2010
LAPORAN IVENTARISASI KUPU-KUPU Di Hutan Banyuwindu, Limbangan Kabupaten Kendal
PATTIRO Sekolah Rakyat Sekretariat I : Kp. Tawangsari RT 03/04 Limbangan - Kendal 51383 Sekretariat II : Jl. Pemuda No. 11B Kendal. telp : 0294 381652 email:
[email protected] / website: http://www.sekorakyat.org
Inventarisasi kupu-kupu di hutan Banyuwindu Limbangan April 2010 PENDAHULUAN Indonesia memiliki sumberdaya alam hayati yang sangat tinggi, hampir sekitar 10% dari semua species makhluk hidup yang ada di dunia ini terdapat di Indonesia. Kekayaan faunanya meliputi sekitar 400.000 species, 7800 species merupakan kelompok vertebrata yang terdiri dari 1500 species burung, 800 species mammalia, 2500 species ikan, 200 species reptil, dan 1000 species amphibia (Ditjen PHPA, 1993) Kupu-kupu merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia. Kupukupu termasuk dalam ordo Lepidoptera, yakni serangga yang sayapnya ditutupi oleh sisik. Kupu-kupu merupakan bagian kecil (sekitar 10%) dari 170.000 jenis Lepidoptera yang ada di dunia dan jumlah jenis kupu-kupu yang telah diketahui di seluruh dunia diperkirakan ada sekitar 13.000 jenis, dan mungkin beberapa ribu jenis lagi yang belum dideterminasi ( Peggie 2004). Arti kupu-kupu bagi manusia tidak hanya sebagai obyek yang memiliki keindahan, namun dalam banyak hal kupu-kupu memiliki arti penting lain. Penyebaran geografi yang mantap dan keanekaragaman kupu-kupu dapat memberikan informasi yang baik dalam studi lingkungan sebagai indikator lingkungan, serta perubahan yang mungkin terjadi. Kupu-kupu juga memberi andil yang sangat berarti dalam mempertahankan keseimbangan alam dengan bertindak sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga bersama hewan penyerbuk lainnya (Hamidun 2003). Kupu-kupu merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya. Kupukupu telah banyak memberikan manfaat dalam kehidupan manusia,seperti estetika atau keindahan, budaya pendapatan ekonomi, penelitian, petunjuk mutu lingkungan, dan penyebaran tumbuhan (Achmad 2002). Keberadaan kupu-kupu tidak terlepas dari daya dukung habitatnya, yakni habitat yang memiliki penutupan vegetasi perdu dan pohon yang berakar kuat, serta adanya sungai-sungai yang mengalir. Kerusakan alam seperti berubahnya fungsi areal hutan, sawah, dan perkebunan yang menjadi habitat bagi kupu-kupu , dapat menyebabkan penurunan jumlah maupun jenis kupu-kupu di alam. Hutan banyuwindu terletak di desa Limbangan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah. Hutan banyuwindu termasuk salah satu kawasan hutan yang diperkirakan memiliki keanekaragaman satwa liar termasuk kupu-kupu yang cukup tinggi. Lokasi hutan banyuwindu terletak di kawasan perbukitan dan termasuk kawasan yang masih dijumpai berbagai macam tipe habitat seperti tegakan pohon, vegetasi semak berumput, semak belukar, alang-alang, berdekatan dengan ladang, kebun, sawah, dan pekarangan penduduk. Hutan banyuwindu saat ini mengalami tekanan dari berbagai aktivitas masyarakat di sekitar hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Tekanan tersebut berupa pengambilan sumber daya hutan seperti penebangan kayu dan reklamasi hutan untuk dijadikan sebagai area perkebunan. Kondisi tersebut dapat berdampak buruk bagi keberadaan kupu-kupu di hutan banyuwindu, karena kupu-kupu akan kehilangan habitat yang menjadi tempat hidupnya. Berbagai upaya telah dilakukan termasuk adanya peraturan desa yang menetapkan area desa tersebut sebagai area konservasi, namun
PATTIRO Sekolah Rakyat
