1,6% minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).
yang terletak bagian baratlaut perairan oleh SuBauran energidisaat ini masih didominasi matera telah memiliki kekuatan hukum batubara sebesar 52,8%, disusul olehtetap gas dan memperoleh legitimasi tuntasbumi dan 24,2%, tenaga air 6,5%% hidroyang dan panas mengikat. 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk gabungan Indonee. Diundangkannya UU Nomor63,7% 32 Tahun 2014 sia diproyeksikan akan menjadi batubara, tentang Kelautan, membuktikan bahwa Pemerintah telah berhasil menancapkan tonggak sejarah baru dalam pengelolaan laut di Indonesia. Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Kelautan telah disahkan pada Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) tanggal 29 September 2014, di mana untuk pertama kalinya Indonesia memiliki UU Kelautan setelah 69 tahun merdeka. Selain itu, UU Kelautan ini merupakan produk hukum hasil kolaborasi antara DPR RI, Pemerintah, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) sebagai pe mrakarsa awal. Hal ini sekaligus menandai dimulainya kebangkitan Indonesia sebagai bangsa bahari yang bercita-cita untuk menjadi Negara Maritim.
membuktikan bahwa Samudra Hindiabumi dan 19,2% gas alam (termasuk LNG), panas Samudra Pasifik akan menjadi jalur pen 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan tingbakar bagi lainnya lalu lintas perdagangan dunia. bahan (Gambar 6). Oleh sebab itu, sudah sepatutnya Indonememposisikan sebagai Transmisi poros maritim 2.4.sia Rencana Pengembangan dan dunia. Dalam arti lain, posisi poros maritim Gardu Induk dunia ini membuka peluang bagi Indonesia untuk membangun sama pada regional dan Pengembangan sistem kerja penyaluran periode internasional, khususnya demi menjamin 2015-2024 berupa pengembangan sistem kemakmuran melalui pemanfaatan transmisi dengan rakyat tegangan 500 kV dan 150 kV sumber daya laut diantara dua samudra di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 Untuk konsep ini, kV,tersebut. 150 kV dan 70 kVmewujudkan di sistem Indonesia Timur maka telah disusun beberapa agenda pemdan Indonesia Barat. Pembangunan sistem bangunan kelautan Indonesia. transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas 7. Rangkaian Kegiatan Peringatan pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya Hari Nusantara tahun 2015 di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran 1. World Ocean Day pelayanan. dan perbaikan tegangan Turut serta memperingati World Oceans Day (WOD) atau Haritransmisi Lautan 500 Sedunia dipe Pengembangan kV diyang Jawa-bali ringati setiap tanggal 8 Juni, merupakan hari pada umumnya dimaksudkan untuk peringatan yang ditetapkan oleh Majelis Umum mengevakuasi daya dari pembangkitPBB sejak tahun 2009 melalui Resolusi 63/111. pembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga Peringatan WOD bertujuan untuk meningkatkriteria keandalan N-1, baik statik maupun kan kesadaran masyarakat terhadap tantangan dinamik. Sedangkan pengembangan transmisi global yang dihadapi oleh dunia internasional mengenai pentingnya mengelola, menjaga, dan melestarikan laut secara berkelanjutan (sus tainable) untuk kepentingan masyarakat dunia baik di masa kini maupun masa mendatang. Tema peringatan tahun 2015 ini adalah “Healthy Oceans Healthy Pla net” yang mengandung makna bahwa negara akan menjamin dan menjaga kelestarian laut agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. 2. Sail Tomini 2015. Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) bersama dengan Pemerintah Daerah telah melaksanakan Launching Sail Tomini 2015 dan Festival Boalemo. Acara puncak Sail Tomini sendiri dilaksanakan pada tanggal 19 September 2015 di Kabupaten Parigi Mountong Provinsi Sulawesi Tengah dengan tema “Mutiara Khatulistiwa untuk Kehidupan Masa Depan”.
f. Pemaparan visi Indonesia untuk menjadi Negara Poros Maritim Dunia oleh Presiden Joko Widodo pada KTT Asia Tenggara di Nay Pyi Taw, Myanmar, tanggal 12-13 3. Ekspedisi Sail Tomini 2015 Nopember 2014 merupakan terobosan baru Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan di per pulau-pulau terdepan, dalam tata cara 6. pandang ke- konektivitas Gambar Proyeksipengelolaan komposisi produksi energi listrik jenis bahan bakar terpencil, dan wilayah perbatasan, melalui peningkatan lautan Indonesia (Gambar 11). Fakta fisik
16
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 4, Desember 2015
9
Topik Utama sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
19,2% gas alam (termasuk LNG), panas bumi 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan bahan bakar lainnya (Gambar 6).
Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per tahun.
Pengembangan sistem penyaluran pada periode 2015-2024 berupa pengembangan sistem transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan kepada tercapainya kesesuaian antara kapasitas pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan.
Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), 8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).
2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk
Bauran energi saat ini masih didominasi oleh Pengembangan transmisi 500 kV di Jawa-bali batubara sebesar 52,8%, disusul oleh gas pada umumnya dimaksudkan untuk 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi mengevakuasi daya dari pembangkit4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi pembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga kriteria keandalan N-1, baik statik maupun listrik pada tahun11. 2024 untuk gabungan IndoneGambar Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan visi Poros Maritim Dunia pengembangan sia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, dihadapan para kepala Negara pada KTT Asiadinamik. TenggaraSedangkan ke-25 di Myanmar tahun 2014.transmisi akses terhadap kebutuhan bahan pokok se- bisa merasakan manfaat dan sejahtera. Selain hari-hari, fasilitas kesehatan, fasilitas pendi- itu, kegiatan ini juga menunjukkan bahwa Pedikan, sarana dan prasarana, serta percepat merintah hadir, negara hadir, di wilayah tiga-T an pembangunan di wilayah pulau-pulau dan (terdepan, terluar, dan terpencil). perbatasan (Liputan 6, 2015). Ekspedisi ini dilaksanakan tanggal 31 Agustus - 28 Septem- 4. Puncak Acara ber 2015 terdiri dari empat Satuan Tugas (Sat- Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo, Kuta gas), yaitu Satgas Surya Bhaskara Jaya (SBJ) Alam, Banda Aceh, akan menjadi lokasi Pe ke-LXIV, Lintas Nusantara Remaja dan Pemu- ringatan Hari Nusantara, tanggal 13 Desember da, Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) 2015. Dalam rangka mendukung peringatan ke-V, dan Satgas Bhakti Kesra V (Bhakesra V). Hari Nusantara ini, Kementerian ESDM meren Kegiatan Satgas ini dilakukan menggunakan canakan pembangunan Pembangkit Listrik Te KRI milik TNI AL, yaitu KRI dr. Soeharso-990 naga Surya (PLTS) di rooftop gedung kantor untuk Satgas Surya Bhaskara Jaya, KRI Teluk Gubernur, Walikota, Dinas Pertambangan dan Bintuni-520 untuk Satgas Lintas Nusantara Energi Provinsi NAD, sebagai percontohan. Remaja dan Pemuda, KRI Makassar-590 dan Selain itu pembangunan instalasi listrik gratis KRI Banda Aceh-593 untuk Satgas Bhakesra untuk masyarakat tidak mampu dan nelayan nyak 256 lokasi, V. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pem- di Kabupaten Cirebon seba berdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan pembangunan instalasi listrik gratis untuk masMaharani, harapan dari adanya kegiatan ini yarakat tidak mampu dan nelayan di Provinsi adalah pembangunan ekonomi dan insfratruk- Aceh sebanyak 6.352 lokasi, dan siklon burner untuk dapur komunal bagi Industri IKM Nelayan tur, dari tingkat UKM hingga tingkat selanjut Gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi listrik per jenis bahan bakar nya (Detik.com, 2015). Masyarakat diharapkan Kota Cirebon, pesantren di Kabupaten MajaM&E, Vol. 13, No. Juni 2015 M&E, Vol.13, No. 4, 2, Desember 2015
179
Topik Utama sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
19,2% gas alam (termasuk LNG), panas bumi 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan bahan bakar lainnya (Gambar 6). 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk
Pengembangan sistem penyaluran pada periode 2015-2024 berupa pengembangan sistem transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan kepada Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk tercapainya kesesuaian antara kapasitas gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya di Lampulo, sisi hilir secara efisien. Di samping 63,7% batubara, 19,2%12. gasPelabuhan alam (termasuk LNG),Besar Gambar Perikanan Kuta Alam, Banda Aceh, itu sebagai usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran 8,9%akan panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% menjadi lokasi acara puncak Peringatan Hari Nusantara ke-16, tanggal 13 Desember 2015 dan perbaikan tegangan pelayanan. minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5). Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per tahun.