Inventarisasi kupu-kupu di hutan Banyuwindu Limbangan April 2010 pada pelaksanaan di lapangan tetap saja terjadi pelanggaran walaupun sudah mulai berkurang. Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan tersebut, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan potensi kupu-kupu di hutan banyuwindu sebagai ekoturisme. Untuk mengetahui potensi kupu-kupu di hutan banyuwindu perlu dilakukan berbagai penelitian, terutama penelitian mengenai kekayaan jenis kupu-kupu. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data awal untuk pengembangan kawasan hutan banyuwindu sebagai kawasan Ekoturisme. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kupu-kupu yang ada di hutan Banyuwindu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah. METODE PENELITIAN Area Kajian Penelitian dilakukan di sepanjang jalur hutan banyuwindu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah. Pengamatan dilakukan di tiga habitat yang berbeda, yaitu vegetasi semak, hutan kopi dan hutan campuran. Alat dan Bahan Materi pengamatan adalah jenis-jenis kupu-kupu yang dijumpai di sepanjang jalur pengamatan, sedangkan alat yang digunakan adalah teropong binokuler, jaring kupukupu, kaca pembesar, kamera digital dan buku panduan lapangan tentang identifikasi kupu-kupu dari Peggie (2004), Schulze (____) dan Wilson (2008). Cara Kerja Penelitian inventarisi jenis kupu-kupu di hutan Banyuwindu dilakukan pada bulan Oktober 2009. Pengambilan data jenis kupu-kupu dilakukan pada saat aktivitas kupukupu tinggi pada pukul 08.00-11.00 dan 13.00-16.00 dengan menggunakan metode eksplorasi. Inventarisasi jenis kupu-kupu yang hadir pada hutan banyuwindu dilakukan dengan mencatat semua jenis kupu, kemudian diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi dari Peggie (2004), Schulze (____) dan Wilson (2008). Analisa Data Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis Deskriptif.
PATTIRO Sekolah Rakyat
Inventarisasi kupu-kupu di hutan Banyuwindu Limbangan April 2010 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan di tiga tipe habitat hutan Banyuwindu ditemukan sebanyak 56 jenis (spesies) dari 3 suku (familia) kupu-kupu di hutan Banyuwindu yang terdiri dari suku Papilionidae, Pieridae dan Nymphalidae, (table 1). Dari 56 spesies yang teramati satu jenis masuk dalam CITES Apendiks II dan dilindungi oleh SK Mentan No. 576/Kpts/Um/8/1980 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 yaitu spesies Troides helena. Hal ini menunjukkan bahwa di hutan Banyuwindu terdapat spesies kupu-kupu yang sudah terancam punah dan perlu untuk mendapatkan upaya perlindungan. Tabel 1. Jenis-jenis kupu-kupu yang di temui di hutan Banyuwindu No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Famili Papilionodae
Pieridae
Nymphalidae
Spesies Atrophaneura nox Losaria coon Papilio helenus Papilio memnon Papilio polytes Troides helena Papilio demoleon Catopsilia scylla Cepora iudith Eurema brigitta Eurema sari Delias hyparete Delias momea Leptosia nina Pareronia valeria Bassarona teuta Cethosia hypeae Chersonesia peraka Chersonesia rahria Cupha clagia Cupha erymantis Danaus plexipus Elymnias hypermnestra Euploea climena Euploea eleusina Euploea mulciber Euploea sylvester Euthalia mahadeva Euthalia monina
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Famili Nymphalidae
Spesies Faunis canens Helycra hemina Hypolimnas anomala Hypolimnas bolina Hypolimnas missipus Ideopsis juventa Junonia almana Junonia atlites Junonia erigone Junonia iphita Junonia hedonia Lasippa tiga Lethe confusa Lebadea martha Melantis phedima Mycalesis moorei Mycalesis nala Neptis hylas Neptis miah Neptis vikasi Parantica aspasia Polyura athamas Potanthus omaha Symbrenthia hypatia Thaumantis odana Ypthima baldus Ypthima nigricans Telchinnia violae
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kupu-kupu di hutan Banyuwindu di dominasi oleh famili Nymphalidae dengan 42 spesies, kemudian suku Pieridae 8 spesies dan suku Papilionidae dengan 7 spesies. Jumlah kupu-kupu famili Nymphalidae yang tinggi disebabkan oleh adanya kemampuan toleransi terhadap kondisi lingkungan yang tinggi sehingga spesies-spesies dari famili ini mampu tetap survive di berbagai wilayah termasuk di hutan Banyuwindu..
PATTIRO Sekolah Rakyat
Inventarisasi kupu-kupu di hutan Banyuwindu Limbangan April 2010 Tabel 2. Hasil pengukuran faktor lingkungan
No 1 2 3 4
Faktor lingkungan Suhu udara Ketinggian Intensitas Cahaya Kelembaban Udara
Kisaran 30-31oC 750 mdpl 35-45 63%
Secara umum jumlah spesies kupu-kupu di hutan Banyuwindu dapat dikatakan tinggi. Hal ini karena di hutan Banyuwindu memiliki beberapa tipe habitat yang didukung oleh melimpahnya tanaman di dalamnya. Keberadaan spesies kupu-kupu dipengaruhi oleh keberadaan tumbuhan inang yang menjadi pakan bagi ulat dan kupu-kupu. Kondisi hutan Banyuwindu dengan berbagai macam tumbuhan yang relatif baik menjadi faktor penting yang menyebabkan tingginya jumlah spesies di hutan tersebut. Dengan mengetahui jenis-jenis kupu-kupu di hutan Banyuwindu selanjutnya dapat dilakukan pengembangan pengelolaan keanekaragaman jenis melalui perlindungan jenis kupu-kupu dan pengelolaan habitat kupu-kupu. Pengelolaan keanekaragaman jenis kupu-kupu dapat mencakup sosialisasi jenis-jenis kupu-kupu yang ada di hutan Banyuwindu serta statusnya dan pelarangan segala bentuk penangkapan maupun perburuan jenis kupu-kupu, khususnya kupu-kupu yang dilindungi dan jenis endemik. Pengelolaan habitat kupu-kupu mencakup penjagaan kelestarian habitat, perbaikan habitat seperti penambahan penanaman jenis tanaman inang, tanaman penghasil nektar jika diperlukan dan pelarangan penebangan jenis vegetasi yang sudah ada. Vegetasi ini diharapkan menjadi bagian dari habitat pakan dan berlindung bagi jenis kupu-kupu. Melihat besarnya potensi yang terkandung di dalam hutan Banyuwindu khususnya mengenai potensi kupu-kupu, sangat memungkinkan potensi tersebut untuk dapat dikelola dan dimanfaatkan sebagai ekoturisme. SIMPULAN Bardasarkan hasil penelitian di hutan Banyuwindu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terdapat 57 spesies dari 3 famili kupu-kupu. Satu jenis diantaranya masuk dalam CITES Apendiks II dan dilindungi oleh SK Mentan No. 576/Kpts/Um/8/1980 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 yaitu spesies Troides helena. Jumlah spesies kupu-kupu yang tinggi mengindikasikan bahwa hutan Banyuwindu memiliki potensi yang bagus untuk dimanfaatkan sebagai ekoturisme, khususnya mengenai kupu-kupu. Ucapan Terimakasih Penulis berterimakasih kepada semua pihak dan masyarakat Banyuwindu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun tenaga atas pelaksanaan penelitian ini sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
PATTIRO Sekolah Rakyat
Inventarisasi kupu-kupu di hutan Banyuwindu Limbangan April 2010 DAFTAR PUSTAKA Achmad, A. 2002. Potensi dan Sebaran Kupu-kupu di Kawasan Taman Wisata Alam Bnatimurung. Hamidun.M.S. 2003. Penangkaran Kupu-Kupu Oleh Masyarakat di Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. On line at. http://labkonbiodend.blogspot.com/ [acceced 28 Mei 2009] International Union for Conservation Nature and Natural Resources (IUCN), United Nation Enviromnetal Programme (UNEP), World Wild Fund (WWF) . 1993. Bumi ahana strategi menuju kehidupan yang berkelanjutan. Terjemahan. Tri Kantjono, W. Walhi, WWF. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hal. 32. Peggie dan M. Amir, 2009. Practial Guide to the Butterflies of Bogor Botanic Garden. LIPI. Bogor
PATTIRO Sekolah Rakyat
Inventarisasi kupu-kupu di hutan Banyuwindu Limbangan April 2010 LAMPIRAN
Gb 1. Kegiatan inventarisasi kupu-kupu di hutan banyuwindu
Gb 2. Identifikasi dengan buku panduan
Gb 3. Pengambilan foto kupu-kupu untuk keperluan identifikasi
PATTIRO Sekolah Rakyat
Inventarisasi kupu-kupu di hutan Banyuwindu Limbangan April 2010
Gb 4. Papilio demoleus
Gb 6. Atrophaneura nox
Gb 5. Papilio memnon
Gb 7. Troides helena
PATTIRO Sekolah Rakyat