Bauran energi ini masihdan didominasi oleh lengka dan IKMsaat Kabupaten Kota Cirebon batubara sebesar 52,8%,ESDM, disusul2015). oleh gas sebanyak 7 unit (Balitbang 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi 4,4% BBM 11,7%. Komposisi Selainserta itu, Komandan Pangkalan ALproduksi Sabang listrik pada tahun 2024 untuk gabungan Kolonel (laut) Sujatmiko bersama tim dariIndoneMabes sia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara, TNI-AL juga merencanakan melaksanakan sejumlah atraksi guna memeriahkan Hari Nusantara 2015, di antaranya demo terjun payung, pendaratan tank amfibi, dan parade kapal perang, kapal angkut dan kapal ikan tradisional.
Pengembangan 500 kV di Jawa-bali Tanjung Pura transmisi (Pontianak, Kalbar), Universipada umumnya untuk tas Maritim Raja Alidimaksudkan Haji (Tanjung Pinang, mengevakuasi daya dari pembangkitKepri), Universitas Andalas (Padang, Sumpembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga bar), Universitas Sumatera Utara (Medan, kriteria keandalan N-1, baik statik maupun Sumut), dan Universitas Syiah Kuala (Bandinamik. Sedangkan da Aceh, NAD). pengembangan transmisi 3. Sailing Pass Hari Nusantara, berupa parade kapal-kapal perang milik TNI AL dan kapalkapal milik pemerintah, swasta, dan masya rakat. Direncanakan kapal riset Geomarin III milik Kementerian ESDM akan turut serta pada kegiatan ini. 5. Event Monumental, berupa gerakan bersih pantai dan penanaman 100 pohon bakau setiap kabupaten/kota pantai pada waktu yang sama seluruh Indonesia. 6. Perayaan puncak tanggal 13 Desember 2015 di Pelabuhan Lampolo, Kuta Alam, Provinsi Aceh (Gambar 12).
Puncak acara Hari Nusantara pada tanggal 13 Desember 2015 di Banda Aceh telah didahului oleh berbagai kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dari rangkaian acara maraton yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu: 1. Launching Hari Nusantara 2015 bertempat di pantai Ancol, Jakarta 8 Juni 2015 bertepatan dengan peringatan “World Ocean Day”. Pada acara ini diluncurkan tema Hari Nusantara 2015 dan berbagai kegiatannya. 8. Penutup 2. Roadshow pameran dan seminar Sektor ESDM yang dimotori oleh Balitbang ESDM Peringatan Hari Nusantara, tanggal 13 Desemke sembilan Perguruan Tinggi mulai dari ber 2015 dengan tema: “Kekayaan Energi ujung timur Indonesia (Balitbang ESDM, dan Sumber Daya Mineral untuk Pembangu 2015), di antaranya Universitas Cendera nan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia wasih (Jayapura, Papua), Universitas Nusa guna Mewujudkan Kejayaan dan Kemak Cendana (Kupang, NTT), Institut Teknologi muran Bangsa”, pada dasarnya mengingat Gambar 6. Proyeksi komposisi produksikan energi listrikbahwa per jenis bahan bakar kembali keberadaan cadangan miSurabaya (Surabaya, Jatim), Universitas Hasanudin (Makassar, Sulsel), Universitas gas dan mineral di daratan pulau-pulau besar
18
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 4, Desember 2015
9
Topik Utama semakin 8,4 terbatas dengan isudari lingkungan sebesar GW atau 11,9% kapasitassetomakin ketat, maka tal, kemudian panaslaut bumimerupakan sebesar 4,8satu-satu GW atau nya harapan terakhir (the Listrik last promising 6,8%, setelahyang itu Pembangkit Tenaga frontier). Peringatan Hari Nusantara tahun ini Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak diharapkan akan menstimulasi capaian target 0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, pembangunan kelautan masih menginangin, biomassa) sebesaryang 0,1 GW. duk pada target awal yang telah dicanangkan sebelumnya yaitu: tersebut, tambahan pemDari total kapasitas - mengubah paradigma bangsa Indonesia bangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di mengenai kemaritiman dan kelautan; Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk - menjadikan bidang kelautan sebagaiadalah arus sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit utama pembangunan nasional; sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per - membangun model pembangunan terintetahun. grasi bagi kepulauan terluar atau terpencil yang berbasis Komposisi produksilaut; listrikserta pada tahun 2024 untuk -gabungan mewujudkan Indonesia menjadi negara Indonesia diproyeksikan akan menjadi maritim yang mampu mengelola 63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasukpotenLNG), si sumber daya tenaga alam untuk kesejahteraan 8,9% panas bumi, air 6,6% serta 1,6% masyarakat danbakar disegani dunia. minyak dan bahan lainnya (Gambar 5). Sebagaienergi penutup, agar Hari Nusan Bauran saat ini peringatan masih didominasi oleh tara ini memberikan makna disusul dan dapat dijadi batubara sebesar 52,8%, oleh gas kan sebagai stimulan program pembangunan 24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi kelautan, maka perlu dilanjutkan dengan kete 4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi tapanpada tentang listrik tahunKebijakan 2024 untukKelautan gabunganNasional Indone(National Oceanakan Policy) sebagai sia diproyeksikan menjadi 63,7% pedoman batubara, jang ka panjang yang jelas tentang sasar ansasaran pembangunan yang akan dicapai, terutama dalam mengoptimalkan kemampuan nasional dan mendayagunakan sumber daya alam kelautan. DAFTAR PUSTAKA Balitbang ESDM, 2015. Hari Nusantara: Jembatan Kesuksesan Maritim Indonesia. http://www. litbang.esdm.go.id/index.php?option=com_ content&view=article&id=996:hari-nusantara-jembatan-kesuksesan-maritim-indonesia&catid=1:terkini&Itemid=1, 2 Juni 2015, diakses tgl 10 Juni 2015.
DESDM, Energi. ”Energi 19,2% gas2005. alam Diversifikasi (termasuk LNG), panas bumi Kelautan sebagai Alternatif Baru”.BBM DESDM 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% dan disampaikan pada(Gambar Seminar6). Pembangunan bahan bakar lainnya Ekonomi Kemaritiman 15 Maret 2005, Jakarta. 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan Gardu Induk Detik.com., 2015. Ekspedisi Bhakesra 2015 Kunjungi Warga di Empat Pulau Terpencil Pengembangan sistem penyaluran pada periode Indonesia.berupa http://news.detik.com/advertori2015-2024 pengembangan sistem al-news-block/3010640/ekspedisi-bhakestransmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV ra-2015-kunjungi-warga-di-empat-pulau-terdi sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275 7 September 2015, diakses kV,pencil-indonesia. 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur 8 September dan Indonesia 2015. Barat. Pembangunan sistem transmisi secara umum diarahkan kepada Liputan6, 2015.kesesuaian Menteri Puan: Sail Tomini Stra tercapainya antara kapasitas tegi Pembangunan Maritim pembangkitan di sisi hulu dan Indonesia. permintaanhttp:// daya www.liputan6.com/tag/sail-tomini-2015, 18 di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai Juni untuk 2015, mengatasi diakses tgl bottleneck 10 September 2015. usaha penyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan. Lubis, S. 2005. Prospektif Migas Blok Amba lat Sebagai Momentum Awal Pengembangan transmisi 500 kV Percepatan di Jawa-bali Penentuan Batas Wilayah Laut Indonesia, pada umumnya dimaksudkan untuk Warta Indonesia,daya 20 Maret mengevakuasi dari2005. pembangkitpembangkit baru maupun ekspansi dan menjaga Lubis, 2010. Memaknai Nusantara: kriteriaS., keandalan N-1, baikHari statik maupun Deklarasi Djoeanda Sebagai Pilartransmisi Utama dinamik. Sedangkan pengembangan Mewujudkan Kesatuan Wilayah NKRI, Puslitbang Geologi Kelautan. http://www.mgi. esdm.go.id/content/memaknai-hari-nusantara-deklarasi-djoeanda-sebagai-pilar-utama-mewujudkan-kesatuan-wilayah--0, 12 Oktober 2010, diakses tgl 10 Juni 2015. Yuningsih, A. And Lubis, S, 2011. Nusa Penida Strait, a Prospect Location for Developing Electrical Corrent Power as Reliable Rene able Energy Source. Proceeding International Congress on Ocean Energy and Deep Ocean Water Application. DOWA, Saga University, Japan.
CLCS. 1999. Commission on the Limits of the Continental Shelf No. 11: Scientific and Tech nical Guidelines of the Commission on the Limits of the Continental Shelf. United Nations. www.un.org/depts/los/clcs new/documents/clcs 11. htm. Diakses tgl 10 Juni 2015. Gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi listrik per jenis bahan bakar
M&E, Vol. 13, No. Juni 2015 M&E, Vol.13, No. 4, 2, Desember 2015
199